PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN PERHITUNGAN KIMIA.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN
PERHITUNGAN KIMIA

Oleh :
Tumpal Simalango
NIM 409131080
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

i


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kapada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan hidayahNya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi

berjudul

“Pengaruh

Penerapan

Model

Pembelajaran


Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA
Pada Pokok Bahasan Perhitungan” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : Bapak
Drs.Wesly Hutabarat, M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd , Ibu Dra. Gulmah
Sugiharti, M.Pd dan Bapak Drs. Jasmidi, M.Si sebagai dosen-dosen penguji yang
telah menyediakan waktu dan tenaga untuk menguji penulis, sehingga penulis
dapat melaksanakan ujian skripsi guna menyelesaikan studi di bangku kuliah.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. P. Maulim Silitonga,
M.S selaku dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu
Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu
penulis, juga kepada Bapak Drs. Ruji Girsang dan Ibu Rindu Silalahi dan semua
guru serta staf pengawai dan siswa/siswi kelas X SMAN 1 Sumbul yang telah ikut
membantu selama penelitian ini.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua orangtua tercinta

Ayahanda M. Simalango dan Ibunda M.br Pandiangan yang menjadi semangat
dalam menopang langkahku dengan kasih sayang, doa dan pengorbanannya yang
tidak terhingga, serta untuk sanak keluarga yang selalu memberikan doa dan
semangat kepada penulis. Terkhusus saya sampaikan terimakasih kepada seorang
yang terkasih Juliyanti S. Simanjuntak yang selalu memberikan dukungan dan

v

waktu dalam membantu menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Serta kepada
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang ikut membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak
langsung. Semoga Tuhan melimpahkan rahmat dan kasih-Nya kepada kita semua.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis berharap skripsi
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,


Februari 2014

Penulis,

Tumpal Simalango
NIM. 409131080

iii

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA
PADA POKOK BAHASAN PERHITUNGAN KIMIA
Tumpal Simalango (NIM 409131080)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA
pada pokok bahasan perhitungan kimia. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh kelas X SMA Negeri 1 Sumbul, yang berjumlah 7 kelas dan setiap kelas
terdiri dari 36 - 40 siswa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang
diambil secara acak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal
yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Dari hasil penelitian diperoleh nilai ratarata gain kelas eksperimen (0,615) dan rata-rata gain kelas control (0,445).
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji t yaitu uji pihak
kanan dan diperoleh thitung sebesar 5,059, sedangkan nilai ttabel sebesar 1,668 pada
taraf signifikan α = 0,05 dan db = 74, sehingga thitung> ttabel, Maka Ha diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA
pada pokok bahasan perhitungan kimia.

ix

DAFTAR TABEL

Tabel
Hal
2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok Belajar
Konvensional............................................................................................. 14
2.2 Tahap-Tahap Dalam Model Pembelajaran Kooperatif ............................. 15
2.3 Hubungan antara Rumus Molekul dan Rumus Empiris ............................ 24
3.1 Rancangan Penelitian ................................................................................ 32

4.1 Nilai preTes dan postTes ........................................................................... 37
4.2 Nilai rata-rata pre-Tes, post-Tes, dan peningkatan hasil belajar (gain)
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol .................................................. 37
4.3 Hasil uji normalitas distribusi hasil pre-Tes .............................................. 37
4.4 Hasil uji normalitas distribusi hasil post-Tes ............................................ 38
4.5 Hasil uji homogenitas hasil pre-Tes .......................................................... 38
4.6 Hasil uji Homogenitas hasil post-Tes ....................................................... 38

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Bagan Langkah-Langkah Penelitian..............................................
Gambar 4.1 Kurva Uji Hipotesis...................................................................
Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar...................................................................

33
39
40


x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1
2a
2b
2c
2d
3
4
5
6
7
8
9a
9b
9c
9d
9e

9f
9g
9h
10a
10b
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

26
27
28
29
30
31
32
33

Silabus ................................................................................................
RPP Kelas Eksperimen 1 Pertemuan I ...............................................
RPP Kelas Eksperimen 1 Pertemuan II..............................................
RPP Kelas Eksperimen 2 Pertemuan I ...............................................
RPP Kelas Eksperimen 2 Pertemuan II..............................................
Instrumen Penelitian Sebelum Validasi .............................................
Kunci Jawaban Instrumen Soal Sebelum Validasi.............................
Kisi-Kisi Soal Instrumen Tes Sebelum Validasi ................................
Instrumen Penelitian Sesudah Validasi ..............................................
Kunci Jawaban Instrumen Tes Sesudah Validasi...............................
Kisi-Kisi Soal Instrumen Tes Sesudah Validasi ................................

LKS tim ahli 1 pertemuan I ...............................................................
LKS tim ahli 2 pertemuan I................................................................
LKS tim ahli 3 pertemuan I................................................................
LKS tim ahli 4 pertemuan I................................................................
LKS tim ahli 1 pertemuan II ..............................................................
LKS tim ahli 2 pertemuan II ..............................................................
LKS tim ahli 3 pertemuan II ..............................................................
LKS tim ahli 4 pertemuan II ..............................................................
Soal Evaluasi pertemuan I ..................................................................
Soal Evaluasi pertemuan II ................................................................
Penyelesaian Soal Evaluasi ................................................................
Perhitungan Uji Validitas Tes ............................................................
Tabel Data Hasil Validitas Instrumen Tes .........................................
Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes ..................................................
Tabel Data Tingkat Kesukaran Instrument Tes .................................
Perhitungan Daya Beda Tes ...............................................................
Tabel Data Daya Beda Instrument Tes ..............................................
Perhitungan Reliabilitas Tes ..............................................................
Tabel Reliabilitas Instrument Tes ......................................................
Tabel Rekapitulasi Instrument Tes.....................................................

Tabel Data Hasil Penelitian ................................................................
Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians .........................
Perhitungan Uji Normalitas................................................................
Perhitungan Uji Homogenitas ............................................................
Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen ................................................
Gain Hasil Belajar Kelas Kontrol ......................................................
Perhitungan Gain (Peningkatan) Hasil Belajar ..................................
Perhitungan Uji Hipotesis ..................................................................
Dokumentasi Penelitian .....................................................................
Tabel Nilai – Nilai R-Product Moment..............................................
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) ..................................
Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi-t (Tabel t) ...................................
Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F ..........................................

Hal
45
46
52
57
60
64
68
69
71
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
101
105
108
110
112
113
115
119
120
121
122

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan setiap

manusia. Hal ini juga sama pentingnya pada suatu negara. Suatu negara dapat
berkembang bahkan sampai menuju tingkat maju jika memiliki sistem pendidikan
yang memadai. Berbagai negara maju sudah dapat menerapkan sistem pendidikan
yang dapat dengan mudah diterima oleh para masyarakatnya melalui penelitianpenelitian yang dilakukan demi untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang
lebih kompeten. Demikian juga halnya di Indonesia, sudah banyak penelitian
dibidang pendidikan yang dilakukan untuk mengembangkan sistem pendidikan di
Indonesia.
UNESCO pada tahun 2012 melaporkan bahwa Indonesia berada di
peringkat ke-64 dari 120 berdasarkan penilaian Education Development Index
(EDI) atau Indeks Pembangunan Pendidikan. Sementara itu The United Nations
Development Programme ( UNDP ) tahun 2011 juga telah melaporkan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM ) atau Human Development Index (HDI) Indonesia
mengalami penurunan dari peringkat 108 pada 2010 menjadi peringkat 124 pada
tahun 2012 dari 180 negara. Dan pada 14 Maret 2013 dilaporkan naik tiga
peringkat menjadi urutan ke-121 dari 185 negara. Data ini meliputi aspek tenaga
kerja, kesehatan, dan pendidikan. Dilihat dari kasaran peringkatnya, memang
menunjukkan kenaikan, tetapi jika dilihat dari jumlah negara partisipan, hasilnya
tetap saja Indonesia tidak naik peringkat. (Dellasera, 2013)
Peningkatan

kualitas

pendidikan

di

indonesia

dilakukan

secara

berkesinambungan dan sampai saat ini terus dlaksanakan. Berbagai upaya telah
ditempuh oleh pemerintahdalam usaha peningkatan kualitas pendidikan mulai dari
pembangunan gedung-gedung sekolah, pengadaan sarana prasarana pendidikan,
pengangkatan tenaga kependidikan sampai pengesahan undang-undang sistem
pendidikan nasional serta undang-undang guru dan dosen. Namun, sampai saat ini
semua usaha-usaha tersebut belum manampakkan hasil yang menggembirakan.

1

2

Salah satu usaha peningkatan kualitas pendidikan yang kini dilakukan pemerintah
adalah peningkatan kualitas guru dan dosen melalui sertifikasi. Melalui program
ini para guru dan dosen diharapkan betul-betul memiliki kemampuan profesional
yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar
mutu atau norma-norma tertentu, (Wena, 2009).
Menurut Faturrahman dalam Siagian (2012), peningkatan mutu pendidikan
sangat berkaitan erat dengan proses pendidikan yang terjadi dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa akan memahami
materi pelajaran dengan baik bilaa terjadi kerjasama antara guru dengan siswa.
Untuk itu, seorang guru harus mempunyai kreatifitas dan ide-ide baru untuk
mengembangkan cara penyajian materi pelajaran di sekolah. Dalam penyajian
materi seorang guru harus pandai memilih model, pendekatan, strategi dan media
yang tepat serta cara penguasaan kelas yang sesuai dengan kondisi siswa agar
siswa tidak merasa bosan tetapi justru malah tertarik untuk belajar.
Ilmu kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
yang menjelaskan tentang susunan, komposisi, struktur, sifat-sifat dan perubahan
materi, serta perubahan energi yang menyertai perubahan-perubahan materi
tersebut. Fenomena perubahan ini dapat diamati lewat penjelasan teoritis dan
deskripsi secara matematis/perhitungan.
Conpolat (1991) dalam (Khairun, 2012), mengatakan bahwa sebagian
besar materi ilmu kimia tergolong abstrak, sehingga ilmu kimia dipelajari dengan
cara penyederhanaan dari kebanyakan objek yang ada di dunia ini dan
pembahasannya tidak hanya sekedar dengan pemecahan soal-soal yang terdiri dari
angka-angka (soal numerik) melainkan juga menyertakan penjelasan-penjelasan
tentang Fenomena kimiawi yang terkandung di dalamnya. Salah satu materi
dalam ilmu kimia adalah perhitungan kimia (stoikiometri). Perhitungan kimia
merupakan materi pelajaran kimia yang membahas tentang operasi hitung yang
ada dalam ilmu kimia yang mencakup konsep mol dan hubungannya terhadap
jumlah partikel, massa dan volume zat serta perhitungan senyawa dan reaksi yang
mencakup kadar zat dalam senyawa, pereaksi pembatas, rumus empiris, rumus
molekul dan rumus air kristal (hidrat).

3

Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman peneliti selama belajar di
SMA N 1 Sumbul, masih banyak siswa yang kurang, bahkan tidak menyukai
pelajaran kimia. Adapun alasan para siswa adalah seperti masalah pada umumnya,
yaitu karena perhitungan-perhitungan yang ada dalam pelajaran kimia yang cukup
rumit. Selain itu, masalah cara mengajar guru yang kurang variatif membuat
pelajaran menjadi berjalan secara monoton. Guru lebih cenderung memakai cara
berceramah dalam menyampaikan pelajaran kepada siswa.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan
pemilihan metode mengajar yang tepat. Dengan adanya variasi dalam proses
pembelajaran dapat membuat siswa merasa mendapat pengalaman belajar yang
baru dan tidak merasakan pembelajaran yang monoton. Hal ini diharapkan
mampu menumbuhkan minat belajar siswa yang secara otomatis akan dapat
menigkatkan prestasi belajar siswa.
Model pembelajaran diarahkan pada peningkatan aktivitas siswa dalam
proses belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar berlangsung secara
optimal antara guru dan siswa. Interaksi antara guru dan siswa yang optimal
berimbas pada peningkatan penguasaan konsep siswa yang pada gilirannya dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu variasi dalam proses
pembelajaran yang bisa digunakan dalam pembelajaran kimia. Pembelajaran
kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham
konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan
sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya
berbeda. Pada pembelajaran kooperatif yang diajarkan adalah keterampilanketerampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya,
seperti menjadi pendengar yang baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi
pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja
kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan (Isjoni, 2009).
Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif tersebut adalah Jigsaw.
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran kooperatif yang

4

mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran
untuk mencapai prestasi yang maksimal (Isjoni, 2009).
Sebelumnya, model pembelajaran jigsaw telah dibawa dalam penelitian
yang dilakukan oleh Rusmala, dkk (2012) dengan persentasi kenaikan prestasi
belajar dari 80% menjadi 84%. Sunardi, (2009) dalam penelitiannya memperoleh
persentasi kenaikan prestasi belajar dari 69,06% menjadi 77,81%. Handayani,
(2012) memperoleh peningkatan hasil belajar sebesar 64,4 %.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar kimia Siswa Kelas X SMA
Pada Pokok Bahasan Perhitungan Kimia”.

1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, diperoleh identifikasi masalah pada

penelitian sebagai berikut:
1. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah.
2. Masih kurangnya minat siswa terhadap pelajaran kimia.
3. Pembelajaran yang cenderung masih berpusat pada guru.
4. Kurangnya variasi metode pembelajaran yang dipakai guru dalam
mengajar.

1.3

Batasan Masalah
Untuk membuat penelitian lebih terarah, maka diperlukan pembatasan

masalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X SMA.
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
3. Pokok bahasan yang diajarkan dalam penelitian ini adalah Perhitungan
Kimia.

5

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan batasan masalah, maka dalam

penelitian diperoleh rumusan masalah “Apakah ada pengaruh penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X
pada pokok bahasan perhitungan kimia?”

1.5

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X SMA pada pokok bahasan
perhitungan kimia.

1.6

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru, sebagai model pembelajaran alternatif yang dapat
digunakan untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa.
2. Bagi siswa, meningkatkan motivasi, minat belajar dan hasil belajar
kimia siswa.
3. Sebagai sumbangsih pemikiran bagi peneliti selanjutnya yang dengan
menggunakan model pembelajaran yang sama.

1.7

Defenisi Operasional
Untuk memperoleh persamaan persepsi dan menghindarkan penafsiran

berbeda dari beberapa istilah dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa
istilah yang digunakan.
1. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Perubahan hasil belajar
juga dapat ditandai dengan perubahan kemampuan berfikir.

Hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar kimia adalah
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif yang

6

berkaitan dengan

komposisi, struktur dan sifat, transformasi,

dinamika, dan energetika zat serta penerapannya untuk memecahkan
masalah sehari-hari dan teknologi.
2. Pembelajaran

kooperatif

tipe

jigsaw

merupakan

pembelajaran

kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal.
Penyelenggaraan metode belajar jigsaw dalam proses belajar mengajar
ddapat menumbuhkan tanggung jawab siswa sehingga terlibat
langsung secara aktif dalam memahami suatu persoalan dan
menyelesaikan secara kelompok. Pada kegiatan ini keterlibatan guru
dalamm proses belajar mengajar semakin berkurang dalam arti guru
menjadi pusat kegiatan kelas. Guru berperan sebagai fasilitator yang
mengarahkan dan memotivasi siswa untuk belajar mandiri sserta
menumbuhkan rasa tanggung jawab. Dengan kata lain pusat kegiatan
belajar mengajar berada pada siswa.
3. Perhitungan kimia merupakan materi pelajaran kimia yang membahas
tentang operasi hitung yang ada dalam ilmu kimia yang mencakup
konsep mol dan hubungannya terhadap jumlah partikel, massa dan
volume zat serta perhitungan senyawa dan reaksi yang mencakup
kadar zat dalam senyawa, pereaksi pembatas, rumus empiris, rumus
molekul dan rumus air kristal (hidrat).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan:
Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil

belajar siswa kelas X SMA N 1 Sumbul pada pokok bahasan perhitungan kimia.
Hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada pokok
bahasan Perhitungan Kimia di kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata post-test
adalah 69,5 ± 11,55 dengan peningkatan hasil belajar 61,50%, sedangkan dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol diperoleh
nilai rata-rata post-test adalah 66,18 ± 11,76 dengan peningkatan hasil belajar
44,50%.

5.2

Saran
Kepada peneliti selanjutnya yang mengunakan model pembelajaran Jigsaw

dalam proses pembelajaran, disarankan untuk tidak memaksakan kelebihan kuota
jumlah anggota dalam kelompok tim asal yang nantinya akan membuat satu
materi akan dibahas oleh lebih dari satu orang. Hal ini dapat memungkinkan salah
satu dari mereka membebankan tugas dalam tim ahli kepada anggota yang lainnya
dari kelompok asal yang sama yang memiliki materi yang sama. Untuk
mengatasinya, sebaiknya peneliti membentuk kelompok asal yang baru, sehingga
setiap siswa memiliki tanggung jawab terhadap materi yang dikuasainya.

42

43

DAFTAR PUSTAKA

Aceng, H,. dan Supriadi,. (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan, Laporan Hasil Penelitian,
Unhalu, Kendari.
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Dellasera, (2013), Kualitas Pendidikan Indonesia Refleksi 2 Mei,
http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/03/kualitas-pendidikan-indonesiarefleksi-2-mei-552591.html
Dormatio, (2013), Model Pembelajaran Konvensional,
http://dormatio.blogspot.com/2013/01/model-pembelajarankonvensional.html
Handayani, T.S., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw
Terhadap Hasil Belajar Dan Kemampuan Kritis Siswa Pada Pokok
Bahasan Koloid di MAN 1 Medan Tahun 2011/2012, Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
I wayan, S., (2010), Karakteristik Pembelajaran Kimia,
http://ekapaysmachemistri.blogspot.com/2010/12/karakteristikpembelajaran-kimia.html
Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Belajar, yogyakarta.
Khairun, N.H., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
Games Tournament Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada
materi Pokok Hidrokarbon Siswa Kelas X Semester Genap di MAN 1
Medan TA 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Kwidodo, (2012), Hakikat Pembelajaran Kimia,
http://pendidikankaatulistiwa.blogspot.com/2012/01/hakikat-pembelajarankimia.html
Purba, M., (2006), Kimia Untuk Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Qurrota, (2009), Teknik Pembelajaran Jigsaw,
http://elfalasy88.wordpress.com/2009/12/28/teknik-pembelajaran-jigsaw/

44

Rusmala, D., Dedi, R.R., dan Lin, Y.S., (2012), Model Pembelajaran Tipe Jigsaw
Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP N 4 Lubai, Laporan
Hasil Penelitian, Universitas Bina Darma, Palembang.
Siagian, W.A., (2012), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw Dengan Bantuan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Kimia Siswa SMA N 1 Percut Sei Tuan Pada materi Pokok
Kelarutan dan Hasil kali kelarutan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed,
Medan.
Simatupang, Deliwanti,. (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Dengan Menggunakan Media Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Kimia Siswa Pada Pengajaran Ikatan Kimia, Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Sunardi, (2009), Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar kimia Melalui
Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Jigsaw Bagi Kelas
X-1 Semester Genap TA 2008/2009 SMA N 1 Banjar Negara, Jurnal
Didaktika, Tahun 1 Nomor 2: 343-356.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta.
Wena, M., (2009), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara,
Jakarta.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA.

0 9 23

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS.

0 2 11

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAM ACHIEVEMENTS DIVISION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 2 22

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TIPETEAM GAMES TOURNAMENT PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

1 16 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 12 23

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N 1 SOSA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

2 4 16

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 0 23

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA.

0 1 18

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI SMA.

0 0 19

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15