UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Metode Student Team Achievement Division (Stad) Pada Siswa Kelas V SDN Sruni Musuk Tahun Pelajaran 2012/2013.
DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT
DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SDN SRUNI
MUSUK TAHUN PELAJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
SRI
WAHYUNI
HADI
NIM: A54C090015
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
(2)
(3)
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA
SISWA KELAS V SDN SRUNI MUSUK TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Sri Wahyuni Hadi
A 54C090015, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 54 halaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan kemampuan berbicara melalui metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas V SDN Sruni Musuk Pelajaran 2012/2013. Penelitian dilaksanakan pada semester Gasal tahun pelajaran 2012/2013 selama 4 bulan, yakni mulai bulan Mei-Agustus 2012. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes dan alat pengumpulan data meliputi butir soal tes. Hasil penelitian dipaparkan sebagai metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas V SDN Sruni Musuk tahun pelajaran 2012/201. Hal ini ditandai dengan: (1) Hasil penilaian pembelajaran siklus I sebanyak 75 % siswa mendapat nilai tes minimal 65. (2) Hasil penilaian pembelajaran siklus II 100 % siswa mendapat nilai tes materi memberi tanggapan terhadap suatu minimal sama dengan 65. Oleh karena itu penelitian ini dapat dijadikan suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menerapkan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar, terutama bagi guru bahasa Indonesia dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca puisi yang menyenangkan dan menarik minat siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca.
Kata kunci: Kemampuan, Berbicara, dan metode Student Teams Achievement
(4)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada masa lalu proses belajar mengajar untuk pelajaran Bahasa Indonesia cenderung terlalu fokus pada guru, dan kurang terfokus pada siswa. Sehingga dalam proses belajar mengajar hanya guru yang aktif sementara siswa cenderung pasif. Indikator tersebut dapat dilihat dari perilaku siswa yang kurang antusias ketika pelajaran sedang berlangsung, rendahnya pemusatan perhatian siswa serta rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan guru.
Akibatnya penguasaan dan pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam hal berbicara pada siswa kelas V SDN Sruni Musuk sampai saat ini belum mencapai hasil yang memuaskan. Berdasarkan ulangan harian menunjukkan masih terdapat siswa yang nilainya di bawah nilai minimal lulus (65). Berdasarkan identifikasi guru Bahasa Indonesia, hal ini berkaitan dengan rendahnya minat dan motivasi sehingga siswa kurang bersemangat dan cepat bosan saat pembelajaran berlangsung.
Mengingat permasalahan diatas, maka diperlukan suatu metode yang tepat agar tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi dasar berbicara tercapai sesuai yang diharapkan. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia, khususnya dalam kompetensi dasar berbicara pada siswa kelas V SD Sruni Musuk, penulis menerapkan metode Student
Teams Achievement Divisions (STAD). Metode ini dipilih karena merupakan
salah satu metode pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas dan kreatifitas siswa (Suprijono, 2009:111).
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang “Upaya meningkatkan Kemampuan Berbicara dengan Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada Siswa Kelas V SD Sruni Musuk Tahun Pelajaran 2012/2013”.
(5)
B. Perumusan Masalah
Apakah dengan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan kemampauan berbicara pada siswa kelas V SDN Sruni Musuk Pelajaran 2012/2013?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan “untuk mengetahui peningkatkan kemampuan berbicara melalui metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas V SDN Sruni Musuk Pelajaran 2012/2013”.
D. Manfaat Penelitian
Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat bagi : 1. Manfaat Teoritis, untuk mengembangkan teori pembelajaran. 2. Manfaat praktis
a. Bagi Siswa, dapat meningkatkan kemampauan berbicara pada siswa kelas V SDN Sruni Musuk Pelajaran 2012/2013.
b. Guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran.
c. Sekolah, sebagai perbaikan proses pembelajaran dan peningkatan mutu sekolah
LANDASAN TEORI A. Kajian Teori
1. Belajar
a. Hakikat dan Hasil Belajar
Gagne dalam Suprijono (2009:2) berpendapat belajar adalah perubahan kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Sementara itu Burton sebagaimana dikutip oleh Aunurrahman (2009:35) menyatakan belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Perbuatan belajar adalah perbuatan yang
(6)
disengaja oleh seseorang untuk mengubah kemampuan dan perilaku (pengetahuan, sikap-kepribadian, dan kecakapan-keterampilan) dirinya melalui berbagai pengalaman dan latihan (Amirin, 2003:1).
b. Tujuan Belajar
Dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar menurut Aunurrahman (2009:176) secara garis besar ada dua hal, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1) Faktor Internal a) Ciri khas siswa b) Sikap terhadap belajar c) Motivasi Belajar d) Konsentrasi Belajar e) Mengolah Bahan Belajar f) Menggali Hasil Belajar g) Rasa Percaya Diri h) Kebiasaan Belajar
2) Faktor-faktor Eksternal Belajar a) Faktor Guru
b) Lingkungan Sosial c) Kurikulum Sekolah d) Sarana dan Prasarana
2. Komunikasi dalam Pembelajaran
Komunikasi dan hubungan manusiawi antara guru dan siswa merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan
(7)
pembelajaran. Hal ini disebabkan bantuan guru kepada siswa di dalam maupun di luar pembelajaran formal dapat memberi pengaruh, terutama dorongan yang bersifat psikis untuk menyelesaikan tugas-tugas dan penyelesaian pendidikan.
3. Pembelajaran Bahasa Indonesia a. Hakikat Pembelajaran Bahasa.
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi, oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi antara satu dengan yang lain (Depdikbud, 1995).
b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran (1999) adalah keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia antara lain: (1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, (2) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, (3) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan (4) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
c. Peran Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
4. Kemampuan Berbicara
Pada hakikatnya berbicara merupakan ungkapan pikiran dan perasaan seseorang dalam bentuk bunyi-bunyi bahasa. Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan
(8)
pikiran, gagasan, dan perasaan. Pendengar menerima pesan atau informasi melalui rangkaian nada, tekanan, dan penempatan persendian. Jika komunikasi berlangsung secara tatap muka, berbicara itu dapat dibantu dengan mimik dan pantomimic pembicara.
5. Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Adapun langkah-langkah atau fase-fase dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) sebagai berikut (Pahyono : 2004).
Fase 1 : Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari. Guru juga perlu menjelaskan tata cara kerjasama dalam kelompok, dalam menjalankan metode STAD.
Fase 2 : Guru membentuk kelompok, berdasarkan kemampuan
(prestasi sebelumnya), jenis kelamin, ras dan etnik. Jumlah anggota tiap kelompok antara 3-5 orang siswa
Fase 3 : Bekerja dalam kelompok, Siswa belajar bersama, diskusi, menjawab soal atau mengerjakan eksperimen sesuai LKS yang diberikan guru
Fase 4 : Scafolding. Guru melakukan bimbingan kepada kelompok atau kelas
Fase 5 : Validation. Guru mengadakan validasi hasil kerja kelompok dan memberikan kesimpulan hasil tugas kelompok
Fase 6 : Quizzes.
Fase 7 : Penghargaan kelompok : Berdasarkan skor penghitungan yang diperoleh anggota, dirata-rata.
Fase 8 : Evaluasi oleh guru
B. Peran Metode STAD dalam Pembelajaran Bahasa
Penggunaan metode STAD sebagai penguat pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada KD berbicara.
(9)
Belum menggunakan metode STAD dalam pem-belajaran Bahasa
Indonesia
Menggunakan metode STAD dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia
Diduga melalui penggunaan metode
STAD dapat meningkatkan kemampuan berbicara
pada siswa kelas V
C. Kerangka Berfikir
Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian berdasarkan berbagai pertimbangan mengenai permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, adalah melalui metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas V SDN Sruni Musuk tahun pelajaran 2012/2013.
METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian
1.Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Sruni Musuk Boyolali, 2.Waktu
Penelitian akan dilaksanakan pada semester Gasal tahun pelajaran 2012/2013 selama 3 bulan, yakni mulai bulan Juli - September 2012.
Kondisi Akhir
Minat dan perhatian siswa kurang, hasil belajar rendah Pra
Tindakan
Tindakan
Siklus I Belajar kelom-pok dgn metode STAD
Siklus II Belajar kelom-pok dgn metode STAD
(10)
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelian ini di batasi pada siswa kelas V SDN Sruni Musuk tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 15 orang terdiri dari 8 laki-laki dan 7 perempuan.
C. Data dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini meliputi dua macam data yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka sedangkan data kualitatif adalah data yang dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar (Sugiyono, 2009:15). Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes sedangkan data kualitatif diperoleh berdasarkan pada hasil observasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Tes
2. Observasi 3. Dokumentasi
E. Validasi Data
Menurut Afifuddin & Saebani (2009:143) pengecekan validitas data dengan cara trianggulasi dalam suatu penelitian meliputi :
1. Trianggulasi data, yaitu dengan menggunakan berbagai sumber data, seperti dokumen, arsip, hasil diskusi refleksi pembelajaran dengan guru dan siswa.
2. Trianggulasi teori, yaitu dengan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat.
3. Trianggulasi metode, yaitu dengan metode tes, observasi, dan
dokumentasi.
F. Teknik Analisis Data
Analisis kualitatif dibagi dalam tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan. Ketiga alur yang di maksud adalah: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
(11)
G H A G. Indikato U indikator 1. Hasi mend kriter 2. Hasi mend kriter H. Prosedu Tah menggun tindakan kembali permasa A. Pembah 1. Peng pada or Kinerja Untuk men r kinerja seb l penilaian dapat nilai ria ketuntasa l penilaian dapat nilai ria ketuntasa ur Penelitian hapan siklus nakan system n (action), p
yang mer lahan (Sukid
hasan Hasil gelolaan pro
Berdasark a pra siklus, s
ngetahui ke bagai berikut pembelajara tes kemamp an minimal (
pembelajara tes kemamp an minimal (
n
s dalam pen m spiral refl pengamatan rupakan das din, Basrowi Gambar 3 HASIL DA Penelitian oses pembel kan penjelas siklus I, dan
etercapaian t:
an siklus I puan berbic (KKM), yait an siklus II puan berbic (KKM), yait
nelitian tinda leksi diri yan (observe), r sar untuk s i & Suranto,
3.1. Tahapan
AN PEMBA
lajaran oleh
san paparan siklus II dap
tujuan pe sekurang-ku cara minima tu 65. sekurang-k cara minima tu 65. akan menuru ng dimulai d refleksi (ref suatu ancan 2009:48). Siklus PTK AHASAN h guru kondisi riil pat diketahu ACTION ACTION
enelitian, d
urangnya 75 al sama den
kurangnya 90 al sama den
ut Kemmis dengan renc
flect) dan pe
ng-ancang p
K
dan temuan ui bahwa:
dirumuskan
5 % siswa ngan nilai
0 % siswa ngan nilai
& Taggart ana (plan), erencanaan pemecahan
(12)
a. D ti u b. G m d c. G y 2. Part a. S b. P c. S te 3. Penc a. P s ju d Dalam prose imbal balik untuk aktif d Guru selalu melakukan d dihadapi dala Guru selalu yang terarah tisipasi Sisw Hasil obs Siswa menun Perhatian sisw Siswa terlih erhadap bac capaian Kem Pra Siklus Hasil ebesar 63,6; umlah sisw ditampilkan d Tabel 4 No Ke 1 Tu 2 Ti Gam 4 5 6 es pembelaj antara guru an berseman memberi ke diskusi dan am menjalan
berupaya s dan tepat sa
wa dalam Pr
servasi menu njukkan kesi wa saat men at senang aan yang dib
mampuan B
tes pada pe ; jumlah sisw wa yang be
dalam tabel .5 Kemampu eterangan untas
dak Tuntas
mbar 4.1 Ke 0
0 0
Tuntas
jaran guru dan siswa s ngat mengiku esempatan s
bertanyajaw ni proses pem sebaik mung asaran. roses Pembe unjukkan bah iapan mengik ngikuti prose dan bersem berikan oleh Berbicara embelajaran wa yang tun elum tuntas dan gambar uan Berbicar
Pros
emampuan B
Tidak Tun
senantiasa ehingga sisw uti proses pe eluas-luasny wab terhada mbelajaran gkin agar te
elajaran hwa selama kuti pembela es pembelaja mangat dala h guru.
prasiklus d ntas belajar 8
s 7 orang berikut. ra pada Pra sentase Ketun 53,33% 46,67 % Berbicara pa ntas membangun wa menjadi t
embelajaran. ya kepada si ap permasal
ercipta kond
siklus I dan ajaran aran baik
am meberi
diperoleh nil 8 orang (53,
(46,67%). Siklus ntasan ada Prasiklus n interaksi termotivasi . iswa untuk lahan yang disi belajar
siklus II :
tanggapan
ai rata-rata ,33%); dan Hasil ini
(13)
b. S s j d c. S s d d Siklus I Hasil sebesar 68,6 jumlah sisw dalam tabel Tabel 4.6 No Ke 1 Tu 2 Ti Gamb Siklus II Hasil sebesar 73,3 dan jumlah ditampilkan Tabel 4 No Ke 1 Tu 2 Ti
l tes pada p 67; jumlah s a yang belum dan gambar 6 Kemampu
eterangan untas
dak Tuntas
bar 4.2 Prose
tes pada pe 33.; jumlah h siswa yan
dalam tabel 4.7 Kemamp
eterangan untas dak Tuntas 0 100 Tu embelajaran iswa yang tu m tuntas 3 o
berikut. an Berbicara Pros entase Kema embelajaran siswa yang ng belum t dan gambar puan Berbic
Pros
ntas Ti
n prasiklus d untas belajar orang (20%)
a pada Siklu sentase Ketun 80% 20 % ampuan Berb prasiklus d tuntas belaj tuntas 0 or r berikut.
ara pada Sik sentase Ketun
100% 0 %
dak Tuntas
diperoleh nil r 12 orang ( ). Hasil ini d
us I ntasan
bicara pada
iperoleh nila jar 15 orang rang (0%). klus II ntasan ai rata-rata (80%); dan ditampilkan Siklus I ai rata-rata g (1000%); Hasil ini
(14)
sejak Penn No 1 2 3 (siklu 9,73 53,33 kena gamb Gambar 4 Hasil pen k pra siklu ngkatan kem Tabe
pa o Kegiatan Pembelaj Pra Siklu Siklus I Siklus II Berdasark us I); dan 7
poin. Berd 3 % (pra si
ikan 46,67% bar berikut.
5 10
4.3 Prosenta nilaian yang us, siklus I mampuan mem el 4.8 Hasil T ada Pra Siklu
aran Nil s
kan nilai rata 73,33 (siklus
dasarkan pro iklus); 80 % %. Peroleha 0 50 00 Tu ase Kemamp dilaksanakan hingga sik mbaca ini di Tes Kemamp us, Siklus I,
ai Rata-rata 63,60 68,67 73,33 a-rata, menin s II). Jadi ad
osentase ke % (siklus I); an hasil bela untas
puan Berbica n setiap akh klus II me itunjukkan p puan Berbic dan Siklus I Prosentas
53 8 10 ngkat dari 6 da kenaikan etuntasan be ; dan 100 %
ajar ini dap
Tidak Tunta
ara pada Sik hir proses pem
engalami pe pada tabel be
ara I se Ketuntasa 3,33% 80 % 00,0% 63,6 (pra sik
nilai rata-ra elajar, meni % (siklus II)
pat ditampilk as klus II mbelajaran eningkatan. erikut. an klus); 68,67 ata sebesar ngkat dari ). Jadi ada kan dalam
(15)
B ditampi peningk (belum siklus I 1
Gamb p
Berdasarkan lkan pada katan jika di
menggunak dan siklus II
0 20 40 60 80 100
Pra Si
bar 4.4. Hasi pada prasiklu
n perbanding Tabel 4.8 bandingkan kan metode I yang telah
klus Sik
l Tes Kemam us, Siklus I, d
gan kemamp dan Gam antara hasil STAD) den menggunak
klus I S
mpuan Berbi dan Siklus II
puan berbica mbar 4.4, l tes pada p ngan hasil t kan metode S
iklus II
icara I
ara siswa se menunjukka embelajaran tes pada pem STAD.
Nilai Rata Ketuntasa
ebagaimana an adanya n pra siklus
mbelajaran
‐rata an
(16)
DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Pustaka Setia.
Arbi, Sutan Zanti 1993. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Depdikbud.
Basiran, Mokh. 1999. Apakah yang Dituntut GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum
1994?. Yogyakarta: Depdikbud.
Depdikbud. 1995. Pedoman Proses Belajar Mengajar di SD. Jakarta: Proyek Pembinaan Sekolah Dasar.
Gulo, W. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo.
Hamalik, Omar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara.
Mudini dan Salamat Purba. 2009. Pembelajaran Berbicara. Jakarta Depdiknas : PPPPTK Bahasa.
Pahyono. 2004. Sosialisasi Model-model Pembelajaran di LPMP Jawa Tengah
Tahun 2004. Semarang : LPMP Jawa Tengah
Patilima, Hamid. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses.
Popham, W. James dan Eva L. Baker. 2005. Teknik Mengajar Secara Sistematis (Terj. Amirul Hadi, dkk). Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyanto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta. : Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabheta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum: Teori dan
Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suwandi, Sarwiji 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Wiraatmaja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja
(1)
G
H
A
G. Indikato U indikator 1. Hasi
mend kriter 2. Hasi
mend kriter H. Prosedu
Tah menggun tindakan kembali permasa
A. Pembah 1. Peng
pada
or Kinerja Untuk men
r kinerja seb l penilaian dapat nilai ria ketuntasa l penilaian dapat nilai ria ketuntasa ur Penelitian hapan siklus nakan system n (action), p
yang mer lahan (Sukid
hasan Hasil gelolaan pro
Berdasark a pra siklus, s
ngetahui ke bagai berikut pembelajara tes kemamp an minimal (
pembelajara tes kemamp an minimal ( n
s dalam pen m spiral refl pengamatan rupakan das
din, Basrowi
Gambar 3
HASIL DA Penelitian oses pembel
kan penjelas siklus I, dan
etercapaian t:
an siklus I puan berbic (KKM), yait an siklus II puan berbic (KKM), yait
nelitian tinda leksi diri yan (observe), r sar untuk s i & Suranto,
3.1. Tahapan
AN PEMBA
lajaran oleh san paparan siklus II dap
tujuan pe
sekurang-ku cara minima
tu 65. sekurang-k cara minima
tu 65.
akan menuru ng dimulai d refleksi (ref suatu ancan
2009:48).
Siklus PTK
AHASAN
h guru kondisi riil pat diketahu ACTION
ACTION
enelitian, d
urangnya 75 al sama den
kurangnya 90 al sama den
ut Kemmis dengan renc
flect) dan pe
ng-ancang p
K
dan temuan ui bahwa:
dirumuskan
5 % siswa ngan nilai
0 % siswa ngan nilai
& Taggart ana (plan), erencanaan pemecahan
(2)
a. D ti u b. G
m d c. G
y 2. Part
a. S b. P c. S te 3. Penc a. P
s ju d
Dalam prose imbal balik untuk aktif d Guru selalu melakukan d dihadapi dala Guru selalu yang terarah tisipasi Sisw Hasil obs Siswa menun Perhatian sisw Siswa terlih erhadap bac capaian Kem Pra Siklus Hasil ebesar 63,6; umlah sisw ditampilkan d Tabel 4 No Ke 1 Tu 2 Ti Gam 4 5 6 es pembelaj antara guru an berseman memberi ke diskusi dan am menjalan
berupaya s dan tepat sa wa dalam Pr servasi menu njukkan kesi wa saat men at senang aan yang dib mampuan B
tes pada pe ; jumlah sisw wa yang be
dalam tabel .5 Kemampu eterangan untas
dak Tuntas
mbar 4.1 Ke 0
0 0
Tuntas
jaran guru dan siswa s ngat mengiku esempatan s
bertanyajaw ni proses pem sebaik mung asaran. roses Pembe unjukkan bah iapan mengik ngikuti prose dan bersem berikan oleh Berbicara embelajaran wa yang tun elum tuntas dan gambar uan Berbicar
Pros
emampuan B
Tidak Tun
senantiasa ehingga sisw uti proses pe eluas-luasny wab terhada mbelajaran gkin agar te
elajaran hwa selama kuti pembela es pembelaja mangat dala h guru.
prasiklus d ntas belajar 8
s 7 orang berikut. ra pada Pra sentase Ketun 53,33% 46,67 % Berbicara pa ntas membangun wa menjadi t
embelajaran. ya kepada si ap permasal
ercipta kond
siklus I dan ajaran aran baik
am meberi
diperoleh nil 8 orang (53,
(46,67%). Siklus ntasan ada Prasiklus n interaksi termotivasi . iswa untuk lahan yang disi belajar
siklus II :
tanggapan
ai rata-rata ,33%); dan Hasil ini
(3)
b. S
s j d
c. S
s d d Siklus I
Hasil sebesar 68,6 jumlah sisw dalam tabel Tabel 4.6 No Ke
1 Tu 2 Ti
Gamb Siklus II
Hasil sebesar 73,3 dan jumlah ditampilkan Tabel 4 No Ke 1 Tu 2 Ti
l tes pada p 67; jumlah s a yang belum dan gambar 6 Kemampu
eterangan untas
dak Tuntas
bar 4.2 Prose
tes pada pe 33.; jumlah h siswa yan
dalam tabel 4.7 Kemamp
eterangan untas
dak Tuntas 0
100
Tu
embelajaran iswa yang tu m tuntas 3 o
berikut. an Berbicara
Pros
entase Kema
embelajaran siswa yang ng belum t dan gambar puan Berbic
Pros
ntas Ti
n prasiklus d untas belajar orang (20%)
a pada Siklu sentase Ketun
80% 20 %
ampuan Berb
prasiklus d tuntas belaj tuntas 0 or r berikut.
ara pada Sik sentase Ketun
100% 0 %
dak Tuntas
diperoleh nil r 12 orang ( ). Hasil ini d
us I ntasan
bicara pada
iperoleh nila jar 15 orang rang (0%).
klus II ntasan
ai rata-rata (80%); dan ditampilkan
Siklus I
ai rata-rata g (1000%); Hasil ini
(4)
sejak Penn
No
1 2 3
(siklu 9,73 53,33 kena gamb
Gambar 4 Hasil pen k pra siklu ngkatan kem Tabe
pa
o Kegiatan Pembelaj Pra Siklu Siklus I Siklus II Berdasark us I); dan 7
poin. Berd 3 % (pra si
ikan 46,67% bar berikut.
5 10
4.3 Prosenta nilaian yang us, siklus I mampuan mem el 4.8 Hasil T ada Pra Siklu
aran Nil
s
kan nilai rata 73,33 (siklus
dasarkan pro iklus); 80 % %. Peroleha
0 50 00
Tu
ase Kemamp dilaksanakan
hingga sik mbaca ini di Tes Kemamp us, Siklus I,
ai Rata-rata
63,60 68,67 73,33 a-rata, menin s II). Jadi ad
osentase ke % (siklus I); an hasil bela untas
puan Berbica n setiap akh klus II me itunjukkan p puan Berbic dan Siklus I
Prosentas
53 8 10 ngkat dari 6 da kenaikan etuntasan be ; dan 100 %
ajar ini dap
Tidak Tunta
ara pada Sik hir proses pem
engalami pe pada tabel be
ara I
se Ketuntasa
3,33% 80 % 00,0% 63,6 (pra sik
nilai rata-ra elajar, meni % (siklus II)
pat ditampilk as
klus II mbelajaran eningkatan. erikut.
an
klus); 68,67 ata sebesar ngkat dari ). Jadi ada kan dalam
(5)
B ditampi peningk (belum siklus I 1
Gamb p
Berdasarkan lkan pada katan jika di
menggunak dan siklus II
0 20 40 60 80 100
Pra Si
bar 4.4. Hasi pada prasiklu
n perbanding Tabel 4.8 bandingkan kan metode I yang telah
klus Sik
l Tes Kemam us, Siklus I, d
gan kemamp dan Gam antara hasil STAD) den menggunak
klus I S
mpuan Berbi dan Siklus II
puan berbica mbar 4.4, l tes pada p ngan hasil t kan metode S
iklus II
icara I
ara siswa se menunjukka embelajaran tes pada pem STAD.
Nilai Rata Ketuntasa
ebagaimana an adanya n pra siklus
mbelajaran ‐rata an
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Pustaka Setia.
Arbi, Sutan Zanti 1993. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Depdikbud.
Basiran, Mokh. 1999. Apakah yang Dituntut GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum
1994?. Yogyakarta: Depdikbud.
Depdikbud. 1995. Pedoman Proses Belajar Mengajar di SD. Jakarta: Proyek Pembinaan Sekolah Dasar.
Gulo, W. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo.
Hamalik, Omar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara.
Mudini dan Salamat Purba. 2009. Pembelajaran Berbicara. Jakarta Depdiknas : PPPPTK Bahasa.
Pahyono. 2004. Sosialisasi Model-model Pembelajaran di LPMP Jawa Tengah
Tahun 2004. Semarang : LPMP Jawa Tengah
Patilima, Hamid. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses.
Popham, W. James dan Eva L. Baker. 2005. Teknik Mengajar Secara Sistematis (Terj. Amirul Hadi, dkk). Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyanto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta. : Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabheta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum: Teori dan
Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suwandi, Sarwiji 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Wiraatmaja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja