PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVIEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA N 1 BALIGE T.P 2014/2015.

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan rahmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian
ini dapat selesai tepat pada waktunya. Skripsi berjudul “ Pengaruh Model
Pembelajaran Tipe Student Team Achieviement Division Terhadap Has i l
Bel aj a r S i s wa P ad a M at eri Li s t ri k Dinamis Kelas X Semester II SMA
Negeri 1 Balige Kabupaten Toba Samosir T.A. 2014/2015.” Adapun skripsi ini
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan beribu terima kasih kepada
Bapak Drs.Pintor Simamora,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada ibu Rita Juliani,S.Si,M.Si,Bapak Drs.Sehat Simatupang,M.Si
dan Bapak Prof.Drs.Motlan Sirait,M.Sc,P.hD sebagai dosen penguji I, II, III yang
telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak
Drs.Karya Sinulingga, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, Ph.D selaku Dekan FMIPA
Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Makmur Siahaan,S.Pd,M.Si selaku kepala sekolah SMAN 1 Balige, Ibu Tiur
Marida Sianturi,S.Pd selaku guru bidang studi Fisika yang telah banyak
membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf
administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis
selama melakukan penelitian.

v

Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Salamat Siagian dan Ibunda
tercinta Luseria Pasaribu yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih
sayang yang tak pernah henti, dan kakak dan adik-adikku (Mey Siagian,Susi
Siagian,Desi Siagian,Fitri Siagian,Leo Siagian,Putra Siagian dan Grace Siagian)
yang cukup banyak berperan dalam memberikan motivasi dan doa yang tulus
kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi
ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat terdekat

penulis, terutama anak kos 17 C (Lae Aron Sinaga,kak Mey,Sugianto
Sihotang,Jubel
Sihombing,Lusi

Lumbantoruan,Janes
Sihombing,Asri,dan

Sihombing,Jhonson
Tika

Sihombing,Belman

Manullang,Nita

Pani,Hevrin

Eliazer,Asmy ) yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis.
Terkhusus orang teristimewa Endang Junita Manik yang selalu memberi
semangat,dorongan motivasi dan doa yang tulus tanpa henti-hentinya. Teman –
teman Fisika : semua fisika dik B 2011, keluarga besar Ikatan Keluarga Besar

Kristen Fisika (IKBKF), dan kakak dan adik stambuk yang selalu memberikan
semangat,dan semua orang yang turut membantu yang tak bisa disebutkan satupersatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.
Medan,

Juni 2015

Penulis,
Chandra J Siagian
NIM. 4113121008

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM
ACHIEVMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X
SEMESTER II SMA N 1 BALIGE T.P 2014/2015

CHANDRA J SIAGIAN (NIM: 4113121008)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Student Team Achieviement Division terhadap hasil belajar siswa pada materi
Listrik Dinamis di kelas X Semester II di SMAN 1 Balige Kabupaten Toba
Samosir T.A. 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas X Semester ganjil SMAN 1 Balige yang terdiri dari
Sembilan kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X-B (sebagai
kelas eksperimen) dan kelas X-C (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing
berjumlah 37 siswa dan 36 siswa yang ditentukan dengan teknik Cluster Random
Sampling. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan
model pembelajaran tipe Student Team Achieviement Division dan kelas kontrol
dengan pembelajaran konvensional. Data yang digunakan dalam penelitian ini
digunakan tes,jumlah soal 20 item yang telah divalidkan oleh validator.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen
adalah 43,51 dan kelas kontrol adalah 43,09, setelah pembelajaran selesai
diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 75,67 dan kelas kontrol
67,77. Dari hasil uji t diperoleh thitung = 3,26 sedangkan ttabel = 1,66. Karena thitung >
ttabel (3,26 >1,66) maka Ho ditolak. Melalui uji t tersebut diperoleh hasil signifikan

terlihat bahwa model pembelajaran Student Team Achieviement Division
mempunyai pengaruh yang baik dimana terjadi peningkatan hasil belajar
dibandingkan menggunakan pembelajaran konvensional.
Kata Kunci: Model STAD, Hasil Belajar, Aktivitas

ix

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sintaks model pembelajaran konvensional
Tabel 2.2 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
Tabel 2.3 Penghitungan perkembangan skor individu
Tabel 2.4 Penghitungan perkembangan skor kelompok
Tabel 3.1 Disain Penelitian
Tabel 3.2. Tabel spesifikasi tes pada materi pokok Listrik Dinamis
Tabel 4.1. Data nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol
Tabel 4.2. Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Nilai rata-rata dan simpangan baku
Tabel 4.4 Uji normalitas kedua kelompok sampel
Tabel 4.5 Uji homogenitas kedua kelompok sampel
Tabel 4.6 Ringkasan perhitungan uji hipotesis

Tabel 4.7. Ringkasan hasil perhitungan uji t
Tabel 4.8. Data Aktivitas siswa

Halaman
11
18
20
21
30
32
39
40
42
43
43
44
45
45

viii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arah aliran arus listrik berlawanan dengan arah
aliran elektron
Gambar 2.2 Bentuk resistor
Gambar 2.3 Skema penghambat dalam rangkaian listrik
Gambar 2.4 Skema diagram untuk Hukum I Kirchoff
serta analogi mekaniknya
Gambar 2.5 Pengukuran kuat arus dengan amperemeter
Gambar 2.6 (a) Skema rangkaian sederhana dengan sumber arus dc
(b) rangkaian sederhana
Gambar 2.7 Pengukuran tegangan dengan voltmeter
Gambar 2.8 Mengukur tegangan
Gambar 3.1. Skema Rancangan penelitian
Gambar.4.1. Nilai Pretes Kelas Eksperimen
Gambar.4.2. Nilai Pretes Kelas Kontrol
Gambar.4.3. Grafik Nilai Postes Kelas Eksperimen
Gambar.4.4. Grafik Nilai Postes Kelas Kontrol
Gambar 4.5 Diagram Perkembangan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen


Halaman
21
22
23
24
25
26
26
26
26
34
40
40
42
41
47

x


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.

Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.

Halaman
Rencana pelaksanaan pembelajaran
52
Lembar kerja siswa
79
Instrumen Penelitian
86
Kisi-kisi hasil tes belajar
91
Kunci jawaban instrumen penelitian
103
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Pretes Eksperimen 104
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Postes Eksperimen 106
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Pretes Kontrol
108
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Postes Kontrol

110
Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen
112
Data Pretes Dan Postes Kelas Kontrol
113
Perhitungan Nilai Rata-Rata, Varians, Standar Deviasi
114
Uji Normalitas
117
Uji Homogenitas
121
Pengujian Hipotesis
123
Lembar Aktivitas Siswa
126
Dokumentasi Penelitian
134
Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
138
Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi t
139
Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F
140
Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
142

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan penting untuk kemajuan suatu bangsa dan
negara. Oleh sebab itu,semua negara berlomba-lomba meningkatkan kualiatas
pendidikannya. Pembangunan dalam bidang pendidikan sekarang ini semakin giat
dilaksanakan, baik pendidikan secara formal maupun nonformal. Pemerintah telah
banyak melakukan upaya untuk membenahi dan meningkatkan mutu pendidikan
baik dalam proses pembelajaran maupun seluruh perangkat yang mendukung
pembelajaran seperti melakukan penataran bagi guru-guru, perbaikan kurikulum
dan bantuan alat laboratorium.
Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan
yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
yang mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas dan satu-satunya yang dapat dipandang dan
seyogianya berfungsi sebagai alat untuk pembangunan SDM yang bermutu tinggi
adalah pendidikan.
Menurut Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), pendidikan
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Seperti halnya juga yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk memperlancar proses pendidikan maka
diperlukan suatu wadah atau lembaga yang disebut sekolah. Di sekolah setiap
siswa di tuntut untuk membekali diri dengan pengetahuan akademik yang layak
sehingga dapat menembus persaingan yang ketat dan mendapatkan haknya
dibidang pendidikan, dan mereka lebih termotivasi untuk selalu berkembang serta
meraih prestasi yang gemilang.
Namun, pada kenyataan kualitas pendidikan di Indonesia sangat
memprihatinkan dari tahun ke tahun. Terlihat dari data Education For All
(EFA)Global Monitoring Report 2012 yang menyatakan bahwa Indeks
1

2

pembangunan pendidikan untuk semua atau education for all di Indonesia
menurun.
Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan adalah masih rendahnya
daya serap peserta didik. Rendahnya daya serap peserta didik disebabkan oleh
kurang menariknya metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Metode
belajar mengajar yang dipakai dalam penyampaian materi pelajaran kurang
variatif, kecenderungan guru menggunakan metode pembelajaran konvensional.
Metode mengajar seperti ini kebanyakan digunakan oleh guru-guru fisika di
Indonesia.

Padahal

metode

pembelajaran

konvensional

belum

mampu

menimbulkan minat belajar fisika siswa melainkan siswa menjadi kurang menarik
dan bosen terhadap mata pelajaran fisika.
Kenyataan dari hasil pengalaman ketika melaksanakan PPLT di SMA
Negeri 1 Balige, harapan yang diinginkan tersebut tidak sejalan dengan
kenyataan, dimana mata pelajaran fisika masih dianggap siswa pelajaran yang
sulit, selain itu mereka menganggap fisika itu membosankan dan rumusnya sulit
dimengerti sehingga kuranglah minat siswa untuk mempelajari fisika.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Ibu Sianturi selaku guru fisika di
SMA Negeri 1 Balige masalah diatas juga dialami disekolah itu. Kurangnya minat
siswa disebabkan karena guru masih menggunakan model pembelajaran
konvensional, model pembelajaran konvensional yang digunakan guru disekolah
ini adalah model pembelajaran langsung yaitu model yang bersifat teacher center,
dimana guru lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan kerjasama antar
siswa masih kurang. Kurangnya pengetahuan guru mengenai model-model
pembelajaran mernyebabkan guru hanya menggunakan satu jenis model
pembelajaran saja. Selain itu, metode pembelajaran yang digunakan juga kurang
bervariasi, hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi saja. Selain model
dan metode yang digunakan guru kurang bervariasi, siswa juga jarang sekali
menggunakan sarana laboratorium. Mereka hanya menggunakan laboratorium
satu kali tiap semester. Ini menjadi masalah yang perlu diperhatikan oleh para
guru di Indonesia. Masalah diatas dapat mempengaruhi hasil belajar fisika siswa.
Dapat dilihat dari hasil belajar fisika siswa di SMA Negeri 1 Balige dengan nilai

3

rata-ratanya hanya 72,50. Nilai itu dikatakan masih rendah jika dibandingkan
dengan nilai mata pelajaran Biologi yang rata-ratanya 75.
Berdasarkan masalah yang dikemukakan diatas, maka perlu dikembangkan
model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui
penerapan bekerja sama, menemukan sesuatu untuk dirinya dan saling
mendiskusikan masalah dengan teman-temannya. Dalam konteks saling tukar
pengetahuan, mengajukan dan menjawab pertanyaan, komunikasi interaktif antar
sesama siswa, antar siswa dengan guru, memecahkan masalah dan mengerjakan
tugas bersama merupakan strategi pokok dalam model pembelajaran kooperatif.
Pengalaman bekerja sama tidak hanya membantu siswa menguasai materi
pelajaran tetapi juga sekaligus memberikan wawasan pada dunia nyata bahwa
untuk menyelesaikan suatu tugas akan lebih berhasil secara bersama-sama dengan
membentuk tim misalnya bentuk kelompok belajar.
STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang
paling sederhana dimana siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
dengan anggota empat sampai lima orang, dan setiap kelompok harus heterogen.
Tipe ini dikembangkan oleh Slavin, tipe ini merupakan salah satu tipe kooperatif
yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna
mencapai prestasi yang maksimal (Isjoni, 2009 : 51).
Model pembelajaran kooperatif ini merupakan model pembelajaran yang
dikembangkan atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah dan lebih cepat
memahami dan mengerti pelajaran melalui belajar dengan teman sebayanya dan di
bawah bimbingan guru. Slavin (2009:29) menegaskan “pembelajaran kooperatif
menerapkan pentingnya kerja sama untuk mencapai hasil yang optimal”. Selain
itu, Isjoni (2009) mengatakan “pembelajaran kooperatif juga membantu siswa
dalam memahami konsep, berfikir kritis, bekerja sama dan saling membantu antar
teman”.

Dalam pembelajaran kooperatif siswa dituntut untuk aktif dalam

pembelajaran sehingga memberikan dampak yang positif terhadap hubungan
sosial yang yang berkualitas dan dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan
hasil belajar siswa.

4

Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh peningkatan hasil belajar
siswa. Salah satu penelitian yang telah dilakukan oleh Rusaidi (2009, Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Energi Kelas VIII Semester II SMP Swasta Madya Utama Medan
T. A. 2008/2009), sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas hanya
mencapai 42,25 tetapi setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas menjadi
79,63.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang ”Pengaruh Penerapan Model pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

Pada Materi Pokok

Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Balige T. A.
2014/2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka yang menjadi
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Proses pembelajaran fisika yang bersifat berpusat pada guru.
2. Rendahnya hasil belajar siswa
3. Kurangnya minat siswa-siswi dalam mempelajari fisika
4. Kurangnya pemahaman siswa-siswi terhadap pelajaran fisika karena
mereka beranggapan bahwa pelajaran fisika itu adalah pelajaran yang
sulit
5. Penggunaan metode/model mengajar yang kurang bervariasi
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi masalah
ini yaitu :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division(STAD).
2. Materi pokok yang akan diberikan adalah materi pokok listrik dinamis

5

3. Dilakukan untuk meningkatkan keaktifanserta hasil belajar siswa
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional pada materi pokok besaran dan satuan di kelas X semester I
SMA Negeri 1 Balige?
2. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD pada materi pokok besaran dan satuan di kelas X semester I SMA
Negeri 1 Balige?
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada materi pokok besaran dan satuan di kelas X
semester I SMA Negeri 1 Balige?
4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap
hasil belajar fisika siswa pada materi pokok besaran dan satuan di kelas X
semester I SMA Negeri 1 Balige?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 1 Balige T. A. 2014/2015?
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 1 Balige T. A. 2014/2015?
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 1 Balige T. A. 2014/2015?
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
STAD terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Listrik Dinamis
di kelas X semester II SMA Negeri 1 Balige T. A. 2014/2015?

6

1.6. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan
dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Achieviement Division.
2. Sebagai bahan alternatif pemilihan model pembelajaran di SMA Negeri 1
Balige.
1.7.

Defenisi Operasional
Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

1.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran
dimana siswa diberi waktu untuk bekerjasama dalam kelompok, tetapi tidak
saling membantu ketika menjalani kuis, sehingga harus menguasai materi
pembelajaran.

2.

Hasil belajar menggambarkan kemampuan yang dimiliki siswa akibat dari
belajar. Hasil belajar yang dimaksud disini adalah nilai yang diperoleh
setelah melakukan tes. Hasiltes siswa ini diambil 100 % sebagainilai hasil
belajar siswa.

3.

Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu
pertanyaan yang dipelajari.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh
beberapa kesimpulan antara lain :
1.

Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada materi pokok listrik dinamis kelas X B SMA N 1 Balige
Semester I T.P. 2014/2015 memiliki rata-rata 75,67

2.

Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional pada
materi pokok listrik dinamis kelas X B SMA N 1 Balige Semester I T.P.
2014/2015 memiliki rata-rata 67,77

3.

Hasil observasi aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh skor
63,09 dengan kategori aktif.

4.

Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa ada pengaruh
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok
listrik dinamis kelas X B SMA N 1 Balige Semester I T.P. 2014/2015.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran :
1.

Kepada peneliti selanjutnya agar soal instrumen tersebut diuji coba terlebih
dahulu sebelum dilakukan pretes dan postes sehingga soal instrumen
tersebut tidak terlalu sulit kepada siswa tersebut.

2.

Kepada peneliti selanjutnya agar memberikan perhatian yang khusus
kepada siswa yang tidak serius dalam belajar karena proses pembelajaran
kurang efektif dan juga agar lebih meningkatkan media pembelajaran dan
model pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

49

50
50

DAFTAR PUSTAKA

Arends,Richard I,(2008).Learning to teach,Penerbit Pustaka Pelajar,Yogyakarta
Arikunto. S,(2000), Manajemen Penelitian,Rineka Cipta,Jakarta
Dahar,Ratna W,(2011).Teori-teori Belajar dan Pembelajaran,Erlangga,Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam universitas Negeri Medan,
(2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar
Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan,
FMIPA Unimed, Medan.
Giancoli,C.Douglas,(2001),FISIKA Edisi Kelima Jilid Dua, Erlangga,Jakarta
Dimyati dan Mudjiono,(2009),Belajar dan Pembelajaran,Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta
Djamarah,S.,dan Zain,A.,(2006),Strategi Belajar Mengajar,Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam universitas Negeri Medan,
(2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar
Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan,
FMIPA Unimed, Medan.
Giancoli,C.Douglas,(2001),FISIKA Edisi Kelima Jilid Dua, Erlangga,Jakarta
Istarani,(2012).58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada,Medan
Joyce,B ,Weil,M & Calhoun,E ,(2011).Models Of Teaching,Percetakan Pustaka
Belajar,Yogyakarta
Kanginan,Marthen,(2003).Fisika 2000,Erlangga,Jakarta
Kangenan,M,(2007),Fisika X untuk SMA kelas X, Erlangga: Jakarta
Rusaidi,(2009),Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Energi Kelas VIII Semester II
SMP Swasta Madya Utama Medan T. A. 2008/2009,Unimed:Medan
Rusman,(2010),Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Rajawali Pers : Jakarta.
Sagala,S, (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta: Bandung
Sardiman,A.M.,(2009),Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar,PT Raja
Grafindo Persada: Jakarta

51

Slameto,(2003),Belajar dan Faktor-fakror Yang Mempengaruhinya,Rineka Cipta:
Jakarta
Slavin, E. R.,(2010), Cooperative Learning, Nusa Media: Bandung
Sudjana,(2001),Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, Falah Productoin:
Bandung
Sudjana, N., (2005), Metode Statistika,Tarsito: Bandung
Sutanto,(2010),Profil Keterampilan Proses Sains Dan Peningkatan Prestasi
Belajar Fisika Sma Dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Group Investigation, UPI: Bandung
Syah, M,(1995), Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya: Bandung
(http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/02/18555569/Indeks.Pendidikan.Indone
sia.Menurun)

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X PADA MATERI VEKTOR DI SMA N 1 KUTA COT GLIE.

0 18 1

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN E3DU DAN MODEL PEMBELAJARAN LC5E PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

0 9 67

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISION DAN TIPE TALKING STICK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 73

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK DUNIA TUMBUHAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Neger

0 20 129

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BUKU ELEKTRONIK DENGAN MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS UNTUK SMA KELAS X SEMESTER II

0 0 19

PROFIL PRAKONSEPSI FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI I BULU SUKOHARJO PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

0 0 86

1 PENGARUH MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI PEMUAIAN DI SMP

0 0 9

1 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN ANALOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMP

0 0 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CIRC PADA MATERI KOLOID TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

0 1 11

PENGARUH MODEL TGT BERBANTUAN LEAFLET PADA MATERI MONERA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

0 0 13