Zona Kebidanan | Blogger Lampung Tengah
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
AIDS pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada musim panas
1981, apabila Centres of the Disease Control and Prevention di Amerika
Syarikat melaporkan kejadian tanpa penjelasan untuk Pneumocystis carinii
pneumonia yang diderita oleh lima pria homoseksual di Los Angeles dan juga
kejadian Kaposi’s sarcoma (KS) yang diderita oleh 26 pria homoseksual di
New York dan di Los Angeles. ( Gottlieb MS, 2001 ). Dalam beberapa bulan
kemudian, penyakit ini banyak dijumpai dalam pria dan wanita yang
menyalahgunakan narkoba suntik dan kemudian dijumpai juga dalam pasien
yang menerima transfusi darah. Oleh itu, jelaslah bahawa adanya
microorganisme yang ditransmisi melalui kontak seksual (heterogenous dan
homogenous) dan juga melalui produk darah. (e-medicine, 2010)
Pada 1983, human immunodeficiency virus (HIV) diisolasi dari pasien
yang menderita lymphadenopathy dan pada 1984, sudah bisa diketahui
bahawa HIV adalah agen kausal untuk aquired immune deficiency syndrome
(AIDS). ( Harrison, 2005 ). 2 spesis HIV telah diidentifikasi, iaitu HIV-1 dan
HIV-2. HIV-1 kemungkinan berasal dari cross-species transfers dari
chimpanzee di Africa tengah dan HIV-2 sangat berkaitan dengan virus yang
menginfeksi mangabey di Africa barat. Untuk HIV-2, resiko transmisi adalah
rendah dibading HIV-1 dan progressi ke AIDS adalah lebih perlahan,dan
infeksi oleh HIV-2 adalah sangat jarang. Oleh itu, kebanyakkan penelitian,
vaksin dan obat-obatan difokuskan terhadap HIV-1. ( e-medicine, 2010 )
Pada pasien AIDS, terdapat penurunan CD4+ sel T-helper, menyebabkan
inversi ratio CD4/CD8 dan juga menyebabkan disregulasi sel B dalam
Universitas Sumatera Utara
memproduksi antibody. (Frazer IH et all dan Schechter MT et al). Apabila
respon imun terhadap antigen menurun, host gagal untuk merespon secara
adekuat sehingga menyebabkan infeksi opportunistik. Infeksi opportunistik
tergantung kepada patogen, contohnya pesakit AIDS di Amerika Syarikat
sering terinfeksi dengan Pneumocystisis sp dan Candida sp, pria homoseksual
sering terinfeksi dengan ( human herpes virus 8 ) HHV8 yang akan
menyebabkan Kaposi sarcoma. Negara yang sedang berkembang, AIDS
sering terinfeksi dengan Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan
tuberculosis. ( e-medicine, 2010)
Di seluruh dunia, kira – kira 39.5 juta orang yang terinfeksi HIV. Pada
2006, UNAIDS mengestimasi 4.3 juta kasus HIV yang baru dan 2.9 juta
kasus meninggal dunia karena AIDS. Infeksi terbanyak masih di sub-Saharan
Africa, di mana 6% dari jumlah populasinya terinfeksi.
Di Amerika Syarikat, pada tahun 2006, rata – rata insidens 18.5 per
100,000 populasi terinfeksi HIV. Sehingga terkini, insidens rate adalah 12.3
per 100,000 populasi. Sejak 1981, hampir 1 juta orang didiagnosa HIV-AIDS
dan lebih dari 500.000 telah meninggal dunia. ( e-medicine). Selama 2004 –
2006, prevalensi infeksi HIV-AIDS di Asia timur dan Asia tengah dan juga
Eropah timur meningkat sebanyak 21%. Pada periode yang sama, jumlah
kasus infeksi yang baru pada umur 15 – 64 tahun, meningkat sebanyak 70%
di timur Eropah dan Asia tengah. ( e-medicine, 2010 )
Tingkat infeksi di negara berkembang adalah stabil dan sebagian dari
negara yang sedang berkembang mampu mengontrol epidemik HIV. Hal ini
adalah karena kematian dari pasien yang terinfeksi dan pencegahan infeksi
yang baru.
Universitas Sumatera Utara
Tingkat mortaliti di sebagian negara meningkat secara mendadak.
Contohnya di Afrika selatan, angka kematian yang melibatkan infeksi HIV
meningkat sebanyak 79% dari 1997 hingga 2004 walaupun Afrika Selatan
mempunyai onset yang lambat dalam epidemik infeksi HIV. Prevalensi
keseluruhan yang tertinggi dicatat oleh Negara Swaziland. (e-medicine, 2010)
Di Indonesia, jumlah penderita AIDS adalah 19973 orang. Provinsi yang
mempunyai jumlah penderita yang terbanyak adalah Jawa Barat yaitu
sebanyak 3598 orang diikuti Jawa Timur sebanyak 3227 orang. Provinsi
Sumatera Utara menduduki rangking yang ke-9. Jumlah kasus yang
dilaporkan dari 1 Januari sehingga 31 Desember 2009 adalah sebanyak 3863
orang. Jumlah penderita AIDS yang meninggal dari 1 Januari 1987 sehingga
31 Desember 2009 adalah 3846 orang. (Ditjen PP & PL Depkes RI )
Menurut data yang diambil dari Komisi Penanggulangan AIDS provinsi
Sumatera Utara dari 1994 hingga April 2009, jumlah penderita AIDS adalah
872 orang dan jumlah pesakit yang menderita HIV adalah 808 orang. Jumlah
kumulatif penderita HIV/AIDS adalah 1680 orang. Jumlah penderita yang
meninggal karena AIDS adalah 124 orang di provinsi Sumatera Utara. (
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara)
Di Medan, sebanyak 131 kasus dilaporkan pada tahun 2008 dan 134 kasus
( sehingga April 2009) dilaporkan pada tahun 2009. Jumlah kumulatif
penderita HIV di Medan adalah 600 orang dan jumlah penderita AIDS adalah
581 orang. Jumlah kumulatif penderita HIV/AIDS di Medan adalah 1181
orang. ( Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara)
1.2. Rumusan masalah
Berapakah jumlah pesakit yang menderita AIDS di RSUP Haji Adam Malik?
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan penelitian
1.3.1.
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah penderita
yang menderita AIDS di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2009.
1.3.2.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian adalah untuk mengetahui kelompok umur, jenis
pekerjaan serta jenis kelamin dan status perkawinan penderita yang menderita
AIDS.
1.4. Manfaat penelitian
1) Menerusi penelitian ini, jumlah pesakit AIDS di RSUP Haji Adam Malik
dapat diketahui. Oleh itu, ini menjadi sumber informasi kepada RSUP Haji
Adam Malik.
2) Penelitian ini juga dapat menjadi sumber informasi kepada peneliti lain
yang ingin melanjutkan penelitian tentang jumlah penderita AIDS pada masa
yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
AIDS pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada musim panas
1981, apabila Centres of the Disease Control and Prevention di Amerika
Syarikat melaporkan kejadian tanpa penjelasan untuk Pneumocystis carinii
pneumonia yang diderita oleh lima pria homoseksual di Los Angeles dan juga
kejadian Kaposi’s sarcoma (KS) yang diderita oleh 26 pria homoseksual di
New York dan di Los Angeles. ( Gottlieb MS, 2001 ). Dalam beberapa bulan
kemudian, penyakit ini banyak dijumpai dalam pria dan wanita yang
menyalahgunakan narkoba suntik dan kemudian dijumpai juga dalam pasien
yang menerima transfusi darah. Oleh itu, jelaslah bahawa adanya
microorganisme yang ditransmisi melalui kontak seksual (heterogenous dan
homogenous) dan juga melalui produk darah. (e-medicine, 2010)
Pada 1983, human immunodeficiency virus (HIV) diisolasi dari pasien
yang menderita lymphadenopathy dan pada 1984, sudah bisa diketahui
bahawa HIV adalah agen kausal untuk aquired immune deficiency syndrome
(AIDS). ( Harrison, 2005 ). 2 spesis HIV telah diidentifikasi, iaitu HIV-1 dan
HIV-2. HIV-1 kemungkinan berasal dari cross-species transfers dari
chimpanzee di Africa tengah dan HIV-2 sangat berkaitan dengan virus yang
menginfeksi mangabey di Africa barat. Untuk HIV-2, resiko transmisi adalah
rendah dibading HIV-1 dan progressi ke AIDS adalah lebih perlahan,dan
infeksi oleh HIV-2 adalah sangat jarang. Oleh itu, kebanyakkan penelitian,
vaksin dan obat-obatan difokuskan terhadap HIV-1. ( e-medicine, 2010 )
Pada pasien AIDS, terdapat penurunan CD4+ sel T-helper, menyebabkan
inversi ratio CD4/CD8 dan juga menyebabkan disregulasi sel B dalam
Universitas Sumatera Utara
memproduksi antibody. (Frazer IH et all dan Schechter MT et al). Apabila
respon imun terhadap antigen menurun, host gagal untuk merespon secara
adekuat sehingga menyebabkan infeksi opportunistik. Infeksi opportunistik
tergantung kepada patogen, contohnya pesakit AIDS di Amerika Syarikat
sering terinfeksi dengan Pneumocystisis sp dan Candida sp, pria homoseksual
sering terinfeksi dengan ( human herpes virus 8 ) HHV8 yang akan
menyebabkan Kaposi sarcoma. Negara yang sedang berkembang, AIDS
sering terinfeksi dengan Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan
tuberculosis. ( e-medicine, 2010)
Di seluruh dunia, kira – kira 39.5 juta orang yang terinfeksi HIV. Pada
2006, UNAIDS mengestimasi 4.3 juta kasus HIV yang baru dan 2.9 juta
kasus meninggal dunia karena AIDS. Infeksi terbanyak masih di sub-Saharan
Africa, di mana 6% dari jumlah populasinya terinfeksi.
Di Amerika Syarikat, pada tahun 2006, rata – rata insidens 18.5 per
100,000 populasi terinfeksi HIV. Sehingga terkini, insidens rate adalah 12.3
per 100,000 populasi. Sejak 1981, hampir 1 juta orang didiagnosa HIV-AIDS
dan lebih dari 500.000 telah meninggal dunia. ( e-medicine). Selama 2004 –
2006, prevalensi infeksi HIV-AIDS di Asia timur dan Asia tengah dan juga
Eropah timur meningkat sebanyak 21%. Pada periode yang sama, jumlah
kasus infeksi yang baru pada umur 15 – 64 tahun, meningkat sebanyak 70%
di timur Eropah dan Asia tengah. ( e-medicine, 2010 )
Tingkat infeksi di negara berkembang adalah stabil dan sebagian dari
negara yang sedang berkembang mampu mengontrol epidemik HIV. Hal ini
adalah karena kematian dari pasien yang terinfeksi dan pencegahan infeksi
yang baru.
Universitas Sumatera Utara
Tingkat mortaliti di sebagian negara meningkat secara mendadak.
Contohnya di Afrika selatan, angka kematian yang melibatkan infeksi HIV
meningkat sebanyak 79% dari 1997 hingga 2004 walaupun Afrika Selatan
mempunyai onset yang lambat dalam epidemik infeksi HIV. Prevalensi
keseluruhan yang tertinggi dicatat oleh Negara Swaziland. (e-medicine, 2010)
Di Indonesia, jumlah penderita AIDS adalah 19973 orang. Provinsi yang
mempunyai jumlah penderita yang terbanyak adalah Jawa Barat yaitu
sebanyak 3598 orang diikuti Jawa Timur sebanyak 3227 orang. Provinsi
Sumatera Utara menduduki rangking yang ke-9. Jumlah kasus yang
dilaporkan dari 1 Januari sehingga 31 Desember 2009 adalah sebanyak 3863
orang. Jumlah penderita AIDS yang meninggal dari 1 Januari 1987 sehingga
31 Desember 2009 adalah 3846 orang. (Ditjen PP & PL Depkes RI )
Menurut data yang diambil dari Komisi Penanggulangan AIDS provinsi
Sumatera Utara dari 1994 hingga April 2009, jumlah penderita AIDS adalah
872 orang dan jumlah pesakit yang menderita HIV adalah 808 orang. Jumlah
kumulatif penderita HIV/AIDS adalah 1680 orang. Jumlah penderita yang
meninggal karena AIDS adalah 124 orang di provinsi Sumatera Utara. (
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara)
Di Medan, sebanyak 131 kasus dilaporkan pada tahun 2008 dan 134 kasus
( sehingga April 2009) dilaporkan pada tahun 2009. Jumlah kumulatif
penderita HIV di Medan adalah 600 orang dan jumlah penderita AIDS adalah
581 orang. Jumlah kumulatif penderita HIV/AIDS di Medan adalah 1181
orang. ( Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara)
1.2. Rumusan masalah
Berapakah jumlah pesakit yang menderita AIDS di RSUP Haji Adam Malik?
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan penelitian
1.3.1.
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah penderita
yang menderita AIDS di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2009.
1.3.2.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian adalah untuk mengetahui kelompok umur, jenis
pekerjaan serta jenis kelamin dan status perkawinan penderita yang menderita
AIDS.
1.4. Manfaat penelitian
1) Menerusi penelitian ini, jumlah pesakit AIDS di RSUP Haji Adam Malik
dapat diketahui. Oleh itu, ini menjadi sumber informasi kepada RSUP Haji
Adam Malik.
2) Penelitian ini juga dapat menjadi sumber informasi kepada peneliti lain
yang ingin melanjutkan penelitian tentang jumlah penderita AIDS pada masa
yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara