Kampanye 100% Fokus Berkendara untuk sosialisasi Pasal 106 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

(1)

DAFTAR ISI

COVER DALAM

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... v

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4

1.5 Skema Perancangan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kampanye 2.1.1 Definisi Kampanye ... 6

2.1.2 Jenis-jenis Kampanye ... 6

2.1.3 Model Kampanye ... 7

2.2 Iklan Layanan Masyarakat (ILM) / Public Service Advertising (PSA) ... 8

2.3 Komunikasi Massa 2.3.1 Definisi Komunikasi Massa ... 9


(2)

viii 2.4 Persuasi

2.4.1 Definisi Persuasi ... 10

2.4.2 Teori Persuasi yang Digunakan dalam Proyek Kampanye 2.4.2.1 Model Keyakinan Kesehatan... 11

2.4.2.2 Teori Perilaku Terencana ... 11

2.4.2.2 Teori Tahapan Perubahan ... 12

2.5 Penanggulangan Kecelakaan Lalu Lintas ... 13

2.6 Mengemudi dan Atensi 2.6.1 Mengemudi Sambil Melakukan Aktivitas Lain ... 13

2.6.2 Atensi (attention) 2.6.2.1 Divided Attention ... 15

2.6.2.2 Central Capacity Interference Theory ... 16

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta 3.1.1 Lembaga Terkait A. Ditlantas Polda Jabar ... 17

B. XL-PT Excelcomindo Pratama Tbk ... 18

3.1.2 Tinjauan Terhadap Proyek / Persoalan Sejenis 3.1.2.1 Safety Indonesia ... 19

3.1.2.2 Kegiatan Sosialisasi UU No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan oleh Satlantas Polwiltabes Bandung dan Polresta Bandung Barat ... 21

3.1.3 Data Hasil Wawancara 3.1.3.1 Wawancara dengan Kasatlantas Polresta Bandung Barat Bapak Kurnia ... 22

3.1.3.2 Wawancara dengan Unit Laka Lantas Polwiltabes Bandung Bapak Alamsyah ... 23

3.1.3.3 Wawancara dengan Ibu Ellen, Dosen Psikologi Universitas Kristen Maranatha ... 24


(3)

3.1.4 Data Tentang Mengemudi Sambil Menggunakan Ponsel ... 24

3.1.5 Kondisi Saat Ini 3.1.5.1 Jumlah Pengguna Ponsel dan Jumlah Kecelakaan di Amerika dan di Indonesia ... 25

3.1.5.2 Perkembangan Jumlah Kecelakaan, Jumlah Kendaraan, dan Pengguna Ponsel di Indonesia . 26 3.1.5.3 Perkembangan Jumlah Kecelakaan di Kota Bandung dalam Beberapa Tahun Terakhir ... 28

3.1.6 Data Klipping Tabloid, Majalah, dan Artikel Internet 3.1.6.1 UU Buat Bikers ... 30

3.1.6.2 Berkendara Sambil Nelpon Bakal Kena Tilang 30 3.1.6.3 Sepele Bisa Mengundang Maut ... 30

3.1.6.4 Adu Fakta SMS-an Lebih Berbahaya ... 31

3.1.6.5 Tips Bijak : Ponsel Juga Barang Biasa ... 31

3.1.7 Data Kuesioner ... 31

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta 3.2.1 Analisis Berdasarkan Teori Model Keyakinan Kesehatan dan Teori Perilaku Terencana ... 37

3.2.2 Analisis Berdasarkan Teori Tahapan Perubahan Dihubungkan dengan Hasil Kuesioner ... 38

3.2.3 Analisis STP ... 38

3.2.4 Analisis SWOT ... 39

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi 4.1.1 Pendekatan Sebab-Akibat ... 41

4.1.2 Tahapan Kampanye ... 42

4.1.3 Retorika Visual : Ironi ... 42

4.1.4 Creative Brief (Bates Indonesia) ... 43

4.2 Konsep Kreatif 4.2.1 Konsep Verbal ... 44


(4)

x

4.2.2 Konsep Visual ... 45

4.2.3 Konsep Layout ... 47

4.3 Konsep Media ... 47

4.4 Hasil Karya ... 51

4.5 Timeline dan Budgeting ... 66

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... xiv DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

SARAN DAN KOMENTAR DOSEN PENGUJI SIDANG TUGAS AKHIR UCAPAN TERIMA KASIH


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 5

Gambar 2.1 Model Difusi Inovasi ... 8

Gambar 3.1 Logo Ditlantas ... 17

Gambar 3.2 Logo XL ... 18

Gambar 3.3 Logo Safety Indonesia ... 19

Gambar 3.4 Buklet Safety Indonesia dari AHM ... 20

Gambar 3.5 Brosur Sosilaisasi UU dari pihak kepolisian ... 21

Gambar 3.6 Penulis dengan Kasatlantas Polresta Bandung barta Bapak Kurnia ... 22

Gambar 3.7 Grafik Pertumbuhan Jumlah Pelanggan Beberapa Operator Seluler dalam 3 tahun terakhir ... 26

Gambar 4.1 Logo 100% Fokus ... 44

Gambar 4.2 Warna Logo ... 45

Gambar 4.3 Layout utama iklan berdasarkan urutan sebab-akibat ... 46

Gambar 4.4 Iklan Koran Informing I ... 51

Gambar 4.5 Iklan Koran Informing II ... 52

Gambar 4.6 Artikel Koran ... 52

Gambar 4.7 Iklan Majalah Informing ... 54

Gambar 4.8 Flyer Informing ... 55

Gambar 4.9 Index (Beranda) Website 100% Fokus.com ... 56

Gambar 4.10 Tampilan Submenu Kampanye ... 57

Gambar 4.11 Tampilan Submenu Data dan Fakta... 58

Gambar 4.12 Web Banner ... 59

Gambar 4.13 Jaring-jaring Starter Pack XL ... 59

Gambar 4.14 Peta Bandung ... 60

Gambar 4.15 Desain mobil dan seragam yang dipakai pada waktu mobile campaign. ... 61

Gambar 4.16 Stiker dan T-shirt ... 61


(6)

xii

Gambar 4.18 Games ... 64 Gambar 4.19 Iklan Koran Reminding ... 65 Gambar 4.20 Timeline ... 66


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Kecelakaan, Korban Meninggal, Luka Berat, Luka Ringan, dan Kerugian Materi yang Diderita Tahun 2004-2008. ... 26 Tabel 3.2 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Tahun

2004-2008. ... 27 Tabel 3.3 Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas dan Akibatnya Selama Tahun 2009. ... 28 Tabel 3.4 Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas dan Korban Meninggal Dunia Selama

Tahun 203-2007. ... 28 Tabel 3.5 Jumlah Korban Luka Berat Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Selama Tahun

2003-2007. ... 29 Tabel 3.6 Jumlah Korban Luka Ringan Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Selama

Tahun 2003-2007. ... 29 Tabel 3.7 Jumlah Kerugian Materi Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Selama Tahun


(8)

Bab I Pendahuluan 1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Saat ini, perkembangan teknologi semakin pesat. Berbagai penemuan dan teknologi baru telah banyak mengubah kehidupan manusia. Membuat manusia menjadi lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun bila dicermati lebih jauh, selain membawa dampak positif, penemuan-penemuan itu juga bisa menimbulkan dampak negatif bila disalahgunakan atau dipakai dengan cara yang tidak tepat. Sebagai contoh, penemuan ponsel sebagai salah satu bentuk perkembangan teknologi komunikasi telah banyak membuat kehidupan manusia menjadi lebih mudah. Ponsel, yang dahulu hanya memiliki fungsi dasar seperti telepon dan SMS, kini dilengkapi dengan fitur baru seperti mobile internet, mobile office, music player, hingga games. Bisa dibilang ponsel hampir mampu menggeser fungsi alat lain seperti komputer jinjing, pemutar musik, dan games player.

Jadi, tidak mengherankan jika banyak orang cenderung tidak bisa lepas dari teknologi yang satu ini. Setiap hari, dalam segala aktivitasnya selalu menggunakan ponsel. Sebuah kondisi yang membuat banyak orang di mana saja, kapan saja, dan dalam kondisi apa saja, selalu lekat dengan ponsel. Tidak terkecuali saat mengemudi, baik itu motor ataupun mobil. Banyak orang yang cenderung masih belum menyadari bahayanya mengemudi sambil menggunakan ponsel. Sebenarnya, tidak hanya menggunakan ponsel, mengemudi sambil melakukan aktivitas lain – selama bisa mengganggu konsentrasi – juga memiliki potensi bahaya yang sama. Tidak hanya bahaya bagi diri sendiri tapi juga bagi pengendara atau pengguna jalan lainnya.

Potensi bahaya yang dimaksud di sini, bukan hanya bisa menimbulkan kecelakaan atau meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Tapi juga bahaya lainnya semisal menimbulkan gangguan kepada pengguna jalan lainnya. Sebab, orang yang


(9)

Bab I Pendahuluan 2

mengemudi sambil melakukan aktivitas lain, cenderung meresahkan dan kerap mengganggu kelancaran berlalu lintas. Hal ini jelas perlu mendapat perhatian khusus, mengingat lalu lintas darat, memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan dan perekonomian, juga memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Untungnya, pemerintah pun tidak menutup mata dalam menyikapi permasalahan ini. Pemerintah telah menetapkan peraturan perundangan baru seperti tertuang dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, di mana dalam pasal 106 berbunyi : “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi.” Di mana “Yang dimaksud dengan “penuh konsentrasi” adalah setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor dengan penuh perhatian dan tidak terganggu perhatiannya karena sakit, lelah, mengantuk, menggunakan telepon atau menonton televisi atau video yang terpasang di Kendaraan, atau meminum minuman yang mengandung alkohol atau obat-obatan sehingga memengaruhi kemampuan dalam mengemudikan kendaraan.”

Peraturan ini tentu perlu disosialisasikan kepada masyarakat luas. Lebih jauh lagi, masyarakat perlu informasi yang tidak hanya memberitahu keberadaaan peraturan ini, tapi juga memberikan solusi tentang apa yang sebaiknya dilakukan. Sosialisasi seperti ini bisa berhasil jika dikomunikasikan dan dirancang dengan penyampaian yang tepat. Dalam hal ini, tentu Desain Komunikasi Visual (DKV) memegang peranan sangat penting.

Permasalahan ini diangkat karena merupakan permasalahan yang penting namun belum terlalu mendapat perhatian serius dari masyarakat di Indonesia. Kebanyakan orang cenderung menganggap mengemudi sambil melakukan aktivitas lain – yang bisa mengganggu konsentrasi - sebagai sesuatu yang biasa dan tidak berbahaya. Padahal, potensi korbannya adalah orang-orang muda yang masih berada di usia produktif.


(10)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Permasalahan utama dalam topik ini, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, adalah masih kurangnya kepedulian masyarakat tentang mengemudi dengan penuh konsentrasi. Masyarakat cenderung bersikap apatis terhadap peraturan baru ini dan belum sadar akan bahayanya mengemudi sambil melakukan aktivitas lain.

Kampanye tentang safety riding memang telah cukup banyak dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia. Hanya saja, masih belum banyak kampanye yang membahas tentang mengemudi dengan penuh konsentrasi – termasuk di dalamnya larangan penggunaan ponsel saat mengemudi.

Oleh sebab itu, perlu ada kampanye yang menjawab rumusan masalah sebagai berikut:

Bagaimana mensosialisasikan peraturan tentang mengemudi dengan penuh konsentrasi ?

Bagaimana membuat masyarakat tidak hanya mengetahui peraturan ini, tapi juga diiringi dengan kesadaran untuk mematuhi peraturan tersebut ?

1.3Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan kampanye ini adalah untuk :

Mensosialisasikan peraturan tentang mengemudi dengan penuh konsentrasi. Membuat masyarakat yang telah melihat kampanye ini tidak hanya mengetahui peraturan tersebut, tapi juga diiringi dengan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. (Masyarakat tidak hanya tahu / aware, tapi juga diiringi dengan tindakan / action untuk mematuhinya, yaitu dengan cara berkendara yang aman dan mengutamakan keselamatan bersama).

Diharapkan dengan adanya kampanye ini, peraturan tentang mengemudi dengan penuh konsentrasi tidak menjadi peraturan yang kontraproduktif. Tapi bisa membawa masyarakat ke arah yang lebih baik, membuat masyarakat lebih patuh dan


(11)

Bab I Pendahuluan 4

berhati-hati untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, selamat, tertib, dan lancar serta meminimalisasi risiko terjadinya kecelakaan.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah dengan melakukan wawancara kepada pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kampanye ini dan memiliki kompetensi di bidangya, yaitu :

1. Wawancara dengan pihak kepolisian sebagai narasumber, untuk mengetahui tentang undang-undang yang akan disosialisasikan, sekaligus juga untuk mengetahui jumlah kecelakaan yang terjadi dari tahun ke tahun.

2. Wawancara dengan pakar / ahli psikologi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan manusia dalam melakukan dua pekerjaan secara bersamaan. Selain melakukan wawancara, penulis juga mengumpulkan data dengan :

1. Angket atau kuesioner untuk mengetahui seberapa banyak masyarakat yang mengetahui undang-undang ini, bagaimana respon masyarakat, juga untuk mengetahui target utama dari kampanye ini

2. Studi pustaka dari buku tentang teori kampanye, cara mengurangi kecelakaan lalu lintas, media planning, dan teori lain yang berhubungan dengan topik ini. 3. Studi pustaka dari tabloid dan majalah

4. Studi banding dengan kampanye lain yang sejenis 5. Browsing internet sebagai data penunjang


(12)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

1.5Skema Perancangan


(13)

Bab V Penutup 69

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Setelah menyelesaikan pengerjaan Tugas Akhir, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

Peraturan / undang-undang yang sifatnya formal dan serius dapat juga dikemas dan disosialisasikan melalui komunikasi visual yang sifatnya lebih ringan dan menggunakan gaya bahasa yang sehari-hari.

Untuk mensosialisasikan peraturan tentang mengemudi dengan penuh konsenstrasi akan lebih efektif jika menggunakan pendekatan sebab-akibat, yaitu menonjolkan akibat-akibat negatif apa saja yang mungkin timbul jika mengemudi sambil menggunakan ponsel.

Pendekatan sebab-akibat dapat dikombinasikan dengan pendekatan yang sedikit menakut-nakuti, agar masyarakat tidak hanya tahu, tapi juga mau sadar dan mematuhi peraturan tersebut.

5.2Saran

Proyek tugas akhir yang penulis kerjakan adalah perancangan kampanye fokus berkendara untuk kalangan berusia muda (usia sekolah, kuliah, hingga usia awal bekerja). Hal ini dilakukan karena berdasarkan pada hasil riset yang memang didominasi oleh usia muda. Namun, tidak menutup kemungkinan jika di rentang usia lain (usia yang lebih dewasa, usia kerja) memiliki angka yang lebih tinggi dalam persentase menggunakan ponsel saat berkendara. Oleh sebab itu saran untuk perancangan tugas akhir atau penelitian lebih lanjut adalah :

Perancangan kampanye fokus berkendara untuk usia dewasa (usia kerja) dengan konsep komunikasi yang berbeda


(14)

Bab V Penutup 70

Universitas Kristen Maranatha

Selain itu, dapat juga menggunakan pasal, undang-undang atau peraturan lain yang dianggap baru dan penting untuk disosialisasikan dan dijadikan topik kampanye.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, Siti Karlinah, (2007), Komunikasi Massa, Bandung, Simbiosa Rekatama Media

Bovee, Courtland L., John V. Thill, (2002), Komunikasi Bisnis, (Terj.) Jakarta, PT Prenhallindo

Eysenck, Michael W., (2001), Psychology Student’s Handbook, 27 Church Road, Hove, Psychology Press

Kasali, Rhenald, (1993), Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta, Pustaka Utama Grafiti

Venus, Antar, (2004), Manajemen Kampanye Panduan Teoretis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi, Bandung, Simbiosa Rekatama Media Wells, William, John Burnett, Sandra Moriarty, (1995), Advertising Principles &

Practices, New Jersey, Prentice-Hall.Inc.

Anonim, www.distraction.gov/stats-and-facts/#what.htm (diunduh pada tanggal 4 Januari 2010. 21.32)

Isfan, www.motorplus-online.com/index.php/article/detail/id/1683.htm(diunduh pada tanggal 10 Februari 2010. 16.30)


(1)

Bab I Pendahuluan 3

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Permasalahan utama dalam topik ini, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, adalah masih kurangnya kepedulian masyarakat tentang mengemudi dengan penuh konsentrasi. Masyarakat cenderung bersikap apatis terhadap peraturan baru ini dan belum sadar akan bahayanya mengemudi sambil melakukan aktivitas lain.

Kampanye tentang safety riding memang telah cukup banyak dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia. Hanya saja, masih belum banyak kampanye yang membahas tentang mengemudi dengan penuh konsentrasi – termasuk di dalamnya larangan penggunaan ponsel saat mengemudi.

Oleh sebab itu, perlu ada kampanye yang menjawab rumusan masalah sebagai berikut:

Bagaimana mensosialisasikan peraturan tentang mengemudi dengan penuh konsentrasi ?

Bagaimana membuat masyarakat tidak hanya mengetahui peraturan ini, tapi juga diiringi dengan kesadaran untuk mematuhi peraturan tersebut ?

1.3Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan kampanye ini adalah untuk :

Mensosialisasikan peraturan tentang mengemudi dengan penuh konsentrasi. Membuat masyarakat yang telah melihat kampanye ini tidak hanya mengetahui peraturan tersebut, tapi juga diiringi dengan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. (Masyarakat tidak hanya tahu / aware, tapi juga diiringi dengan tindakan / action untuk mematuhinya, yaitu dengan cara berkendara yang aman dan mengutamakan keselamatan bersama).

Diharapkan dengan adanya kampanye ini, peraturan tentang mengemudi dengan penuh konsentrasi tidak menjadi peraturan yang kontraproduktif. Tapi bisa membawa masyarakat ke arah yang lebih baik, membuat masyarakat lebih patuh dan


(2)

Bab I Pendahuluan 4

berhati-hati untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, selamat, tertib, dan lancar serta meminimalisasi risiko terjadinya kecelakaan.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah dengan melakukan wawancara kepada pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kampanye ini dan memiliki kompetensi di bidangya, yaitu :

1. Wawancara dengan pihak kepolisian sebagai narasumber, untuk mengetahui tentang undang-undang yang akan disosialisasikan, sekaligus juga untuk mengetahui jumlah kecelakaan yang terjadi dari tahun ke tahun.

2. Wawancara dengan pakar / ahli psikologi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan manusia dalam melakukan dua pekerjaan secara bersamaan. Selain melakukan wawancara, penulis juga mengumpulkan data dengan :

1. Angket atau kuesioner untuk mengetahui seberapa banyak masyarakat yang mengetahui undang-undang ini, bagaimana respon masyarakat, juga untuk mengetahui target utama dari kampanye ini

2. Studi pustaka dari buku tentang teori kampanye, cara mengurangi kecelakaan lalu lintas, media planning, dan teori lain yang berhubungan dengan topik ini. 3. Studi pustaka dari tabloid dan majalah

4. Studi banding dengan kampanye lain yang sejenis 5. Browsing internet sebagai data penunjang


(3)

Bab I Pendahuluan 5

1.5Skema Perancangan


(4)

Bab V Penutup 69

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Setelah menyelesaikan pengerjaan Tugas Akhir, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

Peraturan / undang-undang yang sifatnya formal dan serius dapat juga dikemas dan disosialisasikan melalui komunikasi visual yang sifatnya lebih ringan dan menggunakan gaya bahasa yang sehari-hari.

Untuk mensosialisasikan peraturan tentang mengemudi dengan penuh konsenstrasi akan lebih efektif jika menggunakan pendekatan sebab-akibat, yaitu menonjolkan akibat-akibat negatif apa saja yang mungkin timbul jika mengemudi sambil menggunakan ponsel.

Pendekatan sebab-akibat dapat dikombinasikan dengan pendekatan yang sedikit menakut-nakuti, agar masyarakat tidak hanya tahu, tapi juga mau sadar dan mematuhi peraturan tersebut.

5.2Saran

Proyek tugas akhir yang penulis kerjakan adalah perancangan kampanye fokus berkendara untuk kalangan berusia muda (usia sekolah, kuliah, hingga usia awal bekerja). Hal ini dilakukan karena berdasarkan pada hasil riset yang memang didominasi oleh usia muda. Namun, tidak menutup kemungkinan jika di rentang usia lain (usia yang lebih dewasa, usia kerja) memiliki angka yang lebih tinggi dalam persentase menggunakan ponsel saat berkendara. Oleh sebab itu saran untuk perancangan tugas akhir atau penelitian lebih lanjut adalah :

Perancangan kampanye fokus berkendara untuk usia dewasa (usia kerja) dengan konsep komunikasi yang berbeda


(5)

Bab V Penutup 70

Selain itu, dapat juga menggunakan pasal, undang-undang atau peraturan lain yang dianggap baru dan penting untuk disosialisasikan dan dijadikan topik kampanye.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, Siti Karlinah, (2007), Komunikasi Massa, Bandung, Simbiosa Rekatama Media

Bovee, Courtland L., John V. Thill, (2002), Komunikasi Bisnis, (Terj.) Jakarta, PT Prenhallindo

Eysenck, Michael W., (2001), Psychology Student’s Handbook, 27 Church Road, Hove, Psychology Press

Kasali, Rhenald, (1993), Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta, Pustaka Utama Grafiti

Venus, Antar, (2004), Manajemen Kampanye Panduan Teoretis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi, Bandung, Simbiosa Rekatama Media Wells, William, John Burnett, Sandra Moriarty, (1995), Advertising Principles &

Practices, New Jersey, Prentice-Hall.Inc.

Anonim, www.distraction.gov/stats-and-facts/#what.htm (diunduh pada tanggal 4 Januari 2010. 21.32)

Isfan, www.motorplus-online.com/index.php/article/detail/id/1683.htm(diunduh pada tanggal 10 Februari 2010. 16.30)