PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA FRAKTUR Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Fraktur Humeri 1/3 Proksimal Sinistra Di RSUD Sragen.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA FRAKTUR
HUMERI 1/3 PROKSIMAL SINISTRA DI RSUD SRAGEN
Naskah Publikasi
Diajukan Guna Melengkapi Tugas
dan Memenuhi Sebagian Persyaratan
Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi
Oleh:
Bagus Pambudi
J100141042
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
1
2
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA FRAKTUR HUMERI 1/3
PROKSIMAL SINISTRA DI RSUD SRAGEN
(Bagus Pambudi, 2014, 43 halaman)
Abstrak
Latar Belakang : Fraktur 1/3 proksimal humeri sinistra adalah suatu perpatahan
pada kontinuitas struktur tulang yang terletak pada 1/3 atas dari bagian tulang
humeri sisi kiri. Open Reduksi Internal Fiksasi (ORIF) dengan Plate and Screw
adalah suatu pembedahan dengan pemasangan internal fiksasi pada tulang yang
mengalami fraktur dengan di pasang plate dan screw yang berfungsi untuk
mempertahankan posisi fregmen tulang agar tidak mengalami pergeseran dan
akan tetap menyatu. Pada kondisi fraktur dengan pemasangan plate and screw
menimbulkan problema seperti nyeri, keterbatasan lingkup gerak sendi, dan
penurunan kekuatan otot.
Tujuan : Untuk mengetahui pelaksanaan Fisioterapi dalam mengurangi nyeri,
meningkatkan keterbatasan lingkup gerak sendi, dan meningkatkan kekuatan otot
pada kasus fraktur humeri 1/3 proksimal dengan menggunakan Infra Red dan
Terapi Latihan.
Hasil : Setelah dilakukan terapi selama 6 kali didapat hasil penilaian nyeri pada
nyeri tekan T1: 72 menjadi T6 : 54, nyeri gerak : T1: 78 menjadi T6: 58.
Peningkatan lingkup gerak sendi S: T1: 50 – 0 – 85 menjadi T6 : 50 – 0 – 100, F:
T1: 85 – 0 – 60 menjadi T6: 90 – 0 – 65, T: T1: 5 – 0 – 90 menjadi T6: 5 – 0 –
105, R(F=0): T1: 40 – 0 – 90 menjadi T6: 45 – 0 – 90, R(F=90): T1: 80 – 0 – 45
menjadi 85 – 0 – 45. Kekuatan otot fleksor shoulder T1: 4- menjadi T6: 4-,
ekstensor shoulder T1: 4 menjadi T6: 4, adduktor shoulder T1: 4 menjadi T6: 4,
abduktor shoulder T1: 4- menjadi T6: 4, eksorotator shoulder T1: 4 menjadi T6: 4,
endorotator shoulder T1: 4 menjadi T6: 4.
Kesimpulan : Infra Red (IR) dan Terapi Latihan (TL) dapat mengurangi nyeri,
meningkatkan LGS, dan meningkatkan kekuatan otot pada bahu kiri pada kondisi
fraktur humeri 1/3 proksimal.
Kata kunci : Fraktur 1/3 proximal humeri sinistra , Open Reduksi Internal Fiksasi
(ORIF), Plate and screw, Infra Red (IR), Terapi Latihan (TL)
3
tulang (Apley dan Solomon, 1995).
Pendahuluan
Dalam
upaya
peningkatan
Fraktur diklasifikasikan menjadi (1)
Fisioterapi
Fraktur tertutup yaitu fraktur apabila
sebagai salah satu tenaga kesehatan
permukaan kulit yang di atasnya
yang
dalam
tidak robek atau tetap, (2) Fraktur
meningkatkan kesehatan masyarakat.
terbuka yaitu fraktur jika kulit di
Fisioterapi
merupakan
bentuk
atasnya tertembus dan dapat terjadi
pelayana
dan
pemeliharaan
kontaminasi dan infeksi (Apley and
kesehatan kepada masyarakat dan
Solomon, 1995). Fraktur dibeda-
ikut
bedakan sesuai letak dan kerusakan
kesehatan
masyarakat
berperan
aktif
bertanggung
jawab
untuk
mengembangkan dan memulihkan
jaringan sehingga
kapasitas fisik serta kemampuan
ditimbulkan berbeda pula.
fungsional (WCPT,2000).
masalah
yang
Dalam karya tulis ilmiah ini
Seiring berkembangnya zaman
penulih
mengemukakan
rumusan
yang semakin ramai, lalu lintas
masalah sebagai berikut: (1) Apakah
semakin
padat
Infra Red dapat mengurangi nyeri
pribadi
maupun
oleh
kendaraan
umum.
Angka
pada penderita fraktur humeri 1/3
kecelakaan yang di timbulkan tidak
proksimal dengan pemasangan plate
sedikit dan selalu meningkat setiap
and screw? (2) Apakah forced pasive
tahunnya.
Kecelakaan
sering
exercise dapat memperluas gerak
disebabkan
oleh
kelalaian
sendi shoulder ke arah flexi dan
pengendara
atau
kurangnya
abduksi? (3) Apakah resisted active
kesadaran pengendara akan tata tertib
exercise
lalu
kekuatan otot doltoid dan trapezius ?
lintas
dan
perlengkapan
dapat
meningkatkan
berkendara. Kecelakaan lalu lintas
(4) Apakah hold relax dan contrac
menimbulkan
dengan
relax dapat meningkatkan LGS dan
satunya
mengurangi nyeri?
berbagai
korban
keadaan
salah
fraktur.
Tujuan penulisan karya tulis
Fraktur adalah suatu patahan
ilmiah adalah : (1) Mengetahui
pada hubungan kontinuitas struktur
manfaat Infra Red dapat mengurangi
1
nyeri pada penderita fraktur humeri
Internal
1/3 proksimal dengan pemasangan
pembedahan
plate
internal fiksasi pada tulang yang
and
screw.
(2)Mengetahui
Fiksasi)
adalah
dengan
suatu
pemasangan
mengalami fraktur.
manfaat forced pasive exercise dapat
Tulang humerus adalah tulang
memperluas gerak sendi shoulder ke
(3)
panjang yang membentuk lengan atas
Mengetahui manfaat resisted active
yang mempunyai hubungan dengan
exercise
sendi bahu. Persendian bahu terdiri
arah
flexi
dan
dapat
abduksi.
meningkatkan
kekuatan otot doltoid dan trapezius.
dari
(4) Mengetahui manfaat hold relax
sternoclavicular, sendi glenohumeral,
dan
sendi acromioclavicular, dan sendi
contrac
relax
dapat
empat
sendi,
yaitu
sendi
scapulothoracal.
meningkatkan LGS dan mengurangi
Frakture dapat terjadi akibat : (1)
nyeri.
peristiwa
Pada penelitian ini diharapkan
trauma
tunggal
baik
bermanfaat untuk penderita agar
langsung maupun tidak langsung, (2)
mendapatkan
tekanan yang berulang-ulang, (3)
tindakan
sesuai
problem penderita yang efektif dan
kelemahan
sesuai
tulang (Apley dan Solomon, 1995).
bukti
bermanfaat
bagi
ilmiah.
pasien
Selain
yang
Patologi
juga
abnormal
yang
pada
terjadin
bermanfaat bagi praktisi fisioterapi
diakibatkan operasi yang dilakukan
untuk memperluas wawasan dan
pada
pengetahuan.
menimbulkan
lengan
bagian
luka
atas
incisi
yang
menyebabkan terjadinya kerusakan
jaringan lunak dibawah kulit maupun
Tinjauan Pustaka
pembuluh darah sehingga nociceptor
Fraktur adalah suatu perpatahan
tulang
akan merangsang timbulnya nyeri.
(Apley, 1995). Fraktur humeri 1/3
Nyeri yang timbul menyebabkan
proximal sinistra adalah patah tulang
pasien enggan untuk bergerak dalam
yang terjadi pada tulang humeri kiri
waktu yang lama sehingga sendi
yang terletak pada 1/3 bagian atas
menjadi
dari tulang. ORIF (Open Reduksi
berimbas pada keterbatasan gerak
pada
kontinuitas
struktur
2
kaku
yang
nantinya
sendi. Kekakuan sendi post fraktur
fungsionam baik karena secara
terjadi karena adanya fibrosis pada
umum
kapsul, ligamen, dan otot pada
penderita baik dan hanya terjadi
sekitar sendi. Kemudian akan diikuti
keterbatasan fungsi pada bahu
penurunan kekuatan otot karena tidak
kiri.
dan
akhirnya
Quo
penurunan
aktifitas
berhubungan dengan kosmetik,
lama
menyebabkan
fungsional
d) Quo ad cosmetican
pernah digunakan dalam waktu yang
cukup
aktivitas
ad
cosmetican
adalah
fungsional.
dikatakan baik apabila tidak
Prognosis
mengganggu
a) Quo ad vitam
penderita. Pada kasus ini quo ad
penampilan
Pada kasus ini quo ad vitam baik
cosmetikan baik karena tidak
karena
menggangu penampilan.
fraktur dan tindakan
operasi yang dilakukan tidak
Diskripsi
problematika
mempengaruhi jiwa dan sistem
fisioterapi adalah :
kardiovaskuler.
1. Impairment : Permasalahan yang
ditimbulkan
adalah
nyeri,
Quo ad sanam adalah mengenai
keterbatasan
lingkup
gerak
kesembuhan
sendi, dan penurunan kekuatan
b) Quo ad sanam
penderita,
otot.
dikatakan baik jika tidak terjadi
komplikasi
yang
2. Functional Limitation : Adanya
ditimbulkan
oleh penyembuhan fraktur. Pada
keluhan-keluhan
dalam
kasus ini quo ad sanam baik
keseharian
seperti
kerena tidak ada komplikasi
toileting, menggosok punggung
yang muncul.
saat mandi, berpakaian, dan
gerakan lain yang melibatkan
c) Quo ad fungsionam
Quo
ad
fungsionam
lengan kirinya.
adalah
3. Disability:
mengenai fungsional penderita,
Penderita
tidak
bersosialisasi
dengan
tidak
mampu
mengganggu fungsional pasien.
optimal
Pada
masyarakat.
dikatakan
baik
kasus
ini
pasien
jika
quo
ad
3
di
lingkungan
Intervensi yang digunakan adalah
mengeluh
Infra
kirinya saat bergerak dan ditekan
Merah
adalah
pancaran
nyeri
gelombang elektromagnetik dengan
serta
panjang gelombang 7700 A° - 4 juta
keterbatasan
A°
(Sujatno,
Latihan
Ig,
yang
pada
didapat
bahu
adanya
lingkup
gerak
2003).
Terapi
sendi. Nyeri sangat dirasakan
digunakan
adalah
bila bahu digerakkan kearah
forced passive movement, resisted
fleksi dan abduksi.
active exercice, hold relax dan
c. Riwayat penyakit sekarang
contrak relax.
Memperinci
keluhan
menggambarkan
riwayat
penyakit secara lengkap yang
Pelaksanaan Studi Kasus
Pengkajian
dan
Fisioterapi
yang
meliputi kapa dan bagaimana
dilakukan sebagai berikut :
terjadinya,
1. Anamnesis
kualitas keluhan, faktor yang
Pada
kasus
ini
anamnesis
lokasi
memperberat
keluhan,
dan
yang
dilakukan secara autoanamnesis.
memperingan. Dari anamnesis
a. Identitas pasien
secara auto diperoleh informasi
Nama : Ny. S, jenis kelamin
: Perampuan, umur
Tahun,
:
Agama
:
pada tanggal 11 Mei 2014 pasien
60
mengalami
kecelakaan
yang
Islam,
menyebabkan patah tulang pada
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
lengan kirinya. Tindakan operasi
(Pensiun Guru SMA), Alamat :
dilakukan satu hari setelahnya
Sragen, No RM : 027070
atau tanggal 12 Mei 2014 dan
b. Keluhan utama
pasien dirawat inap selama satu
Keluhan utama merupakan
hari di Rumah Sakit Karima
tanda atau gejala dominan yang
Utama. Kemudian pasien dirujuk
dikeluhkan
ke
mendorong
mencari
sehingga
pasien
Pada
utama
yaitu
Rehabilitasi
untuk
2. Pemeriksaan Fisik
ini
a. Tanda-tanda vital
pasien
4
RSUD
mendapatkan
tindakan dari Fisioterapi.
dan
kasus
poli
Sragen
untuk
pertolongan
pengobatan.
keluhan
pasien
Pemeriksaan
tanda
bahunya ke arah abduksi dan
vital
:
fleksi.
120/90 mmHg, Denyut nadi :
c. Palpasi
meliputi:Tekanan
70
kali
darah
per
Pemeriksaan
menit,
palpasi
Pernapasan : 24 kali per
adalah pemeriksaan dengan
menit, Temperatur : 37 C,
cara meraba, memegang, dan
Tinggi badan : 150 cm, Berat
menekan
badan : 50 Kg, Inspeksi
pasien
yang
adanya
keluhan.
b. Inspeksi
bagian
tubuh
dirasakan
Didapat
hasil yaitu: (1) adanya nyeri
Merupakan pemeriksaan
mengamati
tekan, (2) tidak ada spasme,
keadaan dan kondisi umum
(3) tidak ada perbedaan suhu
pasien.
lokal pada daerah fraktur
dengan
cara
Inspeksi
ada
2
macam yaitu: Statis melihat
bahu
keadaan pasien pada saat
kanan, (4) tidak ada oedem.
hasil
yaitu:
dengan
d. Kognitif,
pasien dalam keadaan diam.
Didapat
kiri
bahu
Intrapersonal,
Interpersonal
(a)
Kognitif : pasien dapat
tampak bekas incisi pada sisi
lateral humeri sinistra, (b)
menceritakan
kembali
tidak ada oedem, (c) saat
trauma yang dialami dengan
diam pasien tidak merasakan
jelas
nyeri. Dinamis, Pemeriksaan
bagaimana
inspeksi
(waktu,
tempat,
terjadinya).
secara
dinamis
Intrapersonal:
adalah
melihat
kondisi
mempunyai motivasi atau
pasien
dalam
keadaan
keinginan
untuk
pasien
sembuh.
bergerak contohnya seperti
Interpersonal : pasien dapat
pasien
berkomunikasi dengan baik
menggerakkan
kepada terapis.
bahunya. Didapat hasil yaitu
pasien
tampak
3. Pemeriksaan Spesifik
merasakan
a. Nyeri
nyeri ketika menggerakkan
5
Pemeriksaan menggunakan
d. Antropometri
skala VAS didapay hasil
Tabel
Nyeri diam saat terlentang
antropometri menggunakan meteran.
(0), Nyeri tekan pada sisi
2.
Hasil
No Dari
acromion
ke distal
1
5 cm
2
10 cm
3
15 cm
lateral humeri kiri (72),
Nyeri gerak saat gerakan
fleksi dan abduksi shoulder
pemeriksaan
Lengan Lengan
kiri
kanan
25 cm
23 cm
20 cm
25 cm
23 cm
20 cm
kiri (78).
b. Kekuatan Otot
Diagnosa Fisioterapi adalah :
Pemeriksaan menggunakan
1. Impairment
MMT pada sendi shoulder
Adanya nyeri tekan dan nyeri
yaitu fleksor (4-), ekstensor
gerak pada gerakan fleksi dan
(4), adduktor (4), abduktor
abduksi
(4-), horizontal add (4),
keterbatasan lingkup gerak
horizontal
abd
(4),
sendi ke arah fleksi dan
endorotator
(4),
dan
abduksi
eksorotator (4).
bahu.
bahu.
penurunan
c. LGS
Adanya
Terdapat
kekuatan
otot
penggerak bahu kiri.
Tabel 1. Hasil pemeriksaan LGS
2. Functional Limitation
menggunakan Goneometer
Adanya
dalam
No Pemeriksaan LGS
1 Gerak aktif S (50° – 0° – 85°)
F (85° – 0° – 60°)
T (5° – 0° – 90°)
R(F=0°) (40° –
0° – 90°)
R(F=90°) (85° –
0° – 45°)
2 Gerak pasif S (50° - 0° - 85°)
F (90° - 0° - 60°)
T (5° - 0° - 100°)
R(F=0°) (40° - 0°
- 90°)
R(F=90°) (85° 0° - 60°)
keluhan-keluhan
keseharian
pasien
seperti toileting, menggosok
punggung
saat
mandi,
berpakaian, dan gerakan lain
yang
melibatkan
lengan
kirinya.
3. Disability
Pasaien
bersosialisasi
tidak
bisa
dengan
masyarakat secara maksimal.
6
Tujuan Fisioterapi yaitu :
Tujuan
jangka
merah
pendek
ditambah
yaitu
alat.
jangka panjang yaitu Meningkatkan
2. Exercise
kemampuan
Persiapan alat pada terapi
fungsional pada bahu kiri.
jangka
panjang
pasien
berhenti matikan dan rapikan
meningkatkan kekuatan otot. Tujuan
Tujuan
ketika
atau
kurang hangat. Setelah timer
meningkatkan LGS pada bahu kiri,
mengembalikan
dikurangi
merasakan terlalu panas atau
mengurangi nyeri pada bahu kiri
dan
dapat
latihan ini adalah cukup dengan
yaitu
menyiapkan tempat duduk atau
meningkatkan dan mengembalikan
bed.
kemampuan fungsional pada bahu
Persiapan
pasien
yaitu
memposisikan pasien senyaman
kiri.
mungkin dengan posisi duduk di
Tindakan Fisioterapi yang diberikan
kursi atau di bed.
adalah : Infra red dan Exercise
(Passive exercise, Active exercise,
Hold relax, dan contrac relax)
Pelaksanaan
fisioterapi
Hasil Dan Pembahasan
yang
Setelah
dilakukan :
tindakan
fisioterapi sebanyak 6 kali dengan
1. Infra red
menggunakan infra red dan terapi
Pasangkan sinar infra merah
latihan didapat hasil :
pada sisi lateral bahu mengenai
1. Penurunan nyeri
area fraktur tegak lurus dengan
Terdapat
permukaan kulit. Jarak sinar
2. Peningkatan LGS
Atur timer 15 menit.
Terdapat peningkatan LGS
Lakukan monitoring kepada
pada
pasien setiap 5 menit selama
gerakan
ekstensi bahu kiri.
terapi. Tanya kepada pasien
saat
nyeri
nyeri gerak (78 menjadi 54).
30 – 45 cm atau toleransi pasien.
rasa
penurunan
tekan (72 menjadi 54) dan
dengan permukaan kulit adalah
tentang
dilakukan
terapi
berlangsung. Jarak sinar infra
7
flexi
dan
3. Peningkatan kekuatan otot
Terdapat
kekuatan
otot
3. Meningkatkan kekuatan otot
peningkatan
Resisted
pada
membuat otot bekerja secara
otot
penggerak bahu kiri.
active
movement
maksimal sehingga kekuatan otot
Pembahasannya adalah :
dapat bertambah.
1. Menurunkan nyeri
Infra
red
efek
Simpulan Dan Saran
kulit
Kesimpulan dari data yang diperoleh,
mengadakan reaksi eritema yaitu
dapat disimpulkan bahwa fraktur
berwarna
humeri
panas
menimbulkan
yang
membuat
kemerah-merahan.
Sehingga
pembuluh
mengalami
membuat
pelebaran
proses
1/3
proximal
dengan
darah
penanganan dengan metode operasi
yang
pemberian ORIF berupa plate and
screw
metabolisme
memberikan
keuntungan.
dengan
dilakukannya
pada lapisan superficial kulit
Namun
lancar dan pemberian oksigen
tindakan tersebut muncul masalah
dan nutrisi pada jaringan menjadi
yang dialami pasien yaitu nyeri,
lancar. Holod relax membuat otot
keterbtatasan LGS, dan penurunan
menjadi
nyaman
relax
kekuatan otot. Sesuai masalah yang
sehingga
rasa
dapat
muncul dalam hal ini fisioterapi
dan
nyeri
sangat diperlukan dengan modalitas
berkurang.
yang dimiliki.
2. Meningkatkan LGS
Forced pasive movement dapat
Saran
mengulur
jaringan
pasien
kompenen
sendi
dalam
yang
perlu
di
Contrac
otot
meningkatkan
menimbulkan kontraksi dan sendi
fungsionalnya.
membuat
adalah
melakukan
latihan
sendiri ketika di rumah seperti yang
sehingga
lingkup gerak akan lebih luas.
relax
disampaikan
bergerak aktif melawan tahanan
sehingga LGS akan bertambah.
8
ajarkan
terapis
untuk
kemampuan
Daftar Pustaka
Appley, G. A and Solomon, Louis,
1995; Orthopedi dan Fraktur
Sistem Appley; Edisi ketujuh,
Widya Medika, Jakarta.
Garrison, S. J, 1996; Dasar-dasar
Terapi Latihan dan Rehabilitasi
Fisik; Terjemahan Hipocrates,
Jakarta.
Russe, O. A, and John, J.G, 1975;
International SFTR Method of
Measuring and Recording Joint
Motion; First edition, Hans
Hubber Pur
Bern Stuttgart Vienna, Switzerland.
Sujatno. 2002 ; Sumber Fisis.
Surakarta; Akademi Fisioterapi
Surakarta
WCPT, 2000. Definisi Fisioterapi.
Yokohama; Kongres WCPT
9
HUMERI 1/3 PROKSIMAL SINISTRA DI RSUD SRAGEN
Naskah Publikasi
Diajukan Guna Melengkapi Tugas
dan Memenuhi Sebagian Persyaratan
Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi
Oleh:
Bagus Pambudi
J100141042
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
1
2
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA FRAKTUR HUMERI 1/3
PROKSIMAL SINISTRA DI RSUD SRAGEN
(Bagus Pambudi, 2014, 43 halaman)
Abstrak
Latar Belakang : Fraktur 1/3 proksimal humeri sinistra adalah suatu perpatahan
pada kontinuitas struktur tulang yang terletak pada 1/3 atas dari bagian tulang
humeri sisi kiri. Open Reduksi Internal Fiksasi (ORIF) dengan Plate and Screw
adalah suatu pembedahan dengan pemasangan internal fiksasi pada tulang yang
mengalami fraktur dengan di pasang plate dan screw yang berfungsi untuk
mempertahankan posisi fregmen tulang agar tidak mengalami pergeseran dan
akan tetap menyatu. Pada kondisi fraktur dengan pemasangan plate and screw
menimbulkan problema seperti nyeri, keterbatasan lingkup gerak sendi, dan
penurunan kekuatan otot.
Tujuan : Untuk mengetahui pelaksanaan Fisioterapi dalam mengurangi nyeri,
meningkatkan keterbatasan lingkup gerak sendi, dan meningkatkan kekuatan otot
pada kasus fraktur humeri 1/3 proksimal dengan menggunakan Infra Red dan
Terapi Latihan.
Hasil : Setelah dilakukan terapi selama 6 kali didapat hasil penilaian nyeri pada
nyeri tekan T1: 72 menjadi T6 : 54, nyeri gerak : T1: 78 menjadi T6: 58.
Peningkatan lingkup gerak sendi S: T1: 50 – 0 – 85 menjadi T6 : 50 – 0 – 100, F:
T1: 85 – 0 – 60 menjadi T6: 90 – 0 – 65, T: T1: 5 – 0 – 90 menjadi T6: 5 – 0 –
105, R(F=0): T1: 40 – 0 – 90 menjadi T6: 45 – 0 – 90, R(F=90): T1: 80 – 0 – 45
menjadi 85 – 0 – 45. Kekuatan otot fleksor shoulder T1: 4- menjadi T6: 4-,
ekstensor shoulder T1: 4 menjadi T6: 4, adduktor shoulder T1: 4 menjadi T6: 4,
abduktor shoulder T1: 4- menjadi T6: 4, eksorotator shoulder T1: 4 menjadi T6: 4,
endorotator shoulder T1: 4 menjadi T6: 4.
Kesimpulan : Infra Red (IR) dan Terapi Latihan (TL) dapat mengurangi nyeri,
meningkatkan LGS, dan meningkatkan kekuatan otot pada bahu kiri pada kondisi
fraktur humeri 1/3 proksimal.
Kata kunci : Fraktur 1/3 proximal humeri sinistra , Open Reduksi Internal Fiksasi
(ORIF), Plate and screw, Infra Red (IR), Terapi Latihan (TL)
3
tulang (Apley dan Solomon, 1995).
Pendahuluan
Dalam
upaya
peningkatan
Fraktur diklasifikasikan menjadi (1)
Fisioterapi
Fraktur tertutup yaitu fraktur apabila
sebagai salah satu tenaga kesehatan
permukaan kulit yang di atasnya
yang
dalam
tidak robek atau tetap, (2) Fraktur
meningkatkan kesehatan masyarakat.
terbuka yaitu fraktur jika kulit di
Fisioterapi
merupakan
bentuk
atasnya tertembus dan dapat terjadi
pelayana
dan
pemeliharaan
kontaminasi dan infeksi (Apley and
kesehatan kepada masyarakat dan
Solomon, 1995). Fraktur dibeda-
ikut
bedakan sesuai letak dan kerusakan
kesehatan
masyarakat
berperan
aktif
bertanggung
jawab
untuk
mengembangkan dan memulihkan
jaringan sehingga
kapasitas fisik serta kemampuan
ditimbulkan berbeda pula.
fungsional (WCPT,2000).
masalah
yang
Dalam karya tulis ilmiah ini
Seiring berkembangnya zaman
penulih
mengemukakan
rumusan
yang semakin ramai, lalu lintas
masalah sebagai berikut: (1) Apakah
semakin
padat
Infra Red dapat mengurangi nyeri
pribadi
maupun
oleh
kendaraan
umum.
Angka
pada penderita fraktur humeri 1/3
kecelakaan yang di timbulkan tidak
proksimal dengan pemasangan plate
sedikit dan selalu meningkat setiap
and screw? (2) Apakah forced pasive
tahunnya.
Kecelakaan
sering
exercise dapat memperluas gerak
disebabkan
oleh
kelalaian
sendi shoulder ke arah flexi dan
pengendara
atau
kurangnya
abduksi? (3) Apakah resisted active
kesadaran pengendara akan tata tertib
exercise
lalu
kekuatan otot doltoid dan trapezius ?
lintas
dan
perlengkapan
dapat
meningkatkan
berkendara. Kecelakaan lalu lintas
(4) Apakah hold relax dan contrac
menimbulkan
dengan
relax dapat meningkatkan LGS dan
satunya
mengurangi nyeri?
berbagai
korban
keadaan
salah
fraktur.
Tujuan penulisan karya tulis
Fraktur adalah suatu patahan
ilmiah adalah : (1) Mengetahui
pada hubungan kontinuitas struktur
manfaat Infra Red dapat mengurangi
1
nyeri pada penderita fraktur humeri
Internal
1/3 proksimal dengan pemasangan
pembedahan
plate
internal fiksasi pada tulang yang
and
screw.
(2)Mengetahui
Fiksasi)
adalah
dengan
suatu
pemasangan
mengalami fraktur.
manfaat forced pasive exercise dapat
Tulang humerus adalah tulang
memperluas gerak sendi shoulder ke
(3)
panjang yang membentuk lengan atas
Mengetahui manfaat resisted active
yang mempunyai hubungan dengan
exercise
sendi bahu. Persendian bahu terdiri
arah
flexi
dan
dapat
abduksi.
meningkatkan
kekuatan otot doltoid dan trapezius.
dari
(4) Mengetahui manfaat hold relax
sternoclavicular, sendi glenohumeral,
dan
sendi acromioclavicular, dan sendi
contrac
relax
dapat
empat
sendi,
yaitu
sendi
scapulothoracal.
meningkatkan LGS dan mengurangi
Frakture dapat terjadi akibat : (1)
nyeri.
peristiwa
Pada penelitian ini diharapkan
trauma
tunggal
baik
bermanfaat untuk penderita agar
langsung maupun tidak langsung, (2)
mendapatkan
tekanan yang berulang-ulang, (3)
tindakan
sesuai
problem penderita yang efektif dan
kelemahan
sesuai
tulang (Apley dan Solomon, 1995).
bukti
bermanfaat
bagi
ilmiah.
pasien
Selain
yang
Patologi
juga
abnormal
yang
pada
terjadin
bermanfaat bagi praktisi fisioterapi
diakibatkan operasi yang dilakukan
untuk memperluas wawasan dan
pada
pengetahuan.
menimbulkan
lengan
bagian
luka
atas
incisi
yang
menyebabkan terjadinya kerusakan
jaringan lunak dibawah kulit maupun
Tinjauan Pustaka
pembuluh darah sehingga nociceptor
Fraktur adalah suatu perpatahan
tulang
akan merangsang timbulnya nyeri.
(Apley, 1995). Fraktur humeri 1/3
Nyeri yang timbul menyebabkan
proximal sinistra adalah patah tulang
pasien enggan untuk bergerak dalam
yang terjadi pada tulang humeri kiri
waktu yang lama sehingga sendi
yang terletak pada 1/3 bagian atas
menjadi
dari tulang. ORIF (Open Reduksi
berimbas pada keterbatasan gerak
pada
kontinuitas
struktur
2
kaku
yang
nantinya
sendi. Kekakuan sendi post fraktur
fungsionam baik karena secara
terjadi karena adanya fibrosis pada
umum
kapsul, ligamen, dan otot pada
penderita baik dan hanya terjadi
sekitar sendi. Kemudian akan diikuti
keterbatasan fungsi pada bahu
penurunan kekuatan otot karena tidak
kiri.
dan
akhirnya
Quo
penurunan
aktifitas
berhubungan dengan kosmetik,
lama
menyebabkan
fungsional
d) Quo ad cosmetican
pernah digunakan dalam waktu yang
cukup
aktivitas
ad
cosmetican
adalah
fungsional.
dikatakan baik apabila tidak
Prognosis
mengganggu
a) Quo ad vitam
penderita. Pada kasus ini quo ad
penampilan
Pada kasus ini quo ad vitam baik
cosmetikan baik karena tidak
karena
menggangu penampilan.
fraktur dan tindakan
operasi yang dilakukan tidak
Diskripsi
problematika
mempengaruhi jiwa dan sistem
fisioterapi adalah :
kardiovaskuler.
1. Impairment : Permasalahan yang
ditimbulkan
adalah
nyeri,
Quo ad sanam adalah mengenai
keterbatasan
lingkup
gerak
kesembuhan
sendi, dan penurunan kekuatan
b) Quo ad sanam
penderita,
otot.
dikatakan baik jika tidak terjadi
komplikasi
yang
2. Functional Limitation : Adanya
ditimbulkan
oleh penyembuhan fraktur. Pada
keluhan-keluhan
dalam
kasus ini quo ad sanam baik
keseharian
seperti
kerena tidak ada komplikasi
toileting, menggosok punggung
yang muncul.
saat mandi, berpakaian, dan
gerakan lain yang melibatkan
c) Quo ad fungsionam
Quo
ad
fungsionam
lengan kirinya.
adalah
3. Disability:
mengenai fungsional penderita,
Penderita
tidak
bersosialisasi
dengan
tidak
mampu
mengganggu fungsional pasien.
optimal
Pada
masyarakat.
dikatakan
baik
kasus
ini
pasien
jika
quo
ad
3
di
lingkungan
Intervensi yang digunakan adalah
mengeluh
Infra
kirinya saat bergerak dan ditekan
Merah
adalah
pancaran
nyeri
gelombang elektromagnetik dengan
serta
panjang gelombang 7700 A° - 4 juta
keterbatasan
A°
(Sujatno,
Latihan
Ig,
yang
pada
didapat
bahu
adanya
lingkup
gerak
2003).
Terapi
sendi. Nyeri sangat dirasakan
digunakan
adalah
bila bahu digerakkan kearah
forced passive movement, resisted
fleksi dan abduksi.
active exercice, hold relax dan
c. Riwayat penyakit sekarang
contrak relax.
Memperinci
keluhan
menggambarkan
riwayat
penyakit secara lengkap yang
Pelaksanaan Studi Kasus
Pengkajian
dan
Fisioterapi
yang
meliputi kapa dan bagaimana
dilakukan sebagai berikut :
terjadinya,
1. Anamnesis
kualitas keluhan, faktor yang
Pada
kasus
ini
anamnesis
lokasi
memperberat
keluhan,
dan
yang
dilakukan secara autoanamnesis.
memperingan. Dari anamnesis
a. Identitas pasien
secara auto diperoleh informasi
Nama : Ny. S, jenis kelamin
: Perampuan, umur
Tahun,
:
Agama
:
pada tanggal 11 Mei 2014 pasien
60
mengalami
kecelakaan
yang
Islam,
menyebabkan patah tulang pada
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
lengan kirinya. Tindakan operasi
(Pensiun Guru SMA), Alamat :
dilakukan satu hari setelahnya
Sragen, No RM : 027070
atau tanggal 12 Mei 2014 dan
b. Keluhan utama
pasien dirawat inap selama satu
Keluhan utama merupakan
hari di Rumah Sakit Karima
tanda atau gejala dominan yang
Utama. Kemudian pasien dirujuk
dikeluhkan
ke
mendorong
mencari
sehingga
pasien
Pada
utama
yaitu
Rehabilitasi
untuk
2. Pemeriksaan Fisik
ini
a. Tanda-tanda vital
pasien
4
RSUD
mendapatkan
tindakan dari Fisioterapi.
dan
kasus
poli
Sragen
untuk
pertolongan
pengobatan.
keluhan
pasien
Pemeriksaan
tanda
bahunya ke arah abduksi dan
vital
:
fleksi.
120/90 mmHg, Denyut nadi :
c. Palpasi
meliputi:Tekanan
70
kali
darah
per
Pemeriksaan
menit,
palpasi
Pernapasan : 24 kali per
adalah pemeriksaan dengan
menit, Temperatur : 37 C,
cara meraba, memegang, dan
Tinggi badan : 150 cm, Berat
menekan
badan : 50 Kg, Inspeksi
pasien
yang
adanya
keluhan.
b. Inspeksi
bagian
tubuh
dirasakan
Didapat
hasil yaitu: (1) adanya nyeri
Merupakan pemeriksaan
mengamati
tekan, (2) tidak ada spasme,
keadaan dan kondisi umum
(3) tidak ada perbedaan suhu
pasien.
lokal pada daerah fraktur
dengan
cara
Inspeksi
ada
2
macam yaitu: Statis melihat
bahu
keadaan pasien pada saat
kanan, (4) tidak ada oedem.
hasil
yaitu:
dengan
d. Kognitif,
pasien dalam keadaan diam.
Didapat
kiri
bahu
Intrapersonal,
Interpersonal
(a)
Kognitif : pasien dapat
tampak bekas incisi pada sisi
lateral humeri sinistra, (b)
menceritakan
kembali
tidak ada oedem, (c) saat
trauma yang dialami dengan
diam pasien tidak merasakan
jelas
nyeri. Dinamis, Pemeriksaan
bagaimana
inspeksi
(waktu,
tempat,
terjadinya).
secara
dinamis
Intrapersonal:
adalah
melihat
kondisi
mempunyai motivasi atau
pasien
dalam
keadaan
keinginan
untuk
pasien
sembuh.
bergerak contohnya seperti
Interpersonal : pasien dapat
pasien
berkomunikasi dengan baik
menggerakkan
kepada terapis.
bahunya. Didapat hasil yaitu
pasien
tampak
3. Pemeriksaan Spesifik
merasakan
a. Nyeri
nyeri ketika menggerakkan
5
Pemeriksaan menggunakan
d. Antropometri
skala VAS didapay hasil
Tabel
Nyeri diam saat terlentang
antropometri menggunakan meteran.
(0), Nyeri tekan pada sisi
2.
Hasil
No Dari
acromion
ke distal
1
5 cm
2
10 cm
3
15 cm
lateral humeri kiri (72),
Nyeri gerak saat gerakan
fleksi dan abduksi shoulder
pemeriksaan
Lengan Lengan
kiri
kanan
25 cm
23 cm
20 cm
25 cm
23 cm
20 cm
kiri (78).
b. Kekuatan Otot
Diagnosa Fisioterapi adalah :
Pemeriksaan menggunakan
1. Impairment
MMT pada sendi shoulder
Adanya nyeri tekan dan nyeri
yaitu fleksor (4-), ekstensor
gerak pada gerakan fleksi dan
(4), adduktor (4), abduktor
abduksi
(4-), horizontal add (4),
keterbatasan lingkup gerak
horizontal
abd
(4),
sendi ke arah fleksi dan
endorotator
(4),
dan
abduksi
eksorotator (4).
bahu.
bahu.
penurunan
c. LGS
Adanya
Terdapat
kekuatan
otot
penggerak bahu kiri.
Tabel 1. Hasil pemeriksaan LGS
2. Functional Limitation
menggunakan Goneometer
Adanya
dalam
No Pemeriksaan LGS
1 Gerak aktif S (50° – 0° – 85°)
F (85° – 0° – 60°)
T (5° – 0° – 90°)
R(F=0°) (40° –
0° – 90°)
R(F=90°) (85° –
0° – 45°)
2 Gerak pasif S (50° - 0° - 85°)
F (90° - 0° - 60°)
T (5° - 0° - 100°)
R(F=0°) (40° - 0°
- 90°)
R(F=90°) (85° 0° - 60°)
keluhan-keluhan
keseharian
pasien
seperti toileting, menggosok
punggung
saat
mandi,
berpakaian, dan gerakan lain
yang
melibatkan
lengan
kirinya.
3. Disability
Pasaien
bersosialisasi
tidak
bisa
dengan
masyarakat secara maksimal.
6
Tujuan Fisioterapi yaitu :
Tujuan
jangka
merah
pendek
ditambah
yaitu
alat.
jangka panjang yaitu Meningkatkan
2. Exercise
kemampuan
Persiapan alat pada terapi
fungsional pada bahu kiri.
jangka
panjang
pasien
berhenti matikan dan rapikan
meningkatkan kekuatan otot. Tujuan
Tujuan
ketika
atau
kurang hangat. Setelah timer
meningkatkan LGS pada bahu kiri,
mengembalikan
dikurangi
merasakan terlalu panas atau
mengurangi nyeri pada bahu kiri
dan
dapat
latihan ini adalah cukup dengan
yaitu
menyiapkan tempat duduk atau
meningkatkan dan mengembalikan
bed.
kemampuan fungsional pada bahu
Persiapan
pasien
yaitu
memposisikan pasien senyaman
kiri.
mungkin dengan posisi duduk di
Tindakan Fisioterapi yang diberikan
kursi atau di bed.
adalah : Infra red dan Exercise
(Passive exercise, Active exercise,
Hold relax, dan contrac relax)
Pelaksanaan
fisioterapi
Hasil Dan Pembahasan
yang
Setelah
dilakukan :
tindakan
fisioterapi sebanyak 6 kali dengan
1. Infra red
menggunakan infra red dan terapi
Pasangkan sinar infra merah
latihan didapat hasil :
pada sisi lateral bahu mengenai
1. Penurunan nyeri
area fraktur tegak lurus dengan
Terdapat
permukaan kulit. Jarak sinar
2. Peningkatan LGS
Atur timer 15 menit.
Terdapat peningkatan LGS
Lakukan monitoring kepada
pada
pasien setiap 5 menit selama
gerakan
ekstensi bahu kiri.
terapi. Tanya kepada pasien
saat
nyeri
nyeri gerak (78 menjadi 54).
30 – 45 cm atau toleransi pasien.
rasa
penurunan
tekan (72 menjadi 54) dan
dengan permukaan kulit adalah
tentang
dilakukan
terapi
berlangsung. Jarak sinar infra
7
flexi
dan
3. Peningkatan kekuatan otot
Terdapat
kekuatan
otot
3. Meningkatkan kekuatan otot
peningkatan
Resisted
pada
membuat otot bekerja secara
otot
penggerak bahu kiri.
active
movement
maksimal sehingga kekuatan otot
Pembahasannya adalah :
dapat bertambah.
1. Menurunkan nyeri
Infra
red
efek
Simpulan Dan Saran
kulit
Kesimpulan dari data yang diperoleh,
mengadakan reaksi eritema yaitu
dapat disimpulkan bahwa fraktur
berwarna
humeri
panas
menimbulkan
yang
membuat
kemerah-merahan.
Sehingga
pembuluh
mengalami
membuat
pelebaran
proses
1/3
proximal
dengan
darah
penanganan dengan metode operasi
yang
pemberian ORIF berupa plate and
screw
metabolisme
memberikan
keuntungan.
dengan
dilakukannya
pada lapisan superficial kulit
Namun
lancar dan pemberian oksigen
tindakan tersebut muncul masalah
dan nutrisi pada jaringan menjadi
yang dialami pasien yaitu nyeri,
lancar. Holod relax membuat otot
keterbtatasan LGS, dan penurunan
menjadi
nyaman
relax
kekuatan otot. Sesuai masalah yang
sehingga
rasa
dapat
muncul dalam hal ini fisioterapi
dan
nyeri
sangat diperlukan dengan modalitas
berkurang.
yang dimiliki.
2. Meningkatkan LGS
Forced pasive movement dapat
Saran
mengulur
jaringan
pasien
kompenen
sendi
dalam
yang
perlu
di
Contrac
otot
meningkatkan
menimbulkan kontraksi dan sendi
fungsionalnya.
membuat
adalah
melakukan
latihan
sendiri ketika di rumah seperti yang
sehingga
lingkup gerak akan lebih luas.
relax
disampaikan
bergerak aktif melawan tahanan
sehingga LGS akan bertambah.
8
ajarkan
terapis
untuk
kemampuan
Daftar Pustaka
Appley, G. A and Solomon, Louis,
1995; Orthopedi dan Fraktur
Sistem Appley; Edisi ketujuh,
Widya Medika, Jakarta.
Garrison, S. J, 1996; Dasar-dasar
Terapi Latihan dan Rehabilitasi
Fisik; Terjemahan Hipocrates,
Jakarta.
Russe, O. A, and John, J.G, 1975;
International SFTR Method of
Measuring and Recording Joint
Motion; First edition, Hans
Hubber Pur
Bern Stuttgart Vienna, Switzerland.
Sujatno. 2002 ; Sumber Fisis.
Surakarta; Akademi Fisioterapi
Surakarta
WCPT, 2000. Definisi Fisioterapi.
Yokohama; Kongres WCPT
9