PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SMALL GROUP DISCUSSION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA Penerapan Strategi Pembelajaran Small Group Discussion Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 03 Malanggaten Kebakkramat Karanganya

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SMALL GROUP DISCUSSION
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA
SISWA KELAS V SD NEGERI 03 MALANGGATEN
KEBAKKRAMAT KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat S-1
Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar

Diajukan Oleh :
SRI RAHAYU
A 510 090 033

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

i


ii

iii

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SMALL GROUP DISCUSSION
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA
SISWA KELAS V SD NEGERI 03 MALANGGATEN
KEBAKKRAMAT KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh:
Sri Rahayu, A.510090033, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2013, 155 Halaman.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar IPA melalui
penerapan strategi Small Group Discussion pada siswa kelas V SD N 03
Malanggaten, Kebakkramat, Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Jenis
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan cara kolaboratif
antara peneliti dengan guru kelas. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa

kelas V SD N 03 Malanggaten, Kebakkramat, Karanganyar yang berjumlah 19
siswa. Prosedur penelitian ini meliputi 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes,
observasi, dokumentasi dan wawancara. Untuk mendukung validitas data
digunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan adalah
triangulasi sumber data dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber data adalah
diperoleh dari guru dan siswa tentang tindakan yang diterapkan. Triangulasi
teknik digunakan untuk pengumpulan data observasi dan wawancara. Teknik
analisis data yang digunakan adalah bersifat deskriptif kualitatif analisis data
yang berupa reduksi data, penyajian data dan kesimpulan data. Penelitian ini
terdiri dari dua siklus dengan penerapan strategi Small Group Discussion. Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar dalam
proses pembelajaran IPA siswa kelas V SD N 03 Malanggaten, Kebakkramat,
Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013 sesuai indikator yang diterapkan.
Sebelum diadakan penelitian tindakan kelas hasil belajar siswa sebelumnya
31,57% sedangkan keaktifan siswa rata-rata 28,94%. Setelah dilakukan tindakan
pada siklus I hasil belajar yang dicapai menjadi 63,15% (mengalami peningkatan
31,58%) sedangkan keaktifan siswa pada pertemuan I mencapai rata-rata 42,10%
dan pada pertemuan II mencapai rata-rata 64,03%. Pada siklus II hasil belajar
yang dicapai sebesar 84,21% (mengalami peningkatan sebesar 21,06%)

sedangkan keaktifan siswa pada pertemuan I mencapai rata-rata 72,80% dan
pertemuan II mencapai 87,71%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan
strategi Small Group Discussion dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA.

Kata Kunci : keaktifan, strategi Small Group Discussion

iv

1

A. Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar

dan

proses

pembelajaran


agar

peserta

didik

secara

aktif

mengembangkan potensinya (UU No.20 tahun 2003 pasal 1).
Dari hasil observasi dan wawancara dengan siswa kelas V, bertukar
pikiran dengan teman, guru diperoleh informasi bahwa faktor-faktor penyebab
rendahnya keaktifan belajar IPA adalah: 1) guru lebih menekankan pada
terselesainya sejumlah materi pembelajaranyang diterapkan pada silabus
dengan alokasi waktu yang tersedia; 2) siswa dijadikan objek seperti”vas
bunga” yang dituangkan air sampai penuh. Artinya siswa “dipaksa” menerima
seluruh informasi dari guru tanpa diberikan kesempatan melakukan refleksi /
perenungan secara logis. 3) guru selalu mendominasi proses pembelajaran
dengan menggunakan metode ceramah, sehinnga kurang memberi kesempatan

pada siswa untuk aktif dan kreatif dalam menuangkan ide dan memepertajam
gagasannya; 4) konikasi pembelajaran hanya satu arah, kurang adanya interaksi
timbal balik antara guru dengan siswa dan antara siswa sendiri.
Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata ulangan yang
rendah sebesar 70% dari jumlah siswa kelas V dan hanya 30% yang memenuhi
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yakni 70,00 dikarenakan dalam
pembelajaran masih diterapkan metode yang konvesional. Sehingga siswa
merasa bosan, jenuh dengan metode pembelajaran tersebut. Saat proses
pembelajaran

berlangsung

siswa

kurang

antusias

dalam


mengikuti

pembelajaran IPA. Siswa yang memeperhatikan ketika pembelajaran
berlangsung kurang lebih hanya 30% dari jumlah siswa. Model pengajaran
ceramah merupakan kegiatan mengajar yang terpusat pada guru. Sehingga
pembelajaran tersebut dirasa kurang maksimal karena kurang lebih 70% siswa
yang pasif dalam proses pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran
tersebut dirasa tidak berhasil. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian
tindakan kelas lain yang diharapkan mampu meningkatkan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran IPA. Solusi alternatif yang ditawarkan adalah
penerapan strategi Small Group Discussion (diskusi kelompok kecil). Dengan

2

penggunaan strategi Small Group Discussion (diskusi kelompok kecil)
diharapkan siswa dapat termotivasi untuk lebih aktif dalam proses
pembelajaran dikelas.
Berdasarkan hasil observasi dapat dirangkum masalah yang dihadapi
ketika proses pembelajaran IPA yaitu:
1. Rendahnya hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 03

Malanggaten

Kebakkramat

Karanganyar.

Dalam

proses

pembelajaran dikhususkan pada nilai hasil mengerjakan tes yang
diberikan selama Penelitian Tindakan Kelas.
2. Keaktifan belajar IPA siswa Kelas V SD Negeri 03 Malanggaten
Kebakkramat Karanganyar rendah.
3. Metode yang digunakan guru masih konvensional atau metode
ceramah.
Sedangkan perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah melalui penerapan strategi Small Group Discussion dapat
meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V
SD Negeri 03 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar Tahun

Pelajaran 2012/2013?
2. Apakah melalui penerapan strategi Small Group Discussion dapat
meningkatkan keaktifan belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa
kelas V SD Negeri 03 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar
Tahun Pelajaran 2012/2013.
Tujuan berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah
yang akan diteliti sehingga peneliti agar dapat terarah dalam
malakukan penelitian tindakan kelas dalam mencari data sampai
pada langkah pemecahan masalahnya. Tujuan peneltian ini adalah:
1. Untuk meningkatkan keaktifan belajar IPA melalui penerapan
strategi Small Group Discussion.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui penerapan strategi
Small Group Discussion.

3

B. Metode Penelitian
1. Setting Penelitian
Tempat penelitian adalah sekolah Dasar N 03 Malanggaten
Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Sekolah ini terletak

di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar. Untuk kelas yang
ditelti adalah kelas V. Waktu seluruh penelitian ini dimulai bulan Oktober
2012 sampai Februari 2013.
Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V. Adapun jumlah
siswa kelas V SD Negeri 03 Malanggaten adalah 19. Obyek penelitian ini
adalah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan penerapan strategi
Small Group Discussion untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V

SD Negeri 03 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran
2012/2013.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.
Sedangkan prosedur penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Desain yang digunakan adalah model Arikunto dkk. Model
penelitian tindakan kelas “secara garis besar terdapat empat tahapan penting
dalam penelitian yang harus dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan,
(3) pengamatan, (4) refleksi. Sumber datanya adalah siswa kelas V SD
Negeri 03 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar, hasil pengamatan
pelaksana kegiatan pemebelajaran,informan (guru), arsip nilai, tes hasil
belajar.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:

a. Tes
Menurut Arikunto (2006:150) tes adalah “ suatu metode atau alat
untuk

mengadakan

pertanyaan-pertanyaan

yang

digunakan

untuk

memperoleh keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau

4

bakat yang dimilki oleh individu atau kelompok”. Dalam penggunaan
metode tes menggunakan instrument tes atau soal-soal tes (uraian).

b. Observasi
Menurut Arikunto (2006:156-157) observasi adalah “ Metode
observasi dalam penelitian ini adalah melakukan pengamatan langsung
didalam kelas dengan teliti, cermat dan hati-hati terhadap suatu objek”.
Melalui observasi peneliti dapat mengetahui kegiatan siswa dalam
memepersiapkan, memeperhatikan, menanggapi penejelasan dari guru
selama proses pemebelajaran. Dalam penelitian ini kegiatan obsevasi
peneliti mengadakan observasi keaktifan pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam pada siswa kelas V SD Negeri 03 Malanggaten Kebakkramat
Karanganyar.
c. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006:158) dokumentasi adalah “merupakan alat
untuk mengumpulkan data yang berupa dokumen”. Hal-hal yang perlu
dalam penelitian antara lain nama siswa, jenis kelamin siswa, dan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
d. Wawancara
Interviu disebut juga dengan wawancara atau kusioner lisan, adalah
suatu dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer ) untuk
memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer ). Wawancara
(intervieu) adalah alat yang dipergunakan dalam komunikasi tersebut yang
berbentuk sejumlah pertanyaan lisan yang diajukan oleh pengumpul data
sebagai pencari informasi yang dijawab secara lisan pula oleh responden
(Arikunto, 2006:155-156).
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
mengajukan beberapa pertanyaan tidak terstruktur karena peneliti tidak
menggunakan wawancara yang tidak disusun secara sistematis sehingga
sering

disebut

wawancara

bebas.

Wawancara

digunakan

untuk

memperkuat dan memeperjelas data yang diperoleh melalui metode
observasi.

5

Sedangkan validitas data yang digunakan Pertama triangulasi teknik
atau metode pengumpulan, peneliti memperoleh data dengan tes yang berupa
materi dan bentuk soal (uraian), observasi, dokumentasi, dan wawancara.
Kedua triangulasi sumber data yang berupa informasi dari guru dan siswa
tentang tindakan yang diterapkan. Analisis data yang muncul berwujud katakata. Teknik analisis data terdiri dari 3 alur kegiatan yang terjadi secara
bersamaan yaitu: 1) Reduksi data, 2) Penyajian data, 3) Penarikan
kesimpulan.
Pada indikator keaktifan target pencapaian 80%. Sedangkan hasil
belajarnya target pencapaiannya juga 80%. KKM untuk pembelajaran IPA
yaitu 70.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SD N 03 Malanggaten
Kebakkramat Karananyar. Alasan melaksanakan penelitian disekolah ini
adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan penelitian ini.
Dari tahap pra siklus dapat diketahui jumlah siswa yang aktif pada semua
aspek keaktifan hanya mencapai 28,94% selain keaktifan siswa yang
masih kurang, hasil belajar siswa masih banyak yang belum nencapai
KKM. Dari 19 siswa yang hadir hanya 6 siswa atau 31,57% yang nilainya
diatas KKM dengan nilai rata-rata 63,68%. Kemudian dilaksanakan siklus
I dan siklus II. Siklus I terdiri dari dua kali pertemuan. Pada siklus I
pertemuan I siswa yang aktif sesuai indikator sesuai dengan indikator
keaktifan hanya mampu mencapai 42,10% sedangkan pada pertemuan II
meningkat menjadi 64,03%. Sedangkan hasil belajar siswa yang nilainya
diatas KKM hanya 12 siswa atau 63,15% dengan nilai rata-rata 72,36%.
Karena siklus satu belum memenuhi standar ketuntasan yang diharapkan

6

maka dilakukan siklus II. Siklus II juga terdiri dari dua kali pertemuan.
Pada siklus II peretemuan I keaktifan siswa mampu mencapai 72,80% dan
pada pertemuan II keaktifan siswa mencapai 87,71%. Sedangkan hasil
belajar siswa pada siklus II meningkat menjadi 16 siswa atau 84,21 dengan
nilai rata-rata 87,36% yang nilainya diatas KKM. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pada siklus II telah mencapai target dan penelitian
berhasil. Serta penerapan pembelajaran strategi Small Group Discussion
telah dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) kelas V SD N 03 Malanggaten Kebakkramat
Karanganyar.
2. Pembahasan
Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti merencanakan terlebih
dahulu semua kegiatannya. Material yang akan disampaikan pada kedua
siklus adalah dengan pokok bahasan bumi dan alam semesta. Tindakan
tersebut menggunakan strategi Small Group Discussion. Strategi Small
Group Discussion mempunyai beberapa kelebihan yaitu: 1) kelompok

memiliki sumber yang lebih banyak dari pada individu, 2) anggota
kelompok sering diberi masukan dari anggota lain, 3) anggota kelompok
diskusi sering diberi motivasi oleh anggota yang lain, yang berusaha agar
sumbangan pikiran bermanfaat untuk keberhasilan kelompok, 4) kelompok
dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik. Dalam banyak hal
kelompok dapat menghasilakn keputusan dengan kualitas yang tinggi dari
keputusan yang dihasilkan oleh anggota yang sama tetapi bekerja sendirisendiri, 5) anggota kelompok memiliki ikatan yang kuat terhadap
keputusan yang diambil melalui ketelibatannya dalam diskusi. Anggota
kelompok terikat kuat untuk menyetujui atau mengikuti hasil keputusan
atau perencanaan, 6) partisipasi dalam disskusi akan meningkatkan saling
pengertian antar individu dan sosial.
D. KESIMPULAN
Hasil penelitian yang dilakukan mengenai penerapan strategi Small Group
Discussion sebagai salah satu peningkatan keaktifan dan hasil belajar IPA

7

siswa kelas V SD N 03 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar, terlihat
adanya perubahan yang merupakan hasil penelitian dalam rangka usaha
meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan
mengeluarkan pendapat dalam proses pembelajaran yang dapat dinilai dari
indikator keaktifan siswa. Bertitik tolak dari tindakan yang telah dilaksanakan
pada penelitian, maka dapat diambil dari beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Penerapan strategi Small Group Discussion telah dapat meningkatkan
keaktifan siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD N 03 Malanggaten
Kebakkramat Karanganyar, hal ini dibuktikan hingga mencapai 87,71%.
Peningkatan keaktifan dapat diamati melalui kegiatan diskusi dan
presentasi tiap kelompok (strategi Small Group Discussion).
2. Kemampuan siswa dalam proses pembelajaran meningkat sebelum adanya
tindakan siswa yang aktif sesuai indikator keaktifan pada pra siklus
mencapai 28,94%, siklus I pertemuan I 42,10% dan pertemuan II 64,03%
dan siklus II pertemuan I 72,80% dan pertemuan II 87,71% ini
menunjukkan keaktifan siswa pada proses pembelajaran IPA.
3. Penerapan strategi Small Group Discussion dapat meningkatkan hasil
belajar pada mata pelajaran IPA kelas V SD N 03 Malanggaten
Kebakkramat Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013, hal ini dibuktikan
dengan nilai rata-rata kognitif untuk nilai sebelum dilakukan tindakan
63,68%, siklus I 72,36%, siklus II 87,36%.
4. Strategi Small Group Discussion dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar pada materi bumi dan alam semesta siswa kelas V SD N 03
Malanggaten Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013
5. Penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang berbunyi sebagai berikut:
a. “Melalui

penerapan

strategi

Small

Group

Discussion

dapat

meningkatkan keaktifan belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam pada siswa kelas V SD Negeri 03 Malanggaten Kebakkramat
Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/ 2013”

8

b. “Melalui

penerapan

meningkatkan hasil

strategi

Small

Group

Discussion

dapat

belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam siswa kelas V SD Negeri 03 Malanggaten Kebakkramat
Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/ 2013”

9

DAFTAR PUSTAKA
Aries, Erna Febru. 2009. Indikator Keaktifan Siswa yang dapat Dijadikan
Penilaian
dalam
PTK.
(http://ardhana12.wordpress.com/2009/01/20/indikator-keaktifan-siswayang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2/jmt). Diakses pada tanggal 2
Oktober 2012 pukul 13:40.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsini dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Aunurrahman. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Dimyati dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Asdi
Mahasatya.
Hamalik, Oemar. 1995. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.
Bandung : Remaja Rosda Karya.
Hamalik, Oemar. 1998. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
http://nawawiielfatru.blogspot.com/2010/07keaktifan-belajar. html. Diakses pada
tanggal 2 Oktober 2012 pukul 14:20
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Kurniani, Yeni. 2006. “Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil Yang Setara
Dalam Menunjang Prestasi Siswa Mata Pelajaran Ekonomi”. Penelitian
Tindakan
Kelas.
Bandung:http://lppm.upi.edu./penelitian/index.php?Lemlit=detil&idj=16&i
d=112. Diakses 4 Oktober 2012 pukul 14.30
Meleong, Lexy J. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Moejiono dan Hasibuan. 1985. Proses Belajar Mengajar. Malang: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nazir, Mohammad. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

10

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putri,

Yulia.
2010.
Pengertian
Dinamika .
(http://yuliaputri.blogspot.com/2010/10/pengertian-dinamika.html). Diakses 4 Oktober
2012 pukul 15.00

Rhohmawati, Ika Yuniana (2011) Upaya Meningkatkan Keaktifan Dalam Proses
Pembelajaran Pkn Materi Proklamasi Kemerdekaan Konstitusi Pertama
Melalui Strategi Small Group Discussion Bervariasi pada siswa kelas VII E
SMPN 5 karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan).
Surakarta: FKIP-UMS.
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode
Muhammadiyah Surakarta.

Penelitian

Pendidikan.

Universitas

Subadi, Tjipto. 2010. Lesson Study Berbasis PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Suatu Model Pembinaan Menuju Guru Professional. Surakarta: Badan
Penerbit FKIP-UMS.
Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar .
Bandung: Sinar Baru.
Sugiyono. 2005. Metode penelitian adsministrasi. Bandung: Alfabeta.
Sunaryo. 1989. Strategi Belajar Mengajar Dalam Pengajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Penelitian Tinggi Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Sutrisno, Leo dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran IPA SD . Bandung:
Diktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Suwandi, Sarwiji. 2009. Penelitian Tindakan Kela (PTK) dan Penulisan Karya
Imiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta.
Syaiful dan Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Dokumen yang terkait

The effectiveness of small group discussion on students' speaking skill A Quasi Experimental Study at the Eighth Grade of MTs. Darul Ma'arif Jakarta

0 3 89

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN Penerapan Media Audio Visual Dan Small Group Discussion Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran IPA Biologi Materi Bumi Dan Benda Langit Pad

0 1 15

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN Penerapan Media Audio Visual Dan Small Group Discussion Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran IPA Biologi Materi Bumi Dan Benda Langit Pad

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas V SD Negeri 03 Pulokul

0 1 19

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SMALL GROUP DISCUSSION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA Penerapan Strategi Pembelajaran Small Group Discussion Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 03 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar

0 1 15

PENDAHULUAN Penerapan Strategi Pembelajaran Small Group Discussion Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 03 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 7

PENERAPAN STRATEGI GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA Penerapan Strategi Group To Group Exchange Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika (Ptk Pada Siswa Kelas Vii A Semester Genap Smp Negeri 1 Teras Boyolali T

0 0 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE KOLABORASI SMALL Penerapan Strategi Pembelajaran True or False Kolaborasi Small Group Discussion sebagai upaya Meningkatkan Keaktifan dalam Proses Pembelajaran PKn Materi Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DIKOLABORASIKAN DENGAN STRATEGI SMALL GROUP DISCUSSION Upaya Meningkatkan Keaktifan Melalui Strategi Team Quiz Dikolaborasikan dengan Strategi Small Group Discussion dalam Proses Pembelajaran PKn

0 3 18

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORASI INDEX CARD MATCH DENGAN SMALL GROUP DISCUSSION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN Penerapan Strategi Pembelajaran Kolaborasi Index Card Match Dengan Small Group Discussion Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Dalam Pros

1 2 20