Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja, jenjang pendidikan, status guru dan golongan jabatan guru - USD Repository

  

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT

SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI MASA KERJA,

JENJANG PENDIDIKAN, STATUS GURU DAN

GOLONGAN

JABATAN GURU

  

Studi kasus : Guru-Guru di SMP se-Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Disusun oleh :

Margaretha Yeni Kurniawati

031334058

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT

SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI MASA KERJA,

JENJANG PENDIDIKAN, STATUS GURU DAN GOLONGAN

JABATAN GURU

  Studi kasus : Guru-Guru di SMP se-Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun oleh :

  Margaretha Yeni Kurniawati 031334058

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  2007

  Persembahan Skripsi ini kupersembahkan untuk yang tercinta :

  

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang telah memberikan

rahmat dan bimbingan - Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu

  

2. Bapak Alexander Suharno, S.Pd dan Ibu M.G. Purwanti

3.

  Kakakku L. Desi Riawati,S.Pd, Mas Mariyanto dan keponakanku Claudia Desta Farella

  4. Adikku D. Setiyawan Nugroho

  5. Keluarga besar Adi Sumarto dan Manto Diharjo

  6. Soulmateku Y. Edi Pramono, S. Pd

  7.Teman – teman PAK’03 khususnya PAK’B dan Almamater

  Motto 1. Persembahkan yang terbaik bagi orang tua dan keluarga.

  

2. Permanere in Gratia Dei (Tetap hidup dalam kasih karunia

Allah , Kis 13:43)

  3. Tuhan, Engkau tahu bila jalanku serong, maka tuntunlah aku di jalan-MU yang benar”. (Mat 139 : 24)

  

4. Tersenyumlah dalam menghadapi hidup yang penuh dengan

perjuangan dan misteri.

  Pernyataan Keaslian Karya

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 8 Desember 2007 Penulis

  (Margaretha Yeni Kurniawati)

  

Kata Pengantar

  Puji Syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Allah Bapa yang telah memberi limpahan kasih dan karunia-Nya kepada penulis hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi dengan judul “Persepsi Guru

  

Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Masa Kerja,

Jenjang Pendidikan, Status dan Golongan Jabatan Guru ”. Skripsi ini diajukan

  sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi. Selama penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu sehingga penulisan skripsi ini terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd, M. Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Laurentius Saptono, S. Pd, M. Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak Laurentius Saptono, S. Pd, M. Si, selaku dosen pembimbing , yang dengan begitu sabar membimbing penulis, memberikan saran, masukan, kritik, serta semangat dan pengalamannya. Terima kasih, pak.

  5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S. E, M. Si atas saran, kritik, dan pemikirannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Ibu Natalina Premastuti B, S. Pd atas saran, kritikan, masukan dan sumbangan pemikiran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  7. Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan.

  8. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi atas segala keramahan dalam melayani dan membantu penulis selama kuliah di USD.

  9. Ibu Dra.Hj. Riadul Janah, M. Pd, selaku Kepala Sekolah SMP N I Wedi atas izin dan bantuan serta para guru di SMP N I Wedi khususnya Ibu Hj.

  Eni Rudiyanti, S. Pd atas bantuan selama penelitian.

  10. Bapak Drs. Tri Wibowo, M.M, selaku Kepala Sekolah SMP N II Wedi atas bantuan dan sarannya selama penelitian serta para guru di SMP N II Wedi, khususnya Ibu Agnes Martini, S. Pd atas bantuannya selama penelitian.

  11. Kepala Sekolah SMP PGRI 10 Wedi, SMP Muhammadiyah 8 Wedi serta SMP Pangudi Luhur Wedi beserta para guru atas bantuan dan keramahannya selama penelitian.

  12. Bapak Alexander Suharno, S. Pd dan Ibu MG. Purwanti atas doa, saran, semangat, dukungan yang tak terhingga serta kasih sayangnya.

  13. Kakakku L. Desi Riawati, S. Pd, Mas Mariyanto dan keponakanku Claudia Desta Farella atas kasih sayang, semangat dan motivasi.

  14. Adikku D. Setiawan Nugroho atas bantuan, semangat dan motivasi serta

15. Yohanes Edi Pramono, S. Pd atas semangat, motivasi, saran, kritik, pemikirannya, doa, cinta dan bantuannya.

  16. Keluarga besar Adi Sumarto dan Manto Diharjo atas motivasi dan semangat serta doa, Bulik Sr. Florent atas dukungan doa dan bimbingannya.

  17. Buat sahabat-sahabatku PAK’B : Mety(thanx my best friend) ayo semangat!!, Dwi(sobatku dari awal kuliah) sukses and semangat yach, Santy(teman yang selalu ceria) chayoo maju terus friend, Nining(sahabat dr awal kuliah) thanx ya bantuannya&sukses selalu, Yiska(teman yang selalu membantu) ayo semangat&jangan putus asa, Septy(semangat&thanx atas persahabatannya), Sisca(thanx atas bantuan&perhatiannya,makin cantix aza), Tiara(teman seperjuangan) thanx semuanya, mbakyu Siwi &mas Heri makasih yo!!, Arie(semangat yo!!), Wanted(Wawan) ayo rajin kuliah&tambah caem!!, Anez(thanx bantuan ngeditnya), Wulan(makin maniez aza), Adel(makin cerewet aza), semua teman-teman PAK’B makasih atas kekompakan&keakraban selama menjadi anggota PAK’B.

  18. Buat Nia (PAK’A&teman seperjuangan) makasih bgt yach bantuan, saran, pertemanan selama menyusun skripsi, (Titis, Merli, Mbakyu Nungki) thanx bantuannya&motivasi!!, Teman-teman PPL (Mbak Bety, Veny, Brevi, Mas Titus, Layung, Ayu, Yuni) makasih banyak, Yuan alias ‘lucu’ (PBI) thanx bgt bantuannya&ayo maen lagi!!, Jaya alisa yayul (UNY) tur motivasi, teman keluh kesahku, dan doa, Yobex alias Yobi (AMIKOM) thanx atas perhatian, motivasi dan semangatnya.

  19. Mbak Ita&Mbak Atik thanx bantuannya yang tak terhingga, Mas didik thanx bimbingan, saran, kritikan, motivasi dan sudah menjadi kakakku, Mas Aji matur nuwun atas bantuan dalam kelancaran penyusunan skripsi, Mbak Dian (Pfis) thanx atas motivasi&semangatnya.

  20. Teman-teman PAK’02 dan PAK’03 terima kasih atas keakraban selama kuliah dan bantuannya.

21. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Olehsebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Semoga skripsi ini berguna bagi siapa saja dan calon peneliti selanjutnya.

  Penulis

  

ABSTRAK

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN

PENDIDIKAN DITINJAU DARI MASA KERJA, JENJANG

PENDIDIKAN, STATUS GURU DAN GOLONGAN JABATAN GURU

  Studi Kasus Pada Guru-Guru Di Sekolah Menengah Pertama se-Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten

  Margaretha Yeni Kurniawati Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2007

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja; (2) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan; (3) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status guru; (4) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari golongan jabatan guru.

  Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri dan Swasta yang ada di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2007. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner.

  Populasi dalam penelitian ini sebanyak 180 guru. Teknik analisa data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja (F hitung = 8,252 > F tabel = 2,428), (2) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan (F = 3,161 > F hitung tabel

  = 2,428), (3) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status guru (F hitung = 3,272 > F tabel = 2,668), (4) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari golongan jabatan guru (F hitung = 3,929 > F tabel = 2,159).

  

ABSTRACT

TEACHER’S PERCEPTION TOWARD A UNIT OF EDUCATION LEVEL

CURRICULUM VIEWED FROM TEACHER’S WORKING PERIOD,

  

EDUCATIONAL LEVEL, STATUS, AND A LEVEL OF FUNCTION OF

TEACHERS

A Case Study at Junior High School Teachers in Wedi Region,

Klaten Regency

  Margaretha Yeni Kurniawati Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2007

  The purposes of this research are to know the differences of teacher’s perception toward a unit of education level curriculum viewed from : 1) teacher’s working period; 2) educational level; 3) teacher’s status; 4) a level of function of teachers.

  This research done at private and state Junior High Schools in Wedi Region, Klaten Regency from July until August 2007. The method of data collection was questionnaire. The population of this research was 180 teachers.

  The technique of data analysis was Analysis of Variance (ANOVA).

  The results of this research show that there is different perception among teacher’s toward a unit of education level curriculum perceived from : 1) teacher’s working period (F count = 8,252 > F table = 2,428), (2) educational level (F count = 3,161 > F table = 2,428), (3) teacher’s status (F count = 3,272 > F table = 2,668), (4) a level of function of teachers(F = 3, 929> F = 2,159). count table

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... xi ABSTRACT..................................................................................................... xii DAFTAR ISI.................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................................

  1 B. Identifikasi Masalah .......................................................................

  5 C. Rumusan Masalah ..........................................................................

  5 D. Tujuan Penelitian ...........................................................................

  6 E. Manfaat Penelitian .........................................................................

  6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi Guru .................................................................................

  8

  C. Masa Kerja ..................................................................................... 22 D. Jenjang Pendidikan ........................................................................

  39 F. Pengujian Instrumen Penelitian......................................................

  44 c. Pengujian Hipotesis ..........................................................

  43 b. Pengujianji Homogenitas .................................................

  43 a. Pengujian Normalitas .......................................................

  43 2. Pengujian Prasyarat Analisis………………………………..

  43 1. Statistika Deskriptif...............................................................

  42 G. Teknik Analisis Data .....................................................................

  39 2. Pengujian Reabilitas ..............................................................

  39 1. Pengujian Validitas ...............................................................

  32 E. Teknik Pengumpulam Data............................................................

  22 E. Status Guru.....................................................................................

  Operasional Variabel......................................................................

  C. Populasi .......................................................................................... 32 D.

  31 B. Subyek dan Obyek Penelitian ........................................................ 32

  A. Jenis Penelitian............................................................................... 31 B. Tempat dan Waktu Penelitian .........................................................

  30 BAB III METODE PENELITIAN

  26 H. Hipotesis.........................................................................................

  25 G. Kerangka Berpikir..........................................................................

  24 F. Golongan Jabatan ...........................................................................

  45

  A.

  65 1. Pengujian Prasyarat Analisa Data………..............................

  C. Saran…........................................................................................... 100

  99 B. Keterbatasan Penelitian.................................................................. 100

  81 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan….. ..............................................................................

  74 C. Pembahasan Hasil Penelitian .........................................................

  71 c. Pengujian Hipotesis...........................................................

  65 b. Pengujian Homogenitas… ................................................

  65 a. Pengujian Normalitas ........................................................

  2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan………................................................................. 59 B. Analisa Data ...................................................................................

  BAB IV GAMBARAN UMUM A. SMP Negeri 1 Wedi .......................................................................

  56

  56 1. Deskripsi Responden Penelitian ............................................

  54 BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data………………………………................................

  52 E. SMP Muhammadiyah 8 Wedi………………………………........

  51 D. SMP Pangudi Luhur Wedi…………………………………… .....

  50 C. SMP PGRI 10 Wedi .......................................................................

  48 B. SMP Negeri 2 Wedi.. .....................................................................

  DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 104

  DAFTAR TABEL

  59 Tabel 5.6 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan......................................................................................

  66 Tabel 5.12 Rangkuman Pengujian Homogenitas Variabel Penelitian ............

  64 Tabel 5.11 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Penelitian................

  63 Tabel 5.10 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Golongan Jabatan Guru .........................

  62 Tabel 5.9 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Status Guru ............................................

  60 Tabel 5.8 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Jenjang Pendidikan ................................

  60 Tabel 5.7 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Masa Kerja.............................................

  58 Tabel 5.5 Golongan Jabatan Guru..................................................................

Tabel 3.1 Operasional Variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan...........................................................................

  57 Tabel 5.4 Status Guru.....................................................................................

  57 Tabel 5.3 Jenjang Pendidikan ........................................................................

  56 Tabel 5.2 Masa Kerja Responden ..................................................................

  40 Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian .......................................................

  36 Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas untuk persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan .............................................

  33 Tabel 3.2 Skoring berdasarkan Skala Likert ..................................................

  71

Tabel 5.13 Tabel Ringkasan ANOVA Hasil Pengujian Persepsi Guru

  Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Masa Kerja .............................................................................

  76 Tabel 5.14 Tabel Ringkasan ANOVA Hasil Pengujian Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Jenjang Pendidikan.................................................................

  77 Tabel 5.15 Tabel Ringkasan ANOVA Hasil Pengujian Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Status Guru.............................................................................

  79 Tabel 5.16 Tabel Ringkasan ANOVA Hasil Pengujian Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Golongan Jabatan Guru ................................................................

  80

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP N 1 Wedi ............................................

  48 Gambar 4.2 Struktur Organisasi SMP N 2 Wedi ............................................

  50 Gambar 4.3 Struktur Organisasi SMP PGRI 10 Wedi....................................

  52 Gambar 4.4 Struktur Organisasi SMP Pangudi Luhur Wedi .......................... 53

Gambar 4.5 Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 8 Wedi………….… 54

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Kuesioner penelitian .................................................................................. 107

  2. Uji Validitas dan Reliabilitas……………………………………………. 114

  3. Data Mentah penelitian………………………………………………….. 121

  4. Data Identitas responden………………………………………………... 127

  5. Perhitungan PAP tipe II…………………………………………………. 131

  6. Deskripsi Data …………………………………………………………… 134

  7. Uji Normalitas dan Homogenitas………………………………………… 137

  8. Uji Hipotesa……………………………………………………………… 140

  9. Interpolasi distribusi tabel F……………………………………………... 142

BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang Kurikulum sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan selalu diperbaharui

  dan dirubah sesuai dengan tuntutan zaman serta untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pembaharuan kurikulum mengacu pada fungsi pendidikan nasional sebagaimana tersaji dalam lampiran Peraturan Menteri No 22 Tahun 2006. Fungsi pendidikan nasional tersebut antara lain mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat serta bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

  Implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional selanjutnya dijabarkan ke dalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah suatu kurikulum yang disusun oleh tingkat satuan pendidikan tertentu yang sesuai dengan kondisi peserta didik, karakteristik, dan potensi peserta didik. Dalam dengan kondisi dan potensi sekolah serta daerah sekolah tersebut berdiri. Menurut Fauzi (Kompas,14 September 2006), pengembangan kurikulum di tingkat satuan pendidikan merupakan bagian dari upaya menghargai hak-hak otonomi guru untuk mengkreasi pembelajaran pada satuan pendidikan. Maksudnya guru selaku pelaksana utama kurikulum berhak untuk melaksanakan kurikulum berdasarkan potensi, karakteristik, serta kondisi dari peserta didiknya dengan berpedoman pada standar isi, standar kompetensi dan standar pelaksanaan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.

  Sehubungan dengan kurikulum baru ini, sejumlah guru di Jakarta, berpendapat bahwa KTSP cukup menyulitkan mereka. Hal ini disebabkan : (1) mereka harus mengubah metode mengajar yang selama ini telah mereka terapkan dengan kurikulum 1994, (2) dalam KTSP tidak menjelaskan secara terperinci mengenai materi yang harus disampaikan kepada peserta didik karenanya guru dituntut untuk menyusun, mengkreasikan pembelajaran, proses belajar mengajar dan materi yang akan diajarkan sesuai dengan kondisi, karakteristik dan potensi peserta didik serta potensi daerah (Kompas, 11 September 2006). Di berbagai daerah lainpun ternyata guru merasakan hal yang sama.

  Pemahaman dan penerimaan guru terhadap KTSP akan berbeda satu sama lain. Pada guru yang mempunyai masa kerja lama diduga akan kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan kurikulum. Hal demikian disebabkan guru yang mempunyai masa kerja lama sudah terbiasa dengan mengembangkan kreativitas dalam menyusun materi, dan proses belajar mengajar sesuai dengan kondisi siswa didiknya. Guru yang sudah terbiasa dengan metode pembelajaran yang telah lama diterapkan, mereka akan mengalami kesulitan untuk membuat metode yang lebih bervariatif. Oleh sebab hal tersebut menuntut guru mampu mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan kondisi siswa serta kondisi dan potensi daerah. Persepsi guru terhadap KTSP diduga juga akan berbeda pada guru yang jenjang pendidikan yang berbeda. Biasanya, guru yang memiliki jenjang pendidikan tinggi akan lebih mudah untuk mengembangkan potensi serta kreativitas yang dimilikinya. Para guru ini sudah dibekali dengan pengetahuan yang lebih dari cukup serta wawasan yang lebih bagus. Mereka diduga akan lebih mudah dalam menelaah dan menjabarkannya KTSP. Hal yang berbeda pula pada guru dengan jenjang pendidikan yang lebih rendah. Bagi guru yang memiliki pendidikan lebih rendah diduga akan mengalami kesulitan dalam menelaah dan menjabarkan KTSP.

  Proses penelaahan dan penjabaran suatu obyek juga dipengaruhi oleh status guru. Guru dengan status tetap umumnya memiliki otonomi yang luas untuk mengembangkan kreativitasnya dan dalam pelaksanaan dan penyusunan materi pembelajaran. Sedangkan, pada guru yang tidak tetap sebenarnya juga mempunyai hak otonomi untuk mengembangkan kreativitas tetapi umumnya keluasannya tidak seperti hak guru tetap. Demikian juga golongan jabatan tersebut mempunyai masa kerja yang relatif lama, berprestasi di bidangnya, mempunyai pendidikan yang tinggi, serta berpengalaman dalam mengikuti pelatihan-pelatihan. Pada guru yang mempunyai golongan jabatan tinggi karenanya akan cenderung lebih mudah untuk menelaah dan menjabarkan KTSP.

  Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan tampak bahwa diterapkannya kurikulum yang baru memunculkan berbagai persepsi guru. Guru-guru SMP di Kecamatan Wedi, misalnya, mengalami kesulitan dalam hal penafsiran, pemahaman dan penjabaran dari isi KTSP. Mereka menganggap isi dari KTSP sulit untuk dijabarkan secara terperinci dan jelas. Padahal Diknas setempat telah melakukan sosialisasi secara serempak sebelum KTSP itu mulai diberlakukan. Mengingat mereka masih merasakan kesulitan dalam menjabarkan KTSP, maka penerapan KTSP masih digabung dengan KBK.

  KTSP di satu sisi membawa dampak yang positif yaitu, guru maupun sekolah diberi hak otonomi dalam pelaksanaan pembelajaran, tetapi disisi lainnya mereka belum siap untuk melaksanakannya.

  Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Persepsi Guru Terhadap Kurikulum

  

Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Masa Kerja, Jenjang

Pendidikan, Status Guru dan Golongan Jabatan Guru”. Penelitian ini

  merupakan studi kasus pada guru-guru di SMP se-Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten.

  C. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan uraian, penulis menduga bahwa pemahaman dan penerimaan guru terhadap KTSP akan sangat bervariasi. Hal tersebut bisa dilihat dari masa kerja guru, jenjang pendidikan guru, status guru dan golongan jabatan guru. Dalam penelitian ini yang akan diteliti oleh penulis adalah guru-guru SMP yang telah mengetahui dan mendapatkan sosialisasi tentang KTSP. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari masa kerja, jenjang pendidikan, status guru, dan golongan jabatan guru.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja?

  2. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan?

  3. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status guru?

  4. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari golongan jabatan guru?

E. Tujuan Penelitian

  Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja.

  2. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan.

  3. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status guru.

  4. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari golongan jabatan guru.

F. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan :

1. Untuk menguji kembali kebenaran dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

  2. Bagi Peneliti Dengan penelitian ini, berarti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang berguna serta penulis dapat berlatih menganalisis suatu masalah.

  3. Bagi Sekolah Untuk memberikan gambaran yang konkrit mengenai persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan yang berguna dalam kegiatan proses pembelajaran.

  4. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi penelitian selanjutnya serta dapat menambah kepustakaan yang berguna bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan.

BAB II KAJIAN TEORI A. Persepsi Guru

  1. Pengertian Persepsi Persepsi pada hakekatnya adalah suatu proses yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungan, baik lewat pendengaran, penglihatan, penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi (Miftah Thoha, 1998:138). Menurut Masidjo (1995:96), tingkah laku dalam tingkatan persepsi mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antar dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya rangsangan dan pembedaan antara rangsangan-rangsangan yang ada.

  Persepsi sebagai suatu proses dengan mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi mereka. Dengan demikian, persepsi adalah kesan atau pandangan seseorang terhadap obyek tertentu (Robbins, 1997:45).

  Menurut Bimo Walgito (1994:54), beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk a.

  Adanya obyek yang dipersepsi Obyek menimbulkan stimulus yang mengenai alat atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indera (reseptor), dapat datang dari dalam, yang langsung mengenai syarat penerima (sensoris), yang bekerja sebagai reseptor.

  b.

  Alat indera atau reseptor Di samping harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran, serta sebagai alat untuk mengadakan respons diperlukan syaraf motoris.

  c.

  Untuk menyadari atau mengadakan persepsi sesuatu diperlukan adanya perhatian, yang merupakan langkah pertama sebagai sesuatu persiapan dalam mengadakan persepsi.

  Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa persepsi adalah proses mengenal, memahami, menerima, mengkoordinasikan, menginterprestasikan dan mengadakan diskriminasi yang tepat antar dua perangsang atau lebih melalui panca indera dan ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing perangsang, sehingga individu menyadari dan mengerti apa yang diinderakan.

  a. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Persepsi seseorang sering dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain (Miftah Thoha, 1998:147):

  1) Psikologi

  Persepsi seseorang mengenai segala sesuatu di dunia ini sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologi.

  2) Keluarga

  Keluarga adalah pengaruh yang paling besar dalam terbentuk persepsi seseorang. Karena dalam orang tua telah mengembangkan suatu cara khusus di dalam memahami dan melihat kenyataan di dunia ini. Orang tua juga menurunkan sikap dan persepsi kepada anak-anaknya.

  3) Kebudayaan

  Kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu juga merupakan salah satu faktor yang kuat dalam mempengaruhi sikap, nilai dan cara seseorang memandang dan memahami sesuatu.

  b. Sub-proses dalam persepsi Dalam menentukan persepsi terdapat beberapa sub-proses yang dilewati yaitu (Miftah Thoha, 1998:145): 1)

  Stimulus atau situasi yang hadir Persepsi diawali ketika seseorang dihadapkan dengan suatu situasi atau stimulus. Situasi yang dihadapi mungkin bisa berupa stimulus penginderaan dekat dan langsung atau berupa bentuk lingkungan sosiokultur dan fisik yang menyeluruh.

  2) Registrasi

  Dalam masa registrasi suatu gejala yang nampak ialah mekanisme fisik kemampuan fisik untuk mendengar dan melihat akan mempengaruhi persepsi.

  3) Interpretasi Interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang amat penting. Proses ini tergantung dari cara pendalaman, motivasi, dan kepribadian seseorang yang berbeda antara seseorang dengan yang lain. Oleh karena itu interpretasi terhadap suatu informasi yang sama akan berbeda antara satu dengan yang lain. 4)

  Umpan balik Umpan balik mempengaruhi persepsi seseorang, karena umpan balik dari apa yang dilihat akan menimbulkan suatu persepsi.

  Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003

  Bab XI pasal 39 ayat 2 menyatakan bahwa: “Pendidik (Guru) merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.”

  Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005 Bab I

  pasal 1 ayat1 tentang Guru dan Dosen, menyatakan bahwa: “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”

  Perubahan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi beban baru bagi guru. Guru sebagai pelaksana utama dari kurikulum dituntut untuk lebih kreatif dalam merancang proses pembelajaran, bahan pelajaran maupun strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan potensi peserta didik. Untuk itu guru harus mempersiapkan diri dengan matang agar dapat menyesuaikan perubahan yang ada. Salah satunya dengan menambah pemahaman dan pengetahuan tentang KTSP. Persepsi guru terhadap KTSP adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasi dan menginterprestasi KTSP melalui alat indera dalam hubungannya dengan KTSP B.

   Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

  1. Pengertian Kurikulum Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary (Allan C. Ornstein,

  Linda S. Behar, 1995:3) menyatakan bahwa: curriculum as a couse of

  study, as in a college, the whole body of courses offered in a educational institution or by a department thereof. Maksudnya adalah kurikulum

  sebagai rangkaian mata pelajaran dalam sebuah kumpulan yang merupakan bagian dari sistem yang ditawarkan dalam sebuah lembaga pendidikan atau bagian yang lain. Sedangkan menurut Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006:3), kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan hal itu menurut Oemar Hamalik (2000:18), kurikulum adalah seperangkat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Isi kurikulum merupakan susunan dan bahan kajian serta pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan, dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.

  Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana program, pengalaman belajar dan pengaturan mengenai tujuan isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.

  2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) a.

  Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, visi satuan pendidikan, kalender pendidikan, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (Mulyasa, 2006:176).

  b. Prinsip Pengembangan KTSP KTSP dikembangkan oleh sekolah atau komite sekolah dan berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip

  1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

  2) Beragam dan terpadu 3)

  Tanggap terhadap Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan 5)

  Menyeluruh dan berkesinambungan 6) Belajar sepanjang hayat 7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah c. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

  Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut (Mulyasa, 2006:247- 249): 1) Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

  2) Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

  Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

  3) Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan dan kondisi peserta didik yang memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan dan moral.

  4) Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madya

  mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan

  daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakasa, di depan memberikan contoh dan teladan) 5) Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan)

  6) Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

  7) Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

  d. Komponen KTSP 1)

  Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut (Mulyasa, 2006:178-179)

  a) Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

  b) Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

  c) Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

  2) Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

  (Panduan penyusunan KTSP jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, 2006:7) Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam standar isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut:

  a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

  b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

  c) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

  d) Kelompok mata pelajaran estetika

  e) Kelompok mata pelajaran jasmaniah, olahraga dan kesenian

  Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 pasal 7. Muatan KTSP meliputi sejumlah beban belajar bagi peserta didik pada : (1) mata pelajaran, (2) muatan lokal, (3) kegiatan pengembangan diri, (4) pengaturan beban belajar, (5) ketuntasan belajar, (6) kenaikan kelas dan kelulusan, (7) penjurusan, (8) pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. 3)

  Kalender Pendidikan Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan e.

  Visi Satuan Pendidikan (Bambang Sudibyo, 2006:3-4) 1) Berorientasi ke depan 2) Dikembangkan bersama oleh seluruh warga sekolah 3)

  Merupakan perpaduan antara langkah strategis dan sesuatu yang dicita-citakan 4)

  Dinyatakan dalam kalimat yang padat bermakna 5) Dapat dijabarkan ke dalam tujuan dan indikator keberhasilannya 6) Berbasis nilai 7)

  Kontekstual

  f. Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Prinsip pengembangan silabus adalah (Mulyasa, 2006:191-195) 1)

  Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. 2) Relevan

  Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,

  3) Sistematis

  Komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi 4)