KAJIAN HUKUM MENGENAI PERALIHAN UTANG KEPADA AHLI WARIS TERHADAP UTANG PINJAMAN KREDIT PADA BANK DALAM PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM.

KAJIAN HUKUM MENGENAI PERALIHAN UTANG KEPADA AHLI
WARIS TERHADAP UTANG PINJAMAN KREDIT PADA BANK DALAM
PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM

MIRATUNNISA DUHATI HARDINIZIYA
110110090136
ABSTRAK
Pemberian kredit merupakan kegiatan utama bank yang
mengandung risiko sehingga dapat berpengaruh pada kesehatan dan
kelangsungan usaha bank. bank dalam memberikan kreditnya harus
menerapkan prinsip-prinsip bank dengan baik terutama prinsip kehatihatian. Masalah kredit sering kali bersinggungan dengan masalah waris,
di mana pada saat kreditur meninggal dunia maka tanggung jawab
pembayaran sisa pinjaman kredit akan menjadi harta peninggalan yang
disebut dengan utang. Hukum Islam tidak mengenal adanya penolakan
harta peninggalan sehingga harta peninggalan pewaris harus diterima.
Utang kredit merupakan bagian dari harta peninggalan yang harus
diselesaikan terlebih dahulu sebelum adanya pembagian warisan kepada
ahli waris. Penulis meneliti mengenai beralihnya utang kredit kepada ahli
waris dan tanggung jawab ahli waris terhadap utang pinjaman kredit
kepada bank menurut hukum Islam.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini disusun

menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan meneliti data
kepustakaan berkaitan dan menganalisis kaitan antara peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan praktik pelaksanan menyangkut
permasalahan yang akan dibahas. Analisis data yang diperoleh dilakukan
melalui metode yuridis kualitatif dengan bertitik tolak pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa ahli waris berkewajiban untuk
melanjutkan kredit sesuai dengan perjanjian kredit dan perjanjian kredit
tetap dilanjutkan. Ahli waris bertanggung jawab atas harta peninggalan
pewaris, termasuk apabila ada utang di dalamnya sebatas pada jumlah
atau nilai harta peninggalan pewaris tersebut seperti yang ditulis dalam
pasal 175 KHI.

LEGAL APPROACH CONCERNING THE TRANSFER OF DEBT TO
DEVISER TOWARDS LOAN DEBT WITH THE BANK IN THE
PERSPECTIVE OF ISLAMIC INHERITANCE LAW
MIRATUNNISA DUHATI HARDINIZIYA
110110090136
ABSTRACT


The credit is the main activity of banks involve risks that can affect
the health and survival of a bank. banks in providing credit to apply the
principles of good bank especially prudent. Credit issues often intersect
with issues of inheritance, at which time the creditors passed responsibility
residual payment loans will be called legacy debt. Islamic law does not
recognize that the rejection legacy legacy heir should be accepted. Credit
Debt is a part of the legacy that must be completed first before any
inheritance to heirs. The author examines the transfer of credit debt to the
heirs and the heirs responsible for debts loans to banks under Islamic law.
The method used in this study were prepared using normative
juridical approach by examining the related literature and analyzing the
data connection between the legislation and regulations and practices
regarding implementation issues will be discussed. Analysis of data
obtained through qualitative juridical methods start with the legislation in
force.
Based on the findings that the heirs are obliged to continue the
loan in accordance with the loan agreement and credit agreement
continues. Heirs are responsible for legacy heir, including any debt on it
limited to the amount or value of the heir to the legacy as written in Article
175 KHI.