PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI PASAR BARU DAN PASAR SAYUR MAGETAN
PEMBELIAN DI PASAR BARU DAN PASAR SAYUR MAGETAN SKRIPSI
Oleh: ARI SUSANTO K 7406047 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
PEMBELIAN DI PASAR BARU DAN PASAR SAYUR MAGETAN
Oleh: ARI SUSANTO K 7406047
Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
commit to user
commit to user
Ari susanto. K7406047. “PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN DI PASAR BARU DAN PASAR SAYUR
MAGETAN”. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Juni 2010.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan Pasar Sayur Magetan. (2) ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara parsial antara bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan Pasar Sayur Magetan. (3) variabel bauran pemasaran yang memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru Magetan. (4) variabel bauran pemasaran yang memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar sayur Magetan.
Pada penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah seluruh konsumen Pasar Baru dan Pasar Magetan. Sampel diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 60 konsumen dari Pasar Baru dan 60 konsumen dari Pasar Sayur. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuesioner dengan skala likert, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Secara bersam- sama, faktor bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian {F hitung >F tabel (F hitung Pasar baru 20.390, F hitung Pasar sayur 21.650 > F tabel 2.540)}. (2) Secara parsial, faktor bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian : (a) produk {t hitung >t tabel atau t hitung 2.345 (Pasar Baru), 2.144(Pasar Sayur) > 2.004 }, (b) harga {t hitung > t tabel atau t hitung 3.057 (Pasar Baru), 3.444 (Pasar Sayur) > 2.004}, (c) tempat{t hitung > t tabel atau t hitung 3.183 (Pasar Baru), 2.377 (Pasar Sayur) > 2.004}. (d) promosi {t hitung >t tabel atau t
hitung
2.221 (Pasar Baru), 2.364 (Pasar Sayur) > 2.004}. (3)variabel tempat memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru
Magetan { Berdasarkan persamaan garis regresi Y= -1.524 + 0.161 X 1 + 0.184 X 2 +
commit to user
memberikan kontribusi terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru}. (4) variabel harga memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Sayur
Magetan { Berdasarkan persamaan garis regresi Y= -5.965 + 0.196 X 1 + 0.277 X 2 + 0.182 X 3 + 0.236 X 4 maka X 2 (harga) dengan nilai 0.277 paling banyak memberikan kontribusi terhadap keputusan pembelian di Pasar Sayur}
commit to user
Ari Susanto. “THE EFFECT ON MARKETING MIX OF PURCHASE DECISIONS AT PASAR BARU AND PASAR SAYUR MAGETAN”. Theses. Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University, June 2010.
The purpose of this study were to determine: (1) whether, there is a
significant influence jointly between the marketing mix to the purchasing decision in Pasar Baru and Pasar Sayur Magetan. (2) whether, there is a significant partial effect between the marketing mix to the purchasing decision in Pasar Paru and Pasar Sayur Magetan. (3) marketing mix variables that have better contribution to the purchasing decision in the Pasar Baru Magetan. (4) marketing mix variables that have better contribution to the purchasing decision in the Pasar Sayur Magetan.
This study used a discriptive quantitative research methods. The
population is all of the consumer Pasar Baru and Pasar Sayur Magetan. Samples were taken with a Simple Random Sampling tecnique. The number of samples in this study were 60 consumers of Pasar Baru and 60 consumers of Pasar Sayur. The data collection techniques used were a questionnaire with Liker scale technique, observation and documentation. The data analysis technique used is multiple regression analysis.
Based on the results of this research, it can be concluded: (1) Both,
marketing mix factors significantly influence the purchasing decision {F count >F table (F count Pasar Baru 20.390, F count Pasar Sayur 21.650 > F table 2.540)}. (2) Partially, marketing mix factors significantly influence the purchasing decision: (a) the product {t count >t table or t count 2.345 (Pasar Baru), 2.144(Pasar Sayur) > 2.004 }, (b) the price {t count > t table or t count 3.057 (Pasar Baru), 3.444 (Pasar Sayur) > 2.004}, (c) place {t count >t table atau t count 3.183 (Pasar Baru), 2.377 (Pasar Sayur) > 2.004}. (d) promotion {t count >t table atau t count 2.221 (Pasar Baru), 2.364 (Pasar Sayur) > 2.004}. (3) Place variable has the greatest contribution to the purchasing decision in Pasar Baru Magetan {Based on the regression equation line Y= -1.524
+ 0.161 X 1 + 0.184 X 2 + 0.204 X 3 + 0.102 X 4 , then X 3 (place) with a value of
0.204 at most contribute of purchasing decisions in Pasar Baru}. (3) Price variable
commit to user
{Based on the regression equation line Y= -5.965 + 0.196 X 1 + 0.277 X 2 + 0.182
X 3 + 0.236 X 4 , then X 2 (price) with a value of 0.277 had best contribution of purchasing decisions in Pasar Sayur}.
commit to user
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai dari sesuatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
urusan yang lain dan hanya kepada Tuhan-mulah
hendaknya kamu berharap.
(QS. Al Insyirah: 6-8)
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.
(Mario Teguh)
Menunda suatu pekerjaan berarti menabung beban. Gunakan waktu sebaik mungkin karena waktu selamanya tidak akan pernah kembali
(Penulis)
commit to user
Kupersembahkan skripsi ini untuk: Orang tuaku, Bapak Ngalimun dan Ibu Muhtarni Adiku tercinta Setio Reni Riska Dewi Suharningtiyas tersayang Sahabat-sahabatku Cute’X Community Penghuni Griya Sekar Kedaton Teman-teman PTN 2006 Almamater
commit to user
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI PASAR BARU DAN PASAR SAYUR MAGETAN ”.
Skripsi ini disusun guna memenuhi tugas dan melengkapi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini peneliti banyak mengalami hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan berbagai pihak akhirnya penyusunan skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu suatu kebahagiaan bagi peneliti, apabila dalam kesempatan ini peneliti dapat mengucapkan rasa terima kasih atas segala bantuannya kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, yang telah menyetujui penyusunan skripsi ini.
3. Ketua BKK Pendidikan Tata Niaga FKIP UNS, yang telah memberikan ijin atas penyusunan skripsi ini.
4. Dra. Kristiani, M.Si selaku Pembimbing Akademis yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan bangku kuliah selama ini.
5. Prof. Dr. Trisno Martono selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Aniek Hindrayani S.E, M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga memperlancar penyusunan skripsi ini.
commit to user
(DP2KAD) yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian.
8. Responden yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk membantu peneliti dalam pengisian angket.
9. Berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan pengarahan yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Semoga amal dan kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Segala kritik dan saran sangat peneliti harapkan dari pembaca guna dapat memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juli 2011
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Deskripsi Data Statistik Pasar Baru ........................................................ 49
2. Deskripsi Data Statistik Pasar Sayur ........................................................ 50
3. ANOVA (Produk dengan Keputusan Pembelian di Pasar Baru) ............... 52
4. ANOVA (Harga dengan Keputusan Pembelian di Pasar Baru) ................ 53
5. ANOVA (Tempat dengan Keputusan Pembelian di Pasar Baru) .............. 53
6. ANOVA (Promosi dengan Keputusan Pembelian di Pasar Baru) ............. 54
7. ANOVA (Produk dengan Keputusan Pembelian di Pasar Sayur) ............. 54
8. ANOVA (Harga dengan Keputusan Pembelian di Pasar Sayur) .............. 55
9. ANOVA (Tempat dengan Keputusan Pembelian di Pasar Sayur) ............ 55
10. ANOVA (Promosi dengan Keputusan Pembelian di Pasar Sayur) ........... 56
11. Uji Autokorelasi Data dari Pasar Baru ..................................................... 57
12. Uji Autokorelasi Data dari Pasar Sayur ................................................... 57
13. Collinearity Statistics Data dari Pasar Baru ............................................. 58
14. Collinearity Statistics Data dari Pasar Sayur ............................................ 59
15. Koefisien Regresi Data dari Pasar Baru ................................................... 52
16. Model Summary Data dari Pasar Baru ..................................................... 63
17. Koefisien Regresi Data dari Pasar Sayur ................................................. 64
18. Model Summary Data dari Pasar Sayur .................................................... 66
19. ANOVA (uji F) Data dari Pasar Baru ...................................................... 66
20. ANOVA (uji F) Data dari Pasar Baru ...................................................... 67
21. Coefficients (Uji t) data dari Pasar Baru ................................................... 68
22. Coefficients (Uji t) data dari Pasar Sayur ................................................. 69
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Model Perilaku Konsumen ......................................................................
17
2. Tahapan Proses Pembelian ......................................................................
19
3. Kerangka Barfikir ...................................................................................
30
4. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual Data dari
Pasar Baru ..............................................................................................
51
5. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual Data dar
Pasar Baru ..............................................................................................
51
6. Scatterplot Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value Data dari Pasar Baru ...............................
60
7. Scatterplot Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value Data dari Pasar Sayur ...............................
61
commit to user
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dunia sedang menuju era yang disebut dengan globalisasi. Seiring dengan majunya tingkat teknologi yang ada membawa dampak pertumbuhan ekonomi Indonesia yang maju dan berkembang pesat khususnya di kota-kota besar, telah terjadi perubahan di berbagai sektor, termasuk di bidang industri dan produksi serta pada kegiatan eceran di Indonesia yang telah berkembang menjadi usaha yang berskala besar. Perkembangan bisnis eceran yang pesat ini tidak lepas dari faktor meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan juga meningkatnya jumlah pendapatan perkapita penduduk Indonesia serta didukung dengan teknologi dan informasi yang terus berkembang menyebabkan taraf hidup masyarakat Indonesia semakin meningkat. Hal ini membawa dampak kepada pola perilaku belanja seseorang, dimana semakin meningkatnya taraf hidup seseorang maka tuntutan akan tempat berbelanja yang nyaman dan dapat menyediakan segala kebutuhan konsumen dalam satu lokasi semakin dibutuhkan.
Meningkatnya kebutuhan hidup seperti sekarang ini, salah satu yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat pada saat ini adalah pasar Pasar merupakan kumpulan seluruh pembeli dan potensial atas tawaran pasar tertentu. Ukuran pasar tergantung pada jumlah pembeli yang mungkin ada atas tawaran pasar tertentu. Sesuai dengan perkembanganya dikenal dengan pasar tradisional maupun pasar modern.
Pasar tradisional biasanya menampung banyak penjual, dilaksanakan dengan manajemen tanpa perangkat teknologi modern dan mereka lebih memiliki golongan pedagang menengah kebawah dan tersebar, baik di kampung-kampung kota-kota kecil dan kota-kota besar dengan masa operasi rata-rata dari subuh sampai siang atau sore hari. Sedangkan pasar modern adalah pasar yang menggunakan teknologi modern, konsumennya dan pedagang dari golongan menengah keatas, harga yang ditawarkan tetap dan sistem pelayanannya sendiri. Pada pasar modern tempatnya rapi, teratur dan bersih,
commit to user
teratur, panas, becek, dan kotor karena tempatnya seadanya saja. Pada pasar modern, penjual kebanyakan dari golongan masyarakat menengah keatas, artinya mempunyai banyak modal untuk menyediakan berbagai fasilitas dan barang dagangan. Sedangkan pada pasar tradisional, penjual sebagian besar berasal dari golongan menengah kebawah. Hal ini dapat dilihat dari macam macam barang yang dijual terdiri dari beberapa macam merek saja.
Di tengah-tengah persaingan yang ketat seperti sakarang ini agar suatu bisnis bisa tetap bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis yang penuh persaingan dalam memperebutkan konsumen, maka harus mampu memahami konsumenya secara menyeluruh, karena konsumen merupakan pasar sasaran suatu produk. Diterima atau tidaknya produk tergantung persepsi konsumen atas produk tersebut. Jika konsumen merasa produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya pasti produk tersebut akan dibeli konsumen.
Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis disebabkan oleh pelanggan yang semakin cerdas, sadar harga, dan didekati oleh banyak produk. Kemajuan teknologi komunikasi juga ikut berperan meningkatkan intensitas persaingan. Oleh karena itu untuk mempertahankan kinerja bisnis, banyak perusahaan yang berupaya memberikan kepuasan untuk mempertahankan pelanggannya.
Mengingat keberadaan konsumen merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan, maka perusahaan menyadari betapa sentralnya peranan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menghadapi resiko kehilangan pelanggan dengan mengabaikan keluhan dan bertengkar mengenai masalah-masalah kecil tidak dapat dianggap remeh. Apabila perusahaan menimbulkan pelanggan tidak puas maka ia akan menceritakannya pada setiap orang, misalnya, orang yang mendengar cerita sedih tadi menceritakannya kepada sebelas orang yang menceritakannya kepada sebelas orang yang lain dan seterusnya. Jelas kata-kata yang buruk dari mulut ke mulut lebih cepat daripada kata-kata yang baik dan dengan mudah bisa meracuni sikap publik mengenai produk.
commit to user
mendapatkan konsumen adalah dengan memuaskan kebutuhan konsumen secara konsisten dari waktu ke waktu. Strategi pemasaran untuk menciptakan permintaan konsumen dipengaruhi oleh barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen, harga barang atau jasa, lokasi atau tempat melakukan dagang dan kegiatan memperkenalkan kepada konsumen (promosi) atau lebih dikenal dengan istilah marketing mix .
Dari penelitian sebelumnya telah diketahui marketing mix (bauran pemasaran) merupakan bauran dari unsur-unsur pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan lokasi yang dapat menstimulus konsumen. Bauran pemasaran merupakan dasar bagi suatu perusahaan untuk merancang strategi yang tepat agar dapat memenangkan persaingan. Karena bauran pemasaran merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kelangsungan bisnis suatu usaha, maka menarik untuk mempelajari bagaimana bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi mampu mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian di suatu tempat perbelanjaan apabila diterapkan
dalam suatu lokasi yang berbeda yakni di pasar modern dan pasar tradisional. Di Kabupaten Magetan ada dua pasar terbesar yang keduanya dikelola oleh pemerintah daerah setempat yakni Pasar Baru dan Pasar Sayur. Pasar Sayur dan Pasar Baru adalah pasar yang lokasinya berada di pusat Kota Magetan. Pasar Baru merupakan salah satu Pasar modern sedangkan Pasar Sayur adalah pasar tradisional yang keduanya berada di kawasan pusat bisnis. Dengan semakin berkembangnya pusat perbelanjaan seperti sekarang ini tentunya akan menimbulkan persaingan usaha yang semakin ketat. Masing-masing pusat perbelanjaan akan menggunakan strategi pemasaran terampuhnya untuk membuat masyarakat tertarik berkunjung dan akhirnya memutuskan untuk membeli. Hal ini menimbulkan persaingan semakin berat, sehingga baik Pasar Baru maupun Pasar Sayur berupaya untuk bersaing dengan perusahaan retail modern yang ada di kawasan tersebut seperti Via Swalayan, Pos Mode, Ada Swalayan, Alfamart maupun Indomaret untuk menarik konsumen.
commit to user
penelitian dengan judul “PENGARUH BAURAN PEMASARAN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI PASAR BARU DAN PASAR SAYUR MAGETAN”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini akan mengkaji permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah bauran pemasaran (produk, harga, tempat dan promosi) secara barsama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan Pasar Sayur Magetan?
2. Apakah bauran pemasaran (produk, harga, tempat dan promosi) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan Pasar Sayur Magetan?
3. Variabel bauran pemasaran manakah yang memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru Magetan?
4. Variabel bauran pemasaran manakah yang memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Sayur Magetan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran (produk, harga, tempat dan promosi) secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan Pasar Sayur Magetan.
2. Untuk mengetahui pengaruh bauran (produk, harga, tempat dan promosi) pemasaran secara parsial terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan Pasar Sayur Magetan.
3. Untuk mengetahui variabel bauran pemasaran yang memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru Magetan.
commit to user
besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Sayur Magetan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk mengembangkan pengetahuan di bidang pemasaran.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung teori yang telah ada tentang bauran pemasaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis Sebagai sarana untuk mengaplikasikan teori yang diperoleh di bangku kuliah dan memperdalam ilmu yang diperoleh terutama yang berhubungan dengan manajemen pemasaran.
b. Bagi Dinas Pasar Kabupaten Magetan Membantu memberikan informasi atau input bagi Dinas Pasar Kabupaten Magetan dalam merumuskan strategi pemasaran, sehingga pihak pengelola akan dapat senantiasa menyusun strategi dalam rangka memenuhi harapan konsumen.
c. Bagi Perguruan Tinggi Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya. Sehingga dapat memperbaiki segala kekurangan yang ada dalam penelitian ini.
commit to user
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Dalam suatu penelitian dibutuhkan suatu tinjauan pustaka yang di dalamnya berisi teori-teori yang melandasi penelitian tersebut. Teori dapat berupa konsep-konsep, hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti.
1. Pemasaran
a. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstong (2008: 6) “Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”. Sedangkan pengertian pemasaran menurut William J. Stanton yang dikutip oleh Basu Swastha dan Irawan (2008: 5) adalah ”Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
Dari definisi tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran merupakan proses dimana perusahaan melakukan kegiatan merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan kepada pelanggan.
b. Manajemen Pemasaran
Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang
banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya.
commit to user
pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 2008).
Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terkait.
Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta pengawasan. Tahap perencanan merupakan tahap yang menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran.
c. Konsep Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstong (2008: 12) menyatakan bahwa “Konsep pemasaran adalah pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih baik daripada pesaing”. Konsep pemasaran dimulai dengan pasar yang terdefinisi dengan baik, fokus pada kebutuhan pelanggan, dan mengintegrasikan semua kegiatan pemasaran yang mempengaruhi pelanggan. Sebagai imbalannya, pemasaran mencapai keuntungan dalam menciptakan hubungan yang langgeng dengan pelanggan yang tepat, berdasarkan nilai dan kepuasan pelanggan. Sedangkan menurut Basu Swastha dan Irawan (2008: 10) mengatakan bahwa ”Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”.
Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep pemasaran memandang keberlangsungan hidup perusahaan banyak dipengaruhi
commit to user
ulang yang pada akhirnya akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.
d. Strategi Pemasaran
Persaingan yang semakin ketat saat ini mendorong perusahaan untuk menjalankan strategi pemasaran yang benar-benar tepat guna terciptanya tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan dan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Menurut Philip kotler (2008) strategi pemasaran adalah prinsip-prinsip dasar pemasaran yang mana suatu bisnis mengharapkan untuk mencapai sasaran pemasaran pada pasar sasaran. Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya keseluruhan pemasaran, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran.
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa strategi pemasaran merupakan cara-cara dasar yang meliputi serangkaian keputusan yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran yang dilakukan pada pasar sasaran. Strategi pemasaran harus konsisten dengan tujuan pemasaran, dan dapat dicapai dengan sumber daya yang ada dengan memperhitungkan perubahan lingkungan.
2. Bauran Pemasaran
Definisi bauran pemasaran manurut P. Angipora (2002: 24) adalah “perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran (target market)”. Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008: 58) “bauran pemasaran terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion) (empat P)”.
a. Produk (product)
Produk menurut Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008: 266) adalah “Segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan”. Menurut Tjiptono (2000: 95) “Produk merupakan
commit to user
dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan”. Sedangkan menurut Basu Swastha dan Irawan (2008: 165) bahwa “Produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya”.
Jadi produk merupakan keseluruhan konsep objek yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Indikator produk dalam penelitian ini meliputi kualitas produk dan kelengkapan produk.
1) Kualitas Produk Kualitas produk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian utama dari perusahaan atau produsen mengingat kualitas produk berkaitan erat dengan masalah keputusan konsumen (Sofjan Assauri, 2004: 192). Definisi kualitas menurut Boyd alih bahasa Imam Nurmawan (2000: 272) sebagai “Keandalan, estetika tinggi (bagaimana produk terlihat atau terasakan), atau konformasi (tingkat dimana produk memenuhi standart yang ditentukan)”. Sedangkan menurut John C. Mowen dan Michael Minor alih bahasa Dwi Kartini Yahya (2002: 90) “Kualitas produk adalah evaluasi menyeluruh pelanggan atas kebaikan kinerja barang atau jasa”.
Kualitas dikendalikan oleh konsumen dan kerenanya perusahaan harus menilai persepsi konsumen atas kualitas. Perusahaan yang berhasil akan terus menerus meningkatkan kualitas produk mereka sehingga perusahaan dapat memenuhi keinginan konsumen. Dalam upaya memberikan kualitas yang baik biasanya perusahaan mengadakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap produk-produk yang dipasarkan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya barang-barang yang rusak, cacat, atau kadaluarsa. Sehingga kualitas barang-barang yang ada terjamin dan konsumen tidak merasa kecewa setelah melakukan pembelian.
commit to user
Keragaman produk adalah kelengkapan produk yang menyangkut kedalaman, luas dan kualitas produk yang ditawarkan juga ketersediaan produk tersebut setiap saat. Selain kualitas barang yang perlu dipertimbangkan oleh konsumen adalah kelengkapan barang yang ditawarkan oleh tempat di mana konsumen akan berbelanja. Dengan semakin tingginya tingkat keinginan konsumen untuk dapat berbelanja di satu tempat dengan segala fasilitas dan kelengkapan barang, hal ini menuntut tempat perbelanjaan untuk lebih bisa memahami keinginan konsumen.
Setiap pengecer hendaknya berusaha jangan sampai mengecewakan pembeli karena tidak menyediakan barang yang dibutuhkan pelanggannya. Bagi konsumen pilihan barang mempunyai pengaruh yang sangat penting. Semakin banyak pilihan akan barang yang disediakan maka alternatif bagi konsumen semakin banyak pula sehingga konsumen dapat melakukan pilihan atas barang yang akan dibelinya yang disesuaikan dengan kemampuan dan daya belinya.
Suatu tempat belanja sebaiknya menyediakan barang selengkap mungkin. Semakin lengkap barang yang ditawarkan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli. Seperti yang diungkapkan oleh E. JeromeMc. Carty dan William D. Perreault Jr. alih bahasa Agus Dharma (2000: 255) bahwa “Banyaknya dan lengkapnya barang yang ditawarkan oleh suatu toko dapat menarik pelanggan”. Keanekaragaman barang yang disediakan oleh tempat belanja juga akan menambah alternatif bagi konsumen sehingga akan menjadi rangsangan tersendiri untuk mengunjungi dan berbelanja di tempat belanja itu.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keragaman produk adalah macam-macam produk dalam artian kelengkapan produk mulai dari merk, ukuran, dan kualitas serta ketersediaan produk tersebut setiap saat di tempat belanja. Salah satu unsur kunci dalam persaingan diantara bisnis eceran adalah ragam produk yang disediakan oleh pengecer. Oleh karena itu, pengecer harus membuat keputusan yang tepat mengenai keragaman produk
commit to user
yang lengkap mulai dari merk, ukuran, kualitas dan ketersediaan produk setiap saat seperti yang telah diuraikan d iatas. Dengan hal tersebut maka akan memudahkan konsumen dalam memilih dan membeli berbagai macam produk sesuai dengan keinginan mereka.
b. Harga (price)
Definisi harga menurut Basu Swasta (2008: 241) adalah “Jumlah uang (ditambah beberapa pruduk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya”. Definisi harga menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008: 345) adalah“ Jumlah yang ditagih atas suatu produk atau jasa”. Jadi harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.
Dalam menentukan keputusan pembelian, informasi tentang harga sangat dibutuhkan dimana informasi ini akan diperhatikan, dipahami dan makna yang dihasilkan dari informasi harga ini dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Indikator harga diketahui sebagai berikut:
1) Tingkat harga
2) Potongan harga
3) Waktu pembayaran
4) Syarat pembayaran (Swastha, 2008: 125) Yang dijadikan indikator dalam penelitian ini adalah tingkat harga dan potongan harga.
1) Tingkat Harga Ada perusahaan yang menjual harga suatu produk di bawah biayanya. Tujuannya bukan untuk meningkatkan penjualan produk yang bersangkutan, tetapi untuk menarik konsumen supaya datang ke toko dan membeli pula produk-produk lainnya, khususnya produk-produk yang bermark-up cukup
commit to user
produk lainnya juga laku. Ada tiga ukuran yang menentukan harga,yaitu:
1. Harga yang sesuai dengan kualitas suatu produk
2. Harga yang sesuai dengan manfaat suatu produk
3. Perbandingan harga dengan produk lain
2) Potongan Harga. Menurut Swastha (2002: 169–171) potongan (discount) merupakan pengurangan dari harga yang ada. Pengurangan ini dapat berbentuk tunai atau berupa konsesi yang lain. Bentuk–bentuk potongan yang banyak dipakai antara lain:
a) Potongan kuantitas, adalah potongan harga yang ditawarkan oleh penjual agar pembeli bersedia membeli dalam jumlah yang lebih besar, atau bersedia memusatkan pembeliannya pada penjual tersebut.
b) Potongan dagang, juga disebut potongan fungsional (fungsional discount) adalah potongan harga yang ditawarkan pada pembeli atas pembayaran untuk fungsi–fungsi pemasaran yang mereka lakukan. Jadi, potongan dagang ini hanya diberikan kepada pembeli yang ikut memasarkan barangnya (disebut penyalur)
c) Potongan tunai, adalah potongan yang diberikan kepada pembeli atas pembayaran rekeningnya pada suatu periode, dan mereka melakukan pembayarannya tepat pada waktunya.
d) Potongan musiman, adalah potongan yang diberikan kepada pembeli yang melakukan pembelian di luar musim tertentu.
c. Tempat (place)
Tempat menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008: 63)
“Meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sesama”. Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau lokasi. Sedangkan menurut Basu Swasta (2002) yang dimaksud dengan lokasi
commit to user
persediaan, pergudangan. Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas
penting bagi pemasar, karena keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan sebelum bisnis dimulai. Memilih lokasi berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya. Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha.
Menurut Tjiptono (2000), pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam menentukan lokasi meliputi faktor-faktor: 1) Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.
2) Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. 3) Lalu lintas (traffic) di mana ada 2 hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: banyaknya orang yang lewat bisa memberi peluang terjadinya impulse buying, dan yang ke dua kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya terhadap pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran, atau ambulan. 4) Tempat parkir yang luas dan aman 5) Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan usaha dikemudian hari. 6) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. Misalnya warung makan yang berdekatan dengan daerah kost, asrama mahasiswa, atau perkantoran. 7) Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Misalnya dalam menentukan lokasi wartel perlu dipertimbangkan apakah di jalan atau daerah yang sama, banyak pula terdapat wartel lain atau tidak. 8) Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang tempat reparasi (bengkel) kendaraan bermotor berdekatan dengan pemukiman penduduk.
Indikator lokasi dalam penelitian ini adalah akses, lalu lintas dan tempat parkir yang luas dan aman.
commit to user
Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Promosi menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008: 345) adalah “aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya”.
Menurut Kotler & Armstrong variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada lima, yaitu:
1. Periklanan (advertising) Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.
2 . Penjualan Personal (personal selling) Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
3. Promosi penjualan (sales promotion) Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
4. Hubungan masyarakat (public relation) Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun "citra perusahaan" yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.
5. Pemasaran langsung (direct marketing) Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan langsung.
1) Teknik Promosi
Promosi merupakan kegiatan perusahaan yang dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk kepada konsumen sehingga dengan kegiatan tersebut konsumen tertarik untuk melakukan pembelian. Untuk menarik pelanggan maka dalam promosi harus mempunyai teknik-teknik tersendiri agar pelanggan tertarik
commit to user
antara lain:
a) Konsep Attitude (Sikap) Calon konsumen selalu mengharapkan sikap dan perilaku yang baik dan menyenangkan dari wirausaha seperti penampilan dan sikap yang sopan serta berfikir positif dalam melayani sehingga calon konsumen merasa puas dengan pelayanan yang diberikan dan kemungkinan besar pengalamannya disampaikan kepada orang lain dan menjadi promosi gratis bagi perusahaan.
b) Konsep Attention (perhatian) Apabila calon konsumen menunjukkan minat terhadap barang atau jasa, wirausaha dapat memberikan perhatian kepada calon konsumen dengan memberikan informasi yang baik terhadap produk atau jasa tersebut seperti mendengarkan dan memahami kebutuhan konsumen serta mencurahkan perhatian penuh kepada konsumen.
c) Konsep Action (tindakan) Setelah konsumen merasa tertarik dengan produk dan jasa yang ditawarkan, wirausaha harus segera melakukan tindakan untuk memberikan kemudahan kepada konsumen dengan mewujudkan kebutuhan konsumen dan menyatakan terimakasih dengan harapan konsumen kembali.
2) Display
Display adalah bagian dari promosi penjualan yang mampu memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam meningkatkan volume penjualan barang. Visual merchandise yang diwujudkan dalam display:
a) Unik
b) Dramatis
c) Menyenangkan
d) Sesuai dengan kultur
e) Mudah dimengerti
f) Menunjukkan penggunaan
commit to user
h) Menciptakan traffic konsumen
3. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Griffin dan Ebert (2005: 435) perilaku konsumen adalah “Studi mengenai proses keputusan konsumen yang mendorong mereka membeli dan mengkonsumsi produk-produk”. Sedangkan menurut Engel dan kawan-kawan yang diterjemahkan oleh Husein Umar (2002: 50) Perilaku konsumen didefinisikan sebagai “Suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan tersebut”. Menurut Basu Swasta (2002:
10) pengertian perilaku konsumen adalah: Kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan- kegiatan tersebut. Dari definisi tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku
konsumen adalah suatu tindakan yang mendorong konsumen untuk membeli, mengkonsumsi, serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan konsumen.
b. Model Perilaku Konsumen
Dalam konsep pemasaran telah dinyatakan bahwa kegiatan perusahaan harus dimulai dengan mengenal dan merumuskan keinginan dan kebutuhan konsumennya.
Mempelajari atau menganalisa perilaku konsumen adalah sesuatu yang sangat kompleks, terutama karena banyaknya variabel yang mempengaruhinya dan kecenderungan untuk saling berinteraksi. Model perilaku konsumen dikembangkan sebagai usaha untuk memudahkan dalam mempelajarinya.
Berikut ini adalah model perilaku konsumen menurut Kotler dan armstrong (2008: 158) dapat digambarkan sebagai berikut :
commit to user
Gambar 1: Model Perilaku Konsumen
Perilaku membeli konsumen dalam membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi mempunyai harapan tertentu mengenai apa yang dilakukan oleh produk dan jasa yang bersangkutan ketika digunakan dan kepuasan merupakan hasil yang diharapkan.
4. Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Armstong (2008) Proses keputusan pembeli terdiri lima tahap yaitu:
1) Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan yaitu konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Pada tahap ini pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang timbul dan apa yang menyebabkannya, dan bagaimana masalah itu bisa mengarahkan konsumen pada produk tertentu.
2) Pencarian Informasi Pada tahap ini konsumen ingin mencari informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya memusatkan perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif. Ketika semakin banyak informasi yang diperoleh,
Pemasaran dan rangsangan lain
Pemasaran
Rangsangan lain
Kotak hitam pembeli
Karakteristik pembeli Proses keputusan pembeli
Respons Pembeli
Pilihan produk Pilihan merek Pilihan penyalur Waktu pembelian Jumlah pembelian
commit to user
meningkat. Sebuah perusahaan harus mendesain bauran pemasarannya untuk membuat konsumen menyadari dan mengetahui merek tersebut.
3) Evaluasi Alternatif Tahap dimana konsumen memproses informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan. Bagaimana cara konsumen mengevaluasi alternatif bergantung pada konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu. Sehingga pemasar harus mempelajari pembeli untuk menemukan bagaimana cara konsumen sebenarnya mengevaluasi pilihan merek. Jika konsumen tahu proses evaluasi apa yang berlangsung, maka pemasar dapat mengambil langkah untuk mempengaruhi keputusan pembeli.
4) Keputusan Pembelian Pada umumnya keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai. Tetapi ada dua faktor yang bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Faktor ke dua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan seperti pendapatan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan. Namun kejadian tak terduga bisa mengubah niat pembelian. Oleh karena itu preferensi dan niat pembelian tidak selalu menghasilkan pilihan pembelian yang aktual.
5) Perilaku Pasca Pembelian Pekerjaan pemasar tidak berakhir ketika produk telah dibeli. Setelah membeli produk, konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian berdasarkan kepuasan dan ketidakpuasan terhadap suatu pembelian. Yang menentukan kepuasan atau ketidakpuasan pembeli terhadap suatu pembelian adalah terletak pada hubungan ekspektasi konsumen dan kinerja anggapan produk. Jika produk tidak memenuhi ekspektasi maka konsumen kecewa. Jika produk memenuhi ekspektasi maka konsumen puas. Jika produk melebihi ekspektasi maka konsumen sangat puas.
commit to user
4. Pasar
a. Pengertian Pasar
Penggunaan istilah pasar dapat diterapkan dalam teori ekonomi, dalam dunia usaha pada umumnya dan dalam bidang pemasaran khususnya. Pasar menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008: 266) adalah “kumpulan pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Secara umum pasar mempunyai pengertian sebagai tempat pertemuan antara penjual dengan pembeli. Bagi produsen, posisi pasar mempunyai arti yang besar, sebagai sumber memperoleh uang dari hasil transaksi di pasar. Sementara bagi konsumen, pasar dianggap sebagai sumber memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Penggunaan istilah pasar dapat diterapkan dalam teori ekonomi, dalam dunia usaha pada umumnya dan dalam bidang pemasaran khususnya. Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu serta mau dan mampu turut serta dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan tersebut. Besar kecilnya pasar tergantung pada jumlah orang yang menunjukkan kebutuhan, mempunyai sumber daya yang menarik bagi orang lain, mau menyediakan sumber daya tersebut untuk memperoleh apa yang mereka inginkan.
Menurut Marwan Asri (1991), pasar dapat diartikan menurut berbagai segi dan pandangan :
a) Menurut pengertian yuridis, pasar merupakan tempat atau bursa dimana saham- saham diperjualbelikan.
b) Bagi pedagang pasar merupakan suatu lokasi tempat produk itu diterima, dipilih, disimpan, dan dijual.
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evalusi Alternatif
Perilaku Pasca Pembelian
Keputusan Pembelian
Gambar 2: Tahapan Proses Pembelian Sumber : Kotler dan Armstong (2008: 179)
commit to user
(kota, daerah) dimana ia harus merumuskan mengenai distributor, mengenai produk yang dijual, periklanan, salesman, dan sebagainya.
d) Menurut ahli ekonomi, pasar adalah semua pembelian dan penjualan yang mempunyai perhatian, baik secara riil maupun potensial terhadap suatu produk atau golongan produk.
e) Bagi seorang pemasar, pasar adalah semua orang, kelompok usaha, lembaga-lembaga perdagangan yang membeli atau cenderung untuk membeli suatu produk atau jasa.
Dalam penelitian ini pasar lebih dicondongkan untuk diartikan sebagai suatu tempat bertemunya penjual atau pedagang dengan pembeli, dengan menyediakan berbagai macam alat pemuas kebutuhan yang dibutuhkan oleh pembeli. Besar kecilnya pasar tergantung pada jumlah orang yang menunjukkan kebutuhan, mempunyai sumberdaya yang menarik bagi orang lain, mau menyediakan sumberdaya tersebut untuk memperoleh apa yang mereka inginkan.
Berdasarkan pengertian pasar sebagaimana telah dikemukakan di awal, yakni tempat bertemunya pembeli dan penjual, maka dapat dilihat secara umum instrumen pasar terdiri dari perspektif pengelola, maka pasar di satu sisi dapat dilaksanakan oleh pemerintah dan dapat juga dilaksakan oleh pihak swasta. Dilihat dari instrument pengelolaan ini, yang digolongkan dengan pasar modern adalah seperti Mall, Plaza, Supermarket maupun Mega Market.
Untuk memahami pola persaingan dan tingkat intensitasnya antara pasar modern dengan pasar tradisional, perlu diketahui dulu perbedaan karakteristik antara kedua jenis ritel tersebut. Perbedaan karakterisktik tersebut dapat dilihat di Tabel di bawah ini.
Aspek
Pasar Tradisional
Pasar Modern
Historis Fisik Pemilik
Evolusi panjang Kurang baik, sebagian baik Milik masyarakat desa, Pemda, sedikit swasta
Fenomena baru Baik dan mewah Umumnya
perorangan/
swasta
commit to user
Konsumen
Pedagang yang masuk
Metode pembayaran
swadaya masyarakat
Golongan menengah ke bawah Beragam, massal, dari sektor informalsampai
pegadang
menengah dan besar
Ciri dilayani, tawar menawar
oleh swasta
Umumnya
golongan menengah ke atas Pemilik
modal juga pedagangnya atau beberapa pedagang formal skala menengah dan besar Ada ciri swalayan
Tabel 1.Perbedaan karakteristik antara pasar tradisional dengan pasar modern Sumber: CESS (1998)
Meskipun terdapat beberapa perbedaan tersebut, tidak menutup kemungkinan akan terjadinya persaingan di antara keduanya. Persaingan ini terjadi ketika masyarakat memilih satu diantara keduanya sebagai tempat mereka berbelanja. Penentuan pilihan itu dipengaruhi oleh beberapa aspek, seperti peningkatan pendapatan rata-rata masyarakat per kapita, terutama fisik, modal dan kelompok konsumen
b. Pasar Modern