Competitive advantage produk asuransi pendidikan: studi PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah

(1)

Syariah)

Oleh :

ASTRI DAMAYANTI NIM : 1110046200013

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

iv

ABSTRAK

Astri Damayanti, NIM : 1110046200013. Competitive Advantage

Produk Asuransi Pendidikan Studi Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. BRIngin Life Syariah, Skripsi Strata Satu (S1) Konsentrasi Asuransi Syariah Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.

Tujuan Penulisan Skripsi ini adalah untuk menjelaskan bentuk-bentuk keunggulan produk asuransi pendidikan pada PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. BRIngin Life Syariah, untuk menjelaskan strategi yang digunakan oleh kedua perusahaan tersebut dalam menarik minat masyarakat.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis metode kualitatif yang bersifat analisis deskriptif dengan pendekatan komparatif. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dari hasil survei, wawancara, studi dokumentasi, studi pustaka yang kemudian diinterpretasikan dalam bentuk pemaparan dan analisis perbandingan sehingga penulis dapat memberikan kesimpulan pada penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pertama, PT. Asuransi Takaful Keluarga memiliki keunggulan produk dari segi kontribusi, manfaat yang diterima, dan pelayanan. Kedua, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah memiliki keunggulan dari segi teknologi dan strategi pemasaran. Ketiga, strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga cenderung kepada strategi keunggulan biaya, sedangkan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah lebih cenderung ke strategi fokus yang dikombinasikan antara biaya dan differensiasi. Keempat, bahwa PT. Asuransi Takaful keluarga lebih unggul dari PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah.

Kata kunci : Competitive Advantage, Asuransi Pendidikan, PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah.

Pembimbing : Yuke Rahmawati, MA. NIP. 197509032007012023


(6)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah dan rahmat-Nya kepada penulis, serta shalawat dan salam tidak lupa dihaturkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad saw, sehingga skripsi yang berjudul “Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan (Studi PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah)” dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi Muamalat Konsentrasi Asuransi Syariah. Penulis menyadari skripsi ini dapat selesai atas

bantuan do‟a, semangat, cinta dan kasih kepada banyak pihak yang turut membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan Terima Kasih saya sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. JM. Muslimin, MA selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag selaku Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(7)

vi

3. Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, M.H selaku Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Abdurrauf, Lc, M.A selaku Sekretris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Syahrul Adam, M.Ag selaku Dosen Penasehat Akademik yang memberikan penulis masukan dan arahan dalam menjalankan skripsi ini.

6. Ibu Yuke Rahmawati, M.A, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, ilmu dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Konsentrasi Asuransi Syariah Prodi Muamalat tanpa mengurangi rasa hormat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah mendidik dan memberikan ilmunya yang sangat berharga kepada penulis selama di bangku kuliah.

8. Bapak Ahmad Sehu Ibrahim, selaku VP Marketing Research & Advisor PT. Asuransi Takaful Keluarga yang telah bersedia memberikan waktu dan kontribusinya didalam menyelesaikan skripsi ini.


(8)

vii

9. Bapak Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS, selaku Manager Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah yang telah bersedia memberikan waktunya untuk melakukan wawancara, juga kepada bagian diklat, Bapak Deri dan Bapak Dimas yang ikut berkontribusi dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Perpustakaaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pinjaman buku kepada penulis, sehingga dapat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Kepada kedua orangtuaku serta kakak dan adikku tercinta, Aditya Abdurrachman dan Mochammad Rudi Cahyadi yang selalu

memberikan do‟a, kasih sayang, pengorbanan, dan nasehat yang

begitu besar serta perhatian yang tiada henti memberi penulis semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

12.Kepada tanteku tercinta yang memberikan do‟a, nasehat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Serta sepupuku, Achmed Ridwan Hidayatullah yang selalu menghadirkan tawa untuk menghibur.

13.Kepada Ridha Adriansyah, terimakasih untuk waktunya yang selalu menemani hari-hariku dan memberikan canda tawa yang menghibur. Serta dukungan dan motivasinya dalam menyelesaikan skripsiku.


(9)

viii

14.Untuk sister-sisterku, Riana Maharani, Gina Nurbaiti, Dwi Indah Sulistiani serta Syafaatul Uzma juga teman sekamarku Nurdiana Septiana yang meluangkan waktunya untuk mengantarkanku ke tempat perusahaan yang aku teliti untuk skripsi. Terimakasih banyak

untuk do‟a, dukungan dan semangat kalian yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini.

15.Untuk teman-teman kelas Asuransi Syariah Angkatan 2010 yang selalu memberi semangat penulis yaitu, Citra, Asti, Rina, Yusni, Dwi, Binti, Asih, Maya, Demita, Listya, Desi, Arista, Fahmi, Ade, Yanu, Yafie, Ari, Afwan, Iwan, Putra, Jhimi, Brian, Badhil, Ria, Anis, Kevin, Husnul, Aida, Wenni, Winda, Mufti serta teman-teman asuransi lain yang selalu memberi inspirasi dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas dukungan dan motivasinya, semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin ya rabbal „alamin.

Jakarta, 10 Oktober 2014


(10)

ix DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan dan Peumusan Masalah ... 6

D. Tujuan dan Manfat Penelitian ... 6

E. Kerangka Teori dan Konseptual ... 7

F. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II LANDASAN TEORI A. Competitive Advantage ... 12

1. Pengertian Competitive Advantage ... 12

B. Kriteria Competitive Advantage dilihat dari Berbagai Sisi ... 18

C. Teori Asuransi Syariah ... 24

1. Pengertian Asuransi Syariah ... 24

D. Produk Asuransi Pendidikan ... 25

1. Pengertian Asuransi Pendidikan ... 25

2. Fungsi Asuransi Pendidikan ... 26


(11)

x

E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 30

B. Jenis dan Sumber Data ... 31

C. Objek Penelitian ... 32

D. Pengumpulan Data ... 32

E. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 36

1. Profil PT Asuransi Takaful Keluarga ... 36

a. Visi dan Misi PT. Asuransi Takaful Keluarga ... 38

b. Jenis-jenis Produk Asuransi PT Asuransi Takaful Keluarga ... 38

2. Profil PT. BRIngin Life Syariah ... 41

a. Visi dan Misi PT. BRIngin Life Syariah ... 42

b. Jenis-jenis Produk PT. BRIngin Life Syariah ... 42

B. Bentuk Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan Dilihat dari Berbagai Sisi ... 44

1. Bentuk Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan PT. Asuransi Takaful Keluarga ... 44

2. Strategi Pemasaran PT. Asuransi Takaful Keluarga ... 54

3. Bentuk Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan PT. BRIngn Life Syariah ... 57

4. Strategi Pemasaran PT. BRIngn Life Syariah ... 65

C. Perbandingan Keunggulan Produk Asuransi Pendidikan Syariah di PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. BRIngn Life Syariah ... 67


(12)

xi BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80


(13)

xii

Tabel 4.1 Tabel Beasiswa... 49

Tabel 4.2 Besaran Dana Tahapan Pendidikan ... 50

Tabel 4.3 Cara Pembayaran Kontribusi ... 51

Tabel 4.4 Tabel Tahapan Dana Pendidikan ... 62

Tabel 4.5 Perbandingan Keunggulan Produk Asuransi Pendidikan Syariah ... 67


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman sekarang ini berbagai kondisi dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis akan berdampak terhadap meningkatnya persaingan. Sehingga hal ini membuat banyak perusahaan harus dapat bersaing dengan berbagai cara yang efektif untuk mencapai daya saing strategis dan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Pada dasarnya, keunggulan bersaing tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya lebih dari biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menciptakannya.1 Salah satu yang tidak luput dari dunia persaingan saat ini adalah industri asuransi syariah yang kini tengah mengalami perkembangan di Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan asuransi syariah tahun 2013 dari yang hanya mencapai 25% meningkat menjadi 45%. Menurut data OJK, pada awal bulan Maret 2014 perusahaan asuransi bertambah dari 45 perusahaan dengan jumlah aset Rp 13.239 triliun. Untuk perusahaan asuransi jiwanya sendiri berjumlah 20 dengan aset Rp 10 trilun, dengan peningkatan Rp 12,79 triliun atau tumbuh sekitar 27,72% sedangkan asuransi umum dan kerugian yang awalnya berjumlah 22 dengan aset Rp 2.6 triliun bertambah menjadi 26 perusahaan dengan

1

Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1993), h. 3.


(15)

aset akhir tahun sebesar Rp 3,13 triliun atau meningkat 19%.2 Dengan adanya perkembangan tersebut memicu beberapa perusahaan asuransi syariah untuk menghadirkan berbagai macam produk yang inovatif dan menarik untuk masyarakat.

Dari sekian banyak produk yang ditawarkan perusahaan asuransi syariah, asuransi pendidikan merupakan salah satu yang cukup menarik perhatian dikalangan lapisan masyarakat. Hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat atas pendidikan. Mengingat adanya kebutuhan bagi para orang tua di Indonesia yang ingin menyiapkan pendidikan dengan kualitas yang baik bagi anaknya. Karena pendidikan dirasa penting bagi segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik sesuai dengan martabat manusia. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa biaya pendidikan menjadi semakin meningkat. Sementara itu kemampuan yang lebih adalah menjadi suatu keharusan bila anak ingin berkompetensi di dunia kerja yang semakin kompetitif. Biaya pendidikan yang meningkat membuat masyarakat mencari alternatif pembiayaan bagi pendidikan anak-anaknya pada masa mendatang.

Asuransi pendidikan merupakan solusi bagi masyarakat sebagai alternatif pembiayaan pendidikan. Perusahaan asuransi sebagai media perantara menyediakan produk asuransi pendidikan, juga semakin bersemangat mempromosikan produk-produknya. Tampaknya, perusahaan asuransi melihat peluang untuk “menjual”

2 Pertumbuhan Asuransi Mencapai Puncaknya”,

Artikel diakses pada tanggal 23 Agustus 2014 dari http://radarpena.com/read//2014/04/10/10743/18/1/Pertumbuhan-Asuransi-Syariah-Mencapai -Puncaknya


(16)

produk asuransi pendidikan semakin besar khususnya di kalangan masyarakat menengah. Masyarakat menengah menjadi pasar potensial, sebab masyarakat menengah semakin menyadari pentingnya arti pendidikan bagi anak-anak. Di sisi lain, mereka juga menyadari akan semakin beratnya biaya pendidikan pada masa mendatang. Karena itulah, asuransi pendidikan menjadi alternatif bagi masyarakat menengah untuk membiayai pendidikan anak-anaknya pada masa yang akan datang.3

Banyaknya perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi pendidikan tersebut juga menimbulkan persaingan antar perusahaan dalam menarik minat masyarakat khususnya para orangtua. Oleh karena itu, perusahaan asuransi harus menghadirkan berbagai produk yang memiliki kelebihan dan keunggulan tersendiri dibanding dengan produk pesaing demi mencapai kepuasan pelanggan.

PT. Asuransi Takaful Keluarga adalah salah satu perusahaan asuransi syariah di Indonesia yang mengeluarkan produk asuransi pendidikan yang disebut dengan Fulnadi. Produk ini merupakan suatu program asuransi + tabungan yang menyediakan pola penarikan dana yang disesuaikan dengan kebutuhan dana terkait biaya pendidikan anak (Penerima Hibah) serta memberikan manfaat berupa pembayaran santunan kepada ahli waris apabila Peserta mengalami musibah meninggal dunia atau cacat tetap total dalam masa perjanjian.4

3

Asuransi Pendidikan Semakin Variatif,” Artikel diakses pada tanggal 23 Juli 2014 dari

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/asuransi-pendidikan-semakin-variatif/

4

Berdasarkan Surat keputusan Direksi Tentang Produk Takaful Individu PT. Asuransi Takaful Keluarga, No. ATK.DU.SK-003.12.2013 Per Tanggal 30 Desember 2013. h. 1.


(17)

Selain PT. Asuransi Takaful Keluarga, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah pun memiliki produk asuransi pendidikan yang dinamakan dengan produk Danasiswa syariah. Produk ini memberikan perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan diri serta dana tabungan pendidikan dengan pilihan manfaat tambahan berupa pembebasan biaya kontribusi apabila peserta mengalami musibah cacat tetap total atau peserta terdiagnosa menderita penyakit kritis. Selain itu, orangtua dan anak mendapatkan perlindungan asuransi sekaligus menerima tahapan dana pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan anak dimasa mendatang hingga masa asuransi berakhir.5

Kedua perusahaan tersebut sama-sama memiliki unsur saving atau tabungan. Asuransi pendidikan yang dimiliki oleh kedua perusahaan tersebut termasuk kedalam Asuransi Jiwa Dwiguna atau Endowment Insurance, yaitu asuransi jiwa yang memberikan manfaat polis tertentu, jika Peserta hidup sampai masa perjanjian berakhir atau mengalami musibah meninggal dunia dalam masa perjanjian. Mekanisme dalam asuransi pendidikan tersebut adalah para orangtua mempersiapkan dana pendidikan sebagai tabungan ketika anaknya memasuki TK, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi, maka pada saat orangtua atau anak sebagai ahli waris mengalami musibah kecelakaan, cacat tetap total ataupun sampai meninggal dunia, pihak asuransi akan memberikan manfaat proteksi berupa dana sesuai dengan dana tahapan pendidikan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

5“Bringin Danasiswa Syariah”, Artikel diakses pada tanggal 23 Juni 2014 dari


(18)

Berbeda dengan kebanyakan perusahaan lain yang memiliki unsur investasi, yang dinamakan produk unit link. Produk tersebut memiliki unsur investasi sekaligus proteksi. Peserta mendapatkan proteksi manfaat dari asuransi sekaligus bisa memilih investasi melalui saham, reksadana ataupun properti. Namun, ketika nasabah ingin memiliki manfaat tambahan perlindungan, maka pembayaran kontribusinya pun menjadi bertambah agar proteksi asuransinya tetap berjalan.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis tertarik untuk mencoba mengadakan penelitian guna mengetahui apa saja keunggulan produk asuransi pendidikan dan strategi pemasaran yang digunakan oleh masing-masing perusahaan tersebut serta merumuskannya kedalam sebuah karya tulis yaitu skripsi, dengan Judul Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan (Studi PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah).

B. Identifikasi Masalah

Dalam upaya untuk mempertahankan kemajuan perusahaan, berbagai cara dilakukan dalam memasarkan produk-produk yang ditawarkan. Salah satunya yaitu dengan adanya keunggulan bersaing yang dimiliki masing-masing perusahaan tersebut akan membuat perusahaan dapat bertahan dan optimal dalam waktu jangka panjang. Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba mengidentifikasi masalah yang muncul yaitu :

1. Karakteristik produk asuransi pendidikan di PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah.


(19)

2. Strategi pemasaran yang digunakan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah.

3. Bentuk competitive advantage dari produk asuransi pendidikan yang dimiliki oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Adapun pembatasan permasalahan ini yaitu strategi pemasaran yang digunakan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah, dan aspek-aspek yang dapat diunggulkan dari produk asuransi pendidikan pada masing-masing perusahaan.

Adapun secara spesifik perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk competitive advantage yang diciptakan produk asuransi pendidikan PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah ?

2. Apa strategi yang digunakan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dalam menciptakan competitive advantage ?

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian


(20)

1. Untuk menganalisis bentuk competitive advantage yang diciptakan PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dalam produk asuransi pendidikan.

2. Untuk menjelaskan strategi yang digunakan PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dalam mempertahankan produk asuransi pendidikan sehingga dapat mencapai keunggulan yang kompetitif.

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi bidang akademis, sebagai aset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan akademisi, baik dosen maupun mahasiswa dalam memberikan pengetahuan, informasi dan sebagai proses pembelajaran mengenai kompetitif produk asuransi pendidikan.

2. Bagi Perusahaan, PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah sebagai masukan dan saran untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan inovasi produk asuransi pendidikan. 3. Bagi pembaca, sebagai informasi dan penambah wawasan mengenai

produk asuransi pendidikan serta sebagai media sosialisasi mengenai produk ini.

E. Kerangka Teori dan Konseptual 1. Kerangka Teori


(21)

Asuransi pendidikan merupakan satu alternatif yang dinilai akan dapat memenuhi kebutuhan biaya pendidikan. Asuransi pendidikan dirancang untuk membiayai keperluan pendidikan anak yang sesuai dengan jenjang pendidikan. Dengan produk ini, orangtua dapat merencanakan biaya pendidikan sejak anak masuk TK, SD, SMP, SMU, PT, juga dapat menyekolahkan anak di tempat sesuai dengan keinginan.6 Asuransi jenis ini merupakan produk dengan unsur tabungan (saving), asuransi dengan program pendidikan ditujukan untuk orangtua secara individu atau perorangan guna mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anaknya sampai tingkat sarjana.7

b) Competitive Advantage (keunggulan kompetitif)

Keunggulan kompetitif adalah strategi bersaing terhadap sesuatu yang dirancang untuk dikembangkan oleh suatu organisasi. Competitive Advantage (keunggulan kompetitif) merupakan konsep kunci manajemen strategi. Perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika perusahaan tersebut mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki oleh pesaing, melakukan sesuatu yang lebih baik dari perusahaan lain, atau mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh perusahaan lain.8

Sumber keunggulan bersaing dapat berupa produk terbaik di pasar, memberikan jasa pelayanan yang paling hebat, memberikan harga yang lebih murah,

6 Wulan Siti Maryam, “Strategi Pemasaran Produk Dana Pendidikan oleh Agen Asuransi

Pada AJB Bumiputra 1912 Divisi Syariah,Universitas Islam Negeri Syarif Jakarta, 2013), h. 28.

7

Khoiril Anwar, Asuransi Syariah Halal dan Maslahat, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2007), h. 84.

8

Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 85.


(22)

memiliki lokasi yang paling strategis, teknologi yang tepat guna, atribut barang yang sesuai dengan kehendak konsumen, memasarkan produk baru paling cepat, merk dan reputasi teruji serta memberikan nilai barang yang lebih besar daripada uang yang dikeluarkan konsumen.9

Perusahaan yang berhasil mengendalikan pasar adalah perusahaan yang selalu menyeimbangkan dengan baik dua orientasi, yaitu orientasi pelanggan dan orientasi pesaing. Dengan memperhatikan kedua orientasi tersebut akan menghasilkan kinerja pemasaran yang lebih baik. Salah satunya, yaitu orientasi pada pesaing, dengan cara melakukan pengembangan strategi terhadap produk yang meliputi diferensiasi atau diversifikasi produk, variasi produk, dan inovasi produk.10

c) Strategi

Strategi itu sendiri merupakan tindakan yang terintegrasi dalam mengejar keunggulan kompetitif. Strategi yang sukses membutuhkan pemahaman atas nilai yang unik yang menjadi sumber keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan akhirnya sukses karena kemampuan mereka melaksanakan aktivitas spesifik atau sekelompok aktivitas lebih baik daripada pesaing mereka. Aktivitas-aktivitas ini membuat perusahaan menciptakan nilai yang unik bagi para pelanggan mereka. Ini adalah nilai yang merupakan pusat untuk mencapai dan mendukung keunggulan kompetitif. Nilai yang unik ini harus merupakan sesuatu yang tidak mudah ditandingi

9

Bambang Hariadi, Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan Perang Bisnis, (Malang: Bayumedia, 2005), h. 99.

10Endang Sutrasmawati, “

Pengaruh Kompetisi Produk dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran Melalui Competitive Advantage”, (Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 15 No. 2, September 2008), h. 93.


(23)

oleh pesaing. Keunikan dan besarnya nilai pelanggan itu diciptakan oleh strategi perusahaan yang akhirnya ditentukan oleh persepsi pelanggan.11

2. Kerangka Konseptual

F. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan skripsi ini lebih terarah, maka disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Review

11

Warren, J. Keegan, Manajemen Pemasaran Global, (Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2003), h. 17.

Produk Asuransi Pendidikan

PT. Asuransi Takaful Keluarga PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah

Competitive Advantage Asuransi Pendidikan PT. Asuransi Takaful Keluarga serta Strategi Pemasaran

Competitive Advantage Asuransi Pendidikan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah serta Strategi

Pemasaran

Analisis Bentuk Competitive Advantage dari segi Keunggulan Produk, Kinerja Pemasaran, Reputasi Perusahaan, Kualitas


(24)

Studi Terdahulu, Kerangka Teori, Kerangka Konseptual, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang pengertian competitive advantage, kriteria competitive advantage dilihat dari berbagai sisi, teori asuransi syariah dan produk asuransi pendidikan.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan memuat tentang metode dan desain penelitian, fokus dan instrumen penelitian, pengumpulan data, teknik analisis data, gambaran umum PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah, sejarah singkat dan perkembangan perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi kepengurusan dan jenis-jenis produk asuransi yang ditawarkan. BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan memaparkan tentang hasil penelitian dan pembahasan, yaitu tentang bentuk comeptitive advantage (keunggulan kompetitif) produk asuransi pendidikan dan strategi apa saja yang digunakan di kedua perusahaan tersebut, yaitu PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Lie Syariah serta analisis data mengenai perbandingan keunggulan produk asuransi pendidikan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bagian akhir dari skripsi ini yang terdiri dari kesimpulan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan disertai dengan saran


(25)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Competitive Advantage

1. Pengertian Competitive Advantage

Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing jika memiliki sesuatu yang lebih atas pesaingnya dalam menarik konsumen dan mempertahankan diri atas kekuatan persaingan yang mencoba menekan perusahaan. Dengan demikian, untuk mencapai keunggulan bersaing yang terus menerus, seorang produsen harus mampu menyediakan nilai barang atau jasa yang dianggap lebih daripada yang lain oleh konsumen, produk yang baik dengan harga yang lebih rendah atau produk yang lebih baik dengan harga yang sama dengan pesaing atau produk bermutu yang sepadan dengan harganya.12

Keunggulan kompetitif (competitive advantage) adalah keunggulan atas pesaing yang didapatkan dengan menyampaikan nilai pelanggan lebih besar, melalui harga yang lebih murah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang sesuai dengan penetapan harga yang lebih tinggi.13 Lebih lanjut didalam bukunya, Porter menunjukkan bagaimana perusahaan dapat secara aktual menciptakan dan

12

Bambang Hariadi, Strategi Manajemen Strategi Memenangkan Perang Bisnis, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h. 99.

13

Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Prehallindo, 1997), h. 211.


(26)

memelihara keunggulan bersaing perusahaan secara berkelanjutan didalam industri, bagaimana menerapkan strategi umum untuk itu.

Adanya keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan tentunya tidak terlepas dari penerapan strategi. Strategi merupakan suatu kebutuhan besar yang dihadapi organisasi dalam melakukan bisnis, yaitu suatu keputusan yang menentukan kegagalan dan kesuksesan organisasi. Strategi yang baik adalah strategi yang memiliki kapabilitas untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi untuk kemudian menguasai target sasaran yang telah direncanakan. Ketika suatu strategi telah ditetapkan, maka perusahaan tidak dapat menariknya kembali. Keputusan yang dibuat oleh perusahaan tersebut seharusnya mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan, yang nantinya akan menentukan sukses tidaknya perusahaan dalam lingkungan yang kompetitif.14

Walaupun suatu perusahaan dapat saja memiliki banyak kekuatan dan kelemahan dibandingkan dengan para pesaingnya, ada dua tipe dasar keunggulan bersaing yang dapat dimilikinya yaitu biaya rendah dan diferensiasi. Keunggulan biaya dan diferensiasi pada dasarnya berasal dari struktur industri. Kedua tipe dasar keunggulan bersaing tersebut dikombinasikan dengan ruang lingkup kegiatan perusahaan yang dilakukan untuk mencapainya akan menghasilkan tiga pilihan

14


(27)

strategi generik untuk mencapai kinerja diatas rata-rata dalam suatu industri, yaitu diferensiasi, keunggulan biaya dan fokus.15

Keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan memandang perusahaan sebagai suatu keseluruhan, keunggulan bersaing berasal dari banyak aktivitas berlainan yang dilakukan perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan, mendukung produknya. Masing-masing aktivitas dapat mendukung posisi biaya relatif perusahaan dan menciptakan dasar untuk diferensiasi.16

a. Strategi Diferensiasi

Strategi pembedaan produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang men jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata atau psikologis) yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut.

Ciri dari strategi ini adalah perusahaan memutuskan untuk membangun persepsi pasar potensial terhadap produk/jasa yang unggul agar tampak berbeda dibandingkan produk pesaing. Pelanggan diharapkan mau membeli dengan harga mahal karena adanya perbedaan itu.

15

Michael E.Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul, (Jakarta: Erlangga, 1993), h. 10.

16


(28)

Secara umum, terdapat dua bidang syarat yang harus dipenuhi ketika perusahaan memutuskan untuk memanfaatkan strategi ini, yaitu bidang sumber daya dan bidang organisasi. Dari sisi sumber daya perusahaan, maka untuk menetapkan strategi ini dibutuhkan kekuatan-kekuatan yang tinggi dalam hal pemasaran produk, kreativitas dan bakat, perekayasaan produk, riset pasar, reputasi perusahaan, distribusi dan keterampilan kerja. Sedangkan dari sisi organisasi, perusahaan harus kuat dan mampu untuk melakukan koordinasi antar fungsi manajemen yang terkait, serta dapat merekrut tenaga yang berkemampuan tinggi.

b. Strategi Keunggulan Biaya

Dalam strategi ini, perusahaan berusaha menjadi produsen berbiaya rendah dalam industrinya. Strategi biaya rendah menekan pada upaya memproduksi produk standar (sama dengan segala aspek) dengan biaya perunit yang sangat rendah. Produk ini biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan.17

Cirinya adalah perusahaan mengkonsentrasikan perhatian pada harga jual produk yang murah untuk menekan biaya produksi, promosi maupun riset. Jika perlu, produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru produk pesaing. Produsen berbiaya rendah biasanya menjual produk standar atau yang tidak banyak perniknya (no-frill product) dan memusatkan perhatian pada usaha mencapai keunggulan biaya dari sumber yang ada. Dan untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah

17

D.T Johns dan Harding, H. A, Manajemen Operasi (Meraih Keunggulan Bersaing),


(29)

perusahaan harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu sumber daya dan organisasi.

Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan di bidang sumber daya daya perusahaan, yaitu kuat akan modal, terampil pada rekayasa proses, pengawasan yang ketat, mudah diproduksi serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari bidang organisasi, perusahaan harus memiliki kemampuan mengendalikan biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif berdasarkan target. Jika sebuah perusahaan dapat mencapai dan mempertahankan keunggulan biaya menyeluruh, perusahaan ini akan menjadi perusahaan yang prestasinya diatas rata-rata dalam industrinya jika ia dapat mengatur agar harganya setingkat atau mendekati harga rata-rata dalam industri.18

c. Strategi Fokus

Strategi fokus ini berarti memusatkan (fokus) pada pembeli, segmen lini produk, atau pasar geografis tertentu. Strategi fokus dibangun untuk melayani target tertentu secara baik. Meskipun strategi fokus tidak mencapai biaya rendah atau diferensiasai dari segi pandang pasar sebagai keseluruhan, strategi ini sesungguhnya mencapai salah satu atau kedua posisi tersebut di target pasarnya yang lebih sempit.

18

Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul, h. 12.


(30)

Dengan demikian, perusahaan akan mampu melayani target strategisnya yang sempit secara lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing yang bersaing lebih luas. 19

Salah satu bentuk strategi fokus adalah spesialisasi produk, dimana perusahaan menghasilkan satu produk yang ditujukan pada beberapa segmen pasar berbeda.20 Strategi ini dilakukan untuk menghindari persaingan langsung dengan beberapa pesaing yang ada dengan memilih segmen pasar tertentu. Dengan demikian, karena persaingan perusahaan dapat dikecilkan dan benar-benar mampu untuk memberikan yang terbaik dalam pasar tersebut.

Masing-masing strategi generik mencakup jalur yang secara mendasar berbeda-beda menuju ke keunggulan bersaing, strategi keunggulan biaya dan strategi diferensiasi mencari keunggulan bersaing dalam beragam segmen industri yang luas sedangkan strategi fokus mengejar keunggulan biaya (fokus biaya) atau diferensiasi (fokus diferensiasi) dalam segmen yang sempit.

Pemikiran yang melandasi konsep strategi generik adalah bahwa keunggulan bersaing merupakan inti dari strategi apapun, dan mencapai keunggulan bersaing mengaharuskan perusahaan untuk menentukan pilihan. Jika suatu perusahaan ingin

19

Agus Maulana, Michael E. Porter, Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing), Jakarta: Erlangga, 1996, h. 35.

20

Tedy Herlambang, Ekonomi Manajerial dan Strategi Bersaing, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 2002, h. 36.


(31)

memiliki keunggulan bersaing tertentu, ia harus memilih jenis keunggulan bersaing yang akan dicapainya serta cakupan pasar tempat perusahaan akan mencapainya.21

Perusahaan yang mengejar suatu strategi yang jelas, salah satunya yang telah disebutkan diatas maka kemungkinan memiliki kinerja yang baik. perusahaan yang paling baik melaksanakan strategi tersebut akan menghasilkan laba paling besar. Tetapi, perusahaan yang tidak jelas mengikuti strategi apa yang akan digunakan dan melakukan strategi hanya setengah-setengah, maka perusahaan tersebut memiliki kinerja yang buruk karena akan terperangkap ditengah dan mengalami kesulitan untuk bertahan.

B. Kriteria Competitive Advantage dilihat dari berbagai sisi 1. Keunggulan Produk

Menurut Henard dan Szimanski, keunggulan kompetitif produk adalah superioritas dan atau pembedaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tawaran kompetitor. Unsur-unsur keunggulan produk, misalnya keunikan nilai dan keuntungan yang ditawarkan perusahaan harus dilihat dari pendapat pelanggan yang didasarkan pada pemahaman atau kebutuhan dan keinginan pelanggan, yang didasarkan pada pemahaman atau kebutuhan dan keinginan pelanggan, juga dari faktor subyektif mereka (suka dan tidak suka). Cara yang dapat dilakukan adalah :22

21

Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul, h. 11.

22Soviadi Nor Rachman, “Analisis Pengaruh Keunggulan, Reputasi Perusahaan dan Asosiasi Merek Terhadap Kesuksesan Produk Baru Dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran” (Jurnal Tesis


(32)

a. Mula-mula menentukan kebutuhan, keinginan, preferensi, suka dan tidak suka dari perspektif konsumen dari riset pemasaran.

b. Melakukan analisis atas produk yang kompetitif, yaitu dengan menganalisis kelemahan produk-produk kompetitor kemudian membuat produk yang dapat mengatasi kelemahan tersebut.

c. Melakukan test dan verifikasi atas semua asumsi mengenai desain produk yang dihasilkan dengan pembuatan prototip yang bisa dicoba berpotensi mendorong kesuksesan baru.

Keunggulan produk sangat ditentukan oleh keunikan manfaat yang diberikan perusahaan asuransi kepada peserta, superioritas produk, inovasi produk yang terus menerus, kebutuhan produk yang memenuhi kebutuhan peserta, kecanggihan teknologi produk dan desain produk itu sendiri.

Produk yang mempunyai keunggulan kompetitif tinggi akan memiliki tingkat kesuksesan yang lebih tinggi, memperoleh market share yang lebih besar, memiliki profit yang lebih tinggi dan target pencapaian penjualan dan profit lebih mudah tercapai. Faktor yang paling utama yang menyebabkan suatu produk sukses adalah superioritas produk (keunggulan kompetitif produk), produk superior (yang meberikan keuntungan unik dan produk yang bernilai tinggi bagi peserta) akan menentukan kemenangan atau kekalahan produk yang bertarung di pasar.

Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang, 2006) h. 26.


(33)

Keunggulan produk pada perusahaan asuransi merupakan hal yang mutlak yang harus dipertahankan oleh perusahaan asuransi tersebut. keunikan yang berbeda dari perusahaan asuransi lain, dan tingkat efisiensi produk merupakan kunci dari peningkatan kesuksesan produk baru dalam peningkatan kinerja pemasaran.

2. Kinerja Pemasaran

Strategi yang berkualitas dapat menimbulkan daya terima pelanggan terhadap tingkatan kualitas, perbaikan pasar dan kinerja pemasaran sebagai hasil akhirnya. Kinerja pemasaran merupakan konsep untuk mengukur prestasi pemasaran suatu produk. Kinerja pemasaran selalu dipandang sebagai hasil dari dijalankannya sebuah peran stratejik tertentu. Bagi seorang tenaga penjualan, kinerja dihasilkan sebagai akibat dari keagresifan tenaga penjualan mendekati dan melayani dengan baik pelanggannya.

Menurut Ferdinand, kinerja pemasaran yang baik dinyatakan dalam tiga besaran utama, yaitu nilai penjualan, pertumbuhan penjualan dan porsi pasar yang pada akhirnya bermuara pada keuntungan perusahaan. Nilai penjualan menunjukkan rupiah ataupun unit produk yang terjual, sedangkan pertumbuhan penjualan menunjukkan seberapa besar kenaikan penjualan produk yang sama dibandingkan satuan waktu tertentu, serta porsi pasar menunjukkan seberapa besar kontribusi produk menguasai pasar produk sejenis dibanding kompetitor.23

23

Widodo, “Meningkatkan Kinerja Pemasaran Dengan Kreativitas Strategi”, (Jurnal Manajemen Bisnis Vol. 1 No. 2 Universitas Islam Sultan Agung Semarang, 2008), h. 154.


(34)

3. Reputasi Perusahaan

Reputasi merupakan penghargaan yang didapat oleh perusahaan karena adanya keunggulan-keunggulan yang ada pada perusahaan tersebut, seperti kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan sehingga perusahaan akan terus dapat mengembangkan dirinya untuk terus dapat menciptakan hal-hal yang baru lagi bagi pemenuhan kebutuhan konsumen.

Perusahaan dapat membangun berbagai macam reputasi, seperti reputasi kualitas, reputasi pemasaran, reputasi inovasi produk, dan lain sebagainya. Suatu reputasi perusahaan akan menurun manakala gagal dalam memenuhi apa yang disyaratkan pasar.

Perusahaan membangun kompetensi khusus (distinctive competencies). Kompetensi khusus harus dibangun dengan mengintegrasikan empat komponen, yaitu kompetensi manajerial dan fokus strategi, komeptensi berdasarkan sumber daya, kompetensi berdasarkan transformasi, dan kompetensi berdasarkan pengeluaran. Pada kompetensi berdasarkan pengeluaran, menegaskan bahwa perusahaan harus membangun reputasi melalui kekhususan (spesifikasi) atas kualitas produk yang konsisten, dan dibutuhkan konsumen. Jika kualitas produk konsisten dan selalu sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, produk akan sukses di pasar.

Perusahaan yang mempunyai reputasi positif lebih memungkinkan untuk menarik minat pelamar berkualitas tinggi, membangun pangsa pasar yang luas,


(35)

menerapkan harga yang lebih tinggi dan lebih menarik minat investor. Dengan kata lain, reputasi perusahaan yang baik memberikan perusahaan keunggulan kompetitif.

4. Kualitas Produk

Produk merupakan salah satu dari faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing, disamping harga dan jangkauan distribusinya. Produk adalah sesuatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara memuaskan. Oleh karena itu, setiap perusahaan berupaya untuk mengembangkan produknya agar dapat mampu bersaing dengan produk-produk saingannya di pasar. Unsur yang terpenting dalam produk adalah mutu/kualitas.

Kualitas diartikan sebagai kemampuan produk untuk memenuhi apa yang diharapkan konsumen atau pengguna terhadap suatu produk yang dimilikinya. Kualitas produk harus dapat mencerminkan tingkat kemampuan produk untuk memberikan kemanfaatan yang diharapkan oleh konsumen atau pengguna dari produk tersebut.24 Keberhasilan suatu perusahaan dalam persaingan sangat ditentukan oleh tingkat kualitas produk yang dihasilkan dan dipasarkan, yang memengaruhi posisi produk di pasar.

5. SDM dalam Perusahaan

Menurut Porter, SDM merupakan salah satu komponen dan sistem organisasi yang dapat menjadi salah satu keunggulan kompetitif dalam organisasi. Oleh karena

24

Sofjan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), h. 368.


(36)

itu perusahaan harus benar-benar memperhatikan kualitas dan kompetensi SDM yang dimiliki dengan cara mengelola SDM yang ada untuk dikembangkan melalui proses pendidikan dan pelatihan. Fungsi SDM sebagai salah satu sumber keunggulan kompetitif akan lebih memberikan manfaat yang besar jika dikelola secara efektif dan efisien.25

Keunggulan kompetitif dapat diciptakan melalui pengelolaan sumber daya manusia yang efektif dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal perusahaan yang akan dihadapinya. Setiap organisasi perusahaan beroperasi dengan menggunakan seluruh sumber dayanya untuk dapat menghasilkan produk baik barang atau jasa yang bisa dipasarkan. Dalam hal ini pengelolaan sumber daya yang dimiliki perusahaan meliputi sumber daya finansial, fisik, SDM dan kemampuan teknologis dan sistem.26

Sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut dapat dijadikan sebagai sumber untuk meraih keunggulan kompetitif bila perusahaan mampu menciptakan strategi nilai yang tidak dimiliki atau sulit ditiru oleh perusahaan pesaingnya. Kriteria yang dapat dipakai sebagai tolok ukur untuk menetapkan suatu sumber daya meraih keunggulan bersaing atau tidak, adalah sumber daya tersebut

25

Sofjan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi, h. 8-9.

26

Lena Ellitan, “Praktik-praktik Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Keunggulan


(37)

harus mampu menciptakan nilai, sulit ditiru, bersifat langka, dan tidak ada substitusi.27

C. Teori Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Asuransi dalam bahasa Arab disebut At-ta’min. At-ta’min berasal dari kata “amanah” yang berarti memberikan perlindungan, ketenangan, rasa aman serta bebas dari takut.28 Berdasarkan definisi terakhir, tersirat makna bahwa at-ta’min at-ta’wuni lebih menekankan pada adanya saling menanggung atau saling menjamin antara satu sama lain jika diantara mereka ada yang tertimpa musibah, baik musibah kematian, kecelakaan, sakit, kecurian, kebakaran maupun kerugian-kerugian lainnya. Ini lebih tepat disebut sebagai prinsip takaful. Prinsip ini menjadi pilar terbentuknya masyarakat yang kuat dan kukuh karena setiap individu diberikan tanggung jawab sosial dan hukum untuk memberikan perlindungan dan jaminan terhadap individu lain.

Pada dasarnya asuransi syariah atau takaful adalah asuransi merupakan suatu sistem atau tindakan untuk melimpahkan, mengalihkan, atau mentransfer risiko yang ditanggung kepada pihak lain dengan syarat melakukan pembayaran premi dalam

27

Ni Wayan Mujiati, “Pengelolaan SDM Untuk Menciptakan Keunggulan Kompetitif”, (Fakultas Ekonomi Universitas Udayana), Artikel diakses pada tanggal 04 Juli 2014 dari http://www.e-jurnal.com/2013/12/pengelolaan-sdm-untuk menciptakan.html, h. 7-8.

28

Abdullah Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihan di Tengah Asuransi Konvensional, (Jakarta: PT. Gramedia, 2006), h. 2


(38)

rentang waktu tertentu secara teratur sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan terhadap risiko yang dimungkinkan terjadi di masa depan seiring dengan ketidakpastian itu sendiri.29 Tujuan asuransi itu sendiri adalah untuk mengadakan persiapan dalam menghadapi kemungkinan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupannya.30

D. Produk Asuransi Pendidikan

1. Pengertian Asuransi Pendidikan

Asuransi pendidikan merupakan salah satu alternatif yang dinilai akan dapat memenuhi kebutuhan pendidikan. Asuransi pendidikan dirancang sedemikian rupa, sehingga hanya untuk keperluan pendidikan anak yang sesuai dengan jenjang pendidikan. Bahkan ketika orangtua tidak produktif atau mengalami risiko kematian, para penerima manfaat polis (anak-anak) akan tetap terjamin kelangsungan hidup dan pendidikannya. Ada banyak pengertian dalam mendefinisikan asuransi pendidikan, namun dapat ditarik benang merahnya dari pengertian asuransi pendidikan. Asuransi pendidikan adalah kontrak antara perusahaan asuransi dan orangtua yang menyebutkan bahwa orangtua setuju untuk membayar sejumlah premi asuransi secara berkala kepada pihak perusahaan asuransi, untuk kemudian orangtua mendapatkan sejumlah dana pendidikan tertentu dari perusahaan asuransi pada saat anak memasuki usia sekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya.

29

Zian Farodis, Buku Pintar Asuransi Mengenal dan Memilih Asuransi yang Menguntungkan Nasabah, (Yogyakarta: Laksana, 2014), h. 11.

30

Mohammad Muslehuddin, Asuransi Dalam Islam, (Jakarta: Penerbit Buku Aksara, 1995), h. 3.


(39)

Dalam asuransi ini, peserta memiliki dua kemungkinan, bila peserta masih hidup sampai masa kontrak berakhir, maka pembayaran klaim dari rekening tabarru pada peserta porsi bagi hasil, akan diterima peserta bersangkutan untuk kemudian digunakan bagi biaya pendidikan anak-anak. Tetapi bila peserta meninggl dunia pada saat masa kontrak masih berlangsung, maka pembayaran klaim berupa rekening tabarru pesera, porsi bagi hasil, dan dana kebajikan diambil dari tabungan tabarru akan diterima oleh ahli warisnya untuk biaya pendidikan setelah ditinggal orangtuanya.31

2. Fungsi Asuransi Pendidikan

Pada umumnya asuransi pendidikan memberikan dua fungsi, yaitu Pertama proteksi, fungsi proteksi ini akan menanggung risiko kematian dengan menjanjikan sejumlah uang pertanggungan jika mengalami kematian. Pada umumnya jumlah uang pertanggungan yang diberikan sesuai dengan biaya pendidikan anak yang sudah disepakati dalam polis, sehingga anak akan tetap dapat meneruskan pendidikannya. Kedua sebagai tabungan. Orangtua dianjurkan untuk disiplin menabung sejak dini bagi biaya pendidikan anaknya di masa epan.

3. Bentuk Asuransi Pendidikan

Asuransi pendidikan murni (tradisional) dengan manfaat kontrak pasti hanya digunakan untuk masa pendidikan anak (selesai pendidikan polis akan close). Bila terjadi risiko pada orangtua akan keluar uang pertanggungan dan kewajiban

31


(40)

membayar terhenti, namun manfaat dana tahapan pendidikan tetap diperoleh hingga usai. Bila tidak terjadi risiko maka diterima sejumlah tahapan dana pendidikan hingga usai.

Asuransi pendidikan dengan unit link dapat menjadikan orangtua sebagai tertanggung yang disebut asuransi dana pendidikan, karena yang diasuransikan adalah kebutuhan terhadapa total dana pendidikan kedalam Uang Pertanggungan dasar (UP dasar). Asuransi pendidikan dengan unit link dapat menjadikan anak sebagai tertanggung yang kemudian disebut asuransi perencana pendidikan, karena yang diasuransikan adalah rencana menabungnya dengan manfaat Payor.32

E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

Dari penulisan skripsi ini, penulis telah melakukan tinjauan kajian terdahulu terhadap beberapa laporan penelitian dan skripsi yang telah ada. Penulis melihat ada beberapa studi terdahulu yang dapat dijadikan sebagai fokus tinjauan kepustakaan berkenaan dengan topik yang dipilih.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Siti Sholihah, S. 340908020, Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tesis tahun 2010 dengan Judul Pelaksanaan Asuransi Takaful Dana Pendidikan / Fulnadi Di PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Surakarta. Penelitian ini tentang menganalisa prosedur dan pelaksanaan asuransi takaful dana pendidikan / fulnadi di PT. Asuransi Takaful

32Perbedaan Asuransi Pendidikan dengan Tabungan Pendidikan”

, Artikel diakses pada tanggal 13 Juni 2014 dari http://www.asuransipendidikanterbaik.com/perbedaan-asuransi-pendidikan-vs-tabungan-pendidikan/


(41)

Keluarga Cabang Surakarta dengan mengkaitkan melalui teori-teori ekonomi syariah dan konsep teori hukum islam, yaitu Fatwa DSN-MUI No. 21 tahun 2001.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Abung Fayshal dan Henny Medyawati, Jurnal Asuransi dan Manajemen Resiko Vol. 1 No. 2, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, dengan Judul Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Jiwa Pada Bumi Putera Syariah Cabang Depok. Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis strategi pemasaran produk asuransi jiwa yang dilakukan oleh AJB Bumiputera Syariah yang menerapkan strategi bauran pemasaran dilihat berdasarkan segi produk, harga, distribusi/tempat dan promosi. Objek penelitiannya yaitu di kantor cabang Depok. Perusahaan tersebut menyediakan beberapa layanan jasa asuransi guna memenuhi kebutuhan konsumen.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nabila Desiana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Universitas Hasanuddin Makassar tahun 2012. Dengan Judul Penerapan Strategi Bersaing dalam Peningkatan Pangsa Pasar pada PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar. Penelitian ini menganalisis perkembangan penjualan yang dicapai oleh perusahaan PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar dan penerapan strategi bersaing dengan menggunakan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) terhadap peningkatan pangsa pasar. Tujuan dari penelitian ini menganalisis apakah penerapan strategi bersaing dengan menggunakan analisis SWOT dapat meningkatkan pangsa pasar. Dan objek penelitian dalam penelitian ini adalah PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar.


(42)

Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah penulis fokus terhadap bentuk competitive advantage (keunggulan kompetitif) produk asuransi pendidikan yang dilihat dari aspek harga premi, manfaat yang diterima, inovasi produk, teknologi yang digunakan, dan tingkat pelayanan serta strategi pemasaran yang digunakan oleh masing-masing perusahaan. Produk yang diteliti yaitu produk asuransi pendidikan. Adapun objek penelitian yakni PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah.


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan pnelitian yang penulis lakukan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang digunakan oleh peneliti dengan mendasarkan pada data-data yang digunakan responden secara lisan atau tulisan, dan juga perilakunya yang nyata dan diteliti dan dipelajari sebagai suatu yang utuh.33 Penelitian kualitatif lebih mengutamakan kualitas data, oleh karena itu teknik pengumpulan datanya banyak menggunakan wawancara yang berkesinambungan dan observasi langsung. Penulis ingin memaparkan data yang terkumpul berupa dokumen dan informasi yang aktual mengenai produk asuransi pendidikan di dua perusahaan sehingga ditemukannya interpretasi keunggulan di produk tersebut. bersifat kualitatif ini artinya penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis yang berupa kata-kata tertulis terhadap apa yang diamati, atau dengan kata lain data yang dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskriptif.

Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan sosial, bukan mendeskripsikan bagian permukaan dari suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif dengan positivismenya. Peneliti menginterpretasikan

33


(44)

bagaimana subjek memperoleh makna dari lingkungan sekeliling, dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi perilaku mereka.34 Peneliti kualitatif juga sebagai human interest, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.35

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penellitian deskriptif berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.36 Sedangkan penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang dapat diamati.37

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari pihak-pihak yang terkait, dalam hal ini Perusahaan Asuransi Syariah. Untuk memperoleh data ini, penulis melakukan wawancara secara langsung dengan pihak Asuransi.

b. Data Sekunder adalah data yang di dapat dari keterangan-keterangan atau pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh secara tidak langsung

34

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori danPraktik, (Jakarta: Paragonatama Jaya, 2013), h. 85.

35

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 306.

36

Consuelo G.Sevila, Penghantar Metode Penelitian, (Jakarta: UI-PRESS, 1993), h.71

37

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 3


(45)

melalui studi kepustakaan, dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, dan sumber-sumber tertulis lainnya. Data sekunder merupakan data yang menunjang dan mendukung data primer yang diperoleh dari data studi kepustakaan dan studi dokumenter yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. C. Objek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Asuransi Takaful Keluarga bertempat di Graha Takaful Indonesia, Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100, Jakarta Selatan dan di PT. BRIngin Life Syariah bertempat di Graha Irama, lantai 5 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-I Kav. 1 & 2, Jakarta Pusat.

D. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah proses pengadaan data primer dan data sekunder untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data adalah suatu cara untuk memperoleh data yang obyektif, yaitu data yang diperoleh berdasarkan data yang sebenar-benarnya bukan atas karangan-karangan.38

Dalam menyusun skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk penelitian ini dengan cara :

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Salah satu yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini yaitu mempelajari beberapa literatur tertulis baik itu dari buku-buku pedoman, artikel, jurnal penelitian dan sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi berkaitan dengan masalah

38


(46)

yang dibahas, yang dihimpun dari berbagai sumber mulai dari perpusatakaan hingga situs internet.

2. Studi Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung dari lokasi perusahaan-perusahaan untuk memperoleh data-data dan informasi melalui :

1) Studi dokumentasi

Yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan laporan yang didapatkan dari perusahaan yang diteliti dan laporan lainnya yang berkaitan dengan masalah produk asuransi pendidikan dan strategi pemasaran dua perusahaan PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. BRIngin Life Syariah.

2) Wawancara (Interview)

Wawancara atau interview adalah proses tanya jawab antara peneliti dengan subjek penelitian atau informen dalam satu situasi sosial. Wawancara menggunakan seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disiapkan oleh peneliti sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui proses wawancara.39

E. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan. Dari teori-teori yang sudah ada dirumuskan, kemudian dicarikan data-datanya untuk memperkuat teori-teori tersebut

39

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kulitatif, (Jakarta: Referensi (GP Press Group), Cet. 1, 2013), h. 118.


(47)

di lapangan. Analisis data dilakukan sebelum memasuki lapangan dan selama di lapangan. Setelah di lapangan, peneliti tidak melakukan analisis data lagi tetapi hanya memaparkan kesimpulan yang dapat dipahami oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Menurut Miles dan Huberman, analisis data kualitatif merupakan upaya berlanjut, berulang dan terus menerus. Ada tiga tahap analisis data yaitu :40

1. Reduksi Data

Berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Proses reduksi data dalam penelitian ini terdiri dari pemilihan hal-hal yang berhubungan dengan aspek-aspek penting di dalam strategi-strategi yang penting di dalam perusahaan sehingga muncullah keunggulan perusahaan itu diantara para pesaing-pesaingnya.

2. Penyajian Data

Penyajian data atau display data diikuti oleh proses mengumpulkan data-data yang saling berhubungan satu sama lain melalui wawancara, pendokumentasian dan pengamatan yang lebih mendalam. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat hasil reduksi data untuk diolah lebih lanjut sehingga pada akhirnya akan menghasilkan suatu kesimpulan. Setelah data diperoleh berupa tulisan baik catatan maupun rekaman yang sudah direduksi, data kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi.

40


(48)

3. Menarik Kesimpulan (verifikasi)

Langkah ketiga dalam pengolahan data kualitatif adalah kesimpulan dan verifikasi data. Setelah data terkumpul kemudian data tersebut diolah secara kualitatif menggunakan pendekatan komparatif, kemudian data tersebut dianalisis dengan data sekunder. Dari hasil analisis tersebut saya berusaha menggambarkan permasalahan secara rinci dengan didasari pada data-data yang diteliti dan kemudian untuk diambil suatu kesimpulan yang valid.

Setelah peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitian, peneliti mempelajari dan memahami kembali data-data hasil penelitian, meminta pertimbangan kepada berbagai pihak mengenai data-data yang diperoleh di lapangan. Isi kesimpulan tersebut akan menyatakan kredibilitas dari asumsi awal yang ditentukan oleh peneliti


(49)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Profil PT. Asuransi Takaful Keluarga

Asuransi Takaful di Indonesia baru muncul pada tahun 1994, seiring dengan diresmikannya PT. Syarikat Takaful Indonesia yang kemudian mendirikan dua anak perusahaan yaitu PT. Asuransi Takaful Keluarga pada tahun 1994 dan PT. Asuransi Takaful Umum pada tahun 1995. Gagasan dan pemikiran didirikannya asuransi berlandaskan syariah sebenarnya sudah muncul tiga tahun sebelum berdirinya Takaful dan makin kuat setelah diresmikannya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991. Dengan beroperasinya Bank-bank Syariah dirasakan kebutuhan akan kehadiran jasa asuransi yang berdasarkan syariah pula. Berdasarkan pemikiran tersebut Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) pada tanggal 27 Juli 1993 melalui Yayasan Abdi Bangsanya bersama Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Perusahaan Asuransi Tugu Mandiri sepakat memprakarsai pendirian asuransi takaful dengan menyusun Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI).

TEPATI itulah yang kemudian menjadi perumus dan perealisir dari pendirian Asuransi Takaful Indonesia dengan mendirikan PT. Asuransi Takaful Keluarga (Asuransi Jiwa) dan PT. Asuransi Takaful Umum (Asuransi Kerugian). Pendirian dua perusahaan asuransi tersebut dimaksudkan untuk memenuhi Pasal 3 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian yang menyebutkan bahwa


(50)

perusahaan asuransi jiwa dan perusahaan asuransi kerugian harus didirikan secara terpisah.

Langkah awal yang dilakukan TEPATI dalam pembentukan asuransi takaful di Indonesia adalah melakukan studi banding ke Syarikat Takaful Malaysia Sendirian Berhad di Malaysia pada tanggal 7 sampai 10 September 1993, hasil studi banding tersebut kemudian diseminarkan di Jakarta pada tanggal 19 Oktober 1993, yang merekomendasikan untuk segera dibentuk Asuransi Takaful Indonesia.41

PT. Asuransi Takaful Keluarga yang bergerak di bidang Asuransi Jiwa Syariah didirikan pada tanggal 4 Agustus 1994 dan mulai beroperasi pada tanggal 25 Agustus 1994, yang ditandai peresmian oleh Menteri Keuangan Mar’ie Muhammad. Diikuti dengan pendirian anak perusahaan yang bergerak di bidang Asuransi Umum Syariah yaitu PT. Asuransi Takaful Umum yang diresmikan oleh Menristek/Ketua BPPT Prof. Dr. B.J. Habibie pada tanggal 2 juni 1995.

Di tahun 2004, Perusahaan melakukan restrukturisasi yang berhasil menyatukan fungsi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dan Asuransi Takaful Umum sehingga lebih efisien dan efektif dalam penetrasi pasar, juga diikuti dengan

41

Siti Sholihah, “Pelaksanaan Asuransi Takaful Dana Pendidikan / Fulnadi Di PT. Asuransi

Takaful Keluarga Cabang Surakarta” (Tesis Program Studi Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010), h. 85.


(51)

peresmian kantor pusat, Graha Takaful Indonesia di Mampang Prapatan, Jakarta pada Desember 2004.42

a. Visi dan Misi PT. Asuransi Takaful Keluarga

Visi dari PT. Asuransi Takaful Keluarga adalah menjadi Role Model Bisnis Syariah di Indonesia dengan profesional, amanah dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Misi dari PT. Asuransi Takaful Keluarga adalah menjadikan Asuransi Takaful Keluarga sebagai Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik di Indonesia, menjadikan sumber daya manusia sebagai salah satu aset bagi pertumbuhan perusahaan, dan memberikan pelayanan yang terbaik dengan dukungan teknologi.

b. Jenis-jenis Produk Asuransi PT. Asuransi Takaful Keluarga Produk asuransi syariah secara umum dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok produk kategori perseorangan (individual) dan kelompok produk kategori grup (kumpulan). Sebagian produk PT. Asuransi Takaful Keluarga yang termasuk dalam kategori tersebut adalah sebagai berikut :43

1. Produk Kategori Perorangan (individual)

a. Takafulink Al Khairat Individu adalah suatu program asuransi yang memberikan manfaat berupa pembayaran santunan kepada ahli waris

42

Artikel diakses pada tanggal 26 Agustus 2014 pukul 13.42 WIB dari

http://www.takaful.com/indexhome..php/profile/list/

43

Artikel ini diakses pada tanggal 21 Agustus 2014 pukul 14.00 WIB dari


(52)

apabila peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa perjanjian. Bila Peserta ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian, maka ahli warisnya akan mendapatkan dana santunan meninggal dari Asuransi Takaful Keluarga sesuai dengan jumlah yang direncanakan peserta.

b. Takaful Kecelakaan Diri Individu, adalah suatu program asuransi yang memberikan manfaat berupa pembayaran santunan kepada ahli waris apabila peserta ditakdirkan meninggal dunia, cacat tetap total atau cacat tetap sebagian karena kecelakaan dalam masa perjanjian.

c. Takaful Kesehatan Individu, adalah suatu program asuransi yang memberikan manfaat berupa pembayaran santunan kepada peserta apabila Peserta menjalani rawat inap di rumah sakit atau rujukan Dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang diperlukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari kalender.

d. Takafulink Salam Cendekia, merupakan produk investasi murni syariah, yang memberikan manfaat dana pendidikan dan perlindungan yang optimal bagi suatu keluarga.

e. Takafulink Salam, yaitu produk yang memberikan manfaat perlindungan jiwa yang maksimal hingga usia 70 tahun dengan manfaat santunan yang bisa disesuaikan untuk mendapatkan yang terbaik.

f. Takaful Fulnadi, yaitu program takaful dana pendidikan. Program asuransi ini diperuntukkan untuk perorangan bermaksud menyediakan dana


(53)

pendidikan, dalam mata uang Rupiah dan US Dolar untuk putra-putrinya sampai sarjana.

2. Produk Kategori Grup (Kumpulan)

a. Takaful Al Khairat, adalah suatu bentuk perlindungan kumpulan yang diperuntukkan kepada ahli warisnya apabila yang bersangkutan ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian.

b. Takaful Kecelakaan Diri, adalah suatu bentuk perlindungan kumpulan yang ditujukan untuk perusahaan, organisasi atau perkumpulan yang bermaksud menyediakan santunan kepada karyawan/anggota apabila mengalami musibah karena kecelakaan dalam masa perjanjian.

c. Takaful Kecelakaan Siswa, adalah bentuk perlindungan kumpulan yang ditujukan kepada Sekolah/Perguruan Tinggi atau Lembaga Pendidikan Non Formal yang bermaksud menyediakan santunan kepada siswa/mahasiswa atau pesertanya apabila mengalami musibah karena kecelakaan yang mengakibatkan cacat tetap total maupun sebagian atau meninggal.

d. Takafulink Kumpulan, merupakan program asuransi unitlink yang ditujukan bagi karyawan perusahaan (Peserta) dengan memberikan manfaat proteksi serta manfaat investasi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang


(54)

e. FulMedicare, adalah produk yang memberikan manfaat pelayanan kesehatan bagi peserta yang mengalami sakit karena risiko penyakit atau kecelakaan.

2. Profil PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah

PT. Asuransi jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA dengan merek dagang BRINGIN LIFE didirikan oleh Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1987 atas izin usaha yang berdasarkan Akte Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito No. 116 dan SK. Menteri Keuangan RI 10 Oktober 1988.

BRINGIN LIFE pada awalnya dibentuk untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan pelayanan kepada nasabah perbankan khususnya nasabah kredit kecil BRI. Namun dalam perkembangan selanjutnya mengingat akan adanya kebutuhan jasa asuransi yang meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, program dana pensiun, kecelakaan diri, anuitas dan program kesejahteraan hari tua cukup besar, maka bisnis BRINGIN LIFE merambah pasar di luar BRI untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara individu dan kumpulan.

Pada tahun 1995, atas dasar Keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep-184/KM.17/1995 BRINGIN LIFE mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat akan kebutuhan pensiun di hari tua. BRINGIN LIFE juga membuka unit usaha berupa Asuransi Syariah dengan izin operasional sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : KEP-007/KM.6/2003 tanggal 21 Januari 2003 dengan beberapa kantor


(55)

penjualan syariah yang tersebar di kota-kota besar dengan susunan Dewan Pengawas Syariah yaitu K.H Ma’ruf Amin sebagai Ketua, dan beranggotakan K.H Prof. Ali Mustafa Yaqub, MA dan H. Drs. Moh. Hidayat, MBA MBL.44

PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah adalah lembaga keuangan syariah yang berusaha secara konsisten menjalankan operasional usahanya mengacu kepada prinsip-prinsip syariah yang telah ditetapkan oleh Dewan pengawas Syariah melalui fatwa dan opini DPS, kepatuhan syariah yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai regulator dan Ukhuwah sebagai landasan komunikasi internal dan eksternal.

a. Visi dan Misi PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah

Visi dari PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah adalah menjadi perusahaan asuransi jiwa yang terkemuka di Indonesia.

Misi dari PT. BRIngin Life Syariah adalah melaksanakan bisnis asuransi jiwa secara professional di Indonesia, memberikan pelayanan prima kepada Nasabah dan Pemegang Saham melalui jaringan kerja yang luas, serta memberikan keuntungan Pemegang Saham dan meningkatkan kesejahteraan Pegawai.

b. Jenis-jenis Produk Asuransi Syariah PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah

PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah secara umum terdiri dari dua kelompok, yaitu perorangan (individu) dan kelompok (kumpulan).

44

Artikel Diakses pada tanggal 26 Agustus 2014 pukul 15.43 WIB dari


(1)

DANA

TABARRU'

Per Triwulan I Tahun 2014

(dalam jutaan rupiah)

1

Surplus

underwriting

dana

tabarru'

(dasar akrual)

(1.717,39)

2

Dikurangi:

A. Surplus

underwriting

dibagikan ke peserta

0,00

B. Surplus

underwriting

dibagikan ke perusahaan (pengelola)

0,00

3

Surplus

underwriting

yang diakumulasikan untuk dana

tabarru'

(1-2a-2b)

(1.717,39)

4

Hasil investasi dana

tabarru'

(dasar akrual)

A. Hasil investasi dana

tabarru'

(dasar akrual)

794,28

B. Bagi hasil investasi dana

tabarru'

ke perusahaan

0,00

5

Hasil investasi dana

tabarru'

yang tersedia untuk dana

tabarru'

(4a - 4b)

794,28

6

Penerimaan lain-lain (a.l. Penerimaan surplus

underwriting

reasuransi dan jasa giro)

27,39

7

Biaya lain-lain (a.l biaya-biaya bank)

4,27

8

Pembentukan dana

tabarru'

periode berjalan (3 + 5 + 6 - 7)

(899,98)

9

Saldo awal dana

tabarru'

6.285,64

10

Saldo akumulasi dana

tabarru'

(8 + 9)

5.385,67


(2)

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA

DANA

TABARRU'

II. A. PERHITUNGAN SURPLUS

UNDERWRITING

Untuk Periode Yang Berakhir

(dalam jutaan rupiah)

2014

2013

No.

URAIAN

RINCIAN

Triwulan I Triwulan IV

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1

Pendapatan

underwriting

V-4

2

Kontribusi para peserta*)

4.383

15.238

3

Kontribusi reasuransi

KR

642

5.022

4

Penyisihan kontribusi yang belum menjadi pendapatan/hak (KYBMP)**)

156

551

a. KYBMP tahun/triwulan lalu

619

68

b. KYBMP tahun/triwulan berjalan

463

619

5

Penurunan (kenaikan) penyisihan kontribusi***)

(4.768)

(4.953)

a. Penyisihan kontribusi tahun/triwulan lalu

12.415

7.462

b. Penyisihan kontribusi tahun/triwulan berjalan

17.183

12.415

6

Jumlah pendapatan kontribusi neto (2-3-4b+4a-5b+5a)

(871)

4.712

7

Beban klaim

a. Klaim bruto

1.706

16.460

b. Klaim reasuransi diterima

PR

859

7.026

c. Kenaikan (penurunan) penyisihan klaim

-

(5.577)

c.1. Penyisihan klaim triwulan/tahun lalu

-

5.577

c.2. Penyisihan klaim triwulan/tahun berjalan

-

-8

Jumlah beban klaim (7a-7b-7c1+7c2)

847

3.857

9

Surplus (defisit)

underwriting

(6-8)

(1.717)

856

Catatan:

Per Triwulan I Tahun 2014

*) Kontribusi para peserta yang diakumulasikan ke dana tabarru'

**) KYBMP : kontribusi yang belum merupakan pendapatan/ hak adalah untuk produk asuransi yang mempunyai jangka waktu pertanggungan kurang dari 1 tahun


(3)

I. NERACA

(dalam jutaan rupiah)

2014 2013

No. URAIAN RINCIAN SAK SAP SAK SAP

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Aset Investasi

1 Deposito pada Bank A-4 3.824 3.824 3.450 3.450 2 Saham syariah B-4 - - - -3 Sukuk atau obligasi syariah C-4 5.803 5.803 5.675 5.675 4 Surat Berharga Syariah Negara D-4 9.450 9.450 6.869 6.869 5 Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh

Bank Indonesia

E-4 - - - -6 Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh

Negara selain Negara Republik Indonesia

F-4 - - - -7 Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh

lembaga multinasional

G-4 - - - -8 Reksa dana syariah H-4 5.333 5.333 4.868 4.868 9 Efek beragun aset syariah I-4 - - - -10 Pembiayaan melalui kerjasama dengan pihak

lain.

J-4 - - -

-11 Emas murni K-4

12 Investasi lain L-4 -

-13 Jumlah investasi 24.410 24.410 20.862 20.862 Bukan investasi

14 Kas dan bank KB 1.373 1.373 776 776 15 Tagihan kontribusi M-4 - - - -16 Tagihan reasuransi N-4 859 859 1.427 1.427 17 Tagihan investasi O-4 - - - -18 Tagihan hasil investasi P-4 200 200 86 86 19 Aset lain Q-4 344 495

20 Jumlah bukan investasi 2.777 2.433 2.784 2.289 21 Jumlah aset 27.187 26.843 23.645 23.150

Kewajiban Utang

22 Utang klaim R-4

23 Utang reasuransi S-4 382 382 1.218 1.218 24 Utang ujrah kepada perusahaan T-4 599 599 - -25 Utang alokasi surplus kepada tertanggung

26 Utang alokasi surplus kepada perusahaan 27 Utang bagi hasil investasi dana tabarru kepada

perusahaan UJ - - - -28 Utang zakat

29 Utang lain UL 4.073 4.073 4.078 4.078 30 Jumlah utang 5.054 5.054 5.296 5.296

Penyisihan teknis

31 Penyisihan kontribusi U-4 17.183 17.183 12.414 12.414 32 Penyisihan kontribusi yang belum menjadi

pendapatan/hak 463 463 - -33 Penyisihan klaim - - 619 619 34 17.646 17.646 13.033 13.033 35 Jumlah kewajiban 22.700 22.700 18.329 18.329 36Qardh QRD - - -

Ekuitas peserta

37 Akumulasi dana tabarru' TBR 5.386 5.386 6.328 6.328 38 Kenaikan (penurunan) surat berharga NAIK (898) (898) (1.012) (1.012) 39 Selisih penilaian berdasar SAK & SAP - -40 Kekayaan yang tidak diperkenankan (344) (495) 41 Jumlah ekuitas peserta 4.487 4.143 5.316 4.821 42 Jumlah kewajiban, qardh dan ekuitas peserta 27.187 26.843 23.645 23.150

Per Triwulan I Tahun 2014


(4)

(dalam jutaan rupiah)

No.

Keterangan

2014

2013

Triwulan I

Triwulan IV

(1)

(2)

(3)

(4)

1 Tingkat solvabilitas

A. Kekayaan yang diperkenankan

26.842,66

23.150,41

B. Kewajiban (termasuk pinjaman

qardh

)

22.699,54

18.329,14

2

Jumlah tingkat solvabilitas (1a - 1b)

4.143,12

4.821,27

3 Risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam

pengelolaan kekayaan dan/atau kewajiban

A. Kegagalan pengelolaan kekayaan (

schedule

a)

727,88

691,00

B. Ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban (

schedule

b)

687,32

496,55

C. Ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap mata

...

uang (

schedule

c)

0,00

0,00

D. Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang

...

diperkirakan (

schedule

d)

10.200,29

10.448,72

E. Ketidakcukupan kontribusi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan

...

dalam penetapan kontribusi dengan hasil investasi yang diperoleh (

schedule

e)

23,95

18,15

F. Ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban pembayaran

...

klaim (

schedule

f)

374,56

374,56

4

Jumlah dana yang diperlukan untuk mengantisipasi risiko kerugian yang

mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan/atau

kewajiban (3a+3b+3c+3d+3e+3f)

12.014,00

12.028,97

5 Rasio pencapaian tingkat solvabilitas ( 2 dibagi dengan 4; dalam %)

34,49%

40,08%

Dalam hal dana

tabarru'

mengalami kekurangan solvabilitas, jumlah dana yang dibutuhkan untuk mencapai

Rasio RBC dana

tabarru'

30,00%

3.604

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA

DANA

TABARRU'

V. RASIO KESEHATAN KEUANGAN DANA

TABARRU'

Per Triwulan I Tahun 2014


(5)

(dalam jutaan rupiah )

(rasio dalam persentase)

2014

2013

No.

Uraian

Triwulan I Triwulan IV

(1)

(2)

(3)

(4)

1

Likuiditas

A. Kekayaan lancar (rincian z-4)

27.186,84

23.645,28

B. Kewajiban lancar (rincian z-4)

22.699,54

18.329,40

C. Rasio (a : b)

119,77%

129,00%

2

Perimbangan investasi dengan kewajiban

A. Investasi, kas dan bank (lihat neraca pada kolom SAP

25.783,43

21.638,13

untuk jenis Investasi dari no. 1 s/d no 11)

B. Penyisihan teknis

17.645,86

13.032,95

C. Utang klaim retensi sendiri

-

-C. Rasio [a : (b + c)]

146,12%

166,03%

3

Pendapatan investasi neto

A. Pendapatan investasi neto

794,28

650,66

B. Rata-rata investasi

24.410

20.862

C. Rasio (a : b)

3,25%

3,12%

4

Rasio beban klaim

A. Beban klaim neto

846,88

3.856,53

B. Kontribusi neto

(870,51)

4.712,12

C. Rasio (a : b)

-97,29%

81,84%

5

Rasio perubahan dana tabarru'

A. Dana

tabarru'

tahun/triwulan berjalan

5.385,67

6.328,19

B. Dana

tabarru'

tahun/triwulan lalu

6.285,64

4.825,47

c. Perubahan dana

tabarru'

(a - b)

(899,98)

1.502,72

d. Rasio (c : b)

-14,32%

31,14%

Per Triwulan I Tahun 2014

DANA TABARRU'

V. RASIO KESEHATAN KEUANGAN


(6)

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA

DANA

TABARRU'

II. A. PERHITUNGAN SURPLUS

UNDERWRITING

Untuk Periode Yang Berakhir

(dalam jutaan rupiah)

2014

2013

No.

URAIAN

RINCIAN

Triwulan I Triwulan IV

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1

Pendapatan

underwriting

V-4

2

Kontribusi para peserta*)

4.383

15.238

3

Kontribusi reasuransi

KR

642

5.022

4

Penyisihan kontribusi yang belum menjadi pendapatan/hak (KYBMP)**)

156

551

a. KYBMP tahun/triwulan lalu

619

68

b. KYBMP tahun/triwulan berjalan

463

619

5

Penurunan (kenaikan) penyisihan kontribusi***)

(4.768)

(4.953)

a. Penyisihan kontribusi tahun/triwulan lalu

12.415

7.462

b. Penyisihan kontribusi tahun/triwulan berjalan

17.183

12.415

6

Jumlah pendapatan kontribusi neto (2-3-4b+4a-5b+5a)

(871)

4.712

7

Beban klaim

a. Klaim bruto

1.706

16.460

b. Klaim reasuransi diterima

PR

859

7.026

c. Kenaikan (penurunan) penyisihan klaim

-

(5.577)

c.1. Penyisihan klaim triwulan/tahun lalu

-

5.577

c.2. Penyisihan klaim triwulan/tahun berjalan

-

-8

Jumlah beban klaim (7a-7b-7c1+7c2)

847

3.857

9

Surplus (defisit)

underwriting

(6-8)

(1.717)

856

Catatan:

Per Triwulan I Tahun 2014

*) Kontribusi para peserta yang diakumulasikan ke dana tabarru'

**) KYBMP : kontribusi yang belum merupakan pendapatan/ hak adalah untuk produk asuransi yang mempunyai jangka waktu pertanggungan kurang dari 1 tahun