Pemodelan kunjungan wisatawan China ke Bali.

'.l-riPti
I t..-J

Seminar Nasional

Saii4ryrTeknologi (Senastek),Denpasar Bali

20 I 5

PEMODELAN JUMLAH KUNJUNGAN WTSATAWAN CIIINA KE BALI
MEI\GUNAKAN ERROR CORRECTION MODEL (ECM) "
Ni Luh Putu Suciptawatir),Komang Dharmawan2), I Nyoman Sudiarta3)
'Jurusan Matematika,FMlPA,UNLID,Bukit Jimbaraq Badung Telp 036l703137,pufusuciptawati@yahoo.co.id
'Jrrrusan Matematika,FMIPA,I-INUD,bukit Jimbaran, Badung Telp 036 I 703 137
3lJurusan
Destinasi Pariwisata,FPariwisata,UNUD,Jl Goris No 7, Denpasar Telp 0361223798

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan jumlah kunjungan wisatatvan China ke Bali. Variabel-variabel yang
dikaji dalam penelitian ini adalah Jumlah kunjungan wisatavan China ke Bali sebagai variabel terikat,
sedangkan sebagai variabel bebas diantaranya: harga paritvisata,tingkat inflasi, nilai tukar mata uang Yuan

terhadap rupiah, dan IHK Indonesia. Dqtq yong digunakan mempakan data sekunder berutpa data bilanan dari
bulan Januari 2010 sampai dengan bulan April 20lS.Untuk menganalisa data metode yang digunakan adalalt
Enor Corection Model (ECM). Hasil penelitan menunjukkan terjadi kointegrasi pada data yang digunakran
dalam penelitian. Ini berarti bahw'a yariabel-variabel penelitian memiliki hubungan jangka panjang. Dengan
kata lain secara bersama-sama ctda keseimbangan jangka panjang antara lcunjungan wisatawan China, dengan
harga pariwisata, tingkat,inJlasi dan IHK Intlonesia. Nitai R2 :0.653 menunjukkan model yang diperoleh
mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 65.3?6 sedangkan sisanya merupakan variabel lain yang tidak
masuk dalam model.

Kata kunci: kointegrasi, ECM, kunjungan wisatawan
This study aims to modeling the number of tourist fi"on Clr-i;ia t:isiting Eali. The impact of tourism fee, inflation
rate, exchange rate of Yuan to Rupiah, and Inclonesia's C?! cr; !!:c ;ii:ruber of Cliinese visilor in Bali will be
quantified, using monthly datafrom Januaty 20lA untii aprti 2i;i5 Errar Ci;n"ection iuiodel (ECM) vtili be used
to analyze those data. The result shows that all af variabels being useci irr. rhis stttrilt are cointegrated, which
means they all have long-tetm relationships. That is to say, comprehensively, there is a long-term balance
between Chinese's visit ond tourismfee, inflation rate, exchange rate of Yuan to Rupiah as well as Indonesia'
CPI. The value of R2 : 0.653 indicates that the number of Chinese visitor can be explained by those four
explanatory variabels by 65. j%, while the rest (34.7%o) is explained by other veriabels which are not included in
the model.


Key word: cointegration, ECM, tourist arrivals

1.

Pendahuluan

Pariwisata Bali telah ditempatkan sebagai salah satu kegiatan ekonomi utama di Koridor
Ekonomi Bali-Nusa Tenggara dalam Program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3ED. Sejak lima tahun terakhir terjadi peningkatan kunjungna wisatawan
mancanegara ke Bali.Pada tahun 2009 tercatat jumlah wisatawan mancanegara ke Bali 2385122 orang,
sedangkan pada tahun 2013 terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaifi3278598. (BPS, 2013).
Adanya tren yang positif pada jumlah kedatangan wisatawan ke Bali akan berdampak pada
pertumbuhan pada sektor ekonomi. Berdasarkan data BPS negara yang warga negaranya banyak
berkunjung ke Bali dalam lima tahun terakhir adalah Australia, sedangkan wisatawan Asia yang yang
paling banyak berasal dari China/Tiongkok, disusul Jepang pada peringkat selanjutnya (8PS,2013).
Beberapa faktor memengaruhi wisatawan berkuniung ke suatu destinasi wisata diantaranya faktor

dipengaruhi oleh: pendapatan asli negara asal wisatawan, Indeks harga konsu
men(consunter price
Index) negara tujuan wisatawan, serta nilai tukar mata uang antara negara

asal wisatawan
negara tujuan.

dengan

S-eringtali data kunjungan wisata, maupun nilai tukar mata uang bukanlah data yang
bersifat stasioner.
Jika dilakukan analisis regresi dengan menggunakan metode kuadrat terkecil
t"rt rOip variabel-variabel
runtun waktu yang tidak stasioner kadangkala menghasilkan R2 yangtinggi walaupun
sebenarnya tidak

ada hubungan yang cukup berarti antara variarbel-variabel tersJb--ut. Iiejadian seplrti
ini
mengindikasikan terjadi regresi lancung(spurious regression) yang mengakitatkan
pendugaan
koefisien regresi tidak efisien (Ender,2004). Reglesi lancung ditandai dengan nilai R2
vi"g ,rrggi
tetapi nilai Durbin-Watson yang dihasilkan rendah.Untuk menghindari regresi
lancing , peneliti harus

mengkaji latar belakang hubungan tersebut.
P"gt" and Granger (1987) mengembangkan suatu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi
ketidak stasioneran dan regresi lancung yang disebut dengan Error Coreciion
model (ECM). ECM
merupakan suatu model yang digunakan untuk melihat pengaruh jangka panjang
dan jangka pendek
variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. ECM mi=rupakan iuut"
t"t"ii. untut mengoreksi
ketakseimbangan. jangka pendek menuju keseimbangan jangka panjang.
Selain itu ECM juga dapat
menjelaskan hubungan anatar variabel bebas dengu, ,rriiuU"t terikat pada
saat sekarang dan waktu

lampau.

Seperti telah diungkapkan sebelumnya bahwa wisatawan Asia yang paling
banyak berkunjung ke Bali
berasal dari China, tulisan ini bertujuan untuk memodelkan jumiah kunjunlan
wisatawan China ke Bali
menggunakan Error correction Model (ECM).


2.

Metode Penelitian

Penelitian ini n:=ngzuiilrcil data sei