Pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar mata kuliah kesehatan reproduksi ditinjau dari motivasi belajar Jurnal Tesis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA
KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
Lucia Ani Kristanti, Hari Wujoso, Nunuk Suryani
Magister Kedokteran Keluarga Program Pascasarjana UNS
kristantiluciaani@yahoo.co.id
Latar Belakang : Prestasi belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan
guru dengan siswa. Ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal.
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar mata
kuliah kesehatan reproduksi ditinjau dari motivasi belajar mahasiswa Prodi DIII Kebidanan
Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Quasi
Experimental. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Stikes Bhakti
Husada Mulia Madiun sebanyak 98 mahasiswa terbagi 2 kelas, sampel penelitian diambil 1
kelas dengan jumlah 51 mahasiswa. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis anava.
Hasil : Nilai F (kelas dengan metode ceramah dan kelas dengan metode penugasan) = 10,83
dengan nilai signifikansi lebih kecil dari α < 0,05 yaitu 0,002. Nilai F (motivasi belajar yang
rendah dan tinggi) = 10,22 dengan nilai signifikansi lebih kecil dari α < 0,05 yaitu 0,002. Nilai
F_interaksi = 4,49 dengan nilai signifikansi lebih kecil dari α < 0,05 yaitu 0,039.
Kesimpulan : Ada perbedaan pengaruh metode pembelajaran antara kelas dengan metode
ceramah dan kelas dengan metode penugasan terhadap prestasi belajar mata kuliah
kesehatan reproduksi. Ada perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar
rendah terhadap prestasi belajar mata kuliah kesehatan reproduksi. Ada interaksi pengaruh
metode pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah
kesehatan reproduksi.
Kata Kunci : metode ceramah, metode penugasan, motivasi dan prestasi belajar
PENDAHULUAN
Untuk
mengetahui
seseorang
dalam
belajar yang dicapai oleh siswa dapat
berhasil
belajar
tidaknya
maka
perlu
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
yang
berasal
dari
diri
siswa
(faktor
dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk
internal) maupun dari luar siswa (faktor
mengetahui prestasi yang diperoleh siswa
eksternal).
setelah
adalah
proses
belajar
mengajar
Faktor
minat,
internal
bakat,
diantaranya
motivasi,
tingkat
berlangsung. Prestasi belajar merupakan
intelegensi,
sedangkan
faktor
eksternal
hal yang tidak dapat dipisahkan dari
diantaranya
adalah
faktor
metode
kegiatan belajar, karena kegiatan belajar
pembelajaran
dan
lingkungan
(Ridwan,
merupakan
2008).
belajar
proses,
merupakan
sedangkan
hasil
prestasi
dari
proses
Motivasi
belajar
mempunyai
dalam
memberikan
belajar. Prestasi belajar merupakan tolok
peranan
ukur
rangsangan, semangat dan rasa senang
yang
keberhasilan
utama
untuk
seseorang.
mengetahui
Seorang
penting
yangcommit to
dalam
user belajar sehingga yang mempunyai
prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa
motivasi tinggi mempunyai energi yang
ia telah berhasil dalam belajar. Prestasi
banyak
untuk
melaksanakan
proses
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran,
guru adalah memilih dan menggunakan
motivasi belajar siswa dapat dianalogikan
metode yang tepat untuk menciptakan
sebagai
proses belajar yang baik, tepat efektif dan
bahan
bakar
yang
dapat
menggerakkan mesin. Motivasi yang baik
efisien.
dan memadai dapat mendorong siswa
mengajar sangat tergantung kepada tujuan,
menjadi lebih aktif dalam belajar dan
isi proses belajar mengajar dan kegiatan
dapat meningkatkan prestasi belajar di
belajar mengajar (Muchith, 2008).
kelas. Guru memiliki peranan strategis
dalam
menumbuhkan
motivasi
belajar
Ketepatan
Metode
penggunaan
penugasan
metode
adalah
cara
untuk mengajar yang dilakukan dengan
peserta didiknya melalui berbagai aktivitas
jalan
belajar yang didasarkan pada pengalaman
mahasiswa untuk mengerjakan sesuatu di
dan kemampuan guru kepada siswa secara
luar jam perkuliahan. Pelaksanaannya bisa
individual (Iskandar, 2009).
di
Salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi
prestasi
belajar
yaitu
memberi
rumah,
tugas
di
khusus
kepada
perpustakaan,
di
laboratorium, dan hasilnya dipertanggungjawabkan (Alipandie, 2004).
penggunaan metode pembelajaran dalam
Salah satu mata kuliah di Program
proses pembelajaran. Penggunaan metode
Studi D III Kebidanan adalah kesehatan
pembelajaran yang baik serta efektif akan
reproduksi. Mata kuliah tersebut dalam
dapat
belajar
proses pembelajaran mempunyai beban
mahasiswa dalam pembelajaran, dan pada
studi 3 SKS; 1 SKS untuk teori dan 2 SKS
akhirnya diharapkan dapat mempertinggi
untuk
hasil
menimbulkan
mempertinggi
belajar
yang
proses
telah
ditargetkan
(Sanjaya, 2008).
yang
laboratorium.
masalah
Hal
adalah
yang
tentang
tingkat penguasaan teori mahasiswa yang
Metode mengajar adalah salah satu
cara
praktik
dipergunakan
guru
dalam
notabene berasal dari berbagai jurusan
yang
berbeda-beda.
Sebagian
dari
mengadakan hubungan dengan siswa pada
mahasiswa berasal dari SMA jurusan IPA,
saat berlangsungnya pengajaran. Dengan
sebagian lagi IPS bahkan ada juga yang
metode
mengajar
berbagai
kegiatan
sehubungan
dengan
diharapkan
tumbuh
berasal dari SMK. Hal itu berdampak pada
belajar
siswa,
tingkat intelegensi atau daya serap materi
mengajar
sehingga mempengaruhi prestasi belajar
kegiatan
guru. Dalam interaksi ini guru berperan
sebagai
berperan
penggerak/ pembimbing,
mahasiswa.
siswa
sebagai penerima/ dibimbing.
Salah satu pokok bahasan dalam
mata
kuliah
ini
adalah
kesehatan
Proses ini akan berjalan baik kalau siswa
reproduksi
lebih banyak aktif dibanding dengan guru.
dengan sub pokok bahasan seksualitas dan
Oleh karennya metode mengajar yang baik
gender. Pada pokok
dalam
perspektif
bahasan
gender
tersebut,
adalah metode yang dapat menumbuhkan
salah satu kompetensi yang harus dicapai
commit to
user
kegiatan belajar siswa serta menggunakan
oleh mahasiswa adalah mampu menyebut-
metode mengajar secara bervariasi. Tugas
2
perpustakaan.uns.ac.id
kan
dan
menjelaskan
digilib.uns.ac.id
tentang
organ
reproduksi pria dan wanita.
Kesehatan
belum
sebagian
mampu
Ditinjau
dari
Motivasi Belajar”.
Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara
Reproduksi
besar
mahasiswa
mengetahui perbedaan pengaruh metode
dan
penugasan dan ceramah terhadap prestasi
menjelaskan tentang organ reproduksi pria
belajar mata kuliah kesehatan reproduksi
dan
wanita
menyebutkan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
siswa
malas
mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Stikes
mata
kuliah
Bhakti Husada Mulia Madiun. Mengetahui
kesehatan reproduksi yang peneliti ampu,
perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi
dari total 48 mahasiswa (1 kelas) pada
dan motivasi belajar
tahun
prestasi belajar mata kuliah kesehatan
membaca.
dikarenakan
Evaluasi
akademik
untuk
2012/2013 mahasiswa
rendah
terhadap
yang memperoleh nilai < 68 sebanyak 33
reproduksi
mahasiswa (68,75%), dan mahasiswa yang
Kebidanan Stikes Bhakti Husada Mulia
memperoleh
15
Madiun. Mengetahui interaksi pengaruh
data
metode pembelajaran dan motivasi belajar
mahasiswa
nilai
≥
(31,25%).
68
sebanyak
Berdasarkan
mahasiswa
Prodi
DIII
tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi
terhadap
belajar yang dicapai mahasiswa kurang
kesehatan reproduksi mahasiswa Prodi DIII
memuaskan.
Kebidanan Stikes Bhakti Husada Mulia
Metode
pembelajaran
yang
prestasi
belajar
mata
kuliah
Madiun.
diterapkan dosen dalam kegiatan belajar
mengajar
pokok
kesehatan
bahasan
reproduksi
kesehatan
pada
reproduksi
KAJIAN PUSTAKA
Metode pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan
dalam perspektif gender selama ini adalah
ceramah.
Selain
metode
pembelajaran,
cara
melakukan
atau
motivasi merupakan salah satu faktor dari
menguraikan,
dalam diri mahasiswa yang mempengaruhi
memberi latihan isi pelajaran kepada siswa
prestasi
untuk mencapai tujuan tertentu (Yamin,
belajar
mahasiswa
secara
memberi
menyajikan,
contoh,
dan
langsung. Motivasi merupakan salah satu
2009).
faktor dari dalam diri mahasiswa yang
Macam- macam metode pembelajaran
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa
Metode penugasan
secara langsung. Apabila motivasi belajar
Salah satu metode yang digunakan
mahasiswa tinggi maka prestasi belajar
dalam proses belajar mengajar adalah
mahasiswa juga tinggi, sebaliknya motivasi
metode
penugasan.
yang
adalah
cara
rendah
akan
mempengaruhi
Metode
untuk
penugasan
mengajar
yang
dilakukan dengan jalan memberi tugas
rendahnya prestasi belajar.
Berdasarkan data tersebut, peneliti
khusus
kepada
mahasiswa
penelitian
mengerjakan
dengan judul ”Pengaruh Metode Penugasan
perkuliahan.
terhadap
rumah, di perpustakaan, di laboratorium,
tertarik
untuk
Prestasi
melakukan
Belajar
Mata
commit to user
Kuliah
sesuatu
di
untuk
Pelaksanaannya
luar
bisa
jam
di
3
perpustakaan.uns.ac.id
dan
hasilnya
(Alipandie,
digilib.uns.ac.id
dipertanggungjawabkan
2004).
Disisi
lain,
metode
tugas-tugas
berupa
mempunyai
pekerjaan
pengaruh
penugasan adalah cara penyampaian bahan
terhadap
pelajaran
mahasiswa (Side, 2004).
dengan
memberikan
tugas
kepada mahasiswa untuk dikerjakan diluar
jadwal
kuliah
tertentu
dalam
dan
rentangan
hasilnya
dipertanggungjawabkan
kepada
Dari
disimpulkan
peningkatan
bahwa
prestasi
belajar
harus
adalah
penuturan
dosen
Metode
ini
bahan
tidak
secara
selalu
lisan.
jelek
betul-betul
bila
disiapkan
dapat
dengan baik didukung dengan alat dan
penugasan
media serta memperhatikan batas-batas
tersebut
metode
positif
Menurut Djafar (2001), ceramah
penggunaannya
uraian
yang
Metode Ceramah
waktu
(Slameto, 2010).
rumah
adalah pemberian tugas kepada mahasiswa
kemungkinan
di luar jadwal kampus atau di luar jadwal
ceramah ialah penerangan dan penuturan
perkuliahan
secara lisan oleh guru terhadap kelas.
yang
pada
dipertanggungjawabkan
akhirnya
kepada
dosen
salah
satu
pelaksanaan
menjelaskan
yang bersangkutan.
Metode
Dalam
penggunaannya.
penugasan
pilihan
metode
ceramah
uraiannya,
guru
merupakan
mempergunakan
alat
mengajar
gambar-gambar.
Metode
ini
seperti
biasa
sejumlah item tes kepada mahasiswanya
menarik jika digunakan tidak kaku, dan
untuk dikerjakan di luar jam perkuliahan.
tidak
Pemberian item tes ini biasanya dilakukan
dikembangkan dengan berbagai variasi.
pada setiap kegiatan belajar mengajar di
Metode ceramah adalah “metode yang
kelas, pada akhir pertemuan di kelas.
paling banyak disukai oleh kebanyakan
Pemberian tugas ini merupakan salah satu
guru, karena paling mudah mengatur kelas
alternatif untuk lebih menyempurnakan
maupun mengorganisir. Bila guru dalam
penyampaian tujuan pembelajaran khusus.
menyampaikan pesan (dalam hal ini materi
Hal ini disebabkan oleh padatnya materi
pelajaran) dilakukan secara lisan kepada
perkuliahan
disampaikan,
siswa, maka guru tersebut telah dapat
sementara waktu belajar sangat terbatas di
dikatakan memberi ceramah” (Nurmalikha,
dalam kelas. Dengan banyaknya kegiatan
2010).
pendidikan
di
meningkatkan
harus
kampus
mutu
dalam
dan
isi
arah,
dapat
tetapi
Menurut Sumantri dan Permana
usaha
frekuensi
satu
ini
dapat
digunakan,
hanya
metode
untuk
seorang dosen, dimana dosen memberikan
yang
tetapi
bantu
Metode
yang
dikutip oleh
Nurmalikha,
(2010),
pembelajaran, maka sangat menyita waktu
menyatakan bahwa metode ceramah adalah
mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan
metode yang paling populer dan banyak
belajar
dilakukan guru, selain mudah penyajian
mengajar
tersebut,
dan
untuk
juga tidak banyak memerlukan media.
commit to
user
mengatasi keadaan seperti di atas, dosen
perlu memberikan tugas-tugas di luar jam
Metode ceramah merupakan suatu metode
perkuliahan (Rostiyah, 2001). Pemberian
penyampaian
informasi,
dimana
guru
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berbicara memberi materi ajar secara aktif
ada keinginan untuk bisa mengetahui dan
dan
memahami sesuatu dan mendorong serta
peserta
didik mendengarkan atau
menerimanya.
mengarahkan minat belajar siswa sehingga
Pengertian Motivasi
sungguh-sungguh
Motivasi adalah dorongan dasar
termotivasi
untuk
yang menggerakkan seseorang bertingkah
(Iskandar, 2009).
laku.
Prestasi Belajar
Dorongan
seseorang
ini
yang
berada
pada
belajar
mencapai
dan
prestasi
untuk
Prestasi belajar siswa dibuktikan
melakukan sesuatu yang sesuai dengan
dan ditunjukkan melalui nilai atau angka
dorongan dari dalam dirinya. Oleh karena
nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan
itu, perbuatan seseorang yang didasarkan
oleh
atas motivasi tertentu mengandung tema
ulangan-ulangan
sesuai dengan motivasi yang mendasarinya
ditempuhnya (Tu’u, 2004).
(Uno, 2008).
terfokus pada nilai atau angka yang dicapai
Belajar
menggerakkan
diri
untuk
dapat
diartikan
sebagai
siswa
guru
terhadap
dalam
tugas
atau
proses
siswa
ujian
dan
yang
Prestasi siswa
pembelajaran
di
suatu rangkaian kegiatan jiwa raga untuk
sekolah. Nilai tersebut terutama dinilai dari
memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sisi kognitif, karena aspek ini yang sering
sebagai hasil dari pengalaman individu
dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan
dalam interaksi dengan lingkungan yang
pengetahuan sebagai ukuran pencapaian
menyangkut
hasil
kognitif,
afektif
dan
belajar
siswa.
Menurut
Sudjana
psikomotor (Djamarah, 2002). Belajar ialah
(2008), mengatakan “diantara ketiga ranah
proses perubahan tingkah laku seseorang
ini, yakni kognitif, afektif, psikomotorik,
setelah
yang
maka ranah kognitiflah yang paling sering
disengaja baik yang menyangkut aspek
dinilai oleh para guru di sekolah karena
pengetahuan, keterampilan maupun sikap.
berkaitan dengan kemampuan para siswa
Belajar dalam arti yang luas adalah proses
dalam menguasai isi bahan pengajaran”.
perubahan
tingkah
dapat
Karena itu, unsur yang ada dalam prestasi
dinyatakan
dalam
penguasaan,
siswa terdiri dari hasil belajar dan nilai
memperoleh
informasi
laku
yang
bentuk
penggunaan dan penilaian atau mengenai
siswa (Tu’u, 2004).
sikap dan nilai – nilai pengetahuan serta
kecakapan
dasar
yang terdapat
dalam
berbagai aspek kehidapan (Uno, 2008).
Motivasi dan belajar merupakan
dua
hal
saling
skor hasil tes atau angka yang diberikan
guru
berdasarkan
atau
keduanya
pengamatannya
yaitu
hasil
tes
saja
serta
mempengaruhi.
pengamatan guru pada waktu peserta didik
Motivasi belajar adalah daya penggerak
melakukan diskusi kelompok. Prestasi atau
dari dalam diri individu untuk melakukan
keberhasilan
kegiatan
yang
Prestasi belajar dinyatakan dalam
belajar
pengetahuan
dan
untuk
belajar
dinyatakan
dalam
menambah
keterampilan
berbagai indikator berupa nilai rapor,
commit to
user
serta
indeks prestasi studi (IP), angka kelulusan,
pengalaman. Motivasi ini tumbuh karena
prediksi keberhasilannya dan semacamnya.
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hipotesis
1. Ada
1. Variabel bebas pertama (X1) adalah
perbedaan
pengaruh
metode
metode pembelajaran, yang terdiri dari
metode
ceramah
(a) metode penugasan dan (b) metode
terhadap prestasi belajar mata kuliah
ceramah. Ini merupakan variabel aktif
kesehatan reproduksi
(variabel yang dimanipulasi).
penugasan
2. Ada
dan
perbedaan
belajar
tinggi
pengaruh
Variabel
bebas
kedua
(X2)
adalah
motivasi mahasiswa, yang terdiri dari (a)
rendah terhadap prestasi belajar mata
motivasi tinggi dan (b) motivasi rendah
kuliah kesehatan reproduksi
yang
interaksi
motivasi
2.
belajar
3. Ada
dan
motivasi
pengaruh
metode
tidak
dimanipulasi,
namun
dimasukkan dalam desain penelitian
pembelajaran dengan motivasi belajar
untuk
terhadap prestasi belajar mata kuliah
sehingga
kesehatan reproduksi.
dengan
dijadikan
dapat
variabel
dilihat
variabel
atribut,
interaksinya
aktif
dalam
mempengaruhi variabel terikat.
METODE PENELITIAN
3. Variabel terikat (Y) adalah prestasi
Jenis penelitian kuantitatif. Desain
penelitian yang digunakan adalah Quasi
belajar
mata
kuliah
kesehatan
reproduksi.
Experimental.
Uji hipotesis dalam penelitian ini
Penelitian ini akan dilakukan di
menggunakan
teknik
anava
dua
jalur
Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun, Jl.
melalui program SPSS versi 20. Untuk
Taman Praja No.25 Madiun, Jawa Timur.
dapat menggunakan anava, sebelumnya
Populasi
dalam
penelitian
ini
harus
dilakukan
adalah mahasiswa Prodi DIII Kebidanan
sebagai berkut:
Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun tingkat
1. Uji Normalitas
I semester II
perkuliahan
yang sedang mendapatkan
kesehatan
reproduksi
uji
prasarat
analisis
Untuk menguji apakah sampel
kelompok eksperimen dan kelompok
sebanyak 98 mahasiswa terbagi 2 kelas,
kontrol
sampel penelitian diambil 1 kelas dengan
menggunakan teknik uji kolmogorov-
jumlah 51 mahasiswa, dimana kelompok
smirnov pada taraf signifikansi α = 5%.
kontrol
kelompok
Jika nilai signifikan atau probabilitas
eksperimen 25 mahasiswa. Sedangkan 30
kurang dari 0,05 maka distribusi data
mahasiswa
lain
tidak normal dan jika nilai signifikan
penelitian
sebagai
26
mahasiswa
yang
dan
bukan
kelompok
sampel
uji
coba
instrumen yang berupa tes prestasi dan
angket motivasi belajar.
Penelitian
ini
memiliki
distribusi
normal
atau probabilitas lebih dari 0,05 maka
distribusi data dikatakan normal.
2. Uji Homogenitas
melibatkan
dua
Untuk
menguji
kesamaan
variabel bebas dan satu variabel terikat,
varians antara dua kelompok yang
commit to user
untuk lebih jelasnya tiga variabel tersebut
dibandingkan
dapat diuraikan sebagai berikut:
antara dua kelompok tersebut homogen
juga
menguji
apakah
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan
atau tidak homogen dilakukan uji F
Tabel
2
di
atas
dengan rumus:
mengenai tabulasi silang antara motivasi
Fhit = Varian terbesar
mahasiswa dengan metode pembelajaran,
menunjukkan
Varian terkecil
bahwa
dengan
:
kelompok
Apabila harga F hitung lebih kecil dari F
mahasiswa
tabel untuk kesalahan 5% maka data
ceramah dan yang mempunyai motivasi
yang akan dianalisis homogen.
tinggi
sebanyak
Kelompok
perlakuan
12
mahasiswa
orang
metode
(23,5%).
dengan perlakuan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
penugasan dan yang mempunyai motivasi
Hasil Penelitian
tinggi
Analisis Univariat
Kelompok mahasiswa dengan perlakuan
Tabel 1 Deskripsi Data Variabel Penelitian
ceramah dan yang mempunyai motivasi
Metode pembelajaran
Metode ceramah
Metode penugasan
Jumlah
Motivasi mahasiswa
Rendah
Tinggi
Jumlah
Sumber : Data primer
rendah sebanyak 14 orang (27,5%) dan
n
26
25
51
%
51
49
100
28
23
51
54,9
45,1
100
orang
(51%)
sedangkan
penelitian
di
kelas
sebanyak
Uji Normalitas
Data prestasi belajar yang diuji
26
responden
dengan
metode
penugasan sebanyak 25 orang (49%). Untuk
motivasi mahasiswa untuk kelas ceramah
dan kelas penugasan diketahui sebagian
dengan Kolmogorov-Smirnov untuk kelas
ceramah didapatkan nilai 1,039 dengan
probabilitas signifikansi 0,230 dan untuk
kelas penugasan didapatkan nilai 0,807
dengan
Tabulasi Silang antara Motivasi
Mahasiswa
dengan
Metode
0,533.
berarti hipotesis nol diterima yang artinya
data terdistribusi secara normal.
Uji Homogenitas
Berdasarkan
uji
homogenitas
Metode pembelajaran
Ceramah Penugasan
F
%
f
%
12 23,5 11 21,6
14 27,5 14 27,5
26
51
25
49
Sumber : Data Primer
dari data adalah 0,195, artinya probabilitas
> 0,05, hal ini memberikan pengertian
bahwa data adalah homogen.
Pembelajaran
Tinggi
Rendah
signifikansi
dapat diketahui bahwa nilai probabilitas
54,9%.
Motivasi
probabilitas
Nilainya signifikansi di atas = 0,05 hal ini
besar masih memiliki motivasi yang rendah
Tabel 2
(21,6%).
rendah sebanyak 14 orang (27,5%).
menjadi responden penelitian di kelas
ceramah
orang
penugasan dan yang mempunyai motivasi
jumlah mahasiswa yang mengikuti atau
metode
11
kelompok mahasiswa dengan perlakuan
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan
dengan
sebanyak
Total
f
23
28
51
%
45,1
54,9
100
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Analisis Bivariat
Tabel 3
Perbedaan Prestasi Belajar Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi Antara Metode
Ceramah dan Metode Penugasan
95% Confidence Interval for
Differenceb
Lower Bound Upper Bound
14,56
4,42
0,002
5,66
23,46
F = 10,833; p = 0,002 dengan α =0,05
Mean
Ceramah
65,33
Mean
Difference
Penugasan
79,89
Std.
Error
Sigb
Sumber: data primer
Berdasarkan
diketahui
dengan nilai signifikan 0,002 ( < 0,05). Hal
bahwa rata-rata prestasi belajar siswa pada
ini menjelaskan bahwa perbedaan antara
kelas
keduanya
dengan
Tabel
metode
3
ceramah
adalah
adalah
nyata
atau
berarti.
sebesar 65,33 dan kelas dengan metode
Dengan kata lain, ada perbedaan pengaruh
penugasan adalah 79,89. Artinya bahwa
metode ceramah dan metode penugasan
kelas dengan metode penugasan memiliki
terhadap
nilai rata-rata prestasi belajar yang lebih
kesehatan reproduksi.
tinggi
dengan
Tabel 4
perbedaan
sebesar
prestasi
belajar
mata
kuliah
4,42
Perbedaan Pengaruh Motivasi Belajar Tinggi dan Motivasi Belajar Rendah terhadap
Prestasi Belajar Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi
95% Confidence Interval for
Differenceb
Lower Bound Upper Bound
Motivasi rendah Motivasi tinggi
65,54
79,68
14,14
4,42 0,002
5,24
23,04
F = 10,222; p = 0,002 dengan α =0,05
Sumber: data primer
Mean
Mean
Difference
Std.
Error
Sigb
diketahui
dibandingkan mahasiswa yang motivasinya
bahwa rata-rata prestasi belajar siswa yang
rendah dengan perbedaan sebesar 14,14
memiliki motivasi rendah adalah 65,54 dan
dan nilai signifikan 0,002 ( < 0,05). Hal ini
yang memiliki motivasi tinggi adalah 79,68.
menjelaskan
Artinya
keduanya adalah nyata atau berarti.
Berdasarkan
bahwa
Tabel
siswa
4
yang
memiliki
bahwa
perbedaan
antara
motivasi tinggi memiliki nilai rata-rata
prestasi
belajar
yang
lebih
tinggi
Analisis Multivariat
Tabel 5 Hasil Uji Analisis Variansi 2 Faktor
Dependent Variable: Prestasi belajar
Source
Type III Sum of
df
Mean Square
Squares
Corrected Model
6648,012a
3
2216,004
Intercept
265998,870
1
265998,870
Metode
2673,784
1
2673,784
Motivasi
2522,931
1
2522,931
Metode * Motivasi
1107,402
1
1107,402
Error
11600,027
47
246,809
Total
281625,000
51
commit 50
to user
Corrected Total
18248,039
a. R Squared = 0,364 (Adjusted R Squared = 0,324)
F
Sig.
8,98
1077,75
10,83
10,22
4,49
0,000
0,000
0,002
0,002
0,039
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dapat
Berdasarkan nilai R2 sebesar 36,4%
dijelaskan berkenaan dengan faktor class
yang berarti bahwa kedua variabel bebas
(kelas dengan metode ceramah dan kelas
yaitu: metode pembelajaran dan motivasi
dengan
faktor
belajar
motivasi (motivasi belajar) serta faktor
belajar
class dan faktor motivasi yang merupakan
sisanya yaitu sebesar 63,6% dijelaskan oleh
interaksi
antara
metode
faktor lain.
ceramah
dan
metode
Pembahasan
Berdasarkan
penugasan
metode
serta
Tabel
5
penugasan),
kelas
kelas
dengan
dengan
motivasi
rendah
dan
menjelaskan
mahasiswa
varians
sebesar
prestasi
36,4%
dan
1. Pengaruh Metode Penugasan terhadap
Prestasi Belajar
tinggi, dengan hasil sebagai berikut:
1. Nilai F_metode (metode ceramah dan
Hasil
penelitian
metode penugasan) = 10,83 dengan nilai
membuktikan
signifikansi lebih kecil dari α < 0,05
pengaruh metode ceramah dan metode
yaitu 0,002, dengan df1 = 1 dan df2 = 51
penugasan
didapatkan nilai F tabel = 4,03 sehingga
mata
dapat dijelaskan bahwa F hitung > F
dimana rata-rata prestasi belajar siswa
tabel, artinya ada perbedaan pengaruh
pada kelas dengan metode ceramah
metode ceramah dan metode penugasan
adalah 65,33 dan kelas dengan metode
terhadap prestasi belajar mata kuliah
penugasan adalah 79,89. Artinya bahwa
kesehatan reproduksi.
kelas
bahwa
terhadap
kuliah
ada
perbedaan
prestasi
kesehatan
dengan
ini
belajar
reproduksi,
metode
penugasan
2. Nilai F_motivasi (motivasi belajar yang
memiliki nilai rata-rata prestasi belajar
rendah dan tinggi) = 10,22 dengan nilai
yang lebih tinggi dibandingkan kelas
signifikansi lebih kecil dari α < 0,05
dengan
yaitu 0,002, dengan df1 = 1 dan df2 = 51
perbedaan sebesar 14,56 dengan nilai
didapatkan nilai F tabel = 4,03 sehingga
signifikan 0,002 ( < 0,05).
dapat dijelaskan bahwa F hitung > F
metode
Metode
ceramah
penugasan
dengan
memiliki
tabel, artinya ada perbedaan pengaruh
hasil prestasi belajar yang lebih baik
motivasi belajar tinggi dan motivasi
dibandingkan dengan metode ceramah.
belajar rendah terhadap prestasi belajar
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
mata kuliah kesehatan reproduksi.
dari Hamalik (2004), yang menyebutkan
3. Nilai F_metode*motivasi = 4,49 dengan
bahwa
metode
penugasan
memiliki
nilai signifikansi lebih kecil dari α < 0,05
keuntungan, antara lain: 1) Pekerjaan
yaitu 0,039, dengan df1 = 1 dan df2 = 51
rumah
didapatkan nilai F tabel = 4,03 sehingga
mahasiswa belajar lebih baik, lebih luas
dapat dijelaskan bahwa F hitung > F
dan lebih giat; 2) Pekerjaan rumah
tabel,
memberi
artinya ada interaksi pengaruh
metode pembelajaran dengan motivasi
belajar
commit to user
memberi
dorongan
dan
kesempatan
pada
berusaha
pada
mahasiswa
memecahkan
belajar terhadap prestasi belajar mata
masalah
kuliah kesehatan reproduksi.
Menambah pengetahuan mahasiswa dan
yang
dihadapinya;
3)
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengembang-kan rasa tanggung jawab
serta mengembangkan rasa sosial; 40
2. Pengaruh
Motivasi
Belajar
terhadap
Prestasi Belajar
Hasil penelitian ini membuktikan
Memungkinkan relasi antara kampus
dan keluarga secara lebih erat dan
ada
memperkuat motivasi mahasiswa untuk
belajar
belajar; 4) Dapat mengisi waktu luang
rendah terhadap prestasi belajar mata
bagi
kuliah kesehatan reproduksi, dimana
mahasiswa,
kesempatan
pada
mengembangkan
memberikan
perbedaan
tinggi
pengaruh
dan
motivasi
motivasi
belajar
mahasiswa
untuk
rata-rata prestasi belajar siswa yang
kemampuan
sesuai
memiliki motivasi rendah adalah 65,54
diberikan
serta
dan
hiburan
atau
adalah 79,68. Artinya bahwa siswa yang
sebagai alat rekreasi terutama jika tugas
memiliki motivasi tinggi memiliki nilai
itu menarik minat mereka.
rata-rata prestasi belajar yang lebih
dengan
tugas
sekaligus
yang
memberikan
yang
memiliki
motivasi
tinggi
Hasil penelitian ini memberikan
tinggi dibandingkan mahasiswa yang
informasi bahwa untuk meningkatkan
motivasinya rendah dengan perbedaan
prestasi belajar mahasiswa untuk mata
sebesar 14,14 dan nilai signifikan 0,002
kuliah kesehatan reproduksi, cara yang
( < 0,05).
dilakukan
adalah
pembelajaran
memberikan
penelitian
ini
sejalan
metode
dengan pendapat Slameto (2003) dan
penugasan. Metode penugasan adalah
Syah (2009), dimana motivasi belajar
cara untuk mengajar yang dilakukan
merupakan
dengan jalan memberi tugas khusus
mendorong terjadinya proses belajar.
kepada mahasiswa untuk mengerjakan
Motivasi ini dapat dibedakan menjadi
sesuatu
dua macam, yaitu motivasi instrinsik
di
dengan
Hasil
luar
Pelaksanaannya
perpustakaan,
jam
bisa
di
di
perkuliahan.
rumah,
laboratorium,
di
dan
kekuatan
motivasi
mental
ekstrinsik.
yang
Motivasi
dan
instrinsik adalah hal dan keadaan yang
hasilnya dipertanggungjawabkan kepada
berasal dari dalam diri siswa sendiri
dosen. Pembelajaran dengan metode
yang dapat mendorongnya melakukan
penugasan dianggap lebih sesuai untuk
tindakan
meningkatkan
belajar
ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang
mahasiswa untuk mata kuliah mata
datang dari luar individu siswa yang
kuliah kesehatan reproduksi yang ada di
juga mendorongnya untuk melakukan
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun,
kegiatan belajar.
prestasi
karena jumlah mahasiswa dalam satu
kelas
yang
sehingga
ada
metode
tergolong
banyak,
penugasan
lebih
belajar.
Adapun
motivasi
Adanya semangat belajar yang
tinggi mahasiswa cenderung mempunyai
keinginan
untuk
belajar
lebih giat
efektif dan efisien untuk menyampaikan
sehingga bisa mendapatakan apa yang
commit to user
materi
mata
kuliah
reproduksi yang banyak.
kesehatan
diinginkan. Dalam hal ini persoalan
motivasi
dikaitkan
dengan
prestasi
10
perpustakaan.uns.ac.id
belajar
yang
digilib.uns.ac.id
diperoleh
proses
Pemilihan metode pembelajaran
belajar. Motivasi belajar disini adalah
yang tepat sesuai dengan jumlah siswa
suatu dorongan yang terdapat dalam
serta materi yang diajarkan dan diikuti
diri
melakukan
oleh siswa yang mempunyai motivasi
mencapai
belajar yang tinggi akan menghasilkan
suatu tujuan tertentu atau mencapai
prestasi belajar yang lebih baik. Metode
prestasi yang optimal.
pembelajaran
seseorang
aktivitas
untuk
belajar
Prestasi
dari
sehingga
belajar
disini
dapat
dengan
metode
penugasan kepada mahasiswa dinilai
diartikan sebagai hasil yang diperoleh
efektif
mahasiswa setelah mahasiswa tersebut
belajar mahasiswa. Metode penugasan
melakukan kegiatan belajar. Mahasiswa
mampu memberikan pemahaman dan
yang mempunyai semangat yang tinggi
pengetahuan kepada mahasiswa melalui
untuk
belajar
mempunyai
dengan
prestasi
untuk
meningkatkan
prestasi
keras
akan
berbagai resume yang dibuat mahasiswa
seperti
yang
secara
individu.
Adanya
penugasan
diharapkan, sehingga dengan keinginan
tersebut, maka mahasiswa akan lebih
untuk
banyak
berbuat
lebih
banyak
untuk
belajar
di
luar
jam
kuliah
belajar dapat meningkatkan hasil yang
sehingga pengetahuan mahasiswa akan
ingin dicapai. Dari uraian tersebut dapat
bertambah melalui kegiatan membaca
dikatakan
dan
bahwa
jika
seseorang
menulis
materi
mempunyai motivasi belajar yang tinggi,
diberikan dosen.
maka akan mempunyai pengaruh yang
Motivasi
positif terhadap prestasi belajar siswa
yang
tersebut.
semangat
3. Pengaruh
Metode
Pembelajaran
belajar
tinggi akan
dengan
dalam
hal
kuliah
yang
mahasiswa
diperlihatkan
belajar,
tersebut
dari
sehingga
siswa
yang
terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari
mempunyai motivasi belajar yang tinggi
Motivasi Belajar Mahasiswa
akan mempengaruhi dari pada prestasi
Hasil
penelitian
ini
belajarnya. Mahasiswa dengan semangat
interaksi
yang tinggi dan ketaatan dalam mentaati
pengaruh metode pembelajaran dengan
segala peraturan, rajin masuk kuliah,
motivasi
belajar
rajin mengumpulkaan tugas, tidak suka
belajar
mata
membuktikan
reproduksi.
bahwa
ada
terhadap
kuliah
Artinya
prestasi
kesehatan
bahwa
dengan
membolos
tentunya
mempengaruhi
dari
pada
akan
prestasi
adanya proses pembelajaran yang baik
belajarnya. Mahasiswa yang mempunyai
terhadap mahasiswa untuk mata kuliah
motivasi belajar dan disiplin sekolah
kesehatan
yang tinggi, maka akan mempunyai
reproduksi,
serta
diikuti
dengan motivasi belajar yang tinggi
pengaruh
terhadap
prestasi
belajar
maka prestasi belajar mahasiswa untuk
siswa tersebut.
commit to user
mata kuliah kesehatan reproduksi akan
dicapai dengan optimal.
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterbatasan Penelitian
Penulis
penelitian
menyadari
ini
keterbatasan
metode
tidak
yang
bahwa
terlepas
juga
dari
merupakan
kelemahan dalam pelaksanaan dan hasil
dari penelitian, diantaranya :
dan
eksternal
yang
mempengaruhi
dan
kelas
dengan
metode penugasan terhadap prestasi
belajar
mata
kuliah
kesehatan
reproduksi, yaitu ditunjukkan dengan
nilai p (0,002).
2. Ada
1. Penulis menyadari bahwa faktor internal
ceramah
perbedaan
belajar
tinggi
pengaruh
dan
motivasi
motivasi
belajar
rendah terhadap prestasi belajar mata
prestasi belajar mahasiswa kaitannya
kuliah
dengan
ditunjukkan dengan nilai p (0,002).
mata
kuliah
kesehatan
reproduksi. Pada penelitian ini, penulis
3. Ada
kesehatan
interaksi
reproduksi,
pengaruh
yaitu
metode
hanya meneliti faktor pembelajaran dan
pembelajaran dengan motivasi belajar
motivasi
faktor-
terhadap prestasi belajar mata kuliah
faktor lain diabaikan oleh penulis. Tidak
kesehatan reproduksi, yaitu ditunjukkan
ditelitinya
dengan nilai p (0,039).
belajar,
semua
sedangkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi prestasi belajar dapat
menjadikan hasil penelitian ini kurang
Implikasi
Hasil
penelitian
dapat
acuan
untuk
akurat dan tidak dapat digeneralisasikan
diimplikasikan
secara luas dan umum.
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa
2. Sampel penelitian ini diambil hanya
sebagai
ini
khususnya untuk mata kuliah kesehatan
pada satu lokasi saja, sehingga sampel
reproduksi, sebagai berikut :
yang dipakai terbatas dan jumlahnya
1. Pemilihan metode pembelajaran yang
tepat untuk proses pembelajaran sangat
sedikit.
3. Kuesioner
penelitian
atau
instrumen
berpengaruh terhadap prestasi belajar
penelitian bukan merupakan alat ukur
mahasiswa.
Para
yang
melakukan
evaluasi
baku
dan
merupakan
hasil
dosen
harus
secara
mau
terbuka
modifikasi penulis berdasarkan teori
dengan melibatkan mahasiswa, apakah
dan fakta yang penulis pahami, sehingga
metode pembelajaran yang selama ini
perlu adanya telaah secara mendalam
dilakukan
apabila
sesuai dengan tujuan dari pembelajaran.
ada
peneliti
lain
yang
Adanya
menggunakan kuesioner penelitian ini.
telah
efektif
evaluasi
mahasiswa
akan
dan
efisien
yang
melibatkan
sangat
membantu
PENUTUP
dosen menentukan keberhasilan dalam
Kesimpulan
proses pembelajaran.
Berdasarkan
dalam
penelitian
hasil
dari
ini
memberikan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada
perbedaan
pembelajaran
pengaruh
antara
analisis
kelas
2. Mahasiswa
dalam
proses
belajar
membutuhkan adanya semangat belajar
yang tinggi. Semangat belajar akan
commit to user
metode
muncul
dengan
mahasiswa
apabila
motivasi
benar-benar
belajar
dimiliki
dari
12
perpustakaan.uns.ac.id
masing-masing
digilib.uns.ac.id
individu.
Mahasiswa
menggunakan variabel lain yang belum
yang memiliki motivasi belajar yang
diteliti,
tinggi
yang
kurikulum,
hasil
sebagainya.
optimal
akan
memberikan
kaitannya
hasil
dengan
seperti
:
sarana
kompetensi
prasarana,
dosen
dan
belajarnya. Motivasi belajar mahasiswa
dapat
ditingkatkan
salah
satunya
Daftar Pustaka
melalui peran dosen sebagai motivator
Alipandie, I. 2004. Didaktik Metodik
Pendidikan Umum. Jakarta: Usaha
Nasional
Saran
Azwarti, Nuraini Asriati dan Supriadi.
Berdasarkan kesimpulan di depan,
2013. Pengaruh Metode Pemberian
Tugas
dan
Motivasi
Belajar
maka saran yang dapat diberikan berkaitan
terhadap Hasil Belajar Akuntansi
dengan penelitian ini adalah :
Siswa
Kelas
XI
IPS.
Jurnal
Pendidikan.
Program
Magister
1. Bagi mahasiswa
Pendidikan Ekonomi. hlm 1-14.
Untuk memperoleh hasil atau
Djafar, T. 2001. Kontribusi Strategi
Pembelajaran.Yogyakarta: Andi.
prestasi belajar yang optimal, maka
Djamarah, S. B. 2002. Psikologi Belajar.
mahasiswa harus memiliki motivasi
Jakarta: Rineka Cipta
Fitriany Febby Adiana Gustariny dan Z.
belajar yang tinggi di dalam belajar.
Mawardi Effendi. Pengaruh Metode
Motivasi belajar yang tinggi akan
Pembelajaran
dan
Penugasan
Terhadap Fektivitas Pembelajaran
muncul apabila mahasiswa memiliki
Ekonomi
di
SMA
Negeri
2
keinginan
dan
harapan
untuk
Rambatan. Jurnal Pendidikan. hlm.
44-52.
menyelesaikan pendidikannya dengan
Hamalik, O. 2004. Metode Resitasi. FKUI.
tepat waktu dan nilai yang baik.
Jakarta: PT. Binarupa Aksara
Husna, A. R. 2010. Hubungan Pengaruh
2. Bagi dosen
Penggunaan Multimedia dan Minat
Diharapkan
para
dosen
Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Materi
Pemenuhan
Kebutuhan
memperhatikan metode pembelajaran
Nutrisi. Surakarta: Digilib UNS
yang selama ini diterapkan. Pemilihan
Ikwumelu, S.N and Ogene, OA. 2014.
Effects
of
Self-Directed
metode pembelajaran yang tepat akan
Instructional Method on Secondary
menghasilkan hasil belajar yang optimal,
School Students’ Achievement in
Social
Studies.
International
selain itu kegiatan belajar mengajar
Journal
of
Learning
&
Development.
ISSN
2164-4063
akan berjalan lebih efektif dan efisien.
2014, Vol. 5, No. 1. pp. 10-18.
Dosen diharapkan lebih terbuka untuk
Iskandar,
2009.
Psikologi
Pendidikan
Sebuah Orientasi Baru. Jakarta:
melakukan evaluasi mengenai kegiatan
Gaung
Persada Press
belajar mengajar, sehingga kesesuaian
Muchicth,
S.
2008.
Pembelajaran
Kontekstual.
Semarang:
Rasail
antara
materi
dengan
metode
Media Group
pembelajaran dapat berjalan dengan
Nugroho, Sutaryadi, Jumiyanto Widodo.
optimal.
2014.
Pengaruh
Metode
Pembelajaran
Penugasan
dan
3. Bagi peneliti selanjutnya
commit to user Media Pembelajaran Terhadap
Bagi peneliti lain yang ingin
Prestasi Belajar Siswa. Jurnal
Pendidikan. Fakultas Keguruan dan
meneliti
prestasi
belajar
dapat
mahasiswanya.
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ilmu
Pendidikan
Universitas
Sebelas Maret, Surakarta. hlm. 1-9.
Nurmalikha. 2010. Skripsi. Perbedaan
Prestasi Belajar Antara Metode
Ceramah
dan Metode Hafalan
dalam Pembelajaran PAI di SMA HI
Pondok
Pinang
Jakarta
Selatan.
Jakarta:
UIN
Syarif
Hidayatullah.
Tersedia
dalam
Http://repository.uinjkt.ac.id
(diakses 17 Januari 2015)
Odundo, P.A and Gunga, S.O. 2013. Effects
of Application of Instructional
Methods on Learner Achievement
in Business Studies in Secondary
Schools in Kenya. International
Journal of Education and Research.
Vol. 1 No. 5 May 2013, pp. 1-22
Ridwan. 2008. “ Pengaruh Kegiatan Belajar
Terhadap Prestasi Yang Dicapai”
(dalam
http://ridwan202.wordpress.com/
2008/05/03/ketercapaian-prestasibelajar/diakses 22 Mei 2014
Rostiyah. 2001. Metode Penugasan dalam
Pembelajaran. Surabaya: Trisula
Media
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran
Berorientasi
Standar
Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Side, S. 2004. Metode Resitasi. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya. Cetakan
IV. Jakarta: PT. Rineka Cipta
_______.
2010.
Manfaat
Metode
Pembelajaran Resitasi. Jakarta: Eka
Cipta
Sudjana. 2008. Test Prestasi, Fungsi dan
Pengembangan
Pengukuran
Prestasi
Belajar.
Edisi
II.
Cetakan X. Yogyakarta: Pustaka
Belajar
Sugiyono.
2010.
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alphabeta
Suharjo. 2010. Tesis. Pengaruh metode
Diskusi dan Pemberian Tugas
Ditinjau dari Motivasi Berprestasi
dan Kreativitas Siswa Terhadap
Prestasi Belajar Siswa. Surakarta:
Pascasarjana UNS
Susantini, E dan Qomariyah, N. 2013.
Implementasi Metode Penugasan
Analisis
Video
Pada
Materi
Perkembangan Kognitif, Sosial, dan
Moral. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia. JPII 2 (2) (2013). hlm
142-148.
Syah, M. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta:
Rajawali Pers
Tu’u, T. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku
dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT
Grasindo
Uno, H. 2008. Teori Motivasi dan
Pengukurannya.
Jakarta:
Bumi
Aksara
commit to user
14
digilib.uns.ac.id
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA
KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
Lucia Ani Kristanti, Hari Wujoso, Nunuk Suryani
Magister Kedokteran Keluarga Program Pascasarjana UNS
kristantiluciaani@yahoo.co.id
Latar Belakang : Prestasi belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan
guru dengan siswa. Ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal.
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar mata
kuliah kesehatan reproduksi ditinjau dari motivasi belajar mahasiswa Prodi DIII Kebidanan
Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Quasi
Experimental. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Stikes Bhakti
Husada Mulia Madiun sebanyak 98 mahasiswa terbagi 2 kelas, sampel penelitian diambil 1
kelas dengan jumlah 51 mahasiswa. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis anava.
Hasil : Nilai F (kelas dengan metode ceramah dan kelas dengan metode penugasan) = 10,83
dengan nilai signifikansi lebih kecil dari α < 0,05 yaitu 0,002. Nilai F (motivasi belajar yang
rendah dan tinggi) = 10,22 dengan nilai signifikansi lebih kecil dari α < 0,05 yaitu 0,002. Nilai
F_interaksi = 4,49 dengan nilai signifikansi lebih kecil dari α < 0,05 yaitu 0,039.
Kesimpulan : Ada perbedaan pengaruh metode pembelajaran antara kelas dengan metode
ceramah dan kelas dengan metode penugasan terhadap prestasi belajar mata kuliah
kesehatan reproduksi. Ada perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar
rendah terhadap prestasi belajar mata kuliah kesehatan reproduksi. Ada interaksi pengaruh
metode pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah
kesehatan reproduksi.
Kata Kunci : metode ceramah, metode penugasan, motivasi dan prestasi belajar
PENDAHULUAN
Untuk
mengetahui
seseorang
dalam
belajar yang dicapai oleh siswa dapat
berhasil
belajar
tidaknya
maka
perlu
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
yang
berasal
dari
diri
siswa
(faktor
dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk
internal) maupun dari luar siswa (faktor
mengetahui prestasi yang diperoleh siswa
eksternal).
setelah
adalah
proses
belajar
mengajar
Faktor
minat,
internal
bakat,
diantaranya
motivasi,
tingkat
berlangsung. Prestasi belajar merupakan
intelegensi,
sedangkan
faktor
eksternal
hal yang tidak dapat dipisahkan dari
diantaranya
adalah
faktor
metode
kegiatan belajar, karena kegiatan belajar
pembelajaran
dan
lingkungan
(Ridwan,
merupakan
2008).
belajar
proses,
merupakan
sedangkan
hasil
prestasi
dari
proses
Motivasi
belajar
mempunyai
dalam
memberikan
belajar. Prestasi belajar merupakan tolok
peranan
ukur
rangsangan, semangat dan rasa senang
yang
keberhasilan
utama
untuk
seseorang.
mengetahui
Seorang
penting
yangcommit to
dalam
user belajar sehingga yang mempunyai
prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa
motivasi tinggi mempunyai energi yang
ia telah berhasil dalam belajar. Prestasi
banyak
untuk
melaksanakan
proses
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran,
guru adalah memilih dan menggunakan
motivasi belajar siswa dapat dianalogikan
metode yang tepat untuk menciptakan
sebagai
proses belajar yang baik, tepat efektif dan
bahan
bakar
yang
dapat
menggerakkan mesin. Motivasi yang baik
efisien.
dan memadai dapat mendorong siswa
mengajar sangat tergantung kepada tujuan,
menjadi lebih aktif dalam belajar dan
isi proses belajar mengajar dan kegiatan
dapat meningkatkan prestasi belajar di
belajar mengajar (Muchith, 2008).
kelas. Guru memiliki peranan strategis
dalam
menumbuhkan
motivasi
belajar
Ketepatan
Metode
penggunaan
penugasan
metode
adalah
cara
untuk mengajar yang dilakukan dengan
peserta didiknya melalui berbagai aktivitas
jalan
belajar yang didasarkan pada pengalaman
mahasiswa untuk mengerjakan sesuatu di
dan kemampuan guru kepada siswa secara
luar jam perkuliahan. Pelaksanaannya bisa
individual (Iskandar, 2009).
di
Salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi
prestasi
belajar
yaitu
memberi
rumah,
tugas
di
khusus
kepada
perpustakaan,
di
laboratorium, dan hasilnya dipertanggungjawabkan (Alipandie, 2004).
penggunaan metode pembelajaran dalam
Salah satu mata kuliah di Program
proses pembelajaran. Penggunaan metode
Studi D III Kebidanan adalah kesehatan
pembelajaran yang baik serta efektif akan
reproduksi. Mata kuliah tersebut dalam
dapat
belajar
proses pembelajaran mempunyai beban
mahasiswa dalam pembelajaran, dan pada
studi 3 SKS; 1 SKS untuk teori dan 2 SKS
akhirnya diharapkan dapat mempertinggi
untuk
hasil
menimbulkan
mempertinggi
belajar
yang
proses
telah
ditargetkan
(Sanjaya, 2008).
yang
laboratorium.
masalah
Hal
adalah
yang
tentang
tingkat penguasaan teori mahasiswa yang
Metode mengajar adalah salah satu
cara
praktik
dipergunakan
guru
dalam
notabene berasal dari berbagai jurusan
yang
berbeda-beda.
Sebagian
dari
mengadakan hubungan dengan siswa pada
mahasiswa berasal dari SMA jurusan IPA,
saat berlangsungnya pengajaran. Dengan
sebagian lagi IPS bahkan ada juga yang
metode
mengajar
berbagai
kegiatan
sehubungan
dengan
diharapkan
tumbuh
berasal dari SMK. Hal itu berdampak pada
belajar
siswa,
tingkat intelegensi atau daya serap materi
mengajar
sehingga mempengaruhi prestasi belajar
kegiatan
guru. Dalam interaksi ini guru berperan
sebagai
berperan
penggerak/ pembimbing,
mahasiswa.
siswa
sebagai penerima/ dibimbing.
Salah satu pokok bahasan dalam
mata
kuliah
ini
adalah
kesehatan
Proses ini akan berjalan baik kalau siswa
reproduksi
lebih banyak aktif dibanding dengan guru.
dengan sub pokok bahasan seksualitas dan
Oleh karennya metode mengajar yang baik
gender. Pada pokok
dalam
perspektif
bahasan
gender
tersebut,
adalah metode yang dapat menumbuhkan
salah satu kompetensi yang harus dicapai
commit to
user
kegiatan belajar siswa serta menggunakan
oleh mahasiswa adalah mampu menyebut-
metode mengajar secara bervariasi. Tugas
2
perpustakaan.uns.ac.id
kan
dan
menjelaskan
digilib.uns.ac.id
tentang
organ
reproduksi pria dan wanita.
Kesehatan
belum
sebagian
mampu
Ditinjau
dari
Motivasi Belajar”.
Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara
Reproduksi
besar
mahasiswa
mengetahui perbedaan pengaruh metode
dan
penugasan dan ceramah terhadap prestasi
menjelaskan tentang organ reproduksi pria
belajar mata kuliah kesehatan reproduksi
dan
wanita
menyebutkan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
siswa
malas
mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Stikes
mata
kuliah
Bhakti Husada Mulia Madiun. Mengetahui
kesehatan reproduksi yang peneliti ampu,
perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi
dari total 48 mahasiswa (1 kelas) pada
dan motivasi belajar
tahun
prestasi belajar mata kuliah kesehatan
membaca.
dikarenakan
Evaluasi
akademik
untuk
2012/2013 mahasiswa
rendah
terhadap
yang memperoleh nilai < 68 sebanyak 33
reproduksi
mahasiswa (68,75%), dan mahasiswa yang
Kebidanan Stikes Bhakti Husada Mulia
memperoleh
15
Madiun. Mengetahui interaksi pengaruh
data
metode pembelajaran dan motivasi belajar
mahasiswa
nilai
≥
(31,25%).
68
sebanyak
Berdasarkan
mahasiswa
Prodi
DIII
tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi
terhadap
belajar yang dicapai mahasiswa kurang
kesehatan reproduksi mahasiswa Prodi DIII
memuaskan.
Kebidanan Stikes Bhakti Husada Mulia
Metode
pembelajaran
yang
prestasi
belajar
mata
kuliah
Madiun.
diterapkan dosen dalam kegiatan belajar
mengajar
pokok
kesehatan
bahasan
reproduksi
kesehatan
pada
reproduksi
KAJIAN PUSTAKA
Metode pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan
dalam perspektif gender selama ini adalah
ceramah.
Selain
metode
pembelajaran,
cara
melakukan
atau
motivasi merupakan salah satu faktor dari
menguraikan,
dalam diri mahasiswa yang mempengaruhi
memberi latihan isi pelajaran kepada siswa
prestasi
untuk mencapai tujuan tertentu (Yamin,
belajar
mahasiswa
secara
memberi
menyajikan,
contoh,
dan
langsung. Motivasi merupakan salah satu
2009).
faktor dari dalam diri mahasiswa yang
Macam- macam metode pembelajaran
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa
Metode penugasan
secara langsung. Apabila motivasi belajar
Salah satu metode yang digunakan
mahasiswa tinggi maka prestasi belajar
dalam proses belajar mengajar adalah
mahasiswa juga tinggi, sebaliknya motivasi
metode
penugasan.
yang
adalah
cara
rendah
akan
mempengaruhi
Metode
untuk
penugasan
mengajar
yang
dilakukan dengan jalan memberi tugas
rendahnya prestasi belajar.
Berdasarkan data tersebut, peneliti
khusus
kepada
mahasiswa
penelitian
mengerjakan
dengan judul ”Pengaruh Metode Penugasan
perkuliahan.
terhadap
rumah, di perpustakaan, di laboratorium,
tertarik
untuk
Prestasi
melakukan
Belajar
Mata
commit to user
Kuliah
sesuatu
di
untuk
Pelaksanaannya
luar
bisa
jam
di
3
perpustakaan.uns.ac.id
dan
hasilnya
(Alipandie,
digilib.uns.ac.id
dipertanggungjawabkan
2004).
Disisi
lain,
metode
tugas-tugas
berupa
mempunyai
pekerjaan
pengaruh
penugasan adalah cara penyampaian bahan
terhadap
pelajaran
mahasiswa (Side, 2004).
dengan
memberikan
tugas
kepada mahasiswa untuk dikerjakan diluar
jadwal
kuliah
tertentu
dalam
dan
rentangan
hasilnya
dipertanggungjawabkan
kepada
Dari
disimpulkan
peningkatan
bahwa
prestasi
belajar
harus
adalah
penuturan
dosen
Metode
ini
bahan
tidak
secara
selalu
lisan.
jelek
betul-betul
bila
disiapkan
dapat
dengan baik didukung dengan alat dan
penugasan
media serta memperhatikan batas-batas
tersebut
metode
positif
Menurut Djafar (2001), ceramah
penggunaannya
uraian
yang
Metode Ceramah
waktu
(Slameto, 2010).
rumah
adalah pemberian tugas kepada mahasiswa
kemungkinan
di luar jadwal kampus atau di luar jadwal
ceramah ialah penerangan dan penuturan
perkuliahan
secara lisan oleh guru terhadap kelas.
yang
pada
dipertanggungjawabkan
akhirnya
kepada
dosen
salah
satu
pelaksanaan
menjelaskan
yang bersangkutan.
Metode
Dalam
penggunaannya.
penugasan
pilihan
metode
ceramah
uraiannya,
guru
merupakan
mempergunakan
alat
mengajar
gambar-gambar.
Metode
ini
seperti
biasa
sejumlah item tes kepada mahasiswanya
menarik jika digunakan tidak kaku, dan
untuk dikerjakan di luar jam perkuliahan.
tidak
Pemberian item tes ini biasanya dilakukan
dikembangkan dengan berbagai variasi.
pada setiap kegiatan belajar mengajar di
Metode ceramah adalah “metode yang
kelas, pada akhir pertemuan di kelas.
paling banyak disukai oleh kebanyakan
Pemberian tugas ini merupakan salah satu
guru, karena paling mudah mengatur kelas
alternatif untuk lebih menyempurnakan
maupun mengorganisir. Bila guru dalam
penyampaian tujuan pembelajaran khusus.
menyampaikan pesan (dalam hal ini materi
Hal ini disebabkan oleh padatnya materi
pelajaran) dilakukan secara lisan kepada
perkuliahan
disampaikan,
siswa, maka guru tersebut telah dapat
sementara waktu belajar sangat terbatas di
dikatakan memberi ceramah” (Nurmalikha,
dalam kelas. Dengan banyaknya kegiatan
2010).
pendidikan
di
meningkatkan
harus
kampus
mutu
dalam
dan
isi
arah,
dapat
tetapi
Menurut Sumantri dan Permana
usaha
frekuensi
satu
ini
dapat
digunakan,
hanya
metode
untuk
seorang dosen, dimana dosen memberikan
yang
tetapi
bantu
Metode
yang
dikutip oleh
Nurmalikha,
(2010),
pembelajaran, maka sangat menyita waktu
menyatakan bahwa metode ceramah adalah
mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan
metode yang paling populer dan banyak
belajar
dilakukan guru, selain mudah penyajian
mengajar
tersebut,
dan
untuk
juga tidak banyak memerlukan media.
commit to
user
mengatasi keadaan seperti di atas, dosen
perlu memberikan tugas-tugas di luar jam
Metode ceramah merupakan suatu metode
perkuliahan (Rostiyah, 2001). Pemberian
penyampaian
informasi,
dimana
guru
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berbicara memberi materi ajar secara aktif
ada keinginan untuk bisa mengetahui dan
dan
memahami sesuatu dan mendorong serta
peserta
didik mendengarkan atau
menerimanya.
mengarahkan minat belajar siswa sehingga
Pengertian Motivasi
sungguh-sungguh
Motivasi adalah dorongan dasar
termotivasi
untuk
yang menggerakkan seseorang bertingkah
(Iskandar, 2009).
laku.
Prestasi Belajar
Dorongan
seseorang
ini
yang
berada
pada
belajar
mencapai
dan
prestasi
untuk
Prestasi belajar siswa dibuktikan
melakukan sesuatu yang sesuai dengan
dan ditunjukkan melalui nilai atau angka
dorongan dari dalam dirinya. Oleh karena
nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan
itu, perbuatan seseorang yang didasarkan
oleh
atas motivasi tertentu mengandung tema
ulangan-ulangan
sesuai dengan motivasi yang mendasarinya
ditempuhnya (Tu’u, 2004).
(Uno, 2008).
terfokus pada nilai atau angka yang dicapai
Belajar
menggerakkan
diri
untuk
dapat
diartikan
sebagai
siswa
guru
terhadap
dalam
tugas
atau
proses
siswa
ujian
dan
yang
Prestasi siswa
pembelajaran
di
suatu rangkaian kegiatan jiwa raga untuk
sekolah. Nilai tersebut terutama dinilai dari
memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sisi kognitif, karena aspek ini yang sering
sebagai hasil dari pengalaman individu
dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan
dalam interaksi dengan lingkungan yang
pengetahuan sebagai ukuran pencapaian
menyangkut
hasil
kognitif,
afektif
dan
belajar
siswa.
Menurut
Sudjana
psikomotor (Djamarah, 2002). Belajar ialah
(2008), mengatakan “diantara ketiga ranah
proses perubahan tingkah laku seseorang
ini, yakni kognitif, afektif, psikomotorik,
setelah
yang
maka ranah kognitiflah yang paling sering
disengaja baik yang menyangkut aspek
dinilai oleh para guru di sekolah karena
pengetahuan, keterampilan maupun sikap.
berkaitan dengan kemampuan para siswa
Belajar dalam arti yang luas adalah proses
dalam menguasai isi bahan pengajaran”.
perubahan
tingkah
dapat
Karena itu, unsur yang ada dalam prestasi
dinyatakan
dalam
penguasaan,
siswa terdiri dari hasil belajar dan nilai
memperoleh
informasi
laku
yang
bentuk
penggunaan dan penilaian atau mengenai
siswa (Tu’u, 2004).
sikap dan nilai – nilai pengetahuan serta
kecakapan
dasar
yang terdapat
dalam
berbagai aspek kehidapan (Uno, 2008).
Motivasi dan belajar merupakan
dua
hal
saling
skor hasil tes atau angka yang diberikan
guru
berdasarkan
atau
keduanya
pengamatannya
yaitu
hasil
tes
saja
serta
mempengaruhi.
pengamatan guru pada waktu peserta didik
Motivasi belajar adalah daya penggerak
melakukan diskusi kelompok. Prestasi atau
dari dalam diri individu untuk melakukan
keberhasilan
kegiatan
yang
Prestasi belajar dinyatakan dalam
belajar
pengetahuan
dan
untuk
belajar
dinyatakan
dalam
menambah
keterampilan
berbagai indikator berupa nilai rapor,
commit to
user
serta
indeks prestasi studi (IP), angka kelulusan,
pengalaman. Motivasi ini tumbuh karena
prediksi keberhasilannya dan semacamnya.
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hipotesis
1. Ada
1. Variabel bebas pertama (X1) adalah
perbedaan
pengaruh
metode
metode pembelajaran, yang terdiri dari
metode
ceramah
(a) metode penugasan dan (b) metode
terhadap prestasi belajar mata kuliah
ceramah. Ini merupakan variabel aktif
kesehatan reproduksi
(variabel yang dimanipulasi).
penugasan
2. Ada
dan
perbedaan
belajar
tinggi
pengaruh
Variabel
bebas
kedua
(X2)
adalah
motivasi mahasiswa, yang terdiri dari (a)
rendah terhadap prestasi belajar mata
motivasi tinggi dan (b) motivasi rendah
kuliah kesehatan reproduksi
yang
interaksi
motivasi
2.
belajar
3. Ada
dan
motivasi
pengaruh
metode
tidak
dimanipulasi,
namun
dimasukkan dalam desain penelitian
pembelajaran dengan motivasi belajar
untuk
terhadap prestasi belajar mata kuliah
sehingga
kesehatan reproduksi.
dengan
dijadikan
dapat
variabel
dilihat
variabel
atribut,
interaksinya
aktif
dalam
mempengaruhi variabel terikat.
METODE PENELITIAN
3. Variabel terikat (Y) adalah prestasi
Jenis penelitian kuantitatif. Desain
penelitian yang digunakan adalah Quasi
belajar
mata
kuliah
kesehatan
reproduksi.
Experimental.
Uji hipotesis dalam penelitian ini
Penelitian ini akan dilakukan di
menggunakan
teknik
anava
dua
jalur
Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun, Jl.
melalui program SPSS versi 20. Untuk
Taman Praja No.25 Madiun, Jawa Timur.
dapat menggunakan anava, sebelumnya
Populasi
dalam
penelitian
ini
harus
dilakukan
adalah mahasiswa Prodi DIII Kebidanan
sebagai berkut:
Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun tingkat
1. Uji Normalitas
I semester II
perkuliahan
yang sedang mendapatkan
kesehatan
reproduksi
uji
prasarat
analisis
Untuk menguji apakah sampel
kelompok eksperimen dan kelompok
sebanyak 98 mahasiswa terbagi 2 kelas,
kontrol
sampel penelitian diambil 1 kelas dengan
menggunakan teknik uji kolmogorov-
jumlah 51 mahasiswa, dimana kelompok
smirnov pada taraf signifikansi α = 5%.
kontrol
kelompok
Jika nilai signifikan atau probabilitas
eksperimen 25 mahasiswa. Sedangkan 30
kurang dari 0,05 maka distribusi data
mahasiswa
lain
tidak normal dan jika nilai signifikan
penelitian
sebagai
26
mahasiswa
yang
dan
bukan
kelompok
sampel
uji
coba
instrumen yang berupa tes prestasi dan
angket motivasi belajar.
Penelitian
ini
memiliki
distribusi
normal
atau probabilitas lebih dari 0,05 maka
distribusi data dikatakan normal.
2. Uji Homogenitas
melibatkan
dua
Untuk
menguji
kesamaan
variabel bebas dan satu variabel terikat,
varians antara dua kelompok yang
commit to user
untuk lebih jelasnya tiga variabel tersebut
dibandingkan
dapat diuraikan sebagai berikut:
antara dua kelompok tersebut homogen
juga
menguji
apakah
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan
atau tidak homogen dilakukan uji F
Tabel
2
di
atas
dengan rumus:
mengenai tabulasi silang antara motivasi
Fhit = Varian terbesar
mahasiswa dengan metode pembelajaran,
menunjukkan
Varian terkecil
bahwa
dengan
:
kelompok
Apabila harga F hitung lebih kecil dari F
mahasiswa
tabel untuk kesalahan 5% maka data
ceramah dan yang mempunyai motivasi
yang akan dianalisis homogen.
tinggi
sebanyak
Kelompok
perlakuan
12
mahasiswa
orang
metode
(23,5%).
dengan perlakuan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
penugasan dan yang mempunyai motivasi
Hasil Penelitian
tinggi
Analisis Univariat
Kelompok mahasiswa dengan perlakuan
Tabel 1 Deskripsi Data Variabel Penelitian
ceramah dan yang mempunyai motivasi
Metode pembelajaran
Metode ceramah
Metode penugasan
Jumlah
Motivasi mahasiswa
Rendah
Tinggi
Jumlah
Sumber : Data primer
rendah sebanyak 14 orang (27,5%) dan
n
26
25
51
%
51
49
100
28
23
51
54,9
45,1
100
orang
(51%)
sedangkan
penelitian
di
kelas
sebanyak
Uji Normalitas
Data prestasi belajar yang diuji
26
responden
dengan
metode
penugasan sebanyak 25 orang (49%). Untuk
motivasi mahasiswa untuk kelas ceramah
dan kelas penugasan diketahui sebagian
dengan Kolmogorov-Smirnov untuk kelas
ceramah didapatkan nilai 1,039 dengan
probabilitas signifikansi 0,230 dan untuk
kelas penugasan didapatkan nilai 0,807
dengan
Tabulasi Silang antara Motivasi
Mahasiswa
dengan
Metode
0,533.
berarti hipotesis nol diterima yang artinya
data terdistribusi secara normal.
Uji Homogenitas
Berdasarkan
uji
homogenitas
Metode pembelajaran
Ceramah Penugasan
F
%
f
%
12 23,5 11 21,6
14 27,5 14 27,5
26
51
25
49
Sumber : Data Primer
dari data adalah 0,195, artinya probabilitas
> 0,05, hal ini memberikan pengertian
bahwa data adalah homogen.
Pembelajaran
Tinggi
Rendah
signifikansi
dapat diketahui bahwa nilai probabilitas
54,9%.
Motivasi
probabilitas
Nilainya signifikansi di atas = 0,05 hal ini
besar masih memiliki motivasi yang rendah
Tabel 2
(21,6%).
rendah sebanyak 14 orang (27,5%).
menjadi responden penelitian di kelas
ceramah
orang
penugasan dan yang mempunyai motivasi
jumlah mahasiswa yang mengikuti atau
metode
11
kelompok mahasiswa dengan perlakuan
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan
dengan
sebanyak
Total
f
23
28
51
%
45,1
54,9
100
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Analisis Bivariat
Tabel 3
Perbedaan Prestasi Belajar Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi Antara Metode
Ceramah dan Metode Penugasan
95% Confidence Interval for
Differenceb
Lower Bound Upper Bound
14,56
4,42
0,002
5,66
23,46
F = 10,833; p = 0,002 dengan α =0,05
Mean
Ceramah
65,33
Mean
Difference
Penugasan
79,89
Std.
Error
Sigb
Sumber: data primer
Berdasarkan
diketahui
dengan nilai signifikan 0,002 ( < 0,05). Hal
bahwa rata-rata prestasi belajar siswa pada
ini menjelaskan bahwa perbedaan antara
kelas
keduanya
dengan
Tabel
metode
3
ceramah
adalah
adalah
nyata
atau
berarti.
sebesar 65,33 dan kelas dengan metode
Dengan kata lain, ada perbedaan pengaruh
penugasan adalah 79,89. Artinya bahwa
metode ceramah dan metode penugasan
kelas dengan metode penugasan memiliki
terhadap
nilai rata-rata prestasi belajar yang lebih
kesehatan reproduksi.
tinggi
dengan
Tabel 4
perbedaan
sebesar
prestasi
belajar
mata
kuliah
4,42
Perbedaan Pengaruh Motivasi Belajar Tinggi dan Motivasi Belajar Rendah terhadap
Prestasi Belajar Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi
95% Confidence Interval for
Differenceb
Lower Bound Upper Bound
Motivasi rendah Motivasi tinggi
65,54
79,68
14,14
4,42 0,002
5,24
23,04
F = 10,222; p = 0,002 dengan α =0,05
Sumber: data primer
Mean
Mean
Difference
Std.
Error
Sigb
diketahui
dibandingkan mahasiswa yang motivasinya
bahwa rata-rata prestasi belajar siswa yang
rendah dengan perbedaan sebesar 14,14
memiliki motivasi rendah adalah 65,54 dan
dan nilai signifikan 0,002 ( < 0,05). Hal ini
yang memiliki motivasi tinggi adalah 79,68.
menjelaskan
Artinya
keduanya adalah nyata atau berarti.
Berdasarkan
bahwa
Tabel
siswa
4
yang
memiliki
bahwa
perbedaan
antara
motivasi tinggi memiliki nilai rata-rata
prestasi
belajar
yang
lebih
tinggi
Analisis Multivariat
Tabel 5 Hasil Uji Analisis Variansi 2 Faktor
Dependent Variable: Prestasi belajar
Source
Type III Sum of
df
Mean Square
Squares
Corrected Model
6648,012a
3
2216,004
Intercept
265998,870
1
265998,870
Metode
2673,784
1
2673,784
Motivasi
2522,931
1
2522,931
Metode * Motivasi
1107,402
1
1107,402
Error
11600,027
47
246,809
Total
281625,000
51
commit 50
to user
Corrected Total
18248,039
a. R Squared = 0,364 (Adjusted R Squared = 0,324)
F
Sig.
8,98
1077,75
10,83
10,22
4,49
0,000
0,000
0,002
0,002
0,039
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dapat
Berdasarkan nilai R2 sebesar 36,4%
dijelaskan berkenaan dengan faktor class
yang berarti bahwa kedua variabel bebas
(kelas dengan metode ceramah dan kelas
yaitu: metode pembelajaran dan motivasi
dengan
faktor
belajar
motivasi (motivasi belajar) serta faktor
belajar
class dan faktor motivasi yang merupakan
sisanya yaitu sebesar 63,6% dijelaskan oleh
interaksi
antara
metode
faktor lain.
ceramah
dan
metode
Pembahasan
Berdasarkan
penugasan
metode
serta
Tabel
5
penugasan),
kelas
kelas
dengan
dengan
motivasi
rendah
dan
menjelaskan
mahasiswa
varians
sebesar
prestasi
36,4%
dan
1. Pengaruh Metode Penugasan terhadap
Prestasi Belajar
tinggi, dengan hasil sebagai berikut:
1. Nilai F_metode (metode ceramah dan
Hasil
penelitian
metode penugasan) = 10,83 dengan nilai
membuktikan
signifikansi lebih kecil dari α < 0,05
pengaruh metode ceramah dan metode
yaitu 0,002, dengan df1 = 1 dan df2 = 51
penugasan
didapatkan nilai F tabel = 4,03 sehingga
mata
dapat dijelaskan bahwa F hitung > F
dimana rata-rata prestasi belajar siswa
tabel, artinya ada perbedaan pengaruh
pada kelas dengan metode ceramah
metode ceramah dan metode penugasan
adalah 65,33 dan kelas dengan metode
terhadap prestasi belajar mata kuliah
penugasan adalah 79,89. Artinya bahwa
kesehatan reproduksi.
kelas
bahwa
terhadap
kuliah
ada
perbedaan
prestasi
kesehatan
dengan
ini
belajar
reproduksi,
metode
penugasan
2. Nilai F_motivasi (motivasi belajar yang
memiliki nilai rata-rata prestasi belajar
rendah dan tinggi) = 10,22 dengan nilai
yang lebih tinggi dibandingkan kelas
signifikansi lebih kecil dari α < 0,05
dengan
yaitu 0,002, dengan df1 = 1 dan df2 = 51
perbedaan sebesar 14,56 dengan nilai
didapatkan nilai F tabel = 4,03 sehingga
signifikan 0,002 ( < 0,05).
dapat dijelaskan bahwa F hitung > F
metode
Metode
ceramah
penugasan
dengan
memiliki
tabel, artinya ada perbedaan pengaruh
hasil prestasi belajar yang lebih baik
motivasi belajar tinggi dan motivasi
dibandingkan dengan metode ceramah.
belajar rendah terhadap prestasi belajar
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
mata kuliah kesehatan reproduksi.
dari Hamalik (2004), yang menyebutkan
3. Nilai F_metode*motivasi = 4,49 dengan
bahwa
metode
penugasan
memiliki
nilai signifikansi lebih kecil dari α < 0,05
keuntungan, antara lain: 1) Pekerjaan
yaitu 0,039, dengan df1 = 1 dan df2 = 51
rumah
didapatkan nilai F tabel = 4,03 sehingga
mahasiswa belajar lebih baik, lebih luas
dapat dijelaskan bahwa F hitung > F
dan lebih giat; 2) Pekerjaan rumah
tabel,
memberi
artinya ada interaksi pengaruh
metode pembelajaran dengan motivasi
belajar
commit to user
memberi
dorongan
dan
kesempatan
pada
berusaha
pada
mahasiswa
memecahkan
belajar terhadap prestasi belajar mata
masalah
kuliah kesehatan reproduksi.
Menambah pengetahuan mahasiswa dan
yang
dihadapinya;
3)
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengembang-kan rasa tanggung jawab
serta mengembangkan rasa sosial; 40
2. Pengaruh
Motivasi
Belajar
terhadap
Prestasi Belajar
Hasil penelitian ini membuktikan
Memungkinkan relasi antara kampus
dan keluarga secara lebih erat dan
ada
memperkuat motivasi mahasiswa untuk
belajar
belajar; 4) Dapat mengisi waktu luang
rendah terhadap prestasi belajar mata
bagi
kuliah kesehatan reproduksi, dimana
mahasiswa,
kesempatan
pada
mengembangkan
memberikan
perbedaan
tinggi
pengaruh
dan
motivasi
motivasi
belajar
mahasiswa
untuk
rata-rata prestasi belajar siswa yang
kemampuan
sesuai
memiliki motivasi rendah adalah 65,54
diberikan
serta
dan
hiburan
atau
adalah 79,68. Artinya bahwa siswa yang
sebagai alat rekreasi terutama jika tugas
memiliki motivasi tinggi memiliki nilai
itu menarik minat mereka.
rata-rata prestasi belajar yang lebih
dengan
tugas
sekaligus
yang
memberikan
yang
memiliki
motivasi
tinggi
Hasil penelitian ini memberikan
tinggi dibandingkan mahasiswa yang
informasi bahwa untuk meningkatkan
motivasinya rendah dengan perbedaan
prestasi belajar mahasiswa untuk mata
sebesar 14,14 dan nilai signifikan 0,002
kuliah kesehatan reproduksi, cara yang
( < 0,05).
dilakukan
adalah
pembelajaran
memberikan
penelitian
ini
sejalan
metode
dengan pendapat Slameto (2003) dan
penugasan. Metode penugasan adalah
Syah (2009), dimana motivasi belajar
cara untuk mengajar yang dilakukan
merupakan
dengan jalan memberi tugas khusus
mendorong terjadinya proses belajar.
kepada mahasiswa untuk mengerjakan
Motivasi ini dapat dibedakan menjadi
sesuatu
dua macam, yaitu motivasi instrinsik
di
dengan
Hasil
luar
Pelaksanaannya
perpustakaan,
jam
bisa
di
di
perkuliahan.
rumah,
laboratorium,
di
dan
kekuatan
motivasi
mental
ekstrinsik.
yang
Motivasi
dan
instrinsik adalah hal dan keadaan yang
hasilnya dipertanggungjawabkan kepada
berasal dari dalam diri siswa sendiri
dosen. Pembelajaran dengan metode
yang dapat mendorongnya melakukan
penugasan dianggap lebih sesuai untuk
tindakan
meningkatkan
belajar
ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang
mahasiswa untuk mata kuliah mata
datang dari luar individu siswa yang
kuliah kesehatan reproduksi yang ada di
juga mendorongnya untuk melakukan
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun,
kegiatan belajar.
prestasi
karena jumlah mahasiswa dalam satu
kelas
yang
sehingga
ada
metode
tergolong
banyak,
penugasan
lebih
belajar.
Adapun
motivasi
Adanya semangat belajar yang
tinggi mahasiswa cenderung mempunyai
keinginan
untuk
belajar
lebih giat
efektif dan efisien untuk menyampaikan
sehingga bisa mendapatakan apa yang
commit to user
materi
mata
kuliah
reproduksi yang banyak.
kesehatan
diinginkan. Dalam hal ini persoalan
motivasi
dikaitkan
dengan
prestasi
10
perpustakaan.uns.ac.id
belajar
yang
digilib.uns.ac.id
diperoleh
proses
Pemilihan metode pembelajaran
belajar. Motivasi belajar disini adalah
yang tepat sesuai dengan jumlah siswa
suatu dorongan yang terdapat dalam
serta materi yang diajarkan dan diikuti
diri
melakukan
oleh siswa yang mempunyai motivasi
mencapai
belajar yang tinggi akan menghasilkan
suatu tujuan tertentu atau mencapai
prestasi belajar yang lebih baik. Metode
prestasi yang optimal.
pembelajaran
seseorang
aktivitas
untuk
belajar
Prestasi
dari
sehingga
belajar
disini
dapat
dengan
metode
penugasan kepada mahasiswa dinilai
diartikan sebagai hasil yang diperoleh
efektif
mahasiswa setelah mahasiswa tersebut
belajar mahasiswa. Metode penugasan
melakukan kegiatan belajar. Mahasiswa
mampu memberikan pemahaman dan
yang mempunyai semangat yang tinggi
pengetahuan kepada mahasiswa melalui
untuk
belajar
mempunyai
dengan
prestasi
untuk
meningkatkan
prestasi
keras
akan
berbagai resume yang dibuat mahasiswa
seperti
yang
secara
individu.
Adanya
penugasan
diharapkan, sehingga dengan keinginan
tersebut, maka mahasiswa akan lebih
untuk
banyak
berbuat
lebih
banyak
untuk
belajar
di
luar
jam
kuliah
belajar dapat meningkatkan hasil yang
sehingga pengetahuan mahasiswa akan
ingin dicapai. Dari uraian tersebut dapat
bertambah melalui kegiatan membaca
dikatakan
dan
bahwa
jika
seseorang
menulis
materi
mempunyai motivasi belajar yang tinggi,
diberikan dosen.
maka akan mempunyai pengaruh yang
Motivasi
positif terhadap prestasi belajar siswa
yang
tersebut.
semangat
3. Pengaruh
Metode
Pembelajaran
belajar
tinggi akan
dengan
dalam
hal
kuliah
yang
mahasiswa
diperlihatkan
belajar,
tersebut
dari
sehingga
siswa
yang
terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari
mempunyai motivasi belajar yang tinggi
Motivasi Belajar Mahasiswa
akan mempengaruhi dari pada prestasi
Hasil
penelitian
ini
belajarnya. Mahasiswa dengan semangat
interaksi
yang tinggi dan ketaatan dalam mentaati
pengaruh metode pembelajaran dengan
segala peraturan, rajin masuk kuliah,
motivasi
belajar
rajin mengumpulkaan tugas, tidak suka
belajar
mata
membuktikan
reproduksi.
bahwa
ada
terhadap
kuliah
Artinya
prestasi
kesehatan
bahwa
dengan
membolos
tentunya
mempengaruhi
dari
pada
akan
prestasi
adanya proses pembelajaran yang baik
belajarnya. Mahasiswa yang mempunyai
terhadap mahasiswa untuk mata kuliah
motivasi belajar dan disiplin sekolah
kesehatan
yang tinggi, maka akan mempunyai
reproduksi,
serta
diikuti
dengan motivasi belajar yang tinggi
pengaruh
terhadap
prestasi
belajar
maka prestasi belajar mahasiswa untuk
siswa tersebut.
commit to user
mata kuliah kesehatan reproduksi akan
dicapai dengan optimal.
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterbatasan Penelitian
Penulis
penelitian
menyadari
ini
keterbatasan
metode
tidak
yang
bahwa
terlepas
juga
dari
merupakan
kelemahan dalam pelaksanaan dan hasil
dari penelitian, diantaranya :
dan
eksternal
yang
mempengaruhi
dan
kelas
dengan
metode penugasan terhadap prestasi
belajar
mata
kuliah
kesehatan
reproduksi, yaitu ditunjukkan dengan
nilai p (0,002).
2. Ada
1. Penulis menyadari bahwa faktor internal
ceramah
perbedaan
belajar
tinggi
pengaruh
dan
motivasi
motivasi
belajar
rendah terhadap prestasi belajar mata
prestasi belajar mahasiswa kaitannya
kuliah
dengan
ditunjukkan dengan nilai p (0,002).
mata
kuliah
kesehatan
reproduksi. Pada penelitian ini, penulis
3. Ada
kesehatan
interaksi
reproduksi,
pengaruh
yaitu
metode
hanya meneliti faktor pembelajaran dan
pembelajaran dengan motivasi belajar
motivasi
faktor-
terhadap prestasi belajar mata kuliah
faktor lain diabaikan oleh penulis. Tidak
kesehatan reproduksi, yaitu ditunjukkan
ditelitinya
dengan nilai p (0,039).
belajar,
semua
sedangkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi prestasi belajar dapat
menjadikan hasil penelitian ini kurang
Implikasi
Hasil
penelitian
dapat
acuan
untuk
akurat dan tidak dapat digeneralisasikan
diimplikasikan
secara luas dan umum.
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa
2. Sampel penelitian ini diambil hanya
sebagai
ini
khususnya untuk mata kuliah kesehatan
pada satu lokasi saja, sehingga sampel
reproduksi, sebagai berikut :
yang dipakai terbatas dan jumlahnya
1. Pemilihan metode pembelajaran yang
tepat untuk proses pembelajaran sangat
sedikit.
3. Kuesioner
penelitian
atau
instrumen
berpengaruh terhadap prestasi belajar
penelitian bukan merupakan alat ukur
mahasiswa.
Para
yang
melakukan
evaluasi
baku
dan
merupakan
hasil
dosen
harus
secara
mau
terbuka
modifikasi penulis berdasarkan teori
dengan melibatkan mahasiswa, apakah
dan fakta yang penulis pahami, sehingga
metode pembelajaran yang selama ini
perlu adanya telaah secara mendalam
dilakukan
apabila
sesuai dengan tujuan dari pembelajaran.
ada
peneliti
lain
yang
Adanya
menggunakan kuesioner penelitian ini.
telah
efektif
evaluasi
mahasiswa
akan
dan
efisien
yang
melibatkan
sangat
membantu
PENUTUP
dosen menentukan keberhasilan dalam
Kesimpulan
proses pembelajaran.
Berdasarkan
dalam
penelitian
hasil
dari
ini
memberikan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada
perbedaan
pembelajaran
pengaruh
antara
analisis
kelas
2. Mahasiswa
dalam
proses
belajar
membutuhkan adanya semangat belajar
yang tinggi. Semangat belajar akan
commit to user
metode
muncul
dengan
mahasiswa
apabila
motivasi
benar-benar
belajar
dimiliki
dari
12
perpustakaan.uns.ac.id
masing-masing
digilib.uns.ac.id
individu.
Mahasiswa
menggunakan variabel lain yang belum
yang memiliki motivasi belajar yang
diteliti,
tinggi
yang
kurikulum,
hasil
sebagainya.
optimal
akan
memberikan
kaitannya
hasil
dengan
seperti
:
sarana
kompetensi
prasarana,
dosen
dan
belajarnya. Motivasi belajar mahasiswa
dapat
ditingkatkan
salah
satunya
Daftar Pustaka
melalui peran dosen sebagai motivator
Alipandie, I. 2004. Didaktik Metodik
Pendidikan Umum. Jakarta: Usaha
Nasional
Saran
Azwarti, Nuraini Asriati dan Supriadi.
Berdasarkan kesimpulan di depan,
2013. Pengaruh Metode Pemberian
Tugas
dan
Motivasi
Belajar
maka saran yang dapat diberikan berkaitan
terhadap Hasil Belajar Akuntansi
dengan penelitian ini adalah :
Siswa
Kelas
XI
IPS.
Jurnal
Pendidikan.
Program
Magister
1. Bagi mahasiswa
Pendidikan Ekonomi. hlm 1-14.
Untuk memperoleh hasil atau
Djafar, T. 2001. Kontribusi Strategi
Pembelajaran.Yogyakarta: Andi.
prestasi belajar yang optimal, maka
Djamarah, S. B. 2002. Psikologi Belajar.
mahasiswa harus memiliki motivasi
Jakarta: Rineka Cipta
Fitriany Febby Adiana Gustariny dan Z.
belajar yang tinggi di dalam belajar.
Mawardi Effendi. Pengaruh Metode
Motivasi belajar yang tinggi akan
Pembelajaran
dan
Penugasan
Terhadap Fektivitas Pembelajaran
muncul apabila mahasiswa memiliki
Ekonomi
di
SMA
Negeri
2
keinginan
dan
harapan
untuk
Rambatan. Jurnal Pendidikan. hlm.
44-52.
menyelesaikan pendidikannya dengan
Hamalik, O. 2004. Metode Resitasi. FKUI.
tepat waktu dan nilai yang baik.
Jakarta: PT. Binarupa Aksara
Husna, A. R. 2010. Hubungan Pengaruh
2. Bagi dosen
Penggunaan Multimedia dan Minat
Diharapkan
para
dosen
Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Materi
Pemenuhan
Kebutuhan
memperhatikan metode pembelajaran
Nutrisi. Surakarta: Digilib UNS
yang selama ini diterapkan. Pemilihan
Ikwumelu, S.N and Ogene, OA. 2014.
Effects
of
Self-Directed
metode pembelajaran yang tepat akan
Instructional Method on Secondary
menghasilkan hasil belajar yang optimal,
School Students’ Achievement in
Social
Studies.
International
selain itu kegiatan belajar mengajar
Journal
of
Learning
&
Development.
ISSN
2164-4063
akan berjalan lebih efektif dan efisien.
2014, Vol. 5, No. 1. pp. 10-18.
Dosen diharapkan lebih terbuka untuk
Iskandar,
2009.
Psikologi
Pendidikan
Sebuah Orientasi Baru. Jakarta:
melakukan evaluasi mengenai kegiatan
Gaung
Persada Press
belajar mengajar, sehingga kesesuaian
Muchicth,
S.
2008.
Pembelajaran
Kontekstual.
Semarang:
Rasail
antara
materi
dengan
metode
Media Group
pembelajaran dapat berjalan dengan
Nugroho, Sutaryadi, Jumiyanto Widodo.
optimal.
2014.
Pengaruh
Metode
Pembelajaran
Penugasan
dan
3. Bagi peneliti selanjutnya
commit to user Media Pembelajaran Terhadap
Bagi peneliti lain yang ingin
Prestasi Belajar Siswa. Jurnal
Pendidikan. Fakultas Keguruan dan
meneliti
prestasi
belajar
dapat
mahasiswanya.
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ilmu
Pendidikan
Universitas
Sebelas Maret, Surakarta. hlm. 1-9.
Nurmalikha. 2010. Skripsi. Perbedaan
Prestasi Belajar Antara Metode
Ceramah
dan Metode Hafalan
dalam Pembelajaran PAI di SMA HI
Pondok
Pinang
Jakarta
Selatan.
Jakarta:
UIN
Syarif
Hidayatullah.
Tersedia
dalam
Http://repository.uinjkt.ac.id
(diakses 17 Januari 2015)
Odundo, P.A and Gunga, S.O. 2013. Effects
of Application of Instructional
Methods on Learner Achievement
in Business Studies in Secondary
Schools in Kenya. International
Journal of Education and Research.
Vol. 1 No. 5 May 2013, pp. 1-22
Ridwan. 2008. “ Pengaruh Kegiatan Belajar
Terhadap Prestasi Yang Dicapai”
(dalam
http://ridwan202.wordpress.com/
2008/05/03/ketercapaian-prestasibelajar/diakses 22 Mei 2014
Rostiyah. 2001. Metode Penugasan dalam
Pembelajaran. Surabaya: Trisula
Media
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran
Berorientasi
Standar
Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Side, S. 2004. Metode Resitasi. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya. Cetakan
IV. Jakarta: PT. Rineka Cipta
_______.
2010.
Manfaat
Metode
Pembelajaran Resitasi. Jakarta: Eka
Cipta
Sudjana. 2008. Test Prestasi, Fungsi dan
Pengembangan
Pengukuran
Prestasi
Belajar.
Edisi
II.
Cetakan X. Yogyakarta: Pustaka
Belajar
Sugiyono.
2010.
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alphabeta
Suharjo. 2010. Tesis. Pengaruh metode
Diskusi dan Pemberian Tugas
Ditinjau dari Motivasi Berprestasi
dan Kreativitas Siswa Terhadap
Prestasi Belajar Siswa. Surakarta:
Pascasarjana UNS
Susantini, E dan Qomariyah, N. 2013.
Implementasi Metode Penugasan
Analisis
Video
Pada
Materi
Perkembangan Kognitif, Sosial, dan
Moral. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia. JPII 2 (2) (2013). hlm
142-148.
Syah, M. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta:
Rajawali Pers
Tu’u, T. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku
dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT
Grasindo
Uno, H. 2008. Teori Motivasi dan
Pengukurannya.
Jakarta:
Bumi
Aksara
commit to user
14