Informasi Lewat Internet Terbatas.
4
.
.
[(OMPAS
Selasa
5
6
20
21
Mar OApr
o Rabu --o K.;mis- o Jumat o Sabtu
7
22
OMci
8
23
9
11
10
24
OJun
25
OJul
12
26
OAgs
C
28
Minggu
14
15
29
30
OOkt
ONov
13
27
OSep
16
31
ODes
SELEKSIPTN
Informasi Lewat Internet Terbatas
JAKARTA, KOMPAS - Informasi mengenai penerimaan
calon mahasiswa baru perguruan
tinggi negeri belum sepenuhnya
memadai. Informasi yang tersedia di portal perguruan tinggi
negeri terkadang tidak lengkap.
Sejumlah portal, bahkan, tidak
mencantumkan informasi dasar,
seperti jadwal ujian seleksi dan
pembiayaan yang dibutuhkan para mahasiswa. Ketidakmerataan
informasi tersebut membuat tidak imbangnya arus informasi
dan akses yang diterima calon
mahasiswa baru.
Rizki,siswi kelas tiga SMAN40
Jakarta, Senin (2/3), mengatakan, di Jakarta tidak sulit
mengakses internet sehingga
pendaftRran secara online memudahkan. Biaya untuk akses internet di wamet juga murah, hanya sekitar Rp 3.000 per jam.
Hanya saja, tidak semua portal
perguruan tinggi negeri menyediakan informasi yang lengkap.
"Saya ingin mendaftar ke Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas dan membuka situsnya,
tetapi tidak ada keterangan mengenai jadwal ujian seleksi di
universitas tersebut," ujamya.
Nidar, siswi kelas tiga SMAN
35 Jakarta, yang ingin masuk ke
Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
juga mempunyai masalah serupa.
"Saya ingin masuk ke Fakultas
Ilmu Pendidikan di UNJ, sayangnya belum ada informasi sama
sekali soal ujian seleksi masuk.
Informasi mengenai biaya juga
belum ada," ujar Nidar yang bercita-cita menjadi guru.
Tuti lriani dari Bagian Humas
Universitas
Negeri
Jakarta
mengatakan, informasi mengenai penerimaan mahasiswa baru
di UNJ telah disiapkan dan akan
segera dipublikasikan di situs
perguruan tinggi tersebut la
mengatakan, pendaftRran seleksi
calon mahasiswa baru tidak secara online, melainkan datang
langsung ke UNJ.
"Website kami belum berjalan
dengan mulus. Kami menyediakan pusat informasi di kampus
sehingga mereka bisa bertanya
dengan leluasa, terutama terkait
dengan jurusan yang akan mereka piIih," ujar Tuti mengakui
belum maksimalnya penggunaan
situs web perguruan tinggi itu.
Sulit
Persoalan berbeda dialami caIon siswa yang tinggal di kabupaten dengan akses internet
terbatas. Sejumlah siswa kelas III
SMA Negeri I Sukaraja, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, misalnya, mengatakan, informasi lewat internet sangat suiit karena
jaringannya terbatas.
'.
----
--- -Kliping
Humos
Unpod
2009--
"Di sini tidak seperti di kota
yang mudah ditemukan warnet,"
kata Wisnu Pradana, siswa kelas
XII IPA 3 SMANegeri LSukaraja,
Kabupaten Sukabumi.
Siswa lain, Rizal Zaelani,
mengatakan, dia terpaksa mengandalkan informasi dari brosur.
Namun, informasi dari brosur
tidak lengkap dan sudah kedaluwarsa.
Waki! Kepala Sekolah. Bidang
Kurikulum SMA I Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, Ekwantoro mengungkapkan, persentase
mood yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri terus menurun. Jumlah murid yang meneruskan ke universitas' hanya di
bawah 5 persen dari total sekitar
90 murid kelas tiga. Salah satu
alasannya adalah karena sulitnya
informasi, sulitnyajalur,:dan mahalnya biaya masuk.
-ONE/AHA/IRE/WKM/NIK)
--
.
.
[(OMPAS
Selasa
5
6
20
21
Mar OApr
o Rabu --o K.;mis- o Jumat o Sabtu
7
22
OMci
8
23
9
11
10
24
OJun
25
OJul
12
26
OAgs
C
28
Minggu
14
15
29
30
OOkt
ONov
13
27
OSep
16
31
ODes
SELEKSIPTN
Informasi Lewat Internet Terbatas
JAKARTA, KOMPAS - Informasi mengenai penerimaan
calon mahasiswa baru perguruan
tinggi negeri belum sepenuhnya
memadai. Informasi yang tersedia di portal perguruan tinggi
negeri terkadang tidak lengkap.
Sejumlah portal, bahkan, tidak
mencantumkan informasi dasar,
seperti jadwal ujian seleksi dan
pembiayaan yang dibutuhkan para mahasiswa. Ketidakmerataan
informasi tersebut membuat tidak imbangnya arus informasi
dan akses yang diterima calon
mahasiswa baru.
Rizki,siswi kelas tiga SMAN40
Jakarta, Senin (2/3), mengatakan, di Jakarta tidak sulit
mengakses internet sehingga
pendaftRran secara online memudahkan. Biaya untuk akses internet di wamet juga murah, hanya sekitar Rp 3.000 per jam.
Hanya saja, tidak semua portal
perguruan tinggi negeri menyediakan informasi yang lengkap.
"Saya ingin mendaftar ke Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas dan membuka situsnya,
tetapi tidak ada keterangan mengenai jadwal ujian seleksi di
universitas tersebut," ujamya.
Nidar, siswi kelas tiga SMAN
35 Jakarta, yang ingin masuk ke
Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
juga mempunyai masalah serupa.
"Saya ingin masuk ke Fakultas
Ilmu Pendidikan di UNJ, sayangnya belum ada informasi sama
sekali soal ujian seleksi masuk.
Informasi mengenai biaya juga
belum ada," ujar Nidar yang bercita-cita menjadi guru.
Tuti lriani dari Bagian Humas
Universitas
Negeri
Jakarta
mengatakan, informasi mengenai penerimaan mahasiswa baru
di UNJ telah disiapkan dan akan
segera dipublikasikan di situs
perguruan tinggi tersebut la
mengatakan, pendaftRran seleksi
calon mahasiswa baru tidak secara online, melainkan datang
langsung ke UNJ.
"Website kami belum berjalan
dengan mulus. Kami menyediakan pusat informasi di kampus
sehingga mereka bisa bertanya
dengan leluasa, terutama terkait
dengan jurusan yang akan mereka piIih," ujar Tuti mengakui
belum maksimalnya penggunaan
situs web perguruan tinggi itu.
Sulit
Persoalan berbeda dialami caIon siswa yang tinggal di kabupaten dengan akses internet
terbatas. Sejumlah siswa kelas III
SMA Negeri I Sukaraja, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, misalnya, mengatakan, informasi lewat internet sangat suiit karena
jaringannya terbatas.
'.
----
--- -Kliping
Humos
Unpod
2009--
"Di sini tidak seperti di kota
yang mudah ditemukan warnet,"
kata Wisnu Pradana, siswa kelas
XII IPA 3 SMANegeri LSukaraja,
Kabupaten Sukabumi.
Siswa lain, Rizal Zaelani,
mengatakan, dia terpaksa mengandalkan informasi dari brosur.
Namun, informasi dari brosur
tidak lengkap dan sudah kedaluwarsa.
Waki! Kepala Sekolah. Bidang
Kurikulum SMA I Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, Ekwantoro mengungkapkan, persentase
mood yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri terus menurun. Jumlah murid yang meneruskan ke universitas' hanya di
bawah 5 persen dari total sekitar
90 murid kelas tiga. Salah satu
alasannya adalah karena sulitnya
informasi, sulitnyajalur,:dan mahalnya biaya masuk.
-ONE/AHA/IRE/WKM/NIK)
--