SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN COD LIVER OIL PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP RASIO ASAM LEMAK JENUH DAN ASAM LEMAK TAK JENUH PADA DAGING UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii)

  SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN COD LIVER OIL PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP RASIO ASAM LEMAK JENUH DAN ASAM LEMAK TAK JENUH PADA DAGING UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) Oleh : LUTFI MARZUKI NGANJUK - JAWA TIMUR FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

  KRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN COD LIVER OIL PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP RASIO ASAM LEMAK JENUH DAN ASAM LEMAK TAK JENUHPADA DAGING UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii)

  Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Oleh :

  LUTFI MARZUKI NIM. 141211132112 Menyetujui,

  Komisi Pembimbing Pembimbing Utama Agustono, Ir., M.Kes.

  NIP. 19570630 198601 1 001 Pembimbing Serta Boedi Setya Rahardja, Ir., MP.

  NIP. 19580117 198601 1 001

  SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN COD LIVER OIL PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP RASIO ASAM LEMAK JENUH DAN ASAM LEMAK TAK JENUH PADA DAGING UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii)

  Oleh: LUTFI MARZUKI NIM. 141211132112

  Telah diujikan pada Tanggal : 31 Agustus 2016 KOMISI PENGUJI SKRIPSI Ketua : Prof. Dr. Mirni Lamid, drh., MP.

  Anggota : Prayogo, S.Pi., MP.

  Abdul Manan, S.Pi., M.Si. Agustono, Ir., M.Kes. Boedi Setya Rahardja, Ir., MP.

  Surabaya, 31 Agustus 2016 Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan

  Universitas Airlangga Prof. Dr. Mirni Lamid, drh., MP.

  NIP. 19620116 199203 2 001

  RINGKASAN LUTFI MARZUKI. Pengaruh Penambahan Cod Liver Oil pada Pakan Komersial terhadap Rasio Asam Lemak Jenuhdan Asam Lemak Tak Jenuh pada DagingUdang Galah (Macrobrachium rosenbergii). Dosen Pembimbing Agustono, Ir., M.Kes. dan Boedi Setya Rahardja, Ir., MP.

  Udang adalah salah satu komoditas primadona di Sub Sektor perikanan yang diharapkan dapat meningkatkan devisa negara. Produksi udang di Indonesia dihasilkan dari hasil penangkapan dan budidaya. Budidaya udang galah mengalami perkembangan yang cukup pesat.

  Pakan memegang peranan yang penting dalam kegiatan budidaya karena berpengaruh secara dominan terhadap pertumbuhan ikan. Pakan harus mengandung semua komponen nutrisi penting agar ikan memiliki kemampuan untuk bertahan dari penyakit dan tumbuh sesuai yang diinginkan. Pemberian pakan dengan komponen nutrisi yang tepat dapat menghasilkan produk ikan sehat dan berkualitas tinggi. Salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan adalah asam lemak.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Cod Liver Oil pada pakan komersial terhadap rasio kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh pada daging udang galah dan menetukan rasio terbaik ditinjau dari kandungan kolesterol dan laju pertumbuhan. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diberikan dosis cod liver oil 0% (control), dan perlakuan 1-4 menggunakan 3% dosis penambahan setiap perlakuan. Analisis data menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan.

  Berdasarkan hasil penelitian pemberian cod liver oil pada pakan komersial tidak berpengaruh terhadap menurunnya kandungan asam lemak jenuh pada daging udang galah, rasio terbaik terdapat pada perlakuan 4 dengan dosis 12%.

  iii

  SUMMARY LUTFI MARZUKI. Effect of Addition of Cod Liver Oil to Commercial Feed on Fatty Acid of Saturated and Unsaturated Fatty Acid Ratio in Meat Giant Freshwater Prawn (Macrobrachium rosenbergii). Academic Advisor : Agustono, Ir., M.Kes. and Boedi Setya Rahardja, Ir., MP.

  The shrimp is one of the commodities belle of the fisheries sub sector which is expected to increase foreign exchange. Shrimp production in Indonesia resulting from the catching and aquaculture. Cultivation of prawns has developed quite rapidly.

  Feed plays an important role in farming activities due to the dominant influence on the growth of the fish. Feed must contain all the components of the essential nutrients that fish have the ability to survive the disease and grow as desired. Feeding with appropriate nutritional components that can produce healthy and high-quality fish. One of the nutrients needed by the fish fatty acids.

  This study aimed to determine the effect of Cod Liver Oil in commercial feed to the ratio of saturated fatty acids and unsaturated on meat prawns and determine the best ratio in terms of cholesterol content and the rate of growth. This research was carried out experimentally with a completely randomized design (CRD). The treatments were given a dose of cod liver oil 0% (control), and the treatment 1-4 using a 3% increase each treatment dose. Analysis of data using ANOVA followed by Duncan test.

  Based on the research results giving cod liver oil on a commercial feed not effect on decreasing the content of saturated fatty acids in meat prawns, the best ratio contained in the fourth treatment with a dose of 12%. iv

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penambahan Cod Liver Oil pada Pakan Komersial Terhadap Rasio Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh pada Daging Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

  ”. Skripsi ini disusun berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga pada bulan Februari sampai Juli 2016.

  Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi ini banyak melibatkan orang

  • – orang yang sangat berjasa bagi penulis. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat serta ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Ibu Prof. Dr. Mirni Lamid, drh., M.P. selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

  2. Bapak Agustono, Ir., M.Kes. serta Boedi Setya Rahardja, Ir., MP. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu serta membagi ilmunya kepada penulis dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi.

  3. Ibu Prof. Dr. Mirni Lamid, drh., M.P. Prayogo,S.Pi., MP. serta Abdul Manan, S.Pi., M.Si. selaku Komisi Penguji yang telah banyak memberi masukan dalam memperkaya materi skripsi.

  4. Bapak Agustono, Ir., M.Kes. selaku Koordinator Skripsi yang telah memberikan banyak dukungan dan bantuan kepada penulis agar dapat menyelesaikan studi tepat waktu. v vi

  5. Seluruh staff pengajar, staff kependidikan dan staff kemahasiswaan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga atas segala ilmu dan bantuan yang diberikan.

  6. Kedua orang tua Ishaq Zainuddin dan Umi Saudah serta keluarga yang kiranya tak pernah berhenti mencurahkan doa, motivasi, semangat dan dukungan baik secara moril dan materi kepada penulis.

  7. Puspita Sari, Julius Hermawan, Moh. Saad, Fahmi Hasbi, Tria Ali F., Misbahul Munib, Moh. Sobirin, Ahmad Bagus, Berrytya S., M. Danu, Mahestra P. U., Januar Adi I., Fajar Septian Aji, Arifudin Faris, Estu P. Aji yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

  8. Fajar Septian Aji, Muhammad Sobirin, Mega Fitri, Hartik dan Ellavida selaku rekan penelitian yang memberikan bantuan serta dukungan.

  9. Rekan-rekan S1 Budidaya Perairan angkatan 2012 - BARRACUDA yang selalu memberikan semangat yang tiada henti.

  10. Semua pihak yang membantu dalam penelitian dan penulisan skripsi yang kiranya tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya sampaikan terima kasih.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat diharapkan.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan memberikan informasi bagi semua pihak.

  Surabaya, 21Juli 2016 Penulis

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   vii

  viii

  5.1.3 Rasio Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak jenuh................. ......27

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  V HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 27

  

  

  

  

  

  

  

  DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman

  1. Morfologi Udang Galah (Macrobrachium rosebergii) ...................................5

  2. Patesma (1) dan thelicum (2) ..........................................................................6

  3. Komponen Lemak ...........................................................................................9

  4. Bagan Kerangka Konsep .................................................................................16

  5. Denah Pengacakan Perlakuan ........................................................................19

  6. Diagram Alur Penelitian .................................................................................25 ix

  DAFTAR TABEL Tabel Halaman

  1. Daftar Kebutuhan Nutrisi Udang Galah .......................................................... 8

  2. Daftar Kandungan Nutrisi Udang Galah .........................................................8

  3. Kandungan Pakan Feng Li .............................................................................. 21

  4. Analisa Proksimat Tepung Tapioka ................................................................ 21

  5. Analisa Proksimat Cod Liver Oil .................................................................... 21

  6. Analisa Proksimat Setiap Perlakuan ............................................................... 22

  7. Kandungan Asam Lemak ................................................................................ 22

  8. Rata-rata Kandungan Asam Lemak Jenuh ...................................................... 27

  9. Rata-rata Kandungan Asam Lemak Tak Jenuh ............................................... 28

  10. Rasio Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh, Kolesterol dan Laju Pertumbuhan ................................................................................................ 29

  11. Data Kisaran Kualitas Air ............................................................................. 29

  12. Data Kandungan Kolesterol Total ................................................................. 32

  13. Data Laju Pertumbuhan................................................................................. 33 x

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman

  1. Hasil Uji ANOVA Asam Lemak Jenuh ....................................................... 41

  2. Hasil Uji ANOVA Asam Lemak Tak Jenuh ................................................ 43

  3. Data Kualitas Air.......................................................................................... 45

  4. Data Analisis Asam Lemak CLO dan Pakan ............................................... 49

  5. Data Analisis Asam Lemak Udang Galah ................................................... 51

  6. Data Analisis Proksimat Pakan .................................................................... 53

  7. Dokumentasi Selama Penelitian ................................................................... 54 xi

  I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Udang adalah salah satu komoditas primadona di Sub Sektor perikanan yang diharapkan dapat meningkatkan devisa negara. Produksi udang di Indonesia dihasilkan dari hasil penangkapan dan budidaya. Budidaya udang galah mengalami perkembangan yang cukup pesat (Iswandi dkk., 2014). Hal ini dapat dilihat produksi udang galah pada tahun 2013 di Indonesia mencapai 3.171 ton (Statistik Perikanan Budidaya Indonesia, 2013).

  Pakan memegang peranan yang penting dalam kegiatan budidaya karena berpengaruh secara dominan terhadap pertumbuhan ikan (Melianawati dan Ketut, 2010). Pakan harus mengandung semua komponen nutrisi penting agar ikan memiliki kemampuan untuk bertahan dari penyakit dan tumbuh sesuai yang diinginkan. Pemberian pakan dengan komponen nutrisi yang tepat dapat menghasilkan produk ikan sehat dan berkualitas tinggi. Salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan adalah asam lemak (Pangkey, 2011).

  Asam lemak memiliki dua jenis berdasarkan derajat kejenuhan yaitu asam lemak jenuh (Satturated Fatty Acid) dan asam lemak tak jenuh (Unsaturated Fatty

  Acidi ) (Tuminah, 2009). Asam lemak jenuh tidak berpengaruh terhadap oksidasi

  dan pembentukan radikal bebas seperti halnya asam lemak tidak jenuh. Efek dominan dari asam lemak jenuh adalah peningkatan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL (K-LDL) (Sartika, 2008).Menurut Bragagnolo and Amaya (2000), udang galah memiliki tingkat asam lemak jenuh35% dan kadar kolesterol 139 mg/100g lebih tinggi dibandingkan dengan udang laut.

  Kekurangan asam lemak tak jenuh akan menyebabkan gangguan padakesehatan ikan termasuk di dalamnya berkurangnya fekunditas, kemampuan membentuk embrio danpertumbuhan abnormal (Pangkey, 2011). Pemberian pakan dengan menambahkan lemak ke dalam pakan dapat memberikan hasil lebih baik daripada hanya memberikan pakan alami. Dengan kata lain lemak tersebut memang berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan (Nasution,2002).

  Persentase asam lemak jenuh dapat diturunkan dengan cara menambahkan asam lemak esensial. Asam lemak esensial termasuk asam lemak tidak jenuh yang memiliki ikatan rangkap ganda yang tidak dapat disintesis didalam tubuh, sehingga perlu asupan melalui pakan (Meliandasari dkk, 2014).Pakan udang galah dapat ditambah Cod Liver Oil untuk menambah kandungan asam lemak tak jenuh. Menurut Das et al., (2007) Cod Liver Oil memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang lebih tinggi daripada asam lemak jenuh.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Apakah penambahan Cod Liver Oil pada pakan komersial dapat mempengaruhi rasio kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh pada daging udang galah(Macrobrachium rosenbergii) ?

  2. Berapakah rasio terbaik kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh pada daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii) ditinjau dari kandungan kolestrol dan laju pertumbuhan?

  1.3 Tujuan

  Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Mengetahui pengaruh penambahan Cod Liver Oil pada pakan komersial terhadap rasio kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh pada daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii).

  2. Mengetahui rasio terbaik kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh pada daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii) ditinjau dari kandungan kolestrol dan laju pertumbuhan.

  1.4 Manfaat

  Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan

  Cod Liver Oil pada pakan komersial terhadap rasio asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh pada daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii).

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Udang Galah

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi

  Udang galah adalah udang air tawar yang pertama kali dipelajari secara intensif dan dibudidayakan secara komersial (Nandlal and Pickering, 2005).

  Udang galah juga dikenal sebagai Giant Freshwater Prawn karena mempunyai ukuran terbesar dibandingkan dengan udang air tawar lainnya (Azizah, 2010).Klasifikasi udang galah menurut Hadie dan Hadie (2004) adalah sebagai berikut:

  Filum : Arthropoda Sub Filum : Mandibulata Kelas : Crustacea Sub Kelas : Malacostraca Ordo : Decapoda Sub Ordo : Natantia m Famili : Palaemonidae Genus : Macrobrachium Spesies : Macrobrachium rosenbergii

  Badan udang galah terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kepala dan dada yang bersatu membentuk satuan kepala-dada (cephalothorax), bagian badan (abdomen) dan bagian ekor (uropoda) (Evan, 2009).Udang galah memiliki ciri khusus dibanding dengan udang lainnya, yakni kedua kakinya tumbuh dominan (Hadie dan Hadie, 2002). Cephalothorax dibungkus oleh kulit keras yang disebut karapas. Pada bagian depan kepala terdapat tonjolan karapas yang bergerigi (rostrum) (Evan, 2009). Cephalothorax terbentuk dari kitin (chitine) atau kalsium sehingga berfungsi untuk melindungi tubuh udang dari serangan musuh- musuhnya kecuali setelah ganti kulit (moulting) yang akan bersifat lembek (Sarifin dkk., 2014).

  Gambar 1:Morfologi Udang Galah (Macrobrachium rosebergii) Sumber: New(2002). Beberapa ciri morfologi dapat digunakan untuk membedakan antara udang jantan dan betina antara lain bentuk badan, letak alat kelamin dan bentuk serta ukuran dari pasangan kaki jalan kedua (Hadie dan Hadie, 2002). Bentuk badan udang galah jantan di bagian perut lebih ramping, sedangkan udang galah betina bagian perutnya tumbuh melebar. Letak alat kelamin udang galah jantan terdapat pada pasangan kaki jalan kelima (petasma), sedangkan pada udang galah betina alat kelamin terletak pada basis pasangan kaki jalan ketiga (thelicum) (Evan, 2009).

  Gambar 2:Patesma (1) dan thelicum (2) Sumber : Evan(2009)

2.1.2 Habitat dan Penyebaran

  Spesies dari udang air tawar genus Macrobrachium penyebarannya di seluruh zona tropis dan subtropis di dunia. Udang galah ditemukan di sebagian besar wilayah air tawar termasuk danau, sungai, rawa, irigasi parit, kanal, kolam, serta di daerah muara. Udang galah membutuhkan air payau pada tahap awal dari siklus hidupnya, karena itu udang galah ditemukan dalam air yang secara langsung atau tidak langsung yang berhubungan dengan laut (New, 2002).

  Secara alami udang galah hidup di air tawar, udang galah bersifat eurihaline atau toleran terhadap salinitas 0-20 ppt (Sarifin dkk., 2014). Saat pembenihan udang galah membutuhkan kualitas air dengan pH pada air payau 7,0-8,5 ppm serta dengan suhu 28-31ºC. Kriteria kualitas air yang direkomendasikan untuk pembesaran udang galah yaitu dengan suhu 28-31°C, pH berkisar antara 7-8,5, oksigen terlarut antara 3-7 ppm, salinitas <10 ppt, alkalinitas 20-60 ppm, kesadahan 30-150 ppm, nitrit <2 ppm serta nitrit <1 ppm (New, 2002).

  2.1.3 Siklus Hidup Post larvae dapat dicapai dengan melalui sebelas tahap perkembangan.

  Setiap tahapan terjadi pergantian kulit pada udang diikuti dengan perubahan struktur morfologisnya (Hadie dan Hadie, 2002). Tahap postlarvaeadalah udang yang terlihat seperti udang dewasa yang memiliki ukuran7-10 mm serta berat 6-9 mg (Arthur et al., 2004). Udang galah stadia larva akan tumbuh dan bertahan hidup pada air payau, tetapi pada stadia post larvae dan dewasa mereka akan bermigrasi pada daerah yang bersalitas rendah hingga tawar (Suprapto dan Dandar, 2010).

  2.1.4 Pakan dan Kebutuhan Nutrisi

  Dalam usaha pemeliharaan udang, makanan yang diberikan selain harus mempunyai kualitas yang baik, juga jumlahnya harus cukup (Sumeru dan Anna, 1991).Terdapat beberapa faktor yang menentukan dimakan atau tidaknya makanan oleh ikan, yaitu jenis, ukuran makanan, kualitas air serta selera ikan terhadap makanan (Beckman, 1962 dalam Thaha, 2004). Sifat udang galah sebagai hewan penghuni dasar dan cenderung lebih aktif pada malam hari (nocturnal), Pada malam hari udang galah akan berpindah ke dasar. Pola pergerakan ini ada kaitannya juga dengan upaya untuk mendapatkan pakan, karena feeding area udang galah berada di dasar perairan. (Priyono dkk, 2011).

  Sumber nutrisi umumnya diklasifikasikan menjadi lima kategori yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Udang membutuhkan nutrisi yang secara kualitatif maupun kuantitatif memenuhi persyaratan sesuai dengan kebutuhan sehingga laju pertumbuhan diharapkan dapat dipacu semaksimal mungkin untuk meningkatkan produksi (Sumeru dan Anna, 1991). Kebutuhan nutrisi udang galah dapat dilihat pada Tabel 1.

  Tabel 1. Daftar Kebutuhan Nutrisi Udang Galah

  Analisis Bahan Kering (%)

  Protein 44,2 Lemak 15,1 Karbohidrat 22,3 Serat kasar 0,61 Abu 6,81 Air 7,43 Fosfor 2,08 Kalsium 1,47 Sumber: Hadie dan Hadie(2002)

2.1.5 Kandungan nutrisi daging udang galah

  Udang mengandung protein, kalsium karbonat, khitin, pigmen, abu, dan lain lain (Rosyidi dkk, 2009). Menurut Wowor dkk. (2015) udang memiliki protein kasar sekitar 25-40 persen, kalsium karbonat 45-50 persen dan kitin 15-20 persen. Selain sebagai sumber yang telah disebutkan, udang juga mengandung karotinoid berupa astaxantin yang merupakan pro vitamin A untuk pembentukan warna kulit. Kandungan kolesterol, total lemak dan asam lemak dapat dilihat pada Tabel 2.

  Tabel 2. Daftar Kandungan Nutrisi Udang Galah

  Analisis Kandungan

  Kolesterol 139 mg/100g Lemak total 1,1 g/100g Asam Lemak Jenuh 35% Asam Lemak Tak 65% Jenuh Sumber: Bragagnolo andAmaya, (2000)

2.2 Lemak

  Lemak adalah senyawa lipida yang paling banyak di alam dan salah satu komponen makanan multifungsi yang sangat penting untuk kehidupan. Fungsi lemak antara lain sebagai sumber energi, bagian dari membran sel, mengatur suhu tubuh, pelindung organ organ tubuh serta pelarut vitamin A, D, E, dan K.

  Selain memiliki sisi positif, lemak juga mempunyai sisi negatif terhadap kesehatan (Sartika, 2008).

  Komponen dasar lemak adalah asam lemak dan gliserol yang diperoleh dari hasil hidrolisis lemak, minyak maupun senyawa lipid lainnya (Sartika, 2008).Wujud padat dan cairnya lemak dipengaruhi oleh tingkat kejenuhan asam lemak. Asam lemak jenuh akan berbentuk padat pada suhu kamar (Edwar dkk, 2011).

  Lemak Gliserol Asam Lemak

  Asam Lemak Jenuh Asam Lemak Tak Jenuh

  Poly Unsaturated Mono Unsaturated Fatty Acid Fatty Acid Gambar 3. Komponen Lemak Sumber: Sartika (2008)

  Secara umum makanan yang berasal dari hewani (daging berlemak, keju, mentega dan krim susu) mengandung asam lemak jenuh (Sartika, 2008). Menurut Bragagnolo dan Amaya (2001) daging udang galah mengandung asam lemak jenuh seperti asam myristat, asam palmitat, asam stearat dan asam arachidat. Persentase asam lemak jenuh pada daging udang galah termasuk paling tinggi dibandingkan dengan jenis udang lainnya.

  Asam lemak tidak jenuh mudah mengalami perubahan atau kerusakan, baik secara fisik atau kimia. Penyebab perubahan atau kerusakan ini antara lain adalah karena proses oksidasi. Minyak yang mengandung asam lemak yang banyak ikatan rangkapnya dapat teroksidasi secara spontan oleh udara pada suhu ruang (Edwar dkk, 2011). Menurut Sartika (2008) asam lemak tak jenuh dibagi menjadi 2 berdasarkan jumlah ikatan rangkapnya yaitu asam lemak tak jenuh tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acid) seperti asam oleat, sedangkan asam lemak tak jenuh ikatan rangkap (Poly Unsaturated Fatty Acid) yang meliputi asam linoleat dan asam linolenat.

2.2.1 Asam Lemak Jenuh

A. Asam Miristat

  Asam miristat memiliki bentuk molekul CH (CH ) COOH (Wibowo H,

  3

  2

  12 2008). Menurut Noto et al., (2016) asam miristat tidak berpengaruh pada peningkatan kolesterol HDL. Asam miristat juga menyebabkan peningkatan paralel dalam ekspresi Peroksisom proliferator yang mengaktifkan gen yang berhubungan dengan lemak, seperti transporter glukosa 1 (GLUT1), lipoprotein lipase (LPL), translokasi asam lemak (FAT), dan trigliserida (Lu et al., 2014).

  B. Asam Palmitat Asam palmitat merupakan asam lemak jenuh rantai panjang yang memiliki titik cair (meelting point) yang tinggi yaitu 64°C sehingga asam palmitat lebih tahan terhadap oksidasi (ketengikan) dibanding asam lemak yang lain (Zulkifli dan Teti, 2014).Asam palmitat tersusun dari 16 atom karbon (CH (CH ) COOH).

  3

  2

  14 Pada suhu ruang, asam palmitat berwujud padat dan berwarna putih. Selain itu juga asam palmitat adalah produk awal dalam proses biosintesis asam lemak (Listiyawati, 2012).

  C. Asam Stearat Asam stearat (C H O ) merupakan asam lemak jenuh yang dapat diperoleh

  18

  26

  2 dari hewan ataupun tumbuhan. Nama IUPAC dari asam lemak ini adalah asam oktadekanoat. Asam stearat memiliki berat molekul 284,48 g/mol (Hudayana dan Wiratama, 2014). Menurut Wang et al., (2016) asam stearat menghambat kerja insulin dn leptin sehingga menggangu metabolisme.

2.2.2 Asam Lemak Tak Jenuh

A. Asam Linoleat

  Asam linoleat (C

18 H

  32 O 2 ) adalah asam lemak tidak jenuh yang mengandung

  omega-6 dan dapat diperoleh dari glikosida pada tumbuhan dan merupakan asam lemak esensial bagi mamalia. Nama IUPAC dari asam lemak ini adalah asam cis- . Berat molekul dari asam lemak ini adalah 280,45 g/mol

  9,12-oktadekadienoat (Hudayana dan Wiratama, 2014).

B. Asam Linolenat

  Asam linolenat (C

18 H

  30 O 2 ) adalah asam lemak tidak jenuh yang dapat

  diperoleh dari tumbuhan. Nama IUPAC dari asam lemak ini adalah asam cis- 9,12,15-oktadekatrienoat. Berat molekul dari asam lemak ini adalah 278,43 g/mol (Hudayana dan Wiratama, 2014). Asam linolenat juga merupakan asam lemak tak jenuh esensial yang memiliki 18 rantai karbon dengan 3 ikatan rangkap dua pada posisi C9,C12 dan C15. Berdasarkan posisi ikatan rangkapnya, senyawa ini dikelompokkan ke dalam golongan asam lemak Omega 3 (Daruwati dkk, 2009).

C. Asam Oleat

  Asam oleat merupakan asam lemak golongan mono unsaturated fatty acid (MUFA) yang harus didapatkan dari luar karena tidak dapat disentesis oleh tubuh (asam lemak esensiel). Asam lemak ini mempunyai struktur 18:1 D9 dengan rumus molekul CH

  3 (CH 2 )7C=C(CH 2 )7COOH, dan merupakan golongan omega - 9 karena memiliki ikatan ganda pada posisi 9 dari ujung rantai (Mayes, 1996).

2.3 Cod Liver Oil (CLO)

  Minyak ikan sangat berbeda dengan minyak lainnya, karena variasi asam lemaknya lebih tinggi (Solta, 2011). Begitu juga Cod Liver Oil yang mengandung asam lemak kaya manfaat yang terdiri dari asam lemak jenuh 25% dan asam lemak tak jenuh 75%.Asam lemak tak jenuh yang tinggi mampu merangsang pelepasan glucagon-like-peptide-1 (GLP-1) sehingga menaikkan kadar kolesterol HDL (Clara et al., 2016). Menurut Razak (2014) Cod Liver Oil juga mengandung vitamin Adan D dalam jumlah tinggi. Manfaat vitamin Amembantu proses perkembangan mata, sedangkan vitamin D untuk proses pertumbuhandan pembentukan tulang yang kuat. Kadarkedua vitamin ini dalam tubuh ikan akanmeningkat sejalan dengan bertambah umurnya.Cod Liver Oil mempunyai

  3

  sifat sebagai berikut density 928 kg/cm , nilai asam lemak 0,0561 mg KOH/g, nilai saponifikasi 181,1 mg (Sharma et al., 2013).

III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

  Udang galah adalah udang air tawar yang pertama kali dipelajari secara intensif dan dibudidayakan secara komersial (Nandlal dan Pickering, 2005).

  Udang galah atau yang dikenal juga sebagai Giant Freshwater Prawn mempunyai ukuran terbesar dibandingkan dengan udang air tawar lainnya (Azizah, 2010).

  Udang galah berasal dari kelas Crustacea dan keluarga Palaemonidae.

  Udang mengandung protein, kalsium karbonat, khitin, pigmen, abu, dan lain lain (Rosyidi dkk, 2009). Menurut Bragagnolo and Amaya(2000) kandungan lemak total udang galah sebesar 1,1 gram perseratus gram-nya.Lemak secara umum berperan sebagai cadangan energi yang disimpan pada jaringan adiposa berfungsi untuk menjaga agar organ tubuh dan syaraf tidak berubah kedudukannya dan untuk melindungi tubuh agar tidak mudah rusak akibat luka atau adanya benturan. Lapisan lemak di bawah kulit merupakan isolator untuk menjaga stabilitas suhu tubuh (Mora dkk, 2013).

  Asam lemak terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen yang banyak terdapat dalam lemak sederhana maupun lemak majemuk.Asam lemak terbagi dua yaitu asam lemak jenuh dan tak jenuh. Beberapa asam lemak yang penting dalam ilmu gizi adalah asam palmitat, stearat, linoleat dan oleat. (Desnelli dan Zainal, 2009).

  Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid), didatangkan dari luar tubuh, umumnya tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh. Asam jenis ini biasa dikenal dengan asam lemak esensial, misalnya asam oleat, linoleat, dan linolenat(Nursanyoto, 1993 dalam Desnelli dan Zainal, 2009). Kekurangan asam lemak tak jenuh akan menyebabkan gangguan pertumbuhan (Pangkey, 2011).

  Selain itu asam lemak tak jenuh bersifat netral terhadap LDL (tidak menurunkan atau menaikkan), tetapi dapat meningkatkan lipoprotein HDL (Mora dkk, 2013).

3.2 Hipotesis Penelitian

  H1 : Penambahan Cod Liver Oil tidak mempengaruhi rasio kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh dalam daging udang galah (Macrobrachium

  rosenbergii )

  H2 : Penambahan Cod Liver Oil mampu mempengaruhi rasio kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh dalam daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii)

  Udang G alah Pakan+CLO

  Lemak Protein Karbohidrat

  Asam Lemak Tak Asam Lemak Jenuh

  Jenuh Myristat Linoleat Linolenat Oleat

  Palmitat Stearat Laju Pertumbuhan

  Kolestrol Keterangan :

  : Objek yang diteliti : Objek yang tidak diteliti

  Gambar 4. Bagan Kerangka Konsep

IV METODOLOGI PENELITIAN

  4.1 Tempat dan Waktu

  Penelitian pakan ini akan dilaksanakan di Instalasi Budidaya Air Payau Prigi, Trenggalek Jawa Timur. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Juli 2016. Analisis asam lemak cod liver oil dan daging udang galah dilakukan dilakukan di ULP Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya.

  4.2 Materi Penelitian

  A. Peralatan Penelitian

  Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain 20 buah akuarium

  3

  berukuran 35x20x25 cm , aerator, selang aerasi, selang sipon, batu aerasi, bak plastik besar, gelas ukur, timbangan digital, termometer, pH meter, DOmeter,

  amoniatest kit .

  B. Bahan Penelitian

  Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah udang galah (Macrobrachium rosenbergii) dengan berat 9 gram. Udang galah didapatkan dari Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Prigi, Trenggalek, Jawa Timur. Bahan yang digunakan antara lain cod liver oil (CLO) merk

  baby’s DHA, pakan komersial merk Feng Li, klorin.

C. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

  Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen yaitu dengan penelitian menggunakan metode percobaan di lapangan atau pengujian di laboratorium (Arifin, 1998). Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari cod

  liver oil terhadap kandungan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh pada

  daging udang galah. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu keragaman (Kusriningrum, 2015) yaitu cod liver oil.

  Penelitian ini menggunakan lima macam perlakuan dengan empat kali ulangan pada setiap perlakuan. Penentuan banyaknya ulangan pada setiap perlakuan, maka digunakan rumus berikut : t (n-

  1) ≥ 15 Keterangan : t = banyaknya perlakuan yang dicoba n = banyaknya ulangan atau kelompok

  Dosis pemeberian cod liver oil pada pakan masing-masing tiap perlakuan adalah 0 % (kontrol), 3 %, 6 %, 9 % dan 12 %. Penetapan dosis didasarkan dari hasil penelitian yang dilakukanFaradilah (2015) pada dosis 9 % dari jumlah pakan yang menunjukan terjadinya penurunan kolestrol terbaik pada daging udang vanamei dengan penambahan cod liver oil. Denah penempatan tiap perlakuan dan ulangan penelitian setelah dilakukan pengacakan dapat dilihat pada Gambar 6. P P P P P

  3.4

  3.1

  2.1

  0.3

  4.2 P

  4.1 P

  1.3 P

  4.4 P

  1.1 P

  3.3 P

  1.2 P

  2.2 P

  0.2 P

  2.3 P

  4.3 P

  0.4 P

  2.4 P

  1.4 P

  3.2 P

  0.1 Gambar 5. Denah Pengacakan Perlakuan

  Berikut ini adalah perlakuan-perlakuan pada penelitian :

  1. P0 = Pakan komersial 100 % + tepung tapioka 2 % + cod liver oil 0 %

  2. P1 = Pakan komersial 100 % + tepung tapioka 2 % + cod liver oil 3 %

  3. P2 = Pakan komersial 100 % + tepung tapioka 2 % + cod liver oil 6 %

  4. P3 = Pakan komersial 100 % + tepung tapioka 2 % + cod liver oil 9 %

  5. P4 = Pakan komersial 100 % + tepung tapioka 2 % + cod liver oil 12 %

2. Variabel Penelitian

  Variabel penelitian yang digunakan yaitu variabel terikat, variabel bebas, dan variabel kontrol.

  1. Variabel bebas pada penelitian yaitu dosis cod liver oil dalam pakan komersial yaitu 0 %. 3 %, 6 %, 9 %.dan 12 %.

  2. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kandungan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh pada daging udang galah

  3. Variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu pakan komersial, umur dan ukuran udang galah, volume air

3. Prosedur Kerja

  A. Persiapan Wadah Pemeliharaan

  Tahap awal dalam melakukan persiapan yaitu menyiapkan akuarium yang

  3

  akan digunakan dengan ukuran 35x20x25 cm . Akuarium yang akan digunakan dicuci dengan detergen sampai bersih, kemudian dibilas, selanjutnya dikeringkan di bawah sinar matahari. Masing-masing akuarium diisi dengan air tawar dengan volume 7,2 liter per akuarium, setelah itu dipasang dengan selang aerasi pada masing-masing akuarium.

  B. Persiapan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

  Udang galah sebanyak 140 ekor yang telah diukur panjang dan berat tubuhnya ditebar ke dalam bak dengan kepadatan 7 ekor/akuarium serta diberi aerasi. Sebelum diberi perlakuan, udang galah perlu aklimatisasi untuk beradaptasi. Aklimatisasi bertujuan untuk mencegah terjadinya shock pada suatu organisme bila dipindahkan dari suatu lingkungan ke dalam lingkungan yang baru (Suyanto dan Takarina, 2009).

  C. Penyediaan Pakan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

  Pakan yang diberikan untuk udang galah berupa pakan komersial merk Feng Li yang ditambahkan cod liver oil dan tepung tapioka seabagai perekat.

  Komposisi pakan merk Feng Li dapat dilihat pada Tabel 3, analisa proksimat tepung tapioka dapat dilihat pada Tabel 4 dan analisa proksimat Cod Liver Oil dapat dilihat pada tabel 5.

  Tabel 3. Kandungan Pakan Feng Li Kandungan Pakan Komersial (%)

  Bahan Kering 89 % Abu

  13 % Protein

  40 % Lemak Kasar 5 % Serat Kasar

  2 % Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) 29 % Air

  11 % Tabel 4. Analisa Proksimat Tepung Tapioka

  Kandungan Tepung Tapioka (%) Bahan Kering 95,95% Abu

  0,58 % Protein

  3,34 % Lemak Kasar 0,55 % Serat Kasar 0,53 % Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) 95 % Sumber : Handajani (2008) Tabel 5. Analisa Proksimat Cod Liver Oil

  Kandungan Cod Liver Oil (%) Bahan Kering

  8 Abu PK LK

  94,3023 SK BETN AIR

  5,6977 Sumber : Faradilah (2015)

  Semua bahan-bahan penyusun pakan disiapkan dan ditimbang sesuai dosis yang ditentukan. Pakan komersial digiling terlebih dahulu agar menjadi bentuk tepung kemudian ditambahkan cod liver oil serta dicampurkan dengan tepung tapioka yang dilarutkan air hangat. Bahan-bahan tersebut diaduk hingga adonan menjadi tercampur. Bahan-bahan yang telah tercampur dicetak kembali menjadi bentuk pelet. Pakan dioven dengan suhu 50°C selama 24 jamTujuan pengovenan yaitu untuk mengurangi kadar air serta menambah daya simpan pakan. Pakan yang sudah jadi dianalisaproksimat dan analisa rasio asam lemak setiap perlakuan, dapat dilihat pada Tabel 6 dan 7. Tabel 6. Analisa Proksimat Setiap Perlakuan

  Analisis Proksimat Kandungan P0 P1 P2 P3 P4 BK 89,13627 86,8181 84,6287 82,55766 80,59561 Abu 12,75647 12,392 12,04778 11,72216 11,41368 PK 39,28118 38,15886 37,09889 36,09622 35,14632 LK 4,912745 7,466732 9,878831 12,16055 14,32217 SK 1,971176 1,914857 1,861667 1,811351 1,763684 BETN 30,29412 29,42857 28,61111 27,83784 27,10526 AIR 10,78431 10,63898 10,50172 10,37189 10,24888 Total 100 100 100 100 100

  Tabel 7. Kandungan Asam Lemak Asam Asam

  Nama Lemak Tak Lemak Jenuh (%) Jenuh (%)

  Cod Liver Oil 91,071 8,926

  P0 88,138 11,859 P1 89,902 10,095 P2 90,14 10,496 P3 91,008 8,99 P4 91,025 8,973

  Sumber : ULP Farmasi Universitas Airlangga (2016)

D. Pemeliharaan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

  Udang galah yang sudah diseleksi dimasukkan ke dalam akuarium. Udang galah yang sudah diseleksi kemudian dilakukan aklimatisasi untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Udang galah ditebar dengan kepadatan 7 ekor perakuarium pemeliharaan berdasarkan penelitian Fatagar (2014).

  E. Pemberian Pakan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

  Pakan buatan yang digunakan adalah pelet ikan komersial udang galah.Menurut Mitra et al. (2005), frekuensi pemberian pakan yang diberikan pada udang galah sebanyak 5 % dari biomasaa udang galah pada masa pertumbuhan dengan kadar protein 35-37 %. Frekuensi pemberian pakan yaitu sebanyak dua kali dalam sehari pada pukul 16.00 WIB dan 22.00 WIB sesuai denganPriyono dkk. (2011) udang galah lebih aktif pada malam hari (nocturnal).

  F. Penyiponan

  Penyiponan pada media udang galah dilakukan setiap hari untuk menjaga kualitas air (Muthalib, 2004), penyiponan dilakukan setelah dua jam pemberian pakan. Penyiponan ini bertujuan agar sisa-sisa pakan buatan maupun sisa-sisa metabolisme ikan dapat dikeluarkan sehingga tidak terjadi penumpukan dan pembusukan dalam air media.

  G. Pergantian Air

  Menurut penelitian Muthalib (2004), penggantian air pada udang galah dilakukan setiap tiga hari sekali sebanyak 20-30 %. Pergantian air menggunakan air yang telah diendapkan dan diaerasi selama dua hari. Proses penggantian tersebut dilakukan dengan cara mengurangi ketinggian air hingga habis dan selanjutnya ditambahkan air hingga volume seperti semula.

H. Pengukuran Kualitas Air

  Pengukuran kualitas air meliputi pengukuran suhu dengan menggunakan termometer, pH dengan menggunakan pH meter, oksigen terlarut dengan DOtest

  kit dan amonia dengan test kit, serta salinitas dengan refraktometer. Pengukuran kualitas air dilakukan setiap hari sekali (Altun et al., 2005).

4.3 Parameter Pengamatan

  A. Parameter Utama

  Parameter utama dalam penelitian ini adalah rasio kandungan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh dalam daging udang galah. Penurunan asam lemak jenuh ditandai dengan peningkatan kandungan asam lemak tak jenuh dalam daging udang galah. Pemeriksaan kandungan asam lemak dilakukan di ULP Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya.

  B. Parameter Pendukung

  Parameter pendukung yang diamati yaitu parameter kualitas air seperti, suhu, DO, pH dan amonia. Tingkat kelulushidupan udang galah perlu diperhatikan pada akhir pemeliharaan selama 28 hari. Parameter pendukung digunakan untuk melengkapi data dari parameter utama.

4.4 Analisa Data

  Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini kemudian akan dianalisis menggunakan ANOVA (analysis of Variance) untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil dari setiap perlakuan, sesuai dengan rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). Jika dari analisis diketahui bahwa perlakuan menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata atau berbeda sangat nyata, maka untuk membandingkan perlakuan mana yang menghasilkan hasil terbaik dilanjutkan dengan Uji Duncan (Kusriningrum, 2015).

  Persiapan alat dan bahan Penyediaan Pakan

  Pemeliharaan udang galah dalam akuarium dengan pakan yang diberi penambahan cod liver oil

PO P1 P2 P3 P4

  Pakan komersial Pakan komersial Pakan komersial Pakan komersial Pakan komersial

  100% + tepung 100% + tepung 100% + tepung 100% + tepung 100% + tepung tapioka 2% + cod tapioka 2 % + cod tapioka 2 % + cod tapioka 2 % + cod tapioka 2 % + cod

  liver oil 0% liver oil 3 % liver oil 6 % liver oil 9 % liver oil 12 % P1 P1 PO P1 P1 4 1 2 3 4 P3 P4 P4 P4 P4 3 4 1 P4 3 4 PO 1 PO 2 P2 P2 1 2 P3 1 P3 4 2 P3 P3 PO3

  2

  3 Udang Galah

  Dipelihara selama 30 hari Pengambilan sampel daging udang galah pada akhir masa pemeliharaan

  Parameter Utama : Parameter Penunjang : Pemeriksaan kandungan asam lemak jenuh Pengamatan Kualitas Air dan asam lemak tak jenuh pada daging.

  Analisis Data Kesimpulan

  Pcture 6. Diagram Alir Penelitian

  V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

  5.1.1 Asam Lemak Jenuh

  Hasil penelitian didapatkan nilai kandungan asam lemak jenuh udang galah berkisar 54,87% - 59,13%. Data rata-rata kandungan asam lemak jenuh udang galah terdapat pada Tabel 8. Data statistik kandungan asam lemak jenuh dari kandungan rata-rata asam lemak jenuh dapat dilihat dalam Lampiran 1.

  Tabel 8. Rata-rata Kandungan Asam Lemak Jenuh

  Kandungan Asam Perlakuan Lemak Jenuh (%) ± SD a

  P0 59,13 ±10,2298

  a

  P1 58,41 ±5,4192

  a

  P2 57,71 ±6,0569

  a

  P3 55,81 ±5,0055

  a

  P4 54,87 ±4,3496 Keterangan: P = pakan komersial tanpa penambahan cod liver oil, P

  1 = 100%

  pakan komersial + 2 % tepung tapioka + 3% cod liver oil, P

  2 = 100% pakan

  komersial + 2 % tepung tapioka + 6% cod liver oil, P

  3 = 100% pakan komersial +

  2% tepung tapioka + 9% cod liver oil, P = 100% pakan komersial + 2% tepung

  4 tapioka + 12% cod liver oil. SD = Standart deviasi.

  Perhitungan Analisis of Varian (ANOVA) menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata (P>0,05) antar masing-masing perlakuan. Hasil uji berjarak Duncan’s menunjukkan bahwa P0 tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan P1, P2, P3 dan P4. Rangkuman analisis varian kandungan asam lemak jenuh daging udang galah dapat dilihat pada Lampiran 1.

  5.1.2 Asam Lemak Tak Jenuh