Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating pada PT. KAI Bandung.

(1)

ABSTRACT

This study provides empirical evidence that motivational factors of organizational commitment and budgetary participation might be the important factors in explaining manager or employee to create budgetary slack.

This study uses simple regression analysis to examine the relation between budgetary participation and budgetary slack. The second analysis used is Moderate Regression Analysis to examine the relation between budgetary participation and budgetary slack with organizational commitment as a moderate variable. The object of this study is PT.KAI.

The result proves that the increase of budgetary participation will be followed by budgetary slack. This thing is caused by employees needs of reward for their goals at work. The employees also need the budget to be easily achieved. The influence of budgetary participation, budgetary slack, and organizational commitment as moderate variables is significant. It shows that high support and commitment of the organization from the budget creator can decrease budgetary slack. Those support and commitment will allow the budget creator to do his best to achieve organizational success.


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini betujuan untuk menganalisis hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran yang dimoderasi oleh komitmen organisasi.

Penelitian ini menggunakan pengujian regresi sederhana untuk melihat hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran, dan MRA (Moderate Regression Analysis) untuk melihat hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran yang dimoderasi oleh komitmen organisasi. Penelitian ini dilakukan di PT.KAI.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa meningkatnya partisipasi anggaran akan diikuti oleh meningkatnya senjangan anggaran. Hal ini karena karyawan ingin mendapat penghargaan atas hasil pekerjaannya yang memenuhi target dan mereka mengharapkan tujuan anggaran dapat dengan mudah dicapai. Kemudian pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating berpengaruh secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya dukungan serta komitmen organisasi yang tinggi dari para pihak penyusun anggaran akan dapat mengurangi terjadinya senjangan anggaran yang terjadi. Hal ini mungkin terjadi karena mereka memiliki dorongan yang tinggi dari dalam dirinya untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………... i

HALAMAN PENGESAHAN………. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……… iii

KATA PENGANTAR………. iv

ABSTRACT………. vii

ABSTRAK……….. viii

DAFTAR ISI……….... ix

DAFTAR TABEL………... xiv

DAFTAR GAMBAR ………... xv

DAFTAR LAMPIRAN………... xvi

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1.Latar Belakang……….. 1

1.2.Identifikasi Masalah……….. 6

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian………. 6


(4)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS……….... 8

2.1. Kajian Pustaka………. 8

2.1.1. Konsep Anggaran………... 8

2.1.1.1. Pengertian Anggaran……….. 8

2.1.1.2. Fungsi Anggaran………. 9

2.1.1.3. Tujuan Anggaran………... 11

2.1.1.4. Karakteristik Anggaran……….. 13

2.1.1.5. Manfaat Anggaran……….… 16

2.1.1.6. Keterbatasan Anggaran……….. 19

2.1.1.7. Proses Anggaran……….. 20

2.1.1.8. Pendekatan Anggaran……… 24

2.1.2. Partisipasi Anggaran………... 27

2.1.2.1. Pengertian Partisipasi Anggaran………. 27

2.1.2.2. Kelebihan dan Masalah dari Anggaran………. 28

2.1.3. Senjangan Anggaran………... 33

2.1.4. Komitmen Organisasi……….. 37

2.1.4.1. Pengertian Komitmen Organisasi……….... 37

2.1.4.2. Jenis-Jenis Komitmen Organisasi……….... 39

2.1.5. Penelitian Terdahulu……….... 41

2.1.6. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating pada PT.KAI Bandung……….. 47


(5)

2.2. Kerangka pemikiran………. 49

2.3. Pengembangan Hipotesis………. 50

BAB III METODE PENELITIAN………. 51

3.1. Objek Penelitian……… 51

3.2. Jenis Penelitian……….. 51

3.3. Variabel………. 52

3.3.1. Variabel Penelitian………. 52

3.3.2. Operasionalisasi Variabel………... 52

3.4. Populasi dan Sampel……… 55

3.4.1. Populasi……….. 55

3.5.Sumber Data………. 56

3.6. Teknik Pengumpulan Data………... 58

3.7. Analisis Data……….. 58

3.7.1. Uji Validitas……… 58

3.7.2. Uji Reliabilitas……… 59

3.7.3. Uji Asumsi Klasik………... 60

3.7.3.1. Uji Normalitas……… 60

3.7.3.2. Uji Multikolonieritas……….. 61

3.7.3.3. Uji Heteroskedastisitas……….. 61


(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 66

4.1. Tentang Perusahaan………. 66

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan……….. 66

4.1.2. Struktur Perusahaan………... 70

4.1.3. Proses Penyusunan Anggaran……….... 73

4.2.Hasil Pengujian Data………. 73

4.2.1. Hasil Pengujian Alat Ukur Pengujian……… 73

4.2.1.1. Uji Validitas……… 73

4.2.1.1.1. Validitas Variabel Partisipasi Anggaran (PA).... 74

4.2.1.1.2. Validitas Variabel Senjangan Anggaran (SA)... 75

4.2.1.1.3. Validitas Variabel Komitmen Organisasi (KO).. 76

4.2.1.2. Uji Reliabilitas………. 77

4.2.2. Hasil Pengujian Asumsi Klasik………... 79

4.2.2.1. Uji Normalitas………. 79

4.2.2.2. Uji Multikolonieritas………... 80

4.2.2.3. Uji Heteroskedastisitas………... 81

4.3.Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan……… 82

4.3.1. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama (H1)……….. 82

4.3.2. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua (H2)………. 84

BAB V SIMPULAN DAN SARAN……….... 87

5.1. Simpulan……….... 87


(7)

DAFTAR PUSTAKA……….. 90

LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu………... 44

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian……… 53

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Partisipasi Anggaran (PA)……….. 74

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Senjangan Anggaran (SA)……….. 75

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasi (KO)………..………….. 76

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Partisipasi Anggaran (PA)……….…….. 78

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Senjangan Anggaran (SA)……….…….. 78

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Komitmen Organisasi (KO)…………...…….. 78

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas……….…….. 79

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolonieritas……….……….…….. 80

Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas……….….…….. 81

Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi……….……….……. 83


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Model Hubungan Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner………..………... 94

Lampiran B Analisis Deskriptif Jawaban Kuesioner………... 101

Lampiran C Uji Validitas………..……….………... 110

Lampiran D Uji Reliabilitas………..………... 114

Lampiran E Uji Asumsi Klasik………..………... 120

Lampiran F Uji Regresi Variabel X dan Y………..………... 127

Lampiran G Uji MRA………..………... 129

Lampiran H Struktur Organisasi……..………... 132


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Anggaran merupakan salah satu komponen penting dalam perencanaan perusahaan. Setiap entitas pencari laba maupun nirlaba bisa mendapatkan manfaat dari perencanaan dan pengendalian yang diberikan oleh anggaran. Perencanaan dan pengendalian merupakan dua hal yang saling berkaitan. Perencanaan menurut Hansen dan Mowen (2004:282) adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian adalah melihat ke belakang, memutuskan apakah yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya. Anggaran menurut Mulyadi (1993:488) adalah:

“Suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun.”

Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya kondisi perusahaan. Tanpa anggaran, dalam jangka pendek perusahaan akan berjalan tanpa arah, dengan pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali. Menurut Hongren (2008:214) anggaran memberikan ukuran atas hasil-hasil keuangan yang diharapkan perusahaan dari aktivitas-aktivitas yang direncanakan. Dengan membuat rencana untuk masa


(12)

Bab I Pendahuluan 2

depan, manajer belajar mengantisipasi masalah-masalah potensial yang terjadi dan cara menghindarinya.

Sebelum anggaran disiapkan, organisasi seharusnya mengembangkan suatu rencana strategis. Rencana strategis mengidentifikasi strategi-strategi untuk aktivitas dan operasi di masa depan, umumnya mencakup setidaknya untuk lima tahun kedepan. Organisasi dapat menerjemahkan strategi umum ke dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan-tujuan ini membentuk dasar anggaran. Hubungan erat antara anggaran dan rencana strategis membantu manajemen untuk memastikan bahwa semua perhatian tidak berfokus pada operasional jangka pendek. Hal ini penting karena anggaran, sebagai rencana satu periode, memiliki sifat untuk jangka pendek (Hansen dan Mowen, 2004:282).

Sistem anggaran memberikan beberapa kelebihan untuk suatu organisasi. Menurut Hansen dan Mowen (2004:283), kelebihan dari sistem anggaran di antaranya adalah mendorong para manajer untuk mengembangkan arahan umum bagi organisasi, mengantisipasi masalah, dan mengembangkan kebijakan untuk masa depan. Kelebihan lain adalah anggaran dapat memperbaiki pembuatan keputusan. Anggaran juga memberikan standar yang dapat mengendalikan penggunaan berbagai sumber daya organisasi dan memotivasi karyawan. Selain itu, anggaran dapat membantu komunikasi dan koordinasi. Anggaran secara formal mengkomunikasikan rencana organisasi pada tiap karyawan. Jadi, semua karyawan dapat menyadari perannya dalam pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Oleh karena itu anggaran untuk berbagai area dan aktivitas organisasi harus bekerja bersama untuk mencapai tujuan organisasi, maka dibutuhkan adanya koordinasi. Peran komunikasi dan koordinasi menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya ukuran organisasi.


(13)

Bab I Pendahuluan 3

Anggaran dapat digunakan sebagai pedoman kerja, maka proses penyusunannya memerlukan organisasi yang baik, pendekatan yang tepat, serta model-model perhitungan besaran (simulasi) anggaran yang mampu meningkatkan kinerja pada seluruh jajaran manajemen dalam organisasi. Proses penyusunan anggaran, dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu top-down, bottom up, dan partisipasi.

Dalam sistem penganggaran top-down, dimana rencana dan jumlah anggaran telah ditetapkan oleh atasan atau pemegang kuasa anggaran sehingga bawahan atau pelaksana anggaran hanya melakukan apa yang telah ditetapkan oleh anggaran tersebut. Penerapan sistem ini mengakibatkan kinerja bawahan atau pelaksana anggaran menjadi tidak efektif karena target yang diberikan terlalu menuntut namun sumber daya yang diberikan tidak mencukupi (overloaded). Oleh karena itu, entitas mulai menerapkan sistem penganggaran yang dapat menanggulangi masalah di atas yakni sistem penganggaran partisipasi. Melalui sistem ini, bawahan atau pelaksana anggaran dilibatkan dalam penyusunan anggaran yang menyangkut sebagiannya sehingga tercapai kesepakatan antara atasan ataupun pemegang kuasa anggaran dan bawahan atau pelaksana anggaran mengenai anggaran tersebut.

Dalam anggaran partisipasi ini aspek sumber daya manusia sebagai penyusun dan pelaksana anggaran haruslah dipertimbangkan karena anggaran akan dipengaruhi oleh perilaku manusia terutama bagi pihak yang terlibat langsung dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran, yaitu jika pencapaian sasaran anggaran menjadi dasar untuk atasan menilai kinerja atau memberikan reward pada bawahan, maka kecenderungan perilaku yang ada pada bawahan didasarkan pada pencapaian dalam penyusunan anggaran adalah membuat anggaran yang mudah dicapai dengan cara


(14)

Bab I Pendahuluan 4

memaksimalkan biaya dan meminimalkan pendapatan, selain itu dalam penganggaran partisipasi juga dapat muncul adanya partisipasi semu dan pemberian laporan yang bias, dimana laporan anggaran yang bias akan mengurangi keefektifan anggaran didalam perencanaan dan pengawasan organisasi (Waller 1988 dalam Lintang, 2002:1).

Tetapi dalam kenyatannya pastilah terdapat perbedaan antara anggaran yang dilaporkan dengan anggaran yang sesuai dengan estimasi terbaik bagi perusahaan, hal ini disebut dengan senjangan anggaran. Senjangan ini dapat dilakukan oleh manajer agar target anggaran dapat dicapai sehingga kinerja manajer dapat dilihat baik karena dapat mencapai target.

Penelitian yang berkaitan dengan senjangan anggaran telah menguji berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kecenderungan para manajer untuk menciptakan senjangan anggaran seperti penelitian yang dilaksanakan oleh Dunk (1993) dalam Belianus (2005:117) yang meneliti budget emphasis terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Hasil temuannya menunjukkan bahwa budget emphasis dan informasi asimetri (variabel moderat) mempengaruhi bawahan yang berpartisipasi untuk melakukan senjangan anggaran. Hal ini terjadi karena bawahan membantu memberikan informasi pribadi tentang prospek masa depan sehingga anggaran yang disusun menjadi lebih akurat. Sedangkan hasil penelitian Young (1985) dalam Belianus (2005:117) yang menguji pengaruh informasi pribadi terhadap kapabilitas produktif, risk preference, dan partisipasi terhadap senjangan anggaran berbeda dengan penelitian yang dilakukan Dunk. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa partisipasi anggaran dan senjangan anggaran


(15)

Bab I Pendahuluan 5

mempunyai hubungan positif, yaitu peningkatan partisipasi semakin meningkatkan senjangan anggaran.

Hasil penelitian yang berlawanan ini mungkin karena ada faktor lain yang juga berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran, sehingga dari hasil-hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dorongan manajer dan orang yang terlibat dalam penyusunan anggaran untuk melakukan senjangan anggaran masih tetap belum dapat disimpulkan penyebabnya (Nouri dan Parker 1996 dalam Belianus 2005:118). Berdasarkan hal ini maka memungkinkan untuk mengusulkan diajukan variable komitmen organisasi untuk menyelidiki pengaruh variable tersebut terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran.

Komitmen organisasi menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi (Mowday et al. 1979 dalam Belianus 2005:118). Manajer yang memiliki tingkat komitmen organisasi yang tinggi akan memiliki pandangan positif dan lebih berusaha berbuat yang terbaik demi kepentingan organisasi. Dengan adanya komitmen yang tinggi kemungkinan terjadinya senjangan anggaran dapat dihindari. Sebaliknya, individu dengan komitmen rendah akan mementingkan dirinya sendiri atau kelompoknya. Individu tersebut tidak memiliki keinginan untuk menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik, sehingga kemungkinan terjadinya senjangan anggaran apabila dia terlibat dalam penyusunan anggaran akan menjadi lebih besar. Penelitian ini dilakukan di PT. KAI Bandung untuk melihat apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran yang ada di PT. KAI.


(16)

Bab I Pendahuluan 6

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul: “PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN

TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN

ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT.KAI

BANDUNG

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, peneliti bermaksud untuk mendapatkan bukti secara empiris mengenai:

1. Apakah partisipasi anggaran mempunyai pengaruh tehadap senjangan anggaran?

2. Apakah komitmen organisasi mempunyai pengaruh terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi permasalah yang ada, maksud dan tujuan yang hendak dicapai penulis adalah untuk menguji dan menemukan bukti empiris mengenai:

1. Menguji dan menganalisis apakah partisipasi anggaran mempunyai pengaruh tehadap senjangan anggaran

2. Menguji dan menganalisis apakah pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran.


(17)

Bab I Pendahuluan 7

1.4. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan maksud dan tujuan penelitian yang diuraikan di atas, penulis berharap dapat memberikan kegunaan penelitian ini:

1. Bagi penulis:

Sebagai penelitian untuk menguji pengaruh komitmen organisasi sebagai variable moderating terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan akuntansi keperilakuan dan manajemen. Penelitian ini juga bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis sehubungan dengan displin ilmu yang dipelajari. Selain itu penelitian ini juga berguna untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan program studi strata satu di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi Perusahaan:

Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis untuk organisasi yang menerapkan partisipasi penyusunan anggaran para manajer dalam mencapai tujuan organisasi.

3. Bagi Pembaca:

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi, pengetahuan, dan gambaran mengenai pengaruh komitmen organisasi tehadap hubungan partisipasi anggaran dan senjangan anggaran. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan untuk penelitian lebih lanjut.


(18)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitan ini menganalisis mengenai Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating Pada PT.KAI Bandung. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan data sebanyak 43 buah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran yang dimoderasi oleh komitmen organisasi serta pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Partisipasi Anggaran berpengaruh signifikan terhadap Senjangan Anggaran, jika Partisipasi Anggaran meningkat maka Senjangan Anggaran pun akan meningkat. Menurut Dunk (1993:401) kesenjangan anggaran terjadi ketika seseorang mempunyai keinginan untuk mencapai suatu kompensasi atau penghargaan. Seseorang pastilah ingin mendapat penghargaan atas hasil pekerjaannya yang memenuhi target, maka dari itu ia mungkin akan melakukan senjangan anggaran dengan memanfaatkan waktu pada saat ia berpartisipasi dalam penyusunan anggaran tersebut. Dengan adanya kesenjangan anggaran dalam perusahaan bawahan mengharapkan anggaran agar mudah dicapai, namun disisi lain kesenjangan ini menyebabkan pemanfaatan anggaran akan menjadi lebih kecil. Para pekerja akan


(19)

Bab V Simpulan dan Saran 88

menghasilkan produktivitas yang rendah dibawah tingkat optimal yang seharusnya ia lakukan. Sebaliknya anggaran yang terlalu ketat menyebabkan sulitnya pencapaian dan berakibat terhadap pemberian tekanan yang berlebih kepada manajer atau para bawahan yang pada akhirnya membuat mereka merasa frustasi dan kehilangan semangat untuk bekerja.

2.

Komitmen organisasi sebagai variabel moderating memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya dukungan yang disertai komitmen organisasi yang tinggi dari para pihak penyusun anggaran akan mengurangi terjadinya senjangan anggaran pada perusahaan. Komitmen yang tinggi menjadikan individu peduli dengan nasib organisasi dan berusaha menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik. Sehingga kemungkinan terjadinya senjangan anggaran dapat dihindari.

5.2 Saran dan Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diberikan saran-saran yang merupakan hasil sumbangan dari penelitian ini dan keterbatasan penelitian sebagai berikut:

1. Karena adanya keterbatasan waktu penelitian, maka penyebaran kuesioner ini hanya dilakukan di beberapa bagian tertentu saja di perusahaan. Maka dari itu untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat menyebarkan kuesioner di seluruh bagian perusahaan agar hasil yang didapat menjadi lebih akurat.


(20)

Bab V Simpulan dan Saran 89

2. Penelitian ini hanya dilakukan di satu perusahaan BUMN. Untuk penelitian berikutnya, penulis menyarankan untuk meneliti di beberapa perusahaan BUMN ataupun dapat dilakukan diperusahaan swasta.

3. Di dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan satu variabel moderating yaitu komitmen organisasi. Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran, seperti ketidakpastian lingkungan atau budaya organisasi.

4. Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel dependen yaitu senjangan anggaran. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menguji hubungan partisipasi anggaran dengan dua variabel dependen, seperti contoh menguji hubungan partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran dan kinerja perusahaan sehingga hasil yang didapat akan menjadi semakin baik dan beragam.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, R. N. dan V. Govindarajan. 2007. Management Control Systems. Twelve Edition. Boston: McGraw-Hill co.

Latuheru, Belianus Patria. 2005. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap

Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating. Staf Pengajar Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Indonesia

Maluku.

Brownell, Peter dan Morris McInnes. 1986. “Budgetary Participation, Motivation, and Managerial Performance.” The accounting review. Vol.1,XI. No 4.

Christy, Yunita. 2011. Pengaruh Implementasi Total Quality Management (TQM)

Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Sistem Penghargaan Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variable Moderasi. Tesis Magister Akuntansi

Universitas Padjajaran, Bandung (tidak dipublikasikan).

Darlis, Edfan. 2002. Analisis Pengaruh Komitmen Organisasional dan

Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, vol 5, No.1,

Januari. Hal 85-101.

Dunk, A. S. 1993. The Effect of Budget Emphasis and Information Asymmetry on the

Relation Between Budgetary Participattion and Slack. The Accounting Review 68. April. pp. 400-410.

Ghozali, Imam.2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hansen, Don R and Maryanne M. Mowen. 2004. Management Accounting, Seventh edition. Thompson.


(22)

Hansen, Don R.dan Marryane M. Mowen. 2004. Akuntansi Manajemen, Edisi tujuh. Jakarta: Salemba Empat.

Hilton, W. Ronald. 2005. Managerial Accounting. Creating values in dynamic

business environment. Sixth edition.McGraw-Hill.

Husain, Siti Pratiwi. 2001. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan

Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten/Kota Di Propinsi Gorontalo). Tesis Magister Ilmu Ekonomi, Universitas Padjajaran, Bandung

(tidak dipublikasikan).

Horngren. Charles. T dan Srikant M. Datar dan George Porter. 2008. Akuntansi Biaya: Penekanan Manajerial. PT. Indeks. Jakarta.

Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi pertama. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Kana, Any Agus., Dra., MM. 1986. Anggaran Perusahaan. Penerbit akuntansi group. Yogyakarta

Mulyadi.1993. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat Dan Rekayasa. Edisi ke dua. Yogyakarta.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI

Narafin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat,2007

Nouri, H. dan R. J. Parker. 1998. The Relationship Between Budget Participation

And Job Performance: The Roles Of Budget Adequacy And Organizational Commitment. Accounting, Organization and Society. Vol 23. No5/6


(23)

Pura, Rahman. 2010. Pengaruh Partisipasi Penganggaran Dan Kejelasan Sasaran

Anggaran Terhadap Kesenjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Studi Kasus Pada Aparatur Pemerintah Kabupaten Flores Timur. Tesis Magister Akuntansi Universitas Padjajaran,

Bandung (tidak dipublikasikan).

Sardjito, Bambang., dan Osmad Muthaher. 2007. Pengaruh Partisipasi Penyusunan

Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makassar 26-28 Juli.

Siegel, Garry & H. R. Marconi. 1989. Behavioral Accounting. Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co.

Sugiyono, Dr. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kelima, Penerbit CV.Alfabeta. Bandung

Suliyanto, S.E., M.Si., 2006. Metode Riset Binis. Edisi pertama. Yogyakarta:Andi. Surat Keputusan Direksi PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Nomor:

KEP.U/OT.003/I/KA-2011. Tanggal 11 Januari 2011. Kedudukan, Tugas Pokok, Tanggung Jawab dan Tata Laksana Direktorat Keuangan.

Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-101/MBU/2002. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.

Tim Telaga, Bakti Nusantara : Profil Perusahaan PT.Kereta Api Indonesia

(Persero). Jilid 1. Jakarta: Bumi Aksara.

Venusita, Lintang. 2002. Partisipasi Anggaran Dan Keterlibatan Kerja Terhadap

Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variable Moderasi (Studi Pada Perusahaan Industry Food And Beverage Di Kawasan Industry SIER). Staf pengajar program studi akuntansi, Universitas Widya

Kartika Surabaya.

Yosep, Musa. 2011. Pengaruh Penganggaran Partisipatif Tehadap Senjangan

Anggaran Dengan Kompetensi Aparatur Anggaran Dan Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi. Tesis Magister Akuntansi Universitas


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitan ini menganalisis mengenai Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating Pada PT.KAI Bandung. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan data sebanyak 43 buah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran yang dimoderasi oleh komitmen organisasi serta pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Partisipasi Anggaran berpengaruh signifikan terhadap Senjangan Anggaran, jika Partisipasi Anggaran meningkat maka Senjangan Anggaran pun akan meningkat. Menurut Dunk (1993:401) kesenjangan anggaran terjadi ketika seseorang mempunyai keinginan untuk mencapai suatu kompensasi atau penghargaan. Seseorang pastilah ingin mendapat penghargaan atas hasil pekerjaannya yang memenuhi target, maka dari itu ia mungkin akan melakukan senjangan anggaran dengan memanfaatkan waktu pada saat ia berpartisipasi dalam penyusunan anggaran tersebut. Dengan adanya kesenjangan anggaran dalam perusahaan bawahan mengharapkan anggaran agar mudah dicapai, namun disisi lain kesenjangan ini menyebabkan


(2)

Bab V Simpulan dan Saran 88

menghasilkan produktivitas yang rendah dibawah tingkat optimal yang seharusnya ia lakukan. Sebaliknya anggaran yang terlalu ketat menyebabkan sulitnya pencapaian dan berakibat terhadap pemberian tekanan yang berlebih kepada manajer atau para bawahan yang pada akhirnya membuat mereka merasa frustasi dan kehilangan semangat untuk bekerja.

2.

Komitmen organisasi sebagai variabel moderating memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya dukungan yang disertai komitmen organisasi yang tinggi dari para pihak penyusun anggaran akan mengurangi terjadinya senjangan anggaran pada perusahaan. Komitmen yang tinggi menjadikan individu peduli dengan nasib organisasi dan berusaha menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik. Sehingga kemungkinan terjadinya senjangan anggaran dapat dihindari.

5.2 Saran dan Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diberikan saran-saran yang merupakan hasil sumbangan dari penelitian ini dan keterbatasan penelitian sebagai berikut:

1. Karena adanya keterbatasan waktu penelitian, maka penyebaran kuesioner ini hanya dilakukan di beberapa bagian tertentu saja di perusahaan. Maka dari itu untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat menyebarkan kuesioner di seluruh bagian perusahaan agar hasil yang didapat menjadi lebih akurat.


(3)

Bab V Simpulan dan Saran 89

2. Penelitian ini hanya dilakukan di satu perusahaan BUMN. Untuk penelitian berikutnya, penulis menyarankan untuk meneliti di beberapa perusahaan BUMN ataupun dapat dilakukan diperusahaan swasta.

3. Di dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan satu variabel moderating yaitu komitmen organisasi. Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran, seperti ketidakpastian lingkungan atau budaya organisasi.

4. Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel dependen yaitu senjangan anggaran. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menguji hubungan partisipasi anggaran dengan dua variabel dependen, seperti contoh menguji hubungan partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran dan kinerja perusahaan sehingga hasil yang didapat akan menjadi semakin baik dan beragam.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, R. N. dan V. Govindarajan. 2007. Management Control Systems. Twelve Edition. Boston: McGraw-Hill co.

Latuheru, Belianus Patria. 2005. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating. Staf Pengajar Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Indonesia Maluku.

Brownell, Peter dan Morris McInnes. 1986. “Budgetary Participation, Motivation, and Managerial Performance.” The accounting review. Vol.1,XI. No 4.

Christy, Yunita. 2011. Pengaruh Implementasi Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Sistem Penghargaan Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variable Moderasi. Tesis Magister Akuntansi Universitas Padjajaran, Bandung (tidak dipublikasikan).

Darlis, Edfan. 2002. Analisis Pengaruh Komitmen Organisasional dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, vol 5, No.1, Januari. Hal 85-101.

Dunk, A. S. 1993. The Effect of Budget Emphasis and Information Asymmetry on the Relation Between Budgetary Participattion and Slack. The Accounting Review 68. April. pp. 400-410.

Ghozali, Imam.2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hansen, Don R and Maryanne M. Mowen. 2004. Management Accounting, Seventh edition. Thompson.


(5)

Hansen, Don R.dan Marryane M. Mowen. 2004. Akuntansi Manajemen, Edisi tujuh. Jakarta: Salemba Empat.

Hilton, W. Ronald. 2005. Managerial Accounting. Creating values in dynamic business environment. Sixth edition.McGraw-Hill.

Husain, Siti Pratiwi. 2001. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten/Kota Di Propinsi Gorontalo). Tesis Magister Ilmu Ekonomi, Universitas Padjajaran, Bandung (tidak dipublikasikan).

Horngren. Charles. T dan Srikant M. Datar dan George Porter. 2008. Akuntansi Biaya: Penekanan Manajerial. PT. Indeks. Jakarta.

Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi pertama. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Kana, Any Agus., Dra., MM. 1986. Anggaran Perusahaan. Penerbit akuntansi group. Yogyakarta

Mulyadi.1993. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat Dan Rekayasa. Edisi ke dua. Yogyakarta.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI

Narafin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat,2007

Nouri, H. dan R. J. Parker. 1998. The Relationship Between Budget Participation And Job Performance: The Roles Of Budget Adequacy And Organizational Commitment. Accounting, Organization and Society. Vol 23. No5/6 pp.467-483


(6)

Pura, Rahman. 2010. Pengaruh Partisipasi Penganggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kesenjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Studi Kasus Pada Aparatur Pemerintah Kabupaten Flores Timur. Tesis Magister Akuntansi Universitas Padjajaran, Bandung (tidak dipublikasikan).

Sardjito, Bambang., dan Osmad Muthaher. 2007. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makassar 26-28 Juli.

Siegel, Garry & H. R. Marconi. 1989. Behavioral Accounting. Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co.

Sugiyono, Dr. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kelima, Penerbit CV.Alfabeta. Bandung

Suliyanto, S.E., M.Si., 2006. Metode Riset Binis. Edisi pertama. Yogyakarta:Andi. Surat Keputusan Direksi PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Nomor:

KEP.U/OT.003/I/KA-2011. Tanggal 11 Januari 2011. Kedudukan, Tugas Pokok, Tanggung Jawab dan Tata Laksana Direktorat Keuangan.

Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-101/MBU/2002. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.

Tim Telaga, Bakti Nusantara : Profil Perusahaan PT.Kereta Api Indonesia (Persero). Jilid 1. Jakarta: Bumi Aksara.

Venusita, Lintang. 2002. Partisipasi Anggaran Dan Keterlibatan Kerja Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variable Moderasi (Studi Pada Perusahaan Industry Food And Beverage Di Kawasan Industry SIER). Staf pengajar program studi akuntansi, Universitas Widya Kartika Surabaya.

Yosep, Musa. 2011. Pengaruh Penganggaran Partisipatif Tehadap Senjangan Anggaran Dengan Kompetensi Aparatur Anggaran Dan Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi. Tesis Magister Akuntansi Universitas Padjajaran, Bandung (tidak dipublikasikan).


Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI EMPIRIS PADA PEMERINTAH KOTA METRO)

0 65 79

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 3 13

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating(Studi pada PT.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating(Studi pada PT.Pismatex).

0 2 8

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating(Studi pada PT.

0 2 21

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris

0 0 16

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA RSU DI WILAYAH SURAKARTA.

0 0 15

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT. CITRA YASINDO SETIA.

0 1 76

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT. POS INDONESIA WILAYAH SURABAYA SELATAN.

0 0 81

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT. CITRA YASINDO SETIA

0 0 21