Mekanisme Transaksi Deposito Berjangka Pada Pt Bpr Nguter Surakarta abstrak

(1)

commit to user

i

MEKANISME TRANSAKSI DEPOSITO BERJANGKA

PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Melengkapi Tugas - Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Keuangan dan Perbankan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

ELIDA ZIA’UL HUDA F3609031

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012


(2)

commit to user

ii

ABSTRAKSI

MEKANISME TRANSAKSI DEPOSITO BERJANGKA PADA

PT. BPR NGUTER SURAKARTA

ELIDA ZIA’UL HUDA

F3609031

Deposito berjangka adalah simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara deposan dengan bank yang bersangkutan. Pasar sasaran deposito berjangka adalah masyarakat baik perorangan maupun non perorangan. Adapun kegiatan magang kerja ini dilakukan di PT. BPR NGUTER Surakarta. Tujuan dari pengamatan kegiatan magang kerja ini adalah untuk mengetahui mekanisme transaksi deposito berjangka dan cara mengelola dana deposito pada PT. BPR NGUTER Surakarta. Pengamatan kegiatan magang kerja ini menggunakan metode deskriptif yaitu untuk menggambarkan objek yang diteliti secara aktual dan terperinci berdasarkan data primer, data sekunder dan desain penelitian, sedangkan teknik pengumpulan data berupa metode wawancara dan metode observasi.

Hasil pengamatan kegiatan magang kerja ini menunjukkan bahwa nasabah yang akan menanamkan modalnya dalam bentuk deposito berjangka, maka harus mengikuti mekanisme transaksinya yang meliputi pembukaan rekening deposito, besarnya bunga yang diberikan, perhitungan bunga, pencairan deposito dan perpanjangan deposito. Dana yang telah dihimpun dalam bentuk deposito tersebut akan dikelola oleh BPR dengan cara menyalurkan kembali dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan sebagai cadangan primer berupa kas kantor, investasi pada bank lain serta warkat dalam proses penagihan.

Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan magang kerja diatas dapat disimpulkan bahwa PT. BPR NGUTER Surakarta sebaiknya menciptakan diversifikasi produk deposito berjangka berupa deposito on call dan sertifikat deposito. Pengelolaan dana deposito juga diperlukan diversifikasi cara mengelola dana seperti cadangan sekunder dalam bentuk Surat Berharga berupa saham dan obligasi yang dapat ditanamkan pada bank lain.


(3)

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir dengan judul :

MEKANISME TRANSAKSI DEPOSITO BERJANGKA PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA

Surakarta, 9 Mei 2012

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing

Drs. BRM. Bambang Irawan, M.Si NIP 19670523 199403 1 002


(4)

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan judul :

MEKANISME TRANSAKSI DEPOSITO BERJANGKA PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA

Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Jurusan Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 28 Mei 2012 Tim Penguji Tugas Akhir

1. Drs. Hari Murti,

M.Si ( )

NIP. 19561214 198403 1 001 Penguji

2. Drs. BRM. Bambang Irawan, M.Si ( )


(5)

commit to user

v

MOTTO

Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”

(Q.S. 9 At-Taubah : 105) Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula.

(Q.S. 16 An-Nahl : 125) Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah.

(Lessing) Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.


(6)

commit to user

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini aku persembahkan kepada:

1. Almarhum bapak semoga amal ibadahnya

diterima Allah SWT serta ibu yang selalu memberikan semangat dan doa.

2. Keluarga dan orang-orang terdekat..

3. Teman-teman Diploma III Keuangan dan

Perbankan..

4. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Seluruh karyawan PT. BPR NGUTER

Surakarta.

6. Almamater Universitas Sebelas Maret


(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas semua rahmat anugerah dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini yang berjudul “MEKANISME TRANSAKSI DEPOSITO BERJANGKA PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA”.

Tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Ahli Madya Program Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyusun tugas akhir ini masih ada kekurangan dan tidak terlepas dari adanya usaha, dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga tersusunnya laporan tugas akhir ini, khususnya kepada :

1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ketua Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dosen Pembimbing Akademik yang telah membantu kelancaran dalam proses


(8)

commit to user

viii

4. Dosen Pembimbing Magang dan Tugas Akhir yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan yang baik.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan banyak ilmu, pengetahuan dan wawasan yang berguna bagi penulis selama proses perkuliahan.

6. Direktur Utama PT. BPR NGUTER Surakarta yang telah berkenan

memberikan ijin untuk kegiatan magang kerja bagi mahasiswa.

7. Seluruh Staf dan Karyawan PT. BPR NGUTER Surakarta yang telah

membantu penulis dalam menyusun tugas akhir ini. 8. Keluarga dan orang-orang terdekat.

Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat berupa pengetahuan dan wawasan yang baik bagi semua pihak dan Allah SWT selalu senantiasa melimpahkan petunjuk menuju jalan kebenaran dan keberkahan dalam menjalani kehidupan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surakarta, 9 Mei 2012 Penulis


(9)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAKSI... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... ... xiv

DAFTAR GAMBAR... ... xv

DAFTAR RUMUS... ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Metode Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BANK... 8


(10)

commit to user

x

b. Fungsi Bank Umum ... 8

c. Jenis –jenis Bank ... 10

d. Kegiatan Usaha Bank Umum ... 15

e. Kegiatan Usaha Yang Dilarang Dilakukan bank Umum ... 17

B. BPR (Bank Perkreditan Rakyat) ... 17

a. Pengertian BPR ... 17

b. Asas BPR ... 17

c. Fungsi BPR ... 18

d. Tujuan BPR ... 18

e. Sasaran BPR ... 18

C. DEPOSITO... 20

a. Pengertian Deposito... 20

b. Jenis – jenis Deposito ... 21

c. Jangka Waktu Deposito ... 22

d. Pembukaan Rekening Deposito ... 23

e. Penerimaan Setoran Deposito ... 24

f. Penarikan / pengambilan Bunga / Pokok Deposito ... 27

g. Suku Bunga Deposito ... 30

h. Bilyet Deposito Hilang ... 32

i. Penemptan Deposito Oleh Bank ... 33

j. Perpanjangan Deposito Berjangka ... 33


(11)

commit to user

xi

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT. BPR Nguter Surakarta ... 36

1. Penjelasan Umum ... 36

2. Kepemilikan / Pemegang Saham ... 37

3. Permodalan ... 37

4. Perubahan Susunan Pengurus ... 38

5. Produk PT. BPR Nguter Surakarta ... 41

6. Struktur Organisasi ... 43

7. Job Description... ... 44

B. Hasil Penelitian ... 50

1. Mekanisme Transaksi Deposito Berjangka yang Dilakukan oleh PT. BPR Nguter Surakarta ... 50

2. Pengeluaran Dana Deposito Berjangka pada PT. BPR Nguter Surakarta ... 57

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 61

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA


(12)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Nama dan Jumlah Pemegang Saham ... 38 Tabel 1.2. Nama dan Jumlah Pemegang Saham Baru ... 41


(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR


(14)

commit to user

xiv

DAFTAR RUMUS

Rumus 2.1. Perhitungan Bunga Deposito Berjangka ... 31

Rumus 2.2. Perhitungan Bunga Sertifikat Deposito ... 32

Rumus 2.3. Perhitungan Bunga Deposito Per Bulan ... 53


(15)

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Syarat Pernyataan Tugas Akhir

Lampiran 2 Surat Keterangan Magang Kerja

Lampiran 3 Formulir Penilaian Pembimbing Instansi Mitra Magang Kerja

Lampiran 4 Laporan Kegiatan Magang Kerja

Lampiran 5 Slip Setoran

Lampiran 6 Slip Penarikan

Lampiran 7 Bukti Kas Keluar

Lampiran 8 Bukti Kas Masuk

Lampiran 9 Nota Kredit

Lampiran 10 Nota Debet

Lampiran 11 Slip Pengambilan Bunga

Lampiran 12 Slip Perpanjangan Deposito

Lampiran 13 Kuitansi Pengambilan Deposito

Lampiran 14 Spesimen Tanda Tangan Nasabah (Perorangan)

Lampiran 15 Aplikasi Pembukaan Rekening Deposito/Tabungan

(Perorangan)

Lampiran 16 Spesimen Tanda Tangan Nasabah ( Bank termasuk BPR)

Lampiran 17 Aplikasi Pembukaan Rekening Deposito/Tabungan (Bank


(16)

commit to user

ABSTRAKSI

MEKANISME TRANSAKSI DEPOSITO BERJANGKA PADA

PT. BPR NGUTER SURAKARTA

ELIDA ZIA’UL HUDA

F3609031

Deposito berjangka adalah simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara deposan dengan bank yang bersangkutan. Pasar sasaran deposito berjangka adalah masyarakat baik perorangan maupun non perorangan. Adapun kegiatan magang kerja ini dilakukan di PT. BPR NGUTER Surakarta. Tujuan dari pengamatan kegiatan magang kerja ini adalah untuk mengetahui mekanisme transaksi deposito berjangka dan cara mengelola dana deposito pada PT. BPR NGUTER Surakarta. Pengamatan kegiatan magang kerja ini menggunakan metode deskriptif yaitu untuk menggambarkan objek yang diteliti secara aktual dan terperinci berdasarkan data primer, data sekunder dan desain penelitian, sedangkan teknik pengumpulan data berupa metode wawancara dan metode observasi.

Hasil pengamatan kegiatan magang kerja ini menunjukkan bahwa nasabah yang akan menanamkan modalnya dalam bentuk deposito berjangka, maka harus mengikuti mekanisme transaksinya yang meliputi pembukaan rekening deposito, besarnya bunga yang diberikan, perhitungan bunga, pencairan deposito dan perpanjangan deposito. Dana yang telah dihimpun dalam bentuk deposito tersebut akan dikelola oleh BPR dengan cara menyalurkan kembali dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan sebagai cadangan primer berupa kas kantor, investasi pada bank lain serta warkat dalam proses penagihan.

Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan magang kerja diatas dapat disimpulkan bahwa PT. BPR NGUTER Surakarta sebaiknya menciptakan diversifikasi produk deposito berjangka berupa deposito on call dan sertifikat deposito. Pengelolaan dana deposito juga diperlukan diversifikasi cara mengelola dana seperti cadangan sekunder dalam bentuk Surat Berharga berupa saham dan obligasi yang dapat ditanamkan pada bank lain.


(17)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perbankan merupakan suatu badan usaha yang mendasari adanya kegiatan transaksi keuangan secara domestik maupun internasional. Perbankan telah mendorong tumbuhnya perekonomian suatu negara dengan semakin banyaknya masyarakat yang memilih melakukan penanaman modal atau investasi seperti tabungan, deposito, giro maupun sejenisnya.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat semakin pandai untuk memilih cara berinvestasi yang baik, mudah, menguntungkan dan bisa dijadikan sebagai patokan dalam mengatur sistem keuangan yang mereka miliki. Perbankan saat ini telah mendominasi sistem ekonomi di dunia. Semua orang butuh lembaga keuangan yaitu bank, karena bank adalah salah satu mediasi yang berfungsi untuk menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Pemerintah juga sudah melakukan yang terbaik untuk melayani kebutuhan masyarakat dengan menyediakan lembaga keuangan bank dan non bank.

Saat ini, masyarakat telah disediakan banyak pilihan lembaga keuangan bank baik bank pemerintah, bank swasta maupun bank perkreditan rakyat. Semua itu dikembalikan pada pilihan masyarakat yang memutuskan untuk menanamkan modal sesuai dengan keinginannya. Semua lembaga keuangan bank itu baik hanya masing-masing dari instansi tersebut menawarkan berbagai


(18)

commit to user

macam produk dan besarnya tingkat suku bunga yang ada. Tingkat suku bunga juga sudah ditentukan dan ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada masing-masing bank.

Bank dalam menjalankan usahanya sebagai lembaga intermediasi keuangan, kegiatan bank sehari-hari tidak dapat dipisahkan dari bidang keuangan. Seperti halnya perusahaan lainnya, kegiatan bank secara sederhana dapat dikatakan sebagai tempat melayani segala kebutuhan para nasabahnya. Kegiatan usaha suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan dalam bentuk tabungan, deposito berjangka, giro dan kemudian menyalurkan kembali dana yang dihimpun tersebut kepada masyarakat umum dalam bentuk kredit yang diberikan (loanable fund). Adapun kegiatan bank di Indonesia terutama kegiatan bank umum adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2002:24).

Berbagai macam produk yang ditawarkan oleh bank, salah satu investasi yang diminati oleh masyarakat umum adalah deposito berjangka. Saat ini deposito berjangka masih menjadi pilihan yang baik bagi para deposan untuk menanamkan modalnya. Deposito berjangka adalah salah satu bentuk simpanan uang yang hanya bisa ditarik oleh deposan sesuai dengan jangka waktu tertentu dan telah disepakati dengan bank. Deposito berjangka tergolong simpanan jangka panjang karena jangka waktu yang ditawarkan untuk mengambil uang yaitu 1 , 3, 6, 12, 18, dan 24 bulan.


(19)

commit to user

Deposito berjangka di terbitkan atas nama lembaga maupun perorangan artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama seorang ataupun lembaga. Setiap deposan diberikan bunga yang besarnya sesuai dengan berlakunya bunga pada saat deposito berjangka di buka. Pencairan bunga deposito dapat dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo, sering disebut jatuh tempo. Penarikan dapat dilakukan secara tunai ataupun non tunai (pemindahbukuan ). Kepada setiap deposan di kenakan pajak terhadap bunga yang diterimanya. Penarikan deposito sebelum jatuh tempo untuk bank tertentu dikenakan penalty rate (denda). Selain itu, untuk menarik minat para deposan biasanya bank menyediakan berbagai intensif atau bonus. Insentif diberikan untuk jumlah nominal tertentu biasanya dalam jumlah yang besar. Insentif dapat berupa

special rate (bunga lebih tinggi dari bunga yang berlaku umum) maupun

insentif lainnya, seperti hadiah atau cendramata, insentif juga diberikan kepada

nasabah yang loyal terhadap bank tersebut

(http://anakbungsu-kurniadi.blogspot.com/2011/04/pengertian-giro-tabungan-deposito.html, 06/04/2012, 19.00).

PT.BPR NGUTER Surakarta adalah lembaga keuangan yang menyediakan produk layanan kepada masyarakat berupa tabungan, deposito, dan kredit. BPR sebagai lembaga keuangan yang melayani kebutuhan masyarakat berupa kredit modal usaha, kredit multiguna (pernikahan, pendidikan, renovasi rumah, dan lain sebagainya), kredit konsumtif, pembiayaan pembelian sepeda motor (tahun 1996 – ke atas), pembiayaan pembelian mobil (tahun 1990 – ke atas), dan pembiayaan motor besar (moge)


(20)

commit to user

maka PT.BPR NGUTER Surakarta selain menggunakan modal sendiri, juga membutuhkan modal dari masyarakat yaitu berupa deposito berjangka. Dana yang dihimpun dari masyarakat berupa deposito berjangka kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. PT. BPR NGUTER Surakarta juga melakukan berbagai upaya terutama dalam hal pelayanan prima untuk menarik minat masyarakat agar menempatkan dananya dalam bentuk deposito berjangka. Nasabah juga membutuhkan informasi mengenai transaksi deposito secara jelas dan mudah.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengamati mengenai deposito berjangka dan mengambil judul “MEKANISME TRANSAKSI

DEPOSITO BERJANGKA PADA PT.BPR NGUTER SURAKARTA”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana mekanisme transaksi deposito berjangka yang dilakukan oleh PT.BPR NGUTER Surakarta?

b. Bagaimana pengelolaan dana deposito berjangka yang ada pada PT. BPR NGUTER Surakarta?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka dapat diuraikan tujuan penelitian sebagai berikut :

a. Mengetahui mekanisme transaksi deposito berjangka yang dilakukan oleh PT.BPR NGUTER Surakarta.


(21)

commit to user

b. Mengetahui pengelolaan dana deposito berjangka yang ada pada PT. BPR NGUTER Surakarta.

D.Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

a. Memberikan dampak positif berupa wawasan dan pengetahuan

mengenai kinerja dan kegiatan operasional pada PT.BPR NGUTER Surakarta.

b. Sebagai pengalaman praktik kerja dan penerapan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.

2. Bagi PT.BPR NGUTER Surakarta

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi PT.BPR NGUTER Surakarta mengenai mekanisme transaksi deposito berjangka serta untuk meningkatkan pelayanan prima kepada nasabah.

3. Bagi Pembaca

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan dalam mengembangkan ilmu dan referensi bagi penelitian dalam permasalahan yang sama di waktu mendatang.


(22)

commit to user

E.Metode Penelitian

1. Objek penelitian

Objek yang digunakan sebagai penelitian adalah PT.BPR NGUTER Surakarta yang beralamat di Jl. Honggowongso No.69 Surakarta.

2. Desain penelitian

Berupa survei yaitu dengan memperoleh data melalui pengamatan secara langsung dilakukan di PT.BPR NGUTER Surakarta.

3. Jenis dan Sumber data a. Data Primer

Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara dan pengamatan secara langsung dari sumber yang bersangkutan.

b. Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen perusahaan terkait yang berisi gambaran umum mengenai sejarah dan perkembangan PT.BPR NGUTER Surakarta, produk yang ditawarkan, struktur organisasi dan sumber pustaka lain yang berhubungan dengan penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan melalui tanya jawab secara langsung kepada sumber yang bersangkutan dan memiliki pengetahuan mengenai pertanyaan yang disampaikan peneliti.


(23)

commit to user b. Metode Observasi

Metode ini dilakukan melalui pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti yaitu kegiatan operasional di PT.BPR NGUTER Surakarta sesuai dengan rumusan masalah yang telah disusun.

5. Teknik Pembahasan

Pembahasan ini menggunakan metode diskriptif yaitu metode mengenai penjelasan dan gambaran secara umum berdasarkan pada data dan fakta yang secara langsung dilakukan melalui survei maupun pengamatan di PT.BPR NGUTER Surakarta.


(24)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.BANK

a) Pengertian Bank

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Bank Indonesia, 2004:5).

Bank menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

b) Fungi Bank Umum

Menurut Julius R. Latumaerissa (2011:135-136), ada 3 (tiga) fungsi bank umum yaitu :

1. Agen of Trust

Fungsi ini menunjukkan bahwa aktivitas intermediasi yang dilakukan oleh dunia perbankan berdasarkan asas kepercayaan, dalam pengertian bahwa kegiatan pengumpulan dana yang dilakukan oleh bank tentu harus didasari rasa percaya dari masyarakat atau nasabah terhadap kredibilitas dan eksistensi dari masing-masing bank, karena tanpa rasa percaya masyarakat tidak akan menitipkan dananya di bank yang


(25)

commit to user

bersangkutan. Kepercayaan itu berkaitan dengan masalah keamanan dana masyarakat yang ada di setiap bank.

2. Agen of Development

Fungsi ini sangat berkaitan dengan tanggung jawab bank dalam menunjang kelancaran transaksi ekonomi yang dilakukan oleh setiap pelaku ekonomi. Berdasarkan kegiatan ekonomi telah kita ketahui bahwa kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah. Semua kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan uang sebagai alat pembayaran, alat kesatuan hitung, dan alat pertukaran. Karena hal itu, maka bank sebagai lembaga keuangan tentu mempunyai peran yang sangat strategis, sehingga dari aspek ini bank berfungsi untuk menjembatani semua kepentingan pelaku ekonomi dalam transaksi ekonomi yang dilakukan.

3. Agent of Service

Industri perbankan adalah lembaga yang bergerak di bidang jasa keuangan maupun jasa non keuangan. Bank sebagai lembaga keuangan, disamping memberikan pelayanan jasa keuangan sebagaimana kegiatan intermediasi yang selalu dilakukan, maka bank juga turut serta dalam memberikan jasa pelayanan yang lain seperti jasa transfer (payment

order), jasa kontak pengaman (safety box), jasa penagihan, atau inkaso

(collection) yang saat ini telah mengalami perubahan dengan nama city


(26)

commit to user

lembaga intermediasi semata-mata, tetapi juga memiliki fungsi-fungsi lainnya.

c) Jenis-jenis Bank

Menurut Martono (2002:28-31), terdapat beberapa jenis bank antara lain :

1. Dilihat dari aspek fungsinya

Sesuai dengan Undang-undang Pokok Perbankan Nomor 14 Tahun 1967, jenis bank menurut fungsinya terdiri atas :

a. Bank Umum

b. Bank Pembangunan

c. Bank Tabungan

d. Bank Pasar e. Bank Desa

f. Bank Lumbung Desa

Menurut Undang-undang Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998, bank dikategorikan menjadi dua jenis yaitu :

a. Bank Umum

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 2. Dilihat dari aspek kepemilikannya

Berdasarkan dari aspek kepemilikannya dalam arti siapa yang memiliki bank tersebut yang dapat dilihat dari akte pendiriannya dan berapa jumlah saham yang dimiliki.


(27)

commit to user

Dilihat dari kepemilikannya jenis bank terdiri dari : a. Bank milik pemerintah

Pada bank ini akte pendirian dan sahamnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga keuntungan yang diperolehnya juga dimiliki oleh pemerintah. Pada saat ini bank milik pemerintah terdiri dari :

- Bank Negara Indonesia 1946 (BNI)

- Bank Rakyat Indonesia (BRI)

- Bank Tabungan Negara (BTN)

- Bank Mandiri

Bank milik daerah yang tersebar di setiap propinsi, antara lain :

- BPD DKI Jakarta

- BPD Jawa Barat

- BPD Sumatera Selatan

- BPD Sumatera Utara

- BPD Maluku

b. Bank milik swasta nasional

Pada jenis bank ini akte pendirian, saham dan pembagian keuntungan yang diperoleh juga dimiliki oleh swasta nasional. Beberapa bank milik swasta nasional antara lain :

- Bank Central Asia

- Bank Bumi Putera

- Bank Muamalat


(28)

commit to user

- Bank Lippo

- Bank Internasional Indonesia c. Bank milik koperasi

Pada jenis bank ini akte pendirian dan sahamnya dimiliki oleh koperasi yang berbadan hukum. Contoh bank yang dimiliki koperasi : Bank Bukopin.

d. Bank milik swasta asing

Bank ini merupakan cabang dari bank yang sahamnya dimiliki oleh swasta asing maupun pemerintah asing. Kantor pusat yang berada di luar negeri dan perolehan keuntungan juga dimiliki swasta asing. Beberapa bank swasta asing antara lain :

- Deutche Bank

- American Expres Bank

- Bank of Tokyo

- City Bank

- Hongkong Bank

- Bangkok Bank

e. Bank campuran

Pada jenis bank ini sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. Beberapa bank campuran antara lain :


(29)

commit to user

- Bank Sakura Swadarma

- Inter Pacific Bank

- Sanwa Indonesia Bank

- Mitsubishi Bank

- Sumitomo Niaga Bank

3. Dilihat dari aspek status

Pada jenis bank ini dilihat dari kemampuannya dalam melayani masyarakat. Status dan kedudukan bank diukur dari kemampuannya melayani masyarakat yang terdiri dari jumlah produk yang ditawarkan, modal, serta kualitas pelayanannya.

Dilihat statusnya terdiri dari : a. Bank Devisa

Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, travelers

cheque, pembukaan dan pembayaran letter of credit dan transaksi

lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Beberapa bank devisa antara lain : - Bank Bali

- Bank Central Asia

- Bank Danamon


(30)

commit to user

- Bank Lippo

b. Bank non Devisa

Bank non devisa merupakan bank yang belum memiliki izin untuk melaksanakan transaksi keluar negeri seperti yang telah dilakukan oleh bank devisa. Kegiatan yang dilakukan oleh bank ini meliputi transaksi dalam negeri.

Beberapa bank non devisa antara lain :

- Bank Niaga

- Bank NISP

- Bank Nusantara Parahayang

4. Dilihat dari aspek cara menentukan harga

Jenis bank dilihat dari cara menetapkan harga baik harga beli maupun harga jual dapat dibagi dua, yaitu :

a. Bank Konvensional

Sebagian terbesar bank yang berkembang di Indonesia melaksanakan prinsip perbankan konvensional, sedangkan dalam operasinya jenis bank ini menggunakan prinsip konvensional yang menggunakan dua metode, yaitu :

- Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan, deposito berjangka, maupun produk pinjaman (kredit) yang diberikan berdasarkan tingkat bunga tertentu.


(31)

commit to user

- Jasa-jasa bank lainnya, pihak bank menggunakan atau menerapkan

berbagai biaya dalam nominal atau prosentase tertentu. Sistem penetapan biaya ini disebut fee based.

b. Bank Syariah

Bank syariah (bank bagi hasil) merupakan bank yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank syariah dalam operasinya, baik dalam kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat maupun dalam penyaluran dana kepada masyarakat bank syariah menetapkan harga produk yang ditawarkan berdasarkan prinsip jual beli dan bagi hasil.

d) Kegiatan Usaha Bank Umum

Menurut Bank Indonesia (2004:6), ada beberapa kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum antara lain :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,

deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

2. Memberikan kredit.

3. Menerbitkan surat pengakuan hutang.

4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya.

5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan


(32)

commit to user

6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana

kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana

telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya. 7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan

perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.

8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. 9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan

suatu kontrak.

10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam

bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

11. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.

12. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan

Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BI.

13. Melakukan kegiatan lain yang lazim yang dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang tentang Perbankan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

14. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh BI.

15. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dsan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh BI.


(33)

commit to user

16. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, denagn memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh BI.

17. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dan pensiun yang berlaku.

e) Kegiatan Usaha Yang Dilarang Dilakukan Bank Umum

Menurut Bank Indonesia (2004:9), ada beberapa kegiatan yang dilarang dilakukan oleh bank umum antara lain :

1. Melakukan penyertaan modal, kecuali melakukan kegiatan sebagaimana yang dimaksud dalam penjelasan huruf C no. 15 dan 16 di atas.

2. Melakukan usaha perasuransian.

3. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam huruf C di atas.

B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

a) Pengertian BPR

Landasan hukum BPR adalah UU No.7/1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10/1998. Berdasarkan UU tersebut secara tegas disebutkan bahwa BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan usaha BPR terutama ditujukan untuk


(34)

commit to user

melayani usaha-usaha kecil dan masyarakat di daerah pedesaan (Julius R. Latumaerissa, 2011:300).

Menurut Astuti Purnamawati dan Rudy Badrudin (1997:68), mengenai Bank Perkreditan Rakyat yang meliputi pengertian, asas, fungsi, tujuan dan sasaran. Pengertian BPR (Bank Perkreditan Rakyat) adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. b) Asas BPR

BPR dalam melaksanakan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 yang memiliki 8 ciri positif sebagai pendukung dan 3 ciri negatif yang harus dihindari (free fight

liberalisme, etatisme, dan monopoli).

c) Fungsi BPR

Penghimpunan dan penyalur dana masyarakat. d) Tujuan BPR

Menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.


(35)

commit to user e) Sasaran BPR

Melayani kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang, pengusaha kecil, pegawai, dan pensiunan karena sasaran ini belum dapat terjangkau oleh bank umum dan untuk lebih mewujudkan pemerataan layanan perbankan, pemerataan kesempatan berusaha, pemerataan pendapatan, dan agar mereka tidak jatuh ke tangan para pelepas uang (rentenir dan pengijon).

Menurut Julius R. Latumaerissa (2011:300), ada 2 (dua) jenis kegiatan di BPR yaitu kegiatan usaha yang dapat dilakukan dan kegiatan usaha yang dilarang untuk dilakukan.

Kegiatan usaha yang dapat dilakukan BPR antara lain :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang serupa. 2. Memberikan kredit.

3. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.

Kegiatan usaha yang dilarang dilakukan oleh BPR antara lain :

1. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.

2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing kecuali sebagai pedagang valuta asing (dengan izin Bank Indonesia).


(36)

commit to user 4. Melakukan usaha perasuransian.

5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana

disebutkan pada kegiatan usaha yang dapat dilakukan BPR.

C. Deposito

a) Pengertian Deposito

Deposito berjangka menurut Pasal I Undang-Undang Perbankan No.14/1967 adalah simpanan dana pihak ketiga kepada yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan.

Jenis mata uang deposito berjangka yang umum diterima oleh bank adalah rupiah dan dollar amerika.

Manfaat adanya deposito bagi bank dan masyarakat berdasarkan artikel pada (http://nounawije.blogspot.com/2011_07_01_archive.html, 06/04/2012, 19.30) yaitu :

- Bagi bank

a. Salah satu sumber dana utama bagi bank yang relatif mudah di dapat dari masyarakat.

b. Mengingat masa jatuh temponya sudah ditentukan pada saat awal, maka bank dapat mengelola atau mengalokasikan dana tersebut secara optimal.

c. Mengingat deposito berjangka adalah produk bank yang menarik bagi masyarakat, maka deposito berjangka dapat dipergunakan


(37)

commit to user

oleh bank sebagai saran pemasaran bank untuk diperkenalkan dan menjual produk-produk yang lain.

- Bagi masyarakat

a. Tingkat bunga tinggi.

b. Tempat penyimpanan dana yang aman serta menguntungkan.

Menurut Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono (2002:193-204), mengenai deposito berjangka yang meliputi pengertian deposito, jenis deposito, jangka waktu deposito, pembukaan rekening deposito, penerimaan setoran deposito, pengambilan bunga deposito, suku bunga deposito, bilyet deposito hilang, penempatan deposito oleh bank/LKBB, perpanjangan deposito dan pph atas bunga deposito. Pengertian deposito berjangka adalah simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu yang telah dijanjikan sebelumnya.

Pasar sasaran (target market) deposito adalah seluruh lapisan masyarakat, baik perorangan maupun non perorangan.

b) Jenis-jenis Deposito

Deposito dibedakan menjadi dua macam yaitu : 1) Deposito berjangka


(38)

commit to user

Perbedaan dari deposito berjangka dan sertifikat deposito adalah : - Dilihat dari pembayaran bunga

Pembayaran bunga deposito berjangka dilakukan setiap tanggal jatuh tempo bunga/pokok, sedangkan pembayaran bunga sertifikat deposito dilakukan pada saat pembukaan rekening (discounted).

- Dilihat dari pemindahan hak

Deposito berjangka dalam pemindahan hak tidak dapat

dipindahtangankan, sedangkan sertifikat deposito dalam

pemindahan hak dapat dipindahtangankan. - Dilihat dari kepemilikan

Kepemilikan deposito berjangka berdasarkan atas nama, sedangkan kepemilikan sertifikat deposito berdasarkan atas tunjuk.

- Dilihat dari perhitungan bunga

Perhitungan bunga deposito berjangka dilakukan secara

tidak discounted, sedangkan perhitungan bunga deposito

berjangka dilakukan secara discounted.

c) Jangka Waktu Deposito

Pada umumnya bank-bank menawarkan Deposito dengan jangka waktu sebagai berikut :

- Jangka waktu 1 bulan


(39)

commit to user

- Jangka waktu 6 bulan

- Jangka waktu 12 bulan

- Jangka waktu 18 bulan

- Jangka waktu 24 bulan

Penetapan bunga untuk setiap jangka waktu ditetapkan masing-masing bank sesuai dengan perhitungan kondisi bunga di pasar. Hal ini jika diperhitungkan bunga yang akan datang cenderung menurun, maka penetapan bunga pasar yang akan datang cenderung meningkat, maka penetapan bunga untuk jangka waktu yang lebih panjang lebih tinggi. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat menempatkan depositonya dengan jangka waktu yang paling panjang, dengan demikian bila terjadi kenaikan bunga deposito, maka bank akan tetap memelihara deposito tersebut dengan bunga seperti pada saat pembukaan.

d) Pembukaan Rekening Deposito

Apabila seseorang atau suatu badan usaha mengajukan permohonan untuk membuka rekening deposito, khusus untuk deposan besar, bank perlu meyakini terlebih dahulu bahwa yang bersangkutan adalah benar-benar ingin menyimpan dananya di bank yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan agar likuiditas bank tersebut tidak terganggu oleh perpindahan deposan besar tersebut dari satu bank ke bank lain dalam mencari bunga yang paling menguntungkan. Pada umumnya deposan besar tingkat loyalitasnya terhadap bank tertentu sangat tipis, lain halnya jika nasabah tersebut merupakan deposan


(40)

commit to user

menengah ke bawah. Kemungkinan terjadi perpindahan antara satu bank ke bank lain untuk mendapatkan selisih bunga yang lebih tinggi bagi deposan menengah ke bawah pada umumnya jarang terjadi, hal penting yang menjadi pilihan adalah aspek keamanan.

Persyaratan untuk pembukaan deposito lebih sederhana dibandingkan dengan permohonan pembukaan rekening Giro.

- Pada pembukaan rekening deposito ini calon nasabah mengisi permohonan pembukaan rekening dan menyerahkan fotokopi identitas diri (misalnya KTP, SIM, dsb).

- Apabila seorang calon nasabah telah disetujui permohonan

pembukaan rekening deposito, selanjutnya kepada yang

bersangkutan diminta untuk melakukan setoran.

- Besarnya nominal deposito minimal ditetapkan oleh masing-masing

bank.

- Pada umumnya bank menetapkan minimal nilai nominal dari setiap

bilyet deposito adalah antara Rp. 500.000,00 sampai dengan

Rp. 1.000.000,00 selanjutnya dalam kelipatan ratusan ribu rupiah. Penetapan minimal yang rendah ini dimaksudkan agar dapat menjaring semua lapisan masyarakat.

e) Penerimaan Setoran Deposito

Setoran deposito dapat dilakukan dengan banyak cara yaitu :

a. Setoran tunai yaitu nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi aplikasi/formulir setoran dan menyerahkan kepada teller bank


(41)

commit to user

beserta uangnya, selanjutnya teller bank akan melakukan pembukuan dengan jurnal :

Debit : Kas.

Kredit : Rekening deposito nasabah.

b. Setoran deposito warkat bank yang bersangkutan yaitu nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi formulir setoran dan menyerahkan kepada teller beserta warkat bank tersebut. Studi kasus dari penjelasan tersebut jika yang melakukan penyetoran adalah nasabah A, sedangkan warkat tersebut dikeluarkan oleh nasabah B, maka teller akan melakukan pembukaaan dengan jurnal :

Debit : Rekening giro nasabah B. Kredit : Rekening giro nasabah A.

c. Setoran dengan warkat bank lain yaitu nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi formulir setoran dan menyerahkan kepada teller beserta warkat bank lain tersebut. Studi kasus dari penjelasan tersebut jika yang melakukan penyetoran adalah nasabah A di bank X, sedangkan warkat tersebut dikeluarkan oleh nasabah B di bank Z, maka teller bank X akan melakukan pembukuan dengan jurnal : - Pada saaat penyetoran

Debit : Kliring dengan bank Z. Kredit : Titipan setoran nasabah A.

Kemudian warkat tersebut ditagihkan/dikliringkan ke bank Z. - Pada saat memperoleh hasil kliring tersebut


(42)

commit to user Debit : Titipan setoran nasabah A. Kredit : Rekening deposito nasabah A.

Pembukuan melalui titipan tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi ditolaknya warkat tersebut oleh bank lain. Apabila bank X terlanjur membuku ke rekening deposito nasabah A, sementara hasil penagihan/kliring belum diperoleh, maka nasabah A dapat memanfaatkan bilyet deposito untuk jaminan kredit atau penggunaan lainnya. Apabila ternyata warkat ditolak oleh bank Z, maka bank X terpaksa harus melakukan penagihan kembali ke nasabah A. Keadaan menjadi kritis apabila nasabah A tersebut ternyata tidak jujur.

Tanda bukti setoran yang dipergunakan tersebut telah disediakan oleh bank yang bersangkutan. Pada umumnya formulir setoran dibuat dalam rangkap 2 yang penggunaannya adalah sebagai berikut :

- Lembar pertama berfungsi sebagai bukti pembukuan bagi bank

yang bersangkutan.

- Lembar kedua berfungsi sebagai bukti penyetoran untuk nasabah.

Penyetoran baru dibuku oleh bank, jika bank telah menerima dana tersebut secara efektif. Penyetoran dengan warkat bank lain atau transfer dari bank lain menunggu sampai dananya


(43)

commit to user

diterima secara efektif oleh bank, kemudian bank menerbitkan bilyet deposito.

f) Penarikan/Pengambilan Bunga/Pokok Deposito

Bunga deposito dibayarkan setiap tanggal jatuh tempo bunga (tanggal yang sama dengan tanggal pembukaan) atau tanggal jatuh tempo pokok (tanggal berakhirnya jangka waktu penyimpanan). Pembayaran bunga dapat dilakukan dalam beberapa pilihan, antara lain: a. Penarikan secara tunai. Pada saat mengambil bunga, deposan harus menunjukkan bilyet deposito dan identitas diri seperti pada saat pembukaan rekening deposito. Jurnal pembukuan yang dilakukan oleh petugas bank adalah sebagai berikut :

Debit : Biaya bunga deposito.

Kredit : Titipan pajak deposito (sebesar 15% dari jumlah bunga deposito).

Kredit : Kas (sebesar bunga yang menjadi hak deposan setelah dikurangi pajak PPh sebesar 15%).

b. Pemindahbukuan ke rekening lain yang ditatausahakan di kantor cabang bank yang bersangkutan. Jurnal pembukuan yang dilakukan oleh petugas bank adalah sebagai berikut :

Debit : Biaya bunga deposito.

Kredit : Titipan pajak deposito (sebesar 15% dari jumlah bunga deposito).


(44)

commit to user

Kredit : Rekening tabungan/giro deposan (sebesar bunga yang menjadi hak deposan setelah dikurangi PPh sebesar 15%).

c. Pemindahbukuan ke rekening lain yang ditatausahakan di luar kantor cabang bank yang bersangkutan, dengan dikenakan biaya transfer/kliring sesuai ketentuan yang berlaku di masing-masing bank. Jurnal pembukuan yang dilakukan oleh petugas bank adalah sebagai berikut :

Debit : Biaya bunga deposito. Kredit : Biaya transfer/kliring.

Kredit : Titipan pajak deposito ( sebesar 15% dari jumlah bunga deposito).

Kredit : Rekening antarkantor dengan cabang lain (sebesar bunga yang menjadi hak deposan setelah dikurangi PPh sebesar 15% dan biaya transfer/kliring).

d. Penambahan pada pokok deposito saat perpanjangan. Jurnal

pembukuan yang dilakukan oleh petugas bank saat melakukan pembayaran bunga deposito adalah sebagai berikut :

Debit : Biaya bunga deposito.

Kredit : Titipan pajak deposito ( sebesar 15% dari jumlah bunga deposito).

Kredit : Rekening titipan bunga deposito a.n. nasabah (sebesar bunga yang menjadi hak deposan setelah dikurangi PPh sebesar 15%).


(45)

commit to user

Pembukuan tersebut dilakukan sampai saat jatuh tempo deposito, sedangkan pada saat perpanjangan akan dilakukan pembukuan deposito sebagai berikut :

Debit : Deposito a.n. nasabah (deposito yang sudah jatuh tempo). Debit : Rekening titipan bunga deposito a.n. nasabah.

Kredit : Deposito a.n. nasabah (deposito perpanjangan, sebesar nominal deposito lama ditambah dengan titipan bunga deposito).

Cara pengambilan bunga tersebut di atas diperjanjikan pada saat pembukaan deposito. Apabila diperjanjikan pengambilan bunga akan dilakukan secara tunai, oleh karena sesuatu hal deposan tidak datang ke bank, maka bank pada akhir hari akan membuku bunga deposito tersebut dalam suatu rekening titipan sementara yang tidak berbunga. Apabila tanggal jatuh tempo bunga tersebut ternyata hari libur, maka pembayaran bunga akan dilakukan pada hari kerja berikutnya.

Pokok deposito hanya dapat diambil/ditarik kembali setelah jatuh tempo pokok, yaitu sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan pada saat pembukaan. Studi kasus dari penjelasan tersebut jika ada seorang nasabah mendepositokan uangnya sebesar Rp. 500.000.000,00 pada tanggal 5 Juli 1997 dengan jangka waktu 3 bulan, maka sebelum tanggal 5 Oktober 1997 deposito tersebut tidak dapat dicairkan. Namun demikian ada beberapa bank yang memberikan kelonggaran kepada nasabahnya dalam keadaan


(46)

commit to user

kebutuhan dana yang mendesak, yaitu dengan mengambil kredit konsumtif dengan jaminan deposito yang bersangkutan atau pencairan pokok depositonya sebelum jatuh tempo dengan dikenakan denda sebesar tertentu menurut ketentuan yang ditetapkan oleh masing-masing bank. Hal demikian dimaksudkan agar deposan mengurangi hasratnya untuk mengambil pokok deposito sebelum jatuh tempo. Sebab bank dalam hal ini perlu adanya kepastian dalam jangka waktu, karena bank telah menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit yang jangka waktunya juga telah diperjanjikan sebelumnya. Adanya perjanjian jangka waktu kredit tersebut, bank tidak dapat menarik kembali dananya yang ada dalam masyarakat (kredit) sebelum jatuh tempo perjanjian kredit tersebut. Apabila bank dalam memberikan kredit kepada nasabah terikat dengan perjanjian jangka waktu dan di sisi lain bank kepada nasabah penyimpannya tidak mengikat dengan perjanjian jangka waktu, maka pada suatu saat bank akan kesulitan likuiditas. Pengambilan bunga dan atau pokok deposito menggunakan kuitansi yang disediakan oleh masing-masing bank dan atas penerimaan tersebut dikenakan materai sesuai ketentuan yang berlaku.

g) Suku Bunga Deposito

Besarnya suku bunga deposito ditetapkan oleh Rapat ALCO

(Asset and Liquidity Committee) setiap periode tertentu yang


(47)

commit to user

bersangkutan. Suku bunga tersebut terdiri dari suku bunga counter, yaitu suku bunga yang tercantum pada papan pengumuman di masing-masing bank atau di media cetak dan suku bunga negosiasi. Suku bunga negosiasi diberikan kepada nasabah-nasabah besar dengan maksud agar dengan kelebihan suku bunga tersebut mau menyimpan di bank yang bersangkutan.

Perhitungan bunga deposito adalah sebagai berikut :

a. Deposito berjangka

Bunga yang akan diterima oleh deposan setiap tanggal jatuh tempo bunga (setiap bulan) dirumuskan sebagai berikut :

Rumus 2.1

Perhitungan bunga deposito berjangka

365 n i(%) M

D= ´ ´

Keterangan :

D = Bunga / Diskonto

M = Pokok deposito

n = Jumlah hari bunga

i = Suku bunga (dalam %)

b. Sertifikat deposito

Bunga/diskonto yang diterima oleh deposan pada saat pembukaan rekening sertifikat deposito.


(48)

commit to user

Bunga sertifikat deposito dirumuskan sebagai berikut :

Rumus 2.2

Perhitungan bunga sertifikat deposito

D = N – JHD

JHD =

365 t i

365 N

+ ´

´

Keterangan :

D = Bunga / Diskonto

N = Nominal sertifikat deposito

JHD = Jumlah harus disetor

i = Suku bunga (dalam %)

t = jangka waktu (hari)

h) Bilyet Deposito Hilang

Apabila dilaporkan bilyet deposito berjangka hilang, maka deposan yang bersangkutan membuat laporan tertulis kepada kantor cabang bank penerbit bilyet deposito tersebut yang dilampiri :

a. Surat keterangan kehilangan bilyet deposito dari kepoilisian.

b. Surat pernyataan dari deposan yang menyatakan bahwa bilyet deposito yang hilang tersebut tidak berlaku lagi, dengan demikian segala akibat dari pemakaian secara tidak sah menjadi tanggung jawab deposan yang bersangkutan.


(49)

commit to user

Hal tersebut perlu diberitahukan ke bank-bank lain di wilayah kerja bank yang bersangkutan, untuk mencegah penggunaan bilyet deposito sebagai jaminan kredit (cash collateral) di bank lain.

Penggantian bilyet deposito pada masing-masing bank mempunyai kebijaksanaan sendiri-sendiri, ada bank yang mengganti bilyet deposito tersebut dengan bilyet deposito baru, ada juga yang mengganti bilyet deposito yang hilang tersebut dengan salinannya (lembar ke dua dari bilyet deposito tersebut), dalam hal ini bank membuat bilyet deposito tersebut rangkap tiga. Pengamanan bank dilakukan dengan cara memblokir nomor seri bilyet deposito, baik pada register maupun dalam mesin pembukuan bank yang bersangkutan.

i) Penempatan Deposito oleh Bank/LKBB

Pada umunya untuk mencegah bank-bank/lembaga keuangan bukan bank (LKBB) menempatkan kelebihan dananya (excess liquidity) ke bank pesaing, maka bank mempunyai kebijaksanaan tersendiri terhadap penempatan deposito oleh bank/LKBB. Hal ini dimaksudkan agar bank-bank tersebut tidak mengambil dana di pasar uang dengan bunga murah kemudian menempatkannya dalam bentuk deposito. j) Perpanjangan Deposito Berjangka

Pada dasarnya untuk memudahkan deposan dalam

memperpanjang jangka waktu depositonya, bank-bank memberikan fasilitas perpanjangan secara otomatis yaitu ARO (Automatic Roll


(50)

commit to user

Over). Automatic Roll Over merupakan perpanjangan deposito yang

jangka waktu deposito tersebut telah berakhir, maka deposan tidak perlu harus datang ke bank lagi, akan tetapi bank secara otomatis akan memperpanjang jangka waktu deposito tersebut. Perpanjangan demikian harus diperjanjikan pada saat poembukaan deposito. Atas perpanjangan deposito tersebut tidak perlu diterbitkan bilyet deposito baru, namun demikian pada bilyet deposito telah dicetak tulisan “Perpanjangan Secara Otomatis”. Kewajiban bank tetap harus memberikan informasi kepada deposan bahwa depositonya telah diperpanjang.

k) Pajak Penghasilan (PPh) atas Bunga Deposito

Berdasarkan Peraturan Pemerintah tarif PPh atas bunga deposito ditetapkan sebagai berikut :

a. PPh 15% dan bersifat final dikenakan pada : Wajib Pajak Perorangan, Organisasi Bidang Keagamaan, Organisasi Sosial, Organisasi PNS, Organisasi isteri PNS & Anggota ABRI, Organisasi Serikat Kerja, BUMN/BUMD, Firma, Kongsi, PT, CV, Koperasi, Yayasan, Lembaga, Perkumpulan, Bentuk Usaha Tetap, dan sebagainya.

b. PPh 20% dan bersifat final atau sebesar tarif yang ditetapkan berdasarkan perjanjian penghindaran pajak berganda (tax treaty) dikenakan pada : Wajib Pajak Luar Negeri.


(51)

commit to user

Pengertian PPh bersifat final adalah penghasilan dari bunga deposito tersebut tidak dicantumkan dalam SPT Tahunan, sehingga PPh yang dipotong tidak dapat diperhitunbgkan dengan PPh yang terutang atas penghasilan dari sumber lainnya.

Bank tidak diperkenankan memotong PPh atas bunga deposito kepada sebagai berikut :

a. Dana pensiun yang telah disetujui oleh Menteri Keuangan RI. b. Palang Merah Indonesia.

c. Gerakan Pramuka.

d. Tabungan uang muka rumah sederhana yang diselenggarakan oleh bank yang telah disetujui oleh Menteri Perumahan Rakyat dan Bank Indonesia.

e. Pejabat dan Konsulat Perwakilan Diplomatik, orang bukan WNI yang diperbantukan dengan ketentuan negara yang bersangkutan memberikan perlakuan yang sama, pejabat dari organisasi internasional yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.


(52)

commit to user

BAB III PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum PT. BPR NGUTER Surakarta

1. Penjelasan Umum

PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta pertama kali didirikan di desa Nguter, Sukoharjo dengan anggaran dasar awal yang dibuat oleh Notaris Nur Fariah Latief, SH di Karanganyar yaitu pada tanggal 2 Maret 1994 dengan akta No : 12 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana tedapat dalam Surat Keputusan nomor C2-16.782.HT.01.01.Th 1994 tertanggal 8 November 1994.

Berbagai macam pertimbangan seperti sarana yang lebih memadai, lokasi yang lebih strategis dan mudah dijangkau oleh nasabah, maka pada tanggal 15 April 2001 lokasi PT. BPR NGUTER Surakarta dipindahkan yang beralamat di Jl. Sutami 118 A Surakarta. Pada tanggal 20 Desember 2005 lokasi kantor PT. BPR NGUTER Surakarta resmi dipindahkan kembali ke Jl. Honggowongso No. 69 Surakarta dengan tujuan agar lokasi yang ditempati lebih strategis dan lebih dekat dengan nasabah potensial.

PT. BPR NGUTER Surakarta berlokasi di pusat kota Surakarta dan tidak hanya mengandalkan wilayah kerja di sekitarnya tetapi juga meliputi daerah se-eks karesidenan Surakarta, yaitu : Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo


(53)

commit to user

dan Kabupaten Wonogiri. BPR telah mempersiapkan petugas lapangan baik dalam penghimpunan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat serta penagihan kredit (sistem jemput bola) untuk mendukung kegiatan operasional pada wilayah tersebut, sehingga dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana dapat dilakukan secara merata dan meluas ke seluruh lapisan masyarakat di berbagai daerah karesidenan Surakarta.

2. Kepemilikan/Pemegang Saham

Pada tanggal 22 Juni 2000 terjadi perubahan kepemilikan (akuisisi) kepada pemilik baru yaitu :

a. Djoko P. Sugoto dengan komposisi saham sebesar 60%. b. Augustine Esther dengan komposisi saham sebesar 35%. c. Dwi Esti Nastiti dengan komposisi saham sebesar 5%.

3. Permodalan

PT. BPR NGUTER Surakarta dalam memenuhi peraturan pemerintah tentang CAR minimal 8% telah melakukan perubahan modal dasar sebesar 2 (dua) kali. Perubahan modal dasar tersebut adalah sebagai berikut :

a. Tahun 2005 terjadi perubahan modal dasar dari Rp. 1.600.000.000,- menjadi sebesar Rp. 6.400.000.000,-. Modal yang disetor juga telah mengalami perubahan dari Rp. 1.600.000.000,- menjadi sebesar

Rp. 2.820.000.000,-.

b. Pada bulan Februari telah mengalami perubahan modal dasar menjadi Rp. 10.000.000.000,- yang terbagi atas 20.000 lembar saham,


(54)

masing-commit to user

masing saham memiliki nilai sebesar Rp. 500.000,-. Modal dasar tersebut ditempatkan dan disetorkan sebesar 41% yaitu sejumlah 8.200 lembar saham dengan nominal seluruhnya Rp. 4.100.000.000,-.

Berdasarkan modal dasar tersebut, maka telah ditempatkan oleh para pemegang saham yaitu :

Tabel 1.1

Nama dan Jumlah Pemegang Saham

Pemegang Saham Lembar Saham Jumlah Prosentase

(%)

Tn. Djoko Pong Sugoto 4.920 Rp. 2.460.000.000,00 60

Ny. Augustine Esther 2.870 Rp. 1.435.000.000,00 35

Ny. Dwi Esti Nastiti 410 Rp. 205.000.000,00 5

Jumlah 8.200 Rp. 4.100.000.000,00 100

Sumber : PT.BPR NGUTER Surakarta, 2006

Hal ini menunjukkan sebuah wujud dari komitmen para pemegang saham untuk selalu memperkuat permodalan PT.BPR NGUTER Surakarta.

4. Perubahan Susunan Pengurus

PT.BPR NGUTER Surakarta telah melakukan perubahan pengurus secara keseluruhan setelah terjadi akuisisi. Sesuai Undang-Undang Perseroan Terbatas bahwa jumlah direksi terdiri dari 2 (dua) orang, maka RUPS memutuskan untuk mengangkat 1 (satu) orang direktur yang telah mengikuti fit and proper test di Bank Indonesia pada bulan Mei 2004.

Susunan pengurus yang baru sejak bulan Mei 2004 yaitu sebagai berikut :


(55)

commit to user

1) Komisaris Utama : Tn. Anta Winata

2) Komisaris : Tn. Djoko Pong Sugoto, SE. MBA

3) Direktur Utama : Ny. Dwi Esti Nastiti, SE

4) Direktur : Tn. Hendrardi, SE

Pada bulan Maret 2005, Direktur PT.BPR NGUTER Surakarta yaitu Bapak Hendrardi, SE menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri tersebut mengakibatkan posisi sebagai direktur untuk sementara waktu belum ada yang menempati. Pada bulan Oktober 2005, diadakan pengangkatan kembali direktur baru yang telah melalui fit and

proper tes di Bank Indonesia dan dinyatakan lulus tes, maka diadakan Rapat

Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yang bertujuan untuk mengangkat Ny. Dra. Lusiawati Oeyeng sebagai direktur di PT.BPR NGUTER Surakarta menggantikan posisi direktur yang sebelumnya posisi tersebut ditempati oleh Bapak Hendrardi, SE. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk memenuhi persyaratan Undang-Undang Perseroan Terbatas.

Susunan Pengurus PT.BPR NGUTER Surakarta sejak bulan November 2005 adalah sebagai berikut :

1) Komisaris Utama : Tn. Anta Winata

2) Komisaris : Tn. Djoko Pong Sugoto, SE. MBA

3) Direktur Utama : Ny. Dwi Esti Nastiti, SE

4) Direktur : Ny. Dra. Lusiawati Oeyeng

Pada tanggal 28 Juni 2007 dengan diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa menunjukkan bahwa telah disetujui


(56)

commit to user

pengunduran diri Direktur Utama Ny. Dwi Esti Nastiti, SE dan Komisaris Tn. Djoko Pong Sugoto, SE. MBA.

Susunan pengurus PT.BPR NGUTER Surakarta yang baru adalah sebagai berikut :

1) Komisaris Utama : Tn. Anta Winata

2) Direktur : Ny. Dra. Lusiawati Oeyeng

Berdasarkan Akta Notaris Drajad Uripno, SH. No. 42 tertanggal 29 Juni 2007.

Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas dan ketentuan Bank Indonesia bahwa pengurus Bank Perkreditan Rakyat terdiri dari 2 (dua) orang komisaris dan 2 (dua) orang direktur, maka RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) memutuskan untuk mengangkat 1 (satu) orang komisaris dan 1 (satu) orang direktur yang telah mengikuti fit and proper test di Bank Indonesia pada tanggal 22 September 2008 dan sudah dinyatakan lulus oleh Bank Indonesia. Susunan pengurus PT. BPR NGUTER Surakarta telah berubah menjadi sebagai berikut :

1) Komisaris Utama : Tn. Drs. Sri Dadi Wibowo, MM

2) Komisaris : Tn. Anta Winata

3) Direktur Utama : Ny. Fransisca Permata Dewi, SE. MM

4) Direktur : Ny. Dra. Lusiawati Oeyeng

Berdasarkan Akta Notaris Drajad Uripno, SH. No. 03 tertanggal 11 November 2008.


(57)

commit to user

Pada tanggal 24 Maret 2009 melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), susunan pengurus terakhir PT. BPR NGUTER Surakarta adalah sebagai berikut :

1) Komisaris Utama : Tn. Bambang Subartono, SE

2) Komisaris : Tn. Drs. Sri Dadi Wibowo, MM

3) Direktur Utama : Ny. Fransisca Permata Dewi, SE. MM

4) Direktur : Tn. Yusak Adi Nugroho, SE

Berdasarkan Akta Notaris Drajad Uripno, SH. No. 01 tanggal 04 Maret 2009.

Daftar pemegang saham baru PT. BPR NGUTER Surakarta adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2

Nama dan Jumlah Pemegang Saham Baru

Pemegang Saham Lembar Saham Jumlah Prosentase

(%)

Tn. Djoko Pong S. 4.920 Rp. 2.460.000.000,00 60

Ny. Augustine

Esther 3.280 Rp. 1.640.000.000,00 40

Jumlah 8.200 Rp. 4.100.000.000,00 100

Sumber : PT. BPR NGUTER Surakarta, 2010

5. Produk dari PT. BPR NGUTER Surakarta

PT. BPR NGUTER Surakarta dalam kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat telah menghasilkan beberapa produk, antara lain :


(58)

commit to user b. Kredit

Berbagai macam kredit yang ditawarkan oleh PT. BPR NGUTER Surakarta yaitu :

1) Kredit Modal Usaha

Kredit Modal Usaha adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk menambah modal usaha nasabah.

2) Kredit Multiguna

Kredit Multiguna adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan nasabah lainnya seperti pendidikan, pernikahan, renovasi, dan lain-lain.

3) Kredit Konsumtif

Kredit Konsumtif adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif seperti membeli rumah, mobil, dan lain-lain.

4) Pembiayaan pembelian sepeda motor ( th ’96 – ke atas ) 5) Pembiayaan pembelian mobil ( th ’90 – ke atas )


(59)

commit to user

6. Struktur organisasi.

Struktur organisasi pada PT. BPR NGUTER Surakarta terdiri dari divisi-divisi yang digambarkan pada bagan dibawah ini :

Gambar 1.1

Struktur Organisasi PT. BPR NGUTER SURAKARTA

Sumber : PT. BPR NGUTER Surakarta

DEWAN KOMISARIS RUPS

DIREKSI

KABAG. ANALISA KREDIT

KABAG. OPERASIONAL

Administrasi Kredit

KABAG. KREDIT

Account Officer/ Penilai Kredit

Penagihan /

Penyelesaian Kredit Marketing Legal

Kasir Tabungan/

Deposito


(60)

commit to user

7. Job Description

a) RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu perusahaan. Setiap pengambilan keputusan penting yang menyangkut perusahaan diputuskan disini.

b) Dewan Komisaris

Dewan Komisaris disini berperan untuk pengawasan dan koordinasi. Atasan langsung dari Dewan Komisaris adalah RUPS.

Tugas dan tanggung jawab secara umum :

1) Membantu para pemegang saham dalam mengatur dan menjalankan

BPR supaya bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2) Memimpin dan mengawasi kinerja direksi dalam menjalankan

tugas-tugasnya. c) Direksi

1) Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam menjalankan kebijakan yang telah ditentukan oleh direksi.

2) Mengorganisir kegiatan organisasi serta mengawasi jalannya

kebijakan.

3) Menambah, mengangkat, memindahkan, serta memberhentikan

pegawai.

4) Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan kebijakan umum.


(61)

commit to user

6) Menindaklanjuti hasil evaluasi atau BI, komisaris dan SPI. d) Kepala Bagian Kredit

1) Mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas admin kredit, account

officer dan collection di lapangan.

2) Bertanggung jawab atas pencapaian target kredit yang diberikan kepada masyarakat.

3) Bertanggung jawab atas kinerja admin kredit dan kelancaran pencairan.

4) Bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi pengajuan kredit dan pencairan kredit yang disalurkan sudah sesuai dengan SOP

(System Operation Procedure) perusahaan.

5) Melaporkan, memberitahukan dan mengkonsultasikan kepada direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja admin kredit, account officer dan collection.

e) Admin Kredit

1) Menerima pengajuan kredit dari dealer atau umum baik melalui telepon maupun nasabah datang sendiri ke kantor PT. BPR NGUTER Surakarta, serta memberikan informasi mengenai proses kredit calon debitur.

2) Melakukan SID (Sistem Informasi Debitur) / BI checking. 3) Mengetik perjanjian kredit (PK).


(62)

commit to user

5) Pengecekan kelengkapan berkas pengajuan kredit dan report survei yang telah di acc/disetujui oleh pimpinan.

6) Membuat MOU dengan pihak lain.

f) AccountOfficer

1) Menerima order unjtuk di survei dari admin survei.

2) Pengecekan kebenaran dan kelengkapan data calon debitur.

3) Melakukan survei ke tempat calon debitur (meliputi survei rumah tinggal, jaminan, pekerjaan/usaha, lingkungan sekitar).

4) Menganalisa hasil survei dan dilaporkan kepada komite kredit. 5) Membuat laporan analisa survei report mengenai calon debitur.

6) Menyampaikan kepada admin kredit apakah pengajuan kredit calon debitur tersebut disetujui atau ditolak.

g) Kasie Account Officer / AO

1) Mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas account officer di lapangan.

2) Melakukan kooordinasi dengan kasie collection jika terdapat permasalahan dalam hal penanganan kredit bermasalah dan membutuhkan informasi tambahan dari account officer mengenai kondisi debitur.

3) Melaporkan, memberitahukan dan mengkonsultasikan kepada direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja account officer. 4) Mengarahkan dan membimbing account officer agar hasil survei dan


(63)

commit to user

5) Menerima laporan hasil survei dari account officer.

6) Bertanggung jawab atas kinerja account officer dan hasil survei. 7) Monitoring hasil kerja per account officer.

h) Bagian Collection Filter

1) Melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar angsuran. 2) Pembinaan kepada debitur tentang aturan-aturan pembayaran yang

telah disepakati bersama untuk meminimalkan keterlambatan.

3) Mencari informasi atau lacak pada debitur yang pindah alamat tanpa sepengatahuan pihak bank.

4) Pengaman jaminan bila diperlukan dan melacak keberadaan jaminan yang sudah dialihkan ke pihak lain.

5) Melakukan pengambilan angsuran atau collect ke dealer yang bekerjasama dengan pihak bank.

6) Membuat laporan kronologis. i) Kasie Collection

1) Mendistribusikan job atau surat tagihan kepada kolektor.

2) Bertanggung jawab dalam rangka upaya menurunkan NPL atau kredit macet sesuai dengan rencana kerja perusahaan.

3) Mengkoordinir dan merencankan tugas-tugas kolektor di lapangan.

4) Melakukan koordinasi dengan kasie account officer terkait

permasalahan penanganan kredit bermasalah.

5) Melaporkan, memberitahukan dan mengkonsultasikan kepada direksi, tentang permasalahan penanganan kredit bermasalah.


(64)

commit to user

6) Bertanggung jawab atas kinerja kolektor dan hasil tagihan yang dibawa kolektor.

j) Marketing Kredit

1) Mencapai target pencairan kredit sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan perusahaan.

2) Menawarkan berbagai produk BPR khususnya produk kredit antara lain konsumtif, modal kerja dan investasi.

3) Melakukan follow up terhadap nasabah yang mengajukan kredit. 4) Mengumpulkan file data calon nasabah baik pengajuan langsung dari

nasabah maupun dari dealer/show room atau rekanan lain di PT. BPR NGUTER Surakarta.

5) Melakukan survei awal guna memberikan keterangan pada surveyor tentang kondisi calon nasabah.

6) Memberikan kabar atau informasi kepada nasabah mengenai hasil survey dalam hal ini di acc atau ditolak oleh PT. BPR NGUTER Surakarta.

k) Teller/Kasir

1) Menerima setoran dan pengambilan tunai (angsuran, tabungan, pengambilan tunai dari bank – pick up service).

2) Pengeluaran biaya-biaya yang disertai nota maupun kuitansi.

3) Pencatatan semua kuitansi dan nota pemasukan dan pengeluaran di buku kasir kemudian diulang di buku pemasukan kas dan pengeluaran kas.


(65)

commit to user 4) Meng-input ke program MMS. 5) Pencetakan buku tabungan.

6) Akhir hari ini membuat laporan mutasi kas (jumlah uang). l) Bagian Staff Tabungan/Deposito

1) Tabungan meliputi :

(a) Melayani pembukuan dan penutupan rekening tabungan.

(b) Melayani transaksi nasabah baik penyetoran, pemindahan atau pemindahbukuan.

(c) Up date bunga tabungan per nasabah setiap akhir bulan.

(d) Menyimpan (file) aplikasi rekening, bukti setor, voucher jurnal transaksi.

2) Deposito meliputi :

(a) Aplikasi penempatan deposito dan pencairan deposito. (b) Pembayaran bunga deposito nasabah.

(c) Membuat konfirmasi perpanjangan deposito jatuh tempo.

(d) Input transaksi deposito.

(e) Membuat laporan bulanan untuk Lembaga Penjamin Simpanan.

m) Staff Pembukuan

1) Melakukan pengecekan hitungan bunga deposito dari bagian deposito. 2) Membuat laporan BI (laporan bulanan, laporan pengaduan nasabah,

laporan publikasi 3 bulan sekali, laporan mingguan). 3) Mengirim laporan keuangan untuk kantor pajak.


(66)

commit to user

5) Membuat laporan keuangan dan input transaksi.

6) Bertanggung jawab atas setiap pengeluaran dari kas kecil.

7) Melakukan transaksi yang berhubungan dengan antar bank aktiva termasuk monitoring deposito derta mutasi rekening.

n) Satuan Pengawas Intern (SPI)

1) Memeriksa mutasi kas pada akhir hari secara berkala.

2) Memeriksa bukti-bukti transaksi harian secara periodik dan

membandingkan dengan peraturan-peraturan yang ada.

3) Membuat dan melaporkan laporan mingguan kepada Bank Indonesia.

4) Melakukan on the spot ke debitur secara berkala.

5) Melakukan pemeriksaan jaminan setiap bulan Juni dan Desember. 6) Melakukan Laporan Tingkat Kesehatan setiap akhir bulan.

B.Hasil Penelitian

1. Mekanisme Transaksi Deposito Berjangka yang dilakukan oleh PT.

BPR NGUTER Surakarta

PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) NGUTER Surakarta merupakan salah satu lembaga keuangan yang menyediakan produk layanan perbankan dan memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan penyajian yang terbaik.

PT. BPR NGUTER Surakarta memiliki berbagai macam produk layanan, salah satunya adalah deposito. Macam deposito yang tersedia hanya ada satu jenis yaitu deposito berjangka. Deposito berjangka adalah simpanan dalam bentuk deposito dengan jangka waktu tertentu yang


(67)

commit to user

diperuntukkan bagi masyarakat dengan suku bunga yang kompetitif. Jangka waktu deposito mulai dari 1, 3, 6 sampai 12 bulan. Suku bunga deposito yang ditawarkan kepada masyarakat sesuai dengan maksimal LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) yaitu sebesar 8,5%, sedangkan untuk penentuan bunga deposito sesuai keputusan direksi PT. BPR NGUTER Surakarta.

Masyarakat yang akan melakukan transaksi deposito berjangka harus memiliki rekening deposito terlebih dahulu di PT. BPR NGUTER Surakarta. Jumlah minimal deposito yang disetorkan kepada BPR sebesar Rp. 1.000.000,00. Deposan juga akan diberikan pelayanan yang baik dan penjelasan mengenai pembukaan rekening deposito sampai dengan

mekanisme transaksinya dari customer service. PT. BPR NGUTER

Surakarta juga memberikan kemudahan kepada deposan dalam memenuhi dan melengkapi syarat-syarat utama pembukaan rekening deposito.

Mekanisme pembukaan rekening deposito berjangka pada PT. BPR NGUTER Surakarta adalah sebagai berikut :

a. Deposan melakukan pendaftaran pada customer service dengan

membawa kartu identitas diri seperti KTP/SIM/Akta kelahiran/Passport yang jangka waktunya masih berlaku.

b. Deposan kemudian diberi nomor ID dari customer service sebagai data nasabah deposito di PT. BPR NGUTER Surakarta.

c. Deposan mengisi aplikasi pembukaan rekening deposito/tabungan khusus perorangan apabila nasabah atas nama perorangan dan khusus bank


(68)

commit to user

termasuk bpr apabila nasabah atas nama bank. Pada saat melakukan pengisian aplikasi, deposan harus menentukan jangka waktu deposito yang diinginkan dan pembayaran bunga deposito secara tunai, ARO

(Automatic Roll Over) atau bunga langsung ditransfer ke rekening

deposan. Kemudian disertai tanda tangan deposan yang sesuai dengan bukti identitas diri.

d. Melakukan pengisian slip setoran dengan menuliskan besarnya nominal setoran pembukaan rekening deposito berjangka dan disertai tanda tangan deposan.

e. Semua data tentang deposan yang telah diterima oleh customer service (CS), kemudian diberikan kepada petugas deposito untuk di input ke dalam sistem yang khusus bagi nasabah deposito.

f. Deposan kemudian melakukan penyetoran tunai ke teller atau kasir.

g. Semua pengajuan deposito tersebut diserahkan dan disahkan oleh direksi kemudian petugas deposito akan mencetak bilyet deposito asli yang disertai dengan materai 6.000 beserta cap stempel PT. BPR NGUTER Surakarta.

h. Deposan melakukan tanda tangan pada lembar penegasan deposito berjangka dan buku tanda terima bilyet milik deposan dalam menerima lembar bilyet deposito asli.

Pada saat deposan membuka rekening deposito berjangka,


(69)

commit to user

yang diberikan. Adapun ketentuan dana dan suku bunga deposito pada PT. BPR NGUTER Surakarta adalah sebagai berikut :

a. Nominal deposito Rp. 1.000.000,00 – Rp. 7.500.000,00 dan jangka waktu 1, 3, 6, 12 bulan dengan tingkat bunga sebesar 7,50% p.a. b. Nominal deposito Rp. 7.500.001,00 – Rp. 49.999.999,00 dan jangka

waktu 1, 3, 6, 12 bulan dengan tingkat bunga sebesar 8,00% p.a. c. Nominal deposito Rp. 50.000.000,00 – Rp. 99.999.999,00 dan jangka

waktu 1, 3, 6, 12 bulan dengan tingkat bunga sebesar 8,25% p.a. d. Nominal deposito Rp. 100.000.000,00 – ke atas dan jangka waktu 1,

3, 6, 12 bulan dengan tingkat bunga sebesar 8,50% p.a.

Nominal deposito lebih dari Rp. 7.500.000,00 akan dikenakan pajak sebesar 20% dari bunga deposito yang telah dihitung. Perhitungan bunga deposito berjangka yaitu :

Rumus 2.3

Perhitungan bunga deposito berjangka per bulan

T n i(%) M

D= ´ ´

Keterangan :

D = Bunga / Diskonto per bulan

M = Pokok deposito

i = Suku bunga (%)

n = Jumlah hari bunga


(70)

commit to user

Bunga deposito dapat pula dihitung dengan mencari bunga dalam satu hari kemudian mencari mencari bunga secara keseluruhan. Adapun perhitungannya adalah :

Rumus 2.4

Perhitungan bunga deposito berjangka per hari

T i(%) M

I= ´

D = I x n

Keterangan :

I = Bunga/ Deposito per hari

M = Pokok deposito

i = Suku bunga (%)

T = Jangka waktu dalam satu tahun (365 hari)

D = Bunga/ Diskonto per bulan

n = Jumlah hari bunga

Contoh perhitungan bunga deposito pada PT. BPR NGUTER Surakarta :

1) Bunga deposito yang tidak terkena pajak

Seorang deposan mendepositokan dananya di PT. BPR NGUTER Surakarta sebesar Rp. 5.000.000,00 selama 1 bulan yaitu di bulan April. Berapa besarnya bunga yang diterima oleh deposan?


(71)

commit to user 00 Rp.30.823, 92 Rp.30.821, 365 30 7,50% 00,00 Rp.5.000.0 T n i(%) M D Jawab = = ´ ´ = ´ ´ =

Jadi bunga yang diperoleh deposan sebesar Rp. 30.823,00 2) Bunga deposito yang terkena pajak

Seorang deposan mendepositokan dananya di PT. BPR NGUTER Surakarta sebesar Rp. 9.000.000,00 selama 1 bulan yaitu di bulan April. Berapa besarnya bunga yang diterima oleh deposan?

00 Rp.59.178, 08 Rp.59.178, 365 30 8,00% 00,00 Rp.9.000.0 T n i(%) M D Jawab = = ´ ´ = ´ ´ =

Pajak = D x 20%

= Rp. 59.178,00 x 20% = Rp. 11.836,00

Besarnya bunga yang diterima deposan setelah terkena pajak adalah Rp. 59.178,00 – Rp. 11.836,00 = Rp. 47.342,00.

Berdasarkan perhitungan bunga yang telah ditentukan oleh PT. BPR NGUTER Surakarta maka deposan sudah mengetahui seberapa besar bunga yang akan diterima setiap jatuh temponya. Pembayaran bunga deposito dapat dilakukan setiap tanggal jatuh tempo dan pengambilannya disesuaikan


(1)

commit to user

2) Perpanjangan deposito secara otomatis / ARO (Automatic Roll Over). Setiap tanggal jatuh tempo deposito ini secara otomatis telah diperpanjang oleh PT. BPR NGUTER Surakarta. Deposan menentukan sistem perpanjangan tersebut pada saat pembukaan rekening deposito berjangka dan harus memberi informasi kepada petugas deposito

(customer service) bahwa deposito mereka diperpanjang dengan sistem

ARO. Sistem ARO ini merupakan sistem perpanjangan yang pokok dan bunganya telah diperhitungkan. Fungsinya yaitu untuk memudahkan deposan yang tinggal di luar kota maupun di luar pulau karena mereka tidak perlu datang langsung ke kantor tetapi secara otomatis setiap tanggal jatuh tempo maka deposito yang mereka miliki telah mengalami perpanjangan.

2. Pengelolaan dana deposito berjangka pada PT. BPR NGUTER

Surakarta

Deposito berjangka adalah salah satu bentuk dana yang dihimpun dari masyarakat selain tabungan. Dana deposito tersebut akan dikelola secara baik oleh PT. BPR NGUTER Surakarta. Cara pengelolaan dana dapat dilakukan dengan penyaluran kembali kepada masyarakat berupa kredit dan dapat pula dijadikan sebagai cadangan primer bagi BPR.

Bentuk penyaluran kredit kepada masyarakat adalah tujuan utama dari penghimpunan dana deposito ini. Kredit merupakan dana yang dipinjamkan kepada masyarakat dan akan kembali lagi kepada BPR dengan sistem angsuran yang dilakukan setiap bulannya tergantung perjanjian kredit


(2)

commit to user

antara nasabah dengan PT. BPR NGUTER Surakarta. Dana deposito tidak hanya diendapkan saja melainkan disalurkan guna mendapatkan keuntungan yang berupa bunga. Apabila dana tersebut tidak disalurkan kembali, maka BPR tidak bisa melakukan tujuan awal dari badan usaha yang didirikan yaitu membantu mewujudkan sesuatu yang dibutuhkan dan diperlukan oleh masyarakat luas untuk menunjang kehidupan yang lebih baik.

Berbagai macam kredit yang ditawarkan oleh PT. BPR NGUTER Surakarta merupakan wujud pengalokasian dana yang memberikan kemudahan bagi masyarakat luas untuk memenuhi kebutuhannya. Masyarakat bisa memilih jenis kredit yang diinginkan sesuai kebutuhan saat ini seperti kredit modal usaha, kredit multiguna, kredit konsumtif, pembiayaan pembelian sepeda motor, pembiayaan pembelian mobil dan pembiayaan motor besar. Suku bunga kredit yang diberikan oleh BPR ada 2 (dua) jenis yaitu suku bunga kredit menurun sebesar 2,75% per bulan dan suku bunga kredit flat/merata sebesar 1,75% per bulan. Masing-masing dari suku bunga tersebut memiliki keuntungan yang disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan nasabah. Nasabah yang menggunakan suku bunga kredit menurun, maka harus membayar sebagian pokoknya setiap periode tertentu sesuai dengan kesepakatan awal sehingga akan menurunkan jumlah plafon pinjamannya. Pembayaran bunga disesuaikan dengan saldo pinjaman yang telah digunakan. Tujuan nasabah menggunakan suku bunga kredit menurun ini adalah untuk pinjaman dengan jangka panjang. Keuntungan menggunakan suku bunga kredit menurun ini adalah biaya


(3)

commit to user

angsuran yang ditanggung oleh nasabah semakin berkurang serta resiko yang diterima oleh BPR juga mengalami penurunan.

Nasabah yang menggunakan suku bunga kredit flat/merata, maka harus membayar biaya angsuran dan bunga setiap bulan dengan jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya pada saat kesepakatan awal. Biasanya nasabah yang menggunakan suku bunga kredit flat/merata digunakan untuk modal kerja dengan jangka pendek. Keuntungan bagi nasabah yang menggunakan suku bunga kredit flat/merata adalah setiap bulannya mereka membayar angsuran dengan bunga tetap sebesar 1,75%. Hal ini juga memberikan dampak positif kepada PT. BPR NGUTER Surakarta yaitu pihak lemabaga keuangan tidak dirugikan karena akan menerima bunga tetap sebagai laba yang diterima selain pengembalian dana dari nasabah atas pinjamannya.

Pengelolaan dana di PT. BPR NGUTER Surakarta selain disalurkan melalui kredit juga dapat menjadikan sebagian dana deposito sebagai cadangan primer berupa kas, saldo pada bank umum lain dan warkat sebagai proses penagihan. Tujuan dari penempatan dana dalam bentuk kas tersebut yaitu apabila sewaktu-waktu nasabah akan melakukan penarikan dana yang dimikinya, BPR bisa melakukan pencairan. Dana tersebut juga dapat digunakan untuk penyelesaian proses kliring, pembayaran gaji para karyawan, pelunasan hutang pada bank lain, pembayaran deviden dan pembayaran pajak.


(4)

commit to user

Oleh sebab itu, nasabah dan PT. BPT NGUTER Surakarta berusaha untuk menjalin kerjasama yang baik agar tidak saling dirugikan dan masing-masing dari kedua belah pihak mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh deposan yaitu mereka dapat menginvestasikan dananya dalam bentuk deposito yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat dan setiap bulannya akan menerima bunga, sedangkan bagi BPR adalah sebagai lembaga intermediasi antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. BPR dalam hal ini juga memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat untuk membantu melakukan pengelolaan dana, sehingga saling memberikan dampak yang positif antara masyarakat dengan BPR.


(5)

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai transaksi deposito berjangka dan pengelolaan dana, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Mekanisme transaksi deposito berjangka pada PT. BPR NGUTER

Surakarta memiliki beberapa tahap antara lain (i) pembukaan rekening deposito berjangka, (ii) besarnya bunga deposito yang diberikan kepada deposan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan BPR, (iii) perhitungan bunga deposito, (iv) pencairan deposito dan perpanjangan deposito yang dapat dilakukan secara otomatis/ARO (Automatic Roll Over) dan tidak otomatis/biasa.

2. Pengelolaan dana pada deposito berjangka yang ada di PT. BPR NGUTER Surakarta dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara. Pertama, dana disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dengan suku bunga kredit menurun dan suku bunga kredit flat/merata. Kedua, sebagian dana deposito tersebut dijadikan sebagai cadangan primer bagi BPR berupa kas, saldo pada bank umum lain dan warkat pada proses penagihan.


(6)

commit to user

B.Saran

Beberapa saran yang dapat penulis berikan kepada PT. BPR NGUTER Surakarta adalah sebagi berikut :

1. PT. BPR NGUTER Surakarta sebaiknya menciptakan diversifikasi

produk yang berhubungan dengan deposito seperti deposito on call dan sertifikat deposito. Tujuan dari menciptakan diversifikasi produk ini agar deposan bisa memilih dalam menempatkan dananya tidak hanya pada jenis deposito berjangka dan deposito Automatic Roll Over/ARO, karena modal yang ditanam bisa berkembang lebih baik sehingga memberikan profit lebih besar kepada deposan.

2. PT. BPR NGUTER Surakarta dalam mengelola dana deposito sebaiknya

memberikan diversifikasi cara pengolahan dana seperti cadangan sekunder dalam bentuk Surat Berharga berupa saham dan obligasi yang dapat ditanamkan pada bank lain.