EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BEKASI

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BEKASI

  SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial pada konsetrasi Manajemen Publik

  Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  Oleh : Meuthia Rinaldy

  

ABSTRAK

Meuthia Rinaldy, 6661121498. Efektivitas Komunikasi Organisasi di Dinas

Pendapatan Daerah Kota Bekasi. Program Studi Administrasi Negara, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I

Ipah Ema Jumiati, S.Ip., M.Si. Pembimbing II Riny Handayani, S.Si., M.Si.

  Pada penelitian ini yang menjadi fokus penelitian yaitu efektivitas komunikasi organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi. Sedangkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar efektivitas komunikasi organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar efektivitas komunikasi organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan deskriptif kuantitatif dan yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi. instrumen penelitian di sini menggunakan teori dari Kriyantono yang terdiri dari 6 indikator yaitu iklim komunikasi, kepuasan organisasi, penyebaran informasi, beban informasi, ketepatan informasi, dan budaya organisasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan kuesioner. Dalam analisa data

  

ABSTRACT

Meuthia Rinaldy, 6661121498. The effectiveness of organizational communication

at the Local Revenue Office in Bekasi City. Study Public Administration, Faculty of

Social and Politic, Sultan Ageng Tirtayasa University, Serang 2016. The first

supervisor by Ipah Ema Jumiati, S.Ip., M.Si. The second supervisor by Riny

Handayani, S.Si., M.Si.

  

The focus in this research is the effectiveness of organizational communication at the

Local Revenue Office in Bekasi city, and the formulation of the problem in this

research is how big the effectiveness of organizational communication at the Local

Revenue Office in Bekasi City. The purpose of this research is knowing how big the

effectiveness of organizational communication at the Local Revenue Office in Bekasi

City. The methodology of this research is quantitative descriptive and the subject of

this research is employee of the Local Revenue Office in Bekasi City, the instrument of

this research is using the theory from Kriyantono which consist of 6 indicators that

are communication climate, satisfaction communication, the dissemination of

information, the load of information, the accuracy of information, and the

PERNYATAAN ORISINALITAS

  Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Meuthia Rinaldy NIM : 6661121498 Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Juli 1994 Program Studi : Ilmu Administrasi Negara Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Efektivitas Komunikasi Organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi adalah hasil karya saya sendiri dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan benar. Apabila dikemudian hari skripsi ini mengandung unsure plagiat, maka gelar kesarjanaan saya bisa dicabut.

LEMBAR PERSETUJUAN

  Nama : Meuthia Rinaldy NIM : 6661121498 Judul Skripsi : EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DI

  DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BEKASI Serang, November 2016

  Skripsi Ini Telah Disetujui untuk Diujikan Menyetujui,

  Pembimbing I Pembimbing II Ipah Ema Jumiati, S.Ip., M.Si Riny Handayani, S.Si., M.Si NIP. 197501312005012004 NIP. 197601062006042007

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

  

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

  Nama : Meuthia Rinaldy NIM : 6661121498 Judul : EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DI

  DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BEKASI Telah diuji di hadapan Dewan Penguji Sidang di Serang, 6 Desember 2016 dan telah dinyatakan LULUS.

  Serang, Desember 2016 Ketua Penguji : Yeni Widyastuti, S.Sos., M.Si NIP. 197602102005012003

  ……………………………… Anggota : Listyaningsih, S.sos., M.Si NIP. 197603292003122001

  ……………………………… Anggota :

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  MOTTO :

WITH GOD, NO MOMENTS IS WASTED. BECAUSE YOU ARE LOVED BY

GOD.

JUST REMEMBER THE LOVE THAT HE HAVE DONE TO YOU. 

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, kasih dan kuasa- Nya, sehingga penulis dapat menyusun skripsi dengan judul Efektivitas Komunikasi Organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi. Adapun penyusunan skripsi ini dilakukan sebagai salah satu syarat penyusunan skripsi program studi Ilmu Administrasi Negara konsentrasi Manajemen Publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran penulis harapkan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala doa, dukungan, motivasi, bimbingan, dan bantuan yang tak terhingga dalam proses penelitan serta pnyusunan skripsi ini kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.Pd. Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Bapak Riswanda, S.Sos., M.PA., Ph.D. Wakil prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Ibu Rina Yulianti, S.Ip., M.Si. Dosen Pembimbing Akademik.

  6. Ibu Ipah Ema Jumiati, S.Ip., M.Si. Dosen pembimbing I skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  7. Ibu Riny Handayani, S.Si., M.Si. Dosen pembimbing II skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  8. Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi.

  9. Mamah ku Sri Supriyatna Purwaningsih, terima kasih atas doa, dukungan, motivasi, kesabaran dan kasih sayang yang tak pernah putus. penyemangat, penghibur, pendengar setia untuk doa dan dukungannya selama ini.

  12. Teman kostan ku Ikke Ratna, Suhanengsih, Haffidotunissa, Nia Mentari, Ade R. Sari, Sifa Fauziatunisa, Icha, dan Afrida yang selalu menjadi penghibur dan penyemangat selama ini.

  13. Teman ku Reza Eryanda yang selalu memberikan dukungan, motivasi, doa, serta bimbingannya selama ini.

  14. Teman-teman mahasiswa Ilmu Administrasi Negara angkatan 2012.

  15. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam proses penyelesaian proposal skripsi ini.

  Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Tuhan Yang Maha Esa, terima kasih untuk segalanya. Semoga proposal skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi penulis dan pihak yang berkepentingan.

  

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN

  …………………………………………………….. ii

  ABSTRAK ABSTRACT MOTTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR

  …………………………………………………………….. iii

DAFTAR ISI

  ……………………………………………………………………… vi

  DAFTAR TABEL

  ………………………………………………………………… x

  DAFTAR GAMBAR

  ……………………………………………………………… xi

DAFTAR DIAGRAM

  …………………………………………............................ xii

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang……………………………………………………. 1

  1.2 Identifikasi Masalah………………………………………………. 12

  2.3 Efektivitas Organisasi……………………………………………. 18

  2.3.1 Pengukuran Efektivitas Organ isasi……………………… 19

  2.4 K omunikasi……………………………………………………….. 21

  2.4.1 Komunikasi Organisasi…………………………………… 23

  2.4.2 Proses Komunikasi Organisasi…………………………… 24

  2.4.3 Fungsi Komunikasi Organisasi……………………………. 25

  2.4.4 Gaya Komunikasi Organisasi……………………………… 26

  2.4.5 Indikator Komunikasi Organisasi ………………………… 28

  2.4.6 Efektivitas Komunikasi Organisasi………………………. 29

  2.5 Penelitian Terdahulu………………………………………………. 31

  2.6 Kerangka Berfikir………………………………………………….. 32

  2.7 Hipotesis Peneltian………………………………………………… 35

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian…………………………………………………… 36

  3.2 Metode Penelitian ………………………………………………… 36

  3.6 Teknik Pengolahan Data…………………………………………... 47

  3.6.1 Uji Validitas……………………………………………….. 48

  3.6.2 Uji Realibilitas…………………………………………….. 50

  3.6.3 Uji Normalitas Data……………………………………….. 50

  3.7 Uji t ……………………………………………………………….. 52

  3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian………………………………………..52

  BAB IV HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian............................................................

  54

  4.1.1 Gambaran umum Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi.. 54

  4.1.2 Sejarah Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi …………… 54

  4.1.3 Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi56

  4.1.4 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi58

  4.1.5 Tugas Susunan Orgniasasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi…………………………………………………. 59

  4.1.6 Visi dan Misi Dinas P endapatan Daerah Kota Bekasi…….. 64

  4.4 Analisis Data Penelitian ……………………………………………. 76

  4.5 Pengujian Hipotesis ……………………………………………….. 124

  4.6 Interpretasi Hasil Penelitian ……………………………………….. 127

  4.7 Pembahasan …………………………………………………………133

BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan ………………………………………………………… 138

  5.2 Saran ……………………………………………………………….. 139

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  3.1 Operasional Variabel……………………………………………… 39

  3.2 Uji Skala Likert……………………………………………………. 40

  3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ………………………………………41

  3.4 Penyebaran Proporsi Sampel Penelitian…………………………… 46

  3.5 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha………………………50

  3.6 Jadwal Pene litian…………………………………………………….53

  4.1 Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi………… 65

  4.2 Hasil Uji Vali ditas……………………………………………………71

  4.3 Hasil Uji R eliabilitas…………………………………………………74

  4.4 Hasil Uji No rmalitas Data……………………………………………75

  DAFTAR GAMBAR

  1.1 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi…… 6

  1.2 Papan Pengumuman Rapat………………………………………….10

  1.3 Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi wajib pajak…………………………………………………13

  2.1 Kerangka Berfikir ……………………………………………….......39

  4.1 Struktur Organisasi Dinas Pend apatan Daerah Kota Bekasi………58

  4.2 Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis………………………127

DAFTAR DIAGRAM

  4.1 Responden Jenis Kelamin ………………………………………… 66

  4.2 Responden Usia …………………………………………………… 67

  4.3 Responden Status (PNS/ Non-PNS) ……………………………… 69

  4.4 Responden Tingkat Pendidikan ………………………………….. 70

  4.5 Tanggapan responden mengenai atasan atau pimpinan memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap bawahan atau pegawai……….. 77

  4.6 Tanggapan responden mengenai bawahan atau pegawai memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap pimpinan………………………. 78

  4.7 Tanggapan responden mengenai adanya kepercayaan yang tinggi antara pegawai satu dengan yang lainnya …………………………. 79

  4.8 Tanggapan responden mengenai setiap permasalahan yang terjadi di dalam organisasi diinformasikan kepada atasan atau pimpinan…81

  4.9 Tanggapan responden mengenai setiap permasalahan yang terjadi di dalam organisasi di bahas melalui rapat mingguan evaluasi kerja82 seimbangnya antara upah yang diberikan organisasi dengan tingkat pekerjaan yang sayalaku 88 kan…………………………

  4.14 Tanggapan responden mengenai informasi yang diberikan oleh organisasi melalui media lisan (rapat, telepon, dan instruksi) dapat saya ketahui…………………………………………………. 90

  4.15 Tanggapan responden mengenai informasi yang diberikan oleh organisasi melalui media tulisan (surat, memo, laporan tertulis, dan papan pengumuman) dapat sa ya ketahui………………………91

  4.16 Tanggapan responden mengenai informasi yang diberikan oleh organisasi melalui media lisan (rapat, telepon, daninstruksi) dapat membantu dalam mengkoordinasikan pekerjaan karena lebih mudah dipahami…………………………………………………… 93

  4.17 Tanggapan responden mengenai informasi yang diberikan oleh organisasi melalui media tulisan (surat, memo, laporantertulis, dan papan pengumuman) dapat membantu dalam mengkoordinasikan pekerjaan karena lebih mudah dipahami…………………………. 94

  4.20 Tanggapan responden mengenai informasi yang diberikan oleh organisasi dapat pegawa i ketahui dengan mudah………………. 100

  4.21 Tanggapan responden mengenai informasi yang diberikan oleh organisasi tidak pernah ter lewatkan oleh pegawai…………… …101

  4.22 Tanggapan responden mengenai pegawai saling mengingatkan satu sama lain akan informasi terbaru yang d ikeluarkan oleh organisasi……103

  4.23 Tanggapan responden mengenai pegawai memberikan informasi terbaru kepada rekan pegawai lainnya terkait koordinasi pekerjaan105

  4.24 Tanggapan responden mengenai informasi yang diberikan oleh organisasi sampai kepada pihak- pihak terkait…………………… 106

  4.25 Tanggapan responden mengenai organisasi memberikan informasi yang kurang terkait p ekerjaan pegawai………………...108

  4.26 Tanggapan responden mengenai pegawai kesulitan dalam Memahami informasi yang diberikan oleh organisasi……………109

  4.27 Tanggapan responden mengenai informasi yang berkaitan dengan tepat dan dapat menu njang pekerjaan……………………………...115

  4.31 Tanggapan responden mengenai adanya distorsi informasi akibat penyampaian pesan yan g terlalu hirarkis………………………….117

  4.32 Tanggapan responden mengenai pegawai bangga bekerja di Dinas Pendapatan Daer ah Kota Bekasi…………………………………...118

  4.33 Tanggapan responden mengenai pegawai mengetahui nilai-nilai budaya di dalam o rganisasi……………………………..119

  4.34 Tanggapan responden mengenai pegawai dapat saling menerima Dan memahami saran atau pendapat dalam melakukan pekerjaan.120

  4.35 Tanggapan responden mengenai pegawai bebas mengemukakan Pendapat terkait pekerjaan yang sulit kepada pegawai lainnya122

  4.36 Tanggapan responden mengenai pegawai bebas berinisiatif dalam melakuka n pekerjaan……………………………………………....123

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Otonomi daerah saat ini di Indonesia mengharuskan daerah untuk antusias dalam mencari sumber penerimaan yang dapat membiayai pengeluaran pemerintah daerah dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah daerah dituntut untuk mampu menyelenggarakan pembangunan daerah yang diikuti dengan kemampuan finansial pemerintah untuk membiayai segala kebutuhan guna meningkatkan pembangunan daerah.

  Pemerintah mengeluarkan undang-undang terbaru yang mengatur tentang pemerintah daerah yaitu Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 sebagai amandemen dari UU No. 32 Tahun 2004 tentang Perimbangan Pemerintah Pusat dan Daerah. Adanya maka diharapkan dapat membantu kinerja pemerintah daerah dalam membangun daerah yang berkualitas.

  Organisasi merupakan suatu wadah atau tempat dimana dua orang atau lebih melakukan interaksi sosial untuk saling bekerja sama demi mencapai cita-cita organisasi. Organisasi itu sendiri memiliki dua tipe yaitu organisasi formal dan informal. Organisasi formal merupakan satuan kerja yang di bentuk atau disusun secara resmi, dengan kata lain organisasi formal merupakan suatu satuan kerja untuk mencapai tujuannya telah ditetapkan atau ditentukan oleh pihak yang berwenang.

  Sedangkan organisasi informal atau non formal adalah satuan kerja yang tidak resmi karena segala sesuatunya dikerjakan dengan sengaja dan dengan menyesuaikan kebutuhan yang ada disekitarnya. Organisasi atau instansi yakni swasta maupun pemerintahan merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hierarki/jenjang dan pembagian kerja berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan.

  Organisasi terbentuk karena dipengaruhi oleh aspek-aspek seperti penyatuan manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Dalam kegiatan manajemen, yaitu untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksaanaan, dan pengawasan, maka di dalam suatu manajemen diperlukan adanya komunikasi organisasi. Pentingnya komunikasi organisasi dalam suatu manajemen menurut Terry (2008:207) berpendapat bahwasuatu kecakapan utama yang disyaratkan bagi seorang manajer adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif di dalam organisasi. Manajer yang tidak mampu menyampaikan pekerjaan apa yang dilakukan, tidak akan berhasil untuk menyelesaikan pekerjaan. Sebaliknya, jika para pegawai tidak mampu berkomunikasi dengan bebas dengan seorang manajer, maka informasi yang diperlukan untuk mengelola dengan berhasil, akan terhalang. Menurut pendapat Terry, tanpa ada komunikasi di dalam sebuah organisasi, maka kegiatan manajemen tidak akan berjalan dan tujuan dari organisasi tidak akan tercapai. Oleh karena itu, komunikasi organisasi sangat penting guna mencapai tujuan organisasi.

  Komunikasi sangat dibutuhkan di setiap organisasi, baik organisasi privat atau swasta maupun organisasi publik. Berdasarkan peraturan menteri Negara organisasi di dalam instansi pemerintah merupakan sarana untuk mencapai tujuan instansi pemerintah yaitu memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Oleh karena itu, komunikasi di dalam organisasi publik harus tetap terjaga karena komunikasi merupakan kebutuhan bagi sebuah organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

  Dengan adanya komunikasi di dalam organisasi, maka anggota-anggota dalam organisasi akan dapat saling memahami, bertukar pikiran, dan juga bekerjasama untuk mencapai tujuan organisasi.

  Dinas Pendapatan Daerah atau yang dikenal dengan sebutan Dispenda atau Dipenda adalah salah satu bentuk dari organisasi publik yang berada di bawah pemerintah provinsi yang memiliki tanggung jawab dalam pemungutan pendapatan daerah melalui pengkoordinasian dan pemungutan pajak daerah, retribusi, bagi hasil pajak, dana perimbangan, dan lain sebagainya.

  Pendapatan Daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan yang

  Peneliti memilih tempat penelitian di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi, karena Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi merupakan satuan kerja dengan jumlah pegawai keempat terbesar di Kota Bekasi dengan jumlah pegawai keseluruhan yaitu sebanyak 336 pegawai. Menurut Purwanto (2003:26) berpendapat bahwa suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang banyak yaitu dengan skala ratusan atau bahkan ribuan pegawai, maka dalam komunikasinya pun akan kompleks atau rumit karena dengan jumlah pegawai yang banyak maka perbedaan pendapat pun akan semakin banyak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengukur efektivitas komunikasi organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi.

  Ilmu Administrasi Negara adalah ilmu yang mempelajari mengenai suatu penyelenggaraan Negara, dimana dalam penyelenggaraannya dibutuhkan alat-alat untuk pelaksanannya. Alat-alat yang membantu administrasi Negara yaitu kebijakan publik dan manajemen publik. Peneliti melihat proses komunikasi di dalam organisasi dari segi manajemen publik yaitu, komunikasi di dalam organisasi telah direncanakan terlebih dahulu melalui proses manajemen yang menghasilkan struktur organisasi. Jadi

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi komunikasi horizontal dilihat dari komunikasi antar pegawai yang mana memiliki jabatan yang sama. Dapat dilihat contoh pola komunikasi yang terjadi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi, diantaranya pola aliran komunikasi ke bawah yaitu dapat di lihat dari kepala bidang ke kepala seksi, pola aliran komunikasi ke atas yaitu dapat dilihat dari sub bagian umum perencanaan, sub bagian kepegawaian, dan sub bagian keuangan ke sekretaris, sedangkan untuk pola aliran komunikasi horisontal yaitu dapat dilihat dari antar kepala bidang atau antar kepala seksi.

  Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara awal, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di lokasi penelitian. Pertama, kurangnya koordinasi internal yang dilakukan antara bawahan dengan atasan seperti tertera dalam LAKIP tahun 2014 yang menyebutkan bahwa kurangnya koordinasi internal di dalam organisasi yaitu yang dilakukan antara pegawai dengan kepala seksi dan kepala bidang. Koordinasi internal untuk setiap bidang di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi yaitu diadakannya rapat mingguan evaluasi kerja, rapat mingguan evaluasi kerja yang seharusnya dilakukan setiap minggu akan tetapi untuk setiap minggunya Pendapatan Kota Bekasi ada dua macam bentuk rapat koordinasi internal, yang pertama adalah rapat koordinasi yang dilakukan setiap caturwulan atau empat bulan yang dihadiri oleh seluruh pegawai termasuk kepala dinas, kedua adalah rapat koordinasi yang dilakukan setiap minggu oleh setiap bidang di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi, rapat ini disebut rapat mingguan evaluasi kerja. Rapat mingguan evaluasi kerja seharusnya dilakukan rutin setiap minggu akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak rutin dilakukan. Tujuan adanya rapat mingguan evaluasi kerja karena untuk mempermudah kepala dinas dalam melakukan pengawasan karena dalam setiap rapat mingguan evaluasi kerja akan ada laporan hasil rapat yang akan diberikan kepada kepala dinas. Pada dasarnya pegawai membutuhkan inisiatif dari kepala bidang untuk memberikan wadah dalam bentuk rapat koordinasi kepada para pegawai untuk berkontribusi dalam penyampaian pendapat sehingga para pegawai merasa sangat dibutuhkan di dalam organisasi. Berdasarkan wawancara mengenai koordinasi internal di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi, yaitu menjelaskan bahwa rapat mingguan evaluasi kerja untuk setiap bidang tidak rutin dilakukan, sehingga dengan kondisi

yang diterapkan dalam menyampaikan informasi yaitu seperti adanya rapat, penggunaan media tulis yaitu melalui papan pengumuman, dimana seluruh rapat yang akan diadakan diinformasikan kepada para pegawai melalui papan pengumuman. Penggunaan media tulis seperti ini, masih dirasa kurang efektif, berdasarkan wawancara pada hari selasa tanggal 19 April 2016 pukul 10.00 WIB, menjelaskan bahwa penyampaian pesan dengan menggunakan media papan pengumuman dalam menyampaikan pesan seperti adanya rapat, kurang mendapatkan perhatian lebih karena dinilai kurang menarik, selain itu isi pesan hanya berupa nama rapat dan beserta waktu rapat tanpa adanya pemberitahuan siapa saja yang harus datang pada rapat tersebut, sehingga pegawai mengetahui lebih awal rapat tersebut dan mengosongkan jadwal pada waktu yang bersangkutan. Oleh karena itu, banyak para pegawai yang tidak mengetahui adanya pengumuman rapat sehingga banyak yang tidak hadir dalam rapat tersebut terutama pegawai yang sibuk yang jarang ada di tempat kerja. Berikut adalah contoh gambar papan pengumuman yang digunakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi dalam menyampaikan informasi.

Gambar 1.2 Papan Pengumuman Rapat

  Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi

Gambar 1.2 diatas adalah papan pengumuman informasi rapat yang digunakan misalnya pegawai yang sibuk, pegawai yang tidak selalu ada di tempat kerja jadi kekurangan informasi mengenai adanya rapat.

  Ketiga, masalah yang timbul akibat penyampaian pesan yang diskriminatif, kondisi seperti ini seringkali terjadi kesalahpahaman antar pegawai dalam berkomunikasi karena membuat adanya pengurangan atau kelebihan kata dalam penyampaian pesan. Bedasarkan wawancara pada hari rabu 20 April 2016 pukul 09.00 WIB, menjelaskan bahwa miskomunikasi di kantor itu sering terjadi, misalnya, kepala seksi (kasi) sebagai atasan ingin memberikan informasi kepada para bawahan dengan maksud mengingatkan kembali bahwa laporan harus segera selesai karena waktu yang sudah dekat dengan deadline. Penyampaian pesan yang dilakukan atasan atau pimpinan bersifat diskriminatif, yaitu atasan hanya memberikan informasi kepada salah satu pegawai saja, yang nantinya akan disebar kepada pegawai lain.

  Penyampaian pesan seperti ini dilakukan karena setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda dalam menangkap informasi, sehingga para atasan hanya mengandalkan satu pegawai sebagai perantara komunikasi kepada pegawai lainnya. Namun, karena bahwa penyampaian pesan melalui media lisan yaitu bersifat diskriminatif, sehingga timbul adanya jarak antar pegawai yang dapat menyebabkan relationship atau hubungan antara sesama pegawai tidak harmonis. Ketidakharmonisan ini menyebabkan seseorang menyepelekan komunikasi antar sesama pegawai, maka yang terjadi adalah banyak laporan yang belum selesai pada saat waktu deadline. Sehingga banyak urusan pekerjaan tidak berjalan dengan semestinya.

  Berdasarkan latar belakang di atas, diketahui bahwa komunikasi organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi masih kurang efektif. Dengan komunikasi organisasi yang masih kurang efektif ini, maka dapat menyebabkan beberapa pekerjaan tidak terkoordinasi dengan baik sehingga pekerjaan menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, agar pekerjaan dapat terkoordinasi dengan baik antara pegawai dan atasan, maka diperlukan adanya komunikasi yang baik di dalam sebuah organisasi.

  Komunikasi yang baik di dalam sebuah organisasi, seperti kualitas media yaitu sarana komunikasi yang digunakan untuk penyampaian informasi, cara atasan atau pimpinan dalam menyampaikan pesan kepada para pegawai, dan bagaimana komunikasi itu

  1.2 Identifikasi Masalah

  1. Rapat mingguan evaluasi kerja untuk per bidang di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi tidak rutin dilakukan, sehingga kurangnya koordinasi internal antara bawahan dengan atasan.

  2. Pengunaan media papan pengumuman sebagai sarana komunikasi dalam penyampaian informasi, dirasakan tidak efektif.

  3. Penyampaian pesan yang diskriminatif dari atasan atau pimpinan kepada bawahan atau pegawai, hal ini membuat adanya pengurangan atau kelebihan kata dalam penyampaian pesan.

  1.3 Rumusan Masalah

  Bedasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan dikaji oleh peneliti adalah untuk mengetahui Seberapa Besar Efektivitas Komunikasi Organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi? penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar efektivitas komunikasi organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi.

1.5 Manfaat Penelitian

  1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai teori-teori yang berkaitan dengan komunikasi Organisasi dan bagaimana pelaksanaannya di dalam organisasi.

  2. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan sebagai referensi atau masukan bagi Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi untuk dapat meningkatkan komunikasi di dalam organisasi agar tugas pokok dan fungsi dapat berjalan sebagaimana mestinya.

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Organisasi Setiap kehidupan manusia di dunia ini tidak bisa dilepaskan dari organisasi.

  Dimanapun dia tinggal dan apapun yang dia lakukan akan selalu berhadapan dengan organisasi. Organisasi ada karena adanya keinginan setiap orang untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan yang bersifat primer, sekunder, rohani maupun jasmani.Organisasi merupakan alat atau wadah yang statis.Setiap orang tentunya pernah ataupun sedang berada di dalam sebuah organisasi.Secara sederhana dapat dikatakan bahwa organisasi yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang setiap orang dilahirkan dalam sebuah keluarga yang memiliki pemimpin yaitu kepala keluarga.kemudian yang dikatakan sebagai organisasi yang terbesaradalah sebuah Negara. Oleh karena itu, tentunya seseorang secara sadar atau tidak sadar, mau tidak mau, ia telah berada di dalam sebuah organisasi. sehingga pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada para bawahan, yang menjangkau dari puncak sampai ke bawah dari seluruh badan usaha)

  Sedangkan menurut Allen dalam Hasibuan (2009:28) organisasi adalah sebagai berikut:

  Organization is a system of well-defined jobs, each bearing a definite measure of authority, responsibility, and accountability, the whole consciously designed to enable the people of the enterprise to work most effectively together in accomplishing their objectives.

  (Organisasi adalah suatu sistem dari pekerjaan-pekerjaan yang dirumuskan dengan baik, masing-masing pekerjaan itu mengandung sejumlah wewenang, tugas dan tanggung jawab tertentu, keseluruhannya disusun secara sadar untuk memungkinkan orang-orang dari badan usaha itu bekerja sama secara paling efektif dalam mencapai tujuan mereka)

  Sedangkan menurut Jones dalam Hasibuan (2009:26) mendefinisikan bahwa organisasi adalah:

  Organizations has been described as system. Organization is the human and material structure and machinery through which a systematic planned effort is carried out.

  (Organisasi telah dilukiskan sebagai sistem. Organisasi adalah struktur dan peralatan yang tersusun dari orang-orang dan benda-benda dengan mana suatu

2.2 Efektivitas

  Efektivitas merupakan gambaran mengenai seberapa besar keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi, efektivitas juga sebagai pengukuran tugas pokok dan fungsi organisasi.

  Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, menyangkut bagaimana melakukan pekerjaan yang benar.Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh tujuan tercapai, baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya pada keluaran yang dihasilkan (Handoko, 2001:7).

  The Liang Gie dalam Halim (2004:166), berpendapat bahwa efektivitas adalah suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat yang dikehendaki kalau seseorang melakukan sesuatu perbuatan dengan maksud tertentu dan memang dikehendakinya, maka orang itu dikatakan efektif bila menimbulkan akibat atau mempunyai maksud sebagaimana yang dikehendakinya. dan outputnya. Menurut Miller dalam Tangkilisan (2005:138), menjelaskan bahwa arti efektivitas dan efisien adalah sebagai berikut: Efektivitas dimaksud sebagai tingkat seberapa jauh suatu sistem sosial mencapai tujuannya.Efektivitas harus dibedakan dengan efisiensi.Efisiensi mengandung pengertian perbandingan antara biaya dan hasil, sedangkan efektivitas secara langsung dihubungkan dengan pencapaian suatu tujuan. Menurut Supriyono (2000:29) menjelaskan bahwa efektivitas merupakan hubungan antara keluaran suatu pusat tanggung jawab dengan sasaran yang mesti dicapai, semakin besar kontribusi daripada keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut, maka dapat dikatakan efektif pula unit tersebut.

2.3 Efektivitas Organisasi

  Pandangan dari segi efektivitas organisasi menurut Tampubolon (2008: 173) adalah terdiri atas efektivitas individu dan kelompok.Pada tingkat yang paling dasar dalam suatu organisasi terletak pada efektivitas individu.Pandangan ini menekankan pada kinerja individu-individu yang ada di dalam organisasi.Pada pandangan efektivitas kelompok, penekanannya adalah pada kinerja yang dapat diberikan

  Lebih lanjut dikatakan oleh Georgopualos dan Tannebaum dalam Tangkilisan (2005: 30) mengenai pengertian efektivitas organisasi bahwa:

  Efektivitas organisasi adalah tingkat sejauh mana suatu organisasi yang merupakan sistem sosial dengan segala sumber daya dan sarana tertentu yang tersedia memenuhi tujuan-tujuannya tanpa pemborosan dan menghindari ketegangan yang tidak perlu diantara anggota-anggotanya.

  Efektivitas organisasi menurut Sedarmayanti (2009: 70) sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha mencapai tujuan/sasaran.Mengartikan bahwa dengan tingkat sejauh mana suatu organisasi merealisasika tujuannya, semua konsep tersebut hanya menunjukan pada pencapaian tujuan organisasi.

  Melihat dari uraian mengenai efektivitas organisasi diatas, peneliti menyimpulkan bahwa efektivitas organisasi lebih dapat digunakan sebagai ukuran untuk melihat tercapai atau tidaknya suatu organisasi dalam melaksanakan kegiatan- kegiatan atau fungsi-sungsi sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan menggunakan secara optimal alat- alat dan sumber yang ada.

2.3.1 Pengukuran Efektivitas Organisasi

  1. Produktivitas.

  2. Kemampuan adaptasi atau fleksibilitas.

  3. Kepuasan kerja.

  4. Kemampuan berlaba.

  5. Pencarian sumber daya. Sementara Gibson dalam Tangkilisan (2005:45) mengatakan bahwa efektivitas suatu organisasi dapat pula diukur dengan memperhatikan hal-hal sebagai tersebut:

  1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai.

  2. Kejelasan startegi pencapaian tujuan.

  3. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap.

  4. Perencanaan yang matang.

  5. Penyusunan program yang tepat.

  6. Tersedianya sarana dan prasarana.

  7. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik. Menurut Sharma dalam Tangkilisan (2005: 60) memberikan kriteria atau ukuran Menurut Tampubolon (2008:178) ada beberapa yang menjadi faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi yaitu:

  1. Produksi Menggambarkan kemampuan organisasi untuk memproduksi jumlah dan utu output yang sesuai dengan permintaan lingkungan. Ukuran mengenai produksi meliputi laba, penjualan, marketing share, pelanggan yang dilayani dan sebagainya. Ukuran tersebut berhubungan secara langsung dengan output yang dikonsumsi oleh pelanggan organisasi.

  2. Efisiensi Sebagai angka perbandingan (rasio) antara output dengan input, ukuran efisiensi harus dinyatakan dalam perbandingan antara keuntungan dan biaya atau dengan waktu atau output, yang merupakan bentuk umum dari ukuran ini.

  3. Kepuasan Konsep kepuasan mendefinisikan penekanan pada perhatian yang menguntungkan bagi anggota organisasi maupun pelanggannya.Organisasi harus mampu memberikan kepuasan atau kebutuhan para anggota atau pelanggannya.

  4. Adaptasi Kemampuan beradaptasi diartikan dengan sampai seberapa jauh organisasi dapat menanggapai perubahan intern dan ekstern.Kriteria ini berhubungan dengan kemampuan manajemen untuk mendua adanya perubahan dalam lingkungan maupun dalam organisasi itu sendiri.

  5. Perkembangan Usaha pengembangan yang biasa adalah program pelatihan atau sosialisasi bagi tenaga manajemen/masyarakat dan non manajemen.Upaya ini dilakukan dengan maksud agar organisasi tersebut dapat beroperasi secara baik, dalam suasana yang semakin berkembang. adalah suatu bentuk penyampaian dan penerimaan berita yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan dapat dilakukan dimana saja dan dengan waktu yang tidak ditentukan. Berdasarkan Wikipedia komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.

  Pengertian Komunikasi menurut Cooley dalam Sofyandi (2007:155) mendefinisikan komunikasi sebagai berikut: Komunikasi adalah mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antara manusia dan mengembangkan semua lambang pikiran, bersama-sama dengan sarana untuk menyiarkannya dalam ruang dan merekamnya dalam waktu. Ini mencakup wajah, sikap dan gerak-gerik, suara, kata-kata tertulis, percetakan, dan apa saja yang merupakan penemuan-penemuan mutakhir untuk menguasai ruang dan waktu. Komunikasi menurut beberapa ahli diantaranya adalah menurut Muhammad

  (2005: 5) Komunikasi didefinisikan “sebagai pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku”.

  Sedangkan Menurut Effendy (2006: 5) mengemukakan bahwa komunikasi adalah tahu atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik dilakukan secara langsung yaitu lisan maupun tak langsung yaitu melalui media.

2.4.1 Komunikasi Organisasi

  Komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi.Keberhasilan suatu organisasi sangat beruntung kepada kelancaran komunikasi yang dilakukan oleh para anggotanya.Komunikasi yang dilakukan dalam suatu organisasi disebut komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi ini tentu akan berhubungan dengan suasana dan hubungan kerja di dalam organisasi tersebut.