PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DAN VOLUME USAHA TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PEGAWAI GARNISUN TETAP III SURABAYA.

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DAN VOLUME USAHA
TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PEGAWAI
GARNISUN TETAP III SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan Oleh :
RANDY INDRA GUNA
0713010101 / FE / EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DAN VOLUME USAHA

TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PEGAWAI
GARNISUN TETAP III SURABAYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan
Dalam Memper oleh Gelar Sar jana Ekonomi
Pr ogr am Studi Akuntansi

Diajukan Oleh :
RANDY INDRA GUNA
0713010101 / FE / EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DAN VOLUME USAHA
TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PEGAWAI
GARNISUN TETAP III SURABAYA

Disusun Oleh :
RANDY INDRA GUNA
0713010101 / FE / EA
Telah diper tahankan dihadapan
dan diter ima oleh Tim Penguji Skripsi
Pr ogr am Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
pada tanggal 31 Mei 2013

Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua

Dr. Hero Priono, SE, M.Si.AK


Dr. Hero Priono, SE, M.Si.AK
Sekr etar is

Dra. Ec. Sr i Hastuti, M.Si
Anggota

Dra. Ec. Rr. Dyah Ratnawati, MM

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanudin Nur , SE.MM.
NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................

i

DAFTAR TABEL ........................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

iv

LAMPIRAN .................................................................................................

v

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah ..........................................................................

1

1.2. Perumusan masalah ................................................................................

4

1.3. Tujuan penelitian ...................................................................................

5

1.4. Manfaat penelitian..................................................................................

5

BAB II TINJUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN HIPOTESIS
2.1. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................

6


2.2. Landasan Teori ......................................................................................

10

2.2.1. Akuntansi Koperasi ......................................................................

10

2.2.2. Karakteristik Laporan Kuangan Koperasi .....................................

13

2.2.3. Unsur-Unsur laporan Keuangan Koperasi .....................................

14

2.2.4. Proses Penyusunan Laporan Keuangan .........................................

15


Diagram Proses Penyusunan Laporan Koperasi ............................

16

2.2.5. Pengertian dan Fungsi Koperasi....................................................

17

2.2.6. Partisipasi Anggota.......................................................................

21

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

2.2.7. Volume Usaha ..............................................................................


24

2.2.8. SHU .............................................................................................

24

2.3. Hipotesis ................................................................................................

30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ....................................................................

38

4.1.1. Sejarah singkat Koperasi Garnisun Tetap III .................................

38

4.1.2. Struktur Organisasi Koperasi ........................................................


39

4.2. Deskripsi hasil penelitian .......................................................................

40

4.3. Uji normalitas data .................................................................................

44

4.4. Pengujian asumsi klasik regresi linear berganda .....................................

44

4.4.1. Uji Multikorelasitas ......................................................................

45

4.4.2. Uji heteroskedasitisitas .................................................................


45

4.4.3. Uji autokorelasi ............................................................................

46

4.5. Analisis dan Pengujian Hipotesis............................................................

47

4.5.1. Uji kecocokan model dan koefisien determinasi (R2) .....................

49

4.5.1. Analisis dan Pengujian Hipotesis (uji t) ........................................

50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ............................................................................................

52

5.2. Saran ......................................................................................................

53

DAFTAR PUSTAKA

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

DAFTAR TABEL

Tabel
4.1 Deskripsi variabel penelitian ...................................................................

40

4.2 Hasil uji normalitas .................................................................................

44

4.3 Hasil uji Multikolinieritas........................................................................

45

4.4 Hasil uji Heteroskedastisitas ....................................................................

46

4.5 Hasil uji estimasi koefisien regresi ..........................................................

47

4.6 Hasil uji F ...............................................................................................

49

4.7 Hasil koefisien determinasi .....................................................................

49

4.8 Hasil uji t ...............................................................................................

50

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

DAFTAR GAMBAR

4.1 Grafik Partisipasi Anggota Periode 2010-2012 ........................................

41

4.2 Grafik Volume Usaha Periode 2010-2012 ...............................................

42

4.3 Grafik Sisa Hasil Usaha Periode 2010-2012 ............................................

43

4.4 Distribusi Daerah Keputusan Uji Durbin-Watson ....................................

47

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Penelitian
Lampiran 2 : Statistik Deskriptif
Lampiran 3 : Pengujian Asumsi Klasik Analisis Regresi Linear
Lampiran 4 : Hasil Analisis Regresi Linier

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DAN VOLUME USAHA
TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PEGAWAI
GARNISUN TETAP III SURABAYA

Randy Indr a Guna

ABSTRAK

Salah satu indikator keberhasilan usaha manajemen koperasi adalah Sisa Hasil
Usaha. Selain digunakan untuk peningkatan kesejahteraan anggota, Sisa Hasil
Usaha juga digunakan untuk menjamin kelangsungan dan kesinambungan
kehidupan koperasi. Peningkatan Sisa Hasil Usaha koperasi sangat tergantung
pada kegiatan yang dijalankan koperasi. Peran aktif para anggota koperasi juga
bisa meningfkatkan Sisa Hasil Usaha yang diperoleh Koperasi. Diketahui selama
periode 2010-2012, terjadi perkembangan fluktuatif partisipasi anggota dan
volume usaha serta Sisa hasil Usaha Koperasi “PEGAWAI GARNISUN TETAP
III SURABAYA”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menguji
secara empiris hubungan antara partisipasi anggota dan volume usaha dan Sisa
Hasil Usaha pada Koperasi “PEGAWAI GARNISUN TETAP III SURABAYA”,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

serta mengetahui dan menguji secara empiris manakah diantara partisipasi
anggota dan volume usaha yang mempunyai hubungan paling erat dengan Sisa
Hasil Usaha pada koperasi “PEGAWAI GARNISUN TETAP III SURABAYA”.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari laporan
tahunan koperasi “PEGAWAI GARNISUN TETAP III SURABAYA” periode
2010 -2012. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi
Berdasarkan hasil analisis disimpulkan volume usaha mempunyai hubungan yang
signifikan positif (bermakna) dengan Sisa Hasil Usaha pada Koperasi
“PEGAWAI GARNISUN TETAP III SURABAYA”, sedangkan partisipasi
anggota mempunyai hubungan yang signifikan negatif (tidak bermakna) dengan
perolehan Sisa Hasil Usaha pada Koperasi “PEGAWAI GARNISUN TETAP III
SURABAYA”
Key Word : Partisipasi Anggota, Volume Usaha, Sisa Hasil Usaha

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Koperasi lahir sebagai reaksi terhadap sistem liberalisme ekonomi pada
permulaan abas ke-19, yang pada waktu itu sekelompok kecil pemilik-pemilik
modal menguasai kehidupan masyarakat. Mereka hidup berlebih sedangkan
sekelompok besar dari masyarakat yang lemah kedudukan sosial ekonominya
makin terdesak. Pada saat itulah tumbuh gerakan Koperasi, yang menentang aliran
individualisme dengan asas kerja sama dan bertujuan untuk kesejahteraan
masyarakat. Bentuk kerja sama ini melahirkan perkumpulan Koperasi.
Dalam tata perekonomian nasional kita, sangat diharapkan agar Koperasi
Indonesia dapat menempati posisi dan kedudukan yang penting. Bahkan Koperasi
Indonesia diharapkan menjadi soko guru perekonomian nasional Indonesia.
Koperasi Indonesia mempunyai dasar konstitusional yang kuat, yakni UUD 1945
pasal 33 ayat 1 berbunyi “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Dalam penjelasan pasal tersebut dikatakan
bahwa pimpinan atau kepemilikan koperasi adalah anggota-anggota masyarakat.
Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orangseorang. Oleh karena itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dewasa ini koperasi tumbuh dan berkembang
diseluruh pelosok indonesia, bergerak dibidang usaha menurut jenisnya masingmasing. Sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya arti koperasi bagi
masyarakat terutama masyarakat kecil yang bertumbuh secara bersama
perkembangan ilmu teknologi dan perekonomian bangsa Indonesia.
Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara
sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan
ekonomi mereka melalui pembentukan sebuah badan usaha yang dikelola secara
demokratis (Rudianto 2010:3) sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

sebagai suatu badan usaha mempunyai peran dalam mewujudkan masyarakat yang
adil dan makmur , maju, sejahtera. Diharapkan koperasi dapat membangun dirinya
sendiri agar kuat dan mandiri sehingga dapat berperan sebagai soko guru
perekonomian Indonesia.
Perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan
koperasi. Gerakan Koperasi adalah keseluruhan organisasi Koperasi dan kegiatan
perkoperasian yang bersifat terpadu menuju tercapainya cita – cita bersama
Koperasi. Perkoperasian di Indonesia diatur dengan Undang – Undang No. 25
Tahun 1992 yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945, dan bertujuan
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian Nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila
dan Undang – Undang Dasar 1945.
Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi
dalam lingkup usaha Koperasi (Amin 2002:20). Anggota adalah pemilik sekaligus
pengguna pelayanan koperasi. Kesadaran dan penghayatan anggota terhadap
koperasinya sangat diperlukan dengan tujuan akhirnya adalah meningkatkan
partisipasi anggota dalam usaha koperasinya. Untuk itu dibutuhkan pendidikan
perkoperasiaan yang standart, terprogram, dan berkelanjutan bagi anggota.
Keaktifan anggota berpartisipasi dalam

pembiayaan koperasi berupa

simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela serta pemanfaatan berbagai
potensi pelayanan yang disediakan koperasi akan meningkatkan modal koperasi,
terutama modal kerja dan omzet usaha koperasi. Hal ini tentu akan membuat
koperasi akan menjadi berkembang lebih baik. Dan akan menguntungkan anggota
terutama dengan adanya kenaikan perolehan sisa hasil usaha Koperasi.
Dengan keaktifan partisipasi para anggota dalam berkoperasi maka
kegiatan koperasi dapat berjalan dengan lancar. Semakin banyak transaksi –
transaksi pada Koperasi oleh anggota maupun bukan anggota akan semakin
meningkat pula pendapatan koperasi, sehingga modal kerja koperasi akan semakin
meningkat. Modal kerja inilah yang perlu diperhatikan para pengurus koperasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

untuk mengolahnya dengan bijak, sehingga modal kerja itu dapat digunakan
secara ekonomis dan efektif untuk pembiayaan operasional Koperasi sehari – hari.
Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan Koperasi yang
diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya penyusutan, dan kewajiban
lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Sisa Hasil Usaha
setelah dikurangi dana cadangan dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa
usaha yang dikurangi anggota dengan Koperasi, serta digunakan untuk keperluan
pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi sesuai dengan
keputusan Rapat Anggota. Oleh karena anggota koperasi dituntut kesadarannya
untuk aktif dalam memenuhi kewajibannya, karena kesadaran dalam memenuhi
hak dan kewajiban anggota sangat diperlukan untuk pengembangan koperasi.
Kesadaran yang tinggi anggota itu dimanifestasikan dalam bentuk adanya
partisipasi aktif anggota Koperasi yang diharapkan usaha yang dilaksanakan akan
mendatangkan laba usaha. Dengan laba usaha ( Sisa Hasil Usaha ) yang diperoleh
setiap periode tahun buku yang sebagian dicadangkan sebagai dana dan sebagian
digunakan untuk memupuk modal sehingga usaha koperasi baik dalam pelayanan
unit pertokoan maupun kemampuan menyediakan pinjaman kepada anggota akan
semakin meningkat.
Dalam setiap tahunya SHU yang diperoleh Koperasi disisihkan dan dibagi
untuk keperluan: cadangan koperasi, jasa anggota, dana pengurus, dana pegawai,
dana pendidikan, dana sosial dan dana pembangunan daerah kerja. Adapun cara
dan besarnya penyisihan SHU diteapkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT)
masing-masing Koperasi.
Koperasi Pegawai GARNISUN TETAP III Surabaya adalah koperasi yang
beranggotakan para prajurit dari Markas Komando GARNISUN TETAP III
Surabaya. Koperasi Pegawai GARNISUN TETAP III Surabaya merupakan salah
satu jenis koperasi yang membutuhkan modal yang cukup untuk menggerakan dan
meningkatkan seluruh bidang usahanya. Sebagian besar koperasi pegawai dalam
mengelola usahanya lebih mengutamakan menggunakan modal sendiri daripada
modal pinjaman oleh karena itu selama ini koperasi telah melakukan beberapa
usaha komersil dalam rangka mendapatkan laba atau SHU yang maksimal. sejak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

berdidinya koperasi 1980 para pengurus dan anggotanya telah berhasil
menjalankan usaha perkoperasian dengan baik , adapun unit usaha yang
dijalankan

sampai 2011 adalah unit unit simpan pinjam, pertokoan meliputi

sandang-pangan, elektronik dan kelontong.
Pada Koperasi Pegawai GARNISUN TETAP III Surabaya, setiap usaha
yang dijalankan bertujuan untuk memperoleh Sisa Hasil Usaha. Mengingat fungsi
SHU sangat penting bagi kelangsungan hidup Koperasi Pegawai GARNISUN
TETAP III Surabaya, maka usaha-usaha yang dijalankan harus senantiasa dapat
meningkatkan perolehan SHU. Dengan pengelolahan modal sendri yang baik
diharapkan akan memberikan manfaat vyang dapat mendatangkan keuntungan
(Sisa Hasil Usaha) bagi koperasi. Volume uasaha Koperasi Pegawai GARNISUN
TETAP III Surabaya adalah jumlah seluruh hasil transaksi jual beli dan simpan
pinjam yang dihitung setiap tahun buku dalam satuan rupiah.
Disamping melayani anggota, koperasi GARNISUN TETAP III juga
memberi pelayanan kepada bukan anggota. Namun kelihatan proporsi transaksi
dari anggota lebih besar daripada transaksi dari bukan anggota. Hal ini
menunjukkan jati diri koperasi tersebut betul – betul merupakan Koperasi sejati,
sehingga penulis tertarik melakukan penelitian terhadap Koperasi tersebut.
Ditinjau dari laporan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh Koperasi
Garnisun Tetap III selama 20010-2012 apalagi didukung jumlah anggota yang
berpartisipasi aktif sebanyak 418 orang serta didukung oleh unit-unit usaha yang
ada pada Koperasi Pegawai Garnisun Tetap III Surabaya.
Berdasarkan atas latar belakang yang telah diuraikan di atas maka judul penelitian
ini adalah : “ Pengaruh Partisipasi Anggota dan Volume Usaha Terhadap
Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Pegawai Garnisun Tetap III Surabaya “

1.2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

a. Apakah partisipasi anggota dan volume usaha mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Sisa hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Garnisun Tetap
III Surabaya ?
b. Diantara partisipasi anggota dan volume usaha , manakah pengaruh yang
paling dominan terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha pada Koperasi
Garnisun Tetap III Surabaya ?

1.3.

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
a. Pengaruh partisipasi anggota terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi
Garnisun Tetap III Surabaya.
b. Pengaruh volume usaha terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi
Garnisun Tetap III Surabaya.

1.4.

Manfaat Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah :
a. Pengurus koperasi Garnisun Tetap III agar dapat memahami pentingnya
partisipasi anggota dan volume usaha untuk memupuk modal kerja dalam
rangka pengembangan koperasi, sehingga dapat meningkatkan langkah –
langkah terutama pendidikan anggota dalam kesadaran berkoperasi.
b. Untuk dinas koperasi dan pembinaan usaha kecil agar dapat selalu
membina dan mengembangkan koperasi terutama berkaitan dengan
masalah

partisipasi

anggota terhadap

permodalan

dalam

rangka

meningkatkan Sisa hasil Usaha( SHU ).
c. Untuk semua anggota Koperasi Garnisun Tetap III akan mempunyai
kesadaran yang tinggi dalam berpartisipasi aktif di koperasi agar koperasi
masih tetap eksis di lingkungan kerjanya.
d. Untuk peneliti yang akan meneliti dengan judul yang sama agar dapat
mempertimbangkan hasil penelitian ini sebagai bahan perbandingan dan
telaahan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

1. Agus Taufik Ismail (2007)
Judul :Pengaruh Partisipasi Anggota Koperasi Terhadap Sisa Hasil
Usaha

Di

Koperasi Pegawai

Republik

Indonesia

(KPRI)

“Tumbal” Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis.

Perumusan Masalah :
1.

Adakah pengaruh partisipasi anggota terhadap sisa hasil usaha
(SHU)

di

Koperasi

Pegawai

Republik

Indonesia

(KPRI)

“Tumbal” Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis ?
2.

seberapa

besarkah

sisahasil

usaha

pengaruh

(SHU)

di

partisipasi
Koperasi

anggota
Pegawai

terhadap
Republik

Indonesia (KPRI) “Tumbal” Kecamatan Ciamis Kabupaten
Ciamis?
Hipotesis :
”Ada pengaruh partisipasi anggota terhadap sisa hasil usaha
pada KPRI TUMBAL Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis”

Kesimpulan :
1. Adanya pengaruh antara partisipasi anggota dengan sisa hasil usaha
yang diperoleh anggota pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(KPRI) “Tumbal” Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis
2. Dari analisis statistik regresi linear sederhana diperoleh persamaan
garis regresi yaitu Y = -9678,706 + 8754,933 X. Hal ini berarti bahwa ,
sisa hasil usaha (SHU) efektif jika ada hubungan linear dengan
partisipasi anggota lebih besar dari 1,1055. Jadi apabila partisipasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

anggota melewati angka 1,1055 maka sisa hasil usaha akan mengalami
kenaikan pula. Dari perhitungan efektifitas garis regresi dapat
diketahui bahwa sumbangan efektif yang diberikan oleh partisipasi
amggota terhadap sisa hasil usaha yang diperoleh anggota pada
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Tumbal” Kecamatan
Ciamis Kabupaten Ciamis adalah sebesar 34,7% dan yang 65,3%
dipengaruh oleh faktor lain yang tidak terungkap dalam penelitian ini.
Dari hasil tersebut terlihat bahwa pengaruh partisipasi anggota
terhadap sisa hasil usaha yang didapat anggotamya relatif rendah.
Besarnya sisa hasil usaha yang diperoleh anggota koperasi tersebut
banyak dipengaruhi oleh faktor lain diluar anggota. Dari hasil
observasi dilapangan selama penelitian terlihat bahwa konsumen dari
unit usaha yang dijalankan Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(KPRI) “Tumbal” Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis adalah
masyarakat umum diluar anggota, kecuali Unit usaha simpan pinjam .
dengan letak kantor unit usaha ( niaga, gedung olahraga/gedung serba
guna) yang strategis yaitu dipusat kota sehingga masyarakat diluar
sebagai konsumen dari unit usaha Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) “Tumbal” Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis.
Unit usaha niaga yang berbentuk swalayan banyak dikunjungi oleh
baik oleh kemasyarakatan dan anak-anak sekolah diluar jam belajar,
dengan harga relatif sama dengan harga pasaran. Selain itu gedung
serba guna/gedung olah raga selalu ramai digunakan khususnya untuk
latihan bulu tangis khusunya diluar jam kantor, baik oleh keluarga,
instansi ataupun, klub bulu tangkis.dngan hasil penelitian yang
terungkap diatas menunjukan bahwa partisipasi anggota pada Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Tumbal” Kecamatan Ciamis
Kabupaten Ciamis masih rendah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

2.

Mailiya Choiriyah (2005)
Judul : Pengaruh Modal Sendiri Dan Modal Pinjaman Terhadap Sisa
Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) SeKabupaten Demak.

Perumusan Masalah :
1.

Bagaimana struktur finansial dan struktur modal pada KPRI
kabupaten Demak?

2.

Adakah pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap
SHU pada KPRI sekabupaten Demak?

3.

Seberapa besar pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman
terhadap SHU pada KPRI sekabupaten Demak?

Hipotesis :
“ Ada pengaruh Modal Sendiri dan Modal Pinjaman terhadap SHU
pada KPRI sekabupaten Demak”

Kesimpulan :
1. Struktur finansial dan struktur modal pada KPRI di kabupaten Demak
sudah baik, dengan kondisi nyata bahwa rasio modal sendiri yang
digunakan untuk membelanjai aktiva dan menjalankan kegiatan usaha
lebih besar dibandingkan dengan rasio modal pinjamannya, sehingga
likuiditas dan solvabilitas KPRI terjamin.
2. Secara simultan ada pengaruh yang signifikan antara modal sendiri
dan pinjaman terhadap SHU pada KPRI se kabupaten Demak dengan
kontribusi yang relatif besar yaitu 60,50%.
3. Modal sendiri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap SHU
pada KPRI se kabupaten Demak, sedangkan modal pinjaman tidak
berpengaruh signifikan terhadap SHU pada KPRI se Kabupaten
Demak. Hal ini di karenakan KPRI di kabupaten Demak dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

membiayai usahanya menggunakan modal sendiri lebih besar di
bandingkan dengan modal pinjamannya.
3.

April Liana (2009)
Judul :

Faktor-faktor yang mempengaruhi sisa hasil usaha pada koperasi
Waru Buana Putra di Sidoarjo.

Perumusan Masalah :
1. Apakah jumlah anggota, simpanan anggota, pinjaman dan tambahan
modal koperasi mempunyai pengaruh terhadap sisa hasil usaha?
2. Diantara

faktor-faktor diatas, manakah yang lebih dominan dalam

mempengaruhi sisa hasil usaha?
Hipotesis :
1. Diduga jumlah anggota, simpanan anggota, pinjaman anggota dan
tambahan modal koperasi mempunyai pengaruh terhadap sisa hasil
usaha.
2. Diduga jumlah anggota mempunyai pengaruh lebih dominan terhadap
sisa hasil usaha.

Kesimpulan :
1. Menyebutkan bahwa jumlah anggota kopersai,jumlah pinjaman,jumlah
simpanan dan tambahan modal mempunyai pengaruh terhadap Sisa
Hasil Usaha pada Koperasi “ Waru Buana Putra “ dapat terbukti
kebenerannya.
2. Menyebutkan bahwa jumlah anggota mempunyai pengaruh paling
dominan terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi “ Waru Buana Putra
“ juga dapat terbukti kebenerannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

4.

Abidin dan Malik (2009)
Judul : Pengaruh modal usaha dan jumlah manajer terhadap sisa hasil
usaha koperasi di indonesia ( studi emperik pada koperasi di
indonesia periode 2003-2005 )
Perumusan Masalah :
1. Apakah jumlah modal dan jumlah manajer secara bersama-sama
berpengaruh terhadap peningkatan sisa hasil usaha di indonesia?
2. Apakah jumlah modal usaha dan jumlah manajer secara parsial
berpengaruh terhadap sisa hasil usaha di indonesia?

Kesimpulan :
1. Dengan bantuan program SPPSS v 14 di peroleh hasil dengan a = 5%,
bahwa jumlah modal usaha

dan jumlah manajer secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap perubahan sisa hasil usaha.
2. Bahwa antara jumlah modal usaha dan jumlah manajer mempunyai
hubungan yang positif terhadap sisa hasil usaha di indonesia.

2.2.

Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Akutansi untuk Koperasi
Meskipun koperasi adalah organisasi

yang

berwatak sosial,

tapi

memerlukan juga jasa akutansi baik untuk mengelolah data-data keuangan guna
menghasilkan informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
ekonomi maupun untuk meningkatkan mutu pengawasan terhadap praktik
pengelolaan usahanya.
Proses akuntansi di dalam koperasi pada dasarnya mempunyai tahapan
yang sama dengan akuntansi perusahaan pada umumnya.
Tahap-tahap tersebut adalah sebagai tersebut (Baswir, 2000:184) :
a. Pencatatan
Mencatat transaksi-transaksi keuangan yang terjadi di koperasi yang
bersangkutan dengan aktiva,utang,modal,pendapatan maupun biaya. Untuk
mempermudah koperasi dalam melakukan pencatatan, biasanya digunakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

buku jurnal. Sedangkan yang di maksud buku jurnal adalah merupakan catatan
berupa pendebitan dan pengkreditan dari transaksi-transaksi secara kronologis
beserta penjelasan-penjelasan yang di perlukan transaksi-transaksi tersebut.
b. Penggolongan
Penggolongan dilakukan dengan cara mengeposkan, yaitu proses pemindahan
catatan yang telah dilakukan di dalam jurnal ke dalam buku besar. Sedangkan
yang di maksud dengan buku besar adalah merupakan kumpulan dan kesatuan
rekening yang klasifikasinya didasarkan pada kepentingan untuk memudahkan
penyusunan laporan keuangan.
c. Peringkasan
Setiap akhir periode, koperasi menyusun neraca saldo sebagai alat bantu dalam
penyusunan laporan keuangan. Neraca saldo tersebut merupakan daftar saldo
rekening yang terdapat dalam buku besar.
d. Penyusunan Laporan Keuangan
Tahap terakhir dari proses akuntansi adalah penyusunan laporan keuangan, di
mulai dengan pembuatan jurnal penyesuaian, menyusun neraca lajur dan
memisahkan laba atau rugi ke dalam laporan perubahan modal.

Ciri-ciri Kualitatif Laporan Keuangan

Ciri-ciri kualitatif laporan keuangan koperasi seperti yang tercantum dalam buku
Akuntansi untuk Koperasi (Rudianto,2010:12-13) adalah :
1.Relevan
Dalam mempertimbangkan relevansi suatu informasi yang bertujuan yang
umum (general purpose information), perhatian difokuskan pada
kebutuhan umum pemakai, dan bukan pada kebutuhan khusus pihak
tertentu, dengan demikian suatu informasi mungkin mempunyai tingkat
relevansi yang tinggi untuk kegunaan khusus tertentu, sementara kecil
sekali relevansi bagi kegunaan yang lain.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2. Dapat Dimengerti
Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya, dan dinyatakan dalam
bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para
pemakai. Dalam hal ini, dari pihak pemakai juga diharapkan adanya
pengetahuan mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi
keuangan, serta istilah-istilah teknis yang digunakan dalam laporan
keuangan.
3.Daya Uji (Vertifiability)
Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan dan pendapat
yang subjektif. Hal ini berhubungan dengan keterlibatan manusia di dalam
proses pengukuran dan penyajian informasi, sehingga proses tersebut tidak
lagi berlandaskan pada realisasi objektif semata. Dengan demikian untuk
meningkatkan manfaatnya, informasi harus dapat diuji kebenerannya oleh
para pengukur yang independen dengan menggunakn metode yang sama.
4.Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak
bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu, Tidak boleh ada
usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak,
sementara hal terrsebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai yang
berlawanan.
5.Tepat Waktu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan
sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi
dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
6.Daya Banding ( Comparability)
Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari
perusahaan dengan laporan keuangan perusahaan lainnya pada periode
yang sama.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

7.Lengkap
Informasi akuntansi yang lengkap meliputi data akuntansi keuangan yang
dapat memenuhi secukupnya enam tujuan kualitatif diatas, dapatjuga
diartikan sebagai pemenuhan standar pengungkapan yang memadai dalam
pelaporan keuangan perusahaan lainnya pada periode yang sama.

2.2.2.

Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan koperasi mempunyai karakteristik sebagai berikut

(Tunggal, 2002: 104 - 105) :
a. Laporan keuangan merupakan bagian dari penanggungjawaban pengurus
kepada para anggotanya di dalam rapat anggota tahunan.
b. Laparan keuangan biasanya meliputi necara atau laporan posisi keuangan,
laporan perhitungan rugi laba dan laporan perubahan posisi keuangan yang
penyajiannya dilakukan secara komparatif.
c.

Sesuai dengan posisi koperasi sebagai bagian dari sistem jaringan
koperasi, maka beberapa pos atau istilah yang sama akan muncul, baik
pada kelompok aktiva maupun kewajiban dan ekuitas.

d. Perhitungan rugi-laba menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha
(SHU). Sisa hasil usaha koperasi dapat berasal dari usaha yang
diselenggarakan untuk anggota dan bukan anggota. Sisa hasil usaha yang
dibagikan kepada anggota harus berasal dari usaha yang diselenggarakan
untuk anggota.
e. Dengan adanya konsep jaringan koperasi dan pengaturan pemerintah,
maka terdapat aktiva dan dimiliki koperasi tetapi tidak dikuasainya, dan
sebaliknya terdapat aktiva yang dikuasai oleh koperasi tetapi tidak
dimilikinya.
f. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan
konsolidasi dari koperasi-koperasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2.3.

Unsur-Unsur Laporan Keuangan Koperasi
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan no. 27, koperasi

mempunyai unsur-unsur laporan keuangan yang meliputi (2007 : 27.9-27.10) :
a. Neraca
Neraca menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas koperasi
pada waktu tertentu.
b. Perhitungan hasil usaha
Perhitungan hasil usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan dan
beban-beban usaha dan beban perkoperasian selarna periode tertentu.
Perhitungan hasil usaha menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hail usaha.
Sisa hasil usaha yang diperoleh mencangkup hasil usaha dengan anggota dan
lba atau rugi kotor dengan non-anggota.
c. Laporan arus kas
Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi
saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas dan saldo akhir kas
pada periode tertentu.
d. Laporan promosi anggota
Laporan promosi anggota adalah 1aporan yang memperlihatkan manfaat
ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan
tersebut mencangkup empat unsur yaitu :
1.

Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama

2.

Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.

3.

Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.

4.

Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.

e. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan yang memuat
tentang perlakuan akuntansi dan pengungkapan informasi lainnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.2.4.

Proses Penyusunan Laporan Keuangan
Menurut Tunggal (2002:45) setelah tahun buku koperasi ditutup, paling

lambat 1 (satu) bulan sebelum diselenggarakan rapat anggota tahunan, pengurus
menyusun laporan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya :
1.

Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru
lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta
penjelasan atas dokumen tersebut.

2.

Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai. Melalui
proses penyusunan laporan keuangan koperasi dan dimulai dari proses
akuntansi yang berupa :
a. Pencatatan dan penggolongan yaitu bukti-bukti pembukuan dicatat dalam
buku jurnal. Untuk transaksi-transaksi yang sama yang sering terjadi
dicatat dalam buku jurnal khusus.
b. Peringkasan yaitu transaksi yang sudah dicatat dan digolongkan dalam
buku jurnal, setiap bulan atau periode yang lain diringkas dan dibukukan
dalam rekening-rekening buku besar.
c. Pelaporan yaitu data akuntansi yang tercatat dalam rekening-rekening yang
buku besar akan disajikan dalam bentuk laporan keuangan yaitu neraca,
perhitungan hasil usaha, laporan hasil usaha tidak dapat dibagi dan laporan
perubahan posisi keuangan.
d. Analisis data keuangan dari koperasi yang bersangkulan yaitu untuk
mengetahui posisi keuangan tercermin pada neraca, sedangkan sisa hasil
usaha tercermin pada perhitungan hasil usaha.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Gambar 2.1 : Diagram proses penyusunan laporan keuangan koperasi
Bukti Dokumen
Pendukung

Bukti Kas
Masuk

Bukti Dokumen
Pendukung

Bukti Kas
Keluar

Jurnal
Kas

Bukti Kas
Masuk
Bukti Dokumen
Pendukung

Neraca
Lajur

Laporan
Keuangan

Bukti Pemelian
Kredit
Neraca

Bukti Dokumen
Pendukung

Bukti Umum

Perhitungan R/L

Jurnal
Memorial

Penjelasan Neraca
Penjelasan Perhit.

Bukti Dokumen
Pendukung

Bukti Penjualan
Kredit

Buku
Pembantu

Jurnal
Penjualan

Lampiran-lampiran

=

Daftar
Saldo

Sumber : Diadaptasi dari Aspari (1987) dalam Tunggal (2002:47)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2.2.5. Pengertian dan Fungsi Koperasi
Koperasi

Indonesia

menurut

pasal

1

UU

No.25/1992

tentang

perkoperasian, adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi,
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan.
Koperasi merupakan suatu wadah pengembangan demokrasi ekonomi dan
wadah untuk menghimpun prinsip ekonomi yang terpencar diantara anggota
masyarakat golongan ekonomi lemah. Dengan keberadaan koperasi, diharapkan
para anggota dapat meningkatkan kesejahteraan hidup misalnya melalui
peningkatan usaha secara maksimal dan partisipasi dalam koperasi.
Berbeda dengan badan usaha komersial pada umumnya, koperasi
memiliki karakteristik tersendiri Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan no. 27 (2007 : 27.1) :
1. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar
sedikitnya satu kepentingan ekonomi yang sama.
2. Koperasi didirikan dan dikembangkan berdasarkan nilai-nilai
percaya diri untuk menolong serta bertanggung jawab kepada diri
sendiri, kesetiakawanan, keadilan, persamaan, dan demokrasi.
Selain itu, para anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etika
kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial, dan kepedulian
terhadap orang lain.
3. Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, diatur dan diawasi, serta
dimanfaatkan sendiri oleh anggota.
4. Tugas pokok badan koperasi adalah menunjang kepentingan
ekonomi anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan
anggota.
5. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada
anggotanya, maka kelebihan tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Koperasi ditempatkan sebagai tulang punggung perekonomian yang
dianggap mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Dalam
rangka mewujudkan kesejahteraan anggota khususnya masyarakat umumnya
koperasi sebagai wahana ekonomi menjadi sarana untuk memenuhi kepentingan
kelompok masyarakat, hal ini sesuai dengan UU Koperasi No. 25 tahun 1992
yang menyatakan:
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945
Fungsi koperasi untuk Indonesia tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun
1992 dalam tentang perkoperasian yaitu:
a) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
c) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
d) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.

Peranan koperasi yang telah dirinci tersebut merupakan suatu cita-cita yang
luhur dan pantas untuk di laksanakan terutama untuk membangun perekonomian
Indonesia yang terpuruk. Dengan adanya koperasi yang kokoh maka banyak
kemanfaatan yang diperoleh disana, seperti menyediakan lapangan pekerjaan,
membantu penambahan pendapatan keluarga, menimbulkan rasa kebersamaan
diantara anggota jadi koperasi merupakan alat untuk mempererat
persatuan, dan tentu keberadaan koperasi telah turut andil dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

pembangunan perekonomian Indonesiadan membantu mencerdaskan kehidupan
bangsa

Koperasi meliputi antara lain :
a) Koperasi Primer yaitu koperasi yang didirikan oleh dan ber –anggotakan
orang-perorangan.
b) Koperasi Sekunder yaitu koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
koperasi

Dalam penelitian ini, Koperasi GARNISUN TETAP III termasuk jenis
koperasi primer karena anggotanya adalah orang-perorangan, yakni para angggota
dari lembaga tersebut..Organisasi sebuah koperasi mempunyai perangkat yang
terdiri dari rapat anggota, pengurus dan pengawas. Pengelola dalam sebuah
koperasi merupakan pemegang kuasa dari pengurus koperasi yang diber i
wewenang untuk mengelola usaha dan merupakan hubungan kerja atas dasar
perikatan, sedangkan tanggung jawab pengurus mengenai segala kegiatan
pengelo laan koperasi dan usahanya kepada rapat anggota tidak menjadi
berkurang. Pengurus dan pengawas koperasi dipilih dari dan oleh anggota
koperasi dalam rapat anggota.Pengurus mempunyai masa jabatan paling lama 4
(lima) tahun, dan merupakan pemegang kuasa rapat anggota. Untuk pertama kali,
susunan pengurus dicantumkan dalam Akta Pendirian Koperasi.

Pengurus koperasi, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri
menanggung kerugian yang diderita koperasi karena tindakan yang dilakukan
dengan

kesengajaan

dan

kelalaiannya

dan

apabila

dilakukan

dengan

kesengajaanya tidak menutup kemungkinan bagi penuntut umum untuk
melakukan penuntutan. Tugas dari pengawas koperasi adalah melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi serta
membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya, dan Pengawas berwenang
meneliti catatan yang ada pada koperasi serta mendapatkan segala
keterangan yang diperlukan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Koperasi dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik dalam rangka
peningkatan efisiensi,pengelolaan yang bersifat terbuka, dan melindungi pihak
yang

berkepentingan.

Pengelola

koperasi

diangkat

untuk

mewujudkan

profesionalisme dalam pengelolaan koperasi. Pengelola mempunyai arti yang
lebih luas dan memberi alternatif

bagi koperasi. Dengan demikian sesuai

kepentingannya koperasi dapat mengangkat pengelola sebagai manager atau
direksi.Modal koperasi terdiri dari modal sendiri, berupa simpanan pokok dan
wajib,dana cadangan, serta hibah, dan modal pinjaman dari anggota,
koperasi lainnya,Bank atau lembaga keuangan lain, penerbitan obligasi, serta
sumber lain yang sah, dan koperasi dapat pula melakukan pemupukan
modal yang berasal dari penyertaan.

Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Koperasi No. 25 tahun 1992,
bab VII pasal 41dan 42 (Amin, 2002):
1) Modal koperasi terdiri modal sendiri dan modal pinjaman
2) Modal sendiri dapat berasal dari:
a) Simpanan pokok
b) Simpanan wajib
c) Dana cadangan
d) Hibah

3) Modal pinjaman dapat berasal dari:
a) Anggota
b) Koperasi lainnnya dan anggotanya
c) Bank dan lembaga keuangan lainnya
d) Penerbitan obligasi dan syarat utang lainnya
e) Sumber lain yang syah.
Jadi dapat ditarik kesimpulan modal koperasi adalah kekayaan yang dapat
digunakan dalam suatu proses produksi/perdagangan untuk menghasilkan
suatubarang/jasa guna untuk kesejahteraan para anggota koperasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Lapangan usaha koperasi adalah usaha-usaha yang berkaitan langsung
dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan
anggota. Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi. dengan demikian
koperasi dapat berperan utama di segala bidang kehidupan ekonomi rakyat.

2.2.6. Partisipasi Anggota
Keaktifan anggota berpartisipasi dalam pembiayaan koperasi berupa
simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela serta pemanfaatan berebagai
potensi pelayanan yang disediakan koperasi akan meningkatkan modal koperasi,
terutama modal kerja dan omzet usaha koperasi. Hal ini tentu akan membuat
koperasi akan menjadi berkembang biak lebih baik. Dan akan menguntungkan
anggota terutama dengan adanya kenaikan perolehan sisa hasil usaha Koperasi.

Dengan keaktifan partisipasi para anggota dalam berkoperasi maka
kegiatan koperasi dapat berjalan dengan lancar. Semakin banyak transaksi –
transaksi pada Koperasi oleh anggota maupun bukan anggota akan semakin
meningkat pula pendapatan koperasi, sehingga modal kerja koperasi akan semakin
meningkat. Modal kerja inilah yang perlu diperhatikan para pengurus koperasi
untuk mengolahnya dengan bijak, sehingga modal kerja itu dapat digunakan
secara ekonomis dan efektif untuk pembiayaan operasional Koperasi sehari – hari.

Sejalan dengan urain di atas dikemukakan pula oleh Ninik Widiyanti(2003:65)
bahwa: Partisipasi anggota diukur dari kesediaan anggota itu untuk memikul
kewajiban dan menjalankan hak keanggotaan serta bertanggung jawab jika
sebagian besar anggota koperasi sudah menunaikan kewajiban dan melaksanakan
hak serta bertanggung jawab, maka partisipasi anggota koperasi yang
bersangkutan sudah dikatakan baik. Akan tetapi jika ternyata hanya sedikit yang
demikian, maka partisipasi anggota koperasi dimaksud dikatakan buruk atau
rendah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Jadi partisipasi anggota sebagai anggota koperasi yang dijadikan ukuran
adalah kesediaan dan kepatuhan anggota dalam memenuhi kewajiban
dan menjalankan hak keanggotaan. Sedangkan kewajiban anggota adalah
melakukan simpanan dikoperasibaik simpanan pokok dan simpanan wajib
maupun simpanan sukarela.

Kemudian hak anggota koperasi adalah mendapatkan pelayanan fasilitas dari
koperasi.Apa yang dijelaskan di atas sejalan dengan pendapat Hendar dan
Kusnadi(2005:93) yang menyatakan:Partisipasi pada koperasi dapat berupa
partisipasi kontribusi dan dapat pula partisipasi intensif. Kedua jenis partisipasi
tersebut timbul sebagai akibat peran ganda anggota sebagai pemilik dan sekaligus
sebagaipelanggan. Dalam kedudukannya sebagai pemilik :

a. Para

anggota

danpertumbuhan

memberikan

kontribusinya

perusahaan

koperasi

terhadap

dalam

pembentukan

bentuk

kontribusi

keuangan(penyerahan simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan
sukarela),danb. Mengambil bagian dalam penetapan tujuan, pembuatan
keputusan,dan

proses

pengawasan

terhadap

jalannya

perusahaan

koperasi.Partisipasi semacam ini disebut partisipasi kontributif. Kemudian
dalam

kedudukannya

sebagai

pelanggan/pemakai,

para

anggota

memanfaatkan berbagai potensi pelayanan yang disediakan oleh
perusahaan koperasi dalam menunjang kepentingannya. Partisipasi
inidisebut partisipasi intensif. Kegiatan koperasi ini digalakkan dalam
upaya menanamkan rasa kebersamaan dalam bidang sosial ekonomi,
karena koperasi merupakan implementasi dari system ekonomi Pancasila.
Di samping itu sebagai bentuk dari partisipasi anggota dalamprogramprogram pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah.
b. Jadi partisipasi anggota dalam koperasi ini sekaligus sebagai partisipasi
terhadap program pemerintah. Oleh karena itu, partisipasi ini harus
dijaga o leh pengurus atau badan pengawas suatu koperasi. Menurut
Harsoyono Subyako dalam kutipan Sri Edi Swasono (1983:270)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Partisipasi anggota yang terdiri dari partisipasi kontributif dan partisipasi insentif
mempunyai hubungan yang erat, sebagaimana dijelaskan oleh Hendar dan
Kusnadi (2005:61) :
a. Dalam rangka membiayai pertumbuhan koperasi, kontribusi keuanagan
baik yang berupa simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela
maupun yang berasal dari usaha sendiri para anggota (partisipasi
kontribusi keuangan) sangat diperlukan.
b. Setelah dana yang terkumpul tersebut digunakan oleh perusahaan koperasi,
proses

pengambilan

keputusan

mengenai

penetapan

tujuan

dan

kebijaksanaa serta proses pengawasan jalanya perusahaan koperasi harus
melibatkan anggota karena anggota sebagai pemilik perusahaan koperasi
(partisipasi kontributif anggota dalam pengambilan keputusan).
c. Tetapi untuk mendukung pertumbuhan koperasi, anggota sebagai
pelanggan?pemakai memanfaatkan setiap pelayanan koperasi, manfaat
yang diperoleh anggota tersebut akan semakin banyak, dan bila ini terjadi,
kesadaran dalam pelaksanaan partisipasi kontributif akan semakin
meningkat. Oleh karena itu anggota perlu dirangsang dengan pelayananpelayanan yang menarik dan sesui kebutuhan anggota.

Bnerdasarkan uraian diatas maka partisipasi anggota koperasi, terutama pada
Koperasi Pegawai GARNISUN TETAP III Surabaya mempunyai ciri-ciri anggota
yang berpartisipasi baik dapatlah dirumuskan sebagai berikut :
1. Melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib secara tertib.
2. Menghadiri rapat-rapat dan pertemuan anggota secara aktif.
3. Mengunakan hak untuk mengawasi jalanya koperasi, mengetahui anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga, peraturan-peraturan laiinya dan
keputusan bersama lainnya.
4. Aktif dalam melakukan transaksi yang dilayani koperasi baik unit simpan
pinjam maupun unit toko
5. Aktif dalam melunasi iuran po

Dokumen yang terkait

Pengaruh Permodalan Dan Volume Usaha Terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi Pegawai Negeri Di Kabupaten Solok Sumatera Barat

7 52 80

Pengaruh Partisipasi Anggota Koperasi Terhadap Sisa Hasil Usaha di Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 202

PENGARUH MODAL SENDIRI, MODAL PINJAMAN DAN VOLUME USAHA TERHADAP SISA HASIL USAHA Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman Dan Volume Usaha Terhadap Sisa Hasil Usaha (Studi Kasus Pada Koperasi Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012).

0 2 16

PENGARUH MODAL SENDIRI, MODAL PINJAMAN DAN VOLUME USAHA TERHADAP SISA HASIL USAHA Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman Dan Volume Usaha Terhadap Sisa Hasil Usaha (Studi Kasus Pada Koperasi Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012).

0 2 17

PENDAHULUAN PENGARUH MODAL, JUMLAH ANGGOTA DAN PROMOSI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI HARAPAN KENDAL.

0 1 11

PENGARUH MODAL, JUMLAH ANGGOTA DAN PROMOSI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PENGARUH MODAL, JUMLAH ANGGOTA DAN PROMOSI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI HARAPAN KENDAL.

0 1 14

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI SAMUDERA SEJAHTERA SAMARINDA TAHUN BUKU 2009-2013 Oleh: Hasnawati ABSTRAK - Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap SHU Koperasi

0 1 30

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DAN VOLUME USAHA TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PEGAWAI GARNISUN TETAP III SURABAYA

0 0 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - PENGARUH MODAL USAHA DAN VOLUME USAHA TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI DI SULAWESI UTARA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 21

PENGARUH ASET, MODAL SENDIRI, MODAL LUAR, VOLUME USAHA, DAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2011-2015

0 24 18