Pengaruh ceramah dan pemberian leaflet terhadap pemilihan dan penggunaan obat diare anak oleh orang tua di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah - USD Repository

  

PENGARUH CERAMAH DAN PEMBERIAN LEAFLET TERHADAP

PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN OBAT DIARE ANAK OLEH ORANG

TUA DI DESA SUKOREJO, KECAMATAN SUKOREJO, KABUPATEN

KENDAL, JAWA TENGAH

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

  

Program Studi Farmasi

Oleh :

Galih Andre Prasetyo

  

NIM : 068114172

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PENGARUH CERAMAH DAN PEMBERIAN LEAFLET TERHADAP

PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN OBAT DIARE ANAK OLEH ORANG

TUA DI DESA SUKOREJO, KECAMATAN SUKOREJO, KABUPATEN

KENDAL, JAWA TENGAH

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

  

Program Studi Farmasi

Oleh :

Galih Andre Prasetyo

  

NIM : 068114172

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

HALAMAN PERSEMBAHAN

  !"# $% !"# $% !"# $% !"# $%

  

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus karena atas

kasih dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  

“Pengaruh Ceramah dan Pemberian Leaflet Terhadap Pemilihan dan Penggunaan

Obat Diare Anak Oleh Orang Tua di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo,

Kabupaten Kendal, Propinsi Jawa Tengah”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat terselesaikan

dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

  

1. Gubernur Propinsi Jawa Tengah yang telah memberikan ijin untuk melakukan

penelitian ini

  

2. Gubernur DIY c.q Sekretariat Daerah Pemerintah Propinsi DIY yang telah

memberikan rekomendasi penelitian

  

3. Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Pemerintah

Propinsi Jawa Tengah yang telah memberikan rekomendasi penelitian

  

4. Bupati Kabupaten Kendal yang telah memberikan ijin untuk melakukan

penelitian

  

5. Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Pemerintah

Kabupaten Kendal yang telah memberikan rekomendasi penelitian

  

6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kabupaten Kendal

yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian

  

7. Kepala Kecamatan dan Kelurahan Sukorejo yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo

  

8. Kepala Dukuh Sentul, Sapen, Ngrancak, Tlangu, Sudagaran, dan Sumber

Tlangu atas perijinan dan bantuan yang diberikan

  9. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  

10. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan nasehat, dukungan, dan petunjuk.

  

11. Ibu dr. Fenty, M.Kes.,Sp.PK dan Bapak Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku

dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan.

  

12. Ibu-ibu di Desa Sukorejo yang telah bersedia menjadi responden dalam

penelitian ini.

  

13. Bapak dan ibuku yang tercinta yang selalu berdoa, memberikan semangat,

dukungan dan perhatian dalam menyelesaikan penelitian ini

  

14. Kakak-kakakku, Mas Dedi dan Mas Geri yang selalu memberikan dukungan.

  

15. Sahabat seperjuanganku Nana Kartika atas bantuan dan kerja sama dalam

penelitian ini sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik

  

16. Teman-teman PMK APOSTOLOS Universitas Sanata Dharma atas doa dan

dukungannya.

  17. Seluruh temanku di Universitas Sanata Dharma atas dukungan dan doanya.

  Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna karena

keterbatasan pikiran, waktu dan tenaga. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

  

kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik lagi. Semoga

skripsi ini memberikan manfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

  Yogyakarta, Juli 2010 Penulis

  

INTISARI

Penyakit diare merupakan salah satu dari 5 penyakit utama yang diderita

anak-anak dan balita. Diare dapat mengakibatkan kematian pada anak-anak. Oleh

karena itu, orang tua perlu memahami bagaimana cara swamedikasi yang benar

dalam menangani diare pada anak.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan

pengaruh edukasi berupa ceramah, leaflet, dan ceramah+leaflet terhadap perilaku

pemilihan dan penggunaan obat diare oleh orang tua di Desa Sukorejo,

Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

  Metode penelitian yang dipakai adalah penelitian eksperimen semu

(quasi experiment) dengan rancangan non-randomized pretest-posttest control

grup design , yaitu dengan membandingkan antara kelompok perlakuan (ceramah,

leaflet, ceramah+leaflet) dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan edukasi

dan melihat perubahan perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) responden.

Masing-masing kelompok diberikan kuesioner berupa pretest dan posttest.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki anak usia 2-12

tahun dan pernah melakukan swamedikasi.

  Hasil uji wilcoxon dengan taraf kepercayaan 95% memperlihatkan

perubahan perilaku pada metode ceramah dan metode ceramah+leaflet

memberikan perbedaan yang signifikan. Dengan uji mann-whitney menunjukkan

bahwa metode ceramah+leaflet secara signifikan dapat meningkatkan perilaku

responden lebih baik dibandingkan dengan metode edukasi ceramah dan leaflet.

  Kata kunci : anak-anak, orang tua, swamedikasi, ceramah, leaflet, diare.

  

ABSTRACT

Diarrhea is one of five major diseases suffered by children. Diarrhea can

cause death, therefore, parents need to understand how the correct way in

handling self-medication diarrhea in children.

  This study aimed to determine whether there is any difference in the

effect of education in the form of lectures, leaflets, and lectures+leaflets against

the selection behavior and diarrhea drug use by parents in the village of Sukorejo,

Sukorejo, Kendal district, Central Java.

  The research method used is a quasi-experimental studies (quasi-

experimental) with non-design of a randomized pretest-posttest control group

design, is to compare between treatment groups (lectures, leaflets,

speeches+leaflets) provided education with a control group given no education

and see changes in behavior (knowledge, attitudes, and actions) of respondents.

Each group is given a pretest and posttest questionnaires. The inclusion criteria in

this study are mothers who have children aged 2-12 years and never done

swamedication.

  Result of the test with a level of 95% showed changes in behavior at the

lecture method and lecture method+leaflet gives a significant difference. Mann-

whitney test showed that the method of lecture+leaflet can significantly improve

the behavior of respondents is better than other educational methods.

  Keywords: children, parents, self-medication, lectures, leaflets, diarrhea.

DAFTAR ISI

  Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………...... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………… iii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………. vii

PRAKARTA………………………………………………………... viii

  

INTISARI…………………………………………………………… xi

ABSTRACT …………………………..……………………………… xii

DAFTAR ISI……………………………………………………….. xiii

DAFTAR TABEL………………………………………………….. xvii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………. xviii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………….. xix

BAB I PENGANTAR………………………………………………

  1 A. Latar Belakang…………………………………………………..

  1 1. Permasalahan………………………………………….……..

  3

  2. Keaslian penelitian……………………………………………

  3

  3. Manfaat penelitian……………………………………………

  4 B. Tujuan Penelitian………………………………………………...

  4

  1. Tujuan umum…………………………………………………

  4

  2. Tujuan khusus………………………………………………...

  4 BAB II PENELAAHAN PUSTAKA……………………………….

  6 A. Diare……………………………………………………………...

  6 1. Definisi diare……………….………………………………...

  6 2. Gejala dan tanda………….………………………………….

  6 3. Patofisologi diare…………………………………………….

  7 4. Etiologi diare…………….…………………………………...

  9 5. Klasifikasi diare………….…………………………………..

  10 6. Penatalaksanaan diare….…………………………………….

  11 B. Pengobatan Mandiri (Swamedikasi).…………………………….

  15 C. Obat………………………………………………………………

  16 D. Edukasi...………………………………………………….……...

  18 E. Perilaku ………….………………………………………………

  18 1. Pengetahuan………………………………………………….

  19

  2. Sikap…………………………………………………………

  19 3. Tindakan……………………………………………………..

  19 F. Hipotesis……………..…………………………………………..

  20 BAB III METODE PENELITIAN………………………………….

  21 A. Jenis dan Rancangan Penelitian………………………………….

  21 B. Variabel Penelitian……………………………………………….

  22 C. Definisi Operasional……………………………………………..

  22 D. Bahan Penelitian…………………………………………………

  23 1. Populasi penelitian…………………………………………..

  23

  2. Sampel penelitian……………………………………………

  23

  3. Besar sampel dan teknik sampling…...………………………

  23 E. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………

  25 F. Instrumen Penelitian……………………………………………..

  25 G. Tata Cara Penelitian……………………………………………..

  25 1. Pengurusan izin penelitian…………………………………..

  25 2. Pembuatan kuesioner………………………………………..

  26 3. Pembuatan leaflet dan materi ceramah…………………........

  27 4. Pelaksanaan intervensi/perlakuan...………………………….

  28

  5. Pengambilan data……………………………………………

  29 H. Pengolahan Data..……..…………………………………………

  29 I. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian…………………………….

  31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………

  32 A. Karakteristik Responden…………………………………………

  32 1. Umur responden…………………………………………….

  33 2. Tingkat pendidikan…………………………………………..

  34 3. Tingkat pendapatan…………………………………………..

  35 4. Jenis pekerjaan……………………………………………….

  36 5. Angka kejadian diare pada anak……………………...……...

  37

  6. Obat diare yang digunakan…………………………..………

  38 7. Latar belakang informasi obat diare pada anak……………...

  41 B. Pengaruh Pemberian Edukasi Terhadap Perubahan Perilaku Responden………………………………………………………..

  43

C. Perbedaan Pengaruh Metode Edukasi Terhadap Perubahan Perilaku Responden ……………………………………………..

  46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………

  50 A. Kesimpulan………………………………………………………

  50 B. Saran………………………………………………………….....

  50 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………

  51 LAMPIRAN………………………………………………………… BIOGRAFI PENULIS……………………………………………… 54 129

  DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Penilaian derajat dehidrasi pada diare……………….…....

  6 Tabel 2. Klasifikasi diare berdasarkan tanda dan gejalanya………..

  7 Tabel 3. Takaran penggunaan oralit ……………….……………….

  12 Tabel 4. Data penduduk desa sukorejo periode Maret 2010.……….

  25 Tabel 5. Jenis pernyataan dalam kuesioner berdasarkan variabel......

  26 Tabel 6. Karakteristik umur…………………………………………

  34 Tabel 7. Karakteristik usia responden………………………………

  35 Tabel 8. Karakteristik tingkat pendidikan ……………...…………..

  35 Tabel 9. Karakteristik tingkat pendapatan………………………….

  37 Tabel 10. Karakteristik jenis pekerjaan……………………………....

  38 Tabel 11. Angka kejadian diare pada anak…………………………...

  39 Tabel 12. Deskripsi obat diare………………………………………..

  40 Tabel 13. Uji signifikansi dan selisih nilai rerata antara pretest dan posttest setelah 1 bulan…………………………….............

  44 Tabel 14. Perbedaan signifikansi nilai pretest, posttest, dan selisih pretest posttest masing-masing kelompok terhadap variabel perilaku…………………………………………...

  46 Tabel 15. Perbandingan perbedaan kelompok uji terhadap perubahan perilaku……………………………………….....................

  47 Tabel 16. Manfaat edukasi bagi responden………………………......

  49

  DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.

  Gambar 2.

  Tanda peringatan obat bebas terbatas……………………. Proses terbentuknya sikap dan reaksi..………..………….

  17

  19 Gambar 3. Skema rancangan non-randomized pretest-posttest control grup design …………………...……...…………..

  21 Gambar 4. Deskripsi obat diare yang sering digunakan responden….

  39 Gambar 5. Latar belakang informasi obat diare pada anak...………..

  42 Gambar 6. Selisih rerata pretest dan posttest…….…………………..

  45

  DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Kuesioner…………………………………………...

  Lampiran 17.

  67

  66

  66

  65

  Surat izin dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah…..

  Surat izin dari kampus……………………………... Surat izin dari Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi DIY……………………………………......

  Perbedaan pengaruh metode edukasi terhadap perubahan perilaku responden……………………...

  

Latar belakang informasi obat diare pada anak….

Pengaruh pemberian edukasi terhadap perubahan perilaku …………………………………………….

  Karakteristik tingkat pendapatan ….………………

Frekuensi diare anak dalam 1 tahun……………..

  Lampiran 15. Lampiran 16.

  54 Lampiran 2. Uji validitas dan reliabilitas..……………………….

  Lampiran 14.

  Lampiran 11. Lampiran 12. Lampiran 13.

  65 Lampiran 10.

  64 Lampiran 9. Karakteristik jenis pekerjaan ………………………

  63 Lampiran 8. Karakteristik tingkat pendidikan…..………………

  63 Lampiran 7. Karakteristik umur anak………….……………….

  62 Lampiran 6. Karakteristik umur …………...……………………

  61 Lampiran 5. Total tindakan semua kelompok .………………...

  60 Lampiran 4. Total sikap semua kelompok …….……………….

  58 Lampiran 3. Total pengetahuan semua kelompok...…………….

  82 117 118 119

  Lampiran 18. Surat izin dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Kendal……... 121 Lampiran 19. Surat izin dari Badan Perencanaan Pembanguan Daerah Kabupaten Kendal……………..………..…. 122

Lampiran 20. Peta Desa Sukorejo...………………………………. 124

Lampiran 21. Leaflet……………………………………………… 125

Lampiran 22. Ceramah…………………………………………… 127

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Diare di Indonesia masih merupakan penyakit utama yang sering diderita

  

oleh anak-anak di Indonesia dan menempati urutan kelima dari 10 penyakit utama

pada pasien rawat jalan di rumah sakit (Adisasmito, 2007; Puspitaningrum,

Rahayu, Rusana, 2006). Berdasarkan survei Departemen Kesehatan Republik

Indonesia tahun 2006, menyebutkan bahwa penyakit diare merupakan salah satu

dari 5 penyakit utama yang diderita anak-anak dan balita. Hal ini dapat dilihat dari

angka kejadian diare di Indonesia sekitar 423 per 1.000 penduduk pada semua

umur, dengan kejadian pada anak sekitar 254-338 kejadian. Tingginya kejadian

diare dipicu oleh pengelolaan air yang buruk dan faktor perilaku hidup sehat

masyarakat yang rendah, terutama di daerah pedesaan (Anonim, 2006 a).

  Dilihat dari angka kejadian diare pada anak-anak, maka anak-anak

menjadi perhatian khusus bagi tenaga medis dan orang tua terkait kesehatan anak.

  

Menurut Sinuhaji (2007), dari 200-400 kejadian diare dari 1000 penduduk per

tahun, 60-80% dialami oleh anak-anak dan sebanyak 50-60% penderita akan

meninggal bila tidak mendapatkan pertolongan. Data dari Departemen Kesehatan

Indonesia menunjukkan bahwa setiap anak kira-kira akan mengalami serangan

diare sebanyak 1,6-2 kali dalam setahun (Widoyono, 2008).

  Diare akan menyebabkan anoreksia (kurangnya nafsu makan) sehingga

mengurangi asupan gizi anak, dan diare dapat mengurangi daya serap usus. Dalam

keadaan infeksi, kebutuhan terhadap sari makanan pada anak akan meningkat,

  

sehingga setiap serangan diare akan menyebabkan kekurangan gizi. Jika hal ini

berlangsung terus-menerus akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada

anak (Widoyono, 2008).

  Dengan demikian diperlukan pengetahuan orang tua dalam penanganan

diare pada anak. Orang tua dapat mengerti penyebab diare, akibat diare yang tidak

diobati, cara pencegahan diare, dan pengobatannya. Dengan meningkatnya

pengetahuan orang tua dalam penanganan diare pada anak, diharapkan orang tua

dapat melakukan swamedikasi diare pada anak. Ikut sertanya orang tua dalam

penanganan diare ini juga, akan memperingan kerja tenaga medis dan orang tua

dapat menjadi dokter bagi keluarga terutama ibu. Peran orang tua sangat vital,

karena hanya orang tua yang dapat mengerti dan mengawasi anak ketika anak

sedang sakit. Dalam swamedikasi, obat-obatan yang dipakai biasanya obat-obatan

yang bebas dijual di warung obat dan apotik, yang bisa dibeli tanpa disertai resep

dokter. Obat-obatan tersebut adalah golongan obat bebas, bebas terbatas, dan obat

herbal. Dengan obat-obat yang dijual bebas tersebut, diharapkan masyarakat dapat

lebih peduli akan kesehatan dan diharapkan kesehatan masyarakat di Indonesia

meningkat (Widodo, 2004).

  Penelitian ini dilakukan di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo,

Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Dengan subyek uji ibu-ibu masyarakat di Desa

Sukorejo. Pemilihan ibu-ibu sebagai subyek uji, karena ibu-ibu yang bisa

mengatur dan merawat anak dengan baik. Serta dapat memberikan edukasi

tentang kesehatan anak, agar anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak

yang sehat dan tidak mudah sakit.

  1. Permasalahan

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  

a. Bagaimana karakteristik responden pada kelompok perlakuan dan kontrol yang

melakukan swamedikasi diare pada anak?

b. Apakah terdapat perbedaan peningkatan perilaku antara kelompok kontrol

dengan kelompok perlakuan?

c. Apakah terdapat perbedaan perubahan perilaku antara kelompok yang

memperoleh edukasi berupa ceramah, ceramah+leaflet, dan leaflet?

  2. Keaslian penelitian Penelitian ini menyerupai dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya:

a. Evaluasi Kerasionalan Swamedikasi Kandidiasis Vaginal (Keputihan) oleh

Wanita Pengunjung Apotek di Kota Yogyakarta Periode Agustus 2006 (Maria,

  2006).

  

b. Identifikasi Permasalahan Perilaku Swamedikasi Penyakit Asma oleh Ibu-ibu

di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2007 (Lindrawati, 2007).

  

c. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Tingkat pendapatan Dengan Perilaku

Swamedikasi Diare Oleh Ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Darusman, 2008).

Penelitian diatas berbeda pada hal tujuan penelitian, subjek penelitian, waktu

penelitian, lokasi penelitian, dan kajian penelitian. Penelitian yang dilakukan saat

ini adalah melihat pengaruh pemberian edukasi berupa pemberian leaflet,

  

ceramah, dan ceramah+leaflet yang dilihat dari perilaku orang tua dalam

pemilihan dan penggunaan obat diare anak di Desa Sukorejo, Kecamatan

Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah tahun 2010.

3. Manfaat penelitian

  

a. Mengetahui pengaruh pemberian edukasi dengan metode leaflet, ceramah, dan

ceramah+leaflet dilihat dari pemilihan dan penggunaan obat diare pada anak di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

  

b. Mengetahui perbedaan metode edukasi yang diberikan terhadap perubahan

perilaku orang tua dalam memilih dan menggunakan obat diare pada anak di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

  

c. Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan perilaku

masyarakat khususnya orang tua, mengenai pemilihan dan penggunaan obat diare pada anak di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pengaruh edukasi berupa

ceramah, leaflet, dan ceramah+leaflet mengenai diare pada anak terhadap

perubahan perilaku orang tua di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten

Kendal, Jawa Tengah.

  2. Tujuan khusus

a. Mengetahui karakteristik responden pada kelompok perlakuan dan kontrol yang melakukan swamedikasi diare pada anak.

  

b. Mengetahui perbedaan peningkatan perilaku antara kelompok kontrol dengan

kelompok perlakuan.

  

c. Mengetahui perbedaan perubahan perilaku antara kelompok yang memperoleh

edukasi berupa ceramah, ceramah+leaflet, dan leaflet.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Diare

  1. Definisi Diare adalah buang air besar dalam bentuk cair atau feses yang tidak

berbentuk (unformed stools) dengan frekuensi lebih dari tiga kali dalam sehari,

disertai dengan sakit dan kejang perut dan bisa mengakibatkan dehidrasi (Anonim,

2006 b; Zein, 2004; Barkin, 1995). Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan

Dunia WHO, diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari

(Nasronudin, 2007).

  Dehidrasi adalah hilangnya cairan di dalam tubuh, sehingga jumlah

cairan tubuh berkurang antara 5% sampai 10%. Dikatakan dehidrasi ringan jika

cairan tubuh yang hilang 5%. Dikatakan dehidrasi berat jika cairan tubuh yang

hilang 10%. Penilaian derajat dehidrasi pada diare dapat dibagi menjadi, dehidrasi

ringan, sedang, dan dehidrasi berat (Anonim, 2007 b). Berikut tabel penilaian

derajat dehidrasi:

  

Tabel 1. Penilaian Derajat Dehidrasi Pada Diare

Penilaian Tanpa Dehidrasi Dehidrasi ringan/ Dehidrasi berat sedang

  Keadaan umum Baik Gelisah, rewel Lesu, tidak sadar Normal Cekung Sangat cekung

  Mata Air mata Ada Tdak ada Tidak ada Mulut, lidah Basah Kering Sangat kering

Rasa haus Minum/ biasa Sangat haus Malas/ tidak bisa minum

Kekenyalan kulit Normal Kembali lambat Kembali sangat lambat

  (Anonim, 2007 b)

  2. Gejala dan tanda

  a. Gejala - Badan terasa lemas, dan tidak bertenaga.

  • Perut terasa sakit, seakan-akan usus melilit.
  • Terjadi demam (untuk diare yang diakibatkan oleh adanya infeksi).

  b. Tanda - Berak cair atau lembek lebih dari 3 kali dalam sehari.

  • - Badan anak terasa panas (untuk diare yang diakibatkan adanya infeksi).

  • Anak terlihat pucat, lemas, rewel, dan tidak mau makan.
  • Terjadi dehidrasi (Nasronudin, 2007).

  Sedangkan menurut Longe (2005), mengklasifikasi diare berdasarkan tanda dan gejalanya menjadi diare ringan, sedang dan berat.

  

Tabel 2. Klasifikasi diare berdasarkan tanda dan gejalanya (Longe, 2005)

Diare ringan Diare sedang Diare berat

Buang air besar 3 kali sehari, tekanan darah normal, dan tidak terjadi penurunan tekanan darah ketika berdiri, demam ringan atau tanpa demam, haus ringan, dan mulut kering terutama di bawah lidah.

  

Buang air besar 4-5 kali

sehari, demam lebih dari

38ºC, kehilangan

kekenyalan kulit, tekanan

darah normal dengan

penurunan sedikit tekanan

darah saat berdiri, dan

mulut kering.

  Buang air besar > 6 kali sehari, demam lebih dari 38ºC, menunjukkan gejala hypoperfusi seperti syok akibat penurunan sirkulasi darah, lethargi, penurunan kesadaran, penurunan turgor, kulit yang ekstrim, hipotensi orthostatic dengan takikardi, oligouria, metabolik asidosis, kulit yang dingin dan lembab, sakit perut yang sangat.

3. Patofisiologi

  Mekanisme diare bergantung pada penyebab diare tersebut. Mekanisme ini meliputi:

  

a. Diare sekretori, terjadi ketika usus halus dan usus besar mensekresi air dan

elektrolit lebih banyak daripada yang diabsorpsi. Hal tersebut dapat disebabkan karena gangguan dari penggunaan obat laksatif yang berlebih, toksin bakteri, dan meningkatnya hormon sekretin. Pada diare infeksius perubahan proses sekresi dan absorpsi ini terjadi akibat aktivitas toksin yang dikeluarkan oleh bakteri di mukosa usus. Toksin ini akan mengaktivasi enzim adenilat siklase, yang menyebabkan peningkatan AMP (Adenosil monofosfat) siklik intrasel. Adanya AMP siklik akan meningkatkan menurunnya absorpsi Na+ dan meningkatkan sekresi Cl-. Diare sekretori dapat diterapi dengan antibiotik apabila penyebabnya adalah bakteri, adsorben dapat digunakan untuk membantu penyerapan toksin.

  

b. Diare osmotik, terjadi ketika larutan dari makanan yang dicerna tidak dapat

diabsorpsi secara sempurna oleh usus halus masuk ke lumen usus. Larutan tersebut kemudian menyebabkan penarikan air dan elektrolit ke dalam lumen usus karena usus berusaha menyesuaikan tekanan osmotik isi usus dengan plasma. Diare osmotik diakibatkan sindrom malabsorpsi, dan komsumsi makanan terlalu asam atau pedas. Diare osmotik dapat diterapi dengan terapi non-farmakologis yaitu pengaturan makanan.

  

c. Diare eksudatif, terjadi ketika lapisan mukosa usus mengalami peradangan atau

luka yang mengakibatkan gangguan absorpsi cairan dan keluarnya serum, protein, lendir serta darah ke saluran cerna. Diare eksudatif disebabkan karena infeksi, penyakit crohn, dan kanker. Diare eksudatif dapat diterapi dengan obat-obatan antiinflamasi.

  

d. Gangguan motilitas, dapat menyebabkan diare dengan mekanisme, yakni

mengurangi waktu kontak antara makanan dengan dinding usus halus, dan pengosongan usus besar yang terlalu cepat. Diare ini dapat diterapi dengan penggunaan obat antimotilitas.

  Diare osmotik dan sekretori termasuk diare akut sedangkan diare

eksudatif dan gangguan motilitas termasuk diare kronis (Longe, 2005; Anonim,

2008 a).

4. Etiologi

  Penyebab diare dapat dikelompokkan menjadi:

a. Faktor infeksi : Bakteri : Escherichia coli, Shigella sp., Vibrio cholera.

  • Pada penderita diare yang diakibatkan agen bakteri, biasanya terjadi pada bagian usus halus. Penderita biasanya akan mengalami diare dengan feses cair yang banyak, nyeri abdomen bagian atas, mual, muntah, kram, dan disertai adanya demam. Apabila yang diserang pada bagian usus besar, maka akan menimbulkan sindrom seperti disentri. Sindrom ini dapat mengakibatkan terjadinya demam, kram abdomen, tenesmus (ketegangan), feses bervolume sedikit yang jarang dan mungkin mengandung darah dan lendir (Longe, 2005).
  • Rotavirus sering menyebabkan diare akut terutama pada bayi dan balita usia 6 hingga 12 bulan. Tanda-tanda klinis termasuk periode inkubasi

  : Rotavirus, Adenovirus. Virus

  12 hingga 48 jam, diikuti dengan muntah, diare cair dan demam ringan (Longe, 2005).

  • Jamur : Candida enteritis
  • Parasit : Giardia lamblia, Cryptosporidium, Entamoeba histolytica.

  Giardia lamblia sering menginfeksi pada usus halus yang biasanya terjadi pada anak-anak, wisatawan, dan pendaki. Gejalanya berupa feses cair, kram abdomen, kembung dan nyeri epigastric. Pada Entamoeba histolytica biasanya terjadi di daerah dengan sanitasi yang rendah dan biasanya menyerang pada anak-anak, wisatawan, dan pekerja migran.

  Gejalanya berupa kram berat dan disentri 3-10 hari (Longe, 2005).

b. Bukan faktor infeksi:

  • Alergi makanan : makanan pedas.
  • Gangguan metabolik atau malabsorbsi: penyakit celiac, cystic fibrosis pada pankreas.
  • Keracunan makanan.
  • Obat-obatan : antibiotik, obat pencahar.
  • Penyakit usus : colitis ulcerative, crohn disease, enterocolitis
  • Emosional atau stress c. Penyakit infeksi : otitis media, infeksi saluran kemih (Betz, 2002).

5. Klasifikasi

  Berdasarkan lama serangannya, diare dibedakan menjadi 2 macam:

a. Diare akut, yaitu diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat,

  utamanya adalah infeksi. Sering disertai gejala muntah, demam, dan nyeri perut (Nasronudin, 2007).

  

b. Diare kronis, diare yang lebih dari 3 minggu (pada dewasa) atau lebih dari 2

minggu (pada bayi dan anak-anak) penyebabnya bervariasi. Dapat disebabkan infeksi, misalnya dari diare akut yang tidak ditangani dengan baik, gangguan pencernaan, bahan makanan, intoleransi laktosa atau pun akibat penyakit peradangan pada usus (Barkin, 1995).

6. Penatalaksanaan

  a. Tujuan terapi Tujuan terapi pada pengobatan diare adalah untuk mengatur diet, mencegah pengeluaran air berlebih, elektrolit, dan gangguan asam basa, menyembuhkan gejala, mengatasi penyebab diare, dan mengatur gangguan sekunder yang menyebabkan diare (Sukandar, 2008).

  b. Prinsip pengobatan diare: - Temukan penyebabnya dan obati penyebabnya (pengobatan kausatif).

  Diare dapat disebabkan oleh faktor makanan, toksin bakteri, reaksi obat, infeksi usus, penggunaan obat pencahar, stress dan kecemasan, malabsorpsi, tumor, dan lain-lain.

Dokumen yang terkait

EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI SEKTOR NELAYAN(Studi Deskriptif Tentang Pekerja Anak di Desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik)

0 3 2

Kepemimpinan Kepala Desa Perempuan dalam Lembaga Pemerintahan Desa (Studi Kasus di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal)

2 22 167

Analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi kayu olahan sengon kayu di CV. Cipta Mandiri, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

1 12 147

POTENSI SWADAYA MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi Kasus di Desa Sidorejo, Kecamatan Sukorejo, Potensi Swadaya Masyarakat Dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sidorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo Tahun 2013).

0 2 15

POTENSI SWADAYA MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi Kasus di Desa Sidorejo, Kecamatan Sukorejo, Potensi Swadaya Masyarakat Dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sidorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo Tahun 2013).

0 1 15

Evaluasi pemilihan dan penggunaan obat selesma tanpa resep di kalangan orang tua murid kelompok bermain dan taman kanak-kanak di Kecamatan Umbulharjo.

1 13 105

Pengaruh Faktor Usia, Tingkat Pendidikan dan Tingkat Penghasilan terhadap Pola Penggunaan Obat pada Pengobatan Sendiri (Di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan) - Ubaya Repository

0 0 1

galuh Komunikasi anak dan orang tua

0 1 15

Evaluasi pemilihan dan penggunaan obat selesma tanpa resep di kalangan orang tua murid kelompok bermain dan taman kanak-kanak di Kecamatan Umbulharjo - USD Repository

0 0 103

Perbedaan pengaruh antara pemberian ceramah dengan pemberian leaflet tentang kanker serviks dan papsmear terhadap perilaku ibu-ibu PKK dengan tingkat pendidikan minimal SMA di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 182