Pre Eklampsia (Studi Pustaka).

(1)

ABSTRAK

PREEKLAMPSIA (STUDI PUSTAKA)

Perdarahan, preeklampsia-eklampsia dan infeksi merupakan 3 penyebab utama

kematian ibu. Preeklampsia juga menyebabkan meningkatnya kematian perinatal. Preeklampsia merupakan penyakit yang timbul karena kehamilan, umumnya timbul setelah minggu ke-20 kehamilan dan paling sering terjadi pada primigravida muda. Hipertensi, edema dan proteinuria yang merupakan sindroma preeklampsia ringan seringkali tidak diperhatikan atau diketahui oleh wanita yang bersangkutan sehingga tanpa disadari dapat berlanj ut menjadi preeklampsia berat bahkan eklampsia yang fatal bagi ibu dan bayi yang dikandungnya. Karena etiologinya yang tidak diketahui dan patogenesisnya masih meragukan, maka pencegahan dan penanganannya masih j auh dari memuaskan, namun dengan pemberian penerangan secukupnya, pelaksanaan pengawasan yang baik pada wanita hamil serta pemeriksaan antenatal yang teratur, dapat mengurangi insidensi.

Tujuan dibuatnya karya tulis ilmiah ini menerangkan preeklampsia secara umum yaitu apa dan bagaimana terj adinya preeklampsia, penggolongan, pencegahan

serta pengobatannya.

Kesimpulan yang dapat diambil dari karya tulis ini ialah bahwa preeklampsia merupakan penyakit yang berbahaya bagi wanita hamil karena sindroma ringannya sering tidak diketahui atau tidak disadari oleh wanita yang bersangkutan. Meskipun tidak dapat dicegah sepenuhnya namun dengan pemberian penerangan dan pengawasan serta pemeriksaan antenatal yang baik pada wanita hamil, frekuensinya dapat dikurangi.


(2)

ABSTRACT

PREECLAMPSLA (LITERATURE STUDY)

Hemorrhuge,

preeclampsia-eclampsia,

and sepsis are the 3 major causes of

maternal deaths. Preeclampsia also increases the perinatal deaths. Preeclampsia IS

defined as the occurrence during pregnancy, usually alfter 20' weeks

of

gestation and

commonly in young primigravida. Many. patients are not uware

of

mild preeclampsia

syndrome such as hypertension, edema and proteinuria, so the diseuse can develop

rapidly into severe preeclampsia even eclampsia which is fatal for the mother and the

baby. Because the etiology of preeclampsia is still unknown and the pathogenesis

remains obscure, so the ability of preventing and the management is still .far from

satisfaction, but good education and observation for the pregnant woman also routine antenatal care can reduce the incidence.

This scientific writing's goals are to explain preeclampsia in general, including

what and how preeclampsia can develop, its classification, etiology, the prevention and also the treatment.

The conclusion of this scientfic writing is that preeclampsia is dangerous for

pregnant woman because many of them are not aware of mild preeclampsia

syndrome. Although the prevention is limited, good education, observation and routine antenatal care could contribute in lowering the incidence.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman ... SURAT PERNYATAAN ...

ABSTRAK ...

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii ...

DAFTAR DIAGRAM ... BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang ... 1.2 Identifikasi Masalah ... 1.3 Maksud dan Tujuan ... 1.4 Metodologi Penelitian ... BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 . . Definisi ... Patofisiologi dan Patogenesis ... Epidemiolo gi ... Etiologi ... ix 1 1 2 2 2 3 3 3 7 8 Faktor Predisposisi ... 11

Klasifikasi ... 11

Diagnosis ... 13

Tanda Klinis ... 15

2.8.1 Keluhan dan Gejala ... 15

2.8.2 Pemeriksaan Lab ... 16

2.8.3 Pemeriksaan Lain ... 17

Pencegahan dan Pengobatan ... 17

2.9.1 Pencegahan ... 17

2.9.2 Pengobatan ... 22

2.10 Komplikasi Preeklampsia ... 25

2.1 1 Prognosis ... 26

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ... 29

3.1 Kesimpulan ... 29

3.2 Saran ... 29

DAFTAR PUSTAKA ... 30

RIWAYAT HIDUP ... 32


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Klasifikasi hipertensi yang mempersulit kehamilan ... 12

Tabel 2.2. Indikator untuk menentukan beratnya hipertensi karena kehamilan ... 13

. . .


(5)

DAFTAR DIAGRAM


(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Di Indonesia, 3 penyebab kematian utama ibu yaitu perdarahan, preeklampsia-

eklampsia dan infeksi. Preeklampsia juga menyebabkan meningkatnya kematian perinatal. Preeklampsia merupakan penyakit yang timbul karena kehamilan dan ditandai dengan hipertensi, edema dan proteinuria. Penyakit ini umumnya timbul setelah minggu ke-20 usia kehamilan dan paling sering terjadi pada primigravida muda. Jika timbul pada multigravida maka biasanya ada faktor predisposisi seperti kehamilan ganda, diabetes mellitus, obesitas, umur lebih dari 35 tahun dan sebab lainnya.

Hipertensi dalam kehamilan dapat merupakan manifestasi dari hipertensi yang telah ada sebelum kehamilan atau hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan. Dahulu, hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan ini disebut toksemia gravidarum. Istilah toksemia gravidarum dewasa ini sudah tidak dipakai lagi karena istilah tersebut mencakup berbagai penyakit hipertensif dalam kehamilan dengan etiologi yang berbeda-beda dan dalam toksemia gravidarum tidak pernah ditemukan toksin sebagai penyebab. Dewasa ini istilah yang digunakan yaitu preeklampsia dan eklampsia. Eklampsia merupakan peningkatan yang lebih berat dan berbahaya dari preeklampsia dengan gejala dan tanda dari preeklampsia disertai konvulsi/kejang, atau koma.

Sindroma preeklampsia ringan yaitu hipertensi, edema dan proteinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan, sehingga tanpa disadari dapat berkembang menjadi eklampsia. Oleh karena itu, diperlukan diagnosis dini preeklampsia, yang merupakan tingkat pendahuluan terjadinya eklampsia, sehingga dapat segera dilakukan upaya pencegahan agar si ibu tidak jatuh ke dalam eklampsia. Upaya ini dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak. Dengan


(7)

demikian, pemeriksaan antenatal yang teratur dan rutin dalam mencari tanda-tanda preeklampsia, sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia berat dan eklampsia. Banyaknya teori yang berkembang mengenai etiologi preeklampsia, yang sampai sekarang belum diketahui dengan pasti, menyebabkan penyakit ini disebut

juga sebagai desease

of

theories dan mengakibatkan sulitnya pencegahan.

Dari uraian diatas, karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengemukzkan masalah-masalah tersebut serta menuangkannya dalam suatu bentuk penulisan ilmiah.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Untuk menghindari terlalu luasnya permasalahan yang hendak dikaji dalam k a y a

tulis ini, maka permasalahannya diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Apa dan bagaimana terjadinya preeklampsia ?

2. Bagaimana penggolongan dan etiologi preeklampsia ?

3. Bagaimana pencegahan dan pengobatan preeklampsia ?

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah, mengetahui secara

umum preeklampsia yaitu definisi dan terjadinya preeklampsia, penggolongan, etiologi, pencegahan serta pengobatan preeklampsia.

1.4. METODOLOGI PENELITIAN

Studi pustaka.


(8)

DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. 4. 5 . 6 . 7. 8. 9.

Dorland. 1994. Kamus kedokterun. Jakarta. EGC.

Cunningham F.G., MacDonald P.C., Gant N.F. 1997. Williams obstetrics

edition. Philadelphia and London. W.B. Saunders Company.

Cotran R.S., Kumar V., Collins T. 1999. Robbins puthologic basis of diseuse

edition. Philadelphia. W.B. Saunders Company.

Mose J.C. 1999. The efects of garlic (Allium sutivum application on platelet

activity and blood pressure of pregnant women at risk of having

preeclampsia. Disertasi. Program Pasca Sarjana. Bandung. Univeritas

Padj adj aran.

Sofoewan H.M.S. 2000. Fetal outcome of preeclampsia and eclampsia at Dr.

Sardjito Hospital. Indonesian Journal of Epidemiology. and Biostutistic, 25-

28.

Sibai B.M., Ramadan M.K. 1995. Preeclampsia and eclampsia. Dalam J.J.

Sciarra; Gynecology and obstetrics volume 3. Philadelphia. J.B. Lippincott

Company.

Huffman J. W. 1962. Gynecology and obstetrics. Philadelphia and London.

W.B. Saunders Company.

Magann E.F., Martin J.N. Jr. 1995. New-onset hypertension in the pregnant

patient. Dalam J.N. Martin Jr. : Obstetrics and gynecology clinics of North

American. Philadelphia W.B. Saunders Company.

DeAlvarez R. R. 1 976. Preeclampsia-eclampsia and other hypertensive

disorders in pregnancy. Dalam R.C. Benson : Current obstetric and

gynecologic diugnosis und treatment. California. Lange medical publications.

10. Mabie W.C., Sibai B.M. 1994. Hypertensive states of pregnancy. Dalam A.H.

DeCherney, M.L. Pernol : Current obstetric und gynecologic diagnosis and

treatment edition. Connecticut. Appleton and Lange.


(9)

1 I . Wibowo B., Rachimhadhi T. 1992. Pre-eklampsia dan eklampsia. Dalam H.

Wiknjosastro : Ilmu kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

12. Sastrawinata S. 1981. Obstetri patofogi. Bandung. Fakultas Kedokteran

Universitas Padjadjaran.


(1)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Klasifikasi hipertensi yang mempersulit kehamilan ... 12 Tabel 2.2. Indikator untuk menentukan beratnya hipertensi karena kehamilan ... 13

. . . viii


(2)

DAFTAR DIAGRAM


(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Di Indonesia, 3 penyebab kematian utama ibu yaitu perdarahan, preeklampsia- eklampsia dan infeksi. Preeklampsia juga menyebabkan meningkatnya kematian perinatal. Preeklampsia merupakan penyakit yang timbul karena kehamilan dan ditandai dengan hipertensi, edema dan proteinuria. Penyakit ini umumnya timbul setelah minggu ke-20 usia kehamilan dan paling sering terjadi pada primigravida muda. Jika timbul pada multigravida maka biasanya ada faktor predisposisi seperti kehamilan ganda, diabetes mellitus, obesitas, umur lebih dari 35 tahun dan sebab lainnya.

Hipertensi dalam kehamilan dapat merupakan manifestasi dari hipertensi yang telah ada sebelum kehamilan atau hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan. Dahulu, hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan ini disebut toksemia gravidarum. Istilah toksemia gravidarum dewasa ini sudah tidak dipakai lagi karena istilah tersebut mencakup berbagai penyakit hipertensif dalam kehamilan dengan etiologi yang berbeda-beda dan dalam toksemia gravidarum tidak pernah ditemukan toksin sebagai penyebab. Dewasa ini istilah yang digunakan yaitu preeklampsia dan eklampsia. Eklampsia merupakan peningkatan yang lebih berat dan berbahaya dari preeklampsia dengan gejala dan tanda dari preeklampsia disertai konvulsi/kejang, atau koma.

Sindroma preeklampsia ringan yaitu hipertensi, edema dan proteinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan, sehingga tanpa disadari dapat berkembang menjadi eklampsia. Oleh karena itu, diperlukan diagnosis dini preeklampsia, yang merupakan tingkat pendahuluan terjadinya eklampsia, sehingga dapat segera dilakukan upaya pencegahan agar si ibu tidak jatuh ke dalam eklampsia. Upaya ini dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak. Dengan


(4)

demikian, pemeriksaan antenatal yang teratur dan rutin dalam mencari tanda-tanda preeklampsia, sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia berat dan eklampsia. Banyaknya teori yang berkembang mengenai etiologi preeklampsia, yang sampai sekarang belum diketahui dengan pasti, menyebabkan penyakit ini disebut juga sebagai desease

of

theories dan mengakibatkan sulitnya pencegahan.

Dari uraian diatas, karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengemukzkan masalah-masalah tersebut serta menuangkannya dalam suatu bentuk penulisan ilmiah.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Untuk menghindari terlalu luasnya permasalahan yang hendak dikaji dalam k a y a tulis ini, maka permasalahannya diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Apa dan bagaimana terjadinya preeklampsia ?

2. Bagaimana penggolongan dan etiologi preeklampsia ?

3. Bagaimana pencegahan dan pengobatan preeklampsia ?

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah, mengetahui secara

umum preeklampsia yaitu definisi dan terjadinya preeklampsia, penggolongan,

etiologi, pencegahan serta pengobatan preeklampsia.

1.4. METODOLOGI PENELITIAN


(5)

DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. 4. 5 . 6 . 7. 8. 9.

Dorland. 1994. Kamus kedokterun. Jakarta. EGC.

Cunningham F.G., MacDonald P.C., Gant N.F. 1997. Williams obstetrics edition. Philadelphia and London. W.B. Saunders Company.

Cotran R.S., Kumar V., Collins T. 1999. Robbins puthologic basis of diseuse edition. Philadelphia. W.B. Saunders Company.

Mose J.C. 1999. The efects of garlic (Allium sutivum application on platelet activity and blood pressure of pregnant women at risk of having preeclampsia. Disertasi. Program Pasca Sarjana. Bandung. Univeritas Padj adj aran.

Sofoewan H.M.S. 2000. Fetal outcome of preeclampsia and eclampsia at Dr. Sardjito Hospital. Indonesian Journal of Epidemiology. and Biostutistic, 25- 28.

Sibai B.M., Ramadan M.K. 1995. Preeclampsia and eclampsia. Dalam J.J. Sciarra; Gynecology and obstetrics volume 3. Philadelphia. J.B. Lippincott Company.

Huffman J. W. 1962. Gynecology and obstetrics. Philadelphia and London. W.B. Saunders Company.

Magann E.F., Martin J.N. Jr. 1995. New-onset hypertension in the pregnant patient. Dalam J.N. Martin Jr. : Obstetrics and gynecology clinics of North American. Philadelphia W.B. Saunders Company.

DeAlvarez R. R. 1 976. Preeclampsia-eclampsia and other hypertensive disorders in pregnancy. Dalam R.C. Benson : Current obstetric and

gynecologic diugnosis und treatment. California. Lange medical publications.

10. Mabie W.C., Sibai B.M. 1994. Hypertensive states of pregnancy. Dalam A.H. DeCherney, M.L. Pernol : Current obstetric und gynecologic diagnosis and treatment edition. Connecticut. Appleton and Lange.


(6)

1 I . Wibowo B., Rachimhadhi T. 1992. Pre-eklampsia dan eklampsia. Dalam H. Wiknjosastro : Ilmu kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

12. Sastrawinata S. 1981. Obstetri patofogi. Bandung. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.