Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan di MTs Negeri Tangerang I

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
DI MTs NEGERI TANGERANG I
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah
untuk Memenulti Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

_lilt..
UIII

III II1II II1II

OIeh:

d:'ri
I gl..

:: "':"';"OT';"dZJ'C'i:Y"'"
LP.
(;..g
; :.QJ.W..,;.:9..1:..:.1..... 0


No. Tnduk
klasiiikasi : .•...•...•............•..•....................

AINUL MARDHIYAH

105018200668

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDlKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2010/1431 H

; 33. Muhaimin, dkk.,

24

l


23

Pengembangan l\fodel KTSP

-I

Pada Sekolah dan Madrasah,
(Raja grafindo persada,2008).,
34. Eneo Mulyasa, Kurikulum

25

33

26

148

27


122

Tingkm SalUan Pendidikan .... ,
35. NurehoJis, /vlanajemen

elf
I};L
v/

Berbasis Sekolah, (Jakarta:
Grasindo, 2003)
36. Bedjo Sujanto, Manajemen

I

Pendidikan Berbasis Sekolah :
Model Pengelolaan Sekolah di

J


Era Dlonomi Daerah, (Jakarta
: Sagung Seta, 2007)
37. Eneo Mulyasa, Kurikulum

28

21

28

87



Tingkal salUan Pendidikan ....,
8. Wina Sanjaya, Pembelajaran

dalam lmplememasi KBK,
(Jakarta: Keneana, 2008),

28

]62

Wina Sanjaya, Kurikulum .."

28

215

Wina Sanjaya, Kurikulum dan

29

219

29

5


i. Oemar Hamalik, Jvlanajemen

セN

iff

Pengemb{lI1gan KurikululI1, (
Bandung : UPI dan Remaja
Rosdakarya, 2006)

pembelajaran ... ,
Nanang Fattah, Landasan

./



l1anajemen Pendidikan,
-


Bandung : PT. Remaja
,osdakarya, 2008)
rief Furehan & Muhaimin,

30

5

mgembangan Kurikulum
rbasis Kompelens di
"gllrllan Tinggi Agama
lIni, (Yogyakarta : Pustaka
'tiar, 2005).

"-./

J{

LEMBAR PENGESAHAN


IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN DI MTs NEGERI TANGERANG I
Skripsi

Diajukan kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UlN SyarifHidayatullah
untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar S.Pd

Oleh:

AINUL MARDHIYAH
105018200668

Di bawah Bimbingan :

YEFNELTY Z, M.Pd
NIP. 150209382

a.MANERAH
NIP. 150268 585


PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LEMBARセl |Zヲ k ij]ャ ヲセy ⦅ asegn p

II
p[iセustakB|n

UTAMA

Skripsi berjudul : "Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di
MTs Negeri Tangerang I" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian
Munaqasyah pada 28 Januari 2010 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis
berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd.) dalam bidang Kependidikan Islam Manajemen Pendidikan.
Jakarta,
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi)


Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil!.
NIP. : 19650530 198503 I 002

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Muarif Sam., Drs., M.Pd.
NIP. : 19650717 199403 I 005

Penguji I
Nurlena, MA., Ph.D
NIP.: 19591020 1986032 DOl

Penguji II
Masan AF., Drs. H., M.Pd

Tanggal

Februari 2010

UJI REFERENSI


Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul
"IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDlKAN DI
MTs NEGERI TANGERANG I" yang disusun oleh AINUL MARDHIYAH,
NIM

105018200668

Program

Studi

Manajemen

Pendidikan;

Jurusan

Kependidikan Islam; Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan DIN Syarif
Hidayatullah Jakarta telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi
pada tanggal 20 Desember 2009.

Jakarta, 20 Desember 2009
Dosen Pembimbing Skripsi I

Dosen Pembimbing Skripsi II
I

Dra. Yefnelty Z., M.Pd
NIP. 150 209 382

ra. I\Ianerah
NIP. 150268585

LEMBAR PERNYATAAN KARYA PENULIS

Bismillahirrahmanirrahim

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Ainul Mardhiyah

NIM

: 105018200668

Program Studi

: Manajemen Pendidikan

Jurusan

: Kependidikan Islam

Fakultas

: Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan

Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan dalam memperoleh gelar Smjana Strata 1 (S I) di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
di UIN Syarif Hidayatullah
cantumkan sesuai dengan ketentuan
yang
berJaku
.
.,
..
Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

セイエャ

Jakarta, Januari 20 I0

mセ\Qィゥキ

105018200668

ABSTRAK
Ainul Mardhiyah, 105018200668. Imp]ementasi Kuriku]um Tingkat Satuan
Pendidikan di MTs Negeri Tangerang I.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu
kebijakan pemerintah Indonesia yang dikeluarkan dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan
Indonesia. KTSP merupakan kurikulum keenarn yang
diberlakukan di Indonesia sebagai penyempumaao Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) atau ada yang menyebutnya kurikulum 2004. Keberadaan
KTSP menjadi sebuah paradigma bam dalam mengembangkan kurikulum di era
desentralisasi pendidikan, yang memberikan kewenangan (otonomi) luas bagi tiap
satuan pendidikan uiltuk memberdayakan dan meningkatkan kompetisi yang sehat
antar satuan pendidikan.
Implementasi KTSP di sekolah diharapkan dapat meningkatkan
kompetensi siswa dan guru, sekaligus meningkatkan kemandirian sekolah.
Implementasi KTSP menuntut partisipasi berbagai pihak, meliputi kepala sekolah,
wali mood, komite sekolah, masyarakat dan terutamil gwu. Guru dituntut untuk
berpartisipasi dalam merubah paradigma mengajar menjadi ウ・「オ。Nセ
pelobelajaran
yang student centered, karena dalam implementasi KTSP gwu menjadi key person
yang dapat merealisasikan kurikuJum ke dalam aktivitas belajar mengajar yang
merupakan inti dari sebuah penyelenggaraan pendidikan.
Fokus studi ini adalah implementasi KurikuJum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Studi irJ bennaksud mencleskripsikan secara rinci bagaimana
sebuah satuan penelidikan menerapkan ku.likulum yang dibuatnya sendiri. Apakah
sekolah sudah dapat mengimpJementasikan KTSP dengan optimal? Penulis
mengangkatnya ke dalam judul IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN DI MTS NEGERI TANGERANG I.
Penelitian elilakukan eli MTs Negeri Tangerang I. Metode yang eligunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 43 orang guru dan seorang Wakabid. KOOkulurn.
Instrumen yang eligunakan adalah menyebarkan angket kepada guru dan
wawancara kepada Wakabid. Kurikulum.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi KTSP di MTs
Negeri Tangerang I dapat dikatakan beIjalan baikJoptimal. Hal ini ditunjukkan
oleh kemampuan sekolah dalam menge10Ja ke tujuah aspek yang merupakan
aspek-aspek penting yang mendukung impJemen!flSi KTSP, yakni dengan skor
rata-rata 79,95% (kategori baik). Namun, ョオーゥォウセ
demikian penulis memberikan
saran bagi sekola1J agar lebih meningkatkan lagi pengeloJaan iklim pembelajaran,
MGMP, kemandirian guru dan aSpek-aspek laimJya agar implementasi KTSP di
MTsN Tangerang I benar-benar mampu meningkatkan mutu pendidikan dan
ュセキオェ 、ォ。ョ
tujuan pendidikan.
Kata kunci : Implementasi, KTSP

ABSTRACTION
Ainul Mardhiyah, 105018200668. The Implementation of School Based
Curriculum (KTSP) at MTs Negeri Tangerang I.
School Based Curriculum (KTSP) has become one of Indonesian government
policy released in the purpose of increasing educational quality in Indonesia.
KTSP is the sixth curriculum has applied in Indonesia as a completing of
Competence Based Curriculum (KBK) that is well-known as 2004 Curriculum.
The existence of KTSP becomes a new paradigm in developing curriculum in the
era that is called decentralization of education, which is give a wide authority for
each educational unit to powered and increase a good competition between those
educational units.
The implementation of KTSP in the school is hoped could increase student
and teacher's competence, all at once it could also increase school's autonomy.
The implementation of KTSP is needed a support and participation form others,
such as The Head Master, student's surrogate, school's committee, society and
especially the teacher. The teacher strives for taking the participation in changing
teaching paradigm becomes a student centered learning. It is because in its
implementation, the teacher becomes a key person which is able to make a
realization of the curriculum to the activity of teaching and learning process that is
become a focus to the educational implementation.
This study is focused on the implementation of School Based Curriculum
(KTSP). The purpose of the study is to describe in detail how the school applied
the curriculum which is made itself. Have the school implemented the KTSP in
the optimal way? The Writer takes that question into a little THE
IMPLEMENTATION OF SCHOOL BASED CURRICULUM (KTSP) AT MTs
NEGERI TANGERANG I.
The research is taken at MTs Negeri Tangerang I. The method used in this
research is a Descriptive Qualitative. The sources of data in this research are 43
teachers and a vice chairman of curriculum field. (Wakabid. Kurikulum). The
instrument used by the writer is giving the questionnaires to the teachers and did
an interview session to the Wakabid. Kurikulum.
The result of this research indicates that the implementation of KTSP in MTs
Negeri Tangerang I has been applied well. It is indicated by the School's ability in
managing the seventh components that is important in supporting the
implementation of KTSP. It is shown by the average score 79,95% (good
category). However, the writer gives the suggestion to the school to improve more
of learning situation management, MGMP, teacher's independence and other
components in order to make the implementation of KTSP in MTs Negeri
Tangerang I is wholeheartedly able to increase the quality of education and bring
into reality the goal of education.
Key word: KTSP. Implementation

KATAPENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang

Maha Rahman yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada
penulis,

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan

skripsi

yang

berjudul

"Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di MTs Negeri
Tangerang I".
Shalawat dan Salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Agung
yaitu Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Dalam penyusunan skripsi ini tentu tidak luput dari hambatan dan kendala
yang dihadapi penulis baik tenaga, pikiran maupun biaya. Namun berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak
langsung akhimya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada :
I. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan

Keguruan.
2. Drs. Rusdy Zakaria, oM.Ed., M.Phi!., Ketua JurusanKependidikan Islam.
3. Drs. H. Mu'arif Sam, M.Pd, Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan
Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan.
4. Ibu Dra. Yefnelty, M.Pd dan Ibu Dra. Manerah, Dosen pembimbing
skripsi yang senantiasa memberikan arahan, meluangkan waktu, tenaga
dan pikiran di sela-sela kesibukan beliau untuk memberikan bimbingan
kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
5. Bapak H. Upen Supendi, M.Pd, Kepala MTsN Tangerang I yang telah
rnemperkenankan dan membantu penulis dalam meJakukan peneJitian di
MTsN Tangerang 1.
6. WakiJ Kepala Bidang KurikuJum, Bapak Teguh Budiarto, S.Ag., beserta
seJumh gum dan staf MTsN Tangerang I yang teJah banyak membantu
penuJis dalam melaksanakan penelitian di MTsN Tangerang 1.

7. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Drs. H. Muhidin dan Hj. Sri Swniyati yang
selalu memberikan doa restu dan dukungan baik moril maupun materil
kepada penulis. Kalian merupakan motivator terbesar yang telah mendidik,
menanamkan cinta kasih, dan memotivasi penulis dan menyuntikkan
semangat

agar

penulis

terus

berusaha

mengejar

cita-cita

dan

mewujdkannya.
8. Adik-adikku tersayang, Ebah, Idah dan leha. Terima kasih atas doa,
dukungan dan kasih sayang yang kalian berikan selama iill. KaHan selaJu
menjadi inspirasi dan motivasi bagi penulis. Semoga Allah selalu
merahmati kita dan keluarga.
9. Sahabat-sahabat terbaikku, Ela dan Eva yang selaJu memberi spirit bagi
penulis untuk selaJu berusaha menggapai cita dan cinta. Thank You,

Friends... You're the best problem solver for me !.
10. My lovely friends, ternan-ternan satu kost "Alizah, lvon, Solhah dan Eti,"
yang selalu ceria menghadapi suka dan duka selama menYUSlill skripsi.
Dwi, Tsulis, Hikmah dan teman-temanku jurllsan KI-MP '05 'yang tidak
bisa 、ゥウ・「オエォ。セ

satU persatu" terima ォセゥィ

atas semangat yang telah kaliah

tebarkan di antara kita. Good Luck dan Yakinlah kita Bisa! !!.

Akhimya, harapan dan doa penulis semoga skripsi iill bermanfaat bagi
penulis, khususnya dan bagi pembaca wnurnnya. Semoga jasa baik yang telah
turnt membantu menjadi amal shaJeh dan mendapat baJasan yang tak
terhingga dari Allah Yang Maha Rahim. Amin Ya Rabbal 'Alamin....

Jakarta, 20 Januari 2010

Penulis

DAFTARISI
.

LEMBAR PENGESAHAN
UJI REFERENSI

11

SURAT PERNYATAAN KARYA PENULIS

iii

ABSTRAK

IV

KATA PENGANTAR.....................................................................................

V

DAFTAR lSI

vii

DAFTAR TABEL

ix

DAFTARLAMPlRAN

x

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar BelakalIg Masalah

1

B. Identifikasi Masalah..............................................................................

5

C. PembatasaII dan PenlnlUSan Masalah

6

D. Manfaat Penelitian

6

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
1. PengertiaII KTSP.............................................................................

7

2. Komponen-Komponen KTSP

13

3. Tujuan KTSP

18

4. Dasar Penyusunan KTSP

18

5. Proses Penyusunan KTSP

19

B. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
I. Pengertian Implementasi KTSP
2. Prinsip-prinsip Implementasi KTSP
3. Pembelajaran dalam Implementasi KTSP

22
:

24
27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian

36

B. Tempat dan Waktu Penelitian

36

C. Metode Penelitian

37

D. Sumber Data

37

E. Teknik Pengumpulan Data

38

F. Teknik Analisis Data

41

G. Teknik Interpretasi Data

42

BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data

43

I. Iklim Pembelajaran yang Kondusif

44

2. Otonomi Sekolah dan Satuan Pendidikan

46

3. Kewajiban Sekolah dan Satuan Pendidikan

48

4. Kepemimpinan Sekolah yang Demokratis dan Profesional

50

5. Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua

54

6. Ivlenghidupka!l serta Ivfeluruskan KKG & IvlGivlP
7. Kemandirian Guru

,

55
57

B. Analisis dan Interpretasi Data............................................................... 60

BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan

63

Ill. Saran

65

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.

Struktur Organisasi MTs Negeri Tangerang I Kota Tangerang

Lampiran 2.

Rekapitulasi Jumlah Siswa Per Bulan MTsN Tangerang I

Lampiran 3.

Kurikulum MTs Negeri Tangerang I

Lampiran 4.

Surat Pengajuan Proposal Skripsi

Lampiran 5.

Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 6.

Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 7.

Surat Permohonan Izin Observasi

Lampiran 8.

Surat Permohonan RisetlWawancara

Lampiran 9.

Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 10. Berita Wawancara
Lampiran 11. Hasil Wawancara
Lampiran 12. Tabel Perhitungan Skor
Lampiran 13. Daftar Referensi

BABI

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam suatu negara, pendidikan merupakan bagian penting yang ikut
menentukan pertumbuhan ekonomi.

Pendidikan juga menjadi proses

pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik secara intelektual
maupun emosional pada diri manusia sehingga ia siap menghadapi
kehidupannya dalam bemegara dan beragama.· Pendiliikari merupakan
investasi jangka panjang dalam mengembangkan sumber daya manusia.
Begitu

pentingnya

pendidikan,

mengharuskan

suatu

negara

untuk

meningkatkan mutu pendidikan guna meningkatkan mutu sumber daya
manusJanya.
Sebagaimana telah kita ketahui bahwasanya mutu pendidikan Indonesia
masih rendah dan masih tertinggal dengan beberapa negara berkembang
lainnya. Bahkan dengan Malaysia yang kemerdekaannya jauh setelah bangsa
Indonesia pun ternyata mutu pendidikan Indonesia masih tertinggal. Menurut

Human development Index (HOI) yang dikeluarkan oleh UNDP melaporkan
bahwa, "Indonesia berada pada ranking 108 tahun 1998, ranking 109 pada
tahun 1999, dan rangking III pada tahun 2004 dari 174 negara yang diteliti".'

I

E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung : Remaja Rosdakarya.

3

Di akhir tabun 2006 dan sarnpai pertengahan tabun 2007, sebagian besar
satuan pendidikan sudah mulai disibukkan

dengan proses penyusunan

kurikulumnya sendiri yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dengan semangat otonomi dan desentralisasi, KTSP memberi keleluasaan
sekolah untuk mengembangkan kurikulum sendiri.
Dalam perjalanannya, dunia pendidikan Indonesia telah menerapkan enam
kurikulum, yaitu kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984,
kurikulum 1994, kurikulum 2004 (KBK), dan terakhir Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikeluarkan pemerintab melalui Permen
Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar lsi, Permen Nomor 23
Tabun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, dan Permen Nomor 24
tabun 2006 tentang Pelaksanaan kedua Permen tersebut. 2
KTSP memiliki struktur dan baban kajian yang sarna dengan Kurikulum
2004 yang berbasis pada kompetensi. Dengan kata lain KTSP pun berorientasi
pada pencapaian kompetensi hasil belajar. KTSP ingin memusatkan diri pada
pengembangan seluruh kompetensi peserta didik. Jelasnya, KTSP merupakan
model pengelolaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan atas standar isi
dan standar kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Hal ini sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintab
Republik Indonesia Nomor 19 tabun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang mengarnanatkan tersusunnya KTSP jenjang pendidikan dasar
dan menengah dengan mengacu kepada standar isi dan standar kompetensi
lulusan serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.
Kunandar dalarn bukunya yang berjudul Guru Profesional Implementasi
KTSP, mengatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa KTSP menjadi
pilihan dalarn upaya perbaikan kondisi pendidikan di tanah air, antara lain:
"(I )Potensi siswa itu berbeda-beda dan potensi tersebut akan berkembang
jika stimulusnya tepat; (2)Mutu hasil pendidikan yang masih rendah serta
mengabaikan aspe-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni dan olah raga,
serta life skill; (3) Persaingan global sehingga menyebabkan siswaJanak
2
'"){)()'7\

L

Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
0,,"

4

yang mampu akan berhasil/eksis dan yang kurang mampu akan gagal;
(4)Persaingan pada kemampuan SDM produk lembaga pendidikan;
(5)Persaingan teljadi pada lembaga pendidikan sehingga perlu rumusan
yang jelas mengenai SKL, セョ。ケ
selanjutnya SK mata pelajaran perlu
dijabarkan menjadi sejumlah KD. "
Keberadaan

KTSP

sebagai

kepanjangan

tangan

dari

kebijakan

desentralisasi pendidikan sebenamya positif, sebab sekolah diberi otonomi
untuk berdiskusi terkait dengan Standar Kompetensi yang telah ditetapkan
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Sayangnya, sebagian besar
guru belum terbiasa untuk mengembangkan model-model kurikulum.
Selain

itu,

temyata

dalam

praktiknya

masih

terdapat

berbagai

permasalahan seputar KTSP di lapangan, di antaranya : I)Belum semua warga
sekolah memahami esensi KTSP; 2) Masih banyak kendala dalam penyusunan
sampai dengan pelaksanaan; 3) SDM Terbatas; 4)Warga belum yakin apakah
dokumen

KTSP

yang

disusun

telah

memenuhi

syarat;

5)Dalam

pelaksanaannya diakui bahwa lmplementasi KTSP belum optimal karena
faktor pendukung yang belum memadai, terutama: SDM, Sarana dan
Prasarana pendukung, Manajemen, dan Biaya,
MTsN Tangerang I merupakan salah satu lembaga pendidikan fomlal yang
terus membenahi diri dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan
yang memadai. Hal ini terlihat dari fasilitas belajar yang dimiliki oleh MTsN
Tangerang I meliputi : laboratorium MIPA, laboratorium bahasa, laboratorium
Komputer, Mushola, dan Perpustakaan.
Dalam

perkembangnya,

MTsN

Tangerang

I

Illl

sedang

mengimplementasikan KTSP sebagai wujud realisasi program pemerintah
dalam peningkatan mutu pendidikan. KTSP mulai diterapkan di MTsN
Tangerang I pada tahun pelajaran 2008/2009. Dengan penerapan KTSP,
diharapkan dapat lebih meningkatkan mutu pendidikan, kompetensi guru dan
kualitas output para siswanya.

6

C. Pembatasan dan }'erumusan Masalah

a. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah dalam penelitian, maka perlu adanya
pembatasan masalah yang akan diteliti sehingga tidak terlalu meluas dan dapat
terarah. Dalam hal ini, penelitian yang dimaksud dalam implementasi KTSP
adalah dilihat dari segi pengelolaanlmanajemennya. Hal ini sesuai dengan
program studi yang peneliti jalani selama ini yaitu manajemen pendidikan.
Dengan demikian, penelitian ini dibatasi pada tinjauan secara empiris tentang :
Implementasi KTSP di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tangerang I.
b. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
yang akan diteliti adalah : "Bagaimana Implementasi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan di MTs Negeri Tangerang I?"

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Peneliti

Penelitian

ini

dihaXapkan

clapat

111enambah

wawasan

pengetahuan peneliti tentang bagaimana implementasi KTSP di MTsN
Tangerang I.
2. Lembaga Pendidikan : Diharapkan menjadi 111asukanlkontribusi yang
berarti dalam implementasi KTSP. Selain itu, bagi MTsN Tangerang I,
hasil penelitian ini juga dapat dijadikan U111pan balik (feed back) dan
evaluator dari pihak luar sekolah terhaclap MTsN Tangerang I clalam
mengimple111entasikan Kurikulum Tingkat Satuan Penclidikan.
3. Para Pe111baca : Hasil penelitian
sumbangan pemikiran dan
implementasi KTSP.

ini diharapkan dapat memberikan

wawasan bagi

para pembaca tentang

BARIl
KAJIAN TEORI

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
1. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
,

Banyak definisi yang muneul terkait dengan istilah kurikulum. Ada
definisi kurikulum dalam arti sempit dan ada definisi yang luas. Bennaeammaeam definisi yang muneul tersebut banyak dipengamhi oleh arti kurikulum
menumt asal katanya.
Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olah raga pada
zaman Ytmani kuno yang berasal dari kata "curir" dan "cw"ere". Pada waktu
itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang hams ditempuh oleh seorang pelari.
Orang mengistilahkarmya dengan tempat berpaeu atau tempat berlari dari
mulai start sampai finish. I
Sedangkan dalam dunia pendidikan, kata kurikulum barn dikenal sejak
kurang lebih satu abad yang lampau. Kata "kurikulum" ini belum terdapat
dalam kamus webster tahun 1812 dan barn timbul untuk pertama kalinya
dalam kamus tahun 1856. Artinya pada waktu itu ialah : " a race course; a

place for running; a chariot. 2. a course in general; appliedparticulmy to the
course of study in a university". Jadi dengan "kurikulum" dimaksud suatu

8

jarak yang harus ditempuh oleh pelari atau kereta dalam perlombaan, dari
awal sampai akhir. 2
Setelah istilah kurikulum digunakan, kemudian muncullah macam-macam
definisi yang diberikan tentang kurikulum. Tidak jauh berbeda dengan asal
katanya "curir" atau "curere" yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh
seorang pelari, maka kemudian berkembang definisi menurut pandangan lama.
Menurut pandangan lama, kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh siswa.
Pandangan lama atau sering disebut pandangan tradisional merumuskan
bahwa : "kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
murid untuk memperoleh ijazah"? Rupanya pengertian kurikulum sebagai
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik ini menjadi
sebuah konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewamai teori-teori
dan praktik pendidikan.
Hal ini dapat dilihat dari berkembangnya definisi

kurikulum menurut

pandangan lama menjadi definisi yang lebih lengkap. Jika pada pandangan
lama kurikulum dinyatakan sebagai sejumlah mata peJajaJ;an, makamenurUl
definisi pandangan modem kurikulum tidak hanya bisa dikatakan sebagai
sejumlah mata peajaran; akan tetapi bisa juga dikatakan sebagai usaha, cara,
reneana, bahkan sejumlah pengalaman.
Di bawah ini penulis cantumkan sejumah definisi kurikulum menurut
beberapa ahli kurikulum sebagaimana dikutip oleh S. Nasution

dalam

bukunya yang berjudul Asas-Asas Kurikulum : 4
a. J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam buku Curriculum
Planning for BeTter Teaching and Learning, menjelaskan kurikulum
sebagai berikut : " The curriculum is the sum total ofschool's effort to
influence learning, wether in the classraO,m, on the playground, or out
of school". Jadi, kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk
mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruangan kelas, di halaman

S. Nasution, Asas-Asas KlIriklllllm, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005)., Cet.ke-S., 11.1-2.
Oemar Hamalik, Pengembangan KlIrikllllim (Dasar-Dasar dan Perkembangnnya)
Bandung.: Mandar Maju, 1990),11.4
2

3

9

sekolah atau di luar sekolah tennasuk kurikulum. Kurikulum meliputi
juga apa yang disebut kegiatan ekstra kurikuler.
b.
B. Othanel Smith, W.O Stanley dan J. Harlan Shores memandang
kurikulum sebagai : " a sequence ojpotential experience set up in the
school Jor the purpose oj disciplining children and youth in groups
ways oj thinking and acting". Mereka melihat kurikulum sebagai
sejumlah pengalaman yang seeara potensial dapat diberikan kepada
anak dan pemuda, agar mereka dapat berpikir dan berbuat sesuai
dengan masyarakatnya.
e.
Hilda Taba mengemukakan, bahwa "pada hakikatnya tiap kurikulum
merupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak agar berpartisipasi
sebagai anggota yang produktij'dalam masyarakatnya". 5
Beberapa definisi kurikulum di atas, tampaknya telah terangkum dalam
satu definisi yang lengkap sebagaimana tereantum dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 bahwa :
"kurikulum adalah seperangkat reneana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan

bahan

pelajaran serta eara yang

digunakan

sebagai

pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk meneapai tujuan pendidikan
tertentu".6 Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi

、。セイ ィL

.satuan pendidikan

dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah.
Sarna dengan apa yang tereantum dalanl Undang-Undang SISDIKNAS
yang intinya mengatakan kurikulum sebagai seperangkat reneana,
Syaodih juga menambahkan bahwasanya

Nana

"kurikulum bukan hanya

merupakan reneana tertulis bagi pengajaran, melainkan sesuatu yang
nmgsional yang beroperasi clalam kelas, yang memberi pecloman dan
mengatur lingkungan dan kegiatan yang berlangsung di dalam kelas". 7

6

S. NasutioID, Asas-Asas Kurikulum ..., h.7
Undang-Undang SISDIKNAS : UU Rl No.20 Th.2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008),

7

Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja

5

h.5

11

Setelah mengetahui

bahwa ada beberapa unsur dalam kurikulum dan

membandingkan beberapa definisi kurikulum menu,ut beberapa pakar
pendidikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwasanya kurikulum
merupakan serangkaian rencana yang berisi tujuan, isi, metode dan evaluasi
pembelajaran yang menjadi pedoman pembelajaran di bawah tanggungjawab
institusi pendidikan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwasanya kurikulum merupakan hal
yang sangat urgen keberadaanya dalam setiap satuan pendidikan, baik itu
negen

maupun

swasta;

sebab

kurikulum

menjadi

pedoman

dalam

penyelenggaraan proses belajar mengajar. Hal ini senada dengan pendapat
Hendyat Soetopo & Wasty yang mengatakan bahwa "dalam proses belajar
jelas kedudukan kurikulum sangat penting, karena dengan kurikulum maka
anak sebagai individu yang berkembang akan mendapatkan manfaat".11
Manfaat yang akan didapatkan oleh anak didik tersebut dapat berupa
potensi yang tems berkembang; dan tentunya diperoleh melalui kurikulum.
Hal ini dikarenalcan kurikulum juga mempakan seni dalam menyusun
perencanaan program bagi anak, remaja ,dan dewasa. Sebag"imana -yang
dikatakan oleh Louise dan Jessie bahwasnya "Curriculum refers to the art of
planning for implementing, and gathering data on programs for childrens,
youth and adults". 12
Setelah mengetahui arti dari istilall kurikulum, maka dapat ditelusuri apa
arti dari istilah KTSP yang belakangan ini marak dibicarakan dan dikerjakan
oleh sebagian besar pengelola pendidikan.
Istilah KTSP muneul sejak disahkannya PP No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagai penjabaran dari UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Di dalam PP tersebut dinyatakan, KTSP
adalah jenis kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan
pendidikan bersangkutan.
II Hendya! Soe!opo dan Wasty Soemanto, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum,
(Jakarta: Humi Aksara, 1993), h. 16.
12 Louise M. Berman and Jessie A. Roderick. Curriculum: Tpnrhino Tn/> Whl1f J..Jr.'H rmA

-;

12

Disebut operasional karena kurikulum ini secara teknis menjabarkan
standar isi dan standar kompetensi lulusan yang ditentukan oleh pemerintah.
Dengan mempertimbangkan visi dan misi, karakterisitik, potensi serta daya
dukung alam dan sosialnya, sekolahlmadrasah mengembangkan standar baku
pemerintah tersebut ke dalam bahan ajar dan kegiatan pembelajaran berikut
tahapan-tahapannya untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Enco Mulyasa, "KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi sekolahl daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan
karakteristik peserta didik".J3

Sedangkan menurut Kunandar, "KTSP

merupakan revisi dan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi atau
ada yang menyebutnya Kurikulurn 2004.

14

Menurutnya, KTSP lahir karena

dianggap KBK masih sarat beban be!ajar dan pemerintah pusat dalam hal ini
Depdiknas masih dipandtmg

terlalu

intervensi

da!am pengembangan

kurikulum.
Lebih !anjut, Enco Mulyasa mengatakan bahwa KTSP adalah kurikulum
operasional yang disusun, dikembangkan dan dilaksanakan oleh seliap salUan
pendidikan yang sudah siap dan mampu mengembangkannya dengan
memperhatikan

Undang-Undang

No.20

Tahun

2003

tentang

Sistem

Pendidikan Nasional pasal 36 : 15
a

Pengembangan kurikultun dilakukan dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujllan pendidikan nasional.
b Kurikul11m pada semlla jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan, patensi
daerah dan peserta didik.
c Kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan oleh sekolall dan komite sekolah berpedoman pada
standar kompetensi lulllsan dan standar isi serta panduan penyusunan
kurikulum yang dibuat oleh BSNP.

13 Eneo Mulyasa, Kurikulum Tingkal Saluan Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya Offset, 2008), Cet. Y, h. 8.
l4
Kunandar, Guru Profesional : lmplemenlasi KTSP, (Jakarta: Raja GrafindoPersada,
2007), h.90-91

13

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwasanya KTSP adalah kurikulum operasional

yang disusun

dan

dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan, dengan mengacu kepada standar
isi dan standar kompetensi lulusan; serta mempertimbangkan potensi sekolah,
kebutuhan daerahlkarakteristik budaya setempat dan peserta didik.
KTSP menjadi indikator bahwa pendidikan sudah didesentralisasikan ke
daerah-daerah, bahkan hingga ke sekolah-sekolah. Sekolah menjadi lebih
otonom dalarn melaksanakan tugas pokoknya untuk mencerdaskan putra-putri
bangsa. Dengan demikian kurikulum di Indonesia atau di daerah menjadi
sangat bervariasi dalarn banyak hal, kecuali dalam standar kompetensi (SK)
dan kompetensi dasar (KD) yang sudah ditetapkan secara nasional oleh Pusat.
Jadi dengan adanya KTSP ini, maka seluruh kegiatan pembelajaran mulai
dari penyusunan program pembelajaran di sekolah hingga pembiayaannya
harus didasarkan kepada hal-hal yang sudah ditetapkan dalarn KTSP.
Dengan demikian ada acuan yang jelas bagi sekolah dalam menyusun
RAPBS dan dalarn meminta dana partisipasi orang tua di daerah yang belum
menggratiskan pendidikan, atm! menghitung besarnya

ウオ「セゥ、

pcmerintah

kepada sekolah sesuai dengan kebutuhan riil sekolah. 16

2. Komponen-Komponen KTSP
Sebagai a1at pendidikan, kurikulum tentu memiliki bagian-bagian penting
dan penunjang yang dapat mendukung operasinya lebih baik. Bagian-bagian
ini disebut komponen. Menurut Subandijah, "kurikulum sebagai alat untuk
mencapai tujuan pendidikan memiliki komponen pokok dan komponen
penunjang yang saling berkaitan, berinteraksi dalam rangka dukungannya
untuk mencapai tujuan itu".

17

Komponen pokok kurikulum meliputi (1)

komponen tujuan, (2) komponen isi/materi, (3) komponen organisasi/strategi,
(4) komponen media, (5) komponen PBM. Sedangkan yang tennasuk dalam
komponen penunjang kurikulum meliputi : (1) Sistem Administrasi dan
Supervisi, (2) Pelayanan bimbingan dan penyuluhan, dan (3) Sistem evaluasi.
16
17

Nanang Rijono, XrS? dan Ujian Nasianal,http://rijol1o.wordpress.com, 25 Maret 2008.
Subandijah, Pengembangan dan inovasi Kurikulum,(Jakarta : Raia Grafinrlr. Ppr