Pembuatan Video Dokumenter Wayang Senggol Jakarta Sebagai Apresiasi dalam Melestarikan Salah Satu Kebudayaan Jakarta.

(1)

ABSTRAK

PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG SENGGOL JAKARTA

SEBAGAI APRESIASI DALAM MELESTARIKAN SALAH SATU KEBUDAYAAN JAKARTA

Oleh

Taufik Irfan Febriardhani NRP 0764178

Seni dan budaya nusantara jumlahnya sangat banyak dan beragam, Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai kebudayaan dan kesenian dari suku bangsa. Salah satu kesenian tersebut adalah Wayang Senggol Jakarta. Wayang senggol Jakarta adalah kesenian wayang yang memiliki keunikan dalam bela diri yang diganti dengan tarian yang sangat populer pada tahun 1930. Hasil akulturasi dari budaya Betawi, Belanda dan Arab sangat terlihat dari gerakan tari dan busana yang digunakan dalam pementasan Wayang Senggol Jakarta. Wayang Senggol Jakarta sempat kehilangan popularitas di masyarakat Jakarta khususnya masyarakat Betawi sendiri. Banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia juga menyebabkan popularitas Wayang Senggol Jakarta hilang

Maka dari itu, tujuan perancangan ini adalah sebagai upaya untuk mendukung kegiatan pendokumentasian terhadap Wayang Senggol Jakarta dengan format kultural sekarang, sehingga Wayang Senggol Jakarta sebagai warisan budaya yang bernilai tinggi dapat diterjemahkan secara baik kepada remaja muda. Manfaat perancangan ini adalah agar remaja muda dapat mengetahui dan mengenal tentang Wayang Senggol Jakarta yang sedang diupayakan untuk dihidupkan kembali oleh Bapak Deden Rengga S.Sn, M.Sn beserta rombongan Wayang Senggol.

Metode yang digunakan ialah dengan membuat video dokumenter sebagai media utamanya serta didukung media publikasi berupa poster, flyer, x-banner, media sosial dan gimmicks. Melalui pembuatan video dokumenter ini, remaja muda dapat mengenal lebih jauh tentang Wayang Senggol Jakarta serta mengapresiasi keragaman seni dan budaya di Indonesia.


(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

THE MAKING OF THE DOCUMENTARY VIDEO OF WAYANG SENGGOL JAKARTA AS APPRECIATION IN PRESERVE ONE CULTURAL PRODUCT OF

JAKARTA

Submitted by

Taufik Irfan Febriardhani NRP 0764178

There are many varieties of arts and culture of the Archipelago and Indonesia is a country which has many cultural products and arts from ethnic groups. One of them is Wayang Senggol Jakarta. Wayang Senggol Jakarta is quite unique as it uses dances to replace martial arts, which was popular in 1930. The acculturation of Betawi, Dutch, and Arabic cultures is very obvious in the dancing movements and costumes worn during the performance of Wayang Senggol Jakarta, which lost its popularity among the people of Jakarta, more specifically among the Betawi people. The many kinds of foreign cultures in Indonesia become one of the reasons for this.

This design aims to support the documentation of Wayang Senggol Jakarta with the format of the culture at present so as to make this high-valued cultural heritage translated well to the young teenagers. The design is expected to be able to know Wayang Senggol Jakarta, which is being revived by Bapak Deden Rengga, S.Sn., M.Sn. and his Wayang Senggol group.

The method used is making a documentary video as the main media as well as such publication media as posters, flyers, x-banners, social media, and gimmicks. Through this documentary video, young teenagers can know more about Wayang Senggol Jakara and appreciate the various kinds of arts and culture in Indonesia.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.2.1 Rumusan Masalah ... 2

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 2

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Perancangan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Wayang Senggol ... 5

2.2 Pengertian Budaya ... 6

2.3 Video ... 7

2.4 Audio . ... 9

2.5 Dokumenter . ... 10

2.5.1 Plot ... 15

2.5.2 Teknik dalam Dokumenter ... 15


(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 19

3.1 Data dan Fakta ... 19

3.1.1 Profil Lembaga dan Badan Terkait . ... 19

3.1.2 Wawancara ... .25

3.1.3 Hasil Kuesioner... 28

3.1.4 Tinjauan terhadap Proyek Sejenis . ... 34

3.2 Analisis Permasalahan . ... 35

3.2.1 Analisa SWOT Wayang Senggol . ... 35

3.2.2 Analisa SWOT Video Dokumenter . ... 36

3.2.3 Analisa STP . ... 37

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 39

4.1 Konsep Komunikasi ... 39

4.2 Konsep Kreatif . ... 39

4.2.1 Konsep Video ... 39

4.2.2 Tipografi ... 42

4.2.3 Layout . ... 43

4.2.4 Warna ... 44

4.3 Konsep Media . ... 44

4.3.1 Video dokumenter . ... 45

4.4 Hasil Karya . ... 47

4.4.1 Logo . ... 47

4.4.2 Storyline ... 47

4.4.3 Video . ... 48

4.4.4 Poster ... 52

4.4.5 Invitation Card . ... 53

4.4.6 Dvd . ... 53

4.4.7 X-Banner . ... 54

4.4.8 Media Sosial ... 55

4.4.9 Gimmick ... 56

4.5 Budget . ... 57

BAB V KESIMPULAN ... 9


(5)

5.2 Saran . ... 59

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Wayang senggol . ... 5

Gambar 2.2 pemain wayang senggol . ... 6

Gambar 3.1 Logo Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta . ... 20

Gambar 3.2 Logo Dewan Kesenian Jakarta ... 23

Gambar 3.3 Film Dokumenter Hondo Mojave. ... 35

Gambar 4.1 Narasumber ... 40

Gambar 4.2 Teknik pengambilan gambar ... 41

Gambar 4.3 Suasana peremakaman musik Wayang Senggol Jakarta. ... 41

Gambar 4.3 Font Channel Left-Slanted . ... 42

Gambar 4.4 Font Steelfish Regular . ... 42

Gambar 4.5 Contoh layout dalam salah satu media . ... 43

Gambar 4.6 Contoh layout dalam video ... 43

Gambar 4.7 Contoh warna dalam video dokumenter . ... 44

Gambar 4.8 Logo Wayang Senggol Jakarta ... 47

Gambar 4.9 Logo Grid . ... 47

Gambar 4.10 Scene dalam video dokumenter ... 49

Gambar 4.11 Scene dalam video dokumenter ... 50

Gambar 4.12 Scene dalam video dokumenter . ... 51

Gambar 4.13 Poster informing screening . ... 52

Gambar 4.14 Poster screening . ... 52

Gambar 4.15 Invitation card ... 53

Gambar 4.16 Cover dvd dokumenter Wayang Senggol Jakarta ... 54

Gambar 4.17 X-banner Wayang Senggol Jakarta ... 54

Gambar 4.18 Tampilan halaman utama Facebook . ... 55

Gambar 4.19 Tampilan utama website DKJ ... 55


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skema Perancangan ... 4

Tabel 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta 21

Tabel 3.2Pengeluaran Untuk Hiburan Dalam Sebulan ... 29

Tabel 3.3 Domisili Responden . ... 29

Tabel 3.4 Penting Tidaknya Melestarikan Kesenian Tradisional . ... 30

Tabel 3.5 Alasan Kesenian Tradisional Kurang Diminati . ... 30

Tabel 3.6 Jenis Kesenian Jakarta ... 31

Tabel 3.7 Pengetahuan Mengenai Wayang Senggol Jakarta ... 31

Tabel 3.8 Jumlah Anak Muda Yang Pernah Menonton Wayang Senggol Jakarta . ... 32

Tabel 3.9 Pemilihan Media . ... 32

Tabel 3.10 Pendapat Tentang Pemilihan Media . ... 33

Tabel 3.11 Animo Anak Muda Terhadap Acara Wayang Senggol Jakarta ... 33

Tabel 4.1 Timeline video dokumenter ... 46

Tabel 4.2 Budget pra produksi ... 57


(8)

Universitas Kristen Maranatha

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jakarta merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang menjadi pusat

tujuan wisatawan domestik dan internasional. Jakarta bermula dari sebuah bandar

kecil di muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam. Selama berabad-abad

kemudian Jakarta berkembang menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai.

Jakarta memiliki objek wisata yang sangat beragam, mulai dari wisata kuliner dan

wisata budaya. Di samping itu masyarakatnya merupakan pendukung kesenian

yang bernafaskan lslam, seperti berbagai macam rebana, gambus dan

kasidahan. Sedang didaerah pinggiran berkembang kesenian tradisional lainnya

seperti Tari Topeng, Wayang, Ubrug dan Tanjidor.

Kota Jakarta juga menghasilkan kesenian Wayang Senggol Jakarta yang

dahulu pernah populer di tahun 1930 yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat

dan para saudagar. Wayang Senggol Jakarta merupakan suatu identitas dan ciri khas

dari kota Jakarta yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Sehingga sudah sangat jelas

bahwa Wayang Senggol Jakarta perlu untuk dilindungi dimulai dari masyarakat..

Wayang Senggol Jakarta memiliki alur cerita yang disertai dengan adegan

perkelahian. Cerita yang sering dibawakan Wayang Senggol Jakarta adalah

cerita-cerita panji, seperti Candrakirana dan Jaka Sembung. Gerak perkelahian dalam

Wayang Senggol Jakarta lebih memperlihatkan gerak tari. Karena banyak adegan

perkelahian dengan gerak tari, tentu kontak badan terjadi dengan senggol-senggolan.

Oleh sebab itu, wayang ini dikenal dengan sebutan Wayang Senggol.

Kesenian ini sempat tertidur hampir 80 tahun lamanya, beruntung ada

serombongan orang yang masih peduli dan ingin mengembalikan eksistensi .Saat ini

kesenian Wayang Senggol Jakarta mulai dihidupkan kembali oleh Rombongan

Wayang Senggol yang diprakarsai Deden Rengga S.Sn., M.Sn bersama Abdul

Rachem dari Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata DKI Jakarta.

Disayangkan remaja saat ini tidak mengetahui keberadaan Wayang Senggol Jakarta,

terlebih lagi berminat untuk mengapresiasi kesenian ini sebagai tontonan budaya


(9)

yang menarik. Oleh karena itu perlu dilakukan promosi melalui video dokumenter

untuk memperlihatkan keunikan Wayang Senggol Jakarta sebagai warisan budaya

Indonesia.

Guna menambah informasi tentang kesenian Wayang Senggol Jakarta kepada

remaja

muda maka perlu dibuat sebuah video dokumenter mengenai Wayang

Senggol Jakarta. Peran DKV sangat penting untuk menyampaikan informasi tersebut

secara menarik sehingga

remaja

muda ingin mengenal Wayang Senggol Jakarta lebih

jauh. Maka dari itu dibuat sebuah video dokumenter Wayang Wenggol Jakarta yang

disajikan secara lengkap dan menarik seperti tontonan Wayang Senggol Jakarta pada

tahun 1930. Hal tersebut perlu dilakukan agar Wayang Senggol Jakarta sebagai

warisan budaya Indonesia tetap dilestarikan.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan ditentukan permasalahan dan

ruang lingkup sebagai berikut.

1.2.1 Rumusan Masalah

Bagaimana membuat promosi Wayang Senggol Jakarta melalui video

dokumenter?

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup dalam pemecahan masalah difokuskan pada target pasar

remaja muda berusia sekitar 17 – 25 tahun yang berdomisili di Jakarta.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan akhir pembuatan video dokumenter Wayang Senggol Jakarta ini adalah

agar remaja mengenal Wayang Senggol Jakarta dan mau mengapresiasi kesenian

ini.


(10)

Universitas Kristen Maranatha

3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan data didapatkan antara lain dari :

a. Observasi

Melakukan interaksi langsung dengan rombongan Wayang Senggol Jakarta

dan juga mengikuti pertunjukannya untuk mengetahui lebih dalam tentang

Wayang Senggol Jakarta.

b. Wawancara

Melakukan tanya jawab langsung dengan Bapak Deden Rengga S.Sn, M.Sn

sebagai ketua rombongan Wayang Senggol untuk mengetahui sejarah dan

perkembangan Wayang Senggol Jakarta

c. Studi Pustaka

Mengumpulkan data-data dan informasi yang didapat melalui, buku, jurnal

dan media internet yang berhubungan dengan Wayang Senggol Jakarta, video,

dokumenter dan promosi.

d. Kuesioner

Membuat sejumlah kuesioner yang dibagikan kepada 100 koresponden

berusia 17 – 25 tahun yang berdomisili di Jakarta untuk mengetahui minat dari

remaja muda untuk mengapresiasi kembali Wayang Senggol Jakarta.


(11)

1.5 Skema Perancangan

Tabel 1.1 Skema Perancangan


(12)

Universitas Kristen Maranatha

1

BAB V

KESIMPULAN

5.1

Simpulan

Wayang Senggol Jakarta telah menjadi warna tersendiri dalam

keanekaragaman budaya di Indonesia. Keberadaannya di Indonesia sudah sepatutnya

menjadi perhatian penting bagi kita semua. Dibutuhkan peran serta dari masyarakat,

khusunya kalangan muda untuk dapat terus melestarikan Wayang Senggol Jakarta

sebagai warisan budaya yang bernilai tinggi. Tentunya dengan berbagai cara, mulai

dari pembuatan video dokumenter hingga tahap promosi dengan berbagai media

seperti video teaser, media sosial, poster, dvd, x-banner dan gimmck. Dengan

demikian diharapakan dengan adanya perancangan video dokumenter Wayang

Senggol Jakarta dapat membuat audience khususnya remaja muda mengapresisasi

kesenian ini.

5.2 Saran

Saran untuk promosi kegiatan ini adalah supaya promosi dirancang dengan

modern namun tetap mempertahankan sisi tradisional yang ada dalam kesenian

Wayang Senggol Jakarta. Karena untuk sebagian besar orang yang datang akan

mencari sisi tradisional dari kesenian ini. Bagi para desainer adalah supaya lebih

berperan dalam melestarikan budaya-budaya khas Indonesia dengan cara

mempromosikan atau sekedar memperkenalkannya baik kepada masayarakat lokal,

nasional, maupun internasional.


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Alam, Buchari. (2002). Manajemen Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Ayawaila, G. R. (2008). Dokumenter dari ide sampai produksi. Jakarta, Indonesia:

Penerbit FFTV-IKJ Press.

Koentjaraningrat (1995). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta, Indonesia:

Penerbit Djambatan.

Mascelli, J. V. (1998). The Five C’s of Cinematography. Los Angeles, United States:

Silman-James Press.

Rustan, S. (2008). Layout dasar dan penerapannya, Jakarta : Gramedia

Saputra, Y. A., Nurzain (2009). Profil Seni Budaya Betawi. Jakarta, Indonesia: Dinas

Pariwisata dan Budaya DKI

Winardi, Arief. (1992). Promosi dan Komunikasi. Jakarta: Grasindo.

Andy, Y. (2008). Pembuatan Aplikasi Konferensi Video pada Jaringan Multicast

Guna Mereduksi Delay Komunikasi.

Diunduh dari

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/300/jbptunikompp-gdl-yosepandyn-14954-3-bab2.pdf. 24.08.2014 19.25.00

Wayang Senggol. (2007). Kesenian wayang senggol 2009 diunduh dari

http://www.jakarta.go.id/v2/news/2009/10/Wayang-Senggol#.VBb2Axbux-I

24.08.2014. 16:05:10


(1)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jakarta merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang menjadi pusat tujuan wisatawan domestik dan internasional. Jakarta bermula dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam. Selama berabad-abad kemudian Jakarta berkembang menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai. Jakarta memiliki objek wisata yang sangat beragam, mulai dari wisata kuliner dan wisata budaya. Di samping itu masyarakatnya merupakan pendukung kesenian yang bernafaskan lslam, seperti berbagai macam rebana, gambus dan kasidahan. Sedang didaerah pinggiran berkembang kesenian tradisional lainnya seperti Tari Topeng, Wayang, Ubrug dan Tanjidor.

Kota Jakarta juga menghasilkan kesenian Wayang Senggol Jakarta yang dahulu pernah populer di tahun 1930 yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat dan para saudagar. Wayang Senggol Jakarta merupakan suatu identitas dan ciri khas dari kota Jakarta yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Sehingga sudah sangat jelas bahwa Wayang Senggol Jakarta perlu untuk dilindungi dimulai dari masyarakat.. Wayang Senggol Jakarta memiliki alur cerita yang disertai dengan adegan perkelahian. Cerita yang sering dibawakan Wayang Senggol Jakarta adalah cerita-cerita panji, seperti Candrakirana dan Jaka Sembung. Gerak perkelahian dalam Wayang Senggol Jakarta lebih memperlihatkan gerak tari. Karena banyak adegan perkelahian dengan gerak tari, tentu kontak badan terjadi dengan senggol-senggolan. Oleh sebab itu, wayang ini dikenal dengan sebutan Wayang Senggol.

Kesenian ini sempat tertidur hampir 80 tahun lamanya, beruntung ada serombongan orang yang masih peduli dan ingin mengembalikan eksistensi .Saat ini kesenian Wayang Senggol Jakarta mulai dihidupkan kembali oleh Rombongan Wayang Senggol yang diprakarsai Deden Rengga S.Sn., M.Sn bersama Abdul Rachem dari Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata DKI Jakarta. Disayangkan remaja saat ini tidak mengetahui keberadaan Wayang Senggol Jakarta, terlebih lagi berminat untuk mengapresiasi kesenian ini sebagai tontonan budaya


(2)

Universitas Kristen Maranatha 2

yang menarik. Oleh karena itu perlu dilakukan promosi melalui video dokumenter untuk memperlihatkan keunikan Wayang Senggol Jakarta sebagai warisan budaya Indonesia.

Guna menambah informasi tentang kesenian Wayang Senggol Jakarta kepada

remaja muda maka perlu dibuat sebuah video dokumenter mengenai Wayang Senggol Jakarta. Peran DKV sangat penting untuk menyampaikan informasi tersebut secara menarik sehingga remaja muda ingin mengenal Wayang Senggol Jakarta lebih jauh. Maka dari itu dibuat sebuah video dokumenter Wayang Wenggol Jakarta yang disajikan secara lengkap dan menarik seperti tontonan Wayang Senggol Jakarta pada tahun 1930. Hal tersebut perlu dilakukan agar Wayang Senggol Jakarta sebagai warisan budaya Indonesia tetap dilestarikan.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan ditentukan permasalahan dan ruang lingkup sebagai berikut.

1.2.1 Rumusan Masalah

Bagaimana membuat promosi Wayang Senggol Jakarta melalui video dokumenter?

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup dalam pemecahan masalah difokuskan pada target pasar remaja muda berusia sekitar 17 – 25 tahun yang berdomisili di Jakarta.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan akhir pembuatan video dokumenter Wayang Senggol Jakarta ini adalah agar remaja mengenal Wayang Senggol Jakarta dan mau mengapresiasi kesenian ini.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan data didapatkan antara lain dari :

a. Observasi

Melakukan interaksi langsung dengan rombongan Wayang Senggol Jakarta dan juga mengikuti pertunjukannya untuk mengetahui lebih dalam tentang Wayang Senggol Jakarta.

b. Wawancara

Melakukan tanya jawab langsung dengan Bapak Deden Rengga S.Sn, M.Sn sebagai ketua rombongan Wayang Senggol untuk mengetahui sejarah dan perkembangan Wayang Senggol Jakarta

c. Studi Pustaka

Mengumpulkan data-data dan informasi yang didapat melalui, buku, jurnal dan media internet yang berhubungan dengan Wayang Senggol Jakarta, video, dokumenter dan promosi.

d. Kuesioner

Membuat sejumlah kuesioner yang dibagikan kepada 100 koresponden berusia 17 – 25 tahun yang berdomisili di Jakarta untuk mengetahui minat dari remaja muda untuk mengapresiasi kembali Wayang Senggol Jakarta.


(4)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.5 Skema Perancangan

Tabel 1.1 Skema Perancangan


(5)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB V

KESIMPULAN

5.1Simpulan

Wayang Senggol Jakarta telah menjadi warna tersendiri dalam keanekaragaman budaya di Indonesia. Keberadaannya di Indonesia sudah sepatutnya menjadi perhatian penting bagi kita semua. Dibutuhkan peran serta dari masyarakat, khusunya kalangan muda untuk dapat terus melestarikan Wayang Senggol Jakarta sebagai warisan budaya yang bernilai tinggi. Tentunya dengan berbagai cara, mulai dari pembuatan video dokumenter hingga tahap promosi dengan berbagai media seperti video teaser, media sosial, poster, dvd, x-banner dan gimmck. Dengan demikian diharapakan dengan adanya perancangan video dokumenter Wayang Senggol Jakarta dapat membuat audience khususnya remaja muda mengapresisasi kesenian ini.

5.2 Saran

Saran untuk promosi kegiatan ini adalah supaya promosi dirancang dengan modern namun tetap mempertahankan sisi tradisional yang ada dalam kesenian Wayang Senggol Jakarta. Karena untuk sebagian besar orang yang datang akan mencari sisi tradisional dari kesenian ini. Bagi para desainer adalah supaya lebih berperan dalam melestarikan budaya-budaya khas Indonesia dengan cara mempromosikan atau sekedar memperkenalkannya baik kepada masayarakat lokal, nasional, maupun internasional.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alam, Buchari. (2002). Manajemen Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Ayawaila, G. R. (2008). Dokumenter dari ide sampai produksi. Jakarta, Indonesia: Penerbit FFTV-IKJ Press.

Koentjaraningrat (1995). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta, Indonesia: Penerbit Djambatan.

Mascelli, J. V. (1998). The Five C’s of Cinematography. Los Angeles, United States: Silman-James Press.

Rustan, S. (2008). Layout dasar dan penerapannya, Jakarta : Gramedia

Saputra, Y. A., Nurzain (2009). Profil Seni Budaya Betawi. Jakarta, Indonesia: Dinas Pariwisata dan Budaya DKI

Winardi, Arief. (1992). Promosi dan Komunikasi. Jakarta: Grasindo.

Andy, Y. (2008). Pembuatan Aplikasi Konferensi Video pada Jaringan Multicast

Guna Mereduksi Delay Komunikasi. Diunduh dari

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/300/jbptunikompp-gdl-yosepandyn-14954-3-bab2.pdf. 24.08.2014 19.25.00

Wayang Senggol. (2007). Kesenian wayang senggol 2009 diunduh dari http://www.jakarta.go.id/v2/news/2009/10/Wayang-Senggol#.VBb2Axbux-I 24.08.2014. 16:05:10