PENANAMAN DAN IMPLEMENTASI NILAI KARAKTER TANGGUNG JAWAB.
PENANAMAN DAN IMPLEMENTASI NILAI KARAKTER
TANGGUNG JAWAB
Paningkat Siburian
Abstrak
Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam
kehidupannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk berKetuhanan. Pendidikan karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar agar
berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; (2) memperkuat dan
membangun perilaku bangsa yang multikultur; (3) meningkatkan peradaban
bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Pembangunan karakter dilakukan
dengan pendekatan sistematik dan integratif dengan melibatkan keluarga, satuan
pendidikan, pemerintah, masyarakat sipil, anggota legislatif, media massa, dunia
usaha, dan dunia industri. Sehubungan dengan itu, Universitas Negeri Medan
bercita-cita menjadi “the Character Building University” dengan menetapkan
enam pilar karakter, yaitu: kewarganegaraan (citizenship), keadilan (faerness),
kehormatan (respectful), tanggungjawab (responsible), kepedulian (caring), dan
dapat dipercaya (trustworthy). Jadi, tanggung jawab adalah salah satu pilar
karakter yang dapat dibangun melalui pendidikan dan implementasinya dalam
setiap aspek kehidupan manusia dengan indikator (1) perbuatan yang diharapkan
(seharusnya) dilakukan; (2) rencana ke depan; (3) selalu mencoba; (4) selalu
melakukan yang terbaik; (5) mengedalikan diri: (6) mendisiplinkan diri; (7)
berpikir sebelum bertindak-mempertimbangkan konsekuensi; (8) menetapkan
contoh yang baik bagi orang lain; dan (9) bertanggung jawab atas kata-kata, sikap,
sikap, dan tindakan.
Kata kunci : karakter, tanggungjawab
agar menjadi manusia yang beriman
PENDAHULUAN
Undang-
Republik
dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
Tentang Sistem Pendidikan Nasional
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
Pasal
menjadi
3
Undang
menjelaskan
bahwa
warga
negara
yang
berfungsi
demokratis serta bertanggung jawab.
mengembangkan kemampuan dan
Undang-Undang Sistem Pendidikan
membentuk watak serta peradaban
Nasional
bangsa
yang
mengamanahkan
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bertujuan
untuk
Indonesia yang cerdas, tetapi juga
berkembangnya potensi peserta didik
berkarakter, sehingga nantinya akan
pendidikan
bangsa,
nasional
bermartabat
dalam
tidak
tersebut
hanya
agar
di
atas
pendidikan
membentuk
insan
2
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
lahir generasi bangsa yang tumbuh
optimalisasi dampak positip bagi diri
berkembang dengan karakter yang
sendiri dan masyarakat.
bernafaskan
nilai-nilai
Berbagai upaya pemerintah dan
luhur
Pancasila.
masyarakat telah dilakukan untuk
pendidikan
Jadi,
merupakan
upaya
nasional
membangun karakter yang baik,
pembangunan
namun fakta memperlihatkan betapa
karakter intelektual, karakter sikap,
buruknya
dan karakter bertindak yang dapat
masyarakat Indonesia dan dunia,
meningkatkan
dan
yang ditandai dengan munculnya
bangsa
perilaku menyimpang dan paradoks
globalisasi.
kehidupan di kalangan masyarakat
keunggulan
Indonesia
daya
saing
kompetitif
di
era
karakter
sebagian
Ambarita dan Pangaribuan (2011)
berpendidikan.
Manullang
(2006)
mengemukakan
bahwa
mengemukakan
bahwa
paradok
dalam
perguruan tinggi
kehidupan adalah fenomena yang
berbeda dengan karakter dalam dunia
saling bertentangan dalam kehidupan
sekolah dasar dan sekolah menengah.
manusia,
Karakter intelektual dunia perguruan
banyak pengetahuan, semakin sedikit
tinggi mengacu pada pengembangan
kearifan
pola pikir ilmiah dan daya cipta.
berusaha
Karakter sikap di perguruan tinggi
penghidupan, semakin sedikit yang
dibangun
menemukan
dunia
oleh
intelektualnya,
menghargai
kebenaran.
tindakan
karakter
sehingga
kepada
sikap
hakikat
Selanjutnya,
di
karakter
dan
semakin
semakin
mencari
makna
banyak
nafkah
kehidupan.
Paradoks kehidupan menunjukkan
bahwa
modernisasi
memberikan
telah
orientasi
dan
tinggi
pemahaman hidup dan kehidupan
dibangun oleh karakter intelektual
yang keliru. Sehubungan dengan itu,
dan
Pangaribuan
karakter
perguruan
karakter
diantaranya:
sikap,
sehingga
(2008)
melaporkan
tindakan-tindakan yang dilakukan
kembali hasil penelitian Boyke yang
adalah
pertimbangan
mengungkap bahwa sekitar 50% dari
dampak positip dan negatip yang
sampel penelitiannya, yaitu anak-
mungkin
anak
berdasarkan
terjadi,
berdasarkan
SLTA
telah
melakukan
3
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
persetubuhan
sebelum
menikah.
ke
bawah)
ditangkap
karena
Creagh (2004) melaporkan kembali
pembunuhan, dan 6 remaja bunuh
hasil penelitian Yayasan Kusuma
diri.
Buana yang menemukan sebanyak
Temuan
tersebut
10, 3% dari 3594 remaja di 12 kota
membuktikan
bahwa
besar di Indonesia telah melakukan
sebagian
hubungan
khususnya
seks
Membudayanya
bebas.
di
atas
karakter
masyarakat
dunia,
Indonesia
adalah
ketidakjujuran,
tergolong buruk. Hal tersebut telah
sebagaimana kasus menyontek masal
diperingatkan para ahli sebelumnya
yang terjadi di SDN Gadel 2
sebagaimana
Surabaya, dan menyusul di Jakarta
http://pondokibu.com/28/dampak-
saat ujian nasional adalah sampel
pendidikan-karakter-terhadap-
dari kasus ketidakjujuran yang terjadi
akademi-anak/
di
di
pernyataan Mahatma Gandhi yang
(2004)
memperingatkan tentang salah satu
mengungkap kehancuran generasi
dari tujuh dosa fatal, yaitu “education
muda di Amerika, yang mana setiap
without character”(pendidikan tanpa
harinya telah terjadi 1000 remaja
karakter); Martin Luther King yang
wanita menjadi ibu tanpa nikah, 1106
menyatakan
remaja wanita melakukan aborsi,
character…that is the goal of true
4219 remaja mengidap penyakit yang
education”
tertular secara seksual, 500 remaja
karakter…itu adalah tujuan akhir dari
mulai
pendidikan
dunia
pendidikan
masyarakat.
dan
McDowell
memakai
narkoba,
1000
dimuat
:
(2011)
dalam
tentang
“Intelligence
(kecerdasan
sebenarnya);
plus
plus
dan
mengkomsumsi
pernyataan Theodore Roosevelt yang
anak-anak
menyatakan: “To educate a person in
membawa sebuah pistol atau senjata
mind and not in morals is to educate
lain
remaja
a menace to society” (mendidik
2200
seseorang dalam aspek kecerdasan
sekolah
otak dan bukan aspek moral adalah
remaja
mulai
alkohol,
135000
ke
sekolah,
dilecehkan,
remaja
80
berhenti
3610
diperkosa,
dari
menengah, 7 anak (usia 10-19 tahun)
ancaman
terbunuh, 7 anak muda (usia17 tahun
masyarakat).
mara-bahaya
kepada
4
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
Menyadari
masyarakat
kondisi
saat
mengambil
ini,
karakter
program
pendidikan
pemerintah
karakter dalam dunia pendidikan di
untuk
Indonesia dapat dimaklumi, sebab
inisatif
mengarusutamakan
gagasan
pembangunan
selama
ini
dirasakan
proses
karakter bangsa. Hal itu tercermin
pendidikan ternyata belum berhasil
dalam
Pembangunan
membangun manusia Indonesia yang
Jangka Panjang Nasional Tahun
berkarakter. Banyak yang menyebut
2005-2025,
bahwa
Rencana
yang
menempatkan
pendidikan
telah
gagal
pendidikan karakter sebagai misi
membangun
pertama dari delapan misi guna
banyak lulusan sekolah dan sarjana
mewujudkan
visi
yang pandai dalam menjawab soal
nasional.
Dalam
berbagai
ujian,
kesempatan
Presiden
Republik
mentalnya lemah, penakut, kurang
mengemukakan
bertanggung jawab, dan perilakunya
pembangunan
Indonesia
juga
pentingnya
pembangunan
watak
(character
building)
guna
membangun manusia yang berakhlak
mulia.
Sehubungan
dengan
itu,
pelaksanaan
amanat
Pembangunan
Nasional
sekaligus
disusun sebagai
Jangka
Tahun
cerdas,
tetapi
PEMBAHASAN
Konsep Pendidikan Karakter di
Universitas Negeri Medan
Karakter adalah sifat, budi
pekerti,
tabiat
atau
watak
Rencana
seseorang.
Ibnu
Panjang
mengemukakan
bahwa
2005-2025
pelaksanaan
berotak
sehingga
tidak terpuji.
Kebijakan Nasional Pembangunan
Karakter Bangsa
karakter,
dari
2011)
karakter
dan
adalah sifat pribadi, cara berpikir dan
arahan
berperilaku yang menjadi ciri khas
Presiden Republik Indonesia. Untuk
tiap
itu, pemerintah melalui Kementerian
bekerjasama sesuai standar nilai dan
Pendidikan
norma yang ada di masyarakat.
Nasional
sudah
individu
untuk
hidup
dan
mencanangkan penerapan pendidikan
Sinaga
karakter
bahwa karakter adalah sifat, budi
pada
semua
tingkat
(2011)
mengemukakan
pendidikan, mulai dari SD hingga
pekerti,
Perguruan
seseorang.Sibarani
Tinggi.
Munculnya
tabiat
atau
watak
dari
mengemukakan
5
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
bahwa
kecenderungan
karakter
langkah mencapai tujuan negara,
dibagi menjadi dua bagian, yaitu: (1)
yaitu melindungi segenap bangsa
etika normatif, dan (2) etika terapan.
Indonesia dan seluruh tumpah darah
Sehubungan dengan itu, Universitas
Indonesia; memajukan kesejahteraan
Negeri Medan sebagai bagian dari
umum;
lembaga
bangsa; ikut melaksanakan ketertiban
pendidikan
melalui
mencerdaskan
kehidupan
pelaksanaan tri dharma perguruan
dunia
tinggi diharapkan dapat membangun
perdamaian
karakter
Pembangunan
sosial. Secara historis, pembangunan
karakter bangsa adalah salah satu
karakter bangsa merupakan sebuah
bidang pembangunan nasional yang
dinamika inti proses kebangsaan
sangat penting dan menjadi fondasi
yang terjadi tanpa henti dalam kurun
kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
sejarah, baik pada zaman penjajahan
dan bernegara. Pemerintah RI (2010)
maupun pada zaman kemerdekaan.
mengemukakan
alasan
Secara sosiokultural, pembangunan
mendasar yang melatari pentingnya
karakter bangsa merupakan suatu
pembangunan karakter bangsa, baik
keharusan dari suatu bangsa yang
secara filosofis, ideologis, normatif,
multikultural. Pembangunan karakter
historis maupun sosiokultural.
bangsa merupakan gagasan besar
bangsa.
beberapa
berdasarkan
abadi,
kemerdekaan,
dan
keadilan
Secara filosofis, pembangunan
yang dicetuskan para pendiri bangsa
karakter bangsa merupakan sebuah
karena sebagai bangsa yang terdiri
kebutuhan
atas berbagai suku bangsa dengan
asasi
dalam
proses
berbangsa karena hanya bangsa yang
nuansa
kedaerahan
memiliki karakter dan jati diri yang
bangsa
Indonesia
kuat
Secara
kesamaan pandangan tentang budaya
karakter
dan karakter yang holistik sebagai
merupakan upaya mengejawantahkan
bangsa. Hal itu sangat penting karena
ideologi Pancasila dalam kehidupan
menyangkut kesamaan pemahaman,
berbangsa dan bernegara. Secara
pandangan, dan gerak langkah untuk
normatif,
mewujudkan
yang
ideologis,
bangsa
akan
eksis.
pembangunan
pembangunan
merupakan
karakter
wujud
yang
kental,
membutuhkan
kesejahteraan
dan
nyata
6
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
kemakmuran bagi seluruh rakyat
integratif
dengan
melibatkan
Indonesia.
keluarga,
satuan
pendidikan,
Pendidikan
yang
pemerintah,
masyarakat
sipil,
legislatif, media
massa,
diselenggarakan untuk membangun
anggota
karakter
dunia usaha, dan dunia industri
pada
intinya
mengembangkan
bertujuan
karakter
bangsa
Kementrian
Pendidikan
agar mampu mewujudkan nilai-nilai
Nasional (2011) menjelaskan proses
luhur Pancasila. Pendidikan karakter
pendidikan karakter didasarkan pada
berfungsi
mengembangkan
totalitas psikologis yang mencakup
potensi dasar agar berhati baik,
seluruh potensi individu (kognitif,
berpikiran baik, dan berperilaku
afektif, psikomotorik) dan fungsi
baik;
dan
totalitas sosiokultural dalam konteks
membangun perilaku bangsa yang
interaksi dalam keluarga, satuan
multikultur;
pendidikan,
(1)
(2)
memperkuat
(3)
meningkatkan
dan
masyarakat.
peradaban bangsa yang kompetitif
Totalitas
dalam
dunia.
sosiokultural dapat dikelompokkan
dilakukan
sebagaimana yang digambarkan pada
pergaulan
Pembangunan
karakter
dengan pendekatan sistematik dan
bersih dan sehat,
disiplin, sportif,
tangguh, andal,
berdaya tahan,
bersahabat,
kooperatif,
determinatif,
kompetitif, ceria,
dan gigih
OLAH
PIKIR
OLAH
RAGA
dan
Gambar 1.
RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KARAKTER
cerdas, kritis,
kreatif, inovatif,
ingin tahu, berpikir
terbuka, produktif,
berorientasi Ipteks,
dan reflektif
psikologis
OLAH
HATI
OLAH
RASA/
KARSA
beriman dan bertakwa,
jujur, amanah, adil,
bertanggung jawab,
berempati, berani
mengambil resiko,
pantang menyerah, rela
berkorban, dan berjiwa
patriotik
ramah, saling
menghargai, toleran,
peduli, suka menolong,
gotong royong,
nasionalis, kosmopolit ,
mengutamakan
kepentingan umum,
bangga menggunakan
bahasa dan produk
Indonesia, dinamis,
kerja keras, dan beretos
kerja
Gambar 1. Ruang Lingkup Pendidikan Karakter
7
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
Berdasarkan Gambar 1 di atas,
secara konseptual merupakan gugus
pengkategorian nilai didasarkan pada
nilai
pertimbangan
terkandung
bahwa
pada
luhur
yang
di
dalamnya
sejumlah
nilai
hakikatnya perilaku seseorang yang
sebagaimana dapat di lihat pada
berkarakter merupakan perwujudan
gambar di atas.
fungsi
totalitas
psikologis
yang
Sehubungan
dengan
itu,
mencakup seluruh potensi individu
Universitas Negeri Medan bercita-
manusia
cita menjadi “the Character Building
(kognitif,
afektif,
dan
psikomotorik) dan fungsi totalitas
University”
sosial-kultural
enam
dalam
konteks
dengan
pilar
interaksi (dalam keluarga, satuan
kewarganegaraan
pendidikan, dan masyrakat)
keadilan
berlangsung
sepanjang
dan
hayat.
menetapkan
karakter,
(citizenship),
(faerness),
(respectful),
yaitu:
kehormatan
tanggungjawab
Konfigurasi karakter dalam kontek
(responsible), kepedulian (caring),
totalitas proses psikologis dan sosial-
dan dapat dipercaya (trustworthy).
kultural dapat dikelompokkan dalam:
Universitas Negeri Medan dapat
(1) olah hati (spiritual & emotional
memiliki keunggulan dalam daya
development);
saing nasional
(2)
olah
pikir
dan internasional
(intellectual development); (3) olah
melalui pembangunan keenam pilar
raga dan kinestetik (physical &
karakter tersebut.
kinesthetic development); dan (4)
Keenam
pilar
tersebut
olah rasa dan karsa (affective and
merupakan atribut karakter utama
creativity development). Proses itu
yang harus dicapai UNIMED hingga
secara holistik dan koheren memiliki
tahun 2025. Pada Tabel 1 di bawah
saling
ini diuraikan indikator keenam pilar.
keterkaitan
dan
saling
melengkapi, serta masing-masingnya
Tabel 1. Pilar The Character Building University
PILAR
INDIKATOR UMUM
Kewarganegaraan
1. Mau bekerja sama
(citizenship)
2. Bertempat tinggal jelas dan formal
3. Terlibat dalam urusan yang membuat masyarakat
agar lebih baik.
4. Menjadi tetangga yang baik.
8
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
PILAR
5.
6.
7.
8.
9.
Keadilan (faerness)
Kehormatan (respectful)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tanggungjawab
(responsible)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
dipercaya 1.
2.
Kepedulian (caring)
Dapat
(trustworthy)
INDIKATOR UMUM
Mentaati hukum dan aturan.
Menghormati pemerintah (otoritas)
Melindungi lingkungan.
Bangga sebagai mahasiswa Universitas tempat
kuliah, bangga terhadap bangsa dan Negara.
Memelihara kesetiakawanan dalam hal yang baik
antara sesama mahasiswa dan masyarakat.
Bermain sesuai dengan aturan.
Berbagi dan bergiliran.
Berpikiran terbuka dan mendengarkan orang lain.
Tidak mengambil keuntungan dari orang lain.
Tidak menyalahkan orang lain dan tidak
sembarangan.
Memperlakukan semua orang secara adil.
Memperlakukan orang lain dengan hormat.
Mengikuti Golden Rule.
Toleran.
Menerima perbedaan.
Menerapkan sopan santun.
Menggunakan bahasa yang baik dalam
berkomunikasi.
Memperhatikan perasaan orang lain.
Tidak melakukan ancaman, memukul atau
menyakiti orang lain.
Melakukan kemufakatan damai terhadap orang
lain yang melakukan kemarahan, penghinaan,
dan yang sering menentang kemufakatan.
Melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan,
dan membuat rencana ke depan.
Tekun dan selalu mencoba serta melakukan yang
terbaik.
Mengontrol diri, dan berdisiplin.
Berpikir
sebelum
bertindak
dan
mempertimbangkan konsekuensi.
Bertanggung jawab atas kata-kata, tindakan dan
sikap.
Menetapkan contoh yang baik bagi orang lain.
Penuh kasih.
Memperlihatkan kepedulian.
Mengungkap rasa syukur.
Memaafkan orang lain.
Membantu orang yang membutuhkan.
Jujur dan tidak menipu.
Tidak mencuri.
9
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
PILAR
Secara
INDIKATOR UMUM
3. Dapat diandalkan.
4. Memiliki keberanian untuk melakukan yang
benar.
5. Membangun reputasi yang baik.
6. Loyal kepada keluarga, teman, dan Negara.
umum,
karakter
(Respect),
penghargaan
terhadap
dipandang sebagai pola berpikir,
lingkungan hidup (Respect for the
bersikap, dan bertindak yang dapat
environment),
dilihat
berdasarkan
Responsibility), kebanggaan sekolah
atribut-atributnya. Atribut tersebut
(School pride), kendali diri (Self
memiliki indikator yang dapat lebih
control), sportivitas (Sportsmanship),
dirinci sehingga dapat diukur. Susan
toleransi (Tolerance), kejujuran (
Brown
Honesty).
dan dikenali
dalam
McElmeel
(2002)
menyatakan
bahwa
karakter
menyangkut
atribut:
keriangan
(Cheerfulness),
kewarganegaraan
(Cintizenship),
kebersihan
(Cleanliness),
Dimerman
(
(2009)
mengatakan bahwa karakter terdiri
dari sepuluh atribut yaitu:
(respect),
hormat
bertanggung
jawab
(
responsibility) , kejujuran (honesty),
sayang
merasakan
(Compassion),
kerjasama
(empathy),
(Cooperation),
keberanian
berinisiatif ( initiative), keberanian
(Courage), kesopanan, (Courtesy),
(courage), ketekunan (perseverance),
kreativitas
(Creativity),
optimism
(optimism),
dan
(Dependability),
integritas
(integrity),
sifat
ketergantungan
ketekunan
kasih
tanggung jawab
(Diligence),
(Fairness),
keadilan
kemurahan
hati
perasaan
orang
keadilan
(fairness),
mementingkan kepentingan orang
lain
(altruism),
kerendahan
(humility),
kemurahan
(Helpfulness), sukacita (Joyfulness),
(generosity),
iba
kebaikan
(Kindness),
toleransi
(Loyalty),
kesabaran
(Generosity),
menolong
kesetiaan
(Patience),
lain
and
hati
(compassion),
(tolerance),
(prudence),
hati
bijaksana
fleksibilitas
ketekunan (Perseverance), ketepatan
(flexibility). Selanjutnya, Ambarita
waktu (Punctuality), rasa hormat
dan
Pangaribuan
(2011)
10
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
mengemukakan
menurut
empat
atribut
orang
karakter
ahli
sebagaimana pada Tabel 2 di bawah
ini.
Tabel 2. Atribut Karakter Menurut Empat Orang Ahli (Lembaga)
ATRIBUT KARAKTER MENURUT 4 AHLI (LEMBAGA)
No.
Susan Brown
Mc Elmeel
Dimerman
Josephson
Institute
1.
keriangan
(cheerfulness),
2.
kewarganegaraan
citizen
(Cintizenship),
3.
kebersihan
(cleanliness),
4.
Kasih
sayang
compassion
(compassion),
5.
kerjasama
(cooperation),
6.
keberanian (courage),
courage,
courage
7.
kesopanan, (courtesy),
8.
kreativitas (Creativity
9.
ketergantungan
(dependability),
10. ketekunan (diligence),
11. keadilan (fairness),
fairness
fairness
12. kemurahan
hati
generosity
(generosity),
13. menolong (helpfulness),
14. sukacita (joyfulness)
15. kebaikan (kindness),
16. kesetiaan (loyalty),
17. kesabaran (patience),
patience,
18. ketekunan
perseverance
perseverance
(perseverance),
19. ketepatan
waktu
(punctuality),
20. hormat (respect),
respect
respectful
21. penghargaan terhadap
lingkungan
hidup
(respect
for
the
environment),
22. tanggung
jawab
(
responsibility
responsible
responsibility)
23. kebanggaan
sekolah
(school pride),
11
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
ATRIBUT KARAKTER MENURUT 4 AHLI (LEMBAGA)
No.
Susan Brown
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
kendali
diri
(self
control),
sportivitas
(sportsmanship),
toleransi (tolerance),
kejujuran ( honesty).
Mc Elmeel
Dimerman
Josephson
Institute
honesty
Kepedulian(caring)
caring
Percaya
diri
(confidence)
Keingintahuan
(curiosity)
Fleksibelitas
flexibility
(flexibility)
Persahabatan
(friendship)
Orientasi
target
(goal setting)
Rendah
hati humility
(humility)
Humoris (humor)
berinisiatif
initiative
(initiative)
Integritas
integrity
(integrity)
Sikap
positip
(positive attitude)
Dapat
menyelesaikan
masalah (problem
solving)
Disiplin diri (self
discipline)
Tim kerja (Team
work)
merasakan
perasaan orang
lain (empathy)
optimism
(optimism)
sifat
mementingkan
12
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
ATRIBUT KARAKTER MENURUT 4 AHLI (LEMBAGA)
No.
Susan Brown
Mc Elmeel
Dimerman
Josephson
Institute
kepentingan
orang
lain
(altruism)
Toleransi
(tolerance)
bijaksana
(prudence)
45.
46.
47.
dapat dipercaya
(trustworthy)
Josephson
Institute
dalam
2. Orang
yang
hormat
Ambarita dan Pangaribuan (2011)
memperlakukan
mengajukan enam pilar karakter (The
dengan
hormat,
Six Pillars of Character) yaitu: hal
Golden
Rule,
yang dapat dipercaya (trustworthy),
menerima
penuh
menerapkan
hormat
bertanggungjawab
(respectful),
(responsible),
harus
orang
lain
mengikuti
toleran
dan
perbedaan,
sopan
santun,
menggunakan bahasa yang baik
keadilan (fairness), perduli atau acuh
dalam
(caring), kewarganegaraan (citizen).
memperhatikan perasaan orang
Josephson
menampilkan
lain, tidak melakukan ancaman,
indikator dari enam pilar karakter
memukul atau menyakiti orang
tersebut, sebagai berikut:
lain,
1. Orang
Institute
yang dapat
dipercaya
berkomunikasi,
melakukan
kemufakatan
damai terhadap orang lain yang
adalah orang yang jujur, tidak
melakukan
mencuri, tidak menipu, dapat
penghinaan, dan yang sering
diandalkan, memiliki keberanian
menentang kemufakatan;
untuk melakukan yang benar,
kemarahan,
3. Orang yang bertanggungjawab
membangun reputasi yang baik,
adalah
loyal kepada keluarga, teman,
seharusnya dilakukan, membuat
dan Negara;
rencana ke depan, tekun dan
selalu
melakukan
apa
mencoba,
yang
selalu
13
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
melakukan
yang
mengontrol
diri,
terbaik,
berdisiplin,
berpikir sebelum bertindak dan
menghormati
pemerintah
(otoritas),
melindungi
lingkungan.
mempertimbangkan konsekuensi,
Berdasarkan
uraian
di atas
bertanggung jawab atas kata-
dapat diketahui bahwa tanggung
kata, tindakan dan sikap, dan
jawab
menetapkan contoh yang baik
karakter yang harus dibangun untuk
bagi orang lain;
menjadikan
4. Orang yang adil adalah bermain
adalah salah satu pilar
UNIMED
menjadi
universitas yang unggul
dalam
sesuai dengan aturan, berbagi
persaingan di era globalisasi.
dan
berpikiran
Tanggung jawab menunjuk kepada
terbuka, mendengarkan orang
sikap dan perilaku seseorang untuk
lain,
mengambil
melaksanakan
keuntungan dari orang lain, tidak
kewajibannya
menyalahkan orang lain, tidak
seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sembarangan,
sendiri,
bergiliran,
tidak
memperlakukan
semua orang secara adil;
dan
dan
sebagaimana
masyarakat,
yang
lingkungan
(alam, sosial dan budaya), negara,
5. Orang yang perduli adalah penuh
kasih
tugas
dan Tuhan YME. Sesuai dengan
memperlihatkan
hakikatnya, karakter tanggung jawab
kepedulian, mengungkap rasa
terdiri dari beberapa indikator, yaitu:
syukur, memaafkan orang lain,
(1)
membantu
(seharusnya) dilakukan; (2) rencana
orang
yang
membutuhkan; dan
perbuatan
yang
diharapkan
ke depan; (3) selalu mencoba; (4)
6. Orang yang menyadari dirinya
selalu melakukan yang terbaik; (5)
sebagai warga Negara adalah
mengedalikan
mau bekerja sama, bertempat
mendisiplinkan diri; (7) berpikir
tinggal jelas dan formal, terlibat
sebelum
dalam urusan yang membuat
mempertimbangkan
masyarakat
baik,
(8) menetapkan contoh yang baik
yang baik,
bagi orang lain; dan (9) bertanggung
hukum dan aturan,
jawab atas kata-kata, tindakan, dan
menjadi
mentaati
agar
tetangga
lebih
diri:
(6)
bertindakkonsekuensi;
14
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
sikap. Mahasiswa sebagai makhluk
bangsa
individu,
internasional pada umumnya.
makhluk
sosisal,
dan
makhluk ber-Keketuhanan memiliki
tanggung
jawab,
yang
dapat
meliputi: (1) tanggung jawab pribadi
dan
negara
serta
Implementasi
Nilai
Tanggung Jawab
Pendidikan
dunia
Karakter
karakter
dapat
untuk menjadikan dirinya sendiri
diintegrasikan kedalam mata kuliah
menjadi individu yang berkarakter
(mata pelajaran) keahlian berbentuk
baik; (2) tanggung jawab sosial
kurikulum yang tidak terlihat secara
kepada
eksplisit,
orang
lain,
sehingga
pembiasaan
kehidupan
memberikan manfaat antar sesama;
mahasiswa dalam satuan pendidikan
dan (3) tanggung jawab totalitas
(perguruan tinggi), integrasi dalam
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
kegiatan
Jadi, mahasiswa yang berkarakter
kegiatan penalaran, bakat dan minat,
baik atau unggul adalah seseorang
kegemaran, kesejahteraan dan lain-
yang berusaha melakukan hal-hal
lainnya), pembiasaan kehidupan di
yang terbaik terhadap Tuhan YME,
rumah, pembiasaan kehidupan di
dirinya, sesama manusia, lingkungan,
lingkungan masyarakat sebagaimana
ekstrakurikuler
(dalam
diperlihatkan pada Gambar 3.
15
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
Pelaksanaan Pendidikan Karakter
di Satuan Pendidikan
Integrasi ke dalam KBM
pada setiap Mapel
BUDAYA SEKOLAH:
(KEGIATAN/KEHIDUPAN
KESEHARIAN DI
SATUAN PENDIDIKAN)
Pembiasaan dalam kehidupan
keseharian di satuan pendidikan
KEGIATAN
EKSTRA
KURIKULER
Integrasi ke dalam kegiatan
Ektrakurikuler : Penalaran, Bakat
Minat, Kesejahteraan, dsb
KEGIATAN
KESEHARIAN
DI RUMAH DAN
MASYARAKAT
Penerapan pembiasaan
kehidupan keseharian di
rumah yang sama dengan
18
di satuan pendidikan
Gambar 3. Pelaksanaan pendidikan karakter di Satuan Pendidikan
(Dit. Pendidik dan Kependidikan, 2011)
hakikatnya,
makhluk individu, makhluk sosial,
tanggung jawab
dan makhluk ber-Ketuhanan. Sesuai
dapat ditanamkan melalui kegiatan
dengan keberadaan mahasiswa dalam
pendidikan yang mengaplikasikan
mengikuti
alat-alat pendidikan yang meliputi
Universitas
Negeri
ketetadanan,
implementasi
karakter
Sesuai
atribut
dengan
karakter
kewibawaan,
kasih
pendidikan
formal
di
Medan,
tanggung
sayang, ketulusan, ketegasan, dan
jawab terhadap diri sendiri dapat
pemotivasian, yang dimulai dalam
dilakukan
pendidikan
berikut:
dengan
informal,
pendidikan
dilanjutkan
implementasi
(1)
cara
melakukan
sebagai
atau
atau
mengikuti kegiatan yang seyogyanya
Selanjutnya,
dilakukan untuk menjadikan dirinya
formal
nonformal.
dengan
karakter
tanggung
teladan
yang
berakhlak
mulia,
menyelesaikan
semua
jawab dilakukan dalam keseluruhan
contohnya:
segi
tugas perkuliahan yang mendapatkan
kehidupan
(pembiasaan
mahasiswa
kehidupan)
menuntut tanggung jawab
yang
hasil terbaik secara tepat waktu; (2)
sebagai
membuat rencana ke depan bagi
16
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
dirinya tentang hal-hal yang terbaik
mempertimbangkan
untuk
contoh:
digapai,
contohnya:
konsekuensi,
membuat keputusan atau
merencanakan dirinya menyelesaikan
tindakan yang tidak menimbulkan
perkuliahan tepat waktu (selama
penyesalan (tidak menjadi seorang
empat
prestasi
perokok); (8) menetapkan contoh
mencoba
yang baik bagi orang lain, contoh:
menyelesaikan sesuatu yang belum
menjadikan dirinya sebagai teladan
dapat
contoh:
bagi orang lain dalam bertutur,
mencoba menyelesaikan sebuah soal
bersikap, dan bertindak (mengikuti
yang
seminar tepat waktu, bersikap baik,
tahun)
tertinggi;
dengan
(3)
selalu
diselesaikannya,
belum
didapatkan
penyelesaiannya
secara
ulang
cermat
lebih
berulang-
dan
berbuat
menjadi
peserta
sampai
terbaik); dan (9) bertanggung jawab
terselesaikan; (4) selalu melakukan
atas kata-kata, tindakan, dan sikap,
yang terbaik, contohnya: setiap tugas
contoh:
perkuliahan
melalui
yakni kegiatan berpikir dan berdialog
dapat
dengan dirinya sendiri tetang sesuatu
upaya
yang
dilakukannya;
diri,
diselesaikan
terbaik
(5)
mengendalikan
contohnya:
mampu
melakukan refleksi diri,
tindakan
yang
mengetahui
dilakukan
kebaikan
guna
dan
mengendalikan diri tidak mengikuti
keburukannya
sesuatu
tidak
meningkatkan kualitas tindakan itu di
bermanfaat atau bahkan merusak
kemudian hari ( refleksi diri dalam
dirinya (tidak mau mengikuti pesta
pembelajaran).
minuman keras); (6) mendisiplinkan
PENUTUP
kegiatan
yang
diri, contohnya: mengikuti aturan
yang
dibuatnya
dalam
aktivitas
yang
diselenggarakan untuk membangun
karakter
penyelesaian
nyata
secara
rangka
Pendidikan
sehari-hari guna mencapai target
perkuliahan
dalam
bangsa merupakan wujud
langkah
mencapai
tujuan
tepat waktu dengan prestasi terbaik
negara, yaitu melindungi segenap
(menepati roster kegiatan belajar di
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
luar kampus yang dibuatnya sendiri);
darah
(7)
kesejahteraan umum; mencerdaskan
berpikir
sebelum
bertindak-
Indonesia;
memajukan
17
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
kehidupan
bangsa;
melaksanakan
ketertiban
berdasarkan
ikut
dunia
kemerdekaan,
perdamaian
abadi,
dan
sosial.
Pendidikan
berfungsi
(1)
pemotivasian, yang dimulai dalam
pendidikan
dengan
informal,
pendidikan
dilanjutkan
formal
keadilan
nonformal.
Secara
karakter
implementasi
karakter
atau
khusus,
tanggung
mengembangkan
jawab dilakukan dalam keseluruhan
potensi dasar agar berhati baik,
segi kehidupan mahasiswa sebagai
berpikiran baik, dan berperilaku
makhluk individu, makhluk sosisal,
baik;
dan
dan makhluk ber-Keketuhanan yang
membangun perilaku bangsa yang
dapat meliputi: (1) tanggung jawab
multikultur;
pribadi untuk menjadikan dirinya
(2)
memperkuat
(3)
meningkatkan
peradaban bangsa yang kompetitif
sendiri
dalam pergaulan dunia. Pendidikan
berkarakter baik; (2) tanggung jawab
karakter dilakukan melalui berbagai
sosial kepada orang lain, sehingga
media yang mencakup keluarga,
memberikan manfaat antar sesama;
satuan pendidikan, masyarakat sipil,
dan (3) tanggung jawab totalitas
masyarakat
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
politik,
pemerintah,
menjadi
individu
yang
dunia usaha, dan media massa.
Untuk itu, Universitas Negeri Medan
DAFTAR PUSTAKA
bercita-cita menjadi “the Character
Ambarita, Biner dan Wanapri
Pangaribuan.
(2011).
Pendidikan Karakter ( Konsep
dan Implementasi ). Medan:
Universitas Negeri Medan
Creagh, Stepani. (2004). Pendidikan
Sex di SMA DI Yogyakarta.
Tugas
Studi
Lapangan.
Australian Consortium For In
Country Indonesian Studies
(ACICIS),
Malang
:
Universitas Muhammadyah
Dimerman, Sara. (2009). Chracter is
The Key. How to Unlock the
best In Our
Children and Our Selves.
Canada: John Wiley & Sons
Canada, Ltd
Building
dengan
University”
menetapkan enam pilar karakter,
yaitu:
kewarganegaraan
kehormatan,
keadilan,
tanggungjawab,
kepedulian, dan dapat dipercaya.
Keenam pilar karakter tersebut
dapat ditanamkan melalui kegiatan
pendidikan yang mengaplikasikan
alat-alat pendidikan yang meliputi
ketetadanan,
kewibawaan,
kasih
sayang, ketulusan, ketegasan, dan
18
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
http://pondokibu.com/parenting/pend
idikan-psikologi-anak/dampakpendidikan-karakter-terhadapakademi-anak, diakses tanggal
30 November 2011.
Ibnu
Hajar.
(2011).
Strategi
Pembentukan
Karakter
Mahasiswa
Melalui
Pendidikan Karakter. Medan:
Universitas Negeri Medan
Kementerian Pendidikan Nasional.
(2011). Pedoman Pelaksanaan
Pendidikan Karakter. Jakarta:
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Pusat
Kurikulum dan Perbukuan
Manullang,
Belferik.(2006)
Kepemimpinan
Pedagogis.
Membangun Karakter Sumber
Daya
Manusia.
Medan:
Program
Pascasarjana
Universitas Negeri Medan
McDowell,
Josh, terjemahan
T.Wahyuni. (2004).
The
Father
Connection.
Jakarta: Metanoia
McElmeel,
Sharron L. (2002).
Character Education. A book
Guide for Theacher, Librarians,
and
Parents.
Colorado:
Libraries Unlimited, Theacher
Ideas Press.
Pangaribuan Wanapri. (2008). “
Metode
Pendidikan
Berkarakter oleh Ayah pada
Anak untuk Keberhasilan Anak
di Sekolah dan Pekerjaan”.
Makalah disampaikan pada
Konsultasi Pria GKPI di GKPI
Dolok Sanggul KotaTanggal
26 November 2008
Pemerintah Republik Indonesia.
(2010).
Pembangunan
Karakter Bangsa 2010 – 2025.
Sibarani, Berlin. (2011). Intellectual
Characters
dan
Implementasinya.
Medan:
Universitas Negeri Medan
Sinaga, Bornok. (2011). Penanaman
Nilai Karakter Berbangsa.
Medan: Universitas Negeri
Medan.
19
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
TANGGUNG JAWAB
Paningkat Siburian
Abstrak
Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam
kehidupannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk berKetuhanan. Pendidikan karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar agar
berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; (2) memperkuat dan
membangun perilaku bangsa yang multikultur; (3) meningkatkan peradaban
bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Pembangunan karakter dilakukan
dengan pendekatan sistematik dan integratif dengan melibatkan keluarga, satuan
pendidikan, pemerintah, masyarakat sipil, anggota legislatif, media massa, dunia
usaha, dan dunia industri. Sehubungan dengan itu, Universitas Negeri Medan
bercita-cita menjadi “the Character Building University” dengan menetapkan
enam pilar karakter, yaitu: kewarganegaraan (citizenship), keadilan (faerness),
kehormatan (respectful), tanggungjawab (responsible), kepedulian (caring), dan
dapat dipercaya (trustworthy). Jadi, tanggung jawab adalah salah satu pilar
karakter yang dapat dibangun melalui pendidikan dan implementasinya dalam
setiap aspek kehidupan manusia dengan indikator (1) perbuatan yang diharapkan
(seharusnya) dilakukan; (2) rencana ke depan; (3) selalu mencoba; (4) selalu
melakukan yang terbaik; (5) mengedalikan diri: (6) mendisiplinkan diri; (7)
berpikir sebelum bertindak-mempertimbangkan konsekuensi; (8) menetapkan
contoh yang baik bagi orang lain; dan (9) bertanggung jawab atas kata-kata, sikap,
sikap, dan tindakan.
Kata kunci : karakter, tanggungjawab
agar menjadi manusia yang beriman
PENDAHULUAN
Undang-
Republik
dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
Tentang Sistem Pendidikan Nasional
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
Pasal
menjadi
3
Undang
menjelaskan
bahwa
warga
negara
yang
berfungsi
demokratis serta bertanggung jawab.
mengembangkan kemampuan dan
Undang-Undang Sistem Pendidikan
membentuk watak serta peradaban
Nasional
bangsa
yang
mengamanahkan
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bertujuan
untuk
Indonesia yang cerdas, tetapi juga
berkembangnya potensi peserta didik
berkarakter, sehingga nantinya akan
pendidikan
bangsa,
nasional
bermartabat
dalam
tidak
tersebut
hanya
agar
di
atas
pendidikan
membentuk
insan
2
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
lahir generasi bangsa yang tumbuh
optimalisasi dampak positip bagi diri
berkembang dengan karakter yang
sendiri dan masyarakat.
bernafaskan
nilai-nilai
Berbagai upaya pemerintah dan
luhur
Pancasila.
masyarakat telah dilakukan untuk
pendidikan
Jadi,
merupakan
upaya
nasional
membangun karakter yang baik,
pembangunan
namun fakta memperlihatkan betapa
karakter intelektual, karakter sikap,
buruknya
dan karakter bertindak yang dapat
masyarakat Indonesia dan dunia,
meningkatkan
dan
yang ditandai dengan munculnya
bangsa
perilaku menyimpang dan paradoks
globalisasi.
kehidupan di kalangan masyarakat
keunggulan
Indonesia
daya
saing
kompetitif
di
era
karakter
sebagian
Ambarita dan Pangaribuan (2011)
berpendidikan.
Manullang
(2006)
mengemukakan
bahwa
mengemukakan
bahwa
paradok
dalam
perguruan tinggi
kehidupan adalah fenomena yang
berbeda dengan karakter dalam dunia
saling bertentangan dalam kehidupan
sekolah dasar dan sekolah menengah.
manusia,
Karakter intelektual dunia perguruan
banyak pengetahuan, semakin sedikit
tinggi mengacu pada pengembangan
kearifan
pola pikir ilmiah dan daya cipta.
berusaha
Karakter sikap di perguruan tinggi
penghidupan, semakin sedikit yang
dibangun
menemukan
dunia
oleh
intelektualnya,
menghargai
kebenaran.
tindakan
karakter
sehingga
kepada
sikap
hakikat
Selanjutnya,
di
karakter
dan
semakin
semakin
mencari
makna
banyak
nafkah
kehidupan.
Paradoks kehidupan menunjukkan
bahwa
modernisasi
memberikan
telah
orientasi
dan
tinggi
pemahaman hidup dan kehidupan
dibangun oleh karakter intelektual
yang keliru. Sehubungan dengan itu,
dan
Pangaribuan
karakter
perguruan
karakter
diantaranya:
sikap,
sehingga
(2008)
melaporkan
tindakan-tindakan yang dilakukan
kembali hasil penelitian Boyke yang
adalah
pertimbangan
mengungkap bahwa sekitar 50% dari
dampak positip dan negatip yang
sampel penelitiannya, yaitu anak-
mungkin
anak
berdasarkan
terjadi,
berdasarkan
SLTA
telah
melakukan
3
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
persetubuhan
sebelum
menikah.
ke
bawah)
ditangkap
karena
Creagh (2004) melaporkan kembali
pembunuhan, dan 6 remaja bunuh
hasil penelitian Yayasan Kusuma
diri.
Buana yang menemukan sebanyak
Temuan
tersebut
10, 3% dari 3594 remaja di 12 kota
membuktikan
bahwa
besar di Indonesia telah melakukan
sebagian
hubungan
khususnya
seks
Membudayanya
bebas.
di
atas
karakter
masyarakat
dunia,
Indonesia
adalah
ketidakjujuran,
tergolong buruk. Hal tersebut telah
sebagaimana kasus menyontek masal
diperingatkan para ahli sebelumnya
yang terjadi di SDN Gadel 2
sebagaimana
Surabaya, dan menyusul di Jakarta
http://pondokibu.com/28/dampak-
saat ujian nasional adalah sampel
pendidikan-karakter-terhadap-
dari kasus ketidakjujuran yang terjadi
akademi-anak/
di
di
pernyataan Mahatma Gandhi yang
(2004)
memperingatkan tentang salah satu
mengungkap kehancuran generasi
dari tujuh dosa fatal, yaitu “education
muda di Amerika, yang mana setiap
without character”(pendidikan tanpa
harinya telah terjadi 1000 remaja
karakter); Martin Luther King yang
wanita menjadi ibu tanpa nikah, 1106
menyatakan
remaja wanita melakukan aborsi,
character…that is the goal of true
4219 remaja mengidap penyakit yang
education”
tertular secara seksual, 500 remaja
karakter…itu adalah tujuan akhir dari
mulai
pendidikan
dunia
pendidikan
masyarakat.
dan
McDowell
memakai
narkoba,
1000
dimuat
:
(2011)
dalam
tentang
“Intelligence
(kecerdasan
sebenarnya);
plus
plus
dan
mengkomsumsi
pernyataan Theodore Roosevelt yang
anak-anak
menyatakan: “To educate a person in
membawa sebuah pistol atau senjata
mind and not in morals is to educate
lain
remaja
a menace to society” (mendidik
2200
seseorang dalam aspek kecerdasan
sekolah
otak dan bukan aspek moral adalah
remaja
mulai
alkohol,
135000
ke
sekolah,
dilecehkan,
remaja
80
berhenti
3610
diperkosa,
dari
menengah, 7 anak (usia 10-19 tahun)
ancaman
terbunuh, 7 anak muda (usia17 tahun
masyarakat).
mara-bahaya
kepada
4
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
Menyadari
masyarakat
kondisi
saat
mengambil
ini,
karakter
program
pendidikan
pemerintah
karakter dalam dunia pendidikan di
untuk
Indonesia dapat dimaklumi, sebab
inisatif
mengarusutamakan
gagasan
pembangunan
selama
ini
dirasakan
proses
karakter bangsa. Hal itu tercermin
pendidikan ternyata belum berhasil
dalam
Pembangunan
membangun manusia Indonesia yang
Jangka Panjang Nasional Tahun
berkarakter. Banyak yang menyebut
2005-2025,
bahwa
Rencana
yang
menempatkan
pendidikan
telah
gagal
pendidikan karakter sebagai misi
membangun
pertama dari delapan misi guna
banyak lulusan sekolah dan sarjana
mewujudkan
visi
yang pandai dalam menjawab soal
nasional.
Dalam
berbagai
ujian,
kesempatan
Presiden
Republik
mentalnya lemah, penakut, kurang
mengemukakan
bertanggung jawab, dan perilakunya
pembangunan
Indonesia
juga
pentingnya
pembangunan
watak
(character
building)
guna
membangun manusia yang berakhlak
mulia.
Sehubungan
dengan
itu,
pelaksanaan
amanat
Pembangunan
Nasional
sekaligus
disusun sebagai
Jangka
Tahun
cerdas,
tetapi
PEMBAHASAN
Konsep Pendidikan Karakter di
Universitas Negeri Medan
Karakter adalah sifat, budi
pekerti,
tabiat
atau
watak
Rencana
seseorang.
Ibnu
Panjang
mengemukakan
bahwa
2005-2025
pelaksanaan
berotak
sehingga
tidak terpuji.
Kebijakan Nasional Pembangunan
Karakter Bangsa
karakter,
dari
2011)
karakter
dan
adalah sifat pribadi, cara berpikir dan
arahan
berperilaku yang menjadi ciri khas
Presiden Republik Indonesia. Untuk
tiap
itu, pemerintah melalui Kementerian
bekerjasama sesuai standar nilai dan
Pendidikan
norma yang ada di masyarakat.
Nasional
sudah
individu
untuk
hidup
dan
mencanangkan penerapan pendidikan
Sinaga
karakter
bahwa karakter adalah sifat, budi
pada
semua
tingkat
(2011)
mengemukakan
pendidikan, mulai dari SD hingga
pekerti,
Perguruan
seseorang.Sibarani
Tinggi.
Munculnya
tabiat
atau
watak
dari
mengemukakan
5
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
bahwa
kecenderungan
karakter
langkah mencapai tujuan negara,
dibagi menjadi dua bagian, yaitu: (1)
yaitu melindungi segenap bangsa
etika normatif, dan (2) etika terapan.
Indonesia dan seluruh tumpah darah
Sehubungan dengan itu, Universitas
Indonesia; memajukan kesejahteraan
Negeri Medan sebagai bagian dari
umum;
lembaga
bangsa; ikut melaksanakan ketertiban
pendidikan
melalui
mencerdaskan
kehidupan
pelaksanaan tri dharma perguruan
dunia
tinggi diharapkan dapat membangun
perdamaian
karakter
Pembangunan
sosial. Secara historis, pembangunan
karakter bangsa adalah salah satu
karakter bangsa merupakan sebuah
bidang pembangunan nasional yang
dinamika inti proses kebangsaan
sangat penting dan menjadi fondasi
yang terjadi tanpa henti dalam kurun
kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
sejarah, baik pada zaman penjajahan
dan bernegara. Pemerintah RI (2010)
maupun pada zaman kemerdekaan.
mengemukakan
alasan
Secara sosiokultural, pembangunan
mendasar yang melatari pentingnya
karakter bangsa merupakan suatu
pembangunan karakter bangsa, baik
keharusan dari suatu bangsa yang
secara filosofis, ideologis, normatif,
multikultural. Pembangunan karakter
historis maupun sosiokultural.
bangsa merupakan gagasan besar
bangsa.
beberapa
berdasarkan
abadi,
kemerdekaan,
dan
keadilan
Secara filosofis, pembangunan
yang dicetuskan para pendiri bangsa
karakter bangsa merupakan sebuah
karena sebagai bangsa yang terdiri
kebutuhan
atas berbagai suku bangsa dengan
asasi
dalam
proses
berbangsa karena hanya bangsa yang
nuansa
kedaerahan
memiliki karakter dan jati diri yang
bangsa
Indonesia
kuat
Secara
kesamaan pandangan tentang budaya
karakter
dan karakter yang holistik sebagai
merupakan upaya mengejawantahkan
bangsa. Hal itu sangat penting karena
ideologi Pancasila dalam kehidupan
menyangkut kesamaan pemahaman,
berbangsa dan bernegara. Secara
pandangan, dan gerak langkah untuk
normatif,
mewujudkan
yang
ideologis,
bangsa
akan
eksis.
pembangunan
pembangunan
merupakan
karakter
wujud
yang
kental,
membutuhkan
kesejahteraan
dan
nyata
6
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
kemakmuran bagi seluruh rakyat
integratif
dengan
melibatkan
Indonesia.
keluarga,
satuan
pendidikan,
Pendidikan
yang
pemerintah,
masyarakat
sipil,
legislatif, media
massa,
diselenggarakan untuk membangun
anggota
karakter
dunia usaha, dan dunia industri
pada
intinya
mengembangkan
bertujuan
karakter
bangsa
Kementrian
Pendidikan
agar mampu mewujudkan nilai-nilai
Nasional (2011) menjelaskan proses
luhur Pancasila. Pendidikan karakter
pendidikan karakter didasarkan pada
berfungsi
mengembangkan
totalitas psikologis yang mencakup
potensi dasar agar berhati baik,
seluruh potensi individu (kognitif,
berpikiran baik, dan berperilaku
afektif, psikomotorik) dan fungsi
baik;
dan
totalitas sosiokultural dalam konteks
membangun perilaku bangsa yang
interaksi dalam keluarga, satuan
multikultur;
pendidikan,
(1)
(2)
memperkuat
(3)
meningkatkan
dan
masyarakat.
peradaban bangsa yang kompetitif
Totalitas
dalam
dunia.
sosiokultural dapat dikelompokkan
dilakukan
sebagaimana yang digambarkan pada
pergaulan
Pembangunan
karakter
dengan pendekatan sistematik dan
bersih dan sehat,
disiplin, sportif,
tangguh, andal,
berdaya tahan,
bersahabat,
kooperatif,
determinatif,
kompetitif, ceria,
dan gigih
OLAH
PIKIR
OLAH
RAGA
dan
Gambar 1.
RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KARAKTER
cerdas, kritis,
kreatif, inovatif,
ingin tahu, berpikir
terbuka, produktif,
berorientasi Ipteks,
dan reflektif
psikologis
OLAH
HATI
OLAH
RASA/
KARSA
beriman dan bertakwa,
jujur, amanah, adil,
bertanggung jawab,
berempati, berani
mengambil resiko,
pantang menyerah, rela
berkorban, dan berjiwa
patriotik
ramah, saling
menghargai, toleran,
peduli, suka menolong,
gotong royong,
nasionalis, kosmopolit ,
mengutamakan
kepentingan umum,
bangga menggunakan
bahasa dan produk
Indonesia, dinamis,
kerja keras, dan beretos
kerja
Gambar 1. Ruang Lingkup Pendidikan Karakter
7
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
Berdasarkan Gambar 1 di atas,
secara konseptual merupakan gugus
pengkategorian nilai didasarkan pada
nilai
pertimbangan
terkandung
bahwa
pada
luhur
yang
di
dalamnya
sejumlah
nilai
hakikatnya perilaku seseorang yang
sebagaimana dapat di lihat pada
berkarakter merupakan perwujudan
gambar di atas.
fungsi
totalitas
psikologis
yang
Sehubungan
dengan
itu,
mencakup seluruh potensi individu
Universitas Negeri Medan bercita-
manusia
cita menjadi “the Character Building
(kognitif,
afektif,
dan
psikomotorik) dan fungsi totalitas
University”
sosial-kultural
enam
dalam
konteks
dengan
pilar
interaksi (dalam keluarga, satuan
kewarganegaraan
pendidikan, dan masyrakat)
keadilan
berlangsung
sepanjang
dan
hayat.
menetapkan
karakter,
(citizenship),
(faerness),
(respectful),
yaitu:
kehormatan
tanggungjawab
Konfigurasi karakter dalam kontek
(responsible), kepedulian (caring),
totalitas proses psikologis dan sosial-
dan dapat dipercaya (trustworthy).
kultural dapat dikelompokkan dalam:
Universitas Negeri Medan dapat
(1) olah hati (spiritual & emotional
memiliki keunggulan dalam daya
development);
saing nasional
(2)
olah
pikir
dan internasional
(intellectual development); (3) olah
melalui pembangunan keenam pilar
raga dan kinestetik (physical &
karakter tersebut.
kinesthetic development); dan (4)
Keenam
pilar
tersebut
olah rasa dan karsa (affective and
merupakan atribut karakter utama
creativity development). Proses itu
yang harus dicapai UNIMED hingga
secara holistik dan koheren memiliki
tahun 2025. Pada Tabel 1 di bawah
saling
ini diuraikan indikator keenam pilar.
keterkaitan
dan
saling
melengkapi, serta masing-masingnya
Tabel 1. Pilar The Character Building University
PILAR
INDIKATOR UMUM
Kewarganegaraan
1. Mau bekerja sama
(citizenship)
2. Bertempat tinggal jelas dan formal
3. Terlibat dalam urusan yang membuat masyarakat
agar lebih baik.
4. Menjadi tetangga yang baik.
8
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
PILAR
5.
6.
7.
8.
9.
Keadilan (faerness)
Kehormatan (respectful)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tanggungjawab
(responsible)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
dipercaya 1.
2.
Kepedulian (caring)
Dapat
(trustworthy)
INDIKATOR UMUM
Mentaati hukum dan aturan.
Menghormati pemerintah (otoritas)
Melindungi lingkungan.
Bangga sebagai mahasiswa Universitas tempat
kuliah, bangga terhadap bangsa dan Negara.
Memelihara kesetiakawanan dalam hal yang baik
antara sesama mahasiswa dan masyarakat.
Bermain sesuai dengan aturan.
Berbagi dan bergiliran.
Berpikiran terbuka dan mendengarkan orang lain.
Tidak mengambil keuntungan dari orang lain.
Tidak menyalahkan orang lain dan tidak
sembarangan.
Memperlakukan semua orang secara adil.
Memperlakukan orang lain dengan hormat.
Mengikuti Golden Rule.
Toleran.
Menerima perbedaan.
Menerapkan sopan santun.
Menggunakan bahasa yang baik dalam
berkomunikasi.
Memperhatikan perasaan orang lain.
Tidak melakukan ancaman, memukul atau
menyakiti orang lain.
Melakukan kemufakatan damai terhadap orang
lain yang melakukan kemarahan, penghinaan,
dan yang sering menentang kemufakatan.
Melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan,
dan membuat rencana ke depan.
Tekun dan selalu mencoba serta melakukan yang
terbaik.
Mengontrol diri, dan berdisiplin.
Berpikir
sebelum
bertindak
dan
mempertimbangkan konsekuensi.
Bertanggung jawab atas kata-kata, tindakan dan
sikap.
Menetapkan contoh yang baik bagi orang lain.
Penuh kasih.
Memperlihatkan kepedulian.
Mengungkap rasa syukur.
Memaafkan orang lain.
Membantu orang yang membutuhkan.
Jujur dan tidak menipu.
Tidak mencuri.
9
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
PILAR
Secara
INDIKATOR UMUM
3. Dapat diandalkan.
4. Memiliki keberanian untuk melakukan yang
benar.
5. Membangun reputasi yang baik.
6. Loyal kepada keluarga, teman, dan Negara.
umum,
karakter
(Respect),
penghargaan
terhadap
dipandang sebagai pola berpikir,
lingkungan hidup (Respect for the
bersikap, dan bertindak yang dapat
environment),
dilihat
berdasarkan
Responsibility), kebanggaan sekolah
atribut-atributnya. Atribut tersebut
(School pride), kendali diri (Self
memiliki indikator yang dapat lebih
control), sportivitas (Sportsmanship),
dirinci sehingga dapat diukur. Susan
toleransi (Tolerance), kejujuran (
Brown
Honesty).
dan dikenali
dalam
McElmeel
(2002)
menyatakan
bahwa
karakter
menyangkut
atribut:
keriangan
(Cheerfulness),
kewarganegaraan
(Cintizenship),
kebersihan
(Cleanliness),
Dimerman
(
(2009)
mengatakan bahwa karakter terdiri
dari sepuluh atribut yaitu:
(respect),
hormat
bertanggung
jawab
(
responsibility) , kejujuran (honesty),
sayang
merasakan
(Compassion),
kerjasama
(empathy),
(Cooperation),
keberanian
berinisiatif ( initiative), keberanian
(Courage), kesopanan, (Courtesy),
(courage), ketekunan (perseverance),
kreativitas
(Creativity),
optimism
(optimism),
dan
(Dependability),
integritas
(integrity),
sifat
ketergantungan
ketekunan
kasih
tanggung jawab
(Diligence),
(Fairness),
keadilan
kemurahan
hati
perasaan
orang
keadilan
(fairness),
mementingkan kepentingan orang
lain
(altruism),
kerendahan
(humility),
kemurahan
(Helpfulness), sukacita (Joyfulness),
(generosity),
iba
kebaikan
(Kindness),
toleransi
(Loyalty),
kesabaran
(Generosity),
menolong
kesetiaan
(Patience),
lain
and
hati
(compassion),
(tolerance),
(prudence),
hati
bijaksana
fleksibilitas
ketekunan (Perseverance), ketepatan
(flexibility). Selanjutnya, Ambarita
waktu (Punctuality), rasa hormat
dan
Pangaribuan
(2011)
10
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
mengemukakan
menurut
empat
atribut
orang
karakter
ahli
sebagaimana pada Tabel 2 di bawah
ini.
Tabel 2. Atribut Karakter Menurut Empat Orang Ahli (Lembaga)
ATRIBUT KARAKTER MENURUT 4 AHLI (LEMBAGA)
No.
Susan Brown
Mc Elmeel
Dimerman
Josephson
Institute
1.
keriangan
(cheerfulness),
2.
kewarganegaraan
citizen
(Cintizenship),
3.
kebersihan
(cleanliness),
4.
Kasih
sayang
compassion
(compassion),
5.
kerjasama
(cooperation),
6.
keberanian (courage),
courage,
courage
7.
kesopanan, (courtesy),
8.
kreativitas (Creativity
9.
ketergantungan
(dependability),
10. ketekunan (diligence),
11. keadilan (fairness),
fairness
fairness
12. kemurahan
hati
generosity
(generosity),
13. menolong (helpfulness),
14. sukacita (joyfulness)
15. kebaikan (kindness),
16. kesetiaan (loyalty),
17. kesabaran (patience),
patience,
18. ketekunan
perseverance
perseverance
(perseverance),
19. ketepatan
waktu
(punctuality),
20. hormat (respect),
respect
respectful
21. penghargaan terhadap
lingkungan
hidup
(respect
for
the
environment),
22. tanggung
jawab
(
responsibility
responsible
responsibility)
23. kebanggaan
sekolah
(school pride),
11
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
ATRIBUT KARAKTER MENURUT 4 AHLI (LEMBAGA)
No.
Susan Brown
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
kendali
diri
(self
control),
sportivitas
(sportsmanship),
toleransi (tolerance),
kejujuran ( honesty).
Mc Elmeel
Dimerman
Josephson
Institute
honesty
Kepedulian(caring)
caring
Percaya
diri
(confidence)
Keingintahuan
(curiosity)
Fleksibelitas
flexibility
(flexibility)
Persahabatan
(friendship)
Orientasi
target
(goal setting)
Rendah
hati humility
(humility)
Humoris (humor)
berinisiatif
initiative
(initiative)
Integritas
integrity
(integrity)
Sikap
positip
(positive attitude)
Dapat
menyelesaikan
masalah (problem
solving)
Disiplin diri (self
discipline)
Tim kerja (Team
work)
merasakan
perasaan orang
lain (empathy)
optimism
(optimism)
sifat
mementingkan
12
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
ATRIBUT KARAKTER MENURUT 4 AHLI (LEMBAGA)
No.
Susan Brown
Mc Elmeel
Dimerman
Josephson
Institute
kepentingan
orang
lain
(altruism)
Toleransi
(tolerance)
bijaksana
(prudence)
45.
46.
47.
dapat dipercaya
(trustworthy)
Josephson
Institute
dalam
2. Orang
yang
hormat
Ambarita dan Pangaribuan (2011)
memperlakukan
mengajukan enam pilar karakter (The
dengan
hormat,
Six Pillars of Character) yaitu: hal
Golden
Rule,
yang dapat dipercaya (trustworthy),
menerima
penuh
menerapkan
hormat
bertanggungjawab
(respectful),
(responsible),
harus
orang
lain
mengikuti
toleran
dan
perbedaan,
sopan
santun,
menggunakan bahasa yang baik
keadilan (fairness), perduli atau acuh
dalam
(caring), kewarganegaraan (citizen).
memperhatikan perasaan orang
Josephson
menampilkan
lain, tidak melakukan ancaman,
indikator dari enam pilar karakter
memukul atau menyakiti orang
tersebut, sebagai berikut:
lain,
1. Orang
Institute
yang dapat
dipercaya
berkomunikasi,
melakukan
kemufakatan
damai terhadap orang lain yang
adalah orang yang jujur, tidak
melakukan
mencuri, tidak menipu, dapat
penghinaan, dan yang sering
diandalkan, memiliki keberanian
menentang kemufakatan;
untuk melakukan yang benar,
kemarahan,
3. Orang yang bertanggungjawab
membangun reputasi yang baik,
adalah
loyal kepada keluarga, teman,
seharusnya dilakukan, membuat
dan Negara;
rencana ke depan, tekun dan
selalu
melakukan
apa
mencoba,
yang
selalu
13
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
melakukan
yang
mengontrol
diri,
terbaik,
berdisiplin,
berpikir sebelum bertindak dan
menghormati
pemerintah
(otoritas),
melindungi
lingkungan.
mempertimbangkan konsekuensi,
Berdasarkan
uraian
di atas
bertanggung jawab atas kata-
dapat diketahui bahwa tanggung
kata, tindakan dan sikap, dan
jawab
menetapkan contoh yang baik
karakter yang harus dibangun untuk
bagi orang lain;
menjadikan
4. Orang yang adil adalah bermain
adalah salah satu pilar
UNIMED
menjadi
universitas yang unggul
dalam
sesuai dengan aturan, berbagi
persaingan di era globalisasi.
dan
berpikiran
Tanggung jawab menunjuk kepada
terbuka, mendengarkan orang
sikap dan perilaku seseorang untuk
lain,
mengambil
melaksanakan
keuntungan dari orang lain, tidak
kewajibannya
menyalahkan orang lain, tidak
seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sembarangan,
sendiri,
bergiliran,
tidak
memperlakukan
semua orang secara adil;
dan
dan
sebagaimana
masyarakat,
yang
lingkungan
(alam, sosial dan budaya), negara,
5. Orang yang perduli adalah penuh
kasih
tugas
dan Tuhan YME. Sesuai dengan
memperlihatkan
hakikatnya, karakter tanggung jawab
kepedulian, mengungkap rasa
terdiri dari beberapa indikator, yaitu:
syukur, memaafkan orang lain,
(1)
membantu
(seharusnya) dilakukan; (2) rencana
orang
yang
membutuhkan; dan
perbuatan
yang
diharapkan
ke depan; (3) selalu mencoba; (4)
6. Orang yang menyadari dirinya
selalu melakukan yang terbaik; (5)
sebagai warga Negara adalah
mengedalikan
mau bekerja sama, bertempat
mendisiplinkan diri; (7) berpikir
tinggal jelas dan formal, terlibat
sebelum
dalam urusan yang membuat
mempertimbangkan
masyarakat
baik,
(8) menetapkan contoh yang baik
yang baik,
bagi orang lain; dan (9) bertanggung
hukum dan aturan,
jawab atas kata-kata, tindakan, dan
menjadi
mentaati
agar
tetangga
lebih
diri:
(6)
bertindakkonsekuensi;
14
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
sikap. Mahasiswa sebagai makhluk
bangsa
individu,
internasional pada umumnya.
makhluk
sosisal,
dan
makhluk ber-Keketuhanan memiliki
tanggung
jawab,
yang
dapat
meliputi: (1) tanggung jawab pribadi
dan
negara
serta
Implementasi
Nilai
Tanggung Jawab
Pendidikan
dunia
Karakter
karakter
dapat
untuk menjadikan dirinya sendiri
diintegrasikan kedalam mata kuliah
menjadi individu yang berkarakter
(mata pelajaran) keahlian berbentuk
baik; (2) tanggung jawab sosial
kurikulum yang tidak terlihat secara
kepada
eksplisit,
orang
lain,
sehingga
pembiasaan
kehidupan
memberikan manfaat antar sesama;
mahasiswa dalam satuan pendidikan
dan (3) tanggung jawab totalitas
(perguruan tinggi), integrasi dalam
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
kegiatan
Jadi, mahasiswa yang berkarakter
kegiatan penalaran, bakat dan minat,
baik atau unggul adalah seseorang
kegemaran, kesejahteraan dan lain-
yang berusaha melakukan hal-hal
lainnya), pembiasaan kehidupan di
yang terbaik terhadap Tuhan YME,
rumah, pembiasaan kehidupan di
dirinya, sesama manusia, lingkungan,
lingkungan masyarakat sebagaimana
ekstrakurikuler
(dalam
diperlihatkan pada Gambar 3.
15
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
Pelaksanaan Pendidikan Karakter
di Satuan Pendidikan
Integrasi ke dalam KBM
pada setiap Mapel
BUDAYA SEKOLAH:
(KEGIATAN/KEHIDUPAN
KESEHARIAN DI
SATUAN PENDIDIKAN)
Pembiasaan dalam kehidupan
keseharian di satuan pendidikan
KEGIATAN
EKSTRA
KURIKULER
Integrasi ke dalam kegiatan
Ektrakurikuler : Penalaran, Bakat
Minat, Kesejahteraan, dsb
KEGIATAN
KESEHARIAN
DI RUMAH DAN
MASYARAKAT
Penerapan pembiasaan
kehidupan keseharian di
rumah yang sama dengan
18
di satuan pendidikan
Gambar 3. Pelaksanaan pendidikan karakter di Satuan Pendidikan
(Dit. Pendidik dan Kependidikan, 2011)
hakikatnya,
makhluk individu, makhluk sosial,
tanggung jawab
dan makhluk ber-Ketuhanan. Sesuai
dapat ditanamkan melalui kegiatan
dengan keberadaan mahasiswa dalam
pendidikan yang mengaplikasikan
mengikuti
alat-alat pendidikan yang meliputi
Universitas
Negeri
ketetadanan,
implementasi
karakter
Sesuai
atribut
dengan
karakter
kewibawaan,
kasih
pendidikan
formal
di
Medan,
tanggung
sayang, ketulusan, ketegasan, dan
jawab terhadap diri sendiri dapat
pemotivasian, yang dimulai dalam
dilakukan
pendidikan
berikut:
dengan
informal,
pendidikan
dilanjutkan
implementasi
(1)
cara
melakukan
sebagai
atau
atau
mengikuti kegiatan yang seyogyanya
Selanjutnya,
dilakukan untuk menjadikan dirinya
formal
nonformal.
dengan
karakter
tanggung
teladan
yang
berakhlak
mulia,
menyelesaikan
semua
jawab dilakukan dalam keseluruhan
contohnya:
segi
tugas perkuliahan yang mendapatkan
kehidupan
(pembiasaan
mahasiswa
kehidupan)
menuntut tanggung jawab
yang
hasil terbaik secara tepat waktu; (2)
sebagai
membuat rencana ke depan bagi
16
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
dirinya tentang hal-hal yang terbaik
mempertimbangkan
untuk
contoh:
digapai,
contohnya:
konsekuensi,
membuat keputusan atau
merencanakan dirinya menyelesaikan
tindakan yang tidak menimbulkan
perkuliahan tepat waktu (selama
penyesalan (tidak menjadi seorang
empat
prestasi
perokok); (8) menetapkan contoh
mencoba
yang baik bagi orang lain, contoh:
menyelesaikan sesuatu yang belum
menjadikan dirinya sebagai teladan
dapat
contoh:
bagi orang lain dalam bertutur,
mencoba menyelesaikan sebuah soal
bersikap, dan bertindak (mengikuti
yang
seminar tepat waktu, bersikap baik,
tahun)
tertinggi;
dengan
(3)
selalu
diselesaikannya,
belum
didapatkan
penyelesaiannya
secara
ulang
cermat
lebih
berulang-
dan
berbuat
menjadi
peserta
sampai
terbaik); dan (9) bertanggung jawab
terselesaikan; (4) selalu melakukan
atas kata-kata, tindakan, dan sikap,
yang terbaik, contohnya: setiap tugas
contoh:
perkuliahan
melalui
yakni kegiatan berpikir dan berdialog
dapat
dengan dirinya sendiri tetang sesuatu
upaya
yang
dilakukannya;
diri,
diselesaikan
terbaik
(5)
mengendalikan
contohnya:
mampu
melakukan refleksi diri,
tindakan
yang
mengetahui
dilakukan
kebaikan
guna
dan
mengendalikan diri tidak mengikuti
keburukannya
sesuatu
tidak
meningkatkan kualitas tindakan itu di
bermanfaat atau bahkan merusak
kemudian hari ( refleksi diri dalam
dirinya (tidak mau mengikuti pesta
pembelajaran).
minuman keras); (6) mendisiplinkan
PENUTUP
kegiatan
yang
diri, contohnya: mengikuti aturan
yang
dibuatnya
dalam
aktivitas
yang
diselenggarakan untuk membangun
karakter
penyelesaian
nyata
secara
rangka
Pendidikan
sehari-hari guna mencapai target
perkuliahan
dalam
bangsa merupakan wujud
langkah
mencapai
tujuan
tepat waktu dengan prestasi terbaik
negara, yaitu melindungi segenap
(menepati roster kegiatan belajar di
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
luar kampus yang dibuatnya sendiri);
darah
(7)
kesejahteraan umum; mencerdaskan
berpikir
sebelum
bertindak-
Indonesia;
memajukan
17
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
kehidupan
bangsa;
melaksanakan
ketertiban
berdasarkan
ikut
dunia
kemerdekaan,
perdamaian
abadi,
dan
sosial.
Pendidikan
berfungsi
(1)
pemotivasian, yang dimulai dalam
pendidikan
dengan
informal,
pendidikan
dilanjutkan
formal
keadilan
nonformal.
Secara
karakter
implementasi
karakter
atau
khusus,
tanggung
mengembangkan
jawab dilakukan dalam keseluruhan
potensi dasar agar berhati baik,
segi kehidupan mahasiswa sebagai
berpikiran baik, dan berperilaku
makhluk individu, makhluk sosisal,
baik;
dan
dan makhluk ber-Keketuhanan yang
membangun perilaku bangsa yang
dapat meliputi: (1) tanggung jawab
multikultur;
pribadi untuk menjadikan dirinya
(2)
memperkuat
(3)
meningkatkan
peradaban bangsa yang kompetitif
sendiri
dalam pergaulan dunia. Pendidikan
berkarakter baik; (2) tanggung jawab
karakter dilakukan melalui berbagai
sosial kepada orang lain, sehingga
media yang mencakup keluarga,
memberikan manfaat antar sesama;
satuan pendidikan, masyarakat sipil,
dan (3) tanggung jawab totalitas
masyarakat
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
politik,
pemerintah,
menjadi
individu
yang
dunia usaha, dan media massa.
Untuk itu, Universitas Negeri Medan
DAFTAR PUSTAKA
bercita-cita menjadi “the Character
Ambarita, Biner dan Wanapri
Pangaribuan.
(2011).
Pendidikan Karakter ( Konsep
dan Implementasi ). Medan:
Universitas Negeri Medan
Creagh, Stepani. (2004). Pendidikan
Sex di SMA DI Yogyakarta.
Tugas
Studi
Lapangan.
Australian Consortium For In
Country Indonesian Studies
(ACICIS),
Malang
:
Universitas Muhammadyah
Dimerman, Sara. (2009). Chracter is
The Key. How to Unlock the
best In Our
Children and Our Selves.
Canada: John Wiley & Sons
Canada, Ltd
Building
dengan
University”
menetapkan enam pilar karakter,
yaitu:
kewarganegaraan
kehormatan,
keadilan,
tanggungjawab,
kepedulian, dan dapat dipercaya.
Keenam pilar karakter tersebut
dapat ditanamkan melalui kegiatan
pendidikan yang mengaplikasikan
alat-alat pendidikan yang meliputi
ketetadanan,
kewibawaan,
kasih
sayang, ketulusan, ketegasan, dan
18
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
http://pondokibu.com/parenting/pend
idikan-psikologi-anak/dampakpendidikan-karakter-terhadapakademi-anak, diakses tanggal
30 November 2011.
Ibnu
Hajar.
(2011).
Strategi
Pembentukan
Karakter
Mahasiswa
Melalui
Pendidikan Karakter. Medan:
Universitas Negeri Medan
Kementerian Pendidikan Nasional.
(2011). Pedoman Pelaksanaan
Pendidikan Karakter. Jakarta:
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Pusat
Kurikulum dan Perbukuan
Manullang,
Belferik.(2006)
Kepemimpinan
Pedagogis.
Membangun Karakter Sumber
Daya
Manusia.
Medan:
Program
Pascasarjana
Universitas Negeri Medan
McDowell,
Josh, terjemahan
T.Wahyuni. (2004).
The
Father
Connection.
Jakarta: Metanoia
McElmeel,
Sharron L. (2002).
Character Education. A book
Guide for Theacher, Librarians,
and
Parents.
Colorado:
Libraries Unlimited, Theacher
Ideas Press.
Pangaribuan Wanapri. (2008). “
Metode
Pendidikan
Berkarakter oleh Ayah pada
Anak untuk Keberhasilan Anak
di Sekolah dan Pekerjaan”.
Makalah disampaikan pada
Konsultasi Pria GKPI di GKPI
Dolok Sanggul KotaTanggal
26 November 2008
Pemerintah Republik Indonesia.
(2010).
Pembangunan
Karakter Bangsa 2010 – 2025.
Sibarani, Berlin. (2011). Intellectual
Characters
dan
Implementasinya.
Medan:
Universitas Negeri Medan
Sinaga, Bornok. (2011). Penanaman
Nilai Karakter Berbangsa.
Medan: Universitas Negeri
Medan.
19
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan