Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Teluk Bintuni

  Dalam pelaksanaan agar tercapai agenda atau misi pembangunan, Pemerintah Daerah akan menggunakan strategi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik.

  Upaya tersebut dilakukan dengan strategi sebagai berikut :

  1. Strategi pembangunan melalui pendekatan kewilayahan, yang membagi daerah

  V I

  I I B

  V I

  I I pembangunan sesuai dengan potensi unggulan dan karakteristik wilayah.

  A B B A B

  2. Strategi pemenuhan kebutuhan hak dasar masyarakat sehingga dapat

  R E N C A N A K E S E P A K A T A N ( M E M O R A N D U M ) E N C A N A E S E P A K A T A N E M O R A N D U M

  R K ( M )

  menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilakukan melalui upaya : 1) Pemenuhan hak atas pangan;

  R

  I K P E N C A N A N

  V E S T A S

  I D A N A

  I N

  V E S T A S

  I D A N K A

  I D A H P E L A K S A N A A N

  I D A H E L A K S A N A A N R E N C A N A

  2) Pemenuhan hak atas pelayanan kesehatan; 3) Pemenuhan hak atas pelayanan pendidikan dasar; 4) Pemenuhan hak atas pekerjaan dan usaha; 5) Pemenuhan hak atas perumahan; 6) Pemenuhan hak atas tanah; 7) Pemenuhan hak atas fasilitas umum publik; 8) Pemenuhan hak atas rasa aman; 9) Pemenuhan hak atas sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

  8 .1 Ringk a sa n Re nc a na Pe m ba nguna n K a bupa t e n T e luk Bint uni

  3. Dalam upaya mewujudkan pembangunan ekonomi yang baik dan

  8 .1 .1 Sk e na rio Pe nge m ba nga n Wila ya h K a bupa t e n

  berkesinambungan ditempuh melalui :

  T e luk Bint uni

  1) Peningkatan investasi, perdagangan dan pariwisata; 2) Pengembangan koperasi dan UMKM;

  Skenario pengembangan wilayah Kabupaten Teluk Bintuni secara rinci dijabarkan dalam 3) Pengelolaan BUMD yang sehat dan arah dan kebijakan pembangunan daerah. Kebijakan Pembangunan Tahun 2006 - 2010 4) Mendorong pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan sentra pertanian. diarahkan guna pemantapan kehidupan sosial, politik, ekonomi masyarakat, peningkatan sumberdaya manusia, penanganan kesenjangan wilayah / perkampungan,

  4. Agar pertumbuhan ekonomi dapat terwujud dan terpenuhinya kebutuhan dasar pemantapan kelembagaan dan otonomi daerah, perlindungan hak dan martabat kaum masyarakat, maka perlu ditunjang dengan percepatan dan realisasi perempuan, peningkatan bakat dan prestasi generasi muda, pemanfaatan sumberdaya pembangunan infrastruktur seperti pembangunan dan peningkatan jalan dan alam dan lingkungan hidup yang adil dan bijaksana, serta stabilitas daerah yang aman, jembatan dan pusat kota menuju daerah pedalaman, peningkatan dermaga tertib, tentram, damai dan rukun. Teluk Bintuni, peningkatan infrastruktur bandara Rendani serta merevitalisasi lapangan terbang perintis.

  5. Menyelenggarakan pemerintahan sesuai amanat otonomi daerah dan Otonomii

  e. Optimalnya pengelolaan UPTD yang didirikan oleh meningkatnya pelayanan Khusus. kepada masyarakat maupun peningkatan PAD secara signifikan.

  Dalam Pelaksanaan agenda atau inisi pembangunan di Kabupaten Teluk Bintuni, maka

  f. Terciptanya kecukupan pangan dan pemenuhan gizi yang baik, yang ditandai sasaran dan kebijakan serta program pembangunan yang akan ditempuh sebagaimana dengan meningkatnya konsumsi protein hewani yang berasal dari ternak dan uraian berikut : ikan.

  g. Meningkatnya akses petani/ nelayan/ peternak kepada sumberdaya produktif, yang dicirikan o!eh berkembangnya sistim usaha pertanian yang didukung

1. Agenda Perw ujudan Kesejahteraan Rakyat.

  oleh akses permodalan, informasi dan transportasi maupun peningkatan Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) petani/ nelayan/ peternak. yang saling berkaitan, antara lain tingkat pendapatan, kesehatan, pendidilcan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi geografis, dan kondisi lingkungan.

  h. Terwujudnya pengelolaan hutan yang memadai yang dicirikan oleh Rumusan kebijakan pembangunan diorientasikan pada upaya peningkatan pengusahaan hutan yang lestari. pendapatan, pemberdayaan usaha, pemberdayaan manusia dan lingkungan. i. Meningkatkan peran serta dan permodalan UMKM dan Koperasi sehingga

  Sasaran dapat menggerakkan perekonomian daerah.

  Sasaran Dalam Pelaksanaan agenda atau inisi pembangunan ini adalah sebagaimana uraian berikut : j. Berkembangnya investasi nasional yang berakar dari potensi sumber daya daerah yang akan berdampak ganda dalam pembangunan perekonomian a. Menurunnya jumlah penduduk iniskin terutama penduduk pra sejahtera dan daerah. sejahtera 1, yaitu dengan indikator meningkatnya Pendapatan Per Kapita Penduduk. k. Meningkatnya pelayanan publik dan perlindungan konsumen terhadap barang / produk.

  b. Meningkatnya efisiensi dan produktifitas pembangunan pertanian / perkebunan, yang diupayakan melalui konsolidasi luasan usaha tani/ perkebunan, ketepatan i. Terciptanya penataan dan pengembangan wilayah pariwisata dengan penyediaan sarana produksi dan terjaminnya sistim pengendalian hama dan meningkatnya kuantitas dan kualitas wisata, dengan meningkatnya peran penyakit, dengan demikian sistim produksi akan terjaga dengan baik. serta masyarakat dalam pembangunan pariwisata, meningkatnya fungsi kelembagaan pariwisata dan meningkatnya promosi wisata.

  c. Terjaganya sistim permintaan dan penawaran produk yang berimbang, sehingga mampu menjaga stabilitas harga produk pertanian. m. Meningkatnya kualitas pelayanan, rehabilitasi dan bantuan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

  d. Optimalisasi pengelolaan sumberdaya kelautan yang dicirikan oleh perluasan

  Zone Exclusive Economy (ZEE) yang didukung oleh

  wilayah tangkap pada n. Terpenuhinya bantuan sosial dan meningkatnya penanganan korban infrastruktur pelabuhan perikanan maupun armada tangkap. bencana alam dan bencana sosial. o. Terpenuhinya kebutuhan perumahan dan sanitasi yang layak dan sehat.

  d. Kebijakan dalam peningkatan kemampuan petani, peternak dan nelayan melalui: p. Tersedianya pelayanan energi penerangan yang cukup bagi masyarakat.

  1. Revitalisasi penyuluhan dan pendampingan petani, peternak dan nelayan. Adapun Sasaran indikator yang ingin dicapai adalah sebagaimana terlihat pada

  2. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) petani, nelayan dan tabel berikut : peternak.

  Tabel 8.1

  e. Kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan hutan diarahkan untuk :

  I ndikator Sasaran Pelaksanaan Misi Perw ujudan Kesejahteraan Rakyat 1. Peningkatan nilai tambah dan manfaat hasil hutan kayu dan non kayu. Rencana I ndikator Sasaran Satuan No.

  Capaian 2. Peningkatan hasil hutan non kayu untuk masyarakat disekitar hutan.

  1 Menurunnya Jumlah Penduduk Miskin KK 12.500

  3. Pengawasan peredaran hasil hutan untuk menjainin kelangsungan sistim

  2 Meningkatnya Rata-rata produksi distribusi legal.

  • Padi

  Ton/ Ha 3,50

  • Jagung

  Ton/ Ha 2,00

  4. Rehabilitasi hutan dan lahan di dalam dan di luar kawasan hutan

  • Kedelai

  Ton/ Ha 1,75

  3 Meningkatnya konsumsi protein Kg/ KK/ Th

  10

  f. Mengembangkan UKM yang diarahkan untuk memberikan kontribusi yang

  4 Menurunnya jumlah tidak layak %

  10 signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, penciptaan lapangan

  5 Meningkatnya jumlah RT pemakai listrik %

  75

  6 Jumlah RT terlayani air bersih %

  60 kerja dan peningkatan produktifitas. Sedangkan pengembangan usaha skala

  Sumber Data : Diperoleh dari berbagai sumber data

  mikro diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

  Arah Kebijakan

  Untuk mencapai sasaran di atas perlu ditempuh kebijakan sebagai berikut :

  g. Peningkatan efektifitas pelaksanaan perlindungan konsumen melalui sistim pengawasan barang beredar.

  a. Meningkatkan jumlah keluarga pra sejahtera dan sejahtera 1 yang aktif dalam usaha ekonomi produktif h. Meningkatkan dan menumbuhkan kembali potensi wisata yang telah berkembang, maupun potensi yang belum berkembang yang bersumber b. Kebijakan dalam pengamanan ketahanan pangan diarahkan untuk: pada potensi alam dan budaya lokal.

  1. Meningkatkan tingkat produksi pangan beras, jagung dan kedelai.

  2. Meningkatkan ketersediaan pangan hasil ternak dan ikan. i. Meningkatkan kualitas hidup bagi PMKS terhadap pelayanan sosial dasar, fasititas pelayanan publik dan jaminan kesejahteraan sosial.

  c. Kebijakan dalam peningkatan efisiensi, produktifitas, produksi dan nilai tambah produk pertanian, perkebunan dan perikanan, yang diarahkan: j. Pembangunan perumahan dan permukiman bagi masyarakat pra sejahtera 1. Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan.

  2. Peningkatan daya saing produksi pertanian, perikanan dan perikanan melalui peningkatan pasca panen dan pengolahan hasil.

2. Agenda Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.

  Tabel 8.2

  Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dimulai dari pembangunan I ndikator Sasaran Pelaksanaan Peningkatan Kualitas SDM kependudukan dan keluarga kecil yang berkualitas agar dapat tercapai

  Satuan Rencana No. I ndikator Sasaran % Capaian

  pembangunan berkelanjutan. Hal ini diselenggarakan dengan melalui peningkatan

  1 Meningkatnya APM SD 86,23

  2 Meningkatnya APM SMP 53,26 kuantitas penduduk dan peningkatan kualitas insani serta sumberdaya manusia.

  3 Meningkatnya APM SMA 31,07

  Adanya Sumberdaya yang cerdas, kreatif dan inovatif dapat menjadikan dasar dan

  4 Meningkatnya Rasio :

  • Murid dan Guru Tingkat SD 24,0 modal pelaksanaan pembangunan selanjutnya.
  • Murid dan Ruang Tingkat SD 22,7
  • Murid dan Guru Tingkat SMP 19,0

  Sasaran

  • Murid dan Ruang Tingkat SMP 32,0
  • Murid dan Guru Tingkat SMA 32,2

  Sasaran pelaksanaan agenda ini adalah:

  • Murid dan Ruang Tingkat SMA 50,2

  5 Menurunkan angka putus sekolah

  a. Meningkatnya proporsi anak yang terlayani pada pendidikan anak usia dini dan

  6 Meningkatkan guru layak mengajar meningkatnya Angka Partisipasi Kasar dan Murni SD, SLTP dan SLTA.

  7 Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran 50,2

  8 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran b. Menurunnya angka putus sekolah dan buta huruf.

  9 Meningkatkannya umur harapan hidup c. Berkurangnya jumlah guru dengan kualifikasi tidak layak mengajar.

  10 Meningkatkan Kelahiran oleh Paramedis 40,11 Sumber Data : I PM Prov. Papua d. Tercapainya rasio ideal bagi murid, guru, ruang dan rombongan belajar.

  e. Terlaksananya pemerataan dan kesempatan pendidikan bagi semua masyarakat luas, terutama dalam pendidikan dasar 9 tahun.

  Arah Kebijakan

  f. Tercukupinya rasio dokter, Puskesmas, Pustu dan Polinder dengan jumlah Arah kebijakan serta program pembangunan yang akan ditempuh sebagaimana penduduk. uraian berikut: g. Menurunkan angka kematian ibu melahirkan. a. Meningkatnya kualitas moral dan akhlak masyarakat melalui pembinaan h. Menurunnya angka kematian bayi. keagamaan j. Peningkatan SDM kesehatan yang terakreditasi. b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui peningkat an profesionalisme tenaga j. Meningkatnya angka Keluarga Bencana pada PUS. pendidik maupun peningkatan sarana dan prasarana. k. Meningkatnya ketrampilan tenaga kerja usia produktif. c. Memberdayakan masyarakat dan seluruh stakeholders sekolah dalam mewujudkan peningkatan mutu pendidikan yang berbasis sekolah, dengan menciptakan iklim kelembagaan yang memungkinkan kemandirian dan akuntabilitas sekolah yang lebih baik.

  d. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh penduduk, terutama pendidikan dasar 9 tahun, dengan pembebasan biaya pendidikan.

  e. Meningkatkan anggaran pendidikan.

  f. Meningkatkan perluasan Pendidikan Luar Sekolah bagi masyarakat. g. Peningkatan kualitas pelayanan pada semua tingkatan pelayanan.

  h. Peningkatan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan tenaga kesehatan. i. Peningkatan kualitas lingkungan sehat dan perilaku hidup bersih sehat di masyarakat. j. Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas sarana dan prasarana kesehatan. k. Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk melalui upaya memaksimalkan akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana, terutama bagi keluarga miskin dan penduduk didaerah pedalaman. m. Menata kebijakan adininistrasi kependudukan guna mendorong terakomodasinya hak-hak penduduk dan meningkatkan kualitas dokumen, data dan informasi penduduk dalarn mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan melalui registrasi penduduk.

  Pembangunan yang berlangsung selama ini menunjukkan hasil yang cukup mengembirakan meskipun belum menunjukan perkembangan yang nyata. Gambaran ini terlihat dan masih terjadi disparitas wilayah khususnya terkait dengan masih terkonsentrasinya beberapa aktifitas ekonomi pada wilayah tertentu, tidak selarasnya hubungan perkotaan dan perkampungan. Untuk memperkecil ketimpangan yang terjadi, dalam strategi pembangunan ditempuh Melalui pendekatan pusat pertumbuhan, melalui penciptaan pusat – pusat baru sebagai usaha untuk menciptakan pertumbuhan dan perkembangan, membantu pusat yang paling memberi harapan, pembangunan ekonomi lokal dengan mendorong partisipasi masyarakat. Pengurangan ketimpangan kesenjangan wilayah pada dasamya merupakan upaya yang bersifat jangka panjang, yang hasilnya tidak dapat segera dinikmati pada jangka pendek. Oleh karena perlu

  Sasaran

  Sasaran umum penanganan kesenjangan wilayah diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan lebih merata, yaitu dengan:

  a. Terwujudnya keterkaitan kegiatan ekonomi antar wilayah perkotaan dan pedesaan. Terwujudnya keseimbangan pembangunan antar kota dan percepatan pembangunan distrik dan kampung sebagai motor penggerak pembangunan di wilayah pusat pembangunan.

  b. Terwujudnya sistim jaringan jalan untuk mendukung kawasan strategis potensial.

  c. Meningkatnya aksesibilitas wilayah yang sedang dan belum berkembang melalui dukungan pelayanan prasarana jalan.

  c. Terbangunnya kembali jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana alam.

3. Agenda Penanganan Kesenjangan Wilayah Distrik dan Kampung melalui Penerobosan I solasi Daerah .

  Arah Kebijakan

  Dalam mencapai sasaran sebagaimana telah disebutkan di atas, maka diperlukan arah kebijakan sebagai berikut: a. Pembangunan dan peningkatan jalan / jembatan menuju wilayah permukiman dan daerah strategis potensial.

  b. Pembangunan lapangan terbang di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dengan jalan darat serta pengembangan dermaga laui untuk mobilitas angkutan barang dan orang dalam volume besar antar pulau.

  c. Meningkatkan daya dukung dan kapasitas jalan dan jembatan untuk mengantisipasi pertumbuhan lalu lintas.

  d. Penanganan seluruh ruas jalan dengan mengutamakan pemeliharaan rutin dan berkala.

  e. Pengembangan pos dan telekomunikasi sebagai sarana hubungan luar.

  f. Menyediakan sarana angkutan guna mendukung mobilitas transportasi orang dan barang.

4. Agenda Penguatan Kelembagaan dan Otonomi Daerah.

  Kebijakan desentralisasi dan otonoini daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, telah merubah kebijakan penyelenggaraan pernerintahan. Melalui kebijakan ini, maka pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penyediaan pelayanan publik diharapkan akan menjadi lebih sederhana dan cepat karena dapat dilakukan pemerintah daerah sesuai kewenangan yang ada Kebijakan ini dibutuhkan untuk menghadapi perkembangan keadaan, baik di dalam maupun diluar daerah.

  Sasaran

  Sasaran yang ingin dicapai dalam penguatan kelembagaan dan otonomi daerah adalah: a. Terbentuknya kelembagaan pemerintah daerah yang efektif, efisien dan akuntabel.

  b. Meningkatnya kapasitas pengelolaan sumberdaya aparatur pemerintah daerah yang profesional dan kompeten.

  c. Terkelolanya sumber dan aset daerah serta pembiayaan pembangunan secara transparan, akuntabel dan profesional.

  Arah Kebijakan

  Dalam mencapai sasaran sebagaimana telah disebutkan diatas, maka upaya yang dilakukan adalah untuk mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat dalam hal pelayanan masyarakat, maka penyelenggaraan otonomi daerah akan dilaksanakan melalui kebijakan : a. Menata kelembagaan daerah yang lebih proporsional berdasarkan kebutuhan daerah, ramping, hirarki yang pendek, fleksibel dan b. Menyiapkan ketersediaan aparatur pemerintah daerah yang berkualitas secara proporsional diseluruh wilayah, menata keseimbangan antara jumlah aparatur pemerintah daerah dengan beban kerja di setiap lembaga satuan kerja perangkat daerah serta meningkatkan kualitas aparatur melalui pengelolaan sumberdaya berdasarkan standar kompetensi.

  c. Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan daerah termasuk pengelolaan keuangan dan aset – aset daerah yang didasarkan atas prinsip tranparansi, akuntabilitas dan profesional sehingga tersedia sumber dana dan pembiayaan yang memadai bagi kegiatan pelayanan masyarakat dan pelaksanaan pembangunan daerah.

  5. Agenda Perlindungan Hak dan Martabat Kaum Perempuan .

  Partisipasi anak dan perempuan dalam pelaksanaan pembangunan selama ini masih terlihat rendah. Khusus perempuan hal ini dapat dilihat dan Data susenas 2003 menunjukkan bahwa penduduk perempuan usia 10 tahun ke atas yang tidak / belum pernah sekolah jumlahnya dua kali lipat penduduk laki-laki (11,56 % berbanding 5,43 % ). Penduduk perempuan yang buta huruf sekitar 12,28 % , sedangkan penduduk laki-Laki yang buta huruf 5,84 % . Pada tahun 2000, angka kematian ibu melahirkan yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup. Prevalensi aneinia gizi besi pada ibu hainil juga masih tinggi yaitu sekitar 50,9 % Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001. Berdasarkan Susenas 2003, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan masih relatif rendah yaitu 44,81 % , dibandingkan dengan laki-laki 76,12 % . Di bidang politik, meskipun Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Peinilu mengamanatkan keterwakilan 30 % perempuan di lembaga legislatif, namun hasil peinilu 2004 masih menunjukkan. rendahnya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif, yaitu keterwakilan perempuan di DPR hanya 11,6% dan di DPD hanya 19,8% . Pada tahun 2003, rendahnya keterlibatan perempuan dalam jabatan publik juga dapat menjabat sebagai Eselon, I , I I , dan I I I

  Sasaran

  d. Mengeliminir berbagai tindakan kekerasan, eksploitasi dan dikriminasi serta menyelenggarakan perlindungan perempuan dan anak dan korban kekerasan.

  1. Meningkatnya moral pemuda dalam menyikapi pengaruh budaya asing seiring dengan perkembangan teknologi informasi.

  Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan minat dan bakat pemuda adalah: a. Terciptanya pemuda yang bermoral, produktif, inovatif dan mandiri yang ditandai dengan:

  Sasaran

  Pemuda, penduduk yang berusia 15 – 35 tahun adalah pelaku pembangunan dalam perkembangannya di I ndonesia, khususnya pemuda Kabupaten Teluk BintuniPropinsi Papua Barat telah mengalaini kemajuan dalam bidang organisasi dan demokrasi namun disisi lain pemuda mengalami sedikit kemunduran dalam membenahi dirinya sendiri dengan ketidaksiapan diri untuk menggali potensi yang dimiliki daerah ini, baik potensi manusia maupun potensi alam dalam menghadapi pembangunan yang sedang berjalan. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2004 angka part isipasi pemuda dalam pembangunan sangat kecil dibandingkan dengan jumlah pemuda yang ada, yaitu 60% dan jumlah jiwa di Kabupaten Teluk Bintunidan 99,86% adaiah pemuda produktif pencari kerja. Sampai tahun 2005 belum ada satu wadah pemuda yang dapat mengakomodir kreatifitas dan kewirausahaan. Pemuda yang nyata dalam mengisi pembangunan sekaligus dalam mengurangi angka pengangguran, sehingga 5 tahun kedepan peran dan tanggung jawab pemuda disamping memantapkan j iwa kebangsaan, kesadaran berdemokrasi dan kepemimpinan nasional perlu meningkatkan peran dan posisi strategis pemuda sebagai garda terdepan dalam menumbuhkan semangat pemuda I ndonesia sebagai lokomotif baru dalam dalam mencapai keunggulan kompetitif, meningkatkan daya tahan, produktifitas kerja dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan bersifat kewirausahaan.

  6. Agenda Pembinaan Bakat dan Prestasi Generasi Muda.

  e. Memperkuat kelembagaan, pemberdayaan perempuan ditingkat Kabupaten untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan perempuan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dan berbagai kebijakan, program dan kegiatan pembangunan disegala bidang.

  c. Meningkatkan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak.

  a. Terwujudnya peningkatan kualitas SDM perempuan, kedudukan dan peranan perempuan termasuk dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan secara adil dan proporsional diberbagai bidang kehidupan.

  b. Meningkatkan tarif pendidikan dan layanan kesehatan untuk mempertinggi kualitas hidup dan sumber daya perempuan.

  Dengan adanya kondisi yang bersifat kultural dan sekaligus bersifat struktural, maka perlu dilakukan peinihakan yang jelas dan nyata guna mengurangi kesenjangan gender diberbagai bidang pembangunan, oleh karena itu arah dan kebijakan yang akan dilakukan adalah : a. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan.

  Arah Kebijakan

  c. Tercapainya penurunan kemiskinan dalam keluarga dan masyarakat melalui pemberdayaan perempuan di berbagai kehidupan.

  c. Terwujudnya kesadaran, kepekaan dan kepedulian gender dan seluruh masyarakat d. Tercapainya pengembangan dan keserasian kebijakan dan program dalam peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak.

  b. Tercapainya peningkatan kualitas peran pengelolaan dan kemandirian organisasi perempuan dan komitmen masyarakat dalam pemberdayaan perempuan.

  3. Berkembangnya kreatifitas anak dan remaja 4. Meningkatnya produktifitas pemuda.

5. Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda di berbagai bidang 7. Agenda Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup.

  pembangunan.

  Sumberdaya alam dimanfaatkan untuk sebesar – besarnya bagi kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Dengan deinikian b. Terciptanya Olah raga yang berkualitas dan berprestasi yang ditandai dengan: Sumberdaya alam meiniliki peran ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan

  1. Semakin mantapnya pola pembinaan olah raga di kalangan pelajar dan ekonomi dan sekaligus sebagai penopang sistim kehidupan. Pemanfaatan mahasiswa. sumberdaya alam yang tidak terarah dapat meinicu produksi dan konsumsi yang 2. Semakin membudayanya olahraga di kalangan masyarakat. agresif, eksploitatif dan ekspansif sehingga daya dukung dan fungsi lingkungan 3. Semakin berkembangnya organisasi olah raga. hidupnya semakin menurun, bahkan mengarah pada kondisi yang 4. Meningkatnya prestasi olahraga pemuda di tingkat Propinsi maupun mengkhawatirkan. nasional.

  Sasaran Arah Kebijakan

  Sasaran pembangunan agenda ini diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan, Arab kebijakan yang akan ditempuh dalam mencapai sasaran yaitu : yaitu : a. Mewujudkan kerasian kebijakan pemuda di berbagai bidang pembangunan.

  a. Sasaran pembangunan kehutanan adalah tegaknya hukum khususnya dalam

  b. Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan ketrampilan. pemberantasan pembalakan liar, terwujudnya peningkatan kapasitas

  c. Meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan dan kelembagaan pengelolaan hutan, terwujudnya rehabilitasi hutan dan lahan kepeinimpinan dalam pembangunan. kritis serta terwujudnya kelestarian kawasan hutan konservasi.

  d. Melindungi dan mengembangkan kesadaran generasi muda dan bahaya

  b. Sasaran pembangunan kelautan adalah berkurangya pelanggaran dan penyalahgunaan NAPZA, minuman këras, penyebaran HI V / AI DS dan penyakit perusakan sumberdaya pesisir dan laut. menular seksual dikalangan remaja. c. Sasaran pembangunan pertambangan adalah optimalisasi pemanfaatan

  e. Meningkatkan sarana dan prasarana olah raga yang tersedia untuk mendukung dalam rangka meningkatkan PAD, terpenuhinya kebutuhan air bersih dan pembinaan olahraga. kelestarian air tanah.

  f. Meningkatkan upaya pembibitan dan pengembangan prestasi olahraga secara

  d. Sasaran pembangunan lingkungan hidup adalah meningkatnya kualitas air sistematik, berjenjang dan berkelanj utan. sungai di seluruh Daerah Aliran Sungai (DAS), terciptanya pengendalian DAS

  g. Mengembangkan sistim penghargaan terhadap atlit, pelatih dan tenaga olah dan Pantai dan ancaman dan degradasi/ abrasi oleh air sungai dan laut, raga yang berprestasi. terciptanya tata penanganan persampahan dengan baik.

  Arah Kebijakan

  Untuk mencapai sasaran tersebut diatas, arah kebijakan ditetapkan sebagai a. Pembangunan kehutanan diarahkan untuk memperbaiki sistim pengelolaan

  9. Agenda Mempertahankan Kabupaten Teluk Bintunidalam kondisi

  hutan termasuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum, aman, tertib, tentram dan damai dalam w adah Negara Kesatuan mengefektifkan sumberdaya yang tersedia dalam pengelolaan hutan.

  Republik I ndonesia.

  b. Pembangunan kelautan diaràhkan untuk membangun sistim pengendalian dan Menegakan hukum dan ketertiban merupakan syarat mutlak dalam upaya - pengawasan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut, menggiatkan upaya pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan. Apabila hal ini ditegakkan, kemitraan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat/ swasta dalam maka kepàstian, rasa aman, tentram ataupun kehidupan yang rukun akan dapat pengelolaan pesisir dan laut. terwujud.

  c. Pembangunan pertambangan adalah meningkatkan eksploitasi dengan selalu Pelaksanaan hukum yang transparan dan terbuka disatu sisi dapat menekan memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan, meningkatkan pembinaan dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh tindakan warga negara sekaligus dan pengawasan pengelolaan pertambangan dan air tanah. juga dapat meningkatkan dampak positif dan aktifitas warga negara. Penerapan

  d. Pembangunan lingkungan hidup adalah membangun kesadaran masyarakat hukum yang ditaati dan diikuti akan menciptakan ketertiban dan memaksimalkan agar peduli pada isu lingkungan hidup dan berperan aktif sebagai kontrol sosial potensi masyarakat. dalam memantau kualitas lingkungan hidup, peningkatan dan penambahan Penghormatan terhadap hukum dan hak asasi manusia merupakan suatu armada sampah dan meningkat teknologi pengelolaan sampah. keharusan dan tidak perlu ada tekanan dan pihak manapun untuk

  Meningkatkan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota yang Komparatif dan melaksanakannya. Hak asasi tidak sebatas pada kebebasan berpendapat ataupun Ramah Lingkungan. berorganisasi, tetapi juga menyangkut pemenuhan hak atas keyakinan dan hak memperhatikan kondisi Kota Manokwari yang telah menjadi I bu Kota Propinsi dasar warga negara lainnya. Hal tersebut menunjukkan adanya keterkaitan yang

  Papua Barat, pemerintah telah mcinikirkan upaya untuk meningkatkan serta erat antara damai, adil dan sejahtera, untuk itu perbaikan pada aspek ini akan melengkapi sarana dan prasarana kota demi meningkatkan pelayanan kepada mudahkan pencapaian kesejahteraan dan kedamaian. publik.

  Sasaran Sasaran

  Untuk mendukung pembangunan tersebut, maka sasaran yang ingin dicapai Untuk mendukung pembangunan tersebut, maka sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : adalah: a. Terciptanya sistim hukum yang adil, konsekuen dan tidak diskriminatif.

  a. Meningkatnya prasarana jalan di Kota Manokwari. b. Terkoordinasinya dan harmonisasi pelaksanaan produk hukum yang tidak

  b. Meningkatnya sumber energi, melalui pembangunan energi listrik yang dapat menonjolkan kepentingan tertentu sehingga dapat mengurangi perlakuan mendukung kebutuhan energi bagi masyarakat kota. diskriminatif warga.

  c. Menyediakan sarana pengembangan ekonomi kota guna meningkatkan arus perdagangan.

  Arah Kebijakan

  sebagai berikut : a. Meningkatkan budaya hukum antara lain melalui pendidikan dan sosialisasi Strategi pengembangan drainase diarahkan pada perbaikan jaringan drainase • berbagai peraturan perundangan – undangan serta perilaku keteladanan menjadi permanen. kepala daerah dan jajarannya dalam mematuhi dan mentaati hukum serta

  4. Strategi Pengembangan Prasarana Air Limbah, meliputi : penegakan supremasi hukum.

  • Pengembangan sistem pengolahan air limbah diarahkan pada pengolahan air

  b. Menggunakan nilai-nilai budaya daerah sebagai salah satu sarana untuk on-site. limbah masyarakat/ penduduk dengan menggunakan sistem mewujudkan terciptanya kesadaran hukum masyarakat.

  • Pengembangan pengolahan air limbah dengan menggunakan sistem off-site

  c. Meningkatkan upaya pemajuan, perlindungan hukum, pemenuhan dan septik tank komunal dengan sasaran perumahan penduduk di daerah terpencil. penghormatan Hak Asasi Manusia.

  5. Strategi Pengembangan Prasarana Persampahan

  8 .1 .2 Sk e na rio Pe m ba nguna n I nfra st ruk t ur Bida ng

  Strategi pengolahan persampahan meliputi :

  Pe k e rja a n U m um / Cipt a K a rya

  Pelaksanaan atau • Penyiapan lahan untuk pengolahan persampahan (pembuatan I nstalasi Pengolahan Sampah Terpadu)

  Strategi/ Skenario pengembangan sektor Bidang Pekerjaan Umum/ Cipta Karya di Penciptaan peluang untuk berusaha dari pengolahan sampah yang • wilayah Kabupaten Teluk Bintunimencakup beberapa hal pokok yang berkaitan dengan berwawaskan lingkungan di TPA dengan menerapkan konsep usaha daur ulang, kelangsungan beberapa aktifitas sosial-ekonomi penduduk yang sehat, nyaman dan pemanfaatan kembali dan pengomposan. dengan dampak yang sekecil mungkin.

  • Peningkatan peran serta masyarakat di lokasi TPA baik sebagai tenaga kerja, Strategi pengembangan sektor tersebut mencakup: pemulung dalam menerapkan konsep sanitary landfill secara utuh.

  1. Strategi Pengembangan Jalan Lingkungan

  8 .2 Ringk a sa n Progra m Priorit a s I nfra st ruk t ur

  Strategi pengembangan jaringan jalan diarahkan pada penentuan pola sirkulasi dan sistem angkutan, yang dapat menghubungkan pusat -pusat pelayanan dengan Program prioritas infrastruktur di Kabupaten Teluk Bintuniantara lain : perumahan dan permukiman penduduk.

  1. Program pengembangan sistem transportasi darat

  2. Program pengembangan terminal

  2. Strategi Pengembangan Air Bersih, meliputi:

  3. Program pengembangan transportasi laut Perintisan sistem daur ulang melalui law enforcement bagi setiap pembangunan •

  4. Program pengembangan transportasi udara permukiman baru.

  5. Program pengembangan sistem prasarana telekomunikasi Pengembangan pelayanan air bersih dengan menambah kapasitas atau debit air •

  6. Program pengembangan sistem prasarana energi maupun jaringan perpipaan pada wilayah yang belum terlayani.

  7. Program pengembangan penyediaan air bersih

  3. Strategi Pengembangan Drainase

  8. Program pengembangan sistem drainase wilayah Dalam pengembangan sistem drainase, strategi yang dapat dilakukan adalah:

  9. Program pengembangan sistem pengelolaan limbah cair

  • Strategi pengembangan diarahkan dengan mempertahankan kondisi dan

  10. Program pengembangan sistem persampahan karateristik lahan sesuai dengan peruntukannya.

  RENCANA PROGRAM I NVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPI JM) 8 .3 Re nc a na K e se pa k a t a n (M e m ora ndum ) Progra m BI DANG PEKERJAAN UMUM / CI PTA KARYA I nve st a si Pe m ba nguna n I nfra st ruk t ur Bida ng Pe k e rja a n U m um / Cipt a K a rya

  PROVI NSI : PAPUA BARAT Sebagai dasar dari penyusunan dan pelaksanaan Rencana Program I nvestasi

  KABUPATEN : TELUK BI NTUNI Jangka Menengah (RPI JM) Kabupaten Teluk Bintuni, perlu dilakukan

  NOMOR : kesepakatan (memorandum) yang merupakan koinitmen Pemerintah Daerah Berdasarkan Undang – undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah dalam melaksanakan program yang telah diusulkan dalam RPI JM. ditetapkan pembagian kewenangan antara pemerintahan pusat, pemerintah provinsi dan pemerintahan kabupaten / kota. Penyediaan infrastruktur permukiman menjadi kew enangan

  w ajib bagi pemerintah kabupaten / kota, sehingga lebih mendekatkan antara pengambil kebijakan dengan masyarakat pengguna infrastruktur permukiman.

  Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi, kami menyadari bahwa diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan infrastruktur permukiman secara komprehensif yang terintegrasi baik dalam konteks kewilayahan maupun dalam keterkaitannya dengan pengembangan sektor lain. Dalam konstelasi pembangunan regional dan nasional yang berkelanjutan. Untuk itu, kami menyepakati untuk melakukan kesepakatan dala perencanaan dan pelaksanaan Program I nvestasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum / Cipta Karya pada Tahun 2009 – 2013. Berkenaan dengan hal tersebut di atas, pada hari ini Rabu Tanggal Sepuluh Bulan Desember Tahun Dua Ribu Delapan, kami menyepakati untuk saling mendukung dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bidang PU / Cipta Karya pada Tahun 2009 – 2013, sebagaimana terlampir. Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah Bidang PU / Cipta Karya ini pada dasarnya dapat dilanjutkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan yang ada pada tahun

  • – tahun berikutnya. Demikian program kerja ini kami buat berdasarkan kepedulian kami dalam upaya – upaya percepatan pelaksanaan pembangunan bidang PU / Cipta Karya berkelanjutan.

  Bintuni, 10 Desember 2009 WAKI L BUPATI TELUK BI NTUNI

  Drs. H. AKUBA KALI A