Peranan Auditor Internal Dalam Mengendalikan Penjualan Sewa Kamar (Studi Kasus di Hotel Santika).
ABSTRAK
Dalam perusahaan yang bergerak di bidang jasa, khususnya perhotelan,
aktivitas pengelolaan sewa kamar dan penjualan sewa kamar memiliki pengaruh
sangat besar bagi kehidupan dan perkembangan perusahaan karena pelaksanaan
aktivitas-aktivitas tersebut menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Oleh
karena itu, dibutuhkan pengendalian internal dan seorang auditor internal sebagai
pengawasnya untuk membantu manajemen memonitor perkembangan perusahaan
dan dapat meyakinkan bahwa bawahannya tidak bertindak di luar jalur yang telah
ditentukan.
Penulis melakukan penelitian pada Hotel Santika yang berlokasi di Jalan
Sumatera No. 52-54 Bandung.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menilai keandalan
pengendalian internal pada penjualan sewa kamar, untuk memahami dan
mempelajari penerapan audit internal terhadap penjualan sewa kamar, untuk
mengetahui hubungan antara peranan auditor internal dengan penjualan sewa
kamar, dan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi auditor internal dalam
mengendalikan penjualan sewa kamar.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu data
diperoleh melalui penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan dengan
observasi, penggunaan kuesioner, dan wawancara dengan pihak yang terkait
dengan masalah yang dikaji penulis. Data tersebut kemudian diolah dengan
menggunakan SPSS metode Rank Spearman.
Dari uraian di atas, penulis membuat suatu hipotesis sebagai berikut:
“Terdapat Hubungan Positif antara Peranan Auditor Internal dengan Penjualan
Sewa Kamar”. Hasil dari analisis menunjukkan Sig. (2-tailed) 0.000 lebih kecil
dari tingkat probabilitas 0.05 menunjukkan hubungan positif antara peranan
auditor internal dengan penjualan sewa kamar. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin baik peranan auditor internal, maka akan semakin tinggi penjualan sewa
kamar.
Dari hasil pembahasan, dinyatakan bahwa pengendalian internal
perusahaan sudah memadai, khususnya untuk penjualan sewa kamar. Hal ini
didukung dengan adanya peran auditor internal sebagai penunjang
pengendaliannya. Pengendalian yang memadai akan memberikan keyakinan
adanya keandalan laporan keuangan, mendorong efisiensi dan efektivitas operasi
penjualan, serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Meski peran auditor internal sudah cukup baik, tapi masih ada kekurangan
yang harus diperbaiki. Mengenai kekurangan yang ditemukan pada arus penjualan
sewa kamar perusahaan, penulis mencoba memberikan beberapa saran berupa
perbaikan ataupun peningkatan peran auditor internal, untuk mencegah terjadinya
kesalahan atau kecurangan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Tujuan Penelitian
5
1.4. Kegunaan Hasil Penelitian
6
1.5. Rerangka Pemikiran
7
1.6. Pengujian Hipotesis
12
1.7. Waktu dan Tempat Penelitian
12
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
13
2.1. Audit
13
2.1.1. Pengertian Audit
13
2.1.2. Macam-macam Audit
15
2.1.3. Tujuan Audit
19
2.1.4. Jenis Bukti Audit
21
2.1.5. Risiko Audit
23
2.1.6. Materialitas
25
2.1.6.1. Definisi Materialitas
26
2.1.6.2. Tahap-tahap dalam Menetapkan Materialitas
26
Universitas Kristen Maranatha
2.1.7. Tahap-tahap Audit
27
2.1.7.1. Merencanakan dan Merancang Pendekatan Audit
(Plan and Design an Audit Approach)
28
2.1.7.2. Melakukan Pengujian Substantif atas Transaksi
(Perform Tests of Controls and Substantive Tests
33
of Transaction)
2.1.7.3. Melakukan Prosedur Analitik dan Pengujian
Terinci atas Saldo (Perform
Analytical
Procedures and Tests of Detail of Balances)
33
2.1.7.4. Menyelesaikan Audit dan Menerbitkan
Laporan Audit (Complete the Audit and
34
Issue an Audit Report)
2.2. Pengendalian Internal
35
2.2.1. Pengertian Pengendalian Internal
36
2.2.2. Tujuan Pengendalian Internal
37
2.2.3. Komponen-komponen Pengendalian Internal
39
2.2.3.1. Lingkungan Pengendalian
(Control Environment)
39
2.2.3.2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
42
2.2.3.3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
43
2.2.3.4. Informasi dan Komunikasi
(Information and Communication)
47
2.2.3.5. Pemantauan (Monitoring)
47
2.2.4. Keterbatasan Pengendalian Internal
48
2.2.5. Alasan Pemahaman Pengendalian Internal
49
2.2.6. Pemahaman Pengendalian Internal
50
2.2.7. Prosedur untuk Memperoleh Pemahaman
52
2.3. Audit Internal
53
2.3.1. Pengertian Audit Internal
53
2.3.2. Latar Belakang Munculnya Audit Internal
57
Universitas Kristen Maranatha
2.3.3. Tujuan dan Lingkup Audit Internal
59
2.3.4. Independensi dan Objektivitas Audit Internal
63
2.3.5. Rencana dan Program Audit Internal
67
2.3.6. Manajemen Audit Internal
69
2.3.6.1. Struktur Organisasi
70
2.3.6.2. Pengembangan Kualitas Auditor Internal
71
2.3.6.3. Buku Pedoman Audit
75
2.3.6.4. Pengendalian Tugas Audit
76
2.3.6.4.1. Perencanaan Audit
77
2.3.6.4.2. Pelaksanaan Audit
78
2.3.6.5. Pelaporan Hasil Audit
81
2.3.6.6. Pemantauan Tindak Lanjut
82
2.3.6.7. Penataan Kertas Kerja
84
2.4. Peranan Auditor Internal
86
2.4.1. Peranan Audit Internal
86
2.4.1.1. Koordinasi Kerja Auditor Internal
dan Auditor Eksternal
88
2.4.1.2. Manfaat-manfaat yang Diperoleh
90
2.4.2. Keberhasilan dan Hambatan Auditor Internal
91
2.4.2.1. Keberhasilan Auditor Internal
91
2.4.2.2. Hambatan yang Dihadapi Auditor Internal
94
2.4.3. Wewenang, Tugas, dan Tanggung Jawab
Auditor Internal
96
2.5. Penjualan
98
2.5.1. Definisi Penjualan
98
2.5.2. Arus Penjualan
99
2.6. Pengertian Hotel dan Pengelolaannya
104
2.6.1. Pengertian Hotel
104
2.6.2. Peranan Front Office dalam Penjualan
106
2.7. Ketaatan Terhadap Kewajiban Pemenuhan Pajak
Berkaitan dengan Penjualan Sewa Kamar di Hotel
107
Universitas Kristen Maranatha
BAB 3. OBJEK dan METODE PENELITIAN
112
3.1. Sejarah Singkat Hotel Santika
112
3.2. Fasilitas Hotel
114
3.3. Struktur Organisasi
119
3.3.1. Tugas dan Tanggung Jawab Keseluruhan Departemen
120
3.3.2. Tugas dan Tanggung Jawab Front Office Department
126
3.3.3. Tugas dan Tanggung Jawab House Keeping
134
and Laundry Department
3.3.4. Tugas dan Tanggung Jawab Accounting Department
3.4. Aktivitas Front Office
136
137
3.4.1. Kedudukan Front Office
137
3.4.2. Hubungan Kerja antara Front Office Department
dengan Departemen Lain
139
3.4.3. Pelaksanaan Front Office Report
142
3.5. Unit Audit Internal Hotel Santika
145
3.6. Metode Penelitian
146
3.6.1. Populasi dan Sampel
146
3.6.1.1. Populasi
146
3.6.1.2. Sampel
147
3.6.1.2.1. Metode Penarikan Sampel
147
3.6.1.2.2. Ukuran Sampel
148
3.7. Operasionalisasi Variabel
148
3.7.1. Skala Pengukuran
149
3.7.2. Teknik Pengumpulan Data
150
3.7.3. Analisis Data
152
3.7.4. Rancangan Pengujian Hipotesis
152
3.7.4.1. Penetapan Hipotesis
152
3.7.4.2. Pemilihan Tes Statistik
153
3.7.4.3. Penetapan Tingkat Signifikansi
155
Universitas Kristen Maranatha
BAB 4. PEMBAHASAN
156
4.1. Penjualan Sewa Kamar pada Hotel
156
4.1.1. Prosedur Penjualan Sewa Kamar
156
4.1.2. Prosedur Pembebanan Rekening Tamu
168
4.1.3. Prosedur Check Out
170
4.1.4. Pelaporan Pendapatan Sewa Kamar
173
4.2. Evaluasi Pengendalian Internal atas Fungsi Penjualan
175
4.2.1. Evaluasi atas Lingkungan Pengendalian
175
4.2.2. Evaluasi atas Penilaian Risiko
179
4.2.3. Evaluasi atas Aktivitas Pengendalian Penjualan
180
4.2.4. Evaluasi atas Informasi dan Komunikasi
185
4.2.5. Evaluasi atas Pemantauan
188
4.2.6. Penilaian Risiko Pengendalian
188
4.3. Manajemen Unit Audit Internal Hotel Santika
190
4.3.1. Struktur Organisasi Unit Audit Internal
Hotel Santika
191
4.3.2. Pengembangan Kualitas Para Auditor Internal
Hotel Santika
197
4.3.3. Pengendalian Tugas Audit
197
4.3.3.1. Perencanaan Audit
198
4.3.3.2. Pelaksanaan Audit
201
4.3.4. Pelaporan Hasil Audit
203
4.3.5. Pemantauan Tindak Lanjut
203
4.3.6. Penataan Kertas Kerja
204
4.3.7. Lingkup Kegiatan Audit Internal
204
4.4. Peranan Unit Audit Internal di Hotel Santika
205
4.4.1. Peran Audit Internal
205
4.4.2. Keberhasilan dan Hambatan Auditor Internal
207
4.5. Peranan Auditor Internal dalam Mengendalikan
Penjualan Sewa Kamar
209
Universitas Kristen Maranatha
4.6. Hasil Pengujian Hipotesis Hubungan antara Peranan
Auditor Internal dengan Penjualan Sewa Kamar
BAB 5. SIMPULAN dan SARAN
212
221
5.1. Simpulan
221
5.2. Saran
225
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
SURAT PERNYATAAN
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
BERITA ACARA BIMBINGAN
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Perbandingan Konsep Kunci Pengertian Audit Internal
55
Tabel 3.1.
Laporan Bulanan Front Office Hotel Santika
144
Tabel 4.1.
Data Mentah Hasil Survey-Variabel X
213
Tabel 4.2.
Data Mentah Hasil Survey-Variabel Y
215
Tabel 4.3.
Tabel Perhitungan Korelasi
217
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Struktur Organisasi Pusat Hotel Santika
Gambar 2.
Struktur Organisasi Hotel Santika Bandung
Gambar 3.
Struktur Organisasi Unit Audit Internal Hotel Santika
Gambar 4.
Struktur Organisasi Front Office Department Hotel Santika
Bandung
Gambar 5.
Bagan Arus Prosedur Pemesanan Kamar
Gambar 6.
Bagan Arus Prosedur Pendaftaran Tamu
Gambar 7.
Bagan Arus Prosedur Pencatatan Akuntansi
(Penerimaan Deposit By Cash dan Credit Card)
Gambar 8.
Proses Audit
Gambar 9.
Peta Lokasi Hotel Santika Bandung
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Lampiran 2. Struktur Organisasi Pusat Hotel Santika
Lampiran 3. Struktur Organisasi Hotel Santika Bandung
Lampiran 4. Struktur Organisasi Unit Audit Internal Hotel Santika
Lampiran 5. Struktur Organisasi Front Office Department Hotel Santika
Bandung
Lampiran 6. Bagan Arus Prosedur Pemesanan Kamar
Lampiran 7. Bagan Arus Prosedur Pendaftaran Tamu
Lampiran 8. Bagan Arus Prosedur Pencatatan Akuntansi
(Penerimaan Deposit By Cash dan Credit Card)
Lampiran 9. Proses Audit
Lampiran 10. Room Rate 2006
Lampiran 11. Registration Form/Form “A”
Lampiran 12. Form Reservation
Lampiran 13. Control Safe Deposit Boxes
Lampiran 14. Telephone Bill
Lampiran 15. Bill Register
Lampiran 16. Miscellaneous Charge
Lampiran 17. Breakfast Voucher
Lampiran 18. Credit Card Imprint Voucher
Lampiran 19. Deposit Voucher
Lampiran 20. Extra Bed Form
Lampiran 21. Room/Rate Change
Lampiran 22. Peta Lokasi Hotel Santika Bandung
Universitas Kristen Maranatha
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan yang dirancang sedemikian rupa sesuai
dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu, mohon diperhatikan istilah yang belum
dipahami dan letak jawaban yang paling Bapak/ Ibu yakini.
Keterangan:
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
R
: Ragu-ragu
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
Peranan Auditor Internal
No
1.
2.
3.
4.
5.
Pernyataan
SS
Auditor internal memiliki dasar teknis yang
baik dalam akuntansi disertai pengertian dan
pemahaman
mengenai
prinsip-prinsip •
akuntansi atau pemahaman yang baik
mengenai operasi perusahaan
Auditor internal mampu menetapkan rencanarencana yang sesuai dengan tujuan perusahaan
•
Auditor internal mampu menetapkan standar
sebagai pedoman bagi anggota manajemen •
serta mampu merevisi apabila diperlukan
Auditor
internal
menetapkan
norma
pengendalian untuk membantu manajemen
•
Auditor internal memiliki pemahaman yang
baik mengenai jenis industri, kekuatan sosial,
dan ekonomi yang terlibat
S
•
R
TS
STS
Lampiran 1
No
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Pernyataan
SS
Auditor internal memahami sejarah perusahaan
dengan baik
•
Auditor internal mampu berkomunikasi dengan
semua tingkat manajemen dan dapat •
memahami setiap masalah fungsional yang
berhubungan dengan pengendalian penjualan
Auditor internal selalu terlibat dalam masalah
perusahaan serta mampu bekerja sama dalam
memecahkan masalah
Auditor internal mempunyai ide-ide dalam
memecahkan
masalah
serta
mampu
menyatakan dengan jelas
Auditor internal menggerakkan para anggota
lain untuk mencapai tindakan dan hasil yang
positif
Auditor internal membantu memberi saran
dalam menetapkan kebijakan penjualan sewa •
kamar
Auditor internal sebagai koordinator dalam
merencanakan usaha atau penganggaran •
perusahaan
Auditor
internal
memastikan
bahwa
perencanaan penjualan didukung oleh semua •
jenjang manajemen
Auditor internal memastikan perencanaan
penjualan yang dibuat itu saling mendukung •
antar bagian dalam perusahaan
Auditor internal ikut memberikan penilaian
fasilitas dalam penjualan sewa kamar
Auditor internal ikut serta dalam menetapkan
tingkat perputaran penjualan
Auditor
internal
menetapkan
prosedur
pengendalian penjualan
•
Auditor
internal berusaha
menetapkan
pengendalian internal penjualan
•
Auditor internal membuat serta melaporkan
laporan periodik pengendalian terhadap •
keadaan penjualan
Auditor internal berupaya untuk merevisi
pengendalian penjualan
•
Auditor internal selalu memberikan informasi
efektif tidaknya pengendalian penjualan di
perusahaan
S
•
•
•
•
•
•
R
TS
STS
Lampiran 1
No
22.
23.
24.
Pernyataan
Auditor
internal
selalu
mengawasi
pengendalian penjualan sewa kamar
Auditor internal selalu mencegah terjadinya
kecurangan dalam perhitungan penjualan sewa
kamar
Auditor internal menunjukkan bila ada
penyimpangan pelaksanaan dan tidak sesuai
dengan yang direncanakan
SS
S
R
TS
STS
R
TS
STS
•
•
•
Penjualan Sewa Kamar
No
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
Pernyataan
SS
Dilakukan reservation tertulis dari konsumen
•
Pembuatan reservation form selalu disertai •
dengan uang muka
Reservation form tersebut prenumbered
•
Reservation form selalu di-review dan disetujui
terlebih dahulu sebelum tamu tersebut check in •
Terdapat pemisahan tugas antara pelaksanaan
penjualan dan pembebanan tarif untuk setiap
klasifikasi kamar
Fungsi front office benar-benar terpisah dari
fungsi lainnya, khususnya fungsi kas,
penjualan, dan akuntansi
Untuk setiap pelanggan yang memesan kamar
secara tidak langsung dibuatkan reservation •
form-nya
Pembuatan guest folio pada saat tamu check in
dicocokkan dengan guest registration
•
Sewa format formulir cukup efisien dan mudah
dibaca
•
Urutan nomor formulir diperiksa oleh
accounting department
•
Guest bill dipersiapkan untuk semua penjualan
dan bernomor urut tercetak
•
Guest bill dicek ketelitiannya atas:
a) jumlah dibandingkan dengan jasa yang •
telah diberikan
b) harganya
•
c) perkalian dan penjumlahannya
•
d) syarat pembayaran dan waktu
•
S
•
•
Lampiran 1
No
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
Pernyataan
SS
Faktur penagihan disesuaikan dahulu dengan
guest bill untuk memastikan bahwa penagihan •
adalah untuk jasa yang terjadi
Petugas penagih piutang meminta pernyataan
tertulis untuk setiap piutang yang belum
tertagih dari setiap tamu
Setiap transaksi jasa yang terjadi telah diterima
pembayarannya sesuai dengan syarat yang •
ditetapkan dan telah dibuatkan guest bill-nya
Pada saat pembayaran, petugas penagih akan
membuatkan tanda bukti penerimaan atas •
pembayaran tersebut
Laporan penjualan disiapkan secara teratur
oleh bagian yang terpisah dari bagian akuntansi •
yang akan digunakan untuk memeriksa
penjualan yang dicatat
Perusahaan melakukan analisa umur piutang
secara berkala
Perusahaan melakukan promosi yang memadai •
Besarnya harga sewa kamar cukup realistis
•
Perusahaan melakukan potongan harga untuk
pelanggan tetap
•
Rencana penjualan perusahaan cukup realistis
•
Hasil penjualan aktual selalu dibandingkan
dengan target
•
Perusahaan mengadakan rapat secara periodik
untuk mengevaluasi hasil penjualan
•
S
•
•
R
TS
STS
Lampiran 1
Presiden Direktur
Internal Control
Direktur Eksekutif
GM Hotel
Santika Jakarta
GM Hotel Santika
Bandung
GM Hotel
Santika Cirebon
GM Hotel Santika
Yogyakarta
GM Hotel Santika
Pontianak
Gambar 1
: Struktur Organisasi Pusat Hotel Santika
Sumber
: Data Hotel Santika
GM Hotel Santika
Semarang
GM Hotel Santika
Manado
GM Hotel
Santika Bali
GM Hotel Santika
Malang
GM Hotel Santika
Surabaya
The Samaya
Seminyak Bali
Lampiran 1
General Manager
Front Office
Manager
House Keeping
Manager
Food and Beverage
Manager
Supervisor
Supervisor
Receptionist House Keeping
Receptionist
Laundry
Houseman
Gardener
Accounting
Manager
Sales
Executive
Head
Chief
Chief
Secretary
Waiter
de
de
Guest
Kitchen Cushien Partie
Operator
Marketing
Manager
Linen
Engineering
Manager
Duty Engineering
Human Resources
Manager
Assistant
Human Resources
Accounting
Staff
Chief
Mechanic
Purchasing
Relation
Officer
Maintenance
Civil
Stock
Senior
Personel
Engineering
General
Electric
Chief Security
Bell boy
Senior
Cook
Steward
Cashier
Restaurant
Administration
Security Officer
Guard
Gambar 2
: Struktur Organisasi Hotel Santika Bandung
Sumber
: Data Hotel Santika
Lampiran 1
Direktur
Audit Internal
Staf Ahli Keuangan
Staf Ahli Manajemen
Staf Ahli Pengandalian
Mutu
Pelayanan
Gambar 3
: Struktur Organisasi Unit Audit Internal Hotel Santika
Sumber
: Data Human Resources Development Hotel Santika
Lampiran 1
Front Office
Department
Front Office
Manager
Front Office
Supervisor
Receptionist
Telephone
Operator
Reservation
Supervision
Reservation
Clerk
Gambar 4
: Struktur Organisasi Front Office Department Hotel Santika Bandung
Sumber
: Data Hotel Santika
Bell
Captain
Bell Boy
Doorman
Lampiran 1
Tamu
Pemesanan
Night Receptionist
Pemeriksaan
reservation chart
Reservation
form
melalui
tlp, dll
Pemesanan
dapat
diterima?
Tidak
Penolakan
pemesan
kamar
Gambar 5
: Prosedur Pemesanan Kamar
Sumber
: Data Hotel Santika
Ya
Reservation
Form
1
Pencetakan
guest
registration
2
3
Guest
registration
1
A
I
2
Lampiran 1
Tamu
Receptionist
1
Reserved
Guest
N
Tidak
Ya
Registration
Form
Melengkapi
Registration
Form
1
2
1
Input Data
Pembuatan
rekening
tamu
Pembayaran
langsung
oleh tamu
Cetak
Guest
Folio
Ya
Guest
Folio
Tidak
1
Minta
jaminan dari
tamu
Rp
Deposit
Voucher
Deposit
Voucher
1
Guest
Folio
1
Rp
1
2
N
3
2
Lampiran 1
Outlet Cashier
FO Cashier
Transaksi
1
General Cashier
Accounting Staff
Remittance
Fund
Posting Room
Charge
Per Hari
Penjualan
Tunai
Tidak
Bill
Ya
Bill
Setiap Shift
Charge Input
Data
Pemeriksaan
uang yang
diterima,
sebagai bukti
pendukung
Guest
Folio
2
(=)
Guest
Folio
Summary
of Sales
Print Out
Report
Summary of
Cash Receipt
Night Auditor
Daily Report
2
1
3
2
(=)
Daily Report
Income
Gambar 7
: Prosedur Pencatatan Akuntansi
Sumber
: Data Hotel Santika
Earning
Journal
Lampiran 1
Fase 1
Merencanakan
dan Merancang
Pendekatan Audit
Preperencanaan
Memperoleh informasi latar belakang
Memperoleh informasi tentang kewajiban hukum klien
Melakukan prosedur analitis pendahuluan
Menetapkan materialitas, menilai risiko audit yang dapat diterima dan
risiko bawaan
Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
Mengembangkan rencana dan program audit keseluruhan
Fase 2
Melaksanakan Tes
Pengendalian dan
Tes Substantif atas
Transaksi
Berencana untuk
mengurangi risiko
pengendalian
Ya
Melaksanakan tes pengendalian
Melaksanakan tes substantif
Menilai kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
Fase 3
Melaksanakan
Prosedur Analitis
dan Tes Saldo
Low Medium High
Melakukan prosedur analitis
Melakukan tes terhadap hal-hal kunci
Melakukan tes saldo tambahan
Fase 4
Menyelesaikan Audit
dan Mengeluarkan
Laporan Audit
Meninjau kemungkinan adanya hutang
Meninjau ada tidaknya peristiwa setelah tanggal neraca
Mengumpulkan bukti akhir
Mengevaluasi hasil
Mengeluarkan laporan audit
Berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen
Tidak
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Gambar 9
: Peta Lokasi Hotel Santika Bandung
Sumber
: Data Hotel Santika
BAB I PENDAHULUAN
1
Bab 1
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Dalam memasuki era globalisasi, laju perekonomian di Indonesia harus
terus ditingkatkan. Indonesia memiliki sumber daya dan kekayaan alam yang
cukup banyak dan potensial serta menyebar di seluruh wilayahnya. Karena itu
Indonesia harus mampu bersaing dengan negara berkembang lainnya, khususnya
di kawasan ASEAN dan harus mampu memanfaatkan potensi yang ada. Salah
satu bidang potensial yang dilakukan saat ini adalah sektor pariwisata yang
merupakan salah satu sumber terpenting sebagai penghasil devisa negara.
Terjadinya krisis moneter di Indonesia menyebabkan industri pariwisata
mengalami penurunan. Penurunan yang dimaksud adalah penurunan dalam
jumlah wisatawan yang mengunjungi daerah wisata di Indonesia. Adanya krisis
ini menyebabkan fasilitas pendukung pariwisata seperti hotel, restoran, travel, dan
jasa lainnya mengalami penurunan juga. Walaupun demikian, tidak sedikit hotel
dan restoran yang masih dapat bersaing. Hotel-hotel yang masih mampu bertahan
dalam krisis ini cenderung mempunyai pengendalian yang cukup baik, dalam arti
hotel itu dapat bertahan karena semua usahanya telah dikendalikan dengan baik.
Hotel sebagai sebuah perusahaan tidak lepas dari kaidah umum
manajemen. Dengan berkembangnya ukuran usaha, persoalan yang dihadapi
perusahaan akan semakin kompleks dan pemisahan fungsi antara pemilik dengan
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
2
pihak pengelola menjadi tidak terelakkan. Pemilik harus melimpahkan sebagian
wewenangnya pada karyawannya, hal ini terjadi karena pemilik tidak mungkin
dapat mengevaluasi semua kegiatan karyawan secara langsung. Agar pelimpahan
wewenang ini dapat berjalan dengan baik, diperlukan suatu alat yang disebut
pengendalian internal. Dengan adanya pengendalian internal, diharapkan ada
tingkat kepercayaan yang cukup bagi kedua belah pihak untuk menjamin
kepentingan masing-masing. Bagi pemilik hal ini berarti adanya jaminan bahwa
kekayaannya akan dikelola dengan baik dan mengikuti arah yang telah disepakati.
Bagi manajemen sendiri, pengendalian internal merupakan alat untuk menjamin
tingkat kebebasan bergerak, yang juga akan meminimalkan keterlibatan pemilik
dalam operasi perusahaan.
Pimpinan perusahaan diharapkan dapat mengendalikan perusahaan dengan
baik sehingga perusahaan dapat beroperasi sesuai dengan program-program yang
telah direncanakan. Salah satu strategi yang efektif adalah adanya penerapan
pengendalian internal yang memadai dalam perusahaan. Dengan demikian, segala
kesalahan, kecurangan, dan tindakan-tindakan lain yang dapat merugikan
perusahaan dapat ditekan serendah mungkin.
Dalam
melaksanakan
pengendalian,
pimpinan
atau
manajemen
memerlukan informasi yang cepat dan cermat dengan segera, agar bila terjadi
penyimpangan dari rencana semula dapat segera diketahui untuk kemudian
diambil suatu tindakan untuk mengatasinya. Informasi yang demikian dapat
diperoleh dari audit internal sebagai salah satu alat manajemen untuk
mengendalikan fungsi-fungsi penting dalam perusahaan dan merupakan suatu
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
3
aktivitas penilaian independen yang dibentuk dalam suatu perusahaan yang
melaksanakan kegiatannya bagi perusahaan. Alasan diadakannya audit adalah
untuk memperbaiki kinerja dan agar unit-unit dalam perusahaan memperoleh nilai
tambah. Jika audit berhasil meningkatkan kinerja unit perusahaan, hal ini berarti
menunjang perbaikan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Tujuan suatu perusahaan didirikan umumnya adalah untuk memperoleh
laba. Laba didapat apabila pendapatan lebih besar dari biaya untuk menghasilkan
pendapatan tersebut. Pendapatan ini merupakan dana bagi perusahaan untuk dapat
terus menjalankan operasinya. Adanya persaingan yang sehat, dapat menimbulkan
peningkatan kualitas dan harga yang semakin bersaing, membuat manajer harus
menggerakkan seluruh sumber daya yang ada untuk mencapai pendapatan
tersebut. Perusahaan yang orientasinya memperoleh laba, akan berusaha sebaik
mungkin mengelola pendapatannya yang terutama didapat dari penjualan kamar.
Pengendalian yang baik diperlukan dalam proses penjualan, oleh karena
perusahaan membutuhkan suatu pengendalian internal yang memadai. Laporan
keuangan yang dihasilkan perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang
memadai diharapkan mempunyai tingkat kepercayaan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan dengan pengendalian internal
yang kurang memadai.
Salah satu alat bagi pimpinan dalam membuat usaha yang produktif adalah
dengan cara penyelenggaraan sistem akuntansi yang modern. Pimpinan
perusahaan dapat meminta bantuan auditor internal untuk mengarahkan,
mengendalikan, dan melindungi perusahaan.
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
4
Auditor internal bukan hanya sebagai suatu bagian independen yang hanya
mengawasi kegiatan perusahaan saja. Auditor internal seharusnya memperluas
fungsi akuntansi kepada aplikasi manajemennya. Karena itu auditor internal dapat
membantu pimpinan atau manajemen dalam menganalisis data dan catatan-catatan
yang berkaitan dengan penjualan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian.
Auditor internal tidak dapat memaksakan tindakan tertentu, tetapi dapat
memperolehnya dengan menyampaikan hal-hal penting kepada pimpinan atau
manajemen sampai diambil suatu tindakan yang memuaskan.
Melihat arti penting penjualan bagi suatu perusahaan, penulis tertarik
untuk mempelajari peranan auditor internal terhadap arus penjualan sehingga
penulis memilih judul skripsi:
“PERANAN
AUDITOR
INTERNAL
DALAM
MENGENDALIKAN
PENJUALAN SEWA KAMAR “.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah penulis kemukakan di
atas, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan diteliti dan dibahas
sebagai berikut:
1) Apakah pengendalian internal dalam penjualan sewa kamar yang
diterapkan Hotel Santika sudah memadai ?
2) Bagaimana penerapan audit internal yang dijalankan Hotel Santika
terhadap penjualan sewa kamar ?
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
5
3) Bagaimana hubungan antara peranan auditor internal dengan penjualan
sewa kamar di Hotel Santika ?
4) Sejauh mana kontribusi auditor internal dalam mengendalikan
penjualan sewa kamar ?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai pokok-pokok masalah tersebut di atas, penelitian ini dilaksanakan
dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban atas masalah tersebut, yaitu:
1) Untuk menilai keandalan pengendalian internal pada penjualan sewa
kamar di Hotel Santika.
2) Untuk memahami dan mempelajari penerapan audit internal terhadap
penjualan sewa kamar di Hotel Santika.
3) Untuk menilai peranan auditor internal terhadap penjualan sewa
kamar di Hotel Santika.
4) Untuk mengetahui sejauh mana kontribusi auditor internal dalam
mengendalikan penjualan sewa kamar.
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
6
1.4. Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan penulis pada penjualan jasa kamar ini,
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna.
1) Bagi perusahaan
Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat berguna bagi manajemen
untuk meninjau kembali apakah perlu dilakukan tindakan perbaikan
atau modifikasi terhadap pengendalian internal penjualan yang ada
khususnya penjualan sewa kamar sehingga dapat lebih meningkatkan
efisiensi dan efektivitas aktivitas penjualan jasa kamar.
2) Bagi masyarakat
Terutama yang berada di lingkungan perusahaan, penulis berharap
agar penelitian yang terbatas ini dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat sebagai bahan bacaan untuk menambah informasi.
3) Bagi penulis
Diharapkan agar penelitian ini akan memberikan pengalaman langsung
dalam menerapkan teori-teori auditing ke dalam dunia praktek dengan
segala modifikasi yang diperlukan sesuai jenis dan kondisi perusahaan
serta dapat memberikan suatu gambaran nyata mengenai peranan
auditor internal atas pengendalian penjualan di dalam perusahaan.
4) Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana
ekonomi jurusan akuntansi pada Universitas Kristen Maranatha.
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
7
1.5. Rerangka Pemikiran
Perkembangan usaha mendorong timbulnya perusahaan baru yang
menyebabkan persaingan dalam bidang usaha sejenis semakin ketat. Dengan
demikian, sudah seharusnya setiap perusahaan menerapkan manajemen dan
strategi terbaik bagi perusahaannya untuk menjaga kelangsungan hidup usahanya.
Pada perusahaan yang relatif masih kecil dan dikelola secara sederhana,
fungsi pengendalian masih dapat secara langsung dilakukan oleh pemiliknya.
Tetapi sejalan dengan perkembangan perusahaan maka aktivitas perusahaan akan
semakin kompleks dan semakin luas ruang lingkup serta permasalahan yang
dihadapi. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan jangkauan pengendalian (span
of control) dari manajemen, sehingga diperlukan suatu cara pengendalian yang
dapat dikelola secara efektif, yaitu melalui pengendalian internal. Pengendalian
internal ini sangat penting di dalam setiap bagian dalam perusahaan, dan pada
skripsi ini khususnya pada bagian penjualan sewa kamar.
Menurut SAS No. 78 (Audit Standard Board, 1995:2.6), pengendalian
internal merupakan suatu proses yang dijalankan oleh Board of Director,
manajemen, dan personil lain, yang didisain untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian tujuan-tujuan sebagai berikut: efisiensi dan
efektivitas operasi, keandalan laporan keuangan, dan kepatuhan terhadap hukum
dan peraturan yang berlaku.
Suatu pengendalian yang baik, akan dapat menekan atau memperkecil
terjadinya kesalahan dan penyelewengan serta mengatasinya dengan cepat.
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
8
Pelaksanaan pengendalian internal tidak lepas dari faktor manusia, dimana
ketaatan dan ketelitian dapat berjalan sebagaimana mestinya dan dimodifikasi
sesuai perkembangan keadaan. Semakin besarnya wewenang yang dilimpahkan,
maka diperlukan adanya bagian khusus yang melaksanakan tugas pengawasan
atas keseluruhan aktivitas perusahaan. Manajer perusahaan bertanggung jawab
atas keberhasilan pengendalian internal, yang tentu dapat menekan terjadinya
kesalahan dan penyelewengan yang mungkin terjadi dengan memperhatikan biaya
dan manfaat yang diperoleh.
Untuk melakukan pengawasan tersebut, pimpinan membutuhkan bantuan
dari pihak lain yang bertanggung jawab untuk mengawasi seluruh kegiatan
perusahaan dan melaporkan hasil pengawasannya pada pimpinan perusahaan.
Fungsi ini biasa dikenal dengan audit internal.
Audit internal merupakan suatu aktivitas penilaian secara bebas dan tidak
memihak dalam suatu organisasi perusahaan dan untuk menilai keefektifan
prosedur-prosedur yang telah ditetapkan serta untuk me-review akuntansi
keuangan dan kegiatan operasional lainnya sebagai dasar untuk memberikan
rekomendasi konstruktif kepada pimpinan perusahaan dalam melakukan
pengendalian operasi usahanya. Meskipun bagian audit ini bekerja secara
independen, namun ia tetap merupakan bagian dari staf manajemen secara
keseluruhan.
Dalam SAS No. 78, Standard of Fieldwork (Standar Pekerjaan Lapangan)
yang kedua, dicantumkan:
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
9
“A sufficient understanding of internal control is to be obtained to plan the
audit and to determine the nature, timing, and extent of tests to be
performed“.
Artinya pemahaman yang memadai atas pengendalian internal harus
diperoleh untuk merencanakan audit dan untuk menentukan sifat, waktu, dan
lingkup pengujian yang dilakukan.
Tujuan dilakukannya audit internal ini adalah memberikan jasa kepada
pimpinan perusahaan cara mengevaluasi atau memeriksa kegiatan perusahaan
agar dapat membantu manajemen untuk melaksanakan kewajibannya secara
efektif dan efisien. Agar dapat mencapai tujuan tersebut, auditor internal dalam
menjalankan tugasnya harus mendapatkan pemahaman yang memadai mengenai
masing-masing komponen pengendalian internal yang ada dalam perusahaan agar
dapat merencanakan audit atas laporan keuangan perusahaan tersebut dan
menentukan sifat, waktu, dan lingkup pengujian yang harus dilakukan.
Penjualan merupakan sumber dana utama untuk melangsungkan jalannya
operasi perusahaan dan merupakan komponen utama dalam menentukan laba
bersih perusahaan. Penjualan juga menyebabkan peningkatan kas, saldo kas pada
tanggal neraca mungkin tidak material, namun arus kas perusahaan hasil transaksi
penerimaan uang tunai selama periode akuntansi dapat memberikan pengaruh
yang material bagi laporan keuangan. Dalam mengawasi aktivitas penjualan ini,
diperlukan pengendalian yang memadai terhadap pengelolaan penjualan jasa agar
tujuan perusahaan tercapai.
Di dalam mengendalikan penjualan sewa kamar ini, diperlukan suatu
fungsi independen yang dapat menilai dan mengevaluasi aktivitas pengendalian
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
10
tersebut, yang dapat diberikan dengan adanya auditor internal. Auditor internal
merupakan orang yang melakukan audit internal. Pernyataan The Institute of
Internal Auditor (IIA) menggambarkan audit internal sebagai suatu aktivitas
penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan yang melaksanakan
kegiatannya bagi perusahaan. Hal-hal yang termasuk dalam lingkup audit internal
yaitu: cukup tidaknya pengendalian internal, kualitas pelaksanaan dalam
menjalankan tanggung jawab yang diberikan, reliabilitas dan integritas informasi
keuangan dan operasional, kesesuaian dengan kebijakan, rencana, prosedur,
hukum, dan pengaturan, verifikasi dan perlindungan harta, serta keekonomisan
dan efisiensi dalam penggunaan berbagai sumber daya. Fungsi paling dasar yang
dilaksanakan oleh auditor internal adalah memberikan kepastian kepada
manajemen sehubungan dengan baik tidaknya masalah pengendalian internal.
Lingkup potensial auditor internal hampir tidak terbatas. Selain memeriksa
masalah pengendalian akuntansi, apa yang dikerjakan oleh auditor internal dalam
suatu perusahaan pada dasarnya merupakan hasil akhir dari proses penawaran dan
pemeriksaan yang terjadi antara pihak auditor internal dengan manajemen. Pada
dasarnya, hal-hal yang dilakukan oleh auditor internal secara tepat dapat
dirangkum dalam tiga kata kunci, yaitu:
1) Memastikan (menentukan dan mengevaluasi).
2) Menilai (mengevaluasi dan menaksir).
3) Merekomendasi (memberi saran).
Sebagai fungsi independen, auditor internal harus dapat memberikan
pertimbangan dalam perencanaan dan pengendalian. Auditor internal harus
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
11
menilai dan mengevaluasi penjualan secara mendetail dan menyediakan laporan
yang cukup kepada manajemen. Laporan harus berisi informasi yang berguna bagi
mereka yang menerimanya, mudah dimengerti, dan diberikan tepat pada
waktunya. Auditor internal tidak boleh menganggap bahwa pekerjaannya telah
selesai apabila belum menerbitkan laporan. Auditor internal harus dapat
menyajikan analisis dan membuat rekomendasi dari hasil pemeriksaan dan
pengawasan untuk laporan-laporan yang diterbitkannya. Peran auditor internal
tersebut harus dijalankan dalam posisi yang independen dalam perusahaan. Agar
seorang auditor internal dapat melakukan tugasnya dengan efektif, maka ia harus
independen terhadap objek yang diperiksa. Auditor internal harus dapat
mempertahankan sikap yang objektif, dimana ia harus dipisahkan dari semua
fungsi operasionalnya, meliputi penyusunan dan penerapan prosedur, membuat
catatan, dan penugasan kegiatan lain yang menjadi sasaran audit.
Berdasarkan uraian di atas penulis menyusun landasan pemikiran bahwa
penjualan merupakan sumber dana utama untuk melangsungkan jalannya operasi
perusahaan dan merupakan komponen utama dalam menentukan laba bersih
perusahaan, sehingga auditor internal harus kreatif dalam menganalisis dan
melaporkan fakta-fakta untuk membantu mereka yang bertanggung jawab atas
fungsi pengendalian penjualan sewa kamar. Berdasarkan rerangka pemikiran yang
telah diuraikan di atas, maka penulis dalam penelitian ini mengemukakan
hipotesis bahwa:
Terdapat hubungan positif antara peranan auditor internal dengan
penjualan sewa kamar.
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
12
1.6. Pengujian Hipotesis
1) Penetapan Hipotesis
H0 adalah suatu hipotesis tentang tidak adanya hubungan antara variabel X
dan variabel Y. Hipotesis ini diformulasikan untuk ditolak. Apabila H0
ditolak, H1 dapat diterima. H1 menyatakan adanya hubungan antara
variabel X dan variabel Y.
2) Pemilihan Tes Statistik
Uji menguji hubungan antara variabel X dan variabel Y digunakan analisis
korelasi Rank Spearman yang tepat digunakan untuk mengukur data yang
berupa urutan.
Rumus:
n
6
rs = 1 −
∑ di 2
i =1
n3 − n
3) Penetapan Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikansi yang dipilih adalah 0,05. Alasan pemilihan tingkat
signifikansi dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan kedua variabel.
1.7. Waktu dan Tempat Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian lapangan
yang dimulai pada bulan Maret 2006 di Hotel Santika, yang beralamat di Jalan
Sumatera No. 52-54 Bandung.
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
13
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
14
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
15
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
16
Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN dan SARAN
221
Bab 5
Simpulan dan Saran
5.1. Simpulan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengambil topik tentang “Peranan
Auditor Internal dalam Mengendalikan Penjualan Sewa Kamar”, dengan studi
kasus pada Hotel Santika Bandung.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa
terdapat hubungan antara peranan auditor internal dengan penjualan sewa kamar.
Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil evaluasi yang dikumpulkan penulis pada
tahap pemahaman pengendalian internal perusahaan, peranan unit audit internal,
dan peranan auditor internal.
Berdasarkan literature survey dan penelitian secara langsung ke
perusahaan, dengan menggunakan metode teknik wawancara, penyebaran
kuesioner, dan analisis data perusahaan, penulis menarik simpulan sebagai
berikut:
1) Hasil evaluasi atas penerapan pengendalian internal pada perusahaan cukup
baik. Hal ini terlihat dari elemen-elemen pengendalian internal perusahaan
yang dinilai cukup memadai, antara lain:
(a) Lingkungan pengendalian yang terdapat pada perusahaan cukup baik, hal
ini didasarkan atas:
Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN dan SARAN
222
i. Penggunaan metode sentralisasi, dengan demikian akan semakin
kecil kemungkinan adanya penyalahgunaan wewenang dan
tanggung jawab.
ii. Struktur organisasi yang dibentuk membatasi tanggung jawab dan
wewenang yang ada.
iii. Adanya human resources manager yang menangani berbagai
masalah kepegawaian.
(b) Penilaian risiko pada perusahaan ini telah memadai, hal ini dapat dilihat
bahwa manajemen telah menyajikan penjualan dalam laporan keuangan
secara wajar menurut Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.
(c) Aktivitas pengendalian yang terdapat pada perusahaan cukup memadai,
hal ini antara lain didukung oleh kebijakan dan prosedur, antara lain:
i. Terdapat otorisasi untuk pemberian potongan harga.
ii. Penggunaan dokumen dan catatan yang diterapkan Hotel Santika
telah memadai baik dilihat dari rancangannya maupun dilihat dari
pengoperasiannya.
iii. Perusahaan menggunakan komputer personal untuk membebankan
setiap penjualan jasa yang terjadi pada guest folio Hotel Santika.
(d) Proses informasi dan komunikasi pada perusahaan ini telah memadai, hal
ini dapat dilihat dari:
i. Penggunaan dokumen telah sesuai dengan transaksi yang telah
terjadi.
Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN dan SARAN
223
ii. Pengakuan pendapatan pada perusahaan ini dilakukan berdasarkan
cash basis.
(e) Pemantauan yang berkaitan dengan penilaian efektivitas rancangan dan
operasi pengendalian internal telah dilakukan secara periodik oleh
manajemen.
2) Manajemen unit audit internal perusahaan sejauh ini telah berjalan cukup baik
dan memiliki struktur organisasi yang jelas kedudukannya di lingkungan
Hotel Santika. Hal ini didasarkan atas:
(a) Unit audit internal memiliki struktur organisasi yang independen di
lingkungan organisasi Hotel Santika. Posisi yang independen ini memberi
jaminan atas kemandirian auditor dalam melaksanakan tugasnya. Dengan
adanya kemandirian tersebut, auditor dapat melaksanakan audit secara
objektif dan tidak menemukan kesulitan saat melaksanakan tugasnya.
(b) Unit audit internal bertanggung jawab langsung pada pimpinan hotel, yaitu
pada direktur hotel. Selain pada pimpinan hotel, audit internal juga
menjalin
koordinasi
perusahaan
pariwisata
dengan
lembaga
lainnya
seperti
pendidikan
travel
pariwisata
agent,
dan
perusahaan
penerbangan, dan hotel-hotel lain yang menjalin kerja sama dengan Hotel
Santika.
(c) Perencanaan audit unit ini disusun dalam suatu program audit tahunan.
Dalam jadwal audit ini disusun rencana audit untuk periode bulanan,
triwulan, semester, dan tahunan. Dalam program itu dijabarkan unit apa
saja yang menjadi sasaran audit, tujuan audit, dan waktu pelaksanaan
Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN dan SARAN
224
audit. Dalam melaksanakan audit, auditor tidak hanya memiliki penilaian
kegiatan keuangan saja, tapi menilai juga kehematan, efisiensi, dan
efektivitas operasional setiap aktivitas di hotel. Pimpinan unit audit
internal menyusun laporan audit dan membicarakannya terlebih dahulu
dengan pimpinan unit yang diaudit sebelum melaporkannya pada
pimpinan hotel.
3) Auditor internal perusahaan telah menjalankan tugasnya dengan baik dan
memiliki hubungan dengan penjualan sewa kamar hotel. Hal ini dapat dilihat
dari hasil analisis data yang menunjukkan bahwa Sig. (2-tailed) 0.000 lebih
kecil dari á = 0.05 yang menunjukkan H0 ditolak dan berarti H1 diterima.
Berdasarkan hipotesis yang dibuat penulis, hal ini menunjukkan bahwa
terdapat hubungan positif antara peranan auditor internal dengan penjualan
sewa kamar.
4) Auditor internal perusahaan memiliki kontribusi yang cukup berpengaruh
dalam mengendalikan penjualan sewa kamar hotel. Hal ini terbukti dari
praktek yang selama ini dijalankan perusahaan, meliputi:
(a) Kedudukan auditor internal sebagai fungsi yang terpisah dari fungsi
operasional perusahaan dan bertanggung jawab secara langsung kepada
pinpinan perusahaan. Hal ini memungkinkan auditor internal bersikap
independen. Di samping itu, auditor internal memiliki latar belakang
pendidikan akuntansi, dan pada umumnya pengalaman kerja sebagai
auditor internal.
(b) Auditor internal selalu membuat program audit tertulis.
Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN dan SARAN
225
(c) Dilakukannya tahap-tahap pelaksanaan audit oleh auditor internal.
(d) Auditor internal membuat laporan yang memuat temuan atas hasil audit,
yang dapat dipakai sebagai tindakan evaluasi dan koreksi bagi manajemen
perusahaan.
(e) Adanya tindak lanjut manajemen perusahaan atas saran yang diberikan
oleh auditor internal, dan dilakukannya pemantauan oleh auditor internal
terhadap tindak lanjut perbaikan.
(f) Auditor internal mengadakan evaluasi dan pemantauan terhadap
pelaksanaan sistem pengendalian internal penjualan.
(g) Auditor
internal
bersama-sama
bagian
EDP
merancang
sistem
pengendalian internal penjualan perusahaan.
(h) Auditor internal sangat berperan dalam pelaksanaan pengendalian internal
pernjualan yang efektif.
5.2. Saran
Penulis menemukan beberapa kelemahan dalam pengendalian internal
Hotel Santika atas penjualan sewa kamar. Untuk perbaikan dan peningkatan
kualitas terhadap pelaksanaan fungsi audit internal dan peran auditor internal
terhadap pengendalian internal penjualan sewa kamar, penulis mengajukan
beberapa saran, sebagai berikut:
1) Mencantumkan nomor yang tercetak pada telephone traffic sheet, agar
tidak menyulitkan dan membingungkan karyawan dalam melaporkan
Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN dan SARAN
226
transaksi, sehinnga kecepatan dan ketepatan dalam penyelesaian transaksi
dapat terjamin.
2) Menyajikan rekening piutang tak tertagih, walaupun kemungkinan
terjadinya piutang tak tertagih kecil tetapi lebih baik dibuat untuk berjagajaga (conservatism).
3) Pada dokumen deposit voucher, lebih baik dibuat kolom jumlah terbilang
untuk jumlah uang yang diterima, karena untuk mencegah salahnya
penulisan angka pada nilai uang yang diterima. Dengan adanya kolom ini,
pemakai diharuskan mencantumkan nilai uang tersebut dengan dua cara
sehingga kemungkinan salah pengisian dapat dihindari.
4) Kendala utama unit audit internal saat ini adalah keterbatasan waktu dalam
mengaudit. Mengingat perkembangan aktivitas dan tuntutan dari unit lain,
unit audit internal dapat melakukan peninjauan secara teratur atas
pengendalian internal hotel sehingga memungkinkan dilakukan perbaikan
dan penyempurnaan atas kelemahan sistem pengendalian internal hotel
dan pihak manajemen hotel dapat mengatasi kendala dan perkembangan
situasi yang terjadi serta dapat meningkatkan kinerja perusahaan umumnya
dan peningkatan penjualan kamar dari tahun ke tahun khususnya.
Demikianlah simpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan dari
penelitian yang telah dilakukan. Penulis berharap Hotel Santika dapat
meningkatkan penjualan sewa kamar setiap tahunnya, dapat mempertahankan
pelayanan yang dirasakan cukup memuaskan, memperbaiki kekurangan yang ada,
dan menyempurnakan unit audit internal Hotel Santika agar dapat memberikan
Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN dan SARAN
227
pelayanan yang memuaskan pihak internal hotel pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Arens, A. A. and James, K. L. (2000). 8th Edition. Auditing: An Integrated
Approach. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
American Institute of Certified Public Accountants. (1995). Statement on Auditing
Standards No. 78-An Amendment SAS No. 55. New York: Audit Standard
Board.
Bodnar, G. H. and William S. Hopwood. (1999). 7th Edition. Accounting
Information System. London: Prentice Hall International Inc.
Boynton, W. C. and Walter, G. K. (2000). 8th Edition. Modern Auditing. Canada:
John Wiley and Sons, Inc.
Cashin, J. A., Paul, D. N., and John, F. L. (1999). 7th Edition. Cashin’s Handbook
for Auditors. New York: Mc. Graw Hill Book Company.
Chamber, Andrew D. (1999). Internal Auditing: Theory and Practices. Great
Britain Pitman Publishing Ltd.
Cushing, B. E. and Marshall B. Romney. (1999). 9th Edition. Accounting
Information System. New York: Addision-Wesley Publishing Company.
Dewan SAK: Ikatan Akuntan Indonesia. (2000). Buku Ke-2. Standar Akuntansi
Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Dewan SPAP: Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan
Publik. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YPKN.
Hartadi, Bambang. (1997). Edisi 2. Sistem Pengendalian Intern: Dalam
Hubungannya dengan Manajemen dan Audit. Yogyakarta: Badan Penerbit
Fakultas Ekonomi UGM.
Himpunan Peraturan Pelaksanaan Perubahan Undang-undang Perpajakan. (2001).
Jakarta: CV. Eko Jaya.
Kohler, E. L. (2000). 12th Edition. A Dictionary for Accountant. New Delhi:
Prentice Hall of India Private Limited.
Mardiasmo, Prof. (2003). Edisi Revisi. Perpajakan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Peraturan Pemerintah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. (2001). Jakarta:
Citra Umbara.
Universitas Kristen Maranatha
Santoso, Singgih. (2003). Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS
versi 11.5. Jakarta: Penerbit: Elex Media Komputindo.
Sawyer. (2001). 7th Edition. Internal Auditing. The Institute of Internal Auditors.
Sihite, R. (2000). 5th Edition. Hotel Management. Surabaya: Penerbit SIC.
The Institute of Internal Auditors. (1997, Agustus). The IIA’s Statements on
Internal Auditing Standards, Journal No: 16.
The Institute of Internal Auditors. (1999). Standards for The Professional
Practice of Internal Auditing.
Tuanakotta, T. M. (1982). Edisi 3. Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Akuntan
Publik. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Tugiman, Hiro. (2000). Pandangan Baru Internal Auditing. tanpa penerbit.
Tugiman, Hiro. (2000). Pengenalan Internal Audit. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Tugiman, Hiro. (2000). Standar Profesional Audit Internal-Pernyataan Tanggung
Jawab Audit Internal. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Widjayanto, N. (1999). Edisi 4. Pemeriksaan Operasional Perusahaan. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Universitas Kristen Maranatha
Dalam perusahaan yang bergerak di bidang jasa, khususnya perhotelan,
aktivitas pengelolaan sewa kamar dan penjualan sewa kamar memiliki pengaruh
sangat besar bagi kehidupan dan perkembangan perusahaan karena pelaksanaan
aktivitas-aktivitas tersebut menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Oleh
karena itu, dibutuhkan pengendalian internal dan seorang auditor internal sebagai
pengawasnya untuk membantu manajemen memonitor perkembangan perusahaan
dan dapat meyakinkan bahwa bawahannya tidak bertindak di luar jalur yang telah
ditentukan.
Penulis melakukan penelitian pada Hotel Santika yang berlokasi di Jalan
Sumatera No. 52-54 Bandung.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menilai keandalan
pengendalian internal pada penjualan sewa kamar, untuk memahami dan
mempelajari penerapan audit internal terhadap penjualan sewa kamar, untuk
mengetahui hubungan antara peranan auditor internal dengan penjualan sewa
kamar, dan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi auditor internal dalam
mengendalikan penjualan sewa kamar.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu data
diperoleh melalui penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan dengan
observasi, penggunaan kuesioner, dan wawancara dengan pihak yang terkait
dengan masalah yang dikaji penulis. Data tersebut kemudian diolah dengan
menggunakan SPSS metode Rank Spearman.
Dari uraian di atas, penulis membuat suatu hipotesis sebagai berikut:
“Terdapat Hubungan Positif antara Peranan Auditor Internal dengan Penjualan
Sewa Kamar”. Hasil dari analisis menunjukkan Sig. (2-tailed) 0.000 lebih kecil
dari tingkat probabilitas 0.05 menunjukkan hubungan positif antara peranan
auditor internal dengan penjualan sewa kamar. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin baik peranan auditor internal, maka akan semakin tinggi penjualan sewa
kamar.
Dari hasil pembahasan, dinyatakan bahwa pengendalian internal
perusahaan sudah memadai, khususnya untuk penjualan sewa kamar. Hal ini
didukung dengan adanya peran auditor internal sebagai penunjang
pengendaliannya. Pengendalian yang memadai akan memberikan keyakinan
adanya keandalan laporan keuangan, mendorong efisiensi dan efektivitas operasi
penjualan, serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Meski peran auditor internal sudah cukup baik, tapi masih ada kekurangan
yang harus diperbaiki. Mengenai kekurangan yang ditemukan pada arus penjualan
sewa kamar perusahaan, penulis mencoba memberikan beberapa saran berupa
perbaikan ataupun peningkatan peran auditor internal, untuk mencegah terjadinya
kesalahan atau kecurangan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Tujuan Penelitian
5
1.4. Kegunaan Hasil Penelitian
6
1.5. Rerangka Pemikiran
7
1.6. Pengujian Hipotesis
12
1.7. Waktu dan Tempat Penelitian
12
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
13
2.1. Audit
13
2.1.1. Pengertian Audit
13
2.1.2. Macam-macam Audit
15
2.1.3. Tujuan Audit
19
2.1.4. Jenis Bukti Audit
21
2.1.5. Risiko Audit
23
2.1.6. Materialitas
25
2.1.6.1. Definisi Materialitas
26
2.1.6.2. Tahap-tahap dalam Menetapkan Materialitas
26
Universitas Kristen Maranatha
2.1.7. Tahap-tahap Audit
27
2.1.7.1. Merencanakan dan Merancang Pendekatan Audit
(Plan and Design an Audit Approach)
28
2.1.7.2. Melakukan Pengujian Substantif atas Transaksi
(Perform Tests of Controls and Substantive Tests
33
of Transaction)
2.1.7.3. Melakukan Prosedur Analitik dan Pengujian
Terinci atas Saldo (Perform
Analytical
Procedures and Tests of Detail of Balances)
33
2.1.7.4. Menyelesaikan Audit dan Menerbitkan
Laporan Audit (Complete the Audit and
34
Issue an Audit Report)
2.2. Pengendalian Internal
35
2.2.1. Pengertian Pengendalian Internal
36
2.2.2. Tujuan Pengendalian Internal
37
2.2.3. Komponen-komponen Pengendalian Internal
39
2.2.3.1. Lingkungan Pengendalian
(Control Environment)
39
2.2.3.2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
42
2.2.3.3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
43
2.2.3.4. Informasi dan Komunikasi
(Information and Communication)
47
2.2.3.5. Pemantauan (Monitoring)
47
2.2.4. Keterbatasan Pengendalian Internal
48
2.2.5. Alasan Pemahaman Pengendalian Internal
49
2.2.6. Pemahaman Pengendalian Internal
50
2.2.7. Prosedur untuk Memperoleh Pemahaman
52
2.3. Audit Internal
53
2.3.1. Pengertian Audit Internal
53
2.3.2. Latar Belakang Munculnya Audit Internal
57
Universitas Kristen Maranatha
2.3.3. Tujuan dan Lingkup Audit Internal
59
2.3.4. Independensi dan Objektivitas Audit Internal
63
2.3.5. Rencana dan Program Audit Internal
67
2.3.6. Manajemen Audit Internal
69
2.3.6.1. Struktur Organisasi
70
2.3.6.2. Pengembangan Kualitas Auditor Internal
71
2.3.6.3. Buku Pedoman Audit
75
2.3.6.4. Pengendalian Tugas Audit
76
2.3.6.4.1. Perencanaan Audit
77
2.3.6.4.2. Pelaksanaan Audit
78
2.3.6.5. Pelaporan Hasil Audit
81
2.3.6.6. Pemantauan Tindak Lanjut
82
2.3.6.7. Penataan Kertas Kerja
84
2.4. Peranan Auditor Internal
86
2.4.1. Peranan Audit Internal
86
2.4.1.1. Koordinasi Kerja Auditor Internal
dan Auditor Eksternal
88
2.4.1.2. Manfaat-manfaat yang Diperoleh
90
2.4.2. Keberhasilan dan Hambatan Auditor Internal
91
2.4.2.1. Keberhasilan Auditor Internal
91
2.4.2.2. Hambatan yang Dihadapi Auditor Internal
94
2.4.3. Wewenang, Tugas, dan Tanggung Jawab
Auditor Internal
96
2.5. Penjualan
98
2.5.1. Definisi Penjualan
98
2.5.2. Arus Penjualan
99
2.6. Pengertian Hotel dan Pengelolaannya
104
2.6.1. Pengertian Hotel
104
2.6.2. Peranan Front Office dalam Penjualan
106
2.7. Ketaatan Terhadap Kewajiban Pemenuhan Pajak
Berkaitan dengan Penjualan Sewa Kamar di Hotel
107
Universitas Kristen Maranatha
BAB 3. OBJEK dan METODE PENELITIAN
112
3.1. Sejarah Singkat Hotel Santika
112
3.2. Fasilitas Hotel
114
3.3. Struktur Organisasi
119
3.3.1. Tugas dan Tanggung Jawab Keseluruhan Departemen
120
3.3.2. Tugas dan Tanggung Jawab Front Office Department
126
3.3.3. Tugas dan Tanggung Jawab House Keeping
134
and Laundry Department
3.3.4. Tugas dan Tanggung Jawab Accounting Department
3.4. Aktivitas Front Office
136
137
3.4.1. Kedudukan Front Office
137
3.4.2. Hubungan Kerja antara Front Office Department
dengan Departemen Lain
139
3.4.3. Pelaksanaan Front Office Report
142
3.5. Unit Audit Internal Hotel Santika
145
3.6. Metode Penelitian
146
3.6.1. Populasi dan Sampel
146
3.6.1.1. Populasi
146
3.6.1.2. Sampel
147
3.6.1.2.1. Metode Penarikan Sampel
147
3.6.1.2.2. Ukuran Sampel
148
3.7. Operasionalisasi Variabel
148
3.7.1. Skala Pengukuran
149
3.7.2. Teknik Pengumpulan Data
150
3.7.3. Analisis Data
152
3.7.4. Rancangan Pengujian Hipotesis
152
3.7.4.1. Penetapan Hipotesis
152
3.7.4.2. Pemilihan Tes Statistik
153
3.7.4.3. Penetapan Tingkat Signifikansi
155
Universitas Kristen Maranatha
BAB 4. PEMBAHASAN
156
4.1. Penjualan Sewa Kamar pada Hotel
156
4.1.1. Prosedur Penjualan Sewa Kamar
156
4.1.2. Prosedur Pembebanan Rekening Tamu
168
4.1.3. Prosedur Check Out
170
4.1.4. Pelaporan Pendapatan Sewa Kamar
173
4.2. Evaluasi Pengendalian Internal atas Fungsi Penjualan
175
4.2.1. Evaluasi atas Lingkungan Pengendalian
175
4.2.2. Evaluasi atas Penilaian Risiko
179
4.2.3. Evaluasi atas Aktivitas Pengendalian Penjualan
180
4.2.4. Evaluasi atas Informasi dan Komunikasi
185
4.2.5. Evaluasi atas Pemantauan
188
4.2.6. Penilaian Risiko Pengendalian
188
4.3. Manajemen Unit Audit Internal Hotel Santika
190
4.3.1. Struktur Organisasi Unit Audit Internal
Hotel Santika
191
4.3.2. Pengembangan Kualitas Para Auditor Internal
Hotel Santika
197
4.3.3. Pengendalian Tugas Audit
197
4.3.3.1. Perencanaan Audit
198
4.3.3.2. Pelaksanaan Audit
201
4.3.4. Pelaporan Hasil Audit
203
4.3.5. Pemantauan Tindak Lanjut
203
4.3.6. Penataan Kertas Kerja
204
4.3.7. Lingkup Kegiatan Audit Internal
204
4.4. Peranan Unit Audit Internal di Hotel Santika
205
4.4.1. Peran Audit Internal
205
4.4.2. Keberhasilan dan Hambatan Auditor Internal
207
4.5. Peranan Auditor Internal dalam Mengendalikan
Penjualan Sewa Kamar
209
Universitas Kristen Maranatha
4.6. Hasil Pengujian Hipotesis Hubungan antara Peranan
Auditor Internal dengan Penjualan Sewa Kamar
BAB 5. SIMPULAN dan SARAN
212
221
5.1. Simpulan
221
5.2. Saran
225
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
SURAT PERNYATAAN
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
BERITA ACARA BIMBINGAN
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Perbandingan Konsep Kunci Pengertian Audit Internal
55
Tabel 3.1.
Laporan Bulanan Front Office Hotel Santika
144
Tabel 4.1.
Data Mentah Hasil Survey-Variabel X
213
Tabel 4.2.
Data Mentah Hasil Survey-Variabel Y
215
Tabel 4.3.
Tabel Perhitungan Korelasi
217
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Struktur Organisasi Pusat Hotel Santika
Gambar 2.
Struktur Organisasi Hotel Santika Bandung
Gambar 3.
Struktur Organisasi Unit Audit Internal Hotel Santika
Gambar 4.
Struktur Organisasi Front Office Department Hotel Santika
Bandung
Gambar 5.
Bagan Arus Prosedur Pemesanan Kamar
Gambar 6.
Bagan Arus Prosedur Pendaftaran Tamu
Gambar 7.
Bagan Arus Prosedur Pencatatan Akuntansi
(Penerimaan Deposit By Cash dan Credit Card)
Gambar 8.
Proses Audit
Gambar 9.
Peta Lokasi Hotel Santika Bandung
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Lampiran 2. Struktur Organisasi Pusat Hotel Santika
Lampiran 3. Struktur Organisasi Hotel Santika Bandung
Lampiran 4. Struktur Organisasi Unit Audit Internal Hotel Santika
Lampiran 5. Struktur Organisasi Front Office Department Hotel Santika
Bandung
Lampiran 6. Bagan Arus Prosedur Pemesanan Kamar
Lampiran 7. Bagan Arus Prosedur Pendaftaran Tamu
Lampiran 8. Bagan Arus Prosedur Pencatatan Akuntansi
(Penerimaan Deposit By Cash dan Credit Card)
Lampiran 9. Proses Audit
Lampiran 10. Room Rate 2006
Lampiran 11. Registration Form/Form “A”
Lampiran 12. Form Reservation
Lampiran 13. Control Safe Deposit Boxes
Lampiran 14. Telephone Bill
Lampiran 15. Bill Register
Lampiran 16. Miscellaneous Charge
Lampiran 17. Breakfast Voucher
Lampiran 18. Credit Card Imprint Voucher
Lampiran 19. Deposit Voucher
Lampiran 20. Extra Bed Form
Lampiran 21. Room/Rate Change
Lampiran 22. Peta Lokasi Hotel Santika Bandung
Universitas Kristen Maranatha
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan yang dirancang sedemikian rupa sesuai
dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu, mohon diperhatikan istilah yang belum
dipahami dan letak jawaban yang paling Bapak/ Ibu yakini.
Keterangan:
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
R
: Ragu-ragu
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
Peranan Auditor Internal
No
1.
2.
3.
4.
5.
Pernyataan
SS
Auditor internal memiliki dasar teknis yang
baik dalam akuntansi disertai pengertian dan
pemahaman
mengenai
prinsip-prinsip •
akuntansi atau pemahaman yang baik
mengenai operasi perusahaan
Auditor internal mampu menetapkan rencanarencana yang sesuai dengan tujuan perusahaan
•
Auditor internal mampu menetapkan standar
sebagai pedoman bagi anggota manajemen •
serta mampu merevisi apabila diperlukan
Auditor
internal
menetapkan
norma
pengendalian untuk membantu manajemen
•
Auditor internal memiliki pemahaman yang
baik mengenai jenis industri, kekuatan sosial,
dan ekonomi yang terlibat
S
•
R
TS
STS
Lampiran 1
No
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Pernyataan
SS
Auditor internal memahami sejarah perusahaan
dengan baik
•
Auditor internal mampu berkomunikasi dengan
semua tingkat manajemen dan dapat •
memahami setiap masalah fungsional yang
berhubungan dengan pengendalian penjualan
Auditor internal selalu terlibat dalam masalah
perusahaan serta mampu bekerja sama dalam
memecahkan masalah
Auditor internal mempunyai ide-ide dalam
memecahkan
masalah
serta
mampu
menyatakan dengan jelas
Auditor internal menggerakkan para anggota
lain untuk mencapai tindakan dan hasil yang
positif
Auditor internal membantu memberi saran
dalam menetapkan kebijakan penjualan sewa •
kamar
Auditor internal sebagai koordinator dalam
merencanakan usaha atau penganggaran •
perusahaan
Auditor
internal
memastikan
bahwa
perencanaan penjualan didukung oleh semua •
jenjang manajemen
Auditor internal memastikan perencanaan
penjualan yang dibuat itu saling mendukung •
antar bagian dalam perusahaan
Auditor internal ikut memberikan penilaian
fasilitas dalam penjualan sewa kamar
Auditor internal ikut serta dalam menetapkan
tingkat perputaran penjualan
Auditor
internal
menetapkan
prosedur
pengendalian penjualan
•
Auditor
internal berusaha
menetapkan
pengendalian internal penjualan
•
Auditor internal membuat serta melaporkan
laporan periodik pengendalian terhadap •
keadaan penjualan
Auditor internal berupaya untuk merevisi
pengendalian penjualan
•
Auditor internal selalu memberikan informasi
efektif tidaknya pengendalian penjualan di
perusahaan
S
•
•
•
•
•
•
R
TS
STS
Lampiran 1
No
22.
23.
24.
Pernyataan
Auditor
internal
selalu
mengawasi
pengendalian penjualan sewa kamar
Auditor internal selalu mencegah terjadinya
kecurangan dalam perhitungan penjualan sewa
kamar
Auditor internal menunjukkan bila ada
penyimpangan pelaksanaan dan tidak sesuai
dengan yang direncanakan
SS
S
R
TS
STS
R
TS
STS
•
•
•
Penjualan Sewa Kamar
No
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
Pernyataan
SS
Dilakukan reservation tertulis dari konsumen
•
Pembuatan reservation form selalu disertai •
dengan uang muka
Reservation form tersebut prenumbered
•
Reservation form selalu di-review dan disetujui
terlebih dahulu sebelum tamu tersebut check in •
Terdapat pemisahan tugas antara pelaksanaan
penjualan dan pembebanan tarif untuk setiap
klasifikasi kamar
Fungsi front office benar-benar terpisah dari
fungsi lainnya, khususnya fungsi kas,
penjualan, dan akuntansi
Untuk setiap pelanggan yang memesan kamar
secara tidak langsung dibuatkan reservation •
form-nya
Pembuatan guest folio pada saat tamu check in
dicocokkan dengan guest registration
•
Sewa format formulir cukup efisien dan mudah
dibaca
•
Urutan nomor formulir diperiksa oleh
accounting department
•
Guest bill dipersiapkan untuk semua penjualan
dan bernomor urut tercetak
•
Guest bill dicek ketelitiannya atas:
a) jumlah dibandingkan dengan jasa yang •
telah diberikan
b) harganya
•
c) perkalian dan penjumlahannya
•
d) syarat pembayaran dan waktu
•
S
•
•
Lampiran 1
No
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
Pernyataan
SS
Faktur penagihan disesuaikan dahulu dengan
guest bill untuk memastikan bahwa penagihan •
adalah untuk jasa yang terjadi
Petugas penagih piutang meminta pernyataan
tertulis untuk setiap piutang yang belum
tertagih dari setiap tamu
Setiap transaksi jasa yang terjadi telah diterima
pembayarannya sesuai dengan syarat yang •
ditetapkan dan telah dibuatkan guest bill-nya
Pada saat pembayaran, petugas penagih akan
membuatkan tanda bukti penerimaan atas •
pembayaran tersebut
Laporan penjualan disiapkan secara teratur
oleh bagian yang terpisah dari bagian akuntansi •
yang akan digunakan untuk memeriksa
penjualan yang dicatat
Perusahaan melakukan analisa umur piutang
secara berkala
Perusahaan melakukan promosi yang memadai •
Besarnya harga sewa kamar cukup realistis
•
Perusahaan melakukan potongan harga untuk
pelanggan tetap
•
Rencana penjualan perusahaan cukup realistis
•
Hasil penjualan aktual selalu dibandingkan
dengan target
•
Perusahaan mengadakan rapat secara periodik
untuk mengevaluasi hasil penjualan
•
S
•
•
R
TS
STS
Lampiran 1
Presiden Direktur
Internal Control
Direktur Eksekutif
GM Hotel
Santika Jakarta
GM Hotel Santika
Bandung
GM Hotel
Santika Cirebon
GM Hotel Santika
Yogyakarta
GM Hotel Santika
Pontianak
Gambar 1
: Struktur Organisasi Pusat Hotel Santika
Sumber
: Data Hotel Santika
GM Hotel Santika
Semarang
GM Hotel Santika
Manado
GM Hotel
Santika Bali
GM Hotel Santika
Malang
GM Hotel Santika
Surabaya
The Samaya
Seminyak Bali
Lampiran 1
General Manager
Front Office
Manager
House Keeping
Manager
Food and Beverage
Manager
Supervisor
Supervisor
Receptionist House Keeping
Receptionist
Laundry
Houseman
Gardener
Accounting
Manager
Sales
Executive
Head
Chief
Chief
Secretary
Waiter
de
de
Guest
Kitchen Cushien Partie
Operator
Marketing
Manager
Linen
Engineering
Manager
Duty Engineering
Human Resources
Manager
Assistant
Human Resources
Accounting
Staff
Chief
Mechanic
Purchasing
Relation
Officer
Maintenance
Civil
Stock
Senior
Personel
Engineering
General
Electric
Chief Security
Bell boy
Senior
Cook
Steward
Cashier
Restaurant
Administration
Security Officer
Guard
Gambar 2
: Struktur Organisasi Hotel Santika Bandung
Sumber
: Data Hotel Santika
Lampiran 1
Direktur
Audit Internal
Staf Ahli Keuangan
Staf Ahli Manajemen
Staf Ahli Pengandalian
Mutu
Pelayanan
Gambar 3
: Struktur Organisasi Unit Audit Internal Hotel Santika
Sumber
: Data Human Resources Development Hotel Santika
Lampiran 1
Front Office
Department
Front Office
Manager
Front Office
Supervisor
Receptionist
Telephone
Operator
Reservation
Supervision
Reservation
Clerk
Gambar 4
: Struktur Organisasi Front Office Department Hotel Santika Bandung
Sumber
: Data Hotel Santika
Bell
Captain
Bell Boy
Doorman
Lampiran 1
Tamu
Pemesanan
Night Receptionist
Pemeriksaan
reservation chart
Reservation
form
melalui
tlp, dll
Pemesanan
dapat
diterima?
Tidak
Penolakan
pemesan
kamar
Gambar 5
: Prosedur Pemesanan Kamar
Sumber
: Data Hotel Santika
Ya
Reservation
Form
1
Pencetakan
guest
registration
2
3
Guest
registration
1
A
I
2
Lampiran 1
Tamu
Receptionist
1
Reserved
Guest
N
Tidak
Ya
Registration
Form
Melengkapi
Registration
Form
1
2
1
Input Data
Pembuatan
rekening
tamu
Pembayaran
langsung
oleh tamu
Cetak
Guest
Folio
Ya
Guest
Folio
Tidak
1
Minta
jaminan dari
tamu
Rp
Deposit
Voucher
Deposit
Voucher
1
Guest
Folio
1
Rp
1
2
N
3
2
Lampiran 1
Outlet Cashier
FO Cashier
Transaksi
1
General Cashier
Accounting Staff
Remittance
Fund
Posting Room
Charge
Per Hari
Penjualan
Tunai
Tidak
Bill
Ya
Bill
Setiap Shift
Charge Input
Data
Pemeriksaan
uang yang
diterima,
sebagai bukti
pendukung
Guest
Folio
2
(=)
Guest
Folio
Summary
of Sales
Print Out
Report
Summary of
Cash Receipt
Night Auditor
Daily Report
2
1
3
2
(=)
Daily Report
Income
Gambar 7
: Prosedur Pencatatan Akuntansi
Sumber
: Data Hotel Santika
Earning
Journal
Lampiran 1
Fase 1
Merencanakan
dan Merancang
Pendekatan Audit
Preperencanaan
Memperoleh informasi latar belakang
Memperoleh informasi tentang kewajiban hukum klien
Melakukan prosedur analitis pendahuluan
Menetapkan materialitas, menilai risiko audit yang dapat diterima dan
risiko bawaan
Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
Mengembangkan rencana dan program audit keseluruhan
Fase 2
Melaksanakan Tes
Pengendalian dan
Tes Substantif atas
Transaksi
Berencana untuk
mengurangi risiko
pengendalian
Ya
Melaksanakan tes pengendalian
Melaksanakan tes substantif
Menilai kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
Fase 3
Melaksanakan
Prosedur Analitis
dan Tes Saldo
Low Medium High
Melakukan prosedur analitis
Melakukan tes terhadap hal-hal kunci
Melakukan tes saldo tambahan
Fase 4
Menyelesaikan Audit
dan Mengeluarkan
Laporan Audit
Meninjau kemungkinan adanya hutang
Meninjau ada tidaknya peristiwa setelah tanggal neraca
Mengumpulkan bukti akhir
Mengevaluasi hasil
Mengeluarkan laporan audit
Berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen
Tidak
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Gambar 9
: Peta Lokasi Hotel Santika Bandung
Sumber
: Data Hotel Santika
BAB I PENDAHULUAN
1
Bab 1
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Dalam memasuki era globalisasi, laju perekonomian di Indonesia harus
terus ditingkatkan. Indonesia memiliki sumber daya dan kekayaan alam yang
cukup banyak dan potensial serta menyebar di seluruh wilayahnya. Karena itu
Indonesia harus mampu bersaing dengan negara berkembang lainnya, khususnya
di kawasan ASEAN dan harus mampu memanfaatkan potensi yang ada. Salah
satu bidang potensial yang dilakukan saat ini adalah sektor pariwisata yang
merupakan salah satu sumber terpenting sebagai penghasil devisa negara.
Terjadinya krisis moneter di Indonesia menyebabkan industri pariwisata
mengalami penurunan. Penurunan yang dimaksud adalah penurunan dalam
jumlah wisatawan yang mengunjungi daerah wisata di Indonesia. Adanya krisis
ini menyebabkan fasilitas pendukung pariwisata seperti hotel, restoran, travel, dan
jasa lainnya mengalami penurunan juga. Walaupun demikian, tidak sedikit hotel
dan restoran yang masih dapat bersaing. Hotel-hotel yang masih mampu bertahan
dalam krisis ini cenderung mempunyai pengendalian yang cukup baik, dalam arti
hotel itu dapat bertahan karena semua usahanya telah dikendalikan dengan baik.
Hotel sebagai sebuah perusahaan tidak lepas dari kaidah umum
manajemen. Dengan berkembangnya ukuran usaha, persoalan yang dihadapi
perusahaan akan semakin kompleks dan pemisahan fungsi antara pemilik dengan
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
2
pihak pengelola menjadi tidak terelakkan. Pemilik harus melimpahkan sebagian
wewenangnya pada karyawannya, hal ini terjadi karena pemilik tidak mungkin
dapat mengevaluasi semua kegiatan karyawan secara langsung. Agar pelimpahan
wewenang ini dapat berjalan dengan baik, diperlukan suatu alat yang disebut
pengendalian internal. Dengan adanya pengendalian internal, diharapkan ada
tingkat kepercayaan yang cukup bagi kedua belah pihak untuk menjamin
kepentingan masing-masing. Bagi pemilik hal ini berarti adanya jaminan bahwa
kekayaannya akan dikelola dengan baik dan mengikuti arah yang telah disepakati.
Bagi manajemen sendiri, pengendalian internal merupakan alat untuk menjamin
tingkat kebebasan bergerak, yang juga akan meminimalkan keterlibatan pemilik
dalam operasi perusahaan.
Pimpinan perusahaan diharapkan dapat mengendalikan perusahaan dengan
baik sehingga perusahaan dapat beroperasi sesuai dengan program-program yang
telah direncanakan. Salah satu strategi yang efektif adalah adanya penerapan
pengendalian internal yang memadai dalam perusahaan. Dengan demikian, segala
kesalahan, kecurangan, dan tindakan-tindakan lain yang dapat merugikan
perusahaan dapat ditekan serendah mungkin.
Dalam
melaksanakan
pengendalian,
pimpinan
atau
manajemen
memerlukan informasi yang cepat dan cermat dengan segera, agar bila terjadi
penyimpangan dari rencana semula dapat segera diketahui untuk kemudian
diambil suatu tindakan untuk mengatasinya. Informasi yang demikian dapat
diperoleh dari audit internal sebagai salah satu alat manajemen untuk
mengendalikan fungsi-fungsi penting dalam perusahaan dan merupakan suatu
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
3
aktivitas penilaian independen yang dibentuk dalam suatu perusahaan yang
melaksanakan kegiatannya bagi perusahaan. Alasan diadakannya audit adalah
untuk memperbaiki kinerja dan agar unit-unit dalam perusahaan memperoleh nilai
tambah. Jika audit berhasil meningkatkan kinerja unit perusahaan, hal ini berarti
menunjang perbaikan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Tujuan suatu perusahaan didirikan umumnya adalah untuk memperoleh
laba. Laba didapat apabila pendapatan lebih besar dari biaya untuk menghasilkan
pendapatan tersebut. Pendapatan ini merupakan dana bagi perusahaan untuk dapat
terus menjalankan operasinya. Adanya persaingan yang sehat, dapat menimbulkan
peningkatan kualitas dan harga yang semakin bersaing, membuat manajer harus
menggerakkan seluruh sumber daya yang ada untuk mencapai pendapatan
tersebut. Perusahaan yang orientasinya memperoleh laba, akan berusaha sebaik
mungkin mengelola pendapatannya yang terutama didapat dari penjualan kamar.
Pengendalian yang baik diperlukan dalam proses penjualan, oleh karena
perusahaan membutuhkan suatu pengendalian internal yang memadai. Laporan
keuangan yang dihasilkan perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang
memadai diharapkan mempunyai tingkat kepercayaan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan dengan pengendalian internal
yang kurang memadai.
Salah satu alat bagi pimpinan dalam membuat usaha yang produktif adalah
dengan cara penyelenggaraan sistem akuntansi yang modern. Pimpinan
perusahaan dapat meminta bantuan auditor internal untuk mengarahkan,
mengendalikan, dan melindungi perusahaan.
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
4
Auditor internal bukan hanya sebagai suatu bagian independen yang hanya
mengawasi kegiatan perusahaan saja. Auditor internal seharusnya memperluas
fungsi akuntansi kepada aplikasi manajemennya. Karena itu auditor internal dapat
membantu pimpinan atau manajemen dalam menganalisis data dan catatan-catatan
yang berkaitan dengan penjualan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian.
Auditor internal tidak dapat memaksakan tindakan tertentu, tetapi dapat
memperolehnya dengan menyampaikan hal-hal penting kepada pimpinan atau
manajemen sampai diambil suatu tindakan yang memuaskan.
Melihat arti penting penjualan bagi suatu perusahaan, penulis tertarik
untuk mempelajari peranan auditor internal terhadap arus penjualan sehingga
penulis memilih judul skripsi:
“PERANAN
AUDITOR
INTERNAL
DALAM
MENGENDALIKAN
PENJUALAN SEWA KAMAR “.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah penulis kemukakan di
atas, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan diteliti dan dibahas
sebagai berikut:
1) Apakah pengendalian internal dalam penjualan sewa kamar yang
diterapkan Hotel Santika sudah memadai ?
2) Bagaimana penerapan audit internal yang dijalankan Hotel Santika
terhadap penjualan sewa kamar ?
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
5
3) Bagaimana hubungan antara peranan auditor internal dengan penjualan
sewa kamar di Hotel Santika ?
4) Sejauh mana kontribusi auditor internal dalam mengendalikan
penjualan sewa kamar ?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai pokok-pokok masalah tersebut di atas, penelitian ini dilaksanakan
dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban atas masalah tersebut, yaitu:
1) Untuk menilai keandalan pengendalian internal pada penjualan sewa
kamar di Hotel Santika.
2) Untuk memahami dan mempelajari penerapan audit internal terhadap
penjualan sewa kamar di Hotel Santika.
3) Untuk menilai peranan auditor internal terhadap penjualan sewa
kamar di Hotel Santika.
4) Untuk mengetahui sejauh mana kontribusi auditor internal dalam
mengendalikan penjualan sewa kamar.
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
6
1.4. Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan penulis pada penjualan jasa kamar ini,
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna.
1) Bagi perusahaan
Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat berguna bagi manajemen
untuk meninjau kembali apakah perlu dilakukan tindakan perbaikan
atau modifikasi terhadap pengendalian internal penjualan yang ada
khususnya penjualan sewa kamar sehingga dapat lebih meningkatkan
efisiensi dan efektivitas aktivitas penjualan jasa kamar.
2) Bagi masyarakat
Terutama yang berada di lingkungan perusahaan, penulis berharap
agar penelitian yang terbatas ini dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat sebagai bahan bacaan untuk menambah informasi.
3) Bagi penulis
Diharapkan agar penelitian ini akan memberikan pengalaman langsung
dalam menerapkan teori-teori auditing ke dalam dunia praktek dengan
segala modifikasi yang diperlukan sesuai jenis dan kondisi perusahaan
serta dapat memberikan suatu gambaran nyata mengenai peranan
auditor internal atas pengendalian penjualan di dalam perusahaan.
4) Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana
ekonomi jurusan akuntansi pada Universitas Kristen Maranatha.
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
7
1.5. Rerangka Pemikiran
Perkembangan usaha mendorong timbulnya perusahaan baru yang
menyebabkan persaingan dalam bidang usaha sejenis semakin ketat. Dengan
demikian, sudah seharusnya setiap perusahaan menerapkan manajemen dan
strategi terbaik bagi perusahaannya untuk menjaga kelangsungan hidup usahanya.
Pada perusahaan yang relatif masih kecil dan dikelola secara sederhana,
fungsi pengendalian masih dapat secara langsung dilakukan oleh pemiliknya.
Tetapi sejalan dengan perkembangan perusahaan maka aktivitas perusahaan akan
semakin kompleks dan semakin luas ruang lingkup serta permasalahan yang
dihadapi. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan jangkauan pengendalian (span
of control) dari manajemen, sehingga diperlukan suatu cara pengendalian yang
dapat dikelola secara efektif, yaitu melalui pengendalian internal. Pengendalian
internal ini sangat penting di dalam setiap bagian dalam perusahaan, dan pada
skripsi ini khususnya pada bagian penjualan sewa kamar.
Menurut SAS No. 78 (Audit Standard Board, 1995:2.6), pengendalian
internal merupakan suatu proses yang dijalankan oleh Board of Director,
manajemen, dan personil lain, yang didisain untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian tujuan-tujuan sebagai berikut: efisiensi dan
efektivitas operasi, keandalan laporan keuangan, dan kepatuhan terhadap hukum
dan peraturan yang berlaku.
Suatu pengendalian yang baik, akan dapat menekan atau memperkecil
terjadinya kesalahan dan penyelewengan serta mengatasinya dengan cepat.
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
8
Pelaksanaan pengendalian internal tidak lepas dari faktor manusia, dimana
ketaatan dan ketelitian dapat berjalan sebagaimana mestinya dan dimodifikasi
sesuai perkembangan keadaan. Semakin besarnya wewenang yang dilimpahkan,
maka diperlukan adanya bagian khusus yang melaksanakan tugas pengawasan
atas keseluruhan aktivitas perusahaan. Manajer perusahaan bertanggung jawab
atas keberhasilan pengendalian internal, yang tentu dapat menekan terjadinya
kesalahan dan penyelewengan yang mungkin terjadi dengan memperhatikan biaya
dan manfaat yang diperoleh.
Untuk melakukan pengawasan tersebut, pimpinan membutuhkan bantuan
dari pihak lain yang bertanggung jawab untuk mengawasi seluruh kegiatan
perusahaan dan melaporkan hasil pengawasannya pada pimpinan perusahaan.
Fungsi ini biasa dikenal dengan audit internal.
Audit internal merupakan suatu aktivitas penilaian secara bebas dan tidak
memihak dalam suatu organisasi perusahaan dan untuk menilai keefektifan
prosedur-prosedur yang telah ditetapkan serta untuk me-review akuntansi
keuangan dan kegiatan operasional lainnya sebagai dasar untuk memberikan
rekomendasi konstruktif kepada pimpinan perusahaan dalam melakukan
pengendalian operasi usahanya. Meskipun bagian audit ini bekerja secara
independen, namun ia tetap merupakan bagian dari staf manajemen secara
keseluruhan.
Dalam SAS No. 78, Standard of Fieldwork (Standar Pekerjaan Lapangan)
yang kedua, dicantumkan:
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
9
“A sufficient understanding of internal control is to be obtained to plan the
audit and to determine the nature, timing, and extent of tests to be
performed“.
Artinya pemahaman yang memadai atas pengendalian internal harus
diperoleh untuk merencanakan audit dan untuk menentukan sifat, waktu, dan
lingkup pengujian yang dilakukan.
Tujuan dilakukannya audit internal ini adalah memberikan jasa kepada
pimpinan perusahaan cara mengevaluasi atau memeriksa kegiatan perusahaan
agar dapat membantu manajemen untuk melaksanakan kewajibannya secara
efektif dan efisien. Agar dapat mencapai tujuan tersebut, auditor internal dalam
menjalankan tugasnya harus mendapatkan pemahaman yang memadai mengenai
masing-masing komponen pengendalian internal yang ada dalam perusahaan agar
dapat merencanakan audit atas laporan keuangan perusahaan tersebut dan
menentukan sifat, waktu, dan lingkup pengujian yang harus dilakukan.
Penjualan merupakan sumber dana utama untuk melangsungkan jalannya
operasi perusahaan dan merupakan komponen utama dalam menentukan laba
bersih perusahaan. Penjualan juga menyebabkan peningkatan kas, saldo kas pada
tanggal neraca mungkin tidak material, namun arus kas perusahaan hasil transaksi
penerimaan uang tunai selama periode akuntansi dapat memberikan pengaruh
yang material bagi laporan keuangan. Dalam mengawasi aktivitas penjualan ini,
diperlukan pengendalian yang memadai terhadap pengelolaan penjualan jasa agar
tujuan perusahaan tercapai.
Di dalam mengendalikan penjualan sewa kamar ini, diperlukan suatu
fungsi independen yang dapat menilai dan mengevaluasi aktivitas pengendalian
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
10
tersebut, yang dapat diberikan dengan adanya auditor internal. Auditor internal
merupakan orang yang melakukan audit internal. Pernyataan The Institute of
Internal Auditor (IIA) menggambarkan audit internal sebagai suatu aktivitas
penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan yang melaksanakan
kegiatannya bagi perusahaan. Hal-hal yang termasuk dalam lingkup audit internal
yaitu: cukup tidaknya pengendalian internal, kualitas pelaksanaan dalam
menjalankan tanggung jawab yang diberikan, reliabilitas dan integritas informasi
keuangan dan operasional, kesesuaian dengan kebijakan, rencana, prosedur,
hukum, dan pengaturan, verifikasi dan perlindungan harta, serta keekonomisan
dan efisiensi dalam penggunaan berbagai sumber daya. Fungsi paling dasar yang
dilaksanakan oleh auditor internal adalah memberikan kepastian kepada
manajemen sehubungan dengan baik tidaknya masalah pengendalian internal.
Lingkup potensial auditor internal hampir tidak terbatas. Selain memeriksa
masalah pengendalian akuntansi, apa yang dikerjakan oleh auditor internal dalam
suatu perusahaan pada dasarnya merupakan hasil akhir dari proses penawaran dan
pemeriksaan yang terjadi antara pihak auditor internal dengan manajemen. Pada
dasarnya, hal-hal yang dilakukan oleh auditor internal secara tepat dapat
dirangkum dalam tiga kata kunci, yaitu:
1) Memastikan (menentukan dan mengevaluasi).
2) Menilai (mengevaluasi dan menaksir).
3) Merekomendasi (memberi saran).
Sebagai fungsi independen, auditor internal harus dapat memberikan
pertimbangan dalam perencanaan dan pengendalian. Auditor internal harus
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
11
menilai dan mengevaluasi penjualan secara mendetail dan menyediakan laporan
yang cukup kepada manajemen. Laporan harus berisi informasi yang berguna bagi
mereka yang menerimanya, mudah dimengerti, dan diberikan tepat pada
waktunya. Auditor internal tidak boleh menganggap bahwa pekerjaannya telah
selesai apabila belum menerbitkan laporan. Auditor internal harus dapat
menyajikan analisis dan membuat rekomendasi dari hasil pemeriksaan dan
pengawasan untuk laporan-laporan yang diterbitkannya. Peran auditor internal
tersebut harus dijalankan dalam posisi yang independen dalam perusahaan. Agar
seorang auditor internal dapat melakukan tugasnya dengan efektif, maka ia harus
independen terhadap objek yang diperiksa. Auditor internal harus dapat
mempertahankan sikap yang objektif, dimana ia harus dipisahkan dari semua
fungsi operasionalnya, meliputi penyusunan dan penerapan prosedur, membuat
catatan, dan penugasan kegiatan lain yang menjadi sasaran audit.
Berdasarkan uraian di atas penulis menyusun landasan pemikiran bahwa
penjualan merupakan sumber dana utama untuk melangsungkan jalannya operasi
perusahaan dan merupakan komponen utama dalam menentukan laba bersih
perusahaan, sehingga auditor internal harus kreatif dalam menganalisis dan
melaporkan fakta-fakta untuk membantu mereka yang bertanggung jawab atas
fungsi pengendalian penjualan sewa kamar. Berdasarkan rerangka pemikiran yang
telah diuraikan di atas, maka penulis dalam penelitian ini mengemukakan
hipotesis bahwa:
Terdapat hubungan positif antara peranan auditor internal dengan
penjualan sewa kamar.
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
12
1.6. Pengujian Hipotesis
1) Penetapan Hipotesis
H0 adalah suatu hipotesis tentang tidak adanya hubungan antara variabel X
dan variabel Y. Hipotesis ini diformulasikan untuk ditolak. Apabila H0
ditolak, H1 dapat diterima. H1 menyatakan adanya hubungan antara
variabel X dan variabel Y.
2) Pemilihan Tes Statistik
Uji menguji hubungan antara variabel X dan variabel Y digunakan analisis
korelasi Rank Spearman yang tepat digunakan untuk mengukur data yang
berupa urutan.
Rumus:
n
6
rs = 1 −
∑ di 2
i =1
n3 − n
3) Penetapan Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikansi yang dipilih adalah 0,05. Alasan pemilihan tingkat
signifikansi dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan kedua variabel.
1.7. Waktu dan Tempat Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian lapangan
yang dimulai pada bulan Maret 2006 di Hotel Santika, yang beralamat di Jalan
Sumatera No. 52-54 Bandung.
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
13
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
14
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
15
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
16
Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN dan SARAN
221
Bab 5
Simpulan dan Saran
5.1. Simpulan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengambil topik tentang “Peranan
Auditor Internal dalam Mengendalikan Penjualan Sewa Kamar”, dengan studi
kasus pada Hotel Santika Bandung.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa
terdapat hubungan antara peranan auditor internal dengan penjualan sewa kamar.
Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil evaluasi yang dikumpulkan penulis pada
tahap pemahaman pengendalian internal perusahaan, peranan unit audit internal,
dan peranan auditor internal.
Berdasarkan literature survey dan penelitian secara langsung ke
perusahaan, dengan menggunakan metode teknik wawancara, penyebaran
kuesioner, dan analisis data perusahaan, penulis menarik simpulan sebagai
berikut:
1) Hasil evaluasi atas penerapan pengendalian internal pada perusahaan cukup
baik. Hal ini terlihat dari elemen-elemen pengendalian internal perusahaan
yang dinilai cukup memadai, antara lain:
(a) Lingkungan pengendalian yang terdapat pada perusahaan cukup baik, hal
ini didasarkan atas:
Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN dan SARAN
222
i. Penggunaan metode sentralisasi, dengan demikian akan semakin
kecil kemungkinan adanya penyalahgunaan wewenang dan
tanggung jawab.
ii. Struktur organisasi yang dibentuk membatasi tanggung jawab dan
wewenang yang ada.
iii. Adanya human resources manager yang menangani berbagai
masalah kepegawaian.
(b) Penilaian risiko pada perusahaan ini telah memadai, hal ini dapat dilihat
bahwa manajemen telah menyajikan penjualan dalam laporan keuangan
secara wajar menurut Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.
(c) Aktivitas pengendalian yang terdapat pada perusahaan cukup memadai,
hal ini antara lain didukung oleh kebijakan dan prosedur, antara lain:
i. Terdapat otorisasi untuk pemberian potongan harga.
ii. Penggunaan dokumen dan catatan yang diterapkan Hotel Santika
telah memadai baik dilihat dari rancangannya maupun dilihat dari
pengoperasiannya.
iii. Perusahaan menggunakan komputer personal untuk membebankan
setiap penjualan jasa yang terjadi pada guest folio Hotel Santika.
(d) Proses informasi dan komunikasi pada perusahaan ini telah memadai, hal
ini dapat dilihat dari:
i. Penggunaan dokumen telah sesuai dengan transaksi yang telah
terjadi.
Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN dan SARAN
223
ii. Pengakuan pendapatan pada perusahaan ini dilakukan berdasarkan
cash basis.
(e) Pemantauan yang berkaitan dengan penilaian efektivitas rancangan dan
operasi pengendalian internal telah dilakukan secara periodik oleh
manajemen.
2) Manajemen unit audit internal perusahaan sejauh ini telah berjalan cukup baik
dan memiliki struktur organisasi yang jelas kedudukannya di lingkungan
Hotel Santika. Hal ini didasarkan atas:
(a) Unit audit internal memiliki struktur organisasi yang independen di
lingkungan organisasi Hotel Santika. Posisi yang independen ini memberi
jaminan atas kemandirian auditor dalam melaksanakan tugasnya. Dengan
adanya kemandirian tersebut, auditor dapat melaksanakan audit secara
objektif dan tidak menemukan kesulitan saat melaksanakan tugasnya.
(b) Unit audit internal bertanggung jawab langsung pada pimpinan hotel, yaitu
pada direktur hotel. Selain pada pimpinan hotel, audit internal juga
menjalin
koordinasi
perusahaan
pariwisata
dengan
lembaga
lainnya
seperti
pendidikan
travel
pariwisata
agent,
dan
perusahaan
penerbangan, dan hotel-hotel lain yang menjalin kerja sama dengan Hotel
Santika.
(c) Perencanaan audit unit ini disusun dalam suatu program audit tahunan.
Dalam jadwal audit ini disusun rencana audit untuk periode bulanan,
triwulan, semester, dan tahunan. Dalam program itu dijabarkan unit apa
saja yang menjadi sasaran audit, tujuan audit, dan waktu pelaksanaan
Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN dan SARAN
224
audit. Dalam melaksanakan audit, auditor tidak hanya memiliki penilaian
kegiatan keuangan saja, tapi menilai juga kehematan, efisiensi, dan
efektivitas operasional setiap aktivitas di hotel. Pimpinan unit audit
internal menyusun laporan audit dan membicarakannya terlebih dahulu
dengan pimpinan unit yang diaudit sebelum melaporkannya pada
pimpinan hotel.
3) Auditor internal perusahaan telah menjalankan tugasnya dengan baik dan
memiliki hubungan dengan penjualan sewa kamar hotel. Hal ini dapat dilihat
dari hasil analisis data yang menunjukkan bahwa Sig. (2-tailed) 0.000 lebih
kecil dari á = 0.05 yang menunjukkan H0 ditolak dan berarti H1 diterima.
Berdasarkan hipotesis yang dibuat penulis, hal ini menunjukkan bahwa
terdapat hubungan positif antara peranan auditor internal dengan penjualan
sewa kamar.
4) Auditor internal perusahaan memiliki kontribusi yang cukup berpengaruh
dalam mengendalikan penjualan sewa kamar hotel. Hal ini terbukti dari
praktek yang selama ini dijalankan perusahaan, meliputi:
(a) Kedudukan auditor internal sebagai fungsi yang terpisah dari fungsi
operasional perusahaan dan bertanggung jawab secara langsung kepada
pinpinan perusahaan. Hal ini memungkinkan auditor internal bersikap
independen. Di samping itu, auditor internal memiliki latar belakang
pendidikan akuntansi, dan pada umumnya pengalaman kerja sebagai
auditor internal.
(b) Auditor internal selalu membuat program audit tertulis.
Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN dan SARAN
225
(c) Dilakukannya tahap-tahap pelaksanaan audit oleh auditor internal.
(d) Auditor internal membuat laporan yang memuat temuan atas hasil audit,
yang dapat dipakai sebagai tindakan evaluasi dan koreksi bagi manajemen
perusahaan.
(e) Adanya tindak lanjut manajemen perusahaan atas saran yang diberikan
oleh auditor internal, dan dilakukannya pemantauan oleh auditor internal
terhadap tindak lanjut perbaikan.
(f) Auditor internal mengadakan evaluasi dan pemantauan terhadap
pelaksanaan sistem pengendalian internal penjualan.
(g) Auditor
internal
bersama-sama
bagian
EDP
merancang
sistem
pengendalian internal penjualan perusahaan.
(h) Auditor internal sangat berperan dalam pelaksanaan pengendalian internal
pernjualan yang efektif.
5.2. Saran
Penulis menemukan beberapa kelemahan dalam pengendalian internal
Hotel Santika atas penjualan sewa kamar. Untuk perbaikan dan peningkatan
kualitas terhadap pelaksanaan fungsi audit internal dan peran auditor internal
terhadap pengendalian internal penjualan sewa kamar, penulis mengajukan
beberapa saran, sebagai berikut:
1) Mencantumkan nomor yang tercetak pada telephone traffic sheet, agar
tidak menyulitkan dan membingungkan karyawan dalam melaporkan
Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN dan SARAN
226
transaksi, sehinnga kecepatan dan ketepatan dalam penyelesaian transaksi
dapat terjamin.
2) Menyajikan rekening piutang tak tertagih, walaupun kemungkinan
terjadinya piutang tak tertagih kecil tetapi lebih baik dibuat untuk berjagajaga (conservatism).
3) Pada dokumen deposit voucher, lebih baik dibuat kolom jumlah terbilang
untuk jumlah uang yang diterima, karena untuk mencegah salahnya
penulisan angka pada nilai uang yang diterima. Dengan adanya kolom ini,
pemakai diharuskan mencantumkan nilai uang tersebut dengan dua cara
sehingga kemungkinan salah pengisian dapat dihindari.
4) Kendala utama unit audit internal saat ini adalah keterbatasan waktu dalam
mengaudit. Mengingat perkembangan aktivitas dan tuntutan dari unit lain,
unit audit internal dapat melakukan peninjauan secara teratur atas
pengendalian internal hotel sehingga memungkinkan dilakukan perbaikan
dan penyempurnaan atas kelemahan sistem pengendalian internal hotel
dan pihak manajemen hotel dapat mengatasi kendala dan perkembangan
situasi yang terjadi serta dapat meningkatkan kinerja perusahaan umumnya
dan peningkatan penjualan kamar dari tahun ke tahun khususnya.
Demikianlah simpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan dari
penelitian yang telah dilakukan. Penulis berharap Hotel Santika dapat
meningkatkan penjualan sewa kamar setiap tahunnya, dapat mempertahankan
pelayanan yang dirasakan cukup memuaskan, memperbaiki kekurangan yang ada,
dan menyempurnakan unit audit internal Hotel Santika agar dapat memberikan
Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN dan SARAN
227
pelayanan yang memuaskan pihak internal hotel pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Arens, A. A. and James, K. L. (2000). 8th Edition. Auditing: An Integrated
Approach. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
American Institute of Certified Public Accountants. (1995). Statement on Auditing
Standards No. 78-An Amendment SAS No. 55. New York: Audit Standard
Board.
Bodnar, G. H. and William S. Hopwood. (1999). 7th Edition. Accounting
Information System. London: Prentice Hall International Inc.
Boynton, W. C. and Walter, G. K. (2000). 8th Edition. Modern Auditing. Canada:
John Wiley and Sons, Inc.
Cashin, J. A., Paul, D. N., and John, F. L. (1999). 7th Edition. Cashin’s Handbook
for Auditors. New York: Mc. Graw Hill Book Company.
Chamber, Andrew D. (1999). Internal Auditing: Theory and Practices. Great
Britain Pitman Publishing Ltd.
Cushing, B. E. and Marshall B. Romney. (1999). 9th Edition. Accounting
Information System. New York: Addision-Wesley Publishing Company.
Dewan SAK: Ikatan Akuntan Indonesia. (2000). Buku Ke-2. Standar Akuntansi
Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Dewan SPAP: Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan
Publik. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YPKN.
Hartadi, Bambang. (1997). Edisi 2. Sistem Pengendalian Intern: Dalam
Hubungannya dengan Manajemen dan Audit. Yogyakarta: Badan Penerbit
Fakultas Ekonomi UGM.
Himpunan Peraturan Pelaksanaan Perubahan Undang-undang Perpajakan. (2001).
Jakarta: CV. Eko Jaya.
Kohler, E. L. (2000). 12th Edition. A Dictionary for Accountant. New Delhi:
Prentice Hall of India Private Limited.
Mardiasmo, Prof. (2003). Edisi Revisi. Perpajakan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Peraturan Pemerintah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. (2001). Jakarta:
Citra Umbara.
Universitas Kristen Maranatha
Santoso, Singgih. (2003). Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS
versi 11.5. Jakarta: Penerbit: Elex Media Komputindo.
Sawyer. (2001). 7th Edition. Internal Auditing. The Institute of Internal Auditors.
Sihite, R. (2000). 5th Edition. Hotel Management. Surabaya: Penerbit SIC.
The Institute of Internal Auditors. (1997, Agustus). The IIA’s Statements on
Internal Auditing Standards, Journal No: 16.
The Institute of Internal Auditors. (1999). Standards for The Professional
Practice of Internal Auditing.
Tuanakotta, T. M. (1982). Edisi 3. Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Akuntan
Publik. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Tugiman, Hiro. (2000). Pandangan Baru Internal Auditing. tanpa penerbit.
Tugiman, Hiro. (2000). Pengenalan Internal Audit. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Tugiman, Hiro. (2000). Standar Profesional Audit Internal-Pernyataan Tanggung
Jawab Audit Internal. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Widjayanto, N. (1999). Edisi 4. Pemeriksaan Operasional Perusahaan. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Universitas Kristen Maranatha