Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Konsep Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga T1 462010018 BAB IV
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Peneliti menggunakan penelitian kualitatif. Metode
kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti
kondisi objek yang alamiah. Dengan demikian, peneliti harus
menguasai setiap aspek yang akan diteliti agar mudah untuk
bertanya, menganalisa, memotret, dan mengkonstruksi
objek yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna
(Sugiyono, 2010). Bogdan dan Taylor (dalam Maloeng,
2002) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati.
3.2 Unit Analisis
Dalam penelitian ini, unit analisis adalah pasien yang
dirawat di Rumah Sakit Umum Kota Salatiga
3.3 Partisipan Penelitian
Dalam
menentukan
partisipan,
peneliti
menggunakan teknik simple random sampling. Sampel
24
diambil secara acak sehingga setiap kasus atau elemen
dalam populasi memiliki kesempatan yang sama besar
untuk dipilih sebagai sampel penelitian (Sugiyono, 2003).
Dalam penelitian ini, istilah yang digunakan untuk menunjuk
pada sumber data adalah riset partisipan. Riset partisipan
dalam penelitian ini adalah 3 pasien yang terdiagnosa
menderita Diabetes Melitus type II dan dirawat di Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Salatiga. Peneliti tidak membatasi
kriteria partisipan (pasien diabetes melitus tipe II), namun
lebih difokuskan kepada bagaimana gambaran konsep diri
pasien Diabetes Melitus tipe II.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Lofland (dalam Moleong, 2002), sumber
data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan
tindakan, selebihnya adalah data tambahan. Oleh karena
itu, teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah
wawancara dan observasi. Kata-kata dan tindakan dicatat
melalui pencatatan tertulis atau melalui perekam video/audio
tape.
Wawancara merupakan percakapan dengan maksud
tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) sebagai yang mengajukan pertanyaan dan
25
terwawancara
(interview)
sebagai
yang
memberikan
jawaban atas pertanyaan itu (Maloeng, 2002).
Selain teknik wawancara, peneliti juga menggunakan
teknik
observasi
atau
pengamatan
untuk
membantu
pengumpulan data. Teknik Observasi yang dipakai oleh
peneliti mengacu pada jenis observasi terus terang. Dalam
arti bahwa peneliti saat melakukan pengumpulan data
menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa
peneliti akan mengamati berbagai hal terkait penelitian.
Namun, pada kondisi tertentu, observasi yang dilakukan
peneliti bersifat tidak terus terang atau tersamar (tidak
diketahui oleh riset patisipan). Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari unsur kesengajaan manipulasi data dari riset
partisipan kepada peneliti (Sugiyono, 2010).
3.5 Analisa Data
Analisis data yang digunakan peneliti ialah model
Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010). Model analisis
selama di lapangan dengan komponen analisis data sebagai
berikut:
a) Reduksi data
Data yang di temukan di lapangan dirangkum, dipilih
hal-hal yang pokok, dan fokus pada hal-hal yang
26
penting. Khususnya bila saat melakukan penelitian,
peneliti menemukan segala sesuatu yang dipandang
asing, tidak dikenal, belum memiliki pola.
b)
Penyajian data
Proses menyajikan data yang ditemukan peneliti
saat melakukan penelitian. Model penyajian data
yang digunakan dalam bentuk deskritif.
c)
Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Analisa data berupa penarikan kesimpulan untuk
menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan
sejak awal, ataupun tidak karena rumusan masalah
dalam jenis penelitian ini masih bersifat sementara
dan akan berkembang setelah peneliti berada
dilapangan.
3.6 Uji Keabsahan Data
Untuk menjaga keabsahan data (validitas), maka
dilakukan dengan
metode Triangulasi. Metode
triangulasi yang digunakan peneliti adalah triangulasi
sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode
27
kualitatif (Denzin dalam Moleong 2009). Hal ini dapat
dicapai
dengan
cara
yang
disampaikan
oleh
Moleong (2009) sebagai berikut :
1.
Membandingkan
data
hasil
pengamatan
dengan hasil wawancara.
2.
Membandingkan apa yang dikatakan orangorang tentang situasi penelitian dengan apa
yang dikatakannya sepanjang waktu.
3.
Membandingkan hasil wawancara dengan isi
suatu
dokumen
berkaitan.
28
(rekam
medik)
yang
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Peneliti menggunakan penelitian kualitatif. Metode
kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti
kondisi objek yang alamiah. Dengan demikian, peneliti harus
menguasai setiap aspek yang akan diteliti agar mudah untuk
bertanya, menganalisa, memotret, dan mengkonstruksi
objek yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna
(Sugiyono, 2010). Bogdan dan Taylor (dalam Maloeng,
2002) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati.
3.2 Unit Analisis
Dalam penelitian ini, unit analisis adalah pasien yang
dirawat di Rumah Sakit Umum Kota Salatiga
3.3 Partisipan Penelitian
Dalam
menentukan
partisipan,
peneliti
menggunakan teknik simple random sampling. Sampel
24
diambil secara acak sehingga setiap kasus atau elemen
dalam populasi memiliki kesempatan yang sama besar
untuk dipilih sebagai sampel penelitian (Sugiyono, 2003).
Dalam penelitian ini, istilah yang digunakan untuk menunjuk
pada sumber data adalah riset partisipan. Riset partisipan
dalam penelitian ini adalah 3 pasien yang terdiagnosa
menderita Diabetes Melitus type II dan dirawat di Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Salatiga. Peneliti tidak membatasi
kriteria partisipan (pasien diabetes melitus tipe II), namun
lebih difokuskan kepada bagaimana gambaran konsep diri
pasien Diabetes Melitus tipe II.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Lofland (dalam Moleong, 2002), sumber
data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan
tindakan, selebihnya adalah data tambahan. Oleh karena
itu, teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah
wawancara dan observasi. Kata-kata dan tindakan dicatat
melalui pencatatan tertulis atau melalui perekam video/audio
tape.
Wawancara merupakan percakapan dengan maksud
tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) sebagai yang mengajukan pertanyaan dan
25
terwawancara
(interview)
sebagai
yang
memberikan
jawaban atas pertanyaan itu (Maloeng, 2002).
Selain teknik wawancara, peneliti juga menggunakan
teknik
observasi
atau
pengamatan
untuk
membantu
pengumpulan data. Teknik Observasi yang dipakai oleh
peneliti mengacu pada jenis observasi terus terang. Dalam
arti bahwa peneliti saat melakukan pengumpulan data
menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa
peneliti akan mengamati berbagai hal terkait penelitian.
Namun, pada kondisi tertentu, observasi yang dilakukan
peneliti bersifat tidak terus terang atau tersamar (tidak
diketahui oleh riset patisipan). Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari unsur kesengajaan manipulasi data dari riset
partisipan kepada peneliti (Sugiyono, 2010).
3.5 Analisa Data
Analisis data yang digunakan peneliti ialah model
Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010). Model analisis
selama di lapangan dengan komponen analisis data sebagai
berikut:
a) Reduksi data
Data yang di temukan di lapangan dirangkum, dipilih
hal-hal yang pokok, dan fokus pada hal-hal yang
26
penting. Khususnya bila saat melakukan penelitian,
peneliti menemukan segala sesuatu yang dipandang
asing, tidak dikenal, belum memiliki pola.
b)
Penyajian data
Proses menyajikan data yang ditemukan peneliti
saat melakukan penelitian. Model penyajian data
yang digunakan dalam bentuk deskritif.
c)
Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Analisa data berupa penarikan kesimpulan untuk
menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan
sejak awal, ataupun tidak karena rumusan masalah
dalam jenis penelitian ini masih bersifat sementara
dan akan berkembang setelah peneliti berada
dilapangan.
3.6 Uji Keabsahan Data
Untuk menjaga keabsahan data (validitas), maka
dilakukan dengan
metode Triangulasi. Metode
triangulasi yang digunakan peneliti adalah triangulasi
sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode
27
kualitatif (Denzin dalam Moleong 2009). Hal ini dapat
dicapai
dengan
cara
yang
disampaikan
oleh
Moleong (2009) sebagai berikut :
1.
Membandingkan
data
hasil
pengamatan
dengan hasil wawancara.
2.
Membandingkan apa yang dikatakan orangorang tentang situasi penelitian dengan apa
yang dikatakannya sepanjang waktu.
3.
Membandingkan hasil wawancara dengan isi
suatu
dokumen
berkaitan.
28
(rekam
medik)
yang