Deskripsi kesulitan belajar yang dialami oleh mayoritas siswa kelas VIII SMP Negeri Mulyodadi Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

  

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH

MAYORITAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI

MULYODADI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN

2006/2007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN

TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

DI SUSUN OLEH

Veronika Oni Novianti

NIM: 001114050

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007 ii ii

iii

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  “Selalu berjuang dan pantang menyerah” KUPERSEMBAHKAN SKRIPSI INI KEPADA :

  1. Tuhanku penolong dan penyelamat

  2. Ibuku, suami dan anakku tercinta

  3. Sahabat-sahabatku angkatan 2000

  4. Almamaterku tercinta

  iv v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 25 Juli 2007 Penulis,

  Veronika Onny Noviyanti v vi ABSTRAK DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH MAYORITAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI MULYODADI BANTUL YOGYAKARTA

  TAHUN AJARAN 2006/2007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

  Veronika Onny Noviyanti Universitas Sanata Dharma

  2007 Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran kesulitan belajar siswa kelas

  VIII SMPN Mulyodadi Bambanglipuro Bantul-Yogyakarta serta topik bimbingan klasikal yang sesuai untuk mengatasi kesulitan belajar siswa. Deskripsi kesulitan belajar yang dialami oleh mayoritas kelas VIII SMPN Mulyodadi Bambanglipuro Bantul adalah sebagian besar anak-anak yang tercatat sebagai peserta didik kelas

  VIII SMPN Mulyodadi Bambanglipuro Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 tidak dapat memenuhi tuntutan-tuntutan dalam hal pengetahuan- pemahaman, ketrampilan, perilaku, dan hubungan dengan guru.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi dengan metode survei. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner kesulitan belajar terdiri 54 item dan berupa pernyataan positif dan pernyataan negatif. Ada 4 aspek yang akan dipakai untuk mengukur kesulitan belajar siswa yaitu aspek pengetahuan- pemahaman, aspek ketrampilan, aspek perilaku, aspek hubungan dengan guru. Jumlah populasi yang diteliti ada 86 siswa. Kesulitan belajar siswa SMPN Mulyodadi dicari dengan menghitung frekuensi dan persentase dari seluruh jawaban responden.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar yang dialami oleh mayoritas siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi adalah teknik belajar, motivasi belajar, gaya belajar, bakat khusus, organisasi kognitif, kemampuan berbahasa dan kemampuan menggunakan alat-alat tulis untuk membuat lingkaran dan garis.

  Dengan hasil penemuan penelitian ini disusun topik-topik bimbingan klasikal, bimbingan klasikal yang harus diberikan bersifat korektif. vi vii

  

ABSTRACT

TH

  DESCRIPTION OF THE LEARNING DIFFICULTIES OF THE 8 GRADE STUDENTS OF MULYODADI JUNIOR HIGH SCHOOL BANTUL YOGYAKARTA SCHOOL YEAR 2006/2007 AND ITS IMPLICATIONS FOR

  THE PROPOSED CLASSROOM GUIDANCE TOPICS Veronika Onny Noviyanti

  Sanata Dharma University 2007

  th

  This study aimed to describe the learning difficulties of the 8 grade students of Mulyodadi Junior High School, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta and to propose the appropriate classroom guidance topics for these students. The

  th

  learning difficulties of the majority of the 8 grade students of the Mulyodadi Junior High School, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta, School Year 2006/2007 referred to the difficulties of these students to fulfill the school demands that related to knowledge-comprehension, skills, behavior, and relationship with teachers.

  This study was a descriptive study using a survey method. The research instrument used was a questionnaire on learning difficulties for Grade 8 students which was developed by the researcher. The questionnaire consisted of 54 items and included positive and negative statements. There were four aspects used to measure the learning difficulties of these students, namely, knowledge- comprehension, skills, behavior, and relationship with teachers. The population of

  th

  this study was 86 of the 8 grade students of the school. The learning difficulties of these students were determined by calculating the frequency and percentage of their answers on the questionnaire.

  The findings showed that the learning difficulties experienced by these students were learning techniques, learning motivation, learning style, special aptitudes, cognitive organization, language skills, and skills to use stationery to draw circle and line. Based on the findings, the researcher proposed the appropriate classroom guidance topics for these students, will be given in the form of corrective ones. vii viii

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan YME atas segala kasih dan penyertaanMu selama penulisan skripsi yang berjudul “Deskripsi Kesulitan Belajar Yang Dialami Oleh Mayoritas Siswa Kelas VIII SMP Negeri Mulyodadi Bantul Yogyakarta Dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal” . Berkat kasih dan kemurahanMu penulis dapat menulis skripsi ini sampai selesai.

  Penulis sangat bersyukur karena selama proses penulisan skripsi ini penulis dapat mengatasi segala hambatan, meski begitu penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling. Penulis menyadari bahwa skripsi ini disusun berkat bantuan, dukungan dan perhatian dari berbagai pihak yang telah memberi masukan-masukan yang berharga bagi penulis.

  Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada mereka yang mendukung penulisan skripsi ini, terutama kepada:

  1. Sr. Milburga. C.B, pembimbing pertama yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama proses pembuatan skripsi.

  2. Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum, pembimbing kedua yang telah memberi berbagai masukan dalam penulisan skripsi.

  3. SMP Kanisius Ganjuran Bantul, karena telah memberi ijin untuk melakukan uji coba alat penelitian yang dibuat oleh penulis.

  4. SMPN Mulyodadi Bambanglipura Bantul yang telah bersedia dijadikan subyek penelitian oleh penulis. viii ix 5.

  Ibuku tercinta yang telah membesarkan peneliti dan membiayai studi peneliti sampai selesai.

  6. Suami tercinta yang selalu memberikan semangat bagi penulis.

  7. Abang dan kakakku tersayang yang selalu memberi perhatian bagi penulis 8.

  Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penulisan skripsi ini sampai selesai yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

  Penulis ix

  x

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................i

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..............................................iv

  HALAMAN PENYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... v ABSTRAK .......................................................................................................vi

  

ABSTRACT ....................................................................................................... vii

  KATA PENGANTAR ......................................................................................viii DAFTAR ISI.................................................................................................... x

  DAFTAR TABEL............................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xiii

  BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian................................................................................ 4 D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4 E. Definisi Operasional........................................................................... 5 BAB II. KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 6 A. Hakekat Belajar ................................................................................ 6 1. Belajar ......................................................................................... 6 x

  xi 2.

  Ciri-ciri Belajar ........................................................................... 7 3. Prinsip-prinsip Belajar ................................................................ 8 4. Kesulitan Belajar Siswa .............................................................. 9 5. Faktor Yang Berperanan Dalam Kesulitan Belajar..................... 11

  B. Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri Muyodadi Bantul ......... 15

  1. Tugas Perkembangan Siswa SMP ................................................ 15

  2. Perlunya siswa belajar efektif ....................................................... 16

  C. Bimbingan di Sekolah ........................................................................ 18

  BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 21 A. Jenis Penelitian..................................................................................... 21 B. Populasi Penelitian ............................................................................... 21 C. Instrumen Penelitian.............................................................................. 22

  1. Jenis Instrumen .......................................................................... 22

  2. Penjelasan Format Pernyataan ................................................... 23

  3. Struktur/kisi-kisi ........................................................................ 23

  4. Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 27

  a. Validitas .............................................................................. 27

  b. Reliabilitas .......................................................................... 29

  D. Prosedur Pengumpul Data........................................................................... 30

  E. Teknik Analisis Data ................................................................................... 31

  BAB IV. PEMBAHASAN............................................................................... 32 A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 32 B. Pembahasan............................................................................................. 33 xi

  xii

  BAB V. Usulan Topik Bimbingan................................................................... 40 BAB. VI Kesimpulan dan Usul/Saran ............................................................. 45 A. Kesimpulan ............................................................................................. 45 B. Saran........................................................................................................ 46 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 47 xii

  xiii

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1 ............................................................................................................ 22 Tabel 2 ............................................................................................................. 24 Tabel 3 ............................................................................................................. 31 Tabel 4 ............................................................................................................. 32 Tabel 5 ............................................................................................................. 33 Tabel 6 ............................................................................................................. 40 xiii

  xiv

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1: Kuesioner kesulitan belajar ....................................................... 47 Lampiran 2: Data hasil penelitian .................................................................... 51 xiv

BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan dibahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan, definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

  masa dewasa, dengan terjadinya peralihan tersebut remaja hadir di lingkungan yang baru. Pada masa ini remaja banyak mengalami perubahan-perubahan dan perubahan itu menimbulkan berbagai masalah yang harus dihadapi oleh remaja untuk mencari identitas dirinya.

  Menginjak masa remaja awal (13-16 th), remaja sudah mulai masuk di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Karena berada di lingkungan sekolah, remaja adalah sebagai siswa sekolah sehingga tanggung jawab untuk mendidik siswa berada di tangan guru sekolah. Sebagai siswa, tugas utama yang harus dilakukan oleh remaja adalah belajar. Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap (Winkel, 1996:52).

  Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan unsur yang sangat pokok. Kegiatan belajar bagi setiap siswa tidak selamanya dapat berlangsung secara baik sehingga kadang-kadang bisa lancar,

  2 kadang-kadang tidak. Pada umunya belajar bukan merupakan hal yang serba mudah dilakukan bagi setiap siswa, melainkan dapat juga timbul kesulitan.

  Dari hasil wawancara peneliti dengan guru bimbingan dan konseling SMPN Mulyodadi Bambanglipuro, beliau mengatakan berbagai masalah belajar yang dialami siswa antara lain sulit untuk berkonsentrasi, susah mengingat istilah-istilah yang dirasa asing, tidak belajar ketika akan menghadapi ulangan, dan lain sebagainya. Sebagai akibat dari kesulitan belajar yang dialami oleh siswa, siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, hasil belajar siswa rendah dan tidak naik kelas.

  Disinilah peranan guru pembimbing untuk membantu siswa. Guru pembimbing atau konselor sekolah adalah seorang tenaga professional yang memperoleh pendidikan khusus di perguruan tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan. Guru pembimbing memberikan layanan-layanan bimbingan kepada para siswa dan menjadi konsultan bagi staf sekolah dan orang tua (Winkel, 1997:184).

  Dengan adanya bantuan guru pembimbing di sekolah, siswa mampu berkembang dengan baik dan masalah-masalah siswa dapat terselesaikan.

  Dalam membantu siswa, guru pembimbing menggunakan kegiatan bimbingan klasikal. Kadang-kadang seorang guru pembimbing ketika memberikan bimbingan terhadap siswa tidak melihat masalah-masalah siswanya sehingga kegiatan bimbingan klasikal tidak efektif bagi siswa. Disisi lain masalah- masalah siswa di SMP beraneka ragam, tentu sebagai seorang guru

  3 pembimbing harus bisa membuat topik bimbingan sesuai dengan masalah siswa tersebut.

  SMPN Mulyodadi Bantul Yogyakarta, juga mempunyai program bimbingan dan konseling serta menyelenggarakan bimbingan klasikal. Karena menyelenggarakan bimbingan klasikal, maka guru pembimbing perlu memperhatikan masalah-masalah yang dihadapi oleh para siswa untuk digunakan dalam rangka menyusun topik bimbingan klasikal.

  Apa yang telah diungkapkan oleh guru bimbingan dan konseling di SMPN Mulyodadi Bantul, menunjukkan bahwa masalah belajar siswa memang beraneka ragam. Berbagai masalah belajar siswa, merupakan kesulitan belajar yang dialami oleh sebagian besar siswa SMPN Mulyodadi Bantul. Kesulitan belajar siswa dianggap menarik untuk diteliti karena kesulitan belajar siswa merupakan masalah utama dalam proses belajar mengajar di sekolah, dan guru bimbingan dan konseling di SMPN Mulyodadi Bantul ingin mendapatkan informasi mengenai berbagai masalah siswa.

  Kesulitan belajar siswa yang diungkapkan dalam hasil penelitian ini membantu guru bimbingan dan konseling untuk membuat topik bimbingan guna melaksanakan bimbingan terhadap siswa khususya bimbingan belajar. Penelitian dilakukan terhadap para siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul.

  4 B. Rumusan Masalah Masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1.

  Kesulitan belajar manakah yang banyak dialami oleh mayoritas siswa kelas VIII SMPN Muyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007?

  2. Usulan-usulan topik bimbingan klasikal manakah yang sesuai bagi siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007?

  C. Tujuan Peneltian 1.

  Memperoleh gambaran mengenai kesulitan belajar yang sering dialami oleh mayoritas siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007.

  2. Menyusun usulan topik-topik bimbingan klasikal dalam rangka bimbingan belajar yang sesuai bagi siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007.

  D. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diperoleh adalah: Hasil penelitian digunakan oleh guru pembimbing untuk mengembangkan topik bimbingan belajar bagi siswa kelas

  VIII SMPN Mulyodadi Bantul.

  5 E. Definisi Operasional 1.

  Deskripsi adalah penggambaran suatu kejadian dengan kata-kata secara jelas

  2. Kesulitan belajar adalah keadaan di mana anak didik/siswa tidak dapat memenuhi tuntutan-tuntuan belajarnya. Kesulitan belajar yang dialami oleh mayoritas siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007 adalah di mana sebagian besar anak-anak yang tercatat sebagai peserta didik kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007 tidak dapat memenuhi tuntutan-tuntutan dalam hal pengetahuan-pemahaman, ketrampilan, perilaku, dan hubungan dengan guru.

  3. Siswa adalah anak-anak yang tercatat sebagai peserta didik kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007.

  4. Topik bimbingan klasikal adalah tema bimbingan yang akan dibahas atau disajikan dalam layanan bimbingan klasikal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan hakekat belajar, siswa SMPN Mulyodadi sebagai remaja dan, bimbingan di sekolah. A. Hakekat Belajar

  1. Belajar Menurut Slameto (1998:2) belajar adalah suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Winkel (1996:53) mendefinisikan belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan sikap-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Lebih lanjut Qemar (2005:21) mengartikan belajar sebagai suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.

  Dari pendapat para ahli di atas, siswa dikatakan telah belajar jika adanya perubahan dalam diri siswa tersebut. Terjadinya perubahan dalam diri siswa merupakan ciri-ciri siswa telah belajar.

  2. Ciri- ciri siswa belajar di sekolah

  7 Ahmadi (1991:121-123) menjelaskan ciri-ciri belajar di sekolah yang dialami siswa adalah: a.

  Terjadinya perubahan yang proses dan hasilnya biasanya disadari maupun tidak disadari.

  Individu yang belajar dengan sengaja biasanya menyadari perubahan yang terjadi dalam dirinya. Maka pada setiap siswa berlangsunglah banyak perubahan yang disadari, tetapi tidak semua perubahan disadari penuh.

  b.

  Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional Perubahan yang terjadi dalam diri siswa berlangsung terus-menerus.

  Suatu perubahan, terutama perubahan positif yang terjadi akan berguna bagi kehidupan berikutnya.

  c.

  Perubahan terjadi sesuai dengan banyaknya usaha belajar yang dilakukannya.

  Perubahan dalam perbuatan belajar senantiasa bertambah dan tertuju untuk perolehan sesuatu yang lebih baik dari pada sebelumnya. Makin banyak usaha belajar, makin banyak perubahan yang terjadi.

  d.

  Perubahan dalam belajar bersifat menetap Tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap, artinya selama hasil belajar yang diperoleh tidak dihapus dan diganti dengan hasil yang baru.

  e.

  Perubahan dalam belajar bertujuan terarah

  8 Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.

  Jadi perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah pada suatu perubahan yang akhirnya terwujud dalam tingkah laku dan biasanya disertai intensi untuk mencapai tujuan.

  f.

  Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Siswa yang telah belajar biasanya akan mengalami perubahan dalam sikap, pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan yang semuanya akhirinya harus terungkap dalam suatu perbuatan yang membuktikan bahwa hasil sudah dicapai.

  3. Prinsip-prinsip belajar siswa Siswa dikatakan belajar karena adanya perubahan dalam diri siswa, akan tetapi perubahan belajar itu sendiri dapat terjadi jika siswa mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut (Qemar, 2005:28):

  a. Belajar adalah suatu proses aktif di mana terjadi hubungan saling mempengaruhi secara dinamis antara siswa dan lingkungannya.

  b. Belajar senantiasa harus bertujuan, terarah dan jelas bagi siswa.

  c. Belajar yang paling efektif didasari oleh dorongan motivasi yang murni dan bersumber dari dalam dirinya.

  d. Senantiasa ada hambatan dan rintangan dalam belajar.

  e. Belajar memerlukan bimbingan.

  f. Jenis belajar yang paling utama adalah untuk berpikir kritis.

  g. Cara belajar yang paling tepat adalah dalam bentuk pemecahan masalah melalui kerja kelompok.

  9 h. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari. i. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa yang dipelajari dapat dikuasai. j. Belajar dikatakan berhasil apabila siswa dapat mentransferkan dalam kehidupan sehari-hari.

  Belajar adalah suatu proses, dalam proses tersebut siswa akan mengalami suatu perubahan dalam bentuk sikap, pengetahuan, tingkah laku, dan ketrampilan. Proses belajar siswa yang menghasilkan perubahan dalam bentuk sikap, pengetahuan, tingkah laku dan ketrampilan tidak terlepas dari prinsip-prinsip belajar. Jika dalam proses belajar siswa tidak dapat mengikuti tuntutan sebagai siswa dan remaja maka siswa akan mengalami kesulitan belajar.

  4. Kesulitan belajar siswa a.

  Pengertian Kesulitan Belajar Ahmadi (1991:74) mengartikan kesulitan belajar sebagai keadaan di mana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya.

  Pengertian ini menunjukkan suatu keadaan dimana siswa kurang mampu menghadapi tuntutan-tuntutan yang kurang dipenuhi dalam belajar di sekolah, sehingga hasilnya kurang memuaskan. b.Gejala Siswa yang Mengalami Kesulitan Belajar

  Kesulitan belajar merupakan kenyataan yang harus dihadapi oleh siswa yang langsung terlibat dalam kegiatan belajar di sekolah. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, masih banyak siswa yang memperoleh

  10 hasil belajar yang tidak memuaskan, bahkan ada siswa yang gagal dalam mencapai tujuan belajar. Kenyataan ini menujukkan adanya sejumlah siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya.

  Siswa yang mengalami kesulitan belajar, menurut Ahmadi (1991: 88) menampakkan beberapa gejala yang menjadi indikasi adanya kesulitan belajar, sebagai berikut:

  1) Hasil belajar siswa rendah. Ini antara lain tampak dari taraf prestasi belajar di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompok siswa di kelasnya.

  2) Siswa selalu atau sering tertinggal dalam melakukan tugas- tugas belajarnya.

  3) Siswa menunjukkan tingkah laku seperti: sering membolos, mengganggu, datang terlambat, tidak mengerjakan tugas, tidak teratur dalam belajar, tidak membuat catatan, tidak mau bekerja sama, mengasingkan diri, dan sebagainya.

  Sering kali ada hal-hal yang bisa mengakibatkan kegagalan yang bisa menghambat kemajuan belajar, berikut ini akan dikemukakan beberapa faktor yang bisa menimbulkan kesulitan belajar siswa.

  5. Faktor yang berperanan dalam belajar siswa SMPN Mulyodadi Bantul Berikut ini akan diuraikan faktor-faktor yang berperanan dalam belajar di sekolah siswa SMP. Menurut Winkel (1996:135-148) faktor yang berperanan dalam belajar adalah sebagai berikut:

  11 a.

  Faktor yang bersumber dari dalam diri siswa Faktor yang bersumber dari dalam diri siswa, adalah sebagai berikut: 1) Intelegensi: kemampuan untuk mencapai prestasi dalam belajar di sekolah. Intelegensi memegang peranan penting dalam berpikir siswa.

  2) Bakat khusus: kemampuan khusus yang menonjol yang dimiliki oleh siswa. Dalam hal ini, siswa memahami dan mampu mengembangkan bakat tersebut.

  3) Organisasi kognitif: menunjuk pada cara materi yang sudah dipelajari, disimpan dalam ingatan; apakah tersimpan secara sistematis atau tidak. Hal ini tergantung pada cara materi yang dipelajari dan diolah; makin mendalam dan makin sistematis pengolahan materi pelajaran, makin baiklah taraf organisasi dalam ingatan itu sendiri. Misalnya: menghafalkan bahan pelajaran dan membuat kesimpulan isi, pelajaran.

  4) Kemampuan berbahasa: kemampuan untuk menangkap isi bacaan dan merumuskan pengetahuan, pemahaman yang diperoleh itu dalam bahasa bahasa benar. Misalnya: kemampuan menyampaikan bahan pelajaran secara lisan, menyusun karangan yang baik.

  5) Daya fantasi: aktifitas kognitif yang mengandung pikiran- pikiran dan tanggapan-tanggapan, yang bersama-sama

  12 menciptakan sesuatu dalam alam kesadaran. Daya fantasi merupakan aktifitas kognitif yang tidak hanya menghadirkan kembali hal-hal yang pernah diamati, tetapi juga dapat mengembangkan sesuatu yang baru. 6)

  Gaya belajar: merupakan cara belajar yang khas bagi siswa, misalnya berkenaan dengan tipe belajar yang digunakan oleh siswa. Adapun tipe belajar siswa adalah tipe belajar visual dan tipe belajar auditif.

  7) Teknik belajar: teknik belajar secara efisien dan efektif jelas membantu siswa dalam belajar, teknik belajar merupakan cara belajar yang menunjuk pada kebiasaan mengatur belajar.

  Misalnya, siswa mampu mengatur waktu belajarnya di rumah dengan baik, meringkas pelajaran yang disampaikan oleh guru, membuat kelompok belajar. 8)

  Hasrat-kehendak yang berkaitan dengan arah dan tujuan belajar. Dalam berhasrat siswa mencari apa yang memberikan kepuasan belajarnya dan menyingkirkan apa yang tidak memuaskan baginya.

  9) Motivasi belajar: motivasi adalah daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai tujuan.

  13 10)

  Konsentrasi-perhatian: konsentrasi adalah pemusatan perhatian dan energi psikis dalam menghadapi suatu obyek, dalam hal ini situasi proses mengajar belajar di kelas. 11)

  Perasaan: perasaan yang dimaksud di sini adalah perasaan momentan dan intensional. Momentan berarti perasaan timbul pada saat tertentu, sedangkan intensional berarti reaksi perasaan diberikan terhadap sesuatu, seseorang atau situasi tertentu. 12)

  Sikap: orang yang bersikap tertentu cenderung menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu sebagai hal yang berguna atau tidak berguna. 13)

  Minat: kecederungan siswa yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan dan merasa senang mempelajarinya. 14)

  Kemampuan dalam kecepatan menulis: kemampuan siswa untuk mencatat materi yang diberikan oleh guru saat itu.

  15) Kemampuan dalam kesempatan berbicara dan artikulasi kata- kata: menunjuk pada keahlian siswa dalam mengungkapkan pendapatnya dengan kalimat-kalimat yang harus diucapkan.

  16) Kemampuan menggunakan alat-alat tulis untuk membuat lingkaran dan garis.

  17) Kondisi mental: merupakan akibat dari keadaan psikis siswa, seperti stabilitas mental.

  14 18)

  Lingkungan hidup keluarga siswa: keseluruhan keadaan yang melingkupi keadaan siswa yang memberi pengaruh terhadap perkembangan siswa tersebut. Misalnya keadaan ekonomi keluarga siswa, seberapa jauh keluarga dapat membekali siswa dengan perlengkapan material untuk belajar.

  b. Faktor dari guru (Winkel, 1996:194-209) Faktor yang bersumber dari guru, meliputi:

  1) Guru sebagai didaktikus: menunjuk pada keahlian guru dalam menyampaikan materi.

  2) Guru sebagai korektor: guru mampu mengkoreksi sikap dan tindakan siswa yang tidak sesuai dengan tuntutan manusia yang sungguh-sungguh dewasa.

  3) Guru sebagai inspirator: guru mampu memberikan inspirasi, semangat pada setiap siswa, tanpa terpaku pada taraf kemampuan intelektual atau motivasi belajar siswa.

  4) Interaksi guru dan siswa: menunjuk pada hubungan yang akrab antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.

  Faktor dari dalam diri siswa dan dari guru ini dirangkum oleh peneliti untuk dijadikan aspek sehingga dipakai oleh peneliti untuk mengukur kesulitan belajar siswa SMPN Mulyodadi Bantul. Adapun aspek belajar siswa adalah sebagai berikut:

  15 1.

  Pengetahuan-pemahaman: Intelegensi, Organisasi kognitif, Kemampuan berbahasa, Daya fantasi, Gaya belajar, Teknik belajar, Konsentrasi – perhatian, Kemampuan dalam kesempatan berbicara dan artikulasi kata- kata.

  2. Ketrampilan: Bakat khusus, Kemampuan dalam kecepatan menulis, Kemampuan menggunakan alat-alat tulis untuk membuat lingkaran dan garis.

  3. Perilaku: Lingkungan hidup keluarga siswa, Kondisi mental, Hasrat- kehendak, Motivasi belajar, Perasaan, Sikap, Minat.

  4. Hubungan dengan guru: Guru sebagai didaktikus, Guru sebagai korektor, Guru sebagai inspirator, Interaksi guru dan siswa.

B. Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Mulyodadi Bantul

  1. Tugas perkembangan siswa SMP Siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul berjenis kelamin laki-laki dan perempuan berumur sekitar 13-14 tahun. Menurut Havighurt (Enung Fatima, 2006:160) tugas perkembangan remaja yaitu: a.

  Mencapai hubungan pertemanan dengan lawan jenisnya secara lebih matang.

  b.

  Mencapai perasaan seks yang diterima secara sosial.

  c.

  Menerima keadaan badannya dan menggunakannya secara efektif.

  d.

  Mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa.

  e.

  Mencapai kebebasan ekonomi.

  16 f.

  Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan.

  g.

  Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga.

  h.

  Mengembangkan konsep dan intelektual yang perlu bagi warga negara yang kompeten. i.

  Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggungjawab secara moral dan sosial. j.

  Memahami suatu perangkap nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku.

  Jika tugas-tugas perkembangan tersebut tidak terselesaikan akan mengganggu tugas perkembangan berikutnya.

  2. Perlunya siswa SMP belajar efektif Siswa SMPN Mulyodadi Bantul ada yang mengalami kesulitan belajar.

  Menurut Slameto (2003:73) belajar yang efektif adalah sebagai berikut: a.

  Perlunya bimbingan Agar dapat belajar secara efektif siswa perlu dibimbing dan diberi petunjuk-petunjuk tentang cara-cara belajar. Bimbingan yang dimaksud adalah bimbingan belajar.

  b.

  Kondisi dan strategi belajar Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan intruksional yang ingin dicapai. Maka agar belajar siswa dapat efektif harus memperhatikan kondisi internal (dari dalam diri

  17 sendiri), kebutuhan eksternal (kondisi dari luar diri siswa), strategi yang digunakan untuk belajar siswa.

  c.

  Metode belajar Metode belajar adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan belajar. Metode belajar yang dimaksud adalah pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsetrasi, mengerjakan tugas sekolah.

  Dengan belajar efektif maka aspek-aspek yang berperanan menimbulkan kesulitan belajar siswa di SMPN Mulyodadi Bantul dapat teratasi. Akan tetapi, agar siswa SMPN Mulyodadi Bantul dapat belajar yang efektif perlu bimbingan. Untuk mengadakan bimbingan tentunya seorang guru bimbingan dan konseling perlu menyusun suatu program agar bimbingan dapat terkoordinasi dengan baik.

  C . Bimbingan di sekolah

  Seperti yang telah diuraikan di atas, setelah mengetahui kesulitan belajar siswa SMPN Mulyodadi Bantul maka untuk membantu mengatasi kesulitan tersebut siswa perlu belajar efektif. Untuk membantu siswa agar dapat belajar efektif perlu bimbingan.

  1. Bimbingan Bimbingan adalah pemberian bantuan kepada seseorang atau kepada sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup (Winkel, 1989:17).

  18

  2. Sifat-sifat bimbingan (Winkel, 1989:29) a.

  Preventif Bimbingan bersifat preventif maksudnya untuk mencegah atau menghindari timbulnya masalah yang serius pada masa yang akan datang.

  b.

  Perseveratif Bimbingan bersifat perseveratif maksudnya mendampingi murid dalam perkembangan yang sedang berlangsung.

  c.

  Korektif Bimbingan bersifat korektif maksudnya membetulkan perkembangan yang salah, atau meninjau kembali situasi pilihan yang keliru dengan membawa akibat yang sangat negatif. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui kesulitan belajar siswa maka sifat bimbingan yang akan diusulkan bersifat korektif karena kesulitan belajar siswa merupakan suatu masalah bagi siswa yang menghambat siswa itu sendiri.

  3. Ragam-ragam bimbingan (Winkel, 1991:123) a.

  Bimbingan akademik Bimbingan akademik adalah bimbingan dalam menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan- tuntutan belajar di sekolah.

  19 b.

  Bimbingan pribadi-sosial Bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan dalam menghadapi keadaan batinya sendiri dan mengatasi pergumulan-pergumulan dalam hatinya sendiri.

  c.

  Bimbingan karir Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan dari menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.

  Karena siswa SMPN Mulyodadi Bantul mengalami kesulitan belajar maka bimbingan yang akan diusulkan adalah bimbingan akademik.

  Dengan bimbingan akademik, kesulitan-kesulitan belajar yang mengganggu belajar siswa SMPN Mulyodadi Bantul akan teratasi. Akan tetapi untuk melaksanakan bimbingan di kelas perlu disusun program bimbingan.

  4. Topik bimbingan Topik bimbingan klasikal adalah tema bimbingan yang akan dibahas atau disajikan dalam layanan bimbingan kelompok. Untuk membuat program bimbingan perlu adanya topik-topik bimbingan, maka dalam penelitian ini hasilnya akan dibuat usulan topik-topik bimbingan yang akhirnya guru bimbingan dan konseling di SMPN Mulyodadi Bantul bisa menyajikannya untuk layanan bimbingan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan jenis penelitian, populasi penelitian alat pengumpulan data, validitas, reliabilitas dan teknik analisis data. A. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. “Penelitian deskriptif dirancang

  untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan” (Furchan, 1982:415). Sukardi (2003:157) mengartikan penelitian deskriptif merupakan “Metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya.” Penelitian ini berada dalam lingkup pendidikan, khususnya bidang Bimbingan dan Konseling. Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa-siswi kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007.

B. Populasi penelitian

  Populasi penelitian adalah para siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007. Populasi berjumlah 90 siswa, semua anggota populasi menjadi sumber data. Rincian populasi siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007 dengan jumlah 90 siswa disajikan sebagai berikut: (lihat tabel 1)

  21 Tabel 1 Rincian populasi kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul

  Tahun Ajaran 2006/2007

  Kelas Putra Putri Jumlah

  VIII A

  12

  18

  30 VIII B

  10

  20

  30 VIII C

  14

  16

  30 Sekolah ini dijadikan tempat untuk penelitian dengan pertimbangan: 1.

  Siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul terdiri dari putra dan putri yang berasal dari berbagai latar belakang sosial ekonomi, agama, dan sering mengalami kesulitan belajar.

2. Topik bimbingan untuk kesulitan belajar siswa belum ada.

  3. SMPN Mulyodadi Bantul dekat dengan rumah peneliti sehingga memudahkan peneliti untuk mengurus ijin penelitian dan mengadakan penelitian.

C. Instrumen Penelitian

  1. Jenis Instrumen Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar yang disusun oleh peneliti sendiri. Instrumen penelitian kesulitan belajar terdiri dari 4 alternatif jawaban.

  22 2.

  Penjelasan tentang format pernyataan a. format pernyataan

  Item-item skala berupa pernyataan-pernyataan positif dan negatif. Kuesioner ini diikuti 4 alternatif jawaban yaitu: Tidak mengalami (TM), Kurang Mengalami (KM), Mengalami (M), Sangat Mengalami (SM).

  b.

  Skoring Skor untuk tiap item dari skala ini adalah sebagai berikut : Untuk pernyataan positif jawaban “Tidak mengalami ” skor 1, “kurang mengalami” skor 2, “mengalami” skor 3, “sangat mengalami skor 4. Untuk pernyataan negatif “Tidak mengalami ” skor 4, “kurang mengalami” skor 3, “mengalami” skor 2, “sangat mengalami” skor 1.

3. Struktur/kisi-kisi

  Struktur/kisi-kisi instrumen kesulitan belajar yang dialami oleh siswa SMPN Mulyodadi Bantul Ajaran 2006/2007 dalam penelitian ini disusun berdasarkan 4 aspek penyebab kesulitan belajar, yaitu aspek pengetahuan-pemahaman, aspek ketrampilan, aspek perilaku, dan aspek hubungan siswa dengan guru. Kisi-kisi faktor yang mempengaruhi proses belajar SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007 sebagai berikut: (lihat tabel 2)

1 Pengetahuan-

  • 31, 50

  

a. Lingkungan hidup

keluarga siswa

b. Kondisi mental

  36

  15 17, 20

  2

  37

  13

  6 18, 38, 52 7, 14, 27

  49

  16

  a. Bakat khusus

  b. Kemampuan dalam kecepatan menulis c. Kemampuan menggunakan alat- alat tulis untuk membuat lingkaran

dan garis.

  46

  Kemampuan dalam kesempatan berbicara dan artikulasi kata- kata.

  Konsentrasi – perhatian h.

  Daya fantasi e. Gaya belajar f.

Teknik belajar

g.

  Organisasi kognitif c. Kemampuan berbahasa d.

  Intelegensi b.

  pemahaman Ketrampilan Perilaku a.

  

Kisi-kisi faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa SMPN Mulyodadi Bantul

Tahun Ajaran 2006/2007

No Aspek belajar Indikator Nomor Item positif Nomor Item negatif

  23 Tabel 2

  54

  • 5
  • 8, 19

  • 23

  40 1, 41,

  

d. Motivasi belajar

47, 53 48 4, 29

  25

  30

  

c. Hasrat-kehendak

  24

  e. Perasaan 11, 35 3, 22,

  42

  24

  • f. Sikap

  g. Minat

  33

  45 Hubungan dengan

  a. 32, 51

  28 Guru sebagai didaktikus guru

  b. 44, 34 39, 43 Guru sebagai korektor c. 12, 10

  26 Guru sebagai inspirator d.

  9

  21 Interaksi guru dan siswa

  4. Validitas dan Reliabilitas a.

  Validitas Validitas mempunyai arti taraf sampai dimana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo,

  1995:242). Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang relevan dengan maksud atau tujuan dilakukannya pengukuran. Sebaliknya alat ukur yang menghasilkan data tidak relevan dengan tujuan pengukuran disebut alat ukur yang tidak valid.

  Jenis validasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah validaitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat

  profesional judment. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam

  25 validasi ini adalah ”sejauh mana item-item dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi obyek yang hendak diukur” atau ” sejauh mana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur” (Azwar, 45:2006). Dalam pelaksanaannya, peneliti meminta pendapat dua orang dosen pembimbing yaitu, dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II.

  Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui mutu psikometrik kuesioner tersebut. Uji coba dilakukan terhadap 58 siswa SMP Kanisius Ganjuran. Setelah dilakukan uji coba kuesioner item- item harus diseleksi dan dibuktikan secara empiris untuk memilih item-item yang memiliki daya beda tinggi. Daya beda item adalah sejauh mana item tersebut mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 1999:59).

  Pengujian korelasi item dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan mengahasilkan koefisien korelasi item-total (r

  XY ) yang dikenal dengan daya beda item.

  Untuk komputasi koefisien korelasi item-total digunakan korelasi product moment dari Pearson (Hadi, Sutrisna, 1991:23).

  26

  27 N

  XY − ( X )( Y ) ∑ ∑ ∑ xy

  r = 2 2 2 2

  [( N X ( X ) )( N

  XY ( Y ) )]

− −

  ∑ ∑ ∑ ∑

  rxy = Koefisien korelasi item-total Y = Skor item tertentu yang akan diuji validitasnya X = Skor skala (jumlah dari item dimana item diteliti berada) N = Banyaknya subyek

  Kriteria pemilihan item berdasarkan batasan r xy ≥ 0,30. r xy yang kurang dari 0,30 dinterpretasikan memiliki daya diskriminasi rendah sedangkan item yang mencapai minimal 0,30 daya bedanya memuaskan (Azwar, 1999:65). Setelah dianalisis, diperoleh 54 valid dan 16 tidak valid. Hasil analisis tersebut kemudian disesuaikan dengan penyebaran item agar seimbang pada setiap aspeknya.

  Dalam penelitian ini item kuesioner skala kesulitan belajar siswa SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007 berjumlah 70 buah. Setelah dilakukan uji coba kepada siswa SMP Kanisius Ganjuran. Item-item yang tidak valid digugurkan dan item-item yang dinyatakan valid diperiksa reliabilitasnya, untuk kemudian digunakan dalam penelitian.

  b. Reliabilitas Reliabilitas artinya tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran (Azwar, 1997:176). Tinggi-rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut

  28 koefisien reliabilitas. Semakin tinggi koefisien reliabilitas sebuah alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin reliabel.

  Pengujian reliabilitas terhadap hasil ukur skala psikologis dilakukan bila mana item-item yang terpilih lewat prosedur analisis item telah dikompilasikan menjadi satu (Azwar, 1999:83). Secara teoretis besarnya koefisien reliabilitas berkisar 0 sampai 1,00.

  Koefisien reliabilitas sebesar 1,00 berarti adanya konsistensi yang sempurna pada alat ukur yang bersangkutan (Azwar, 1997:178).

  Pengkajian tingkat reliabilitas skala kesulitan belajar siswa SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007 akan ditempuh dengan pendekatan Alpha Cronbach (Azwar, 1997:184). 2

  σ

  1

  k

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Hubungan pemberian biasiswa terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran biologi siswa kelas II SLTP Negeri se Kabupaten Bondowoso tahun ajaran 2000/2001

0 4 61

Pengaruh bimbingan dan konseling terhadap motivasi belajar siswa SMP Babus Salam Cimone-Tangerang

0 25 79

Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

4 47 161

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Hubungan motivasi belajar dan gaya belajar siswa dengan prestasi belajar matematika siswa mts Islamiyah Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

4 24 150

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Tema Umum - Analisis kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita di kelas xi man 1 Stabat tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

2 8 43