KORELASI ANTARA KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAM A ISLAM TERH ADAP AK H LAK UL KARIM AH ANAK (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Tanggulrejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun 2006)
KORELASI ANTARA KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM
PENDIDIKAN AGAM A ISLAM TERH ADAP AK H LAK UL
KARIM AH ANAK
(Studi Kasus pada Masyarakat Desa Tanggulrejo, Kecamatan Tempuran,
Kabupaten Magelang Tahun 2006)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Dalam Ilmu Tarbiyah O leh:
SITI M UTTIOOH
NIM : 111 01 O il
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2006
D E P A R T E M E N A G A M A Rl S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website :
P E N G E S A H A N
Skripsi Saudari : SITI MUTTIQOH dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 01
Oil
yang berjudul : "KORELASI ANTARA KEPEDULIAN ORANG TUA
DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAKUL
KARIMAH ANAK (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Tanggulrejo,
Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun 2006)",Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sckolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Rabu 06 September 2006 M yang bertepatan dengan tanggal 13 Say'ban 1427 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah.
06 September 2006 M Salatiga, ------------------------------------------
13 Say'ban 1427 H Panitia Ujian
D E P A R T E M E N A G A M A Rl S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A
.//. S ta tio n 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : vnvw.stain&ilatiga.ac.id E-niail:
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oieh orang lain atau peraah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 18 Agustus 2006 NIM : 111 01 O il
D E P A R T E M E N A G A M A Rl S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A .11 S ta tio n 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : E -m ail: administrasi@stainsaJa(iga.ac.id
Drs. Masykur Minan, MA DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEM BIM BING
Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah skripsi
Saudara Siti M uttiqoh Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga
Assalam u'alaikum . Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka l^ersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama : SITI MUTTIQOH NIM : 11101011 Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
PENGARUH KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM
Judul :
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAKUL KARIMAH ANAK (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Tanggulrejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun 2006).
Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar inenjadi perhatian.
W assalamu'alaikum, Wr, Wh.
Salatiga, 18 Agustus 2006 Pembimbing
l '1 T
Drs. Masykur Minan, MA NIP. 150 182 685
MOTTO
£ £a l 0 j j gf l l l ^ L p -L) . p
Setiap unak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua arcing luanyaluh yang
pada akhirnyu menjadikan dia Yahudi, Nasrani, atau Majusi.
(HR. Musl im)
PERSEMBAHAN
Skr ipsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Bapak dan Ibu tercinta yang dengan seluruh pengorbanannya telah mengukir segala asa cita dan harapan.
2. Kakakku semata wayang yang senantiasa memberikan dorongan dan motivasi, Vava kecilku yang selalu membuatku ceria.
3. Bapak Drs. Masykur Minan, MA., yang selalu memberikan bimbingandan pengarahan dengan penuh perhatian penuh perhatian dan kesabaran.
4. Untuk Mas “Cha” ku yang selalu mendampingiku setiap saat, memberi dorongan, motivasi, dan nasehat sehingga terselesaikannya ini.
5. Sahabat-sahabatku (Anis, makasih atas semua nasehat-nasehatmu, I in, terima kasih atas semua bantuanmu, Istiq, mbak Uus, Alfi, Andi, Guse (Cah-cah Bodo 4) Ahmadi, Salam, Kenthang,
Non-Tin, Mbak Isum, M ba’ Ida, Kino, Citi yang imut dan teman-temanku jurusan PAI Angkatan .
2001
6. Teman-temanku Wisma Kasuari 177 (Panjang, Atun, M ba’ Dewi, M ba’ Fiza, Lilis, Lina, Ida).
Tanpa kalian, kos kita sepi,
7. Sahabat-sahabat PMII Cabang Kota Salatiga, dari kalian saya belajar untuk hidup yang sebenarnya.
KATA PENGANTAR
1 Segala pu ji bagi Tuhan seru sekalian alam. Dialah yang menganugerahkan kepada penulis kemampuan sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. Semoga taufiq dan hidayah-Mu selalu tercurah kepada penulis. Amin.
Shalawat serta semoga selalu tercurah keapda pangkuan Nabi Muhammad SAW, karena berkat bimbinganmu manusia berjalan dalam kehidupan yang terang benderang.
Terima kasih yang tak terhingga buat Bapak Chumaidi, Ibuku Suardiyah, semoga keluarga kita tetap harmonis.
Rasa terima kasih yang tulus kuhaturkan kepada seluruh jajaran staf pengajar dan pegawai STAIN Salatiga, khususnya buat bapak Ketua STAIN yaitu Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag, bapak / ibu dosen yang dengan tulus mendidik dan memberikan jasanya dalam menuntut ilmu di STAIN Salatiga, Bapak pembimbingku Drs. Masykur Minan, MA., yang dengan tulus dan meluangkan waktu setiap saat untuk membimbingku, Bapak H. Sutopo selaku Kepala Desa
Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di wilayah Desa Tanggurejo.
Rasa terima kasih yang terdalam buat sahabat-sahabatku (Anis, Istiq, dan Iin). Terima kasih untuk semua nasehat-nasehat kalian. Semoga kita tetap menjadi sahabat dan saudara sampai kakek-nenek walau jarak memisahkan kita. Aku sayang kalian. Bodo (Andi, Guse, M ba’ semoga
Cah-cah Papat Us), silaturrahmi
selalu terjalin dan abadi, serta teman-teman angkatan 2001 (Kino, Ipan, Citi Big, Non-Tin) yang bersedia membantuku dan memotivasi. Buat Ahmadi, Salam Kenthang, teman-teman Wisma Kasuari 177 (Mba’ Dewi, M ba’ Fiza, Ida, D e’ Atun, Panjang, Lilis, Lina) tanpa kalian, kos kita sepi. Chamimku yang selalu
vi b ilang cepat rampungkan skripsine. Thanks, selalu sabar menemaniku tanpa putus asa. Sahabat-sahabat PMII Cabang Salatiga, Komisariat Joko Tingkir Salatiga, dari kalian aku belajar untuk hidup yang sebenamya. Buat Crew Dot. Comp, Remasda Comp, Sahabat Comp. Terima kasih atas semuanya.
Sebagai kata teraakhir, terima kasih yang tulus kuhaturkan kepada semua pihak yang telah ikut mensukseskan terwujudnya skripsi ini yang tidak mampu kusebut namanya satu persatu. Penulis hanya mampu berucap Jaza Kumullah Khoiran Jazza.
Akhirnya penulis hanya berdo’a kepada Allah SWT, semoga amal baik dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis senantiasa mendapatkan balasan yang berlipat ganda dan selalu mendapatkan hidayah serta ridho dari-Nya. Amin.
Dengan berbagai keterbatasan ilmu pengetahuan dan lainnya yang dimiliki penulis, tentu dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat membawa manfaat, barokah bagi penulis khususnya dan segenap pembaca pada umumnya, serta bermanfaat bagi nusa, bangsa dan negara.
Amin ya robbal ‘alamin.
Salatiga, 18 Agustus 2006 Penulis
Siti M uttiqoh 111 01 Oil
- ->
dan sejahtera serta suasana yang d iwarnai oleh ajaran-ajaran Islam dalam kesehariaannya sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan akhlak anak.
Untuk itu jelas orang tua adalah peletak pcrtama dari bangunan kepribadian anak.
Orang tua sebagai pendidik pcrtama dan utama dalam kcluarga mempunyai tanggung jawab dan kewajiban untuk memalihara. mengasuh. dan mcndidik anak dari segi moral, aqidah, dan intelektual. Allah bcrlirman:
i (y. \ ^ ^3 \
Aritnya: "Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...". (Q.S At-Tahrim: 6)2 3
Menurut John Lock dalam teori tabula rasa mengatakan bahwa anak itu lahir seperti kertas putih yang belum ada coretannya dan pendidikan bisa membcrikan warna pada kertas tersebut menurut seleranya. ’
Dalam hal ini orang tua berperan sebagai pendidik awal dan teori ini sesuai dengan konsep yang diberikan oleh Rasulullah SAW dalam Sabda beliau berikut: y *
J— ! JS" (Jli !(J j j sj liIS”" djl a^j
- * I f c . - • f f
j o r ^ j / a y _ a l j j ) 4 L^ _C j l d j l o all -U
2 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an dan Terjemuhannya, Proyek Pengadaan Kitab suci Al-Qur'an, Jakarta, 1984/1985
3 Irwanto dkk, Psikologi Limum Buku Panduan Mahasiswa, Gramedia Pustaka, Jakarta, 1996, him. 38
Artinya:
" Dari Abi Hurairoh bahwasanya dia berkata, Rasulullah SAW bcrsabda :
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang pada akhimya menjadikan dia Yahudi, Nasrani, atau Majuzi". (HR. muslimy1 Menurut hadis tersebut peran orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak adalah dominan. Bila anak kurang mendapatkan perhatian langsung dengan contoh-contoh ataupun nasihat dari orang tuanya, maka anak akan mencari figur atau contoh dari luar keluarga. Sebagai implikasi bahwa pada masa kanak-kanak pertumbuhan anak diadopsi dari proses peniruan atau imitasi. Dalam kontek penanaman moral spiritual anak dimulai dari rumah.
Keberhasilan anak bermula dari perhatian yang besar dan penuh simpati terhadap anak sebagaimana disabdakan oleh Nabi SAW.
j l j l
ojLa-f- ^ J jJl >- (4^rU o \ j j ) pj>>\ \ y ^ - \ j ^ ^ j \ \ y
Artinya: "Abas bin Walid memberitahukan kepada kita kemudian Ali bin Abas kemudian said bin Umaroh telah memberitahukan kepadaku Kharis bin
Nugman saya mendengar Anas bin Malik berkata dari Rasulullah SAW beliau 4 4 KH. Adib Basri Mustofa, Terjemah Shohih Muslim Jilid 4, Semarang, CV. Asy-syifa.
1993. him. 587
4
bersabda : Harga ilah anak-anakmu dan baguskanlah adab sopan santun mereka". (HR Majah)5 Hadis Nabi diatas mengisyaratkan bahwa kita ingin memperbaiki akhlak dan prilaku anak, maka hams dimulai menghargai mereka sebaik-baiknya.
Terwujudnya manusia yang bertaqwa, cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur, dan kepribadian Muslim.
Desa Tanggulrejo penduduknya mayoritas buruh pabrik dan petani. Seringkali tanggung jawab terhadap moral dan akhlak anak kandung diperhatikan. Faktor ekonomi yang seringkali melatarbelakangi terhadap kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan akhlak anak. Kesibukan mencari nafkah yang begitu menyita waktu merupakan salah satu faktor penyebabnya.
Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk mencari penyebabnya. Dan membuktikan lebih jauh korelasi antara tingkat kehidupan orang tua terhadap pendidikan anaknya, khususnya dalam penanaman akhlak atau moral.
Untuk itu penulis mengambil judul "Korelasi Antara Kepedulian Orang
Tua dalam Pendidikan Agama Islam Terhadap Akhlakul Karimah Anak"
(Studi Kasus pada Masyarakat Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang tahun 2006)
5 Kamroni Basri, Pendidikan Keluarga dalam Islam, CV. Bina Usaha, Yogyakarta, 1990, him. 64
3 B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari adanya salah pengertian terhadap judul ini, maka penulis akan menjelaskan pengertian yang terkandung dalam beberapa istilah pokok yang terdapat dalam judul skripsi ini.
1. Korelasi Korelasi adalah hubungan antara dua variable atau lebih.6 Adapun yang dimaksud dalam skripsi ini adalah hubungan antara dua variable kepedulian orang tua dalam pendidikan agama Islam dengan akhlakul karimah anak.
2. Kepedulian Kepedulian berasal dari kata peduli yang berarti tindakan memperhatikan, memperdulikan, menaruh perhatian.7 Adapun objek penelitian ini adalah perhatian orang tua dalam pendidikan Agama Islam terhadap akhlakul karimah anak di Desa
Tanggulrejo.
3. Orang Tua Orang tua adalah orang yang sudah tua, ibu-ibu, bapak-bapak, dan orang yang dianggap tua (pandai, cerdas).8 Jadi yang dimaksud Orang Tua adalah adalah orang tua pada umumnya dan khususnya ibu-bapak di Desa Tanggulrejo.
4. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam adalah sistem yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan eita- cita Islam karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadian.9
6Drs. Anas Sudiyono, Pengantar Statistik Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999. him. 167.
7W.J.S Purwodarminto, Kamus Besar Bah as a Indonesia, Departemeif Pendidikan dan kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, him. 723 '‘ibid, him. 688
9H.M. Ed, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1991, him. 10
6
5. Akhlakul Kar imah Kata Akhlak berasal dari Bahasa Arab, yaitu khuluk jamaknya
Akhlak yang artinya tingkah laku, perangai, tabiat, watak, moral, atau budi
pekerti.10 Dalam Bahasa Inggris akhlak adalah character, moral.11 Sedangkan karimah berasal dari bentuk fi'il karima, yakramu, karoman
(kehormatan) yang artinya mulia, murah liati, dermawan.12 Scdang nicnurut kamus Bahasa Indonesia, karimah berarti baik, terpuji.13 Indikator pengaruh kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama
Islam anak terhadap akhlakul karimah anak sebagai berikut:
1. Kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama Islam
a. Orang tua mengajari dalam ibadah
b. Orang tua memberi contoh dalam penyelesaian ibadah
c. Orang tua mengawasi anak dalam ibadah
d. Orang tua membiasakan anak dalam ibadah
e. Memahami suatu pelajaran Pendidikan Agama Islam
f. Orang tua menyediakan alat-alat belajar
g. Orang tua membimbing dalam belajar
h. Memberi perintah atau mengingatkan untuk berbuat sopan santun i. Memberi nasihat untuk selalu berbuat baik
l0Masan Alfat, dkk, Aqidah Akhlak, PT. Karya Toha Putra, Semarang, 1994, him. 60
"John M. Echol dan Hasan Sadhili, Kanins Indonesia-Inggris, PT. Gramedia, Jakarta, 1998, him. 912 Mahmud Yunus, Kantus Arab-indonesia, Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsiran Al-qur'an, Jakarta, him. 73 l3W.J.S Purwodarminto, Kantus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, him. 1989
7
2. Akhlakul Kar imah Anak Untuk mengetahui akhlakul karimah anak ditentukan indikator sebagai berikut: a. Memiliki sifat jujur
b. Menghargai dan menghormati orang lain
c. Berbakti kepada orang tua
d. Suka menolong sesama
e. Memiliki sifat sabar
f. Memiliki sifat pemaaf
g. Mempunyai sifat rendah hati
h. Rajin mengerjakan shalat i. Rajin mengerjakan puasa j. Mempunyai rasa malu, yaitu perasaan yang menimbulkan enggan untuk melakukan sesuatu yang rendah atau yang tidak sopan
C. Rumusan Masalah
Setelah mengetahui latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis akan merumuskan permasalahan guna memudahkan dalam penelitian. Adapun rumusan tersebut adalah sebagi berikut:
1. Bagaimana kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama Islam di Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang ?
2. Bagaimana akhlakul karimah anak di Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang ?
8
3. Adakah korelas i antara kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama Islam terhadap akhlakul karimah anak di Desa Tangulrejo Kecamatan
Tempuran Kabupaten Magelang Tahun 2006 ?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama Islam di Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Megelang.
2. Untuk mengetahui akhlakul karimah anak di Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang
3. Untuk mengetahui ada korelasi antara kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama Islam terhadap akhlakul karimah anak di Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang Tahun 2006.
E. Manfaaat Penelitian
1. Memberikan sumbangan atau masukan kepada aorang tua terutama dalam hal kepedulian pada pendidikan Agama Islam anak
2. Memberikan sebuah masukan yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama Islam terhadap akhlakul karimah anak.
F. Hipotesis
Il ipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.14 1
5 Berdasarkan pokok permasalahan di atas, penulis menyampaikan hipotesis yang akan diuji kebenarannya melalui data yang diperoleh. Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah sebagia berikut:
"Ada korelasi positif antara kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama Islam terhadap akhlakul karimah anak. Dengan kata lain semakin tinggi kepedulian orang tua dalam pendidikan Agama Islam, maka semakin tinggi pula akhlakul karimah anak".
G. Metode penelitian
Agar dalam pengadaan penelitian penulis mendapat hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka sangat diperlukan metode yang cocok dan jelas, sebagai berikut:
1. Populasai dan Sampel
a. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti atau dengan kata lain populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan- kenyataan yang diperoleh dari sampel untuk digeneralisasikan.b
Adapun populasi yang penulis gunakan ialah masyarakat di Desa Tanggulrejo dan lebih khususnya Dusun Jrenggen II. Karena di desa
14 Suharsimi Arikunto, Prsedur Penelitian; suatu Pendekatan Prtaktis, Bina Aksara, Jakarta, 1991, him. 62
15 Ibid, him. 104
10
tersebut penduduknya mayor itas buruh pabrik dan petani yang waktunya tersita untuk mencari nafkah. Hal itu menjadi latar bclakang kurangnya kepedulian orang tua dalani Pendidikan Agama Islam khususnya dalam penanaman akhlakul karimah anak.
b. Sampel Sampel adalah sebagian individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Untuk mengambil sampel Suharsimi Arikunto memberikan patokan jika subjeknya kurang dari 100 orang lebili baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitain populasi, selanjutnya jika subjeknya besar malca dapat diambil 10-15 % atau lebih.
Adapun jumlah penduduk d-: Desa Tanggulrejo jumlahnya sangat besar yang terdiri dari 10 dusun, yaitu sekitar 4.275 jiwa. Maka per.ulis ambil populasi 1 dusun 30 orang yaitu 25 %nya dari 150 jiwa dan penduduk Dusun Jranggeng II itu.
2. Metode Pengumpulan Data Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Angket
Angket mendapatkan data yang dibutuhkan tertulis yang 1 digunakan untuk memperoleh informasi responden tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.
11
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang kepedulian orang tua dalam pendidikan Agama Islam dan akhlakul karimah anak di Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang.
b. Interview Interview adalah alat pcngumpul data informasi dengan cara mengajukan pertanyaali secara lisan untuk dijawab lisan pula.16
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang bersumber dari orang tua mengenai kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama Islam dan akhlakul karimah.
c. Dokumentasi M etode. dokumentasi adalah mencari data berupa dokumentasi catatan dan arsip. Tekhnik ini penulis gunakan untuk mencari data tentang gambaran umum objek penelitian yaitu arsip, surat-surat, catatan-catatan yang berkaitan dengan penelitian dan diperlukan oleh penulis.
I
3. Tekhnik Analisis Data | Untuk menganalisis data yang terkumpul dalam penelitian ini, penulis mengolah dan menganalisis secara deskriptif dengan tekhnik presentase pengaruh kepedulian orang tua dalam pendidikan Agama Islam
16 Ibid, him. 115
12
terhadap akhlakul kar imah anak. Dengan menggunakan tekhnik statistik
Product M oment
dengan rumus sebgai berikut:n
N
Keterangan:
r
: Koefisien antara variable x dan variable y xy : Perlakuan antara x dan y x : Variabel pertama, yaitu kepedulian orang tua dalam Pendidikan
Agama Islam y : Variabel kedua, yaitu akhlakul karimah anak N : Jumlah sampel
S : Sigma
H. Sistematika Penulisau Skripsi
Skripsi ini disusun dalam lima bab, yang secara sistematis dapat dijalankan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini berisi Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat 1
7
17 Sutrisno Hadi, Statistik II, Andi Offset yogyakarta, 1994, him. 299
13 Penel
itian, Hipotesis, Metode Penelitian, serta Sistematika Penulisan Skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI Pada bab landasan teori ini, diuraikan berbagai pembahasan teori yang mcnjadi landasan teoritik penelitian khususnya yang berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu:
A. Kepedulian orang tua meliputi pengertian kepedulian orang tua, cirri-ciri kepedulian orang tua dalam pendidikan agama anak, peranan orang tua dalam pendidikan Agama Islam.
B. Akhlakul Karimah, yang memuat tentang; pengertian akhlakul karimah, dasar akhlakul karimah, manfaat akhlakul karimah/akhlak yang mulia, pengertian dan tanggung jawab orang tua terhadap akhlak.
BAB III : HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilaporkan hasil pengumpulan data yang berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu keadaan daerah penelitian, sarana dan prasarana serta laporan penelitian.
BAB IV : ANALISA DATA Pada bab analisis data akan dilakukan analisis data yang terkumpul dengan pentahapan, klasifikasi data, tabulasi data, perhitungan frekuensi dan prosentase untuk menjawab pokok masalah pertama dan kedua, sementara untuk menjawab masalah yang ketiga yaitu untuk mengetahui korelasi kepedulian orang
14
tua dalam pend idikan agama Islam terhadap akhlakuk karimah, digunakan analisis statistik dengan menggunakan Product
Moment.
BAB V : PENUTUP Mengakhiri penulisan skripsi pada bab kelima ini akan diuraikan mengenai kesimpulan akhir dari hasil penelitian, saran-saran yang berhubungan dengan pokok-pokok dari subjek penelitian.
B A B I I
LANDASAN TEORI
A. Kepedulian Orang Tua
1. Pengert ian Kepedulian Orang Tua Orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama. Degan demikian orang tua bisa juga disebut sebagi guru (pendidik). Sama dengan teori barat, pendidik (guru) dalam Islam ialah siapa saja yang bertangung jawab terhadap perkembangan anak didik.1
Menurut Restiyah dalam bukunya Syalrudin Nurdin menyatakan bahwa: "Teacher is a person who causes to know or be able to do
something or give a person knowledge o f skill".2
Menurut departemen pendidikan dan kebudayaan, guru adalah seseorang yang mempunyai gagasan yang harus diwujudkan untuk kepentingan anak didik, sehingga menjunjung tinggi, mengembangkan dan menerapkan keutamaan yang menyangkut agama, kebudayaan, dan keilmuan.3
Dari uraian diatas berarti secara naluriah, manusia memiliki rasa tanggung jawab utnuk meneruskan dan memelihara serta menyelamatkan keturunannya, agar dapat hidup secara manusiawi.4 'Ahmar Tafsir, llmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Remaja Rosdakarya, Bandung.
1991, him. 74 "Syafrudin Nurdin, Basyirudin Usman, Guru Profesional, Implementasi Kurkulum,C\puiM Press, Jakarta, Selatan, 2002, him 7 him. 8
3Ibid, 41 ladari Nawawi, Pendidikan dalam Islam, Ai-lkhlas, Surabaya, 1993, him. 181
16
Usaha tersebut dapat dilakukan dengan cara memperhatikan dan memperdulikan perkembangan anak dalam menghadapi berbagai kebutuhan hidupnya. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kepedulian orang tua adalah perhatian dan kasih sayang orang tua yang diberikan kepada anak-anak mereka sebagai motivasi kepada anak secara positif yang mencakup faktor kognitif, affektif, dan psikomotorik.
2. Sifat atau Bentuk Kepedulian Orang Tua dalam Pendidikan Agama Anak t Perhatian dan kepedulian orang tua dalam pendidikan anak sangatlah penting. Setiap orang tua muslim mengamban tanggung jawab agamawi untuk merawat anak, mengasuh dan mendidiknya agar benar-benar menjadi
Insan Kamil yang berkepribadian muslim sehingga dapat memikul
martabatnya. Diantara sifat atau bentuk kepedualian orang tua dalam pendidikan agama anak adalah sebagai berikut.
a. Kepedulain orang tua terhadap pendidikan agama anak melalui nasehat.
Dalam menumbuhkan kebiasaan berakhlak baik kepada anak dapat dilakukan dengan cara pemberian nasehat, yakni memberikan pelajaran kepada anaknya sehingga anak menjadi terbiasa melakukan ajaran agama Islam itu dengan kesadaran dirinya. Tidak malah orang tua mengabaikannya. Dalam pesan Luqman As, seorang Ayah dan Nabi yang mulia memberikan pelajaran kepada anaknya. Pertama-tama dengan mengajari tauhid (keesaan Allah). Sebuah contoh nasehat bagi
17
para ayah bahwa pondas i pendidikan dan pengajaran tauhid.,sebagaimana yang telah difirmankan Allah SWT:
a j
1 1^>1
01 JJU i i j - i J )l o r : ^ ) . p f a p "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya sewaktu ia memberikan pelajaran kepadanya. Hai anakku janganlah kamu menyekutukan (Allah), sesungguhnya menyekutukan Allah benar- benar kedzaliman yang besar." (QS. Luqman: 13)5
Lp ( j a 1 » j J ^ l p U a j AlLs*- A j j J l 0 L - J ^ 1 L j v S j j ( 1 ) J ( J
01 Artinya:
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang bapak dan ibunya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada orang ibu-bapakmu. Hanya kepada-Kulah kembali mu".6 I----4 (_5^p ^ l j ‘-O jyO .lb y>\j
( W : ^ ) . j y n i
5Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemah, him. 654
6Ibid, him. 654
18
Artt inya: "Hai anakku dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (merej<;a) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya yang demikan itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah". (QS. Al- Luqman: 17)7
Dalam ayat tersebut diatas menerangkan bahwa kewajiban orang tua didalam mendidik anaknya untuk bertaqwa yaitu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya serta kewajiban untuk berlatih sabar demi tegaknya agama yang baik agar menjadi anak yang shaleh dan shalehah yang berguna bagi masyarakat, ( nusa, dan bangsa.
b. Kepedulian Orang Tua terhadap Pendidikan Agama Anak Melalui Keteladanan
Dalam menumbuhkan kebiasaan berakhlak yang baik, anak hendaknya diberi contoh akhlak yang luhur dari orang tua. "Orang tua hendaknya memiliki akhlak luhur yang diserapnya dari Al-Qur'an dan jejak langkah Rasulullah SAW, serta orang tua hendaknya ia bersikap sabar dalam menerapkan dan mengamalkannya."8
"Dimaksud keteladanan adalah perbuatan, sikap, atau perbuatan baik yang dapat dicontoh orang lain, sebab masyarakat awam lebih mudah diberi contoh dari pada pelajaran: kehidupan dan pribadi Nabi
'’ibid, him. 655
8Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat, Gema Insani Press, Jakarta, 1995, him. 265
20
Muhammad SAW. Hal ini sesuai dengan sunatullah (hukum-hukum yang sudah ditentukan oleh Allah SW T).11 Agar orang tua dapat memberikan pendidikan yang baik kcpada 1 anak-anaknya, baik mental maupun fisiknya, hendaknya ia menjadi teladan yang dinamis disegala aspek kehidupan rumah tangganya, dimana nilai-nilai moral, kebaikan, kebersihan, kesehatan, dan keilmuan ditcrapkan secara kongkril dalam kehidupan sehari-hari dan dengan demikian anak akan mencontoh langsung apa yang dilakukan kedua orang tuannya itu.
c. Kepedulian Orang Tua terhadap Pendidikan Agama Anak Melalui Pengawasan
Dalam hal mengawasi dan membimbing anak, sangat perlu mendapat perhatian yang serius dari orang tua. Sebab tidak jarang ditemukan anak-anak dirumah dididik dengan kejujuran, berbicara dengan sopan, hormat pada kedua orang tua, tetapi setelah bergaul dengan teman-temannya temyata mereka pulang dengan membawa kata-kata kotor dan berbau porno. Sehingga orang tua sering terkejut mendengar kata-kata yang diucapkan anak dari luar itu.
Dalam memilih teman, hendaknya orang tua memilihkannya berdasarkan taqwa dan Iman. Anak hendaknya dibekali wawasan agar tidak bergaul dengan teman yang jahat. Firman Allah:
'Zakiyah Daredjat, dkk, Op.Cit, him. 288
21 j j j j
4 Oj 2bj j OjAxJlL) 4 O £"*A ^ JJl jyv?J (j __ * £___ iaJ tL jjJl o 5 j j j O j*b_/ i *^j
U iL L ^ l L J ^ j y •' 01__ 6j ______ & £- j l j 1---- 5
' Artinya:
"Dan sabarlah kamu bersama sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengaharap keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengaharapkan perhatian kehidupan ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingkari Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas."(QS. Al-Kahfi:28)
Dari ayat diatas itu mengingatkan beberapa prinsip dalam berteman yakni: a. Carilah teman yang sholeh, agar dapat menjadi orang yang sholeh.
b. Jauhilah teman yang durhaka kepada Allah, karena mendekati mereka dapat membuat diri kita lengah (hanyut) dalam
| kedurhakaan.
>
12 Departeme Agama Republik Indonesia, Op.Cit., him. 448
22
Oleh karena itu orang lua wajib menaruh perhatian dengan siupa anak bergaul. Karena teman bergaul dapat memberikan pcngaruh kepada kepribadian anak-anak13
Orang tua tidak hanya membekali dengan ilmu pengetahuan agama secara teoritis, tetapi juga diwajibkan mengawasi dan membimbing anak dalam bcrteman dan bermasyarakat. Sebab itu jangan diremehkan hal mengawasi dan membimbing anak dalam berteman d. Kepedulian Orang Tua dalam Pemenuhan Kebutuhan.
Dalam pelaksanaan dan pengembangan pendidikan diperlukan
I
adanya sararta yang memadai. Diantaranya pemenuhan kebutuhan dalam hal ibadah maupun belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara penyediaan alat-alat ibadah maupun belajar, sehingga anak tidak terlambat dalam pengembangan potensi yang ada dalam diri anak didik.
3. Peranan Orang tua Dalam Pendikan Agama Islam.
Peranan orang tua dalam pendidikan sangatlah penting, karena orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama. Pada awalnya anak didik (manusia) dilahirkan dalam keadaan lemah, fisik maupun psikologis. Walupun dalam keadaan yang demikian ia telah memiliki kemampuan bawaan yang bersifat lateen ( bakat alam).
13M. Thalib, Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak, Jakarta, 1993, him. 179
23
Potens i bawaan ini memerlukan pengembangan melalui bimbingan dan pemeliharaan yang mantap. Lebih-lebih hal ini ditanamkan sejak dini.
Hal ini sesuai dengan prinsip pertumbuhan anak menjadi dewasa memerlukan bimbingan sesuai dengan prinsip yang dimiliki, yaitu : a. Pinsip Biologis
Secara fisik anak dilahirkan dalam keadaan lemah dan membutuhkan orang lain.
b. Prinsip tanpa daya Sejarah dengan belutn sempumanya pertumbuhan bahan fisik dan psikis, maka sejak lahir sampai mefiginjak dewasa ia membutuhkan orang lain terutama orang tua.
c. Prinsip Eksplorasi Kemantapan dan kesempurnaan yang dibawa sejak lahir baik jasmani maupun rohani memerlukan pengembangan melalui pemeliharaan dan latihan, sehingga dapat diarahkan kepada pengeksplorasian perkembanganya.14
Kesadaran keluarga akan memberikan pengaruh terhadap pertumbhuhan dan perkembangan pribadi anak, maka seluruh anggota keluarga tarutama orang tua mengatur prilaku anak dengan hal-hal baik atau sekurang-kurangnya orang tua mampu melaksanakan fungsi-fungsi didikan anak, yaitu : 1. Kualifikasi, pembentukan sikap dan perilaku dasar.
14Jalaludin, Psikologi Agama, Raja Grafindo, Jakarta, 1996, him. 64
24
2. Selekt if, orang tua dituntut menyaring sikap dan perilaku yang tidak mungkin dilakukan oleh anak.
3. Paedagogis Integratif, orang tua lebih benyak ditentukan bagaimana peran orang tua dalam mengintegrasi pergaulan keluarga dengan upaya pendidikan di seklolah dimana situasi keluarga harus mendukung yang * dilakukan anak.
4. Memberikan pengalaman pertama pada dan itu sangat berpengaruh sckali, oleh karena itu orang tua harus bersikap dan bertingkah laku yang baik.15 Kaitanya dengan hal ini menunjukkan bahwa orang tua tardekat dengan anak adalah orang tua, dimana orang tua mempunyai waktu lebih banyak bersama anak, sehingga dapat memahami dan memperhatikan perkembangan anak, baik dalam hal perkembangan jasmani maupun rohani anak. jadi sangatlah jelas bahwa peran orang tua sangatlah berarti dalam pendidikan anak, bahkan oamg tua juga mempengaruhi keberhasilan anak dalam pendidikan.
I5A. Muri Yusuf, PengantarIlntu Pendidikan Agama, Ghalia, Jakarta, 1982, him. 26
25
B. Akhlakul Kariinah
1. Pengert ian Akhlak Secara bahasa (etimologi), akhlak berasal dari kata bahasa Arab, yaitu khuluk jamaknya akhlak yang artinya tingkah laku, perangai, tabiat, watak, moral, atau budi pekerti.1
5
16 Dalam Bahasa Inggris akhlak adalah
character, m orals}1 <
Adapun pengertian secara istilah (terminology), banyak ahli mengemukakan tentang pengertian akhlak antara lain : a. Rachmat Djatmiko, nukilan dari buku " Tahdzibul Akhlak Wathat Hirul
a'raq " karya Ibnu Markasih: h j j i j y U»Uil J,i U t^upb (j-obU JU - j l i - l
"Perangai itu ialah keadaan gerak jiwa yang kerah mendorong kearah melakukan perbuatan dengan tidak menghajatkan pikiran-pikiran".18 a. Sedangkan menurut Al-Ghazali yaitu akhlak berasal dari kata Al-
Khuluk (jamaknya adalah al-akhlak) ialah tabiat (sifat atau keadaan)
dari perilaku yang konstan (tetap) dan meresap dalam jiwa. Dari - i padanya tumbuh perbuatan-perbuatan dengan wajar dan mudah tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan.19
15Mason Al-Fat, Aqidah Akhlak, PT. Karya Toha Putra, Semarang, 1994, him. 60 l7John M. Echol dan Hasan Shadily, Kamus Indonesia-Inggris, PT. Gramedia, Jakarta, 1998, h im .9 l8Rahmat Djatnika, Sistem Etika Islam (akhlak mulia), Pustaka Panjimas, Jakarta, 1996, him. 26-27 19 Zainudin, dkk, Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali, Bumi Aksara, Jakarta, 1991 him.
102-103
26
Menurut pengert ian diatas jelaslah bahwa hakikat akhlak menurut Al-Ghazali harus mencakup dua syarat:
a. Perbuatan itu harus konstan, yaitu dilakukan berulang kali, kontinyu dalam bentuk yang sama, sehingga dapat menjadi kebiasaan. Misalnya orang yang memberikan sumbangan harta hanya sekali-kali, karena dorongan keinginan sekonyong-konyong^saja, maka orang tua tidak dapat dikatakan sebagai pemurah selama sifat demikian itu belum telap dan meresap dalam jiwa.
b. Perbuatan yang konstan itu harus tumbuh dengan mudah sebagai wujud refleksi dari jiwanya tanpa pertimbangan pemikiran, yakni bukan adanya tekanan-tekanan paksaan dari orang lain atau pengaruh- pengaruh dan bujukan, bujukan yang indah dan yang sebagainya.
Misalnya' orang yang memberi harta benda karena tekanan moral dan pertimbangan, maka belum juga termasuk keompok orang yang bersifat pemurah. Pemurah sebagai sifat dan sikap yang melekat dalam pribadi yang didapat karena didikan atau memang dari naluri.
c. Menurut Ibrahim Anis, nukilan dari buku "Kuliah Akhlak' karya Yunahar Ilyas:
a i p
^1 jc f- L
. A j J J J (Jj 4^>rU- _yP
27
"Akhlak adalah s ifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan".20
Sedangkan karimah berasal dari bentuk fi'il karuma - yakrom u -
karoman yang artinya mulia, murah hati, dan dermawan.21 Menurut kamus
besar Bahasa Indonesia karimah berarti baik dan terpuji.22 Jadi yang dimaksud dengan akhlakul yaitu suatu sikap moral atau budi pekerti yang mulia, baik, dan terpuji. Akhlak dalam kehidupamanusia menempati tempat yang penting sekali. Oleh karena itu akhlak juga merupakan motor penggerak yang mendorong kearah kemajuan yang positif, baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat dan bangsa sebab bangun dan runtuhnya suatu bangsa tergantung pada akhlak yang dimiliki oleh bangsa itu.
.1 O -J O y P L» kci "Kekalnya suatu bangsa ialah selama akhlaknya kekal, jika akhlaknya sudah lenyap, musnah pada bangsa itu".23
Dalam hal ini hendaknya orang tua bertanggung jawab terhadap akhlak anaknya, dengan jalan memberi pengawasan dan suri tauladan dari ajaran nilai-nilai agama secara langsung. Para orang tuapun harus menyadari bahwa eksistensi dirinya ditengah keluarga sebagai sentral figur
20Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, Pustaka Offset, Yogyakarta, 2001, him. 2
21 Muhammad yunus, Kamus Arab-Indonesia, Yayasan Penyelenggara, Penterjemah Penafsiran Al-Qur'an, Jakarta, 1973, him. 73
22Departemen Agama Republik Indonesia, Op.CiU, him. 447
23Nasrudin rozak, Dienul Islam, PT. A1 Ma'arif, Bandung, 1996, him. 38
28
bag i anak setiap hari. Bimbingan, kasih sayang, perlindungan, pengaruh, perhatian, dan keteladanannya kepada anak-anaknya merupakan kebutuhan fitrah.
2. Dasar Akhlakul Karimah Dasar atau sumber pokok yang mendasari akhlak Islam adalah Al-
Quran dan al hadis yang merupakan sumber utama Islam itu sendiri. Dalam sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Hakim dari IbnuAbbas, disebutkan: 1
01 L* 1 jJLdaJ
^) , j i j ( j j r ^ O *' u * j j
a ;__ 1*4
®' )
"Aku tingalkan ditengah-tengah kamu dua sumber hukum, yang apabila kamu berpegang teguh pada keduanya, maka kamu tidak akan tersesat, yaitu kitab Allah (Al-Quran) dan As-Sunah".24
d. Al-Qur'an Didalam Al-Qur'an Surat Al-Qolam ayat 4 Allah SWT berfirman:
(1 Ip-liJl) Olilj " Sesungguhnya engkau mempunyai budi pekerti yang tinggi".
Ayat diatas menjelaskan tentang akhlak nabi yang paling mulia dan yang tertinggi yang diberikan kepadanya. *
2
3
24Affan Madjre, SerialKhulbah Jum'at, Ikatan Masjid Indonesia, Jakarta, SKJ 157 Juli,
1994, him. 4523Imam Al-Ghozali, Ihya' Ulumuddin, As-Syifa, Semarang, 1994, him. 93 e. Al-Had is Rasulullah SAW tiada diutus Allah melainkan untuk membina dan 1 menyempurnakan akhlaq manusia. Seperti dalam sabdanya:
Artinnya:
- "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia".26
Selain Al-Qur'an sumbcr yang mcndasari akhlak dalam islam adalah Al-Hadits. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad , Nabi Muhammad SAW bersabda: d l j j ) .Lai?1- ULcJ
"Orang mukinin yang paling sempuma imannya ialah orang yang paling baik akhlaknya".27 (HR. Ahmad) Dari hadis tersebut dapat penulis simpulkan bahwa untuk dapat mempunyai iman yang sempuma, maka harus terlebih dahulu kita menyempurnakan akhlaknya.
3. Manfaat Akhlakul Karimah Didalam Al-Qur'an dan Al-hadis banyak sekali memberi informasi tentang manfaat akhlak yang mulia.
29
26 Imam Malik bin Anas, Al-Muwatho': Riwayat Yahya bin Katsir, Darul Fikri, Andalus, him. 605