Bola voli sejarah permainan voli permanian

Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan
oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup
memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi
permainan bola voli pantai yang masing-masing grup
hanya memiliki dua orang pemain. Olahraga Bola Voli
dinaungi FIVB (Federation Internationale de
Volleyball) sebagai induk organisasi internasional,
sedangkan di Indonesia dinaungi oleh PBVSI
(Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia).
Aksi pukulan smash dan blok pada bola voli.

Sejarah
Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga
Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of
Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di
Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). YMCA (Young
Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi
yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok
umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah
diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6
Juni 1884 di London, Inggris oleh George William. Setelah

bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta
olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November
1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939),
Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama
Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William
G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang
instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga
merupakan lulusan Springfield College of YMCA,
menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun
setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh
James Naismith. Olahraga permainan Mintonette
sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan
dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette
diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu
bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya,

permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi,
sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada tahun 1896, pada
demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun

1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training
School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the
International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk
mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada
sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh
seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim
yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang. Dalam kesempatan itu, Morgan juga
menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam
maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu,
permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain
yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah
mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke
wilayah lain (wilayah lawan).

Sejarah Bola voli di Indonesia
Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan Belanda. Guruguru pendidikan jasmani didatangkan dari Negeri Belanda untuk mengembangkan olahraga
umumnya dan bola voli khususnya.Di samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda
banyak andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain
di asrama-asrama, dilapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni
Belanda sendiri. Permainan bola voli di Indonesia

sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat,
sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh
Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal
22 januari 1955 PBVSI (persatuan bola voli
seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan
dengan kejuaraan nasional yang pertama.
PBVSI sejak itu aktif mengembangkan
kegiatan-kegiatan baik ke dalm maupun ke luar
negeri
sampai
sekarang.
Perkembangan
permainan bola voli sangat menonjol saat
menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I
1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun
untukwanitanya. Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan
POM I di Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962 perkembangan bnola voli seperti jamur
tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.Hal ini terbukti
pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional. PON dan pesta-pesta
olahraga lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat

ini permainan bola voli di Indonesia menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu
tangkis.Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat

mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena Yunani yang
berlangsung dari tanggal 3-12 september 1989.

Peraturan Permainan Bola Voli
Berikut ini adalah
beberapa peraturan
dasar dalam
permainan bola voli
yang ditetapkan
oleh FIVB dan
PBVSI:
1. Ukuran
Lapangan
Ukuran lapangan
bola voli menurut
FIVB adalah 9 meter
x 18 meter dengan

garis batas serang
pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah. Garis tepi lapangan harus berukuran 5 cm.
2. Bola Voli
Bola standar yang digunakan dalam permainan voli harus memenuhi
kriteria berikut yaitu:
• Berbentuk bulat
• Terbuat dari kulit lunak atau bahan sintetis
• Bola memiliki diameter 65-67 cm dengan massa 260-280 gram
• Bola harus memiliki kombinasi warna
3. Jumlah Tim
Permainan terdiri dari dua regu, yang masing-masing regunya beranggotakan enam orang
pemain termasuk libero. Libero adalah pemain yang keluar-masuk namun tidak memiliki hak
untuk melakukan smash terhadap bola hingga ke seberang net.

4.

Pakaian

Setiap pemain bola voli harus memakai atribut sebagai berikut:
• Baju, kaos, atau jersey dengan nomor punggung dan nomor dada

• Celana pendek yang pada bagian paha kanan terdapat nomor
• Kaos kaki dan sepatu karet
5. Penilaian








Penilaian pada permainan bola voli ditentukan dibagi menjadi dua kriteria yaitu, kesalahan reli
dan kemenangan dalam setiap set. Berikut adalah faktor-faktor yang digunakan untuk
penilaian:
Jika pelaku servis memenangkan reli, maka timnya mendapatkan satu poin dan harus
melanjutkan servis
Jika pelaku servis gagal melakukan reli, maka regu lawan mendapatkan satu poin dan berhak
melakukan servis
Suatu set, kecuali set V, dimenangkan oleh suatu regu yang mendapatkan angka 25 terlebih
dahulu dengan minimal selisih dua angka

Jika permainan seri (24-24), maka permainan dilanjutkan sampai poin menyentuh angka selisih
dua
Jika kedudukan kemenangan set 2-2, maka pada set penentuan (set V), dimainkan hingga poin
mencapai angka 15 dengan selisih minimal dua angka
Jika satu regu menolak untuk bermain setelah dipanggil, maka regu tersebut dinyatakan kalah
0-3 dan 0-25 untuk tiap set
6. Penghitungan angka
'Aturan permainan dari bola voli adalah:
1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola
dan musuh mendapatkan nilai
2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak,
maka musuh akan mendapat nilai
7. Sistem pertandingan





Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim
dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4

(empat) tim.
Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4
pemain cadangan.
Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak
dibatasi.





Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim
sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
• Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
• Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan
dianggap kalah.
• Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di
pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
• Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24)
maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih
2 poin akan memenangi pertandingan.

• Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim
atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan
dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
• Kesalahan meliputi:
o Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
o Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus di pantulkan
tanpa mengenai dasar lapangan.
o Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum
menyentuh permukaan lapangan.
o Pada saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan,
begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar
dihitung sebagai poin bagi lawan.
o Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
o Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
o Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara
menendang.
o Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung
sebagai double faults.
• Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakhir. Dan
apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah

boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
• Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
Di luar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan internasional.
8. Petugas




Pedoman dalam perwasitan bola voli
Petugas-petugas dalam pertandingan bola

voli.
a. Wasit I (Referee)

Bertanggung jawab atas kelancaran
pertandingan.

Memiliki kekuasaan mutlak
b. Wasit II (Umpire)




Membantu wasit I
Apabila wasit I dianggap tidak cakap, wasit II dapat mengambil alih posisi wasit I.



c. Pencatat nilai (Scorer)
Menghitung jumlah time out pada masing-masing regu yang bertanding.

Teknik Dalam Permainan Bola Voli


Servis
Servis pada zaman sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau sekedar
menyajikan bola, tetapi sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang melakukan servis.
Servis terdiri dari servis tangan bawah dan servis tangan atas.Servis tangan atas dibedakan lagi
atas tennis servis,floating dan cekis.

1.
1.
2.
3.
4.

servis tangan bawah
mula-mula pemain berdiri dipetak servis dengan kaki kiri lebih kedepan dari kaki kanan.
bola dipegang dengan tangan kiri
bola dilambungkan tidak terlalu tinggi,tangan kanan ditarik ke bawah belakang
setelah bola kira-kira setinggi pinggang,lengan kanan diayunkan lurus kedepan untuk memukul
bola
5. telapak tangan menghadap bola dan tangan ditegangkan untuk mendapat pantulan yang
sempurna,tangan dapat pula menggenggam.

2. servis tangan atas dibedakan atas :

1. tennis servis
1. sikap persiapan dimulai dengan mengambil posisi kaki kiri lebih kedepan, kedua lutut agak
rendah
2. tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang
bola,tangan kirimenyangga bola,tangan kanan di atas
bola.
3. bola dilambungkan dengan tangan kiri kira-kira 1/2
meter di atas kepala
4. tangan kanan ditarik kebelakang atas
kepala,menghadap depan
5. lakukan gerakan seperti mensmesh bola,perhatian terpusat pada bola
6. lecutan tangan diperlukan pada saat perkenaan bola.
2. floating servis
1. posisi kaki sama seperti tennis servis
2. tangan kiri memegang bola dan tangan
kanan disamping setinggi pelipis
3. dengan tangan kiri bola dilambungkan
ssedikit kesamping kanan tidak terlalu tinggi
4. setelah bola melambung keatas setinggi
kepala, tangan kanan dipukulkan pada bagian
tengah bola.
5. pukulan float dapat dilakukan dengan
beberapa cara:
1. dengan tumit tangan
2. dengan tangan, dimana ibu jari dilipat kedalam dan menempel pada telapak tangan
3. memukul dengan tangan tergenggam.

1.

2.
3.
4.

5.
6.

3. cekis
sikap permulaan dengan mengambil sikap
berdiri menyamping dengan tubuh bagian
kiri lebih dekat kejaring.
bola dipegang tangan kiri dan kanan.
saat bola dilambungkan, badan diliukkan
sedikit kebelakang dan lutut ditekuk
kedua tangan dijulurkan kearah samping
bawah kanan dalam keadaan memegang
bola.
bola dilambung keatas kepala dengan kedua
belah tangan.
setelah bola lepas, tangan kanan ditarik kesamping kanan bawah, liukkan badan kekanan.

7. berat badan ada dikaki kanan,telapak tangan menghadap keatas
8. setelah bola ada pada jangkauan tangan,secepatnya bersama sama lengan,liukkan badan
kesamping kiri
9. perkenaan bola bagian bawah belakang bola,pukulan bola dibantu liukkan badan dan lecutan
tangan.

Service ada beberapa macam:
1. Service atas adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya.
Kemudian Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
2. Service bawah adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul
bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola
dengan ayunan tangan dari bawah.
3. Service mengapung adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir
sama. Awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu
tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat
bola dengan ayunan yang sangat pendek.
4. Yang perlu diperhatikan dalam service antara lain :
5. Sikap badan dan pandangan.
6. Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
7. Saat kapan harus memukul bola.


Passing
1.

Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)

1. Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
2. tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
3. Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan
bola.
4. Passing Keatas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)
5. Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
6. Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka
membentuk lengkungan setengah bola.
7. Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
8. Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan
9. Menggunakan gerakan kaki untuk menambah power

2. Passing Atas
(Pukulan/pengambilan tangan
keatas)
a)
Sikap badan jongkok, lutut agak
ditekuk.
b)
Badan sedikit condong ke
depan, siku ditekuk jari-jari terbuka
membentuk lengkungan setengah
bola
c)
Ibu jari dan jari saling
berdekatan membentuk segitiga
d)
Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan
e)
Menggunakan gerakan kaki untuk menambah kekuatan


Smash (spike)
Dengan membentuk serangan pukulan yang
keras waktu bola berada di atas jaring, untuk
dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan
dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor
berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan
pendaratan. Teknik smash Menurut Muhajir
Teknik dalam permainan bola voli dapat
diartikan sebagai cara memainkan bola dengan
efisien dan efektif sesuai dengan peraturan
permainan yang berlaku untuk mencapai suatu
hasil yang optimal (2006,23). Menurut pendapat
M. Mariyanto mengemukakan bahwa : “ Smash
adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian
atas , sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih
tinggi berada di atas net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah .” (2006 : 128 ) Menurut
Iwan Kristianto mengemukakan bahwa , Smash adalah pukulan keras yang biasanya mematikan
karena bola sulit diterima atau dikembalikan . “ (2003 : 143 ) . Spike adalah merupakan bentuk
serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu
tim dalam permainan voli . Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Teknik
Smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan
peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah
lawan. Tes smash Menurut Sandika mengemukakan bahwa tes smash adalah tolok ukur untuk
mengukur kemampuan smash.



Membendung (blocking)

Bola yang melewati tangan bloker
Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba
menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah
lawan. Sikap memblok yang benar adalah:
1.
Jongkok, bersiap untuk melompat.
2.
Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke
atas.
3.
Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir
dan memberi kesempatan pada kawan satu regu untuk
bergantian melakukan block.
Block ada dua macam. Block tunggal & block ganda. Block
tunggal adalah membendung bola yang dilakukan oleh
satu orang pemain Block ganda adalah membendung bola yang dilakukan oleh dua orang
pemain atau lebih.Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan block ganda antara lain adalah
memadukan langkah kaki dan kerjasama antar blocker dalam menentukan waktu lompatan dan
arah pergerakan bola.

STRATEGI PERMAINAN BOLA VOLI
A. STRATEGI PERMAINAN BOLA VOLI
Strategi adalah salah satu faktor terpenting yang memiliki
pengaruh besar dalam setiap aktivitas kehidupan. Begitu juga pada
olahraga permainan bola voli, strategi menjadi salah satu bagian
yang tidak dapat dipisahkan. Setiap kali akan melakukan sebuah
pertandingan, setiap tim pasti sudah terlebih dahulu
mempersiapkan strategi mereka masing-masing. Bahkan, strategi
juga selalu digunakan dalam setiap pertandingan latihan. Strategi
merupakan rancangan langkah-langkah yang sudah diprogram atau
direncanakan, yang akan dilakukan ketika mengikuti sebuah
pertandingan.

B.

SPESIALISASI PEMAIN

Pada setiap tim bola voli, ada 5 posisi yang wajib
diisi oleh pemain. Sesuai dengan posisi tersebut,
maka setiap pemain memiliki peran yang harus
dijalankan masing-masing. Meskipun pada
dasarnya setiap pemain harus mampu memainkan
peran pada setiap posisi, namun masing-masing
pemain memiliki spesifikasi tersendiri. Ke-5 posisi
yang terdapat pada permainan bola voli tersebut
adalah setter, left side hitter atau outside hitter,
middle hitter atau middle blocker, right side hitter,
dan libero.
a.

Setter

Setter adalah pemain yang dispesialisasikan untuk
mengatur bentuk penyerangan. Bola kedua setelah
pass akan di set oleh setter, kemudian ia akan
menempatkan bola di udara agar dapat di spike
oleh attacker. Dengan demikian, setter dan
attacker harus mampu menciptakan kerjasama
dengan baik. Setter harus memiliki kualitas yang
bagus dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola
yang akan di spike. Selain itu, setter haruslah seorang pemain yang lincah dan mampu bergerak
dengan cepat di area permainan.
b.

Libero

Jika kita memperhatikan sebuah pertandingan bola voli, maka pada setiap tim kita akan melihat
seorang pemain yang menggunakan seragam yang berbeda dengan semua pemain di timnya.
Pemain dengan seragam yang berbeda itulah yang disebut dengan libero. Dalam bahasa Italia,
libero mempunyai arti “bebas”. Sesuai dengan nama tersebut, maka libero adalah pemain yang
dapat secara bebas mengambil alih peran pemain yang lain. Namun, dalam sebuah
pertandingan, libero tidak boleh memiliki dua posisi atau berganti posisi. Seorang pemain yang
telah diposisikan sebagai libero, tidak boleh berganti posisi menjadi spiker atau yang lain dalam
sebuah pertandingan. Meskipun ia dapat mengambil alih peran pemain-pemain yang lain,
namun posisinya adalah tetap sebagai seorang libero sampai pertandingan berakhir. Pada
dasarnya, libero bertugas untuk menerima serangan-serangan (spikes) yang dilakukan oleh
attacker tim lawan. Berdasarkan fungsi utama tersebut, maka seorang libero tidak harus
memiliki postur tubuh yang tinggi seperti pemain yang lain. Hal ini karena seorang libero tidak
bermain di area yang dekat dengan net. Yang paling ditekankan bagi seorang libero adalah
kualitas pass yang baik, memiliki kecepatan gerak yang tinggi, dan tentu saja harus memiliki
stamina yang baik.

c.

Blocker tengah (Middle Bolcker) atau spiker tengah (Middle Hitter)

Middle blocker adalah pemain yang pada dasarnya bertugas menahan serangan attacker dari
tim lawan. Namun, Middle blocker ini juga dapat bertugas sebagai seorang spiker. Biasanya,
Middle blocker ini melakukan spike berupa quick hit.
d.

Spiker luar (Outside hitter)

Outside hitter adalah seorang attacker yang melakukan spike dari sisi kiri lapangan. Disebut
“Outside hitter”, karena ketika hendak melakukan spike, pemain ini biasanya selalu mengambil
awalan dari luar garis samping lapangan.
e.

Spiker Kanan (Right Side Hitter)

Right spike hitter adalah lawan dari Outside hitter. Pemain ini menempati posisi yang
berlawanan dengan Outside hitter, yaitu di sebelah kanan. Spike-pun dilakukan dari sebelah
kanan. Biasanya, Right side hitter adalah salah seorang pemain yang paling banyak melakukan
spike dalam sebuah pertandingan bola voli dibandingkan dengan pemain-pemain yang lain.

C. FORMASI
1. Pola Penyerangan
4-2, 6-2, dan 5-1 adalah tiga macam formasi standar yang dikenal dalam permainan bola voli.
Untuk pertandingan pada kelas pemula, biasanya menggunakan formasi yang pertama, yaitu
formasi 4-2. Sedangkan pada permainan kelas tinggi, biasanya menggunakan formasi 5-1.
Angka-angka tersebut mengarah pada jumlah pemain yang akan berperan sebagai spiker dan
setter.
a.

Formasi 4-2

Yang dimaksud dengan formasi 4-2 adalah, pada tim tersebut terdapat empat orang pemain
yang akan berperan sebagai spiker, dan 2 orang lainnya akan berperan sebagai setter. Pada
formasi ini, setter biasanya akan melakukan set dari posisi tengah depan lapangan. Meskipun
demikian, kadang setter juga melakukan set dari posisi depan sebelah kanan lapangan. Dengan
menggunakan formasi ini, maka sebuah tim akan selalu memiliki dua orang spiker pada bagian
depan.
b.

Formasi 6-2

Pada formasi 6-2 ini, ke-6 pemain dapat berperan sebagai spiker. Dan pada saat yang sama, dua
dari enam pemain tersebut juga dapat berperan sebagai setter. Intinya, formasi 6-2 ini sama
dengan formasi 4-2, yaitu akan sama-sama memiliki 4 orang pemain yang berperan sebagai
spiker dan 2 orang pemain sebagai setter. Perbedaannya, yang berperan sebagai setter pada

formasi 6-2 ini adalah pemain yang berada pada barisan belakang. Pemain belakang akan
masuk ke depan untuk menjadi setter.
c.

Formasi 5-1

Pada formasi 5-1, hanya ada satu orang pemain yang akan bertindak sebagai setter. Ketika
setter berada di posisi depan (baris depan), makan tim tersebut akan memiliki 2 orang pemain
yang akan berperan sebagai spiker. Sedangkan ketika setter berada di barisan belakang,maka
tim tersebut akan memiliki 3 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker.

2. Pola pertahanan
Pola pertahanan bukan berarti menyerah atau pasrah tetapi bermain dengan aktif menjaga
serangan lawan dengan bertujuan pihak lawan membuat kesalahan. Dalam pola bertahan
permainan bola voli harus mempunyai prinsip bahwa setelah bertahan mampu menyerang
kembali, berdasarkan hal tersebut maka dalam latihan bola voli pola bertahan dan pola
menyerang harus seimbang.

Dalam melakukan pertahanan harus
memperhatikan tiga tahap, yaitu sebagai
berikut :
1. Tahap pertama : posisi permulaan ( start )
2. Tahap kedua : menerima bola
3. Tahap tiga : gerakan akhir ( follow
through )
Taktik pertahanan dalam permainan bola
voli dibedakan atas :
1. Pertahanan terhadap servis
Menerima servis dapat dilakukan dengan beberapa macam, yaitu :
a. Sistem menerima servis 2 : 4
b. Sistem menerima servis 1 : 5
c. Sistem menerima servis 0 : 6
2. Pertahanan terhadap smash ( spike )
Sistem pertahanan terhadap spike dapat dibedakan menjadi :
a. Sistem 1 : 3 : 2
b. Sistem 2 : 1 : 3
c. Sistem 3 : 1 : 2

d. Sistem 3 : 0 : 3
3. Pertahana terhadap pantulan block lawan ( cover of smash near the net )
Perlu diketahui bahwa serangan atau smash dapat dilakukan di depan/belakang garis serang.
Sistem pertahanan terhadap pantulan block lawan (cover of smash near the net ) dapat
dilakukan dengan menjaga daerah lapanganya sendiri dengan memperhatikan laju dan arah
bola setelah bola memantul mengenai block pemain lawan.

Tujuan dari “mengcover” penyerang adalah “mengcover” seluruh lapangan terhadap segala
bola yang dilambungkan kembali dari block(bendungan) pihak lawan. Jarak antara kelompokkelompok yang berkumpul di sekitar penyerangan tergantung dari :
a.Lambungan pass dari setter ( pengumpan ).
b.Kualitas block pihak lawan.
c.Arah lajunya bola yang di pukul oleh penyerang ( setidak-tidaknya menurut perkiraan
penyerangan sendiri ).