PENGARUH PENGUNGKAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA.

PENGARUH PENGUNGKAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PADA
PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR
PADA BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Oleh :
VERONICA DINI A.P.
0813010153 / EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :
“PENGARUH PENGUNGKAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY

TERHADAP

PROFITABILITAS

PADA

PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR PADA BURSA
EFEK INDONESIA

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Progdi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala
ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan selaku Dosen
Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan dan dorongan kepada
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi., selaku Ketua Progdi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteram” JawaTimur.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Bapak Drs. Ec. Eko Riadi, MAks, selaku Dosen Pembimbing yang meluangkan

waktu dan tenaganya dalam memberikan bimbingan. Terima kasih atas segala
saran, motivasi, dan bimbingannya selama penyusunan skripsi ini.
5. Segenap staff Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak pengetahuan selama
masa perkuliahan.
6. Bapak dan Ibu, yang telah memberikan dukungan, doa dan semangat dan
segalanya.
7. Semua pihak yang ikut membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu.

Penulis menyadari bahwa apa yang telah disajikan masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya dengan segala keterbatasan
yang penulis miliki, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan.

Surabaya,

April 2012

Penulis


ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
ABSTRAKSI ............................................................................................... viii
BAB I

PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 8
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 8
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 8


BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ............................................................... 9
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................... 9
2.2. Landasan Teori......................................................................... 11
2.2.1. Pengertian Manajemen keuangan .......................................... 11
2.2.2. Tujuan Manajemen Keuangan ............................................... 13
2.2.2. Laporan Keuangan ................................................................ 15
2.2.2.1. Jenis Laporan Keuangan ..................................................... 15
2.2.2.2. Tujuan Laporan Keuangan.................................................. 17
2.2.3. Rasio Profitabilitas ................................................................ 19

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4. Corporate Social Responsibility (CSR) ................................. 21
2.2.5. Pengungkapan sosial sebagai tanggung
jawab perusahaan ................................................................. 24
2.2.6. Pelaporan pertanggungjawaban sosial perusahaan ................ 27
2.2.7. Pengaruh CSR terhadap Profitabilitas .................................... 29
2.3. Kerangka Konseptual ............................................................... 30

2.4. Hipotesis .................................................................................. 30

BAB

III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................

32

3.2 Teknik Penentuan Sampel ..................................................

33

3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................

35

3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................

35


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Perusahaan ........................................................

38

4.1.1. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia .........................

38

4.1.2. Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia ..........................

38

4.2. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis ..................................

43

4.2.1. Uji Outlier Multivariate ..................................................


43

4.2.2. Uji Normalitas ................................................................

44

4.2.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana ......................

44

4.3. Pembahasan ......................................................................

46

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 50
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 50

5.2. Saran

.................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Hasil Uji Outlier Multivariate ......................................................... 43
Tabel 4.2. Normalitas Data Masing-masing Variabel ...................................... 44
Tabel 4.3 Koefisien Regresi ............................................................................ 45

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Pikir ............................................................................ 30

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PENGUNGKAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PADA
PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR
PADA BURSA EFEK INDONESIA
Ver onica Dini A.P.
ABSTRAK
Dalam mewujudkan akuntabilitas dan transparansi yang tinggi, perusahaan
perlu mengungkapkan kinerja CSR dalam “Laporan CSR”. Melalui laporan ini
akan terungkap apakah tingkat keterbukaan perusahaan sudah satu level dengan
harapan masyarakat (Darwin, 2006). Hal tersebut sesuai dengan asumsi bahwa

terdapat kontrak sosial antara perusahaan dengan masyarakat, maka sudah
seharusnya perusahaan mengungkapkan kinerja sosialnya kepada pihak eksternal
sebagai informasi dalam pengambilan keputusan, khususnya dalam hal prospek
perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui pengaruh
pengungkapan Program CSR terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
Telekomunikasi Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan 10 Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar
di BEI, pengambil periode analisis 2006 sampai tahun 2010 dengan kondisi
perusahaan yang mengungkapan biaya sosial. Pengujian hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah model regresi linier sederhana.
Setelah mengetahui permasalahan, meneliti dan membahas hasil penelitian
maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan hasil
pengujian untuk variable CSR (X) tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas (Y).
Keywords : Program CSR dan Profitabilitas

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LAMPIRAN
Hasil Uji Outlier Multivar iate
Residuals Statistics

a

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

N

Predicted Value

8.46

13.02

10.50

1.100

20

Std. Predicted Value

-1.850

2.288

.000

1.000

20

Standard Error of Predicted
Value

1.377

3.792

2.259

.768

20

Adjusted Predicted Value

6.57

14.78

10.28

1.629

20

Residual

-9.636

9.318

.000

5.813

20

Std. Residual

-1.568

1.516

.000

.946

20

Stud. Residual

-1.615

1.592

.016

1.015

20

Deleted Residual

-10.219

10.433

.221

6.744

20

Stud. Deleted Residual

-1.702

1.674

.019

1.040

20

Mahal. Distance

.004

6.284

1.900

1.973

20

Cook's Distance

.001

.366

.056

.080

20

Centered Leverage Value

.000

.331

.100

.104

20

a. Dependent Variable: data

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Normalitas Data Masing-masing Var iabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Profitabilitas

CSR

20

20

Mean

5.5675

2.08E9

Std. Deviation

13.77990

2.986E9

Absolute

.227

.280

Positive

.224

.280

N
a

Normal Parameters

Most Extreme Differences

-.227

-.243

Kolmogorov-Smirnov Z

Negative

1.015

1.254

Asymp. Sig. (2-tailed)

.254

.086

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Uji Regr esi Linier Seder hana

Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

9.186

3.607

CSR

-1.736E-9

.000

Model

R

1

.376

1

Beta

-.376

t

Sig.

2.547

.020

-1.723

.102

Adjusted

Std. Error of the

R Square

R Square

Estimate

.142

.094

13.11670

a

Unstandardized Coefficients
Model

Standardized
Coefficients

B

Std. Error

(Constant)

9.186

3.607

CSR

-1.736E-9

.000

Standardized
Coefficients
Beta

-.376

t

Sig.

2.547

.020

-1.723

.102

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Selama ini perusahaan dianggap sebagai lembaga yang dapat
memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat, di mana menurut
pendekatan teori akuntansi tradisional, perusahaan harus memaksimalkan
labanya agar dapat memberikan sumbangan yang maksimum kepada
masyarakat. Namun seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat
semakin menyadari adanya dampak-dampak sosial yang ditimbulkan oleh
perusahaan dalam menjalankan operasinya untuk mencapai laba yang
maksimal, yang semakin besar dan semakin sulit untuk dikendalikan. Oleh
karena itu, masyarakat pun menuntut agar perusahaan senantiasa
memperhatikan dampak-dampak sosial yang ditimbulkannya dan berupaya
mengatasinya.
Menurut World Council for Sustainable Development definisi
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen berkelanjutan
dari bisnis untuk berperilaku dan berkontribusi bagi pembangunan
ekonomi, sekaligus meningkatkan kualitas hidup karyawannya, serta
masyarakat
Responsibility

lokal

ataupun

(CSR)

masyarakat

merupakan

luas.

konsep

Corporate
dimana

Social

perusahaan

mengintegrasikan masyarakat dan lingkungan dalam kegiatan bisnis dan
1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

interaksi mereka, dengan para stakeholder dengan dasar sukarela
(Handayati,2009:7)
Seiring dengan perkembangan konsep manejemen, sehingga tujuan
utama pelaporan keuangan guna memberikan informasi kepada para
pemegang saham dan kreditur menjadi ikut bergeser

pula kearah

kecenderungan bahwa perlunya pelaporan yang bersifat dari luar
organisasi perusahaan (externality) dalam rangka memberikan informasi
kepada beberapa kelompok orang luar (investor, karyawan, pemberi
pinjaman,

pemasok,

pelanggan,

pemerintah,

masyarakat)

yang

berkepentingan terhadap perusahaan. Berdasarkan uraian diatas dapat
dipahami bahwa ide dasar yang melandasi perlunya dikembangkan
akuntansi sosial (sosial accounting), Secara umum adalah perlunya
perluasan tanggung jawab sosial perusahaan.
Permasalahan penting lainnya yang menjadi isu dikalangan para
akuntan sehubungan dengan erxternality adalah mengenai seberapa jauh
perusahaan harus bertanggung jawab terhadap sosial ekonomi seluruhnya,
dan bagaimana perlakuan akuntansi yang tepat untuk menggambarkan
transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan lingkungan sosialnya
tersebut. Di pihak lain, banyak perusahaan dan asosiasi industri berperang
untuk mengubah peraturan pemerintah yang baru atau mencoba
mengikisnya melalui ketidakpatuhan. Dalam kasus ini, menejemen
mungkin merasa bahwa beberapa dari peraturan tersebut, seperti undangundang perlindungan lingkungan, akan memiliki dampak ekonomi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

negative terhadap perusahaan mereka karena biaya untuk mematuhi
undang-undang tersebut tidak sesuai dengan manfaatnya.
Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti
laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added
statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup
memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai
sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.
Pengukuran kinerja didefinikan sebagai performing measurement
adalah kualifikasi dan efisiensi perusahaan atau segmen atau keefektifan
dalam pengoperasian bisnis. Dengan demikian pengertian kinerja adalah
suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi
efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan
pada periode waktu tertentu.
Corporate Social Responbility atau CSR adalah istilah popular
yang digunakan untuk mewakili sebuah program bakti sosial sebagai
bentuk kontribusi positif dari perusahaan kepada masyarakat. Ada
beberapa contoh program Corporate Social Responbility yang dilakukan
beberapa perusahaan ternama di Indonesia belakangan ini. Diantaranya
PT. Telkom yang secara aktif melakukan usaha pemerataan informasi dan
penetrasi jaringan internet di sekolah-sekolah yang mempunyai kondisi
geografis dan infrastuktur tertinggal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Sedangkan Exelcomindo melakukan program tanggung jawab
sosial perusahaan kepada masyarakat secara lebih general dengan target
seluruh lapisan masyarakat dari berbagai macam latar belakang. Misalnya
seminar Indonesia berprestasi yang dilaksanakan XLcare sebagai wujud
dukungan terhadap dunia pendidikan di Indonesia dan peningkatan
kualitas anak-anak untuk masa depan yang lebih baik.
Pada tahun 2010 diketahui bahwa perusahaan yang bergerak di
bidang telekomunikasi dan operator seluler sebanyak 11 perusahaan di
Indonesia, misalnya seperti : Telkom, XL, Indosat, Axis, 3, Mobile-8,
Bakrie Telecom. Hal ini memberikan persaingan yang sengit antar
operator dalam memperebutkan pasar sehingga diperlukan suatu cara dan
inovasi produk dan layanan agar dapat tetap bertahan, kemudian jika
dibandingkan dengan Negara-negara lain, perusahaan yang bergerak di
bidang telekomunikasi dan telepon seluler maka Indonesia termasuk yang
paling banyak dan ketat persaingannya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan corporate social
responsibility sebagai variabel independen karena secara teoritis ketika
perusahaan

semakin

meningkatkan

kegiatan

corporate

social

responsibility maka dapat meningkatkan image dari perusahaan dan akan
berpengaruh

terhadap

profitabilitas

perusahaan.

Corporate

social

responsibility juga digunakan sebagai variabel independen dalam
penelitian terdahulu diantaranya Nelling dan Webb (2006), Tsoutsoura

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

(2004), Sayekti dan Wondabio (2006), Lindrawati, Felicia dan Budianto
(2008).
Masalah tanggung jawab sosial perusahaan kepada lingkungan
social semakin banyak disoroti, maka penelitian ini dimaksudkan untuk
menganalisis pengaruh kepedulian sosial perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap profit yang dihasilkannya.
Biaya-biaya

sosial

sebagai

wujud

pelaksanaan

Corporate

Social

Responbility perusahaan dikaitkan dengan profitabilitas perusahaan,
terutama pada return yang akan diterima perusahaan.
Alasan selanjutnya adalah bahwa bentuk dari tanggung jawab
social perusahaan bidang telekomunikasi dan operator seluler lebih jelas
dibandingkan dengan perusahaan lainnya yang sama-sama listing di BEI.
Di setiap perusahaan go public, implementasi Corporate Social
Responbility-nya kurang identik satu sama lain, sehingga menyusahkan
dalam pengambilan variabel penelitian. Dalam perusahaan perbankan,
bentuk tanggung jawab social perusahaan bidang telekomunikasi dan
operator seluler satu dengan yang lain adalah sama, yaitu Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan, sehingga akan memudahkan proses
penelitian. Untuk kesejahteraan karyawan, di setiap perusahaan secara
garis besar adalah sama sehingga akan memudahkan proses penelitian
Dengan adanya program Corporate Social Responbility yang
dilaksanakan oleh industry telekomunikasi tersebut dapat meningkatkan
citra dan ketertarikan stakeholder maupun public sasaran dari PT. Industri

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Telekomunikasi. Ketertarikan itu dapat diukur dengan peningkatan
penjualan suatu perusahaan melalui laporan keuangan perusahaan.
Pada kenyataannya, tidak dapat dipungkiri bahwa peran dunia
usaha selama ini hanya sebatas pemberian dukungan dana secara sukarela
(voluntary) dan kedermawanan (philanthropy) sehingga kegiatan yang
dilaksanakan kurang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Hal ini
memunculkan rasa kekecewaan masyarakat dan pemerintah akan
minimnya peran dunia usaha dalam kehidupan sosial dan adanya
kecenderungan bahwa pelaksanaan Corporate Social Responbility hanya
sekedar untuk di mata masyarakat atau bahkan hanya di mata konsumen
mereka Biaya-biaya sosial sebagai wujud pelaksanaan Corporate Social
Responbility perusahaan dikaitkan dengan profitabilitas perusahaan,
terutama pada return yang akan diterima perusahaan. (Anatan, 2009:2)
Dengan menerapkan Corporate Social Responbility, diharapkan
perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan
kekuatan keuangannya dalam jangka panjang (Kiroyan, 2006). Hal ini
mengindikasikan bahwa perusahaan yang menerapkan CSR mengharapkan
akan direspon positif oleh para pelaku pasar Diharapkan bahwa investor
mempertimbangkan informasi CSR yang diungkapkan dalam laporan
tahunan perusahaan, sehingga dalam pengambilan keputusan investor tidak
semata-mata mendasarkan pada informasi laba saja. Laporan tahunan adalah
salah satu media yang digunakan oleh perusahaan untuk berkomunikasi
langsung dengan para investor. Pengungkapan informasi Corporate Social

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Responsibility diharapkan memberikan informasi tambahan kepada para
investor selain dari yang sudah tercakup dalam laba akuntansi.
Profitabilitas merupakan salah satu alat ukur perusahaan dalam
menentukan keefektifan kinerja perusahaan. Profitabilitas dapat diukur
melalui Return On Asset (ROA), yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur

kemampuan

manajemen

perusahaan

dalam

memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu
perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan
tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dalam
penggunaan asset. (Handoko, 2007: 9)
Profitabilitas yang dalam penelitian ini dilambangkan dengan NPM.
Net Profit Margin (NPM), adalah rasio yang menggambarkan tingkat
keuntungan perusahaan, dibandingkan dengan pendapatan yang diterima
dari kegiatan operasionalnya. Sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas
perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial. (Darwis,
2009:55)
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
melaksanakan penelitian dengan judul “Pengar uh Pengungkapan
Pr ogram Corpor ate Social Responbility Ter hadap Pr ofitabilitas Pada
Perusahaan Telekomunikasi Yang Ter daftar Pada Bur sa Efek
Indonesia”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah :
Apakah pengungkapan Program Corporate Social Responsibility berpengaruh
terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Pada
Bursa Efek Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan :
Mengetahui

pengaruh

pengungkapan

Program

Corporate

Social

Responsibility terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang
Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

1.4. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
a. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan
penerapan tanggung jawab sosial secara efektif bagi perusahaanperusahaan di Indonesia.
b. Bagi investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada
investor dan calon investor serta pelaku pasar lainnya dalam memandang
tanggung jawab sosial yang diumumkan oleh perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Hasil Penelitian Ter dahulu

1. Rakhiemah (2008), Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Corporate
Social Responsibility (CSR) Disclosure Dan Kinerja Finansial Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Hasil penelitian ini membuktikan diterimanya H1 bahwa kinerja
lingkungan yakni usaha perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang
baik (green) yang diukur melalui program PROPER memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap CSR disclosure yang dilakukan oleh
perusahaan, terbukti dari nilai t hitung yang lebih kecil dari α = 0.05, yakni
sebesar 0.03.
2. Retno Anggraini (2006) Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan
Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang
terdaftar Bursa Efek Jakarta)
Perusahaan perbankan dan asuransi sebagian besar (lebih dari 50%)
mengungkapkan informasi mengenai pengembangan sumber daya
manusianya dibandingkan dengan industri yang lain. Hal ini karena
industri ini sangat tergantung pada kemampuan manusia (karyawan) dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

memberikan jasanya kepada pelanggan. Perusahaan dengan kepemilikan
manajemen yang besar dan termasuk dalam industri yang memiliki risiko
politis yang tinggi (high-profile) cenderung mengungkapkan informasi
sosial yang lebih banyak dibandingkan perusahaan lain.
3. Samsinar Anwar (2009) Dengan Judul Pengaruh Pengungkapan Corporate
Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Dan Harga
Saham
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan dan
harga saham dengan cara melakukan analisis pada Perusahaan yang telah
melakukan pengungkapan Corporate Sosial Responsibility yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Data yang dianalisis adalah data sekunder
berbentuk time series dari tahun 2007-2009 pengungkapan Corporate
Social Responsibility dan kinerja keuangan perusahaan (ROA, ROE)
terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur, komunikasi dan bank
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Analisis data mengggunakan
metode analisis estimasi regresi persamaan simultan atau SEM (Structural
Equation Modelling). Ada temuan dalam penelitian ini bahwa pengaruh
secara simultan antara Kinerja keuangan Perusahaan yang di ukur dengan
ROA, ROE dan EVA berpengaruh positif pada Pengungkapan Corporate
Social Responsibility pada laporan keuangan perusahaan. Return On Asset
(ROA), Return On Equity (ROE) dan Economic Value Added (EVA) dan
CSR berpengaruh positif terhadap harga saham

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

2.2. Landasan Teor i
2.2.1. Penger tian Manajemen keuangan
Dalam perkembangan perusahaan di masa kini, manajer keuangan
memiliki peranan yang dinamis, yang sebelumnya tidak dimiliki. Sebelum
pertengahan abab ini, tugas para manajer keuangan terutama mencari dana dan
mengelola posisi kas perusahaan mereka. Pada tahun 50-an,dengan semakin
meningkatnya konsep nilai sekarang, turut mendorong para manajer keuangan
untuk memperluas tanggung jawab mereka dan lebih memperhatikan pemilihan
proyek-proyek investasi modal. Saat ini faktor-faktor eksternal memiliki dampak
yang semakin meningkat terhadap para manajer keuangan. Pada tahun 90-an,
keuangan memiliki peranan strategis yang lebih penting dalam suatu perusahaan.
Kepala keuangan muncul sebagai pemain tim dalam keseluruhan usaha
perusahaan untuk menciptakan nilai.
Manajemen keuangan adalah segala aktivitas berhubungan dengan perolehan,
pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Oleh
karena itu, fungsi pembuatan keputusan sehubungan investasi, pendanaan, dan
manajemen aktiva. (Van Horne dan Wachowicz Jr, 1997, p2). Manajemen
keuangan adalah manajemen yang mengkaitkan pemerolehan (acquisition),
pembelanjaan atau pembiayaan (financing) dan manajemen aktiva dengan tujuan
menyeluruh dari suatu perusahaan. Manajemen keuangan memainkan peranan
penting dalam perekonomian saat ini, karena :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

1. Manajer Keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok
manajemen keuangan, yaitu perolehan, pembiayaan dan pengelolaan aktiva
secara efisien.
2. Apabila sumber-sumber ekonomi dialokasikan secara efisien, pertumbuhan
ekonomi akan tertolong, sehingga meningkatkan kesejahteraan rakyat.
3. Manajer Keuangan menghadapi tantangan untuk mengelola aktiva secara
efisien dalam suatu lingkungan yang berubah. (http://totohernawo.blog.m3access.com/posts/12478 Landasan-Ekonomi-Teknologi- Pendidikan.html)
Menurut Abdul Halim (2002, p1-2), tujuan yang ingin dicapai manajemen
keuangan
adalah memaksimalkan kesejahteraan pemilik perusahaan atau memaksimalkan
nilai
perusahaan. Bagi perusahaan terbuka (go-public), indikator nilai perusahaan
tercermin
pada harga saham yang diperdagangkan di pasar modal, karena seluruh keputusan
keuangan akan terefleksi di dalamnya.
Untuk tujuan tersebut, maka fungsi manajemen keuangan pada dasarnya adalah
sebagai pengambil beberap keputusan di bidang keuangan (financial decisions).
Tentunya keputusan-keputusan tersebut merupakan keputusan yang relevan dan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan (value of the firm).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.2.2. Tujuan Manajemen Keuangan
Menurut

Lontoh,

Manajemen&Akuntansi.

Frederich

(2004),

&

“Tujuan

Lindrawati,
manajemen

Jurnal

Widia

keuangan

adalah

memaksimumkan nilai perusahaan. Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas
dan lebih umum daripada memaksimumkan laba” (h.1). Hal ini didukung oleh
beberapa alasan
yaitu:
• Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap
nilai uang.
• Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus
pendapatan perusahaan.
• Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang
mungkin beragam.
Manajemen keuangan memainkan peranan penting dalam perekonomian saat ini,
karena:
1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok
manajemen keuangan, yaitu perolehan, pembiayaan dan pengelolaan aktiva
secara efisien.
2. Apabila sumber-sumber ekonomi dialokasikan secara efisien, pertumbuhan
ekonomi akan tertolong dan terdorong sehingga meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
3. Manajer keuangan menghadapi tantangan untuk mengelola aktiva secara efisien
dalam suatu lingkungan yang berubah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Manajemen keuangan mempunyai tiga macam keputusan penting atau utama,
yaitu:
1. Keputusan investasi, adalah keputusan yang dimulai dengan penentu jumlah
total aktiva riil yang dibutuhkan untuk ditanam pada perusahaan. Keputusan
investasi merupakan keputusan yang paling penting dari tiga macam
keputusan. Aktiva riil dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu aktiva lancar
dan aktiva tetap.
2. Keputusan pembelanjaan (pembiayaan), adalah keputusan bagaimana
mendapatkan dana yang digunakan untuk memperoleh aktiva riil yang
diperlukan.
3. Keputusan manajemen aktiva, dalam menjalankan tanggung jawab, manajer
keuangan lebih memperhatikan aktiva lancar daripada aktiva tetap.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka peranan manajemen keuangan suatu
perusahaan menjadi penting karena berkaitan dengan fungsi utama dari
manajemen keuangan yaitu pengalokasian dana serta fungsi pendanaan yang
berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Selain itu juga menentukan besarnya dividen yang akan
dibayar kepada para investor. Tujuan umum manajemen keuangan adalah
memaksimalkan nilai saham perusahaan, memaksimalkan kesejahteraan pemilik
perusahaan, investor, kreditur, dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.2.2. Lapor an Keuangan
Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan,
kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas. Penyajian yang wajar
mensyaratkan penyajian secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa dan
kondisi lain sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, laibilitas,
pendapatan dan beban yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan. Penerapan SAK, dengan pengungkapan
tambahan jika diperlukan, dianggap menghasilkan penyajian laporan
keuangan secara wajar.

“Laporan keuangan merupakan bagian dari

proses pelaporan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integrasi dari laporan keuangan”.
(PSAK, 2009:14)
Jadi untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan hasil usaha
suatu perusahaan akan dapat diketahui melalui keuangan yang merupakan
produk akhir dari proses akuntansi yang terdiri dari pencatatan,
penggolongan, dan peringkasan kejadian keuangan selama periode tertentu
yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan keuangan lainnya.

2.2.2.1. J enis Lapor an Keuangan
Menurut Deanta (2009:2) tentang jenis laporan keuangan “ada berbagai
jenis laporan keuangan yang dibuat oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan
yang sering dibuat dan disajikan perusahaan diantaranya Neraca, Rugi Laba,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, Catata atas laporan keuangandan
lain sebagainya”.
Adapun penjelasan tentang laporan-laporan keuangan tersebut sebagai
berikut:
1.

Neraca (Balance Sheet ) adalah laporan keuangan yang menyajikan
informasi mengenai aktiva, kewajiban dan modal pada waktu tertentu.
Dari laporan neraca ini kita dapat melihat berbagai informasi penting
mengenai aktiva, kewajiban, dan modal yang dimiliki. Dari laporan neraca
juga dapat dilakukan berbagai analisis untuk mengetahui sumber dana dan
penggunaannya.

2.

Laporan Laba Rugi (Income Statement ) adalah laporan keuangan yang
menyajika informasi mengenai pendapatan dan biaya-biaya usaha.

3.

Laporan Arus Kas adalah komponen laporan keuangan yang menyajikan
informasi megenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas, sumber
penerimaan kas, pengeluaran kas dan saldo akhir kas pada periode tertentu.

4.

Laporan Perubahan Ekuitas. Laporan perubahan ekuitas merupakan
laporan yang menjelaskan perubahan modal , laba ditahan, agio atau
disagio. Pada laporan ini akan menggambarkan saldo dan perubahan hak
milik yang melekat pada organisasi tertentu.

5.

Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK). CALK merupakan penjelasan
dari laporan keuangan ( neraca, laba rugi, arus kas, serta penjelasan
lainnya yang diperlukan pemakaian laporan keuangan).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2.2.2.2. Tujuan Laporan Keuangan
Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan
informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun
pada periode tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara
mendadak sesuai kebutuhan perusahaan maupun secara berkala. Jelasnya
adalah laporan keuangan mampu memberikan informasi keuangan pada
pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap
perusahaan.
Menurut Agnes (2001:2) , tujuan laporan keuangan adalah sebagai
berikut :
1.

Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2.

Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh
sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.

3.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen
atau pertanggungjawabkan manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.
Berdasarkan

tujuan

laporan

keuangan

diatas,

maka

dengan

memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan, akan dapat diketahui kondisi
keuangan perusahaan secara menyeluruh. Kemudian, laporan keuangan tidak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

hanya sekedar cukup dibaca saja, tetapi juga harus dimengerti dan dipahami
tentang posisi keuangan perusahaan saat ini. Caranya adalah dengan
melakukan analisis keuangan melalui berbagai rasio keuangan yang lazim
dilakukan.
Tujuan laporan keuangan dikemukakan oleh Kasmir (2008:10) bahwa
: secara umum tujuan laporan keuangan untuk memberikan informasi keuangan
suatu perusahaan , baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu.
Laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak sesuai kebutuhan
perusahaan maupun secara berkala .
Untuk lebih jelasnya laporan keuangan mampu memberikan informasi
keuangan kepada pihak dalam da luar perusahaan yang memiliki kepentingan
terhadap perusahaan.
Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan
keuangan yaitu (Kasmir 2008:10) :
1.

Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta ) yang
dimiliki perusahaan saat ini.

2.

Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal
yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

3.

Memberikan informasi jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada
suatu periode tertentu.

4.

Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan pada suatu periode tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

5.

Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap
aktiva , pasiva dan modal perusahaan.

6.

Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

7.

Informasi laporan keuangan lainnya.
Jadi, dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan , akan dapat

diketahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Kemudian laporan
keuangan tidak hanya sekedar cukup dibaca saja, tetapi juga harus dimengerti
dan dipahami tentang posisi keuangan perusahaan saat ini. Caranya adalah
dengan melakukan analisis keuangan melalui berbagai rasio keuangan yang
lazim dilakukan.

2.2.3. Rasio Pr ofitabilitas
Yaitu alat untuk menganalisa atau mengukur tingkat efesiensi
usaha dan profitabilitas yang dicapai perusahaan yang bersangkutan. Selain
itu, rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur
tingkat kesehatan perusahaan. Dalam perhitungan rasio-rasio Profitabilitas
ini biasanya dicari hubungan timbal balik antar pos yang terdapat pada
laporan laba-rugi perusahaan dengan pos-pos pada neraca perusahaan guna
memperoleh berbagai indikasi yang bermanfaat dalam mengukur tingkat
efesiensi dan profitabilitas perusahaan yang bersangkutan. Rasio-rasio
Profitabilitas, diindikatori oleh (Faisol, 2007:152):
a) Return On Asset (ROA), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh keuntungan (laba)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu perusahaan, semakin besar
pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan tersebut dan semakin
baik pula posisi perusahaan tersebut dalam penggunaan asset. Dalam
rangka mengukur tingkat kesehatan perusahaan ada perbedaan sedikit
antara ROA berdasarkan teoritis dan cara perhitungan berdasarkan
ketentuan Bank Indonesia. Secara teoritis, laba yang diperhitungkan
adalah laba setelah pajak, sedangkan dalam sistem CAMEL laba yang
diperhitungkan adalah laba sebelum pajak.
b) Return On Equity (ROE), yaitu perbandingan diantara laba bersih
perusahaan dengan modal sendiri. ROE ini merupakan indikator yang
amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih yang
dikaitkan dengan pembagian deviden. Kenaikan dalam rasio ini berarti
terjadi kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan.
Selanjutnya, kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham.
Perlu diperhatikan, bahwa dalam penentuan tingkat kesehatan perusahaan,
Perusahaan Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya ROA dan
tidak memasukkan unsure ROE. Hal ini dikarenakan Perusahaan Indonesia
selaku Pembina dan pengawas perperusahaanan lebih mengutamakan nilai
profitabilitas suatu perusahaan yang diukur dengan asset yang dananya
sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat
c) Net Profit Margin (NPM), adalah rasio yang menggambarkan tingkat
keuntungan perusahaan, dibandingkan dengan pendapatan yang diterima

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

dari kegiatan operasionalnya. Sebagaimana halnya dengan perhitungan
rasio sebelumnya, rasio NPM pun mengacu kepada pendapatan
operasional perusahaan yang terutama berasal dari kegiatan pemberian
kredit yang dalam prakteknya memiliki berbagai resiko seperti resiko
kredit (kredit bermasalah dan kredit macet), serta Kurs Valas (jika kredit
diberikan dalam bentuk valas).

2.2.4. Corporate Social Responsibility (CSR)
Menurut Kotler dan Lee dalam Solihin (2009:5) ”Corporate Social
Responsibility is a commitment to improve community well being through
discretionary

business

practices

and

contribution

of

corporate

resources”(tanggung jawab sosial perusahaan adalah kegiatan yang sematamata merupakan komitmen perusahaan secara sukarela untuk turut
meningkatkan kesejahteraan komunitas dan berkontribusi kepada sumberdaya
perusahaan).
Menurut versi Perusahaan Dunia dalam Laksiani (2008:45) definisi
Corporate

Social

Responsibility

(CSR)

adalah

“Corporate

Social

Responsibility (CSR) is the commitment of business to contribute to
sustainable economic development working with employees and their
representatives, the local community and society at large to improve quality
of life, in ways that are both good for business and good for development”
(Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen bisnis sebagai
kontribusi untuk keberlanjutan perkembangan ekonomi yang bekerja sama

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

dengan pekerja, perwakilan mereka, komunitas lokal dan masyarakat luas
untuk memperbaiki kualitas hidup, dimana keduanya baik untuk bisnis
maupun pengembangan).
Menurut Perusahaan Dunia, tanggung jawab sosial perusahaan terdiri
dari beberapa komponen utama, yaitu: perlindungan lingkungan, jaminan
kerja, hak asasi manusia, interaksi dan keterlibatan perusahaan dengan
masyarakat, standart usaha, pasar, pengembangan ekonomi dan badan usaha,
perlindungan kesehatan, kepemimpinan dan pendidikan, bantuan bencana
kemanusiaan.
Sedangkan menurut Petkoski dan Twose (2003) mendefinisikan
Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai komitmen bisnis yang
berperan untuk mendukung pembangunan ekonomi, bekerjasama dengan
karyawan dan keluarganya, masyarakat lokal dan masyarakat luas, untuk
meningkatkan

mutu

hidup

mereka

dengan

berbagai

cara

yang

menguntungkan bagi bisnis dan pembangunan.
Sejauh ini definisi yang banyak digunakan adalah pemikiran
Elkington tentang triple bottom line. Menurut Elkington (1997) dalam
Laksiani (2008:45) Corporate Social Responsibility (CSR) adalah adanya
segitiga dalam kehidupan stakeholders yang mesti diperhatikan korporasi di
tengah usahanya mencari keuntungan, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial,
yang kemudian diilustrasikan dalam bentuk segitiga.
Ebert (2003) mendefinisikan corporate social responsibility sebagai
usaha perusahaan untuk menyeimbangkan komitmen-komitmennya terhadap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

kelompok-kelompok dan individual-individual dalam lingkungan perusahaan
tersebut, termasuk didalamnya adalah pelanggan, perusahaan-perusahaan lain,
para karyawan, dan investor. Corporate Social Responsibility (CSR)
memberikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya
dan interaksinya dengan stakeholders yang melebihi tanggung jawab di
bidang hukum (Darwin, 2004:33). Dalam kemajuan industri sekarang,
tekanan masyarakat kepada perusahaan agar mereka melakukan pembenahan
sistem operasi perusahaan menjadi suatu sistem yang memiliki kepedulian
dan tanggung jawab terhadap sosial sangat kuat, perkembangan tekhnologi
dan industri yang pesat dituntut untuk memberikan kontribusi positif terhadap
lingkungan sekitar.
Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam perusahaanperusahaan diharapkan selain memiliki komitmen finansial kepada pemilik
atau pemegang saham (shareholders), tapi juga memiliki komitmen sosial
terhadap para pihak lain yang berkepentingan, karena CSR merupakan salah
satu bagian dari strategi bisnis perusahaan dalam jangka panjang. Adapun
tujuan dari Corporate Social Responsibility (CSR) adalah (Darwin, 2004:33):
1.

Untuk meningkatkan citra perusahaan dan mempertahankan,
biasanya secara implisit, asumsi bahwa perilaku perusahaan secara
fundamental adalah baik.

2.

Untuk membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar asumsi
adanya kontrak sosial di antara organisasi dan masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Keberadaan

kontrak

sosial

ini

menuntut

dibebaskannya

akuntabilitas sosial.
3.

Sebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional dan
tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada investor.
Untuk itulah maka

pertanggungjawaban

sosial perusahaan

Corporate Social Responsibility (CSR) perlu diungkapkan dalam
perusahaan sebagai wujud pelaporan tanggung jawab sosial kepada
masyarakat.

2.2.5. Pengungkapan sosial sebagai tanggung jawab per usahaan
Tanggung jawab adalah suatu kewajiban perusahaan yang tidak
hanya menyediakan barang dan jasa baik bagi masyarakat maupun juga
dalam mempertahankan kualitas lingkungan sosialnya secara fisik
maupun

memberikan

kontribusi

positif

terhadap

kesejahteraan

masyarakat dimana mereka berada. Perusahaan bertanggung jawab
secara sosial ketika manajemennya memiliki visi atas kinerja
operasionalnya, tidak hanya mengutamakan atas laba perusahaan tetapi
juga dalam menjalankan aktivitasnya, memperhatikan lingkungan yang
ada disekitarnya. Perusahaan tidak hanya memandang laba sebagai satusatunya tujuan dari perusahaan tetapi ada tujuan yang lainnya yaitu
kepedulian perusahaan

terhadap

lingkungan,

karena

perusahaan

mempunyai tanggung jawab yang lebih luas dibanding hanya mencari
laba untuk pemegang saham (Gray et. Al., 1987).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Pengungkapan tanggung jawab sosial atau sering disebut sebagai
Corporate social reporting adalah proses pengkomunikasian efek-efek
sosial dan lingkungan atas tindakan-tindakan ekonomi perusahaan pada
kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat dan pada masyarakat
secara keseluruhan (Gray et. Al., 1987). Kontribusi negatif perusahaan
terhadap

lingkungan

sekitarnya

telah

menyebabkan

hilangnya

kepercayaan masyarakat adalah dengan mengungkapkan informasiinformasi mengenai operasi perusahaan sehubungan dengan lingkungan
sebagai tanggung jawab perusahaan.
Gray et. Al. (1995) menyebutkan 3 studi yang menjelaskan
mengapa perusahaan cenderung untuk mengungkapkan informasi yang
berkaitan dengan aktivitasnya dan dampak yang ditimbulkan oleh emiten
tersebut, yaitu:
1.

Decision-userfulnes study
Penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti menemukan
bahwa

informasi

sosial

dibutuhkan

users,

seperti

analis,

perusahaaner, dan pihak lain yang terlibat. Penelitian tersebut
menyebutkan bahwa informasi aktivitas sosial perusahaan berada
pada posisi moderately important.
2.

Economic theory study
Studi dalam corporate responsibility reporting ini mendasari pada
Economic agency theory dan Accounting positivism theory yang
menganologikan manajemen sebagai agen dari suatu prinsipal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

Prinsipal diartikan sebagai pemegang saham atau traditional users
lain. Namun, pengertian users tersebut telah berkembang menjadi
seluruh interest group perusahaan yang bersangkutan sebagai agen,
manajemen akan berupaya mengoperasikan perusahaan sesuai
dengan keinginan publik (stakeholder).
3.

Social and political theory studies
Bidang ini menggunakan teori stakeholder, teori legitimasi
organisasi,

dan

teori

ekonomi

publik.

Teori

stakeholder

mengamsusikan bahwa perusahaan berusaha mencari pembenaran
dari para stakeholder dalam menjalankan operasi perusahaannya.
Semakin kuat posisi stakeholder, semakin besar kecenderungan
perusahaan mengadaptasi diri terhadap keinginan stakeholder nya.
Pengungkapan sosial dalam tanggung jawab perusahaan sangat
perlu dilakukan, karena bagaimanapun juga perusahaan memperoleh
nilai tambah dari kontribusi masyarakat di sekitar perusahaan termasuk
dari penggunaan sumber-sumber sosial (social resources). Jika aktivitas
perusahaan menyebabkan kerusakan sumber-sumber sosial maka dapat
timbul adanya biaya sosial (social cost) yang harus ditanggung oleh
masyarakat, sedang apabila perusahaan meningkatkan mutu social
resources maka akan menimbulkan social benefit (manfaat sosial)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

2.2.6. Pelaporan per tanggungjawaban sosial per usahaan
Ada 2 jenis ungkapan dalam pelaporan keuangan yang telah
ditetapkan oleh badan yang memiliki otoritas di pasar modal. Pertama
adalah ungkapan wajib (mandatory disclosure), yaitu informasi yang
harus di ungkapkan oleh emiten yang diatur oleh peraturan pasar modal
di su

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas dana reputasi perusahaan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia)

0 14 133

Pengaruh Corporate Governance dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 4 80

PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 61

Pengaruh Corporate Governance dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Corporate Governance dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Corporate Governance dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 6

Pengaruh Corporate Governance dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 20

PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19

PENGARUH PENGUNGKAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA

0 0 21