HUBUNGAN PENGUMUMAN INFORMASI LABA DENGAN RETURN SAHAM : PERBANDINGAN PERUSAHAAN PERATA DAN NONPERATA LABA

  HUBUNGAN PENGUMUMAN INFORMASI LABA DENGAN RETURN SAHAM : PERBANDINGAN PERUSAHAAN PERATA DAN NON-

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

PERATA LABA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DIAJUKAN OLEH LINA SRI RAHAYU NIM: 041113091 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2015

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi

  LINA SRI RAHAYU HUBUNGAN PENGUMUMAN INFORMASI LABA DENGAN RETURN

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi

  LINA SRI RAHAYU HUBUNGAN PENGUMUMAN INFORMASI LABA DENGAN RETURN

SAHAM : PERBANDINGAN PERUSAHAAN PERATA DAN NONPERATA LABA

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi

  LINA SRI RAHAYU HUBUNGAN PENGUMUMAN INFORMASI LABA DENGAN RETURN

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Pengumuman Informasi Laba dengan Return Saham: Perbandingan Perusahaan Peratan dan Non Perata Laba” dengan baik.

  Skripsi ini ditulis sebagai upaya melengkapi syarat untuk mencapai Sarjana Strata-1, semoga dengan terselesaikannya skripsi ini dapat memberikan sumbangsih bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan para pembaca.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada :

  1. Prof. Dr. H. Muslich Anshori, SE., M.Sc., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

  2. Drs. Agus Widodo M., M.Si., Ak., CMA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

  3. Dr. I Made Narsa, SE., M.Si., Ak., CA., CSRS. selaku dosen pembimbing yang telah memberi bimbingan, nasehat dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini, serta pembelajaran pengalaman yang sangat berharga dari beliau.

  4. Dr. Elia Mustikasari, SE.,M.Si.,BKP.,AK., selaku dosen wali atas perhatian dan motivasinya selama masa perkuliahan.

  5. Ayah, Ibu, Adikku serta keluarga besar tercinta, terimakasih untuk doa dan dukungan serta semangatnya yang selalu menemani. v

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  6. Teman-teman AKS1 angkatan 2011 Unair, teman-teman kelas K AKS1 Unair, AKS1 Unggulan cak.

  7. Sahabat senasib dan seperjuangan yang sudah seperti keluarga sendiri: Ana, Viva, Lia, Dimas, Bagus, dan Amel yang selalu bisa diandalkan untuk sharing segalanya serta Emil atas basecamp dan semuanya.

  8. Teman-teman nge-RBC: Prili, Kiwek, Nikmah, Monic dkk. serta motivator tiada henti dari Soy, Risna, Lena, Kiki dkk.

  9. Teman-teman KKN-BBM 49 desa Pojok: Siska, mbak Ulul, mbak Komang, bang Ivan, Rizky, Yayan, Sekar, Yusfi, mbak Rani dkk.

  10. Teman-teman lama yang akan tetap awet: mbak Eril, mbak Nur (sd), Meme, Aw, Ea, Tp dan Fitria (smp), Ika, Miss, Elvi, Fiska dkk (sma).

  11. AR yang akan selalu menjadi penyemangat dan salah satu alasan untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

  12. Semua pihak yang belum tertulis yang telah membantu penulis selama masa kuliah dan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya penulis mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan ke depan.

  Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan umumnya kepada pembaca.

  Surabaya, April 2015 Penulis vi

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pengumuman informasi laba dengan return saham yang diproksi dengan cumulative abnormal return (CAR), dan menganalisis perbedaan pengaruhnya atas kelompok perusahaan yang mengalami goodnews maupun badnews serta kelompok perata dan non perata laba yang diklasifikasi berdasarkan indeks Eckel pada perusahaan manufaktur yang

  listed di BEI. Dalam perhitungan abnormal return menggunakan market model

  untuk menentukan expected return dan menggunakan koreksi beta dengan metode fowler and rorke 4 lag 4 lead. Model penelitian event study ini menggunakan 74 sampel yang diteliti selama 11 hari periode uji menggunakan T-Test. Dengan menggunakan uji One Sample T-Test didapatkan hasil bahwa pengumuman informasi laba berhubungan dengan return saham yang ditunjukkan oleh nilai CAR signifikan pada sebelum pengumuman, hal ini mengindikasikan terjadi kebocoran informasi. Sedangkan pada hari pengumuman dan setelahnya CAR juga signifikan yang berarti pengumuman di respon oleh pasar dengan adanya perubahan return saham. Selain itu dengan menggunakan uji Independent-

  Samples T-Test, hasil nilai CAR kelompok perusahaan yang mengalami goodnews

  maupun badnews menunjukkan perbedaan signifikansi keduanya, namun CAR kelompok perata laba dan non-perata laba tidak menunjukkan adanya perbedaan.

  

Kata kunci : Perataaan Laba, Pengumuman Informasi Laba, Return Saham,

Cummulative Abnormal Return (CAR), Goodnews dan Badnews

  vii

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

ABSTRACT

  This study analyzed the relationship earnings announcement information with stock returns are proxied by the cumulative abnormal return (CAR), and analyze the differences in effect on a group of companies that experienced goodnews or badnews and smoother or non-smoother that classified by eckel index on manufacturing companies listed on BEI. In abnormal return calculation used a market model to determine the return expectations and used beta correction by the method of fowler and rorke 4 lag 4 lead. Event study analysis is used in this research with 74 samples that analyzed during 11 days measured CAR with T-Test. By using One-Sample T Test showed that the announcement of earnings information related to stock returns shown by the CAR significantly

  While on the day of before the announcement, this indicates leakage of information. the announcement and there after CAR also significant, which means the announcement in response to the market with the change in stock returns. In addition to using the test Independent-Samples T Test showed the CAR group of companies experiencing goodnews and badnews are significant difference to both, but the CAR group of smoother and non smoother showed no significance.

  Keywords : Income Smoothing, Earning announcement, Stock Return, Cummulative Abnormal Return (CAR, Goodnews and Badnews

  viii

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR ISI

  Halaman judul ……………………………….…………………............………… i Halaman persetujuan skripsi...………………………………............…………… ii Halaman pernyataan ………………………………………………………….. iii Halaman pernyataan orisinalitas skripsi …………………………......…............. iv Kata pengantar ………………………………………………………….…........ v Abstract ……………………………………………………….........…........…... vii Daftar isi ………………………………………………………........……............ ix Daftar Tabel ………………………………………………….......….........…..... xii Daftar Gambar ………………………………………………..............…......… xiii Daftar Lampiran ………………………………………………......................… xiv

  BAB 1 PENDAHULUAN

  1.1. Latar Belakang Masalah ……………………………………………….….… 1

  1.2. Rumusan Masalah .………..……………………………… …………...... 7

  1.3. Tujuan Penelitian ……………………………….……………………..….... 8

  1.4.Manfaat Penelitian ………………………………………….…………........ 8

  1.5. Sistematika Penulisan …………………………………………………....... 9

  BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

  2.1. Landasan Teori ……………………………………………………...……. 11

  2.1.1. Agency Theory …………………………………...…............…... 11

  2.1.2. Signaling Theory ………………………………….....…......…... 13

  2.1.3. Managemen Laba …….........……………………………......… 14

  2.1.4. Perataan Laba …………………...............................................… 16 ix

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  2.1.5. Return dan Abnormal Return …………………………... 24

  2.2. Penelitian Terdahulu …………………………………………….…. 27

  2.3. Hipotesis Penelitian …............................................................ 28

  2.4. Kerangka Berpikir .................................................................. 31

  BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

  3.1. Pendekatan Penelitian ............................................................... 33

  3.2. Identifikasi Variabel .………...……………….........……........…..... 33

  3.3. Definisi Operasional .................................................................. 33

  3.3.1. Pengumuman Informasi Laba ......................................... 33

  3.3.2. Perataan Laba ……………………………........................ 34

  3.3.3. Return Saham ……………...................………....…........ 35

  3.4. Jenis dan Sumber Data ……………............…………....…..…......... 39

  3.5. Prosedur Pengumpulan Data ........................................................ 39

  3.6. Populasi dan Sampel ................................................................. 40

  3.7. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ................................................ 42

  3.7.1. Teknik Analisis ........................................................... 42

  3.7.2. Statistik Deskriptif ....................................................... 43

  3.7.3. Uji Normalitas Data ...................................................... 43

  3.7.4. Uji Hipotesis ............................................................... 44

  BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

  4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 47

  4.2. Analisis Hasil Penelitian ................................................................... 47

  4.2.1. Deskripsi Perusahaan Sampel.............................................. 47 x

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  4.2.2. Analisis Variabel Penelitian ............................................. 49

  4.3. Statistik Deskriptif ............................................................................. 53

  4.4. Uji Normalitas Data .......................................................................... 55

  4.5. Pengujian Hipotesis 1 ........................................................................ 56

  4.6. Pengujian Hipotesis 2 dan 3 .............................................................. 59

  4.7. Pembahasan ....................................................................................... 61

  4.7.1. Hasil Pembahasan CAR (Uji One-Sample T Test) ................ 61

  4.7.2. Hasil Pembahasan CAR (Uji Independent

  Samples T Test) .................................................................. 63

  BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Simpulan ............................................................................................. 67

  5.2 Saran ................................................................................................... 68 Daftar Pustaka ..................................................................................................... 70 xi

  xii

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel .......................................... 38Tabel 3.2 Proses dan Hasil Pemilihan Sampel .................................. 41Tabel 4.1 Profil Sampel Dilihat dari Klasifikasi Sub Sektor ............ 49Tabel 4.2 Nilai Alpha (α) dan Beta (β) .............................................. 50Tabel 4.3 CAR Perusahaan Sampel Pada Periode Uji ...................... 52Tabel 4.4 Statistik Deskriptif ............................................................. 54Tabel 4.5 Uji Normalitas Data …....................................................... 55Tabel 4.6 Fluktuasi CAR ................................................................... 56Tabel 4.7 CAAR dan Hasil Uji Signifikansi One-Sample T Test....... 58Tabel 4.8 Hasil Levene’s Test CAR ................................................... 60Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Independent Samples T Test ........... 60

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  xiii

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tipe Perataan Laba ………………….…...……...…....…… 18Gambar 2.2 Kerangka Berpikir …...………….….................….…..….. 31Gambar 4.1 Hasil Uji One Sample T Test ......................................... 61Gambar 4.1 Hasil Uji Independent-Samples T Test ............................. 63

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Tabel Penelitian Terdahulu Lampiran 2 Kode & Nama Emiten Lampiran 3 Klasifikasi Perusahaan Sampel (Perata Dan Non-Perata Laba) Lampiran 4 Harga Saham Perusahaan Sampel (Periode Uji)

  Harga Saham Perusahaan Sampel (Periode Estimasi) Lampiran 5 Return Indeks Pasar (IHSG) Perusahaan Sampel (Periode Uji)

  Return Indeks Pasar (IHSG) Perusahaan Sampel (Periode Estimasi)

  Lampiran 6 Actual Return Perusahaan Sampel (Periode Uji) Lampiran 7 Return Indeks Pasar (IHSG) Perusahaan Sampel (Periode Uji) Lampiran 8 Expected Return Perusahaan Sampel (Periode Uji) Lampiran 9 Abnormal Return Dan Cumulative Abnormal Return (CAR) Lampiran 10 Hasil Statistik Deskriptif Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas Data Lampiran 12 Hasil Uji One Sample T Test Lampiran 13 Hasil Uji Independent-Samples T Test CAR (Kelompok Goodnews dan Badnews) Lampiran 14 Hasil Uji Independent-Samples T Test CAR (Kelompok Perata Laba dan Non-Perata Laba) xiv

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Penyampaian laporan keuangan tahunan (annual report) kepada publik menjadi sebuah keharusan bagi perusahaan terutama untuk perusahaan yang sudah go public yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan dalam satu periode tertentu yang dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan, oleh karena itu laporan keuangan harus menyediakan informasi yang berguna untuk diberikan bagi pihak internal yakni manajemen perusahaan dan pihak eksternal diantaranya investor potensial, kreditur, pemerintah serta pemakai lainnya sehingga antara keduanya tidak terjadi benturan kepentingan (assymetric information).

  Secara umum pelaporan keuangan lengkap disajikan dalam laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan (CALK). Pengambilan keputusan oleh para stakeholders ditentukan dari kualitas laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen, selain sebagai cerminan dari kondisi keuangan suatu perusahaan, oleh pihak yang berkepentingan laporan keuangan seringkali dijadikan alat untuk membawa perusahaan dalam mencapai tujuannya, baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek ( . Informasi laba menjadi perhatian utama untuk menaksir kinerja atau

  1

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  pertanggungjawaban manajemen, dan informasi laba membantu pemilik atau pihak lain melakukan penaksiran atas earning power perusahaan dimasa yang akan datang (Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) no.1).

  Menurut Beattie dkk (1994) banyak investor yang perhatiannya seringkali terpusat hanya pada informasi laba yang terdapat di laporan laba rugi saja tanpa mengindahkan prosedur yang telah digunakan untuk menghasilkan informasi laba tersebut. Laba yang meningkat dari periode sebelumnya mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan adalah bagus dan hal ini dapat mempengaruhi peningkatan harga saham perusahaan. Laba mencerminkan hasil kegiatan bisnis yang dicapai perusahaan pada periode tertentu, hal inilah yang dapat mendorong timbulnya perilaku yang tidak semestinya (dysfunctional behavior) seperti manajemen laba.

  Menurut Scott (2006:369) menyatakan bahwa manajemen laba merupakan pilihan dari manajer tentang kebijakan akuntansi untuk mencapai tujuan tertentu.

  Adanya praktik perataan laba merupakan salah satu bagian dari manajemen laba. Benturan kepentingan yang terjadi antara manajemen dengan pemegang saham mengindikasikan terjadinya informasi asimetris dalam perusahaan, sehingga dapat dijadikan salah satu alasan untuk dilakukannya perataan laba dalam pelaporan keuangan. Fitriasrini (2012) menjelaskan bahwa agency theory dimana pihak

  principal (pemegang saham) dan agent (manajemen) masing-masing termotivasi

  untuk memenuhi kepentingan masing-masing. Manajemen selaku pihak internal mengetahui lebih banyak informasi perkembangan dan prospek perusahaan di masa akan datang dibandingkan dengan para pemegang saham, sehingga dapat secara leluasa merekayasa dan mengubah metode akuntansi atau angka akuntansi

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  terutama laba yang akan diterbitkan pada laporan keuangan agar dapat menunjukkan kinerja perusahaan yang baik kepada para investor nantinya.

  Manajemen yang sejatinya adalah pihak yang telah diberi wewenang oleh

  principal untuk mengelola bisnis perusahaan sering kali merasa terbebani

  menghadapi tekanan-tekanan untuk memenuhi target kinerjanya, akhirnya hal inilah yang memaksa manajemen melakukan perubahan-perubahan strategi bisnis maupun melakukan earning management dalam proses pelaporan keuangannya. Membuat laporan keuangan menjadi lebih baik, mempertahankan jabatan atau mendapatkan bonus yang tinggi adalah sebagian dari motivasi manajemen untuk melakukan tindakan ini, biasanya laba yang stabil yaitu tidak banyak fluktuasi dari suatu periode ke periode lain dinilai sebagai suatu prestasi baik, maka upaya menstabilkan laba inilah yang disebut sebagai income smoothing (Bestivano, 2013).

  Perubahan informasi atas laba dapat mempengaruhi tindak lanjut pengguna informasi, praktik perataan laba ini jika dilakukan dengan sengaja maka implikasinya menyebabkan pengungkapan informasi mengenai laba menjadi sesat, sehingga dapat mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan terutama dari pihak esternal perusahaan (khususnya investor dan kreditur). Oleh sebagian pihak praktik ini masih dianggap wajar asalkan masih menggunakan metode akuntansi yang berlaku, namun hal ini tentu bertentangan dengan pendapat para pemegang saham karena pada akhirnya mereka tidak bisa mengetahui kondisi perusahaan yang sesungguhnya.

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  Kandungan informasi laba dalam laporan keuangan yang dipublikasikan akan direspon oleh pelaku pasar (investor), reaksi pasar ini dapat dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan return saham yang diukur dengan menggunakan cummulative abnormal return (CAR) setiap perusahaan. Reaksi pasar akan positif apabila manajemen mengisyaratkan kondisi laba perusahaan yang lebih baik dan begitu pula sebaliknya. Setelah penerbitan info laba pada laporan keuangan investor tentu akan memutuskan untuk mendapatkan dan memproses informasi lebih lanjut, dengan profitabilitas dan return masa depan yang lebih tinggi maka investor akan bersedia membeli saham dengan harga pasarnya sekarang, dan begitu pula sebaliknya.

  Reaksi pasar ini tercermin dengan adanya abnormal return di sekitar tanggal pengumuman informasi laba (Wahyuningsih, 2007), sedangkan

  Cummulative Abnormal Return (CAR) dapat menunjukkan respons pasar terhadap

  laporan keuangan yang dipublikasikan. CAR mengukur adanya abnormal return sebagai respons terhadap adanya unexpected component dari laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang menerbitkan saham tersebut (Scott, 2006). Menurut Hartono (2010:415) menyatakan bahwa perubahan pada harga saham dapat menggambarkan bentuk efisiensi pasar modal, semakin efisien pasar maka semakin akan semakin cepat informasi tersebut terefleksi dalam harga saham.

  Pasar efisien adalah kondisi pasar yang bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang ada. Di pasar modal efisien, investor akan segera bereaksi terhadap semua berita yang menyangkut nilai perusahaan, pengumuman laporan

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  keuangan, akuisisi, pembagian dividen, dan lain-lain. Dapat dikatakan pasar yang efisien jika tidak seorangpun baik investor, individu maupun institusi akan mampu memperoleh abnormal return dalam waktu yang lama.

  Perusahaan manufaktur ialah perusahaan yang mengolah sumber daya, memprosesnya sehingga menjadi barang jadi. Perusahaan manufaktur merupakan penyumbang emiten terbesar dari daftar emiten yang berada di BEI, sehingga terdapat kemungkinan akan adanya perhatian dan peluang yang lebih besar untuk menarik minat investor dalam berinvestasi sehingga rentan terjadi penyimpangan perilaku oleh pihak-pihak yang berkepentingan lainnya yang dapat mengakibatkan investor salah dalam pengambilan keputusan, selain itu pertimbangan pemilihan perusahaan manufaktur sebagai sampel adalah homogenitas dalam aktivitas penghasilan pendapatan utama (revenue-producing activities) (Parawiyati dan Baridwan, 1998) , oleh karena itu peneliti tertarik meneliti perusahaan mafaktur sebagai objek penelitian. Pengumuman laba perusahaan merupakan informasi yang penting bagi pelaku pasar, investor yang potensial dan berhati-hati akan membuat prediksi terlebih dahulu sebelum membuat keputusan dengan mengamati sinyal yang di berikan perusahaan. Menurut Hartono (2003:423) menyatakan bahwa sinyal yang dapat menunjukkan nilai dari perusahaan terlihat dari nilai pada laporan keuangan, contohnya seperti nilai laba bersih perusahaannya.

  Penelitian mengenai hubungan tindakan perataan laba dengan reaksi pasar yakni perubahan return saham pada sudah relatif sering dilakukan, namun masih terdapat ketidakkonsistenan antara hasil-hasil penelitian tersebut. Assih (2000:51)

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  mengungkapkan reaksi pasar yang diukur dengan cummulative abnormal return (CAR) antara perusahaan perata laba dengan perusahaan bukan perata laba berbeda secara signifikan. Menurut penelitian Michelson et al. (2000) menyimpulkan bahwa perusahaan yang melakukan income smoothing rata-rata CAR secara statistik lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan

  income smoothing . Sedangkan menurut Khafid (2002) menyatakan jika reaksi

  pasar yang diukur dengan cumulative abnormal return (CAR) menunjukkan reaksi atas diumumkannya laba pada periode pengamatan hari pengumuman sampai dengan enam hari setelah pengumuman laba menunjukkan adanya perbedaan reaksi antara kelompok perusahaan perata laba dengan perusahaan bukan perata laba.

  Penelitian ini akan mengamati reaksi pasar yakni perubahan akan return saham atas informasi laba saat laporan keuangan dipublikasikan baik oleh perusahaan yang mengalami goodnews maupun badnews dan perusahaan perata laba maupun non perata laba. Penelitian sebelumnya umumnya hanya bertujuan untuk menganalisis ada atau tidaknya tindakan perataan laba di pasar modal khususnya di Indonesia. Perataan laba dalam penelitian ini lebih berfungsi sebagai variabel independen dimana penentuan status perata atau bukan perata laba-nya akan ditentukan dengan indeks Eckel.

  Penelitian ini akan dilakukan pada perusahaan manufaktur listing BEI tahun 2008-2013 keseluruhan berjumlah 140 perusahaan, namun setelah malalui tahapan sampling maka tersisa 74 perusahaan yang kemudian digolongkan 43 sebagai perusahaan perata laba dan 31 perusahaan non-perata laba, informasi ini

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  dapat dilihat secara lebih rinci pada bab 3 penelitian. Sedangkan perubahan return saham dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan cummulative abnormal

  return (CAR) yang akan diamati melalui pengumuman laba pada periode

  pengamatan t-5 s/d. t+5 hari publikasi laba selama periode peristiwa, Event period selama 11 hari ini diharapkan sudah dapat melihat reaksi harga pasar selama periode tersebut. Sedangkan dalam pengukuran expected return dengan market

  model menggunakan periode estimasi selama 100 hari yaitu dari hari 105 hari

  perdagangan saham sebelum terjadinya peristiwa (t-105), Periode estimasi selama 100 hari ini diharapkan memadai untuk memprediksi return selama event periode.

  Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul “Hubungan Pengumuman Informasi

  Laba dengan Return Saham : Perbandingan Perusahaan Perata dan Non- Perata Laba”.

1.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitiannya sebagai berikut :

  1. Apakah terdapat hubungan pengumuman informasi laba dengan return saham?

  2. Apakah return saham antara perusahaan perata laba berbeda dengan perusahaan non perata laba?

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  1.3. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini sesuai dengan rumusan masalahnya, yaitu :

  1. Untuk mengetahui hubungan atas pengumuman informasi laba dengan return saham.

  2. Untuk mengetahui perbedaan return saham antara perusahaan perata laba dengan perusahaan non perata laba.

  1.4. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  a) Manfaat ilmiah, yaitu menganalisis adanya praktik perataan laba pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI dan meganalisis hubungan reaksi pasar atas perubahan return saham dengan pengumuman informasi laba.

  b) enerapkan teori yang telah dipelajari penulis

  Manfaat bagi penulis, m

  sebelumnya sehingga penulis dapat menambah wawasan, pengetahuan serta pemahaman mengenai hubungan perubahan return saham dengan

  pengumuman informasi laba atas tindakan perataan laba pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.

  c) Manfaat bagi pengguna laporan keuangan, yaitu memberikan informasi masukan bagi pihak eksternal perusahaan yakni investor maupun calon investor potensial dan kreditur, selain itu juga digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang ada kaitannya dengan praktik perataan laba perusahaan.

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  d) Manfaat bagi penelitian selanjutnya, yaitu memberikan gambaran mengenai praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan juga hubungannya atas perubahan return saham dengan pengumuman informasi laba. sehingga dapat dilakukan penelitian yang lebih mendalam lagi.

1.5. Sistematika Penulisan

  Sistematika ini dapat memberikan gambaran yang jelas dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, secara sistematis susunan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  Bab 1 berjudul Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Dalam latar belakang menjelaskan alasan mengapa pengumuman informasi laba dapat berhubungan dengan return saham atas tindakan perataan laba (income

  smoothing ). Rumusan masalah penelitian ini berisi tentang pokok masalah yang akan dicari bukti empirisnya melalui penelitian ini.

  Bab 2 berjudul Tinjauan Kepustakaan yang berisi tentang landasan teori yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya yaitu agency theory, signalling

  theory , manajemen laba, perataan laba serta return dan abnormal return.

  Kemudian mengungkapkan penelitian terdahulu yang sesuai dengan penelitian, menjabarkan hipotesis serta menggambarkan penelitian dalam kerangka berpikir.

  Bab 3 berjudul Metode Penelitian yang berisi tentang penjelasan mengenai pendekatan penelitian yang dipakai yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

event study . Mengidentifikasi variabel independen (X) dalam penelitian ini yaitu

  pengumuman informasi laba dan perataan laba sedangkan variabel dependen (Y) yaitu return saham yang diukur dengan cummulative abnormal return dan mendefinisikan variabel operasional-nya, menjabarkan jenis dan sumber data penelitian yang diperoleh, prosedur pengumpulan data-nya, teknik analisis serta metode yang digunakan untuk analisis data yang termasuk pengujian hipotesis menggunakan one sample t-test dan independent samples t-test dengan tingkat signifikansi 1%, 5%, dan 10%, serta dilakukan uji normalitas data.

  Bab 4 berjudul Hasil dan Pembahasan yang berisi gambaran secara umum objek penelitian yakni perusahaan manufaktur listed BEI, mendeskripsikan hasil penelitian, menganalisis model dan melakukan pengujian atas hipotesismya, serta menginterpretasikan statistiknya.

  Bab 5 berjudul Simpulan Dan Saran, dalam bab ini menyajikan kesimpulan analisis penelitian yang diperoleh dari hasil dan pembahasan penelitian, memaparkan keterbatasan penelitian serta memuat saran- saran bagi pihak yang yang terkait untuk pengembangan penelitian yang lebih lanjut.

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

  Pada landasan teori akan dijelaskan teori-teori yang mendukung dalam penelitian yang membantu dalam menganalisis hasil penelitian. Sedangkan tinjauan pustaka yang berasal dari penelitian terdahulu, akan dijelaskan tentang hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan praktek perataan laba yang dilakukan perusahaan serta hubungannya dengan return saham. Berikut ini landasan teori dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.

2.1.1. Agency Theory

  Konsep manajemen laba dapat dijelaskan melalui pendekatan teori keagenan (agency theory) yang terkait dengan kontrak adanya diantara anggota perusahaan. Konsep laba dalam teori keagenan berhubungan dengan perataan laba yang akan dibahas dalam penelitian ini. Menurut Assih dan Gudono (2000) menyatakan bahwa diantara manajemen dan prinsipal terdapat kepentingan yang saling bertentangan, dimana manajer atau yang disebut agen bertindak sebagai pihak yang berupaya melakukan perataan laba untuk kepentingannya. Sedangkan Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai suatu kontrak yang dilakukan oleh satu atau beberapa orang (prinsipal) dengan menggunakan orang lain (agen) untuk melakukan beberapa jasa guna kepentingan prinsipal dengan cara mendelegasikan beberapa wewenang pengambilan

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  keputusan kepada agen. Sesuai dengan asumsi tersebut, oleh adanya wewenang itulah maka agen dapat mengambil kebijakan yang menguntungkan dirinya sendiri sebelum memberikan manfaat kepada pemegang saham.

  Kontrak yang disepakati tidak dapat dijadikan jaminan untuk agen dapat melakukan yang terbaik bagi prinsipalnya, agen juga meiliki kepentingan untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya sendiri. Meningkatkan harga saham dan mendapatkan bonus yang lebih tinggi merupakan tindakan peningkatan pendapatan, sedangkan penurunan pendapatan bertujuan sebagai bentuk penghindaran atau penurunan nilai dari kewajiban pajak penghasilan perusahaan.

  Karena alasan tersebutlah maka mendorong pihak manajemen (agen) berusaha untuk mengubah angka akuntansi memakai metode/kebijakan tertentu sehingga angka akuntansi (terutama laba) yang dilaporkan dianggap sudah mencapai target atau tujuan perusahaan.

  Sedangkan dari pihak prinsipal berupaya menyejahterakan dirinya melalui harapan akan peningkatan profitabilitas perusahaannya. Oleh karena perbedaan tujuan dan kepentingan masing-masing pihak ini lah yang dapat menimbulkan konflik kepentingan antara prinsipal dengan agen. Untuk mengatasi konflik ini, termasuk mengurangi perilaku manipulasi laba oleh manajemen, maka diperlukan beberapa mekanisme pengawasan dan kontrak.

  Informasi asimetris akan menajadi masalah apabila muncul dalam hubungan antara prinsipal dan agen. Scott (2006) menjelaskan bahwa yang dikatakan kondisi asimetri informasi yakni apabila beberapa pihak yang terkait dalam transaksi bisnis memiliki informasi yang lebih daripada pihak lainnya.

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  Chiper (1989) menyatakan jika asimetri informasi meningkat, prinsipal tidak mempunyai kemampuan memonitor tindakan agen, sehingga menyebabkan agen cenderung melakukan perilaku yang tidak semestinya (disfunctional behaviour) salah satunya yakni melakukan praktik manajemen laba dimana salah satunya adalah income smoothing yang tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnnya.

2.1.2. Signaling Theory

  Konsep manajemen laba selain dijelaskan dengan pendekatan teori keagenan juga dapat dijelaskan oleh teori sinyal (signalling theory). Yang membedakan ialah dalam teori keagenan dinyatakan bahwa manajemen laba diipengaruhi oleh adanya konflik kepentingan antara dengan principal dengan agen yang muncul karena masing-masing pihak berusaha untuk mencapai kesejahteraan yang diinginkan masing-masing, sedangkan teori signal (signalling

  theory ) membahas bagaimana seharusnya signal-signal keberhasilan maupun kegagalan manajemen (agen) disampaikan kepada pemilik atau prinsipal.

  Infromasi yang diumumkan perusahaan merupakan sinyal yang menggambarkan kinerja perusahaan pada periode itu. Manajemen mempunyai informasi lebih akurat dibandingkan investor luar, oleh karena itu manajemen menyampaikan informasi tersebut ke pasar yang nantinya akan direspon pasar sebagai sinyal bahwa suatu peristiwa telah terjadi dan mempengaruhi nilai perusahaan. Penyampaian laporan keuangan dianggap sebagai signal mengenai kinerja manajemen. Menurut Assih (2000) informasi laba yang dilaporkan

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  manajemen merupakan sinyal mengenai laba di masa yang akan datang, oleh karena itu pengguna laporan keuangan dapat membuat prediksi atas laba perusahaan di masa yang akan datang. Penyampain informasi dari perusahaan ke pasar akan segera di respon oleh pasar sebagai suatu tanda atau sinyal atas peristiwa tertentu yang dapat mempengaruhi nilai penilaian investor terhadap harga saham perusahaan tersebut, jika kandungan informasi yang diumumkan mengindikasikan keuntungan (goodnews) maka umumnya akan direspon positif oleh pasar sehingga investor akan menginvestasikan dananya ke perusahaan tersebut, dan begitu pula sebaliknya jika kandungan informasi mengindikasikan terjadi rugi (badnews) maka umumnya akan direspon negatif yaitu investor akan lebih memilih berinvestasi ke yang lain yang dianggap lebih menguntungkan-nya.

2.1.3. Manajemen Laba

  Manajemen laba (earnings management) adalah suatu konsep yang dilakukan perusahaan dalam mengelola laporan keuangan supaya laporan keuangan tampak terlihat memiliki kualitas (Putra,2013). Manajemen laba menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya dari keadaan suatu perusahaan selama periode tertentu. Manajemen laba marupakan suatu tindakan yang dapat menurunkan kualitas laporan keuangan dan dapat menyesatkan pengambil keputusan karena informasi yang tidak tepat tersebut. Scott (2006:352) menyatakan pola manajemen laba yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan adalah sebagai berikut :

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  1. Taking Bath

  manajemen mengakui biaya-biaya dan kerugian periode yang akan datang pada periode berjalan, caranya ialah dengan melaporkan biaya-biaya di masa mendatang pada masa kini dan menghapus aktiva tertentu sehingga dapat memberi kesempatan bagi manajer untuk menaikkan bonus di masa yang akan datang. Tindakan ini biasanya dilakukan bila perusahaan mengadakan restrukturisasi atau reorganisasi.

  2. Income Minimization

  Tindakan ini biasanya dilakukan pada periode yang tingkat profitabilitasnya tinggi. Merupakan tindakan untuk menghapus modal aset, beban iklan, dan dengan mengakui secara lebih cepat biaya-biaya, seperti biaya pemasaran, riset dan pengembangan. Contohnya sebagai pertimbangan pajak penghasilan, LIFO yang digunakan untuk metode persediaan.

  3. Income Maximization

  Merupakan upaya manajemen untuk memaksimalkan laba yang dilaporkan, yaitu ketika manajer terlibat dalam pola maksimalisasi laba bersih yang dilaporkan untuk tujuan bonus, artinya manajer berusaha melaporkan net income yang tinggi dengan motivasi mendapat bonus yang lebih besar.

  4. Income Smoothing

  Praktek menaik-turunkan laba perusahaan dengan tujuan agar kinerja perusahaan terlihat stabil. Dilakukan karena manajer lebih memilih aliran bonus kurang bervariasi (rata) , selain itu manajer mungkin merasa bahwa mereka dapat dipecat bila melaporkan pendapatan rendah. Perataan laba

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  dapat mengurangi kemungkinan melaporkan laba yang rendah dan juga untuk mengurangi aliran bonus yang tidak berubah-ubah, oleh karena itu untuk menghindari risiko maka perataan laba dipilih.

  Adanya manajemen laba maka informasi yang dihasilkan perusahaan menjadi tidak akurat lagi terdapat pembiasan pengukuran income (dinaikkan/ diturunkan), dan pelaporan income yang tidak representationally faithfulness seperti yang seharusnya dilaporkan. Manajemen laba dikatakan baik jika tujuan pelaksanaannya adalah untuk efisiensi dan dikatakan buruk apabila tujuan pelaksanaannya adalah untuk oportunistik yakni perilaku yang tidak semestinya (Scott, 2006 : 352-356). Salah satu bentuk manajemen laba yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu tindakan perataan laba.

2.1.4. Perataan Laba

  Menurut Beidelman 1973 dalam Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan bahwa perataan laba yang dilaporkan dapat didefinisikan sebagai usaha yang disengaja untuk memeratakan atau memflutuasikan tingkat laba sehingga pada saat sekarang dapat dipandang normal bagi suatu perusahaan. Dalam hal ini perataan laba menunjukkan suatu usaha manajemen perusahaan untuk mengurangi variasi abnormal laba dalam batas-batas yang diijinkan dalam praktik akuntansi dan prinsip manajemen yang wajar. Income smoothing merupakan salah satu dari praktik manajemen laba yang dilakukan dengan menaikkan atau menurunkan laba, dengan tujuan untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan, sehingga perusahaan tampak lebih stabil dan tidak berisiko (Scott, 2006).

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  Dari pengertian diatas dapat disimpulkan perataan laba adalah salah satu pola dari manajemen laba yang dapat dipandang sebagai upaya yang secara sengaja dimaksudkan untuk menormalkan atau menstabilkan laba untuk mencapai tingkat yang diinginkan oleh manajemen.

  Laba yang stabil akan memberikan rasa lebih percaya diri bagi pemilik perusahaan yang disertai dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasaan pemegang saham melalui tingkat pertumbuhan dan stabilitas laba yang dilaporkan, namun masih dalam batas aturan akuntansi yang berlaku. Tindakan tersebut dikatakan disengaja karena motivasi manajemen yang menggunakannya untuk menarik minat pasar dalam berinvestasi, seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa perhatian investor seringkali hanya terpusat pada laba perusahaan tanpa mengindahkan prosedur yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan laba tersebut. Menurut Eckel 1981 dalam Rachmawati (2012) terdapat dua jenis perataan laba yaitu :

  1. Natural Smoothing Merupakan perataan laba yang terjadi secara natural tanpa adanya campur tangan dari pihak manapun, Alami yaitu perataan laba itu sendiri lah yang menghasilkan suatu aliran laba yang rata (contohnya perolehan penghasilan dari keperluan/pelayanan umum). Aliran laba dalam perataan ini akan menunjukkan kestabilannya secara alami setiap tahunnya sehingga tidak membutuhkan perhatian yang khusus bagi manajemen.

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  2. Intentially Smoothing Merupakan perataan laba yang terjadi akibat adanya campur tangan atau intervensi dari pihak lain. Agar selalu mendapat kepercayaan dari pemegang saham, maka manajemen perlu memberikan perhatian khusus. Intentionally terbagi atas artificial smoothing dan real smoothing.

  smooth

  Smooth Income Stream

  Intentionally being Smoothed Naturally by Management Smooth Artificial Real

  Smoothing Smoothing Sumber: Norm Eckel. 1981. The Income Smoothing Hypohesis Revisisted.

  Abacus Vol 17, No. 1.

Gambar 2.1 Tipe Perataan Laba

  Menurut Dascher dan Malcolm (1970:253-254) dalam Ghozali dan Chariri (2007) membedakan income smoothing menjadi 2 yaitu :

  1) Real smoothing : berkaitan dengan transaksi aktual yang dilakukan atau tidak dilakukan berdasarkan pada pengaruh perataan terhadap laba.

  2) Artificial Smoothing : berkaitan dengan adanya prosedur akuntansi yang diterapkan untuk mengubah cost atau pendanaan dari suatu periode ke periode yang lain.

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  Sedangkan menurut Barnes et al. (1976) dalam Ghozali dan Chariri (2007)

  income smoothing dibedakan menjadi tiga :

  1) Perataan melalui terjadinya peristiwa dan/atau pengakuan peristiwa (real

  smoothing ) artinya manajemen dapat mennetukan waktu terjadinya

  transaksi aktual sehingga pengaruh transaksi tersebut terhadap laba yang dilaporkan cenderung rata sepanjang waktu.