Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling IKIP-PGRI Pontianak Tahun Akademik 2014/2015

  2337-6740 - 2337-6740 - 2337-6740 - 2337-6880 2337-6880 2337-6880

  ISSN Cetak:

  ISSN Cetak:

  ISSN Cetak:

  

ISSN Online:

http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 5 Nomor 1, 2017, Hlm 20-24 Volume 5 Nomor 1, 2017, Hlm 20-24 Volume 5 Nomor 1, 2017, Hlm 20-24

  

ISSN Online:

  

ISSN Online:

  Info Artikel: Diterima 08/02/2017 Direvisi 15/02/2017 Dipublikasikan 28/02/2017 Pengaruh Tingkat Pendi t Pendidikan Formal Orang Tua terhada adap Prestasi

Belajar Mahasiswa P a Program Studi Bimbingan dan Konsel nseling IKIP-PGRI

Pontianak Tahun Ak Akademik 2014/2015 Eli Trisnowati

  Program Studi Bimbingan dan an Konseling, IKIP-PGRI Pontianak

  Abstract

This study uses fieldw ldwork (Field Research), with a population of 150 0 students / i Prodi

Counseling third semes mester of the academic year 2014/2015, which was divid ivided into two groups:

the experimental group oup (students who are high school level of education tion their parents / S1)

totaled 30 people, and th d the control group (students whose parents education le n level SD) numbered

30 people. The results lts showed that no significant relationship between th n the level of formal

education of parents ts on student achievement guidance and counseling ling courses Teachers'

Training College PGRI GRI Pontianak. This is shown by the price of "t" arithme ithmetic (0.487) is less

than the price of "t" o t" of criticism, both at the 5% significance level (2.01) 01) as well as on the

significance of 1% (2.6 (2.68). This means the hypothesis Alternative (Ha) reje rejected that there is

significant between for formal education level of parents on student achiev ievement, and on the

contrary hypothesis Nil Nil (Ho) filed unacceptable that no significant relatio lationship between the

level of formal educatio ation of parents on achievement student learning. So it o it can be concluded

that the level of educatio ation among students high school parents with a college llege education level of

parents SD no differenc ence in academic achievement.

  Keyword: education lev level, academic achievement

  Copyright © 2017 IICET (Indonesia) - All Rights Reserved Copyright © 2017 IICET (Indonesia) - All Rights Reserved Copyright © 2017 IICET (Indonesia) - All Rights Reserved Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET) Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET) Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

  PENDAHULUAN

  Pendidikan yang diseleng lenggarakan di Indonesia merupakan realisasi dari salah lah satu didirikannya Negara Indonesia, yaitu mencerdaska skan kehidupan bangsa. Menurut Herman, T. (20 (2007) menjelaskan bahwa pendidikan memiliki peranan an yang sangat sentral dalam meningkatkan kualitas litas sumber daya manusia.

  Selanjutnya menurut (Gunaw awan, H. 2012; Indonesia, P. R. (2003) juga meneg egaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengemba bangkan dan membantu watak serta peradaban bangsa sa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa sa, serta bertujuan untuk berkembangnya potensi pe peserta didik agar menjadi manusia yang beriman.

  Dalam upaya mencerdas askan kehidupan itulah diselenggarakan pendidikan n nasional yang berdasarkan Pancasila sebagai pandangan h n hidup bangsa. Sehubungan dengan pendidikan yang d g ditetapkan dalam Undang- undang Republik Indonesia No No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasio sional Bab II, Pasal 3 yaitu sebagai berikut :

  “Pendidikan Nasional be l berfungsi mencerdaskan mengembangkan kemampuan an dan membentuk watak untuk berkembangnya po potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berim iman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, b

  a, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, man andiri, dan menjadi warga negara yang demokratis s tis serta bertanggung jawab”. Dalam GBHN (ketetapan an MPR No. IV/MPR/1978) berkenaan dengan pendid didikan dikemukakan antara lain: “Pendidikan berlangsung ng seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkunga ngan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu, u, pendidikan menjadi tanggung jawab keluarga, masy asyarakat dan pemerintah”. Berdasarkan hal itu, maka di n i negara Indonesia ada tri pusat pendidikan yang melip liputi keluarga, sekolah dan masyarakat. Istilah tiga lingku kungan pendidikan itu dikenal dengan pendidikan for formal, pendidikan informal dan pendidikan non-formal.

  Menurut Hamzah, N. ( N. (2015) pendidikan merupakan pemberi corak dala dalam kehidupan manusia. Meningkatkan pendidikan ke kearah yang lebih baik merupakan tanggung jawa wab bersama, tidak hanya dibebankan kepada pemerintah tah semata tetapi juga terhadap orang tua dan masyar yarakat Mulyani, E. (2012).

  Menurut Nasional, D. P. (200 003) menjelaskan bahwa kegiatan pendidikan hakikatny tnya berlangsung sepanjang hayat atau seumur hidup baik d ik dari keluarga, masyarakat san sekolah dapat berupaya aya pembelajaran bimbingan pengajaran dan latihan. Selan lanjutnya Budi, B. S. (2014) menegaskan dasar dari p ri pendidikan seumur hidup bertitik tolak atas keyakinan, n, bahwa proses pendidikan berlangsung selama manus nusia hidup, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

  Mawarsih, S. E., & Ham Hamidi, N. (2013) mengemukakan bahwa keluarga mem emilki peranan yang sangat tinggi dalam pendidikan anak ak karena dalam keluargalah anak mendapatkan pendidi idikan pertama. Selanjutnya Akbar, M. A. (2015) menjela elaskan bahwa orang tua memiliki peranan penting te terhadap pendidikan anak. Kemudian Gunarsa, S. D. (2 (2008) juga menjelaskan orang tua yang memiliki t i tingkat pendidikan tinggi biasanya memiliki cita-cita y yang tinggi pula terhadap pendidikan anak-anaknya nya. Mereka menginginkan pendidikan anak-anaknya lebih bih tinggi atau setidaknya sama dengan pendidikan orang ang tua mereka.

  Menurut Wildayati, I. A.

  A. (2012) cita-cita dan dorongan ini akan mempengaru ruhi sikap dan perhatiannya terhadap keberhasilan anak-ana anaknya di sekolah. Melalui proses pendidikan yang per pernah dijalaninya orang tua yang berpendidikan tinggi ak akan memiliki wacana pengetahuan, keterampilan ya yang luas dan kemampuan emosi yang dapat membantu tu memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi pi oleh anak, baik itu yang berkaitan dengan pergaulan an anak ataupun pelajaran di sekolah. Hal itu tentunya ak akan berbeda sekali dengan orang tua yang memiliki latar tar belakang pendidikan yang rendah. Sebab kapasitas pe pengetahuan yang dimiliki, sehingga kemampuan dalam m mengasuh dan juga mendidik anak, bisa menjadi kur kurang baik walaupun tidak semua orang tua yang berpend endidikan rendah dapat dikatakan demikian, sebab ada da juga kemungkinan orang tua yang seperti itu dapat jug juga bersifat positif terhadap pendidikan anaknya, nam amun hal tersebut belumlah cukup ditunjang dengan kemam ampuan pendidikan yang memadai dan sesuai dengan an kebutuhan anak sehingga kurang menunjang pula dalam am keberhasilan pendidikan anak Suryoputro, A., Ford ord, N. J., & Shaluhiyah, Z. (2006).

  Melihat dari kenyataan an bahwa keluarga yang orang tuanya berpendid didikan rendah atau tidak berpendidikan, ternyata berhas hasil dalam mendidik anaknya dan sebaliknya ada kel keluarga yang orang tuanya berpendidikan tinggi ternyata ta kurang berhasil dalam mendidik anaknya. Keberhasi asilan mendidik anak disini adalah anak-anak yang disekola kolahnya pintar dan memperoleh prestasi yang baik. Be Bertitik tolak dari fenomena di ataslah yang mendorong pen peneliti untuk meneliti dengan judul “Pengaruh Tingkat at Pendidikan Formal Orang Tua Terhadap Prestasi Belaja lajar Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Semester I r III IKIP PGRI Pontianak Tahun AKademik 2014/2015”. 5”.

  METODOLOGI

  Metode yang digunakan an dalam penelitian ini adalah metode penelitian lap lapangan (Field Research) dimana peneliti melakukan p n penelitian langsung ke lapangan untuk mencari data ata dari responden. Populasi dalam penelitian ini adalah lah mahasiswa/i Prodi Bimbingan dan Konseling sem emester III tahun akademik 2014/2015. Terdiri dari 3 kela elas dengan jumlah keseluruhan 150 mahasiswa. Sam Sampel diambil secara acak dengan purposive sampling ya yaitu mengambil sampel berdasarkan ciri-ciri khusus ya s yang telah ditentukan. Dari 3 kelas yang terdiri 150 mahas asiswa adalah 60 orang, dibagi menjadi 2 kategori atau k u kelompok yaitu kelompok eksperimen (mahasiswa yang g tingkat pendidikan orang tuanya SMA/S1) berjumlah lah 30 orang, dan kelompok kontrol (mahasiswa yang tingk gkat pendidikan orang tuanya SD) berjumlah 30 orang.

  g. Teknik pengumpulan da data yang digunakan dalam penelitian ini adalah h teknik komunikasi tidak langsung. Alat pengumpul data data yaitu menggunakan observasi, angket atau kuesion ioner dan studi dokumenter. Teknik analisis data dalam pe penelitian ini menggunakan teknik analisa komparasio asional, yaitu teknik analisa kuantitatif atau salah satu u teknik yang analisa statistiknya dapat dipergunakan kan untuk menguji hipotesa mengenai ada tidaknya perbed edaan antar variabel yang sedang diteliti. Jika perbedaan aan itu memang ada, apakah meyakinkan (signifikan), atau p u perbedaan itu hanya terjadi secara kebetulan (by chanc ance ).

  HASIL DAN PEMBAHASAN AN Hasil Penelitian

  Berdasarkan pada deskripsi ipsi dan analisis data, maka dapat diberikan interpretasi s i sebagai berikut:

  1. Tidak ada pengaruh ya yang signifikan antara tingkat pendidikan formal ora orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa prog rogram studi Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI P

  I Pontianak. Ini ditunjukan dengan harga “t” hitung ng (0,487) lebih kecil dari pada harga “t” kritik, baik p ik pada taraf signifikansi 5% (2,01) maupun pada sig signifikansi 1% (2,68).

  2. Dengan lebih kecilnya a harga “t” hitung dari pada harga “t” kritik baik pada da taraf signifikansi 5% dan 1%, berarti Hipotesa A Alternatif (Ha) di tolak yaitu adanya pengaruh yang ng signifikan antara tingkat pendidikan formal oran rang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa, dan sebali aliknya Hipotesa Nihil (Ho) yang diajukan dapat dite t diterima yaitu tidak adanya pengaruh yang signifikan n antara tingkat pendidikan formal orang tua terha hadap prestasi belajar mahasiswa. Dari penelitian ini ni didapatkan bahwa antara mahasiswa yang tingka kat pendidikan orang tuanya SMA dengan mahasiswa wa yang tingkat pendidikan orang tuanya SD tidak te k terdapat perbedaan dalam prestasi belajarnya.

  Pembahasan

  Setelah data-data yang ad ada diidentifikasikan dan dianalis ternyata mahasiswa wa yang tingkat pendidikan orang tuanya SMA sama deng ngan mahasiswa yang orang tuanya berpendidikan SD.

  D. Ini dapat dilihat dari hasil perhitungan uji statistik den engan menggunakan rumus uji “t” diperoleh hasil sil sebesar 0,487, setelah dikonsultasikan dengan nilai ilai “t” pada taraf signifikansi 5% (2,01) dan taraf sig signifikansi 1% (2,68)) dan ternyata diketahui bahwa hasil sil “t” hitung lebih kecil dari pada nilai “t” kritik. Hal i l ini berarti bahwa Hipotesa Alternatif (Ha) yang berbunyi yi “adanya pengaruh yang signifikan antara tingkat pen pendidikan formal orang tua terhadap prestasi belajar maha ahasiswa” ditolak. Sedangkan Hipotesa Nihil (Ho) yang ang berbunyi “tidak adanya pengaruh yang signifikan anta ntara tingkat pendidikan formal orang tua terhadap pre prestasi belajar mahasiswa” diterima.

  Dari hasil di atas dapat at disimpulkan bahwa antara mahasiswa yang tingkat at pendidikan orang tuanya SMA dengan mahasiswa yang ang tingkat pendidikan orang tuanya SD tidak adanya a perbedaan dalam prestasi belajarnya. Telah diketahui ba bahwa mahasiswa yang tingkat pendidikan orang tuany nya lebih tinggi sudah pasti akan memiliki prestasi yang b g baik pula, namun tidak menutup kemungkinan bahwa wa mahasiswa yang tingkat pendidikan orang tuanya renda ndah pun akan berprestasi pula. Tergantung dari motiv tivasi mahasiswa itu sendiri dan peran serta orang tua dala alam mendidik dan membimbing belajar anaknya. Men engingat bahwa mahasiswa sebagian besar tidak tinggal be l bersama orang tua, maka tidak mengherankan jika antar tara mahasiswa yang tingkat pendidikan orang tuanya SMA A dengan mahasiswa yang tingkat pendidikan orang ng tuanya SD tidak terdapat perbedaan dalam prestasi be belajar mereka. Dalam hasil skor angket yang did idapat menunjukan bahwa mahasiswa yang tingkat pend ndidikan orang tuanya SMA memiliki skor yang lebi lebih tinggi berjumlah 2608 dibanding mahasiswa yang ting tingkat pendidikan orang tuanya SD yang jumlahnya 257 571.

  SIMPULAN

  1. Tingkat pendidikan formal al orang tua mahasiswa/i program studi bimbingan da dan konseling semester III Tahun Akademik 2014/201 /2015 di IKIP PGRI Pontianak berada pada tingkat men enengah. Hal ini ditunjukan tingkat pendidikan formal o al orang tua rata-rata sampai tingkat SMA.

  2. Mayoritas nilai rata-rata pr prestasi belajar mahasiswa/i program studi bimbingan d n dan kosneling semester III Tahun Akademik 2014/20 /2015 di IKIP PGRI Pontianak termasuk dalam tingk gkat kualifikasi cukup dan tinggi, berada pada rentang ngan skor 60-90.

  3. Tingkat pendidikan formal al orang tua berpengaruh secara signifikan terhadap pre prestasi belajar mahasiswa/i Prodi Bimbingan dan Kon Konseling Semester III Tahun Akademik 2014/2015 d 5 di IKIP PGRI Pontianak.

  Berdasarkan data yang dap dapatkan, diperoleh hasil uji t sebesar 0,487 dan setela telah dikonsultasikan dengan nilai t pada taraf signifikans ansi 5% dan 1% dengan db sebesar 58 pada taraf signifik ifikansi 5% sebesar 2,01 dan pada taraf signifikansi 1% % sebesar 2,68, dan ternyata diketahui bahwa hasil t h t hitung lebih kecil daripada nilai t tabel. Hal ini ber erarti Hipotesa Alternatif (Ha) yang berbunyi “ada da pengaruh antara tingkat pendidikan formal orang tu tua terhadap prestasi belajar mahasiswa/i program studi di bimbingan dan konseling semester III tahun akadem emik 2014/2015” ditolak dan Hipotesa Nihil (Ho) y ) yang berbunyi “tidak ada pengaruh antara tingkat pen pendidikan formal orang tua terhadap prestasi belajar m r mahasiswa/i program studi bimbingan dan konseling g semester III tahun akademik 2014/2015” diterima.

  a. Dalam pengertian bahwa tidak ada perbedaan dalam m prestasi belajar antara mahasiswa/i yang tingkat pend ndidikan orang tuanya SMA dengan mahasiswa/i yang ti g tingkat pendidikan orang tuanya SD.

  DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. yati. (1991). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

  Ahmadi, Abu dan Widodo Sup upriyono. (1991). Psikologi Belajar. Solo: Rineka Cipta ipta. Akbar, M. A. (2015). Peran ran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak (Studi E i Empiris Pada Komunitas

  Pedagang Kaki Lima Di ima Di Alun-Alun Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kab abupaten Kendal) (Doctoral dissertation, Universitas itas Negeri Semarang).

  Azra, Azyurmadi. (1999). Esai sai-esai Pendidikan Islam . Jakarta: Logos. Bahri Djamarah, Syaiful. (1994 994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: a: Usaha Nasional. Budi, B. S. (2014). Strategi gi Guru Dalam Menghadapi Kurikulum 2013 Di SM SMA Negeri 2 Surakarta.

  Sosialitas; Jurnal Ilmia lmiah Pend. Sos Ant , 4(1).

  Departemen Pendidikan dan Ke Kebudayaan. (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia. J ia . Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2003). UURI No 2 . Jakarta.

  o 20 Th 2003 Tentang SISDIKNAS Eko Susilo, Madyo, R.B, Ka Kasihadi. (1990). Dasar-dasar Pendidikan. Semarang: E : Effhar Publishing.

  Enoch, M. Yusuf. (1995). Admin dministrasi dan Supurvisi Pendidikan . Jakarta: IKIP. Gunarsa, S. D. (2008). Psikolo ologi perkembangan anak dan remaja . BPK Gunung Mu ulia. Gunawan, H. (2012). Pendidik ikan Karakter. Konsep dan Implementasi, Cetakan ke-2, -2, Alfabeta, Bandung . Hamzah, N. (2015). Pendidikan ikan Agama dalam Keluarga. At-Turats, 9(2). Hasbullah. (1999). Dasar-dasa Jakarta: Raja Grafindo Persada. .

  asar Ilmu Pendidikan.

  Herman, T. (2007). Pembelaja lajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemam ampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa S Sekolah Menengah Pertama. Educationist, 1(1), pp-47.

  7. Himpunan Peraturan Perunda dang-undangan Tentang Guru dan Dosen. 2006. Band andung: Fokusmedia Idris, Zahara. (1995). Pendidik idikan dan Keluarga . Jakarta: Raja Grafindo. Indonesia, P. R. (2003). Un Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahu ahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. l. Mawarsih, S. E., & Hamidi, N. N. (2013). Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi asi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Neg Negeri Jumapolo. Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi, 1(3) (3). Mulyani, E. (2012). Model Pe Pendidikan Kewirausahaan di Pendidikan Dasar dan M Menengah. Jurnal Ekonomi & Pendidikan , 8(1 ). Nasional, D. P. (2003). Sistem m pendidikan nasional . Jakarta (ID): Depdiknas. Purwanto, M. Ngalim. (2004). 4). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakary arya. Sabri, H.M. Alisuf. (1996). Psik Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. Slameto. (1995). Belajar dan F n Faktor-faktor yang Mempengaruhinya . Jakarta: Rineka eka Cipta. Suryoputro, A., Ford, N. J., & ., & Shaluhiyah, Z. (2006). Faktor-faktor yang mempe pengaruhi perilaku seksual remaja di jawa tengah: i h: implikasinya terhadap kebijakan dan layanan kesehata atan seksual dan reproduksi.

  Makara kesehatan , 10(1 (1), 29-40.

  Wildayati, I. A. (2012). Penga ngaruh Tingkat Pendidikan Formal Orang Tua terhad adap Prestasi Belajar Studi

  PAI di SMP Negeri 1

1 Ambarawa Kab. Semarang Tahun Ajaran 2011/201 /2012 (Doctoral dissertation, IAIN Walisongo).

  Winkel, W.S. (1996). Psikolog logi Pengajaran. Jakarta: Grasindo. Wirawan Sarwono, Sarlito. (2 . (2000). Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan B n Bintang.