IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG.

(1)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT 4 BANDUNG

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan

Disusun Oleh Septian Syahfery

NIM. 0608926

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

SEPTIAN SYAHFERY 0608926

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT 4 BANDUNG

(Penelitian Tindakan Kelas)

DISETUJUIN DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I

Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd NIP. 196506141990011001

Pembimbing II

Suherman Slamet, M.Pd NIP.197603062005011010

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP.196508171990011001


(3)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

KATA PENGANTAR

Maha suci Allah yang telah memberikan limpahan pengetahuan kepada penulis yang telah menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Implementasi Pendekatan Taktis Dalam Permainan Bolavoli Pada Siswa Kelas V Di SDN Ciporeat 4 Bandung (Penelitian Tindakan Kelas)”.

Penulis menyadari bahwasannya skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Skripsi ini sulit tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu, penulis sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang terkait. Penulis berharap semoga hasil dari penyusunan skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Bandung, Juli 2013


(4)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang senantiasa membimbing serta melimpahkan berkah dan kasihNya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini banyak hambatan yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan dari semua pihak khususnya dosen pembimbing. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mohon saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak. Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yeng telah membantu dan mendukung terselesaikannya penulisan skripsi ini.

1. Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd selaku pembimbing I yang telah membimbing dan meluangkan waktu disela-sela kesibukannya bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Suherman Slamet, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan nasihat dan bimbingannya kepada penulis untuk dapat segera menyelesaikan skripsi ini.

3. Kedua Orang tuaku yang senantiasa sabar, tiada henti-hentinya memberikan doa dan dukungannya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Badruzhaman, M.Pd yang telah memberikan nasihat dan bimbingannya kepada penulis selama masa perkuliahan.

5. Ratna Nur Indah Sari, seseorang yang sangat penting bagi penulis, yang selalu memotivasi penulis untuk cepat-cepat lulus dan tidak pernah menyerah


(5)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

menghadapi sikap Penulis, selalu menemani baik suka maupun duka,,trimakasih sayank..

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Pendidikan Jasmani, kesehatan dan Rekreasi yang telah memberikan banyak ilmu dan pengetahuannya kepada penulis selama proses perkuliahan.

7. Para sahabat yang telah memberikan motivasi untuk sgera menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan PJKR ’06 yang selalu ramai dalam canda tawa selama masa perkuliahan terimakasih atas kebersamaannya selama ini semoga silaturahmi kita takkan terputus.

9. Ibu kepala Sekolah SDN Ciporeat 4 Bandung beserta Ibu Bapak guru tak lupa siswa-siswi kelas V yang telah memberikan bantuan kepada penulis terutama atas izin penelitian dan dalam proses penelitian.

10. Seluruh keluarga besar penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan doa dan dukungannya.

11. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu

Akhirnya kata penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada saudara, teman yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu. Atas doa, bantuan dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tiada penghargaan dan rasa syukur yang lebih penulis sampaikan hanya kepada ALLAH SWT.


(6)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Penulis

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT 4 BANDUNG

Oleh :

Septian Syahfery

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan

Septian Syahfery

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2013


(7)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa izin dari


(8)

Sptian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

ABSTRAK

Implementasi Pendekatan Taktis Dalam Permainan Bolavoli Pada Siswa Kelas V Di SDN Ciporeat 4 Bandung. (Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh :

Septian Syahfery, NIM : 0608926. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Keseahatan (FPOK)

Universitas Pendidikan Indonesia 2013

Di dalam ruang lingkup materi pembelajaran pendidikan jasmani terdapat permainan bolavoli sebagai salah satu aktivitas pembelajaran pendidikan jasmani, maka guru dan sekolah berkewajiban untuk menjadikan permainan bolavoli sebagai salah satu aktivitas pembelajaran penjas. Pendekatan taktis yaitu suatu pendekatan pembelajaran untuk mengajarkan permainan agar siswa memahami manfaat teknik permainan tertentu dengan cara mengenal situasi permainan yang sebenarnya. Tujuan utama dari pendekatan taktis adalah pengajaran permainan yang dimana untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan. Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan pendekatan taktis terhadap permainan bolvoli di SDN Ciporeat 4 Bandung?. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran hasil belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli melalui pendekatan taktis. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini

adalah “ Dengan pendekatan taktis dapat mendorong siswa untuk memecahkan masalah siswa dalam pembelajaran bolavoli siswa kelas V SDN Ciporeat 4 Bandung”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), yang dilakukan di SDN Ciporeat 4 Bandung, khususnya dilaksanakan di kelas V. Langkah-langkah penelitian ini meliputi 1) Observasi awal, 2) perencanaan, 3) Pelaksanaan, 4) Refleksi. Data penelitan diambil dari catatan lapangan dan hasil refleksi dari setiap pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil yang baik. Siswa bergerak aktif dan memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti proses pembelajaran penjas. Konsep mempersiapkan serangan dengan hanya menggunakan lempar –tangkap atau dengan mengajarkan anak tentang masalah taktis dalam permainan bolavoli sederhana. Pendekatan taktis ini sudah dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat diterapkan sesuai dengan karakteristik anak. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan taktis dapat diterapkan dalam pembelajaran permainan bolavoli dan dapat meningkatkan pengembangan nilai kerjasama, disiplin, berkomunikasi, dan menumbuhkembangkan rasa percaya diri.


(9)

Sptian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

ABSTRACT

Implementasi Pendekatan Taktis Dalam Permainan Bolavoli Pada Siswa Kelas V Di SDN Ciporeat 4 Bandung. (Penelitian Tindakan Kelas)

By :

Septian Syahfery, NIM : 0608926. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Keseahatan (FPOK)

Universitas Pendidikan Indonesia 2013

The scope of games and sports materials The inclusion of the volleyball game into Physical Education curriculum, as one of the learning activities of physical education makes teachers and the school obliged to make the volleyball game as one of Physical Education (Penjas) learning activities.Tactical approach is a learning approach to teach the game in order to make students understand the benefits of a particular game technique by recognizing the real game situations. The main purpose of a tactical approach in teaching the game is to increase students' awareness about the concept of playing through the application of the technique that is appropriate with the problem or situation in the game. The research question of this study is "How is a tactical approach applied in learning volleyball game in Ciporeat 4 Bandung Elementary School?. The purpose of this study is to obtain description result learning students the learning of volleyball game to pass tactical approach. The hypothesis of this research is "Tactical approach can be push students to problem solve students in the learning of volleyball game.The research method used in this study is action research class (PTK), implemented in Ciporeat 4 Bandung Elementary School especially carried out in class V. The research steps are including (1) the initial observation, (2) Planning, (3) Implementation, (4) Reflection.The research data was taken from field notes and reflections of each learning outcome. Based on overall result, it is showing a good result. Students are actively engaged and highly motivated in following the Physical Education (Penjas) learning process. The concept of preparing an attack only through throwing and catching or by teaching students about tactical issues in the simple volleyball game. This tactical approach have been able to be implemented properly and can be applied in accordance with the

students’ characteristics.The result of this research concludes that the learning model of tactical approach can be applied in learning volleyball game and can increase the


(10)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B .Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian... F. Manfaat Penelitian ... 9

1.Manfaat Teoritis ... 9

2.Manfaat Praktis ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

A. Tinjauan Teoritis ... 11

1 Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 11

a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ... 11

b. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 14

2.Pembelajaran Permainan Bolavoli... 16

3.Model Pembelajaran Permainan Bolavoli dan Pendekatan Taktis ... 18

a. Model Pembelajaran Permainan Bolavoli ... 18

b. Pendekatan Taktis ... 19

4. Karakteristik Siswa Kelas V SD ... 26

5. Penelitian Tindakan Kelas ... 28

a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ... 28

b. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas ... 30

c. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas ... 31


(11)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

C. Hipotesis Penelitia... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

1.Lokasi Penelitian ... 37

2.Waktu Penelitian ... 37

B. Subjek Penelitian... 38

C. Metode dan Desain Penelitian... 38

1. Metode Penelitian ... 38

2. Desain Penelitia ... 40

D. Prosedur Penelitian ... 41

E. Instrumen Penelitian ... 46

F. Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Faktor-faktor yang Diteliti ... 48

1. Teknik Pengumpulan Data ... 48

2. Analisis Data ... 49

G. Validasi Data... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Hasil Penelitian ... 53

1. Paparan Data Awal ... 53

2. Analisis Data Awal ... 63

B. Paparan Data Tindakan ... 64

1. Paparan Data Siklus I ... 64

a. Perencanaan Siklus I ... 64

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 65

c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus I ... 66

d. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 73

2. Paparan Data Siklus II ... 79

a. Perencanaan Siklus II ... 79


(12)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus II ... 82

d. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

A. Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 98 LAMPIRAN


(13)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Masalah Taktik, Gerak dan Keterampilan Dalam Bermain Bolavoli ... 21

Tabel 2.2 Tingkat Kompleksitas Taktik Bolavoli ... 23

Tabel 4.1 Data Awal Observasi Kinerja Guru Dalam Perencanaan Pembelajaran55 Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Awal Observasi Terhadap Perencanaan Pembelajaran ... 56

Tabel 4.3 Data Awal Observasi Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran 57 Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Awal Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 58

Tabel 4.5 Data Awal Observasi penilain Aktivitas Siswa ... 60

Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Awal Aktivitas ... 61

Tabel 4.7 Hasil Tes Awal Pada pendekatan Taktis Dalam Permainan Bolavoli . 62 Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Awal Hasil Belajar Siswa ... 63

Tabel 4.9 Observasi Kinerja Guru Dalam Perencanaan Pembelajaran Siklus I (IPKG 1) ... 67

Tabel 4.10 bservasi Kinerja Guru Dalam Perencanaan Pembelajaran Siklus II (IPKG 2) ... 69

Tabel 4.11 Observasi Penilaian Aktivitas Siswa ... 70

Tabel 4.12 Penilaian Hasil Belajar Siswa Pada Pendekatan Taktis Dalam Permainan Bolavoli ... 71

Tabel 4.13 Rekapitulasi Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 74

Tabel 4.14 Rekapitulasi Observasi pelaksnaan pembelajaran Siklus I ... 75

Tabel 4.15 Rekapitulasi Penilaian Aktivitas Siswa Siklus I ... 76

Tabel 4.16 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 77

Tabel 4.17 Observasi Kinerja Guru Dalam Perencanaan pembelajaran Siklus II 82 Tabel 4.18 Observasi Kinerja Guru Dalam Perencanaan Pembelajaran Siklus II (IPKG 2) ... 84

Tabel 4.19 Observasi Penilaian Aktivitas Siswa Siklus II ... 86

Tabel 4.20 Penilaian Hasil Belajar Siswa Pada Pendekatan Taktis Dalam Permainan Bolavoli Siklus II ... 88

Tabel 4.21 Rekapitulasi Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 90

Tabel 4.22 Rekapitulasi Observasi pelaksnaan pembelajaran Siklus II ... 91

Tabel 4.23 Rekapitulasi Penilaian Aktivitas Siswa Siklus II ... 93


(14)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Daftar Gambar

Gambar 4.1 Peningkatan kinerja Guru Dalam Perencanaan Pembelajaran ... 75

Gambar 4.2 Peningkatan Aktivitas Siswa Pada Siklus I ... 77

Gambar 4.3 PeningkatanHasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 78

Gambar 4.4 Peningkatan kinerja Guru Dalam Perencanaan Pembelajaran ... 91

Gambar 4.5 Peningkatan kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 92

Gambar 4.6 Peningkatan Aktivitas Siswa Pada Siklus II ... 93


(15)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dari sekolah yang mulai diajarkan pada sekolah dasar yang kedudukannya seimbang dan pentingnya dengan mata pelajaran lain sehingga pendidikan jasmani merupakan salah satu tujuan yang dapat mengembangkan kepribadian siswa itu sendiri. Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa, “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.”

Pendidikan jasmani dituangkan dalam bentuk aktivitas fisik, baik itu permainan maupun olahraga.Tujuan ideal dari program jasmani itu bersifat menyeluruh, sebab bukan hanya mencakup aspek fisik saja, tetapi meliputi aspek lainnya termasuk aspek intelektual, emosional, sosial dan moral. Sesuai dengan penyempurnaan atau penyesuaian kurikulum 1994 (Suplemen GBPP) SD/MI 1999 menyatakan bahwa :

Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan bagian yang integral dari pendidikan keseluruhan, yang dalam proses pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani guna mendorong kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, social, dan emosional yang serasi, selaras, dan seimbang.

Demikian pula definisi yang diungkapkan oleh Mahendra dalam modul Azas dan Falsafah Pendidikan Jasmani (2006:17) didefinisikan sebagai berikut:


(16)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapi tujuan pendidikan, yang tujuannya adalah untuk membantu anak agar tumbuh dan berkembanga secara wajar sesuai tujuan pendidikan nasional yaitu menjadi manusia Indonesia seutuhnya.

Sesungguhnya upaya untuk meningkatkan mutu pelaksanaan pendidikan jasmani telah mendapat perhatian sebagaimana tertuang dalam amanat GBHN 1983 sebagai berikut:

Pendidikan jasmani dan olahraga perlu ditingkatkan dan di masyarakat sebagai cara pembinaan kesehatan jasmani dan rohani bagi setiap anggota masyarakat. Selanjutnya perlu ditingkatkan kemampuan prasarana dan sarana pendidikan jasmani dan olahraga, termasuk pendidik, pelatih dan penggeraknya, dan digalakkan gerakan untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat (Sumber, Yayasan Pelita, 1983:104).

Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 Standar Kompetensi ditegaskan bahwa mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan di antaranya;

1. mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.

2. meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.


(17)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

4. meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.

5. mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis.

6. mengembangkanketerampilan untuk menjaga keselamatan, diri sendiri, orang lain dan linkungan.

7. memahami konsep aktivitas jasmani, olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif. (Depdiknas. 2006:175).

Keseluruhan tujuan tersebut di atas, hendaknya diupayakan oleh guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan secara simultan dan integral, sehingga potensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa dapat berkembang secara optimal sejak dini, dan pada akhirnya dapat menghasilkan generasi yang melek serta sadar terhadap kesadaran akan pentingnya pendidikan jasmani untuk perkembangan dan pertumbuhan kepribadian peserta didik.

Dilingkungan persekolahan permainan bolavoli merupakan salah satu aktivitas pembelajaran Pendidikan Jasmani, yaitu: dalam ruang lingkup materi permainan dan olahraga. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah (2006:195).

Permainan bola voli dalam konteks pendidikan, dalam buku permainan bolavoli ( Subroto, Dkk. 2010), sesuai dengan kedudukan dan fungsi pendidikan jasmani dalam konteks pendidikan secara keseluruhan, maka kedudukan dan fungsui permainan bolavoli dalam pendidikan jasnmani adalah sebagai alat atau sarana pendidikan.


(18)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Dengan dimasukannya permainan bolavoli ke dalam kurikulum Pendidikan jasmani, sebagai salah satu aktivitas pembelajaran pendidikan jasmani maka guru dan sekolah berkewajiban untuk menjadikan permainan bolavoli menjadi salah satu aktivitas pembelajaran pendidikan jasmani. Selanjutnya dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa standar kompetensi yang diajarkan guru kepada siswa setelah mengikuti pelajran tersebut adalah sebagai berikut:

Mempraktikkan gerakan dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta dalam nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yang terdiri dari tiga kompetensi dasar, yaitu (1) Mempraktikkan permainan bola kecil sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama tim, sportivitas, dan kejujuran; (2) Mempraktikkan gerak dasar atletik sederhana, serta semangat percaya diri dan disiplin; (3)Mempraktikkan gerak dasar permainan bola besar sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama, sportivitas dan kejujuran.

Standar Kompetensi yang harus dicapai oleh aktivitas pembelajaran permainan dan olahraga adalah “Mempraktekkan berbagai variasi gerak dasar kedalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.”

Merujuk kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 dilingkungan Sekolah Dasar (SD) permainan bola voli mulai dapat diajarkan pada kelas IV dalam ruang lingkup permainan dan olahraga. Permainan bolavoli menjadi materi pelajaran di SD yang kemudian disebut sebagai permainan bolvoli. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di SDN Ciporeat 4 Bandung bahwa sekolah tersebut hanya memiliki sebuah lapangan serba guna yang didalamnya terdapat lapangan bola voli, futsal dan bulutangkis. Peralatan dan permainan bola voli,futsal,dan bulu tangkis, yaitu 2 buah bola voli dan satu net, gawang futsal dan


(19)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

satu buah bola futsal, dan satu buah net bulu tangkis.kondisi lapangan yang sudah di semen tapi sudah rusak dapat membuat siswa jatuh dan bisa mengakibatkan cidera sehingga dapat merugikan siswa dalam peroses pembelajaran penjas. Dengan satu buah lapangan digunakan oleh enam kelas secara bergiliran dengan jadwal yang ditentukan. Menurut penjelasan guru SDN Ciporeat 4 Bandung bahwa peroses pembelajaran pendidikan jasmani terdapat juga kelas lainnya yang menggunakan fasilitas yang sama untuk melaksanakan pembelajaraan pendidikan jasmani pula.

Proses pembelajaran permainan bolavoli di SDN Ciporeat 4 Bandung dilaksanakan oleh guru yang merupakan lulusan FPOK UPI jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Berdasarkan pengamatan dalam peroses pembelajarn bolavoli, guru penjas yang mengunakan metode drill yang membuat siswa menjadi menunggu terlalu lama untuk mendapatkan kesempatan mendapatkan bola. Berdasarkan hasil pengukuran dilapangan dengan waktu sebagai patokan, bahwa mengunakan metode drill dengan anak disuruh berbaris kebelakang atau bersap, dengan jumlah 25 orang, dan bola voli yang digunakan hanya satu buah apabila di bagi tiga kelompok, siswa hanya mendapat kesempatan satu bola selama 80 detik ( 1 menit x 20 detik ) per anak dengan waktu inti pembelajaran 40 menit sisanya siswa menunggu giliran.alokasi waktu untuk pembelajaran permainan bola voli adalah 90 menit ( 2 x 45 menit ) dengan pembagian waktu pembelajaran 10 menit pemanasan, inti 60 menit, 10 menit untuk evaluasi, dan 10 menit untuk ganti pakaian,jajan,atau lain-lainnya.


(20)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Dalam proses pembelajaran bolavoli dapat terlihat ada beberapa kendala atau permasalahan yang dihadapi siswa dalam mengikuti pembelajaran permainan bolavoli. Dimana ada beberapa siswa yang aktif dan pasif dalam mengikuti pembelajaran bolavoli.

Siswa yang senang mengikuti pembelajaran bolavoli ini terlihat aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran dan siswa tersebut sedikitnya sudah menguasai teknik bolavoli dengan benar, misalnya dalam melakukan servis sudah melewati net, dan cara mempassing bola sudah tepat atau benar.

Sedangkan bagi siswa yang pasif atau siswa yang belum bisa bermain bolavoli dalam mengikuti proses pembelajaran bolavoli ini terlihat kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran ini. Hal ini bisa dilihat siswa tersebut tidak melakukan teknik bolavoli dengan baik, bisa diketahui cirinya yaitu siswa tersebut dalam melakukan servis tidak melewati net, passing masih melenceng, membiarkan bola masuk. Hal ini bisa dikarenakan siswa tersebut tidak menyukai atau menggemari olahraga bolavoli atau juga siswa takut akan bola.

Dengan menggunakan bola yang biasa digunakan oleh orang dewasa, siswa merasa kesakitan pada saat mengenai tangannya dan itu mengakibatkan siswa menjadi takut untuk bermain bolavoli. Hal-hal tersebut diatas akan mengakibatkan sasaran dari konsep pendidikan jasmani dengan memamfaatkan waktu aktif belajar yang optimal menjadi tidak tercapai. Hal ini perlu diperhatikan oleh guru pendidikan jasmani dalam peroses pembelajaran bolavoli adalah dengan sarana dan prasarana yang terbatas serta perbedaan kemampuan individu dan cara mereka belajar. Sarana dan prasarana yang begitu sempit untuk memulai suatu


(21)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

kegiatan pembelajaran dan perbedaan kemampuaan setiap siswa yang belajar itu adalah siswa sendiri, maka yang menjadi sentral dalam pembelajaran permainan bolavoli adalah bagaimana cara guru mengajarkan permainan bolavoli agar sesuai dengan prinsip-prinsip mengajar dalam konteks pendidikan.

Penggunaan model pendekatan taktis dalam pembelajaran olahraga bolavoli (Penelitian Tindakan Kelas) diharapkan mampu meminimalisir masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan pembelajaran aktivitas permianan bolavoli di SD Negeri Ciporeat 4 Bandung Kec. Ujungberung Bandung, baik bersifat internal maupun eksternal. Faktor internal adalah hal-hal yang menyangkut pada diri siswa itu sendiri, yaitu faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), hal ini sangat berkaitan dengan keterampilan terknik dan bermain aktivitas permainan bolavoli, karena kemampuan fisik dan kesehatan pada diri siswa itu sendiri akan menopang keberhasilan siswa tersebut dalam intensitas dan aktivitas pembelajaran siswa, selain itu juga kesempurnaan fisik akan lebih membantu siswa tersebut dalam melakukan olahraga, dibandingkan dengan siswa yang kurang sempurna fisiknya.

Berdasarkan karakteristik kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran permainan bolavoli, serta kurangnya motivasi dan pemahaman gerak siswa tentang bermain dan belajar permainan bolavoli yang mendorong penulis untuk melakukan perubahan melalui model pendekatan taktis dalam mengembangkan keterampilan gerak dasar dan keterampilan yang dimiliki siswa sebelum masuk kedalam proses pembelajaran, dalam hal ini penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh


(22)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

guru dan peneliti didalam kelasnya sendiri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru.

Maka dari itu, akan lebih bijaksana jika guru menerapkan metode dan strategi pembelajaran yang dapat memberikan peluang kepada anak untuk mngeksplorasi kemampuan yang mereka miliki dalam memecahkan segala persoalan yang dihadapi saat belajar dan latihan.

B.Identifikasi Masalah

Merujuk pada latar belakang masalah tersebut, permasalahan pembelajaran permainan bola voli di SDN Ciporeat 4 Bandung dapat di identifikasikan sebagai berikut :

1. Keterbatasan jumlah bola voli yang kurang dengan banyaknya siswa dalam proses pembelajaran.

2. Kondisi lapangan yang sempit dan rusak.

3. Metode dan strategi pembelajaran yang diterapkan tidak memberikan peluang kepada siswa untuk mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki siswa.

4. Penggunaan alokasi waktu yang kurang optimal dalam proses pembelajaran permainan bolavoli.

C.Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut masalah yang dikaji dalam penelitian ini di batasi pada “Penerapan pendekatan taktis dalam permainan bolavoli di SDN Ciporeat 4 Bandung”.


(23)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, Identifikasi masalah, dan Batasan masalah maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana penerapan pendekatan taktis terhadap permainan bolavoli di SDN Ciporeat 4 Bandung?

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, tujuan penelitian ini yaitu “Untuk memperoleh gambaran hasil belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli melalui pendekatan taktis.”

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kepada dua hal sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Memperkuat teori-teori yang sudah ada.

b. Menambah khazanah keilmuan dibidang olahraga. 2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini dapat dijadikan realisasi program pembelajaran khususnya cabang bolavoli di sekolah dengan menngambil manfaat, salah satunya untuk meningkatkan kebugaran jasmani.


(24)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

b. Dapat dijadikan sumbangan pengetahuan dalam upaya meningkatkan kualitas dan produktifitas sumber daya manusia khususnya pelatih, guru, dan pembina di SDN Ciporeat 4 Bandung.

c. Guru akan menerapkan gaya mengajar yang tepat dan cepat dalam penguasaan keterampilan dalam permainan bolavoli.


(25)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SD Negeri Ciporeat 4 Kecamatan Ujungberung Kabupaten Bandung. Penentuan lokasi ini diharapkan memeberi kemudahan khususnya menyangkut pengenalan lingkungan dan berhubungan dengan anak didik sebagai subjek peneliti atau menyangkut personel yang akan membantu dalam kelancaran kegiatan.

Mengingat dalam penelitian tindakan kelas perlu dibantu pendamping sebagai mitra peneliti dalam hal ini rekan guru pendidikan jasmani dan olahraga yang akan memberikan pemecahan masalah dalam kegiatan dari mulai perencanaan, tindakan, observasi, refleksi dan revisi. Perlu diketahui jumlah siswa di SD Negeri Ciporeat 4 secara keseluruhan adalah 277 siswa, dengan 7 rombongan belajar, dan memiliki 6 ruang kelas. SD Negeri Ciporeat 4 memiliki 14 staff pengajar, termasuk diantaranya guru honorer.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan sesuai dengan waktu pelajaran penjas berlangsung yaitu hari selasa mulai pukul 10.00 sampai 12.00 WIB, kegiatan dipusatkan disekolah, sedangkan waktu cadangan apabila di hari tersebut ada halangan seperti libur maka


(26)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

kegiatan dipindahkan di hari yang ada waktu kosong dan disesuaikan dengan kondisi murid-muridnya.

B.Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ciporeat 4 Bandung, pada kelas V dengan jumlah siswa 25 orang, terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. Secara umum bila ditinjau dari social budaya dan ekonomi masyarakat peserta didik masih tergolong kurang terhadap perhatian pendidikan dan ini terakumulasi terhadap kualitas pendidikan di SD Negeri Ciporeat 4 walaupun hal tersebut bukan salah satu factor yang menentukan kualitas pendidikan, masih banyak factor lainnya seperti sarana prasarana, sumber daya manusia dan pelaksanaan kurikulum.

C.Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Karena permasalahan dalam penelitian ini bertujuan bagaimana mengatasi kesulitan anak dalam pembelajaran bola voli.

Penelitian ini berangkat dari permasalahan yang faktual dan praktek pembelajaran yang dihadapi guru. Berbekal dari keinginan memperbaiki pembelajran penjas pada pemahaman bermain bola voli, penulis mempersiapkan diri tentang apa itu penelitian tindakan kelas, latar belakang, karakter dan prosedur yang harus ditempuh.


(27)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Berdasarkan pendapat Kemmis dalam Rochiati Wiriaatmaja (2005:12) dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah :

Sebuah inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari : a) kegiatan praktek social atau pendidikan mereka, b) pemahaman mereka mengenai kegiata-kegiatan praktek pendidikan ini, c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini.

Sedangkan menurut Ebbut (1985, dalam Hopkins, (1993) dalam Wiraatmaja (2005:12) mengemukakan :

Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dalam melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenal hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

Sedangkan Elliot (1991) dalam Wiraatmaja (2005:12) “ melihat penelitian tindakan sebagai kajian dari sebuah situasi social dengan memungkinkan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut”. Mereka mencobakan suatu gagasan perbaikan dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Penelitian ini mengacu pada siklus kegiatan yang dikembangkan model spiral Kemmis apabila melihat perkembangannya, penelitian tindakan kelas bermula dari penelitian tindakan yang pertama kali dipakai oleh Kurt Lewin pada tahun 1940-an yang pad awalnya diterapkan untuk bidang social dan ekonomi, namun Stephen Corey (1952-1953) penelitian ini dipakai untuk pertama kalinya pada bidang pendidikan. Selanjutnya pada tahun 1975 Lawrence Stenhouse memperkenalkan istilah “the teacher as researcher” atau guru sebagai peneliti, bersamaan dengan munculnya istilah tersebut dalam tahun yang sama dalam proyek yang dinamakan Ford Teaching Project yang


(28)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

dipimpin oleh Elliot dan Clem Adelman merekrut 40 guru sekolah dasar dan menengah yang dilibatkan dalam penelitian untuk menelaah praktek kelasnya masing-masing dengan penelitian tindakan dan pada akhirnya muncul istilah-istilah guru peneliti dan penelitian kelas oleh guru karena penelitian untuk perbaikan itu dilakukan diruang kelas. Namun kemudian Hopkins memakai istilah Classroom Research in Action atau Classroom Action Research untuk mengingatkan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti pendidikan dengan menjadikan guru dan siswa sebagai objek penelitiannya. Berdasarkan pengertian dan latar belakang penelitian tindakan kelas, menurut Wiraatmaja dan Wahab dalam Suherman (2004:3) menyatakan bahwa karakteristik penelitian tindakan kelas yaitu, “ memperbaiki proses pembelajaran dari dalam. Kolaboratif dan Partisifatif, menyelesaikan masalah, meningkatkan kinerja mekanisme diri dari dalam”. Kemudian peneliti ini mengacu kepada penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart seperti dijelaskan dalam Kasbolah (1999:14) mengatakan :

“Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana ke empat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi”.

2. Desain Penelitian

Pada dasarnya desain penelitian terdiri dari empat komponen yaitu rencana, tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Adapun alur tindakan dapat dilihat pada gambar berikut :


(29)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

?

Model Spiral dari Kemmis dan Taggart (1998)

D.Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti yang sudah didesain dalam faktor yang diselidiki. Untuk melihat kemampuan awal dalam pemahaman permainan bola voli, siswa diberikan latihan tanpa petunjuk teknis dari guru, hal tersebut sebagai bahan evaluasi. Sedangkan observasi awal dilakukan untuk mengetahui tindakan yang tepat yang akan diberikan dalam rangka meningkatkan kemampuan maksimal siswa dalam penguasaan pemahaman bermain.

Dari evaluasi dan observasi awal, maka dalam refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan maksimal adalah menggunakan pendekatan permainan taktis. Dari refleksi awal yang dipergunakan sebagai tolok

Refleksi

Pelaksanaa Refleksi

Pelaksanaa

Observasi

Observasi SIKLUS I

SIKLUS II Perencanaan


(30)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

ukur, maka dilaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) sebagai prosedur sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan (Planning)

Dalam perencanaan tahapan yang dilaksanakan adalah : a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas/di lapangan. Membuat lembaran pengamatan untuk siswa dan pendamping mulai dari tahapan pendahuluan sampai kegiatan penutup. Setiap bagian demi bagian di obsevasi meliputi kelemahan-kelemahan dan kelbihan-kelebihan siswa dan guru yang sering terjadi.

c. Mempersiapkan instrument untuk merekam dan menganalisis data mengenal proses dan hasil tindakan.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action)

Skenario tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang faktual. Pada saat bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi, interpreatasi, dan revisi sert diikuti dengan kegiatan refleksi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini sebagai berikut :

a. Siklus I

1. Pendahuluan (Kegiatan Awal)

a. Pra pembelajaran diawali dengan mempersiapkan lapangan, siswa dibagi menjadi empat bersap/kelompok dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran, kesiapan berpakaian olahraga, berhitung dan berdoa.


(31)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

b. Membuka pembelajaran, siswa berdiri melingkar dengan jarak diatur untuk melakukan senam pereganngan statis dan dinamis dibimbing oleh guru.

c. Siswa melakukan lari ditempat pada posisi lingkaran. Lari dengan pelan – pelan, cepat, pelan, cepat dan melompat. Tujuan pernapasan ini untuk mempersiapkan kondisi fisik dan mental dalam melakukan tugas gerak yang lebih berat pada inti pembelajaran.

d. Setelah pernapasan guru menjelaskan tentang ;

 Siswa melakukan permainan level I pelajaran I secara berpasanngan dan begantian sesuai denngan kelompoknya.

 Persiapan serangan fokus dan menyerang fokus  Persiapan fokus menyelamatkan bola

2. Inti Pembelajaran (Kegiatan Inti)

Setelah menyimak penjelasan guru, siswa melakukan:

 Latihan passing dengan batas yang ditentukan oleh guru.

 Persiapan passing atas dengan tujuan permainan passing bawah ke pengumpan.

 Persiapan untuk menyerang, menyelamatkan bola dan memenangkan angka.

3. Penutup pembelajaran (Kegiatan Akhir)

 Siswa dikumpulkan, mendengar penjelasan dari guru tentang materi yang telah dilakukan.

 Koreksi gerakan secara global dan tanya jawab.  Refleksi


(32)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

 Siswa disuruh belatih diluar jam pelajaran supaya meningkatkan pemahaman bermain bola voli.

b. Siklus II

1) Pendahuluan (Kegiatan Awal)

a. Pra pembelajaran diawali dengan mempersiapkan lapangan, bola voli, net dan peluit yang akan dipakai, siswa dibagi 4 kelompok dilanjutkan memeriksa kehadiran, kesiapan berpakaian olahraga, berhitung dan berdoa. b. Membuka pembelajaran, siswa berdiri melingkar dengan jarak diatur untuk

melakukan senam peregangan statis dan dinamis dan dibimbing oleh guru. c. Siswa melakukan lari ditempat pada posisi lingkaran. Lari dengan pelan,

cepat, pelan dan melompat. Tujuan pemanasan ini untuk mempersiapkan kondisi fisik dan mental dalam melakukan tugas gerak yang lebih berat pada inti pembelajaran.

d. Setelah pemanasan guru menjelaskan tentang :

a) Guru memberikan pemahaman yang lebih dalam hal aspek passing, memgoper dan mengumpan.

b) Guru memberikan pemahaman tentang penguasaan teknik dasar dalam permainan bola voli.

c) Menugaskan passing, mengoper dan mengumpan perkelompok – perkelompok.


(33)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

2) Inti Pembelajaran (Kegiatan Inti)

Setelah menyimak penjelasan guru, siswa melakukan :

a. Melakukan latihan passing antara kelompok satu dengan kelompok lainnya.

b. Melakukan latihan mengoper bola ke sesama tim atau ke lawan main. c. Siswa melakukan ancang – ancang untuk serangan dan mempertahankan

ruang dilapangan sendiri.

d. Siswa bermain bola voli antar kelompok.

e. Guru menjelaskan, memberi contoh, membimbing, mengoreksi, dan membantu siswa yang kesulitan.

f. Selama melaksanakan tindakan pembelajaran, guru sebagai peneliti dibantu mitra peneliti, untuk mencatat segala temuan dalam pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan fokus penelitian.

3) Penutup Pembelajaran (Kegiatan Akhir)

a. Siswa dikumpulkan, menjelaskan penjelasan dari guru tentang materi yang telah dipelajari.

b. Koreksi gerakan secara global dan tanya jawab.

c. Memberi penguatan dan penugasan untuk berlatih dirumah. d. Refleksi.


(34)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

E.Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Observasi dilaksanakan oleh penulis sebagai guru atau peneliti untuk mengetahui segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran pendekatan taktis di kelas V SD Negeri Ciporeat 4. Alat yang digunakan adalah lembar observasi tentang aktivitas guru dan siswa. Kegiatan observasi dilaksanakan pada saat kegiatan pembelajaran, untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran pemahaman bermain bola voli menggunakan media serta evaluasi hasil pembelajaran, serta faktor-faktor penunjang dan penghambat pelaksanaan pembelajaran. Menurut Marshall dalam Sugiyono (2005:64) menyatakan bahwa “Through observation, the research learn about behavior and the meaning attached to those behavior “. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Dikemukakan pula oleh Karl Popper dalam Wiraatmaja (2002:14) observasi adalah tindakan yang merupakan penafsiran dari teori.

2. Wawancara/angket

Wawancara dilakukan terhadap siswa sesudah pelaksanaan pembelajaran, dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan dan kesulitan yang dihadapi selama melaksanakan kegiatan pembelajaran pendekatan taktis.

Menurut Hopkins dalam Wiraatmaja (2002:117) wawancara adalah „suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu dalam kelas dilihat dari sudut pandang lain‟. Orang


(35)

-Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

orang dapat diwawancarai dapat masuk beberapa siswa, kepala sekolah, beberapa teman sejawat, pegawai tata usaha sekolah. Maksud wawancara, ditegaskan oleh Lincoln dalam Maleong (2005:186), yaitu:

Mengkontruksikan mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa yang akan datang, memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain baik manusia (triangulasi) : dan memverifikasi, mengubah konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.

Angket disusun berdasarkan pertanyaan-pertanyaan mengenai pendapat siswa selama pelaksanaan pembelajaran, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor kesulitan dan ketertarikan siswa tentang pembelajaran pendekatan taktis.

3. Catatan lapangan

Catatan lapangan merupakan alat penting, karena akan membahas dan berguna sebagai alat perantara, yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan diraba dengan catatan sebenarnya. Proses pelaksanaan dilakukan setiap selesai menga‟dakan penelitian. Hal ini selaras dengan pendapat Bogdan dan Biklen dalam Maleong (2005:209) bahwa, “catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kulaitatif”.

4. Kamera foto

Kamera foto yang digunakan untuk merekam kejadian selama pelaksanaan pembelajaran, juga sebagai alat untuk memberikan gambaran tentang apa yang terjadi dalam masalah penelitian. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Maleong (2005:160)


(36)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

bahwa “ada dua kategori foto yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri”. 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan pembelajaran merupakan instrument penting yang dibuat guru, dimana dalam rangka untuk menciptakan kelancaran proses kegiatan belajar sehingga pembelajaran menjadi efektif dan efisien.

F. Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data dan Faktor yang Diteliti 1. Teknik Pengumpulan Data

a. Data dan Cara Pengambilannya

1) Sumber Data : yang menjadi data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru 2) Jenis Data : jenis data yang didapat adalah kualitatif yang terdiri dari :

a) Hasil belajar

b) Rencana pembelajaran

c) Data hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran b. Cara Pengambilan Data

1) Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa

2) Data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan diambil dengan menggunakan lembaran obsevasi

3) Data tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di kelas, diambil dari jurnal yang dibuat guru


(37)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

4) Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan didapat dari rencana pembelajaran dan lembar observasi.

c. Faktor yang Diteliti

Untuk mampu menjawab permasalahan tersebut di atas, maka ada beberapa faktor yang ingin diteliti, yaitu :

1) Faktor lemahnya kemampuan dalam menerapkan pola-pola bermain bola voli siswa kelas V SD Negeri Ciporeat 4 melalui pendekatan taktis.

2) Faktor siswa, dengan melihat kemampuan siswa di kelas dalam menggunakan pembelajaran takstis, maka siswa kelas V SD Negeri Ciporeat 4 tersebut mempunyai suatu perubahan yang terencana, terbimbing dan terarah sesuai dengan pemahaman siswa terhadap pola-pola bermain bola voli.

3) Faktor guru, melihat cara mengajar guru dalam merencanakan pembelajaran dan bagaimana pelaksanaan di lapangan, apakah sudah mencakup pemberian latihan yang berjenjang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

2. Analisis Data

Analisis penelitian tindakan kelas, analisis data dilakukan sejak awal penelitian, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Peneliti juga dapat langsung menganalisis apa yang diamati, situasi dan suasana kelas/lapangan, hubungan guru dengan anak didik dan anak didik dengan teman lainnya. Analisis menurut Nasution dalam Sugiyono (2005:88) menyatakan bahwa :


(38)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Melakukan analisis adlah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras, analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis. Sehingga setiap peneliti harus mencarai sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bias diklasifikasikan oleh peneliti yang berbeda.

Lebih lanjut analisis data menurut Patton dan Maleong (2005:280) mengemukakan bahwa : „ Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar, ia membedakannya dengan panafsiran yaitu member arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uaraian‟.

Hal ini berari bahwa penelitian akan melakukan analisis data sejak tahap orientasi lapangan. Ini selaras dengan pendapat Miles dan Huberman (dalam Wiraatmaja, (2005:139) yang menyatakan “…. The ideal model for data collection and analysis is one interweaves them from the beginning” yang artinya model ideal dari pengumpulan data dan analisis data adalah secara bergantian berlangsung sejak awal. Pada tahap ini data ditelaah, direnungkan, dimaknai, dan diberi penjelasan supaya data yang telah didapat dicek untuk menentukan keabsahan data tersebut. Dalam penelitian ini pengecekan keabsahan data menggunakan ketekunan pengamatan. Data yang terjaring lewat observasi di tringulasi kepada guru dan siswa. Ini dilakukan setelah selesai pembelajaran. Hal ini selaras dengan pernyataan Maleong (2005:175) yang menyatakan “pengecekan data dalam penelitian kualitatif dapat dikalukan dengan menggunakan beberapa teknik, misalnya ketekunan pengamatan, perpanjangan keikutsertaan, tringulasi dan pengecekan teman sejawat”. Analisis data


(39)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokuskan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sedehana dalam bentuk paparan naratif, resepsi grafik dan sebagainya. Sedangkan penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah diorganisasikan dalam bentuk penyertaan kalimat atau formula yang singkat dan padat tetapi mengandung arti. G.Validasi Data

Teknik validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi, checklist, audit dan expert opinion.

Triangulasi dilakukan dengan mengecek keabsahan data dengan sumber lain. Tujuannya untuk memperoleh derajat kepercayaan data maksimal. Kegiatan triangulasi dalam penelitian ini dilakukan melalui mitra peneliti yaitu kepala sekolah, guru, dan siswa.

Checklist dilakukan untuk memeriksa kebenaran antara pelaksanaan dan rencana tindakan sehingga dengan demikian diperoleh informasi tentang seluruh tindakan yang telah dilaksanakan beserta temuan-temuan selama dalam pelaksanaan tindakan.

Audit trall yaitu memeriksa hasil penelitian beserta prosedur dan metode pengumpulan datanya dengan mengkonfirmasikan bukti-bukti temuan yang telah diperiksa dalam tahap checklist dengan sumber-sumber data. Hal ini dilakukan oleh penulis dengan mendiskusikan kebenaran data beserta prosedur pengumpulan pada pembimbing.


(40)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Expert opinion yaitu pengecekan terakhir terhadap keahihan temuan-temuan peneliti kepada pakar yang professional dalam bidang ini. Dalam hal ini penulis mengkonsulkatasikan temuan penelitian kepada pembimbing untuk memperoleh tanggapan dan arahan serta masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Interprestasi data dilakukan berdasarkan teori dan aturan normative untuk memperoleh gambaran terhadap pelaksanaan pembelajaran permainan taktis.


(41)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Secara keseluruhan dengan diberikan model latihan, kesalahan anak dalam menggunakan keterampilan taktis dapat diminimalkan serta kemampuan mereka dalam menggunakan pemahaman pola-pola bermain bolavoli menjadi lebih baik dan meningkat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman pola-pola bermain bolavoli memalui model pendekatan taktis terdapat perbandingan antara siswa yang berkemampuan awal tinggi dan siswa yang berkemampuan awal rendah. Dengan demikian, pemahaman pola-pola bermain bolavoli tersebut dapat digunakan sebagai alternatif untuk memilih dan memantapka pemahaman yang digunakan dalam mengajar permainan bolavoli.

Jika dilihat dan karakteristik klasifikasi pemahaman siswa kelas V, karakteristik model pembelajaran permainan bolavoli termasuk dalam karakteristik keterampilan bolavoli melalui pendekatan taktis. Oleh karena itu, pengamatan peneliti dalam pelaksanaan proses pembelajaran permainan bolavoli di SD Ciporeat 4 Bandung ditemukan masalah-masalah yakni ketidak seimbangan antara penguasaan keterampilan teknik dengan proses pmbelajaran yang menenkankan pada peningkatan performa atau permainan bermain.

Sebagai kesimpulan pembahasan pendekatan taktis dalam proses pembelajaran keterampilan bermain adalah sebagai berikut:

1. Melalui latihan yang mirip dengan permainan yang sesungguhnya, minat dan kegembiraan seluruh siswa akan meningkat.


(42)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

2. Peningkatan pengetahuan taktik, penting bagi siswa untuk menjaga konsistensi keberhasilan pelaksanaan keterampilan gerak teknik yang sudah dimiliki.

3. Memperdalam pemahaman bermain dan meningkatkan kemampuan pemahaman secara lebih efektif dari penampilan dalam suatu permainan ke dalam permainan lainnya.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis kemukakan, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai saran atau masukan yaitu sebagai berikut:

1. Para guru pendidikan jasmani diharapkan dapat menerapkan pemahaman pola-pola bermain bolavoli melalui pembelajaran pendekatan taktis disekolah.

2. Para guru pendidikan jasmani diharapkan dapat memodifikasi alat-alat pembelajaran agar siswa tidak mengalami kejenuhan dalam berlatih.

3. Bagi siswa yang belum menguasai dasar-dasar teknik permainan bolavoli diharapkan berlatih lebih giat lagi agar kemampuan yang dimilikinya sama dengan siswa yang telah menguasai dasar-dasar teknik permainan bolavoli.

4. Kepada rekan mahasiswa disarankan untuk menguji kembali model pembelajaran ini dengan jumlah sampel yang berbeda dan lebih banyak serta pengobservasinya lebih baik lagi.


(43)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

DAFTAR PUSTAKA

Angga (1986). Teknik Dasar dan Kombinasi Bola Voli. Bandung. FPOK IKIP Bandung

BSNP. (2006). Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Depdiknas

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta

Djukhanda (1994) Permainan Kecil I, Sumedang :Diklat PGSD.

Laurens S dan Yudy Hendrayana (2005) Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani, Bandung : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI

Lutan Rusli. (1998). Asas-asas Pendidikan Jasmani Pendidikan Gerak di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas Dirjen Dikdasmen kerjama dengan Dirjen Olahraga

Mahendra, Agus. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan ; UPI

Mahendra, Agus. (2006). Modul Azas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung :Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan;UPI

Parjono. (2002) Pendekatan Belajar Anak, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sagala,Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:CV Alfabeta

Subroto, Toto. (2001). Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga di Sekolah Dasar. Sebuah Pendekatan Permainan Taktis, Jakarta:Dirjen Dikdasmen bekerjasama dengan Ditjora Depdiknas,2001


(44)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Subroto, Toto dan Yunyun Yudiana. (2001). Modul Permainan Bolavoli. Badung:FPOK UPI

Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Suharsimin, A. (1989). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Bina Aksara

Suherman, Adang. (2004). Revitalisasi Ketelantaran Pengajaran Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung:UPI Bandung

Supandi, (1991). Stratesi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung : Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Susilana, Rudi, et.al (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : FIP UPI

Tim abdi Guru (2007). Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD Kelas V. Jakarta : Erlangga

Wiriaatmadja, Rochiati.(2002). Metode Penelitian Kelas. Bandung: Kerjasama PPS UPI Bandung dengan PT. Remaja Rosdakarya


(1)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokuskan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sedehana dalam bentuk paparan naratif, resepsi grafik dan sebagainya. Sedangkan penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah diorganisasikan dalam bentuk penyertaan kalimat atau formula yang singkat dan padat tetapi mengandung arti.

G.Validasi Data

Teknik validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi, checklist, audit dan expert opinion.

Triangulasi dilakukan dengan mengecek keabsahan data dengan sumber lain. Tujuannya untuk memperoleh derajat kepercayaan data maksimal. Kegiatan triangulasi dalam penelitian ini dilakukan melalui mitra peneliti yaitu kepala sekolah, guru, dan siswa.

Checklist dilakukan untuk memeriksa kebenaran antara pelaksanaan dan rencana tindakan sehingga dengan demikian diperoleh informasi tentang seluruh tindakan yang telah dilaksanakan beserta temuan-temuan selama dalam pelaksanaan tindakan.

Audit trall yaitu memeriksa hasil penelitian beserta prosedur dan metode pengumpulan datanya dengan mengkonfirmasikan bukti-bukti temuan yang telah diperiksa dalam tahap checklist dengan sumber-sumber data. Hal ini dilakukan oleh penulis dengan mendiskusikan kebenaran data beserta prosedur pengumpulan pada pembimbing.


(2)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Expert opinion yaitu pengecekan terakhir terhadap keahihan temuan-temuan peneliti kepada pakar yang professional dalam bidang ini. Dalam hal ini penulis mengkonsulkatasikan temuan penelitian kepada pembimbing untuk memperoleh tanggapan dan arahan serta masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Interprestasi data dilakukan berdasarkan teori dan aturan normative untuk memperoleh gambaran terhadap pelaksanaan pembelajaran permainan taktis.


(3)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Secara keseluruhan dengan diberikan model latihan, kesalahan anak dalam menggunakan keterampilan taktis dapat diminimalkan serta kemampuan mereka dalam menggunakan pemahaman pola-pola bermain bolavoli menjadi lebih baik dan meningkat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman pola-pola bermain bolavoli memalui model pendekatan taktis terdapat perbandingan antara siswa yang berkemampuan awal tinggi dan siswa yang berkemampuan awal rendah. Dengan demikian, pemahaman pola-pola bermain bolavoli tersebut dapat digunakan sebagai alternatif untuk memilih dan memantapka pemahaman yang digunakan dalam mengajar permainan bolavoli.

Jika dilihat dan karakteristik klasifikasi pemahaman siswa kelas V, karakteristik model pembelajaran permainan bolavoli termasuk dalam karakteristik keterampilan bolavoli melalui pendekatan taktis. Oleh karena itu, pengamatan peneliti dalam pelaksanaan proses pembelajaran permainan bolavoli di SD Ciporeat 4 Bandung ditemukan masalah-masalah yakni ketidak seimbangan antara penguasaan keterampilan teknik dengan proses pmbelajaran yang menenkankan pada peningkatan performa atau permainan bermain.

Sebagai kesimpulan pembahasan pendekatan taktis dalam proses pembelajaran keterampilan bermain adalah sebagai berikut:

1. Melalui latihan yang mirip dengan permainan yang sesungguhnya, minat dan kegembiraan seluruh siswa akan meningkat.


(4)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Peningkatan pengetahuan taktik, penting bagi siswa untuk menjaga konsistensi keberhasilan pelaksanaan keterampilan gerak teknik yang sudah dimiliki.

3. Memperdalam pemahaman bermain dan meningkatkan kemampuan pemahaman secara lebih efektif dari penampilan dalam suatu permainan ke dalam permainan lainnya.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis kemukakan, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai saran atau masukan yaitu sebagai berikut:

1. Para guru pendidikan jasmani diharapkan dapat menerapkan pemahaman pola-pola bermain bolavoli melalui pembelajaran pendekatan taktis disekolah.

2. Para guru pendidikan jasmani diharapkan dapat memodifikasi alat-alat pembelajaran agar siswa tidak mengalami kejenuhan dalam berlatih.

3. Bagi siswa yang belum menguasai dasar-dasar teknik permainan bolavoli diharapkan berlatih lebih giat lagi agar kemampuan yang dimilikinya sama dengan siswa yang telah menguasai dasar-dasar teknik permainan bolavoli.

4. Kepada rekan mahasiswa disarankan untuk menguji kembali model pembelajaran ini dengan jumlah sampel yang berbeda dan lebih banyak serta pengobservasinya lebih baik lagi.


(5)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Angga (1986). Teknik Dasar dan Kombinasi Bola Voli. Bandung. FPOK IKIP Bandung

BSNP. (2006). Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Depdiknas

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta

Djukhanda (1994) Permainan Kecil I, Sumedang :Diklat PGSD.

Laurens S dan Yudy Hendrayana (2005) Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani, Bandung : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI

Lutan Rusli. (1998). Asas-asas Pendidikan Jasmani Pendidikan Gerak di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas Dirjen Dikdasmen kerjama dengan Dirjen Olahraga

Mahendra, Agus. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan ; UPI

Mahendra, Agus. (2006). Modul Azas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung :Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan;UPI

Parjono. (2002) Pendekatan Belajar Anak, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sagala,Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:CV Alfabeta

Subroto, Toto. (2001). Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga di Sekolah Dasar. Sebuah Pendekatan Permainan Taktis, Jakarta:Dirjen Dikdasmen bekerjasama dengan Ditjora Depdiknas,2001


(6)

Septian Syahfery, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKSIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS V DI SDN CIPOREAT BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subroto, Toto dan Yunyun Yudiana. (2001). Modul Permainan Bolavoli. Badung:FPOK UPI

Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Suharsimin, A. (1989). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Bina Aksara

Suherman, Adang. (2004). Revitalisasi Ketelantaran Pengajaran Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung:UPI Bandung

Supandi, (1991). Stratesi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung : Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Susilana, Rudi, et.al (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : FIP UPI

Tim abdi Guru (2007). Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD Kelas V. Jakarta : Erlangga

Wiriaatmadja, Rochiati.(2002). Metode Penelitian Kelas. Bandung: Kerjasama PPS UPI Bandung dengan PT. Remaja Rosdakarya