PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI) SERANG DALAM PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL KABUPATEN SERANG

  

PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN

DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA

(BP3TKI) SERANG DALAM PENEMPATAN DAN

PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA

  

ASAL KABUPATEN SERANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

  

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

  

VERONICA TORRO DATU

NIM. 6661110597

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

  

ABSTRAK

Nama, Veronica Torro Datu NIM. 6661110597 Judul Skripsi. Pelayanan Balai

Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang

dalam Penempatan dan Perlindungan TKI asal Kabupaten Serang. Program Studi

Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa. Pembimbing I DR. Agus Sjafari., M.Si. Pembimbing II Yeni

Widyastuti, M.Si.

  Penelitian ini membahas mengenai pelayanan balai pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (BP3TKI) Serang dalam penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Serang. Dimana dalam melayani pengguna layanan masih terdapat kendala yang membuat TKI asal Kabupaten Serang kurang puas dengan pelayanan yang diberikan. Seperti kurangnya pengawasan dan koordinasi pihak BP3TKI Serang dengan pihak terkait penempatan dan perlindungan, kurangnya komitmen pihak BP3TKI Serang dan kepastian untuk melakukan sosialisasi serta kurangnya sumber daya yang memadai, prosedur yang berbelit-belit dan sarana prasarana serta instruktur yang kurang memadai. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat pelayanan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang dalam Penempatan dan Perlindungan TKI asal Kabupaten Serang ditinjau dari indikator Tangibles, Reliability, Responsiveness,

  

Assurance, dan Emphaty. Metode yang digunakan adalah metode deskirptif kuantitatif. Data

didapatkan dengan cara penyebaran kuisioner yang disebar kepada 278 responden.

  Responden dari penelitian ini adalah Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Serang. Hasil dari penelitian ini adalah pengguna layanan kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak BP3TKI Serang. Hal ini dapat dilihat dari kelima indikator, yaitu indikator

  

Tangibles dengan rata-rata angka penafsiran sebesar (1,85), indikator Reliability (1,79),

indikator Respponsiveness (1,85), indikator Assurance (1,96), dan indikator Emphaty (1,91).

  Saran yang peneliti berikan adalah adanya pengawasan dan koordinasi dari pihak BP3TKI terkait penempatan dan perlindungan, sosialisasi diadakan rutin guna memberikan informasi kepada masyarakat, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan memperbaiki sarana dan prasarana penunjang pelayanan.

  Kata Kunci : Pelayanan, BP3TKI, TKI asal Kabupaten Serang

  

ABSTRACT

Veronica Torro Datu. 6661110597. Ministry Placement Service Hall and Labor Protection

Indonesia (BP3TKI) Serang in the placement and protection of TKI in Serang Regency

Study Program of Pubic Administration. Faculty of Social and Politic Science. University

st nd

of Sultan Ageng Tirtayasa. 1 Advisor Dr. Agus Sjafari., M.Si and 2 Advistor Yeni

  Widyastuti., M.Si.

  

This reasearch deals with the placement service Hall service and protection of the workforce

of Indonesia origin Serang Regency. Where in serving the users there are still obstacles

which make the Labor in Serang Regency less satisfied with thw service provided. Such a

lack of supervision and coordination part of BP3TKI Serang with the placement and

protection of related parties, the lack of commitment of parties BP3TKI Serang and certainty

for doing socialization and lack of adequate resources, the procedures are convoluted and

infrastructure as well as the inadequate instructor. The purpose of the research is to know

the level of sevice placement and protection of Labor in Serang Regency in terms of

indicators of tangibles, reliability, responsiveness, asssurance, and emphaty. Methods used in

this research is a method of descriptive quantitativ. Data obtained with a questionaire, in a

scattering manner a questionaire distributed to 278 of respondents. Respondents of this

research is labor of Indonesia in Serang Regency. The result of this research are users less

satified with service provided by BP3TKI Serang. It can be seen from a score servqual on the

fifth dimension namely dimension of Tangibles that has a score sevqual (2,06), dimensions

reliability (1,97), dimensions Responsiveness (1,93), dimensions Assurance (1,94),

dimensions Emphaty (2,1). Suggestion that can be researchers give you is improving facilities

and existing infrastructure, increasing the number of officers, improve the employee

performance, the quality of human resources needs to be improved by providing training, and

increase in discipline against the officers. Suggestion that researchers give is the existence of

the supervision and coordination of the placement and related BP3TKI protection,

socialization is held regularly in order to provide information to the public, improve the

quality of human resources an improve the supporting facilities and infrastrcture services.

  Keywords: Service, BP3TKI, Labor in Serang Regency

  ” SELALU ADA ALASAN UNTUK MENGUCAP SYUKUR

  

KEPADA TUHAN. BAHKAN UNTUK SAAT INI. TERIMA

  KASIH TUHAN ” I CAN DO EVERYTHING THROUGH GOD WHO GIVES ME

  

STRENGTH (PHILIPPIANS 4 : 13)

Karya Tulis ini kupersembahkan kepada : Bapak Andreas dan Ibuku tercinta Merry M Karurukan

KATA PENGANTAR

  Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya telah mmemberikan kita semua kesehatan jasmani dan rohani sehingga peneliti akhirnya dapat menyelesaikan Proposal Skripsi dengan

  

“Pelayanan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (BP3TKI) Serang dalam Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia Asal Kabupaten Serang”.

  Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk melaksanakan penelitian Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya bimbingan, bantuan, nasehat, saran, dan perhatian berbagai pihak. Pada kesempatan ini merupakan suatu kebanggaan bagi penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Bapak Kandung Sapto Nugroho, M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus Dosen Pembimbing Akademik.

  4. Ibu Mia Dwiana, M.Ikom., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Bapak Gandung Ismanto, MM., Wakil Dekan Bidang III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Ibu Rahmawati, M.Si., ketua Prodi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Ibu Ipah Ema Jumiati, M.Si., Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Bapak DR. Agus Sjafari, M.Si., Pembimbing I skripsi. Terima kasih atas kebaikannya dan waktu yang telah diberikan kepada penulis dalam memberikan arahan dan bimbingan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  9. Ibu Yeni Widyastuti, M.Si., Pembimbing II skripsi. Terima kasih atas kebaikannya dan waktu yang diberikan kepada penulis dalam memberikan arahan dan bimbingan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  10. Kepala BP3TKI Serang dan seluruh pegawai BP3TKI Serang yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas bimbingan dan kerjasamanya dalam pengambilan data sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan.

  11. Kedua orang tua peneliti, atas cinta kasih yang tulus tak terhingga dan sekaligus merupakan motivator tebesar dalam menyelesaikan proposal skripsi kepada penulis.

  12. Kakak dan adikku Eunica Dasyanti Karurukan, dan Kristian Tuba terima kasih atas doa dan motivasinya kepada penulis.

  13. Sahabat terkasih Blok F9, Melinda Paula, Inge, Aziya, Danti yang selalu memberikan masukan terhadap penulis, terima kasih atas kebersamaan, kebaikan dan motivasi yang telah kalian berikan.

  14. Teman-teman seperjuangan, Risda, Revi, Veronica, Nurul, Septi, Ayu, Dhita, Resty, Fany, Aulia rahim, Ikbal, Gilang, Dado, Besar, Hapipi terima kasih atas kebersamaan dan motivasi yang kalian berikan.

  15. Samuel Manurung, terimakasih atas doa, semangat, motivasi dan kebersamaan yang diberikan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari masih banyak terjadi kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna untuk lebih baik lagi di masa depan.

  Serang, September 2015 Peneliti

   Veronica Torro Datu

DAFTAR ISI

  LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ORISINALITAS ABSTRAK ABSTRACT MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. i DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. iv DAFTAR TABEL …………………………………………………………………. ix DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………..x DAFTAR DIAGRAM………………………………………………………….....ix

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………………. 1

  1.2 Identifikasi Masalah …………………………………………………… 17

  1.3 Batasan Masalah ………………………………………………………. 18

  1.4 Rumusan Masalah ……………………………………………………... 18

  1.5 Tujuan Penelitian ……………………………………………………… 18

  1.6 Manfaat Penelitian …………………………………………………….. 18

  1.6.1 Manfaat Teoritis ……………………………………………... 18

  1.6.2 Manfaat Praktis ……………………………………………… 19

  1.7 Sistematika Penulisan …………………………………………………. 19

  BAB II DESKRIPSI TEORI

  2.1 Tinjauan Pustaka ………………………………………………………. 22

  2.1.1 Konsep Organisasi Publik …………………………………… 12

  3.4.1 Definisi Konsep ......................................................................55

  3.6.1 Populasi……………………………………....……..............65

  3.6 Populasi dan Sampel Penelitian……………………..............................65

  3.5.3 Teknik Pengumpulan Data……………………….................64

  3.5.2 Jenis Sumber Data…………………………………..............64

  3.5.1.2 Uji Realibilitas…………………………………......62

  3.5.1.1 Uji Validitas…………………………………….......61

  3.5.1 Uji Validitas dan Reabilitas……………………...........….......61

  3.5 Instrumen Penelitian ………............…………………………………. 57

  3.4.2 Definisi Operasional ……………………………………....... 56

  3.4 Variabel Penelitian ………………………………............................… 55

  2.1.2 Teori Pelayanan …………………………………………….. 29

  3.3 Lokasi Penelitian …………………………………………………....... 55

  3.2 Ruang Lingkup Penelitian ………………………………………......... 55

  3.1 Metode Penelitian ……………………………………………………... 54

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  2.4 Hipotesis Penelitian …………………………………………………… 52

  2.3 Kerangka Berpikir ……………………………………………………... 47

  2.2 Penelitian Terdahulu ………………………………………………...... 44

  2.1.4 Konsep Tenaga Kerja Indonesia ……………………………. 41

  2.1.3 Standar Pelayanan Publik …………………………………...40

  3.6.2 Sampel……………………………………………................66

  3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data……...…………........................68

  3.7.1 Teknik Pengolahan ………………………………..............68

  3.7.2 Analisis Data……………………………………….............69

  3.7.3 Uji t-test................................................................................70

  3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian…………………………..........................71

  BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian …………………………………………....73

  4.1.1 Deskripsi Kabupaten Serang-Banten ....…………………...74

  4.1.2 Letak Geografis Kabupaten Serang....…………………......74

  4.1.3 Profil BP3TKI Serang............................................................76

  4.1.3.1 Visi dan Misi BP3TKI Serang...................................76

  4.1.3.2 Tugas Pokok dan Fungsi...........................................76

  4.1.3.3 Struktur Organisasi...................................................78

  4.2 Deskripsi Data…………………………………….................................78

  4.2.1 Identitas Responden……........………..…….........................79

  4.3 Pengujian Persyaratan Statistik………...................…………................80

  4.3.1 Uji Validitas……………………............…….......................81

  4.3.2 Uji Reliabilitas ....................…………………......................83

  4.4 Analisis Data ………………......………………....…............................83

  4.4.1 Indikator Tangibles................................................................84

  4.4.1.1 Penampilan Fisik………...………...…………......85

  4.4.1.2 Ketersediaan Sarana dan Prasarana....................................................................86

  4.4.1.3 Pegawai................................................................ 87

  4.4.4.3 Kemampuan......................……….......…….…...117

  4.6.3 Indikator Responsiveness..................................................140

  4.6.2 Reliability..........................................................................138

  4.6.1 Tangibles.......................................................................... 137

  4.6 Pembahasan.....................................................................................137

  4.5 Pengujian Hipotesis……...…..….……………………...................134

  4.4.5.2 Kemudahan………………………………......... 123

  4.4.5.1 Komunikasi…………………………………......120

  4.4.5 Indikator Emphaty…………….....……………….............120

  4.4.4.2 Kesopanan…….............……………........….... 112

  4.4.2 Indikator Reliability.............................................................88

  4.4.4.1 Pengetahuan…………………………………... 110

  4.4.4 Indikator Assurance…………………..............................110

  4.4.3.2 Kemauan Pegawai…..…..……......………….....107

  4.4.3.1 Ketanggapan Pegawai...........….…......……….....100

  4.4.3 Indikator Responsiveness...................................................100

  4.4.2.4 Kepuasan Pengguna Layanan……………………………….............................98

  4.4.2.3 Akurat …………………………….......................95

  4.4.2.2 Ketepatan ...............…………………………...... 92

  4.4.2.1 Kemampuan Pegawai........................................... 89

  4.6.4 Indikator Assurance..........................................................141

  4.6.5 Indikator Emphaty..........................................................142

  BAB V PENUTUP

  

5.1 Kesimpulan……….......................................................................144

  5.2 Saran……………………..…………………………..….............145 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, Pengangguran, TPAK dan TPT......................................................................................

  2 Tabel 1.2 Jumlah Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2011- 2014............................................................................................

  4 Tabel 1.3 Ketenagakerjaan Provinsi Banten Tahun 2013- 2014…………………………………………………………....

  6 Tabel 1.4

  10 Besar Penempatan TKI Luar Negeri Berdasrkan Provinsi Tahun 2012-2014………......................................................................

  8 Tabel 1.5 Jumlah TKI Provinsi Banten Tahun 2014..................................

  9 Tabel 1.6 Permasalahan TKI Asal Kabupaten Serang Tahun 2012-2014……………………………………………………...

  12 Tabel 1.7 Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi BP3TKI Serang Tahun 2012- 2014…………………………………..……………….............

  14 Tabel 1.8 Sarana, Prasarana, dan Instruktur Dalam Penyelenggaraan PAP di BP3TKI Serang Tahun 2012-2014…………………...................

  18 Tabel 3.1 Operasional Variabel…………………………………………....

  57 Tabel 3.2 Skoring Item Instrumen………………………………………....

  59 Tabel 3.3 Instrumen Penelitian…………………….……………………....

  59 Tabel 3.4 Jumlah TKI Asal Kabupaten Serang…………………………....

  66 Tabel 3.5 Jadwal Penelitian………………………….………………….....

  71 Hasil Uji Validitas ......................................................................

  82 Tabel 4.1

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 2.1 Gambar 3.1

  Kerangka Berfikir...........................................................51 Interval Penilaian............................................................60

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat. Indonesia dengan jumlah penduduk 237.641.326 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 menurut data Badan Pusat Statistik Indonesia. Melimpahnya jumlah penduduk merupakan aset penting bagi pembangunan suatu bangsa. Sumber daya manusia yang melimpah dan didukung oleh sumber daya alam yang juga melimpah merupakan modal yang sangat besar bagi bangsa Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain yang lebih maju dan makmur. Hal ini bisa terwujud jika pengelolaan sumber daya manusia dan sumber daya alam terlaksana dengan baik.

  Masalah akan timbul, apabila terdapat kesenjangan antara jumlah tenaga kerja yang besar dengan minimnya ketersediaan lapangan kerja yang ada. Dengan kata lain lapangan kerja yang ada tidak mampu menampung (mempekerjakan) tenaga kerja yang ada. Sebagai akibat atas tingginya pertumbuhan angkatan kerja di satu sisi dan rendahnya pertumbuhan lapangan pekerjaan di sisi lain akan menimbulkan tingginya tingkat pengangguran.

  Masih tingginya jumlah pengangguran dan masalah kesempatan kerja di dalam negeri menjadi hal yang semakin penting dan mendesak untuk menjadi perhatian pemerintah. Berdasarkan statistik ketenagakerjaan, bahwa masalah krusial yang dihadapi oleh pasar kerja Indonesia sampai saat ini adalah masalah pengangguran. Adapun jumlah angkatan kerja, penduduk bekerja, pengangguran, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2011-2013 sebagai berikut:

Tabel 1.1 Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, Pengangguran, TPAK dan TPT, 2011–2013 Angkatan Bekerja Tingkat Tingkat Kerja (Juta Pengangguran Partisipasi Pengangguran Tahun (Juta Orang) (Juta Orang) Angkatan Terbuka - Orang) Kerja – TPT TPAK (%) (%) 2011

  Feb 119.40 111.28

  8.12

  69.96

  6.80 Agust 117.37 109.67 7.70

  68.34

  6.56

  2012 Feb 120.41 112.80 7.61

  69.66

  6.32 Agust 118.05 110.81 7.24

  67.88

  6.14

  2013 Feb 121.19 114.02 7.17

  69.21

  5.92 Agust 118.19 110.80 7.39

  66.90

  6.25

  2004-2013

  Max 121.19 114.02 11.90

  69.96

  11.24 Min 103.97

  93.72

  7.17

  66.16

  5.92 Sumber: Sakernas, BPS Tabel di atas menunjukan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2012 menurun menjadi 6.14% dibanding Agustus 2011 sebesar 6,56%.

  Jumlah pengangguran di Indonesia tersisa 7,14 juta orang dan tingkat pengangguran per Februari 2013 adalah 7,17 juta orang. Akan tetapi pada kenyataannya jumlah penurunan pengangguran yang cukup signifikan tersebut hanya sedikit memberikan dampak yang berarti terhadap permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia saat ini.

  Faktor yang menyebabkan tingginya jumlah pengangguran diantaranya adalah tingkat pendidikan yang rendah dan kondisi ekonomi. Pendidikan yang rendah dapat dilihat penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2014 masih didominasi oleh penduduk persen) dan Sekolah Menengah Pertama sebanyak 21,1 juta (17,82 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 12,0 juta orang mencakup 3,1 juta orang (2,65 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak 8,8 juta orang (7,49 persen) berpendidikan Universitas. (sumber: bps.go.id diakses pada 27 Februari 2015 pukul 01:30).

  Selain itu masalah ketenagakerjaan yang berhubungan erat dengan pengangguran adalah kemiskinan, kemiskinan merupakan problematika yang hingga saat ini menjadi isu yang mendunia di belahan negara manapun. Selain bersifat absolut, kemiskinan adalah penyakit sosial ekonomi yang tidak hanya dialami oleh negara-negara berkembang tetapi juga negara maju. Menurut data dari Badan Pusat Statistik per Maret 2014 lalu masyarakat miskin di Indonesia mencapai 11,25 persen atau sebanyak 28,28 juta orang dari jumlah penduduk di Indonesia. (sumber: bps.go.id diakses pada 27 Februari 2015 puku 01:30).

  Dari uraian diatas mengenai permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia yaitu faktor kemiskinan, lapangan kerja yang kurang serta tingkat pendidikan yang rendah, hal ini yang menjadi pemicu tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk bekerja diluar negeri. Menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri merupakkan sebuah pilihan hidup. Karena dasar keputusan untuk bekerja di luar negeri diakibatkan oleh keterdesakan mencari nafkah.

  Makna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2 yang berbunyi “Tiap-tiap warga Negara

  

berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kehidupan manusia.” menyebabkan banyaknya warga Negara Indonesia mencari pekerjaan di luar negeri. Besarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKI yang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yang mengatasi sebagian masalah pengangguran di dalam negeri namnun mempunyai pula sisi negatif berupa resiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang kurang manusiawi terhadap TKI.

Tabel 1.2 Jumlah Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2011-2014 NO Tahun Jumlah TKI

  

1 2011 586.802

2 2012 494.609

3 2013 512.168

4 2014 429.872

  Sumber data:PUSLITFO BNP2TKI,2014

  Berdasarkan tabel di atas pada tahun 2011 jumlah TKI sebanyak 586.802 orang , sedangkan pada tahun 2012 jumlah TKI nya sebanyak 494.609 orang. Hal ini menunjukan bahwa terjadi penurunan jumlah TKI dari tahun 2011 ke tahun 2013. Kemudian, pada tahun 2013 jumlah TKI mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2012 yaitu sebanyak 512.168 orang. Pada tahun 2014, jumlah TKI kembali mengalami penurunan yaitu hanya sebanyak 429.872 orang. Hal ini dikarenakan masih berlakunya moratorium pemberangkatan TKI ke sejumlah negara. Namun walaupun mengalami penurunan, jumlah TKI yang berangkat ke luar negeri tetap masih mencapai ratusan ribu orang. Karena banyak yang menganggap bekerja di luar

  Begitu juga, Provinsi Banten memiliki kondisi ketenagakerjaan cukup memprihatinkan, seperti halnya naik dan turunnya beberapa hal seperti, angkatan kerja yang lebih banyak dari pada lapangan kerja yang tersedia serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih relatif rendah sehingga produktivitas tenaga kerja yang dihasilkan juga rendah, hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini

  5 Bukan Angkatan Kerja

   Sumber : Sakernas, BPS,2014

  Persen 10,10 9,54 9,87

  7 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

  Persen 68,62 63,55 66,47

  6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

  Orang 2.503.660 2.971.650 2.764.025

  540.999

Tabel 1.3 Ketenagakerjaan Provinsi Banten Tahun 2013-2014 No Uraian Satuan Februari Agustus Februari 2013 2013 2014

  4 Pengangguran Orang 552.895 494.17

  3 Bekerja Orang 4.922.981 4.687.626 4.938.092

  2 Angkatan Kerja Orang 5.475.876 5.181.796 5.479.092

  Orang 7.979.536 8.156.446 8.243.117

  15 Tahun

  1 Penduduk Usia

  Tabel diatas menunjukan bahwa kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Banten menurut BPS Provinsi Banten, jumlah pengangguran terbuka per Februari 2014 menurun menjadi 9,87 % dibanding bulan Februari tahun 2013 sebesar 10,10% . Hal tersebut menunjukan bahwa jumlah pengangguran terbuka di Provinsi Banten terus mengalami penurunan yang cukup signifikan .

  Keadaan atau kondisi ketenagakerjaan Provinsi Banten pada Februari 2014 berdasarkan data yang diperoleh dari Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Banten , jumlah angkatan kerja mencapai 5.479.092 orang, bertambah sebesar 3.216 orang dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2013 sebesar 5.475.876 orang.

  Pada Februari 2013 juga penduduk yang bekerja dengan jenjang pendidikan SD kebawah masih mendominasi yaitu sebanyak 2.046.420 orang (41,57%), sedangkan penduduk yang bekerja dengan jenjang pendidikan Diploma sebanyak 146.461 orang (2,98%) dan penduduk yang bekerja pada jenjang pendidikan Perguruan Tinggi hanya sebanyak 508.033 orang (10,32%). Hal tersebut menandakan bahwa kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Provinsi Banten relatif rendah sehingga otomatis produktivitas tenaga kerja yang dihasilkan juga rendah.

  Salah satu upaya untuk mengurangi permasalahan ketenagakerjaan tersebut salah satunya dengan mengirimkan Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri. Akan tetapi pada kenyataannya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) itu sendiri mempunyai permasalahan yang menjadi hambatan dan sulit untuk mencari jalan keluar.

  Pengiriman TKI keluar negeri bukanlah hal yang salah jika melihat kebutuhan pekerjaan yang semakin meningkat ini, karena menjadi TKI tidak bisa dilihat dari dampak negatifnya saja dimana besarnya potensi beresiko yang mempertaruhkan keselamatan tenaga kerja, tetapi juga harus dilihat dari dampak positifnya yaitu dapat menjadi solusi sebagian masalah pengangguran yang ada di Indonesia. Penempatan bentuk devisa Negara dan merupakan bagian dari usaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah asal TKI tersebut, peningkatan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

  Provinsi Banten merupakan salah satu dari provinsi yang banyak melaksanakan penempatan tenaga kerja Indonesia luar negeri. Provinsi Banten masuk dalam 10 besar propinsi yang banyak melakukan penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri seperti yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel 1.4 Sepuluh Besar Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Luar Negeri

  

Berdasarkan Provinsi Tahun 2012-2014

No Provinsi 2012 2013 2014

  1 Jawa Barat 119.620 129.885 105.479

  2 Jawa Tengah 115.456 105.971 92.590

  3 Jawa Timur 100.368 93.843 78.306

  4 Nusa Tenggara Barat 46.245 63.438 61.139

  5 Lampung 16.259 17.975 18.500

  6 Sumatera Utara 13.728 13.299 14.782

  7 Banten 10.853 13.244 9.720

  8 Bali 14.082 14.617 7.716

  9 DKI Jakarta 15.021 14.248 7.561

  10 Sulawesi Selatan 13.875 10.358 7.497

  Sumber:PUSDALITFO BNP2TKI,2014

  Berdasarkan tabel 1.4 tahun 2012 jumlah pengiriman TKI asal Banten mencapai 10.853 orang. Jika diurutkan Banten menempati posisi paling bawah ke-10.

  Pada tahun 2013 jumlah pengiriman TKI asal Banten naik mencapai 13.244 orang. tahun 2014 jumlah pengiriman TKI asal Provinsi Banten 9.720 yaitu berada pada urutan ke-7.

  Adapun jumlah pengiriman atau penempatan Tenaga Kerja Indonesia berdasarkan kabupaten atau kota di provinsi adalah sebagai berikut:

  6 Serang (Kota)

  9 Tangerang Selatan

  6 10 1.952.396

  4

  49 87 3.157.780 `8 Tangerang (Kota)

  38

  7 Tangerang (Kab)

  12 54 618.802

  42

  5 Serang 449 466 915 1.450.894

Tabel 1.5 Jumlah Tenaga Kerja Indonesia & Penduduk Provinsi Banten Tahun 2014

  2 2 302.501

  4 Rangkas Bitung

  3 Pandeglang 62 155 217 1.183.006

  2 Lebak 152 128 280 1.247.906

  1 Cilegon 185 18 203 398.304

  No Daerah Asal Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Penduduk

  Begitu juga di Banten, berdasarkan tabel di atas jumlah Tenaga Kerja Indonesia pada tahun 2014 mencapai 1.769 orang, baik dari sektor informal maupun sektor formal. Tenaga Kerja Indonesia yang paling banyak dari Provinsi Banten sendiri yaitu Kabupaten Serang yaitu sebanyak 915 orang, dengan komposisi laki-laki sebanyak 449 orang dan perempuan sebanyak 466 orang. Hal ini berarti minat warga Kabupaten Serang bekerja di luar negeri cukup besar.

  Sumber data: BP3TKI Serang 2014

  1 1 1.443.403 Jumlah 935 834 1.769 11.342.491 Namun istilah TKI sering diartikan dengan tidak tepat, sebagian orang berasumsi bahwa TKI merupakan pekerja kasar dan tidak terdidik. Padahal selain itu banyak TKI yang bekerja di luar negeri sebagai tenaga profesional dalam berbagai bidang. Akan tetapi karena banyaknya permasalahan yang dialami oleh para TKI yang bekerja di luar negeri seperti tindak kekerasan dan ketidakadilan memberikan kesan yang negatif bagi TKI dan pemerintah. Hal ini dikarenakan lemahnya sistem

  

recruitment, pencaloan yang menyalurkan TKI illegal dengan tidak adanya perjanjian

yang dapat menjamin perlindungan terhadap TKI, serta pemalsuan dokumen TKI.

  Permasalahan ini seharusnya menjadi perhatian lebih untuk pemerintah Indonesia guna menuntaskan permasalahan TKI yang ada.

  Hal ini membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mendukung pengentasan permasalahan ketenagakerjaan, kebijakan pemerintah tentang TKI telah ada sejak tahun 1969, dan pada tahun 2004 pemerintah mengeluarkan Undang- Undang Penempatan dan Perlindungan TKI melalui UU No. 39 Tahun 2004 . Pada konsideran menimbang huruf c, d, dan e, disebutkan bahwa tenaga kerja Indonesia di luar negeri sering dijadikan obyek perdagangan manusia, termasuk perbudakan dan kerja paksa, korban kekerasan, kesewenang-wenangan, kejahatan atas harkat dan martabat manusia serta perlakuan lain yang melanggar hak asasi manusia. Setelah itu banyak peraturan perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur masalah TKI.

  Bahkan Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri dalam kurun waktu 2006 sampai 2010 mengalami perubahan setiap tahunnya.

  Selain itu, dari segi organisasi pelaksana, pemerintah juga membuat suatu terobosan. Melalui Peraturan Presiden No.81 Tahun 2006 presiden mendirikan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang beranggotakan wakil-wakil instansi pemerintah terkait dan mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegritasi. Selanjutnya, untuk menjangkau masyarakat yang ada di daerah dibentuk Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI), selaku pihak yang memberikan pelayanan penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang lebih mudah, cepat dan aman secara terkoordinasi dan terintegritas dengan instansi/lembaga terkait penempatan dan perlindungan TKI dalam memberikan pelayanan mengenai: 1) Dokumen, 2) Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP), 3) Penyelesaian masalah, 4) Sumber- sumber pembiayaan, 5) Pemberangkatan sampai pemulangan, 6) Peningkatan kualitas calon TKI, 7) Informasi, 8) Kualitas pelaksanaan penempatan TKI, dan 9) Peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganya. (sumber: PUSLITFO BNP2TKI, bnp2tki.go.id diakses pada 5 January 2015)

  Persoalannya kemudian adalah bagaimana BP3TKI dapat menjalankan fungsi dan tugasnya yaitu memberikan pelayanan kepada calon TKI secara optimal. Pihak BP3TKI Serang banyak menerima pengaduan dan keluh kesah terkait kasus dan permasalahan yang dialami oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) melalui layanan pengaduan (Call Center), kotak saran, dan seringnya terjadi pemulangan (deportasi) langsung dari per wakilan Republik Indonesia di negara penempatan ke wilayah perlindungan terhadap TKI adalah semua pihak yang berkepentingan termasuk BP3TKI Serang selaku koordinator dari instansi Pemerintah.

  Namun dalam menjalankan fungsi dan tugas, masih terdapat kekurangan yang terjadi dalam pelayanan yang diberikan oleh BP3TKI Serang terhadap Calon TKI Kabupaten Serang. Berdasarkan pengamatan (observasi) dan wawancara yang dilakukan peneliti selama ini menemukan permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

  Pertama, kurangnya pengawasan dan koordinasi pihak BP3TKI Serang

  dengan pihak/instansi terkait penempatan dan perlindungan TKI. Hal ini bisa dilihat dari tabel 1.6 menunjukan permasalahan TKI asal Kabupaten Serang pada Penempatan dan Perlindungan sepanjang tahun 2012-2014

Tabel 1.6 Permasalahan TKI asal Kabupaten Serang pada Penempatan dan

  Perlindungan TKI Jenis Permasalahan Gaji yang Pekerjaan Pemerasan, Tahun tidak di yang tidak Pemalsuan penipuan atau bayar/ PHK sesuai dengan dokumen pemaksaan Job Order. tukar uang

  2012 69 % 55 % 45 % 35 % 2013 47 % 45 % 39 % 32 % 2014 45 % 40 % 35 % 28 %

  Sumber: BP3TKI Serang 2014 (Data diolah)

  Kabupaten Serang memang merupakan daerah di Provinsi Serang yang paling banyak jumlah TKI yang bekerja di luar negeri dibanding daerah lain di Banten, penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Berdasarkan data di atas menjelaskan masih adanya tindakan gaji TKI yang tidak dibayar karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak oleh pengguna, pekerjaan TKI di negara penempatan tidak sesuai dengan Perjanjian kerja, tindakan pemalsuan dokumen terhadap Calon TKI agar bisa lulus syarat menjadi TKI yang prosedural dan adanya penipuan maupun pemaksaan yang merugikan TKI pada saat keberangkatan maupun kepulangan TKI sejak tahun 2012 hingga tahun 2014, walaupun menurunnya angka permasalahan yang terjadi hingga tahun 2014 tetapi permasalahan tersebut perlu jadi perhatian pihak Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang.

  Kedua, kurangnya komitmen pihak BP3TKI Serang dan kepastian melakukan

  sosialisasi, dan konsultasi dengan pihak Kabupaten dan Kecamatan daerah TKI berasal untuk melakukan sosialisasi informasi tentang penempatan dan perlindungan TKI dan juga bagaiman untuk bisa menjadi TKI yang resmi serta kurangnya sumber daya manusia yang memadai di BP3TKI Serang.

Tabel 1.7 Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi BP3TKI Serang Tahun 2012-2014

  Standarisasi Tahun Jumlah waktu pelayanan Realisasi (waktu) Lokasi/Desa (lama waktu)

  2012 40 6 bulan 12 bulan 2013 55 8 bulan 12 bulan 2014 70 10 bulan 12 bulan

   Sumber : BP3TKI Serang 2014 (Data diolah)

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA INDONESIA OLEH PEMERINTAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

0 7 17

FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN JEMBER DALAM PELAKSANAAN PRA PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KABUPATEN JEMBER

0 7 15

FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN JEMBER DALAM PELAKSANAAN PRA PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KABUPATEN JEMBER

0 6 15

UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA INDONESIA DILUAR NEGERI TERHADAP TINDAK PIDANA ATAS TUBUH DAN NYAWA MENURUT UNDANG UNDANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DILUAR NEGERI

1 17 53

EVALUASI KEBIJAKAN PERLINDUNGAN BURUH MIGRAN PEREMPUAN (STUDI PADA BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI) BANDUNG)

2 47 99

PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI PROVINSI LAMPUNG

0 1 17

ANALISIS PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KINERJA PEGAWAI MELALUI KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA PEGAWAI BALAI PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI) MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Fidya Martiy

0 1 20

LAPORAN HASIL PENELITIAN ANALISA PENGARUH KEPUASAN KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN KEMAMPUAN PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI) MEDAN

0 0 71

PENINGKATAN PERLINDUNGAN INDONESIA TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

0 1 112

KEDUDUKAN BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BNP2TKI) SEBAGAI LEMBAGA PERLINDUNGAN BAGI TKI DALAM SISTEM HUKUM DI INDONESIA

0 0 46