Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri dan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Siswa Kelas IV SDN Jetak 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang S

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

4.1.1 Pra Siklus

Dari hasil observasi proses pembelajaran IPS pra siklus yang dilakukan di kelas IV SDN Jetak 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang ditemukan bahwa proses pembelajaran masih berlangsung secara tradisional. Pada kegiatan awal, guru memberi salam dan melakukan apersepsi pembelajaran. apersepsi pembelajaran dilakukan guru dengan cara bertanya kepada siswa terkait materi yang akan dipelajari. Setelah itu, masuk dalam kegiatan inti yang diawali dengan penjelasan materi dari guru. Dalam sela-sela penjelasan, guru memberikan pertanyaan kepada siswa, setelah itu penjelasan dilanjutkan kembali. Setelah penjelasan guru selesai, guru bertanya pada siswa apakah yang disampaikan guru sudah jelas. Dalam hal ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika merasa kesulitan. Jika tidak ada pertanyaan, guru melanjutkan pembelajaran dengan cara memberikan tugas kepada siswa. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas dibuku secara individu. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas, dan meminta siswa tidak ramai dalam mengerjakan. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas, guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan jawabannya. Kemudian guru memberikan keterangan jawaban itu sudah benar atau belum. Kegiatan akhir dalam pembelajaran IPS, guru melakukan refleksi pembelajaran dengan bertanya kesimpulan dari pembelajaran yang didapat. Kemudian guru memberikan tugas untuk dikerjakan di Rumah. Setelah itu guru menutup pembelajaran.

Proses pembelajaran IPS yang dilakukan pada pra siklus ini, siswa hanya terpacu pada buku dan penjelasan guru sebagai sumber belajar sehingga masih kurang dalam memanfaatkan lingkungan yang dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa. Pada saat pembelajaran IPS, siswa juga tidak dibentuk kelompok, hal tersebut membuat siswa kurang terlatih untuk berdiskusi, belajar sama dengan Proses pembelajaran IPS yang dilakukan pada pra siklus ini, siswa hanya terpacu pada buku dan penjelasan guru sebagai sumber belajar sehingga masih kurang dalam memanfaatkan lingkungan yang dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa. Pada saat pembelajaran IPS, siswa juga tidak dibentuk kelompok, hal tersebut membuat siswa kurang terlatih untuk berdiskusi, belajar sama dengan

Pembelajaran yang berlangsung secara tradisional dapat membuat siswa menjadi sulit dalam mamahami materi IPS yang disampaikan. Kesulitan dalam memahami materi IPS yang dipelajari menyebabkan hasil belajar siswa kurang mencapai KKM yang ditentukan yaitu sebesar 75. Hal tersebut terlihat dari ulangan harian mata pelajaran IPS. Dari 23 siswa dalam kelas, yang mencapai KKM 75 sebanyak 9 siswa (39,13%), dan sisanya, 14 siswa (60,87%) belum tuntas KKM. Hasil belajar siswa pra siklus disajikan dalam tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Hasil belajar siswa pra siklus

1 Tuntas 9 39,13% 2 Tidak tuntas

14 60,87% 3 Jumlah

23 100% Nilai rata-rata kelas

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Sumber: Data primer Dari tabel 4.1 tentang hasil belajar siswa pra siklus tersebut dapat dilihat

nilai rata-rata kelas yang diperoleh mencapai 70,43 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah adalah 50. Dari data hasil belajar siswa pra siklus yang diperoleh maka peneliti mengadakan tindakan siklus I dan siklus II dengan menerapkan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD, sehingga proses pembelajaran lebih inovatif dan siswa akan lebih mudah memahami dan terlibat aktif untuk nilai rata-rata kelas yang diperoleh mencapai 70,43 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah adalah 50. Dari data hasil belajar siswa pra siklus yang diperoleh maka peneliti mengadakan tindakan siklus I dan siklus II dengan menerapkan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD, sehingga proses pembelajaran lebih inovatif dan siswa akan lebih mudah memahami dan terlibat aktif untuk

4.1.2 Siklus I

Pelaksanaan tindakan pada siklus I akan diuraikan tahapan dalam proses pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi. Pada siklus I ini dilakukan 3 kali pertemuan (2 kali pertemuan untuk kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD, dan 1 kali pertemuan yaitu pada pertemuan akhir dilakukan evaluasi pembelajaran). Berikut merupakan jadwal pelaksanaan penelitian siklus I yang akan disajikan dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2

Jadwal Pelaksanaan/ Tindakan Siklus I

Pertemuan

Keterangan Ke-

Hari, Tanggal

Jam

Pelajaran

1 Senin, 11 2 Pelaksanaan pembelajaran September 2017 2 Selasa, 12

2 Pelaksanaan pembelajaran September 2017 3 Rabu, 13

2 Pelaksanaan pembelajaran September 2017

dan evaluasi

Adapun perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Sebelum melakukan pembelajaran IPS di kelas IV dengan menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD, peneliti membuat rencana sebagai berikut.

1. Menetapkan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang akan digunakan untuk pembelajaran pada siklus 1.

2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD.

3. Membuat kisi-kisi penilaian kognitif dan rubrik psikomotor untuk penilaian psikomotor.

4. Menyiapkan media pembelajaran yang digunakan.

5. Membuat lembar kerja siswa.

6. Menyiapkan soal untuk evaluasi berdasarkan materi yang digunakan untuk siklus I.

7. Membuat lembar observasi pembelajaran menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD untuk guru dan siswa.

b. Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan 1 siklus I dilakukan pada hari senin, tanggal 11 September 2017. Pelaksanaan tindakan siklus I merupakan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pada tahap ini dilakukan bersamaan dengan observasi oleh guru kelas tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan 3 kali pertemuan. Pada pertemuan terakhir dilakukan tes evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa. Dalam setiap pertemuan pembelajaran terdiri dari kegiatan awal atau sebagai pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

1. Pertemuan 1 Siklus I

1.1 Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan awal yang dilakukan pada pertemuan 1 yaitu pertama-tama siswa memberikan ucapan salam selamat pagi kepada guru. Begitu juga guru menjawab ucapan selamat pagi, Kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum memulai pelajaran. Setelah semua selesai berdoa, guru mengecek kehadiran siswa dengan menyebutkan nama siswa berdasarkan presensi, setelah selesai, guru masuk ke dalam kegiatan apersepsi. Pada kegiatan apersepsi ini, siswa diminta berdiri dan diajak untuk bernyanyi lagu

“Naik-naik ke Puncak Gunung”. Pada saat siswa menyanyikan lagu, suara mereka kurang keras, sehingga sambil siswa bernyanyi guru meminta siswa

supaya bernyanyi dengan suara yang lebih keras supaya terdengar. Setelah selesai menyanyikan lagu, siswa diminta duduk kembali. Kemudian guru menanyakan tentang lagu yang dinyanyikan untuk membawa siswa masuk dalam pembelajaran karakteristik ruang dan sumber daya alam. Setelah supaya bernyanyi dengan suara yang lebih keras supaya terdengar. Setelah selesai menyanyikan lagu, siswa diminta duduk kembali. Kemudian guru menanyakan tentang lagu yang dinyanyikan untuk membawa siswa masuk dalam pembelajaran karakteristik ruang dan sumber daya alam. Setelah

1.2. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru meminta siswa untuk berkelompok beranggota 4 orang. Namun tidak semua anggota kelompok beranggota 4 orang karena jumlah siswa ganjil yaitu 23. Jadi pada saat pembentukan kelompok guru menyampaikan bahwa ada 3 kelompok yang terdiri dari 5 orang sehingga 2 kelompok beranggota 4 orang, dan 3 kelompok beranggota

5 orang. Pembentukan kelompok ini dilakukan dengan cara siswa memilih sendiri anggota-anggota kelompoknya. Pada saat pembentukan kelompok, siswa saling memilih-milih teman untuk dijadikan satu kelompok. Pada kegiatan ini, guru memberikan batasan waktu 5 menit untuk siswa mencari anggota kelompoknya. Setelah 5 menit berlalu, guru meminta siswa tenang dan bertanya apakah sudah selesai mencari anggota kelompoknya dan bertanya juga siswa yang belum mendapat kelompok. Saat bertanya, ada 2 siswa yang belum mendapat kelompok. Akhirnya guru meminta 1 dari 2 siswa tersebut untuk gabung kekelompok yang masih beranggota 4 orang. Kemudian guru juga meminta 1 siswa yang masih belum mendapat kelompok untuk gabung juga ke kelompok yang masih beranggota 4 orang. Setelah berkelompok, siswa menyimak penjelasan materi tentang karakteristik ruang dan sumber daya alam. penjelasan materi tersebut hanya sebagai pengantar pembelajaran SDA. Karena dalam pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa untuk mencari dan menemukan sendiri dalam proses pembelajaran, sehingga penjelasan materi tidak terlalu lama dilakukan. Guru hanya menjelaskan karakteristik ruang dan sumber-sumber daya alam yang ada di sekitar. Saat guru mau memulai menyampaikan materi, ada siswa yang duduk di bagian belakang masih terlihat kurang siap, siswa tersebut terlihat

masih kebingungan mencari halaman buku yang berkaitan dengan materi yang dipelajari, untuk menyikapi hal tersebut, guru menyampaikan halaman buku yang akan dipelajari. Setelah semua siap mendengarkan penjelasan materi, guru mulai menyampaikan materi dengan memperlihatkan gambar pegunungan dan pantai, dan bertanya kepada siswa untuk menggali pengetahuan mereka tentang karakteristik ruang. Setelah guru selesai menjelaskan materi, siswa dilatih untuk berpikir kritis melalui kegiatan merumuskan permasalahan berkaitan dengan materi yang dipelajari yaitu karakteristik ruang dan sumber daya alam. Kegiatan merumuskan masalah ini dibimbing oleh guru. Jadi guru bertanya kepada siswa apa yang akan dipelajari berkaitan dengan materi sumber daya alam. Saat kegiatan merumuskan masalah ini, siswa sambil membaca buku tentang sumber daya alam supaya tahu apa saja yang akan dipelajari. Guru membantu siswa dalam merumuskan masalah dengan menuliskan kata tanya apa dan bagaimana kemudian mengarahkan siswa untuk meneruskan kata tanya tersebut hingga menjadi suatu permasalahan yang akan dipelajari siswa. Setelah siswa merumuskan masalah, siswa diminta untuk belajar bersama memecahkan masalah tersebut. Dalam kegiatan ini, siswa terlihat saling berdiskusi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada saat merumuskan masalah. Pada saat melakukan diskusi, guru melihat beberapa siswa dalam kelompok ada yang masih diam, sehingga guru bertanya siswa yang bersangkutan, kenapa diam, apakah masih bingung dan kesulitan. Siswa tersebut mengatakan kalau masih belum kesulitan. Sehingga guru mengatakan kepada seluruh siswa supaya, anggota kelompok yang sudah mengerti dapat menjelaskan kepada teman sekelompoknya yang belum mengerti sehingga mereka saling membantu satu sama lain untuk memahami materi. Kegiatan selanjutnya adalah siswa mengajukan hipotesis tentang karakteristik ruang dan sumber daya alam. Kegiatan ini, siswa menuliskan perkiraan jawaban berdasarkan pertanyaan dari hasil rumusan masalah. Tahap selanjutnya, siswa mengumpulkan informasi untuk mencari kebenaran jawaban yang diajukan melalui kegiatan mengajukan hipotesis. Pengumpulan informasi ini dilakukan

siswa dengan membaca buku sebagai sumber belajar, selain itu melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah untuk mencari jawaban-jawaban dari pertanyaan yang ada. Kemudian siswa menganalisis informasi yang di dapat, dengan menuliskan jawaban berdasarkan informasi yang diperoleh di lembar kerja siswa yang telah diberikan guru. Setelah pengumpulan dan analisis informasi, siswa diminta untuk menyimpulkan dari hasil analisis tersebut. Pada kegiatan menyimpulkan ini, guru meminta siswa untuk melihat hipotesis atau jawaban yang ditulis sebelumnya dengan mencocokan jawaban berdasarkan informasi yang diperoleh. Sehingga siswa tahu dugaan jawaban yang diajukan benar atau salah. Setelah menyimpulkan, setiap kelompok menyajikan atau mempresentasikan hasil laporan yang telah dibuat. guru memberikan kesempatan kepada kelompok yang berani maju pertama untuk menyampaikan hasil pekerjaannya. Saat guru memberikan kesempatan tersebut, siswa terlihat antusias untuk maju ke depan, banyak kelompok yang mengacungkan tangan sehingga guru memilih kelompok yang tercepat dalam mengacungkan tangan. Presentasi dilakukan secara bergirilan. Kelompok yang tidak maju, mendengarkan hasil penyajian kelompok yang maju. Pada kegiatan ini, guru menilai ketrampilan siswa dalam menyajikan laporan dengan mengisi lembar nilai psikomotor berdasarkan rubrik penilaian psikomotor yang telah dibuat. Setelah 1 kelompok selesai mempresentasikan hasil laporannya, guru meminta siswa untuk memberi tanggapan kelompok yang maju. Dalam kegiatan ini guru membimbing siswa supaya mereka tidak kesulitan untuk belajar menanggapi kelompok yang maju.

1.3 Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup pembelajaran, siswa melalui bimbingan guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan ini sekaligus menyimpulkan keseluruhan proses pembelajaran. guru bertanya kepada siswa apa yang sudah dipelajari pada pertemuan ini dan bagaimana perasaan siswa ketika mengikuti pembelajaran. Semua siswa menjawab apa yang telah mereka pelajari dan ketika ditanya bagaimana perasaan mereka ketika Pada kegiatan penutup pembelajaran, siswa melalui bimbingan guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan ini sekaligus menyimpulkan keseluruhan proses pembelajaran. guru bertanya kepada siswa apa yang sudah dipelajari pada pertemuan ini dan bagaimana perasaan siswa ketika mengikuti pembelajaran. Semua siswa menjawab apa yang telah mereka pelajari dan ketika ditanya bagaimana perasaan mereka ketika

Kegiatan pertemuan 1 siklus I , siswa masih belum terbiasa dengan pembelajaran yang dilakukan, seperti ketika merumuskan masalah banyak siswa yang masih terlihat bingung. Sehingga perlu bimbingan dari guru yang mengajar untuk mengarahkan siswa supaya berhasil melakukan tahap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD. Berdasarkan catatan observer pada lembar observasi oleh guru, guru masih kurang menguasai kelas dengan baik, hal ini terlihat pada saat pembentukan kelompok siswa masih kesulitan untuk mencari anggota kelompok, selain itu suasana pembelajaran masih terlihat gaduh karena siswa saling memilih-milih anggota kelompok.

2. Pertemuan 2 Siklus I

Pertemuan 2 pada siklus I dilakukan pada hari selasa, tanggal 12 September 2017. Pada pertemuan 2 siklus I terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

2.1 Kegiatan Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan, seperti yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya, siswa mengucapkan selamat siang kepada guru dan guru merespon ucapan selamat siang dari siswa. setelah itu guru meminta siswa memimpin doa sebelum memulai pelajaran. Setelah selesai berdoa, guru Pada kegiatan pendahuluan, seperti yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya, siswa mengucapkan selamat siang kepada guru dan guru merespon ucapan selamat siang dari siswa. setelah itu guru meminta siswa memimpin doa sebelum memulai pelajaran. Setelah selesai berdoa, guru

2.2 Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru mengingatkan siswa tentang pembentukan kelompok yang sudah dilakukan pada pertemuan 1. Setelah itu siswa berkelompok sesuai dengan pembentukan kelompok pada pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa menyimak penjelasan materi tentang SDA. Setelah menyimak materi, siswa merumuskan masalah melalui bimbingan dari guru. Pada saat kegiatan merumuskan masalah ada beberapa siswa yang masih ingat cara merumuskan masalah namun ada siswa yang lupa bagaimana merumuskan masalah. Dalam kegiatan ini guru bertanya kepada siswa yang masih ingat untuk menyampaikan cara merumuskan masalah. Kegiatan ini melatih siswa untuk aktif menyampaikan pendapatnya dan membantu siswa yang lupa supaya ingat dan bisa merumuskan masalah berkaitan dengan macam-macam SDA dan pemanfaatannya. Selanjutnya, siswa diminta untuk belajar bersama untuk memecahkan masalah yang muncul. Dalam kegiatan ini siswa belajar bersama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan. Mereka berdiskusi untuk menjawab pertanyaan berdasarkan rumusan masalah. Pada kegiatan ini pula, siswa yang sudah mengerti menjelaskan kepada teman sekelompoknya yang belum mengerti, sehingga mereka saling membantu dalam memahami materi. Kegiatan selanjutnya yaitu mengajukan hipotesis atau jawaban sementara. Dalam kegiatan ini siswa bersama dengan teman sekelompoknya mengajukan hipotesis terkait pertanyaan-pertanyaan yang muncul saat melakukan kegiatan merumuskan masalah. Siswa menuliskan di kertas yang diberikan guru jawaban-jawaban mereka dari hasil diskusi yang telah siswa lakukan. Setelah

siswa berdiskusi, memberikan jawaban sementara, siswa diminta guru untuk mencari sendiri informasi-informasi untuk menguji kebenaran jawaban yang diajukan. Dalam proses mencari ini, siswa mengumpulkan informasi- informasi yang diperlukan. Siswa mencari informasi yang ada di buku untuk mencari jawaban yang tepat. Pencarian informasi yang diperlukan melatih siswa belajar mandiri dan dapat menemukan sendiri jawaban yang sesuai. Setelah pengumpulan informasi, siswa menganalisis informasi tersebut. Hal ini dapat melatih siswa untuk belajar menganalisis informasi. Sehingga informasi yang ditemukan bukan hanya sekedar didapat tetapi siswa belajar untuk berpikir kritis dalam menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada. Siswa dapat mencari, memilih jawaban-jawaban yang sesuai berdasarkan informasi yang mereka kumpulkan. Kegiatan analisis yang dilakukan siswa dilakukan supaya siswa tidak hanya sekedar pada tahap mengetahui namun sampai tahap analisis yang memungkinkan siswa untuk berpikir kritis. Setelah menganalisis, siswa menyimpulkan berdasarkan hasil analisis tersebut. Saat kegiatan menarik kesimpulan, peran guru membimbing siswa dengan cara berkeliling ke setiap kelompok, menanyakan kesulitan siswa. hal tersebut dilakukan supaya siswa dapat menyimpulkan dari informasi yang telah diperoleh. Pada saat berkeliling ke kelompok, ada siswa yang bertanya bagaimana cara menyimpulkan, akhirnya guru menjelaskan cara menyimpulkan dengan melihat informasi terkait materi yang telah di dapat dan dicocokkan dengan hipotesis yang mereka ajukan. Setelah menarik kesimpulan, siswa menyajikan hasil laporan yang telah didiskusikan bersama kelompok. Seperti yang dilakukan pada pertemuan 1, guru memberi kesempatan kepada siswa yang berani maju ke depan. Saat diberi kesempatan yang berani maju, ada 2 kelompok yang mengacungkan tangan, akhirnya guru menunjuk kelompok yang terlebih dulu mengacungkan tangan. Siswa yang belum maju menyampaikan hasil pekerjannya, mendengarkan hasil penyajian laporan kelompok yang maju, dan memberi tanggapan untuk kelompok yang menyajikan hasil laporannya. Pada saat memberi tanggapan, banyak siswa yang masih malu untuk menyampaikan pendapatnya. Untuk siswa berdiskusi, memberikan jawaban sementara, siswa diminta guru untuk mencari sendiri informasi-informasi untuk menguji kebenaran jawaban yang diajukan. Dalam proses mencari ini, siswa mengumpulkan informasi- informasi yang diperlukan. Siswa mencari informasi yang ada di buku untuk mencari jawaban yang tepat. Pencarian informasi yang diperlukan melatih siswa belajar mandiri dan dapat menemukan sendiri jawaban yang sesuai. Setelah pengumpulan informasi, siswa menganalisis informasi tersebut. Hal ini dapat melatih siswa untuk belajar menganalisis informasi. Sehingga informasi yang ditemukan bukan hanya sekedar didapat tetapi siswa belajar untuk berpikir kritis dalam menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada. Siswa dapat mencari, memilih jawaban-jawaban yang sesuai berdasarkan informasi yang mereka kumpulkan. Kegiatan analisis yang dilakukan siswa dilakukan supaya siswa tidak hanya sekedar pada tahap mengetahui namun sampai tahap analisis yang memungkinkan siswa untuk berpikir kritis. Setelah menganalisis, siswa menyimpulkan berdasarkan hasil analisis tersebut. Saat kegiatan menarik kesimpulan, peran guru membimbing siswa dengan cara berkeliling ke setiap kelompok, menanyakan kesulitan siswa. hal tersebut dilakukan supaya siswa dapat menyimpulkan dari informasi yang telah diperoleh. Pada saat berkeliling ke kelompok, ada siswa yang bertanya bagaimana cara menyimpulkan, akhirnya guru menjelaskan cara menyimpulkan dengan melihat informasi terkait materi yang telah di dapat dan dicocokkan dengan hipotesis yang mereka ajukan. Setelah menarik kesimpulan, siswa menyajikan hasil laporan yang telah didiskusikan bersama kelompok. Seperti yang dilakukan pada pertemuan 1, guru memberi kesempatan kepada siswa yang berani maju ke depan. Saat diberi kesempatan yang berani maju, ada 2 kelompok yang mengacungkan tangan, akhirnya guru menunjuk kelompok yang terlebih dulu mengacungkan tangan. Siswa yang belum maju menyampaikan hasil pekerjannya, mendengarkan hasil penyajian laporan kelompok yang maju, dan memberi tanggapan untuk kelompok yang menyajikan hasil laporannya. Pada saat memberi tanggapan, banyak siswa yang masih malu untuk menyampaikan pendapatnya. Untuk

2.3 Kegiatan Penutup

Pada kegiatan akhir, guru memberikan hadiah kepada kelompok yang mendapat perolehan nilai tertinggi. Perolehan nilai kelompok ini dilihat dari ketrampilan siswa dalam menjawab soal di lembar kerja siswa yang diberikan guru dari pertemuan 1 sampai pertemuan yang kedua dan dilihat dari penyampaikan siswa dalam menyampaikan hasil pekerjaannya. Pada kegiatan ini pula, guru juga memberikan motivasi kepada kelompok yang lain yang belum mendapatkan hadiah supaya tetap semangat, selalu berusaha, dan rajin untuk belajar. Setelah memberikan hadiah, siswa bersama dengan guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. Setelah merefleksi kegiatan pembelajaran, guru menyampaikan kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan tes evaluasi. Guru berpesan kedapa siswa untuk belajar materi yang telah dipelajari pada pertemuan 1 sampai pertemuan 2. Pembelajaran pertemuan kedua ini diakhiri doa penutup. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

Kegiatan pada pertemuan 2 siklus I ini, siswa belum sepenuhnya memperhatikan proses pembelajaran, ketika proses pembelajaran masih ada siswa yang ngobrol dengan temannya membahas hal lain yang tidak ada kaitannya dengan materi yang disampaikan. Berdasarkan catatan observer pada pertemuan 2, saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran, beberapa siswa masih ada yang ngobrol dengan teman sebangkunya sehingga tidak mendengarkan secara detail saat tujuan pembelajaran disampaikan guru.

3. Pertemuan 3 Siklus I

Pertemuan ketiga pada siklus I dilakukan pada hari Rabu, 13 September 2017. Pada pertemua ketiga ini terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

3.1 Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan yang dilakukan adalah siswa menyapa guru serta berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Setelah itu guru bertanya kepada siswa apakah ada yang tidak masuk, kemudian guru mengecek kehadiran siswa dengan memanggil siswa berdasarkan presensi suapay lebih jelas siapa yang masuk dan tidak. Setelah selesai mengecek kehadiran siswa ternyata pada pertemuan 3 ini semua siswa masuk. Guru memberikan pujian dengan mengatakan siswa kelas IV hebat dan semangat untuk belajar, pertahankan supaya tetap masuk untuk mengikuti pelajaran. Setelah itu guru menanyakan tentang pembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya dan menyampaikan bahwa hari ini akan dilakukan tes evaluasi pembelajaran. Guru bertanya apakah siswa di rumah sudah belajar dan siswa menjawab pertanyaan dari guru kalau mereka sudah belajar di rumah. Guru

memberikan pujian “bagus jika sudah belajar, jangan malas untuk belajar supaya ketika mengerjakan tes nanti kalian bisa”. Selanjutnya guru

menyampaikan bahwa guru akan menyampaikan sedikit materi tentang SDA sebelum siswa mengerjakan tes evaluasi.

3.2 Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi SDA untuk memperdalam pengetahuan siswa tentang SDA. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan kembali pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Jika tidak ada pertanyaan, guru menjelaskan tentang kegiatan evaluasi yang akan dilakukan. Setelah itu, guru membagikan lembar soal evaluasi kepada siswa dan meminta siswa untuk tetap tenang dalam mengerjakan soal yang diberikan. Siswa Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi SDA untuk memperdalam pengetahuan siswa tentang SDA. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan kembali pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Jika tidak ada pertanyaan, guru menjelaskan tentang kegiatan evaluasi yang akan dilakukan. Setelah itu, guru membagikan lembar soal evaluasi kepada siswa dan meminta siswa untuk tetap tenang dalam mengerjakan soal yang diberikan. Siswa

3.3 Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup, yang dilakukan adalah, guru mengucapkan terima kasih telah mengikuti pembelajaran dengan baik dan tidak lupa memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat dalam belajar. Pada saat guru memberi motivasi, siswa mendengarkan yang disampaikan guru. Selanjutnya, setelah semua selesai dilakukan, kegiatan diakhiri dengan berdoa untuk menutup pembelajaran. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa penutup.

Kegiatan pada pertemuan ketiga ini, berdasarkan catatan observer, guru meminta siswa supaya tetap tenang dan tidak ngobrol atau kerjasama ketika mengerjakan soal.

c. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah semua data terkumpul. Data tersebut merupakan data dari hasil evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa dan data dari hasil observasi untuk melihat keberhasilan pembelajaran menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD siklus I. Dari hasil evaluasi, menunjukkan hasil belajar siswa pada siklus I dari 23 siswa yang tuntas KKM 75 sebanyak 13 siswa (56,53%), dan sisanya, 10 siswa (43,47%) masih dibawah KKM yang ditentukan. Berdasarkan persentase siswa yang tuntas KKM 75 belum mencapai indikator yang diharapkan. Sedangkan untuk data berdasarkan observasi, peneliti meminta guru kelas sebagai observer untuk menyampaikan kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran serta saran dari guru kelas dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kekurangan dan saran yang Refleksi dilakukan setelah semua data terkumpul. Data tersebut merupakan data dari hasil evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa dan data dari hasil observasi untuk melihat keberhasilan pembelajaran menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD siklus I. Dari hasil evaluasi, menunjukkan hasil belajar siswa pada siklus I dari 23 siswa yang tuntas KKM 75 sebanyak 13 siswa (56,53%), dan sisanya, 10 siswa (43,47%) masih dibawah KKM yang ditentukan. Berdasarkan persentase siswa yang tuntas KKM 75 belum mencapai indikator yang diharapkan. Sedangkan untuk data berdasarkan observasi, peneliti meminta guru kelas sebagai observer untuk menyampaikan kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran serta saran dari guru kelas dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kekurangan dan saran yang

I, antara lain sebagai berikut: Kelebihan yang terdapat pada proses pembelajaran siklus I yaitu:

1. Penyampaian materi sudah menarik, didukung oleh gambar-gambar yang membantu siswa menjadi paham.

2. Pembelajaran yang dilakukan melibatkan siswa menjadi aktif.

3. Pembelajaran menjadi bervariasi dengan dibentuknya kelompok.

4. Siswa dapat belajar secara mandiri.

5. Siswa dapat belajar berpikir kritis melalui kegiatan merumuskan masalah, memberikan jawaban sementara, mencari dan menemukan sendiri informasi yang didapat serta belajar membuat kesimpulan sendiri.

6. Siswa dapat belajar menanggapi hasil pekerjaan temannya.

Kekurangan yang terdapat pada proses pembe;ajaran siklus I yaitu:

1. Pada saat penyampaian tujuan pembelajaran, guru tidak memantau siswa supaya siswa benar-benar menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan sehingga ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan.

2. Siswa masih terlihat gaduh saat pembentukan kelompok karena memilih- milih teman.

3. Beberapa siswa sibuk ngobrol dengan teman sebangkunya ketika guru menyampaikan materi.

4. Kurang memantau apakah semua siswa terlibat dalam kegiatan mengajukan hipotesis

5. Kurang memberikan bimbingan secara menyeluruh ketika siswa menganalisis informasi, sehingga masih ada beberapa kelompok yang bingung dalam menganalisis informasi.

6. Ketika 1 kelompok mempresentasikan di depan kelas, guru hanya memperhatikan kelompok yang maju sehingga kurang memantau 6. Ketika 1 kelompok mempresentasikan di depan kelas, guru hanya memperhatikan kelompok yang maju sehingga kurang memantau

Solusi dari kekurangan yang terdapat pada proses pembelajaran siklus I yaitu:

1. Guru memantau siswa ketika mau menyampaikan tujuan pembelajaran, memastikan semua siswa mendengarkan, dan menegur siswa yang tidak memperhatikan.

2. Saat pembentukan kelompok, guru meminta siswa untuk tidak gaduh dan mengatakan siapapun yang menjadi anggota kelompok kalian itu sama- sama ingin belajar sehingga siswa diminta untuk tidak terlalu pilih-pilih teman.

3. Penyampaian materi dilakukan sebelum siswa membentuk kelompok supaya siswa lebih fokus untuk mendengarkan penjelasan. Jika sudah membentuk kelompok, siswa jangan diminta untuk duduk bersama dengan kelompoknya dulu atau memutar kursi untuk bergabung dengan kelompok, hal ini akan membuat siswa tidak fokus dalam penjelasan materi yang disampaikan.

4. Guru sebaiknya memantau atau mengecek setiap kelompok supaya semua siswa terlibat dalam tahap mengajukan hipotesis.

5. Guru lebih menjelaskan kepada setiap kelompok yang mengalami kesulitan bagaimana cara menganalisis informasi sehingga tidak didapati siswa yang bingung.

6. Guru memantau kelompok yang lain supaya mendengarkan presentasi kelompok yang maju dan menegur siswa yang tidak mendengarkan presentasi.

Berdasarkan hasil refleksi di atas, kelebihan dari pembelajaran yang telah dilakukan akan dipertahankan untuk pembelajaran siklus II. Sedangkan kekurangan yang ada dalam pembelajaran siklus I akan diperbaiki pada kegiatan pembelajaran siklus II. Saran-saran untuk pembelajaran siklus I akan dilakukan pada kegiatan pembelajaran siklus II supaya hasil belajar IPS siswa pada siklus II meningkat dan proses pembelajaran semakin baik dan berhasil.

4.1.3 Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II akan diuraikan tahapan dalam proses pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi. Pada siklus II ini dilakukan 3 kali pertemuan (2 kali pertemuan untuk kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD, dan 1 kali pertemuan yaitu pada pertemuan akhir dilakukan evaluasi pembelajaran). Berikut merupakan jadwal pelaksanaan penelitian siklus II yang akan disajikan dalam tabel 4.3.

Tabel 4.3

Jadwal Pelaksanaan/ Tindakan Siklus II

Pertemuan

Keterangan Ke-

Hari, Tanggal

Jam

Pelajaran

1 Senin, 18 2 Pelaksanaan pembelajaran September 2017

2 Selasa, 19 2 Pelaksanaan pembelajaran September 2017 3 Rabu, 20

2 Pelaksanaan pembelajaran September 2017

dan evaluasi

Adapun perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Sebelum melakukan pembelajaran IPS di kelas IV dengan menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD pada siklus II, peneliti membuat rencana sebagai berikut.

1. Menganalisis kekurangan dan saran pada siklus I untuk diperbaiki pada siklus II.

2. Menetapkan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang akan digunakan untuk siklus II

3. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II dengan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD.

4. Membuat kisi-kisi penilaian kognitif dan rubrik psikomotor untuk materi siklus II

5. Menyiapkan media pembelajaran yang digunakan berupa peta untuk pembelajaran persebaran SDA dan gambar tentang usaha pelestarian SDA.

6. Membuat lembar kerja siswa sesuai materi pembelajaran siklus II.

7. Menyiapkan soal untuk evaluasi berdasarkan materi yang digunakan untuk siklus II.

8. Membuat lembar observasi pembelajaran siklus II menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD untuk guru dan siswa.

b. Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pada tahap ini dilakukan bersamaan dengan observasi oleh guru kelas tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD. Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan 3 kali pertemuan. Pada pertemuan terakhir dilakukan tes evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa pada siklus II.

1. Pertemuan 1 Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan 1 siklus II ini dilakukan pada hari senin, tanggal 18 September 2017. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini sama dengan kegiatan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya yaitu terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

1.1 Kegiatan Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan ini, yang dilakukan adalah siswa mengucapkan salam, kemudian setelah ucapan salam, guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum memulai pelajaran. setelah itu guru mengecek kehadiran siswa, setelah selesai mengecek kehadiran siswa, siswa menyimak topik pembelajaran yang akan dipelajari yaitu tentang persebaran SDA. Sebagai kegiatan apersepsi, guru bertanya pada siswa apa saja yang sudah dipelajari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya yang berkaitan dengan SDA. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran persebaran SDA. Dalam hal ini untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I, guru Pada kegiatan pendahuluan ini, yang dilakukan adalah siswa mengucapkan salam, kemudian setelah ucapan salam, guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum memulai pelajaran. setelah itu guru mengecek kehadiran siswa, setelah selesai mengecek kehadiran siswa, siswa menyimak topik pembelajaran yang akan dipelajari yaitu tentang persebaran SDA. Sebagai kegiatan apersepsi, guru bertanya pada siswa apa saja yang sudah dipelajari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya yang berkaitan dengan SDA. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran persebaran SDA. Dalam hal ini untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I, guru

1.2 Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru meminta siswa untuk berkelompok beranggota

4- 5 orang. Pembentukan kelompok ini dilakukan dengan cara yang berbeda dengan pembentukan kelompok pada siklus I. Pembentukan kelompok pada pertemuan 1 siklus II ini dilakukan dengan cara berhitung supaya siswa tidak terlalu gaduh dan tidak kesulitan mencari anggota kelompoknya, selain itu supaya tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama untuk pembentukan kelompok. Pada kegiatan pembentukan kelompok ini, setelah siswa berhitung, siswa diminta mengingat-ingat nomor yang mereka sampaikan, dalam hal ini guru juga meminta siswa menuliskan dikertas berkaitan dengan nomor yang mereka sampaikan. Pembagian kelompok dengan cara berhitung ini, nantinya siswa akan duduk berkelompok dengan teman yang sama dengan nomor yang mereka sampaikan. Siswa yang mengatakan nomor 1 berkelompok dengan siswa nomor 1, dan seterusnya. Setelah pembentukan kelompok, siswa tidak langsung diminta untuk duduk bersama dengan anggota kelompok supaya mereka fokus terlebih dahulu apa yang disampaikan guru. Kegiatan selanjutnya, guru membagikan lembar kertas yang terdapat peta persebaran SDA. Siswa melihat peta tersebut sambil mendengarkan penjelasan guru. Jadi dalam hal ini, guru menyampaikan materi berdasarkan peta persebaran yang dibagikan kepada siswa. Ketika guru menyampaikan materi, guru memastikan siswa mendengarkan. Di tengah-tengah guru menyampaikan materi, ada siswa yang sibuk sendiri, sehingga guru menegur siswa tersebut supaya mendengarkan penjelasan materi sebentar. Setelah mendengarkan penjelasan materi, siswa duduk secara berkelompok, merumuskan masalah yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Pada saat kegiatan merumuskan masalah ini, guru berkeliling ke setiap kelompok untuk melihat apakah siswa sudah bisa merumuskan masalah sendiri atau justru menemukan kesulitan dalam

merumuskan masalah. Saat guru berkeliling ke setiap kelompok untuk melihat apakah siswa sudah bisa merumuskan masalah sendiri, ternyata siswa sudah bisa merumuskan masalah terkait materi persebaran SDA secara mandiri. Selanjutnya siswa belajar bersama untuk memecahkan masalah berdasarkan rumusan masalah yang dibuat, dan saling membantu dalam memahami materi. Pada tahap ini, siswa juga sekaligus menuliskan hipotesis atau jawaban sementara untuk menjawab rumusan masalah yang dibuat. Penulisan hipotesis berdasarkan diskusi kelompok. Peran guru dalam kegiatan ini adalah memantau siswa supaya semua ikut terlibat dalam kegiatan mengajukan hipotesis. Sehingga semua siswa bekerjasama dengan aktif untuk melakukan kegiatan kelompok. Dalam melakukan kegiatan ini siswa sudah mulai terbiasa untuk mengajukan hipotesis. Setelah menuliskan hipotesis, siswa bekerjasama dalam kelompoknya untuk mencari informasi-informasi yang diperlukan. Dalam mencari informasi tersebut siswa menggunakan buku-buku yang menunjang pembelajaran persebaran SDA dan menggunakan peta persebaran SDA untuk membantu mereka menemukan informasi. Pada kegiatan ini, peran guru memantau kegiatan siswa, dan membebaskan siswa untuk melakukan proses pencarian informasi. Guru juga membantu siswa jika ada yang bertanya atau merasa kesulitan. Setelah mencari informasi, siswa menganalisis informasi tersebut. Hal ini dilakukan sama seperti pada siklus I, pada kegiatan analisis ini, siswa terlihat aktif untuk mencoba menganalisis dari informasi yang diperoleh. Dalam hal ini peran guru adalah memantau dan membimbing setiap kelompok yang masih merasa kesulitan dalam menganalisis informasi. Melalui kegiatan ini, siswa menjadi terlatih menganalisis informasi yang diperoleh. Dari hasil analisis tersebut, siswa dapat menarik kesimpulan. Kegiatan selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan. Setelah menganalisis semua informasi yang diperoleh, siswa menyimpulkan berdasarkan hasil informasi yang didapat dan membandingkan dengan jawaban sementara yang mereka buat. Dalam hal ini siswa menjadi menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan. Setelah siswa selesai menyimpulkan, setiap kelompok menyajikan hasil laporannya dengan mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Pada kegiatan merumuskan masalah. Saat guru berkeliling ke setiap kelompok untuk melihat apakah siswa sudah bisa merumuskan masalah sendiri, ternyata siswa sudah bisa merumuskan masalah terkait materi persebaran SDA secara mandiri. Selanjutnya siswa belajar bersama untuk memecahkan masalah berdasarkan rumusan masalah yang dibuat, dan saling membantu dalam memahami materi. Pada tahap ini, siswa juga sekaligus menuliskan hipotesis atau jawaban sementara untuk menjawab rumusan masalah yang dibuat. Penulisan hipotesis berdasarkan diskusi kelompok. Peran guru dalam kegiatan ini adalah memantau siswa supaya semua ikut terlibat dalam kegiatan mengajukan hipotesis. Sehingga semua siswa bekerjasama dengan aktif untuk melakukan kegiatan kelompok. Dalam melakukan kegiatan ini siswa sudah mulai terbiasa untuk mengajukan hipotesis. Setelah menuliskan hipotesis, siswa bekerjasama dalam kelompoknya untuk mencari informasi-informasi yang diperlukan. Dalam mencari informasi tersebut siswa menggunakan buku-buku yang menunjang pembelajaran persebaran SDA dan menggunakan peta persebaran SDA untuk membantu mereka menemukan informasi. Pada kegiatan ini, peran guru memantau kegiatan siswa, dan membebaskan siswa untuk melakukan proses pencarian informasi. Guru juga membantu siswa jika ada yang bertanya atau merasa kesulitan. Setelah mencari informasi, siswa menganalisis informasi tersebut. Hal ini dilakukan sama seperti pada siklus I, pada kegiatan analisis ini, siswa terlihat aktif untuk mencoba menganalisis dari informasi yang diperoleh. Dalam hal ini peran guru adalah memantau dan membimbing setiap kelompok yang masih merasa kesulitan dalam menganalisis informasi. Melalui kegiatan ini, siswa menjadi terlatih menganalisis informasi yang diperoleh. Dari hasil analisis tersebut, siswa dapat menarik kesimpulan. Kegiatan selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan. Setelah menganalisis semua informasi yang diperoleh, siswa menyimpulkan berdasarkan hasil informasi yang didapat dan membandingkan dengan jawaban sementara yang mereka buat. Dalam hal ini siswa menjadi menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan. Setelah siswa selesai menyimpulkan, setiap kelompok menyajikan hasil laporannya dengan mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Pada kegiatan

1.3 Kegiatan Penutup

Kegiatan akhir pada pertemuan ini yaitu, siswa bersama dengan guru merefleksi pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru bertanya apa saja yang mereka dapat pada pembelajaran hari ini. Kemudian guru tidak lupa menyampaikan topik pembelajaran pertemuan berikutnya yaitu tentang usaha pelestarian SDA. Guru meminta siswa untuk membaca materi tersebut di rumah. Untuk mengakhiri pembelajaran, guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

Kegiatan pertemuan 1 siklus II ini, siswa mulai terbiasa dengan kegiatan pembelajaran melalui pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD yang digunakan namun berdasarkan catatan observer, guru masih kurang untuk menegur siswa yang tidak ikut berdiskusi. Guru lebih memperhatikan siswa yang aktif bertanya, aktif berdiskusi dalam kelompok.

2. Pertemuan 2 Siklus II

Pertemuan 2 pada siklus II dilakukan pada hari selasa, tanggal 19 September 2017. Pada pertemuan 2 ini terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

2.1 Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan yang dilakukan adalah pemberian salam dari siswa kepada guru. Kemudian seperti biasa, sebelum memulai pelajaran, guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Setelah itu, guru mengecek Kegiatan pendahuluan yang dilakukan adalah pemberian salam dari siswa kepada guru. Kemudian seperti biasa, sebelum memulai pelajaran, guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Setelah itu, guru mengecek

2.2 Kegiatan Inti

Kegiatan inti pada pertemuan ini, siswa berkelompok sesuai dengan pembentukan kelompok yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya, namun siswa tidak langsung diminta untuk memutar kursi dalam berkelompok. Hal ini supaya siswa tetap fokus dalam kegiatan selanjutnya sebelum kegiatan berdiskusi. Setelah berkelompok, siswa menyimak penjelasan materi yang disampaikan guru tentang usaha pelestarian. Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan media gambar tentang uasaha pelestarian SDA. Gambar tersebut berupa print out yang dibagikan kepada siswa. Setelah menyimak penjelasan materi, seperti yang telah dilakukan pada pertemuan sebelum-sebelumnya, siswa secara berkelompok, merumuskan permasalahan tentang usaha pelestarian SDA. Pada kegiatan ini, guru memantau setiap kelompok untuk memastikan bahwa siswa bisa merumuskan masalah berkaitan dengan usaha pelestarian SDA. Jika ada kelompok yang masih bingung, guru membantu dengan memberikan arahan dan menjelaskan cara dalam merumuskan masalah. Setelah semua kelompok merumuskan masalah, siswa bersama anggota kelompoknya belajar bersama, mendiskusikan jawaban-jawaban atau cara memecahkan masalah yang dibuat ketika kegiatan merumuskan masalah. Pada saat belajar bersama, siswa juga saling membantu dalam memahami materi yang dipelajari, sehingga dalam satu kelompok, siswa yang sudah mengerti dapat menjelaskan kepada siswa yang belum mengerti atau belum jelas. Setelah belajar bersama, siswa mengajukan hipotesis untuk menjawab atau memecahkan rumusan masalah yang telah dibuat.

Kegiatan ini melatih siswa dalam memecahkan suatu masalah, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul berdasarkan pendapat dari siswa. Kegiatan ini juga melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya dalam kelompok. Setelah mengajukan hipotesis, yang dilakukan siswa pada kegiatan selanjutnya yaitu mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan usaha pelestarian SDA. Siswa mencari berbagai informasi dari buku tentang usaha pelestarian SDA untuk membuktikan jawaban atau hipotesis yang siswa buat benar atau salah. Dalam kegiatan ini, siswa dapat mencari sendiri informasi-informasi yang diperlukan. Setelah mencari, mengumpulkan informasi, siswa menganalisis informasi tersebut menjadi uraian jawaban dari permasalahan yang dibuat berkaitan dengan usaha pelestarian SDA. Kegiatan analisis ini, siswa dapat belajar bagaimana menganalisis suatu informasi yang didapat. Pada kegiatan ini peran guru adalah membimbing, memantau, dan memastikan siswa untuk menganalisis informasi yang telah diperoleh. Setelah kegiatan analisis, siswa bersama dengan kelompoknya menarik kesimpulan berdasarkan analisis tentang usaha pelestarian SDA. Pada kegiatan ini siswa dapat menemukan jawaban-jawaban dari permasalahan yang ada saat mereka merumuskan masalah. Sehingga proses pembelajaran ini, siswa mencari, mengumpulkan informasi, dan menemukan sendiri berkaitan dengan usaha pelestarian SDA. Setelah siswa selesai menarik kesimpulan, setiap kelompok menyajikan laporan dengan mempresentasikan di depan teman-teman yang lain. Pada kegiatan ini melatih siswa untuk belajar menyapaikan hasil diskusi kelompoknya. Saat presentasi ada beberapa kelompok yang masih kurang jelas dalam menyampaikan karena siswa menyampaikan dengan suara pelan sehingga baik guru maupun siswa yang lain kurang mengerti apa yang disampaikan. Menyikapi hal tersebut, guru meminta siswa membacakan hasil laporannya dengan suara yang keras dan jelas supaya semua bisa mendengarkan dengan jelas. Kegiatan selanjutnya yaitu pemberian tanggapan. Siswa menanggapi kelompok yang maju presentasi. Pada kegiatan ini siswa mulai terbiasa untuk menyampaikan kritikan dan saran kepada kelompok yang presentasi.

2.3 Kegiatan Penutup

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Inquiry dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas IV SDN Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester I T

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Inquiry dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas IV SDN Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester I T

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Inquiry dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas IV SDN Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester I T

0 0 128

1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbantuan Kartu Domino Matematika

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbantuan Kartu Domino Matematika Kelas V SD Negeri Gondoriyo

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbantuan Kartu Domino Matematika Kelas V SD Negeri Gondoriyo

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbantuan Kartu Domino Matematika Kelas V SD Negeri Gondoriyo

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbantuan Kartu Domino Matematika Kelas V SD Negeri Gondoriyo

0 1 74

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri dan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Siswa Kelas IV SDN Jetak 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang S

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri dan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Siswa Kelas IV SDN Jetak 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang S

0 0 11