DESKRIPSI TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA-SISWI KELAS VIII SMP NEGERI I TEPUS GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20072008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DESKRIPSI TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA-SISWI KELAS VIII

SMP NEGERI I TEPUS GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2007/2008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN

TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Disusun Oleh:

Ida Widyaningsih

031114029

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Aku percaya pada diriku dan kemampuanku untuk mencapai tujuanku karena dalam diriku ada kekuatan yang lebih besar dari diriku yang menjadikan segala yang kuangankan dengan penuh keyakinan dapat menjadi kenyataan.

  (Carmen Pernia) kupersembahkan karya ini untuk: Tuhan Yesus yang selalu setia mendampingiku,

  Bunda Maria tercinta, bapak ibuku,kakakku, serta sahabat-sahabatku yang selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

DESKRIPSI TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA-SISWI KELAS VIII

SMP NEGERI I TEPUS GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2007/2008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN

TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

  

Ida Widyaningsih

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri siswa-

siswi kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 2007/2008 dan memberikan

masukan kepada sekolah melalui usulan topik-topik bimbingan klasikal yang akan

diberikan kepada guru Bimbingan dan Konseling.

  Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek

penelitian ini adalah siswa/i kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 2007/2008

yang berjumlah 144 siswa. Peneliti memakai sampel sebanyak 60 siswa. Instrumen

yang digunakan adalah kuesioner tingkat kepercayaan diri, yang terdiri dari 82 item

yang disusun oleh peneliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah Penilaian

Acuan Patokan (PAP) tipe I.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan diri siswa/i SMP

Negeri I Tepus Tahun Ajaran 2007/2008 : 1 siswa (1,67%) memiliki tingkat

kepercayaan diri “sangat tinggi”; 9 siswa (15%) memiliki tingkat kepercayaan diri

“tinggi”; 48 siswa (80,00%) memiliki tingkat kepercayaan diri “cukup”; 2 siswa

(3,33%) memiliki tingkat kepercayaan diri “rendah”; dan tidak ada siswa yang

memiliki tingkat kepercayaan diri “sangat rendah”.

  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kepercayaan diri siswa-

siswi kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 2007/2008 termasuk dalam

kategori “cukup”. Dari hasil penelitian disusun usulan topik-topik bimbingan pribadi-

sosial dalam bentuk bimbingan klasikal untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa/i

kelas VIII SMP Negeri I Tepus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

DESCRIPTION OF THE SELF-CONFIDENCE LEVEL OF THE VIII GRADE

STUDENTS OF STATE JUNIOR HIGH SCHOOL I TEPUS GUNUNG KIDUL

YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR OF 2007/2008 AND ITS

  

IMPLICATIOAN TOWARD THE PROPOSALS OF CLASICAL GUIDANCE

TOPICS

Ida Widyaningsih

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2008

This research aimed to know the self-confidence level of VIII grade students in

State Junior High School I Tepus in Academic year of 2007/2008 and to give the

inputs toward the school through the proposal of classical guidance topics which will

be given by the guiding and counseling teachers.

  This research included descriptive research by using survey method. The

subjects in this research were the VIII grade students in State Junior High School I

Tepus in Academic year of 2007/2008 by the amount of 144 students. The researcher

used samples of 60 students. The instrument used was question of self-confidence

level, comprised of 82 items which has been arranged by the researcher. The

technique of data analysis used was Standard Reference Evaluation type one (PAP I).

  The result of this research revealed that the self-confidence level of students in

State Junior High School I Tepus in Academic year of 2007/2008: 1 student (1,67%)

had the ‘very high’ self-confidence level; 9 students (15,00%) had ‘high’ self-

confidence level; 48 students (80,00%) had ‘appropriate’ self-confidence level; 2

students (3,33%) had ‘low’ self-confidence level; and there are no students that have

‘very low’ self-confidence level.

  By such condition, it could be concluded that the self-confidence level of the

  

VIII grade students in State Junior High School I Tepus in Academic Year of

2007/2008 included in the ‘appropriate’ category. From the result of this research, it

was arranged the proposal concerning on the guiding topics of private-social in the

shape of classical guidance to increase the self-confidence level of the VIII grade

students in State Junior High School I Tepus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha kasih atas

penyertaan-Nya selama kegiatan perkuliahan terutama pada saat penulisan skripsi ini.

  Karena kasih-Nyalah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan lancar.

  Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberikan bantuan selama penulisan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Dra. Caecilia Larasati Milburga C.B, M.Ed. selaku Dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dengan sabar dan tekun sampai akhir penulisan skripsi ini.

  2. Panitia penguji skripsi yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk mempertanggungjawabkan dan mempertahankan skripsi ini.

  3. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. selaku Kaprodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk menulis skripsi ini.

  4. Bapak Drs. Sunaryo sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri I Tepus, Gunung Kidul yang telah memberikan ijin penelitian skripsi ini.

  5. Siswa-Siswi SMP Negeri I Tepus, Gunung Kidul yang telah membantu penulis dalam mengisi kuesioner untuk penelitian skripsi ini.

  6. Segenap Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sehingga penulis mendapatkan ilmu yang berharga dan bermanfaat bagi kehidupan di masa depan.

  

7. Bapak, ibu,dan kedua kakakku (Mas Is dan Mbak Yuli serta adik kecil yang

baru dikandung) yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan doa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

  

8. Pak Sinurat, Rm Sigit, Mas Fajar, Rm. Warsito, Mas Lukas yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga dapat tersusun dengan baik.

  

9. Andreas Tri Wiharyanto tercinta yang selalu memberikan semangat dan

dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat mengikuti ujian dengan lancar dan dapat menyusun skripsi ini dengan baik.

  

10. Sahabat-sahabat penulis, Putri, Erna, Hayu, Heny, Yesi, Sr, Gaudentia, mbak

Cicil, mbak Emi, mbak Tety, mbak Ema, Ratna, Vita, Uly, Trias yang selalu mendampingi dan memberikan dukungan kepada penulis.

  

11. Teman-teman angkatan 2003, Asep, Pitra, Siska, Ayu, Yesi, Hayu, Dewi,

Angga, Allel, Tina, Vera, Putri, Heny, Sr. Eme, Sr. Gaudentia, Rusdwiana, Andang, Magna, Erna, Lita, Berta, Bismo, Bayu, Pipit, Tutus, Mandus, Mas gugun,Bertus, Sr. Cipriana, Dian, Wulan, Ari, Sonya, Arjuna, Agung, Rosa yang selalu berjuang bersama selama kuliah dan selalu memberikan warna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12. Teman-teman G&C, Mas gugun, Erna, Mandus, Sepri, Shinta, Leny, Sigit, Sr.Yus, Priska, Aca, Ardi, Br.Cahyo, Hendra, Mas ino, Mbak Cicil, Donal, Mas Bangun yang selalu memberikan keceriaan dan dukungan dalam berjuang bersama.

  13. Sahabat-sahabat penulis Mudika Paroki Kelor, Bowo, Fendy, Winda, Son, Restu, Tari, Santi, Dyan, Andre, Riya, Yuyud, Rm Ari, Rm. Tri yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

  14. Teman-teman kos, Uly, Lya, Dyan, Mbak Aunun, Mbak Iin, Ayu, Nia, Veny, Mbak Titin, Mas Yana, Ibu Mul, dan adik kecil Salsabila yang selalu menemani penulis, memberikan semangat, dukungan, dan nasehat.

  15. Ardian, Mas Joko, Mas Agus, Wawan, Bowo, Bismo, Mas Andre yang telah memberikan semangat, dukungan kepada penulis dan telah mengisi kehidupan sehari-hari penulis sehingga penulis menjadi dewasa dengan kehadiran mereka.

  Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Semoga

karya yang sangat sederhana ini memberi manfaat bagi semua pembaca pada

umumnya dan bagi penulis khususnya.

  Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………..…iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………..iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………………....v

ABSTRAK……………………………………………………………………………vi

ABSTRACT…………………………………………………………………………vii

KATA PENGANTAR………………………………………………………………viii

DAFTAR ISI……………………………..…………………………………………. xi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….……… xiv

DAFTAR TABEL ……………………………………………………..…………... xv

  

BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………………1

A. Latar Belakang ………………………..………………………………………1 B. Rumusan Masalah………………..……………………………………………6 C. Tujuan Penelitian……………..……………………………………………….6 D. Manfaat penelitian………………..…………………………………………...6 E. Definisi Operasional………………………..…………………………………7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA…………………………………….…………………...9

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Ciri-Ciri Orang yang Percaya Diri…………………………………..…...11

  3. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri………………………………..………..14

  4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Kepercayaan diri.……..18

  5. Cara Untuk Mengembangkan Kepercayaan Diri………………….…….22

  B. Remaja…………………………………..…………………………………...28

  C. Bimbingan Klasikal…………………………………………..……………...31

  1. Pengertian Bimbingan Klasikal……………………………..…………...31

  2. Tujuan Pelayanan Bimbingan Klasikal…………………………….……32

  3. Manfaat Bimbingan Klasikal…………………………….……………....33

  4. Ragam Bimbingan…………………………..…………………………...34

  

BAB III. METODE PENELITIAN…………………………………..……………...36

A. Jenis Penelitian…………………………………..…………………………..36 B. Subyek Penelitian……………………………………………..……………..36 C. Instrumen Penelitian…………………………………………..……………..37

  1. Kuesioner tentang Kepercayaan Diri Siswa/i SMP Negeri I Tepus……. 37

  2. Pemberian Skor……………..……………………………………………40

  3. Validitas dan Reliabilitas…………..…………………………………….41

  D. Prosedur Pengumpulan Data………………………..………………………..48

  1. Tahap uji Coba Kuesioner…………………..…………………………...48

  2. Tahap Penelitian………………….……………………………………...48

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………..…..52

A. Hasil Penelitian Tingkat Kepercayaan Diri Siswa/i Kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 2007/2008……………..…...52 B. Pembahasan………………….………………………………………………53 BAB V. TOPIK BIMBINGAN KEPERCAYAAN DIRI YANG PERLU DIBERIKAN KEPADA PARA SISWA/I KELAS VIII SMP

NEGERI I TEPUS TAHUN AJARAN 2007/2008………………..………59

A. Usulan Topik-Topik Bimbingan Klasikal Bagi Siswa/i Kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 2007/2008……………….....60 B. Contoh Satuan Pelayanan Bimbingan………………….……………………64

BAB VI. PENUTUP………………………………………..………………………..68

A. Ringkasan……………………………….…………………………………...68 B. Kesimpulan……………………………..……………………………………70 C. Saran…………………………..……………………………………………..70

DAFTAR PUSTAKA……………………………………..…………………………73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Tingkat Kepercayaan Diri………………………………75

Lampiran 2 : Tabulasi data Ujicoba Kuesioner…………………………………..81

Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas………………………….……..85

Lampiran 4 : Hasil perhitungan ujicoba Validitas………………………..………93

Lampiran 5 :Tabulasi Data Penelitian…………………………………….…….102

Lampiran 6 : Gradasi Skor tiap Item……………………………………….…...110

Lampiran 7 : 20 Gradasi Skor Mulai Yang Paling Rendah………………….….114

Lampiran 8 : Surat Permohonan Ijin Penelitian…………………………..……..115

Lampiran 9 : Surat Pemberitahuan Penelitian…………………………….…….116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran

  

2007/2008 dan Jumlah Sampel Penelitian……………………….....37

Tabel 2

  : Kisi-Kisi Kuesioner Kepercayaan Diri……………………………..39 Tabel 3 : Rekapitulasi Uji Coba Validitas instrument………………………..43 Tabel 4 : Daftar Indeks Reliabilitas…………………………………………..47 Tabel 5 : Gambaran Kepercayaan Diri Siswa/i SMP Negeri I Tepus………..50 Tabel 6 : Skor yang Diperoleh………………………………………………..50 Tabel 7 : Penggolongan Tingkat Kepercayaan diri Berdasarkan PAP I……...51 Tabel 8 : Penggolongan tingkat Kepercayaan Diri…………………………...52 Tabel 9 : Usulan Topik-Topik Bimbingan Klasikal…………………….........60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang di dunia memiliki kepercayaan diri. Tingkat kepercayaan diri

  

yang dimiliki oleh setiap orang pasti berbeda-beda. Perbedaan itu disebabkan oleh

bermacam-macam hal, salah satunya adalah latar belakang pendidikan dalam

keluarga. Latar belakang pendidikan keluarga sangat mempengaruhi terbentuknya

kepercayaan diri setiap orang. Jika keluarga mendidik anaknya dengan baik

misalnya memberikan perhatian, kasih sayang, dan dukungan kepada anaknya,

maka anak pun akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Sebaliknya, jika anak

mendapat pendidikan kurang baik dalam keluarga maka anak pun akan memiliki

kepercayaan diri yang rendah.

  

Dalam keluarga, anak mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi oleh orang-

orang yang ada di sekitarnya. Kebutuhan anak yang harus dipenuhi dalam

keluarga antara lain: kebutuhan akan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman.

Apabila anak mendapatkan kasih sayang dan perhatian di lingkungan

keluarganya, maka ia merasa aman dan rasa percaya dirinya pun akan tumbuh

dengan baik. Menurut Lie (2004: 5) kehidupan keluarga yang hangat dan

hubungan antar keluarga yang erat memberikan rasa aman. Selanjutnya rasa aman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Riyanto (2006: 53) mengatakan bahwa sikap percaya diri yang kuat dapat tumbuh

dalam diri setiap orang yang memiliki kemampuan untuk menerima diri apa

adanya. Penerimaan diri dapat terbentuk dengan memiliki konsep diri yang

positif. Sinurat (1993: 2) mengatakan bahwa konsep diri setiap orang terbentuk

dari perlakuan tokoh-tokoh yang signifikan (significant others). Tokoh-tokoh

yang signifikan tersebut antara lain: orang tua, guru, teman sebaya, dan orang lain

yang berpengaruh baginya. Apabila anak diterima, dihargai, dicintai oleh tokoh-

tokoh yang signifikan tersebut, maka anak akan menerima, menghargai, dan

mencintai dirinya sendiri sehingga terbentuklah konsep diri yang positif. Tetapi

apabila tokoh- tokoh yang signifikan tersebut merendahkan, meremehkan,

mempermalukan, menolaknya, maka sikap anak terhadap dirinya akan negatif

sehingga terbentuklah konsep diri yang negatif. Pada masa kanak-kanak, seorang

anak belum dapat menyaring benar tidaknya atau tepat-tidaknya apa yang

dikatakan oleh orang lain tentang dirinya. Oleh sebab itu, konsep diri yang positif

sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan kepercayaan diri.

  Percaya diri akan membuat anak menjadi tumbuh dan berkembang dalam

pengalaman serta kemampuannya sehingga dapat membuat anak menjadi pribadi

yang sehat dan mandiri. Untuk menumbuhkan kepercayaan diri yang tinggi tentu

saja tergantung pada diri setiap orang yang bersangkutan. Salah satu faktor yang

mempengaruhi adalah faktor keluarga. Pendidikan dan perlakuan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Keluarga perlu membantu anak dalam menumbuhkan kepercayaan diri karena

kepercayaan diri sangat diperlukan dalam setiap langkah kehidupan ini misalnya:

dalam bergaul, dalam mengambil keputusan, dalam mencari pekerjaan, dan dalam

berbicara di muka umum. Dengan kepercayaan diri, orang juga harus berani

mengambil resiko atas tindakan yang telah ia ambil atau ia putuskan. Orang yang

memiliki kepercayaan diri tinggi dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang

ia hadapi dengan baik, karena ia selalu optimis dan bersemangat dalam

melakukan pekerjaan. Ia akan memiliki keyakinan dalam mengerjakan tugas-

tugasnya dan akan berhasil sesuai dengan usahanya. Barbara (2003: 5)

mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan kemampuan untuk melakukan

segala sesuatu yang kita ketahui dan kerjakan.

  Orang yang memiliki kepercayaan diri dapat menyelesaikan tugas dan

pekerjaan sesuai dengan tahap perkembangannya dengan baik. Lie (2004: 4)

mengatakan bahwa orang yang percaya diri mempunyai keberanian dan

kemampuan untuk meningkatkan prestasinya sendiri. Selanjutnya orang yang

percaya diri juga akan dipercaya oleh orang lain. Oleh karena itu, kepercayaan

diri sangat diperlukan terutama bagi remaja. Anak-anak yang menginjak ke masa

remaja biasanya kurang memiliki rasa percaya diri yang tinggi atau kepercayaan

diri remaja pada umumnya rendah karena pada masa ini remaja kurang mampu

menerima dirinya dan bahkan dapat berpandangan negatif terhadap perubahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

perubahan yang terjadi pada dirinya sendiri misalnya tubuh yang makin jangkung,

jerawat di wajah, suara yang membesar pada anak laki-laki, dan menstruasi pada

anak perempuan. Dengan perubahan-perubahan yang terjadi tersebut, anak

seringkali tidak menyukai gambaran dirinya sendiri dan merasa diri jelek dan

kurang menarik. Konsep diri yang negatif akhirnya terbentuk dan menimbulkan

ketidakpercayaan diri. Selain itu, Sujanto (1980: 194-195) mengatakan bahwa ada

fase negatif yang dialami oleh remaja yang dapat menimbulkan rasa tidak percaya

diri. Adapun fase negatif itu antara lain :

  1. Terhadap segala sesuatu, anak bersikap serba ragu, tidak pasti, tidak senang, tidak setuju, dan sebagainya.

  Anak sering murung, sedih tetapi ia sendiri tidak mengerti apa sebabnya.

  2. Sering melamun tak menentu dan kadang putus asa.

  3. Ciri-ciri di atas disebabkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada masa

remaja dan hal itu mengakibatkan remaja tidak mampu menerima diri apa adanya.

  

Apabila remaja tidak mampu menerima diri apa adanya, maka kepercayaan

dirinya juga rendah.

  Selain dipengaruhi oleh pendidikan keluarga dan fase negatif pada masa

remaja, kepercayaan diri remaja juga dipengaruhi oleh lingkungan di mana anak

tersebut tinggal. Khususnya anak-anak yang hidup di daerah pedesaan dan jauh

dari perkotaan. Mereka masih merasa malu untuk berpendapat dan kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

lingkungan. Orang yang berasal dari lingkungan kumuh dengan berbagai norma

yang sangat berbeda dari lingkungan perkotaan, akan mengalami kesulitan untuk

menyesuaikan diri. Orang tersebut akan merasa diri “wong ndeso” dan merasa

tidak berada dalam satu level yang sama. Keadaan seperti itu membuat orang

merasa tidak percaya diri untuk dapat berperan dan mencapai tujuan di dalam

lingkungan tertentu.

  Peneliti ingin mengungkap tingkat kepercayaan diri siswa/i SMP Negeri 1

Tepus karena melihat lokasi SMP tersebut masih berada di daerah pedesaan dan

anak SMP sedang mengalami masa perkembangan remaja. Penelitian ini

diharapkan dapat membantu mengembangkan kepercayaan diri mereka melalui

usulan topik-topik bimbingan yang diberikan kepada pihak sekolah.

  Alasan peneliti memilih siswa kelas VIII SMP karena pada masa ini siswa

kelas VIII SMP sedang mengalami perkembangan remaja. Penelitian tidak

dilakukan di kelas IX karena siswa/i kelas IX sedang dipersiapkan untuk

menghadapi ujian akhir. Sedangkan siswa kelas VII baru melakukan penyesuaian

diri dengan lingkungan sekolah sehingga tidak efektif apabila dilakukan

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Rumusan Masalah

  

1. Bagaimana tingkat kepercayaan diri siswa/i kelas VIII SMP Negeri I Tepus

Tahun Ajaran 2007/2008?

  

2. Topik-topik bimbingan klasikal apa saja yang sesuai untuk meningkatkan

kepercayaan diri siswa/i kelas VIII SMP Negeri 1 Tepus Tahun Ajaran 2007/2008?

  C. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui tingkat kepercayaan diri siswa/i kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 2007/2008.

  2. Untuk memberikan masukan kepada sekolah melalui usulan topik-topik bimbingan klasikal yang akan diberikan kepada guru Bimbingan dan Konseling D.

   Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1.

  Siswa/i SMP Negeri 1 Tepus Usulan topik-topik bimbingan klasikal yang diberikan oleh peneliti kepada pihak sekolah dapat membantu siswa dalam menumbuhkan kepercayaan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Peneliti 2.

  Hasil penelitian bermanfaat dalam proses belajar dan berlatih khususnya dalam bidang penelitian yang dapat mengembangkan pengetahuan peneliti, baik teoritis maupun aplikatif dalam usaha memperoleh pengalaman mengungkap tingkat kepercayaan diri siswa.

  Peneliti lain 3.

  Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber inspirasi atau bahan pembanding apabila peneliti lain ingin mengembangkan penelitian di seputar objek yang sama.

  4. Guru Pembimbing Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi petugas bimbingan dalam menyusun program bimbingan klasikal khususnya dalam bidang pribadi-sosial..

  Pembaca 5.

  Peneliti berharap bahwa skripsi ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi para pembaca untuk melengkapi dan mengembangkan pengetahuan pembaca tentang kepercayaan diri.

E. Definisi operasional

  Batasan istilah yang dipakai dalam penelitian ini adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Tingkat adalah suatu susunan yang berlapis-lapis atau ukuran yang

2.

menunjukkan tinggi rendah (Depdikbud, 1990: 950). Tingkat kepercayaan diri

dalam penelitian ini adalah ukuran yang menunjukkan tinggi rendah atau positif negatifnya kepercayaan diri siswa.

Kepercayaan diri adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan

3.

menerima diri sendiri secara positif sehingga ia selalu bersikap optimis, tidak

dikuasai rasa takut, tidak dikuasai rasa cemas, menghadapi masalah secara tenang, tidak tergantung pada orang lain, dan mampu melaksanakan segala

sesuatu yang ia inginkan, rencanakan, dan harapkan tanpa bantuan dari orang

lain secara penuh.

Siswa- Siswi Kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 2007/2008 adalah

4. peserta didik yang secara resmi terdaftar di SMP Negeri I Tepus, yang memiliki rentang umur 13-14 tahun.

  

Topik Bimbingan Klasikal adalah topik yang diberikan kepada siswa-siswi

5. bimbingan dalam bentuk kelompok khususnya dalam bidang pribadi-sosial yang diselenggarakan oleh guru pembimbing untuk siswa satu kelas dan tingkatan kelas tertentu, pada jenjang pendidikan yang sama. Kelompok

dalam penelitian ini adalah siswa-siswi dalam satuan kelas/jenjang pendidikan

SMP Negeri 1 Tepus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kepercayaan Diri

1. Arti Kepercayaan Diri

  Kepercayaan diri adalah kesadaran akan kekuatan dan kemampuan diri sendiri (Widarso, 2005: xi). Agar orang percaya diri, orang harus menyadari dan memahami keadaan dirinya terutama kekuatan dan kelemahannya. Kesadaran akan kekuatan atau segi-segi positif diri diperlukan untuk dapat memiliki kepercayaan diri.

  Barbara (2003: 5) mengartikan kepercayaan diri adalah kemampuan untuk menyalurkan segala yang kita ketahui dan yang kita kerjakan. Untuk itu, kita perlu memiliki suatu keyakinan. Barbara (2003: 18) mengatakan bahwa keyakinan adalah kemampuan untuk menerjang segala kekhawatiran dan pantang menyerah. Keyakinan ini merupakan modal dasar untuk mencapai kesuksesan. Sebelum orang mengalami kesuksesan, orang tersebut harus terlebih dahulu siap untuk menjalani hal-hal yang tidak menyenangkan dan membutuhkan suatu pengorbanan. Barbara (2003: 21) mengatakan bahwa untuk menjadi orang yang sukses, kita harus siap melakukan pekerjaan yang pada awalnya mungkin tidak memberi hasil yang begitu baik. Dengan kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Salah satu syarat agar orang dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan

yang sesuai dengan tahap perkembangannya dengan baik atau memiliki

kemampuan untuk meningkatkan prestasinya adalah memiliki kepercayaan

diri. Jika orang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, maka ia akan

melakukan segala pekerjaan dengan penuh semangat, prestasi yang ia capai

juga akan terasa memuaskan. Prestasi yang didapatkan merupakan bukti

bahwa dirinya mampu dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Prestasi yang ia

capai dapat menjadi bukti bahwa ia berpotensi sehingga akan lebih dipercaya

oleh orang lain.

  Menurut Lie (2003: 4) kepercayaan diri berarti kemampuan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan dan masalah. Dengan kepercayaan diri, orang

merasa dirinya berharga dan mempunyai kemampuan untuk menjalani

kehidupan, mempertimbangkan berbagai pilihan dan mampu membuat

keputusan sendiri.

  Davies (2004: 1) mendefinisikan kepercayaan diri sebagai kemampuan

untuk melaksanakan apa yang mereka inginkan, rencanakan, dan harapkan.

  

Jika orang memiliki keyakinan pada kemampuan-kemampuan sendiri,

keyakinan pada adanya suatu maksud di dalam kehidupan, dan kepercayaan

pada akal budi, maka orang akan melaksanakan apa yang mereka inginkan,

rencanakan, dan harapkan secara baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kamus istilah psikologi (dalam Iswidharmanjaya, 2004: 13) mengartikan

kepercayaan diri adalah kesadaran akan kemampuan yang dimiliki dan dapat

memanfaatkannya secara tepat.

  W.H Miskell (dalam Iswidharmanjaya, 2004: 13) mengartikan percaya

diri adalah penilaian yang relatif tetap tentang diri sendiri, mengenai

kemampuan, bakat, kepemimpinan, inisiatif dan sifat-sifat lain, serta kondisi- kondisi yang mewarnai perasaan manusia.

  Maslow (dalam Iswidharmanjaya, 2004: 13) mengatakan bahwa: Percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan dalam aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan dalam diri). Dengan percaya diri, seseorang akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri. Sementara itu, kurang percaya diri dapat menghambat pengembangan potensi diri. Jadi, orang yang kurang percaya diri akan menjadi seseorang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan, bimbang dalam menentukan pilihan dan sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan

diri adalah kemampuan setiap orang untuk menilai dirinya secara positif

sehingga ia akan selalu optimis, tidak takut, tidak ragu-ragu, tidak bimbang

dalam menentukan pilihan, tidak membanding-bandingkan dirinya dengan

orang lain. Dengan begitu, ia dapat menyelesaikan suatu pekerjaan ataupun

masalah, kapan dan bagaimana ia ingin melakukannya sehingga ia pun

mampu melaksanakan apa yang mereka inginkan, rencanakan, dan harapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Ciri- Ciri Orang Yang Percaya Diri

  Ciri-ciri orang yang percaya diri menurut Lie (2004: 4) adalah:

  a. Tidak bergantung pada orang lain, b.Tidak ragu-ragu dalam melakukan sesuatu, Merasa diri berharga, c. d.Memiliki keberanian untuk bertindak. Ciri-ciri orang yang percaya diri menurut Taylor (2003: 20) adalah:

  a. Merasa aman dan nyaman, b.Yakin pada diri sendiri, c. Melakukan pekerjaan sebaik mungkin sehingga pintu terbuka di kemudian hari,

  Menetapkan tujuan yang tidak terlalu tinggi sehingga mampu d. meraihnya sesuai dengan kemampuan, Memiliki kemampuan untuk bertindak dengan percaya diri, e.

  f. Memiliki kesadaran adanya kegagalan dan melakukan kesalahan dalam berusaha, Merasa nyaman dengan diri sendiri dan tidak khawatir dengan apa g. yang dipikirkan oleh orang lain, h.Memiliki keberanian untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.

  Ciri-ciri orang yang percaya diri menurut Iswidharmanjaya (2004: 31)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat sendiri, a.

  b. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru,

  c. Memiliki pegangan hidup yang kuat dan mampu mengembangkan motivasi, Mau bekerja keras untuk mencapai kemajuan, d. Memiliki keyakinan atas tindakan yang dihadapinya, e. Berani bertindak dan mengambil setiap kesempatan yang dihadapinya, f.

  g. Menerima diri secara realistis,

  h. Menghargai diri secara positif, i. Memiliki keyakinan atas kemampuan sendiri dan tidak terpengaruh oleh orang lain, Optimis, tenang, dan tidak mudah cemas, j.

  Menyadari bahwa orang lain juga memiliki kekurangan. k.

  Ada juga orang yang mempunyai kepercayaan diri yang rendah dan hal

itu dapat dilihat dari ciri-ciri orang tersebut. Iswidharmanjaya (2004: 31)

mengatakan ciri-ciri orang yang mempunyai kepercayaan diri rendah. Ciri-ciri

tersebut antara lain:

  Tidak bisa menunjukkan kemampuan yang ia miliki, a.

  Kurang berprestasi dalam studi, b. Malu-malu dan canggung, c.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Membuang-buang waktu dalam membuat keputusan karena ia masih f. ragu-ragu dalam mengambil keputusan,

g. Rendah diri, takut, dan merasa tidak aman,

  h. Apabila mengalami kegagalan, cenderung akan menyalahkan orang lain, Suka mencari pengakuan dari orang lain. i.

3. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri

  Berdasarkan ciri-ciri di atas, peneliti menyimpulkan bahwa aspek- aspek dari kepercayaan diri adalah sebagai berikut: Memiliki Konsep Diri Yang Positif a.

  Iswidharmanjaya (2004: 68) mengatakan bahwa konsep diri adalah gambaran yang dipegang seseorang menyangkut dirinya sendiri. Untuk menjadi pribadi yang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi diperlukan konsep diri yang positif.

  Konsep diri adalah penilaian menyeluruh tentang kepribadian seseorang. Konsep diri berasal dari evaluasi subjektif kita sendiri tentang perilaku kita sendiri. Kita cenderung menilai secara subjektif perilaku kita sendiri. Oleh sebab itu, konsep diri dapat bersifat positif dan negatif (Bruno,1989: 270).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

merasa terbuang, pesimis, merasa tidak dibutuhkan oleh orang lain, dan

merasa kesepian. Selain itu, ia akan menjadi kuper (kurang pergaulan),

sulit menerima diri apa adanya, pemalu, dan curiga sama orang lain

(Iswidharmanjaya,2004: 68).

  Keadaan seperti itu sangat mempengaruhi penerimaan dirinya. Sikap

menerima diri adalah kemampuan orang untuk mengakui kenyataan diri

secara apa adanya (Riyanto,2006: 52). Kemampuan untuk menerima diri

ini didasarkan pada sikap penghargaan diri. Orang yang belum mampu

menghargai dan menghormati kenyataan diri dan hidupnya, ia belum

dapat menerima diri apa adanya. Usaha untuk menerima diri sendiri

adalah belajar untuk menghargai apa pun yang ada dalam diri kita.

  Apabila anak diterima, dihargai, dan dicintai oleh orang tua, guru,

teman sebaya, dan orang lain yang berpengaruh maka akan terbentuk

konsep diri yang positif pada diri anak (Sinurat,1993: 2). Dalam hal ini,

anak akan merasa dirinya berharga dan bernilai di mata orang tuanya

apabila orang tua menunjukkan kasih sayang, perhatian, penerimaan,

cinta, dan kelekatan emosional yang tulus dengan anak sehingga rasa

percaya diri pada anak akan berkembang.

  Maka dari itu, konsep diri yang positif sangat diperlukan dalam membangun kepercayaan diri seseorang.