DAUN TUMBUHAN TEMBELEKAN (Lantana camara L.) BESERTA PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA SKRIPSI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BRINE SHRIMP LETHALITY TEST EKSTRAK KLOROFORM DAUN TUMBUHAN TEMBELEKAN (Lantana camara L.) BESERTA PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Aprilia Prahara NIM: 048114095

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BRINE SHRIMP LETHALITY TEST EKSTRAK KLOROFORM DAUN TUMBUHAN TEMBELEKAN (Lantana camara L.) BESERTA PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Aprilia Prahara

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  HaLamAn peRseMbaHan EaCh mOrniNg, whEn i 0peN mY eYEs I sAy To my self;

  I, noT eVeNts, HavE a p0weR tO mAkE mE HapPy oR UnhApPy tOdAy. i caN cHo0sE whIcH iT shAll be.

  YesTeRDay iS dEaD, tomorrow haSn’T aRriVed yEt i hAvE jUsT 0Ne daY tOdaY AnD I’M goiNg t0 bE hapPy in iT…

  I deDicaTed iT f 0R: JeSus mY sAviOr…

  My LuVlY FaMz… ‘ pApa, MamA, kO Yan, heNRy’ mY bEst f RiEnDs…

  ‘ noVi, NikE, l aLA, yaSinTa, cHiKa’ ‘ sEl Vi, l iNDa, aNgEl , niTa, dHaNieL’

  ‘ aLmaMat ErkU’ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Aprilia Prahara Nomor Mahasiswa : 048114095

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

BRINE SHRIMP LETHALITY TEST EKSTRAK KLOROFORM DAUN

TUMBUHAN TEMBELEKAN (Lantana camara L.) BESERTA PROFIL

KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 08 April 2008 Yang menyatakan (Aprilia Prahara)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PRAKATA

  Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan berkatnya untuk menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul Brine Shrimp Lethality Test Ekstrak Kloroform Daun Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara L.) Beserta Profil Kromatografi Lapis Tipisnya. Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir untuk mencapai gelar sarjana ilmu Farmasi bidang studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis telah banyak mendapat bantuan, dukungan, bimbingan, dorongan, sarana, maupun fasilitas dari berbagai pihak dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Ibu Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing atas kesabarannya dalam membimbing selama penelitian dan penyusunan skripsi, dan sebagai donatur sehingga penelitian ini dapat terlaksana. kesabarannya dalam membimbing selama penelitian dan penyusunan skripsi.

  4. Bapak Ipang Djunarko, S.Si, Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Ibu Erna Tri Wulandari, M.Si, Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Papa, Mama, kakak dan adikku, atas cinta, pengorbanan, dukungan semangat, dan doa nya yang tak pernah berhenti.

  7. Mas Wagiran, Mas Sigit, Mas Sarwanto selaku staf laboratorium Farmakognosi Fitokimia. Terima kasih atas bantuan yang diberikan.

  8. Novi, Nike, Yasinta, Lala, Chika, Linda, Angel, Selvi, dan Nita sahabat dalam berbagi suka dan duka.

  9. Ci Lia, Mas Wondo, Novi, dan Mbak Rosa. Terima kasih atas kerja sama dan bantuannya selama penelitian.

  10. Teman-teman angk atan 2004, khususnya kelas FKK dan kelas C. Terima kasih atas kebersamaan dan kerja samanya selama ini.

  11. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

  Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kemajuan dan kesempurnaan penelitian yang telah dilakukan. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kita semua.

  Penulis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, Januari 2008 Penulis

  Aprilia Prahara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

  Pengobatan dengan obat antikanker dirasa masih kurang memuaskan dan mahal sehingga pengobatan dengan obat tradisional menjadi pilihan alternatif. Salah satu obat tradisional yang telah digunakan sebagai antitumor adalah daun tumbuhan tembelekan (Lantana camara L.) (Raghu et al., 2004). Langkah awal untuk mengetahui apakah daun tumbuhan tembelekan beraktivitas antikanker dilakukan dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test sehingga didapatkan informasi toksisitas ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan terhadap larva Artemia salina Leach (artemia).

  Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan rancangan posttest

  

only control group design . Penelitian menggunakan artemia yang diberi perlakuan

  ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan berkonsentrasi 50, 100, 200, 400, dan 800 µg/ml. Setiap pengujian disertai kontrol berupa air laut buatan dan dilakukan 5 kali replikasi. Jumlah larva yang mati dihitung setelah didiamkan selama 24 jam perlakuan. Data persentase kematian larva artemia dianalisis menggunakan analisis probit untuk menghitung nilai LC

  50 . Ekstrak dikatakan

  toksik jika nilai LC < 1000 µg/ml, yang diharapkan berupa efek sitotoksik yang

  50

  merupakan syarat utama senyawa yang beraktivitas antikanker. Ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan kemudian diidentifikasi kandungan senyawa flavonoid dan triterpenoidnya menggunakan kromatografi lapis tipis.

  Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan bersifat toksik dengan LC sebesar 221,7 µg/ml. Identifikasi

  50

  kandungan senyawa kimia dengan kromatografi lapis tipis menunjukkan ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan diduga mengandung senyawa golongan triterpenoid.

  Kata kunci : Brine Shrimp Lethality Test, Lantana camara L., Artemia salina Leach, toksisitas

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  Medication using anticancer medicine is still considered less satisfying and expensive, so that traditional medicine is chosen as the alternative. One traditional medicine which has been used as antitumor is tembelekan leaves (Lantana camara L.) (Raghu et al., 2004). The first step to know whether

  

tembelekan leaves has anticancer activity or not can be done by using Brine

Shrimp Lethality Test method so that the information about the chloroform extract

  of tembelekan leaves toward Artemia salina Leach (artemia) larva.

  This research is a pure experimental research with a posttest only . This research is using artemia which were given chloroform

  control group design

  extract of tembelekan leaves with 50, 100, 200, 400, and 800 µg/ml concentrations. Every test was accompanied with a control that is artificial sea water and five-time replication. The dead larvas were counted after 24 hours treatment. The percentage of the dead artemia larva was analysed using probit analysis to count the value of LC . An extract is considered as toxic when the

  50

  value of LC

  50 is below 1000 µg/ml, which is supposed to be a sitotoxic effect. It is

  the main requirement for a compound whose activity is anticancer . The flavonoid compound and triterpenoid of the chloroform extract of tembelekan leaves then was identified using thin- layered chromatography.

  This study shows that the chloroform extract of tembelekan leaves has toxic characteristics containing LC

  50 221,7 µg/ml. The identification of chemical

  compound using thin- layered chromatography shows that chloroform extract of tembelekan leaves are suspected to contain a triterpenoid-class compound.

  Key words: Brine Shrimp Lethality Test, Lantana camara L., Artemia salina Leach, toxicity

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL...............................................................................................ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................iii HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN...............................................................................v PRAKATA..............................................................................................................vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...............................................................viii

  INTI SARI...............................................................................................................ix

  ABSTRACT ...............................................................................................................x

  DAFTAR ISI...........................................................................................................xi DAFTAR TABEL..................................................................................................xv DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG.....................................................xviii

  BAB I. PENGANTAR.............................................................................................1 A. Latar Belakang...................................................................................................1

  2. Keaslian penelitian.......................................................................................3

  3. Manfaat penelitian .......................................................................................3

  B. Tujuan penelitian................................................................................................4

  1. Tujuan umum...............................................................................................4

  2. Tujuan khusus..............................................................................................4

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA......................................................................5 A. Tembelekan........................................................................................................5

  1. Keterangan botani........................................................................................5

  2. Deskripsi......................................................................................................5

  3. Kandungan Kimia........................................................................................5

  4. Khasiat dan kegunaan..................................................................................6

  B. Senyawa yang diidentifikasi..............................................................................6

  1. Flavonoid......................................................................................................6

  2. Triterpenoid..................................................................................................8

  C. Artemia salina Leach......................................................................................10

  1. Morfologi...................................................................................................10

  2. Klasifikasi hewan uji..................................................................................12

  3. Brine Shrimp Lethality test (BST)..............................................................12

  D. Uji toksisitas.....................................................................................................13

  E. Kanker..............................................................................................................14

  F. Kromatografi Lapis Tipis.................................................................................18

  G. Maserasi...........................................................................................................19

  I. Hipotesis...........................................................................................................20

  BAB III. METODOLOGI PENELITIAN..............................................................21 A. Jenis dan rancangan penelitian.........................................................................21 B. Variabel dan definisi operasional.....................................................................21

  1. Variabel penelitian.....................................................................................21

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Definisi operasional...................................................................................22

  C. Bahan penelitian...............................................................................................22

  1. Bahan utama...............................................................................................22

  2. Bahan untuk ekstraksi................................................................................22

  3. Bahan untuk KLT.......................................................................................23

  4. Bahan untuk pembuatan air laut buatan.....................................................23

  5. Bahan untuk uji toksisitas (BST)...............................................................23

  D. Alat-alat penelitian...........................................................................................24

  1. Alat untuk ekstraksi....................................................................................24

  2. Alat untuk uji BST.....................................................................................24

  3. Alat untuk KLT..........................................................................................24

  E. Tata cara penelitian..........................................................................................24

  1. Determinasi tumbuhan...............................................................................24

  2. Pengumpulan bahan...................................................................................25

  3. Pembuatan ekstrak kloroform daun tembelekan........................................25

  4. Pembuatan air laut buatan..........................................................................26

  5. Penetasan siste artemia...............................................................................26

  7. Uji toksisitas...............................................................................................27

  8. Identifikasi kualitatif senyawa aktif dengan KLT......................................27

  F. Analisis data.....................................................................................................28

  BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN.................................................................29 A. Determinasi tanaman........................................................................................29

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Pengumpulan bahan dan penyarian zat aktif....................................................29

  C. Pembuatan air laut buatan................................................................................32

  D. Penetasan Siste.................................................................................................32

  E. Uji toksisitas dengan BST................................................................................33

  F. Hasil uji kualitatif kandungan senyawa aktif...................................................36

  BAB V. KESIMPULAN dan SARAN...................................................................44 A. Kesimpulan......................................................................................................44 B. Saran.................................................................................................................44 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................45 LAMPIRAN...........................................................................................................48 BIOGRAFI PENULIS...........................................................................................59

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL

  Tabel I Pedoman umum bercak flavonoid dengan sinar tampak dan UV 365 nm................................................................................................8 Tabel II Keterangan anatomi skematik kepala larva artemia ..........................11 Tabel III Data kematian larva artemia karena pengaruh ekstrak kloroform daun tembelekan setelah 24 jam ........................................................34 Tabel IV Hasil KLT pemeriksaan flavonoid dalam ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan ..............................................................37 Tabel V Hasil KLT pemeriksaan triterpenoid dalam ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan dengan deteksi vanilin asam sulfat ......41

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Struktur umum flavonol ....................................................................6 Gambar 2. Mekanisme kematian sel yang terprogram (apoptosis) pada sel normal dan sel tumor yang kekurangan p53 menyebabkan kanker.................................................................................................7

  Gambar 3. Struktur Lantadene A .........................................................................9 Gambar 4. Mekanisme penghambatan enzim topoisomerase..............................10 Gambar 5. Anatomi skematik kepala larva artemia.............................................11 Gambar 6. Skema siklus sel.................................................................................14 Gambar 7. Jalur Transduksi sinyal yang berhubungan dengan perkembangan kanker ........................................................................16 Gambar 8. Kurva hubungan nilai probit versus log konsentrasi ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan..............................................35 Gambar 9. Reaksi flavonoid dengan uap ammonia.......... ...................................37 Gambar 10. Reaksi flavonoid dengan AlCl

  3 ..........................................................37

  Gambar 11. Kromatogram ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan cm.......................................................................................................38 Gambar 12. Reaksi triterpenoid dengan vanilin asam sulfat ........................... .....41 Gambar 13. Kromatogram ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan untuk pemeriksaan triterpenoid dengan jarak pengembangan 10 cm.......................................................................................................42

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Surat keterangan determinasi tumbuhan tembelekan.........................48 Lampiran 2. Foto tumbuhan tembelekan ...............................................................49 Lampiran 3. Foto aquarium untuk uji BST.............................................................49 Lampiran 4. Orientasi untuk mendapatkan seri konsentrasi yang akan digunakan dalam pengujian ..............................................................50 Lampiran 5. Jumlah kematian larva artemia akibat pemberian ekstrak kloroform daun tumbuha n tembelekan .............................................55 Lampiran 6. Perhitungan data statistik SPSS 10.00 dengan analisis probit terhadap ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan ..................56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

  2 = magnesium klorida

  C = derajat celcius 20. % = persen 21. µg/ml = microgram per milliliter 22. µl = microliter

  °

  18. UV = ultraviolet 19.

  15. NaCl = natrium klorida 16. nm = nanometer 17. rpm = rotasi per menit

  = natrium bikarbonat

  3

  14. NaHCO

  = magnesium sulfat 13. ml = milliliter

  4

  12. MgSO

  1. ALB = Air Laut Buatan

  2. AlCl

  9. mm = millimeter 10. mg = milligram

  50 = Median Lethal Dose

  8. LD

  7. LC 50 = Median Lethal Concentration

  6. KLT = Kromatografi Lapis Tipis

  5. KCl = kalium klorida

  = kalsium klorida 4. cm = centimeter

  2

  3. CaCl

  = aluminium klorida

  3

  11. MgCl

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENGANTAR Latar Belakang A. Penyakit kanker termasuk penyakit yang sukar disembuhkan dan dapat

  menyebabkan kematian bagi penderitanya. Saat ini telah banyak obat antikanker yang ditemukan dan dikembangkan namun hasil yang dirasakan masih kurang memuaskan dan biayanya pun sangat mahal. Hal ini yang membuat masyarakat mulai melakukan pengobatan alternatif dengan menggunakan obat tradisional.

  Bahan alam yang mulai diteliti aktivitas antikankernya adalah Lantana

  

camara L. (tembelekan). Tumbuhan ini cukup mudah ditemukan dan tiap

  organnya memiliki khasiat tertentu, salah satunya bagian daun yang beracun digunakan untuk antitumor, antibakteri dan antihipertensi (Raghu, Ashok, Dhanaraj, Suresh, Vijayan, 2004). Bagian daun yang paling sering dimanfaatkan karena cara pengambilan dan pengolahannya yang mudah, dan jumlahnya yang banyak (Anonim, 2005).

  Brine Shrimp Lethality Test (BST) merupakan metode pengujian

  toksisitas sederhana produk alam untuk menentukan Median Lethal Concentration

  50 µ

  Penggunaan artemia ini memang tidak spesifik untuk antikanker ataupun zat aktif fisiologis tertentu, tetapi dapat menunjukkan kemampuan untuk memonitor kemungkinan adanya efek sitotoksik. Suatu senyawa dikatakan toksik jika nilai LC

  50 < 1000 g/ml. Metode uji ini dapat dijadikan uji awal senyawa sitotoksik µ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 karena mudah, murah dan cepat (Meyer, Ferrigni, Putnama, Jacobsen, Nicholas, Mclaughlin, 1982).

  Senyawa yang dikenal memiliki aktivitas sitotoksik adalah senyawa flavonoid dan triterpenoid. Flavonoid diketahui dapat menginduksi apoptosis (Middleton, Kandaswami, Theoharides, 2000). Senyawa ini merupakan senyawa polar yang umumnya larut pada pelarut polar, namun adanya aglikon yang kurang polar menyebabkan fla vonoid lebih mudah larut dalam pelarut seperti eter dan kloroform (Markham, 1988). Senyawa triterpenoid terutama golongan pentasiklik triterpenoid dapat menghambat kerja enzim topoisomerase I dan II serta menghambat RNA polymerase sehingga mengakibatkan kematian sel (Lee, Fang, Wang, Li, Cook, 1991). Biasanya terpenoid diekstraksi dengan menggunakan eter minyak bumi, eter atau kloroform (Harborne, 1984).

  Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan menggunakan daun tumbuhan tembelekan antara lain oleh Sugianti (2007) yang mengekstrak daun dengan pelarut etanol. Dari penelitian ya ng telah dilakukan tersebut diketahui bahwa ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan bersifat toksik terhadap larva artemia dengan LC

  50 sebesar 60,4 µ g/ml. Efek toksik ini diduga

  tersebut. Berdasarkan penelitian tersebut peneliti ingin melakukan penelitian alternatif dengan mengganti larutan penyari etanol dengan kloroform karena diketahui senyawa golongan flavonoid dan triterpenoid juga dapat larut dalam kloroform.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 Daun tumbuhan tembelekan diketahui memiliki kandungan flavonoid dan triterpenoid pentasiklik (lantadene A dan B). Oleh karena itu untuk mengetahui apakah kandungan triterpen pentasiklik dan flavonoid ini memiliki efek sitotoksik maka perlu dilakukan uji dan salah satu uji yang dapat dilakukan adalah BST dengan menggunakan ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan tersebut. Hasil uji ini dapat menjadi dasar awal untuk melanjutkan ke tahap uji untuk mencari aktivitas antikanker berikutnya jika hasil BST menunjukkan adanya efek toksik dari ekstrak tersebut.

  1. Permasalahan

  a. Apakah ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan bersifat toksik terhadap larva artemia? b. Berapa besar LC

  50 ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan terhadap

  larva artemia?

  c. Apakah terdapat senyawa golongan flavonoid dan / atau triterpenoid dalam ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan?

  2. Keaslian penelitian

  Sejauh penelusuran pustaka belum pernah dilakukan penelitian mengenai

  3. Manfaat penelitian

a. Manfaat praktis penelitian ini adalah memberikan informasi tentang

  tingkat ketoksikan ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan terhadap larva artemia dan membantu pengembangan dan penggunaan daun tumbuhan tembelekan sebagai antikanker.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4

b. Manfaat teoritis penelitian ini adalah memberikan sumbangan ilmiah bagi

  perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang farmasi mengenai ada tidaknya aktivitas ketoksikan ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan terhadap larva artemia.

B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum

  Tujuan umum penelitian ini, yaitu untuk mengenali tumbuhan yang mungkin mengandung senyawa sitotoksik yang bermanfaat dalam pengobatan.

  2. Tujuan khusus

  Tujuan khusus penelitian ini, yaitu untuk:

  a. Mengetahui ketoksikan ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan terhadap larva artemia b. Mengetahui nilai LC

  50 ekstrak klorofo rm daun tumbuhan tembelekan

  c. Mengetahui kandungan senyawa flavonoid dan/atau triterpenoid pada ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA Tumbuhan Tembelekan A.

  1. Keterangan botani

  Tumbuhan tembelekan (Lantana camara L.) termasuk dalam kingdom Plantae, filum Embryophyta, kelas Magnoliopsida, ordo Lamiales, familia Verbenaceae, dan genus Lantana. Tumbuhan ini mempunyai sinonim antara lain

  

Lantana aculeata L., Lantana antillana Rafin., Lantana mutabilis Salisb.,

  SCH., Lantana scabrida Soland (Backer & Brink Jr.,

  Lantana polyacanthus

  1963). Nama daerah tumbuhan tembelekan ini antara lain: tembelekan, kembang telek, bunga pagar, kayu singapur, tahi ayam (Sumatera); kembang telek, oblo, puyengan, pucengan, tembelek, tembelekan, teterapan, waung, wilweran (Jawa); kembang satek, saliyara, saliyare, tahi hayam, tahi kotok, cente (Sunda); kamanco, mainco, tamanjho (Madura) (Hembing, 2000).

  2. Deskripsi

  Daun tembelekan tersusun berhadapan, jarang melingkar, dan semakin padat pada bagian atas mendekati pucuk (Backer & Brink Jr., 1963).

   Kandungan kimia

  Daun tembelekan mengandung lantadene A (0,31-0,68%), lantadene B (0,2%), lantanolic acid, lantic acid, humulene (mengandung minyak menguap 0,16 - 0,2%), Beta-caryophyllene, gamma-terpidene, alpha-pinene, p-cymene, dan flavonoid (Anonim,2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

4. Khasiat dan kegunaan

  Bagia n daunnya yang bersifat sedikit beracun digunakan untuk menghilangkan gatal (anti pruritus), antitoxic, perangsang muntah (emetikum), dan menghilangkan pembengkakan (anti-swelling) (Anonim, 2005), antitumor, antibakteri dan antihipertensi (Raghu, Ashok, Dhanaraj, Suresh, Vijayan, 2004).

B. Senyawa yang Diidentifikasi

1. Flavonoid

  Flavonoid adalah golongan senyawa alam yang strukturnya terdiri dari 2 cincin aromatik yang dihubungkan oleh atom karbon membentuk rangka dengan sistem C

  6 -C 3 -C 6 . Flavonoid sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuhan

  termasuk daun, akar, kayu, kulit, nektar, bunga, buah, dan biji (Markham, 1988) Flavonoid merupakan senyawa polar, maka pada umumnya flavonoid larut pada pelarut polar seperti etanol, metanol, butanol, aseton, dimetilsulfoksida, dan air. Adanya gula yang terikat pada flavonoid cenderung menyebabkan flavonoid lebih mudah larut dalam air. Sebaliknya, aglikon yang kurang polar seperti isoflavon, flavonon, flavon, dan flavonol yang termetoksilasi cenderung lebih mudah larut dalam pelarut seperti eter dan kloroform (Markham, 1988). O

flavonol

O OH

  

Gambar 1. Struktur umum flavonol (Harborne, 1984)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7 Flavonoid jenis flavonol diketahui dapat menginduksi terjadinya apoptosis (mekanisme kematian yang terprogram) pada sel kanker salah satunya dengan mencegah terjadinya mutasi p53. Dengan adanya apoptosis, sel yang telah rusak (abnormal) dan tidak berfungsi lagi akan mati dengan sendirinya, tidak terus menerus membelah dan menghasilkan sel neoplastik yang dapat berkembang menjadi sel tumor dan kanker (Middleton, Kandaswami, Theoharides, 2000).

  

Gambar 2. Mekanisme kematian sel yang terprogram (apoptosis) pada sel

normal (A) dan sel tumor yang kekurangan p53 menyebabkan kanker (B)

(Albert, Johnson, Lewis, Raff, Roberts, Walter, 2002)

  Senyawa flavonoid dapat dianalisis dengan kromatografi lapis tipis (KLT). Fase diam yang digunakan adalah selulosa dan fase geraknya seperti n- butanol, asam asetat, air (4:1:5 v/v lapisan atas); kloroform, etil asetat (60:40 v/v); atau kloroform, aseton, asam format (75:16,5:8,5 v/v). Deteksi terhadap bercak yang timbul setelah pengembangan dapat menggunakan sinar UV, pereaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 semprot seperti sitroborat, pereaksi aluminium klorida, dan antimon triklorida (Wagner, Brady, Zgainski, 1984).

  

Tabel I. Pedoman umum bercak flavonoid dengan sinar tampak dan

UV 365 nm (Geissman, 1962) Gol. Flavonoid Vis UV 365 nm NH 3 NH 3 /UV AlCl 3 AlCl 3 / UV Flavon Kuning Coklat gelap, Kuning Kuning Kuning Fl. Hijau, lemah coklat terang, pucat kuning merah, kuning hijau

kuning coklat hijau, ungu

gelap

  

Flavonol Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Fl.

lemah terang, terang, Kuning, kuning hijau, kuning hijau coklat hijau, coklat

  

Isoflavon Tidak Ungu Tidak Ungu Tidak FL.

berwarna padam, berwarna padam, berwarna Kuning kuning kuning lemah lemah Flavonon Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Fl. Hijau, berwarna berwarna berwarna berwarna, berwarna kuning, kuning biru gelap, pucat kuning hijau

   Triterpenoid 2.

  Terpenoid berasal dari molekul isoprena CH =C(CH )-CH=CH .

  2

  3

  2 Terpenoid terdiri atas beberapa senyawa berdasarkan jumlah satuan yang terdapat

  dalam senyawa tersebut, yaitu: komponen minyak atsiri [monoterpena dan seskuiterpena yang mudah menguap (C

  10 dan C 15 )], diterpena yang lebih sukar

  menguap (C

  

20 ), senyawa yang tidak menguap [triterpenoid dan sterol (C

30 )], dan pigmen karotenoid (C ) (Harborne, 1984).

40 Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam

  satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C

  30 asiklik,

  yaitu skualena. Senyawa ini berstruktur siklik yang nisbi rumit, kebanyakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 berupa alkohol, aldehida, atau asam karboksilat. Mereka berupa senyawa tanwarna, berbentuk kristal, sering sekali bertitik leleh tinggi dan aktif optik, yang umumnya sukar dicirikan karena tak ada kereaktifan kimianya. Uji yang banyak digunakan adalah reaksi Lieberman-Burchard (anhidra asetat – H SO pekat) yang

  2

  4

  dengan kebanyakan triterpena dan sterol memberikan warna hijau-biru (Harborne, 1984). Triterpen akan memberikan warna biru, biru-violet dengan pereaksi vanilin asam sulfat (Wagner, 1984).

  

Gambar 3. Struktur Lantadene A (Sharma, Sharma, Bansal, Singh, 2007)

  Triterpenoid yang paling penting dan paling tersebar luas ialah pentasiklik triterpenoid. Senyawa pentasiklik triterpenoid yang diketahui tersebar luas adalah a-amirin dan ß-amirin serta asam turunannya yaitu asam ursolat dan asam oleanolat (Evans and Trease, 2002). Pentasiklik triterpenoid dapat menghambat kerja enzim topoisomerase I dan II serta menghambat RNA yang merupakan salah satu kandungan dalam daun tembelekan merupakan triterpenoid pentasiklik yang telah dievaluasi dapat menginduksi apoptosis pada human leukimia HL-60 cell line (Sharma et al., 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 Gambar 4 . Mekanisme penghambatan enzim topoisomerase (Albert et al.,

  

2002)

  KLT praktis selalu digunakan pada lapisan silika gel. KLT silika gel AgNO

  3 digunakan untuk memisahkan triterpenoid takjenuh berdasarkan jumlah

  ikatan rangkap terisolasi yang ada dalam molekul. Metode ini dapat menggunakan fase gerak seperti heksan, etil asetat (1:1); kloroform, metanol (10:1); atau toluene : etil asetat (93:7). Sebagai deteksi dapat digunakan penyemprotan dengan asam sulfat pekat, diteruskan dengan pemanasan pada 100 C - 105 C sampai

  ° °

  pembentukan warna sempurna (Harborne, 1984). Untuk senyawa terpenoid, akan menghasilkan warna abu-abu, merah violet atau ungu (Wagner et al.,1984).

   Artemia salina Leach C.

1. Morfologi

  Istilah telur artemia yang benar adalah siste yaitu telur yang telah berkembang lebih lanjut menjadi embrio yang tebal dan kuat. Apabila telur-telur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 artemia yang kering direndam dalam air laut yang bersuhu 25°C, akan menetas dalam waktu 24-36 jam, dan dari cangkangnya keluarlah burayak (larva) yang juga dikenal dengan istilah nauplius (Mudjiman, 1991).

  

Gambar 5. Anatomi Skematik Kepala Larva Artemia (Anonim, 2007)

Tabel II. Keterangan Anatomi Skematik Kepala Larva Artemia

(Anonim, 2007)

  # nama keterangan 1 naupliar eye Ada sejak larva instar awal hingga akhir 2 antenna 1 Juga disebut antennulae 3 compund eyes - 4 antenna 2

  Larva jantan mempunyai antenna 2 lebih besar untuk

memegang larva betina selama kopulasi

5 mandible Digunakan untuk menyaring partikel makanan 6 maxillary gland Digunakan untuk regulasi osmotik (ekskresi garam) 7 labrum Menutupi permukaan ventral kepala, termasuk mulut; digunakan untuk memegang makanan dalam posisi untuk mengunyah dan menelan

  8 gut Saluran pencernaan 9 maxilla 2 Digunakan untuk memproses makanan 10 maxilla 1 Digunakan untuk memproses makanan 11 mouth & esophagus

  Diantara mandibles; esofagus,; memanjang secara dorsal dari mulut ke perut 12 digestive cecum plural: ceca 13 heart Panjang, “pipa” sempit; mamanjang hampir di seluruh badan 14 stomach Menghabiskan daerah gut di bagian tengah kepala

  Dalam perkembangan selanjutnya, burayak akan mengalami 15 kali perubahan bentuk (metamorfosis). Setiap kali burayak mengalami perubahan bentuk merupakan satu tingkatan (instar). Burayak yang baru menetas masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 dalam tingkatan instar I. Warnanya kemerah- merahan karena masih banyak mengandung makanan cadangan, sehingga mereka masih belum perlu makan (Mudjiman, 1991).

  Sekitar 24 jam setelah menetas, burayak akan berubah menjadi instar II dimana burayak mulai mempunyai mulut, saluran pencernaan dan dubur; dan cadangan makanan mulai habis. Oleh karena itu burayak mulai mencari makanan untuk kelangsungan hidupnya. Masa burayak akan berakhir setelah menjadi instar

  XV (artemia dewasa), yaitu saat kakinya sudah lengkap 11 pasang. Proses ini biasanya berlangsung antara 1-3 minggu atau rata-rata sekitar 2 minggu atau 14 hari (Mudjiman, 1991).

  2. Klasifikasi hewan uji

  Artemia merupakan zooplankton yang diklasifikasikan dalam genus artemia dan spesies Artemia salina Leach (Oemarjati dan Wardhana, 1990)

  3. Brine Shrimp Lethality Test (BST) Brine Shrimp Lethality Test (BST) merupakan metode penelitian

  toksisitas sederhana untuk produk alam dengan hewan uji artemia. Tingkat toksisitas suatu campuran bahan aktif dan ekstrak dinyatakan dalam nilai LC

  50

  secara sederhana dan murah untuk senyawa yang sitotoksik (Solis, Wright, Anderson, Gupta, Phillipson, 1993), karena diduga ada kaitan antara uji toksisitas dengan sitotoksisitas jika harga LC

  50 dari suatu senyawa kurang dari 1000 µg/ml (Meyer et al., 1982).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 Penggunaan artemia memang tidak spesifik untuk anti tumor maupun zat aktif fisiologis tertentu, namun dapat menunjukkan kemungkinan adanya efek sitotoksik secara lebih cepat dibanding dengan prosedur pemeriksaan sitotoksisitas yang umum, misalnya dengan biakan sel tumor (Meyer et al., 1982).

  Penggunaan larva artemia ini juga dikarenakan adanya kesamaan sistem enzim dengan mamalia, yaitu pada DNA-dependent RNA polymerase dan ouabaine

  • + + sensitive Na and K dependent ATPase (Solis et al., 1992).

  Artemia sebagai organisme uji toksisitas memiliki keuntungan karena tidak memerlukan kondisi steril, waktu pelaksanaan singkat (24 jam), sederhana dan murah. Disamping itu jumlah yang besar dapat diterapkan untuk memenuhi tuntutan statistik, karena pembiakan artemia sangat mudah, menggunakan peralatan yang sederhana dan jumlah cuplikan yang dibutuhkan relatif sedikit, yaitu kurang lebih 50 mg untuk ekstrak kasar (Meyer et al., 1982).

D. Uji Toksisitas

  Toksisitas merupakan suatu sifat relatif yang biasa digunakan untuk membandingkan apakah zat kimia yang satu lebih toksik dari zat kimia yang lain.

  Perbandingan antara zat kimia seperti informasi tentang mekanisme biologi yang (Loomis, 1978).

  Pengamatan aktivitas biologi yang dilakukan pada uji toksisitas dapat berupa pengamatan-pengamatan gejala khas, kematian hewan uji atau pengamatan histopatologi organ. Adapun data yang diperoleh pada uji toksisitas dapat berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 data kuantitatif yang dapat dinyatakan dengan LD

  50 (Median Lethal Dose) atau

  LC 50 (Median Lethal Concentration) (Loomis, 1978).

  Kriteria dan petunjuk yang dapat digunakan untuk zat-zat baru (yang belum dikenal) ada bermacam- macam. Kriteria awal yang biasa digunakan dalam evaluasi toksikologi dengan me nggunakan kematian sebagai indeks untuk memperkirakan dosis letal yang mungkin terjadi pada manusia (Amdur et al., 1975).

   Kanker E.

  Kanker ialah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau kegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi homeostasis lainnya pada organisme multiseluler (Nafrialdi, 1995).

  dalam lingkaran: M=Mitosis, G 1 =Gap 1, G 2 =Gap 2, S=Sintesis; tidak dalam

lingkaran: G =Gap 0/istirahat (Wikipedia, 2007).

  Proses pembelahan sel terjadi dalam beberapa tahap/fase. Sel akan membelah dan diikuti dengan periode dormansi. Sebagian sel tumor selalu berada dalam fase G dimana sel yang istirahat hampir tidak tercapai oleh sitostatika. Fase G berhubungan dengan fase G

  1 yang kemudian diikuti dengan fase S

  dimana DNA secara aktif disintesis. Selanjutnya adalah fase G

  2 yang merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15 periode premitotik dimana kromosom terdapat dalam bentuk kromatid. Fase terakhir adalah fase M yaitu sel masuk pada tahapan mitosis (profase, metafase, anafase, dan telofase) dan terjadilah pembelahan sel dimana material inti diturunkan identik kepada sel anak (Gringauz, 1997).

  Kanker diperkirakan berkembang dari sel dimana mekanisme kontrol pertumbuhan dan proliferasinya berubah. Fase pertama adalah inisiasi yang membutuhkan serangan senyawa karsinogenik terhadap sel normal. Karsinogen ini menyebabkan kerusakan genetik yang jika tidak diperbaiki dapat mengakibatkan mutasi seluler ireversibel. Fase kedua adalah fase promosi dimana karsinogen atau faktor lain mengubah lingkungan agar mendukung pertumbuhan populasi sel termutasi melebihi sel normal. Fase akhir dari pertumbuhan neoplastik disebut progresi, yaitu meningkatnya perubahan genetik yang memicu peningkatan proliferasi sel. Bagian kritis dari fase ini termasuk invasi tumor ke dalam jaringan lokal dan perkembangan metastasis (Dipiro, Talbert, Yee, Matzke, Wells, Posey, 2005).

  Terdapat dua kelompok utama gen yang memicu karsinogenesis, yaitu onkogen dan gen supresi tumor. Onkogen berkembang dari sel normal Protoonkogen terdapat dalam semua sel dan penting sebagai pengatur fungsi sel normal, termasuk siklus sel. (Dipiro et al., 2005).