ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

  

ASPEK PASAR DAN

PEMASARAN

Permasalahan

  ?

  1. Berapa pasar potensial pasar potensial yang tersedia pada masa yang akan datang ?.

  2. Berapa sales potensial/ market share yang dapat diserap dari keseluruhan sales potensial pasar potensial ?.

  3. Bagaimana strategi pemasaran untuk mencapai sales potensial/market share strategi pemasaran yang telah ditetapkan ?.

   Pasar potensial : keseluruhan jumlah produk atau sekelompok produk yang mungkin dapat dijual dalam pasar tertentu dalam satu periode tertentu dibawah pengaruh satu set kondisi tertentu. Satu set kondisi tertentu tersebut meliputi variabel yang dapat dikontrol oleh calon investor yakni marketing mix dan kemampuan manajemen lainnya, serta variabel yang tidak dapat dikontrol oleh calon investor yaitu kondisi perekonomian pada umumnya, kondisi industri.

  

Sales potensial : proporsi dari keseluruhan pasar potensial yang diharapkan dapat diraih oleh proyek ybs. (market share perusahaan)

Strategi pemasaran : berbagai usaha yang perlu dilakukan oleh

calon investor dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian hasil produksinya Contoh : Pasar Potensial 

  Permintaan (demand), TOTAL PASAR menunjukkan gambaran pasar. Pasar A Pangsa Pangsa Pasar B Rencana penjualan dan produksi memerlukan data mengenai permintaan (demand) di masa yang

  Permintaan akan datang

  Perusahaan B saja Pasar Potensial (keseluruhan)

Permintaan

  

  Kebutuhan dan keinginan memunculkan adanya permintaan. Permintaan dipengaruhi oleh :

  Perusahaan Permintaan Input Output o Variasi random o Rencana konsumen o Daur hidup produk o Pesaing o Perilaku/sikap konsumen o Waktu o Siklus bisnis o Iklan o Sales effort o Reputasi o Desain produk o Kebijaksanaan kredit o Kualitas

   Target penjualan umumnya sangat tergantung pada kedudukan produk dalam masa kehidupannya dewasa ini yang dapat diidentifikasi dari daur hidup produk. Daur hidup produk merupakan perjalanan penjualan dari suatu produk dalam masa hidupnya.

  Daur kehidupan produk dapat dibagi ke dalam empat tahap utama, yaitu : Pengenalan, Pertumbuhan, Kedewasaan, penurunan Dalam kaitannya dengan penjualan produk, perbedaan dalam siklus juga berarti ada perbedaan dalam orientasi pencapaian target penjualan produk perusahaan.

  

Pada umumnya target penjualan rendah pada tahap

perkenalan, kemudian meningkat pada tahap kedewasaan

, dan pada akhirnya menurun.

  

Daur Hidup Produk juga memiliki beberapa karakteristik

sebagai berikut : Tidak setiap produk melalui semua tahapan. Beberapa produk bahkan ada yang tidak pernah melewati tahap perkenalan.

  Panjang suatu tahap Daur Hidup Produk untuk tiap produk sangat bervariasi.

  Daur Hidup Produk dapat diperpanjang dengan inovasi dan repositioning. Banyak contoh perusahaan- perusahaan yang berhasil memperpanjang Daur Hidup Produk produknya sehingga penjualannya tidak menurun. Bahkan terus meningkat.

   Langkah / Tahap Dalam Daur Hidup Produk

  1. Tahap Perkenalan / Introduction

Pada tahap ini produk baru lahir dan belum ada target

konsumen yang tahu sehingga dibutuhkan pengenalan

produk dengan berbagai cara kepada target pasar dengan

berbagai cara. Strategi yang umum pada tahap ini adalah

mengkombinasi penetapan harga dan kegiatan promosi.

  2. Tahap Pertumbuhan / Growth

Ketika berada pada tahap tumbuh, konsumen mulai

mengenal produk yang perusahaan buat dengan jumlah

penjualan dan laba yang meningkat pesat dibarengi

  

kuat. Akan semakin banyak penjual dan distributor yang

turut terlibat untuk ikut mengambil keuntungan dari

besarnya animo permintaan pasar.

  

Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam

penjualan perusahaan. Normalnya tahap ini merupakan

tahap terlama dalam PLC. Penjualan dalam tahap ini

sangat sensitif terhadap perubahan perekonomian. Pasar

semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing masing

segmen diperlukan promosi yang berbeda dengan lainnya

  

  

Pada kondisi decline produk perusahaan mulai

ditinggalkan konsumen untuk beralih ke produk lain

Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor

seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima

konsumen dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif

o dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini.

  Menambah investasi agar dapat mendominasi atau o menempati posisi persaingan yang baik.

  

Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk. o Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini o sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.

  Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan o menguntungkan.

  Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

   T eknik memperpanjang daur hidup produk : Meningkatkan Konsumsi dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan penggunaan produknya dengan berbagai manfaat yang ditawarkan. Contoh : untuk hasil maksimal gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat, apa pun makannya minumnya teh botol sosro, memakai shampo setiap hari membuat rambut sehat, dsb.

  Mencari fungsi lain produk dari biasanya. Contoh seperti teh tidak hanya untuk ngeteh saja tapi dapat dibuat kreasi menjadi minuman yang lebih kompleks.

   Memodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik dari segi isi, kemasan, takaran, ukuran, manfaat dsb.

  Contoh produk unilever biasanya terus menerus mengganti isi pepsodent beserta kemasannya agar selalu tampil baru dan segar.

  Mencari target konsumen baru. Jika pasar yang sudah ada sudah tidak dapat diandalkan untuk meningkatkan penjualan maka dapat ditempuh jalan dengan cara membidik segmen pasar baru. Contoh : rokok sampoerna hijau yang tadinya membidik golongan menengah ke bawah kini mulai membidik golongan

menengah ke atas untuk memperluas segmen pasar.

  Proses Pengkajian Aspek Pasar Menilai situasi

  • Memahami lingkungan pasar, identifikasi peluang, identifikasi hambatan

  Program Pengkajian

  • Menentukan lingkup usaha, merencanakan pangsa pasar, posisi menghadapi persaingan

  Mengumpulkan data dan informasi

  • Data primer dan sekunder, survei pasar

  Analisis dan peramalan Data dan Sumber Data 

Data

  1. Kecenderungan konsumsi/permintaan dan variabel- variabel yang mempengaruhinya

  2. Kecenderungan penawaran produk dan kemungkinan perluasan produksi dari pesaing

  3. Impor dan ekspor

  4. Kedudukan proyek dalam struktur persaingan, termasuk struktur biaya produksi dan pemasaran pesaing

  5. Tingkah laku, motivasi, kebiasaan dan preferensi konsumen

  7. Elastisitas permintaan

   Sumber Data Kecuali data primer yang digali melalui penelitian atau survey yang dilakukan investor, dapat juga digunakan data sekunder yang bersumber dari :

  1. Laporan sensus penduduk Indonesia

  2. Laporan perencanaan di Indonesia

  3. Buku statistik Indonesia/daerah

  4. Buletin yang diterbitkan departemen, perbankan maupun asosiasi profesi 5. laporan seminar, lokakarya , penelitian dan yang sejenis

Prediksi Masa Depan

   Kondisi pada waktu yang akan datang sulit diperkirakan secara pasti sehingga pengambil keputusan harus bekerja dengan berorientasi

pada kondisi pada waktu yang akan datang

yang tidak pasti.

   Dalam situasi ini diperlukan suatu prediksi yang menggunakan teknik

  • – teknik tertentu yang biasa disebut teknik peramalan .

Tujuan Peramalan

  o Tujuan peramalan : mengurangi resiko atau ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam

pengambilan keputusan operasional jangka pendek

dan dalam perencanaan untuk pertumbuhan jangka

o panjang.

  Dalam dunia bisnis hasil peramalan mampu memberi gambaran tentang masa depan perusahaan yang memungkinkan manajemen melakukan perencanaan, menciptakan peluang bisnis, mengatur peluang investasi dll.

  • Proses-proses Peramalan • Penentuan tujuan
    • Pengujian model
    • Penerapan model
    • Pengembangan model
    • Revisi dan evaluasi
    Proses peramalan 

  Penentuan tujuan, yaitu penentuan estimasi yang diinginkan. Hal ini tergantung dari informasi dari para manajer Pengujian model, untuk menentukan tingkat akurasi, validitas dan reliabilitas yang diharapkan. Nilai suatu model ditentukan oleh derajad ketepatan hasil peramalan dengan kenyataan (actual)

  Penerapan model, perlu dimasukkan data historik guna menghasilkan suatu ramalan. Pengembangan model, merupakan kerangka analitis yang

apabila dimasukkan data (input data), maka menghasilkan

estimasi di waktu mendatang.

  Revisi dan evaluasi, perbaikkan mungkin diperlukan karena adanya perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan, seperti tingkat harga, karakteristik produk, kebijakan pemerintah, dll. Sedangkan evaluasi ditujukan untuk pembandingan peramalan dengan hasil nyata,

Tahapan Peramalan

   Permintaan pasar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perusahaan Tahapan peramalan

  

1. Analisa ekonomi, proyeksi terhadap aspek makro, seperti aspek

kependudukan, pendapatan, kebijaksanan pemerintah

  2. Analisa industri, mencakup peramalan permintaan potensial yaitu

kebutuhan konsumen terhadap produk tersebut dan analisa

permintaan industri yaitu jumlah permintaan riil yang sudah dapat dipenuhi oleh perusahaan yang sudah ada

  3. Analisa penjualan masa lalu, untuk perusahaan/proyek baru dapat menggunakan analogi penjualan perusahaan lain atau analogi produk yang mendekati kesamaan

  4. Analisa peramalan permintaan, baik untuk industri maupun proyek yang diusulkan

Peramalan

  Metode a) kualitatif, metode ini berupaya memasukkan

faktor-faktor subyektif seperti pendapat pakar,

pengalaman dan pertimbangan individu dll.

  b) kuantitatif - pendekatan time series (runtut waktu)

  • - pendekatan sebab akibat

    Dalam kondisi data historis kuantitatif tidak tersedia, atau karena pola data unik maka dapat digunakan metode kualitatif atau gabungan metode kualitatif dengan metode kuantitatif

  

Metode Kualitatif (1)

o

  Peramalan kualitatif, bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu hasil peramalan dari satu orang dengan orang lain dapat berbeda. o Umumnya digunakan pada kondisi data historis kuantitatif tidak tersedia, atau karena pola data unik.

  Atau karena kondisi tertentu perlu digunakan gabungan metode kualitatif dengan metode kuantitatif o Metode kualitatif antara lain : metode penilaian subyektif, metode eksplorasi a. Metode Penilaian Subyektif, terdiri dari : o Opini Dewan Ekskutif Perusahaan metode ini mengambil opini atau pendapat dari sekelompok kecil manajer puncak/top manager (pemasaran, produksi, teknik, keuangan dan logistik), yang seringkali dikombinasikan dengan model-model statistik.

  

  Pendapat dari para manajer digabungkan dalam bentuk statistik untuk mendapatkan prediksi permintaan. o Gabungan Tenaga Penjualan

  1. Pendekatan Akar Rumput : pengumpulan hasil estimasi dari setiap tenaga penjualan/distribusi dimasa yad didaerah teritorialnya, hasilnya digabung untuk setiap distrik atau daerah untuk digabungkan dikantor pusat perusahaan.

  Setiap penjual memperkirakan berapa  penjualan yang dapat dicapai dalam wilayahnya

  Sales Digabungkan pada tingkat wilayah

   dan nasional untuk mendapatkan peramalan secara keseluruhan Sales harus mengetahui apa yang

   © 1995 Corel Corp. diinginkan konsumen

  2. Teknik Manajemen Penjualan/Distribusi : peramalan dilakukan oleh para staf ekskutif penjualan/distribusi

  3. Pendekatan Distributor : digunakan oleh perusahaan manufaktur yang mendistribusikan produknya melalui o saluran distribusi independent Survey Formal dan Penilaian Berdasarkan Riset Pasar : didasarkan pengetahuan para ahli tentang trend dimasa depan dan menterjemahkannya menjadi peramalan yang spesifik. Masukan diperoleh dari konsumen atau konsumen potensial terhadap rencana pembelian pada periode yang diamati. Survei dapat dilakukan dengan kuesioner, telepon, atau wawancara langsung.

  

  Tanyakan pada konsumen mengenai rencana pembelian di masa depan

  

  Terkadang sulit dalam menjawab pertanyaan

  © 1995 Corel Corp.

  Metode Delphi, merupakan teknik yang

  mempergunakan prosedur sistematik untuk mendapatkan suatu konsensus pendapat-pendapat dari suatu kelompok ahli. Proses delphi dilakukan dengan meminta kepada para anggota kelompok untuk memberikan serangkaian ramalan-ramalan melalui tanggapan mereka terhadap daftar pertanyaan.

  Kemudian hasilnya diformulasikan dan dibagikan lagi kepada kelompok. Metode memakan waktu dan melibatkan banyak pihak, yaitu para staf, yang membuat kuesioner, mengirim, merangkum hasilnya Metode Delphi 

  Menggunakan suatu proses kelompok 3 jenis partisipan Pengambil Keputusan Staff Responden Kelompok responden yang memberikan input pada pengambil keputusan. Agar metode peramalan kuantitatif dapat menghasilkan prediksi yang cukup akurat, diperlukan langkah-langkah sbb:

  1)

  Tentukan tujuan peramalan

  2)

  Tentukan item yang akan diramalkan

  3)

  Tentukan horizon waktu peramalan

  4)

  Kumpulkan dan analisis data

  5)

  Tentukan metode-metode yang sesuai dengan plot data

  6)

  Lakukan validasi dan kontrol peramalan hasil peramalan

  

Persyaratan Penggunaan Metode Kuantitatif

1. Tersedia informasi tentang masa lalu.

  2. Informasi tersebut dapat di kuantitatifkan dalam bentuk data numerik.

  3. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa mendatang. o

  Pendekatan ini mendasarkan diri pada data dan o keadaan masa lampau.

  Pendekatan ini akan memberikan hasil yang akurat jika keadaan suatu waktu tidak banyak berbeda dengan o keadaan masa lampau.

  Diperlukan seorang analis yang dapat mengidentifikasi perilaku dasar deret data dengan cara membentuk plot data secara visual sehingga dapat dilihat pola data yang terbentuk pada masa lalu yang diasumsikan akan berulang pada masa yang akan datang. Pola Data o Trend : menunjukkan pergerakan data secara lambat/

bertahap yang cenderung naik/turun dalam jangka waktu

o yang panjang.

  

Seasonality (musiman) : terbentuk jika data dipengaruhi

oleh faktor musiman seperti cuaca, peringatan hari- hari o besar atau liburan Cyclus (siklus) : terjadi jika variasi data bergelombang o pada durasi yang panjang (lebih dari satu tahun) Horizontal /Random Variation : terjadi jika data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata secara random, tetapi tidak membentuk pola yang jelas sebagaimana pola trend, musiman maupun siklus. Pola Data

  Puncak

Musiman

Metode Time Series

  o Metode berdasarkan pendekatan time series :

  1. Simple Average (SA)

  2. Moving Average (MA)

  3. Weighted Moving Average (WMA)

  4. Moving Average with Linear Trend (MAT)

  5. Single Exponential Smoothing (SES)

  6. Single Exponential Smoothing with Trend (SEST)

  7. Double Exponential Smoothing (DES)

  8. Double Exponential Smoothing with Trend (DEST)

  9. Adaptive Exponential Smoothing (AES)

  10. Linear Regression with Time (LR)

  11. Holt-Winters Additive Algorithm (HWA)

  

12. Holt-Winters Multiplicative Algorithm (HWM)

  Akurasi dan Kontrol Peramalan

  Prediksi yang dihasilkan oleh berbagai metode peramalan dapat mengurangi ketidakpastian suatu kondisi yang akan terjadi dimasa mendatang, artinya hasil peramalan umumnya masih mengandung kesalahan (error).

  Kesalahan peramalan (forecast error) merupakan selisih antara nilai aktual dengan nilai hasil peramalan : e = Y(t)

  • – Y′(t)

  t

  dengan : Y(t) = nilai data aktual pada periode t Y′(t) = nilai hasil peramalan pada periode t Ukuran Kesalahan Peramalan

Contoh 1: Moving Average (MA)

  Untuk t ≥ N F = hasil peramalan pada periode ke t

  t

  N = jumlah deret waktu yang digunakan X = data pengamatan periode ke t

  t

  Contoh 1 : Moving Average (MA) Method Contoh 2 : F t+1 = W t

  X t

+ W

t-1

  X t-1

  X t-N+1 Weighted Moving Average (WMA)

  • … + W t-N+1

  Wt = persentase bobot yang diberikan untuk periode t W t + W t-1

  • … + W t-N+1 = 100 % = 1,

  Contoh 2 : Weighted Moving Average (WMA) Method Permasalahan & solusinya o

  Apakah 2 metode peramalan di atas layak digunakan ?, o apa ukurannya.

  Salah satu software yang dapat digunakan untuk mengestimasi/meramalkan kondisi yang akan datang adalah Win QSB. Output Win QSB contoh soal di atas adalah sebagai berikut :

  Peramalan menggunakan Win QSB Moving Average (MA) menggunakan Win QSB

  Grafik Peramalan : Moving Average (MA)

  

MEMILIH METODE PERAMALAN

  METODE PERAMALAN : NILAI MAD

  HASIL RAMALAN TERBAIK : METODE HWA

  GRAFIK HASIL RAMALAN : METODE HWA

   Metode statistik yang digunakan untuk menentukan hubungan sebab akibat antara satu/lebih variabel bebas(independent variable) dan satu variabel bergantung (dependent variable ) dengan tujuan untuk meramalkan nilai variabel bergantung dalam hubungan dengan nilai variabel bebas tertentu.

  Regresi linier sederhana : mengamati pengaruh satu variabel bebas (independent variabel ) terhadap variabel tidak bebas (dependent variabel ), Bentuk umum persamaan regresi linier sederhana

  Ý = a + b. X Dimana : Ý = variabel tidak bebas (yang diramalkan) X = variabel bebas a = nilai Y bila X = 0 b = perubahan rata-rata Y terhadap perubahan per unit X.

  2 n.

  ΣY ΣX

  • – ΣX ΣXY ΣXY – ΣX ΣY a =
  • 2 2 b = 2 2 n. n.

      ΣX ΣX

    • – (ΣX)
    • – (ΣX)

      

    Regresi linier berganda mengamati pengaruh lebih dari

    satu variabel bebas ( independent variabel ) terhadap

    variabel tidak bebas ( dependent variabel ), minimal ada

    dua buah variabel bebas. Secara sistematis regresi linier

    berganda dapat dituliskan sebagai berikut: 1 X + b 1 2 X + ... + b 2 n n

      X Ŷ = a + b dimana: ( dependent variabel )

      Ŷ= variabel yang diramalkan X , X , X ,..., X = variabel yang diketahui 1 2 3 n

      (independent variabel) b , b , b , . . . , b = koefisien regresi 1 2 3 n Contoh : Y

      23

      7

      15

      17

      

    23

      22

      10

      14

      20

      19 X 1

      10

      2

      4

      6

      

    8

      7

      4

      6

      7

      6 X 2

      7

      3

      2

      4

      

    6

      5

      3

      3

      4

      3

      No Y

      30

      3

      6

      14

      8

      9

      16

      12

      

    40

      42

      3

      4

      10

      7

      25

      49

      35

      

    84

      18

      22

      10

      170

      9

      36

      18

      57

      6 3 114

      19

      16

      36

      49

      28

      80

      7 4 140

      20

      9

      9

      7

    5 154 110

      6

      X 1 X 2 X 1 Y

      2

      3

      9

      4

      6

      21

      

    14

      3

      7

      4

      2

      49

      10

    7 230 161

    70 100

      23

      1

      X 1 X 2 X 1 2 X 2 2

      X 2 Y

      15

      2

      36

      24

      64

      48

      8

    6 184 138

      23

      5

      16

      36

      68

      

    60

      6 4 102

      17

      4

      4

      16

      8

      30

      60 40 1122 737 267 406 182

      Menggunakan rumus diatas diperoleh persamaan sbb : 170 = 10 a + 60 b + 40 b 1 2 1122 = 60 a + 406 b + 267 b 1 2 737 = 40 a + 267 b + 182 b 1 2 Dengan menggunakan pendekatan eliminasi diperoleh :

    a = 3,918727912; b = 2,491166078 ; b = - 0,466431095

    1 2 1 X + b 1 2 X + ... + b 2 n n

      X Ŷ = a + b 1 - 0,4664 X 2 Ŷ = 3,9187 + 2,4912 X

      Analisa Korelasi

      Mengukur derajat hubungan antara dua atau lebih variabel- variabel tanpa melihat bentuk hubungan dengan menggunakan koefisien r.

      Bentuk umum persamaan sbb : n XY X Y

      .( )  ( )( )    r =

      2

      2

      2

      2 n .( ) ( ) .( ) ( ) X X n Y Y      

    • Dimana nilai koefisien korelasi r terletak diantara –1 dan 1.
    Bila kenaikan suatu variabel diikuti dengan kenaikan di dalam variabel lain maka kedua variabel tersebut mempunyai korelasi positif (+) dan nilai r mendekati atau sama dengan 1

      Bila kenaikan suatu variabel diikuti dengan penurunan pada variabel lain maka kedua variabel tersebut mempunyai korelasi negatif (-) dan nilai r mendekati atau sama dengan -1

      Bila tak ada perubahan maka kedua variabel tersebut tidak mempunyai hubungan dan nilai r = 0

      Regresi menggunakan WIN-QSB

      CONTOH KASUS o Data Permintaan Dan Penawaran (Dalam Ribuan Unit) o Jam Kerja

      1 hari terdiri dari 2 shift kerja (1 shift = 8 jam kerja, dengan waktu efektif = 7 jam) o 1 tahun = 300 hari kerja efektif.

      Proses Produksi Setiap unit produk diproses sebagai berikut :

    Bahan baku diproses pada mesin A (27 menit) pada mesin B (19 menit), pada mesin C

    (15 menit) dilanjutkan proses manual (90 menit) o

      Bahan Baku Setiap unit produk membutuhkan bahan baku P (3 kg), Q (6 kg) dan R (2 ons) Direncanakan perusahaan akan mulai beroperasi 2 tahun yang akan datang dan mulai dibangun tahun depan.

      1 ) Penentuan Peluang Pasar dan Rencana Penjualan GRAFIK DATA/PERAMALAN PERMINTAAN (DALAM RIBUAN UNIT)

      TABEL DATA/PERAMALAN PERMINTAAN (DALAM RIBUAN UNIT) GRAFIK DATA/PERAMALAN PENAWARAN (DALAM RIBUAN UNIT)

      

    TABEL DATA/PERAMALAN PENAWARAN (DALAM

    RIBUAN UNIT)

      

    Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana

    Penjualan 11 1.951.493 1.299.455 652.038

      12 1.989.299 1.364.395 624.904

      13 2.029.325 1.431.408 597.917 29.896

      14 1.970.818 1.313.860 656.958 65.696

      15 2.008.623 1.378.800 629.823 62.982

      16 2.048.649 1.445.813 602.836 60.284

      17 1.990.142 1.328.266 661.876 66.188

      18 2.027.948 1.393.206 634.742 63.474

      19 2.067.974 1.460.219 607.755 60.776

      20 2.009.467 1.342.671 666.796 66.680 Total 475.974 TABEL RENCANA PENJUALAN (DALAM UNIT)

       Faktor Pembeli / Konsumen Pembeli / konsumen semen adalah konsumen secara pribadi yang digunakan untuk perbaikan atau pembangunan rumah, kontraktor digunakan dalam pembangunan proyek

    • – proyek pemerintah dan swasta, ekspor ke berbagai negara Asia dan Afrika antara lain Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam, Taiwan, Hongkong, Kamboja, Bangladesh, Yaman, Australia, Nigeria, Mozambik, Gambia, dan Madagaskar Untuk pasar dalam negeri, tiap produsen semen sudah ada wilayah atau rayon sendiri untuk memasarkan produknya.

       Pertumbuhan Konsumsi Semen Indonesia

      Data dari Asosiasi Semen Indonesia jumlah konsumsi semen dalam negeri adalah :

      Tahun Jumlah (ribu ton) 2004

      40.693 2005 42.590 2006 41.330 2007 43.433 2008 42.520 Sedangkan menurut CEIC outlook industri semen, pertumbuhan ekspor Indonesia adalah sebagai berikut

      Tahun Jumlah (ribu ton) 2004

      25.380 2005 26.770 2006 28.243 2007 29.402 2008 27.762

      

      Di Indonesia konsumsi semen di pasok beberapa o pabrik semen (Media Indonesia) : PT Indocement Tunggal Prakarsa (Semen Tiga Roda / Heidelberg), Lokasi : Citeureup (Bogor), Palimanan (Cirebon), Tarjun (Kalsel) Didirikan 1985, Jumlah pabrik o : 12, Kapasitas produksi total: 15.600.000 ton.

      PT Semen Baturaja Persero (Semen Baturaja), Lokasi: Baturaja, Palembang, Panjang (Sumsel) Didirikan : 14 November 1974, Jumlah pabrik: 3, Kapasitas produksi o total: 1.250.000 ton.

      PT Semen Padang (Semen Padang), Lokasi: Indarung (Sumbar), Didirikan 1910. Jumlah pabrik: 4, Kapasitas produksi total: 5.240.000 ton. o

      PT Semen Gresik (Semen Gresik). Lokasi: Gresik (Jatim), Didirikan 7 Agustus 1957, Jumlah pabrik :- , o Kapasitas produksi total: 8.520.000 ton.

      PT Semen Bosowa (Semen Bosowa). Lokasi: Maros, Batam, Didirikan 1999. Jumlah pabrik : 2. Kapasitas o produksi total: 3.000.000 ton PT Semen Andalas (Lafarge), Lokasi: Medan (Sumut).

      Didirikan -Jumlah pabrik : 1, Kapasitas produksi total: o 1.800.000 ton PT Semen Cibinong (Holcim), Lokasi: Narogong- Cibinong (Jabar), Cilacap (Jateng), Didirikan 1971, Jumlah pabrik: 6, Kapasitas produksi total: 9.700.000 o ton.

      PT Semen Tonasa, Lokasi: Ds Tonasa, Kab. Pangkep (Sulsel), Didirikan 5 Desember 1960, Jumlah pabrik : 3, Kapasitas produksi total: 3.480.000 ton.

      

    Proyeksi Pangsa Pasar Pendirian Pabrik Semen

      Proyeksi pangsa pasar pendirian pabrik semen perlu dilakukan guna mengantisipasi kapasitas produksi. Proyeksi pangsa pasar yang perlu dilakukan adalah proyeksi kebutuhan dalam negeri dan kebutuhan o ekspor

      Proyeksi Kebutuhan Pasar Dalam Negeri

      Proyeksi kebutuhan pasar dalam negeri adalah permintaan semen yang akan digunakan dalam pembangunan infrastruktur baik untuk kepentingan pribadi, proyek pemerintah maupun swasta. Berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia pertumbuhan semen domestik meningkat sejak tahun 2009 sebesar 15 %

    • – 17 % yang ditunjukkan oleh tabel berikut, yang didasarkan pada proyeksi pertumbuhan 15 %.
    o Proyeksi Kebutuhan Ekspor

      Proyeksi kebutuhan pasar untuk ekspor merupakan permintaan dari negara

    • – negara di Asia dan Afrika dalam memenuhi kebutuhan semen domestik negara tersebut. Berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia pertumbuhan semen ekspor meningkat sejak tahun 2009 sebesar 7 %
    • – 8 % yang ditunjukkan oleh tabel berikut, yang didasarkan pada proyeksi pertumbuhan 7 %.

      Proyeksi Jumlah Konsumsi Semen Dalam Negeri

    Tahun Proyeksi Jumlah Konsumsi (ribu

    ton)

      2009 48.898 2010 56.233 2011 64.668 2012 74.368 2013 85.523 2014 98.352

      

    Tahun Proyeksi Jumlah Konsumsi (ribu

    ton) 2009

      29.610 2010 31.682 2011 33.900 2012 36.273 2013 38.812 2014 41.529

      Proyeksi Jumlah Konsumsi Semen Untuk Ekspor

      Kapasitas Pabrik Semen di Indonesia Pabrik Semen Kapasitas (ton) PT Indocement Tunggal Prakarsa 15.600.000 PT Semen Baturaja

      1.250.000 PT Semen Padang 5.240.000 PT Semen Gresik 8.520.000 PT Semen Bosowa 3.000.000 PT Semen Andalas 1.800.000 PT Semen Cibinong 9.700.000 PT Semen Tonasa 3.480.000 Total

      48.590.000

    Dilihat dari kapasitas 8 pabrik semen maka masih ada kebutuhan

    dalam negeri dan ekspor yang tidak bisa di penuhi oleh ke-8 pabrik semen di atas.

      

    Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh PT. Sucofindo pada tahun

    2007 dan tahun 2008, konsumsi gula rumah tangga dan kebutuhan industri adalah sbb : Tabel Konsumsi gula rumah tangga dan kebutuhan gula industri tahun 2007-2008 Konsumsi Satuan Konsumsi/Tahun 1.228.657.782

      64.248,73 Kg/persh/bln 882.006.497 1.735,09 Kg/persh/bln 74.518.645 290,74 Kg/persh/bln 272.132.640 15,16 Kg/kapita/thn 3.411.750.000 13,02 Kg/kapita/thn 2.929.500.000 RT Murni 11,86 Kg/kapita/thn 2.668.500.000 Industri RT 1,16 Kg/kapita/thn 261.000.000

      2,14 Kg/kapita/thn 482.250.000 RT Khusus 0,14 Kg/kapita/thn 31.549.065 Kantor 0,09 Kg/kapita/thn 20.281.542 Restoran 0,43 Kg/kapita/thn 96.900.701 Warung Makan 1,42 Kg/kapita/thn 319.997.664 Hotel 0,06 Kg/kapita/thn 13.521.028 4.640.407.782 Total Konsumsi Gula per tahun (Kg) Kecil RUMAH T ANGGA (RT ) Dalam RT Luar RT Uraian INDUST RI Besar Menengah

      Industri (B = 1.144, M = 3.579, K = 78.000), Rumah Tangga ( RTM = 225.000.000, IRT = 225.000.000, RTK =225.350, K = 225.350, R = 225.350,