PERAN DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA DALAM ASPEK PERIKLANAN UNTUK MEMPUBLIKASIKAN PASAR TRADISIONAL

PERAN DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA DALAM ASPEK PERIKLANAN UNTUK

MEMPUBLIKASIKAN PASAR TRADISIONAL

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Melengkapi Tugas - Tugas

dan Memenuhi Syarat – Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Manajemen Pemasaran

Disusun Oleh : BAGUS JATMIKO AJI

NIM : F3208106

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

commit to user

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir dengan judul :

PERAN DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA DALAM ASPEK PERIKLANAN UNTUK MEMPUBLIKASIKAN PASAR TRADISIONAL

Surakarta, 26 Januari 2012 Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing

Pram Suryanadi, SE, M.Si NIP : 320800001

commit to user

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan judul :

PERAN DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA DALAM ASPEK PERIKLANAN UNTUK MEMPUBLIKASIKAN PASAR TRADISIONAL

Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma 3 Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 9 Februari 2012

Tim Penguji Tugas Akhir

Drs. Djoko Purwanto, MBA NIP. 19590116 198503 1004

Penguji

Pram Suryanadi, SE, M.Si NIP : 320800001

Pembimbing

commit to user

MOTTO

"Religio Omnium Scientiarum Anima" (Agama adalah jiwa dari ilmu pengetahuan) ~ NN ~

"Kenali dirimu, maka kau akan mengenal Tuhanmu" ~ Nabi Muhammad SAW ~

Kadang kala, justru keputusan kecil yang akan mampu merubah hidup kita selamanya. ~ Keri Russell ~

Jalan awal terbaik untuk mewujudkan segala impian Anda adalah bangun dan bangkit dari tempat tidur. ~ Paul Valery, Pujangga Prancis (1875-1941) ~

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatukebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengankemajuan selangkah pun.

~ Bung Karno ~

Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. ~ Benjamin Franklin ~

Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas.

~ Penulis ~

commit to user

PERSEMBAHAN

Karya ini akan ku persembahkan kepada ........

Allah SWT dan Rasullulah SAW, terima kasih atas segala kemurahan hati yang telah memberiku kemudahan serta kelancaran dalam proses belajar menuju kesuksesan hidup.

Bapak dan Ibu ku tercinta, terima kasih atas doa restu & dukungan mu selama mendidik serta mendorongku untuk selalu bangkit agar menjadi anak yang cerdas dan sholeh.

Kakak dan keluarga besar ku yang tak bisa ku sebut namanya satu per satu, terima kasih atas bantuan kalian selama proses belajarku sampai detik ini dan selalu menemani aku,.

Wanita yang special di hatiku “ Kinasih NarisJwari “ beserta keluarganya, terima kasih atas waktunya selama ini yang tak kurang – kurangnya selalu mendorong, menemani, mendoakan,

membantu aku dalam proses menuju keberhasilan di perkuliahan akhir D3 ini. Semua sahabatku, terima kasih atas waktu kalian udah mau nemeni suka duka ku dan memberiku suatu pelajaran, pengalaman pahit manis selama di perkuliahan ini. Almamaterku yang tercinta “ D3-Manajemen Pemasaran 2008 “.

commit to user

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya pada penulis di dalam

menyusun laporan Tugas Akhir ini yang berjudul : “PERAN DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA DALAM ASPEK PERIKLANAN UNTUK MEMPUBLIKASIKAN PASAR TRADISIONAL”.

Sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya, maksud dari penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan Diploma III Universitas Sebelas Maret (UNS).

Di dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini, terutama kepada :

1. Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Djoko Purwanto, MBA, selaku Kepala Studi Manajemen Pemasaran pada program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Pram Suryanadi SE, MSi, selaku pembimbing Tugas Akhir yang telah dengan sabar memberikan pengarahan, petunjuk, dan bimbingan yang sangat berguna dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta khususnya program Diploma III Manajemen

commit to user

Pemasaran yang telah membekali ilmu pengetahuan dan memberikan semangat beserta bimbingan yang diberikan.

5. Ibu Suwarti selaku eks Kepala Pasar Kadipolo, Bapak Sri Setyo Nusantoro selaku pimpinan Pasar Kadipolo, Bapak Pandhit Setyatmadi selaku Karyawan Pendamping magang Pasar Kadipolo, Ibu Tuti rahayu selaku Kasubbag KU DPP, Ibu Susi selaku Humas DPP, dan seluruh Staff Karyawan Pasar Kadipolo dan Staff Karyawan DPP Kota Surakarta, Terima kasih atas segala bantuan yang diberikan sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Bapak Lilik Wahyudi SE, MSi, selaku Pembimbing Akademik.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kepada pembaca sangat diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan menambah pengetahuan penulis.

Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bnermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya, sebelum dan sesudahnya penulis mengucapkan terima kasih.

Surakarta, 26 Januari 2012

Penulis

Bagus Jatmiko Aji

commit to user

2. Pengertian Pemasaran Jasa ..................................... 11

3. Pengertian Pemasaran ............................................. 13

4. Pengertian Publikasi ................................................. 14

5. Pengertian Periklanan ............................................... 15

B. Kerangka Pemikiran ....................................................... 19

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................. 21

1. Sejarah DPP Kota Surakarta ................................... 21

2. Visi dan Misi DPP .................................................... 22

3. Struktur Organisasi DPP ......................................... 23

4. Deskripsi Jabatan DPP ........................................... 24

5. Sekilas Sejarah Pasar Kadipolo .............................. 28

6. Denah Ruang Pasar Kadipolo ................................ 30

B. Laporan Hasil Magang Kerja ........................................ 32

1. Pengertian Magang Kerja ....................................... 32

2. Magang Kerja ......................................................... 33

3. Pelaksanaan Magang Kerja ................................... 35

4. Kegiatan Selama Proses Magang Kerja ................. 35

C. Pembahasan ............................................................... 37 Variabel Promosi yang digunakan DPP Kota Surakarta dan Media yang digunakan ................ 37

commit to user

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................... 41

B. Saran ............................................................................ 42

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .................................................... 19 Gambar 3.1 Struktur Organisasi DPP ............................................. 23 Gambar 3.2.1 Denah Ruang Pasar Kadipolo Lantai 1 ..................... 30 Gambar 3.2.2 Denah Ruang Pasar Kadipolo Lantai 2 ..................... 31

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keunggulan dan Kelemahan Media Periklanan ............... 19 Tabel 3.1 Kegiatan Selama Proses Magang Kerja .......................... 35

commit to user

ABSTRAK PERAN DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA DALAM ASPEK PERIKLANAN UNTUK MEMPUBLIKASIKAN PASAR TRADISIONAL BAGUS JATMIKO AJI F3208106

Promosi merupakan kegiatan dalam pemasaran yang bertujuan untuk memperkenalkan produk, meyakinkan, dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan suatu pembelian terhadap produk serta mengingatkan konsumen tentang perusahaan dan produknya. Salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yaitu periklanan. Periklanan merupakan faktor terpenting yang ikut mempengaruhi kemajuan suatu promosi pada pasar tradisional . Hal ini sangat berkaitan dengan semakin ketatnya persaingan bisnis antar peritel yang bergerak di bidang yang sama. Untuk mampu bersaing diperlukan sebuah strategi promosi khususnya periklanan yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat. Dengan penjelasan tersebut dapat diketahui bagaimana pentingnya periklanan terhadap kelangsungan pasar tradisional.

Tujuan penelitian ini diadakan untuk mengetahui variabel bauran promosi yang digunakan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dalam menarik minat masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif mengenai peran Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dalam aspek periklanan untuk mempublikasikan pasar tradisional.

Penulis

menggunakan metode wawancara secara langsung kepada pegawai di Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta.

Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat diketahui bahwa media periklanan yang digunakan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yaitu Media cetak, Booklet, Leaflet, Spanduk, Event, Website, dan Televisi. Berdasarkan evaluasi tersebut promosi yang dilakukan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta harus lebih variatif karena promosi dapat mempengaruhi minat beli masyarakat, disamping itu sarana periklanan perlu ditambahkan agar masyarakat lebih mendengar informasi yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta.

Kata Kunci : Periklanan

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sebagaimana di kota-kota besar lainnya, Kota Surakarta merupakan kota perdagangan, wajar apabila para pengangguran melakukan kompensasi positif dengan memilih bekerja di sektor informal. Sektor informal disini dimaksudkan sebagai suatu bidang pekerjaan atau lapangan usaha yang tidak memerlukan ketrampilan tinggi, modal dan tenaga yang terlalu besar. Dimana sektor ini dapat menampung sebagian tenaga kerja yang tidak terserap di sektor formal. Salah satu sektor informal yang banyak diminati para pengangguran yaitu pedagang pasar tradisional.

Di tengah kondisi krisis ekonomi yang semakin parah, ternyata terdapat sebuah fenomena yang menarik. Ternyata tidak semua sektor perekonomian mengalami keterpurukan. Perekonomian yang dibangun berdasarkan pola-pola tradisional ternyata tetap eksis, tidak terkena imbas dari krisis. Hal tersebut terlihat dari banyaknya usaha kecil dan menengah yang bertahan di tengah gempuran krisis apabila dibandingkan dengan perusahaan besar yang banyak mengalami gulung tikar.

Pasar tradisional sebagai bagian dari usaha sektor informal memiliki potensi untuk menciptakan dan memperluas lapangan kerja, terutama bagi tenaga kerja yang kurang memiliki kemampuan dan

commit to user

keahlian yang memadai untuk bekerja di sektor formal karena rendahnya tingkat pendidikan yang mereka miliki.

Pasar tradisional sebagai tempat usaha para pedagang kecil memiliki banyak nilai-nilai strategis baik dari segi ekonomi maupun sosial budaya. Selain sebagai salah satu tempat perputaran uang yang berarti penguat bagi struktur ekonomi tingkat mikro, nilai strategis dari pasar tradisional antara lain terletak pada pengaruh sosial budaya yang terbangun dimana lebih sesuai dengan budaya tradisional bangsa Indonesia.

Di pasar tradisional nilai-nilai kekeluargaan dibangun dari hasil interaksi dan komunikasi antar masyarakat. Di pasar tradisional pula interaksi antara penjual dan pembeli menemukan eksistensinya dalam proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli. Tawar-menawar tesebut menghilangkan monopoli harga oleh penjual yang menjadi ciri dari sistem ekonomi kapitalis. Selain itu, pola bangunan pasar tradisional sangatlah khas dimana pasar tradisional memiliki los-los yang memungkinkan interaksi antara penjual dan pembeli berlangsung dengan terbuka. Dengan kata lain, bagi bangsa Indonesia, pasar tradisional tidak saja merupakan penyangga ekonomi namun juga merupakan aset budaya yang harus dilestarikan.

Bahkan pasar tradisional, secara nyata mampu memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat yang berpenghasilan rendah, sehingga dengan demikian tercipta suatu kondisi pemerataan hasil-hasil pembangunan. Selain itu, sebagai sarana perputaran

commit to user

ekonomi, pasar tradisional terbukti efektif. Salah satu buktinya adalah perputaran uang di pasar tradisional yang setiap hari bisa mencapai milyaran rupiah. Dengan nilai perputaran ekonomi yang mencapai milyaran rupiah, tentunya keberadaan pasar tradisional memberikan sumbangan yang tidak sedikit bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surakarta dari sisi penerimaan retribusi.

Pasar tradisional adalah cermin dari keberadaan kehidupan sosial di dalam satu wilayah tertentu. Pasar merupakan pusat kebudayaan, dimana segala macam ekspresi perilaku dan nilai yang melekat dalam masyarakat terekspresikan didalamnya. Intensitas interaksi di dalam pasar tradisonal tidak kita temukan di pasar modern. Pasar sebagai pusat budaya terlihat ketika Pasar tradisional tidak hanya menjadi ruang jual beli tetapi lebih dari itu pasar tadisional menjadi ruang ekspresi kesenian dan kebudayaan. Pasar tradisional memiliki peran penting dalam upaya membangun wawasan kebangsaan untuk ikut membangun suatu bentuk kebudayaan masa depan yang tak lepas dari akar tradisinya.

Menurut William J. Stanton (1993:92) : Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Jenis pasar menurut cara transaksinya, yaitu :

1. Pasar Tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar

commit to user

menawar secara langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.

2. Pasar Modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mall, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.

Keberadaan pasar modern di Indonesia akan berkembang dari tahun ke tahun. Pasar modern yang notabene dimiliki oleh peritel asing dan konglomerat lokal akan menggantikan peran pasar tradisional yang mayoritas dimiliki oleh masyarakat kecil dan sebelumnya menguasai bisnis ritel di Indonesia.

Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu adanya langkah nyata dari pengelola pasar agar dapat mempertahankan eksistensi pasar tradisional terhadap pasar modern. Pengelola pasar di pasar tradisional harus mengembangkan strategi dan membangun rencana yang mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan konsumen sebagaimana yang dilakukan pasar modern. Jika tidak, maka mayoritas pasar tradisional di Indonesia beserta penghuninya hanya akan menjadi sejarah yang tersimpan dalam album kenangan industri ritel di Indonesia dalam waktu yang relatif singkat. Pemkot Surakarta telah mengantisipasi keadaan tersebut dengan melakukan usaha promosi di berbagai media.

Menurut Kotler dan Gary A. (2000). Bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan

commit to user

masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Basu Swastha (1999), promotional mix adalah “Kombinasi Strategi yang paling baik dari variabel-variabel Periklanan, Personal Selling dan alat Promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan”.

Pemkot Surakarta merubah citra pasar menjadi ruang ekspresi kesenian dan kebudayaan dan menjadikan pasar sebagai salah satu kebudayaan Kota Surakarta yang pelu di lestarikan.

Dengan adanya publikasi yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta diharapkan akan menghasilkan citra positif di masyarakat sehingga membentuk persepsi konsumen positif terhadap pasar tradisional. Citra dianggap memiliki kemampuan untuk mempengaruhi persepsi terhadap barang dan jasa yang ditawarkan.

Demikian pula dengan Pasar Tradisional di Kota Surakarta. Melihat latar belakang tersebut penulis tertarik untuk lebih lanjut

meneliti dan mengambil judul yaitu : “PERAN DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA DALAM ASPEK PERIKLANAN UNTUK MEMPUBLIKASIKAN PASAR TRADISIONAL ”.

commit to user

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana usaha Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dalam mempromosikan pasar tradisional agar menciptakan citra pasar yang positif dan menambah daya tarik masyarakat untuk berbelanja pada pasar tradisional di kota Surakarta?

2. Aspek periklanan apa saja yang di gunakan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta untuk membangun publikasi pasar yang positif dan menambah daya tarik masyarakat untuk berbelanja pada pasar tradisional di kota Surakarta?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui usaha apa saja yang telah dilakukan oleh Dinas

Pengelolaan

Pasar

Kota Surakarta dalam mempromosikan pasar tradisional agar menciptakan citra pasar yang positif dan menambah daya tarik masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional.

2. Untuk mengetahui aspek periklanan yang di gunakan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta untuk membangun publikasi pasar yang positif dan menambah daya tarik masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional.

commit to user

D. MANFAAT PENELITIAN

Kegunaan yang di harapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi Pengelola Pasar Dapat dijadikan sebagai masukan dan pertimbangan bagi Kepala Dinas Pengelolaan Pasar dalam menyempurnakan usaha menata pasar agar kondisi pasar akan semakin lebih baik.

b. Bagi Penulis Dapat bermanfaat dalam memperdalam ilmu pengetahuan dalam bidang pengelolaan pasar dan seluk - beluknya serta mempraktekkan kembali ilmu yang didapat.

c. Bagi Pihak Lain Memberikan tambahan referensi bacaan dan pembanding dengan pokok permasalahan yang sama dan sebagai masukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.

E. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah :

a. Nama

: Pasar Kadipolo Surakarta

Alamat : Jl.

Dr. Rajiman, Kalurahan Panularan, Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.

commit to user

b. Nama

: Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta Alamat : Jl. Jenderal Sudirman No 2 Surakarta

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Data sekunder yaitu data mengenai gambaran umum pasar, struktur organisasi, dan referensi.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Metode Wawancara Wawancara merupakan sutau teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data, komunikasi tersebut di lakukan dengan tanya jawab secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung.

b. Metode Observasi Teknik ini di lakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan langsung ke pasar untuk mendapatkan data – data yang dibutuhkan.

c. Metode Studi Pustaka Mengumpulkan data – data kepustakaan yang berupa buku – buku dari kepustakaan lain yang berhubungan dengan masalah yang di teliti agar mendapatkan gambaran dan pengertian secara jelas.

commit to user

4. Metode Analisa Data

Teknik penelitian yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu pembahasan untuk membuat gambaran deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai suatu obyek yang diteliti. (Suyono, Joko, Rahardian 2005:15).

commit to user

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Pasar

Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Menurut William J. Stanton (1993:92): Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya.

Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Pasar Tradisional Pasar Tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar yang terjadi. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan serupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan dan

commit to user

perkampungan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Sisi negatif dari pasar tradisional adalah keadaanya yang cenderung kotor dan kumuh sehingga banyak orang yang segan berbelanja disana.

b. Pasar Modern Pasar Modern tidak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang – barang yang dijual, selain bahan makanan seperti : buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama, seperti piring, gelas, pisau, kipas dan lain-lain. Berbeda dengan pasar tradisional yang identik dengan lingkungannya yang kotor, pasar modern justru kebalikannya. Maka dari itu, masyarakat sekarang cenderung memilih pasar modern sebagai tempat belanja guna memenuhi kebutuhan sehari - hari. Contoh dari pasar modern adalah Pasar Swalayan, Hypermarket, Supermarket dan Minimarket.

2. Pengertian Pemasaran Jasa

Jasa sering di pandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Jasa itu sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan personal (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk.

commit to user

(Lupiyoadi,2001:5). Sedangkan menurut (Kotler, 1995:96) Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang di tawarkan oleh suatu pihak yang lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu, proses produksinya mungkin tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. Dan menurut (Lupiyoadi, 2001:5) Jasa pada dasarnya merupakan semua aktifitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau kontruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah konsumen.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa jasa adalah semua aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh suatu pihak yang pada dasarnya tidak menghasilkan kepemilikan dan tidak berwujud tetapi dapat memberikan nilai tambah kepada konsumen.

Jasa menurut (Lupiyoadi, 2001:6) memiliki karakteristik dan klasifikasi yang berbeda dengan (Produk fisik) antara lain sebagai berikut:

a. Intangibility (Tidak berwujud) Jasa tidak dapat dilihat, di rasa, di raba, dengar atau di cium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tidak berwujud di alami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan dan rasa aman.

commit to user

b. Unstorability Jasa tdak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah di hasilkan, karakteristik ini disebut juga tidak dapat di pisahkan.

c. Customization Jasa sering kali di desain khusus untuk kebutuhan pelanggan pada sebagaimana pada jasa asuransi dan kesehatan.

Berdasarkan tingkat kontak konsumen, jasa dapat dibedakan kedalam kelompok sistem kontak tinggi (High-Contact system) dan sistem kontak rendah (low-contact system). Pada kelompok sistem kontak tinggi, konsumen harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh : jasa pendidikan, rumah sakit, dan transportasi. Sedangkan pada kelompok sistem kontak rendah, konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh : jasa reparasi mobil dan jasa perbankan. (Lupiyoadi,2001:7).

3. Pengertian Pemasaran

Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swastha, 1996).

commit to user

Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).

4. Pengertian Publikasi

Berbeda dengan promosi yang berusaha lebih menyesuaikan produk dengan permintaan pasar, maka „publikasi‟ berusaha menciptakan permintaan itu atau mempengaruhi permintaan dengan cara menonjolkan kesesuaian produk pasar dengan permintaan. Tujuan pokok dari publikasi ialah memancing reaksi pasar, menggerakkan calon konsumen agar mencari produk yang ditawarkan.

Di dalam publikasi dapat dilihat adanya tiga tahapan pokok, yaitu :

1. Penyebaran informasi

2. Penanaman kepercayaan dan keyakinan

3. Penjualan. Publikasi akhirnya bertujuan untuk menjual produk, yang dimaksud produk adalah produk pasar. Semua kegiatan pemasaran hanya mempunyai arti sebagai tahap-tahap penjualan. Untuk mengadakan publikasi yang baik semua unsur kegiatan pemasaran harus sudah dipastikan terlebih dahulu dan diketahui dengan baik:

commit to user

kualitas produk, komponen-komponen, harga, distribusi dan jasa purnajualnya.

Juga harus diketahui keadaan pasarnya: segmen-segmen pasarnya, kekayaan penduduk pada umumnya, dengan mengingat adanya elastisitas pendapatan, waktu senggang yang tersedia juga struktur kependudukannya.

Disamping itu juga harus diingat adanya persaingan di antara produk-produk pasar yang ditawarkan di pasar dan adanya elastisitas harga.

Yang tersebut di atas perlu diinformasikan dengan tepat kepada konsumen, yaitu konsumen potensial. Dan yang harus diperhatikan ialah informasi itu harus khusus mengena pada produk pasar yang ditawarkan. Informasi itu harus disampaikan sedemikian rupa sehingga calon konsumen percaya dan yakin bahwa ia akan dapat menikmati apa yang diinformasikan itu apabila ia membeli produk yang bersangkutan. Informasi yang dapat dipercaya dan meyakinkan akan menimbulkan motivasi yang kuat berakhir dengan pembelian produk pasar. Akan tetapi, informasi itu tidak boleh berlebihan sehingga menimbulkan gambaran yang tidak tepat kepada calon konsumen dan akhirnya akan menjadi suatu disinformasi.

5. Pengertian Advertising (Periklanan).

Menurut Drs. Basu Swastha (1999) "Periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai

commit to user

media yang dilakukan perusahan, lembaga, non lembaga, non laba, serta individu-individu".

Iklan bisa menjangkau para konsumen yang tersebar secara geografis pada biaya rendah per paparan, dan iklan memungkinkan produsen mengulangi pesan berkali – kali. Selain hal tersebut, iklan berskala besar memaparkan sesuatu yang positif tentang ukuran, popularitas, dan keberhasilan produsen dalam menawarkan produk yang dihasilkan. Karena sifat umum iklan, konsumen cenderung memandang produk yang diiklankan lebih terjamin. Periklanan mempunyai beberapa tujuan diantaranya :

a. Periklanan Informatif  Mengkomunikasikan nilai pelanggan  Memberitahukan produk baru ke pasar  Menjelaskan cara kerja produk  Menyarankan penggunaan produk baru untuk suatu

produk  Menginformasikan perubahan harga ke pasar  Menggambarkan layanan yang tersedia  Memperbaiki kesan yang salah

b. Periklanan Persuasif  Membangun preferensi merk  Mendorong pertukaran ke merk anda  Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk  Membujuk pelanggan untuk membeli sekarang

commit to user

 Membujuk pelanggan untuk menerima panggilan

penjualan  Meyakinkan pelanggan agar memberitahu orang lain

mengenal merk  Periklanan mengikat  Memelihara hubungan pelanggan  Mengingatkan konsumen bahwa produk itu mungkin

dibutuhkan dalam waktu dekat  Mengingatkan konsumen di mana harus membeli produk  Menjaga merk dalam pikiran pelanggan selama musim

sepi Namun iklan juga mempunyai kekurangan, meskipun iklan dapat menjangkau banyak orang dalam jangka waktu yang relative cepat, iklan tidak bersifat personal dan tidak membujuk orang secara langsung seperti wiraniaga perusahaan. Kebanyakan, iklan hanya dapat melakukan komunikasi satu arah dengan pemirsa, sehingga pemirsa pun merasa tidak harus peduli terhadap pesan iklan tersebut. Selain itu, iklan juga membutuhkan anggaran yang besar, seperti iklan yang melalui media televisi yang saat ini menjadi senjata utama perusahaan besar dalam mengenalkan produk yang dihasilkan. Namun juga tidak semua iklan membutuhkan anggaran yang besar, terdapat juga iklan yang hanya membutuhkan anggaran yang cenderung lebih kecil, seperti iklan koran dan radio. Media periklanan merupakan saluran yang

commit to user

digunakan pemasang iklan dalam berkomunikasi dengan pasar sasaran. Berikut ini keunggulan dan kelemahan berbagai medium periklanan :

Tabel 2.1

Keunggulan dan Kelemahan Media Periklanan MEDIA

Fleksibilitas, ketepatan waktu, liputan pasar, lokal

yang

baik,

penerimaan luas, tingkat kepercayaan tinggi.

Umur pendek, kualitas reproduksi buruk, sedikit pembaca selain pembeli.

Televisi Liputan

pemasaran

massal yang baik, biaya rendah per paparan, menggabungkan pandangan suara, suara dan gerakan, menarik terhadap indera.

Biaya

absolut tinggi,

kerumunan

tinggi, paparan hanya sekilas, selektifitas

Penerimaan lokal baik, selektivitas

geografis

dan demografis tinggi, biaya rendah.

Hanya audio, paparan hanya sekilas, perhatian rendah.

Majalah Selektivitas

geografis

dan demografis tinggi, kredibilitas dan prestise, kualitas

reproduksi

tinggi.

Jangka waktu pembelian iklan lama, biaya tinggi, tidak ada jaminan posisi.

Direct mail / Surat

Selektivitas

audiens

tinggi, fleksibel, tidak ada

kompetisi iklan

Biaya

per eksplosur relative mahal, citra surat sampah

commit to user

Luar ruang (Outdoor)

Fleksibel, pengulangan paparan tinggi

Selektifitas pemirsa kecil.

Online / Internet

Selektivitas tinggi, biaya rendah,

kapabilitas

interaktif.

Audiens sedikit, audiens yang

mengendalikan

eksposure.

Sumber : Philip Kotler dan Gary Amstrong 2008

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Sebagai gambaran dalam penyusunan penelitian ini maka diperlukan sebuah teoritik yang terperinci agar pemecahan masalah ini dapat terarah. Secara sistematik kerangka pemikiran dapat penulis gambarkan sebagai berikut :

Gambar : 2.1 Kerangka Pemikiran

Keterangan : Dari kerangka pemikiran tersebut dapat di jelaskan bahwa Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dalam mempublikasikan pasar tradisional menggunakan aspek periklanan yang di dalamnya terdapat media – media iklan. Untuk menciptakan suatu citra memerlukan strategi promosi yang tepat yang bisa disampaikan melalui periklanan.

commit to user

Dalam menghadapi persaingan terhadap pasar modern, Dinas Pengelolaan Pasar harus dapat menerapkan strategi promosi yang tepat, karena aspek periklanan merupakan konsep pemasaran yang paling penting dari seluruh kegiatan pemasaran yang ada. Konsumen dalam menentukan suatu pilihan dipengaruhi oleh peran pemasaran yang dilakukan khususnya aspek periklanan.

commit to user

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta

Berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 363 Tahun 1977 tentang pedoman pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, yang memberikan kemungkinan kepada Daerah untuk membentuk Dinas yang dibutuhkan, maka dengan Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Kota Surakarta No. 188.3/103/1980 tertanggal 3 November 1980 dibentuklah Dinas Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta. Berpedoman pada Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 061.1/2749/JJ tertanggal 3 Maret 1987 dan Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah No. 061/9358 tertanggal 30 Maret 1987 dipandang perlu meningkatkan pengelolaan pasar agar lebih berdaya guna dan berhasil guna. Untuk itu peningkatan dan penataan organisasi Dinas Pasar sangat diperlukan. Dengan alasan tersebut, maka Pemerintah Daerah Kota Surakarta dipandang perlu untuk menetapkan peraturan daerah tentang pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II Kota Surakarta. Perkembangan selanjutnya adalah diterbitkannya Peraturan

commit to user

Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta No. 1 Tahun 1988 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta. Seiring dengan perkembangan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar Kotamadya Surakarta, maka peraturan daerah yang berlaku saat ini adalah Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta.

2. Visi dan Misi DPP

a. Visi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta mempunyai Visi Organisasi sebagai berikut “Mewujudkan citra pasar yang bersih, tertib, dan aman bertumpu pada perekonomian kot a”.

b. Misi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dalam rangka mewujudkan visi organisasinya, mempunyai beberapa misi organisasi yaitu di antaranya adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan kesempatan bekerja dan berusaha.

2) Meningkatkan ketertiban dan keamanan pasar.

3) Meningkatkan pelayanan kepada para pedagang.

4) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

commit to user

3. Struktur Organisasi DPP

Struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang mengembangkan hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab setiap tingkat yang ada dalam organisasi tersebut untuk melaksanakan kegiatan kearah tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Adapun struktur organisasi pada tingkat Dinas Pengelolaan Pasar Komplek Balaikota Jl. Jendral Sudirman No. 2 Surakarta dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

commit to user

4. Deskripsi Jabatan DPP

Deskripsi jabatan Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta adalah sebagai berikut :

1. Kepala

Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengelolaan pasar. Seperti :

- Menyusun rencana operasional dan pengembangan serta kebijakan teknis di bidang pendapatan pasar, bidang kebersihan dan pemeliharaan pasar, bidang pengawasan dan pembinaan serta pengelolaan PKL.

- Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum

dan/ atau perizinan di bidang pengelolaan pasar.

2. Sekretariat

- Merumuskan kebijakan teknis, pembinaan dan pengkoordinasian

penyelenggara urusan keskretariatan. - Mengelola administrasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan,

keuangan, umum dan kepegawaian. - Memberikan saran dan usul kepada atasan.

Memiliki bawahan :

a. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

- Menghimpun, mengolah, menyajikan data dan informasi untuk menyusun rencana strategi, rencana kerja dan penetapan kinerja Dinas.

commit to user

- Melakukan monitoring dan pengendalian pelaksanaan serta evaluasi dan analisis hasil kerja guna pengembangan rencana strategis dan rencana kerja Dinas.

b. Subbagian Keuangan

- Menyiapkan bahan usulan perubahan dan perhitungan anggaran. - Melakukan pembuatan daftar dan pembayaran gaji pegawai.

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian

- Melakukan administrasi surat menyurat dan perjalanan dinas. - Menyiapkan dan mengolah bahan ususlan yang meliputi

pengangkatan, kenaikan pangkat, perpindahan, pemberhentian, pensiun, kenaikan gaji berkala dan tunjangan

3. Bidang Pendapatan Pasar

- Merumuskan kebijakan teknis di bidang penagihan tunggakan dan

penerimaan pendapatan pasar dan PKL. - Merumuskan target pendapatan pasar. - Memberikan pertimbangan teknis perizinan dan memantau

pemanfaatan pasar dan pedagang pasar.

Memiliki bawahan :

a. Seksi Pendataan dan Penetapan

- Melakukan penyusunan tata cara pengaturan kios, los dan

pelataran pasar. - Memproses perizinan dan hak penempatan pedagang pasar.

b. Seksi Penagihan dan Penerimaan

- Melakukan penagihan dan penerimaan retribusi pasar dan PKL.

commit to user

- Melakukanpenyusunan laporan perhitungan pendapatan pasar

dan PKL.

c. Seksi Pembukuan

- Melakukan pembukuan hasil penagihan dan penerimaan retribusi

pasar dan PKL. - Melakukan penyusunan laporan tunggakan dan penerimaan

retribusi pasar dan PKL secara periodik.

4. Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar

- Merumuskan kebijakan teknis di bidang peralatan dan kebersihan pasar, pemeliharaan fasilitas pasar dan pemeliharaan bangunan pasar.

- Melaksanakan pengelolaan kebersihan lingkungan pasar. - Melaksanakan proses penetapan pengelolaan fasilitas pasar.

Memiliki bawahan :

a. Seksi Peralatan dan Kebersihan

- Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis peralatan dan kebersihan pasar, pengawasan dan pelaksanaan, perbaikan sarana dan prasarana serta pengelolaan kebersihan lingkungan pasar.

- Melakukan inventarisasi peralatan pasar.

b. Seksi Pemeliharaan Fasilitas Pasar

- Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pemeliharaan, penetapan pengelolaan dan perbaikan fasilitas pasar.

commit to user

- Melakukan penyusunan jadwal pengawasan fasilitas pasar.

c. Seksi Pemeliharaan Bangunan Pasar

- Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pemeliharaan, pengelolaan dan perbaikan bangunan pasar.

- Melakukan penyusunan jadwal pengawasan pemeliharaan

bangunan pasar.

5. Bidang Pengawasan dan Pembinaan

- Menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas. - Merumuskan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan dan

pembinaan,serta pengawasan pedagang pasar dan keamanan dan ketertiban lingkungan pasar.

Memiliki bawahan :

a. Seksi Pemberdayaan dan Pembinaan Pedagang

- Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan dan pembinaan pedagang pasar. - Melakukan fasilitasi pembentukan organisasi pedagang pasar.

b. Seksi Keamanan dan Ketertiban

- Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di

bidang keamanan dan ketertiban lingkungan pasar. - Melakukan fasilitasi pembentukan satuan penertiban dan patroli

pasar.

commit to user

c. Seksi Pengawasan Pedagang

- Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di

bidang pengawasan pedagang pasar. - Melakukan monitoring kegiatan pedagang pasar.

6. Bidang Pengelolaan Pedagang Kaki Lima

- Merumuskan kebijakan teknis di bidang penataan dan pembinaan

dan pengendalian PKL. - Memantau dan memberikan pertimbangan teknis atas pemberian

rekomendasi penempatan PKL.

Memiliki bawahan :

a. Seksi Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima

- Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penataan dan pembinaan serta pembinaan dan penyuluhan PKL.

- Memproses pemberian rekomendasi penempatan PKL.

b. Seksi Pengendalian Pedagang Kaki Lima

- Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang peningkatan kualitas dan pengendalian kuantitas PKL. - Melakukan inventarisasi PKL

5. Sekilas Tentang Sejarah Perkembangan Pasar Kadipolo

Nama sebuah pasar tradisional biasanya berhubungan dengan kampung yang ditempati. Tak sedikit nama pasar di Surakarta ini yang juga mengggunakan nama kampungnya. Ada Pasar Kadipiro,

commit to user

Pasar Singosaren, Pasar Kembang, Pasar Kadipolo dan masih banyak lagi.

Asal nama Kampung Kadipolo menurut berbagai sumber sejarah di Surakarta, nama Kadipolo itu diambil dari perasaan merasa disakiti amat sangat masyarakat yang dulu tinggal di tempat itu. Dalam bahasa Jawa, pengertian tersebut diungkap dengan kalimat “kaya dipilara, dipolo”. Sehingga kemudian menjadi

Kadipolo. Kesakitan ini karena penduduk diminta memberi upeti berupa tanah di Kadipolo untuk pembangunan Keraton Surakarta.

Tanah ini sebelum disebut Kadipolo bernama tanah Talangwangi. Tanah di sini berbau wangi sehingga dipilih Paku Buwono (PB) II untuk mengurug rawarawa desa Sala yang akan dibangun Keraton Surakarta.

Pasar Kadipolo berlokasi di jalan Dr. Rajiman, Kalurahan Panularan, Kecamatan Laweyan Kota Surakarta yang berada diatas lahan seluas lebih kurang 1.500 m2.

Pasar Kadipolo dibangun pada tahun 1980 spesifikasi jenis dagangan berupa peralatan rumah tangga yang terbuat dari logam, seperti ember, dandang, kompor minyak tanah dan lain-lain. Pada tahun 1989 para pedagang dipindahkan ke Pasar Kabangan karena Pasar Kadipolo tersebut akan digunakan untuk menampung pedagang dari Pasar Singosaren yang hendak dipindah karena Pasar Singosaren akan dijadikan pasar semi modern.

commit to user

Pasar Kadipolo tidak lagi sebagai pasar yang menjual dagangan alat-alat kebutuhan rumah tangga dari logam tetapi menjadi pasar yang menjual aneka jenis kebutuhan sehari-hari.

6. Denah Ruang Pasar Kadipolo

Gambar 3.2.1 Denah Ruang Pasar Kadipolo Lantai 1

commit to user

Gambar 3.2.2 Denah Ruang Pasar Kadipolo Lantai 2

Denah pasar Kadipolo terdiri dari 2 (dua) lantai, yaitu lantai dasar dan lantai atas. Pintu masuk pasar Kadipolo dapat dilalui dari pintu depan dan belakang. Di lantai dasar, jumlah kios ada 6 buah, menjual jenis dagangan grabadan (bumbu dapur), craken (bahan jamu) dan kelontong. Sedangkan jumlah los ada 221 buah yang dilantai bawah mayoritas menjual sayuran, daging, ikan, beras, parut kelapa, dan giling bumbu, buah – buahan, dllnya.

Sedangkan lantai atas yang tidak memiliki kios hanya terdiri dari kantor pasar Kadipolo, Mushola, dan didominasi oleh para pedagang yang menempati pelataran dan los. Jumlah los ada 218

commit to user

buah ditempati pedagang yang menjual grabadan, palen (pakaian), craken, grabah (pecah belah dari tanah liat), kelontong. Serta jumlah pelataran terhitung dari bawah depan dan belakang, di tangga sampai atas ditempati 60 pedagang.

B. Laporan Hasil Magang

1. Pengertian Magang Kerja

Era globalisasi yang terus bergulir membawa konsekuensi pada sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitasnya, terutama bagi mahasiswa yang berbekal pendidikan bangku kuliah untuk mengaplikasikan ilmunya. Seiring dengan perkembangan industri yang kian pesat, kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas semakin dibutuhkan pula.

Magang kerja merupakan penunjang perkuliahan diluar kampus yang berorientasi pada dunia kerja atau dunia bisnis. Dalam kegiatan tersebut dapat melihat aplikasi dari teori – teori yang dipelajari dari perkuliahan. Selain itu magang kerja adalah kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara kelompok ataupun individu dengan terjun kemasyarakat atau dunia kerja. Sasarannya adalah instansi pemerintah atau swasta, koperasi, UKM, dan kelompok masyarakat umum. Bentuk kegiatan magang kerja antara lain : magang, pendampingan, pelatihan, penyuluhan, pelaporan, dan lain – lain. Melalui magang kerja ini pula penulis

commit to user

mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan tugas akhir ini.

Sebelum pelaksanaan magang kerja, mahasiswa lebih dahulu dibekali dengan berbagai pengetahuan praktis, disamping keahlian yang dimiliki masing – masing sehingga dapat diharapkan mampu untuk ikut serta memecahkan masalah – masalah yang dihadapi oleh obyek magang kerja dengan memberikan suatu alternative solusi kepada obyek magang kerja untuk kegiatan yang dilakukan.

2. Magang Kerja

a. Tujuan magang kerja

 Memperoleh pengalaman kerja dan pengetahuan secara langsung tentang berbagai aktivitas dalam dunia kerja.  Melatih pengalaman untuk memecahkan masalah yang

menjadi obyek penelitian.  Agar mahasiswa lebih menguasai dan mendalami materi –

materi perkuliahan.  Memperoleh pengetahuan yang terkait dalam bidang industri

ditempat magang kerja.  Belajar berkomunikasi dengan pekerja atau karyawan

ditempat magang kerja.

commit to user

b. Target magang

Lebih memperdalam pengertian mahasiswa tentang :  Kegunaan bagi pendidikan yang diperoleh dari dirinya sendiri

dan masyarakat umum.  Cara berpikir praktis dan pragmatis  Membina mahasiswa untuk menjadi inovator, motivator, dan

problem solver

c. Manfaat magang kerja

1) Bagi perguruan tinggi  Terjalinnya hubungan kerja sama yang baik dengan

perusahaan yang ditempati untuk magang kerja.  Dapat mengetahui sejauh mana ilmu yang diserap oleh

mahasiswa selama kuliah.

2) Bagi perusahaan  Menjalin hubungan kerja sama dengan dunia pendidikan.  Membantu menyiapkan sumber daya yang potensial bagi

perusahaan.  Tidak tertutup kemungkinan adanya saran dari

membangun dan

menyempurnakan.

3) Bagi mahasiswa  Dapat mengetahui secara jelas bagaimana produksi atau kegiatan yang terjadi pada obyek penelitian.

commit to user

 Dapat mengetahui masalah – masalah yang dihadapi masyarakat umum dan masyarakat industri dan mencoba untuk mencari solusinya.

 Memberikan pengalaman dan ketrampilan pada mahasiswa dalam memasuki dunia usaha.

3. Pelaksanaan Magang Kerja

Magang kerja dilakukan di Pasar Kadipolo Surakarta yang terletak di Jl. Dr. Rajiman, Kalurahan Panularan, Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Magang kerja dilaksanakan mulai 5 September 2011 sampai dengan 5 Oktober 2011. Waktu pelaksanaan magang kerja mulai pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB pada hari selasa, rabu dan sabtu. Ketentuan menggunakan pakaian bebas, asalkan rapi, bersih, sopan dan berkerah.

4. Kegiatan Magang Kerja

Adapun tugas yang dilakukan antara lain :

Tabel 3.1

Kegiatan Selama Proses Magang Kerja Minggu

Kegiatan

Ke -

Membuat Daftar Setoran Hasil Penarikan Retribusi Setiap Hari

Membuat Rekapitulasi Hasil Penarikan Setiap Hari dan Setoran Her-Registrasi

3 Membuat Buku Kas Umum Daerah 4

Membuat Laporan Penerimaan / Penggunan Karcis dan Buku Potensi Pasar

commit to user

Keterangan :

1) Hasil Penarikan Retribusi Setiap Hari di dapat dari plataran, los dan kios. Plataran dikenakan pajak karcis sebesar Rp 450,- terhitung dari Rp 400,- (Retribusi) dan Rp 50,- (RPP). Sedangkan kios dan los dikenakan pajak karcis sebesar Rp 535,- terhitung dari Rp 340,- (Retribusi), Rp 150,- (Listrik) dan Rp 45,- (RPP).

2) Penarikan Pendapat lain-lain adalah yang menggunakan listrik secara perorangan, dihitung dan disetor tiap bulan. Biasanya yang menggunakan listrik adalah para pedagang yang menempati kios.

3) Pajak Her-Registrasi sebesar Rp 25.000,- terdiri dari SHP (Surat Penempatan) Rp 17.500,- dan KTT-P (Kartu Tanda Pengenal Pedagang) Rp 7.500,-.

4) Buku Potensi Pasar di dapat dari luas bangunan dan jumlah pedagang.

5) Semua hasil akan disetor di Bank Jateng, setiap hari senin – jumat kecuali hari jumat, sabtu dan minggu akan digabung dan disetor hari senin.

commit to user

C. Pembahasan Masalah

Variabel Promosi yang digunakan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dan Media yang digunakan