Evaluasi pemotongan, penyetoran, dan pelaporan pajak penghasilan pasal 21 untuk pegawai tetap - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  EVALUASI PEMOTONGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK PEGAWAI TETAP Studi Kasus di CV. Adicita Prayoga Klaten SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

  Oleh :

  ISKANDAR WIDITYA YOGA NIM : 092114049 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  EVALUASI PEMOTONGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK PEGAWAI TETAP Studi Kasus di CV. Adicita Prayoga Klaten SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

  Oleh :

  ISKANDAR WIDITYA YOGA NIM : 092114049 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa memberkati,

melindungi dan membimbingku selama ini.

Keluargaku tercinta (Bapak Wiji Rahayu, Ibu Wiwik Setyowati, Mas

Robertus Iskandar Setyo Raharjo, dan Adikku Elisabeth Isyana

  

Rahayu) terima kasih atas segala bimbingan, perhatian, doa, dan

dukungan semangat kepada penulis.

  

My Lovely Fransisca Ajeng Lestari, terima kasih atas doa, cinta,

semangat dan dukungannya hingga karya ini selesai.

  

Teman-teman seperjuanganku (Anin, Yuyud, Iponk, Yonas, Tara,

Jojo, Mita, Leo, dan Hoho) yang selalu mendukung penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTASI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: Evaluasi Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk Pegawai Tetap Studi Kasus di CV. Adicita Prayoga dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 1 Juli 2013 adalah hasil karya saya.

  Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

  Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta, 27 September 2013 Yang membuat pernyataan,

  Iskandar Widitya Yoga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Iskandar Widitya Yoga Nomor Mahasiswa : 092114049

  Demi ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “Evaluasi Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk Pegawai Tetap Studi Kasus di CV. Adicita Prayoga Klaten

  ”. Saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma, hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta, Pada Tanggal 27 September 2013 Yang menyatakan (Iskandar Widitya Yoga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Wiji Rahayu, papiku dan Wiwik Setyowati, ibuku, atas doa, nasehat, dan kesabaran dalam memberikan semangat dan dukungan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  Teman-teman Akuntansi 2009 : Tara, Suyut, Ipong, Yonas, Hoho, Yuyud, Leo, Anin, Mita, Jojo, Yanuar, Dakocan, Gomex, Topan, Angga, Petrick, dan lain-lain.

  h.

  Fransisca Ajeng Lestari, kekasihku, atas doa dan dukungan yang tulus terhadap penulis dalam penyusunan skripsi.

  g.

  Robert, kakakku dan Lisa, adikku, atas doa dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

  f.

  Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: a.

  Segenap Pegawai CV. Adicita Prayoga Klaten, terutama Ibu Sulistyowati yang banyak membantu untuk mengumpulkan data, dan memberikan semangat kepada penulis sehingga skripsi ini bisa selesai.

  d.

  Lisia Apriani, S.E., M.Si., Akt., QIA selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama masa perkuliahan di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  c.

  M. Trisnawati Rahayu, S.E.,M.Si.,Akt.,QIA selaku Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  b.

  Dr. Ir. P. Wiryono P. S.J selaku Romo Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

  e.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  i.

  Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 27 September 2013 Penulis,

  Iskandar Widitya Yoga

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................................. v PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................................... vi KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiii ABSTRAK ..........................................................................................................xiv

  

ABSTRACT .......................................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3 C. Batasan Masalah .......................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3 E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4 F. Sistematika Penelitian ................................................................. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pajak ............................................................................................ 6 B. Pajak Penghasilan Pasal 21 ......................................................... 15 C. Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 ................................................ 24 D. Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 .................................... 26 E. Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk Pegawai Tetap ............................................................... 29 F.

  Penyetoran Pajak Penghasilan Pasal 21 ...................................... 37

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  G.

  Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 ........................................ 39

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................ 43 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 43 C. Subyek dan Obyek Penelitian ...................................................... 44 D. Data Penelitian............................................................................. 44 E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 45 F. Teknik Analisis Data ................................................................... 46 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan ...................................................................... 51 B. Tujuan Perusahaan....................................................................... 56 C. Sumber Daya Manusia ................................................................ 56 D. Produksi ....................................................................................... 57 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ............................................................................. 63 B. Analisis Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21 ...................... 83 C. Analisis Penyetoran PPh Pasal 21 ...............................................103 D. Analisis Pelaporan PPh Pasal 21 .................................................106 E. Pembahasan .................................................................................111 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................128 B. Keterbatasan Penelitian ...............................................................131 C. Saran ............................................................................................131 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................133 LAMPIRAN ........................................................................................................135

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman 1.

  Penghasilan Tidak Kena Pajak ..................................................................... 22 2. Penghasilan Tidak Kena Pajak baru ............................................................ 23 3. Tarif Pajak Penghasilan Orang Pribadi ........................................................ 24 4. Tarif Pajak untuk Penerima Pensiun Sekaligus ........................................... 25 5. Formula Penghitungan PPh Pasal 21 atas penghasilan teratur .................... 31 6. Formula Penghitungan PPh Pasal 21 atas penghasilan tidak teratur ........... 33 7. Formula Penghitungan PPh Pasal 21 untuk Pegawai

  Tetap yang Dipindahtugasakan dalam Tahun Berjalan ........................... 34 8. Formula Penghitungan PPh Pasal 21 untuk Pegawai Tetap Baru yang

  Mulai Bekerja pada Tahun Berjalan ........................................................ 35 9. Jumlah Karyawan CV. Adicita Prayoga ...................................................... 57 10.

  Data Diri Pegawai Tetap Bulan Oktober Tahun 2012 ................................. 64 11. Data Diri Pegawai Tetap Bulan November Tahun 2012 ............................. 65 12. Data Diri Pegawai Tetap Bulan Desember Tahun 2012 .............................. 66 13. Data Diri Sampel Pegawai Tetap ................................................................. 70 14. Data Hasil Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Terutang

  Masa Pajak Oktober, November, dan Desember Tahun 2012 oleh CV. Adicita Prayoga ........................................................................ 74

  15. Data Hasil Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk Pegawai yang Mulai Bekerja pada Masa Pajak Oktober Tahun 2012 oleh CV. Adicita Prayoga ............................................................................... 75 16. Data Hasil Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk Pegawai yang Mulai Bekerja pada Masa Pajak November Tahun 2012 oleh

  CV. Adicita Prayoga ............................................................................... 77 17. Data Hasil Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk Pegawai yang Mulai Bekerja pada Masa Pajak Desember Tahun 2012 oleh

  CV. Adicita Prayoga ............................................................................... 78 18. Waktu dan Tempat Penyetoran PPh Pasal 21 .............................................. 82

  19. Waktu dan Tempat Pelaporan PPh Pasal 21 ................................................ 83 20.

  Data Hasil Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Terutang Masa Pajak Oktober, November, dan Desember Tahun 2012 oleh penulis ..................................................................................................... 96

  21. Data Hasil Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk Pegawai yang Mulai Bekerja pada Masa Pajak Oktober Tahun 2012 oleh penulis ..................................................................................................... 97 22. Data Hasil Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk Pegawai yang Mulai Bekerja pada Masa Pajak November Tahun 2012 oleh penulis ..................................................................................................... 99 23. Data Hasil Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk Pegawai yang Mulai Bekerja pada Masa Pajak Desember Tahun 2012 oleh penulis .....................................................................................................100 24. Tata Cara Pengisian Formulir Surat Setoran Pajak ......................................103 25. Tata Cara Pengisian SSP oleh CV. Adicita Prayoga ...................................105 26. Tata Cara Pengisian Surat Pemberitahuan Masa .........................................106 27. Tata Cara Pengisian SPT Masa oleh CV. Adicita Prayoga .........................109 28. Perbandingan Penghitungan PPh Pasal 21 oleh CV. Adicita Prayoga dan oleh penulis berdasarkan Peraturan Direktur

  Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ/2009 ..................................................115 29. Perbandingan Penghitungan PPh Pasal 21 antara

  Praktik di CV. Adicita Prayoga dan Peraturan Perpajakan yang berlaku untuk Penghasilan Teratur ..........................................................118

  30. Perbandingan Penyetoran yang dilakukan CV. Adicita Prayoga dengan Penyetoran Berdasarkan Peraturan Perpajakan ..........................122

  31. Perbandingan Pelaporan yang dilakukan CV. Adicita Prayoga dengan Pelaporan Berdasarkan Peraturan Perpajakan ............................126

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR GAMBAR GAMBAR Halaman 1.

  Struktur Organisasi CV. Adicita Prayoga ............................................... 52 2. Skema Proses Produksi ........................................................................... 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  EVALUASI PEMOTONGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK PEGAWAI TETAP

  Studi Kasus di CV. Adicita Prayoga Klaten Iskandar Widitya Yoga

  NIM : 092114049 Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2013

  Tujuan penelitian ini untuk menilai pemotongan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk Pegawai Tetap di CV. Adicita Prayoga sudah sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2009.

  Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif analisis. Data dianalisis dengan mendeskripsikan komponen dan penghitungan pemotongan, penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 21 yang dilakukan oleh CV. Adicita Prayoga; penghitungan ulang PPh Pasal 21 berdasarkan pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2009 dan membandingkannya dengan komponen dan penghitungan pemotongan yang dilakukan oleh perusahaan. Penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 21 dianalisis dengan cara membandingkan media yang digunakan, tata cara pengisian, tempat dan waktu penyampaian yang dilakukan perusahaan dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2009.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa CV. Adicita Prayoga belum sepenuhnya melakukan penghitungan pemotongan sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2009, bagian yang belum sesuai adalah penghitungan PPh Pasal 21 untuk pegawai yang dipindahtugaskan dan penentuan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) untuk pegawai baru. CV. Adicita Prayoga sudah melakukan penyetoran sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2009. CV. Adicita Prayoga belum sepenuhnya melakukan pelaporan sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2009, bagian yang belum sesuai adalah kesalahan dalam penulisan angka dan kelengkapan lampiran dalam pelaporan, yaitu Formulir 1721-I dan Formulir 1721-II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  AN EVALUATION OF CUTTING, PAYMENT AND REPORTING OF ARTICLE 21-INCOME TAX FOR PERMANENT EMPLOYEES

  A Case Study on CV. Adicita Prayoga Klaten Iskandar Widitya Yoga

  NIM : 092114049 Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2013

  The purpose of this research is to evaluate whether cutting, payment, and reporting of Income Tax Article 21 for permanent employees at CV. Adicita Prayoga is in accordance with the Regulation of the Director General of Taxation Number: PER-31/PJ/2009.

  This type of research is a case study. Data obtained by conducting interviews and documentation. The data analysis technique is descriptive analysis. Data were analysed by describing the components and calculation of cutting, payment, and reporting Income Tax Article 21 conducted by CV. Adicita Prayoga; recalculating of Income Tax Article 21 based on the Regulation of the Director General of Taxation Number: PER-31/PJ/2009 and comparing it with the components and calculation of the Income Tax Article 21 conducted by the company. The payment and reporting of Income Tax Article 21 were analyzed by comparing the media used, procedures for filling, place and time of payment and reporting conducted by the company in accordance with the Regulation of Director General of Taxation Number: PER-31/PJ/2009.

  The results showed that the CV. Adicita Prayoga did not fully cut the Income Tax Article 21 in accordance with the Regulation of the Director General of Taxation Number: PER-31/PJ/2009, especially for reassigned employees and determination of Non Taxable Income (PTKP) for new employees. CV. Adicita Prayoga has fully did the tax payment in accordance with the Regulation of the Director General of Taxation Number: PER-31/PJ/2009. CV. Adicita Prayoga did not fully perform the tax reporting in accordance with the Regulation of the Director General of Taxation Number: PER-31/PJ/2009, especially in wrongly writing numbers and incompleteness in reporting attachments, namely Form 1721-I and Form 1721-II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan populasi dunia usaha di Indonesia yang pesat merupakan indikator peningkatan potensi penerimaan negara dari sektor perpajakan. Pajak mempunyai kontribusi yang cukup tinggi dalam penerimaan negara

  non-migas. Pada beberapa tahun terakhir, penerimaan dari sektor fiskal mencapai lebih dari 70% dari total penerimaan dalam APBN (Resmi 2011:v).

  Untuk itu pemerintah perlu memaksimalkan penerimaan negara dari sektor perpajakan dan disertai kesadaran dari masyarakat untuk membayar pajak.

  PPh yang merupakan singkatan dari pajak penghasilan adalah salah satu jenis pajak yang ada di Indonesia dan dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak.

  PPh Pasal 21 merupakan salah satu jenis pajak atas penghasilan yang sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi subjek pajak dalam negeri. Pelaksanaan PPh Pasal 21 diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ/2009 tentang pedoman teknis tata cara pemotongan, penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi. Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mengalami beberapa kali perubahan, sehingga dapat mengikuti perkembangan sosial ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional dan globalisasi serta reformasi di berbagai bidang yang sangat pesat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Direktur Jenderal Pajak mempertahankan self assessment system dalam sistem pemungutan pajak. Self assessment system merupakan pemungutan pajak dengan memberikan wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar (Casavera 2009:5). Sesuai dengan self assessment

  system, wajib pajak diharapkan dapat menghitung dan membayar serta

  melaporkan secara benar sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku. Dalam pemberlakuan sistem ini kepatuhan wajib pajak diharapkan dapat meningkat, yang ditandai dengan pelaksanaan kewajiban perpajakan oleh Wajib Pajak secara sukarela.

  CV. Adicita Prayoga merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konveksi yang memotong PPh Pasal 21 untuk pegawai. Pemotong pajak sebagai pemberi kerja menghitung PPh Pasal 21 bagi pegawai dan melaporkan pemotongan PPh Pasal 21 ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

  Pajak penghasilan yang dipotong, disetor, dan dilaporkan oleh pemotong pajak harus berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku. Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman terhadap undang-undang perpajakan dan peraturan- peraturan perpajakan yang berlaku. Penghitungan yang belum mengacu pada peraturan perpajakan yang berlaku akan menyebabkan kesalahan dalam penghitungan pajak terutang, sehingga menyebabkan kesalahan juga dalam memasukkan data penghitungan ke dalam Surat Setoran Pajak dan Surat Pemberitahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis ingin mengevaluasi pemotongan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk pegawai tetap di CV. Adicita Prayoga Klaten sudah sesuai dengan peraturan perpajakan.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah : Apakah pemotongan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan

  Pasal 21 untuk pegawai tetap atas penghasilan teratur di CV. Adicita Prayoga Klaten sudah sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku? C. Batasan Masalah Penelitian ini berhubungan dengan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 21 untuk Pegawai Tetap atas penghasilan teratur di CV. Adicita Prayoga Klaten. Dalam penelitian ini akan dibatasi pada permasalahan yaitu penghitungan yang berkaitan dengan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 21 untuk Pegawai Tetap masa pajak Oktober, November dan Desember tahun 2012.

  D. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk menilai pemotongan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk Pegawai Tetap di CV. Adicita Prayoga Klaten sudah sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini bermanfaat bagi beberapa pihak antara lain : 1.

  Bagi penulis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan penulis dalam bidang perpajakan serta dapat menerapakan ilmu yang diperoleh selama kuliah dan mempraktikkannya dalam kondisi yang sesungguhnya.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi pustaka bagi Universitas Sanata Dharma yang dapat digunakan untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa dan sebagai perbandingan untuk penelitian mendatang.

  3. Bagi perusahaan terkait Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi pelengkap atau masukan sekaligus pertimbangan dalam meningkatkan kualitas kemajuan perusahaan.

F. Sistematika Penulisan

  Bab I Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Bab II Tinjauan Pustaka Bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas penulis dan akan digunakan sebagai dasar untuk mendukung pengolahan data yang diperoleh.

  Bab III Metode Penelitian Bab ini berisi uraian mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, data penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

  Bab IV Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisi uraian mengenai uraian singkat obyek yang diteliti. Bab V Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi deskripsi data, analisis data, dan pembahasannya. Bab VI Penutup Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis data, keterbatasan penelitian, dan saran untuk perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pajak 1. Definisi Pajak Menurut Soemitro dalam Mardiasmo (2011:1)

  “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum ”.

  Menurut Djajadinigrat da lam Resmi (2011:1) “Pajak adalah suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan secara umum

  ”. Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 dalam Resmi (2011:18)

  “Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat ”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa karateristik yang melekat pada pengertian pajak, adalah sebagai berikut ini : a.

  Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaannya yang sifatnya dapat dipaksakan.

  b.

  Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.

  c.

  Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

  d.

  Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai public investment.

  e.

  Secara khusus, undang-undang menambahkan bahwa penggunaan iuran pajak adalah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (pemerataan kesejahteraan).

2. Fungsi Pajak

  Menurut Waluyo (2006), terdapat dua fungsi pajak, yaitu fungsi

budgeteir (fungsi penerimaan) dan fungsi reguler (mengatur).

  a.

  Pajak mempunyai fungsi budgetair, artinya pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran- pengeluaran pemerintah. Sebagai contoh yaitu dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b.

  Pajak mempunyai fungsi reguler, artinya pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. Sebagai contoh yaitu dikenakannya pajak yang lebih tinggi terhadap minuman keras, dapat ditekan. Demikian pula terhadap barang mewah.

3. Jenis Pajak

  Menurut Resmi (2011), terdapat berbagai jenis pajak, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: a.

  Menurut golongan, pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1)

  Pajak langsung: pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain. Contoh: Pajak Penghasilan (PPh).

  2) Pajak tidak langsung: pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

  b.

  Menurut sifat, pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1)

  Pajak subjektif: pajak yang pengenaannya memerhatikan keadaan pribadi Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaan subjek. Contoh: Pajak Penghasilan (PPh).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2) Pajak objektif: pajak yang pengenaannya memerhatikan objeknya baik berupa benda, kekayaan, perbuatan, atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memerhatikan keadaan pribadi Subyek Pajak (Wajib Pajak) maupun tempat tinggal. Contoh: PPN, PPnBM, dan PBB.

  c.

  Menurut lembaga pemungut, pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1)

  Pajak negara (Pajak pusat): pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya. Contoh: PPh, PPN dan PPnBM, PBB, BPHTB.

  2) Pajak daerah: pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah tingkat I (pajak provinsi) maupun daerah tingkat II

  (pajak kabupaten/kota) dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing-masing. Contoh: Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan, Pajak Rokok, Pajak Hotel, Pajak Parkir, dan lain-lain.

4. Tata Cara Pemungutan Pajak

  Tata cara pemungutan pajak menurut Resmi (2011) terdiri atas stesel pajak, asas pemungutan pajak, dan sistem pemungutan pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a.

  Stelsel Pajak 1)

  Stelsel Nyata (Riil) Stelsel ini menyatakan bahwa pengenaan pajak didasarkan pada obyek yang sesungguhnya terjadi (untuk PPh maka obyeknya adalah penghasilan). Kebaikan stelsel ini adalah pajak yang dikenakan lebih realistis. Sedangkan kelemahannya adalah pajak baru dapat dikenakan pada akhir periode (setelah penghasilan riil diketahui).

  2) Stelsel Anggapan (Fiktif)

  Stelsel ini menyatakan bahwa pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh undang-undang.

  Kebaikan stelsel ini adalah pajak dapat dibayar selama tahun berjalan, tanpa harus menunggu pada akhir tahun. Sedangkan kelemahannya adalah pajak yang dibayar tidak berdasarkan pada keadaan sesungguhnya.

  3) Stelsel Campuran

  Stelsel ini menyatakan bahwa pengenaan pajak didasarkan pada kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan. Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan, kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya. Bila besarnya pajak menurut kenyataan lebih besar dari pada pajak menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  anggapan, maka Wajib Pajak harus menambah. Sebaliknya, jika lebih kecil kelebihannya dapat diminta kembali.

  b.

  Asas Pemungutan Pajak 1)

  Asas Domisili Asas ini menyatakan bahwa negara berhak mengenakan pajak atau seluruh penghasilan Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak dalam negeri.

  2) Asas Sumber

  Asas ini menyatakan bahwa negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak. 3)

  Asas Kebangsaan Asas ini menyatakan bahwa pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara.

  c.

  Sistem Pemungutan Pajak 1)

  Official Assessment System Sistem pemungutan pajak yang memberi kewenangan aparatur perpajakan (fiskus) untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Ciri-cirinya :

  a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus.

  b) Wajib Pajak bersifat pasif.

  c) Utang pajak timbul setelah dikeluarkannya surat ketetapan pajak oleh fiskus.

  2) Self Assessment System

  Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang Wajib Pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perudang-undangan perpajakan yang berlaku. Ciri-cirinya:

  a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib Pajak sendiri.

  b) Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak yang terutang.

  c) Fiskus tidak ikut campur tangan dan hanya mengawasi. 3)

  With Holding System Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Ciri-cirinya: wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan Wajib Pajak.

  d.

  Syarat Pemungutan Pajak 1)

  Syarat Keadilan Pemungutan pajak dilaksanakan secara adil baik dalam peraturan maupun realisasi pelaksanaannya.

  2) Syarat Yuridis

  Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang yang ditujukan untuk menjamin adanya hukum yang menyatakan keadilan yang tegas, baik untuk negara maupun untuk warganya.

  3) Syarat Ekonomis

  Pemungutan pajak tidak boleh menghambat ekonomi rakyat, artinya pajak tidak boleh dipungut apabila justru menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat. 4)

  Syarat Finansial Pemungutan pajak dilaksanakan dengan pedoman bahwa biaya pemungutan tidak boleh melebihi hasil pemungutannya.

  5) Syarat Sederhana

  Sistem pemungutan pajak harus dirancang sesederhana mungkin untuk memudahkan pelaksanaan hak dan kewajiban Wajib Pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Tarif Pajak

  Menurut Waluyo (2006), struktur tarif pajak yang berhubungan dengan pola presentase tarif pajak dikenal 4 (empat) macam tarif: a.

  Tarif Pajak Proporsional (Sebanding), adalah tarif pajak berupa persentase tetap terhadap jumlah berapa pun yang menjadi dasar pengenaan pajaknya. Contoh dikenakan Pajak Pertambahan Nilai 10% atas penyerahan Barang Kena Pajak.

  b.

  Tarif Pajak Progesif, adalah tarif pajak yang persentasenya menjadi lebih besar apabila jumlah yang menjadi dasar pengenaannya semakin besar. Sebagai contoh Pajak Penghasilan. Memerhatikan kenaikan tarifnya, tarif progresif dapat dibagi menjadi: 1)

  Tarif Progresif Progresif: dalam hal ini kenaikan persentase pajaknya semakin besar.

2) Tarif Progresif Tetap: kenaikan persentasenya tetap.

  3) Tarif Progresif Degresif: kenaikan persentasenya semakin menurun.

  c.

  Tarif Pajak Degresif, adalah persentase tarif pajak yang semakin menurun apabila jumlah yang menjadi dasar pengenaan pajak menjadi semakin besar.

  d.

  Tarif Pajak Tetap, adalah tarif berupa jumlah yang tetap (sama besarnya) terhadap berapa pun jumlah yang menjadi dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pengenaan pajak. Oleh karena itu, besarnya pajak yang terutang tetap. Sebagai contoh Tarif Bea Materai.

  B. Pajak Penghasilan Pasal 21 1.

  Definisi Pajak Penghasilan (PPh) Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan terhadap

  Subyek Pajak (orang pribadi, badan, Bentuk Usaha Tetap) atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam suatu tahun pajak (Resmi, 2011).

  Peraturan perundangan yang mengatur Pajak Penghasilan di Indonesia adalah UU No. 7 tahun 1983 yang telah disempurnakan dengan UU No. 7 Tahun 1991, UU No. 10 Tahun 1994, UU No. 17 Tahun 2000, UU No. 36 Tahun 2008, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri Keuangan, Keputusan Direktur Jenderal Pajak maupun Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak.

  2. Definisi Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri (Resmi, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Dasar Hukum PPh Pasal 21 Dasar hukum pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 adalah : a.

  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

  b.

  Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

  c.

  Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ/2009 tentang Pedoman Teknik Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan

  Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi.

  d.

  Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-57/PJ/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 31/PJ/2009 Tentang Pedoman Teknik Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi.

  4. Subyek PPh Pasal 21 Subyek Pajak PPh Pasal 21 adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang menerima penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kegiatan. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER- 31/PJ/2009, penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah orang pribadi yang merupakan : a.

  Pegawai, adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, baik sebagai pegawai tetap atau pegawai tidak tetap/tenaga kerja lepas berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu dengan memperoleh imbalan yang dibayarkan berdasarkan periode tertentu, penyelesaian pekerjaan, atau ketentuan lain yang ditetapkan pemberi kerja, termasuk orang pribadi yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri atau badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah. Pegawai dibedakan menjadi dua yaitu pegawai tetap dan pegawai tidak tetap. Pegawai tetap adalah pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur, termasuk anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas yang secara teratur terus menerus ikut mengelola kegiatan perusahaan secara langsung, serta pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak untuk suatu jangka waktu tertentu sepanjang pegawai yang bersangkutan bekerja penuh (full time) dalam pekerjaan tersebut. Pegawai tidak tetap/tenaga kerja lepas adalah pegawai yang hanya menerima penghasilan apabila pegawai yang bersangkutan bekerja, berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlah unit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  hasil pekerjaan yang dihasilkan atau penyelesaian suatu jenis pekerjaan yang diminta oleh pemberi kerja.

  b.

  Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua, termasuk ahli warisnya; c.

  Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan, antara lain meliputi:

  1) tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris;

  2) pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan/peragawati, pemain drama, penari, pemahat, pelukis, dan seniman lainnya;

  3) olahragawan; 4) penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator;

  5) pengarang, peneliti, dan penerjemah; 6) pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi dan sosial serta pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan;

  7) agen iklan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8) pengawas atau pengelola proyek; 9) pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantara;

  10) petugas penjaja barang dagangan; 11) petugas dinas luar asuransi; 12) distributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan kegiatan sejenis lainnya; d. Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam suatu kegiatan, antara lain meliputi: 1) peserta perlombaan dalam segala bidang, antara lain perlombaan olah raga, seni, ketangkasan, ilmu pengetahuan, teknologi dan perlombaan lainnya;

  2) peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, atau kunjungan kerja;

  3) peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai penyelenggara kegiatan tertentu;

  4) peserta pendidikan, pelatihan, dan magang; 5) peserta kegiatan lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Obyek Pajak PPh Pasal 21 Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-

  31/PJ/2009, penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah: a. penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap, baik berupa penghasilan yang bersifat teratur maupun tidak teratur; b. penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima pensiun secara teratur berupa uang pensiun atau penghasilan sejenisnya; c. penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan penghasilan sehubungan dengan pensiun yang diterima secara sekaligus berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua atau jaminan hari tua, dan pembayaran lain sejenis; d. penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang dibayarkan secara bulanan; e. imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan; f. imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan sejenis dengan nama apapun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  g.