LAPORAN AKHIR PEMANFAATAN MINYAK JELANTAH DALAM PEMBUATAN SABUN PADAT TRANSPARAN MELALUI PROSES SAPONIFIKASI NaOH DENGAN PENAMBAHAN ESSENCE KULIT JERUK NIPIS (CITRUS AURANTIFOLIA)
LAPORAN AKHIR
PEMANFAATAN MINYAK JELANTAH DALAM PEMBUATAN SABUN
PADAT TRANSPARAN MELALUI PROSES SAPONIFIKASI NaOH
DENGAN PENAMBAHAN ESSENCE KULIT JERUK NIPIS
(CITRUS AURANTIFOLIA)
Diajukan sebagai Persyaratan untuk Menyelesaikan
Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Sriwijaya
Oleh :
VERA AGUSTIN SITOMPUL
061130401073
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
LEMBAR PERSETUJUAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
PEMANFAATAN MINYAK JELANTAH DALAM PEMBUATAN SABUN
PADAT TRANSPARAN MELALUI PROSES SAPONIFIKASI NaOH
DENGAN PENAMBAHAN ESSENCE KULIT JERUK NIPIS
(CITRUS AURANTIFOLIA)
Oleh :
Vera Agustin Sitompul
061130401073
Palembang, Juli 2014 Pembimbing I, Pembimbing II, Adi Syakdani, S.T., M.T. Ir. Fadarina, M.T.
NIP 196904111992031001 NIP 195803151987032001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia
MOTTO
“ Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil (Lukas 1:37)”"Bersyukurlah dalam setiap perkara, sebab dengan begitu diri ini akan
merasa seperti pemenang"Kupersembahkan untuk :
- Sang Juruslamatku: Yessus Kristus • Kedua Orang Tuaku :
T. Sitompul dan Maryati Napitupulu
- Abangku: Richart dan
Kakakku: Romaulina, Adikku: Wahyu
•
Teman-teman 6 KIC dan angkatan 2011- Dosen Pembimbingku • Almamater yang kubanggakan
ABSTRAK
Pemanfaatan Minyak Jelantah dalam Pembuatan Sabun Padat Transparan
Melalui Proses Saponifikasi NaOH dengan Penambahan Essence
Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia)
Vera Agustin Sitompul, 2014, 57 halaman, 14 tabel, 7 gambar, 4 lampiran
Minyak jelantah merupakan minyak goreng bekas yang telah digunakan berulang kali, mengandung senyawa karsinogen. Berdasarkan hal tersebut, untuk lebih meningkatkan nilai ekonomisnya, minyak jelantah dimanfaatkan melalui proses kimia yakni sebagai bahan baku dalam pembuatan sabun padat transparan melalui proses saponifikasi NaOH dengan penambahan essence, dari pemanfaatan limbah kulit jeruk nipis (Citrus Aurantifolia). Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh perbandingan asam stearat dan gula dalam persen berat (3:11 ; 4:10 ; 5:9 ; 6:8 ; 7:7 ; 10:4) terhadap kualitas sabun padat transparan dengan mendapatkan perbandingan yang optimum, sesuai dengan standar SNI 06-3532-1994. Parameter yang digunakan dalam analisis ini adalah asam lemak bebas, kadar alkali, bilangan penyabunan, kadar air dan pH (Derajat keasaman). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kadar asam stearat berpengaruh terhadap kualitas sabun padat transparan yang dihasilkan, karena dengan kenaikan kadar asam stearat maka menghasilkan kadar air yang rendah dan berpengaruh terhadap waktu mutu penyimpanannya serta kekerasan sabun, dan menghasilkan sabun yang lebih buram. Perbandingan asam stearat dan gula terbaik yang dapat digunakan untuk menghasilkan sabun padat transparan sesuai standar SNI 06- 3532-1994 adalah 10 gr asam stearat : 4 gr gula.
Kata Kunci : Minyak Jelantah, NaOH, Asam Stearat, Gula, Saponifikasi, Sabun Padat Transparan.
ABSTRACT
The Use Of Waste Cooking Oil In Making A Transparant Solid Soap Through
Saponification Of Natrium Hydroxyde Process By Adding
Lemon Peel Essence (Citrus Aurantifolia)
Vera Agustin Sitompul, 2014, 57 pages, 14 tables, 7 pictures, 4 appendixesWaste Cooking oil is the result used cooking oil has been used repeatedly that
compound of carsinogen. Accordingly, to increase its economic value, used
cooking oil is used a chemical process into the soap as a raw material in the a
transparent solid soap of sodium hydroxide saponification process with the
addition of essence of lemon peel (Citrus Aurantifolia) waste. The purpose of this
study is how the effect of stearic acid and sugar ratio in weight percent (3:11 ;
4:10 ; 5:9 ; 6:8 ; 7:7 ; 10:4) on the quality of the transparent solid soap and get
the optimum ratio, based on the SNI 06-3532-1994 standards. The parameters
that used in this analysis is a free fatty acid, alkali content, saponification
number, water content, pH (Degree of acidity). The result of this study showed
that the increasing levels of stearic acid is affected on the quality of its resulting
transparent solid soap, because the levels of stearic acid will produce a low
moisture content and affect the quality of retention time soap and hardness of
soap, and the soap will be blind. The optimum Comparison of stearic acid and
sugar is can be used to produce a transparent solid soap according to the
standard SNI 06-3532-1994 is 10 grams stearic acid : 4 grams sugar.Key Words : Waste Cooking Oil, Stearic Acid, Sugar, Transparant Solid Soap, Saponification, NaOH.
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akhir dengan judul “Pemanfaatan Minyak Jelantah dalam Pembuatan Sabun Padat Transparan Melalui Proses Saponifikasi NaOH dengan Penambahan
Essence
Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia)” dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik materi maupun dorongan dalam menyelesaikan Laporan Akhir ini terutama kepada :.
1. RD. Kusumanto, S. T., M. M. selaku Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya.
2. H. Firdaus, S.T., M.T. selaku Wakil Direktur I Politeknik Negeri Sriwijaya.
3. Ir. Robert Junaidi, M. T. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya.
4. Zulkarnain, S. T., M. T. selaku Sekretaris Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya.
5. Adi Syakdani, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing I Laporan Akhir Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya.
6. Ir. Fadarina, M. T. selaku Dosen Pembimbing II Laporan Akhir Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya.
7. Seluruh Dosen, Teknisi, dan Staff Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya atas semua kemudahan yang diberikan selama menyelesaikan laporan akhir ini.
8. Kedua Orang Tuaku tercinta, T. Sitompul dan Maryati Napitupulu yang telah membantu baik secara moril maupun materil selama mengerjakan laporan akhir dan doa kepada penulis.
9. Saudara-saudaraku tercinta, Richart, Romaulina dan Wahyu yang selalu memberikan semangat dukungan kepada penulis dan motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan laporan Akhir ini.
10. Yenny Sinaga dan Apriyani yang selalu memberikan keceriaan selama proses pembuatan laporan akhir.
11. Seluruh teman-teman seperjuangan 6 KIC yang selalu kompak.
Penulis menyadari dengan kerendahan hati bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan Laporan Akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Laporan Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Palembang, Juni 2014 Penulis
DAFTAR ISI Halaman
ABSTRAK .......................................................................................... iv
ABSTRACT ........................................................................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................ vi
DAFTAR ISI ...................................................................................... viii
DAFTAR TABEL............................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................24 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian........................................
34 4.2.2 Analisis Produk Sabun ........................................
34 4.2.1 Analisis Awal Bahan Baku Pembuatan Sabun....
33 4.2 Pembahasan ...................................................................
33 4.1.2 Hasil Analisis Produk Sabun ...............................
4.1.1 Hasil Analisis Awal Bahan Baku Pembuatan Sabun
33
33 4.1 Hasil...............................................................................
25 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................
24 3.4 Prosedur Kerja ..............................................................
24 3.3 Perlakuan dan Rancangan Percobaan ...........................
24 3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan ..................................
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................
1 1.1 Latar Belakang .............................................................
15 2.7 Uji Karakteristik Mutu Sabun.......................................
14 2.6 Sifat Fisik dan Kimia Bahan Pembuat Sabun...............
9 2.5 Saponifikasi ..................................................................
7 2.4 Sabun ............................................................................
7 2.3 Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) ........................
4 2.2 Pemurnian Minyak goreng Bekas.................................
4 2.1 Minyak Jelantah (Minyak Goreng Bekas)....................
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................
2 1.4 Rumusan Masalah ........................................................
2 1.3 Manfaat Penelitian........................................................
1 1.2 Tujuan Penelitian..........................................................
35
5.2 Saran ..............................................................................
41 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
42 LAMPIRAN .......................................................................................
44
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman1. Perkembangan Minyak Goreng Kelapa dan Minyak Sawit di Indonesia (dalam Juta Ton) ..........................................................
4
2. Perkembangan Konsumsi Minyak Goreng Sawit Per Kapita di Indonesia ......................................................................................
4
3. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan, Susenas 2008...................
5 4. Jenis Asam Lemak terhadap Sifat Sabun yang Dihasilkan ........
17 5. Formulasi Sabun Transparan........................................................
19 6. Syarat Mutu Sabun .......................................................................
21 7. Analisis awal bahan baku Pembuatan sabun ................................
33 8. Hasil Analisis Mutu Sabun ..........................................................
33 9. Data analisa minyak Jelantah .......................................................
44 10. Data Analisis pH Sabun ...............................................................
44 11. Data Analisis Kadar Alkali Bebas................................................
44 12. Data Analisis Bilangan Penyabunan ............................................
45 13. Data Analisis Kadar Air ...............................................................
45 14. Hasil Perhitungan Minyak Jelantah Setelah Pemurnian............
47
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 1. Minyak Goreng Bekas ................................................................6 2. Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) ................................................
8 3. Diagram Alir Proses Pembuatan Sabun ......................................
32 4. Pengaruh Perbandingan Asam Stearat dan Gula terhadap pH ....
35
5. Pengaruh Perbandingan Asam Stearat dan Gula terhadap Kadar Alkali Bebas.................................................................................
37
6. Pengaruh Perbandingan Asam Stearat dan Gula terhadap Bilangan Penyabunan ..................................................................
38
7. Pengaruh Perbandingan Asam Stearat dan Gula terhadap Kadar Air................................................................................................
39 8. Proses Pemurnian Minyak Jelantah ............................................
50 9. Proses Ekstraksi Kulit Jeruk Nipis...............................................
51
10. Proses Pembuatan Sabun 52 11. Proses Analisis Produk Sabun.....................................................
54
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I. Data Pengamatan .............................................................
44 Lampiran II. Perhitungan .....................................................................
46 Lampiran III. Gambar Pengamatan......................................................
50 Lampiran IV. Surat...............................................................................
57
- ) Dewan Standarisasi Nasional, 1995
Titrasi HCL (ml)
10
10
10
9
10
10 Tabel 11. Data Analisis Kadar Alkali Bebas Sampel Perbandingan
Asam Stearat : Gula
Berat Contoh
(gr) Volume
1
5:9 6:8 7:7
2
3
4
5 3:11 4:10
5:9 6:8 7:7
10
10
10
10
10:4
6 3:11 4:10
LAMPIRAN 1 DATA ANALISIS PRODUK SABUN PADAT TRANSPARAN
C (gr/ml) Indeks Bias Kadar Air (%) Kadar Asam Lemak Bebas (%) pH
Tabel 9. Data Analisis Minyak Jelantah No. Jenis Analisis Sebelum
Pemurnian Setelah Pemurnian
Minyak goreng*
1
2
3
4
5 Density pada 30
o
0,9134 1,46143 1,0296 3,945
5
6 0,9055 1,46146 0,0429 1,578
7 0,9000 1,448-1,450 0,3 0,3
7
Tabel 10. Data Analisis pH Mutu Sabun Sampel Perbandingan Asam
Stearat : Gula pH
1
2
3
4
10 1,2 1,2 1,0 1,0 0,8
0,5 0,4 0,5 0,4 0,4 0,3
108,8 107,2
Berat Air (gr)
1
2
3
4
5
6 3:11 4:10
5:9 6:8 7:7
10:4 107,4
77,8 47,0 80,7
5
(gr) Berat Cawan
5
5
5
5
5 112,4
82,8
52 85,7
113,8 112,2
111,9 82,4 51,5 85,3
113,4 111,9
Berat Cawan
Berat Sampel
Tabel 12. Data Analisis Bilangan Penyabunan Sampel Perbandingan
5:9 6:8 7:7
Asam Stearat : Gula
Berat Contoh
(gr) Volume
Titrasi HCL (ml)
1
2
3
4
5
6 3:11 4:10
10:4
Kosong (gr) Analisis kadar air berdasarkan SNI 01-2891-1992
5
5
5
5
5
5 42,5 42,5 42,5 42,5
43 42,8
Tabel 13. Data Analisis Kadar Air Sampel Perbandingan
Asam Stearat : Gula
Berat Cawan
- Sampel Sebelum Pemanasan (gr)
- Sampel Setelah Pemanasan (gr)
II.1 Perhitungan Minyak Jelantah Sebelum dan Setelah Pemurnian
II.1.1 Perhitungan Minyak Jelantah Sebelum Pemurnian
a. Densitas
- Massa piknometer kosong = 35,9 g
- Massa piknometer kosong + air = 61,3 g
- Massa air = 61,3 g-35,9 g = 25,4 g
o
C = 0,9957 g/ml
- Densitas air pada 30
- Volume piknometer/aquadest =
- Massa piknometer kosong + minyak = 59,2 g
- Massa minyak = 59,2 g-35,9 g = 23,3 g
- Densitas Minyak =
=
, , /
= 25,5097 ml
=
, ,
= 0,9134 g/ml
b. Kadar Air
- Massa Minyak Awal = 5,0 g
- Massa Cawan Kosong = 228,1 g
- Massa Cawan + Minyak = 233,1 g (A)
- Massa Minyak Akhir = 230,7 g (B)
- Kadar Air = x 100%
, ,
x 100% ` =
,
= 1,0296 %
Analisis Asam Lemak Bebas Berdasarkan SNI 06-3532-1994
. .
- % Asam Lemak Bebas =
( / )( , )( , )
= = 3,945 %
II.1.2 Perhitungan Minyak Jelantah Setelah Pemurnian
Menggunakan rumus yang sama dengan perhitungan pada minyak jelantah sebelum pemurnian, hasil perhitungan densitas, kadar air dan asam lemak bebas untuk minyak jelantah setelah pemurnian pada tabel 14.
Tabel 14. Hasil Perhitungan Minyak Jelantah Setelah Pemurnian No. Jenis Analisis Setelah
Pemurnian
o
1 Density pada 30 C (gr/ml) 0,9055
2 1,46146
Indeks Bias
3 0,0429
Kadar Air (%)
4 1,578
Kadar Asam Lemak Bebas (%)
5 7 pH
II.2 Perhitungan Analisis Karakteristik Mutu Sabun
II.2.1 Perhitungan Kadar Alkali Bebas
Analsisis alkali bebas berdasarkan SNI 06-3532-1994 % Alkali bebas = x 100%
- Bst alkali = Berat molekul alkali (NaOH) yaitu 40
, , /
% Alkali bebas = x 100% = 0,048 %
Perhitungan Selanjutnya dengan cara yang sama, hasilnya ditabulasikan pada tabel 8.
II.2.2 Perhitungan Bilangan Penyabunan
Analisis bilangan penyabunan berdasarkan buku panduan minyak dan lemak pangan (Ketaren, 1986).
, ( . ) – ( . )
Bilangan penyabunan =
- Perbandungan Asam Stearat : Gula 3:11
, ( . , ) – ( , . , )
Bilangan penyabunan = = 42,075 mgKOH/gr
Perhitungan Selanjutnya dengan cara yang sama, hasilnya ditabulasikan pada tabel 8.
II.2.3 Perhitungan Kadar Air
Analisis kadar air berdasarkan SNI 01-2891-1992 Kadar Air = x 100%
Kadar Air =
,
x 100% = 10 %
Perhitungan Selanjutnya dengan cara yang sama, hasilnya ditabulasikan pada tabel 8.
LAMPIRAN III DOKUMENTASI PENELITIAN Proses Pemurnian Minyak Jelantah
(a). Proses Aktifasi Zeolit (b). Proses Despicing (c). Pengecekan Densitas (d). Minyak Jelantah
Sebelum Pemurnian Setelah Pemurnian