PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT. CITRA YASINDO SETIA.

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP
SENJ ANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN
ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA
PT. CITRA YASINDO SETIA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Untuk Menyusun Skr ipsi S-1 J ur usan Akuntansi

Oleh :

LELY TRI ANGGRAINI
0613015007 / FE / AK

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


USULAN PENELITIAN
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP
SENJ ANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN
ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
PADA PT. CITRA YASINDO SETIA

Yang diajukan

LELY TRI ANGGRAINI
0613015007 / FE / AK

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama

Tanggal………………

Dr s. Ec. Sjafii, MM, Ak


Mengetahui
Kaprogdi Akuntansi

Dr. Hero Priono M.Si, Ak
NIP. 19611011 1992031 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

SKRIPSI

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP
SENJ ANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN
ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
PADA PT. CITRA YASINDO SETIA
Yang diajukan
LELY TRI ANGGRAINI
0613015007 / FE / AK


disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

Tanggal………………

Dr s. Ec. Sjafii, MM, Ak

Mengetahui
Wakil Dekan I

Dr s. Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3


SKRIPSI
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJ ANGAN
ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI
VARIABEL MODERATING PADA PT. CITRA YASINDO SETIA
Disusun Oleh :
Lely Tri Anggraini
0613015007/FE/AK
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh
Tim Penguji Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal 22 Februari 2013
Pembimbing :

Tim Penguji :

Pembimbing Utama

Ketua

Drs. Ec. Sjafii, Ak, MM


Dr. Sri Trisnaningsih, SE, M.Si
Sekretaris

Dra. Ec. Siti Sundari, M.si

Anggota

Drs. Ec. Sjafii, Ak, MM

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM.
NIP. 196 309 241 93 89 031 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur dengan judul “PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP
SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI
VARIABEL MODERATING PADA PT. CITRA YASINDO SETIA”
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, maka
akan sulit bagi penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. Sehubungan dengan hal itu,
maka dalam kesempatan istimewa ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
mendukung kelancaran penulisan skripsi baik berupa dukungan, doa maupun
bimbingan yang telah diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat yang
mendalam mengucapkan terima kasih kepada:
1.

ALLAH S.W.T yang telah melancarkan proses pengerjaan skripsi

sampai dengan selesai.

2.

Alm. Hindari,Se dan Sri Amsiatiningsih yang telah menjadi Papa dan
Ibu yang selalu mendoakan saya tanpa henti.

3.

Novandri Lucky Handayani dan Ririt Permatasari yang selalu
mendukung saya.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.

Adam Malik, Linda Harita dan Aris Seprizal Adam yang telah menjadi
keluarga baru dalam hidup saya.


5.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Univesitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6.

Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.

7.

Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi, selaku Wakil Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.

8.

Bapak Dr. Hero Priono M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.


9.

Bapak Drs. Ec. Sjafii, MM, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna meningkatkan
mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surabaya, Januari 2013

Penulis

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR........................................................................... .....

i

DAFTAR ISI ..................................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR........................................................................... .......

vi

DAFTAR TABEL........................................................................... ............

vii

ABSTRAKSI ..................................................................................................

viii


BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................

1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................

7

1.3. Tujuan Penelitian................................................................

7

1.4. Manfaat Penelitian..............................................................

7

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ...................................................

9

2.2. Landasan Teori......................................................................

12

2.2.1. Akuntansi Perilaku ..................................................

12

2.2.2. Partisipasi Anggaran ...............................................

15

2.2.2.1. Pengertian Anggaran ................................

16

2.2.2.2. Anggaran dan /fungsi Manajemen ..........

16

2.2.3. Partisipasi Dalam Menyusun Anggaran ................

18

2.2.3.1. Partisipasi dan Senjangan Anggaran ........

20

2.2.3.2. Senjangan Anggaran .................................

21

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3.3. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap
Senjangan Anggaran .................................

22

2.2.4. Komitmen Organisasi .............................................

22

2.2.4.1. Pengertian Komitmen Organisasi.............

23

2.2.4.2. Faktor-faktor

Yang

Mempengaruhi

Komitmen Organisasi ...............................

25

2.2.4.3. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap
Senjangan Anggaran .................................
2.2.5. Pengaruh

Partisipasi

Penyusun

dan

27

Komitmen

Organisasi Terhadap Senjangan Anggaran ............

27

2.3. Kerangka Pikir ........................ ............................................

29

2.4. Hipotesis ................................................................................

30

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel..................

31

3.1.1. Definisi Operasional ...............................................

31

3.1.2. Teknik Pengukuran Variabel ..................................

32

3.2. Teknik Penentuan Sampel ...................................................

32

3.3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................

34

3.3.1. Jenis Data .................................................................

34

3.3.2. Sumber Data ............................................................

34

3.4.Teknik Analisa dan Uji Hipotesis ........................................

35

3.4.1. Uji Validitas ............................................................

35

3.4.2. Uji Reliabilitas ........................................................

36

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.3. Uji Normalitas ..........................................................

36

3.4.4. Tekhnik Analisis ......................................................

37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian .................................................

41

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................

48

4.3. Pengujian Kualitas Data .......................................................

50

4.4. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis ...................................

53

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................

56l

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ...........................................................................

60

5.2. Saran ......................................................................................

60

DAFTAR PUSTAKA

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Model Sebab Pokok Terjadinya Komitmen dan Hasil-hasil
Komitmen Organisasi.......................................................................

26

Gambar 2. Kerangka Pikir Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan
Anggaran ...........................................................................................
Gambar 3.

29

Kerangka Pikir Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan
Anggaran

Dengan

Komitmen

Organisasi

Sebagai

Variabel

Moderating ……………………………………………………………29

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin………………………… 48
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasar Usia……………………………… 49
Tabel 4.3. Validitas pertanyaan Dari Variabel X1…..…………………………… 50
Tabel 4.4. Validitas Pertanyaan Dari Variabel X2……………………………….. 51
Tabel 4.5. Validitas Pertanyaan Dari Variabel Y………………………………… 51
Table 4.6. Reabilitas Data Masing-masing Variabel……………………………... 52
Tabel 4.7. Normalitas Data Masing-masing Variabel……………………...…….. 53
Tabel 4.8. Koefesien Regresi Partisipasi Anggaran (X1) Terhadap Senjangan
Anggaran (Y) ………………………………………………………… 54
Tabel 4.9. Koefesien Regresi Partisipasi Anggaran (X1) terhadap Komitmen
Organisasi (X2) .………………………………………………………. 55
Tabel 4.10. Koefesien Regresi Senjangan Anggaran (Y) terhadap nilai mutlak
residual ………………………………………………………………... 56
Tabel 4.11. Rangkuman Penelitian Terdahulu……………………………………. 59

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP
SENJ ANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN
ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
PADA PT. CITRA YASINDO SETIA
Oleh :
Lely Tr i Anggraini
0613015007/FE/EA
ABSTRAK
Mengingat pentingnya anggaran perusahaan sebagai alat untuk menentukan
kebijakan dan keputusan manajer, maka perlu dilakukan penelitian tentang seberapa
besar komitmen, penyelarasan dan partisipasi unit kerja perusahaan dalam
penyusunan anggaran terhadap kesenjangan anggaran. Atas dasar latar belakang
permasalahan tersebut diatas timbul ketertarikan untuk mengadakan penelitian
dengan judul : “Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran
Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT. Citra Yasindo
Setia”.
Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Departemen dan Kepala Bagian
yang ikut andil dan berperan penting dalam pengambilan keputusan yang ada di
kantor PT. Citra Yasindo Setia Surabaya, yang berjumlah 44 orang dengan sampel
sebanyak 40 responden. Penelitian ini berlandaskan pendekatan kuantitatif dengan
tekhnik analisis regresi linier sederhana.
Setelah mengetahui permasalahan, meneliti dan membahas hasil penelitian
tentang pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap senjangan anggaran,
Komitmen Organisasi yang merupakan variabel moderating dalam hubungan antara
partisipasi anggaran dengan Senjangan Anggaran maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut : partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap senjangan anggaran. Komitmen organisasi bukan merupakan
variabel moderating dalam hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan
anggaran.
Kata kunci: partisipasi anggaran, senjangan anggaran dan komitmen organisasi

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

THE EFFECT OF BUDGET PARTICIPATION ON
BUDGETARY SLACK WITH ORGANIZATIONAL
COMMITMENT AS A MODERATING VARIABLE
AT PT. CITRA YASINDO SETIA
By :
Lely Tr i Anggraini
0613015007/FE/EA
ABSTRACT
Given the importance of the company's budget as a tool for determining the
policies and decisions of managers, it is necessary to do research on how much of a
commitment, alignment and participation units in the company's budget for the
budget gap. On the basis of the background of the above problems arise interest to
hold a research entitled : “ The Effect Of Budget Participation On Budgetary Slack
With Organizational Commitment As a Moderating Variable At PT. CITRA
YASINDO SETIA”.
The population in this study is the Head of Department and Head of the
Section that contribute and take important role in decision-making in the PT. CITRA
YASINDO SETIA at Surabaya, which amounts to 44 people with a sample of 40
respondents. This study is based on a quantitative approach to simple linear
regression analysis .
After knowing the problem, researching and discussing the results of research
on the effects of budgetary participation on budgetary slack, Organizational
Commitment which is a moderating variable in the relationship between budgetary
participation with a budget slack, the conclusions is: budgetary participation has a
significant effect on budgetary slack. Organizational commitment is not a moderating
variable in the relationship between budgetary participation with the budget slack.
Keywords: budget participation, budget slack and organizational commitment

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Persaingan bisnis dalam dunia usaha yang semakin meningkat
dewasa ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada
semaksimal mungkin agar unggul dalam persaingan. Apalagi perkembangan
bisnis di Indonesia sedang mengalami masa yang sulit. Krisis moneter yang
mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat belum juga berakhir.
Para pengusaha harus lebih pandai dalam mencari peluang pasar. Perusahaan
yang beroperasi secara tidak efektif dan efisien tidak mungkin dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perusahaan disini sebagai suatu
organisasi bisnis merupakan lembaga yang menyediakan barang dan jasa
maka perusahaan mempunyai tujuan utama untuk memperoleh laba sebesarbesarnya guna mempertahankan hidupnya.
Untuk memudahkan pencapaian tujuan tersebut suatu perusahaan
membutuhkan adanya suatu perangkat yang kuat dalam menjalankan
usahanya, antara lain : memiliki permodalan yang kuat, peluang pasar yang
potensial, dan tenaga manajemen yang profesional dalam mengelola
perusahaan dengan baik serta dapat mengambil keputusan dengan cepat dan
tepat

dalam

hubungannya

dengan

perencanaan

dan

pengendalian

(pengawasan). Selain itu perusahaan perlu memiliki kemampuan untuk
melihat dan memanfaatkan peluang, mengidentifikasi masalah dan
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

menyeleksi serta mengimplementasikannya secara tepat. Manajemen disini
berkewajiban untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan
mengendalikan organisasi sehingga tujuan yang diharapkan tercapai.
PT. Citra Yasindo Setia merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang kontraktor. PT. Citra Yasindo Setia dituntut untuk berusaha memacu
dirinya dan memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin
melalui percepatan keberhasilan pembangunan sarana perindustrian dan
peningkatan pelayanan terhadap masyarakat sehingga dapat bersaing dengan
perusahaan yang lainnya. Untuk itu diharapkan PT. Citra Yasindo Setia
dapat bertahan dan berkembang dalam lingkungan bisnis yang berubah
secara cepat memiliki ketidakpastian yang relatif tinggi, manajemen harus
memiliki alat yang dapat membantu perencanaan, koordinasi dan penilaian
kinerja yaitu anggaran..
Partisipasi bawahan lazim dilakukan dalam penyusunan anggaran.
Diharapkan, dari partisipasi kinerja bawahan akan meningkat karena konflik
potensial antara tujuan individu dengan tujuan organisasi dapat dikurangi.
Dari partisipasi atasan akan memperolah informasi mengenai lingkungan
yang sedang dan yang akan dihadapi serta mencari solusinya. Partisipasi
juga meningkatkan kebersamaan, menumbuhkan rasa memiliki, inisiatif
untuk menyumbang ide, dan keputusan yang dihasilkan dapat diterima.
Partisipasi adalah cara efektif untuk

menyelaraskan tujuan pusat

pertanggung-jawaban dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Bawahan yang berpartisipasi akan terdorong untuk membantu atasan
dengan memberikan informasi yang dimilikinya sehingga anggaran yang
disusun lebih akurat. Menurutnya, bawahan yang mempunyai informasi
khusus tentang kondisi lokal, akan melaporkan informasi tersebut keatasan.
Penjelasan

konsep

senjangan

anggaran

dapat

dimulai

dari

pendekatan agency theory. Praktik senjangan anggaran dalam perspektif
agency theory dipengaruhi oleh adanya konflik kepentingan antara agen
(manajemen) dengan principal yang timbul ketika setiap pihak berusaha
untuk

mencapai

atau

mempertahankan

tingkat

kemakmuran

yang

dikehendakinya.
Agency theory menjelaskan fenomena yang terjadi apabila atasan
mendelegasikan wewenangnya kepada bawahan untuk melakukan suatu
tugas atau otoritas untuk membuat keputusan (Anthony dan Govindarajan
1998). Jika bawahan (agent) yang berpartisipasi dalam proses penyusunan
anggaran mempunyai informasi khusus tentang kondisi lokal, akan
memungkinkan bawahan memberikan informasi yang dimilikinya untuk
membantu kepentingan perusahaan. Namun, sering keinginan atasan tidak
sama dengan bawahan sehingga menimbulkan konflik diantara mereka. Hal
ini dapat terjadi misalnya, jika dalam melakukan kebijakan pemberian
rewards perusahaan kepada bawahan didasarkan pada pencapaian anggaran.
Bawahan cenderung memberikan informasi yang bias agar anggaran mudah
dicapai dan mendapatkan rewards berdasarkan pencapaian anggaran
tersebut. Kondisi ini jelas akan menyebabkan terjadinya senjangan anggaran.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Sebaliknya, teoritisi akuntansi keperilakuan umumnya berpendapat
bahwa partisipasi anggaran akan memotivasi para manajer untuk
mengungkapkan informasi pribadi mereka ke dalam anggaran. Argumen ini
didasarkan pada premis yang menyatakan bahwa partisipasi memungkinkan
dilakukannya komunikasi positif antara atasan dan bawahan sehingga dapat
mengurangi tekanan untuk menciptakan senjangan anggaran.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa peningkatan atau penurunan
senjangan anggaran tergantung

pada sejauh

mana

individu

lebih

mementingkan diri sendiri atau bekerja demi kepentingan organisasinya. Ini
merupakan aktualisasi dari tingkat komitmen yang dimilikinya. Komitmen
menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran
(goal) yang ingin dicapai oleh organisasi. Bagi individu berkomitmen tinggi,
pencapaian tujuan organisasi merupakan hal penting yang harus dicapai,
serta berpandangan positif dan berbuat yang terbaik untuk kepentingan
organisasi.
Individu berkomitmen tinggi akan menghindari senjangan anggaran.
Bawahan berkomitmen tinggi akan menggunakan informasinya agar
anggaran menjadi lebih akurat. Sebaliknya, individu berkomitmen rendah
cenderung tidak memberikan informasi yang mereka miliki kepada atasan
karena bawahan tidak bersungguh-sungguh memenuhi tujuan organisasi.
Partisipasi anggaran adalah kesempatan untuk melakukan senjangan demi
tujuan pribadinya. Komitmen rendah menggambarkan ketidakloyalan
bawahan terhadap organisasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Tabel 1.1. Data Anggaran Laba PT. Citra Yasindo Setia
THN

TARGET

REALISASI

SELISIH

KET.

2008

1.401.922.000

1.244.713.000

157.209.000

Defisit

2009

2.047.876.000

975.274.000

1.072.602.000

Defisit

2010

4.498.462.000

1.035.971.000

3.462.491.000

Defisit

2011

2.095.100.000

2.008.695.000

286.405.000

Defisit

Sumber : PT. Citra Yasindo Setia
Dari data diatas maka dapatlah menjadi gambaran senjangan
anggaran pada PT. Citra Yasindo Setia yang diindikasikan karena
penyusunan anggaran kurang melibatkan bawahan dan rendahnya komitmen
anggaran.

Karena

bawahan

jarang

dilibatkan

berpartisipasi

dalam

penyusunan anggaran sehingga bawahan kurang optimal menerapkan
komitmen pada organisasi.
Latar belakang dipilihnya variabel komitmen organisasi di dalam
penelitian

ini

adalah

karena komitmen

organisasi

menunjukkan

keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal)
yang ingin dicapai oleh organisasi. Komitmen organisasi yang kuat di
dalam individu akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai
tujuan organisasi

sesuai

dengan

tujuan

kepentingan

yang sudah

direncanakan sehingga memungkinkan terjadinya senjangan anggaran
dapat dihindari (Angle dan Perry, 1981; Porter et al., 1974). Bawahan
yang

memiliki tingkat

komitmen organisasi

tinggi

akan

memiliki

pandangan positif dan lebih berusaha berbuat yang terbaik demi
kepentingan

organisasi (Porter

et

al.,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1974). Sebaliknya,

individu

6

dengan

komitmen

rendah akan

mementingkan

dirinya

atau

kelompoknya. Dia tidak memiliki keinginan untuk menjadikan organisasi
ke arah yang lebih baik, sehingga memungkinkan terjadinya senjangan
anggaran apabila dia terlibat dalam penyusunan anggaran.
Berkaitan dengan penelitian mengenai komitmen organisasi, Nouri
dan Parker berpendapat bahwa naik atau turunnya senjangan anggaran
tergantung pada apakah individu memilih untuk mengejar kepentingan diri
sendiri atau justru bekerja untuk kepentingan organisasi. Menurut mereka,
komitmen yang tinggi menjadikan individu peduli dengan nasib organisasi
dan berusaha menjadikan orgainsasi ke arah yang lebih baik dan partisipasi
anggaran membuka peluang bagi bawahan untuk menciptakan senjangan
anggaran untuk kepentingan mereka jika komitmen karyawan terhadap
organisasi berada pada tingkat yang rendah.
Mengingat pentingnya anggaran perusahaan sebagai alat untuk
menentukan kebijakan dan keputusan manajer, maka perlu dilakukan
penelitian tentang seberapa besar komitmen, penyelarasan dan partisipasi
unit kerja perusahaan dalam penyusunan anggaran terhadap kesenjangan
anggaran.
Atas dasar latar

belakang permasalahan tersebut diatas timbul

ketertarikan untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh
Partisipasi

Anggaran

Terhadap

Senjangan

Anggaran

Dengan

Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT. Citra
Yasindo Setia”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

1.2. Perumusan Masalah
Atas dasar latar belakang diatas, maka penelitian ini mempunyai
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap senjangan anggaran ?
2. Apakah komitmen organisasi merupakan variabel moderating dalam
hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran ?

1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan
anggaran.
2. Untuk menguji pengaruh komitmen organisasi yang merupakan variabel
moderating dalam hubungan antara partisipasi anggaran dengan
senjangan anggaran.

1.4. Manfaat Penelitian
a. Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan akan membantu manajemen
perusahaan untuk mengevaluasi dan menggunakan hasil penelitian untuk
meningkatkan efektifitas anggaran perusahaan, terutama dalam efektifitas
perencanaan dan pengendalian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

b. Bagi Akademis
Dapat

dipergunakan

sebagai referensi,

tambahan khasanah

kepustakaan dan bahan masukan bagi peneliti yang akan melakukan
penelitian yang sama dimasa yang akan datang untuk dapat memahami
kebutuhan dunia usaha dan menjawab tantangan globalisasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
1. Belianus Patria Latuheru (2005)
Dengan judul : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan
Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating
(Studi Empiris pada Kawasan Industri Maluku)
Permasalahan : untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi sebagai
variabel moderating terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan
senjangan anggaran. Hipotesis : diduga komitmen organisasi sebagai
variabel moderating terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan
senjangan anggaran Kesimpulan :

Penelitian ini membuktikan bahwa

interaksai antara variabel komitmen organisasi dengan partisipasi anggaran
akan menurunkan kecenderungan manajer dalam menciptakan senjangan
anggaran. Hal ini mungkin disebabkan karena manajer yang memiliki
komitmen organisasi yang tinggi memiliki dorongan dari dalam dirinya
untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi.

2. Firdaus Abdul Rahman (2003)
Dengan judul : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Keterlibatan Kerja
Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai
Variabel Moderating

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Permasalahan : untuk

mengetahui pengaruh

komitmen organisasi

sebagai variabel moderating terhadap hubungan antara partisipasi
anggaran dan senjangan anggaran.
Hipotesis : diduga komitmen organisasi berpengaruh sebagai variabel
moderating terhadap hubungan antara partisipasi anggaran

dan

senjangan anggaran
Kesimpulan : Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, penelitian ini
menemukan adanya pengaruh yang signifikan pada interaksi antara
komitmen organisasi dengan partisipasi anggaran terhadap senjangan
anggaran. Pengujian hipotesis kedua menemukan adanya pengaruh yang
signifikan pada interaksi antara komitmen organisasi dengan keterlibatan
kerja terhadap senjangan anggaran

3. Arfan Ikhsan (2009)
Dengan Judul : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan
Anggaran Dengan Menggunakan Lima Variabel Pemoderasi
Permasalahan :

untuk mengetahui Pengaruh Partisipasi Anggaran

Terhadap Senjangan Anggaran
Hipotesis : diduga Partisipasi Anggaran berpengaruh Terhadap
Senjangan Anggaran
Kesimpulan : berdasarkan output yang dihasilkan menunjukkan bahwa
partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran.
Simpulan ini didasarkan pada nilai F yang didapat sebesar 8,2339 dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

tingkat signifikansi sebesar 0,007. Apabila dibandingkan dengan tingkat
signifikansi sebesar 5%, maka derajat signifikansi yang dihasilkan dari
nilai jauh lebih kecil dibandingkan dengan derajat signifikansi yang telah
ditentukan sebesar 5%.
4. Andi Kartika (2010)
Dengan Judul : Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Ketidakpastian
Lingkungan Dalam Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan
Senjangan Anggaran
Permasalahan : untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi dan
ketidakpastian

lingkungan

terhadap hubungan

antara

partisipasi

anggaran dan senjangan anggaran.
Hipotesis : diduga komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan
mempunyai hubungan antara partisipasi dan senjangan anggaran.
Kesimpulan : Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat tinggi partisipasi
anggaran dikaitkan dengan anggaran yang lebih tinggi senjangan di
bawah kondisi ketidakpastian lingkungan yang rendah. dalam kondisi
ketidakpastian

lingkungan

yang

tinggi,

tingkat

tinggi partisipasi

anggaran dikaitkan dengan anggaran rendah senjangan. Studi ini juga
menemukan bahwa ada hubungan positif antara partisipasi anggaran dan
senajangan anggaran.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

5. Tangkau (2010)
Dengan judul : Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Partisipasi
Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dan Senjangan Anggaran
Permasalahan : untuk mengetahui pengaruh Komitmen Organisasi Dan
Partisipasi

Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dan Senjangan

Anggaran
Hipotesis : diduga Komitmen Organisasi Dan Partisipasi

Anggaran

berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial dan Senjangan Anggaran
Kesimpulan : Hasil analisis mempunyai hubungan komitmen organisasi
menunjukkan hasil yang tidak mendukung hipotesis karena tidak
berpengaruh signifikan jika berinteraksi dengan partisipasi anggaran dalam
mempengaruhi senjangan anggaran. Dengan kata lain komitmen hanya ada
di wilayah kerjanya saja dan tidak tertarik untuk membantu sesuatu yang
berrada di luar tanggung jawabnya.

2.2. Landasan Teori
2.2.1. Akuntansi Perilaku ( Behavioral Accounting )
Akuntansi perilaku merupakan gabungan antara akuntansi dan ilmu
sosial yang berkaitan dengan bagaimana perilaku manusia dapat
mempengaruhi data akuntansi dan keputusan usaha. Selama ini para
akuntan umumnya menitikberatkan perhatiannya pada pengukuran
pendapatan dan biaya serta mempelajari prestasi perusahaan dimasa lalu
untuk memprediksi masa yang akan datang. Para akuntan cenderung

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

mengabaikan bahwa prestasi kerja masa lalu merupakan faktor yang
sangat mendukung pada perilaku dimasa yang akan datang. Para akuntan
menyadari kenyataan bahwa pengendalian organisasi yang efektif harus
dimulai dari motivasi dan pengendalian perilaku, tujuan dan aspirasi
individu yang terlibat dalam organisasi. Tanpa ada hal tersebut, maka akan
sulit bagi perusahaan untuk meningkatkan prestasi dimasa yang akan
datang. Oleh karena itu perlu diperhatikan dampak perilaku yang timbul
dan informasi yang disediakan oleh para akuntan tersebut.
Definisi Behavioral Accounting menurut Siegel dan Marconi
bahwa akuntansi perilaku merupakan cabang atau bagian dari akuntansi
yang menitikberatkan pada hubungan antara perilaku manusia dengan
sistem akuntansi manajemen. Jadi akuntansi perilaku mempunyai lingkup
yang luas yang memperhatikan perilaku manusia dan hubungannya dengan
rancangan bentuk dan kegunaan sistem informasi akuntansi.
Siegel dan Maconi (1989:4) menyebutkan bahwa secara umum
ruang lingkup behavioral accounting dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
1. The effect of human behavioral on the design, construction and use of
the accounting system. This area of behavioral accounting is
concerned with how the attitudes of management effect the nature of
accounting controls and the functioning of the organization.
2. The effect of the accounting system on the human behavior. This area
of behavioral accounting is concerned with how the accounting system
effect motivation, decision making, job satisfaction and cooperation.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

3. Methods to predict and strategies to change human behavior. This
third area of behavioral accounting system can be used to influence
behavior.
Maksud dari penjelasan di atas adalah :
1. Hasil perilaku seseorang berupa desain, kontruksi dan penggunaan
sistem akuntansi. Luasnya akuntansi perilaku ini mengenai bagaimana
sikap dan filosofi dari pengaruh manajemen yang hampir sama dengan
akuntansi pengendalian dan fungsi dari organisasi.
2. Pengaruh dari sistem akuntansi pada perilaku seseorang. Luasnya
akuntansi perilaku ini mengenai bagaimana pengaruh motivasi,
produktivitas,

pengambilan

keputusan,

kepuasan

kerja

dan

kerjasamanya.
3. Metode untuk meramal atau memprediksi dan strategi untuk merubah
perilaku seseorang. Luasnya akuntansi perilaku ini mengenai
bagaimana sistem akuntansi dapat mempengaruhi perilaku.
Tujuan dari behavioral accounting menurut Siegel dan Marconi
(1989:6) adalah “The goal of behavioral accounting is to measure and
evaluate relevan behavioral factors and communivate the result to
internal and external decision makers”.
Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dijelaskan bahwa
tujuan behavioral accounting adalah usaha melakukan pengukuran dan
pengevaluasian segala tindakan atau perilaku yang berhubungan dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

kegiatan perusahaan dan untuk pengambilan keputusan baik yang bersifat
eksternal maupun internal.

2.2.2. Partisipasi anggaran
Untuk mengetahui pengertian dari anggaran maka dibawah ini
akan dikemukakan beberapa pendapat antara lain menurut Adisaputro dan
Asri (1992:6), anggaran adalah suatu pendekatan yang formal dan
sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam
perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Dari definisi di atas tersebut dapat diambil intinya yakni:
1. Anggaran harus bersifat formal artinya bahwa anggaran disusun
dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis.
2. Bahwa anggaran harus bersifat sistematis artinya bahwa anggaran
disusun dengan berurutan dan berdasarkan suatu logika.
3. Bahwa setiap saat manajer dihadapkan pada suatu tanggung jawab
untuk mengambil keputusan hasil pengembalian keputusan yang
berdasar beberapa asumsi tertentu.
4. Bahwa keputusan yang diambil oleh manajer tersebut merupakan
pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan
pengawasan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2.2.2.1. Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan kata benda yakni hasil yang diperoleh setelah
menyelesaikan tugas perencanaan. Sedang budgeting menunjukkan suatu
proses sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya
penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu
pembagian

tugas

perencanaan,

penyusunan

rencananya

sendiri.

Implementasi dan evaluasi dari hasil melaksanakan rencana itu.
Demikianlah perbedaan kata anggaran dan penganggaran.
Menurut Adisaputro dan Asri (1992:7), hal yang harus diperhatikan
dalam penyusunan yakni bahwa anggaran tersebut harus realistis, luwes
dan kontinyu Realistis artinya tidak terlalu pesimis. Luwes artinya tidak
terlalu kaku, mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang
mungkin berubah. Sedangkan kontinyu, artinya membutuhkan perhatian
secara terus-menerus, dan tidak merupakan suatu usaha yang insidentil.
Selain itu perlu pula diperhatikan bahwa perusahaan menyusun anggaran
karena perusahaan yakin bahwa dirinya mempunyai kemampuan untuk
melaksanakan sistem manajemen ilmiah, mempunyai kemampuan untuk
memberikan motivasi kepada anggota-anggotanya, dan mempunyai
kemampuan untuk mendorong adanya partisipasi.

2.2.2.2. Anggaran dan Fungsi Manajemen
Menurut Adisaputro dan Asri (1992:8), Peranan Bussiness
Manajer pada dasarnya terdiri dari 6 (enam) bidang, yakni : teknis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

(berproduksi), komersil (jual, beli, pertukaran), finansial (mencari dan
menggunakan modal), keamanan (perlindungan terhadap orang dan
barang), accounting (catatan administrasi dan keuangan) dan manajerial
(planning,command, cordination, control).
Hal diatas pada hubungan manajemen dengan manusia
sehingga dasar pokok dari manajemen adalah unsur manusianya, bukan
tanah atau bahan mentah. Kemudian Adisaputro dan Asri (1992:8)
membagi peranan bussiness manajer yang bersifat manajerial menjadi
fungsi planning, organizing, staffing, directing, dan control.
1. Planning:
Bahwa perusahaan hendaknya selalu mencari sumber potensialyang
menghasilkan keuntungan dan merencanakan cara bagaimana
merealisirnya.
2. Organizing:
Bahwa manajer harus menyusun struktur organisasi yang tepat,
sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dan menunjukkan orangorang yang tepat untuk mengisi masing-masing jabatan dengan
mengadakan pembagian kerja.
3. Staffing:
Bahwa manajer hendaknya dapat memperlihatkan kepemimpinan
yang mantap dan dinamis secara tegas dan terbuka.
4. Directing:
Bahwa manajer hendaknya dapat memperlihatkan kepemimpinan
yang mantap dan dinamis secara tegas dan terbuka.
5. Control:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Manajer harus selalu mengadakan pengawasan yang bersifat dinamis
dan selalu mengusahakan adanya feedback dari bawahan.
Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer, pada
dasarnya merupakan suatu proses (disebut sebagai decision making
proses).

2.2.3. Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran
Adapun partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan
bersama-sama oleh dua pihak atau lebih yang mempunyai dampak masa
depan bagi pembuat keputusan. Partisipasi anggaran berarti keikutsertaan
manajer operasi dalam memutuskan bersama dengan komite anggaran
mengenai rangkaian kegiatan dimasa yang akan datang, yang akan ditempuh
oleh manajer dalam pencapaian sasaran.
Partisipasi merupakan teknik manajemen yang efektif karena dengan
adanya partisipasi, para manajer dapat menerima dan melaksanakan secara
penuh tanggung jawab atas anggaran yang telah disusun, sehingga pada
akhirnya dapat mempengaruhi prestasi kerjanya (Mulyadi, 1993 : 513).
Partisipasi

secara

luas

pada

dasarnya

merupakan

proses

organisasional dimana para individu terlibat dan mempunyai pengaruh
dalam pembuatan keputusan yang mempunyai pengaruh secara langsung
terhadap para individu tersebut. Dalam konteks yang lebih spesifik,
partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan proses dimana para
individu, yang kinerjanya dievaluasi dan memperoleh penghargaan
berdasarkan target anggaran, terlibat dan mempunyai pengaruh dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

penyusunan target anggaran (Brownell dalam Yuwono, 1999 : 36). Seperti
yang dikemukakan Milani (Yuwono, 1999 : 38), bahwa tingkat keterlibatan
dan pengaruh bawahan dalam proses penyusunan anggaran merupakan
faktor utama yang membedakan anggaran partisipatif dan anggaran non
partisipatif. Aspirasi bawahan lebih diperhatikan dalam proses penyusunan
anggaran partisipatif dibandingkan dengan anggaran non partisipatif.
Partisipasi yang sukses membawa keuntungan sebagai berikut :
a. Suatu pengaruh yang sehat pada kepentingan inisiatif, moral dan
akusiasme.
b. Akan menghasilkan rencana yang lebih baik, karena adanya kombinasi
pengetahuan dari beberapa individu.
c. Seluruh tingkat manajemen lebih menyadari bagaimana fungsi
khususnya, sesuai dengan keseluruhan gambar operasional.
d. Dapat meningkatkan kerjasama antar departemen.
e. Para karyawan baru dapat menyadari situasi di masa mendatang yang
respek pada sasaran dan pertimbangan lainnya.
Siegel dan Marconi (1989 : 133) menyatakan bahwa dengan
partisipasi karyawan akan dilibatkan egonya dan tidak sekedar terlibat dalam
tugas yang mereka kerjakan. Hal ini tentunya akan meningkatkan moral dan
menimbulkan inisiatif yang besar diseluruh level manajemen. Dengan ikut
serta berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, para manajer juga akan
lebih memahami masalah-masalah yang mungkin timbul pada saat
pelaksanaan anggaran.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.3.1. Partisipasi Anggaran dan Senjangan Anggaran
Partisipasi angggaran memberikan kesempatan bagi manajer
untuk ikut menyusun anggaran. Pada umumnya, tujuan menyeluruh dari
anggaran dikomunikasikan kepada para manajer, yang kemudian
membantu mengembangangkan anggaran yang dapat memenuhi tujuan
tersebut. Dalam partisipasi anggaran, penekanan dilakukan pada
pemenuhan tujuan secara umum, bukan pada setiap jenis anggaran.
Partisipasi angggaran memberikan rasa tanggung jawab kepada
para manajer dan bawahan yang mendorong timbulnya kreativitas.
Karena para manajer bawahan yang menciptakan anggaran, maka besar
kemungkinan tujuan anggaran merupakan tujuan pribadi manajer
tersebut, yang menyebabkan semakin tingginya tingkat keselarasan
tujuan.

Pendukung

partisipasi

angggaran

menyatakan

bahwa

meningkatnya rasa tanggung jawab serta tantangan merupakan proses
pemenuhan insentif non moneter, yang pada akhirnya menjadikan
tingkat kinerja semakin tinggi. Mereka menyatakan bahwa individu
bahwa inidyang terlibat dalam penetapan standar meeka sendiri akan
bekerja lebih keras untuk mencapai standar tersebut. Selain memberikan
keuntungan pada keseluruhan proses perencanaan karena keterlibatan
individu yang memiliki pengetahuan tentang kondisi lokal. (Hansen,
Mowen, 1997 : 372).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2.2.3.2. Senjangan Anggaran
Di dalam partisipasi anggaran, terdapat tiga masalah yang
bersifat potensial, yang salah satunya adalah senjangan anggaran atau
yang seringkali disebut mengamankan anggaran atau padding the
budget.
Senjangan anggaran atau padding the budget timbul bila
manajer sengaja menetapkan terlalu rendah pendapatan atau menetapkan
terlalu besar biaya. Setiap tindakan tersebut menyebabkan tingginya
kemungkinan

manajer

memenuhi

anggaran

yang

dibuat,

dan

menurunkan resiko yang dihadapinya. Pembuatan anggaran seperti ini
juga menyebabkan sumber daya yang tidak perlu menjadi terikat,
padahal dapat dimanfaatkan secara produktif ditempat lain.
Senjangan pada anggaran dapat dihilangkan bila manajemen
puncak menentukan anggaran beban yang lebih rendah, namun manfaat
yang diperoleh dari metode partisipasi jauh melebih biaya yang
berkaitan dengan padding the budget. Walaupun demikian, manajemen
puncak harus memeriksa kembali anggaran yang diusulkan bawahannya
secara seksama serta memberikan masukan bila dibutuhkan, agar
timbulnya slack dalam anggaran dapat diminimalkan (Hansen, Mowen,
1997 : 375).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

2.2.3.3. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran
Proses penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, mulai
dari manajemen tingkat atas (top level management) sampai manajemen
tingkat bawah (lower level management). Anggaran mempunyai dampak
langsung terhadap perilaku manusia (Siegel, 1989 : 38), terutama bagi
orang yang langsung terlibat dalam penyusunan anggaran.
Para peneliti akuntansi menemukan bahwa tingkat senjangan
anggaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk besarnya peran
atau partisipasi bawahan didalam penyusunan anggaran.

Hasil

penelitian-penelitian sebelumnya yang mengkaji hubungan antara
partisipasi bawahan dengan senjangan anggaran menunjukkan hasil yang
tidak konsisten. Penelitian yang dilakukan Camman (1976), Dunk
(1993), Merchant (1985) dan Onsi (1973) dalam (Yuwono, 1999 : 36)
menunjukkan bahwa partisipasi anggaran mengurangi jumlah senjangan
anggaran. Sedangkan Lowe dan Shaw (1968), Lukka (1988) dan Young
(1985) dalam (Yuwono, 1999 : 36) menunjukkan hasil yang berlawanan
Penelitian mereka menunjukkan partisipasi anggaran dan senjangan
mempunyai hubungan yang positif.

2.2.4. Komitmen Organisasi
Di dalam dunia kerja, akan sering kita jumpai orang yang
merasa sangat dekat dan mencintai pekerjaannya tetapi merasa tidak
cocok dengan organisasi atau perusahaan dimana ia bekerja. Sebaliknya,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

banyak pula kenyataan bahwa seseorang yang merasa tidak cocok
terhadap pekerjaannya tetapi sangat loyal dan memiliki dedikasi yang
tinggi terhadap perusahaan atau organisasinya. Sikap-sikap seperti itu
berhubungan dengan komitmen organisasi yaitu sejauh mana seseorang
mengidentifikasikan dirinya dan melibatkan diri dengan organisasi serta
anggaran untuk meninggalkannya. Dengan demikian penting untuk
menciptakan komitmen karyawan pada organisasi karena merekalah
yang menentukan sebagian besar dari keberhasilan organisasi.

2.2.4.1. Pengertian Komitmen Organisasi
Komitmen didefinisikan oleh Dipboye dan Smith (dalam
Yuwono, 1999 : 37) sebagai indentifikasi dan keterlibatan karyawan
terhadap organisasi, yang akan ditunjukkan oleh karyawan dengan
sikapnya terhadap organisasi. Semakin tinggi komitmen organisasi maka
makin dekat identifikasi diri karyawan dengan organisasi tersebut.
Ada tiga dimensi dalam komitmen organisasi yaitu :
1. Affektive Commitment
Affektive commitment adalah kekuatan keinginan seseorang untuk
melanjutkan pekerjaannya pada organisasi (karena karyawan setuju
dan ingin untuk melanjutkan pekerjaannya).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2. Continues Commitment
Continues commitment adalah komitmen yang berdasarkan asosiasi
antara harga seseorang yang diasosiasikan dengan adanya keluarnya
orang tersebut dengan organsisasi. Komitmen ini menyangkut usia,
masa jabatan atau kedudukan dapat diindikasikan dengan non
transferable investment seperti tertutupnya hubungan kerja dengan
rekan kerja, investasi pensiunan, investasi karir dan ketrampilan
khusus terhadap organisasi. Usia dapat berhubungan negatif dengan
alternatif kesempatan pekerjaan yang tersedia. Kepuasan karir
diharapkan memberikan pengukuran langsung terhadap investasi
yang berhubungan dengan karir. Niat atau maksud untuk keluar dari
organisasi diharapkan berhubungan negatif dengan continuance
commitment, karena pegawai yang bermaksud meninggalkan
organisasi adalah kurang komitmen.
3. Normative Commitment
Normative commitment menunjukkan perasaan karyawan akan
kewajiban untuk tetap bekerja pada organisasi. Komitmen organisasi
dapat dipandang sebagai afeksi tentang keterdekatan dan keterlibatan
seseorang terhadap organisasi, baik ditinjau dari komitmen pada
tujuan, keinginan tetap menjadi anggota organisasi dan pergerakan
usaha demi organisasi. Sudut pandang komitmen yang lain adalah
komitmen berdasarkan sejauh mana waktu yang telah digunakan
untuk organisasi, dan afeksi akan kewajiban sebagai anggota untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

tetap bekerja pada organisasi. Pada umumnya pembahasan tentang
komitmen organisasi adalah dalam dimensi afeksi.
Komitmen organisasi didefinisikan sebagai keinginan yang kuat
untuk mempertahankan diri sebagai anggota dari organisasi,
kemauan untuk mengarahkan tenaganya demi organisasi, dan
penerimaan nilai dan tujuan dari organisasi. Pengertian lain adalah
kesetiaan seseorang terhadap organisasi tersebut.

2.2.4.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi
Menurut Steers dan Porter (1987 : 443-444) terdapat empat
faktor yang mempengaruhi komitmen pada organisasi yaitu karakteristik
pribadi, karakteristik pekerjaan, karakteristik struktural dan pengalaman
kerja.
1. Karakteristik Pribadi
Komitmen individu pada organisasi akan dipengaruhi oleh
keberadaan pribadi dan individu itu sendiri seperti usia, latar
belakang pendidikan., pengalaman kerja dan sikap serta motivasi.

2. Karakteristik Pekerjaan
Faktor pekerjaan meliputi jenis pekerjaan, identifikasi tugas, feed
back, dan taraf kesulitan pekerjaan. Selain itu juga berkaitan dengan
pekerjaan seperti kesempatan untuk berinteraksi dengan pekerjapekerja lain.

Hak Cipta © m

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI EMPIRIS PADA PEMERINTAH KOTA METRO)

0 65 79

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 3 13

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating(Studi pada PT.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating(Studi pada PT.Pismatex).

0 2 8

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating(Studi pada PT.

0 2 21

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris

0 0 16

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA RSU DI WILAYAH SURAKARTA.

0 0 15

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating pada PT. KAI Bandung.

2 6 23

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT. POS INDONESIA WILAYAH SURABAYA SELATAN.

0 0 81

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT. CITRA YASINDO SETIA

0 0 21