KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI
KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Geografi

Disusun Oleh:
WAHYU SETYO NUGROHO
A610100024

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI
KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA
Oleh:
Wahyu Setyo Nugroho A610100024, Program Studi Pendidikan Geografi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2014


ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta
khususnya di daerah yang berpotensi bencana banjir yaitu Kampung Tapen, Kampung Praon,
Kampung Minapadi, dan Kampung Nayu Timur dengan judul Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam
Menghadapi Bencana Banjir di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Kesiapsiagaan masyarakat Kelurahan Nusukan
dalam menghadapi bencana banjir, 2) Tingkat ancaman masyarakat terhadap bencana banjir di
Kelurahan Nusukan. Jumlah sampel penelitian sebanyak 97 Kepala Keluarga atau Wakil Kepala
Keluarga dari populasi 2.766 Kepala Keluarga di empat Kampung tersebut dengan tingkat
presisi 10%. Pengambilan sampel adalah Sampel Strata Random dengan penentuan ukuran
sampel menggunakan rumus Taro Yamene (Riduwan, 2010). Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi, angket (Kuesioner), dokumentasi, dan wawancara. Data yang
digunakan adalah Data Primer yang diperoleh langsung dari lapangan dengan menggunakan
kuesioner (angket) dan Data Skunder yang diperoleh dari instansi-instansi terkait. Teknik uji
persayaratan analisis mengguanakan uji coba angket, uji validitas, dan uji reliabilitas. Teknik
analisis data menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat kesiapsiagaan masyarakat Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta
diperoleh nilai indeks keseluruhan yaitu 63,04% (Siap) yang berada pada interval 60 - 80, hal
ini menunjukkan bahwa tingkat kesiapsiagaan masyarakat Kelurahan Nusukan, Kecamatan

Banjarsari, Kota Surakarta terhadap bencana banjir termasuk dalam katagori Siap. Tingkat
ancaman masyarakat terhadap bencana banjir digambarkan indeks ancaman bencana banjir
dengan Peta Zonasi Daerah rawan banjir dari BPBD Surakarta, bahwa Kelurahan Nusukan
termasuk daerah rawan bencana banjir dalam katagori Sedang. Kemudian indeks penduduk
terpapar di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta diperoleh nilai indeks
0,87 yang berarti menunjukkan bahwa indeks penduduk terpapar di Kelurahan Nusukan,
Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta termasuk dalam katagori Tinggi. Jadi hasil dari indeks
ancaman bencana banjir dengan indeks penduduk terpapar menghasilkan matriks tingkat
ancaman bencana banjir, bahwa tingkat ancaman bencana banjir di Kelurahan Nusukan,
Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta termasuk Tinggi.
Kata kunci : Banjir, Kesiapsiagaan Masyarakat, Ancaman

Banjarsari. Hingga Kamis dini hari, air

PENDAHULUAN

belum surut bahkan semakin tinggi dengan

Kota Surakarta terletak di tengah kota


arus yang deras. Banjir di wilayah Solo

atau kabupaten di karesidenan Surakarta

utara, disebabkan luapan air dari anak

yang merupakan kota besar disalah satu

sungai Kali Pepe dari arah Boyolali. Air

Provinsi Jawa Tengah. Kota Surakarta

mulai menggenangi rumah warga sekitar

terdiri dari 5 Kecamatan dan 51 Kelurahan

pukul 18.30 WIB. Daerah yang menjadi

dengan luas wilayah 44,06 Km2. Letak


langganan

astronomis 110° 45' 15" dan 110° 45' 35"

banjar

adalah

Kelurahan

Kadipiro, Banyuanyar, Sumber, Nusukan,

BT - 7° 36' dan 7° 56' LS. Kota Surakarta

Gilingan, ketinggian air hingga satu hingga

merupakan wilayah dataran rendah dengan

dua meter atau setinggi dada orang dewasa.


ketinggian ± 92 m dari permukaan laut. Hari

Ratusan rumah di kawasan itu tergenang

hujan yang dilihat dari keadaan iklim Kota

banjir. Listrik yang mengaliri ribuan rumah

Surkarta pada bulan desember dengan

dikawasan

jumlah hari hujan 24. Sedangkan curah

itu

dipadamkan.

(http://ramerame.blogsome.com/2009/02/26/


hujan sebesar 595 mm jatuh pada bulan

banjir-rendam-solo/).

Februari. Rata-rata curah hujan pada hari
hujan terbesar pada bulan Oktober sebesar

Kelurahan Nusukan merupakan salah

31.6 mm per hari hujan. ( Surakarta dalam

satu kelurahan diantara 51 kelurahan yang

Angka Tahun 2007).

ada di kota, termasuk didalam wilayah

Banjir

lagi-lagi


menghantam

Kecamatan Banjarsari dengan letak di utara

Kota

wilayah Kota Surakarta. Kelurahan nusukan

Surakarta. Hujan deras, Rabu (25/2/2009)

merupakan wilayah terletak di perkotaan

sore hingga malam, mengakibatkan banjir

yang padat penduduknya dengan Jumlah

merendam ratusan rumah sedikitnya di

Kepala Keluarga sebanyak 8416 Kepala


delapan kelurahan. Ratusan warga yang

Keluarga

rumahnya terendam banjir mengungsi ke

jiwa.

malam, sebagian besar menghantam wilayah
utara.

Cakupan

banjir

Gilingan

yang


masuk

29.264

jiwa,

Banyaknya

pemeluk

agama

di

Kelurahan Nusukan antara lain Islam 20.537

meliputi

jiwa, Kristen 6.994 jiwa, Katholik 1.651


Kadipiro, Banyuanyar, Sumber, Nusukan
dan

terdiri

perempuan 14.812 jiwa dan laki-laki 14.452

tempat yang lebih tinggi. Banjir pada Rabu

Solo

yang

jiwa, Hindu 27 jiwa, Budha 52 jiwa,

wilayah

1

Konghucu 3 jiwa. (Monografi Kelurahan


sebanyak 1.980, Strata 2 (S2) sebanyak 189,

Nusukan Tahun 2013).

dan Strata 3 (S3) sebanyak 18. (Monografi
Kelurahan Nusukan Tahun 2013).

Menurut laporan monografi Kelurahan
Nusukan 2013 ditinjau dari keadaan sosial

Kelurahan Nusukan merupakan salah

ekonominya Kelurahan Nusukan merupakan

satu wilayah di Kecamatan Banjarsari, Kota

daerah yang sebagian besar penduduknya

Surakarta yang terdiri dari 14 Kampung.

bermata pencaharian sebagai Karyawan

Daerah tersebut sering terjadi banjir dengan

sebanyak 6.783 jiwa, Buruh sebanyak 1.453

intensitas sedang, akan tetapi tidak sumua

jiwa, Guru/Dosen sebanyak 267 jiwa, PNS

Kampung di Kelurahan Nusukan yang

sebanyak 385 jiwa, TNI sebanyak 32 jiwa,

terjadi banjir, hanya beberapa kampung

POLRI sebanyak 26 jiwa, Wiraswasta

yang pernah banjir yaitu Kampung Tapen,

sebanyak 2.221 jiwa, Pelajar/Mahasiswa

Praon,

sebanyak

jiwa,

Penyebab terjadi banjir karena sungai atau

780

gorong-gorong air yang merupakan salah

3.162

Pensiunan/Purnawirawan

sebanyak

Minapadi,

Nayu

satu

3.687 jiwa, Lain-lain 2.315.

masyarakat ke bantaran kali anyar meluap

pendidikan

merupakan

daerah

yang

Solo yang mengalir di Kali Anyar dan Kali

Nusukan

Pepe waktu terjadi curah hujan yang tinggi,

mempunyai

debit air di kali anyar yang merupakan aliran

penduduk yang berpendidikan yang terdiri

air dari hulu ke hilir mengalami peningkatan

dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi,

yang tinggi yang melebihi gorong-gorong

tetapi di Kelurahan Nusukan pendidikannya

atau saluran air, sehinggga air sungai

masih rendah terbukti masih adanya warga

tersebut meluap keatas melalui gorong-

yang tidak sekolah dengan jumlah 3.500

gorong saluran air. Banjir tersebut mencapai

jiwa, tidak tamat SD 3.420 jiwa, belum

ketinggian sekitar 1 m yang mengakibatkan

tamat SD 512 jiwa, sedangkan penduduk
yang

tamat

SMP/Sederajat

SD

sebanyak
sebanyak

dari

akibat kiriman dari DAS Boyolali dan DAS

dilihat dari

Kelurahan

air

dan penyebab banjir yang lainnya adalah

Tingginya angka pendidikan merupakan

segi

pembuangan

Timur.

jiwa, Mengurus rumah tangga sebanyak

aset masa depan masyarakat,

saluran

dan

rumah warga rusak, harta benda hilang dan

4.097,

adanya

4.783,

Nusukan).

SMA/Sederajat sebanyak 9.268, Diploma
III/SM sebanyak 1.251, Diploma IV/S1
2

penyakit.

(Kepala

Kelurahan

Berdasarkan latar belakang masalah,

2. Mengetahui

tingkat

ancaman

maka penulis melakukan penelitian terhadap

bencana banjir terhadap kehidupan

masalah tersebut dengan mengambil judul “

masyarakat di Kelurahan Nusukan

KESIAPSIAGAAN

Kecamatan

DALAM

MASYARAKAT

MENGHADAPI

Manfaat penelitian ini adalah sebagai

KECAMATAN BANJARSARI KOTA

berikut:

SURAKARTA”.

1. Secara teoritis hasil penelitian ini

Berdasarkan latar belakang diatas dapat
beberapa

masalah

secara

sebagai

umum

memberikan

berikut:

diharapkan

mampu

pengetahuan

tentang

masyarakat

dalam

kesiapsiagaan
1. Bagaimana

tingkat

kesiapsiagaan

masyarakat

dalam

menghadapi

bencana

banjir

di

menghadapi
Kelurahan

Kelurahan

Nusukan

langkah-langkah

2. Bagaimana tingkat ancaman bencana
terhadap

di

Kecamatan

selanjutnya

melindungi masyarakat yang berada di

kehidupan

daerah rawan bencana banjir dalam

masyarakat di Kelurahan Nusukan
Banjarsari

banjir

2. Memberikan sikap dan usaha untuk

Surakarta ?

Kecamatan

bencana

Banjarsari Kota Surakarta.

Nusukan Kecamatan Banjarsari Kota

banjir

Kota

Surakarta.

BENCANA

BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN

dirumuskan

Banjarsari

mengurangi bencana yang ditimbulkan

Kota

akibat banjir.

Surakarta ?
LANDASAN TEORI

Sesuai dengan masalah yang dirumuskan

Bencana

diatas, maka tujuan dari pada penelitian ini

adalah

peristiwa

yang

mengancam dan mengganggu kehidupan

adalah:

dan
1. Mengetahui tingkat kesiapsiagaan
masyarakat
bencana

dalam
banjir

masyarakat

yang

disebabkan, baik oleh faktor alam, faktor

menghadapi
di

penghidupan

non alam maupun faktor manusia sehingga

Kelurahan

mengakibatkan

Nusukan Kecamatan Banjarsari Kota

timbulnya

korban

jiwa

manusia, kerusakan lingkungan, kerugian

Surakarta.

3

harta

benda,

dan

dampak

psikologis

akibat meningkatnya muka air sungai secara

(BNPB, 2012:2).

cepat akibat hujan yang sangat lebat.

Banjir adalah suatu kejadian saat air

Penyebab banjir menurut (Krishna S.

menggenangi daerah yang biasanya tidak

Pribadi, 2008), antara lain:

digenangi air dalam selang waktu tertentu.

curah hujan yang sangat tinggi yang

Banjir umumnya terjadi pada saat aliran air

berada diatas ambang normal.

melebihi volume air yang dapat ditampung
dalam

sungai,

danau,

rawa,

Hujan lebat yang berlangsung selama

drainase,

berhari-hari mengakibatkan jumlah air yang

maupun saluran air lainnya pada selang
waktu

tertentu.

Faktor

utama

jatuh ke bumi sangat banyak

yang

Hujan lebat dapat terjadi secara musiman

mempengaruhi banjir adalah intensitas curah

dan meliputi daerah yang sangat luas.

hujan dan lamanya hujan terjadi. Kondisi

Perubahan iklim seperti El Nino juga

topografi, kondisi tanah, serta kondisi

dapat mengakibatkan hujan yang sangat

tutupan lahan juga memberikan pengaruh

lebat.

yang

besar

terhadap

kejadian

banjir

Banyaknya jumlah air hujan yang jatuh

(Krishna S. Pribadi, 2008).

ke bumi tidak mampu tertampung di sungai,
danau, rawa, waduk dan saluran airnya.

Jenis-jenis banjir menurut (Krishna S.

Kesiapsiagaan

Pribadi, 2008), antara lain:

merupakan
Pertama banjir sungai adalah banjir yang

bencana

kegiatan

yang

adalah
menunjukan

tingkat efektivitas respons terhadap bencana

terjadi di dataran rendah yang dilalui oleh

secara

aliran sungai.

keseluruhan.

masyarakat

Kedua banjir Pantai adalah banjir yang

pengurangan

terjadi di sekitar pantai. Banjir pantai terjadi

Kesiapsiagaan

merupakan
risiko

bagian

bencana.

dari
Muara

kesiapsiagaan ini adalah untuk membangun

akibat angina laut yang bertiup ke arah darat

ketahanan masyarakat untuk menghadapi

dengan kencang sehingga menimbulkan

bencana (Pasti, 2009:24).

gelombang laut tinggi yang menyapu ke
Masyarakat adalah adanya saling bergaul

arah daratan terjadilah banjir di sepanjang
pantai.

dan interaksi kerena mempunyai nilai-nilai,

Ketiga banjir bandang adalah jenis banjir

norma-norma, cara-cara, dan prosedur yang

yang dating secara mendadak dan terjadi

merupakan kebutuhan bersama sehingga
masyarakat
4

merupakan

kesatuan

hidup

manusia yang berinteraksi menurut suatu

rawan terjadi banjir di Kelurahan Nusukan

system adat-istiadat tertentu, yang bersifat

yaitu Kampung Tapen, Praon, Minapadi

kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas

,dan Nayu Timur dengan taraf kesalahan

bersama (Maclver, J.L. Gillin, dan J.P.

10%. Pengambilan sampel yang digunakan

Gillin

adalah Sampel Strata Random yaitu bahwa

dalam

Moenandar

Soelaeman

,2009:122).
Tingkat

populasi terbagi atas tingkatan-tingkatan
ancaman

dihitung

dengan

atau

strata

dan

pengambilan

sampel

menggunakan hasil Indeks Ancaman dan

dilakukan secara acak (Random), adanya

Indeks

Indeks

strata tidak boleh diabaikan dan setiap strata

Ancaman Bencana disusun berdasarkan dua

harus diwakili sebagai sampel.(Arikunto,

komponen utama, yaitu kemungkinan terjadi

2010:183).

Penduduk

Terpapar.

suatu ancaman dan besaran dampak yang

Penentuan

ukuran

sampel

penelitian

pernah tercatat untuk bencana yang terjadi

dengan menggunakan rumus Taro Yamane

tersebut (Perka BNPB no 2 tahun 2012).

(Riduwan, 2009:65).

Indeks ancaman data yang diperoleh

Pengambilan data yang digunakan dalam

kemudian dibagi menjadi 3 kelas ancaman,

penelitian

yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Penentuan

memilih salah satu jawaban yang sesuai

bencana. Langkah selanjutnya menghitung

dengan karakteristik dirinya dengan cara

indeks penduduk terpapar yang diperoleh
indikator

angket

tertutup sehingga responden diminta untuk

nilai indeks dalam matriks tingkat ancaman

komponen

menggunakan

(Kuesioner) berupa soal berbentuk angket

dilakukan dengan menghubungkan kedua

dari

ini

memberikan tanda silang

kepadatan

checklist

penduduk dan indikator kelompok rentan

(x) atau tanda

( √ ). Sedangkan berdasarkan

siapa yang harus atau mengisi angket ini

pada suatu daerah apabila terjadi suatu

dilakukan dengan menggunakan angket

bencana (Perka BNPB no 2 tahun 2012).

langsung. Bahwa dalam pengisian angket ini
angket langsung di isi subyek yang diteliti,

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian

selain

itu

pengambilan

data

dilalukan

ini adalah deskriptif kuantitatif. Jumlah

menggunakan observasi, dokumentasi, dan

sampel penelitian sebanyak 97 kepala

wawancara.

keluarga atau wakil keluarga dari 2.766

Analisis yang digunakan dalam penelitian

kepala keluarga di empat Kampung yang

ini adalah mengetahui tingkat kesiapsiagaan
5

masyarakat dalam menghadapi bencana
banjir

di

Kelurahan

Nusukan

Nilai Indeks
80% – 100%
60% – 80%
40% – 60%
20% – 40%
0% – 20%

dengan

membagikan angket kepada 97 responden
yang terdiri dari 6 aspek kesiapsiagaan

Katagori
Sangat Siap
Siap
Cukup Siap
Kurang Siap
Tidak Siap

merurut (Pasti Unesco, 2009) yang memuat

Sumber: Peneliti, 2013

simulasi,

Analisis

peralatan,

peraturan,

sistem

data

penelitian

untuk

perilaku masyarakat moral, kelembagaan,

mengetahui tingkat ancaman bencana banjir

dan

di

pengetahuan

masyarakat

mengenai

Kelurahan

Nusukan,

Kecamatan

banjir. Data hasil jawaban angket soal

Banjarsari, Kota Surakarta yaitu dengan

responden kemudian diolah menjadi data

menggunakan

kuantitatif dan dianalisis secara deskriptif

Pengumpulan data dengan menggunakan

kuantitatif

untuk

data Skunder yang diperoleh dari instansi-

kesiapsiagaan

instansi terkait yaitu meminta data-data di

menentukan

dengan

perhitungan

tingkat

deskriptif

Kelurahan

kuantitatif.

masyarakat dalam menghadapi bencana

Kantor

banjir.

pengumpulan data tersebut kemudian diolah
dengan

Perolehan data tersebut kemudian di

Nusukan.

menggunakan

Hasil

parameter

katagorikan berdasarkan aspek yang dinilai

perhitungan bencana banjir yang terdapat

untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan

dalam Peraturan Kepala BNPB Nomor 2

dalam

Tahun 2012.

bencana

banjir

dan

untuk

mengkategorikan secara keselurahan dan

Menentukan tingkat ancaman bencana

menganalisis

kesiapsiagaan

masyarakat

banjir dihitung dengan menggunakan hasil

berdasarkan

menggunakan perhitungan

indeks ancaman dan indeks penduduk

rata-rata yaitu dengan menggunakan nilai

terpapar. Penentuan indeks ancaman banjir

indeks

dilakukan

disusun berdasarkan dua komponen yaitu

perhitungan rata-rata maka diklasifikasikan

kemungkinan terjadi suatu ancaman dan

tingkat

masyarakat

data yang pernah tercatat untuk bencana

berdasarkan nilai indeks kesipasiagaan,

yang pernah terjadi pada suatu daerah

dengan nilai indeks sebagai berikut:

berupa Peta Zonasi Daerah Rawan Banjir.

kesiapsiagaan

setelah

kesipasiagaan

Penentuan

indeks

penduduk

terpapar

dihitung dari komponen sosial budaya
dikawasan
6

yang

diperkirakan

terlanda

bencana, komponen ini diperoleh indikator

umum sebanyak 1 buah, Pasar swalayan

kepadatan

indikator

sebanyak 4 buah, Koperasi sebanyak 16

kelompok rentan pada suatu daerah terkena

buah, dan Toko/Kios sebanyak 245 buah.

bencana.

ancaman

Wilayah ini terdiri dari 14 Kampung

dilakukan dengan menggunakan matriks

yang meliputi Rukun Tetangga (RT)

seperti yang terlihat pada tabel berikut:

sebanyak 143, dan Rukun Warga ( RW)

penduduk

Penentuan

dan

tingkat

sebanyak 24.

2. Hasil

Analisis

Kesiapsiagaan

Data

Tingkat

Masyarakat

Terhadap

Bencana Banjir
Indeks kesiapsiagaan dalam penelitian
ini digunakan untuk mengetahui tingkat
Sumber: Perka BNPB No 2 Tahun 2012

kesiapsiagaan

HASIL PENELITIAN

menghadapi

bencana

dalam

banjir.

Indeks

merupakan angka perbandingan antara

1. Gambaran Daerah Penelitian

satu bilangan lain yang berisi informasi

Secara geografis Kelurahan Nusukan

tentang suatu karakterisik tertentu pada

terletak antara 110° 50' 06" BT dan 7° 33'

waktu dan tempat yang sama atau

13" LS. Secara administratif Kelurahan

berlainan. Nilai indeks berada pada

Nusukan mempunyai batas-batas wilayah

kisaran 0 - 100 sehingga semakin tinggi

sebagai berikut:

nilai indeks, maka semakin tinggi pula

Sebelah utara: Kelurahan Kadipiro

tingkat

Sebelah Timur: Kelurahan Mojosongo

Sebelah Barat: Kelurahan Banyuanyar

(Katagori

Penentuan nilai indeks untuk setiap

dan Kelurahan Sumber
sarana

preparedneesnya

indeks).

Sebelah Selatan: Kelurahan Gilingan

Mengenai

masyarakat

parameter dihitung berdasarkan rumus:
di

Kelurahan

Nusukan antara lain Balai Kelurahan
sebanyak 1 buah dan kantor kelurahan

Skor maksimum parameter diperoleh

sebanyak 1 buah. Sedangkan untuk

dari jumlah pertanyaan dalam parameter

sarana perekonomian diantaranya Pasar
7

yang

diindeks

pertanyaan

(masing-masing

mempunyai

nilai

kesiapsiagaan bencana banjir dapat

satu).

dikatagorikan Siap.

Jumlah soal ada 20 butir soal. Total skor
riil

parameter

dengan

Berdasarkan hasil perhitungan dan

seluruh

analisis data pada paraneter peralatan

yang

diperoleh nilai indeks 73,19% dari

bersangkutan. Indeks pada kisaran pada

total indikator yang ada. Peralatan

kisaran

0-100, sehingga semakin

atau perlengkapan dapat membantu

tinggi nilai indeks, maka semakin tinggi

masyarakat dalam menyelamatkan

pula tingkat preparednessnya (Katagori

diri saat terjadi banjir.

menjumlahkan
pertanyaan

diperoleh

b. Peralatan

skor

dalam

riil
parameter

indeks).
Hasil

Berdasarkan indeks kesiapsiagaan
analisis

data

kesiapsiagaan

banjir, dapat diketahui bahwa pada

masyarakat dalam menghadapi bencana

parameter

banjir di Kelurahan Nusukan, Kecamatan

kesiapsiagaan bencana banjir dapat

Banjarsari, Kota Surakarta berdasarkan

dikatagorikan Siap.

parameter simulasi, peralatan, peraturan,
sistem

perilaku

kelembagaan,

dan

peralatan

terhadap

c. Peraturan

masyarakat,

Berdasarkan hasil perhitungan dan

pengetahuan

analisis

data

pada

parameter

masyarakat mengenai banjir, dapat dilihat

peraturan

sebagai berikut:

71,82% dari total indikator yang ada.
Diketahui

a. Simulasi

nilai

bahwa

indeks

peraturan

pemerintah atau aparat Kelurahan

Berdasarkan hasil perhitungan dan

mengenai penanganan bencana di

analisis data pada parameter simulasi

masyarakat

diperoleh nilai indeks 61,85% dari

sudah

terbentuk,

sehingga saat terjadi bencana di

total indikator yang ada. Masyarakat

masyarakat

melakukan simulasi bencana agar

sudah

ada

yang

menangani.

dapat mengurangi risiko bencana
banjir.

Berdasarkan indeks kesiapsiagaan

Berdasarkan indeks kesiapsiagaan

banjir, dapat diketahui bahwa pada

banjir, dapat diketahui bahwa pada
parameter

diperoleh

simulasi

parameter

terhadap
8

peraturan

terhadap

kesiapsiagaan bencana banjir dapat

menanganinya meskipun peraturan

dikatagorikan Siap.

penganan bencana sudah terbentuk.
Berdasarkan indeks kesiapsiagaan

d. Sistem perilaku masyarakat

banjir, dapat diketahui bahwa pada

Berdasarkan hasil perhitungan dan

parameter

analisis data pada parameter sistem

dikatagorikan Kurang Siap.

indeks 63,71% dari total indikator

f. Pengetahuan masyarakat mengenai

yang ada. Tindakan yang dilakukan

banjir

masyarakat saat terjadi banjir sudah

Berdasarkan hasil perhitungan dan

siap, sehingga dapat mengurangi

analisis

risiko bencana banjir di Kelurahan
Kecamatan

terhadap

kesiapsiagaan bencana banjir dapat

perilaku masyarakar diperoleh nilai

Nusukan,

kelembagaan

data

pada

parameter

pengetahuan masyarakat mengenai

Banjarsari,

banjir diperoleh nilai indeks 67,69%

Kota Surakarta.

dari

Berdasarkan indeks kesiapsiagaan

total

indikator

yang

ada.

Diketahui bahwa pengetahuan yang

banjir, dapat diketahui bahwa pada

dimiliki

masyarakat

Kelurahan

parameter

Nusukan,

Kecamatan

Banjarsari,

sistem

perilaku

masyarakat terhadap kesiapsiagaan

Kota

bencana banjir dapat dikatagorikan

mengetahui tentang bencana banjir.

Siap.

sudah

banjir, dapat diketahui bahwa pada
parameter pengetahuan masyarakat

Berdasarkan hasil perhitungan dan
data

pada

mengenai

parameter

g. Kesiapsiagaan

Organisasi yang berkaitan dengan

masyarakat

bencana

Kelurahan

menghadapi

di

Kelurahan

Nusukan

bencana
Nusukan,

dalam

banjir

di

Kecamatan

Kesiapsiagaan masyarakat dalam

diketahui saat terjadi bencana banjir
belum

masyarakat

Banjarsari, Kota Surakarta

masih rendah, hal tersebut dapat

lembaga

terhadap

dikatagorikan Siap.

39,51% dari total indikator yang ada.

penanggulangan

banjir

kesiapsiagaan bencana banjir dapat

kelembagaan diperoleh nilai indeks

suatu

termasuk

Berdasarkan indeks kesiapsiagaan

e. Kelembagaan

analisis

Surakarta

menghadapi

langsung
9

bencana

banjir

merupakan

satu

kesatuan

dalam

diperoleh

dari

indikator

kepadatan

setiap parameter simulasi, peralatan,

penduduk dan indikator kelompok rentan

peraturan,

sistem

pada suatu daerah bila terkena bencana.

masyarakat,

kelembagaan,

perilaku
dan

Berdasarkan hasil perhitungan di atas,

pengetahuan masyarakat mengenai

diketahui indeks ancaman bencana banjir

banjir.

yang

Berdasarkan hasil perhitungan dan

kesiapsiagaan
menghadapi
Kelurahan

diketahui

bahwa

masyarakat

dalam

bencana

banjir

Nusukan,

di

Kelurahan

rawan banjir dari Badan Penanggulangan

diperoleh nilai indeks 63,04%. Hal
dapat

tercatat

digambarkan dengan Peta Zonasi Daerah

analisis data pada seluruh parameter

tersebut

pernah

Bencana

Daerah

(BPBD)

Surakarta,

bahwa daerah penelitian di Kelurahan
Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota

di

Surakarta adalah mencapai 1 m termasuk

Kecamatan

dalam katagori rawan Sedang. Kemudian

Banjarsari, Kota Surakarta termasuk

indeks penduduk terpapar di Kelurahan

katagori Siap.

Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota

3. Hasil Analisis Data Tingkat Ancaman

Surakarta diperoleh nilai indeks 0,87

Masyarakat Terhadap Bencana Banjir

yang berarti menunjukkan bahwa tingkat
ancaman masyarakat terhadap bencana

Menentukan tingkat ancaman bencana

banjir di Kelurahan Nusukan, Kecamatan

banjir dihitung dengan menggunakan
hasil

indeks

penduduk

ancaman

terpapar.

dan

Indeks

Banjarsari,

indeks
ancaman

Jadi

ancaman

pernah tercatat untuk bencana yang
suatu

daerah.

terpapar dihitung dari komponen sosial
budaya dikawasan yang diperkirakan
bencana.

Komponen

dari

indeks

bencana

banjir

gambarkan sebagai berikut:

Kemudian Penentuan indeks penduduk

terlanda

hasil

ancaman

terpapar menghasilkan matriks tingkat

terjadi suatu ancaman dan besaran yang

pada

termasuk

bencana banjir dengan indeks penduduk

komponen utama, yaitu kemungkinan

terjadi

Surakarta

dalam katagori Tinggi.

bencana banjir disusun berdasarkan dua

pernah

Kota

ini
10

yang

di

dengan nilai indeks 63,71 (Siap), indeks

Indeks Penduduk
Terpapar
Rendah Sedang Tinggi

Tingkat
Ancaman
Rendah
Indeks
Sedang
Ancaman Tinggi

parameter kelembagaan dengan nilai
indeks 39,51 (Kurang Siap), dan indeks

HASIL

parameter

pengetahuan

masyarakat

mengenai banjir dengan nilai indeks
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2014

67,69 (Siap).

Berdasarkan hasil perhitungan di atas,

2. Tingkat

ancaman

bencana

banjir

bahwa Tingkat Ancaman Bencana Banjir di

terhadap

Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari,

Kelurahan

Kota Surakarta termasuk Tinggi.

Banjarsari Kota Surakarta, diketahui

KESIMPULAN

indeks ancaman bencana banjir yang

kehidupan

masyarakat

Nusukan

di

Kecamatan

pernah tercatat di Kelurahan Nusukan
Berdasarkan
pembahasan,

hasil
maka

analisis

dapat

dan

khususnya

disimpulkan

dan
kesiapsiagaan

Kelurahan
Banjarsari,

Nusukan,
Kota

Kampung

Tapen,

Kampung Minapadi, Kampung Praon,

bahwa:
1. Tingkat

di

Kampung

Nayu

Timur

masyarakat

digambarkan

Kecamatan

Daerah rawan banjir, bahwa Kelurahan

Peta

Zonasi

dalam

Nusukan

banjir

bencana banjir dalam katagori rawan

dikatagorikan Siap dengan nilai indeks

Sedang. Kemudian indeks penduduk

63,04.

terpapar

menghadapi

Surakarta

dengan

bencana

Nilai

indeks

kesiapsiagaan

termasuk

di

daerah

Kelurahan

rawan

Nusukan,

masyarakat di Kelurahan Nusukan,

Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta

Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta

diperoleh nilai indeks 0,87 yang berarti

juga didasarkan pada nilai indeks per

menunjukkan bahwa tingkat ancaman

parameter

masyarakat terhadap bencana banjir di

yang

meliputi

indeks

parameter simulasi dengan nilai indeks

Kelurahan

61,85

parameter

Banjarsari, Kota Surakarta termasuk

peralatan dengan nilai indeks 73,19

dalam katagori Tinggi. Jadi hasil dari

(Siap),

peraturan

indeks ancaman bencana banjir dengan

dengan nilai indeks 71,82 (Siap), indeks

indeks penduduk terpapar menghasilkan

parameter system perilaku masyarakat

matriks tingkat ancaman bencana banjir,

(Siap),

indeks

Indeks

parameter

11

Nusukan,

Kecamatan

bahwa

Tingkat

Banjir

di

Ancaman

Kelurahan

Bencana
Nusukan,

penyuluhan

agar

masyarakat

mendapatkan

pengetahuan

yang

Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta

maksimal untuk mengurangi bencana

termasuk Tinggi.

banjir.

IMPLIKASI

SARAN

Kesiapsiagaan

masyarakat

terhadap

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan,

bencana banjir adalah faktor penting yang

dan implikasi dapat diajukan saran sebai

harus

diketahui

bencana

oleh

banjir

masyarakat

agar

berikut:

terjadi

tidak

1. Bagi Masyarakat

yang

menimbulkan korban jiwa yang cukup besar

a. Masyarakat

hendaknya

lebih

dan pencegahan untuk mengurangi bencana

meningkatkan kesiapsiagaan dalam

banjir perlu ditingkatkan oleh masyarakat,

menghadapi bencana banjir pada saat

Berdasarkan

kajian

hasil

pra bencana, pada saat bencana, dan

penelitian,

maka

akan

pada saat pasca bencana dengan cara

teori

dan

peneliti

menyampaikan implikasi sebagai berikut:

memperdalam pengetahuan tentang

1. Peningkatan kesiapsiagaan masyarakat

banjir, penyebab banjir, mitigasi banjir

harus dilakukan melalui pembinaan dan

dan penanggulangannya.

pemahaman tentang ancaman bencana

b. Tindakan

pencegahan

terhadap

banjir, sehingga menimbulkan kesadaran

bencana

masyarakat

menghindari tingkat ancaman akibat

terhadap

kesiapsiagaan

bencana banjir.

dilakukan

2. Bagi Pemerintah Kelurahan

merupakan faktor penting yang harus

membuang

perlu

bencana banjir.

2. Peningkatan pengurangan bencana banjir

dilakukan

banjir

masyarakat

dengan

sampah

di

a. Berpartisipasi

tidak

aktif

meningkatkan

sungai,

masyarakat

dalam

kesiapsiagaan
dalam

menghadapi

membersihkan saluran air agar tidak

bencana banjir dengan melakukan

tersumbat,

sosialisasi

terkait

pencegahan

dan

dan

larangan

mendirikan

bangunan di bantaran sungai.
3. Pendidikan berwawasan bencana perlu
ditingkatkan

melalui

sosialisasi

pengetahuan,

persiapan

menghadapi bencana banjir.

dan
12

dalam

b. Menggerakkan
kepada

kerja

bakti

masyarakat

membersihkan

saluran

Nomor

rutin

Penanggulangan Bencana Nomor 4

c. Sebaiknya di Kelurahan Nusukan,
Kampung

Tahun

yang

Tentang

Pedoman
Rencana

Penanggulangan Bencana. Jakarta:

dibuatkan sudetan/saluran air yang

BNPB

lebih besar agar dapat mengurangi

Anonim. 2013. Profil Monografi Kelurahan

bencana banjir.
peneliti

2008

Penyusunan

berpotensi banjir banjir dibangun atau

3. Bagi

Tentang

Anonim. 2008. Peraturan Kepala Badan

saat terjadi hujan deras.

di

2012

Bencana. Jakarta: BNPB

atau

gorong-gorong agar tidak tersumbat

khususnya

Tahun

Pedoman Umum Pengkajian Risiko

untuk
air

2

yang

akan

Nusukan tahun 2013.

datang

diharapkan untuk lebih meningkatkan

Arikunto,

penelitian dengan melakukan penelitian

Suharsimi.

2006.

Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

pada daerah yang mempunyai risiko

Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

terhadap bencana banjir.
Arikunto,

Kesiapsiagaan

Bencana.

Hening, Parlan. 2009. PASTI (Preparedness

Bandung: Risalah MDMC.
Maryono.

2009.

Modul

Assasment

Jakarta:

Program

Tools

For

Indonesia).

Jakarta. UNESCO Office.

Ajar

Pengintergrasian Pengurangan Resiko
Banjir.

Prosedur

Jakarta: Bina Aksara.

Adhitya, Barry dkk. 2009. Muhammadiyah

Agus,

2010.

Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

DAFTAR PUSTAKA

Dalam

Suharsimi.

http://ramerame.blogsome.com/2009/02/26/

Safer

banjir-rendam-solo/ diakses tanggal 10

Communities through Disaster Risk

Oktober 2013

Reducyion (SCDRR).
Mawardi, Eman dan Sulaeman, Asep. 2011.
Anonim. 2006. Surakarta dalam Angka

Partisipasi

2007. Surakarta: BAPEDA

Masyarakat

Dalam

pengurangan Resiko Bencana Banjir.
Surakarta:

Anonim. 2012. Peraturan Kepala Badan

Pusat

Penelitian

Pengembangan Sumber Daya Air.

Nasional Penanggulangan Bencana
13

dan

Pribadi, Krishna S, Engkon K Kertapati,

Undang-undang Republik Indonesia Nomor

Diah Kusumaastuti, Hamzah Latief,

24

Hendra Grandis, Imam A. Sadinun,

Penanggulangan Bencana.

Soebagiyo Soekarnen, Herman Aji

Novya

Ekawati,

Air.
Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi

Pendidikan Siaga Bencana. Bandung:
Mitigasi

Penelitian

Bencana-Institut

Yuli.

2008.

Dasar-dasar

Meteorologi

dan

Klimatologi.

Surakarta.
Riduwan . 2009. Belajar Mudah Penelitian
Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: ALFABETA.
Soelaeman, Moenandar.2009. Ilmu Sosial
Dasar

dan

Konsep

Ilmu

Sosial.

Bandung: PT Refika Aditama.
Sudaryoko.

1987.

Pedoman

Penanggulangan Bencana. Jakarta:
Badan Penerbit Pekerjaan Umum.
Sugiyono.2009. Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: ALFABETA.
Sugiyono.2013.

Metode

Wilayah

Kontemporer.

Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.

Teknologi Bandung.
Priyana,

tentang

7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya

Bayu

Novianto. 2008. Buku Pegangan Guru

Pusat

2007

Undang-undang Republik Indonesia Nomor

Wibowo, Retno Dewi, Ayu Krishna
Juliawati,

Tahun

Penelitian

Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

14

Dokumen yang terkait

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KADIPIRO KECAMATAN BANJARSARI Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 5 15

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

0 2 16

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

0 2 9

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR KELURAHAN SUMBER KECAMATAN BANJARSARI KOTA Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

1 3 16

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

0 1 6

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR KELURAHAN SUMBER KECAMATAN BANJARSARI KOTA Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

0 1 9

PERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI, SURAKARTA Peran Pemerintah Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari, Surakarta.

0 1 15

PERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI Peran Pemerintah Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari, Surakarta.

0 2 12

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN BANYUANYAR, KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari Surakarta Tahun 2009.

0 1 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN BANYUANYAR, KECAMATAN BANJARSARI Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari Surakarta Tahun 2009.

0 1 11