STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG.

(1)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

oleh:

ANDIKA YUDHA SURYADI PUTRA 1000744

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG


(3)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Oleh

Andika Yudha Suryadi Putra

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan – Universitas Pendidikan Indonesia

© Andika Yudha Suryadi Putra 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(4)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

ANDIKA YUDHA SURYADI PUTRA 1000744

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Drs. Dadang Sukirman, M.Pd NIP. 19591028 198703 1 002

Pembimbing II

Dr. Cepi Riyana, M.Pd NIP. 19751230 200112 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd. NIP. 19591121 198503 1 001

Dr. Rusman, M.Pd. NIP. 19720505 199802 1 001


(5)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG


(6)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Andika Yudha Suryadi Putra (1000744). Studi Evaluasi Fasilitas dan Tenaga

Ahli Laboratorium Komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung.

Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Pendidikan Indonesia, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian fasilitas dan tenaga ahli laboratorium komputer di SMA Negeri Kota Bandung berdasarkan standar yang dipersyaratkan oleh Permendiknas No. 24 Tahun 2007 dan No. 26 Tahun 2008. Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluatif dengan menggunakan metode deskriptif. Instrumen pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung, angket dan wawancara. Instrumen penelitian menggunakan checklist yang digunakan pada saat observasi dengan skala penilaian model Rating Scale dan

pada instrumen angket dengan skala Guttman. Teknik pengambilan sampel

dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan sampel berstrata (Sratifed Sampling). Data diperoleh kemudian dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan berdasarkan Permendiknas No. 24 Tahun 2007 Mengenai Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas dan No. 26 Tahun 2008 Mengenai Standar Tenaga Laboratorium Sekolah Menengah Atas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketercapaian ditinjau dari prasarana laboratorium komputer yaitu pada segi Luas ruang laboratorium komputer adalah 65% (layak). Sarana laboratorium komputer berdasarkan aspek: (1) tingkat kelayakan ditinjau dari perabot laboratorium komputer adalah 96% (sangat layak), (2) tingkat kelayakan ditinjau dari peralatan pendidikan laboratorium komputer adalah 74 % (layak), (3) tingkat kelayakan ditinjau dari media pendidikan laboratorium komputer adalah 100% (sangat layak), dan (4) tingkat kelayakan ditinjau perangkat lain pada laboratorium komputer adalah 86% (sangat layak). Kualifikasi tenaga ahli laboratorium komputer yang belum memenuhi standar kelayakan ditinjau berdasarkan: (1) kualifikasi pada kepala laboratorium komputer lebih dari setengah aspek telah mencapai standar kelayakan. (2) kualifikasi pada laboran laboratorium komputer hanya setengah aspek yang mencapai standar kelayakan. Kompetensi tenaga ahli laboratorium komputer telah memenuhi standar kelayakan ditinjau berdasarkan: (1) kompetensi pada kepala laboratorium komputer semua aspek telah mencapai standar kelayakan, (2) kompetensi pada laboran laboratorium komputer semua askpek telah mencapai standar kelayakan.

Kata kunci: Kelayakan, Fasilitas, Tenaga Ahli Laboratorium, Laboratorium Komputer


(7)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Andika Yudha Suryadi Putra (1000744). The Evaluation Study of the Facilities

and Skilled-staff of a Computer Laboratory at the State High School in Bandung. Skripsi of the Department of Curriculum and Technology Education, Faculty of Education, Indonesia University of Education, 2014.

This study aims to determine the extent of the feasibility of the facility and computer lab skilled staff in SMA Bandung based on standards required by Permendiknas No. 24 Tahun 2007 and No. 26 Tahun 2008.

This research is an evaluative research using descriptive evaluation method. The data were gathered using observation, interview, and questionnaire. A checklist research instrument with Gutmman scale was used when observation took place. The sampling technique is done by using a stratified sampling method (sratifed sampling). The obtained data was then compared with the standards set by Permendiknas No. 24 Tahun 2007 regarding the Standard of Infrastructure at Senior High School and Permendiknas No. 26 Tahun 2008 concerning the Standard of Skilled-staff in Laboratory at Senior High School .

The results revealed that the level of achievement in terms of the feasibility of the space computer laboratory infrastructure that was 65 % (feasible). The aspect of the computer laboratory facilities are: (1) the feasibility in computer lab furniture was 96 % (very decent); (2) the feasibility of educational computer lab equipment is 74 % (decent); (3) the feasibility of media educational computer lab is 100 % (very decent); and ( 4 ) the feasibility of other supporting devices in the computer lab was 86 % (very decent). The qualifications of computer lab staff who do not meet required standards are reviewed in its: (1) more than half qualification of the feasibility standard of the head of the computer lab has been reached; (2) merely half of qualifications of the eligibility standards in computer lab laboratory aspects have been fulfilled. The eligibility standards of the competences of expert computer laboratory have been realized, which are reviewed based on: (1) the fulfillment of the required standard by the head of the computer lab; (2) the fulfillment of the required standard by the staff of the computer lab


(8)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Fasilitas Pembelajaran ... 9

1. Konsep Fasilitas Pembelajaran ... 10

2. Jenis Fasilitas Pembelajaran ... 11

3. Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran ... 12

B. Laboratorium Komputer ... 15

1. Pengertian Laboratorium Komputer ... 15

2. Fungsi Laboratorium Komputer ... 17

3. Pemanfaatan Laboratorium Komputer ... 18

C. Tenaga Ahli Laboratorium Komputer ... 22

1. Pengertian Tenaga Ahli Laboratorium Komputer ... 22

2. Tugas Tenaga Ahli Laboratorium Komputer ... 23

3. Manajemen Tenaga Ahli Laboratorium Komputer ... 24

D. Fasilitas dan Tenaga Ahli Laboratorium Komputer Sebagai Sumber Belajar ... 25

E. Standar Kelayakan Fasilitas dan Tenaga Ahli Laboratorium Komputer ... 26


(9)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Standar Kelayakan Fasilitas Laboratorium Komputer ... 26

2. Standar Kelayakan Tenaga Ahli Laboratorium ... 29

F. Kerangka Pemikiran ... 38

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

1. Lokasi Penelitian ... 40

2. Populasi Penelitian ... 40

3. Sampel Penelitian ... 41

B. Desain Penelitian ... 44

C. Metode Penelitian ... 45

D. Defenisi Operasional ... 46

1. Laboratorium Komputer ... 46

2. Fasilitas Laboratorium Komputer ... 46

3. Tenaga Ahli Laboratorium Komputer ... 46

E. Instrumen Penelitian ... 46

1. Pengamatan (observation) ... 47

2. Wawancara (interview) ... 48

3. Angket ... 49

F. Validitas ... 50

G. Teknik Pengumpulan Data ... 51

H. Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 53

1. Fasilitas Laboratorium Komputer SMA Negeri Kota Bandung ... 56

a. Prasarana Laboratorium Komputer ... 56

b. Sarana Laboratorium Komputer ... 64

2. Tenaga Ahli Laboratorium Komputer ... 93


(10)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Kompetensi Tenaga Ahli Laboratorium ... 97

B. Pembahasan ... 161

1. Fasilitas Laboratorium Komputer SMA Negeri Kota Bandung ... 161

a. Prasarana Laboratorium Komputer ... 161

b. Sarana Laboratorium Komputer ... 165

2. Tenaga ahli laboratorium komputer ... 182

a. Kualifikasi tenaga ahli laboratorium komputer ... 178

b. Kompetensi tenaga ahli laboratorium komputer ... 180

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 203

B. Rekomendasi ... 204

1. Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung ... 208

2. Prodi Teknologi Pendidikan ... 205

3. Peneliti Selanjutnya ... 205

DAFTAR PUSTAKA ... 206 LAMPIRAN


(11)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini sulit terbendung lagi pengaruhnya terhadap pemanfaatan di ranah pendidikan. Kemajuan yang begitu cepat menuntut pendidikan untuk dapat mengikuti dan menyesuaikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap proses belajar dan pembelajaran. Salah satu bentuk pemanfaatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada ranah pendidikan, yaitu menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sumber belajar. Sumber belajar sebagai bagian dari komponen proses belajar yang memiliki pengaruh penting dan sangat besar manfaatnya terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran.

Fasilitas belajar yang merupakan salah satu bentuk sumber belajar memberikan penjelasan bagaimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi diterapkan, seperti komputerisasi untuk mendukung kegiatan belajar pembelajaran. Penerapan tersebut ditempatkan pada suatu wadah yaitu laboratorium komputer.

Seperti yang dijelaskan dalam penelitian Permata, A. (2011:23) laboratorium komputer sebagai sumber belajar dapat membantu untuk memecahkan masalah atau tempat melakukan percobaan. Sumber belajar,

seperti pendapat Nuradinen (2008:50) yang mengatakan bahwa “laboratorium

dapat berfungsi untuk mengembangkan ranah pengetahuan (cognitive domain), ranah sikap (affective domain), dan ranah keterampilan (pshychomotor domain)”. Hasil penelitian mengenai pemanfaatan laboratorium komputer sebagai sumber belajar dalam meningkatkan kompetensi bidang teknologi informasi dan komunikasi, ditarik kesimpulan yaitu “perencanaan dalam pemanfaatan laboratorium komputer sebagai sumber belajar, pihak Comlabs USDI ITB terutama tim instruktur Comlabs USDI melakukan studi leteratur, pengadaan infrastruktur, dan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM)


(12)

2

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang kompeten (Permata, A. 2011:107) ”. Ada dua pokok utama pada hasil penelitian di atas yaitu (1) bentuk infrastruktur yaitu fasilitas yang ada pada laboratorium, dan (2) sumber daya manusia (SDM) yang kompeten merupakan tenaga ahli komputer yang mengelola fasilitas tersebut.

Dalam merealisasikan hasil penelitan di atas, maka laboratorium komputer harus tersedia fasilitas berupa sarana prasarana yang baik sebagai penunjang dalam pemanfaatan sebagai sumber belajar. Seperti yang tertera dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan pada Bab VII mengenai Standar Sarana dan Prasarana Pasal 42 Ayat (2) (Peraturan Pemerintah, 2005:32) dikemukakan bahwa :

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendiidik, ruang Tata Usaha ruang Perpustakaan, ruang Laboratorium, ruang bengkel kerja tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkalanjutan.

Lembaga atau institusi pendidikan adalah satuan pendidikan yang bertanggung jawab terhadap sarana prasarana yang memadai berkaitan dengan proses pendidikan yaitu pihak sekolah. Seperti yang dijelaskan Minarti, S. (2011:249) sekolah dituntut memiliki kemandirian untuk mengatur dan mengurus kepentingan sekolah menurut kebutuhan dan kemampuan sendiri serta berdasarkan pada aspirasi dan partisipasi warga sekolah dengan tetap mengacu pada peraturan dan perundang-undangan pendidikan nasional yang berlaku, terutama ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan salah satunya seperti yang telah dimuat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang di dalamnya mencakup dasar dan tujuan, penyelenggaraan pendidikan termasuk wajib belajar, penjaminan kualitas pendidikan serta peran masyarakat dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan tersebut dibuat untuk menghasilkan Pendidikan Indonesia yang baik dan lulusan berkualitas di sektor jenjang pendidikan. Untuk mendukung


(13)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hal tersebut terlebih dahulu menentukan standar yang harus menjadi acuan pelaksanaan kegiatan pendidikan, maka untuk itu pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang kemudian dibentuk pula Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai badan yang menentukan delapan standar dan kriteria pencapaian penyelenggaraan pendidikan. Adapun standar-standar yang menjadi dasar bagi penyelenggaraan pendidikan tersebut yaitu; (1) Standar Isi; (2) Standar Proses; (3) Standar Kompetensi Lulusan; (4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; (5) Standar Sarana dan Prasarana; (6) Standar Pengelolaan; (7) Standar Pembiayaan; dan (8) Standar Penilaian Pendidikan. (Peraturan Pemerintah, 2005:4)

Sehubungan dengan standar sarana dan prasarana sekolah, terutama Sekolah Menengah Atas yang membutuhkan sarana dan prasarana yang lengkap, salah satunya yaitu ruang laboratorium. Seperti yang dijelaskan di atas penggunaan laboratorium sebagai sumber belajar dan untuk peningkatan mutu pembelajaran, banyak terdapat mata pelajaran yang membutuhkan laboratorium sebagai sarana contohnya, laboratorium kimia untuk mata pelajaran kimia, laboratorium biologi untuk mata pelajaran biologi, laboratorium bahasa untuk mata pelajaran bahasa, dan juga laboratorium komputer sebagai sarana mata pelarajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yang merupakan salah satu mata pelajaran yang dominan bersifat praktek.

Selanjutnya, menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 129a/u/2004 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan (SPM) untuk SMA Pasal 4 ayat 1 (Keputusan Menteri, 2004:5) yang salah satu menjelaskan bahwa 90% sekolah harus memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan secara nasional. Sehingga sarana dan prasarana salah satu fasilitas yang diutamakan dari sekolah dalam kegiatan pembelajaran, apalagi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di laboratorium.


(14)

4

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengenai standar pengelolaan yang merupakan salah satu dari delapan standar dan kriteria pencapaian penyelenggaraan pendidikan, dimana menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 129a/u/2004 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan (SPM) untuk SMA Pasal 4 ayat 1 (Keputusan Menteri, 2004:5) yang salah satu menjelaskan 80 persen sekolah memiliki tenaga kependidikan non guru untuk melaksanakan tugas administrasi dan kegiatan non mengajar lainnya. Sehingga ada suatu bentuk tenaga kependidikan yang bertugas dalam pengelolaan fasilitas sekolah tadi. Tenaga ahli yang bertugas dalam mengelola fasilitas laboratorium harus memiliki sosok tenaga ahli yang profesional di bidangnya, yaitu mengelola laboratorium. Menurut Syaiful Sagala (2009:1) Profesional merupakan sikap profesional yang berarti melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok sebagai profesi dan bukan sebagai pengisi waktu luang atau hobi belakang. Seorang professional mempunyai kebermaknaan ahli (expert) dengan pengetahuan yang dimiliki dalam melayani pekerjaannya. Tanggung jawab (responsibility) atas keputusannya baik intelektual maupun sikap, dan memiliki rasa kesejawatan menjunjung tinggi etika profesi dalam suatu organisasi yang dinamis.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Mengenai Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas, pada pasal 1 poin 1 menjelaskan Standar sarana dan prasarana untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), dan sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) mencakup kriteria minimum sarana dan kriteria minimum prasarana. Poin 2 menjelaskan Standar Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri ini. Maka telah ada kriteri minimum sarana dan kriteria minimum prasarana yang harus diterapkan di sekolah-sekolah, seperti yang tertera pada pasal 3 bahwa “Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan”, yaitu mulai dari tahun 2007.


(15)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengenai kelayakan standar pengelola fasilitas sekolah terutama fasilitas sarana dan prasarana laboratorium komputer, yaitu tenaga ahli laboratorium sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang Kualifikasi Laboran Sesuai Standar Nasional inilah yang akan menjadi standar tenaga ahli laboratorium sebagai tenaga ahli profesional. Adapun isi dari Permendiknas tersebut yaitu pada pasal 1 pada poin (1) mengenai standar tenaga laboratorium sekolah mencakup kepala laboratorium, teknisi laboratorium, dan laboran sekolah. Pada poin (2) standar tenaga laboratorium yang wajib untuk dapat diangkat sebagai tenaga laboratorium sekolah. Dan poin (3) berisi mengenai lampiran standar tenaga laboratorium yang dimaksud pada poin 2. Di pasal 2 tercantum himbauan kepada pihak penyelenggara sekolah untuk dapat menerapkan standar tenaga laboratorium sekolah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini, selambat-lambatnya 5 (lima) tahun setelah Peraturan Menteri ini ditetapkan, dan pada pasal 3 mengenai pemberlakuan peraturan ini pada tanggal ditetapkan yaitu pada tahun 2008.

Penunjang akan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia salah satu nya yaitu pengembangan Kurikulum, yang dimana Kurikulum yang diterapkan sekarang yaitu Kurikulum 2013. Dalam sistem implementasi Kurikulum 2013 sarana dan prasarana sebagai salah satu komponen utama untuk menghasilkan lulusan yang kompeten (Kemendikbud, bahan uji publik Kurikulum 2013. 2013: 84). Kurikulum 2013 sebagai antisipasi akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus maju, sebagai contohnya dimana semua mata pelajaran sudah terintegrasi dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan kegiatan pembelajaran sudah seharusnya berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai alat atau media yang membantu guru dalam kegiatan pembelajaran.

Dari berbagai macam peraturan dan perundang-undangan khususnya Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 dan Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 mengukuhkan pentingnya peran sarana dan prasarana sebagai fasilitas pendidikan dan pentingnya standarisasi bagi pengelola fasilitas pendidikan yaitu tenaga ahli laboratorium, dalam menyokong peningkatan mutu


(16)

6

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan terutama pendidikan di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), dan sebagai bentuk kepedulian peneliti untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kota Bandung, dan sebagai bentuk kontribusi peneliti dalam mendukung penerapan dan pengembangan Kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Bandung. Untuk itu peneliti tertarik untuk mencoba melakukan penelitian terhadap itu dengan judul :

“Studi Evaluasi Fasilitas dan Tenaga Ahli Laboratorium Komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, secara umum dapat dirumuskan masalahnya yaitu apakah fasilitas dan tenaga ahli laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung sudah memenuhi standar kelayakan berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 dan Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 standar sarana prasarana dan standar tenaga ahli laboratorium?

Secara lebih rinci, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah prasarana laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas

Negeri Kota Bandung pada saat ini telah memenuhi standar kelayakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Mengenai Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung?

2. Apakah sarana laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri

Kota Bandung pada saat ini telah memenuhi standar kelayakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Mengenai Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas?

3. Apakah kualifikasi tenaga ahli laboratirum komputer di Sekolah


(17)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Mengenai Standar Tenaga Laboratorium Sekolah?

4. Apakah kompetensi tenaga ahli laboratirum komputer di Sekolah

Menengah Atas Negeri Kota Bandung telah memenuhi standar kelayakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Mengenai Standar Tenaga Laboratorium Sekolah?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dan jawaban yang jelas mengenai ketercapaian standar kelayakan fasilitas dan tenaga ahli laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung terhadap ketentuan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 dan Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 standar sarana prasarana dan standar tenaga ahli laboratorium.

2. Tujuan Khusus

a. Kesesuaian prasarana laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung pada saat ini telah memenuhi standar kelayakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Mengenai Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas.

b. Kesesuaian sarana laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung pada saat ini telah memenuhi standar kelayakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Mengenai Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas.

c. Kesesuaian kualifikasi standar tenaga ahli laboratirum di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung telah memenuhi standar kelayakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Mengenai Standar Tenaga Laboratorium Sekolah.


(18)

8

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Kesesuaian kompetensi standar tenaga ahli laboratirum di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung telah memenuhi standar kelayakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Mengenai Standar Tenaga Laboratorium Sekolah.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian serta memberikan informasi menganai pedoman atau panduan operasional mengenai standar kelayakan fasilitas dan tenaga ahli laboratorium komputer, agar benar-benar diterapkan pada lembaga-lembaga pendidikan sekolah, guna memperkaya khasanah ilmu pengetahuan maupun kajian pustaka serta penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan fasilitas dan tenaga ahli laboratorium komputer untuk menunjang mutu pendidikan pada bidang lingkungan pembelajaran sebagai sumber belajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung

Dapat dijadikan bahan pedoman operasional untuk program penelitian dan pengembangan terhadap kelayakan fasilitas dan tenaga ahli laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung untuk meningkatkan mutu pendidikan Sekolah Menengah Atas.

b. Bagi prodi Teknologi Pendidikan

Dapat menjadi bahan pedoman operasional untuk program penelitian dan pengembangan dengan mata kuliah yang berhubungan dengan studi kelayakan fasilitas dan tenaga ahli laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung.


(19)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dapat dijadikan pedoman operasional maupun bahan inspirasi untuk studi kelayakan fasilitas dan tenaga ahli laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung.


(20)

40

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang ada di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat, tepatnya berada di laboratorium komputer Sekolah Menengah Atas dari beberapa SMA Negeri setiap klaster SMA Negeri Kota Bandung. Waktu penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu tahapan pra-survei pada bulan Februari 2014, dan pelaksanaan penelitian dilakukan bulan Februari 2014 sampai dengan Maret 2014.

2. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sempel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 117-118).

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah seluruh fasilitas beserta tenaga ahli laboratorium yang ada di laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas di Kota Bandung pada tahun 2014. Dimana pada sekolah menengah atas kegiatan pembelajaran praktek pada laboratorium harus memiliki fasilitas dan tenaga ahli laboratorium yang baik sesuai dengan standar yang berlaku, sehingga laboratorium komputer dapat menjadi sumber belajar dan lingkungan belajar yang baik.


(21)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sampel Penelitian

Selain itu dalam penelitian ini, dalam pengambilan sampelnya, peneliti menggunakan metode pengambilan sampel berstrata (Sratifed Sampling) dimana populasi dikelompokan dalam strata tertentu kemudian diambil sampel secara random dengan proporsi yang seimbang sesuai dengan posisinya dalam populasi (Suharsaputra, U. 2012:117). Peneliti menggunakan metode pengambilan sampel berstrata (Sratifed Sampling) karena seluruh fasilitas dan tenaga ahli laboratorium yang ada di laboratorium komputer merupakan populasi, sehingga sampel akan diambil dari beberapa laboratorium komputer SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dengan membagi populasi dalam strata tertentu, dengan mengelompokan dalam bentuk 3 strata, yaitu SMA Negeri kluster 1, SMA Negeri kluster 2, dan SMA Negeri kluster 3, berdasarkan nilai passing grade dari PPDB Kota Bandung tahun 2013, seperti tabel di bawah ini. Tabel 3.1. Daftar Passing Grade hasil PPDB Kota Bandung 2013 tingkat Sekolah

Menengah Atas

Nama Sekolah

Klu

ster Quota

Jumlah Pendaftar Keseluruh an Limpa han Luar Kota Nilai UN Tertin ggi Nilai Rata-Rata (UN) Passing Grade SMA

Negeri 1 2 250 400 143 40 37.15 34.93 33.7

SMA

Negeri 2 1 265 432 0 50 38.2 35.88 34.75

SMA

Negeri 3 1 292 405 0 61 38.95 37.49 36.7

SMA

Negeri 4 1 245 355 0 42 38.6 35.02 33.45

SMA

Negeri 5 3 286 461 0 55 38.2 36.53 35.5

SMA

Negeri 6 3 217 374 62 69 37.25 32.92 30.85

SMA


(22)

42

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SMA

Negeri 8 1 296 542 0 47 38.45 36.28 35.35

SMA

Negeri 9 2 216 280 51 48 37.2 33.02 30.8

SMA Negeri 10

3 258 376 116 53 35.85 31.52 29.45

SMA Negeri 11

1 311 553 0 49 37.95 33.51 31.5

SMA Negeri 12

3 219 345 87 45 38 31.94 29.7

SMA Negeri 13

3 252 202 118 41 37.3 29.59 25.95

SMA Negeri 14

3 212 299 135 18 37.5 32.5 30.35

SMA Negeri 15

3 240 301 125 73 36.05 31.21 29.05

SMA Negeri 16

3 324 251 217 18 38.15 26.97 24.35

SMA Negeri 17

3 275 340 126 67 37.25 28.67 26.1

SMA Negeri 18

3 282 248 161 41 37.1 27.29 24.55

SMA Negeri 19

3 284 176 220 16 35.15 28.56 25.55

SMA Negeri 20

2 210 308 128 15 37.25 35.04 33.9

SMA Negeri 21

3 212 154 150 22 37.2 25.65 22.65

SMA Negeri 22

2 232 366 101 36 37.35 33.26 31


(23)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Negeri

23 SMA Negeri 24

1 247 404 0 47 37.95 34.55 32.65

SMA Negeri 25

3 246 264 154 43 36.75 28.98 26.35

SMA Negeri 26

3 220 182 87 38 35.45 26.49 21.1

SMA Negeri 27

3 188 218 111 43 36.95 27.29 23.9

(http://onestopbandung.com/component/k2/item/413-passing-grade-sman-bandung-2013-2014.html)

Pengelompokan SMA Negeri di Kota Bandung berdasarkan kluster yang telah ditetapkan berdasarkan Passing Grade tahun 2013:

Tabel 3.2. Pengelompokan SMA Negeri di Kota Bandung berdasarkan kluster

Kluster 1 Kluster 2 Kluster 3

SMA Negeri 2 SMA Negeri 1 SMA Negeri 10

SMA Negeri 3 SMA Negeri 6 SMA Negeri 12

SMA Negeri 4 SMA Negeri 7 SMA Negeri 13

SMA Negeri 5 SMA Negeri 9 SMA Negeri 14

SMA Negeri 8 SMA Negeri 20 SMA Negeri 15

SMA Negeri 11 SMA Negeri 22 SMA Negeri 16

SMA Negeri 24 SMA Negeri 17

SMA Negeri 18 SMA Negeri 19 SMA Negeri 21 SMA Negeri 23 SMA Negeri 25 SMA Negeri 26


(24)

44

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMA Negeri 27

Kemudian sampel akan diambil berdasarkan populasi yang telah dibagi berdasarkan tiga strata di atas, yang dilakukan dengan pengambilan sampel strata proporsional (Proportional Stratifield Samplling) yaitu jumlah sampel disamakan dengan proporsi strata dalam populasi, seperti yang dijelaskan Suharsaputra, U. (2012:117) penentuan sampel berstrata yaitu menentukan dulu proporsi sampel atas populasi yang proporsinya adalah 10% kemudian proporsi ini dikalikan jumlah subjek pada tiap strata.

Besarnya sampel untuk masing-masing strata, hasilnya (1) Kluster 1 : 7 X 10% = 0,7 yaitu 1 Sekolah; (2) Kluster 2 : 6 X 10% = 0,6 yaitu 1 Sekolah; dan (3) Kluster 3 : 14 X 10% = 1,4 yaitu 1 Sekolah. Maka, sampel yang dipilih untuk masing-masing srtata secara acak (random sample) yaitu SMA Negeri 2 Bandung dari kluster 1, SMA Negeri 7 Bandung dari kluster 2, dan SMA Negeri 15 Bandung dari kluster 3.

B. Desain Penelitian

Desain evaluasi adalah suatu kondisi dan prosedur yang diciptakan oleh evaluator untuk mengumpulkan data. Penyusunan desain evaluasi program merupakan langkah pertama menyangkut aspek perencanaan. Di dalam tahap perencanaan ini diuraikan garis besar mengenai hal-hal yang lain yang berkaitan dengan kegiatan evaluasi tersebut. (1) Tahap pertama pada penelitian ini yaitu menentukan variabel yang akan diteliti, Berikut gambaran hubungan antar variabel.

Fasilitas dan tenaga ahli laboratorium

komputer

Kesesuaian berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 dan Permendiknas

Nomor 26 Tahun 2008


(25)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. hubungan antar variabel

(2) Langkah selanjutnya adalah menentukan bentuk instrumen yang akan digunakan serta kepada siapa instrument tersebut ditujukan (responden). (3) Pada langkah selanjutnya ini evaluator terjun kelapangan untuk mengimplementasikan desain yang telah dibuat, mulai dari mengumpulkan dan menganalisis data, menginterpretasikan, dan menyajikan dalam bentuk yang mudah untuk dipahami dan komunikatif. (4) Terakhir dilakukan penyusunan laporan evaluasi (Purwanto dan Suparman. A, 1999: 73).

C. Metode Penelitian

Metode penelitian dan tata cara penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Seperti yang dijelaskan Sugiyono bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:2).

Berdasarkan fokus telaahan pada penelitian ini yaitu bermaksud mencari informasi tentang kelayakan fasilitas laboratorium dan tenaga ahli laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Mengenai Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas, sehingga pada penelitian ini merupakan penelitian evaluasi.

Penelitian evaluasi digunakan karena penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi, yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi (Depdiknas, 2008:13).


(26)

46

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian deskriprif evaluatif, karena penelitian ini memusatkan perhatian kepada masalah aktual yang terjadi pada saat berlangsungnya penelitian. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat. Seperti yang diungkapkan oleh Sudjana dan Ibrahim

(2001:64). “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang ini. Dengan kata lain, penelitian deskriptif evaluatif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual mengenai program sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan”.

D. Defenisi Operasional

1. Laboratorium Komputer

Laboratorium komputer merupakan suatu ruang atau tempat dimana seseorang dapat mengadakan kegiatan pembelajaran, kegiatan ilmiah, kegiatan penelitian, percobaan atau demonstrasi yang bersifat praktikum dan menghasilkan pengalaman belajar, atas bantuan berbagai fasilitas laboratorium komputer dan dikelola khusus oleh seorang tenaga laboratorium.

2. Fasilitas Laboratorium Komputer

Fasilitas laboratorium komputer merupakan sarana dan prasarana yang terdapat di dalam ruang laboratorium komputer, sarana merupakan peralatan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran pada laboratorium komputer, sedangkan prasarana merupakan suatu peralatan tidak bergerak digunakan sebagai penunjang utama terselenggaranya kegiatan pembelajaran di laboratorium komputer.

3. Tenaga Ahli Laboratorium Komputer

Tenaga laboratorium sekolah yaitu seorang yang bertanggung jawab dalam mengelola berbagai fasilitas laboratorium komputer,


(27)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencangkup; Kepala laboratorium yang merencanakan kegiatan dan mengembangkan pemenfaatan fasilitas laboratorium. Teknisi/laboran bertanggung jawab terhadap laboratorium komputer secara teknis dan membantu kepala laboratorium dalam kegiatan administrasi.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini, pada fasilitas laboratorium menggunakan instrumen pengamatan (observation) sebagai tambahan menggunakan instrumen wawancara (interview), karena penelitian ini untuk melihat keadaan sarana dan prasarana laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri favorit Kota Bandung yang sebenarnya dengan standar yang ada pada Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Mengenai Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas. Pada penelitian tenaga ahli laboratorium instrumen yang digunakan yaitu angket, karena penelitian ini untuk melihat kualifikasi dan kompetensi yang menjadi standar yang harus dimiliki oleh tenaga ahli laboratorium di Sekolah Menengah Atas Negeri favorit Kota Bandung yang sebenarnya dengan standar yang ada pada Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Mengenai Standar Tenaga Laboratorium Sekolah.

Mengumpulkan informasi atau data melalui pengamatan (observation), lalu pengisian angket oleh tenaga ahli laboratorium, dan untuk memperlengkap data maka peneliti menggunakan instrumen wawancara (interview) terhadap laboratorium komputer tersebut.

1. Pengamatan (observation)

Melalui pengamatan (observation), peneliti dapat secara langsung melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan sehingga akan mendapatkan data yang objektif, faktual, cermat, teliti dan terinci mengenai kegiatan lapangan, manusia dan situasi sosial. Dilakukan langsung melihat keadaan pada laboratorium SMA Negeri Bandung


(28)

48

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut. Adapun hal-hal yang akan diobservasi meliputi: (1) Prasarana laboratorium komputer berupa lahan ruang laboratorium komputer; dan (2) Sarana laboratorium komputer.

Adapun untuk acuan pada instrumen ini menggunakan skala pengukuran, dimana skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2012:133). Pada penelitian untuk kelayakan fasilitas laboratorium ini, skala yang digunakan adalah rating scale (skala bertingkat). Karena, Rating Scale sendiri adalah skala pengukuran dimana data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kuantitatif. Karena yang terpenting dari penggunaan skala pengukuran rating scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen (Sugiyono, 2012:141).

Penelitian ini dibuat dalam bentuk checklist dengan menggunakan skala bertingkat yaitu: (a) Bobot 4 (sangat layak); (b) Bobot 3 (layak); (c) Bobot 2 (tidak layak); dan (d) Bobot 1 (sangat tidak layak). Selanjutnya keempat dimensi tersebut akan dijabarkan menurut metode rating scale. Berikut Kriteria Penilaian penelitian berdasarkan Model rating scale.

Tabel 3.3. Kriteria Penilaian Penelitian

Bobot Defenisi

4 Sangat Layak

3 Layak

2 Kurang Layak

1 Tidak Layak


(29)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melalui wawancara (interview) digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responeden lebih mendalam, peneliti dapat mengumpulkan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan untuk mendapatkan informasi atau menjaring data tentang mengenai keadaan sarana dan prasarana laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri favorit Kota Bandung seperti kondisi fisik ruang komputer dan peralatan di ruang laboratorium komputer yang sebenarnya dengan standar yang ada pada Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Mengenai Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas. Wawancara yang digunakan menggunakan teknik wawancara terbuka, dimana responden bebas menjawab sesuai alat pemikirannya. Sebagai sumber data adalah tenaga ahli laboratorium.

3. Angket

Angket digunakan untuk mengungkapkan hal-hal yang bersifat rahasia, mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kausal. Sehingga dengan menggunakan angket dapat memberikan jawaban yang terbuka, dan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang situasi obejk yang diteliti.

Penelitian pada tenaga ahli laboratorium skala yang digunakan yaitu skala Guttman. Skala Guttman digunakan untuk mendapatkan jawaban yang tegas (konsisten) terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan yaitu mengenai kualifikasi dan kompetensi tenaga ahli laboratorium.

Menurut Usman Rianse dan Abdi bahwa “skala Guttman sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut dengan atribut universal” (Usman Rianse dan Abdi, 2011:155). Skala Guttman disebut juga skala scalogram yang sangat baik untuk meyakinkan hasil penelitian


(30)

50

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenai kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti. Adapun skoring perhitungan responden dalam skala Guttman adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4. Skoring Perhitungan Skala Guttman

Alternatif Jawaban

Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

Ya 1 0

Tidak 0 1

Jawaban dari responden dapat dibuat skor tertinggi “satu” dan skor terendah “nol”, untuk alternatif jawaban dalam kuesioner, penyusun menetapkan kategori untuk setiap pernyataan positif, yaitu Ya = 1 dan Tidak = 0, sedangkan kategori untuk setiap pernyataan negatif, yaitu Ya = 0 dan Tidak = 1. Dalam penelitian ini penyusun menggunakan skala Gutman dalam bentuk checklist, dengan demikian penyusun berharap akan didapatkan jawaban yang tegas mengenai data yang diperoleh.

F. Validitas

Menurut Arikunto (2010: 211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebelum melakukan penelitian instrumen penelitian tersebut harus diuji validitasnya oleh para ahli atau Expert Judgement. Instrumen yang digunakan untuk standar sarana dan prasarana berpedoman pada lampiran Permendiknas Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Mengenai Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas.

Pada penelitian kali ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi


(31)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(konsep) yang harus diukur, yang berarti alat ukur mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur (Suharsaputra, U. 2012:99). Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pertanyaan yang telah dijabarkan dari indikator (Sugiyono, 2012:182). Pembuktian validitas isi dilakukan dengan cara menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dari kajian teoritis yang mendalam mengenai Permendiknas Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Mengenai Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas, dan Permendiknas Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Mengenai Standar Tenaga Laboratorium Sekolah. Dengan cara ini diharapkan butir-butir instrumen penelitian ini telah mencakup seluruh kawasan isi objek yang hendak diukur. Untuk lebih menyakinkan terhadap instrumen yang telah disusun, dimohonkan penilaian atau validitas isi kepada dosen ahli.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Penyusun menggunakan wawancara dan angket (kuesioner) dalam mengumpulkan data yang didalamnya terdapat seperangkat daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Pada penelitian fasilitas laboratorium, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa lembar pertanyaan wawancara berskala rating scale, data yang diperoleh berupa data kriteria bertingkat yaitu “sangat layak, layak, tidak layak dan sangat tidak layak”.

Pengumpulan data pada penelitian tenaga ahli laboratorium yaitu, dengan menggunakan alat ukur berupa angket berskala Guttman, data yang diperoleh berupa data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif)


(32)

52

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu “Ya” dan “Tidak” sehingga dengan demikian penyusun berharap mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang diteliti.

Adapun tahapan proses pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:

1. Pengambilan data dilakukan oleh penyusun sendiri dengan mendatangi

subjek penelitian.

2. Penyusun melakukan pengematan terhadap subjek penelitian yang akan disesuaikan berdasarkan pedoman yang telah disusun sebelumnya.

3. Penyusun menjelaskan kepada calon responden mengenai teknik

menjawab pertanyaan wawancara dan pengisian angket, apabila ada sesuatu yang kurang jelas, calon responden dipersilahkan untuk bertanya.

4. Pengumpulan data untuk wawancara, dilakukan dengan cara

menanyakan langsung pada responden berdasarkan bertanyaan yang telah disusun sebelumnya.

5. Pengumpulan data untuk angket, dengan cara membagikan angket secara langsung oleh penyusun pada respoen dan setelah pengisian selesai, angket dikumpulkan kepada penyusun.

6. Data primer didapat dari hasil studi pengamatan dan pengisian angket ditambah hasil wawancara yang berisi data mengenai permasalahan yang diberikan.

7. Untuk mempertegas data primer yang didapat dari hasil pengamatan dan angket, adapun data lainnya yang didapat dari wawancara.

8. Setelah data didapat proses selanjutnya analisa data.

H. Analisis Data

Analisis data untuk data yang dihasilkan dari angket yang menggunakan penilaian skala guttman akan dihitung jawaban yang benar, lalu ditentukan dengan jumlah terbanyak yang mewakili keseluruhan. Untuk analisis data yang dihasilkan dari wawancara pada penelitian ini


(33)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan Skala persentase yaitu perhitungan dalam analisis data yang akan menghasilkan persentase yang selanjutnya dilakukan interpretasi pada nilai yang diperoleh. Untuk penilaian skala rating proses perhitungan persentase dilakukan dengan cara mengkalikan hasil bagi skor riil dengan skor ideal dengan seratus persen (Sugiyono, 2012: 99), dengan rumus sebagai berikut:

Kriteria pencapaiannya adalah sebagai berikut:

4 = Sangat Layak = 76 % - 100 %

3 = Layak = 51 % - 75 %

2 = Tidak Layak = 26 % - 50 %

1 = Sangat Tidak Layak = 0 % - 25 %


(34)

203

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Penelitian ini mengungkapkan pencapaian standar kelayakan fasilitas dan tenaga ahli labroatorium komputer di SMA Negeri Kota Bandung berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Laboratorium Sekolah Menengah Atas dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah.

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan di depan, kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Prasarana laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung pada saat ini telah memenuhi standar kelayakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Mengenai Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas. Tingkat kelayakan ditinjau dari prasarana ruang laboratorium komputer SMA Negeri Kota Bandung yaitu pada segi Luas ruang laboratorium komputer adalah 65% (layak).

2. Sarana laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota

Bandung pada saat ini telah memenuhi standar kelayakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Mengenai Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas. Tingkat kelayakan ditinjau dari sarana laboratorium komputer SMA Negeri Kota Bandung berdasarkan aspek: (1) tingkat kelayakan ditinjau dari perabot laboratorium komputer SMA Negeri Kota Bandung adalah 96% (sangat layak), (2) tingkat kelayakan ditinjau dari peralatan pendidikan laboratorium komputer SMA Negeri Kota Bandung adalah 74 % (layak), (3) tingkat kelayakan ditinjau dari media pendidikan laboratorium komputer SMA Negeri Kota Bandung


(35)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah 100% (sangat layak), dan (4) tingkat kelayakan ditinjau perangkat lain pada laboratorium komputer SMA Negeri Kota Bandung adalah 86% (sangat layak).

3. Kualifikasi tenaga ahli laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung belum memenuhi standar kelayakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Mengenai Standar Tenaga Laboratorium Sekolah. Kualifikasi tenaga ahli laboratorium komputer ditinjau berdasarkan: (1) kualifikasi pada kepala laboratorium komputer SMA Negeri Kota Bandung lebih dari setengah aspek telah mencapai standar kelayakan. (2) kualifikasi pada laboran laboratorium komputer SMA Negeri Kota Bandung hanya setengah aspek yang mencapai standar kelayakan.

4. Kompetensi tenaga ahli laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung telah memenuhi standar kelayakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Mengenai Standar Tenaga Laboratorium Sekolah. Kompetensi tenaga ahli laboratorium komputer ditinjau berdasarkan: (1) kompetensi pada kepala laboratorium komputer SMA Negeri Kota Bandung semua aspek telah mencapai standar kelayakan, (2) kompetensi pada laboran laboratorium komputer SMA Negeri Kota Bandung semua askpek telah mencapai standar kelayakan.

B. Rekomendasi

1. Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung

a. Perlunya penambahan luas ruang laboratorium komputer sehingga standar rasio luas minimal per peserta didik dapat tercapai yaitu 2 m2/peserta didik


(36)

205

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Perlunya memperhatikan jumlah dan spesifikasi perangkat komputer sehingga siswa dapat maksimal dalam kegiatan praktek menggunakan komputer.

c. Perlu adanya peningkatan mutu perangkat komputer khususnya pada CPU yang sudah mulai ketinggalan jaman dan tidak mampu lagi menggunakan software multimedia pada jaman sekarang ini.

d. Perlunya memperhatikan pentingnya penggunaan stabilizer untuk

menjaga agar tidak terjadi kerusakan dari perangkat komputer dan menjaga keselamatan agar tidak terjadinya kebakaran.

e. Diharapkan adanya perhatian khusus terhadap pengakuan berupa

sertifikat dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah yang bertujuan sebagai pengakuan akan dirinya sebagai kepala dan laboran laboratorium komputer sekolah.

f. Perlunya manajemen sumber daya manusia (MSDM) yang baik,

terutama pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia, sehingga beberapa aspek yang belum dicapai oleh kepala dan laboran laboratorium komputer sekolah.

2. Prodi Teknologi Pendidikan

Sebagai bahan pedoman operasional untuk program penelitian dan pengembangan dengan mata kuliah yang berhubungan dengan studi kelayakan fasilitas dan tenaga ahli laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung, seperti pengantar teknologi informasi dan komunikasi, pengelolaan pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi, jaringan komputer, pengelolaan laboratorium dan sebagainya.

3. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dikembangkan lagi agar dapat diketahui tingkat ketercapaian untuk kondisi fasilitas dan tenaga ahli labroatorium komputer SMA Negeri Kota Bandung secara menyeluruh berdasarkan Peraturan


(37)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Laboratorium Sekolah Menengah Atas dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah.


(38)

206

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Daryanto, M. (2003). Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (2008). Pendekatan, Jenis, dan Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta. Direktorat Tenaga Pendidikan.

Holstein, H. (1986). Murid Belajar Mandiri Situasi Belajar Mandiri Dalam Pelajaran Sekolah. Bandung: Remadja Karya.

Imron, Ali. (2004). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Malang: Departemen pendidikan nasional, universitas negeri malang.

Keputusan Menteri. (2004). Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 129a/U/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan, Jakarta: Mendiknas.

Maskurin. (2010). Pemanfaatan Laboratorium Komputer Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Dalam Mata Pelajaran TIK Pada Pokok Bahasan Microsoft Excel Di MTs Al Istiqomah Dungus, Kec. Wungu, Kab. Madiun. Makalah pada Jurusan Kurikum dan Teknologi pendidikan, UPI, Bandung: tidak diterbitkan.

Masyhuri dan Zainuddin. (2008). Metodologi Penelitian; Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: Refika Aditama.

Minarti, S. (2011). Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Mulyasa, E. (2012). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Notoatmodjo, S. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Nuradinen, S. (2008). Efektifitas Pengelolaan Laboratorium Komputer Sebagai Sarana Pembelajaran Praktikum Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Skripsi Sarjana Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.

Nurohman, S. (2011). Manajemen Laboratorium Komputer Di Sekolah. Pelatihan Kepala Laboratorium SMP Kab. Temanggung: tidak diterbitkan


(39)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peraturan Menteri. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta: Mendiknas.

Peraturan Menteri. (1980). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1980 Tentang Pokok-Pokok Organisasi Universitas/Institut Negeri, Jakarta: Mendiknas

Peraturan Menteri. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/Mi), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/Mts), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Jakarta: Mendiknas.

Permata, A. (2011). Pemanfaatan Laboratorium Komputer Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Kompetensi Bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.

Prihatin, E. (2011). Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta

Purwanto dan Suparman, A. (1999). Evaluasi program diklat. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara.

Rumampuk, D.B. (1988). Media Instruksional IPS. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Rusman, Kurniawan, D. dan Riyana, C. (2012). Pembelajaran Berbasis

Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Sagala, S. (2009). Kemampuan Profesional Guru Dan Tenaga Kependidikan. Bandung. Alfabeta.

Sanjaya, W. (2013). Penelitian Pendidikan Jenis, Metode Dan Prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, U. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: Refika Aditama.


(40)

208

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo.

Tim Penyusun. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Umar, H. (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan:

Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah. Jakarta: Rajawali Pers.

Undang-undang Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Warsono. (2005). Pengelolaan Laboratorium Fisika SMA Negeri 1 Sewon. Tesis Magister PPs UNY. Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Wiyanto. (2008). Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetrensi Laboratorium. Semarang: Unnes Press.


(1)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah 100% (sangat layak), dan (4) tingkat kelayakan ditinjau perangkat lain pada laboratorium komputer SMA Negeri Kota Bandung adalah 86% (sangat layak).

3. Kualifikasi tenaga ahli laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung belum memenuhi standar kelayakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Mengenai Standar Tenaga Laboratorium Sekolah. Kualifikasi tenaga ahli laboratorium komputer ditinjau berdasarkan: (1) kualifikasi pada kepala laboratorium komputer SMA Negeri Kota Bandung lebih dari setengah aspek telah mencapai standar kelayakan. (2) kualifikasi pada laboran laboratorium komputer SMA Negeri Kota Bandung hanya setengah aspek yang mencapai standar kelayakan.

4. Kompetensi tenaga ahli laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung telah memenuhi standar kelayakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Mengenai Standar Tenaga Laboratorium Sekolah. Kompetensi tenaga ahli laboratorium komputer ditinjau berdasarkan: (1) kompetensi pada kepala laboratorium komputer SMA Negeri Kota Bandung semua aspek telah mencapai standar kelayakan, (2) kompetensi pada laboran laboratorium komputer SMA Negeri Kota Bandung semua askpek telah mencapai standar kelayakan.

B. Rekomendasi

1. Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung

a. Perlunya penambahan luas ruang laboratorium komputer sehingga standar rasio luas minimal per peserta didik dapat tercapai yaitu 2 m2/peserta didik


(2)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Perlunya memperhatikan jumlah dan spesifikasi perangkat komputer sehingga siswa dapat maksimal dalam kegiatan praktek menggunakan komputer.

c. Perlu adanya peningkatan mutu perangkat komputer khususnya pada CPU yang sudah mulai ketinggalan jaman dan tidak mampu lagi menggunakan software multimedia pada jaman sekarang ini.

d. Perlunya memperhatikan pentingnya penggunaan stabilizer untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan dari perangkat komputer dan menjaga keselamatan agar tidak terjadinya kebakaran.

e. Diharapkan adanya perhatian khusus terhadap pengakuan berupa sertifikat dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah yang bertujuan sebagai pengakuan akan dirinya sebagai kepala dan laboran laboratorium komputer sekolah.

f. Perlunya manajemen sumber daya manusia (MSDM) yang baik, terutama pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia, sehingga beberapa aspek yang belum dicapai oleh kepala dan laboran laboratorium komputer sekolah.

2. Prodi Teknologi Pendidikan

Sebagai bahan pedoman operasional untuk program penelitian dan pengembangan dengan mata kuliah yang berhubungan dengan studi kelayakan fasilitas dan tenaga ahli laboratorium komputer di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bandung, seperti pengantar teknologi informasi dan komunikasi, pengelolaan pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi, jaringan komputer, pengelolaan laboratorium dan sebagainya.

3. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dikembangkan lagi agar dapat diketahui tingkat ketercapaian untuk kondisi fasilitas dan tenaga ahli labroatorium komputer SMA Negeri Kota Bandung secara menyeluruh berdasarkan Peraturan


(3)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Laboratorium Sekolah Menengah Atas dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah.


(4)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Daryanto, M. (2003). Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (2008). Pendekatan, Jenis, dan Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta. Direktorat Tenaga Pendidikan.

Holstein, H. (1986). Murid Belajar Mandiri Situasi Belajar Mandiri Dalam

Pelajaran Sekolah. Bandung: Remadja Karya.

Imron, Ali. (2004). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Malang: Departemen pendidikan nasional, universitas negeri malang.

Keputusan Menteri. (2004). Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 129a/U/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan, Jakarta: Mendiknas.

Maskurin. (2010). Pemanfaatan Laboratorium Komputer Untuk Meningkatkan

Kompetensi Siswa Dalam Mata Pelajaran TIK Pada Pokok Bahasan Microsoft Excel Di MTs Al Istiqomah Dungus, Kec. Wungu, Kab. Madiun. Makalah pada Jurusan Kurikum dan Teknologi pendidikan, UPI,

Bandung: tidak diterbitkan.

Masyhuri dan Zainuddin. (2008). Metodologi Penelitian; Pendekatan Praktis

dan Aplikatif. Bandung: Refika Aditama.

Minarti, S. (2011). Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan

Secara Mandiri. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Mulyasa, E. (2012). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Notoatmodjo, S. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Nuradinen, S. (2008). Efektifitas Pengelolaan Laboratorium Komputer Sebagai

Sarana Pembelajaran Praktikum Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Skripsi Sarjana Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.

Nurohman, S. (2011). Manajemen Laboratorium Komputer Di Sekolah. Pelatihan Kepala Laboratorium SMP Kab. Temanggung: tidak diterbitkan


(5)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peraturan Menteri. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta:

Mendiknas.

Peraturan Menteri. (1980). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5

Tahun 1980 Tentang Pokok-Pokok Organisasi Universitas/Institut Negeri, Jakarta: Mendiknas

Peraturan Menteri. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/Mi), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/Mts), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Jakarta: Mendiknas.

Permata, A. (2011). Pemanfaatan Laboratorium Komputer Sebagai Sumber

Belajar Dalam Meningkatkan Kompetensi Bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan,

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.

Prihatin, E. (2011). Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta

Purwanto dan Suparman, A. (1999). Evaluasi program diklat. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara.

Rumampuk, D.B. (1988). Media Instruksional IPS. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Rusman, Kurniawan, D. dan Riyana, C. (2012). Pembelajaran Berbasis

Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Sagala, S. (2009). Kemampuan Profesional Guru Dan Tenaga Kependidikan. Bandung. Alfabeta.

Sanjaya, W. (2013). Penelitian Pendidikan Jenis, Metode Dan Prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, U. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan


(6)

Andika Yudha Suryadi Putra, 2014

STUDI EVALUASI FASILITAS DAN TENAGA AHLI LABORATORIUM KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo.

Tim Penyusun. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Umar, H. (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan:

Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah. Jakarta:

Rajawali Pers.

Undang-undang Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Warsono. (2005). Pengelolaan Laboratorium Fisika SMA Negeri 1 Sewon. Tesis Magister PPs UNY. Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Wiyanto. (2008). Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetrensi