DAFTAR PUSTAKA Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan Perilaku merokok pada remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,A. (1999). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Ali,M & Asrori,M. (2004). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Asrori, A. (2009). Hubungan Kecerdasan Emosi dan Interaksi Teman Sebaya
dengan Penyesuaian Sosial pada Siswa Kelas VIII Program Akselerasi
di SMP Negeri 9 Surakarta. Skripsi [tidak diterbitkan]. Surakarta:
Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret.
Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Berk, Laura.E. (2012). Development Through The Lifespan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Chaplin, J.P. (2011). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Chotidjah, S. (2012). Pengetahuan Tentang Rokok Pusat Kendali Kesehatan
Eksternal dan Perilaku Merokok. Jurnal Sosial Humaniora.
Vol.16,No.1.49-56.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar
Indonesia (Riskesdas). 2013.
Djauzi, S. (2009). Raih Kembali Kesehatan. Jakarta: Kompas.
E.D. Firdaus, TA. Larasati, Zuraida, & Sukohar. (2014). Hubungan Pergaulan
Teman Sebaya terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri
di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung. Jurnal Psikologi. Vol.3,
No 3:56-61.
Fajri, W. (2014). Pria Perokok Indonesia Kedua Tertinggi Di Dunia. Kompas.com
[on-line]
diakses
pada
tanggal
25
april
2014
dari
http://health.kompas.com/read/2014/01/10/1503085/Pria.Perokok.Indone
sia.Kedua.Tertinggi.di.Dunia.
Hadi. (2000). Statistik Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset.
67
68
Haditono, Monks, R. Siti, dan Knoers. (1983). Psikologi Perkembangan:
Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajahmada
University Press.
Hasanah, A.U & Sulastri. (2011). “Hubungan antara Dukungan Orang Tua,
Teman Sebaya dan Iklan Rokok dengan Perilaku Merokok Pada Siswa
Laki-Laki Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali”. Jurnal ilmu kesehatan.
Vol. 8, No. 1: 695 – 705.
Hurlock, B.E. (2012).Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentan Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Jaya, M. (2009). Pembunuh Berbahaya Itu Bernama Rokok. Yogyakarta: Riz’ma.
Kemala, I dan Hasnida. (2005). “Hubungan antara Stress dan Perilaku Merokok
pada Remaja Laki-Laki”. Jurnal Psikologia vol.1, No.2: 105-111.
Kharie, R, Pondaag, L, dan Lolong, J. (2014). Hubungan Pola Asuh Orang Tua
dengan Perilaku Merokok pada Anak Laki-Laki usia 15-17 Tahun di
Kelurahan Tanah Raja Kota Ternate. Jurnal Keperawatan. Vol.2 no.1.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/4056/3572
Komalasari, D & A.F.Helmi. (2006). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok
pada Remaja. Jurnal Psikologi. No.28: 37-47.
Lia. (2011). Pemkot Solo Resmikan 3 Klinik Berhenti Merokok di 3 Puskesmas.
Solopos.com [on-line] diakses pada tanggal 27 pebruari 2014 dari
http://www.solopos.com/2011/11/16/pemkot-solo-resmikan-3-klinikberhenti-merokok-di-3-puskesmas-249440
Lestari, R & Purwandari,E. (2012). Perilaku Merokok pada Remaja SMA/SMK
di Kota dan Luar Kota. Jurnal Psikologi. 136-145.
Maseda, D.R, Suba, B, dan Wongkar, D. (2013). Hubungan Pengetahuan dan
Sikap tentang Bahaya Merokok dengan Perilaku Merokok Pada Remaja
Putra Di SMA Negeri 1 Tompasobaru. Jurnal keperawatan. Vol.1,
No.1:1-8.
Mappiare, A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Mulyana, A. (2013). Ini Bocoran Kementerian Kesehatan Soal Jutaan Perokok
Anak Remaja di Indonesia. Rmol.co [on-line] diakses pada tanggal 27
pebruari 2014 dari http://www.rmol.co/read/2013/11/12/132873/IniBocoran-Dirjen-Kemenkes-Soal-Jutaan-Perokok-Anak-Remaja-diIndonesia.
69
Mutadin, Z. (2002). Remaja dan Rokok. e-psikologi.com. diakses pada tanggal 25
april 2014 dari http://www.epsikologi.com/artikel/individual/remajarokok.
Nainggolan R.A. (2009). Anda Mau Berhenti Merokok Pasti Berhasil. Bandung:
Indonesia Publishing Hause.
Ormrod, J.E. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Papalia,D.E, Olds,S.W, dan Feldman,R.D. (2009). Human Development
Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika.
Permatasari, I & Wahyuni. (2011). Hubungan Pola Asuh Keluarga dan
Lingkungan Teman Sebaya dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Usia
11- 20 Tahun di Desa Nambohan Kecamatan Purwodadi Kota
Purwodadi Kabupaten Grobogan. Jurnal ilmu kesehatan. Vol. 8 No. 1:
706-721.
Pratiwi, A. (2013). Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Perilaku Merokok
pada Remaja di Kelurahan Juwiring. Skripsi [tidak diterbitkan].
Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahayu, E.D. (2013). Hubungan antara Depresi dengan Kecenderungan Perilaku
Merokok pada Remaja. Skripsi [diterbitkan]. Surakarta: Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sari,A.T, Ramdhani,N, & Eliza,M. (2003). Empati dan Perilaku Merokok di
Tempat Umum. Jurnal Psikologi. Vol.30, No.2: 81-90.
Saefullah. (2012). Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia.
Santoso,S. (2010). Teori-Teori psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Santrock, J.W. (2005) Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Sitopoe. (2009). Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta: Grafindo
Soetjiningsih. (2010). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:
Sagung Seto.
Sonna, L. (2007). Memahami Segalanya Tentang Membimbing Anak Remaja.
Batam: Karisma publising group.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
70
Susanti,Y.E. (2007). Hubungan antara Kecenderungan Mencari Sensasi dan
Konformitas dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Putri. Skripsi [tidak
diterbitkan]. Surakarta: Fakultas Psikologi universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Syam, F. (2014). Sekali Lagi Katakan Tidak Memilih Caleg Perokok.
Kompas.com [on-line] diakses pada tanggal 21 april 2014 dari
http://health.kompas.com/read/2014/04/07/1524508/Sekali.Lagi.Katakan
.Tidak.Memilih.Caleg.Perokok.
Walgito, B. (2007). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
Wismanto,Y.B dan Sarwo,Y.B. (2007). Strategi Penghentian Perilaku Merokok.
Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.
Ahmadi,A. (1999). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Ali,M & Asrori,M. (2004). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Asrori, A. (2009). Hubungan Kecerdasan Emosi dan Interaksi Teman Sebaya
dengan Penyesuaian Sosial pada Siswa Kelas VIII Program Akselerasi
di SMP Negeri 9 Surakarta. Skripsi [tidak diterbitkan]. Surakarta:
Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret.
Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Berk, Laura.E. (2012). Development Through The Lifespan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Chaplin, J.P. (2011). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Chotidjah, S. (2012). Pengetahuan Tentang Rokok Pusat Kendali Kesehatan
Eksternal dan Perilaku Merokok. Jurnal Sosial Humaniora.
Vol.16,No.1.49-56.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar
Indonesia (Riskesdas). 2013.
Djauzi, S. (2009). Raih Kembali Kesehatan. Jakarta: Kompas.
E.D. Firdaus, TA. Larasati, Zuraida, & Sukohar. (2014). Hubungan Pergaulan
Teman Sebaya terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri
di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung. Jurnal Psikologi. Vol.3,
No 3:56-61.
Fajri, W. (2014). Pria Perokok Indonesia Kedua Tertinggi Di Dunia. Kompas.com
[on-line]
diakses
pada
tanggal
25
april
2014
dari
http://health.kompas.com/read/2014/01/10/1503085/Pria.Perokok.Indone
sia.Kedua.Tertinggi.di.Dunia.
Hadi. (2000). Statistik Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset.
67
68
Haditono, Monks, R. Siti, dan Knoers. (1983). Psikologi Perkembangan:
Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajahmada
University Press.
Hasanah, A.U & Sulastri. (2011). “Hubungan antara Dukungan Orang Tua,
Teman Sebaya dan Iklan Rokok dengan Perilaku Merokok Pada Siswa
Laki-Laki Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali”. Jurnal ilmu kesehatan.
Vol. 8, No. 1: 695 – 705.
Hurlock, B.E. (2012).Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentan Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Jaya, M. (2009). Pembunuh Berbahaya Itu Bernama Rokok. Yogyakarta: Riz’ma.
Kemala, I dan Hasnida. (2005). “Hubungan antara Stress dan Perilaku Merokok
pada Remaja Laki-Laki”. Jurnal Psikologia vol.1, No.2: 105-111.
Kharie, R, Pondaag, L, dan Lolong, J. (2014). Hubungan Pola Asuh Orang Tua
dengan Perilaku Merokok pada Anak Laki-Laki usia 15-17 Tahun di
Kelurahan Tanah Raja Kota Ternate. Jurnal Keperawatan. Vol.2 no.1.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/4056/3572
Komalasari, D & A.F.Helmi. (2006). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok
pada Remaja. Jurnal Psikologi. No.28: 37-47.
Lia. (2011). Pemkot Solo Resmikan 3 Klinik Berhenti Merokok di 3 Puskesmas.
Solopos.com [on-line] diakses pada tanggal 27 pebruari 2014 dari
http://www.solopos.com/2011/11/16/pemkot-solo-resmikan-3-klinikberhenti-merokok-di-3-puskesmas-249440
Lestari, R & Purwandari,E. (2012). Perilaku Merokok pada Remaja SMA/SMK
di Kota dan Luar Kota. Jurnal Psikologi. 136-145.
Maseda, D.R, Suba, B, dan Wongkar, D. (2013). Hubungan Pengetahuan dan
Sikap tentang Bahaya Merokok dengan Perilaku Merokok Pada Remaja
Putra Di SMA Negeri 1 Tompasobaru. Jurnal keperawatan. Vol.1,
No.1:1-8.
Mappiare, A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Mulyana, A. (2013). Ini Bocoran Kementerian Kesehatan Soal Jutaan Perokok
Anak Remaja di Indonesia. Rmol.co [on-line] diakses pada tanggal 27
pebruari 2014 dari http://www.rmol.co/read/2013/11/12/132873/IniBocoran-Dirjen-Kemenkes-Soal-Jutaan-Perokok-Anak-Remaja-diIndonesia.
69
Mutadin, Z. (2002). Remaja dan Rokok. e-psikologi.com. diakses pada tanggal 25
april 2014 dari http://www.epsikologi.com/artikel/individual/remajarokok.
Nainggolan R.A. (2009). Anda Mau Berhenti Merokok Pasti Berhasil. Bandung:
Indonesia Publishing Hause.
Ormrod, J.E. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Papalia,D.E, Olds,S.W, dan Feldman,R.D. (2009). Human Development
Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika.
Permatasari, I & Wahyuni. (2011). Hubungan Pola Asuh Keluarga dan
Lingkungan Teman Sebaya dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Usia
11- 20 Tahun di Desa Nambohan Kecamatan Purwodadi Kota
Purwodadi Kabupaten Grobogan. Jurnal ilmu kesehatan. Vol. 8 No. 1:
706-721.
Pratiwi, A. (2013). Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Perilaku Merokok
pada Remaja di Kelurahan Juwiring. Skripsi [tidak diterbitkan].
Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahayu, E.D. (2013). Hubungan antara Depresi dengan Kecenderungan Perilaku
Merokok pada Remaja. Skripsi [diterbitkan]. Surakarta: Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sari,A.T, Ramdhani,N, & Eliza,M. (2003). Empati dan Perilaku Merokok di
Tempat Umum. Jurnal Psikologi. Vol.30, No.2: 81-90.
Saefullah. (2012). Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia.
Santoso,S. (2010). Teori-Teori psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Santrock, J.W. (2005) Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Sitopoe. (2009). Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta: Grafindo
Soetjiningsih. (2010). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:
Sagung Seto.
Sonna, L. (2007). Memahami Segalanya Tentang Membimbing Anak Remaja.
Batam: Karisma publising group.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
70
Susanti,Y.E. (2007). Hubungan antara Kecenderungan Mencari Sensasi dan
Konformitas dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Putri. Skripsi [tidak
diterbitkan]. Surakarta: Fakultas Psikologi universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Syam, F. (2014). Sekali Lagi Katakan Tidak Memilih Caleg Perokok.
Kompas.com [on-line] diakses pada tanggal 21 april 2014 dari
http://health.kompas.com/read/2014/04/07/1524508/Sekali.Lagi.Katakan
.Tidak.Memilih.Caleg.Perokok.
Walgito, B. (2007). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
Wismanto,Y.B dan Sarwo,Y.B. (2007). Strategi Penghentian Perilaku Merokok.
Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.