MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 LENDAH KULON PROGO PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOORDINASI MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

  

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 LENDAH KULON PROGO

PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOORDINASI MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Biologi Oleh :

  

SIH HENDRI SAPTATI

081434007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2012

  

SKRIPSI

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 LENDAH KULON PROGO

PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOORDINASI MELALUI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE JIGSAW

  Oleh : Sih Hendri Saptati

  081434007 Telah disetujui oleh :

  Tanggal 28 September 2012

  

SKRIPSI

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 LENDAH KULON PROGO PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOORDINASI MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

  Yang telah dipersiapkan oleh: Sih Hendri Saptati

  081434007 Telah pertahankan di hadapan Panitia Penguji pada tanggal 10 Oktober 2012 dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada: Kedua orang tuaku, Yohanes Suwardi dan Sih Hardini, dan kakakku Gregorius Puspito Sukindro, yang telah memberikan doa, dukungan dan kasih sayang yang tak terbatas.

  Kasih sayang kalian menjadi sumber kekuatan hidupku.

  MOTO Tak ada yang mudah, tapi tak ada yang tak mungkin

  (Napoleon Bonaparte)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 28 September 2012 Penulis

  Sih Hendri Saptati

  

ABSTRAK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 LENDAH KULON PROGO

PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOORDINASI MELALUI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE JIGSAW

Sih Hendri Saptati

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2012

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan prestasi belajar biologi siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pokok bahasan sistem koordinasi.

  Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI IPA 2, SMA Negeri 1 Lendah Kulon Progo, Yogyakarta. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah lembar kerja siswa, pembagian kelompok, diskusi dan presentasi hasil diskusi . Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan siswa, hasil tes awal dan tes di akhir siklus, wawancara dan angket.. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan pengujian komparasi dan didukung dengan uji t.

  Nilai rata-rata untuk aspek kognitif dilihat dari tes awal adalah 63,75 dan tes akhir siklus II adalah 80. Prestasi siswa di akhir siklus II yaitu 84,38%. Aktivitas belajar siswa di awal siklus adalah 82% dan di akhir siklus II sebesar 88%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

  

ABSTRACT

  

IMPROVING STUDENT’S ACTIVITY AND ACHIEVEMENT OF

LEARNING ON THE SECOND GRADE OF STATE HIGH SCHOOL OF 1

LENDAH KULON PROGO IN THE COORDINATION SYSTEM

SUBJECT TROUGH COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE

JIGSAW

  

Sih Hendri Saptati

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2012

  This research aims to knows how the activity and the achievement learning of the students on learning biology through cooperative learning model type jigsaw in the coordination system subject.

  This research was done at the students of XI Science 2, State High School of 1 Lendah, Kulon Progo. The main component of the cooperative learning model type jigsaw were student worksheets, group discussion, discussion and presentation of discussion product. The implementation of this classroom action research was done in two cycles which consist of four stages, namely planning, action, observation and reflection. The data collection were done using observation sheets of student’s activity, mark of pretest and postest of student, interview and cuesioner. The data which obtained were analyzed by using descriptive and statistic analysis with t test.

  The mean of pretest was 63,75 and the mean of the postest II was 80. The achievement of learning of the postes II was 84,38%. The activity learning of the student from fisrt cycle is 82% and from second 87%. Based on the result of research, there can be concluded that implementation cooperative learning model type jigsaw has been able to improve the student’s activity and learning in the coordination system.

  Keyword : jigsaw, cooperative learning, sih hendri saptati

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan penyertaanNya yang tiada batas, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang penulis sebutkan berikut ini : 1.

  Drs. Antonius Tri Priantoro M.Si., selaku Kaprodi Program Studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya dengan lancar.

  2. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan, pengarahan, koreksi, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

  3. Drs. Marsudi Raharjo, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lendah Kulon Progo yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  4. Eni Setiyaningsih Dwi Astuti, S.Si., selaku guru mata pelajaran biologi kelas

  XI IPA 2 SMA Negeri 1 Lendah Kulon Progo yang telah membantu peneliti selama penelitian berlangsung.

  5. Siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Lendah Kulon Progo yang telah membantu penulis dalam pengambilan data. Terima kasih atas kerja sama yang telah diberikan selama penelitian berlangsung.

  6. Para guru dan karyawan SMA Negeri 1 Lendah Kulon Progo yang memberikan bantuan serta kemudahan sehingga penelitian ini dapat terlaksana

  7. Para dosen Pendidikan Biologi yang telah memberikan banyak pengetahuan dan inspirasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya dengan baik dan lancar.

  8. Bapak dan Ibu tercinta, Bapak Yohanes Suwardi dan Ibu Sih Hardini, yang telah memberikan kasih sayang yang mendalam dan tanpa batas.

  9. Kakakku tersayang, Gregorius Puspito Sukindro, yang telah mengajarkan cara memaknai kehidupan kepada penulis.

  10. Kekasihku, Agustinus Wahyu Susanto, yang telah memberikan kasih sayang, semangat dan keceriaan dalam hidup penulis.

  11. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2008. Terimakasih atas proses kita selama kurang lebih empat tahun ini.

  12. Teman-teman Mudika Brosot, yang telah memberikan warna tersendiri dalam langkah hidup penulis.

  13. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempuranaan penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii

  

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

  BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah .......................................... 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4 E. Hipotesis ............................................................................................ 4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5 A. Aktivitas Belajar ................................................................................ 5 B. Prestasi Belajar................................................................................... 6 C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw .................................... 8 D. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 12 E. Sistem Saraf ....................................................................................... 12 F. Kerangka Berfikir .............................................................................. 13

  A.

  Jenis Penelitian................................................................................... 14 B. Setting Penelitian ............................................................................... 14 C. Rancangan Penelitian ......................................................................... 15 D. Variabel Penelitian ............................................................................. 19 E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 19 F. Analisis Data ...................................................................................... 20 G.

  Indikator Ketercapaian ....................................................................... 23

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 24 A. Deskripsi Pelaksanaan dan Hasil Penelitian ..................................... 24 1. Siklus I .......................................................................................... 25 a. Perencanaan ........................................................................... 25 b. Pelaksanaan / Tindakan.......................................................... 26 c. Pengamatan ............................................................................ 29 d. Refleksi .................................................................................. 30 2. Siklus II ......................................................................................... 32 a. Perencanaan ........................................................................... 32 b. Pelaksanaan / Tindakan.......................................................... 32 c. Pengamatan ............................................................................ 34 d. Refleksi .................................................................................. 35 B. Analisis Hasil Penelitian .................................................................... 37

  1. Perbandingan Hasil Pretes dengan Hasil Postes ............................. 37

  2. Hasil Observasi ............................................................................. 38

  3. Angket Siswa ................................................................................ 39

  4. Hasil Wawancara .......................................................................... 40 C. Pembahasan........................................................................................ 41

  1. Peningkatan Aktivitas Belajar ......................................................... 41

  2. Peningkatan Prestasi Belajar ......................................................... 43

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 44 A. Kesimpulan ........................................................................................ 44 B. Saran .................................................................................................. 44

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Prosedur, Alat, Pelaku, Sumber Informasi, dan Cara Analisis ........ 20Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Aktivitas Siswa Secara Klasikal............................ 22Tabel 3.3 Indikator Keberhasilan Penelitian .................................................... 23Tabel 4.1 Hasil Pretes Siswa Kelas XI IPA 2 .................................................. 26Tabel 4.2 Hasil Postes Siswa Kelas XI IPA 2 Siklus I ................................... 28Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I......................... 29Tabel 4.4 Hasil Postes Siswa Kelas XI IPA 2 Siklus II .................................. 33Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ....................... 34Tabel 4.6. Hasil Uji T Nilai Pretes dengan Nilai Postes Siklus II ................... 38Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II ...................... 38Tabel 4.8 Prosentase Jawaban pada Tiap Pernyataan Angket ......................... 39Tabel 4.9 Garis Besar Hasil Wawancara.......................................................... 40

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Kemmis dan Taggart ......................................................... 15Gambar 4.1 Pengenalan Metode Jigsaw .......................................................... 31Gambar 4.2 Diskusi di Kelompok Asal ........................................................... 31Gambar 4.3 Diskusi di Kelompok Ahli ........................................................... 31Gambar 4.4 Apersepsi oleh Guru ..................................................................... 36Gambar 4.5 Diskusi di Kelompok Asal ........................................................... 36Gambar 4.6 Diskusi di Kelompok Ahli ........................................................... 36

  

DAFTAR LAMPIRAN

  lampiran 1. Sistem Saraf ................................................................................. 47 lampiran 2. Silabus .......................................................................................... 54 lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................ 58 lampiran 4. Lembar Kerja Siswa ..................................................................... 72 lampiran 5. Soal Pretes dan Postes .................................................................. 78 lampiran 6. Lembar Observasi ........................................................................ 100 lampiran 7. Kuesioner ..................................................................................... 101 lampiran 8 : Panduan Pertanyaan Wawancara Siswa ...................................... 102 lampiran 9. Hasil Pretes .................................................................................. 103 lampiran 10. Hasil Postes Siklus I.................................................................... 107 lampiran 11. Hasil Observasi Siklus I .............................................................. 110 lampiran 12. Hasil Postes Siklus II .................................................................. 111 lampiran 13. Hasil Observasi Siklus II ............................................................ 114 lampiran 14. Hasil Angket Siswa ..................................................................... 115 lampiran 15. Transkrip Wawancara ................................................................. 116 lampiran 16. Surat Ijin Melakukan Penelitian.................................................. 119 lampiran 17. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian........................... 121

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Biologi merupakan ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang

  makhluk hidup. Keberadaan ilmu biologi dalam kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Atas berfungsi untuk mengembangkan logika berpikir siswa dalam memahami gejala-gejala kehidupan pada makhluk hidup. Selain itu dengan pembelajaran biologi siswa akan semakin mencintai dan menghargai alam sebagai ciptaan Tuhan.

  Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada pembelajaran biologi siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Lendah, ditemukan adanya beberapa ketimpangan. Ketimpangan yang ditemukan adalah pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa jarang bertanya dan berpendapat. Apabila guru bertanya mengenai suatu hal secara klasikal, hanya beberapa siswa yang mencoba mengungkapkan pendapat atau jawaban. Selebihnya siswa enggan menjawab atau mengemukakan pendapat. Siswa akan mengemukakan pendapat setelah guru menunjuk salah satu siswa untuk berpendapat.

  Ketimpangan yang lain yaitu ketika diadakan diskusi kelas maka yang terjadi adalah hanya beberapa siswa yang aktif dan siswa yang lain enggan mengungkapkan pendapat atau jawaban. Biasanya yang berani mengungkapkan pendapat adalah siswa yang sama dan hal tersebut terjadi berulang-ulang. Dari observasi yang telah dilakukan, ditemukan fakta bahwa hanya siswa tertentu yang hasil wawancara, guru mengemukakan bahwa siswa yang aktif dalam pembelajaran tidak lebih dari 40% jumlah siswa.

  Selain ketimpangan-ketimpangan yang ditemukan dalam pembelajaran di kelas, ditemukan fakta bahwa rata-rata nilai biologi siswa kelas XI IPA 2 pada pokok bahasan sistem koordinasi dalam setiap tes tertulis adalah 69 atau dibawah KKM biologi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Lendah yaitu 74. Siswa yang tuntas dalam setiap tes tertulis tidak lebih dari 36% jumlah siswa. Hal tersebut diungkap berdasarkan hasil wawancara dengan guru yang bersangkutan.

  Berdasakan hasil observasi di atas dan pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas, dapat diduga bahwa rendahnya aktivitas dan prestasi belajar disebabkan terjadi karena model pembelajaran yang diterapkan di kelas kurang memfasilitasi dan mendorong setiap siswa untuk berperan aktif. Model pembelajaran yang biasanya dilakukan adalah dengan model informasi interaktif atau ceramah dan diskusi dalam kelas besar. model tersebut tidak memberikan ruang bagi setiap siswa untuk berperan aktif secara optimal dalam pembelajaran. Selain itu penggunaan model tersebut dalam setiap pembelajaran secara terus-menerus akan membuat siswa jenuh dan tidak termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran di kelas. Hal tersebut mengakibatkan prestasi belajar siswa tidak optimal, berdasarkan jumlah siswa yang tuntas dalam setiap tes tertulis.

  Atas dasar situasi tersebut, dalam penelitian akan diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi khususnya pada pokok bahasan sistem siswa dituntut untuk bertanggung jawab atas tugas yang diberikan agar diskusi dalam kelompoknya dapat berjalan dengan baik. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok harus bertukar informasi dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Di sinilah letak tanggung jawab setiap siswa terhadap kelompoknya agar tercapai tujuan bersama yaitu pemahaman yang baik mengenai materi yang dipelajari. Dengan penerapan model pembelajaran tipe jigsaw diharapkan faktor-faktor yang menyebabkan ketimpangan dalam pembelajaran dapat teratasi sehingga prestasi belajar siswa meningkat.

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

  Berdasarkan paparan di atas, dalam penelitian tindakan kelas ini, masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut : ”Apakah aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1

  Lendah Kulon Progo pada pokok bahasan sistem koordinasi dapat meningkat melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ?”

  Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah maka penelitian dibatasi pada 2 hal sebagai berikut :

  1. menjelaskan

  Materi yang digunakan adalah materi pada K.D 3.6 yaitu keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia (saraf, endokrin, dan penginderaan) pada sub bab sistem saraf.

2. Prestasi belajar yang akan ditingkatkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang dibatasi pada aspek kognitif.

C. Tujuan Penelitian

  pada pokok bahasan sistem koordinasi melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

D. Manfaat Penelitian 1.

  3. Bagi peneliti a.

  Kulon Progo pada pokok bahasan sistem koordinasi dapat meningkat melalui penggunaan model pembelajaran tipe jigsaw.

  Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditulis sebelumnya, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut : Aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri I Lendah

  Meningkatkan pemahaman dan pengalaman peneliti di dunia pendidikan.

  b.

  Mengembangkan dan mengaplikasikan teori yang telah diterima selama belajar di kampus.

  Sebagai sarana memotivasi guru untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif.

  Bagi siswa a.

  b.

  Sebagai sarana untuk menciptakan inovasi pembelajaran yang menarik bagi siswa.

  2. Bagi guru dan sekolah a.

  Siswa mampu meningkatkan prestasi belajar biologi.

  b.

  Siswa mampu meningkatkan aktivitas dalam pembelajaran.

E. Hipotesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Bloom dalam Suparno (2001) melalui bukunya yang berjudul Membangun Kompetensi Belajar mengemukakan bahwa aktivitas atau keterlibatan siswa

  secara aktif dalam kegiatan belajar merupakan indeks yang baik dari kualitas pengajaran.

  Aktivitas belajar di kelas merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Suparno (2001) berpendapat bahwa aktivitas belajar yang baik ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : 1.

  Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok secara baik.

  2. Siswa dapat mengkoordinir kerja tiap anggota dalam kelompok.

  3. Siswa aktif berpendapat dan mengemukakan jawaban dalam setiap diskusi.

  4. Siswa memberikan pendapat berdasarkan teori-teori dan fakta.

  5. Siswa memberi kesempatan kepada teman lain untuk berbicara.

  6. Siswa menghargai pendapat teman.

  7. Siswa membantu siswa lain dalam penyelesaian masalah.

  Surya (2011) dalam bukunya yang berjudul Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar mengemukakan bahwa keberhasilan dalam belajar dipengaruhi oleh sikap ketika melakukan proses kegiatan belajar. Sikap pasif dalam proses belajar dapat seperti cenderung menerima begitu saja apa yang disampaikan guru akan mengakibatkan hasil belajar tidak maksimal. Sikap seperti mengakibatkan siswa kesulitan dalam memahami materi yang sedang dipelajari. Sebaliknya, sikap selalu berperan aktif dalam pembelajaran akan mempermudah siswa untuk memahami materi yang sedang dipelajari. Kedalaman dan keberhasilan dalam belajar dipengaruhi oleh aktivitas saat melakukan proses kegiatan belajar. Oleh karena itu, keterampilan sikap dalam proses pembelajaran harus dikembangkan. Keterampilan sikap dalam proses belajar antara lain sikap kritis, aktif dan antusias.

  Belajar merupakan proses aktif. Proses aktif tersebut dapat dilakukan dengan kegiatan seperti berdiskusi, bertanya, menjawab pertanyaan dan menjelaskan pengetahuan kepada teman lain.

B. Prestasi Belajar

  Makna belajar menurut Muhhibin Syah (2004) adalah proses memperoleh pengetahuan. Belajar merupakan suatu proses yang bersifat internal. Good dan Brophy melalui Ngalim Purwanto (2000) dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan berpendapat bahwa belajar merupakan proses internal dalam diri individu dalam usahanya memperoleh hubungan-hubungan baru. Hubungan- hubungan baru tersebut berupa pengetahuan, pemahaman, pengalaman maupun keterampilan.

  Berdasarkan definisi tersebut, prestasi belajar menurut Ahira (2010) dapat dimaknai sebagai tolok ukur keberhasilan seorang siswa dalam memahami materi pelajaran. Keberhasilan siswa dalam pemahaman tersebut tidak terlepas dari penggunaan model pembelajaran yang tepat. Sedangkan Purwanto (2004) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang

  Pencapaian prestasi belajar itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Syah (2004) prestasi belajar siswa dipengaruhi bermacam-macam faktor baik eksternal maupun internal. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Faktor Internal Faktor internal adalah keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.

  Faktor internal siswa antara lain : a.

  Aspek fisiologis Kondisi jasmani yang memadai dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.

  b.

  Aspek psikologis Aspek-aspek psikologis yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran adalah tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat, dan motivasi.

  2. Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, antara lain sebagai berikut : a.

  Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.

  Guru sebagai teladan bagi siswa harus mampu memotivasi siswa untuk belajar dengan baik.

  b.

  Pemilihan metode pembelajaran Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Apapun yang termasuk perangkat program pembelajaran dituntut secara mutlak untuk menunjang tercapainya tujuan. Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik dikelas (Syah : 2004).

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

  Anita Lie (2010) dalam bukunya yang berjudul Cooperative Learning, berpendapat bahwa terdapat tiga pilihan model pembelajaran, yaitu kompetisi, individual, dan cooperative learning. Model pembelajaran kompetisi merupakan model pembelajaran yang menekankan pada prestasi yang diperoleh siswa dengan saling berkompetisi untuk menang. Model pembelajaran individual merupakan model pembelajaran yang berpusat pada individu siswa tanpa memperdulikan siswa lain. Fokus dari pembelajaran individual ini adalah siswa bertanggung jawab keberhasilan diri sendiri. Berdasarkan kedua model pembelajaran tersebut, muncul model pembelajaran yang menggabungkan keduanya yaitu model pembelajaran kooperatif.

  Model pembelajaran kooperatif dirancang untuk membangun interaksi siswa dalam kelompok melalui aktivitas diskusi. Dalam pembelajaran dengan model kooperatif, aktivitas yang dilakukan oleh siswa adalah bekerja sama dan saling membantu satu sama lain untuk menyelesaikan tugas dalam kelompok (Jacobsen, et all, 2009). Menurut Banks dalam Jacobsen et all (2009), model pembelajaran kooperatif dirancang tidak hanya untuk menyelesaikan tugas dalam pembelajaran namun untuk membangun sikap posistif antarsiswa di dalam kelas yang beragam dan multikultural.

  Model pembelajaran kooperatif memiliki suatu sistem pembelajaran yang di dalamnya terdapat aspek-aspek yang saling terkait satu sama lain. Aspek-aspek pembelajaran. Menurut Roger and Johnson melalui Anita Lie (2010), aspek- aspek yang dimaksud adalah berikut ini.

  1. Saling ketergantungan positif Saling ketergantungan positif menunjukkan adanya interaksi sosial yang saling menguntungkan. Dalam proses pembelajaran di kelas, saling ketergantungan positif akan terjadi apabila guru mampu untuk membagi tugas untuk setiap siswa dalam kelompok secara merata. Setiap siswa mendapatkan tugas yang berbeda-beda namun saling berhubungan satu sama lain. Dengan demikian, aktivitas yang dilakukan setiap siswa dalam kelompok adalah saling bekerja sama dalam mengerjakan tugas sehingga tercapai tujuan bersama dalam kelompok.

  2. Tanggung jawab perseorangan Tanggung jawab perseorangan merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama yaitu saling ketergantungan positif. Tanggung jawab diartikan sebagai keadaan wajib menanggung sesuatu. Tanggung jawab perseorangan merupakan kewajiban seseorang untuk menanggung sesuatu. Ketika setiap siswa diberi tugas yang saling mendukung satu sama lain dalam kelompok, mereka pasti akan berusaha menjalankan tugas dengan baik. Melalui tanggung jawab yang diembannya, setiap siswa dalam kelompok diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok.

  3. Tatap muka antar anggota kelompok Dalam pembelajaran kooperatif, diperlukan tatap muka antar anggota digunakan untuk saling bertukar pikiran atau pendapat satu sama lain sehingga terjadi aktivitas saling melengkapi dan memperkaya pengetahuan antaranggota dalam kelompok. Tatap muka merupakan kesempatan untuk mensharingkan hasil tugas yang telah dikerjakan tiap anggota dalam kelompok. Hal ini bertujuan untuk melengkapi tugas kelompok dengan menyatukan tugas yang telah dikerjakan oleh masing-masing anggota kelompok sehingga hasil yang dicapai merupakan hasil kerja sama kelompok.

  4. Komunikasi antar anggota kelompok Komunikasi antaranggota dalam kelompok sangat diperlukan. Komunikasi antar anggota bertujuan agar setiap anggota bersedia mendengarkan dan menanggapi pendapat anggota lainnya.

  5. Evaluasi proses kelompok Evaluasi proses kelompok dapat diartikan sebagai penilaian rangkaian tindakan dari kumpulan beberapa orang dalam menghasilkan sesuatu. Guru perlu memberikan waktu untuk evaluasi tiap anggota agar proses kelompok selanjutnya dapat berjalan lebih baik. Evaluasi tidak dilakukan setiap kali terdapat kegiatan berkelompok, namun dapat dilakukan selang beberapa waktu setelah beberapa kali siswa terlibat dalam kegiatan berkelompok.

  Evaluasi proses kelompok dapat dilakukan dengan menilik aspek-aspek berikut in. Pertama, bagaimana aktivitas kerja sama yang terjadi di dalam kelompok. Kedua, apakah setiap anggota kelompok memiliki kesetiaan terhadap orientasi tujuan. Ketiga, apakah setiap anggota kelompok bertanggung jawab terhadap terciptanya tujuan. Keempat, bagaimana kelompok memanfaatkan

  Berdasarkan uraian tersebut di atas, model pembelajaran kooperatif dapat diartikan sebagai belajar kelompok dengan aktivitas yang terstruktur. Masing- masing anggota kelompok saling tergantung satu sama lain untuk menyelesaikan tugas yang berbeda namun saling berkaitan. Tanpa disuruh, mereka akan bertanggung jawab atas tugas pribadi mereka masing-masing untuk tercapainya keberhasilan kelompok.

  Dalam mewujudkan aktivitas kerja kelompok yang terstruktur, salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan adalah jigsaw. Teknik ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawannya dari Universitas Texas dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawannya. Jigsaw merupakan tipe pembelajaran kooperatif berdasarkan kerja sama dan berbagai tanggung jawab (Lie, 2010).

  Aronson, Wilson dan Akert melalui Jacobsen (2009) dalam bukunya yang berjudul “Methods for Teaching” berpendapat bahwa jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran model kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok- kelompok kecil untuk menyelidiki suatu topik umum. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menuntut setiap anggota kelompok mengerjakan tugas yang membutuhkan tanggung jawab perorangan. Guru dapat memberikan tugas khusus kepada masing-masing siswa dalam kelompok.

  Berdasarkan uraian di atas, tahap-tahap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menurut Trianto (2011) dalam bukunya yang berjudul Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif adalah sebagai berikut : 1.

  Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok beranggotakan 4-6

  2. Siswa dibagi dalam kelompok asal.

  3. Siswa dibagi dalam kelompok ahli.

  4. Siswa ditugaskan untuk mengikuti diskusi di kelompok ahli.

  5. Siswa dari kelompok ahli kembali ke kelompok asal.

  6. Siswa dalam kelompok asal mensharingkan pengetahuan yang diperoleh dari kelompok ahli.

  7. Presentasi hasil diskusi kelompok asal.

  D. Penelitian yang Relevan

  Berdasarkan studi kepustakaan, terdapat penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Miftahus Surur (2011).

  Penelitian tersebut berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi Kelas VII B di MTs Pakis Malang.”

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I sebesar 69,66% menjadi 78,84% pada siklus II. Untuk hasil belajar terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas, pada awal siklus adalah 57,52, meningkat menjadi 78,81 pada akhir siklus. Untuk ketuntasan klasikal, pada awal siklus sebesar 19,05% meningkat menjadi 88,10% pada akhir siklus. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII B MTs Pakis Malang.

  E. Sistem Saraf

  Materi sistem saraf meliputi pengertian sistem saraf, struktur sel saraf, saraf tepi, kelainan pada sistem saraf dan pengaruh obat psikotropika dan minuman keras terhadap sistem saraf. Deskripsi mengenai materi dapat dilihat pada lampiran 1.

F. Kerangka Berfikir

  Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh faktor individu dan faktor lingkungan. Yang termasuk faktor individu antara lain aktivitas yang baik dalam kegiatan belajar. Aktivitas siswa dalam belajar dapat dilihat dari seberapa sering siswa aktif bertanya, berdiskusi, mengemukakan pendapat, memberi jawaban, dan membantu teman dalam menyelesaikan masalah pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dikelas untuk membaca, berpikir, bertanya, dan saling bekerja sama dalam kelompok sehingga prestasi belajar siswa pada pokok bahasan sistem koordinasi dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian

  tindakan kelas merupakan kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru. Guru akan melakukan tindakan- tindakan perbaikan dalam pembelajaran berdasarkan refleksi dari hasil tindakan- tindakan yang telah dilaksanakan sebelumnya.

B. Setting Penelitian 1.

  Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Lendah yang beralamat di Botokan, Jatirejo, Lendah, Kulon Progo, Yogyakarta.

  2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2012.

  3. Subyek Penelitian Subjek penelitian yang dimaksud yaitu semua siswa kelas XII IPA

  II SMA Negeri 1 Lendah pada semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 32 orang siswa, terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 26 siswa perempuan.

  4. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah tentang peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan sistem koordinasi.

C. Rancangan Penelitian

  Peneliti menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas model Spiral Kemmis dan Taggart dalam Kusumah dan Dwigatama (2009) berikut ini.

Gambar 3.1 Model Kemmis dan Taggart

   Model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakekatnya

  berupa perangkat-perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu ; perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini adalah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

  Pada gambar di atas, tampak bahwa di dalamnya terdiri dari dua perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagai dua siklus. Untuk pelaksanaan sesungguhnya, jumlah siklus sangat bergantung kepada permasalahan yang perlu diselesaikan. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil 2 siklus. Penelitian direncanakan akan dilakukan dalam 2 siklus karena apabila hasil penelitian pada siklus I belum mencapai target maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus II, dengan rencana kegiatan berikut ini.

1. Siklus I a.

  Perencanaan

  Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh peneliti terdiri dari 8 kegiatan. Pertama, peneliti mengidentifikasi masalah berdasarkan observasi dan menetapkan alternatif pemecahan masalah. Kedua, peneliti menentukan materi pokok pembelajaran. Ketiga, peneliti merencanakan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan dalam KBM. Kegiatan keempat, peneliti mengembangkan skenario pembelajaran. Kelima, peneliti menyusun pertanyaan panduan atau Lembar Kerja Siswa (LKS). Keenam, peneliti, menyiapkan sumber dan media pembelajaran termasuk properti model pembelajaran jigsaw. Ketujuh, peneliti mengembangkan format evaluasi.

  b.

  Pelaksanaan / Tindakan Pada tahap ini, peneliti akan melaksanakan kegiatan berikut ini.

1) Siswa dibagi menjadi 8 kelompok asal (nasing-masing 4 orang).

  2) Setiap kelompok menempati kelompok masing-masing dan mendapat topik masalah yang akan didiskusikan.

  3) Guru menyampaikan beberapa kesepakatan seperti kewajiban tiap anggota kelompok yang mewakili sebagai tim ahli dan waktu yang disediakan, sebagai aturan main dalam diskusi.

  4) Masing-masing kelompok mengirim wakilnya untuk berkumpul dalam kelompok ahli (tugas masing-masing siswa ditentukan oleh guru).

  5) Guru membagikan LKS berupa panduan pertanyaan sesuai topik masalah pada masing-masing kelompok ahli.

  6) Setiap kelompok ahli mendiskusikan tugasnya masing-masing. (Setiap siswa dalam kelompok ahli mengerjakan tugasnya sesuai dengan lembar

  7) Setiap siswa dalam kelompok ahli mencatat hasil diskusi dan bertanggung jawab yang sama untuk melaporkan hasil diskusinya di kelompok masing-masing.

  8) Sesuai batas waktu yang disediakan diskusi kelompok ahli diakhiri dan masing-masing perwakilan kembali kepada kelompok awal.

  9) Masing-masing kelompok berdiskusi untuk membahas topik permasalahan dan setiap wakil kelompok ahli tadi menjelaskan kepada anggota kelompok lain.

  10) Hasil diskusi masing-masing kelompok dipresentasikan secara klasikal dan dievaluasi sebagai penilaian kelompok.

  c.

  Pengamatan Selama KBM berlangsung, mitra peneliti bertugas untuk melakukan observasi keaktifan siswa. Observasi ini dilakukan dengan memakai format observasi keaktifan belajar siswa dalam kelompok.

  d.

  Refleksi Setelah KBM berlangsung, peneliti merefleksikan hal-hal berikut ini.

  1) Melakukan evaluasi mutu dan hasil dari setiap tindakan yang telah dilakukan.

  2) Melakukan pembahasan hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran, hasil diskusi siswa, dan lain-lain.

  3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus II.

2. Siklus II

  Merancang skenario pembelajaran yang baru berdasarkan evaluasi hasil refleksi dari pelaksanaan siklus I.

  b.

  Pelaksanaan / Tindakan Pada siklus II, langkah-langkah tindakan yang diterapkan sama dengan yang ada pada siklus I. Yang membedakan adalah siswa dibagi menjadi 5 kelompok asal (masing-masing 6 orang).

  Pada siklus pertama dibentuk 8 kelompok asal, sehingga akan terbentuk 4 kelompok ahli yang beranggotakan masing-masing 8 orang. Sedangkan pada siklus kedua, dibentuk 5 kelompok asal sehingga akan terbentuk 6 kelompok ahli yang beranggotakan masing-masing 5 orang, dengan catatan karena jumlah siswa 32 maka ada 2 dari 6 kelompok ahli yang beranggotakan 6 orang. Pembentukan kelompok asal pada siklus kedua lebih kecil dibandingkan siklus pertama, sehingga jumlah anggota kelompok ahli pada siklus kedua lebih sedikit dibandingkan pada siklus pertama. Dengan jumlah anggota kelompok ahli yang lebih sedikit pada siklus kedua, diharapkan efektivitas diskusi kelompok ahli pada siklus kedua dapat meningkat dibandingkan pada siklus pertama.

  c.

  Pengamatan Selama KBM berlangsung, mitra peneliti bertugas untuk melakukan observasi keaktifan belajar siswa. Observasi ini dilakukan dengan memakai format observasi keaktifan belajar dalam kelompok.

  d.

  Refleksi Setelah siklus II berlangsung, peneliti merefleksikan hal-hal berikut ini.

1) Melakukan evaluasi terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan.

  2) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya. Hal ini akan dilakukan jika pencapaian hasil belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan.

  D. Variabel Penelitian

  Variabel yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah variabel terikat yaitu aktivitas dan prestasi belajar siswa dan variabel bebas yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

  E. Instrumen Penelitian

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi perangkat pembelajaran dan perangkat pengumpulan data. Perangkat pembelajaran digunakan untuk menunjang proses pembelajaran. Sedangkan perangkat pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data penelitian.

1. Perangkat pembelajaran yang digunakan adalah sebagai berikut : a.

  Silabus (lampiran 2) b. Rencana pelaksanaan pembelajaran (lampiran 3) c. Lembar kerja siswa (lampiran 4) 2. Perangkat pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data penelitian adalah sebagai berikut : a.

  Soal pretes dan postes (lampiran 5) b.

  Lembar observasi mengenai aktivitas siswa (lampiran 6) c. Angket siswa mengenai aktivitas dan prestasi belajar (lampiran 7) d.

  Panduan pertanyaan wawancara siswa (lampiran 8)

  Adapun penggunaan instrumen berkaitan dengan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi, dan cara analisis data dalam penelitian diuraikan pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1. Prosedur, Alat, Pelaku, Sumber Informasi, dan Cara Analisis

  Data

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUNUNG RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 76

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

0 4 54

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DISERTAI MODUL HASIL PENELITIAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA POKOK BAHASAN LIMBAH SISWA KELAS X.4 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

0 4 102

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 TAMBANG.

0 2 19

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN PERHITUNGAN KIMIA.

0 2 17

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA POKOK BAHASAN JENIS KARANGAN PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA POKOK BAHASAN JENIS KARANGAN SISWA KELAS XI SMK YP COLOMADU KAR

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP MOTIVASI BELAJAR, AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN JARINGAN HEWAN KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PATTALASSANG

0 2 198

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS XI IPA 5 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X-1 POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS DI SMA KATOLIK SANTA AGNES SURABAYA

0 0 19