PENGARUH AKTIVITAS ORANG TUA SEBAGAI BURUH TANI TERHADAP KEMAMPUAN MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi Kasus di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi Tahun 2005)

  

PENGARUH AKTIVITAS ORANG TUA SEBAGAI BURUH TANI

TERHADAP KEMAMPUAN MENYEKOLAHKAN ANAK

(Studi Kasus di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi

Tahun 2005)

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Saijana (S.Pd.I)

  

SRI PANUNTUN NURUL HIDAYAH

NIM. 111 01 021

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) SALATIGA

2006

DEPARTEMEN AGAMA

  J!. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : w w w.slainsalaliua.ac.id E-mail:

  

D E K L A R A S I

B ism illa h irra h m a n irra h im

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosyah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, Januari 2006 Peneliti

  Perpustakaan STAIN Salatiga Drs. Abdul Syukur, MSi iiiiiis s a iiiiii Dosen STAIN Salatiga

  06TD1009634.01 NOTA PEMBIMBING Salatiga, 30 Januari 2006

  Lamp. : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Sdr. Sri Panuntun Nurul Hidayah Ketua STAIN Salatiga di - SALATIGA Assalamu ’alaikum Wr. Wb.

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudara : SRI PANUNTUN NURUL HIDAYAH

  111 01 021

  Tarbiyah PAI PENGARUH AKTIVITAS ORANG TUA SEBAGAI BURUH TANI TERHADAP KEMAMPUAN MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi Kasus di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi Tahun 2005) Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasah.

  Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  W assalamu 'alaikum Wr. Wb.

  Nama NIM Jurusan Progdi

  Judul

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

  Jl. Stadion No. 2 Salatiga (0298) 323706

  

P E N G E S A H A N

  SKRIPSI Saudari : Sri Panuntun Nurul Hidayah dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 01 021 yang beijudul PENGARUH AKTIVITAS ORANG TUA SEBAGAI BURUH TANI TERHADAP KEMAMPUAN MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi Tahun 2005) telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah

  Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Selasa, 28 Februari 2006 yang bertepatan dengan tanggal 28 Muharram 1427 H. Dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  _ . .

  28 Februari 2006 M Salatiga,--------------------------

  29 Muharram 1427 H Panitia Ujian

  

MOTTO

“<Dan 6afvwasanya manusia tiada memperoleh selain apa yan g

teCaf diusahakannya” (Jin N a jm : 39)

  

<Belajarlah . . . kgrena seseorang tidaf^dilahirkgn dalam

keadaan pandai, dan pemiCikJtu tidaf^dHahirkgn dalam

keadaanyang 6odoh.

  

PERSEMBAHAN

Skrip si ini kupersembahkan kepada

  

1. A yahanda dan ibunda yang selalu mendo’akan , terima kasih yang tak

terhingga untuk semua pengorbanannya.

  

2. K a k a k -k a k a k k u serta keponakanku, m bak A m i, mas Woyo, mas Guh,

N ia n ’ Puput, m akasih atas dukungannya.

  3. Sahabat-sahabatku tersayang, keluarga besar P A I-A angkatan 2001,

  Salim, A n is, E m a, E li, Fita, Julek, Yati, m bak N urul, Yudhi, Panjol, Yaenal. Terima kasih atas dukungan, perhatian dan pengertian yang telah membuatku mengerti, merasakan, menjalani ja tu h bangun dan membuatku menjadi dewasa.

KATA PENGANTAR

  Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan taufik kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan kewajiban tugas penyusunan skripsi ini.

  Skripsi ini dimaksudkan guna memenuhi salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada jenjang strata satu yaitu gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri STAIN Salatiga.

  Kemudian dengan selesainya penulisan skripsi ini, maka penulis tidak dapat memberikan sesuatu yang lebih baik melainkan dengan mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

  1. Drs. Badwan, M.Ag, selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga yang telah mengijinkan dalam penyusunan skripsi ini.

  2. Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si, selaku pembimbing yang telah mengarahkan penulisan skripsi ini.

  3. Bapak dan ibu dosen serta karyawan di lingkungan STAIN Salatiga yang telah memberi bekal pengetahuan.

  4. Bapak kepala Desa Gembol beserta perangkat desa yang telah memberi i j in dan telah membantu dalam pembuatan skripsi ini.

  5. Ayah dan bunda serta seluruh keluarga yang telah mmbantu dan memberikan saran dan dorongan dalam menyelesaikan studi dan penulisan skripsi ini.

  6. Keluarga besar Son’s Club bapak Sonhaji, ibu Leni, mbak Novi, mbak Ria, Adi, Susi, Isnaini, Ema, Farida Ayu, Farida, Ipit, Mus Ulfa, Yulis n’ Vina.

  Makasih atas dukungan dan bantuannya baik moril maupun materiil, terlalu manis untuk dilupakan.

  7. Mas Yuli “Sahabat Comp” yang sudah membantu terselesainya skripsi ini.

  8. Masyarakat Desa Gembol sebagai obyek penelitian yan dengant ulus dan ikhlas memberi kesempatan kepada penulis. Serta semua pihak yang telah ikut membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini.

  Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya, maka penulis mohon kepada pembaca yang budiman untuk memberikan kritik dan saran yang konstruktif.

  Harapan penulis, semoga skripsi ini banyak membawa manfaat baik bagi penulis maupun pembaca.

  Salatiga, Januari 2006 Penulis

  SRI PANUNTUN NURUL HIDAYAE NIM : 111 01 021

  

DAFTAR ISI

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  1. Sejarah Berdirinya Desa Gembol, Kecamatan

   B. Data Demografi

  4. Daftar Nama Ketua RW dan RT di Wilayah Desa

  

  3. Sarana dan Lembaga Pendidikan Serta Kantor Instansi di

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  6. Faktor-faktor yang Mempunyai Aktivitas Orang Tua

  

  

  2. Analisa Pengaruh Aktivitas Orang Tua Sebagai Buruh Tani terhadap Kemampuan Menyekolahkan Anak di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  TABEL I DAFTAR NAMA KETUA RW DAN RT DI DESA

  

  

  

   TABEL V DATA TENTANG AKTIVITAS ORANG TUA SEBAGAI BURUH TANI DI DESA GEMBOL, KARANGANYAR,

  

  

  

  

  

  TABEL X NILAI DAN NOMINASI KEMAMPUAN

   TABEL XI FREKUENSI ALTERNATIF JAWABAN KEMAMPUAN MENYEKOLAHKAN ANAK SEBABAGAI BURUH TANI

  62 TABEL XII FREKUENSI KEMAMPUAN MENYEKOLAHKAN

  

  

  

  

  

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Masalah kemiskinan sekarang ini masih merupakan penyakit kronis, terutama di negara-negara sedang berkembang. Di Indonesia, masalah kemiskinan telah terasa sejak jaman kolonial Belanda. Dari waktu ke waktu masyarakat pedesaan terutama Jawa, menjadi semakin miskin. Kesejahteraan masyarakat semakin rendah. Pemilikan tanah semakin menyempit, sementara penduduk bertambah dengan cepat.

  Status yang konvensional di kalangan orang miskin di pedesaan biasanya adalah petani pemilik tanah kecil. Petani penyewa, buruh.1 Banyak mereka tidak mempunyai tanah, kalaupun tanah ada relatif kecil. Pada umumnya mereka menjadi buruh tani atau pekeija kasar di luar pertanian.

  Mereka yang hidup di bawah kemiskinan pada umumnya tidak memiliki faktor produksi sendiri. Seperti tanah yang cukup, modal ataupun ketrampilan. Faktor produksi yang dimiliki umumnya sedikit sehingga kemampuan untuk memperoleh pendapatan menjadi sangat terbatas.1

  2 Para tani merupakan golongan terendah pendapatannya. Pendapatan yang rendah itu terutama disebabkan oleh produksi yang rendah. Produksi yang rendah ini disebabkan lahan usaha taninya sangat sempit serta peralatan

  1 James C. Scotf, M oral E konom i Petani, LP3ES, Jakarta, 1976, him. 54

  2 Hadi Prayitno dan Lincolin Arsyad, Petani Desa dan K em iskinan, BPPE, Yogyakarta,

  2

  yang terbatas. Keadaan ini akan lebih buruk lagi jika lahan garapannya milik orang lain yang harus dibayar dengan uang sewa atau dengan bagi hasil.3 Orang tua adalah pendidik yang pertama, orang tua mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan anak. Karena dalam keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang paling utama dan pertama bagi anak. Oleh karena itu aktivitas orang tua sangat berpengaruh bagi anak. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan menyekolahkan anak adalah aktivitas orang tua.

  Dari pernyataan di atas bahwasanya orang tua mempunyai peranan khusus selain mencari nafkah juga mempunyai kewajiban mendidik anak-anak mereka. Khususnya di Desa Gembol Kecamatan Karanganyar Kabupaten Ngawi yang sebagian orang tua bekerja sebagai buruh tani. Untuk menambah kebutuhan ekonomi mereka sebagai buruh tani, mereka sering melakukan kegiatan di luar rumah setiap hari.

  Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian secara ilmiah tentang apakah ada “PENGARUH AKTIVITAS ORANG TUA SEBAGAI BURUH TANI

  TERHADAP KEMAMPUAN MENYEKOLAHKAN ANAK” (Studi Kasus di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi) Tahun 2005.

B. Penegasan istilah

  Skripsi ini berjudul “Pengaruh Aktivitas Orang Tua Sebagai Buruh Tani terhadap Kemampuan Menyekolahkan Anak”. Agar tidak terjadi kesalah

3 Ibid ., him. 99

  3

  pahaman dalam memahami judul ini penyusun mengelompokkan menjadi dua variabel:

  1. Aktivitas Orang Tua sebagai Buruh Tani Kata aktivitas berasal dari bahasa Belanda yaitu “aktivitieF yang artinya kegiatan.4 Buruh adalah orang yang bekerja untuk orang lain dan mendapatkan upah.5 Sedangkan tani adalah orang yang mata pencahariannya bercocok tanam, atau seorang laki-laki maupun perempuan yang secara sendiri sebagai bagian dari rumah tangga yang mengelola maupun dan menerjakan sebagai buruh, mengolah maupun mengembangkan, sehingga menghasilkan sebagian maupun seluruh kebutuhan-kebutuhan hidup.6

  Yang dimaksud aktivitas orang tua sebagai buruh tani adalah sebagai orang tua ayah atau ibu yang mempunyai kegiatan mtin dalam bekeija untuk mencukupi kebutuhan dalam rangka memberi nafkah bagi keluarganya. Adapun indikator dari aktivitas orang tua bekeija sebagai berikut: a. Keajegan pergi bekeija.

  b. Waktu yang digunakan untuk keluarga tersita untuk mencari nafkah.

  Karena lebih banyak bekeija daripada untuk keluarganya.

  c. Orang tua bekeija semata-mata karena memenuhi keadaan ekonomi.

  d. Jumlah penghasilan dari bekerja tidak mencukupi kebutuhan anaknya yang banyak.

  e. Pergaulan terbatas, karena terfokus oleh keija.

4 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, him. 17

  • •••id.,

  him. 139

  6 Francis Wahono, H ak-hak A sasi Petani dan Proses Perum usannya, Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas, Yogyakarta, 2002, him. 3

  4

  2. Kemampuan menyekolahkan anak Kemampuan berasal dari kata mampu yaitu bisa, sanggup, mempunyai harta lebih. Kemampuan adalah kesanggupan, kekayaan.7 8

  Sedangkan menyekolahkan adalah memasukkan ke sekolah, memberikan

  g

  biaya sekolah. Yang dimaksud kemampuan menyekolahkan anak adalah kekuatan atau kesanggupan orang tua membiayai anak untuk bersekolah.

  Adapun indikator dari kemampuan menyekolahkan anak sebagai berikut: a. Kemampuan membayar uang pendaftaran b. Kemampuan membayar SPP.

  c. Kemampuan membelikan seragam sekolah

  d. Keampuan membayar buku-buku paket

  e. Kemampuan membeli alat-alat tulis dan sebagainya

  C. Rumusan Masalah Permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana aktivitas orang tua sebagai buruh tani di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi ?

  2. Bagaimana kemampuan orang tua dalam menyekolahkan anak di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi ?

  7 Ib id , him. 533

  8 Ibid., him. 796

  5

  3. Apakah ada pengaruh aktivitas orang tua sebagai buruh tani terhadap kemampuan menyekolahkan anak di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi ?

D. Tujuan Penelitian

  Suatu kegiatan tidak dinamakan penelitian kalau tidak mempunyai tujuan, demikian juga penelitian ini tidak lepas dari tujuan, adapun tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui aktivitas orang tua sebagai buruh tani di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi.

  2. Untuk mengetahui kemampuan orang tua dalam menyekolahkan anak di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi.

  3. Untuk mengetahui pengaruh positif aktivitas orang tua sebagai buruh tani terhadap kemampuan menyekolahkan anak di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi.

E. Hipotesis

  Hipotesis penelitian adalah tujuan yang mungkin benar atau mungkin juga salah dan dia akan ditolak jika salah atau palsu dan diterima jika fakta- fakta kebenarannya.9

  Dari judul di atas, maka dapatlah diambil suatu kesimpulan hipotesisnya sebagai berikut: ada pengaruh yang positif antara aktivitas orang tua bekerja sebagai buruh tani terhadap kemampuan menyekolahkan anak di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi.

9 Sutrisno Hadi, M etodologi Research /, Yayasan Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta,

  6 F. Metodologi

  1. Populasi dan sampel Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi dibatasi sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama.10 * Sedangkan sampel adalah jumlah pendidik yang jumlahnya kurang dari populasi11 atau sebagian populasi yang diteliti.

  Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat atau warga Desa Gembol yang berprofesi sebagai buruh tani sebanyak 160 orang. Tehnik pengambilan sample penulis menggunakan teknik random sampling (secara acak) yaitu masing-masing individu mendapatkan hak secara sama untuk menjadi sampel penelitian, dalam populasi apabila subyeknya kurang dari 100 orang dapat dilakukan semuanya selanjutnya jika subyeknya besar dapat dilakukan 10 - 15% atau lebih.12 Karena populasi ada 160 orang, yang berarti di atas 100 di bawah

  1000, maka tidak ada ketentuan yang pasti jumlah sampel yang harus diambil. Oleh karena itu penulis menggunakan 25%, dengan jumlah sampel 40 orang.

  2. Tehnik pengumpulan data Untuk mengumpulkan data yang baik, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang bersifat pokok dan teknik bantu, yaitu diantaranya:

  10 Sutrisno Hadi, Statistik II, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1986, hln?. 2220 u Ibid., him. 221 ‘12Suharini Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, edisi Revisi IV,

  Rineka Cipta, Jakarta, 1998, him. 120

  7

  a. Tehnik angket Yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.13 Sehingga tehnik ini digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data dari aktivitas orang tua sebagai buruh tani terhadap kemampuan menyekolahkan anak.

  b. Interview Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan dengan interview guide (panduan wawancara).14 c. Dokumentasi

  Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan dokumen yang ada. Dengan menggunakan metode ini dapat diperoleh catatan atau arsip yang berhubungan dengan penelitian. Metode ini digunakan untuk menghimpun data yang berhubungan dengan aktivitas orang tua terhadap kemampuan menyekolahkan anak.

  d. Observasi Metode observasi di dalam pengertian psikologi, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan. Meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap semua objek dengan menggunakan seluruh alat

  

13 Anas Sujidono, Pengantar Statistik Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta, 1991, him. 27

  14 Moh. Nazir, M etode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983, him. 234

  8

  indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, gunakan untuk mengumpulkan data lapangan yang berupa keadaan fisik dan lain-lain yang terdapat di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi.

  3. Tehnik Analisis Data Untuk menganalisis data penulis menggunakan rumus statistik, yakni data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus : Keterangan : P : Prestasi dari gejala yang diukur F : Frekuensi

  N : Jumlah banyaknya subyek Sebagaimana dijelaskan di muka bahwa penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif maka data yang terkumpul diolah dikuantitatifkan dengan menggunakan statistik, dengan rumus product moment sebagai berikut: penciuman, pendengaran dan pengecap.15 Metode observasi ini penulis

  ( J x y p Y ) r

  9 Keterangan: rxy : Koefisien korelasi variabel X dan variabel Y X : Variabel pengaruh Y : Variabel terpengaruh

  X Y : Perkalian antara variabel X dan variabel Y N : Jumlah sampel16

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, dengan masing- masing bab memuat beberapa sub bab. Adapun susunannya sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Pada pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, metodologi, serta sistematika penulisan skripsi.

  BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini meliputi: A. Pengertian aktivitas, tujuan aktivitas orang tua manusia dan kebutuhan keija, kewajiban manusia untuk bekeija, fungsi kerja, dan faktor yang mempengaruhi aktivitas.

  B. Pengertian kemampuan menyekolahkan, faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan dan hubungannya antara aktivitas orang tua sebagai buruh tani dengan kemampuan menyekolahkan anak.

  10 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

  Dalam bab ini gambaran umum Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi

  A. Gambaran umum tentang Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi

  1. Letak wilayah

  2. Sosial ekonomi masyarakat

  3. Sarana dan lembaga pendidikan serta kantor-kantor di Desa Gembol

  4. Struktur pemeritnahan Desa Gembol

  B. Data Demografi L Berdirinya Desa Gembol

  2. Analisa pengaruh aktivitas orang tua sebagai buruh tani terhadap kemampuan menyekolahkan anak di desa Gembol.

  C. Penyajian Data

  1. Data tentang aktivitas orang tua sebagai buruh tani

  2. Data tentang kemampuan menyekolahkan anak

  BAB IV ANALISIS DATA Analisis pendahuluan, analisis kedua, dan analisis lanjut. BAB V PENUTUP Meliputi: kesimpulan, saran-saran dan penutup DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Orang Tua Bekerja

  1. Pengertian aktivitas Kata aktivitas berasal dari bahasa Belanda yaitu aklivitiet yang artinya kegiatan.1 Sedangkan istilah aktivitas adalah suatu kegiatan yang memberikan kontribusi terhadap sebuah hasil. Dalam aktivitas manusia dituntut untuk mengembangkan motivasi agar dapat mengarahkan dan memberikan manfaat terhadap proses kegiatan seseorang. Pengertian di atas menunjukkan bahwa aktivitas dapat menghasilkan seseorang dalam sebuah kegiatan yang dapat menghasilkan seseorang dalam sebuah kegiatan yang dapat menghasilkan keuntungan terhadap diri sendiri maupun keuntungan masyarakat.

  Sehingga aktivitas dapat dikategorikan sebagai bentuk pekerjaan karena dalam makna pekerjaan terkandung dua aspek yang harus dipenuhi secara nalar, yaitu sebagai berikut:

  a. Aktivitas dilakukan karena adanya dorongan untuk mewujudkan sesuatu sehingga tumbuh rasa tanggung jawab yang besar untuk menghasilkan karya atau produk berkualitas. Baginya bekerja itu adalah ibadah sebuah upaya untuk mewujudkan performance hidupnya. *

  12

  b. Apa yang dilakukan tersebut dilakukan karena kesenjangan, sesuatu yang direncanakan apa yang dilakukan benar-benar memberikan kepuasan dan manfaat. Dan apa yang dilakukan memiliki alasan-alasan untuk mencapai arah dan tujuan, yang secara dinamis memberikan makna bagi diri dan lingkungannya.2

  Masalah kependudukan, terutama pedesaan pada dasarnya mencakup berbagai hal yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.

  Dalam bentuk yang sederhana, kesejahteraan masyarakat itu sendiri mencakup pengertian, paling kurang bahwa seseorang itu mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, terutama kepentingan pokok seperti sandang, pangan dan papan sehari-hari.3

  Para petani, bagaimanapun memerlukan tanah (lahan) garapan untuk bercocok tanam dalam upaya mereka memenuhi kebutuhan hidupnya. Betapapun bertani merupakan suatu pekerjaan berat banyak menghabiskan tenaga (energi) dan waktu. Jadi didalam masyarakat yang masih bertahan dengan sistem, hampir semua pekerjaan di atas iahan dikerjakan sendiri oleh kepala keluarga dan atau bersama-sama anggota keluarganya, terutama pada masa puncak kegiatan.4

  2. Tujuan aktivitas orang tua bekerja Tujuan aktivitas orang tua bekerja adalah untuk menambah kebutuhan ekonomi keluarga, karena bekeija merupakan suatu tuntutan

  2Toto Tasmara, M em budayakan Etos Kerja Islam i, Gema Insani. Jakarta 2002. him. 24-25

  3Bahreint T Sugihen, Sosiologi Pedesaan (Suatu Pengantar), PT Raja Gratlndo Persada, Jakarta, 1996, him 88

  13

  bagi insan dunia. Mereka selalu berusaha bekeija untuk mencapai tujuan, tergantung tujuannya yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menunjang ekonomi mereka.

  Manusia bekeija bertujuan untuk mendapatkan upah atau gaji dari pekerjaannya. Karena dari setiap pekeijaan yang dilakukan dari setiap buruh harus ada timbal balik yang seimbang. Jadi setiap atasan harus memberi haknya buruh yaitu berupa gaji/upah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah sebagai berikut:

  

“berilah upah pekerja itu sebelum kering keringatnya ”5

  Ayat di atas menunjukkan bahwa kita dianjurkan untuk mencari kebahagiaan di dunia dengan jalan bekeija. Maksudnya mengusahakan segala kebutuhannya dengan tangan mereka sendiri dan jangan sesekali tergantung dari uluran orang lain.

  3. Manusia dan Kebutuhan Keija

  a. Kedudukan manusia Manusia adalah makhluk Allah, ia dan alam semesta bukan teijadi sendirinya tetapi dijadikan Allah, manusia diciptakan oleh

  Allah ditempatkan pada kedudukan yang mulia. Sesuai dengan kedudukannya yang mulia itu, Allah menciptakan manusia dalam

  14

  bentuk fisik yang bagus dan seimbang, sebagaimana dalam firman Allah dalam surat At Tiin ayat 4, yaitu :

  “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya ” (QS. At tiin : 4)6

  Djoko Wdagdho mengemukakan beberapa kali sebagai tanda kemuliaan manusia adalah sebagai berikut: 1) Semua unsur dapat dikuasai manusia dan dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya.

  2) Manusia mampu mengatur perkembangan hidup makhluk lain. 3) Manusia mampu mengusahakan agar apa yang ada di alam ini tidak saling meniadakan.

  4) Manusia mampu mengubah apa yang ada di alam ini yang secara alamiyah tidak bermanfaat menjadi bermanfaat.

  5) Manusia memiliki kreativitas, mampu menciptakan benda-benda yang diperlukan dengan bentuk dan model menurut keinginannya.

  6) Manusia memiliki rasa indah, mampu menciptakan benda-benda seni yang dapat menambah kenikmatan hidup rohaninya.

  7) Manusia memiliki alat untuk berkomunikasi, dengan sesamanya yang disebut bahasa, yang memungkinkan mereka dapat saling bertukar informasi demi kesempurnaan hidup bersama.

  15

  8) Manusia memiliki sarana pengatur kehidupan bersama yang disebut sopan santun atau tata susila yang memungkinkan terciptanya suasana kehidupan bersama yang tertib dan saling menghargai.

  9) Manusia memiliki ilmu pengetahuan karenanya kehidupan mereka makin berkembang dan makin sempurna.

  10) Manusia memiliki pegangan hidup antar sesama demi kesejahteraan hidupnya di dunia selain juga mengatur “pergaulannya” dengan sang pencipta demi kebahagiaan hidup dL akherat kelak.7

  Untuk mempertahankan kedudukannya ang mulia dan bentuk pribadi yang baik, Allah melengkapinya dengan akal dan perasaan yang memungkinkan menerima dan mengembangkan ilmu pengetahuan, membudayakan ilmu yang dimiliki, b. Kebutuhan kerja

  Semua tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikisnya. Di dalam bukunya R. I Suharsini

  Cibroto telah mengungkapkan lima tingkatan kebutuhan manusia pada umumnya, anak pada khususnya (mengutip pada teori Abraham Maslow) adalah sebagai berikut :

  16

  1) Kebutuhan fisiologis, seperti kebutuhan makan, minum, tidur, perlindungan dan sebagainya.

  2) Kebutuhan keamanan, seperti teijamin keamanannya, terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan, dan kelaparan. 3) Kebutuhan untuk dicintai, setiap orang atau anak selalu mendambakan cinta kasih. Artinya mencintai dan dicintai, maksudnya anak memerlukan cinta kasih orang tuanya. 4) Kebutuhan harga diri, termasuk kebutuhan dihargai karena prestasi setiap anak akan merasa terhina apabila kepribadiannya tersinggung. 5) Kebutuhan menyatakan diri seperti kebutuhan mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki.s

  Berdasarkan urutan kebutuhan menurut Abraham Maslow, pada mulanya kebutuhan manusia yang paling mendesak adalah kebutuhan fisiologis. Jika kebutuhan fisiologis telah terpenuhi. Maka kebutuhan-kebutuhan berikutnya yang mendesak adalah kebutuhan akan keamanan. Apabila kebutuhan inipun telah terpenuhi, maka timbullah kebutuhan berikutnya yang dirasakan mendesak, yaitu kebutuhan untuk dicintai. Demikian seterusnya sampai pada tingkat kebutuhan menyatakan diri.

  sSuhartin Cibroto. Cara M endidik A nak dalam Keluarga M asa Kini Bharata K-rva

  17

  4. Kewajiban manusia untuk bekeija Manusia merupakan mahluk jasmaniah. Sebagai makhluk jasmaniah manusia mempunyai sejumlah kebutuhan jasmaniah seperti sandang, pangan, papan, udara dan sebagainya. Guna memenuhi kebutuhan jasmaniahnya itu manusia bekerja dan berusaha. Walaupun bekerja berusaha itu tidak semata-mata hanya untuk keperluan jasmaniahnya semata. Dalam pekeijaan manusia dapat memperoleh kepuasan rohaniah.9

  5. Fungsi Kerja Bekerja menurut Islam bukan semata-niata untuk kepentingan jasmaniah dan duniawiah, melainkan juga merupakan sarana pemenuhan kebutuhan mental spiritual dan keperluan ukhrawi, sehingga mengandung nilai ibadah. Karena mempunyai nilai ibadah tersebut, maka bekeija menurut konsep Islam tidak boleh sekadar bekerja untuk bekerja, bekerja untuk makan.10

  Fungsi kerja menurut Islam :

  a. Fungsi memenuhi kewajiban hakiki kemanusiaan seperti yang diperintahkan oleh Allah. Dengan kata lain bekerja bagi seorang muslim merupakan suatu upaya untuk memenuhi perintah Allah.

  b. Fungsi memenuhi kebutuhan jasmaniah (sandang, pangan, papan, kesehatan). Dengan bekerja orang akan bisa memenuhi kebutuhannya

  ;Thohari Musnawar, Dasar-dasar Konseptual Bim bingan dan K onseling Islam i, UI1 Press, Yo"vakarta. 1992, him 119

  18

  untuk memperoleh pakaian, makanan, dan minuman serta tempat tinggal.

  c. Fungsi memenuhi kewajiban memelihara keluarga. Bekerja merupakan kewajiban bagi kepala keluarga untuk memberi nafkah bagi keluarganya.

  d. Fungsi memenuhi hidup kemasyarakatan. Bekerja bukan semata-mata untuk kepentingan dirinya sendiri dan keluarganya, melainkan juga sebagai fungsi sosial.

  6. Faktor-faktor yang mempunyai aktivitas orang tua bekerja Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas seorang buruh untuk memenuhi kehidupan keluarganya. Adapun faktor-faktornya adalah :

  a. Faktor keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak. Orang tua dalam hal ini ayah dan ibu yang menciptakan situasi keluarga tenang dan damai. Dengan demikian peranan orang tua dalam keluarga merupakan peletak bagi pendidikan anak-anaknya untuk pendidikan selanjutnya.

  Jadi orang tua mempunyai peranan yang sangat penting terhadap keberhasilan pendidikan anak-anaknya, baik pendidikan di sekolah maupun di keluarga. Oleh karena itu pendidikan dalam keluarga akan mewarnai pendidikan anak selanjutnya.

  19 Menurut Horlock (1956 : 437), keluarga merupakan “training centre ” bagi penanaman nilai-nilai. Dalam mengembangkan fitrah

  beragama anak dalam lingkungan keluarga, maka ada beberapa hal lagi yang menjadi kepedulian (perhatian) orang tua yaitu sebagai berikut: 1) Karena orang tua merupakan pembina pribadi yang pertama bagi anak, dan tokoh yang diidentifikasi atau ditiru anak, maka seyogyanya dia memiliki kepribadian yang baik. Kepribadian orang tua baik yang menyangkut sikap, kebiasaan, perilaku, atau tata cara hidupnya merupakan unsur-unsur yang tidak langsung memberikan pengaruh terhadap perkembangan.

  2) Orang tua hendaknya memperlakukan anaknya dengan baik.

  Perlakuan yang otoriter (perlakuan yang keras) akan mengakibatkan perkembangan pribadi anak yang kurang diharapkan, begitu pula perlakuan yang permisif (terlalu memberi kebebasan) akan mengembangkan pribadi anak yang tidak bertanggung jawab atau kurang memperdulikan tata nilai yang dijunjung tinggi dalam lingkungannya.

  3) Orang tua hendaknya memelihara hubungan yang harmonis antara anggota keluarga (ayah dengan ibu, orang tua dengan anak, dan anak dengan anak).!!

  Bekerja merupakan bentuk dari kegiatan yang wajar bagi manusia. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi orang-orang yang

  "Djawad Dahlan, Psikologi Perkembangan Anak dan Rem aja, Bandung, 2000,

  2 0

  bekerja untuk mengingkari atau tidak mau bekeija. Bekeija juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, karena pada lingkungan keluarga tersebut yang menentukan semangat para pekerja. Apabila dalam keluarga tersebut bahagia dan harmonis, maka saat bekerja mengalami ketenangan jiwa. Tapi sebaliknya dalam keluarga tersebut mengalami kegoncangan, maka buruh dalam bekerja akan terasa terganggu.

  b. Faktor dari diri sendiri Setiap individu mempunyai watak dan kepribadian yang berbeda-beda, sehingga mengarahkan kepada sikap percaya pada diri sendiri. Dan setiap individu wajib mempersiapkan diri untuk hidup wajar. Pekerjaan merupakan hal yang harus diemban dalam hidup.

  Sudah menjadi dasar pokok dalam syariat Islam bahwa setiap individu harus memerangi kemiskinan dengan menggunakan senjatanya yaitu bekerja dan berusaha, karena bekerja disamping untuk menutupi atau memenuhi keperluan hidup yang primer juga sebagai senjata utama memerangi kemiskinan. Karena:

  1) Bekerja adalah merupakan kegiatan manusia itu sendiri 2) Bekerja sebagai manifestasi ibadah kepada Allah 3) Bekerja dengan landasan kejujuran dan berhati-hati berarti mencari keadilan.

  4) Bahwa harta benda tidak datang dengan sendiri tanpa dilandasi dengan usaha.

  21

  c. Faktor upah Manusia bekerja bertujuan untuk mendapatkan upah/gaji dari pekerjaannya. Karena dari setiap pekerjaan yang dilakukan dari setiap buruh harus ada timbal balik yang seimbang dengan atasannya. Jadi setiap atasan harus memberi haknya buruh yaitu berupa gaji/upah.

  7. Tugas dan tanggung jawab orang tua Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat ia belajar menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Pendidikan yang ada dalam keluarga mencerminkan latar belakang keluarga itu sendiri, dan latar belakang itulah, orang tua harus memikirkan dan mempertimbangkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga dan juga sebagai seorang pendidik yang utama dan pertama.

  8. Peran orang tua Adapun peran orang tua dibedakan menjadi 2 segi, yaitu :

  a. Orang tua sebagai pelindung Bahwasanya orang tua sebagai pelindung harus dapat menjaga serta memelihara keselamatan dan kelangsungan hidup keluarga, baik jasmani maupun rohani. Dengan demikian anak akan merasa aman dan tentram di tengah kehidupan orang tua yang bertanggung jawab.

  Karena anak merupakan amanat Allah yang harus dilindungi dari ancaman dan hambatan yang mengganggu pertumbuhan anak. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang sangat penting yang harus

  2 2

  diperhatikan sebagai kebutuhan. Zakiyah Daradjat menjelaskan bahwa kebutuhan tersebut adalah: 1) Kebutuhan rasa kasih sayang

  Kehilangan kasih sayang adalah faktor yang paling berbahaya dalam hidup si anak yang dapat menimbulkan kegelisahan, kegoncangan jiwa dan mungkin membawanya kepada gejala-gejala seperti : tidak percaya kepada diri sendiri, merasa sedih, pertumbuhan fisik, mental dan sosialnya menjadi terhalang. 2) Kebutuhan akan rasa aman

  Unsur-unsur pokok dalam rasa aman itu adalah kasih sayang, ketentraman dan penerimaan. Maka anak-anak yang merasa sungguh dicintai orang tua dan keluarganya pada umumnya akan merasa bahagia dan aman.12

  3) Kebutuhan akan harga diri Setiap anak merasa bahwa dia mempunyai tempat dalam keluarga keinginannya diperhatikan, ingin supaya ibu bapaknya mau mendengarkan dan tidak mengacuhkan apa yang dikatakannya.

  4) Kebutuhan akan rasa kebebasan Kebebasan yang kita maksud di sini bukanlah kebebasan yang tidak mengenal batas, tapi adalah kebebasan dalam batas- batas kewajaran. Misalnya anak-anak dalam urusan pribadinya

  23

  seperti dalam permainan, jangan kita menentukan bagaimana dia bermain.13 5) Kebutuhan rasa sukses

  Setiap anak akan merasa bahwa apa yang diharapkan daripadanya, dapat dilakukannya dan ia merasa sukses (mampu) mencapai sesuatu yang diinginkan oleh orang tuanya. 6) Kebutuhan akan rasa mengenal

  Sering kita lihat anak berusaha memegang sesuatu dengan tangan sambil memeriksa dan melihat-lihat barang dengan matanya. Tiadakan ini sebenarnya adalah merupakan usaha dan si anak untuk mengetahui barang-barang yang baru dalam lingkungan.14

  b. Orang tua sebagai pemimpin Fungsi orang tua dalam hal ini harus memberi dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral kepada yang dipimpinnya, yaitu keluarga. Artinya baik buruknya keluarga tergantung pada orang tuanya. Sikap orang tua tidak hanya mempunyai pengaruh kuat pada hubungan di dalam keluarga tetapi juga pada sikap dan perilaku anak. Karena perlakuan terhadap seorang anak oleh orang tuanya mempengaruhi sikap si anak itu terhadap orang tua dan hubungan berkembang diantara mereka.l'

  1'Ib id , him. 94

  " ib id . , him. 97

  24 B. Kemampuan Menyekolahkan Anak

  1. Pengertian Kemampuan Menyekolahkan Kemampuan berasal dari kata mampu yaitu bisa, sanggup, mempunyai harta lebih. Dan kemampuan berarti kesanggupan ‘

  Kemampuan menyekolahkan anak adalah kekuatan atau kesanggupan orang tua untuk membiayai anak bersekolah.

  Anak adalah generasi yang diciptakan bagi kelangsungan kehidupan mendatang. Seorang anak merupakan amanah dan Allah yang harus dididik dan diarahkan. Orang yang sangat berpengaruh dalam kehidupan anak adalah orang tua. Oleh karena itu seperti apapun keadaan orang tua, hendaknya harus memelihara anak-anak dan keluarganya

  Orang tua menyekolahkan anak-anaknya karena mereka percaya bahwa pendidikan di sekolah menjadikan anak mereka padai. memiliki pengetahuan dan ketrampilan, sehingga mempunyai masa depan \ang baik.

  Orang tua pasti mempunyai komitmen, sehingga mau menyekolahkan anaknya, meskipun harus mengerluarkan biaya yang tinggi. Mereka sadar akan tanggung jawabnya terhadap anak dan selalu berusaha untuk mendidiknya dengan

  2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan

  a. Faktor ekonomi Keadaan ekonomi seseorang mempengaruhi kehidupannya dalam pekerjaan, maka biaya yang diperlukan boleh ;adi besar

  25 Demikian pula denganmodal yang diperlukan untuk memulai suatu

  pekerjaan boleh jadi tidak dapat disediakan oleh semua orang.17 Keadaan sosial ekonomi keluarga dapat juga berperan terhadap perkembangan anak-anak. Keluarga yang kaya mampu menyediakan keperluan materiil bagi anak-anaknya. Sebaliknya anak yang alhir di keluarga miskin, kebutuhan-kebutuhan yang bersifat tidak materiil tidak terpenuhi. Kalaupun terpenuhi hanya secara minimal, kedua orang tuanya bekerja keras agar kebutuhan keluarganya terpenuhi.

  Bahkan anak-anak membantu pekerjaan orang tuanya, orang tua karena terlalu sibuk mencari nafkah. Perhatian terhadap anaknya akan berkurang karena keadaan memaksa demikian.18

  Ciri-ciri kemiskinan adalah sebagai berikut: 1) Mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan pada umumnya tidak memiliki faktor produksi sendiri, seperti tanah yang cukup, modal ataupun ketrampilan. Faktor-faktor yang dimiliki umumnya sedikit, sehingga kemampuan untuk memperoleh pendapatan menjadi sangat terbatas. 2) Mereka pada umumnya tidak mempunyai kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri. Pendapatan yang diperoleh tidak cukup untuk memperoleh tanah atau modal usaha. 1

  1 Attia Mahmood Hana, Bim bingan dan Pekerjaan /, (Alih bahasa Zakiyah Darajat), Bulan Bintang, Jakarta, 1978, him. 225

  26

  3) Tingkat pendidikannya pada umumnya rendah, tidak sampai tamat SD. Waktu mereka pada umumnya habis tersita untuk mencari nafkah.

  4) Banyak diantara mereka tidak mempunyai tanah, kalau ada relatif kecil. Pada umumnya mereka bekerja sebagai buruh tani.19 Kelas sosial seseorang siswa mempunyai hampir seluruh variabel pendidikan, yakni diantaranya tentang kesanggupan, lingkungan yang menimbulkan perkembangan intelegensi, aspirasi, motivasi konsep diri tentang kesanggupan. Pada keluarga sosial yang rendah, dimana lingkungannya yang sangat kurang menimbulkan dan merangsang tumbuh berkembangnya intelegensi, motivasi juga kurang karena terbatasnya sarana dan prasarana dalam pemenuhan kebutuhan penyelenggaraan pendidikan.

  Keadaan ekonomi keluarga memang cukup dominan dalam memberikan konstribusi terhadap belajar anak. Orang tua atau keluarga akhirnya akan tersudut pada kemampuan mengantarkan anak pada jenjang sekolah. Memberikan kebutuhan akan seragam, memberikan peralatan tulis dan biaya-biaya kegiatan lainnya. Misal mengikuti kegiatan ekstra yang juga memerlukan biaya ekstara.

  Pada suatu titik tertentu setelah merasakan begitu beratnya mencarikan biaya pada anak, bagi jenjang tertentu, maka timbullah gambaran dan bayangan akan berat dan tingginya biaya yang akan

  27

  diperlukan bagi penyelenggaraan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi.

  Secara sampel saja dapat ditarik kesimpulan atau asumsi yang dapatlah disandarkan pada kenyataan-kenyataan riil saat ini. Apalagi pada saat krisis ini terlalu banyak anak yang telah terputus motivasi belajarnya karena terlalu seret dan susahnya memperoleh sarana-sarana yang diperlukan bagi kelanjutan sekolah.

  Tidak jarang ditemukan anak-anak usia sekolah yang harus / dengan terpaksa ikut bekeija mencari nafkah. Tidak sedikit kita melihat pada jam-jam sekolah anak-anak menjadi pengasong, pengamen dan masih banyak lagi yang lain. Hal inilah kadang-kadang dengan sendirinya menimbulkankepasrahan atas keadaan himpitan ekonomi yang disusul dengan melonjaknya harga-harga kebutuhan hidup telah memaksa untuk melakukan prioritas kebutuhan yang lebih dari hal yang dapat dipandang untuk melanjutkan hidupnya. Karena faktor orang tua sangat besar pengaruhnya,

  b. Faktor lingkungan Sartain (seorang ahli psikologi Amerika) mengatakan bahwa yang dimaksud, dengan lingkungan (environment) meliputi semua kondisi dalam dunia ini dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life proses.

  Menurut definisi yang luas ini, ternyata bahwa di dalam lingkungan kita atau di sekitar kita tidak hanya terdapat sejumlah

  28

  faktor pada suatu saat, tetapi terdapat pula faktor-faktor lain yang banyak sekali. Yang secara potensial sanggub atau dapat mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku kita. Akan tetapi, lingkungan kita yang aktual (yang sebenarnya) hanyalah faktor-faktor dalam dunia sekeliling kita, yang benar-benar secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku kita. Lingkungan sosial adalah semua orang atau manusia lain yang mempengaruhi kita.20

  Kita semua tentu telah maklum bahwa pengaruh keluarga terhadap pendidikan anak-anak berbeda-beda. Sebagian orang tua atau keluarga mendidik anak-anaknya menurut pendirian-pendirian modem. Sedangkan sebagian lagi masih menganut pendirian-pendirian yang kuno atau kolot. Keadaan tiap-tiap keluarga berlain-lainan pula satu sama lain. Ada keluarga yang kaya, ada yang kurang mampu.21

  

C. Hubungan antara Aktivitas Orang Tua sebagai Buruh Tani dengan

Kemampuan Menyekolahkan Anak

Dokumen yang terkait

ANALISIS USAHA TANI TEMBAKAU (Studi Kasus di Desa Tawing, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung)

1 18 2

HUBUNGAN AKTIVITAS ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI CABAI RAWIT (Capsicum frutescents L.) (Studi Kasus di Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember)

0 3 26

HUBUNGAN AKTIVITAS ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI CABAI RAWIT (Capsicum frutescents L.) (Studi Kasus di Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember)

0 5 26

HUBUNGAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN ANAK (Studi Deskriptif di Desa Paleran Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember)

1 9 15

ANALISIS PERTANGGUNG JAWABAN ORANG TUA SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN TERHADAP ANAK (Studi Kasus Perkara Nomor : 841/PID.SUS/2014/PN,TJK)

0 3 62

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SEBAGAI BURUH SAWIT TERHADAP PENDIDIKAN FORMAL ANAK

0 1 10

PERSEPSI REM AJA TERHADAP KEBERAGAMAAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU SOSIAL (Studi Korelasi di Desa Japan Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang 2005)

0 0 88

PENGARUH TINGKAT SOSIAL EKONOMI TERHADAP KESADARAN ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE PERGURUAN TINGGI (Studi Korelasi Pada Keluarga Muslim di Desa Sidoharjo, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) - Test Repository

0 0 84

PENGARUH KENAIKAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK DI DESA MANTRIANOM, KECAMATAN BAWANG, KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2005

0 0 99

TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KOMITMEN MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi Kasus Pada Masyarakat Poncol Desa Klero Tahun 2005 ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Tarbiyah

0 0 98