PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA SD MUHAMMADIYAH Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Kemandirian Siswa SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat Tahun Pelajaran 2014/2015.

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP
KEMANDIRIAN SISWA SD MUHAMMADIYAH
PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna MencapaiDerajat
Sarjana S-1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
DESIANA IKA SURYANTI
A 510110154

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015


PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP
KEMANDIRIAN SISWA SD MUHAMMADIYAH
PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh:
Desiana Ika Suryanti, A 510110154, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2015
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh tingkat
pendidikan orang tua terhadap kemandirian siswa SD Muhammadiyah Program
Khusus Kottabarat Tahun Pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas IV dan siswa kelas V SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat.
Sedangkan sampel dalam penelitian ini sejumlah 30 siswa. Jenis teknik pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan angket, dokumentasi, observasi dan
wawancara. Uji prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas
dan uji linieritas. Analisis dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan
analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya pengaruh
tingkat pendidikan orang tua terhadap kemandirian siswa. Hasil perhitungan t hitung <
ttabel untuk taraf signifikansi 5% yaitu –0,064 < 2,045 dapat dibuktikan bahwa

regresinya tidak signifikan. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi tingkat
pendidikan orang tua terhadap kemandirian hanya berkontribusi sebesar 1,3%
sedangkan sisanya 89,7% dipengaruhi oleh faktor lain misalnya gen atau keturunan
orang tua, pola asuh orang tua, sistem pendidikan sekolah dan sistem kehidupan di
masyarakat.
Kata kunci: pengaruh, pendidikan, orang tua, kemandirian

A. PENDAHULUAN
Seorang anak lahir kedunia dalam keadaan fitrah. Lingkungan
disekitarlah yang kemudian mempengaruhi pembentukan kepribadian pada
seorang anak, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan
masyarakat. Keluarga merupakan faktor utama dalam pembentukan kepribadian
seorang anak.
Salah satu hal yang mempengaruhi orang tua dalam mendidik anak
mereka dirumah adalah tingkat pendidikan orang tua. Orang tua yang
mengenyam bangku pendidikan sekolah dasar dan menengah akan memiliki cara
yang berbeda dengan orang tua yang mengenyam pendidikan di perguruan
tinggi. Namun hal ini bukan berarti bahwa semua orang tua yang hanya
mengenyam pendidikan disekolah akan memiliki kualitas yang buruk. Hal ini
kembali lagi pada individu dari orang tua masing-masing, apakah para orang tua

sangat peduli dengan perhatian dan kasih sayang yang diberikan kepada anak
mereka atau tidak.
Sebagai salah satu orang yang memiliki andil besar dalam pembentukan
kepribadian pada anak, guru harus memberikan suri tauladan yang baik. Salah
satu indikator untuk mengukur kemandirian adalah pemberian tugas kepada
siswa. Menurut Suwarno (2006: 107), tugas yang diberikan kepada siswa dapat
dilakukan setiap minggu tatap muka, dan dapat berbentuk soal uraian atau soal
terbuka. Pemberian tugas merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan oleh
guru untuk mengetahui seberapa jauh tingkat kemandirian siswa. Pemberian
tugas juga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Selain
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa, pemberian tugas juga
dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana cara siswa dalam mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru. Guru dapat mengetahui apakah tugas yang
diberikan dikerjakan oleh siswa secara mandiri atau dengan bantuan orang lain.
Karena pada umumnya, banyak siswa yang meminta bantuan kepada orang lain
dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah. Mereka biasanya
meminta bantuan kepada orang tua untuk membantu menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru.

Orang tua siswa di SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat

memiliki tingkat ekonomi menengah keatas, biasanya orang yang golongan
menengah keatas memiliki tingkat pendidikan yang tinggi pula. Oleh karena itu
orang tua bisa mengajarkan kemandirian yang baik pada putra-putrinya. Namun
terkadang siswa-siswi di SD Muhammadiyah Program Khusus terkadang masih
berperilaku manja. Tugas yang diberikan oleh guru disekolah diharapkan
mampu menjadi jembatan penghubung perhatian orang tua kepada putra putrid
mereka dirumah. Namun pada kenyataannya, para orang tua terlalu sibuk dengan
pekerjaan mereka sehingga kurang memperhatikan dan mendampingi putra putri
mereka dirumah. Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan tinggi tentu
memiliki cara mendidik yang berbeda dengan orang tua yang hanya mengenyam
pendidikan dasar dan menengah.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengadakan penelitian dengan
judul “Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap kemandirian siswa SD
Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat tahun pelajaran 2014/2015”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh
tingkat pendidikan orang tua terhadap kemandirian siswa SD Muhammadiyah
Program Khusus Kottabarat tahun pelajaran 2014/2015.

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Muhammadiyah Program Khusus

Kotta Barat khususnya pada kelas empat dan lima pada tahun ajaran 2014/2015.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas empat dan siswa kelas 5 SD
Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat sebanyak 118 siswa. teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified random
sampling. Sesuai dengan pendapat Margono, (2010: 125), “Teknik sampling
adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran
sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan
sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif “.

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yakni variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y). Dua variabel yang akan diteliti, yaitu variabel X atau tingkat
pendidikan orang tua dan variabel Y atau kemandirian siswa.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket, dokumentasi,
observasi dan wawancara. Peneliti membuat pernyataan-pernyataan tertulis
dalam angket yang memerlukan tanggapan, sedangkan dokumentasi, wawancara
dan observasi untuk mengumpulkan data-data siswa kelas IV dan V yang
meliputi tingkat pendidikan orang tua.
Sebelum menganalisis data sebelumnya melakukan tekhnik uji prasayarat
analisis. Uji prasyarat yang digunakan adalah uji normalitas,Uji ini digunakan
untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini berasal dari populasi yang

normal atau tidak. Uji prasyrat yang kedua adalah uji linieritas. Uji linieritas
digunakan untuk menguji apakah variabel x linier terhadap variabel y.
Dalam penelitian ini analisis yang dipergunakan untuk mengetahui atau
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang diajukan, maka perlu dianalisis
dengan menggunakan analisis regresi sederhana.
Y' = a + bX

Keterangan:
Y' = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan).
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan
variabel indenpenden. Bila (+) arah garis naik dan bila (-) maka arah
garis turun.
X = subjek pada variabel yang mempunyai nilai tertentu.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Program Khusus
Kottabarat. Sebelum melakukan penelitian di SD Muhammadiyah Program

Khusus, langkah pertama yaitu melakukan uji coba dengan memberikan

angket kepada SD Al Firdaus yang memiliki kriteria sama dengan SD
Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat. Setelah uji coba dapat
diketahui tingkat validitas dan reliabilitas angket tersebut.Item angket yang
dinyatakan valid dapat digunakan untuk diuji di SD Muhammadiyah
Program Khusus Kottabarat dan yang tidak valid dibuang.
Angket yang telah diujikan di SD Muhammadiyah Program Khusus
Kottabarat selanjutnya dianalisis dengan uji normalitas dan uji linieritas. Uji
normalitas di SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat didapat
0,16130043< 0,16176739. Sedangkan untuk uji linieritas diperoleh
kesimpulan Fhitung < Ftabel. Karena 0,364 < 4,17 maka variabel x linier
terhadap variabel y. Berdasarkan perhitungan normalitas nilai angket dapat
dibuktikan bahwa data penelitian ini berasal dari data yang normal.
Sedangkan pada uji linieritas variabel x linier terhadap variabel y.
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
analisis regresi sederhana (uji t) untuk membuktikan benar tidaknya
hipotesis.

Berdasarkan


perhitungan

analisis

yang

diperoleh,

dapat

disimpulkan bahwa hipotesis ditolak, karena pada taraf signifikansi 5%
diperoleh thitung < ttabel . Jadi -0,064 < 2,045 yang artinya tingkat pendidikan
orang tua tidak signifikan dan tidak berpengaruh.
2. Pembahasan
Penelitian yang dilakukan oleh sdr Nunung Pratiwi Yuliani dengan
judul pengaruh tingkat pendidikan orang tua dan pendapatan orang tua
terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD N Bekongan 03 tahun 2011
menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dengan hasil uji t
diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,559 > 2,110. Penelitian tersebut berbeda

dengan hasil penelitian yang diperoleh mengenai pengaruh tingkat
pendidikan orang tua terhadap kemandirian siswa SD Muhammadiyah
Program Khusus Kottabarat yang dilakukan oleh peneliti pada penelitian ini
bahwa tingkat pendidikan orang tua hanya berkontribusi sebesar 1,3%
terhadap kemandirian siswa. Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa
taraf signifikansi 5% menunjukkan tidak adanya kesesuaian antara tingkat

pendidikan orang tua dengan kemandirian siswa, dengan demikian hipotesis
yang diajukan peneliti yaitu “Ada pengaruh yang signifikan antara tingkat
pendidikan orang ta terhadap kemandirian siswa SD Muhammadiyah
Program

Khusus

Kottabarat

tahun

pelajaran


2014/2015”

ditolak

kebenarannya.
Hipotesis ditolak karena pada taraf signifikansi 5% diperoleh t hitung <
ttabel yaitu -0,064 < 2,045 yang artinya tingkat pendidikan orang tua tidak
signifikan dan tidak berpengaruh. Kontribusi tingkat pendidikan orang tua
terhadap kemandirian siswa juga hanya sebesar 1,3%.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian menurut Ali dan
Mohammad Asrori (2008: 118-119) misalnya:
a. Gen atau keturunan orang tua
Orang tua yang memiliki sifat kemandirian tinggi seringkali
menurunkan anak yang memiliki kemandirian juga. Namun, faktor
keturunan ini masih menjadi perdebatan karena ada yang berpendapat
bahwa sesungguhnya bukan sifat kemandirian orang tuanya itu
menurun kepada anaknya, melainkan sifat orang tuanya muncul
berdasarkan cara orang tua mendidik anaknya.
b. Pola asuh orang tua
Orang tua yang terlalu banyak melarang atau mengeluarkan

kata “jangan” kepada anak tanpa disertai dengan penjelasan yang
rasional akan menghambat perkembangan kemandirian anak, begitu
juga sebaliknya. Demikian juga, orang tua yang cenderung sering
membandingkan anak yang satu dengan lainnya juga akan
berpengaruh kurang baik terhadap perkembangan kemandirian anak.
c. Sistem pendidikan disekolah
Proses pendidikan di sekolah yang tidak mengembangkan
demokratisasi pendidikan dan cenderung menekankan indoktrinasi
tanpa argumentasi akan menghambat perkembangan kemandirian
anak. Demikian juga, proses pendidikan yang banyak menekankan
pentingnya pemberian sanksi atau hukuman (punishment) juga dapat

menghambat

perkembangan

kemandirian

anak,

begitu

juga

sebaliknya.
d. Sistem kehidupan di masyarakat
Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan
pentingnya hierarki struktur social, merasa kurang aman atau
mencekam serta kurang menghargai anifestasi potensi remaja dalam
kegiatan produktif dapat menghambat kelancaran perkembangan
kemandirian anak, begitu juga sebaliknya.

Berdasarkan pemaparan diatas, karena hipotesis yang diajukan oleh
peneliti ditolak maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pendidikan orang
tua tidak berpengaruh terhadap kemandirian siswa SD Muhammadiyah Program
Khusus Kottabarat tahun pelajaran 2014/2015 tidak mendukung kerangka
teoritik yang ada dan data yang diperoleh tidak mendukung hipotesis yang
diajukan peneliti. Kontribusi yang diberikan oleh tingkat pendidikan orang tua
terhadap kemandirian hanya sebesar 1,3% sedangkan sisanya 98,7% dipengaruhi
oleh variabel lain misalnya gen atau keturunan orang tua, pola asuh orang tua,
lingkungan masyarakat dan sistem pendidikan di sekolah.

D. SIMPULAN
Sesuai dengan analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan pada
bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan yaitu tingkat pendidikan orang
tua tidak berpengaruh terhadap kemandirian siswa SD Muhammadiyah Program
Khusus Kottabarat. Berdasarkan hasil yang diperoleh t hitung < ttabel yaitu – 0,604
< 2,045.
E. DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar Edisi Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta

Budiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian Edisi ke-2. Surakarta: UNS Press
Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Rahardjo, Susilo dan Gudnanto. 2013. Pemahaman Individu Teknik Nontes Edisi
Revisi. Jakarta: Kencana
Rubiyanto, Rubino. 2013. Penelitian Pendidikan Untuk Mahasiswa Pendidikan
Guru SD. Surakarta: FKIP UMS
Sahlan, Asmaun dan Prastyo Angga Teguh. 2012. Desain Pembelajaran
Berbasis Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar Ruzz Media
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Surya, H.M, dkk. 2007. Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz