PENDAHULUAN Penanaman Pendidikan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab Melalui Metode Point Skorsing (studi kasus di SMK Negeri 8 Surakarta).

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan pengalaman belajar yang dialami oleh seseorang
disepanjang hidupnya. Pendidikan sangat dibutuhkan oleh semua orang karena
dengan pendidikan akan merubah pandangan atau pola pikir seseorang tersebut
dan terjadi proses transfer ilmu dari pendidik ke peserta didik. Pendidikan sebagai
suatu sistem melibatkan banyak elemen penting, diantaranya peserta didik,
pendidik, administrator, masyarakat, dan orang tua peserta didik. Elemen-elemen
tersebut saling berkaitan sehingga keberhasilan suatu pendidikan tergantung dari
semua elemen tersebut. Pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat besar
dalam pembentukan karakter seseorang. Orang yang berpendidikan akan berbeda
dengan orang yang tidak berpendidikan, karena tingkah laku atau karakter dari
diri seseorang akan sesuai dengan pendidikan yang telah diterima baik formal
maupun non formal. Karakter merupakan sebuah sifat kejiwaan dan mental yang
ada pada diri pribadi manusia sebagai pembeda dengan manusia yang lain,
sehingga karakter seseorang yang satu dengan yang lain berbeda.
Karakter seseorang dapat dibagi menjadi 18 macam karakter kebangsaan
diantaranya religius, jujur, toleransi, disiplin, kreatif, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, bersahabat, cinta tanah air,

peduli sosial, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, cinta
damai dan tanggung jawab. Kedelapan belas karakter tersebut dapat diwujudkan
dan dilaksanakan dalam lingkungan pendidikan. Karakter dalam lingkungan
pendidikan biasa disebut dengan pendidikan karakter. Pendidikan karakter dapat
dimaknai sebagai upaya yang sungguh-sungguh dengan cara mana ciri
kepribadian

positif

dikembangkan,

didorong

dan

diperdayakan

melalui

keteladanan, kajian (sejarah, biografi para bijak dan pemikir besar), serta praktik

emulasi (usaha yang maksimal untuk mewujudkan hikmah dari apa yang diamati
dan dipelajari) (Scerenko dikutip dalam Samani dkk 2011: 45).

1

2

Pada era globalisasi ini memberikan dampak positif dan negatif bagi
pendidikan di Indonesia. Di antara dampak negatif adalah masalah karakter anak
didik. Secara umum persoalan berat yang dihadapi bangsa saat ini sebagai akibat
era globalisasi adalah terjadinya interaksi dan ekspansi kebudayaan yang ditandai
dengan semakin berkembangnya pengaruh budaya pengagungan materi secara
berlebihan (materialistik), pemisahan kehidupan duniawi dari supremasi agama
(sukelaristik), dan pemujaan kesenangan indera mengejar kenikmatan badani
(hedonistik). Gejala ini seakan sudah menjadi tren baru dalam kehidupan
masyarakat kita. Disadari tidak fenomena ini menimbulkan berbagai dampak yang
tidak boleh dianggap ringan. Mulai dari semakin mengikisnya budaya leluhur
bangsa kita yang mengagungkan nilai–nilai ketimuran, hingga pada tatanan
masyarakat yang mengarah pada munculnya berbagai bentuk kriminalitas,
perilaku anarkis dan krisis moral dalam setiap dimensi kehidupan (Noor 2012: 5152).

Berbagai fenomena mengenai kemorosotan karakter di kalangan pelajar
dapat dilihat dari kejadian-kejadian yang terjadi belakangan ini. Adapun kejadian
tersebut seperti, pembunuhan pelajar pada saat tawuran di Sulawesi (merdeka.com). Selain itu pada kejadian polisi menangkap pelajar yang menggunakan
narkoba (Republika.co.id). Berdasarkan dua kejadian di atas menunjukkan bahwa
terjadi kemrosotan pada karakter pelajar di Indonesia masa kini. Dengan adanya
fenomena ini membuat sejumlah pendidikan formal melakukan penanaman
karakter di lingkungan sekolah.
Seperti

penelitian

Irwanto

(2013)

menunjukkan

bahwa

kegiatan


pembelajaran melalui Moving Class dalam rangka pelaksanaan pendidikan
karakter merupakan hal yang sangat penting, karena dapat menumbuhkan karakter
dalam diri siswa khususnya karakter disiplin, tanggung jawab, mandiri, jujur dan
kreatif. Penelitian Mukharomah (2014) menunjukkan penanaman karakter disiplin
dan tanggung jawab di sanggar tari Semarak Candrakirana Art Center. Cara
menanamkan sikap disiplin dan tanggung jawab dari masing-masing guru hampir
sama yaitu apabila guru ingin siswanya datang tepat waktu guru juga harus datang
tepat waktu sehingga dapat di contoh oleh anak didiknya. Dalam hal mensiasati

3

agar siswa aktif dalam penyampaian materi guru pun memiliki cara masingmasing supaya siswa tidak pasif. Komunikasi yang baik antara siswa dengan guru
juga harus dilakukan supaya siswa dapat selalu hadir dalam setiap jadwal yang
sudah ditentukam, tidak melanggar peraturan dan menggunakan pakaian praktik
sesuai dengan kelas tari yang diikutinya.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan karakter di
lingkungan sekolah salah satunya adalah point skorsing. Point skorsing adalah
suatu tindakan yang dapat mengurangi perlakuan yang melanggar aturan sekolah
dalam bentuk poin atau nilai sesuai dengan kriteria nilai yang diberlakukan di

sekolah tersebut. Banyak kelebihan dari point skorsing, yaitu mengurangi tingkat
tindakan kekerasan fisik yang marak terjadi di sekolah-sekolah selain itu dapat
membuat jera peserta didik tanpa harus serangan fisik (Taqiyya, 2013:26).
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diketahui bahwa point skorsing
dapat digunakan sebagai penanaman karakter, yaitu karakter disiplin dan
tanggungjawab. Terlebih lagi terdapat kelebihan dari point skorsing yang dapat
membuat efek jera dari peserta didik itu sendiri. Oleh karena itu penulis tertarik
melakukan penelitian yang berjudul “Penanaman Pendidikan Karakter Disiplin dan
Tanggung Jawab Melalui Metode Point Skorsing (Studi Kasus di SMK Negeri 8
Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016)”.

B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah digunakan untuk mempermudah peneliti dalam
melakukan penelitan, serta agar lebih mudah dipahami oleh pembaca.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk penanaman pendidikan karakter disiplin melalui metode
point skorsing di SMK Negeri 8 Surakarta?
2. Bagaimana bentuk penanaman pendidikan karakter tanggung jawab melalui
metode point skorsing di SMK Negeri 8 Surakarta?

3. Apa kendala dalam penanaman pendidikan karakter disiplin melalui metode
point skorsing di SMK Negeri 8 Surakarta?

4

4. Apa kendala dalam penanaman pendidikan karakter tanggung jawab melalui
metode point skorsing di SMK Negeri 8 Surakarta?
5. Bagaimana solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dialami dalam
penanaman pendidikan karakter disiplin melalui metode point skorsing di SMK
Negeri 8 Surakarta?
6. Bagaimana solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dialami dalam
penanaman pendidikan karakter tanggung jawab melalui metode point skorsing
di SMK Negeri 8 Surakarta?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan salah satu arah dari kegiatan penelitian, maka tujuan
harus ditentukan terkait dengan permasalahan tersebut maka tujuan penelitian
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan bentuk penanaman pendidikan karakter disiplin
melalui metode point skorsing di SMK Negeri 8 Surakarta.

2. Untuk mendeskripsikan bentuk penanaman pendidikan karakter tanggung
jawab melalui metode point skorsing di SMK Negeri 8 Surakarta.
3. Untuk mendeskripsikan kendala dalam penanaman pendidikan karakter disiplin
melalui metode point skorsing di SMK Negeri 8 Surakarta.
4. Untuk mendeskripsikan kendala dalam penanaman pendidikan karakter
tanggung jawab melalui metode point skorsing di SMK Negeri 8 Surakarta.
5. Untuk mendeskripsikan solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang
dialami dalam penanaman pendidikan karakter disiplin melalui metode point
skorsing di SMK Negeri 8 Surakarta.
6. Untuk mendeskripsikan solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang
dialami dalam penanaman pendidikan karakter tanggung jawab melalui metode
point skorsing di SMK Negeri 8 Surakarta.

5

D. Manfaat atau Kegunaan Penelitian
1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis
a. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan mengenai penanaman
pendidikan karakter disiplin dan tanggung jawab melalui metode point

skorsing di SMK Negeri 8 Surakarta.
b. Hasil kajian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk kegiatan penelitian
berikutnya yang sejenis.
2. Manfaat atau Kegunaan Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyebarluaskan informasi mengenai
penanaman pendidikan karakter disiplin dan tanggung jawab melalui
metode point skorsing kepada mahasiswa maupun masyarakat.
b. Sebagai calon pendidik, pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan
selama mengadakan penelitian dapat ditransformasikan kepada peserta didik
pada khususnya, maupun bagi masyarakat pada umumnya.

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Penanaman Pendidikan Karakter Disiplin Dan Tanggung Jawab Melalui Tata Tertib Sekolah (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Rembang Tahun Pelajaran 2015/2016).

0 1 6

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI METODE POINT SKORSING Penanaman Pendidikan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab Melalui Metode Point Skorsing (studi kasus di SMK Negeri 8 Surakarta).

0 3 14

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI METODE POINT SKORSING Penanaman Pendidikan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab Melalui Metode Point Skorsing (studi kasus di SMK Negeri 8 Surakarta).

0 2 16

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN Penanaman Karakter Disiplin Dan Tanggung Jawab Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (Studi Kasus Kelas VII di SMP Negeri 3 Sura

0 3 12

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN Penanaman Karakter Disiplin Dan Tanggung Jawab Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (Studi Kasus Kelas VII di SMP Negeri 3 Sura

0 4 22

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB(Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra Penanaman Karakter Disiplin Dan Tanggung Jawab (Studi Kasus pada Kegiatan Ektrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 1 Sragen).

0 2 19

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra Penanaman Karakter Disiplin Dan Tanggung Jawab (Studi Kasus pada Kegiatan Ektrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 1 Sragen).

0 2 10

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Penanaman Karakter Disiplin Dan Tanggung Jawab Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekola

0 3 22

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Penanaman Karakter Disiplin Dan Tanggung Jawab Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah

0 1 13

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI MOVING CLASS Pelaksanaan Pendidikan Karakter Disiplin Dan Tanggung Jawab Melalui Moving Class (Studi kasus di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013).

0 1 14